ETIKA TERHADAP TETANGGA ETIKA TERHADAP TETANGGA A. Pendahuluan Tetangga pada zaman kita sekarang ini, memiliki pengaruh yang tidak kecil terhadap tetangga di sebelahnya. Karena saling berdekatannya rumah-rumah dan berkumpulnya mereka dalam flat-flat, kondominium atau apartemen. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, empat hal termasuk kebahagiaan, di antaranya tetangga yang baik. Beliau juga menyebutkan empat hal termasuk kesengsaraan, di antaranya tetangga yang jahat. Karena bahayanya tetangga yang jahat ini, Rasulullah yang jahat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah daripadanya dengan berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga nomaden akan pindah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umat Islam untuk berlindung pula daripadanya dengan mengatakan: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga yang nomaden akan berpindah daripadamu”. Dalam buku kecil ini, tentu tak memadai untuk menjelaskan secara rinci tentang pengaruh tetangga jahat terhadap suami istri dan anak-anak, berbagai gangguan menyakitkan daripadanya, serta kesusahan hidup bersebelahan dengannya. Akan tetapi dengan mempraktekkan haditshadits yang telah lalu (dalam masalah bertetangga) sudah cukup bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Mungkin di antara jalan pemecahannya yang kongkret, yaitu seperti yang dipraktekkan oleh sebagian orang dengan menyewakan rumah yang bersebelahan dengan tetangga jahat tersebut kepada orang-orang yang sekeluarga dengan mereka, meski untuk itu harus merugi dari sisi materi, karena sesungguhnya tetangga yang baik tak bisa dihargai dengan materi, berapa pun besarnya B. Muwashafat yang ingin dicapai: 1. Menyambung silaturrahim 2. Menjalin hubungan baik dengan tetangga 3. Memberi hadiah kepada tetangga 4. Berhati lembut 5. Membantu yang membutuhkan 6. Memberi makan orang lain C. Tujuan Umum : Menguatkan ikatan dengan Sunnah Rasulullah saw. yang didasarkan pada landasan fahm (pemahaman), cinta, mengerti akan pikiran-pikiran pokoknya, dan terikat dengan petunjukpetunjuknya, beramal dengan hukumnya diiringi dengan pemahaman yang baik, merumuskan sasaran-sasaran yang tepat sebagai petunjuk untuk segala zaman dan tempat, dan kembali kepadanya dalam segala hal lebih-lebih ketika terjadi pertentangan. D. Tujuan Kognitif : 1. Menerangkan urgensi memperhatikan tetangga 2. Menyebutkan macam-macam tetangga 3. Menerangkan hak masing-masing jenis tetangga 4. Menerangkan dosa orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya 5. Menerangkan alasan Islam yang melarang meremehkan hadiah dari tetangga 6. Menerangkan bahwa diantara sempurnanya keimanan adalah menghindari diri dari menyakiti tetangga E. Sasaran Aplikatif Dan Psikomotorik : 1. Berinteraksi dengan bagus terhadap hadits-hadits Rasulullah Saw 2. Semangat menghafal matan (isi) hadits 3. Komitmen dengan arti dan arahan hadits tersebut 4. Komitmen dengan hak-hak tetangga 5. Saling memberi hadiah 6. Berbuat baik kepada tetangga sesuai dengan kemampuan seperti memberi hadiah, salam, berwajah cerah ketika berjumpa. 7. Menjauhi sikap yang menyakiti tetangga baik dengan ucapan maupun perbuatan 8. Tidak boleh meremehkan hadiah untuk mempertahankan rasa cinta antar sesama 9. Tidak menyakiti tetangga adalah bukti kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir F. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN : 1. Bersilaturahim kepada tetangga 2. Memprogram berbagi hadiah kepada tetangga 3. Berdiskusi tentang hal-hal kebaikan dengan tetangga 4. Melakukan kegiatan bersama dengan tetangga seperti ronda,kerja bakti dsb. 5. Menyampaikan khutbah tentang urgensi memperhatikan tetangga 6. Menulis makalah tentang tetangga dalam Islam dan perhatian Islam terhadapnya 7. Memberikan hadiah untuk tetangga 8. Menyerukan orang lain agar tidak mengganggu tetangganya 9. Memberikan hadiah kaset tentang hak tetangga dalam Islam 10. Membuat film tentang urgensi tetangga dalam masyarakat G. Referensi : 1. Shohih Bukhori – Shohih Muslim-Riyadhus Shalihin) 2. Buku-buku syarah hadits ( Fathul Bari – an Nawawi dalam syarah Muslim – Dalilul Falihin fi Syarhi Riyadis Sholihin ) 3. Taujihat Nabawiyah karya Dr. Sayyid Nuh. 4. Riyadhus Shalihin Karya Imam Nawawi 5. Targhib dan Tarhib Karya Mundziri Pembahasan : Ayat Tentang Kehidupan Bertetangga َوا ْعبُدُوا ه ِ َ َّللاَ َو ََل ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه ِ ُُار ْال ُج َ سانًا َو ِبذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َيت َا َمى َو ْال َم َ ْش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح ِ ِين َو ْال َجا ِر ذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َج ِ ساك Artinya: “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36). Perintah Memuliakan Tetangga Berbuat baik kepada tetangga merupakan ajaran Islam. Allah berfirman: ْس ِبي ِل َو َما َملَكَت ِ َواب ِْن ال ه ِ ُْ ِ ِب ْال َج ِ ِِ َوالصهاح ِ ُُار ْال ُج َ سانًا َو ِبذِي ْالقُ ْربَى َو ْاليَت َا َمى َو ْال َم َ َْو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح ِ ار ذِي ْالقُ ْربَى َو ْال َج ِ ِين َو ْال َج ِ ساك أ َ ْي َمانُ ُك ْم “…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (Q.S. An-Nisa:36) Hadits-hadits Nabi tentang perintah memuliakan tetangga 1. Jibril berwasiat kepada Nabi untuk memuliakan tetangga َ َار َحت هى ُسيُ َو ِرثُه َ َُّللا َ َُّللا َ ِ ع ْنهَا ع َْن النهبِي َ ُظنَ ْنتُ أَنهه َ علَ ْي ِه َو صلهى ه ع َْن عَائِشَةَ َر ِض َي ه ِ ُسله َم قَا َل َما َزا َل ي ِ وصينِي ِجب ِْري ُل بِا ْلج Dari Aisyah ra berkata keduanya, “ Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R. Bukhari Muslim). Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Apabila seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah terjadi kerusuhan, tawuran ataupun konflik di kampung-kampung dan di desadesa. Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah: 1. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka. 2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan 3. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita bepergian jauh. 4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun menyelenggarakan hajatan. 5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan ataupun mainan. 6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah. 7. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih memahami Islam.. 8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga diundang) َ سله َم أ َ ْوصَانِي إِذَا ُ ط َب ْختَ َم َرقًا فَأ َ ْكث ِْر َما َء ُه ث ُ هم ا ْن يرا ِنكَ فَأ َ ِص ْب ُه ْم مِ ْنهَا ٍّ ظ ْر أ َ ْه َل َب ْي َ َُّللا َ ع َْن أ َ ِبي ذَ ٍّر قَا َل ِإنه َخلِيلِي َ علَ ْي ِه َو صلهى ه َ ت مِ ْن ِج ٍِّب َم ْع ُروف Abu Dzarr ra berkata: Bersabda Rasulullah SAW, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah tetanggamu (H.R. Muslim) َّللاِ قَا َل ا ْلجَا ُر َ َُّللا َ َِّللا َ علَ ْي ِه َو سو َل ه ُ َّللاِ ََل يُؤْ ِمنُ َقالُوا َو َما ذَاكَ يَا َر َّللاِ ََل يُؤْ مِ نُ َو ه َّللاِ ََل يُؤْ مِ نُ َو ه سله َم قَا َل َو ه صلهى ه ع َْن أ َ ِبي ه َُري َْرةَ أَنه َرسُو َل ه َُّللاِ َو َما بَ َوائِقُهُ قَا َل ش َُّره سو َل ه ُ ََل يَأ ْ َم ُن جَا ُرهُ بَ َوائِقَهُ قَالُوا يَا َر Abu Hurairah berkata: Bersabda Nabi SAW, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi, “Ialah orang yang tidak memberikan rasa aman pada tetangganya dari gangguannya” (H.R. Bukhari, Muslim) 2. Memuliakan tetangga syarat kesempurnaan iman َ َُّللا َ َِّللا َُاره َ علَ ْي ِه َو سله َم قَا َل َو َم ْن كَانَ يُؤْ مِ ُن بِ ه صلهى ه ع َْن أَبِي ه َُري َْرةَ ع َْن َرسُو ِل ه َ اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم ْاْلخِ ِر فَ ْليُك ِْر ْم ج Abu Hurairah berkata: Bersabda Nabi SAW “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (HR. Bukhari 5589, Muslim 70). 3. Perhatian terhadap tetangga syarat sempurnanya iman َارهُ َجائٌِ إِلَى َ َ َما آ َمنَ بِي َم ْن بَات: سله َم َ َُّللا َ َُّللا َ َِّللا َ علَ ْي ِه َو صلهى ه قَا َل َرسُو ُل ه: قَا َل، ُع ْنه عن أَنَ ِس بن َمالِكٍّ َر ِض َي ه ُ ش ْبعَانًا َوج َج ْنبِ ِه َوه َُو يَ ْعلَ ُم بِ ِه “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah termasuk berimana kepadaku orang yang tidur dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya lapar dan dia mengetahui hal tersebut” (H.R.Thabrani dan Baihaqi). 4. Macam-Macam Tetangga ُّ لَهُ حَقُّ ا ْل ِج َو ِار َوحَق: س ِل ُم ْ َوه َُو ا ْل ُم، ان ِ َوجَار لَهُ َحقه، َلهُ حَقُّ ا ْل ِج َو ِار: ُ َوه َُو ا ْل ُمش ِْرك، ٌّ جَار َلهُ حَق: ا ْل ِجي َْرانُ ثَالَثَة الرحِ ِم ْ اإل ْ جَار ُم: ق ْ اإل َو ه، سالَ ِم ِ َو، لَهُ حَقُّ ا ْل ِج َو ِار، سلِم لَهُ َرحِ م ِ ٍّ َوجَار لَهُ ثَالَثَةُ ُحقُ ْو، سالَ ِم Tetangga itu ada tiga macam: 1. Tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu orang musyrik, ia hanya memiliki hak tetangga. 2. Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu seorang muslim: ia memiliki hak tetangga dan hak Islam. 3. Dan tetangga yang memiliki tiga hak, yaitu tetangga muslim memiliki hubungan kerabat; ia memiliki hak tetangga, hak Islam dan hak silaturrahim. (Musnad Syamiyin oleh imam Thabrani) 5. Jarak tetangga َُارهُ بَ َوائِقَه َ َوَل يَ ْد ُخ ُل ا ْل َجنهةَ َم ْن َخ،َارا جَار ُ اف ج ً أََل إِنه أ َ ْربَ ِعينَ د “ketauilah bahwa empat puluh rumah itu adalah tetangga, dan tidak akan masuk surga bagi siapa yang takut dari tindak kejahatannya” (Mu’jam Al-Kabir Thabrani). 6. Kecaman bagi orang yang berbuat jahat pada tetangga : قِ ْي َل. ُ َوهللاِ َل يُؤْ ِمن. ُ َوهللاِ َل يُؤْ مِ ن. ُ " َوهللاِ َل يُؤْ ِمن: ع ْنهُ ـ أنه النه ِب هي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ قا َل َ ُع َْن أبي ش َُريْحٍّ ـ َر ِض َي هللا " ُ الهذِي َل يَأ َمنُ جَا ُرهُ بَ َوائِقُه: س ْو َل هللاِ ؟ قا َل ُ َم ْن يَا َر Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman. Ada yang bertanya: Siapa itu Ya Rasulullah? Jawab Nabi: Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya. (Al Bukhari ) 7. Larangan meremehkan hadiah dari tetangga َارَِهَا َ ُصلهى هللا َ ُعن أبي ه َُري َْرةَ ـ َر ِض َي هللا ِ س ِل َما َ كَانَ النهبِ ُّي ـ: ع ْنهُ ـ قا َل ْ سا َء ال ُم َ ِ " يَا ن: سله َم ـ يَقُ ْو ُل َ علَ ْي ِه َو َ َارة ِلج َ ت َل ََْْ ق َِرنه ج ” سنَ شَا ٍّة َ َولَ ْو ف ِْر Dari Abu Haurairah ra berkata: Nabi Muhammad saw pernah bersabda: Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yag meremehkan hadiah tetangganya meskipun dengan kuah kambing. (Al-Bukhari dan Muslim) 8. Hak tetangga adalah yang lebih dekat pintunya َاري ِْن فَ ِإلَى أ َ ِي ِه َما أ ُ ْهدِي قَا َل إِلَى أ َ ْق َربِ ِه َما مِ ْنكِ بَابًا رواه البخاري َ َُّللا سو َل ه ُ ع ْنهَا قَالَتْ قُ ْلتُ يَا َر ع َْن عَائِشَةَ َر ِض َي ه َ َّللاِ إِنه لِي ج Dari Aisyah ra berkata: Ya Rasulullah sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, kepada tetangga yang manakah aku berikan hadiah? Jawab Nabi: Kepada tetangga yang pintu rumahnya lebih dekat denganmu. (Al-Bukhari) 9. Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga 1. Sering-seringlah bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka. 2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan 3. Bawakan sekadar buah tangan buat mereka, apabila kita bepergian jauh. 4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun menyelenggarakan hajatan. 5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan ataupun mainan. 6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah. 7. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih memahami Islam. 8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga diundang) 10. Harus menunjukkan keteladanan 1. Dalam bersikap baik kepada tetangga 2. memelihara kemuliaan dan memuliakan tetangga, 3. Bermurah-hati kepada tetangga yang ingin menitipkan barang atau hartanya, 4. Mmenjenguk bila tetangga sakit, 5. Mengasihi tetangga /sebagaimana mengasihi keluarga/diri sendiri. َ ِإذَا ٍ ث ُ هم ا ْنظُ ْر أ َ ْه َل بَ ْي، ُطبَ ْختَ َم َرقًا فَأ َ ْكث ِْر َما َءه ٍص ْب ُه ْم مِ ُْ َها ِب َم ْع ُر ْوف ِ َ ت مِ ْن ِجي َْرانِكَ فَأ “Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik” (HR. Muslim 4766) 11. Jangan Menyakiti Tetangga dan Bersikap Kasih saying dan Lapang Dada ُ ارهُ بَ َوائِقَه ُ َو َم ْن يَا َر:َ قِ ْيل. ُ َوهللاِ ََل يُؤْ مِ ن، ُ َوهللاِ ََل يُؤْ مِ ن، َُوهللاِ ََل يُؤْ مِ ن ُ ي ََل يَأ ْ َمنُ َج ْ اله ِذ:َس ْو َل هللاِ؟ قَال “Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: ‘Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)‘” (HR. Bukhari 6016, Muslim 46