AKTIVITAS PEMBELAJARAN UNIT 3 PROSEDUR DASAR PERTOLONGAN PERTAMA Kecelakaan merupakan kondisi tak terduga yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam jenis luka atau infeksi akibat kecelakaan harus segera ditangani. Kecelakaan kerap kali membuat korban mengalami luka dan membutuhkan pertolongan. Pengertian Pertolongan Pertama Apakah pertolongan pertama pada kecelakaan itu? Istilah ini di luar negeri disebut first aid atau ‘pertolongan pertama’, tidak memakai Wikipedia, ‘pada kecelakaan.’ pertolongan pertama Menurut adalah sebuah bentuk perawatan awal untuk sebuah penyakit atau cedera. Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan tindakan darurat yang harus dilakukan oleh seseorang untuk membantu korban kecelakaan sampai menunggu petugas medis datang. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian. Jenis –Jenis Pertolongan Pertama 1. Pertolongan pertama untuk mengatasi memar Memar bisa disebabkan oleh berbagai hal, bisa benturan, pukulan, atau hal lainnya. Memar biasanya berupa warna biru keunguan yang terdapat di permukaan kulit. Warna tersebut sebenarnya terjadi akibar pembuluh darah yang pecah, akhirnya menjadi gumpalan darah. Pertolongan pertama yang bisa lakukan untuk kasus memar ini adalah mengompres bagian tubuh yang memar dengan es batu selama 20 menit. Lakukan langkah itu setiap satu jam sekali. Setelah 48 jam, harus mengganti kompresan dengan kain yang telah dibasahi dengan air hangat untuk mengurangsang sirkulasi kembali normal. Perlu dicatat, dalam kondisi ini sebisa mungkin menghindari mandi dengan air hangat. 2. Pertolongan pertama mengatasi kulit terbakar Kulit terbakar atau melepuh biasanya terjadi akibat memegang benda panas atau terkena minyak panas secara tidak sengaja. Dalam kondisi ini, langkah pertama yang harus lakukan adalah mengompres area tubuh yang terbakar dengan kain yang telah dibasahi dengan air dingin. Jika luka bakar cukup parah, harus membawanya ke instalasi gawat darurat agar ditangani dengan cepat. Hal yang harus hindari adalah mengoleskan salep apa pun yang mengandung aloe vera atau vitamin E karena bisa menyebabkan iritasi. 3. Pertolongan pertama saat tertusuk serpihan benda tajam Ketika tertusuk benda asing, seperti kayu, kemudian benda itu tertinggal di dalam kulit, maka benda itu harus cepat diambil. Pertolongan pertama yang bisa lakukan adalah segera mengambilnya dengan menggunakan jarum kecil atau pinset. Jika terlambat, hal itu dapat menyebabkan infeksi. Semakin lama benda itu berada dalam kulit, maka risiko infeksinya semakin besar. Dalam kondisi ini, hindari merendam bagian tubuh tersebut di dalam air. 4. Pertolongan pertama mengatasi luka sayat Jika mengalami hal ini, maka langkah pertama yang bisa lakukan adalah mencuci bagian tubuh yang terluka dengan sabun dan air mengalir. Namun, apabila mencucinya menggunakan alkohol, maka cairan itu justru akan memberikan sensasi panas dan rasa terbakar pada luka. Setelah luka tercuci dengan bersih, bisa mengoleskan salep antiseptik pada luka dan menutupnya dengan perban. 5. Pertolongan pertama mengatasi mimisan Yang harus lakukan: mengompres hidung untuk mencegah perdarahan Hindari melakukan ini: masukkan tisu ke dalam hidung sambil menengadahkan kepala Langkah pertama yang bisa lakukan saat mimisan adalah mengompres hidung untuk mencegah terjadinya pendarahan. Caranya, ambil tisu atau kain kemudian menekan hidung dengan menggunakan tisu tersebut. Tahan selama 10 menit atau hingga mimisan berhenti. Menegadahkan kepala ke berlakang dan dan menyumbat hidung hanya akan membuat darah turun ke arah tenggorokan dan perut. Apabila menelan terlalu banyak darah, maka hal itu akan semakin buruk bagi kesehatan. 6. Pertolongan pertama mengatasi keseleo dan kram Keseleo atau terkilir merupakan hal yang bisa terjadi pada siapa pun saat beraktivitas. Jika mengalami keseleo, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengompres bagian tubuh yang tegang dengan es batu. Kompresan dingin akan membantu menghilangkan peradangan dan pembengkakan. Hindari untuk mengompres bagian tubuh tersebut dengan kain basah hangat. Kotak P3K Kotak P3K (Pertolongan Kecelakaan) merupakan Pertama Pada benda yang diperlukan saat terjadi cedera ringan maupun parah. Sesuai namanya, P3K memiliki arti sebagai upaya pertolongan dan perawatan dasar terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat bantuan medis. Berikut adalah isi produk kotak P3K yang sebaiknya tersedia di dapur, karena sering kali terjadi kecelakaan di dapur Perban. Kain kasa gulung dan steril. Peniti. Sarung tangan lateks. Pinset. Gunting. Larutan povidone-iodine untuk disinfektan luka. Tisu pembersih bebas alkohol. Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan garam atau air steril. Krim atau salep antiseptik. Salep luka bakar. Plester luka. Obat pereda gatal akibat gigitan serangga atau alergi. Obat antinyeri, seperti paracetamol. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pereda demam. Obat flu dan batuk. Obat tetes mata. Obat darurat jika ada yang menderita penyakit tertentu, . Termometer Tips menyimpan kotak P3K yang aman Ada beberapa tips menyimpan kotak P3K yang bisa Anda lakukan, yaitu: Gunakan kotak P3K yang tahan terhadap air. Pisahkan isi produk kotak P3K berdasarkan peralatan luka dan daftar obat-obatan. Kemudian, simpan masing-masing jenis tersebut di dalam plastik klip (kantong plastik kecil dengan perekat) lalu beri nama pada masing-masing kantong. Letakkan kotak P3K di dapur, karena kecelakaan kecil kerap terjadi sewaktu-waktu saat seseorang melakukan aktivitas di dapur. Anda bisa juga menyimpan kotak P3K di tempat yang sejuk dan kering. Pastikan letak kotak P3K mudah digapai oleh orang dewasa, tetapi jauh dari jangkauan anak-anak Kotak P3K harus terkunci dengan aman. Pastikan kuncinya tetap tergantung pada pintu sehingga memudahkan Anda untuk membukanya saat terjadi kondisi darurat. Jangan meletakkan kotak P3K di kamar mandi karena tingkat kelembapannya dapat merusak obat-obatan lebih cepat. Penyebab Kebakan Pengelompokan kebakaran berfungsi sebagai pedoman untuk upaya antisipasi dan proteksi dini dari kebakaran. Dengan mengetahui potensi kebakaran yang mungkin terjadi pada aset atau lingkungan tempat tinggal Anda, kebakaran dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Setelah mengetahui berbagai kelas dan tipe kebakaran, dapat didentifikasi dan dianalisa potensi kebakaran yang mungkin terjadi pada aset, lingkungan, dan tempat tinggal. Kemudian tentukan alat pemadam api dengan media yang cocok untuk menanggulangi jenis kebakaran yang mungkin terjadi. Penyebab kebakaran bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan ditipeifikasi sebagai berikut : 1. Kebakaran Tipe A Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb. Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran tipe ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air . 2. Kebakaran Tipe B Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray yang halus. 3. Kebakaran Tipe C Kebakaran instalasi listrik bertegangan. seperti : I listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik. Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air. 4. Kebakaran Tipe D Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium, dan sebagainya Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus. 5. Kebakaran kelas E Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent. 6. Kebakaran Tipe K Kebakaran yang disebabkan oleh bahan konsentrasi lemak akibat yang tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Bahan cair yang termasuk klasifikasi Kelas K yang mampu memicu kebakaran antara lain adalah berbagai jenis minyak seperti minyak babi, minyak sayur atau nabati (misalnya minyak jagung, minyak safflower, ataupun minyak kanola), minyak zaitun, sampai dengan berbagai lemak seperti lemak bacon, serta margarin dan mentega. Bahan-bahan tersebut mengandung zat yang mudah untuk mengantarkan panas api yang berasal dari kompor ataupun sumber panas lainnya sehingga sering digunakan di dalam aktivitas memasak seperti menggoreng, menumis, hingga memanggang. Namun, saat bahan cair yang peka terhadap api tersebut dibawa ke dalam suhu tinggi yang mengalami kenaikan dengan cepat, maka akan berpeluang menciptakan percikan api yang dapat menjalar cepat dan berubah besar dalam hitungan detik karena suhu tinggi tersebut mampu menciptakan ledakan baik di atas kompor, panggangan hingga di dalam microwave dan oven. Penting untuk mengetahui pengelompokan kebakaran ini agar kita dapat menentukan alat pemadam api apa yang digunakan. Bila pemadam api yang kita gunakan salah maka upaya pemadaman api akan mengalami kegagalan.contoh : Kebakaran Tipe C (listrik) jangan dipadamkan dengan alat pemadam jenis cair, seperti : air/busa, maka si pemadam itu sendiri akan terkena aliran listrik, karena air/busa merupakan penghantar listrik.