LECTURE NOTES Mathematics Minggu 1 Logika Kalimat Bertingkat dan Kalimat Berkuantor Mathematics LEARNING OUTCOMES 1. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep logika kalimat majemuk bertingkat dan kalimat berkuantor. 2. Peserta diharapkan dapat menentukan validitas argumen dan kesimpulan.. OUTLINE MATERI : 1. Bentuk logika dan ekuivalensi 2. Argumen dan validitas 3. Aplikasi : logika digital sirkuit 4. Logika kalimat kuantor Mathematics ISI MATERI 1. Bentuk Logika dan Ekuivalensi Logika seringkali digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula dalam matematika, logika digunakan untuk pembuktian kebenaran suatu pernyataan. Logika adalah cara berpikir sistematis sehingga kita bisa menyimpulkan informasi baru dari informasi lama dan menguraikan makna kalimat. Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak dapat sekaligus berlaku keduanya. Tabel berikut contoh kalimat yang merupakan proposisi dan bukan proposisi. Table 1: Contoh Proposisi Bukan Proposisi Proposisi i. 42 a. 42 ∈ Z ii. Tambahkan 5 pada kedua ruas ! b. Penambahan 5 pada kedua ruas x − 5 = 37 menjadikan x = 42 iii. Apakah 5 merupakan solusi dari c. Solusi dari 2x = 84 adalah 42 2x = 84? Pada Tabel 1, bagian i dan ii masing-masing merupakan kalimat perintah (i) dan kalimat tanya (ii), keduanya bukan proposisi. Proposisi baru dapat dibentuk dengan menggabungkan satu atau lebih proposisi. Beberapa operator logika yang digunakan untuk menggabungkan proposisi antara lain dan (AND), atau (OR), dan tidak (NOT) dengan masing-masing dinotasikan dengan ∧,∨, ~ Penggabungan proposisi tersebut dikenal dengan proposisi majemuk (compound statement/proposition). Mathematics Tabel Kebenaran Negasi Definisi1.1 Misalkan p adalah proposisi, negasi p yaitu "bukan p" dan dinotasikan dengan ~p. Misalkan p bernilai benar maka negasi dari p bernilai salah, begitupun sebaliknya. Berikut tabel kebenaran dari suatu negasi, dinotasikan benar dengan B dan S menunjukkan salah. Table 2: Tabel Kebenaran ~p p ~p B S S B Contoh 1 Berikut contoh negasi a)p : 2 adalah bilangan genap ~p : 2 bukan bilangan genap (ganjil) b)q : Hari ini hujan ~q : Hari ini tidak hujan Konjungsi Definisi1.2 Misalkan p dan q adalah proposisi, konjungsi p, q yaitu ”p dan q” dan dinotasikan dengan p ∧ q. Konjungsi dari proposisi p dan proposisi q bernilai benar jika keduanya benar. Proposisi Mathematics p ∧ q salah, jika salah satu dari p atau q salah, atau jika keduanya salah. Table 3: Tabel Kebenaran π ∧ π p q π ∧ π B B B B S S S B S S S S Contoh 2 Berikut contoh konjungsi p : 2 adalah bilangan genap q : 3 adalah bilangan ganjil p ∧ q : 2 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil Disjungsi Definisi1.3 Misalkan p dan q adalah proposisi, disjungsi p, q yaitu ”p atau q” dan dinotasikan dengan p ∨ q. Proposisi p ∨ q benar, jika salah satunya p atau q benar, dan bisa juga jika keduanya (p, q) benar. Proposisi p ∨ q Table 4: Tabel Kebenaran p ∨ q p q p∨q B B B B S B S B B S S S Mathematics Contoh 3 Berikut contoh disjungsi p : 2 adalah bilangan genap q : 3 adalah bilangan ganji π ∨ π:2 adalah bilangan genap atau 3 adalah bilangan ganjil Contoh berikut merupakan bentuk proposisi dengan mengkombinasikan beberapa operator logika. Contoh 4 (Exclusive OR) Misalkan p dan q masing-masing adalah proposisi, Exclusive OR dibentuk dari (p ∨ q) ∧ ~(p ∧ q). Exclusive OR dinotasikan dengan p ⊕ q atau p XOR q. Table 5 : Tabel Kebenaran Exclusive OR p q p ∨q p ∧q ~p ∧ q π ∨ π ∧ ~π ∧ q B B B B S S B S B S B B S B B S B B S S S S B S Pada contoh 5 berikut terdapat tiga proposisi yaitu p , q , dan r Contoh 5 Tentukan tabel kebenaran dari proposisi (π ∧ π) ∨ ~π Jawab Berikut Tabel Kebenaran (π ∧ π) ∨ ~π Table 6: Tabel Kebenaran (π ∧ π) ∨ ~π p q r π ∧ π ~r (π ∧ π) ∨ ~π B B B B S B B B S B B B B S B S S S B S S S B B S B B S S S S B S S B B S S B S S S S S S S B B Mathematics Ekuivalensi Logika Definisi 1.4 Dua proposisi dikatakan ekuivalen secara logis jika nilai kebenaran di setiap baris pada tabel kebenarannya identik. Pembuktian dua proposisi ekuivalen dapat dilakukan dengan menggunakan table kebenaran dan Teorema ekuivalensi. Salah satu caranya, kita tentukan tabel kebenaran dari hubungan proposisi tersebut. Perhatikan contoh berikut . Tabel 7 : Ekuivalen Perhatikan kedua kolom ini mempunyai nilai kebenaran identik Tabel 8 : Tidak Ekuivalen Perhatikan kedua kolom ini, baris kedua dan ketiga tidak sama Tautologi dan Kontradiksi Tautologi merupakan bentuk proposisi yang memuat pada kesimpulannya semua bernilai benar. Sebaliknya kontraposisi merupakan bentuk proposisi yang memuat pada kesimpulannya semua bernilai salah. Contoh : Tunjukkan bahwa proposisi π ∨ ∼ π merupakan tautology dan proposisi π ∧ ∼ π merupakan kontradiksi. Mathematics p ∼π π ∨∼π π ∧∼π B S B S S B B S Semua bernilai salah, Tautologi Semua bernilai benar, Kontradiksi Selanjutnya, kita akan memplejari pembuktian ekuivalensi logis dengan menggunakan aturan ekuivalensi. Perhatikan beberapa aturan ekuivalensi logis berikut Misalkan variabel π, π, πππ π menotasikan masing-masing proposisi, tautologi π‘ dan kontradiksi c. Berikut beberapa aturan ekuivalensi logis : 1. Komutatif: π ∧ π ≡ π ∧ π 2. Asosiatif: (π ∧ π) ∧ π ≡ π ∧ (π ∧ π) π∨ π ≡ π ∨ π (π ∨ π) ∨ π ≡ π ∨ (π ∨ π ) 3. Distributif : π ∧ (π ∨ π ) ≡ (π ∧ π) ∨ (π ∧ π ) π ∨ (π ∧ π ) ≡ (π ∨ π) ∧ (π ∨ π ) 4. Identitas : π ∧ π‘ ≡ π π∨ π ≡ π 5. Negasi : π ∨ ∼ π ≡ π‘ π ∧∼π ≡ π 6. Double negative : ∼ (∼ π) ≡ π 7. Idempotent : π ∧ π ≡ π π∨ π ≡ π 8. Universal bound: π ∨ π‘ ≡ π‘ π ∧ π ≡ π 9. De Morgan’s : ∼ (π ∧ π) ≡ ∼ π ∨ ∼ π ∼ (π ∨ π) ≡ ∼ π ∧ ∼ π 10. Absorption : π ∨aturan (π ∧ ekuivalensi π) ≡ π π ∧ (π ∨ tersebut, π) ≡ π kita dapat menentukan ekuivalensi dari Dengan menggunakan logis beberapa proposisi tanpa menggunakan tabel kebenaran. 11. Negatisi t and c: ∼ π‘ ≡ π ∼ π ≡ π‘ Mathematics Contoh : Gunakan aturan ekuivalensi logis untuk menentukan kebenaran proposisi berikut : ∼ (∼ π ∧ π ) ∧ (π ∨ π ) ≡ π. Bukti ∼ (∼ π ∧ π) ∧ (π ∨ π) ≡ (∼ (∼ π) ∨ ∼ π) ∧ (π ∨ π) De Morgan ≡ (π ∨ ∼ π) ∧ (π ∨ π) ≡ π ∨ (∼ π ∧ π) ≡ π ∨ (π ∧ ∼ π) ≡ π ∨ π ≡ π πππ’πππ πππππ‘ππ£π πππ€ Distributif Komutatif Negsi identititas Proposisi Kondisional dan Bikondisonal Misalkan p dan q menotasikan variabel proposis, Proposisi kondisonal yaitu “Jika p maka q” dinotasikan dengan p → q. Proposisi kondisonal juga diistilahkan dengan implikasi . Misalkan p dan q menotasikan variabel proposis, Proposisi bikondisonal yaitu “p jika dan hanya jika q” dinotasikan dengan p ↔ q. p :merupakan hipotesis bersyarat q :merupakan kesimpulan p q p→q B B B B S S S B B S S B Tabel Kebenaran Proposisi Kondisional p q p ↔ q. B B B B S S S B S S S B Tabel Kebenaran Proposisi Bikondisional Mathematics Negasi “Jika p maka q” ekuivalensi logis dengan “p dan bukan q.” ~(p→q ) ≡ p ο ~q Kontrapositif dari “Jika p mak q” adalah “Jika ~q maka ~p” The contrapositive of p→q is ~q→~p converse “Jika p maka q” is “Jika q maka p“ The converse p→q adalah (q → p) Inverse “Jika p maka q” adalah “Jika ∼p maka ∼q.” Invers p→q adalah (~p → ~q) Argumen Valid Argumen didefinisikan sebagai sekumpulan proposisi premis/pre·mis/ /prémis/ n 1 apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; 2 asumsi; 3 Suatu argumen dikatakan valid jika semua semua hasil premisnya bernilai benar dan kesimpulan nya juga bernilai benar Mathematics Tentukan validitas argumen berikut : Jawab Berikut beberapa argumen valid Jika π maka π ∼π ∴ ∼π p q π → π B B B S S S B B S S B S S B S B B S S B B S S B B B B B ~q (π → π ) ∧ ~π ~π ((π → π ) ∧ ~π) → ~π Mathematics Berikut contoh pembuktian argument valid berdasarkan aturan pada table argument valid. You are about to leave for school in the morning and discover that you don’t have your glasses. You know the following statements are true: a. If I was reading the newspaper in the kitchen, then my glasses are on the kitchen table. b. If my glasses are on the kitchen table, then I saw them at breakfast. c. I did not see my glasses at breakfast. d. I was reading the newspaper in the living room or I was reading the newspaper in the kitchen. e. If I was reading the newspaper in the living room then my glasses are on the coffee table. Where are the glasses? Solution Let RK = I was reading the newspaper in the kitchen. GK = My glasses are on the kitchen table. SB = I saw my glasses at breakfast. RL = I was reading the newspaper in the living room. GC = My glasses are on the coffee table. Here is a sequence of steps you might use to reach the answer, together with the rules of inference that allow you to draw the conclusion of each step: 1. RK → GK by (a) GK → SB by (d) ∴ RK → SB by transitivity Mathematics 2. RK → SB by the conclusion of (1) ∼SB by (c) ∴ ∼RK by modus tollens 3. RL ∨ RK by (d) ∼RK by the conclusion of (2) ∴ RL by elimination 4. RL → GC RL ∴ GC by (e) by the conclusion of (3) by modus ponens Thus the glasses are on the coffee table. Sirkuit dan Ekspresi Boolean Pada tahun 1930,Claude Shannon seorang mahasiswa M.I.T mengkaji hubungan operasi logika desain sirkuit saklar telepon. Berikut contoh aplikasi operasi logika pada rangkain listrik seri dan paralel Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Mathematics Berikut tabel saklar rangkaian seri dan paralel Saklar Nyala Lampu p q Tutup Tutup Tutup Kondisi Saklar Nyala Lampu p q on Tutup Tutup on Buka off Tutup Buka on Buka Tutup off Buka Tutup on Buka Buka off Buka Buka off a. Rangkaian Seri Kondisi b. Rangkaian Paralel Misalkan tutup kita analogikan ‘benar’ pada operasi logika dan buka dianologikan ‘salah’. Pada rangkaian seri dianalogikan operasi logika π ∧ π sedangkan pada rangkaian parallel dianalogikan π ∨ π. Selanjutnya kita akan mengkaji Black Boxes and Gates. Pengoperasian Black Boxes sepenuhnya ditentukan oleh penentuan tabel input / output yang mencantumkan semua kemungkinan input sinyalnya bersama dengan sinyal output yang sesuai. Sirkuit Berdasarkan ekspressi Boolean Mathematics Kalimat Berkuantor Kuantor “untuk setiap” dinotasikan dengan ∀ dan notasi ∃ merupakan kuantor “terdapat ”. Kuantor ∀ disebut kuantor universal dan kuantor ∃ merupakan kuantor eksistensial. Misalkan S adalah menunjukkan suatu himpunan tertentu, (β βΆ ππππππππ ππ ππ, β βΆ ππππ, β€ βΆ ππππππππ ππ’πππ‘) dll, kemudian P(x) menunjukkan suatu proposisi. Bentuk ∀ π₯ ∈ π, π(π₯) dipandang benar jika π(π₯) benar untuk setiap pengambilan bilangan x di S, π₯ ∈ π. Demikian juga π(π₯) dianggap salah jika salah satu saja nilai π₯ ∈ π menyebabkan π(π₯) salah. Sedangkan untuk kuantor eksistesial, terdapat, untuk menunjukkan proposisi nya benar, maka kita hanya perlu memberikan contoh satu bilangan untuk menunjukkan proposisi tersebut benar. Mathematics Contoh 1 a. Misalkan β€ menotasikan himpunan bilangan bulat. Jika kita ambil sebarang bilangan bulat, misalkan π, maka 2π merupakan bilangan bulat. Proposisi dari kalimat diatas adalah : Untuk setiap π ∈ β€, 2π merupakan bilangan bulat. “untuk setiap” pada kalimat tersebut kita ganti dengan kuantor universal ∀ π ∈ β€, 2π πππππβ ππππππππ πππππ b. Setiap bilangan bulat adalah genap ∀ π ∈ β€, π πππππβ ππππππππ πππππ proposisi ini salah, jika kita ambil bilangan bulat n = 3, dimana 3 bukan merupakan bilangan gena Contoh 2 : gabungan dua kuantor ∃π ∈ β, ∀ π₯ ∈ β, ππ₯ = π Pernyataan tersebut dimaknai bahwa terdapat suatu bilangan real π untuk ππ₯ = π berlaku untuk semua nilai bilangan real π₯. Kalimat ini bernar, alasannya bisa kita tunjukkan dengan mengambil nilai a = 1 Pada suatu proposisi berkuantor pengambilan anggota elemen di berkuantor universal ∀ dianggap pembicaraannya maka proposisi eksistensial. universal ∀, proposisi tersebut benar berlaku untuk setiap himpunan semesta pembicaraannya. Sebaliknya, proposisi salah jika kita ambil satu elemen di himpunan semesta tersebut salah. Berikut negasi untuk proposisi berkuantor a. ~(∀π₯ ∈ π, π(π₯)) = ∃π₯ ∈ π, ~ π(π₯) b. ~(∃π₯ ∈ π, π(π₯)) = ∀π₯ ∈ π, ~ π(π₯) Contoh 1 : Negasi kuantor P: pangkat dari setiap bilangan real adalah tak negative. Misalkan β πenotasikan himpunan bilangan real, bentuk prosisi kalimat berkuantor dari kalimat tersebut. π βΆ ∀π₯ ∈ β, π₯ 2 ≥ 0 Type equation here. Mathematics Selanjutnya, kita negasikan proposisi tersebut yaitu ~P , ~(∀π₯ ∈ π , π₯ 2 ≥ 0) = ∃π₯ ∈ β, ~(π₯ 2 ≥ 0)= ∃π₯ ∈ β , π₯ 2 < 0 ~P : Terdapat bilangan real, jika dipangkatkan hasilnya adalah bilangan negative. Bisa kita tentukan bahwa proposisi P benar dan proposisi ~P salah. Contoh 2 : Negasi gabungan kuantor P : ∃π ∈ β, ∀ π₯ ∈ β, ππ₯ = π ~P: ~ (∃π ∈ β, ∀ π₯ ∈ β, ππ₯ = π) ~ (∃π ∈ β, ∀ π₯ ∈ β, ππ₯ = π) = ∀ π ∈ β, ~(∀ π₯ ∈ β, ax=a) = ∀ π ∈ β, ∃ π₯ ∈ β ~(ππ₯ = π) = ∀ π ∈ β, ∃ π₯ ∈ β (ππ₯ ≠ π) Mathematics KESIMPULAN Logika adalah cara berpikir sistematis sehingga kita bisa menyimpulkan informasi baru dari informasi lama dan menguraikan makna kalimat. Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak dapat sekaligus berlaku keduanya. Dua proposisi dikatakan ekuivalen secara logis jika nilai kebenaran di setiap baris pada tabel kebenarannya identik. Kuantor “untuk setiap” dinotasikan dengan ∀ dan notasi ∃ merupakan kuantor “terdapat”. Kuantor ∀ disebut kuantor universal dan kuantor ∃ merupakan kuantor eksistensial. Mathematics DAFTAR PUSTAKA 1. Epp, Susanna S. Discrete mathematics with applications. Cengage learning, 2010. Chapter 2 2. Hammack, R.H., 2013. Book of proof. Richard Hammack. Chapter 2 Mathematics