DESAIN FORMULIR & CONTROL FORMULIR Kontrol Formulir 4.1 Definisi Kontrol Formulir 4.2 Tujuan kontrol Formulir 4.3 Objek kontrol Formulir 4.4 Ruang lingkup kontrol Formulir Desain Formulir 4.5 Anatomi 4.6 Physical 4.7 Content 4.8 Prinsip dan Manfaat Desain Formulir Adi Anggoro P. Amd.RMIK.,S.E Kontrol Formulir? 4.1 Definisi Kontrol Formulir Menurut Turgandi (2010) kontrol formulir adalah kegiatan secara teratur dan terus menerus untuk: Mencegah jangan sampai ada formulir yang digunakan tidak sebagaimana mestinya. Mencegah jangan sampai ada formulir yang dirubah tanpa persetujuan sebelumnya. Mencegah jangan sampai ada formulir yang beredar tanpa persetujuan yang berwenang. Agar pekerjaan rutin tidak dirubah tanpa rencana, sehingga formulir tidak dirubah secara mendadak. 4.2 Tujuan Kontrol Formulir Tujuan kontrol formulir menurut Huffman (1994) memastikan desain formulir yang benar untuk pengumpulan data yang perlu dengan efisien dan maksimum, penghilangan formulir yang kuno, penggabungan untuk meminimalkan duplikasi, dan meminimalkan biaya pencetakan. 4.3 Objek Kontrol Formulir Menurut Huffman (1994) objek kontrol formulir adalah: Untuk menjamin desain dan konstruksi formulir yang efisien dan intregrasinya ke dalam semua fase sistem pemrosesan informasi, Untuk mengembangkan dan mempertahankan spesifikasi yang benar untuk pembuatan dan penggunaan formulir secara ekonomis, Untuk mendidik dan membantu petugas operasional dalam mendesain formulir mereka sendiri yang sesuai program pengontrolan formulir, Untuk menghentikan rencana pembuatan formulir yang tidak berguna, menggabungkan formulir-formulir yang melayani keperluan yang serupa, menghilangkan formulir yang tidak diperlukan, dan untuk menciptakan formulir tambahan kalau penambahan tersebut dapat melayani informasi lebih baik daripada formulir gabungan, Untuk menyediakan penahan yang efektif terhadap keinginan petugas untuk mengubah formulir yang ada tanpa manajemen yang baik. 4.4 Ruang lingkup kontrol formulir Menurut Huffman (1994) ruang Lingkup Kontrol formulir kertas: 1. Inventarisasi formulir 2. Identifikasi formulir 3. Analisis formulir 4. Pembelian formulir (pengadaan) Inventarisasi formulir Langkah pertama dalam penerapan kontrol formulir adalah mendapatkan inventory semua formulir. Inventarisasi ini kemudian harus dijaga supaya selalu up to date. Sebuah inventarisasi berisi file riwayat formulir dan file subjek/judul formulir. File Riwayat Formulir Memberikan gambaran yang komplit mengenai setiap formulir di unit rekam medis mulai dari pengembangannya sampai dengan statusnya saat ini. File riwayat formulir dapat dibentuk dengan membuat sebuah folder untuk setiap formulir dan dengan pengarsipan sesuai dengan nomor formulir. File Subjek/Judul Formulir Menyediakan mekanisme untuk menghubungkan formulir- formulir yang saling berkaitan. Satu kopi dari setiap formulir diklasifikasikan menurut tujuannya dan ditempatkan di dalam folder subjek/judul. Identifikasi formulir Menurut Huffman (1994) identifikasi formulir biasanya berupa nomor yang diterbitkan secara berurutan dan memiliki prefix atau suffix berupa kode yang menunjukkan departemen atau bagian asal pengguna formulir. Bila formulir rekam medis memiliki lembar bolak-balik maka: 0001a untuk nomor halaman depan, 0001b untuk halaman baliknya. 11/18 adalah keterangan bulan dan tahun terbit formulir yaitu bulan November pada tahun 2018. Register kontrol formulir penting untuk pengontrolan nomor formulir yang telah diterbitkan, sebagimana juga untuk informasi pengindentifikasi lain. Register informasi tentang: a. Nomor Formulir b. Judul Formulir c. Ukuran Formulir d. Tanggal Penerbitan Formulir e. Tanggal Revisi Formulir f. Unit/Instalasi yang Mengeluarkan Formulir mencangkup Analisis Formulir Menurut Huffman (1994) analisis formulir terdiri dari review dan revisi formulir, konfirmasi data, dan mengevaluasi formulir dengan membuat pengguna memikirkan keperluan dan biaya-biaya masing-masing item. 1. Review dan revisi formulir Review dan revisi formulir yang berkesinambungan merupakan langkah kritis dalam kontrol formulir. Analisis formulir harus dimulai dengan pencarian fakta, suatu proses yang memberikan informasi komplit mengenai formulir. 2. Konfirmasi data Fakta-fakta mengenai suatu formulir diringkas dan disajikan kepada pengguna-pengguna untuk pemeriksaan dan verifikasi. 3. Biaya pengguna memikirkan keperluan dan biaya kegiatan formulir. Kesalahan operasional yang biasa terjadi sehingga analisis formular dilakukan: backlogs ( menumpuknya pekerjaan yang harus diselesaikan), Bottlenecks, keterlambatan penyelesaian kerja yang tidak biasanya, pengulangan Ketidakjelasan term / istilah Dan lain sebagainya Pengadaan Formulir Menurut Huffman (1994) bagian pembelian dan percetakan harus bekerja dengan prinsip yang sama yaitu bahwa tidak satupun formulir boleh dipesan, dipesan ulang, atau diubah tanpa persetujuan pimpinan komite formulir yang sesuai atau yang mewakilkannya. Biasanya cukup dipesan formulir untuk 6-12 bulan, tergantung pada diskon yang didapatkan dan ruangan yang tersedia. Kalau formulir ini berkemungkinan akan ada perubahan dalam waktu singkat, maka hendaknya dipesan suplai yang sedikit. Desain Formulir Regulation Pelajari tujuan dan pemakaian formulir dan buatlah rancangan dengan memikirkan pengguna Rancanglah formulir sesederhana mungkin; hilangkan data atau informasi yang tidak diperlukan Gunakan terminology standard untuk semua elemen data, atau gunakan definisi-definisi; beri label semua informasi Kalau perlu masukkan pedoman untuk menjamin agar pengumpulan dan interpretasi data konsisten Aturan_aturan item-item data secara logis, sehubungan dengan dokumen sumbernya atau dengan urutan perolehannya; sajikan informasi dengan cara yang dapat menangkap perhatian pembaca Desain Formulir Menurut Shofari dan Enny (2008) ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merancang formulir : 4.5 Anatomi 4.6 Physical 4.7 Content 4.5 Anatomi Lima (5) komponen anatomi desain form A. Heading B. Introduction C. Instruction D. Body E. Close A. Heading Judul dan informasi mengenai formulir Identitas formulir, Tanggal penerbitan Nomor halaman. Nama instansi B. Introduction Bagian pendahuluan ini menjelaskan tujuan formulir. Kadang-kadang tujuan ditunjukkan oleh judul. Jika penjelasan lebih lanjut diperlukan, pernyataan yang jelas bisa dimasukkan di dalam formulir untuk menjelaskan tujuannya. Harus secara singkat dan jelas C. Instruction Intruksi umum harus singkat dan berada pada bagian atas formulir. Intruksi bisa diletakkan pada bagian depan formulir kalau terdapat tempat yang cukup. Kalau diperlukan intruksi yang lebih detail, sisi balik formulir bisa digunakan; namun harus ada rujukan mengenai hal ini pada bagian intruksi umum. Instruksi harus diatur dengan ruang khusus pada formular agar mudah dipahami dan tidak menghalangi entry data Otorisasi Pengisi formulir Cara pengisian formulir Alternatif jika pilihan tidak disediakan D. Body Body merupakan bagian formulir yang disediakan untuk kerja formulir yang sesungguhnya. Pertimbangan hati-hati harus diberikan mengenai susunan data yang diminta atau informasi yang tersedia yang mencakup pengelompokan, pengurutan dan penyusunan tepi (aligning) yang sepantasnya. 1. Margins 2. Spacings 3. Rules 4. Type Styles 5. Method D.1Margin • Margin (batas pinggir) • Margin minimum untuk batas atas 2/16”=0,32 cm • Margin minimum untuk batas bawah 2/18”=0,28 cm • Margin minimum untuk batas sisi 2/18”=0,28 cm D.2 Spacings • Horizontar spacing disediakan 1/12”=0,32 cm • Vertical spacing terdapat enam garis vertical setiap inci pada mesin ketik standart, elite atau pical. Berikan 1/16 atau kelipatannya, untuk setiap baris pengetikan. • Untuk sepasi yang dibuat dengan tulisan tangan, berikan horizontal spacing 1/10 sampai 1/12” perkarakter Vertical spacing memerlukan ¼” sampai 1/3”. Spasi antara baris dan spasi antara karakter pada formulir harus diperhatikan, terutama bila formulir akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin. D.3 Rules Rules adalah sebuah garis vertical atau horizontal. Garis ini bisa langsung, terputus-putus atau pararel berdekatan yang melayani berbagai tujuan. Tegas / tebal Vertikal / horizontal Paralel Putus – putus D.4 Type Style Jenis huruf penting dalam hal keterbacaan dan penonjolan untuk satu formulir yang paling baik adalah menggunakan sedikit mungkin jenis dan ukuran huruf, item-item dengan tingkat kepentingan yang sama hendaknya dicetak dengan huruf yang dama disemua bagian formulir Font Font size Bentuk huruf (Bold, italic, underline) D.5 Method / Cara pencatatan Handwriting Computerize Typewriter Photograph Scan Voice recording E. Close Komponen utama terakhir formulir kertas adalah “close” atau penutup, merupakan ruang untuk authentifikasi, persetujuan, penerimaan informasi, ataupun penanggungjawab isi dari keseluruhan formulir Materai Tanda tangan Cap Barcode Sound recognizing Biometrik dll 4.6 Physical Dalam pembuatan formulir harus memperhatikan : Warna Warna dan jenis tinta yang digunakan harus dipertimbangkan agar informasi dapat dipahami oleh pengisi formulir Bahan Yang harus diperhhatikan dalam penentuan bahan adalah berat kertas dan kualitas kertas yang berkaitan dengan durability saat dilakukan penyimpanan Ukuran Ukuran yang digunakan adalah ukuran praktis yang disediakan dengan kebutuhan isi formulir. Usahakan ukuran kertas yang digunakan berupa ukuran kertas yang standar agar seragam dengan formulit lain. Jika kertas tidak standar, sebaiknya dibuat kebijakan untuk penyimpanan dan assembling khususnya pada berkas rekam medis. Karbonisasi Duplikasi formular yang bertujuan sebagai bukti dari formulir yang telah diisikan, kepentingan bagian lainnya, atau kepentingan administrasi Lanjutan Physical Bentuk (vertikal,horizontal, dan persegi panjang). Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan digunakan, yaitu: • Lama formulir akan disimpan • Penampilan dari formulir • Banyak formulir tersebut ditangani • Bagaimana penanganannya (halus, kasar, dilipat, atau dibawabawa oleh pemakainya) • Kemudahan untuk digunakan • Tahan lama untuk pengisian yang lama • Lingkungan (minyak, kotor, panas, dingin, lembab) • Metode untuk pengisian data di formulir(nulis tangan, mesin) • Keamanan terhadap pudarnya data 4.7 Content Dalam pembuatan desain formulir harus memperhatikan aspek isi yaitu Butir data Urutan Caption Pengelompokan data Terminologi data 4.8 Prinsip dan Manfaat Desain formulir Prinsip desain formulir yaitu sebagai berikut : 1. Formulir harus mudah diisi/dilengkapi 2. Tercantum instruksi pengisian dan penggunaan formulir tersebut 3. Pada formulir terdapat heading yang mencakup judul dan tujuan yang jelas 4. Nama dan alamat Rumah sakit harus tercantum pada setiap halaman formulir 5. Nama, nomor RM dan informasi lain tentang pasien seharusnya tercantum pada setiap halaman formulir. (bar coding) 6. Bar coding juga mencakup indeks formulir 7. Nomor dan tanggal revisi formulir dicantumkan agar dapat dipastikan penggunaan formulir terkini Lanjutan Prinsip dasar formulir 8. Mengurangi penggunaan formulir yang tidak terpakai lagi (outdated) 9. Layout formulir secara fisik harus logis 10. Data pribadi dan alamat serta informasi lain yang terkait satu dengan yang lainnya dikelompokkan menjadi satu kesatuan 11. Seleksi jenis huruf yang terstandar. Beberapa pakar menyarankan semua dengan huruf 12. Margin (batas tepi) disediakan yang cukup untuk kepentingan hole punches 13. Garis digunakan untuk memudahkan entry data dan memisahkan area pada formulir 14. Shading digunakan untuk memisahkan dan penekanan area-area formulir 15. Check boxes digunakan untuk menyediakan ruang pengumpulan data Manfaat Desain formulir Manfaat Formulir Rekam Medis : 1. Sebagai alat penting untuk menjalankan organisasi rumah sakit. 2. Untuk merekam data transaksi pelayanan kepada pasien. sebagai bukti proses 3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menjalankan semua kejadian dalam bentuk tulisan. 4. Sebagai bukti bahwa transaksi pelayanan telah dilaksanakan. 5. Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam unit kerja yang sama atau ke unit kerja lain (Noor Riyadi, 1999) Contoh Terima Kasih KEJUJURAN ADALAH AWAL DARI KESUKSESAN SESEORANG SEDANGKAN KETAMAKAN ADALAH AWAL DARI KEHANCURAN SESEORANG