SIMULASI PENERAPAN TRANSFORMATOR ZIG ZAG UNTUK PERBAIKAN KUALITAS DAYA AKIBAT PEMASANGAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) PADA PDAM TIRTA DHAHA KOTA KEDIRI SKRIPSI OLEH : FARID ASHARI AL FATHIR 180536633070 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO JUNI 2021 SIMULASI PENERAPAN TRANSFORMATOR ZIG ZAG UNTUK PERBAIKAN KUALITAS DAYA AKIBAT PEMASANGAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) PADA PDAM TIRTA DHAHA KOTA KEDIRI SKRIPSI diajukan kepada Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Elektro OLEH: FARID ASHARI AL FATHIR 180536633070 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JUNI 2021 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi oleh Farid Ashari Al Fathir ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji, Malang, ………….. 2021Pembimbing I Sujito, S. T., M.T., Ph. D. NIP. 198002082005011001 Pembimbing II Langlang Gumilar, S.ST., M.T.NIDN. 0016089101 LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi oleh Farid Ashari Al Fathir ini, telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal …………. 2021 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Farid Ashari Al Fathir NIM : 180536633070 Jurusan/Program Studi: Teknik Elektro / S1 Teknik Elektro Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau seluruhnya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Malang, ………… 2021Yang membuat pernyataan Farid Ashari Al Fathir NIM. 180536633070 RINGKASAN SUMMARY KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT penulis sampaikan, karena berkat limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Simulasi Penerapan Transformator Zig Zag untuk Perbaikan Kualitas Daya Akibat Pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri” dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yangdirencanakan. Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi S1 Teknik Elektro di Universitas Negeri Malang. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, terima kasih yang tidak terhingga dan tulus penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Marji, M. Kes., selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah memberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Teknik. 2. Aji Prasetya Wibawa, S. T., M. M. T., Ph. D., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro yang memberikan layanan akademik sehingga banyak membantu kelancaran dalam proses akademik dan penulisan skripsi ini. 3. Aripriharta, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro yang telah memberikan layanan akademik sehingga pengerjaan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. 4. Sujito, S. T., M.T., Ph. D. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu beliau yang berharga untuk membimbing serta memberikan motivasi, saran dan kritik yang membangun, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. 5. Langlang Gumilar, S.ST., M.T. selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan pengarahan serta bimbingan dalam penyempurnaan pada skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu dosen Teknik Elektro yang tidak bisa disebutkan satu persatu saya ucapkan banyak terimakasih atas ilmu bermanfaat yang sudah disampaikan, 7. Orang tua hebat yang selalu menuntun dalam doa, motivasi, dan dukungan yang tidak pernah berhenti sampai selesainya penyusunan skripsi ini. 8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atasbantuan, saran, dan kritik selama ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Untuk itu, penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk semua pihak. Malang, ………. 2021Penulis Farid Ashari Al Fathir DAFTAR ISI Contents BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 13 1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 13 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor induksi tiga fasa memiliki andil penting dalam dunia industri yang mana sangat membutuhkan penggerak mesin-mesin produksi. Tidak terkecuali pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dhaha yang menggunakan motor induksi tiga fasa sebagai penggerak pompa-pompa air. Penggunaan motor induksi tiga fasa ini memiliki beberapa keuntungan antara lain, kehandalan tinggi, harga murah dan bentuknya sederhana. Namun terdapat juga kelemahan yang dialami antara lain, gerak starting motor yang terlalu kasar, tidak bisa konstan mempertahankan kecepatan saat perubahan beban dan faktor daya yang belum optimal. salah satu jalan keluar yang dilakukan oleh banyak industri untuk meminimalisir kelemahan tersebut adalah dengan menggunakan Variable Speed Drive (VSD) sebagai pengatur kinerja motor-motor induksi tiga fasa. Pada dasarnya VSD memiliki peran utama sebagai alat pengontrolan kecepatan, torsi, arah putaran, akselerasi, deselerasi motor yang mengunakan dioda penyearah sebagai komponen untuk merubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah dan diubah kembali menjadi tegangan bolak-balik. Standard IEEE 519-2014 menunjukan bahwa VSD termasuk kedalam golongan beban non-linier dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya kandungan distorsi harmonisa pada sistem kelistrikan. Beban non-linier adalah jenis beban yang impedansinya bersifat tidak konstan pada setiap periode akan tegangan masukan dan arus yang dihasilkan tidak berbanding lurus dengan tegangan yang diperoleh. Sehingga gelombang tegangan dan arus dan yang dihasilkan oleh beban nonlinier akan tidak terbentuk gelombang sinusoidal sempurna (terdistorsi). Distorsi harmonisa merupakan fenomena cacat gelombang sinusoidal arus maupun tegangan pada sistem tenaga listrik yang disebabkan oleh terbentuknya gelombanggelombang yang memiliki frekuensi kelipatan bilangan bulat dari frekuensi fundamentalnya. Munculnya peningkatan kandungan distorsi harmonisa akan berdampak pada tingginya rugi-rugi daya, panas berlebih hingga turunya efisiensi mesin-mesin pada sistem tenaga listrik. Dari potensi timbulnya permasalahan dan kerugian yang terjadi, perlu adanya sebuah langkah mitigasi perbaikan kualitas daya khususnya pada aspek kandungan distorsi harmonisa yang ada. Penulis memilih penerapan transformator zig zag sebagai instrumen mitigasi sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu cara mengurangi kandungan distorsi harmonisa pada sistem menuju pada batas standar yang diperbolehkan. 1.2 Batasan Masalah Adapun batasan-batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Parameter kualitas daya pada penelitian ini hanya berfokus pada distorsi harmonisa. 2. Mitigasi distorsi harmonisa dengan mengimplementasikan transformator zig zag. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh penerapan tranformator zig zag untuk mereduksi distorsi harmonisa pada sistem? 2. Bagaimana pengaruh besar kapasitas transformator zig zag dalam mereduksi distorsi harmonisa pada sistem? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan tranformator zig zag untuk mereduksi distorsi harmonisa pada sistem. 2. Untuk mengetahui perbandingan besar kapasitas transformator zig zag yang berbeda dalam mereduksi harmonisa pada sistem. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Negeri Malang, penelitian ini memberikan sumbangsih pemikiran mengenai Perbaikan kualitas daya menggunakan Transformator zig zag dan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk acuan mahasiswa lain melakukan penelitian selanjutnya. 2. Bagi PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi atau masukan mengenai mitigasi resiko dari distorsi harmonisa terhadap kualitas daya listrik. 3. Bagi peneliti, untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan dan untuk menambah wawasan peneliti dalam metode perbaikan kualitas daya terutama pada penerapan tranformator zig zag. 1.6 Urgensi Dalam pengontrolan kerja motor-motor induksi tiga fasa, banyak industri yang masih menggunakan VSD. Dilain sisi VSD merupakan penyebab tingginya kandungan harmonisa pada suatu sistem, dibuktikan dari simulasi pada software Matlab / Simulink dengan keadaan sistem kelistrikan PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri yang menggunakan VSD. Dari simulasi tersebut ditunjukan bahwa besar Total Harmonic Distortion voltage (THDv) pada sistem sebesar 0.10% dan Total Harmonic Distortion Current (THDi) sebesar 35.71%, yang mana harmonisa arus pada sistem sangatlah melebihi batas yang diperbolehkan. Berdasarkan dari permasalahn tersebut perlu adanya metode mitigasi perbaikan kualitas daya pada sistem PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini digunakan sistem penulisan sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, danurgensi dari penelitian ini BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan mengenai teori dasar atau kajian pustaka yang mendasari dari gagasangagasan tentang “Simulasi Penerapan Transformator Zig Zag untuk Perbaikan Kualitas Daya Akibat Pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri” BAB III : METODE PENELITIAN Berisi tentang prosedur penyelesaian penulisan penelitian, yang terdiri dari pengambillan data, simulasi, perhitungan, dan analisa BAB IV : ANALISA PERFORMA TRANSFORMATOR ZIG ZAG Membahas tentang pengolahan data dan analisa hasil pengukuran performa dari transformator zig zag untuk mereduksi distorsi harmonisa. BAB V : PENUTUP Berisi tentang saran–saran yang didapat selama penulisan penelitian ini serta menjelaskan kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distorsi Harmonisa 2.1.1 Pengertian Harmonisa adalah penjumlahan gelombang dengan beberapa nilai frekuensi yang berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dari frekuensi fundamental. Seperti contoh, frekuensi fundamental suatu sistem tenaga listrik adalah 50 Hz, kemudian muncul harmonisa kedua dengan besar frekuensi 100 Hz, harmonisa ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz dan seterusnya yang mana gelombang harmonisa tersebut akan menumpang pada gelombang murni hingga membentuk gelombang sinusoidal tidak sempurna (Dewa, 2017). Pada sistem tenaga listrik terdapat dua jenis beban yaitu beban linier dan beban non linier. Gambar 2.1 Beban Linier Beban linier adalah jenis beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran yang linier karena impedansi sebanding terhadap arus mengalir dan perubahan tegangan sehingga gelombang arus akan berbentuk sama dengan bentuk gelombang teganganya. Beban linier memiliki sifat yaitu apabila disuplai oleh arus sinusoidal akan digunakan pada sistem. Gambar 2.2 Beban Non-linier Sedangkan beban non-linier adalah jenis beban yang menghasilkan arus yang tidak sinusoidal meskipun sumber tegangan yang dipakai pada saat itu adalah gelombang sinus yang murni. Distorsi gelombang sinus ini terjadi karena gelombang-gelombang harmonisa menumpang pada gelombang frekuensi dasar, sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dan gelombang harmonisanya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Beban non-linier pada peralatan listrik yaitu seperti inverter, converter, lampu fluorencent yang menggunakan electronic ballast dan sebagainya. 2.1.2 Polaritas Komponen Harmonisa Urutan polaritas harmonik pertama adalah positif. Urutan polaritas harmonik kedua adalah negatif, harmonik ketiga adalah nol, dan harmonik ke empat adalah positif (berulang berurutan sampai seterusnya). Tabel 2.1 Tabel Polaritas dari Komponen Harmonik Frekuensi Indeks (Hz) Harmonisa 50 1 + 100 2 - 150 3 0 200 4 + 250 5 - 300 6 0 350 7 + 400 8 - 450 9 0 Tabel 2.2 Akibat dari polaritas komponen harmonic Urutan Urutan Efek pada motor Nol Tidak ada Efek pada sistem distribusi Panas & Menimbukan arus pada kawat netral Menyebabkan perputaran Positif arah maju (forward) medan Panas magnet Menyebabkan perputaran Negatif arah mundur (revers) Panas & arah putaran medan magnet motor berubah 2.1.3 Indeks Harmonisa Individual Harmonic Distortion (IHD) adalah rasio antara nilai RMS dari masingmasing arus harmonisa dibandingkan dengan nilai RMS arus fundamental atau harmonisa pertama. Berdasarkan metode ini, maka harmonisa pertama atau arus fundamental selalu bernilai 100%. Rumus perhitungan IHD menurut IEEE adalah sebagai berikut : πΌπ»π·π = In π₯100% I1 Total Harmonic Distortion (THD) adalah rasio antara nilai rms dari seluruh komponen harmonisa dan nilai rms dari fundamental yang dinyatakan dalam persen (%) πΌπ» = √πΌ22 + πΌ22 + πΌ22 + πΌ22 + πΌ22 … … … ) ππ»π· = πΌπ» π₯100% I1 Total Harmonic Distortion (THD) Indeks yang umum digunakan adalah: 2 ∑π π=2 π π √ ππ»π· = π1 Dengan : ππ = tegangan rms pada harmonisa ke n (volt) π1 = tegangan fundamental (volt) N = maksimum harmonisa Pendefinisian rasio nilai rms komponen harmonisa ke nilai rms komponen dasar biasanya dinyatakan dalam bentuk persen. Indeks ini digunakan untuk mengukur deviasi bentuk gelombang periodik yang mengandung harmonisa dari gelombang sinus sempurna. Nilai THD adalah nol pada saat terjadi gelombang sinusoidal sempurna. 2.1.4 Standar Harmonisa %THDv adalah persentasi total tegangan yang terdistorsi oleh harmonisa terhadap frekuensi fundamental dan % THDi adalah persentasi jumlah total arus yang terdistorsi oleh harmonisa terhadap frekuensi fundamental. Standar harmonisa tegangan yang dipergunakan menurut IEEE Std. 519-1992, p.85 [2.1]. untuk Voltage Harmonic Distortion adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Batas Harmonisa Teganan Individual Voltage Total Voltage Distortion (%) Distortion THD (%) 69 kV and below 3,0 5,0 69,001 kV through 161 kV 1,5 2,5 161,001 kV and above 1,0 1,5 Bus Voltage at PCC NOTE: High-voltage systems can have up to 2,0% THD where the cause is an HVDC terminal that will attenuate by the time it is tapped for user Standar harmonisa arus yang dipergunakan menurut IEEE Std. 519-1992 [10.3]; [10.4]; [10.5] yaitu untuk Current Distortion Limits adalah sebagai berikut. Tabel 2.4 Batas Harmonisa Arus Maximum Harmonic Current Distortion in Percent of IL Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Isc/IL <11 11≤h<17 17≤h<23 23≤h<35 35≤h TDD <20* 4,0 2,0 1,5 0,6 0,3 5,0 20<50 7,0 3,5 2,5 1,0 0,5 8,0 50<100 10,0 4,5 4,0 1,5 0,7 12,0 100<1000 12,0 5,5 5,0 2,0 1,0 15,0 >1000 15,0 7,0 6,0 2,5 1,4 20,0 Even harmonics are limited to 25% of the odd harmonic limits above Current distortions that result in a dc offset , e.g., half-wave converters, are not allowed *All power generation equipment is limited to these values of current distortion, regardless of actual Isc/IL where Isc = maximum short-circuit current at PCC. IL = maximum demand load current (fundamental frequency component) at PCC 2.2 Variable Speed Drive (VSD) 2.2.1 Pengertian Gambar 2.3 Variable Speed Drive VSD merupakan salah satu jenis beban non linier yang banyak digunakan di sektor industri, dan digunakan untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa, motor listrik yang banyak digunakan dalam proses industri. Menggunakan VSD memberikan keuntungan utama mengurangi konsumsi energi listrik; oleh karena itu, meningkatkan efisiensi proses industri. VSD pada dasarnya adalah perangkat yang terdiri dari tiga jenis konverter daya, yaitu: penyearah tiga fase, regulator dc, dan inverter tiga fase pada sisi input, perantara, dan outputnya masing-masing. Jenis lain dari VSD dapat menggunakan penyearah satu fasa daripada tiga fasa. Namun, di sebagian besar aplikasi industri VSD dengan penyearah tiga fase umumnya digunakan. Memiliki penyearah tiga fasa pada sisi input maka arus sisi sumber atau input VSD akan sama dengan arus sumber penyearah tiga fasa (Made, 2020). 2.2.2 Jenis Inverter Berdasar Teknik Penyaklaran ο· Variable Voltage Inverter (VVI) Jenis inverter ini menggunakan converter jembatan SCR untuk mengubah tegangan input AC ke DC. Memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga mendekati 600 VDC Gambar 2.4 Jenis VVI ο· Current Source Inverter (CSI) Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverte. Berbeda dengan VVI yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai ke motor. Gambar2.5 Jenis SCR ο· Pulse Width Modulation (PWM) Teknik penyaklaran memberikan output yang lebih sinusoidal dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM lebih efisien dan memberikan performa yang lebih tinggi. Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda biasa) namun ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol penuh Gambar 2.6 Jenis PWM 2.2.3 Prinsip Kerja VSD Variable Speed Drive (VSD) adalah suatu peralatan pengendali motor induksi 3 fasa dengan prinsip mengatur besaran frekuensi dan tegangan yang diterima oleh motor induksi. Pengaturan frekuensi dan tegangan secara bersamaan ini mengakibatkan kecepatan berubah dengan tetap menjaga torsi pada nilai konstan. Gambar 2.7 Rangkaian VSD menunjukkan bagian-bagian dari Variable Speed Drive Inverter yang memiliki prinsip kerja sebagai berikut: a. Tegangan listrik 3 fasa dari sumber disearahkan dengan rangkaian peenyearah 3 fasa three Phase rectifier sehingga menghasilkan tegangan DC murni setelah melalui DC bus kapasitor. b. Tegangan DC tersebut digunakan sebagai sumber yang dialirkan menuju inverter melalui saklarsaklar daya 3 lengan yang sudah dikendalikan dengan control logic sehingga pada setiap saklar yang berada dalam satu lengan bekerja secara bergantian dan dengan saklar pada lengan yang lain saling bergeser 1200 . c. Saklar daya berupa Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT) yaitu suatu devais saklar semikonduktor yang mampu bekerja pada frekuensi relatif tinggi dengan kemampuan melewatkan arus yang relatif besar jika dibandingkan dengan mosfet dan transistor biasa. (Agung, 2018) 2.3 Transformator Zig Zag Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang lebih besar atau lebih kecil. Gambar 2.8 Hubungan Belitan Transformator Zig Zag Gambar 2.9 Diagram Fasor Transformator Zig-zag Transformator zig-zag masing–masing lilitan tiga fasa dibagi menjadi dua bagian dan masing–masing dihubungkan pada kaki yang berlainan. Hubungan transformator zigzag secara khusus pada rangkaian 3 fasa dimana ππ§π (π‘), ππ§π (π‘) dan ππ§π (π‘) yang sama pada tigafasa empat kawat, ππ (π‘) = ππ§π (π‘) = ππ§π (π‘) Dimana : ππ§π (π‘) = Arus sumber phasa A ππ§π (π‘) = Arus sumber phasa B ππ§π (π‘) = Arus sumber phasa C Arus melalui kabel netral dari jaringan suplai distribusi ditulis dalam ekspresi matematis, ππ (π‘) = 3ππ0 (π‘) Belitan transformator zigzag dihubungkan sedemikian rupa sehingga arus urutan nol selalu sefasa. Di sini, kumparan pada setiap fase dipisahkan antara dua batang dan dililit dengan polaritas yang berlawanan. Karena vektor urutan-nol (A0, B0, dan C0) selalu sefasa, fluks magnet yang dihasilkan pada satu kumparan di setiap cabang akan membatalkan fluks magnet yang dihasilkan pada kumparan kedua di cabang yang sama. Karena fluks magnet urutan-nol dihilangkan, impedansi aliran arus urutan-nol akan sangat rendah. 2.3.1 Prinsip Kerja Tranformator Zig Zag Rangkaian ekivalen urutan nol dari keseluruhan sistem ditunjukkan pada Gambar 1 ditunjukkan pada Gambar 3. ZLN adalah impedansi konduktor netral antara beban dan transformator Zig-Zag dan ZNU adalah impedansi antara utilitas dan kawat netral. Zig Zag Transformer memberikan impedansi rendah untuk komponen urutan nol dan impedansi yang lebih tinggi untuk komponen urutan positif dan negatif. Ini terdiri dari dua sumber urutan nol, VSO(t) dan iLO(t). Ketidak seimbangan terjadi karena distribusi beban yang tidak merata di setiap fase dan juga karena variasi tegangan fase. Sumber tegangan urutan nol dibuat oleh tegangan utilitas yang tidak seimbang. tegangan urutan-nol dapat dinyatakan sebagai iL0(t) adalah sumber arus urutan-nol, dan mengandung arus beban dasar tidak seimbang dan urutan nol arus beban harmonik , dan dapat dinyatakan sebagai: iLO(t)= ( iLa(t)+ iLb(t)+ iLc(t)) Pengaruh Vso(t) dan iL0(t) terhadap arus netral sisi utilitas setelah menggunakan trafo Zig-Zag dapat dianalisis dengan menggunakan teori superposisi. Untuk mempertimbangkan efek dari iLo(t), V s0(t) harus diasumsikan sebagai hubungan pendek pada Gambar 3. Kemudian, arus netral sisi utilitas i’SN yang disebabkan oleh dapat dinyatakan sebagai Persamaan menunjukkan bahwa besarnya sisi utilitas arus netral yang disebabkan oleh iL0(t) akan berkurang setelah menerapkan transformator Zig-Zag. Jika Zzn dikurangi atau ZNU dinaikkan, iL0(t) di sisi utilitas dapat lebih dilemahkan. Untuk mempertimbangkan efek VSO(t) & iLO(t) , harus diasumsikan sebagai rangkaian terbuka, dapat ditemukan bahwa transformator Zig-Zag mensuplai jalur impedansi rendah untuk tegangan urutan-nol. Ini menyiratkan bahwa arus netral utilitas menjadi lebih besar di bawah tegangan utilitas yang tidak seimbang setelah menerapkan transformator Zig-Zag. Arus netral dari sisi utilitas yang disebabkan oleh VSO(t) dapat dinyatakan sebagai : Persamaan diatas menunjukkan bahwa transformator Zig-Zag mensuplai sebuah jalur untuk arus urutan-nol yang mengalir antara utilitas dan transformator Zig-Zag. Namun, impedansi dari sistem utilitas, trafo Zig-Zag dan konduktor netral sangat kecil di sebagian besar sistem distribusi tenaga listrik tiga fasa empat kawat. Persamaan diatas memberikan arus netral keseluruhan karena kedua sumber urutan nol VSO(t) & iLO(t). 2.4 Penelitian Relevan Kaisar, dkk (2020) membahas mengenai reduksi arus harmonisa dan arus netral berlebih dengan menggunakan trafo zig zag. Pada percobaan penelitian ini menggunakan beban perangkat PC-SMPS dan hasil penelitian menunjukan mitigasi harmonisa dengan transformator zig zag secara drastis mengurangi harmonisa rangkap tiga dari 41,6 menjadi 3,9 serta juga mengurangi beban lebih netral dari 71,1 menjadi hanya 11,6 dan dengan mengamati hasil di penelitian tersebut trafo zig zag dapat menghilangkan hampir 90% arus netral yang disebabkan oleh komponen urutan nol yang dihasilkan oleh beban nonlinier. Pada penelitian (Ranjith, dkk, 2011) membahas tentang kinerja Zig Zag Transformer pada pengurangan harmonik dalam beban distribusi. Penelitian dilakukan beberapa kasus ; (1) Beban (terdiri dari resistor, induktor, kapasitor atau kombinasi dari ketiga elemen) pada setiap fasa dihubungkan melalui penyearah satu fasa (penyearah HBridge dengan dioda) dan dieksitasi oleh suplai. (2). Beban pada setiap fasa dihubungkan ke rangkaian pengatur tegangan ac, Gambar 4(b), dan dihubungkan ke fasa, (3) Beban terdiri dari Tiga motor induksi satu fasa (Capacitor Start) yang masing-masing dikendalikan menggunakan Regulator Tegangan AC. Hasil penelitian menunjukan dari ketiga kasus yang diuji bahwa THD dan arus netral sistem distribusi empat kawat tiga fasa di bawah beban nonlinier yang tidak seimbang menjadi jauh berkurang setelah menerapkan Transformator Zig-Zag. 2.5 Kebaharuan Penelitian 2.6 Perbandingan Metode No 1 Metode Transformator Zig Zag Kelebihan Biaya rendah, Kekurangan keandalan tinggi, juga dapat berfungsi sebagai pengubah tegangan dan menyediakan isolasi antara unit penyearah dan catu daya. 2 Passive filter Biaya rendah, rangkaian Membutuhkan sederhana, dapat memperbaiki software computer faktor daya untuk menganalisis dan menentukan harmonisa yang dihilangkan 3 Active filter Bebas dari masalah resonansi, Sangat jangkauan luas harmonisa, mahal, eliminasi perawatan sulit menimbulkan kompensasi daya reaktif BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran alur pembuatan skripsi, mulai dari awal penulisan, perisiapan alat dan bahan, perancangan rangkaian sistem, pengambilan data, analisa Total Harmonic Distortion (THD), Analisa kinerja transformator zig zag. 3.1 Deskripsi Sistem 3.2 Metode dan Analisa Ada diagram alir pnelitian disini 3.3 spesifikasi alat 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Langkah-langkah Penelitian 3