Aplikasi Turunan dalam Bidang Ekonomi Disusun Oleh : 1. Febrian $urya Purnama (2211060036) 2. Desky Romansyah (2211060001) 3. Afdal Alfazza (2211060027) 4. Irfan Fauzi (2211060042) 5. M.Nuki Ripaldo (2211060049) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS IIB DARMAJAYA 2022/2023 1 DAFTAR ISI Cover................................................................................................................................................ .............. 1 Daftar Isi ......................................................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ .. 3 A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 4 C. Tujuan Penulis ................................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5 Turunan .......................................................................................................................................... 5 A) A. Konsep Turunan ............................................................................................................................. 5 B. Definisi Turunan ............................................................................................................................ 8 C. Aturan-Aturan Pencarian Turunan ................................................................................................ 9 D. Turunan Fungsi Trigonometri ...................................................................................................... 10 E. Penerapan Turunan dalam Kehidupan Sehari-hari ...................................................................... 10 Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi ............................................................................ 11 B) A. Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi ............................................................................ 11 B. Kemonotonan dan Kecekungan ................................................................................................... 14 2 C. Penerapan Nilai Maksimum dan Minimum dalam Kehidupan Sehari-hari ................................. 15 Aplikasi Turunan Ekonomi dalam menghitung biaya total,biaya marginal dan biaya rata-rata & fungsi utilitas total,fungsi utilitas marginal.......................... 18 C) 1) Aplikasi Turunan dalam Menghitung Biaya Total, Biaya Marginal dan Biaya Rata-Rata ......... 18 2) Utilitas Total, Utilitas Marginal ................................................................................................... 20 BAB III ........................................................................................................................................................ 23 A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 23 B. Saran ............................................................................................................................................... . 23 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 24 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian abstrak, universal, mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, serta dapat mengembangkan daya pikir manusia. Matematika memuat variabel–variabel yang 3 bermanfaat bagi disiplin ilmu lain. Sehingga memacu pengguna matematika lebih berwawasan luas karena tidak dibatasi oleh suatu konsep tertentu. Pola pikir matematika bersifat deduktif yaitu dari obyek yang umum menuju pengambilan kesimpulan, sehingga dapat menjembatani menuju langkah selanjutnya. Aplikasi matematika dapat diamati dalam proses penyelesaian suatu permasalahan yang dimodelkan dalam konsep matematika. Dengan memperhatikan semesta pembicaranya, konsep tersebut akan lebih mudah diselesaikan dan dapat diambil suatu perkiraan yang mendekati kesimpulan. Jika permasalahan itu kompleks, maka dapat dibentuk sistem matematika. Aplikasi– aplikasi matematika seperti perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika yang menitikberatkan pada perbedaan aspek–aspek teori. Dari sudut pandang aspek-aspek teori tersebut, ilmu matematika memperlebar cakupan pemahamannya pada beberapa cabang, seperti matematika analisis, statistik, dan pemrograman (Parzynski, 1982:149). 1 Analisis matematika modern atau kalkulus lanjutan tidak menekankan pada perhitungan dan rumus atau aturan, tetapi pembahasannya didasarkan pada pengembangan konsep dasar dan teori dengan menggunakan penalaran untuk memperoleh prinsip–prinsip yang berupa definisi, aksioma, lemma, corollary, dan teorema–teorema beserta pembuktiannya. Sedangkan klasifikasi materi dan pendekatannya memang bersifat sangat abstrak dan intuitif untuk memahami dan mengembangkan metode–metode dan teknik–teknik yang dipergunakan dalam bukti–bukti. Sehingga suatu pemahaman yang baik sangat diperlukan untuk kesuksesan dalam mempelajari analisis matematika. Selain itu, analisis mendominasi wilayah dari matematika. Karena ide–idenya 4 merupakan dasar dan keutamaan yang tidak hanya didefinisikan saja, tetapi artinya diterima secara universal (Golbert, 1976:2). Salah satu konsep dasar yang menjadi pembahasan dalam analisis matematika adalah fungsi. Parzynski (1982: 2) menyatakan fungsi adalah suatu himpunan tak kosong X dan Y dilengkapi dengan aturan pemadanan yang memasangkan masing-masing elemen ∈ dengan sebuah elemen ∈. Nilai adalah elemen yang dipasangkan dengan sebuah elemen ∈. Himpunan disebut daerah asal (domain) fungsi dan himpunan ⊆ , yang didefinisikan dengan ∈ | , ∈ disebut dengan daerah hasil (range). Fungsi dikatakan terbatas jika terdapat sebuah bilangan real 0 sehingga | | untuk setiap ∈ dengan bilangan real merupakan konstanta sedangkan di dalam sebuah interval. Apabila untuk semua di dalam interval maka dikatakan terbatas atas (bounded above) dan disebut batas atas (upper bound) dari . Apabila untuk semua di dalam interval maka dikatakan terbatas bawah (bounded below) dan disebut batas bawah (lower bound) dari . Kajian tentang fungsi terus berkembang seiring dengan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para matematikawan. Camille Jordan (1881) adalah salah satu matematikawan yang mengembangkan kajian tentang fungsi. Camille Jordan pertama kali mengenalkan kajian tentang Fungsi Bervariasi Terbatas untuk fungsi dengan satu variabel, atau juga dikenal sebagai fungsi BV (bounded variasi), yaitu fungsi bernilai real dengan total variasi terbatas. Kemudian oleh matematikawan setelahnya, konsep ini banyak digunakan untuk pengembangan dan juga diterapkan untuk mencari solusi berbagai 5 pemasalahan dalam matematika. Misalnya penerapan Fungsi Bervariasi Terbatas untuk menentukan solusi dari masalah persamaan Cauchy oleh Conway dan Smoller pada tahun 1966. Fungsi bervariasi terbatas pada dasarnya merupakan fungsi yang kontinu titik demi titik pada sebuah selang. Oleh karena itu, secara umum fungsi bervariasi terbatas didefinisikan sebagai sebuah fungsi kontinu dengan daerah asal (domain) berupa partisi dari selang , . Akan tetapi P.K.Jain dan V.P.Gupta memberikan definisi bahwa fungsi f : [ab, ] → dikatakan bervariasi terbatas pada [ab, ] , jika terdapat konstanta K>0 dengan sifat untuk setiap partisi P={x x0 1, ,,xn} pada [ab, ];∆ =i f berlaku n i=1 f x( i )− f x( i−1) ,∆ = −i x xi xi−1 n ∑∆ =i f ∑ f x( i ) − f x( i−1)≤ K , i=1 dan variasi fungsi f pada [ab, ] yang terkait dengan partisi P={x x0 1, ,,xn} pada [ab, ], ditulis Vab( f P, ) , diberikan dengan Vab ( f P, ) =∑n f x( i ) − f x( i−1) . i=1 Selanjutnya, sebuah Fungsi Bervariasi Terbatas memiliki sifat serta struktur yang membedakannya dengan fungsi lain. Oleh karena itu, penulis dalam skripsi ini mengambil judul tentang FUNGSI BERVARIASI TERBATAS DAN SIFAT-SIFATNYA. B. Batasan Permasalahan Pembahasan pada Fungsi Bervariasi Terbatas meliputi definisi dan sifat- 6 sifat dasarnya pada interval tertutup , ∈ . C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian dari Fungsi Bervariasi Terbatas? 2. Bagaimana sifat-sifat dari Fungsi Bervariasi Terbatas? D. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan konsep Fungsi Bervariasi Terbatas pada , , definisi maupun sifat-sifatnya. 2. Menjelaskan beberapa permasalahan yang ada pada Fungsi Bervariasi Terbatas serta mencari penyelesaian dari masalah tersebut. E. Manfaat 1. Menambah pengetahuan penulis tentang Fungsi Bervariasi Terbatas mulai dari definisi hingga sifat-sifatnya . 2. Sebagai dasar penelitian selanjutnya. 7 BAB II PEMBAHASAN A) Turunan A. Konsep Turunan Konsep turunan sejatinya bisa kita pahami dengan mengingat kembali konsep garis singgung, kecepatan rerata dan kecepatan sesaat, laju pertumbuhan dan lain-lain. Perhatikan konsep garis singgung dibawah ini. Misalkan terdapat grafik fungsi f(x) dimana grafik fungsi tersebut kontinu. Kemudian terdapat suatu garis lurus yang memotong grafik fungsi f(x) di dua titik, yakni titik A dan B, seperti gambar berikut. Gambar 1 Karena garis lurus memotong grafik fungsi di dua titik, maka garis tersebut disebut juga sebagai garis secan. Dari gambar, dapat diasumsikan bahwa garis secan mempunyai kemiringan atau gradien tertentu. Ingat kembali rumus gradien suatu garis yang memotong grafik fungsi di dua titik yang berbeda. 8 Diketahui A (𝑥, (𝑥)) dan B ((𝑥 + ℎ), (𝑥 + ℎ)) maka dapat diketahui titik absis dan ordinatnya. Sehingga diperoleh gradien garis AB adalah sebagai berikut Perhatikan gambar berikut. (a) (b) (c) 9 Gambar 2 Perhatikan ketiga gambar diatas. Jika 2 titik potong (A, B) pada garis lurus yang memotong grafik fungsi f(x) dibuat saling mendekati atau jarak antar titiknya dibuat mendekati nol maka garis itu lama kelamaan akan berubah menjadi garis yang memotong grafik di 1 titik saja atau menjadi garis singung grafik. Sehingga dapat diperoleh gradien dari garis singung grafik adalah sebagai berikut. Dengan syarat limitnya ada. Gradien garis singung inilah yang disebut sebagai turunan fungsi (𝑥). Perhatikan kasus mengenai kecepatan rerata dan kecepatan sesaat berikut ini. Gambar 3 Misalkan 𝑠 = (𝑡) adalah persamaan gerak suatu benda sepanjang garis lurus, dengan𝑡 adalah waktu, adalah jarak benda dari titik awal pada waktu t atau perpindahan benda dan f adalah gerakan fungsi posisi benda. Pada selang waktu 𝑡 = 𝑐 sampai 𝑡 = 𝑐 + , perubahan posisi (𝑐 + ℎ) − (𝑐) adalah seperti gambar 3. Sehingga dapt dihitung kecepatan reratanya adalah sebagai berikut. 10 Untuk menghitung kecepatan untuk selang waktu yang sangat sempit atau kecil dimana h mendekati nol, maka dapat diperoleh kecepatan sesaat untuk 𝑡 = 𝑐 sebagai berikut. Dengan syarat limitnya ada. Kecepatan sesaat inilah yang disebut sebagai turunan fungsi (𝑡). B. Definisi Turunan Definisi Turunan fungsi adalah fungsi lain 𝑓′ yang nilainya pada sebarang bilangan riil adalah Dengan syarat limitnya ada untuk suatu bilangan riil x. Tidak ada yang khusus dalam pemilihan huruf x, misal dipakai huruf c, a dan lainnya untuk menggantikan x itu sah-sah saja (tidak memberikan efek pada turunannya) atau huruf lain misal b untuk menggantikan h. Misal seperti berikut. Jika diambil 𝑥 = 𝑐 + ℎ yang mengakibatkan ℎ = 𝑥 − 𝑐, maka dapat kita peroleh Selain dapat ditulis dalam notasi 𝑓′(𝑥), 𝑓′(𝑐), 𝑓′(𝑎) dan lain-lain, terdapat pula berbagai macam notasi dalam menuliskan turunan fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut. Turunan ke1 Notasi Lagrange 𝑓′(𝑥) Notasi y 𝑦′ 11 Notasi Leibniz Notasi Euler 𝐷𝑥𝑦 2 𝑓′′(𝑥) 𝑦′′ 3 𝑓′′′(𝑥) 𝑦′′′ n 𝑓𝑛(𝑥) 𝑦𝑛 C. Aturan-Aturan Pencarian Turunan Teorema Keterdiferensiasian Mengimplikasikan Kekontinuan Jika 𝑓′(𝑥)ada maka kontinu di Teorema Aturan Fungsi Konstanta Jika (𝑥) = 𝑘 dengan adalah konstanta maka untuk sebarang x, 𝑓′(𝑥) = 0 Teorema Aturan Fungsi Identitas Jika (𝑥) = 𝑥, maka 𝑓′(𝑥) = 1 Teorema Aturan Pangkat Jika (𝑥) = 𝑥𝑛 dengan bilangan bulat positif, maka 𝑓′(𝑥) = 𝑛𝑥𝑛−1 Teorema Aturan Kelipatan Konstanta Jika 𝑘adalah suatu konstanta dan adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan, maka (𝑘𝑓)′(𝑥) = 𝑘𝑓′(𝑥) Teorema Aturan Jumlah Jika dan adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka (𝑓 + 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑥) + 𝑔′(𝑥) Teorema Aturan Selisih 12 Jika dan adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka (𝑓 − 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑥) − 𝑔′(𝑥) Teorema Aturan Hasil Kali Jika dan adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka (𝑓 ∙ 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑥)𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥) Teorema Aturan Hasil Bagi Jika dan adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka Teorema Aturan Rantai Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑢) dan 𝑢 = 𝑔(𝑥) dengan adalah fungsi yang terdiferensialkan di dan adalah fungsi yang terdiferensialkan di , maka fungsi komposit 𝑓 ∘ 𝑔, didefinisikan oleh (𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) terdiferensialkan di dan (𝑓 ∘ 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑔(𝑥))𝑔′(𝑥). D. Turunan Fungsi Trigonometri Dengan menggunakan definisi turunan, maka dapat diperoleh teorema trigonometri sebagai berikut. 𝐷𝑥 sin 𝑥 = cos 𝑥 𝐷𝑥 cos 𝑥 = −sin 𝑥 𝐷𝑥 tan 𝑥 = sec2 𝑥 𝐷𝑥 sec 𝑥 = sec 𝑥 tan 𝑥 𝐷𝑥 cot 𝑥 = −csc2 𝑥 𝐷𝑥 csc 𝑥 = −csc 𝑥 cot 13 E. Penerapan Turunan dalam Kehidupan Sehari-hari Berikut adalah penerapan turunan dalam kehidupan sehari-hari. Proyek pembangunan suatu gedung dapat diselesaikan dalam biaya proyek per-hari sebesar hari dengan menghabiskan ratus ribu rupiah. Biaya minimum proyek pembangunan gedung tersebut adalah… Jawab : Misalkan (𝑥) menyatakan biaya proyek selama sehingga Supaya biaya proyek minimum, nilai hari dalam satuan ratus ribu rupiah yang bersesuaian dapat ditentukan saat = 0, yakni sebagai berikut. 𝑓′(𝑥) = 6𝑥 − 180 6𝑥 − 180 = 0 6𝑥 = 180 𝑥 = 30 Dengan demikian, proyek tersebut harus diselesaikan dalam waktu 30 hari agar biaya proyeknya minimum. Maka biaya minimum yang harus dikeluarkan adalah (𝑥) = 3𝑥2 − 180𝑥 + 5.000 (30) = 3(30)2 − 180(30) + 5.000 (30) = 2.700 − 5.400 + 5.000 (30) = 2.300 14 Jadi, biaya proyek minimum pembangungan gedung tersebut adalah 230 juta rupiah. B) Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi A. Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi Nilai maksimum dan minimum fungsi sejatinya adalah aplikasi atau penerapan dari konsep turunan. Nilai suatu fungsi dikatakan maksimum jika nilai dari fungsi tersebut paling besar dan sebaliknya nilai suatu fungsi dikatakan minimum jika nilai suatu fungsi tersebut paling kecil pada sebuah selang atau interval tertutup. Secara formal, nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai berikut. Definisi Misal adalah daerah asal dari dan memuat titik . 1. (𝑐) adalah nilai maksimum dari adalah nilai minimum dari pada pada jika (𝑐) ≥ (𝑥) untuk semua jika (𝑐) ≤ (𝑥) untuk semua pada 2. (𝑐) pada Dari nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi inilah dapat diperoleh nilai ekstrim. Pengaplikasian nilai ekstrim dalam kehidupan nyata sangat beragam, mulai dari untuk mencari biaya atau bahan minimum dalam proyek, mencari keuntungan maksimum, mencari volume maksimum dan lain hal sebagainya. Adapun definisi formal dari nilai ekstrim adalah sebagai berikut. Definisi Misal adalah daerah asal dari dan memuat titik . 1. 𝑓(𝑐) adalah nilai ektrim dari pada S jika 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum atau nilai minimum 2. Fungsi yang akan dicari nilai ekstrimnya dikatakan fungsi objektif Dalam menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi di suatu selang tutup, dapat dicek terlebih dahulu apakah kontinu pada selang tutup tersebut. Teorema Jika kontinu pada selang tutup [𝑎, 𝑏] maka pada selang tersebut. 15 mencapai nilai maksimum dan nilai minimum Terdapat beberapa titik yang merupakan kandidat dimana suatu fungsi dapat bernilai maksimum dan minimum, yakni di titik ujung selang, di titik dimana turunan fungsinya sama dengan 0 atau yang biasa dikenal sebagai titik stasioner dan titik dimana fungsi tidak dapat diturunkan atau dikenal dengan titik singular. Kandidat-kandidat itulah yang disebut sebagai titik-titik kritis. Teorema Titik Kritis Misal didefinisikan pada interval yang memuat 𝑐. Jika (𝑐) adalah nilai ekstrim, maka adalah titik kritis, yakni 1. Titik Ujung pada 2. Titik Stasioner dari , yaitu 𝑓′(𝑐) = 0 3. Titik Singular dari 𝑓,yaitu 𝑓′(𝑐) tidak ada Dari teorema diatas, maka secara langsung dapat ditentukan langkah-langkah dalam mencari nilai maksimum dan minimum suatu fungsi di selang tutup yaitu cari terlebih dahulu titik-titik kritis dari 𝑓 pada selang , kemudian carilah nilai yang sudah didapatkan, dan terakhir periksalah nilai paling kecil. Nilai yang paling besar dan nilai yang yang paling besar berarti nilai itu adalah nilai maksimum dari fungsi tersebut sedangkan nilai fungsi pada titik-titik kritis yang paling kecil berarti nilai itu adalah nilai minimum dari tersebut. Definisi (Uji Ekstrim Lokal) Misal adalah daerah asal dan 𝑐 ∈ 𝑆. 1. 𝑓(𝑐) nilai maksimum lokal pada jika terdapat selang buka yang memuat sedemikian hingga 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥), ∀𝑥 ∈ 𝐼 ∩ 𝑆 2. 𝑓(𝑐) nilai minimum lokal pada jika terdapat selang buka yang memuat sedemikian hingga 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥), ∀𝑥 ∈ 𝐼 ∩ 𝑆 3. 𝑓(𝑐) nilai ekstrim lokal pada jika 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum lokal atau minimum lokal 16 Dari definisi mengenai uji ekstrim lokal diatas, dapat diperoleh beberapa teorema terkait dengan nilai ekstrim lokal diantaranya yakni uji pertama untuk nilai ekstrim lokal dan uji kedua untuk nilai ekstrim lokal. Definisi (Uji Pertama untuk Ekstrim Lokal) dapat didiferensialkan pada selang buka (𝑎, 𝑏)yang memuat titik kritis , Misal 1. Jika 𝑓′(𝑥) > 0untuk semua 𝑥 ∈ (𝑎, 𝑐) dan 𝑓′(𝑥) < 0untuk semua 𝑥 ∈ (𝑐, 𝑏) maka (𝑐) adalah nilai maksimum lokal 2. Jika 𝑓′(𝑥) < 0untuk semua 𝑥 ∈ (𝑎, 𝑐) dan 𝑓′(𝑥) > 0untuk semua 𝑥 ∈ (𝑐, 𝑏) maka 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum lokal 3. Jika 𝑓′(𝑥) bertanda sama untuk kedua pihak, maka 𝑓(𝑐) bukan nilai ekstrim Definisi (Uji Pertama untuk Ekstrim Lokal) dan 𝑓′ dapat didiferensialkan pada selang buka (𝑎. 𝑏) yang memuat titik dengan Misal 𝑓′(𝑐) = 0 1. Jika 𝑓′′(𝑐) < 0 maka 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum lokal 2. Jika 𝑓′′(𝑐) > 0 maka 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum local B. Kemonotonan dan Kecekungan Selain untuk mencari nilai maksimum dan nilai minimum, turunan juga dapat membantu kita dalam mencari apakah fungsi naik pada selang atau justru fungsi turun pada selang . Definisi persis tentang naik dan turunnya suatu fungsi dapat dituliskan sebagai berikut. Definisi Misal didefinisikan pada interval . 1. naik pada jika untuk setiap pasang bilangan 𝑥1 dan 𝑥2 dalam berlaku 𝑥1 < 𝑥2 ⇒ (𝑥1) < (𝑥2) 2. turun pada jika untuk setiap pasang bilangan 𝑥1 dan 𝑥2 dalam berlaku 𝑥1 < 𝑥2 ⇒ (𝑥1) > (𝑥2) 3. monoton murni pada jika 17 naik pada atau turun pada Ingat bahwa konsep turunan dapat diperoleh dari konsep garis lurus yang memotong grafik di dua titik dan konsep garis singung. Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 4 Dari gambar diperoleh informasi yaitu dimana 𝑓′(𝑥) > 0 maka garis singgungnya bergerak naik sedangkan saat 𝑓′(𝑥) < 0 garis singgungnya bergerak turun. Teorema Kemonotonan Misal dapat didefinisikan pada titik dalam selang . 1. Jika 𝑓′(𝑥) > 0 untuk semua titik dalam dari selang maka naik pada selang 2. Jika 𝑓′(𝑥) < 0 untuk semua titik dalam dari selang maka turun pada selang Kemonotonan suatu fungsi erat kaitannya dengan turunan pertama dari fungsi tersebut. Sedangkan kecekungan suatu fungsi berkaitan dengan turunan kedua dari fungsi. Perhatikan definisi berikut ini. Definisi Misalkan 𝑓dapat didiferensialkan pada selang buka . Jika 𝑓′ naik pada 𝑓cekung ke atas di dan jika 𝑓′ turun pada𝐼 dikatakan dikatakan cekung kebawag di . Perhatikan bahwa turunan dari 𝑓′ adalah 𝑓′′. Sehingga dari definisi kecekungan diatas dapat diperoleh teorema kecekungan sebagai berikut. Teorema Kecekungan Andaikan terdiferensiasi dua kali pada interval terbuka 1. Jika 𝑓′′(𝑥) > 0 untuk semua dalam , maka 18 cekung ke atas pada 2. Jika 𝑓′′(𝑥) < 0 untuk semua dalam , maka cekung ke bawah pada Dalam kasus-kasus tertentu, pada selang tertentu, suatu grafik fungsi dapat cekung keatas dan cekung kebawah dalam beberapa sub selang. Hal tersebut mengakibatkan adanya titik yang biasa dikenal dengan titik belok. Sebuah titik dikatakan sebagai titik belok dari grafik fungsi jika cekung keatas di satu sisi dari dan cekung kebawah di sisi lainnya dari . Titik-titik dengan 𝑓′′(𝑥) = 0 atau 𝑓′′(𝑥) tidak ada dapat dijadikan kandidat titik belok suatu grafik fungsi. C. Penerapan Nilai Maksimum dan Minimum dalam Kehidupan Sehari-hari Berikut adalah contoh penerapan nilai maksimum dan minimum dalam kehidupan seharihari. Contoh 1 Sebuah balok tanpa tutup dengan alas persegi (𝑥. 𝑥) dan tinggi mempunyai volume 180𝑐𝑚3.Agar luas permukaan balok minimum, maka besar nilai adalah … Jawab Pertama-tama nyatakan dalam dengan menggunakan volume balok dengan alas persegi tersebut. Dengan demikian dapat dinyatakan luas permukaan (𝐿) balok sebagai fungsi terhadap sebagai berikut. Luas permukaan akan miniumum saat 𝐿′(𝑥) = 0 sehingga 𝐿′(𝑥) = 0 19 −432𝑥−2 + 2𝑥 = 0 2𝑥 = 432 −2 𝑥=6 Jadi, besar nilai agar luas permukaannya minimum adalah 6 cm. Contoh 2 Terdapat sebuah kawat dengan panjang 90 cm. Kawat tersebut akan dipotong menjadi 2 bagian, satu bagian untuk bahan membuat segitiga sama sisi dengan panjang cm dan satunya digunakan untuk membuat persegi. Agar jumlah luasnya maksimum, tentukanlah nilai . Jawab : Diketahui segitiga sama sisi memiliki panjang sisi , maka kawat yang dibutuhkan adalah 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 = 3𝑥 cm. Sedangkan sisa kawat akan dijadikan bahan membuat persegi adalah (90 − 3𝑥) cm. Jadi Kemudian dapat diperoleh 𝐿𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 sebagai berikut. Setelah diketahui luas persegi dan luas segitiga, maka dapat ditulis fungsi 20 sebagai berikut. Agar (𝑥) maksimum, maka harus dibuat 𝑓′(𝑥) = 0 𝑓′(𝑥) = 0 cm Jadi, agar luasnya maksimum, nilai x yang tepat adalah 270 cm. C) Aplikasi Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : ‘Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap) maka jumlah barang yang diminta turun dan sebaliknya’. Kepuasan Marginal (MU/Marginal Utility) adalah tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen karena ada tambahan konsumsi satu unit barang. (MU=turunan pertama TU terhadap Q) dQ dTU MU = Kepuasan Total (TU/Total Utility) akan maksimum, syarat : P = MU Contoh 1 : Berapakah jumlah barang yang diminta konsumen bila harga barang per unit Rp 20,- dan kepuasan total konsumen ditunjukan oleh fungsi TU = 120Q – 0,25 Q2 ? 21 Jawab 1: dTU = 120 – 0,50 Q , P = MU MU = 20 = 120 – 0,50 Q 0,5 Q = 100 Q = 200 dQ Jadi konsumen akan memperoleh kepuasan total bila membeli barang sebanyak 200 unit pada harga Rp 20,-. Contoh 2 : Konsumen membeli barang 20 unit dan ia telah memperoleh kepuasan total yang maksimum. Berapakah harga pembelian barang tersebut per unitnya jika fungsi kepuasan total konsumen ditunjukan fungsi TU=15Q – 0,25 Q2 . Jawab 2: dTU Kepuasan Marginal = MU = = 15 – 0,5Q dQ Kepuasan Maksimum diperoleh jika P = MU P = 15 – 0,5Q = 15 – 0,5(20) = 5 Jadi dengan tingkat harga Rp 5, konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum dengan konsumsi barang sebanyak 20 unit. B. Perilaku Produsen Keputusan yang diambil produsen salah satunya adalah menentukan output yang harus diproduksi (Q). MP = Marginal Physical Product = Produksi Marginal = Turunan pertama dari Q. dQ MP = dx Q Produksi Rata-rata = Average Product = AP = Keuntungan maksimum produsen, dimana Q=output, x=input x syaratnya MP = H arga.Input.(Px) H arga.Output.(Pq) Contoh 3 : Perusahaan ‘Sopongiro’ memproduksi barang dengan input x. Output nya ditunjukan oleh fungsi produksi Q = 75 + 5x2 – 1/3 x3. Jika harga input x yang digunakan adalah Rp 2100 per unit dan harga output per unit Rp 100,- berapa unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar keuntungan maksimum ? Berapakah pula produksi rata-rata nya ? Jawab 3 : 22 Px = 2100 dan Pq=100, fungsi produksi : Q = 75 + 5x2 – 1/3 x3, maka MP = 10x – x2 . H arga.Input.(Px) Keuntungan maksimum produsen, syaratnya MP = H arga.Output.(Pq) 2 2100 10x – x = 2 2 maka –x + 10x =21 atau x – 10x + 21 = 0 (x-3)(x-7)=0 maka 100 10-2x, dimana m = curam = turunan dari x1=3 dan x2=7 ; dMP m MP = turunan II dari Q. dx Pada input x = 7, maka m = 10 – 2.7 = -4 ; Pada input x = 3, maka m = 10 – 2.3 = 4 Jadi, input yang digunakan agar keuntungan produksi maksimum adalah 7 unit. Sehingga jumlah output yang dihasilkan Q = 75 + 5x2 – 1/3 x3 = 75 + 5(7)2 – 1/3 (7)3 = 205 2/3 Jadi output yang dihasilkan = 205 unit. Q 205 Produksi rata-rata = AP = 7 2 29 , sehingga produksi rata2 adalah 29 unit. x 7 C. Elastisitas Elastisitas dari suatu fungsi Ini berarti bahwa elastisitas berkenaan dengan x dapat didefinisikan sebagai : merupakan limit dari rasio antara perubahan relative dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol. Dengan terminology lain, elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap perubahan x. Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga permintaan, price elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga. 23 Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka elastisitas permintaannya : atau Dimana tak lain adalah Q'd atau f'(P) atau turunan dari Q terhadap P. Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat : elastic apabila , % perubahan kuantitas permintaan > % perubahan harga (secara berlawanan arah), terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya, misal pakaian, makanan ringan dsb. elastic sempurna , suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada dipasar, namun kenaikan sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0, contoh paper clip yang murah. inelastic bila , % perubahan kuantitas permintaan < % perubahan harga, terjadi pada produk kebutuhan, misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan (meski berhemat), tetapi bila harga turun, konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misal rasa kenyang) contoh lain adalah bensin dll. Inelastic sempurna , perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Misalnya lukisan milik pelukis terkenal yang sudah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan tsb tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya). elastic uniter jika , tidak dapat disebutkan barangnya secara spesifik, hanya sebagai pembatas antara elastic dan inelastic. Contoh 4 : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan P = 50 – 2Q . tentukan elastisitas permintaannya pada tingkat harga P = 20 ?. Jawab 4 : dP dQ 24 P = 50 – 2Q , maka dQ P = 50 – 2Q - ½ , bila P = 20 maka jumlah yang diminta adalah -2 , dP Q = ½ (50 – P) = ½ (50 – 20) = ½ . 30 = 15 maka Contoh 5 : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 25 – 3 P2 . tentukan elastisitas permintaannya pada tingkat harga P = 5. Jawab 5 : 25 – 3 P2 Qd = . = 3 berarti bahwa apabila, dari kedudukan P = 5, harga naik (turun) sebesar 1 persen maka jumlah barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 3 persen. 1) Aplikasi Turunan dalam Menghitung Biaya Total, Biaya Marginal dan Biaya RataRata Dalam suatu proses produksi, akan sering disebut istilah biaya. Biaya yang digunakan untuk seluruh proses produksi dikatakan sebagai biaya total (total cost), sedangkan biaya yang digunakan untuk satuan unit produksi dikatakan sebagai biaya ratarata (average cost). Biaya total sendiri terdiri dari total biaya tetap ditambah dengan biaya variabel. Secara metematis ditulis sebagai berikut. 𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶 dengan : 𝑇𝐶 = biaya total (total cost) 𝑉𝐶 = biaya variabel (variable cost) 25 𝐹𝐶 = biaya tetap (fixed cost) Biaya total adalah fungsi dari kuantitas barang yang diproduksi, dimana besarnya biaya total adalah hasil kali antara banyaknya barang yang diproduksi dengan biaya ratarata barang per-unit. Fungsi tersebut dapat dituangkan menjadi sebagai berikut. 𝑇𝐶 = 𝑓(𝑄) + 𝑘 dengan : 𝑇𝐶 = biaya total (total cost) = kuantitas barang yang diproduksi (quantity) Perhatikan bahwa 𝑇𝐶 = (𝑄) + 𝑘, dimana (𝑄) = 𝑉𝐶 adalah biaya variabel yang akan berubah menurut jumlah barang yang diproduksi. Hal ini dikarenakan variable cost akan selalu berubah-ubah sesuai dengan suatu kondisi yang terjadi dalam suatu unit kegiatan, misalnya volume produksi ataupun kondisi yang lain. Sedangkan 𝑘 = 𝐹𝐶 akan selalu konstan selama jangka tertentu karena 𝐹𝐶 atau fixed cost adalah biaya tetap dalam suatu unit kegiatan. Biaya ini tidak akan mengalami perubahan walaupun terjadi pengangguran atau penambahan produksi (misalnya dalam kegiatan produksi) sehingga untuk fungsi semacam ini dikenal dengan istilah fungsi konstan. Fungsi biaya secara keseluruhan dapat dibagi kedalam beberapa jenis yakni : a. b. Linear Kuadratis : 𝑇𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑥, dengan 𝑎, 𝑏 > 0 : 𝑇𝐶 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 > 0 c. Kubik : 𝑇𝐶 = 𝑎𝑥3 + 𝑏𝑥2 + 𝑐𝑥 + 𝑑, dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 > 0 d. Eksponensial : 𝑇𝐶 = 𝑎. 𝑒𝑏𝑥, dengan 𝑎, 𝑏 > 0, 𝑏 adalah tingkat pertumbuhan pada fungsi naik secara eksponensial Selain biaya total, dapat dihitung pula biaya marginal dari suatu kegiatan produksi. Biaya marginal adalah biaya yang diakibatkan adanya tambahan satu unit barang produksi. Secara matematik, fungsi biaya marginal adalah derivative pertama dari fungsi biaya total. Misal (𝑄)adalah biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk menghasilkan satuan barang tertentu. Fungsi 𝑇𝐶 disebut sebagai fungsi biaya. Jika banyaknya barang yang dihasilkan bertambah dari 𝑄1 menjadi 𝑄2 maka biaya tambahan yang dibutuhkan adalah (𝑄2) − 𝑇(𝑄1). Limit besaran ini ketika x→0 disebut laju perubahan sesaat biaya, 26 terhadap banyaknya barang yang dihasilkan atau biasa disebut juga dengan biaya marginal. Terakhir yakni biaya rata-rata. Biaya rata-rata adalah hasil bagi biaya total dengan kuantitas barang yang diproduksi. Sehingga dapat diperoleh. Contoh Kasus Fungsi Biaya Total sebuah perusahaan manufaktur adalah 𝑇𝐶 = (𝑄) = 6700 + rupiah. Carilah biaya rata-rata barang tiap unit dan biaya marginal barang bila perusahan akan memproduksi barang sebanyak 400 unit. Jawab : Biaya Total = Biaya Rata-rata = Biaya Marginal = Sehingga jika perusahaan akan memproduksi barang sebanyak 400 unit, biayanya akan menjadi sebagai berikut. Biaya Rata-rata = perunit Jadi Biaya Rata-rata = 22,4 × 400 = 8960 Biaya Marginal Jadi Biaya Marginal = 4,9 × 400 = 1960 Dengan demikian berarti rata-rata biaya tiap satuan adalah Rp. 8960 untuk memproduksi 400 satuan yang pertama, untuk memproduksi satu satuan tambahan dia atas 400 hanya memerlukan biaya Rp.1960. 27 2) Utilitas Total, Utilitas Marginal Fungsi utilitas total adalah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah. Utilitas total ialah fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Dinyatakan dengan 𝑈 = 𝑓(𝑄) utilitas adalah kebermanfaatan atau kegunaan suatu barang bagi yang menggunakannya. Artinya, semakin bermanfaat suatu barang bagi penggunanya, maka semakin tinggi pula utilitas barang tersebut. Membahas tentang utilitas juga tak lepas dari bahasan tentang kepuasan pengguna, karena utilitas suatu barang itu relatif atau tergantung pada kepuasan pengguna barang tersebut. Memahami tentang utilitas ini penting karena mempengaruhi permintaan atau demand suatu barang, yang dalam hal ini berarti permintaan akan properti. Untuk memahami lebih jelas tentang utilitas, simak penjelasan lengkapnya lewat penjabaran berikut ini: Pengertian Utilitas Karakteristik Utilitas Fungsi Utilitas Kegunaan Utilitas Jenis-Jenis Utilitas Contoh Utlitas dalam Bisnis Properti 28 Pengertian Utilitas Utilitas adalah istilah ekonomi yang berarti total kepuasan yang didapat dari kegiatan konsumsi atau penggunaan barang maupun jasa. Utilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris “utility” yang berarti manfaat. KBBI juga mendefinisikan utilitas sebagai kata benda yang berarti faedah, kegunaan, atau manfaat. Singkatnya, utilitas adalah nilai kegunaan suatu barang. Utilitas berkaitan erat pula dengan teori pilihan rasional dalam ilmu ekonomi. Teorinya, seorang konsumen akan berusaha memaksimalkan utilitas atau manfaat suatu barang. Karakteristik Utilitas 1. Utilitas Bentuk Utilitas bentuk adalah kepuasaan memakai suatu barang akan lebih tinggi apabila suatu benda diubah bentuknya. Misalnya, kayu gelondongan akan memiliki nilai manfaat yang lebih tinggi dan memaksimalkan utilitasnya jika diubah terlebih dahulu menjadi meja, kursi, lemari, dan bentuk lainnya. 2. Utilitas Tempat Suatu barang atau jasa menjadi lebih bermanfaat apabila berada di tempat yang membutuhkannya. Inilah yang dimaksud dengan place utility atau utilitas tempat. Contohnya, pasir sungai akan lebih bermanfaat jika diangkut ke tempat lain yang membutuhkannya untuk bahan bangunan, ketimbang membiarkannya di sungai. 29 3. Utilitas Waktu Utilitas suatu barang atau jasa akan lebih tinggi jika tersedia di waktu yang tepat. Misalnya Payung atau jas hujan ponco yang biasa dijual sepanjang musim hujan, atau masker dan hand sanitizer selama pandemi. Utilitas waktu juga berarti ketersediaan barang atau jasa ketika sedang dibutuhkan. 4. Utilitas Kepemilikan Apabila berada di orang yang tepat, maka nilai utilitas suatu barang akan lebih tinggi terlepas dari harga materilnya. Orang yang tepat artinya mereka yang membutuhkan barang tersebut dan bisa menggunakannya secara maksimal. Contohnya mesin jahit akan lebih berguna bagi penjahit ketimbang bagi seorang dokter atau nelayan Fngsi utilitas marginal Marginal utility atau utilitas marjinal adalah istilah ekonomi yang mengukur manfaat pelanggan dalam membeli layanan dari suatu organisasi. Hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang menggambarkan bagaimana manfaat atau utilitas produk memiliki efek yang berlawanan pada jumlah unit kontemporer yang sudah mereka miliki. Utilitas marjinal suatu produk dapat didasarkan pada persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang mempengaruhi keputusan mereka untuk tetap setia padanya atau melihat produk serupa yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda karena tingkat kepuasan mereka. Selanjutnya, pemasar perlu bekerja mengembangkan strategi yang menjaga permintaan tetap tinggi untuk produk dan layanan meskipun utilitas marjinalnya menurun. Jenis Marginal Utility Ada berbagai jenis utilitas marjinal yang digunakan ketika menilai kepuasan pelanggan, termasuk: Marginal utility nol Jika pelanggan memutuskan untuk membeli lebih banyak barang, kepuasan mereka tetap konstan. Membeli banyak koran atau majalah adalah contoh karena Anda dapat menyimpannya untuk referensi, tetapi memiliki nilai yang sama dengan salinan pertama karena identik. 30 Anda perlu berkomitmen untuk melayani kebutuhan pelanggan untuk menciptakan pengalaman positif bagi mereka, sehingga Anda dapat meningkatkan kepuasan mereka tidak peduli berapa banyak produk yang mereka beli. Media sosial dan pemasaran email membuat pelanggan Anda tetap terlibat dengan produk Anda dan dapat memengaruhi utilitas marjinal tergantung pada umpan balik yang Anda terima. Marginal utility positif Marginal utility positif adalah ketika pelanggan puas dan membeli beberapa unit produk Anda. Mereka dapat memberikan referensi kelebihan produk Anda kepada teman, keluarga, atau rekan kerja tergantung seberapa besar mereka menyukai produk tersebut dan upaya yang mereka lakukan dalam menampilkan loyalitas merek kepada publik. Influencer dapat memainkan peran penting jika mereka membeli produk Anda secara massal dan memamerkannya di saluran media sosial dan situs web mereka. Marginal utility negatif Marginal utility negatif adalah ketika pelanggan membeli terlalu banyak produk, dan sampai pada titik di mana mereka hanya dapat menggunakan beberapa unit dalam periode tertentu. Hal ini dapat terjadi jika pelanggan membeli makanan yang mudah rusak dalam jumlah besar, tetapi mereka hanya dapat mengkonsumsi sebagian pada saat tanggal kedaluwarsa tiba. Anda harus memastikan bahwa pelanggan dapat memanfaatkan produk Anda sebaik mungkin untuk meningkatkan peluang mereka membeli dari Anda di masa mendatang. Contoh Marginal Utility Mari kita tinjau contoh utilitas marjinal untuk membantu Anda memahami konsep ini: Budi saat ini memiliki lima botol soda, dan dia memutuskan untuk membeli botol keenam ketika dia pergi berbelanja. Di sisi lain, Josh memiliki 60 botol soda dan memutuskan untuk membeli sebotol soda lagi karena dia menyimpan sisanya di lemari es di rumah. Untuk menemukan utilitas marjinal bagi Chris dan Josh, Anda perlu membagi jumlah pembelian yang mereka lakukan untuk suatu produk dengan jumlah produk yang mereka miliki saat ini. Untuk Chris, kamu harus membagi satu dengan enam, jadi dia meningkatkan persediaan sodanya sebesar 16,6666667% hanya dengan satu pembelian. Untuk Josh, bagi satu dengan 61, karena faktor perhitungan dalam botol ekstra yang dia beli, dan Anda akan mendapatkan 0,016393344. Dengan kata lain, utilitas marjinal Josh adalah 1,6 atau 2% jika dibulatkan, jadi Chris memiliki peluang lebih besar untuk puas dengan pembelian satu soda meskipun faktanya dia hanya memiliki enam soda. Tips Menggunakan Strategi Marketing untuk Meningkatkan Marginal Utility Utilitas marjinal tidak hanya menunjukkan keuntungan yang Anda hasilkan, tetapi kepuasan pelanggan dengan mempertimbangkan jumlah unit yang mereka beli. Inilah cara Anda dapat 31 menggunakan perhitungan utilitas marjinal untuk meningkatkan hubungan yang Anda miliki dengan pelanggan Anda: Terlibat dengan pelanggan Anda di media sosial Pelanggan dapat mengirim pesan langsung kepada Anda jika mereka ingin mengungkapkan pendapat mereka tentang produk Anda, tetapi Anda harus terlibat dengan mereka untuk melihat apakah mereka masih berencana membeli lebih banyak unit dari Anda setelah pembelian yang mereka lakukan saat ini. Semakin baik hubungan yang Anda bangun dengan pelanggan, semakin besar peluang Anda untuk meningkatkan utilitas marjinal. Sesuaikan percakapan Anda dengan pesan orang tersebut, tetapi Anda ingin memperhatikan bahwa demografi yang ditargetkan menggunakan platform yang berbeda. Kumpulkan data dari survei Survei dapat ditampilkan dalam pesan email jika pelanggan berlangganan daftar email Anda. Disarankan agar Anda berusaha keras untuk membuat pengguna mengisi formulir kontak di situs web Anda. Setelah Anda mendapatkan semua informasi kontak mereka, Anda dapat mengirimkan survei melalui email untuk mengetahui umpan balik yang mereka miliki dan Anda akan mengetahui persis produk yang mereka beli dari bisnis Anda. Anda juga dapat mengukur minat mereka untuk membeli produk yang sama lagi atau jika mereka ingin membeli produk yang berbeda dari Anda. Pertimbangkan untuk menjalankan kampanye iklan Kampanye bayar per klik (PPC) menarik eksposur tambahan ke situs web Anda jika Anda membeli kata kunci yang tepat yang tersedia melalui mesin pencari. Mereka dapat membuka situs web Anda, mengklik hyperlink-nya dan menavigasi ke halaman formulir kontak Anda untuk memberikan pendapat mereka, sehingga Anda dapat mengukur kepuasan pelanggan mereka. Cara lain yang efektif adalah dengan mendesain situs web Anda memiliki ikon yang menanyakan pelanggan apakah mereka membeli produk Anda sebelumnya. Jika demikian, mereka dapat mengeklik ikon tersebut dan itu akan menampilkan survei sebagai item tindakan yang harus mereka isi. Kesimpulan Itulah pembahasan marginal utility yang mungin berguna daalam mengukur keberhasilan Anda dalam memasarkan produk atau layanan yang Anda berikan. Jika bisnis Anda sudah memiliki nilai penjualan yang baik, jangan lupa untuk menggunakan software akuntansi yang memudahkan Anda dalam pencatatan seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnis, sehingga Anda bisa mendapatkan keputusan bisnis yang optimal. 32 Fungsi utilitas marginal adalah utilitas tambahan yang diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Fungsi utilitas marginal merupakan turunan pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total adalah = 𝑓(𝑄) maka utilitas marginalnya adalah Gambar 5 Grafik Bentuk Kurva Utilitas Contoh Kasus Fungsi utilitas dinyatakan dalam persamaan = 15𝑄 − 5𝑄2 Tentukanlah a. Persamaan utilitas marginal serta berapa titik ekstrim dari fungsi utilitas totalnya b. Berapa utilitas marginal jika barang yang diproduksi ditambah dari 2 unit menjadi 3 unit Jawab : a. 𝑈 = 15𝑄 − 5𝑄2 𝑀𝑈 = 𝑈′ = 15 − 10𝑄 33 maksimum jika Untuk 𝑄 = 1,5maka 𝑈 = (15𝑥1,5) − 5𝑥1,52 = 22,5 − 11,25 = 11,25 b. 𝑗𝑖𝑘𝑎𝑄 = 2→𝑀𝑈 = 15 − 10(2) = −5 𝑗𝑖𝑘𝑎𝑄 = 3→𝑀𝑈 = 15 − 10(3) = −15 Jadi, titik ekstrim fungsi utilitas total berada pada koordinat (1.5; 11,25). Pada saat konsumen mengkonsumsi 2 unit barang utilitas tambahan sudah menurun dan akan semakin menurun jika ditambah 1 unit lagi, sehingga konsumen harus mengurangi konsumsi terhadap produk tersebut untuk meningkatkan kembali utilitas tambahannya. 34 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Turunan merupakan pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai yang dimasukan. Tidak hanya sebagai salah satu materi pembelajaran semata, turunan dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia diberbagai bidang yang ada. Contohnya pada bidang ekonomi. Pengaplikasian ini ditujuankan tidak lain adalah agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih mudah dan praktis. Pada bidang ekonomi penggunaan turunan berkaitan erat tentang perhitungan biaya total, biaya marginal dan biaya rata-rata suatu proses produksi. Biaya total adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah barang tertentu, sedangkan biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk. B. Saran 1. Bagi para para pembaca menjadi dapat mempelajari juga aplikasi turunan di selain pada bidang ekonomi, misalnya pada bidang fisika, teknik, biologi, dan lain sebagainya. 2. Untuk teori pembahasan dapat mencari referensi-referensi dari sumber lainnya yang dapat menambah wawasan dan memperkuat argumen atau uraian yang sudah dituliskan. 35 DAFTAR PUSTAKA Ammariah, Hani. 2021. “Memahami Konsep Turunan Fungsi Aljabar”, https://www.ruangguru.com/blog/turunan-fungsi-aljabar diakses pada 12 Desember 2021 pukul 21.01 WIB. Blog KoMa. Kecepatan dan Percepatan Menggunakan Turunan. konsep-matematika.com. https://www.konsep-matematika.com/2015/12/kecepatan-dan-percepatanmenggunakan.html diakses pada tanggal 12 Desember 22.12 WIB. Suherman, E., Turmudi, Suryadi, D., Herman, T., Suhendra, Prabawanto, S., Nurjanah, dan Rohayati, A. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika dan Kontemporer. Bandung : JICAUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sukardi. 2019. “Soal dan Pembahasan – Aplikasi Turunan (Diferensial)”, https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-aplikasi-turunan-diferensial/ diakses pada tanggal 13 Desember 18.51 WIB. Zam, Nizam. 2013. Sejarah dan Pengertian Kalkulus. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB) 36