Uploaded by ida_phephe

Imunisasi Dewasa dan Geriatri

advertisement
Imunisasi Dewasa dan
Geriatri
Vaksin Flu setiap tahun?
 virus flu sangat bervariasi dan berubah dari waktu ke waktu.
Vaksin influenza trivalent
• Vaksin influenza trivalent adalah jenis vaksin yang
mengandung dua tipe virus influenza A (H1N1 dan H3N2)
serta satu tipe virus influenza B.
•
Pembuatan vaksin ini dilakukan setiap tahun berdasarkan
tipe virus yang diperkirakan akan muncul pada musim
selanjutnya.
Vaksin influenza quadrivalent
• Vaksin influenza quadrivalent adalah vaksin yang mengandung dua
subtipe virus influenza A dan dua subtipe virus influenza B.
•
Vaksin ini dibuat untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus
influenza B yang tidak tercakup oleh vaksin trivalent.
•
Jalur dan waktu pemberian vaksin influenza quadrivalent dilakukan
berdasarkan jenis vaksin serta usia penerima.
•
Pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan untuk usia 5
tahun ke atas, serta jet injector untuk orang dewasa
berusia 18-64 tahun.
•
Suntikan vaksin dapat diberikan sejak usia 6 bulan atau 3 tahun,
sementara jet injector vaksin dapat digunakan pada individu berusia 1864 tahun.
•
Lansia berusia 65 tahun ke atas umumnya perlu
mendapatkan vaksin influenza trivalent dengan dosis
tinggi.
•
Vaksin influenza quadrivalent juga tersedia dalam bentuk semprotan
hidung dan aman bagi mereka yang berusia 2-49 tahun. Namun, wanita
hamil dan orang-orang dengan masalah medis tidak disarankan
menggunakannya.
Jenis vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia
• Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia adalah
vaksin trivalent dengan dosis tinggi  mengandung empat kali lebih banyak antigen dibandingkan vaksin
influenza biasa.
• Vaksin ini telah memiliki lisensi khusus untuk individu berusia 65 tahun ke atas.
difteri, tetanus, pertusis whole-cell (DTwP)
difteri, tetanus, pertusis aselular (DTaP)
Cara pemebrian dengan Intramuskular (IM) daerah deltoid
dengan dosis 0,5mL.
Jadwal pemberian:
• pada orang dewasa dengan riwayat vaksinasi yang tidak mendapatkan vaksinasi primer sejumlah tiga dosis.
• Dua dosis pertama vaksinasi diberikan dengan jarak 4 minggu,
• Dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua.
• Tdap digunakan pada salah satu dosis dari vaksinasi primer tersebut,
• Dua dosis yang lain menggunakan Td.
• Setelah vaksinasi primer , dosis penguat diberikan setiap 10 tahun sekali.
Virus Varicella dapat menyebar secra airborne melalui batuk dan
bersin, serta melalui kontak langsung terhadap cairan didalam
vesikel. Penularannya dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi
varisela.
Kontraindikasi: reaksi alergi, wanita hamil atau akan hamil pada 1
bulan kemudian
Kewaspadaan: individu yang baru mendapar donor darah, pasien
dengan penyakit akut sedang atau berat
Jadwal pemberian: diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 4-8
minggu antara kedua dosis.
Cara pemberian: Subkutan (SC) dosis 0.5mL
Jenis vaksin: live-attenuated : sediaan : Varivax®
Jadwal pemberian : diberikan dalam tiga dosis, dengan jadwal pemberian bulan ke0,1 atau 2 dan 6 tergantung jenis vaksinnya
Cara pemberian: Intramuskular (IM)
Jenis vaksin: vaksin quadrivalen (Gardasil®), Bivalen (Cervarix®)
Merupakan bentuk reaktivasi virus varicella-zoster di ganglion
radiks dorsalis.
Kontraindikasi: adanya riwayat anafilaksis terhadap gelatine,
antibiotic neomisin, imunodefisiensi, kehamilan.
Jadwal pemberian: diberikan dosis tungal secara subkutan pada
region deltoid.
Jenis Vaksin: Virus hidup, Sediaan : Zostavax®
diberikan dalam 2 dosis,
dosis ke-2 diberikan minimal 28 hari dari dosis pertama
Jadwal pemberian:
• vaksinasi diberikan sebanyak 1dosis dan diulang dalam jangka waktu 5 tahun,
• pada splenektomi elektif vaksinasi diberikan setidaknya 2 minggu sebelum
pembedahan.
Cara pemberian: Intramuskular/Subkutan (IM/SC), Dosis : 0,5mL
Jenis vaksin: Polisakarida , sediaan: Pneumo-23®
Jadwal pemberian:
• pemberian dapat diulang dengan jarak 3 tahun bila memiliki resiko
tinggi infeksi meningokok.
Cara pemberian: intramuscular (IM) dosis 0.5mL
Jenis Vaksin:
• Virus dilemahkan,
 terdapat dua jenis vaksin polisakarida:
1. plain polysaccharide vaccines, Monovalent (A or C),
bivalent (A/C) and tetravalent
2. Conjugated vaccines, serogroup Conjugated Sediaan
:Menactra®, Menveo
Vaksin Hepatitis
A
Vaksin Hepatitis B Rekombinan
• Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus
Hepatitis B, HBsAg, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan
dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA.
TWINRIX (Vaksin Hepatitis Combo A & B)
Vaksin Hepatitis A & Typhoid
Indikasi: pekerja jasa boga, wistawan yang berkunjung kedaerah
endemik
Kontraindikasi:
• injeksi ( demam >38.50C),
• oral ( peradangan saluran cerna )
Kewaspadaan:
• individu yang mendapat terapi antimalaria, antibiotic dan
vaksin kolera oral.
Diberikan secara IM/SC dengan dosis 0.5mL
Jenis vaksin: Virus dilemahkan dan virus mati ,
Sediaan: Typherix®, Typhim Vi®
•
merupakan penyakit infeksi virus akut dengan masa inkubasi yang
singkat dalam berbagai stadium, ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti dan haemogogus sp atau sabethes sp.
•
Indikasi:
 wajib bagi wisatawan yang bepergian ke afrika dan Amerika
Selatan, petugas laboratorium.
•
Kontraindikasi: alergi terhadap telur, ayam atau gelatine, sakit berat
•
Kewaspadaan: wanita hamil dan menyusui.
•
Diberikan subkutan 0.5mL dosis tunggal dan ulangan dapat diberikan
dengan interval 10tahun,
•
pasien yang sudah di-booster mendapat kekebalan menetap 30-35tahun
atau seumur hidup.
•
Jenis vaksin: live-attenuated,
•
Sediaan : Arilvax®, YF-VaX®
Japanese Encephalitis (belum memiliki izin edar di Indonseia)
• Merupakan penyakit yang disebabkan oleh Flavivirus dan ditularkan melalui nyamuk
Culex tritaeniorhynchus.
•
Indikasi : Wisatawan yang aakan bepergian kedaerah endemis (Asia), yang tinggal
lebih 30 hari atau tinggal ala terutama di pedesaan.
•
Kontraindikasi: alergi timerosal
•
Cara pemberian pada anak lebih dari 3tahun dan dewasa ,
 dosis primer diberikan 1ml subkutan diberikan pada hari-0,7,30
 dan booster 1mL diberikan dengan interval 2tahun
•
Jenis Vaksin: Live-attenuated.
•
Sediaan JE-Vax® ( belum tersedia di Indonesia)
• Sediaan vaksin rabies diIndonesia adalah Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV).
• Indikasi: petugas yang bekerja dengan hewan, pekerja laboratorium, peneliti gua,
wisatawan yang bepergian ke daerah endemis, individu yang tergigit, tercakar
atau terpapar mukosa binatang tersangka rabies.
• Diberikan secara intramuscular atau intradermal.
 Intramuscular di daerah deltoid atau paha anterolateral, dengan metode
Zagreb 2-1-1 ( 2 dosis@ 0.5cc pada hari ke-0; 1 dosis @0.5cc pada hari ke-7;
dan 1 dosis @0.5cc pada hari ke-21 ).
 Intradermal dengan dosis 0.1ml berupa twoside intradermal regimen (2-220-1-1) pada hari ke-0, ke-3, ke-7, ke-28 dan hari ke-90.
• Jenis vaksin: Live-attenuated,
• Sediaan: RabAvert®
Download