Uploaded by Aldhy Widiana

Pemeriksaan VDRL

advertisement
Pemeriksaan VDRL
Ratih Kartika Dewi, S.Si., M.Biomed.
Sifilis
IMS
Treponema pallidum
S
Y
M
P
T
O
M
S
Sifilis Primer
Sifilis Sekunder
Sifilis Laten
Sifilis Tersier
Patogenesis
Penanganan Sampel
• Wadah yang bersih, kering dan berlabel
• Wadah sampel anti bocor & ditempatkan dalam kantong plastic tahan
bocor
• Form permintaan pemeriksaan laboratorium diletakkan dalam
kantong plastik terpisah
Pemeriksaan laboratorium
Deteksi T. pallidum Metode Definitif
Sampel diambil dari luka
1. Mikroskopis Medan Gelap
2. Uji Antibodi Fluoresensi Langsung
3. PCR
Uji Serologi
Melihat antibodi
1. Uji Treponemal
2. Uji Nontreponemal
VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
Tes Rapid Plasma Reagin (RPR)
Fluorescent treponemal antibody absorption (FTA-ABS)
Treponema pallidum particle agglutination (TP-PA)
Treponema Pallida HemAglutination Assay (TPHA)
Tes Serologis
Tes flokulasi non spesifik yang digunakan untuk
mengetahui antibody dalam tubuh terhadap
Treponema pallidum
VDRL
Pemeriksaan slide
microflocculation untuk
sifilis yang
menggunakan antigen
yang terdiri dari
kardiolipin, lesitin, dan
kolesterol.
✓ Mudah dilakukan,
✓ Cepat, dan
✓ Sangat Baik untuk
Skrining.
Untuk mengukur antibodi IgM dan IgG terhadap materi
Lipoidal (bahan yang dihasilkan dari sel host yang rusak)
SAMPEL SERUM / CSF
Test Kualitatif deteksi awal ada tidaknya antibodi
terhadap bakteri T. pallidum.
FLOKULASI (FLOKULAN)
+
Test Kuantitaif
Test kuantitatif dilakukan setelah didapatkan hasil reaktif pada
test kualitatif
Besar titer yang masih menunjukan hasil reaktif
Besar titer pada test kuantitatif digunakan untuk
mengetahui derajat perkembangan penyakit
Metode : Flokulasi
Prinsip
Antigen nontreponemal (Cardiolipin, lecithin dan Cholesterol) akan bereaksi dengan
antibody IgM & IgG terhadap bahan lipoprotein cardiolipin yang dilepaskan dari
treponema pada serum pasien membentuk flokulasi
Flokulasi dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 10x
Test Kualitatif (Rapid plasma reagin (RPR) test)
20uL
Reagin carbon
50 ul
Sampel
1. 50uL sampel diletakkan di atas slide VDRL
2. Tambah 20uL reagin, dihomogenkan menggunakan
rotator dengan kecepatan 100rpm selama 5 menit / bisa
juga manual dengan cara digoyang dengan arah 360°
secara perlahan perlahan.
3. Amati flokulan yang terbentuk menggunakan mikroskop
dengan lensa obyektif 10x.
4. hasil dalam Reaktif (+1) s/d (+4).
Jika hasil reaktif dilanjutkan dengan metode kuantitatif
Test Kuantitatif
Titer ½
50 ul Sampel
+
50uL NaCl
fisiologis
20uL
Reagin carbon
50uL
½
Pengenceran sampel
1. Dipipet 50 uL sampel + 50uL NaCl fisiologis (titer ½)
dihomogenkan
2. Ambil 50uL pengenceran titer ½ ditambahkan 20uL
regain.
dilakukan seperti cara test kualitatif
3. Apabila pada serum titer ½ diperoleh hasil reaktif (+),
dibuat pengenceran serum ¼ dengan cara dipipet 50uL
pengenceran serum titer ½ + 50uL NaCl fisiologis (1/4)
dilalukan seperti test kualitatif sampai didapatkan hasil
negatif
Interpretasi Hasil
• Positif (+) : terbentuk flokulan (Reaktif 1, 2, 3, 4 disesuaikan besar
flokulan)
• Negatif (-) : tidak terbentuk flokulan dan partikelnya tetap homogen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan
1
Kecepatan Rotator
2
Perbandingan Sampel dan Reagen
3
Serum Lipemik & Keruh
4
Kesalahan dalam Pembacaan Hasil
5
Prosedur Penanganan dan Penyimpanan Sampel
6
Penggunakan plasma sebagai sampel pemeriksaan
7
Prosedur persiapan antigen yang akan digunakan tidak sesuai standar
8
Serum dan antigen diputar tidak sesuai prosedur
9
Jumlah antigen yang digunakan tidak sesuai prosedur atau antigen
sudah usang/kadaluarsa.
10
Reaksi positif palsu dapat terjadi infeksi lain, baik virus maupun bakteri. Untuk itu
diperlukan uji konfirmasi dengan tes treponema kedua yang spesifik untuk antibodi
T. pallidum.
11
Negatif palsu ketika titer antibodi pasien sangat tinggi karena efek prozon.
VDRL Positif
Palsu
Respon terhadap penyakit nontreponemal yang bersifat akut dan kronis :
1. Kusta
2. Malaria
3. HIV & AIDS
4. Hepatitis B
5. Beberapa tipe Pneumonia
6. Mononucleus Infeksi
7. Autoimun (lupus)
Positif palsu juga dapat terjadi karena faktor teknis seperti waktu
pembacaan > 2 menit.
VDRL Negatif
Palsu
✓ Menderita sifilis awal atau fase lanjut: hal ini bisa dilihat krn fenomena
prozon (tdk ada flokulasi akibat kelebihan antibody). Pada kondisi ini
serum uji harus diencerkan untuk mendapatkan zoa ekuivalen (flokulasi
maksimum Ag-Ab terjadi).
✓ Faktor teknis : waktu yg digunakan untuk rotator tidak ade kuat
TERIMA KASIH
Download