TUGAS EXPLORASI MASALAH PENELITIAN DAN BUKAN MASALAH PENELITIAN Nama : Safitri Eka Lestari NIM : 1704521065 Kelas : S1 Manajemen D AKSI A No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bentuk Pertanyaan Apakah setiap orang dilahirkan dalam keadaan buruk? Apa cara terbaik untuk belajar membaca? Haruskah saya memasukan anak saya ke prasekolah? Pada usia berapa lebih baik diperkenalkan phonics pada anak usia 5 tahun, 6 tahun, atau 7 tahun? Apakah anak-anak yang terdaftar di prasekolah berkembang lebih baik keterampilan sosialnya dari pada anak-anak yang tidak terdaftar? Siapakah yang lebih memiliki komitmen orang miskin atau orang kaya? RQ/Non-RQ Non-RQ RQ Non-RQ RQ RQ Non-RQ AKSI B No 1. 2. Masalah Penelitian Mengapa Finlandia mengalami kemajuan dalam pengembangan pendidikan dan menempati negara dengan sistem pendidikan Terbaik di dunia? Justifikasi Ada beberapa hal yang membuat Finlandia maju dalam pengembangan pendidikan, terutama pada jenjang sekolah dasar diantaranya: adanya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan, serta penyediaan pendidikan gratis untuk semua guru. Rata-rata pendidikan guru yang mengajar di sekolah dasar adalah lulusan program magister pendidikan dan bahkan lulusan doktor pendidikan (Adha, 2019). Apa yang membedakan sistem pendidikan di Sistem pendidikan di Finlandia memperoleh pencapaian yang tinggi dalam negara Finlandia dan Indonesia? pemerataan pendidikan (education for all) dan hasil literasi berada pada pencapaian yang luar biasa (O.E.C.D. 2016; Ustun and Eryilmaz 2018; dan Halinen 2018). Salah satu bentuk dukungan yang diberikan yaitu sekolah di Finlandia diberikan subsidi sejak pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, sehingga setiap warga negara tanpa terkecuali dapat menikmati pendidikan gratis di sekolah Finlandia. 3. Bagaimanakah upaya untuk memajukan sumber daya manusia dan menerapkan sistem yang sesuai dengan sistem pendidikan masing-masing? Sedangkan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan yaitu undang-undang (UU) tahun 1945 dan UU pemerintah dalam kebijakan pendidikan UU Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003. Pada UU tahun 1945 pasal 31 setelah diamandemen. Dengan mempelajari sistem pendidikan di Indonesia dan Finlandia dapat memberikan pengetahuan baru terkait keunikan dan cara terbaik yang dilakukan dua negara dalam membangun pendidikan dan persiapan sumber daya manusia yang berkompeten di masa depan, serta dalam hal penerapan sistem pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing negara. AKSI C No Area Riset Eksplisit atau Implisit Jawaban yang Diharapkan Artikel 1 Judul: Implementasi Assessment Sikap Berpikir Kritis Berbasis 1 Pendidikan Dasar Eksplisit Education for Sustainable Development (ESD) di Sekolah Dasar Catatan Reflektif 1. Apakah jawaban saya sesuai dengan yang diharapkan? 2.Apakah ada yang saya lewatkan? (jika ada) 3. Apa yang telah saya pelajari 1. Ya 2. Tidak Penulis: Suci Nurlailah dan Ghullam Hamdu Eksplisit 3. Assessment sikap sangat penting digunakan Masalah: Kurangnya pemahaman guru di sekolah dasar mengenai Eksplisit untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam penilaian sikap berbasis Education for Sustainable pembelajaran. Namun, kenyataannya Development(ESD) dengan kompetensi berpikir kritis. penggunaan rubrik assessment sikap masih Tujuan: Untuk mengetahui penerapan penilaian sikap yang Eksplisit jarang digunakan oleh guru. Dalam implementasinya guru belum mengaplikasikan digunakan oleh gurusekolah dasar terutama di kelas tinggi. Metode: Deskriptif Kualitatif Eksplisit instrumen asesessment sikap dengan indikator Sumber: NURLAILAH, Suci; HAMDU, Ghullam. Implementasi Eksplisit berpikir kritis berbasis ESD. Dengan demikian, Assessment Sikap Berpikir Kritis Berbasis Education for perlu adanya pengembangan instrumen Sustainable Development (ESD) di Sekolah Dasar. Ideas: Jurnal assessment sikap berpikir kritis berbasis ESD Pendidikan, Sosial, dan Budaya, [S.l.], v. 7, n. 3, p. 309-316, aug. untuk mempermudah guru menilai 2021. pembelajaran berdasarkan konten pembelajaran lingkukan, ekonomi,sosial budaya sesuai dengan ranah ESD Artikel 2 2. Judul : Validitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Education For Pendidikan Sustainable Development Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Eksplisit 1. Ya 2. Tidak Menengah Menengah Pertama Penulis: Nasution, Ketut Prasetyo, Muhammad Jacky Eksplisit 3. 1) Model ESD dapat diintegrasikan di dalam Masalah: (1) persepsi dan pemahaman guru IPS tentang Eksplisit pembelajaran IPS khusunya materi sejarah; pengembangan pendidikan berkelanjutan, (2) apakah silabus 2)ESD digunakan untuk menumbuhkan dan RPP (perangkat pembelajaran) yang dibuat guru sudah kemampuan bepikir reflektif siswa. 3) ESD berbasis ESD, (3) Faktor penghambat dan pendukung mampu menumbuhkan kepedulian siswa pelaksanaan pembelajaran ESD dalam pembelajaran IPS. terhadap permasalahan yang terjadi dalamsejarah Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Eksplisit bangsa dan bertanggung jawab pada perbaikan perangkat pembelajaran IPS berbasis Education for Sustainable keadaan di masa depan; 4) Pengembangan Development (ESD) pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. perangkat pembelajaran IPS berbasis ESD Metode: Model 4D (define, design, develop, dan Eksplisit dikatakan valid dan bisa diimplementasikan ke sekolah khususnya tingkat SMP dan diharapkan dissemination) Sumber: Nasution, Prasetyo, K. & Jacky, M. (2020).Validitas Eksplisit mampu meningkatkan kemampuan berpikir Perangkat Pembelajaran Berbasis Education For Sustainable reflektif, meningkatkan aktivitas belajar siswa dan DevelopmentPada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Menengah motivasi belajar yang didasari pada kerangka Pertama.The Indonesian Journal of Social Studies,3(1): 13-20. berpikir konstruktivis. Artikel 3 3. Judul : Implementasi Program Education For Sustainable Pendidikan Atas Eksplisit Development di SMA Tumbuh. 1. Ya 2. Tidak Penulis: Shelma Ghusa Primasti Eksplisit 3. ESD di SMA Tumbuh terintegrasi dalam mata Masalah: Implementasi program Education for Sustainable Eksplisit pelajaran dan kegiatan. Implementasi program: komunikasi melalui sosialisasi terintegrasi dalam Development (ESD) di SMA Tumbuh Tujuan: Menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program Education for Sustainable Development (ESD) serta faktor Eksplisit kegiatan pembelajaran, sumber daya manusia telah kompeten, perlu sumber daya manusia yang pendukung dan penghambatnya di SMA Tumbuh. sesuai bidang keilmuan untuk permakultur, Metode: Pendekatan Kualitatif Eksplisit sumber daya anggaran dan fasilitas tersedia dan Sumber: Eksplisit memadai, untuk permakultur masih perlu https://journal.student.uny.ac.id/index.php/sakp/article/view/17465 dipenuhi, disposisi program mendapatkan respon positif seluruh warga sekolah, struktur birokrasi melekat pada struktur organisasi sekolah.