Training Material GSM, GPRS and EDGE Introduction Our Product and Service Learning Center Research and Development Industrial Product www.floatway.com Agenda Week 1 Pre Test Introduction Proses Belajar What is RF Engineer RF Planning and Optimization RF Planning Scope Of Work RF Optimization Scope Of Work 2G/GSM Introduction GSM Radio Technology GSM Channel Type GSM Architecture Cell Reselection, Handover and Location Update Timing Advance Philosophy 2G BTS Hardware GPRS Introduction GPRS Technology Modifikasi antramuka radio GSM untuk GPRS Multislot Class Channel Coding GPRS Architecture EDGE (Enhanced Data rate for Global Evolution) Teknik modulasi pada EDGE Modulation Scheme dan throughput maksimum EDGE Architecture PROSES BELAJAR 4 Proses Belajar Belajar merupakan hak setiap orang, akan tetapi kesempatan mengikuti program pengembangan diri di Floatway Learning Center adalah suatu privilege. Privilege bahwa seseorang secara formal telah menjalani kegiatan belajar dan mendapatkan pengakuan atas hasil belajarnya. Perlu dicatat bahwa belajar merupakan kegiatan individual. Yang diharapkan bahwa peserta juga melakukan kegiatan mandiri seperti membaca, menerapkan teori pada praktek nyata, menganalisis dan hal-hal lain yang mengembangkan kemandirian belajar di luar kelas formal. Sehingga harapannya tidak terjadi kesenjangan antara pemberi materi dan peserta program dan terjadi pertukaran informasi di antara peserta di dalam kelas dan akhirnya kegiatan training class menjadi kegiatan yang menyenangkan tanpa meninggalkan semangat dan kegigihan atau profesional. WHAT IS RF ENGINEER 6 What is RF Engineer? RF Engineer atau Radio Frequency Engineer adalah seseorang yang bertanggung jawab segala sesuatu hal pada jaringan seluler yang berhubungan dengan sisi radio. di sisi radio kita dapat mengetahui user perception atau “rasa” yang dialami oleh pengguna jaringan operator RF Engineer Scope of Work RF Engineer Scope of Work RF Engineer Scope of Work RF Planning Scope of Work Scrambling Code Planning in 3G Planning for Capacity Expansion Planning for add new site Frequency Planning in 2G RF Planning Neighbour Planning Database Parameter for New site Physical Parameter for New Site RF Optimization Scope of Work Knowing and Reporting Network Performance Support for newsite and capacity expansion requirement Knowing and tuning for optimal Network Parameter RF Optimization Drivetest analysis and recommenda tion Acessibility Performance Improvement Integrity Performance Improvement Retainability Performance Improvement 2G/GSM INTRODUCTION 13 Radio Technology Evolution 4G GSM Radio Technology GSM kepanjangan dari “Global System for Mobile Communication” Mengkombinasikan antara teknik TDMA (Time Division Multiple Access) dan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access) GSM menggunakan frequency carrier selebar 200 KHz Dikategorikan pada teknologi 2G bersaing dengan CDMA2000 (Code Division Multiple Access 2000) Pada Akhir tahun 2003 pengguna jaringan seluler GSM di seluruh dunia telah mencapai 1 milyar. FDD and TDD Sistem GSM menggunakan teknik FDD (Frequency Division Duplex) untuk membedakan transmisi uplink dan downlink. Multiple Access Teknik akses jamak digunakan untuk mengatasi keterbatasan frekuensi yang digunakan oleh beberapa user secara bersamaan. Kombinasi antara akses jamak FDMA dan TDMA digunakan pada sistem seluler GSM. GSM Frequency Allocation Pada standar jaringan GSM frekuensi yang lebih tinggi digunakan untuk komunikasi downlink dan frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk komunikasi uplink. Hal ini berhubungan dengan power uplink yang biasanya lebih rendah daripada power downlink Guard band sebesar 200 kHz diaplikasikan di batas-batas frekuensi antar operator untuk menghindari terjadinya saling interference pada operator penyedia layanan GSM. 2G Frequency Allocation in Indonesia GSM 900 DCS 1800 TDMA Frame Pada setiap 200 kHz frekuensi band terbagi menjadi 8 TDMA time slot. Jadi pada setiap satu frekuensi band memungkinkan 8 panggilan telepon (atau 16 panggilan telepon apabila disetting halfrate penuh) secara bersamaan Satu urut-urutan 8 TDMA timeslot disebut sebagai TDMA frame. TDMA frame berdurasi 4.615 ms sehingga durasi per tiap timeslot adalah 0.577 ms Multiframe TDMA Frame sebenarnya adalah bagian dari urutanurutan yang disebut dengan multiframe. Multiframe pada kanal TCH berulang sampai 26 TDMA Frame sedangkan pada kanal logika multiframe berulang sampai 51 TDMA Frame. Informasi kontrol SACCH disisipkan pada Multiframe untuk menjaga koneksi dan menjaga kualitas sambungan. The Burst Pada GSM transmisi data tidak dilakukan secara kontinyu. Pada setiap timeslot TS, HF switch on, data ditransmisikan kemudian HF switch off kembali. Metode ini disebut sebagai “burst” Sekitar 0.028 ms untuk switch on, 0.5482 ms untuk transmisi data (147 bit) dan 0.028 ms untuk waktu switch off kembali. The Burst 142 bit informasi. Bit-bit informasi dapat berlogika 0 atau 1. Information bits berisi 2 x 57 information bits, 26 training sequence bit dan 2 stealing flag. Training sequence berfungsi untuk sinkronisasi waktu dan analisis kualitas pentransmissan. 8.25 bit sebagai Guard Period. Guard Period juga tidak berisi informasi dan hanya sebagai penghindar error pada pengiriman burst. Salah satu jenis burst yang spesial adalah Acess burst yaitu burst pada acess MS pertama kali ke jaringan GSM dengan menggunakan Guard Period sepanjang 68.25 bit. 3 tail bits. Tail bits tidak berisi informasi. Tail bits berfungsi untuk mencegah kerusakan bit-bit informasi saat burst dikirimkan. Tails bit hanya berisi logika 0. How to represent bit 1 and 0 ? Untuk mentransmisikan logika 0 dan 1 di jaringan GSM menggunakan modulasi frekuensi. Modulasi yang digunakan adalah Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK). GMSK adalah pengembangan dari teknik modulasi Minimum Shift Keying (MSK). Pergeseran frekuensi tidak dilakukan secara langsung tetapi dengan mengubah kecepatan phasenya. GSM Channel Type TCH/F dan TCH/H Traffic Channels digunakan untuk transmisi data. BCH (Broadcast Channels) hanya digunakan pada saat DL untuk sinkronisasi MS dan informasi broadcast. CCCH (Common Control Channel) digunakan untuk komunikasi dua arah downlink dan uplik pada saat pengaksesan awal sebelum MS melakukan panggilan telepon, SMS dll DCCH (Dedicated Control Channel) digunakan untuk komunikasi dua arah downlink dan uplink untuk sinyal dedicated. GSM Architecture Network Switching Systems Mobile Switching Center (MSC) berfungsi sebagai switch dan penghubung dengan jaringan fixed. Base Station Systems Base Transceiver Station (BTS) BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada MS. Base Station Controller (BSC) BSC membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. Home Location Register (HLR) HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Visitor Location Register (VLR) VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan, terutama saat lokasi dari pelanggan diluar cakupan area jaringan HLR-nya Idle Mode and Dedicated Mode Idle mode adalah kondisi dimana MS tidak sedang melakukan panggilan telepon. Sedangkan dedicated mode adalah kondisi dimana MS sedang melakukan panggilan. Cell Selection Cell Selection adalah proses sinkronisasi awal saat MS dinyalakan sehingga terhubung ke operator jaringan seluler dan layanan jaringan dapat digunakan sepenuhnya. Proses Cell Selection menggunakan kanal logika BCCH untuk sikronisasi frekuensi antara MS dan cell. Cell Selection MCC MNC Brand Operator Status Bands (MHz) 510 00 PSN PT Pasifik Satelit Nusantara (ACeS) Operational Satellite 510 01 INDOSAT PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (INDOSAT) Operational GSM 900 / GSM 1800 / UMTS 2100 510 03 StarOne PT Indosat Tbk Operational CDMA 800 510 07 TelkomFlexi PT Telkom Operational CDMA 800 510 08 AXIS PT Natrindo Telepon Seluler Operational GSM 1800 / UMTS 2100 510 09 SMART PT Smart Telecom Operational CDMA 1900 510 10 Telkomsel PT Telekomunikasi Selular Operational GSM 900 / GSM 1800 / UMTS 2100 510 11 XL PT XL Axiata Tbk Operational GSM 900 / GSM 1800 / UMTS 2100 510 20 TELKOMMobile PT Telkom Indonesia Tbk Unknown GSM 1800 510 21 IM3 PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (INDOSAT) Not operational GSM 1800 510 27 Ceria PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Operational CDMA 450 510 28 Fren/Hepi PT Mobile-8 Telecom Operational CDMA 800 510 89 3 PT Hutchison CP Telecommunications Operational GSM 1800 / UMTS 2100 510 99 Esia PT Bakrie Telecom Operational CDMA 800 PLMN (Public Land Mobile Network) selection adalah proses pertama kali saat dilakukan cell selection PLMN, atau istilah mudahnya adalah operator, dibedakan dengan MCC (Mobile Country Code) dan MNC (Mobile Network Code). Cell Re-Selection Cell Reselection adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell yang lain pada saat idle mode Cell awal yang ditinggalkan disebut source cell sedangkan cell tujuan disebut dengan target cell. Handover Handover adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell yang lain pada saat dedicated mode. Handover berfungsi untuk tetap menjaga koneksi sewaktu melakukan panggilan ketika mobile user berada diluar jangkauan source cell. Terdapat beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya handover antara lain sinyal yang lemah pada source cell yang telah melewati batas yang telah ditentukan, kualitas yang kurang bagus dll. Pada saat terjadi handover koneksi dengan source cell diputus dan dipindahkan ke target cell oleh sebab itu handover adalah proses yang sangat komplek dan kritis pada sistem GSM. Handover Handover Type Intra cell handover Inter cell handover Inter BSC handover Inter MSC handover Inter PLMN Paging Paging adalah proses broadcast pesan dari jaringan seluler kepada spesifik mobile user untuk mengetahui posisi tepatnya mobile user dalam suatu cell. Pendekatan yang sangat baik adalah sistem harus melakukan paging ke semua cell untuk mengetahui dimana tepatnya mobile user berada. Tetapi apabila ini dilakukan maka kapasitas radio yang digunakan akan sangat besar. Hal ini dapat diatasi dengan adanya Location Area dan Location Update. Location Update Location Update digunakan untuk mengurangi jumlah proses paging yang harus dilakukan oleh sistem jaringan seluler. Sistem jaringan seluler dibagi menjadi beberapa location area, setiap BSC dapat terdiri dari beberapa location area dan minimal terdiri dari satu location area. Setiap mobile user mengidentifikasikan location area yang baru, dan berpindah ke location area yang baru maka MS akan melakukan Location Update. Setiap proses Location update dilakukan update data-data tepatnya posisi MS berada dalam suatu cell akan disimpan dalam VLR (Visitor Location Register). Update data pada VLR diambil dari data subscriber pada HLR (Home Location Register). Dengan adanya Location Update proses paging tidak harus dilakukan di semua cell di satu jaringan seluler tetapi hanya dilakukan oleh cell-cell yang berada dalam satu Location Area. Proses Location update tidak hanya terjadi apabila terjadi perpindahan Location Area tetapi juga terjadi secara periodik apabila MS masih terletak pada Location Area yang sama agar data selalu ter-update. Location Update Outgoing Call Proses melakukan panggilan keluar atau Outgoing Call biasa disebut juga sebagai Mobile Originating Call (MOC) Incoming Call Proses menerima panggillan masuk atau Incoming Call biasa disebut juga sebagai Mobile Terminating Call (MTC) Timing Advance (TA) Philosphy Access Burst TB Synch Information Bit TB Guard Period 8 41 36 3 68.25 TB Information Bit TB Guard Period 3 142 3 8.25 Access Burst Normal Burst Berbeda dengan normal burst, access burst adalah burst yang pertama kali dikeluarkan oleh MS saat mengakses jaringan dan memiliki guard bit lebih panjang yaitu 68.25 bit. Guard bit pada access burst digunakan untuk mengkompensasi propagation delay karena jarak yang tidak diketahui dari MS ke BTS. Sehingga access burst sebenarnya memperbolehkan bit terlambat sebesar 68.25 bit tanpa menginterferensi timeslot selanjutnya. Timing Advance (TA) Philosphy Access Burst Durasi 1 bit Deskripsi Konversi kilobits ke bits Kalkulasi waktu tiap bit (dalam detik) Konversi dari detik ke mikrodetik Formula 270.833 kb x 1000 1 detik/270.833 bits 0.00000369 detik x 1.000.000 Hasil 270.833 bits 0.00000369 detik 3.69 µ detik Durasi single bit dapat juga diketahui dari hasil kalkulasi data throughput GMSK sebesar 270.833 kb/s. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui transmisi sebuah single bit adalah 3.69 µs. Timing Advance (TA) Philosphy Propagation Delay Jika access burst memiliki guard period sebesar 68.25 bits maka maksimum delay time adalah sebesar 3.69 µs x 68.25 bits atau 252 µs. Ini berarti sinyal dari MS dapat diterima dengan delay 252 µs tanpa menginterferensi timeslot selanjutnya. Timing MaksimumAdvance (TA) Philosphy Coverage Step selanjutnya adalah kalkulasi untuk menentukan jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh MS apabila delay time maksimum adalah 252 µs. Menggunakan cepat rambat cahaya di udara (c) sebesar 300.000 km/s kita dapat menghitung jarak maksimum yang dapat ditempuh. Deskripsi Formula Hasil Konversi km ke m 300.000 km x 1000 300.000.000 meter Konversi m/s ke m/µs 300.000.000/1.000.000 300 m/µs Kalkulasi jarak untuk 252 µs 300 m/µs x 252 µs 75600 m Konversi m ke km 75600 m/1000 75.6 km Karena sinyal radio tidak hanya satu arah tetapi dua arah, kita harus membagi jarak maksimum yang diperbolehkan menjadi dua. Sehingga 75.6 km apabila dibagi dua kita mendapatkan nilai maksimum sekitar 37.8 km. Jika MS lebih jauh daripada 37.8 km maka akan menginterferensi timeslot selanjutnya. Pada standar GSM nilai ini dibulatkan menjadi 35 km. Sehingga maksimum coverage pada sebuah cell adalah 35 km. Timing MaksimumAdvance (TA) Philosphy Coverage Step selanjutnya adalah kalkulasi untuk menentukan jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh MS apabila delay time maksimum adalah 252 µs. Menggunakan cepat rambat cahaya di udara (c) sebesar 300.000 km/s kita dapat menghitung jarak maksimum yang dapat ditempuh. Deskripsi Formula Hasil Konversi km ke m 300.000 km x 1000 300.000.000 meter Konversi m/s ke m/µs 300.000.000/1.000.000 300 m/µs Kalkulasi jarak untuk 252 µs 300 m/µs x 252 µs 75600 m Konversi m ke km 75600 m/1000 75.6 km Karena sinyal radio tidak hanya satu arah tetapi dua arah, kita harus membagi jarak maksimum yang diperbolehkan menjadi dua. Sehingga 75.6 km apabila dibagi dua kita mendapatkan nilai maksimum sekitar 37.8 km. Jika MS lebih jauh daripada 37.8 km maka akan menginterferensi timeslot selanjutnya. Pada standar GSM nilai ini dibulatkan menjadi 35 km. Sehingga maksimum coverage pada sebuah cell adalah 35 km. Timing Advance (TA) Philosphy Perhitungan Jarak Ketika mengkalkulasi jarak untuk setiap TA, harus diingat bahwa delay propagation yang dihitung adalah untuk dua kali perjalanan gelombang radio. Pertama ada sinyal sinkronisasi dari BTS ke MS, dan kedua adalah pentransmisian burst dari MS ke BTS. Deskripsi Delay Propagation untuk 1 way trip Jarak untuk 1 TA Formula 3.69 µ detik/2 300 m/µs x 1.845 µ detik Hasil 1.845 µ detik 553.5 meter Timing Advance (TA) Philosphy Perhitungan Jarak Nilai TA berkisar antara 0 sampai 63, dimana setiap step yang mewakili satu periode bit (sekitar 3,69 mikrodetik). Dengan cepat rambat gelombang radio sekitar 300.000.000 meter per detik (yaitu 300 meter per mikrodetik), satu step TA kemudian merupakan perubahan jarak round-trip (dua kali kisaran propagasi) dari sekitar 1.100 meter. Ini berarti bahwa setiap perubahan nilai TA adalah perubahan 553.5 meter atau biasa dibulatkan menjadi 550 meter dalam kisaran nyata antara MS dan Base Station. TA Ring Start End 0 0 553.5 m 1 553.5 m 1107 m 2 1107 m 1660.5 m 3 1660.5 m 2214 m … … … 63 34.87 km 35.42 km Timing Advance (TA) Philosphy Extended Range Dengan menerapkan fitur Extended Range, BTS dapat menerima sinyal uplink dua timeslots berdekatan sekaligus. Jika MS mencapai Timing Advance maksimum, BTS memberikan kelonggaran penerimaan waktu timing advance dan memberikan waktu bagi MS untuk didengar oleh BTS bahkan dari jarak yang sangat jauh. Tambahan waktu sebesar durasi timeslot tunggal, dengan 156 periode bit. Hal ini memberikan jangkauan sekitar 120 km untuk cell atau BTS yang meng-cover di daerah jarang penduduknya atau untuk mencapai pulau-pulau terpencil. Short Quiz 1 1. Hitung berapa jarak maksimum TA, dan pada ring TA ke berapakah apabila kalkulasi TA menggunakan Normal Burst ? BTS Type Nokia’s BTS now merger as Nokia Siemens Networks BTS Type Siemens’s BTS now merger as Nokia Siemens Networks BTS Type Ericsson’s BTS Tower Type 1. BTS Greenfield dengan struktur berkaki empat, biasanya untuk BTS dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah rural 2. BTS Greenfield dengan struktur berkaki tiga, lebih hemat tempat dan cocok untuk daerah perkotaan 3. BTS kamuflase yang menyerupai pohon untuk keindahan estetika 4. BTS monopole 5. Ericsson Tower Tube, tower yang ramah lingkungan. 6. BTS yang difungsikan juga sebagai lampu penerangan Indoor BTS Gambar Antena indoor building. Beberapa gedung-gedung tinggi di kota besar seperti Jakarta misalnya diharuskan menggunakan antena indoor karena penetrasi sinyal BTS macro biasanya sangat lemah didalam gedung. GPRS INTRODUCTION 52 GPRS Technology GPRS kepanjangan dari “General Packet Radio System” Dengan teknologi GPRS memungkinkan akses internet dilewatkan melalui mobile telephone. Karena dikembangkan dari teknologi GSM yang berorientasi pada circuit switch atau untuk komunikasi suara maka kecepatan data koneksi internet dengan GPRS memang belum memuaskan. Tapi dari sinilah teknologi Wireless Broadband berkembang… Modifikasi antarmuka radio GSM untuk GPRS Timeslot pada GSM akan dibagi untuk koneksi CS (circuit switch) dan juga untuk koneksi PS (packet switch). Kanal fisik dapat digunakan baik untuk trafik GSM CS atau trafik GSM PS tetapi tidak dapat digunakan untuk kedua-keduanya secara bersamaan. Berbeda dengan koneksi CS, GPRS PS kanal fisiknya dapat dibagi dengan pengguna lain (penggunaan multislot). Untuk menangani teknik multiplexing beberapa subscriber ke timeslot yang sama ditangani oleh software yang disebut MAC (Medium Access Control) dan hardware yang dinamakan PCU (Packet Control Unit). Multislot Class Multislot Class menentukan kecepatan transfer data pada arah uplink dan downlink. Multislot Class dibagi menjadi 45 class. Alokasi multislot direpresentasikan dengan dua angka, misalnya 5 + 2. Angka pertama adalah jumlah timeslot downlink dan yang kedua adalah jumlah timeslot uplink yang dialokasikan untuk digunakan oleh mobile station. Nilai umum yang digunakan adalah kelas 10 untuk ponsel-ponsel yang mendukung GPRS/EDGE. Kelas 10 memungkinkan ponsel menggunakan maksimal 4 timeslot arah downlink dan 2 timeslot arah uplink. Namun secara bersamaan maksimum 5 timeslot simultan dapat digunakan pada arah uplink dan downlink. Jaringan akan secara otomatis mengkonfigurasi baik untuk operasi 3+2 atau 4+1 tergantung dari kebutuhan data yang akan ditransfer. Multislot Class Multislot Class Multislot Class Downlink Timeslot Uplink Timeslot Active Timeslot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 30 31 32 33 34 1 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 3 4 1 2 3 4 5 2 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 Multislot Class Blackberry Curve 8900 (kanan) dan Blackberry Bold 9000 (kiri) menggunakan GPRS Class 10 (4+1/ 3+2 slot) Channel Coding Channel coding digunakan secara khusus pada sistem GPRS. Channel coding digunakan untuk mengubah data-data digital menjadi radio block. Radio Block berguna untuk memproteksi kerusakan data-data user pada saat pentransmissian di radio interface menggunakan teknik konvolusional coding. Ini berarti memasukkan bitbit redudancy ke dalam bitbit user. Empat macam teknik pengkodean digunakan pada GPRS yaitu CS-1 sampai CS-4. Kualitas radio menentukan jenis teknik pengkodean yang digunakan. Kanal logika sistem GPRS Ada dua solusi yang dapat digunakan. Pertama adalah menggunakan kanal logika yang digunakan pada sistem circuit switch GSM. Solusi kedua adalah apabila trafik GPRS semakin bertambah dan pensinyalan yang harus ditangani semakin banyak maka kanal logika yang terpisah untuk menangani GPRS harus disediakan. Di dalam kasus ini apabila MS melihat pada sistem informasi pada BCCH untuk melihat apakah kanal GPRS tersedia maka GPRS-MS akan juga membaca informasi dimanakah kanal PBCCH (Packet Broadcast Control Channel) berada (time slot). GPRS Architecture Network Switching Systems GGSN (Gateway GPRS Support Node) GGSN berfungsi sebagai Gateway antara jaringan GPRS dengan jaringan paket data standar (PDN). lewat antarmuka Gi (Gi Interface) atau ke jaringan GPRS dengan PLMN (Public Land Mobile Network) yang berbeda lewat antarmuka Gp. Base Station Systems PCU (Packet Control Unit) Diletakan dalam BSC. bertanggung jawab atas semua protokol radio GPRS dan komunikasi dengan SGSN. SGSN (Serving GPRS Support Node) Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC pada jaringan GSM yang berfungsi dalam Mobility Management, Chipperring, kompresi data, paging, perhitungan trafik, charging, security, dan mengatur proses pengaksesan data. EDGE (ENHANCED DATA RATE FOR GLOBAL EVOLUTION) 62 Teknik Modulasi pada EDGE Kemunculan EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution) mengimplementasikan penyandian 8-PSK (Phase Shift Keying), penyandian yang memungkinkan pengiriman bit-bit informasi lebih cepat dibandingkan penyandian sebelumnya yang dipakai oleh GSM yaitu GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying). Kecepatan data secara teori yang dapat didukung oleh EDGE mencapai 296 kbps, 3 kali jika dibandingkan dengan GPRS dalam hal pengiriman data secara paket. Modulation scheme dan throughput maksimum Scheme Modulation Throughput Maksimum/timeslot (kbps) MCS-9 8-PSK 59.2 MCS-8 8-PSK 54.4 MCS-7 8-PSK 44.8 MCS-6 8-PSK 29.6 MCS-5 8-PSK 22.4 MCS-4 GMSK 17.6 MCS-3 GMSK 14.8 MCS-2 GMSK 11.2 MCS-1 GMSK 8.8 EGPRS/EDGE memperkenalkan sembilan macam MCS, yaitu MCS-1 sampai MCS-9 yang ditentukan oleh jenis modulasi Coding scheme yang baru ini dapat menghasilkan kecepatan data yang lebih tinggi dari GPRS. Di mana dengan adanya EDGE, skema koding yang dapat digunakan sampai MCS-9 yang memiliki kecepatan bitrate hingga 59,2 kbps, sehingga bitrate total yang dapat dicapai dengan alokasi lima timeslot sebesar 296 Kbps. EDGE Architecture EDGE Capable TRX, GSM compatible Gn Gb GGSN Laptop SGSN BTS A-bis A BSC EDGE capable terminal GSM compatible BTS 8 -PSK coverage More capacity in interfaces to support higher data image GSM coverage Base Station Systems BTS Penambahan sistem modulasi perangkat pemancar dan penerima untuk modulasi 8-PSK pada BTS. BSC Terdapat penambahan software pada PCU agar dapat berkomunikasi dengan SGSN dan BTS. MSC Secara umum memiliki arsitektur dan antarmuka yang masih sama dengan sistem GPRS. Short Quiz 1I 1. 2. 3. Sebuah Handphone dengan spesifikasi GPRS class 10. Tentukan throughput maksimum (DL/UL) dan throughput minimum (DL/UL) handphone tersebut jika seseorang mengkases internet dan mendapatkan coverage GPRS ? Tentukan pula throughput maksimum (DL/UL) dan throughput minimum (DL/UL) handphone tersebut jika seseorang mengakses internet dan mendapatkan coverage EDGE ? Lakukan perhitungan yang sama untuk handphone Anda. Tentukan throughput maksimum (DL/UL) dan throughput minimum (DL/UL) saat mendapatkan coverage GPRS dan coverage EDGE ? End of Week 1