where the solutions ψ must be normalized Dapat diartikan sebuah partikel dalam sebuah kotak dengan panjang sisi a dalam x, b dalam y dan c dalam z. Potensial di dalam kotak adalah nol dan di luar kotak tak terhingga. Sekali lagi, istilah potensial dapat diperlakukan dengan kondisi batas (yaitu, potensi tak terbatas menyiratkan bahwa fungsi gelombang harus nol di sana). Persamaan di atas sekarang dapat ditulis sebagai: Maka fungsi gelombang tiga dimensi tersebut dapat dipisahkan menjadi, menjadi komponennya x, y dan z, maka Maka persamaannya untuk menghitung energy pada 3D, maka dapat dicari secara terpisah dengan masing-masing komponennya, yaitu E = Ex + Ey + Ez Persamaan gelombang untuk masing-masing komponen, diuraikan dengan menggunakan osilator harmonik, maka atau Maka energi pada 3D, yang dihitung dari komponen / koordinat X,Y dan Z adalah • Energi (total) dapat dihitung dari persamaan tersebut dengan memperhatikan nilai tingkat energi dengan a, b dan c adalah factor. • Untuk a=b=c, dan nx, ny, nz adalah bilangan bulat yang menunjukkan faktor degenerasi energi Contoh. Satu elektron dalam atom yang memiliki sifat superfluida sehingga gerakannya membentuk rongga dengan jari-jari 18 A. Hitung energi titik nol dan perbedaan energi antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi pertama dengan mendekati elektron dengan partikel dalam kotak 3 dimensi. Solusi. • Energi titik nol dapat diperoleh dari energi keadaan terendah, yaitu n = 1 dengan a = b = c = 36 A • Energi pada keadaan tereksitasi pertama adalah degenerasi tiga kali lipat (E112, E121 dan E211). Solusi dalam tiga dimensi sulit untuk divisualisasikan. Pertimbangkan partikel dua dimensi dalam masalah kotak. Misalnya untuk fungsi gelombang 2D, = (x, y) maka untuk beberapa tingkat / orbital dapat memvisualisasikan dengan plot grafik, yaitu : LATIHAN Untuk menghitung energi dari elektron dengan koordinat 2D, digunakan persamaan dan tingkat energinya Hitung energi transisi (yang mana terjadi eksitasi elektron dari tingkat (orbital) 42 ke 43. SOLUSI