Transportasi berfungsi untuk memudahkan manusia mrlakukan memobilisasi manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan sarana dan prasarananya yang ada sesuai dengan tujuan masng-masing. Di Indonesia, salah satu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat untuk bepergiandengan jalur darat adalah angkutan umum yaitu 3 angkutan yang dapat dimanfaatkan penggunanya dan dipungut sejumlah bayaran sewa serta memiliki izin operasional. Angkutan umum sebagai bagian dari sistem atau sarana transportasi yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut biaya. Kendaraan umum berupa angkutan kota, bus, mini bus. Keberadaan angkutan umum dapat mengurangi volume lalu lintas kendaraan pribadi dikarenakan angkutan umum dapat memuat orang secara bersamaan. Angkutan umum yang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang. Semakin banyaknya jumlah penumpang yang memilih menaiki kendaraan umum dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan perpenumpang serendah mungkin. Karena merupakan angkutan massal maka diperluka kesamaan tempat tujuan. (Warpani, 1990) Angkutan umum harus dikelola dengan baik dan direncanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pertumbuhan permintaan pelayanan angkutan yang cenderung tinggi. Diimbangi dengan ketersediaan angkutan umum yang memadai. Intensitas transportasi dan pola arus pergerakan trnsportasi sangat dipengaruhi oleh jumlah barang dan barang yang memerlukan jasa transportasi serta lokasi kegiatan. (Asikin, 2001) UURI No. 22 Tahun 2009 menjelaskan, bahwa Negara bertanggung jawab atas lalu lintas dan angkutan jalan dan pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. Pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi : a. Perencanaan b. Pengaturan c. Pengendalian d. Pengawasan Seiring dengan bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun maka kebutuhan terhadap sarana transportasi dengan sendirinya juga akan semakin meningkat. Dilain pihak pertambahan jumlah sarana transportasi tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Selain jumlahnya tidak memadai sarana transportasi yang 4 belum sepenuhnya ada dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna jasa transportasi. Transportasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Transportasi yang berasal dari kata Trans-Port yang bermakna suatu perpindahan dan penghubung. Transportasi berfungsi untuk memudahkan manusia mrlakukan memobilisasi manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan sarana dan prasarananya yang ada sesuai dengan tujuan masng-masing. Salah satu jalur transportasi adalah transportasi darat dengan melalui jalan lintas yang diperuntukkan untukkendaraan bermotor. Semakin bertambahnya populasi penduduk di Indonesia tentu berdampak pada meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor. Transportasi kemudian menjadi salah satu potensi ekonomi dengan menyediakan jasa angkutan umum bagi pengguna dengan imbalan materi bagi penyedia jasa. Di Indonesia, salah satu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat untuk bepergiandengan jalur darat adalah angkutan umum yaitu 3 angkutan yang dapat dimanfaatkan penggunanya dan dipungut sejumlah bayaran sewa serta memiliki izin operasional. Angkutan umum terdiri dari: 1) Angkutan antar kota dari satu kota ke kota lain, yaitu Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), 2) Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayah kota, 3) Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan/atau antar wilayah pedesaan, 4) Angkutan perbatasan yakni berhubungan dengan perbatasan negara lain. Kota Solok yang merupakan kawasan perkotaan dengan kompleksitas kegiatannya akan terus berkembang dari waktu ke waktu dan meliputi semua bidang pembangunan. Adanya perkembangan di Kota Solok ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berdomisili dan melakukan aktivitas ekonominya di kawasan ini. Hal ini mengakibatkan terjadinya migrasi yang menambah beban Kota Solok baik dari sisi ruang maupun intensitas aktivitas. Meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas aktivitas di Kota Solok ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal oleh pemerintah Kota Solok. Hal ini perlu dilakukan mengingat fenomena tersebut dapat membangkitkan banyak permasalahan perkotaan di Kota Solok terutama yang terkait dengan ketersediaan dukungan permukiman, infrastruktur perkotaan dan transportasi. Jarak Kota Solok ke kota lainnya cukup dekat seperti ke Kota Padang berjarak 64 Km, ke Kota Bukittinggi berjarak 73 Km, ke Kota Sawahlunto berjarak 30 Km, ke Muaro Sijunjung berjarak 40 Km dan Ibukota Kabupaten Solok Arosuka berjarak 22 Km. Sedangkan waktu tempuh dari Kota Solok ke Kota Padang selama ± 75 menit, ke 5 Kota Padang Panjang selama 60 menit dan ke Kota Sawahlunto selama 40 menit. Jalan yang menghubungkan Padang Solok merupakan salah satu jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota-Kota lain di Provinsi Sumatera Bara, taitu jalan ke timur. Jalan ini menuju kabupaten Solok dan kota Solok, yang tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera bagian tengah. Sebelumnya, di Arosuka terdapat persimpangan menuju kabupaten Kerinci melalui kabupaten Solok Selatan. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, masyarakat dengan tujuan pribadi banyak memilih meggunakan kendaraan pribadi, namun tak sedikit pula masyarakatan yang menggunakan angkutan umum untuk lebih menghemat biaya. Adapun jenis angkutan umum yang beroperasi di daerah Kota Solok adalah : • Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) • Angkutan Antar Kota Dalam provinsi (AKDP) • Angkutan Pedesaan 2.2.2 Prasarana Terminal Sistem transportasi di Kota Solok adalah sistem transportasi darat yang masih perlu dikembangkan untuk membentuk struktur kota, meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas orang, barang dan jasa, pendistribusian sistem aktivitas kota pada kawasankawasan pusat pertumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kota. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu pengembangan jaringan jalan (pembangunan baru, perbaikan dan peningkatan), optimalisasi penggunaan fasilitas Terminal Regional Bareh Solok dan meningkatkan armada angkutan guna mendukung dan melayani berbagai aktivitas kota. Tabel Terminal Penumpang di Sumatera Barat 6 2.3 Gambaran Angkutan Umum Kota Solok adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang sedang giat membangun. Kota Solok terletak pada posisi yang strategis yaitu terletak pada jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan kota - kota di Provinsi Sumatera Barat serta kota - kota di Pulau Sumatera. Keuntungan lokasi tersebut menyebabkan skala pelayanan Kota Solok meningkat hingga melayani wilayah sekitarnya. Bahkan bila dilihat dari aspek lokasi, Kota Solok dapat berfungsi pula sebagai kota transit bagi wilayah lain seperti Padang dan Jambi. A) Angkutan Umum Resmi Posisi Kota Solok yang berada disimpul jalan Lintas Sumatera memberikan konstribusi positif terhadap meningkatnya arus lalu lintas angkutan umum baik Antar Kota Dalam 7 Propinsi (AKDP) maupun angkutan umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP). Khusus untuk bus AKAP, lalu lintas kendaraan tidak hanya ramai di siang hari, tetapi juga pada malam hari. Perubahan jenis moda yang beroperasi melakukan pergerakan antar kota dari Solok - Padang. Hal ini dapat dilihat di bawah ini : 1) Angkutan Umum AKDP Solok-Padang Angkutan umum AKDP pergerakan dari Kota Solok ke Kota Padang dilayani oleh bus berukuran kecil bermuatan 17orang. Jenis moda mengalami perubahan sejak tahun 2009 dari bus umum yang berukuran sedang menjadi bus berukuran kecil. Hal ini merupakan upaya dari perusahaan angkutan umum AKDP dan pemerintah untuk meremajakan moda angkutan agar bisa melayani dan memenuhi permintaan serta tuntutan pengguna jasa angkutan umum khususnya AKDP pergerakan dari Kota Solok ke Kota Padang. Uraian salah satu perusahaan tersebut yaitu : PO. Jasa Malindo Angkutan umum 8 AKDP terdiri dari 12 armada yang melayani pergerakan antar kota dari Kota Solok ke Kota Padang, jenis moda yang digunakan sebagai berikut : Pada Gambar 3.1 dan 3.2 gambaran nomor kendaraan dan nama kendaraan dari perusahaan, armada Jasa Malindo merupakan armada AKDP PO. Jasa Malindo yang terbaru, jasa malindo melakukan peremajaan sebanyak 6 unit bus kecil berwarna biru tua. Gambar 3.3 dan 3.4 informasi pengaduan dan tabung pemadam kebakaran. B) Angkutan Umum Tidak Resmi Selain angkutan resmi yaitu angkutan umum AKDP yang melakukan pergerakan antar kota juga dilayani oleh angkutan umum tidak resmi (Angkutan Liar) yang melayani pergerakan antar kota khususnya untuk pergerakan dari Kota Solok ke Kota Padang. Angkutan tidak resmi ini muncul pada awal 2009 sudah marak beroperasi dengan melakukan pergerakan antar kota. Ada dua jenis angkutan umum yang tidak terdaftar secara resmi yakni : 9 1. Angkutan umum parawisata (Travel Wisata) merupakan perusahaan angkutan umum parawisata dan memiliki ijin pengoperasian sebagai angkutan sewa untuk keperluan wisata Jumlah Perusahaan Angkutan Sewa (Travel Wisata) Salah satu contohnya yaitu : Angkutan ini melayani antar jemput ke alamat dan tujuan beroperasi ke Bandara Internasional Minang Kabau (BIM) dan Kota Padang tentunya 2. Angkutan umum liar (Tidak Resmi) merupakan angkutan umum yang mengangkut penumpang dan melakukan pergerakan antar kota khususnya pergerakan dari Kota Solok ke Kota Padang. Angkutan ini tidak memiliki ijin apapun dan tidak terdaftar diperusahaan manapun. 10 2.4 Tarif Angkutan Umum AKDP Solok-Padang Dari jumlah tarif yang ditawarkan oleh angkutan umum AKDP Solok- Padang yang resmi yaitu tarif seragam sebesar Rp 13.000. Tarif ini tidak sesuai dengan SK tarif yang berlaku di Sumatera Barat yakni Peraturan Gurbernur tentang tarif angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) pada tahun 2009. Adapun kalasifikasi jumlah tarif menurut Peraturan Gurbernur yakni untuk lintasan trayek Padang-Lb. SelasihSolok biaya pokok sebesar Rp. 7.300, untuk batas atas tarif yakni sebesar Rp. 9.500 dan batas bawah tarif sebesar Rp. 5.900. Angkutan umum AKDP resmi dan tidak resmi yang menawarkan tarif tidak sesuai dengan Peraturan Gurbernur. Angkutan yang tidak resmi menawarkan jumlah tarif pada siang hari sebesar Rp. 15.000 dan pada saat pergerakan dimalam hari angkutan tidak resmi menawarkan jumlah tarif sebesar Rp.35.000. Hal ini bebeda jauh dari peraturan Gurbernur tentang jumlah tarif pada angkutan umum AKDP SolokPadang. 11 BAB III PENUTUP Kesimpulan Jalan yang menghubungkan Padang – Solok merupakan salah satu jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota-Kota lain di Provinsi Sumatera Bara, taitu jalan ke timur. Jalan ini menuju kabupaten Solok dan kota Solok, yang tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera bagian tengah. Sebelumnya, di Arosuka terdapat persimpangan menuju kabupaten Kerinci melalui kabupaten Solok Selatan. Pergerakan antar kota di Kota Solok dilayani oleh prasarana terminal penumpang Tipe A dan luas terminal 5400 m2 yakni terminal Bareh Solok dan terminal Andalas Tipe A luas 6200 m2 yang terletak di Kota Padang. Untuk pergerakkan antar kota baik AKDP maupun AKAP dari Kota Solok ke Kota Padang dilayani oleh Terminal Bareh Solok dan Terminal Andalas yang berada di Kota Padang. Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka kebutuhan masyarakat akan transportasi akan semakin meningkat terhadap aktivitas masyarakat Kota Solok. Sesuai dengan kebijakan pengembangan wilayah kota/kabupaten di Sumatera Barat bahwa Kota Solok merupakan Pusat Kegiatan Wilayah, hal ini menjadi dorongan terciptanya transportasi antar kota dengan tujuan Ibukota Provinsi yakni Kota Padang. 12 DAFTAR PUSTAKA https://info.solokkota.go.id/pages/view/8/Transportasi https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen_usulan/sppip/2940_S PPIP-1372_aca37c.pdf https://docplayer.info/112272905-3-1-gambaran-prasarana-transportasi-prasaranajalan.html https://infopublik.solokkota.go.id/dishub-dan-polres-uji-ulang-fisik-angkutan/ 13