PRASARANA ANGKUTAN UMUM JALAN YANG ADA DI KABUPATEN SOLOK Kabupaten Solok memiliki 14 kecamatan dan 74 nagari. Luas wilayahnya mencapai 3.738,00 km² dan penduduk 375.801 jiwa (2017) dengan sebaran 101 jiwa/km². Kabupaten solok merupakan salah satu wilayah yang transportasi utamanya adalah transportasi darat sehingga kondisi jalan raya adalah suatu hal yang mempunyai kontribusi sangat besar untuk pengembangan suatu kawasan, jika dilihat kebutuhan akan pelayanan jasa transportasi yang cukup tinggi maka peningkatan kehandalan sarana dan prasarana transportasi di kabupaten solok sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas suatu sistem transportasi di kabupaten solok. Prasarana jalan berperan penting mendukung produksi dengan mendistribusikan sarana produksi pertanian, industri, kehutanan, pertambangan, dan pariwisata menuju daerahdaerah pemasarannya yang secara keseluruhan mendukung pertumbuhan ekonomi. Adanya prasarana jalan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan daya jangkauan masyarakat, dan mengurangi perbedaan harga barang di tempat produksi terhadap harga konsumen akhir serta membuat produksi lebih kompetitif. Selain itu jalan juga mendukung pengembangan pembentukan struktur wilayah, baik struktur perkotaan dan perdesaan agar tercapai pembangunan antar wilayah yang semakin maju dan seimbang. 1. Terminal Terminal Bareh Solok dikategorikan sebagai terminal penumpang tipe A. Terminal penumpang Tipe A berfungsi melayani kendaraan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi, Angkutan Kota Dalam Provinsi, angkutan kota dan angkutan desa. Terminal ini diresmikan/difungsikan pada tanggal 16 Desember 1994. Pengoperasian Terminal Bareh Solok diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin. Berdasarkan tipe dan fungsinya Terminal Bareh Solok dikategorikan sebagai terminal penumpang tipe A. Terminal penumpang Tipe A berfungsi melayani kendaraan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi, Angkutan Kota Dalam Provinsi, angkutan kota dan angkutan desa 2. Jalan Panjang jalan Kabupaten Solok pada tahun 2021 adalah 1.172,51 km, sepanjang 700,04 km telah dilapisi aspal. Sedangkan dilihat dari kondisi jalan 416,51 km dalam kondisi baik, 285,78 km dalam kondisi sedang, 82,74 km dalam kondisi rusak, dan 387,48 rusak berat 3. Halte Tempat pemberhentian angkutan umum menyesuaikan tempat para penumpang naik dan turun, diantaranya halte dan ruas jalan. Karena kebiasaan buruk kebanyakan penumpang lebih suka menunggu atau turun dari angkutan di pinggir jalan dibandingkan dihalte. Hal tersebut menjadikan kurang maksimalnya fungsi halte sebagai tempat pemberhentian angkutan umum. 4. Rambu-Rambu Lalu Lintas Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Rambu lalu lintas punya banyak jenis yang punya kegunaan atau fungsi masing-masing. Namun secara umum, rambu lalu lintas berfungsi untuk mengatur jalannya lalu lintas agar tertib dan teratur.Rambu-rambu ini juga berguna untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk untuk pemakai jalan, baik pejalan kaki atau pengendara.