PERANKINGAN ANGKUTAN UMUM TERMINAL KOTA SOLOK UTARI FELISRA 1901403 TD 3.13 (Dosen : Widorisnomo, MT) POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD TRANSPORTASI DARAT BEKASI 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan ini dapat diselesaikan yang berjudul “Perankingan Angkutan Umum Terminal Kota Solok” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Laporan survei ini merupakan salah satu syarat penilai praktik lapangan dalam mata kuliah Manajemen Angkutan Umum. Adapun isi laporan survei ini dibuat untuk mempelajari dan memahami tentang sarana dan prasarana angkutn umum. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang tanpa saran yang membangun. Penyusun berharap semoga laporan survei ini dapat membantu dan memberi informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan khususnya taruna program studi DIV Transportasi Darat Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD. Saya menyadari bahwa laporan survei ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, dosen maupun rekan sekalian, sebagai bahan evaluasi untuk kami agar kedepannya menjadi lebih baik. Solok, 17 Oktober 2021 Utari Felisra DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Transportasi sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dapat dilihat dari pergerakan masing-masing orang menuju tempat kerja pada pagi hari dan pulang pada sore hari dan demikian seterusnya. Peranan transportasi yang cukup besar perlu ditunjang dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang memadai. Semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk dan mobilitas masyarakat akan kebutuhan transportasi membuat masyarakat semakin jeli dalam menentukan pilihan mereka akan jasa angkutan umum yang akan mereka gunakan. Jasa angkutan umum merupakan wadah dalam mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas, contohnya angkot. Angkot bisa dibilang adalah alat transportasi untuk memudahkan pekerjaan warga. Ada banyak angkot berjejeran di pinggiran Terminal Angkot Kota Solok yang menunggu penumpang untuk pulang ke daerahnya masing-masing. Untuk berbagai jenis angkutan yang ada di terminal dengan tujuannya yang berbeda-beda itu, para penumpang harus membayar ongkos tergantung dekat dan jauhnya tujuan. Jalur angkot di Kota Solok sendiri, secara umum adalah dari Terminal menuju Koto Baru, ke Muara Panas, Tanah Garam, Sumani, dan daerah-daerah sekitarnya. Maka dari itu kami melakukan survei angkutan umum. Melakukan survei inventarisasi, survei ini dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada sopir atau pengemudi sehingga diperoleh data mengenai karakteristik pelayanan kendaraan umum pada suatu trayek serta dapat mengetahui mengenai pelayanan angkutan umum yang beroperasi dilapangan baik aspek operasional maupun fasilitas angkutan umumnya serta segi kepengusahaannya, lalu berkunjung ke dishub setempat dan terminal untuk mendapatkan data sekunder. 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini saya uraikan dalam beberapa pertanyaan yaitu : a. Bagaimana keadaan geografis dan transportasi di Kota Solok? b. Bagaimana indikator segi penumpang, operator, dan pemerindah dalam menentukan perankingan angkutan umum? c. Bagaimana hasil survey dan perankingan angkutan umum di Kota Solok? 1.3 TUJUAN MAKALAH Tujuan dari makalah ini saya uraikan dalam beberapa pertanyaan yaitu : a. Mengetahui keadaan geografis dan transportasi di Kota Solok b. Mengetahui indikator segi penumpang, operator, dan pemerindah dalam menentukan perankingan angkutan umum c. Mengetahui hasil survey dan perankingan angkutan umum di Kota Solok BAB II PEMBAHASAN 2.1 KONDISI GEOGRAFIS DAN TRANSPORTASI KOTA SOLOK A. Geografis Kota Solok Merupakan salah satu kota yang berada di Sumatra Barat, Indonesia. Lokasi kota Solok sangat strategis, karena terletak pada persimpangan jalan antar provinsi dan antar kabupaten/kota. kota ini merupakan titik persimpangan menuju Kota Padang sebagai ibu kota Provinsi Sumatra Barat yang jaraknya hanya sekitar 64 Km saja. Dulunya Kota merupakan Ibu kota Kabupaten Solok. Kota Solok terletak pada posisi 0º32" LU - 1º45" LS, 100º27" BT - 101º41" BT dengan luas 57,64 km² (0,14% dari luas Provinsi Sumatra Barat). Wilayah administrasi Kota Solok berbatasan dengan Kabupaten Solok dan Kota Padang. Kota Solok memiliki peran sentral di dalam menunjang perekonomian masyarakat Kota Solok dan Kabupaten Solok pada umumnya. Topografi Kota Solok bervariasi antara dataran dan berbukit dengan ketinggian 390 dpl serta curah hujan rata-rata 184,31 mm kubik per tahun. Terdapat tiga anak sungai yang melintasi Kota Solok, yaitu Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Gawan dan Sungai Batang Air Binguang. Suhu udara berkisar dari 26,1 °C sampai 28,9 °C. Dilihat dari jenis tanah, 21,76% tanah di Kota Solok merupakan tanah sawah dan sisanya 78,24% berupa tanah kering. B. TRANSPORTASI Kondisi transportasi di Kota Solok tidak berbeda jauh dengan kota-kota besar lain, yaitu tidak terlalu padat dan jauh dari kemacetan. Kendaraan yang melintasi wilayah ini sangat banyak dan bervariasi jenisnya serta dalam frekuensi yang lumayanbesar. Di samping kanan dan kiri jalan banyak ditemui pertokoan dan pusat perbelanjaan, serta terdapat pula pasar yang biasanya kebutuhan akan lahan parkir menjadi berkurang sehingga tepi jalan pun banyak dimanfaatkan sebagai ruang parkir on street yang ilegal dan mengganggu arus lalu lintas. Angkutan umum rute trayek Terminal Angkot Solok-Arosuka ini mempunyai 80 armada yang beroperasi setiap harinya sesuai dengan kebutuhan penumpang yang dibutuhkan. Angkutan umum trayek ini sebagian besar berumur 5-15 tahun dari tahun 2004. Kondisi transportasi pada trayek ini sebagian besar sudah banyak yang rusak dan banyak sekali alat-alat transportasi yang sudah tidak berfungsi sepertihalnya alat ukur jarak (spidometer) dan lampu penerangan. Angkutan umum rute trayek ini melayani rute pulang pergi (PP) dari Terminal angkot kota SolokCupak-Talang-Guguak-Arosuka dengan panjang trayek +- 20 km. 2.2 Indikator Menentukan Perankingan Angkutan Umum A. Sudut Pandang Penumpang 1) Frekuensi Frekuensi mempengaruhi waktu tunggu rata-rata. Untuk pelayanan dalam kota dianjurkan frekuensi pada jam sibuk sebaiknya 12 kendaraan/jam atau headway rata – rata sebesar 5 menit. Jadi apabila frekuensi suatu trayek 12 kendaraan/jam atau lebih pada jam sibuk maka pelayanan trayek tersebut dikatakan tidak ada masalah. Untuk waktu off peak (di luar jam sibuk) frekuensi rata- rata 6 kendaraan/jam atau headway rata –rata 10 menit. Jadi apabila frekuensi di luar jam sibuk pada suatu trayek sebesar 6 kendaraan/jam atau lebih maka dikatakan tidak ada masalah. Penumpang mengharapkan frekuensi pelayanan yang tinggi sehingga waktu menunggu rendah. 2) Tingkat Perpindahan Dari segi penumpang pelayanan angkutan umum yang baik jika suatu trayek melayani secara langsung penumpang tersebut dari asal ke tujuan perjalanannya tanpa adanya perpindahan antar moda angkutan maupun antar pelayanan trayek. Apabila harus berpindah maka keseluruhan waktu perjalanannya akan makin lama dan harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak Menurut bank dunia standar tingkat perpindahan penumpang adalah ≤ 50 %. Apabila lebih dari 50 % maka dikatakan pelayanan trayek tersebut bermasalah. 3) Load Factor Penumpang lebih senang factor muat yang rendah, yang dapat diartikan bahwa selalu tersedia tempat duduk bagi mereka dan perjalanannya lebih nyaman pada tingkat pemuatan yang rendah minimum 70%. 4) Umur Kendaraan Kendaraan baru memiliki keuntungan potensial kepada penumpang dibandingkan kendaraan tua, oleh karena itu kendaraan baru lebih memungkinkan untuk memberikan pelayanan yang lebih nyaman, lebih dapat diandalkan dan lebih aman. Sandarnya umur rata – rata kendaraan 5 tahun, apabila lebih dari 5 tahun mak trayek tersebut bermasalah. B.Sudut Pandang Operator 1) Tingkat Kemerataan Penumpang Bagi operator trayek – trayek yang permintaannya merata sepanjang hari lebih menguntungkan. Permintaan yang stabil/merata memungkinkan para operator mencapai faktor muat yang tinggi sepanjang hari 2) Pendapatan Penumpang Per Penumpang Rata – Rata Tiap Perjalanan Semakin besar jumlah penumpang rata – rata tiap perjalanan maka akan berimbas kepada faktor muat yang besar (mencapai standar load faktor 70% sehingga memberikan keuntungan bagi operator. 3) Pendapatan Penumpang Per Kilometer Semakin besar pendapatan penumpang per kilometer dibandingkan dengan pendapatan penumpang per kilometer semua trayek maka akan memberikan keuntungan bagi operator dalam menjalankan roda usaha angkutan tersebut. C. Sudut Pandang Pemerintah 1) Tumpang Tindih Tumpang tindih trayek yaitu dua atau lebih trayek yang berbeda mempunyai lintasan rute yang hampir seluruh bagian sama. Semakin tinggi prosentase tingkat tumpang tindih trayek maka kinerja pelayanan angkutan tersebut semakin buruk. 2) Penyimpangan Trayek Penyimpangan trayek adalah penyimpangan yang dilakukan oleh suatu trayek dimana tidak mengikuti rute yang ditetapkan oleh pemerintah. Terdapat 2 penyimpangan trayek yaitu trayek tersebut menjadi lebih panjang atau pendek dari ketentuan trayek sesuai ijin yang dikeluarkan pemerintah. Semakin besar prosentase tingkat penyimpangan maka menandakan trayek tersebut memiliki kinerja yang buruk. 3) Tingkat Operasi Kendaraan Trayek yang mempunyai tingkat operasi kendaraan dengan prosentase yang besar mendekati 100% berarti memiliki kualitas pelayanan yang baik, tetapi apabila lebih dari 100% atau prosentasenya jauh kurang dari 100% maka kualitas pelayanannya buruk/jelek. 2.3 HASIL SURVEY DAN PERANGKINGAN ANGKUTAN UMUM A. TRAYEK No Kode Trayek Trayek Jumlah 1 A001 Ps. Raya - Terminal Bareh Solok 34 2 A002 Ps. Raya - Tanah Garam 15 3 B006 Ps. Raya - Nan Balimo 18 4 B003 Ps. Raya - Laing 8 5 C001 Ps. Raya - Transad 5 Jumlah 80 B. PERANKINGAN SUDUT PANDANG PENUMPANG NO KODE TRAYEK 1 1 2 3 4 5 2 A001 A002 B006 B003 C001 PEAK 3 65 30 11 24 5 INDIKATOR YANG DIGUNAKAN FREKUENSI LOAD FACTOR TINGKAT NILAI NILAI OFF-PEAK NILAI PEAK NILAI OFF PEAK NILAI PERPINDAHAN 4 0 0 1 0 7 5 35 10 2 14 3 6 0 0 4 0 3 7 42,9 51,5 81,7 35,9 100 8 0 0 0 0 1 9 12,8 6,5 8,9 7,9 26,6 10 0 0 0 0 0 11 51 22 41 20 21 12 0,1 0 0 0 0 RATA-RATA TOTAL UMUR NILAI RANKING NILAI KENDARAAN 13 14 15 16 10 5 5,1 3 8,5 3,5 3,5 1 10 5 10 4 9,5 4,5 4,5 2 12 7 18 5 1) FREKUENSI (KEND/JAM) PEAK (≥ 12 diberi nilai 0 dan < 12 diberi nilai 12 – x) 2) FREKUENSI (KEND/JAM) OFF PEAK (≥ 6 diberi nilai 0 dan < 6 diberi nilai 6 – x) 3) LOAD FACTOR (%) PEAK (> 90% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 90% diberi nilai 0) 4) LOAD FACTOR (%) OFF PEAK (> 70% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 70% diberi nilai 0) 5) TINGKAT PERPINDAHAN (> 50% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 50% diberi nilai 0) 6) RATA – RATA UMUR KENDARAAN (> 5 tahun diberi nilai x-5 dan ≤ 5 tahun diberi nilai 0) Note : SEMAKIN BESAR NILAI SEMAKIN BERMASALAH/TIDAK MEMUASKAN dan SEMAKIN MENDEKATI NILAI 0 SEMAKIN BAIK/MEMUASKAN C. PERANKINGAN SUDUT PANDANG OPERATOR NO KODE TRAYEK KAPASI TAS 1 1 2 3 4 5 2 A001 A002 B006 B003 C001 3 14 14 14 14 12 PENUMPAN G RATARATA PER PERJALANA N 4 54,8 36,1 48,2 37,9 20,2 PENUMPANG /KAPASITAS NILAI 5 3,91 2,58 3,44 2,71 1,68 6 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 INDIKATOR YANG DIGUNAKAN TINGKAT PENDAPAT KEMERAT AN AAN NILAI PENUMPA PENUMPA NG PER KM NG 7 8 9 2,4 0,4 3516,67 1,1 0 6886,13 4,6 2,6 3970,25 3,3 1,3 4786,4 1,5 0 10234,5 PENDAPATAN RATA-RATA PNP/KM SELURUH TRAYEK 10 4791,02 4791,02 4791,02 4791,02 4791,02 PENYIMPA NGAN DARI RATA-RATA 11 -1274,35 2095,11 -820,77 -4,62 5443,48 NILAI TOTAL NILAI R A N K 12 5 2 4 3 1 13 5,4 2,0 6,6 4,3 1,0 14 4 2 5 3 1 1) Penumpang tiap perjalanan (PNP/KAPASITAS) APABILA ≥ 1 MAKA NILAI 0 DAN APABILA < 1 MAKA NILAI = (1-X)*10 2) Tingkat Kemerataan Penumpang (permintaan pada waktu sibuk/permintaan di luar jam sibuk) APABILA ≤ 2 MAKA NILAI 0 DAN APABILA > 2 MAKA NILAI = (x-2) 3) Pendapatan Penumpang Per Km (rata-rata penumpang per km x tarif /panjang trayek) MAKA NILAI 1 UNTUK POSITIF TERBESAR DAN SELANJUTNYA 2,3,DST UNTUK POSITIF YANG SEMAKIN KECIL/ NEGATIF YANG SEMAKIN BESAR Note : SEMAKIN RENDAH NILAI SEMAKIN TIDAK MEMUASKAN dan SEMAKIN MENDEKATI NILAI 0 SEMAKIN BAIK/MEMUASKAN D. PERANKINGAN SUDUT PANDANG PEMERINTAH INDIKATOR YANG DIGUNAKAN TINGKAT KODE NO TINGKAT TUMPANG TINGKAT TRAYEK NILAI NILAI NILAI OPERASI PENYIMPANGAN TINDIH TRAYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 1 35,2 5 60,5 4 12,2 3 A001 2 98,1 1 65,5 5 30,8 5 A002 3 61,2 3 30,4 3 10,2 2 B006 4 46,7 4 18,8 1 8,5 1 B003 5 76,4 2 28,5 2 24,4 4 C001 • TOTAL NILAI RANGKING 9 12 11 8 6 8 10 5 4 2 1 3 Tingkat Penyimpangan Trayek ( penjang penyimpangan trayek/panjang trayek x 100%) , PROSENTASE TERKECIL DIBERI NILAI 1 DAN UNTUK PROSENTASE SAMPAI YANG TERBESAR DIBERI NILAI 2,3,4,5,DST • Tingkat Tumpang Tindih Trayek (panjang tumpang tindih/panjang trayek x 100%), PROSENTASE TERKECIL DIBERI NILAI 1 DAN UNTUK PROSENTASE SAMPAI YANG TERBESAR DIBERI NILAI 2,3,4,5,DST • Tingkat Operasi Kendaraan (kendaraan yang beroperasi/ kendaraan menurut izin x 100%), PROSENTASE TERBESAR DIBERI NILAI 1 DAN UNTUK PROSENTASE SAMPAI YANG TERKECIL DIBERI NILAI 2,3,4,5,DST Note : SEMAKIN RENDAH NILAI SEMAKIN TIDAK MEMUASKAN dan SEMAKIN MENDEKATI NILAI 0 SEMAKIN BAIK/MEMUASKAN BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Penumpang : • PERINGKAT/RANGKING 1 (TRAYEK B. 001 Pasar Bawah - Sp. Kapau ) • PERINGKAT/RANGKING 2 (TRAYEK B. 003 Pasar Bawah - Gulai Bancah/ Balaikota ) • PERINGKAT/RANGKING 3 (TRAYEK A. 008 Pasar Bawah – Garegeh ) • PERINGKAT/RANGKING 4 (TRAYEK B. 002 Pasar Bawah - Koto Selayan / SMA 5 Via Simp. Ganting ) • PERINGKAT/RANGKING 5 (TRAYEK C. 001 Pasar Bawah - Panorama Baru ) Operator : • PERINGKAT/RANGKING 1 (TRAYEK B. 002 Pasar Bawah - Koto Selayan / SMA 5 Via Simp. Ganting ) • PERINGKAT/RANGKING 2 (TRAYEK TRAYEK A. 008 Pasar Bawah – Garegeh ) • PERINGKAT/RANGKING 3 (B. 003 Pasar Bawah - Gulai Bancah/ Balaikota) • PERINGKAT/RANGKING 4 (TRAYEK B. 001 Pasar Bawah - Sp. Kapau ) • PERINGKAT/RANGKING 5 (TRAYEK C. 001 Pasar Bawah - Panorama Baru ) Pemerintah : • PERINGKAT/RANGKING ( TRAYEK A. 008 Pasar Bawah – Garegeh ) • PERINGKAT/RANGKING 2 ( TRAYEK B. 002 Pasar Bawah - Koto Selayan / SMA 5 Via Simp. Ganting) • PERINGKAT/RANGKING 3 ( TRAYEK B. 001 Pasar Bawah - Sp. Kapau) • PERINGKAT/RANGKING 4 ( TRAYEK B. 003 Pasar Bawah - Gulai Bancah/ Balaikota) • PERINGKAT/RANGKING 5 (TRAYEK C. 001 Pasar Bawah - Panorama Baru )