LAPORAN PRATIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Pratikum Kimia Dasar DisusunOleh : Kelompok IV(A3) Karina Rizania NIM. 220140047 Siti Hadira Rosmaliana NIM. 220140052 M Rafi Adjie NIM. 220140057 Siti Aufa Talitha Sahda NIM. 220140066 LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Judul Pratikum : Reaksi-Reaksi Kimia 1.2. Tanggal Pratikum : 28 September 2022 1.3. Pelaksana praktikum : Kelompok IV (A3) 1.4. Tujuan Praktikum 1. Karina Rizania NIM. 220140047 2. Siti Hadira Rosmaliana NIM. 220140052 3. M Rafi Adjie NIM. 220140057 4. Siti Aufa Talitha Sahda NIM. 220140066 :Mengamati reaksi kimia berlangsung terjadinya dengan melihat perubahannya. atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Reaksi Kimia Reaksi kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya merupakan reaksi antara ion, sedangkan reaksi pada senyawa organik biasanya dalam bentuk molekul. Struktur organik ditandai dengan adanya ikatan kovalen antara atom-atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi kimia pada senyawa organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan kovalen yang baru. Proses ini mungkin terjadi secara berpisah, seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap dimana pemutusan ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru, atom dapat berlangsung secara serentak (Berg, 2007). Reaksi kimia seperti pembakaran, fermentasi, dan reduksi dari bijih menjadi logam sudah diketahui sejak dahulu kala. Teori-teori awal transformasi dari material-material ini dikembangkan oleh filsuf Yunani Kuno, seperti Teori empat elemen dari Empedocles(495-435 SM) yang menyatakan bahwa substansi apapun itu tersusun dari 4 elemen dasar: api, air, udara, dan bumi. Pada abad pertengahan, transformasi kimia dipelajari oleh para alkemis. Mereka mencoba, misalnya, mengubah timbal menjadi emas, dengan mereaksikan timbal dengan campuran tembaga-timbal dengan sulfur (Weyer, 1973). Produksi dari senyawa-senyawa kimia yang tidak terdapat secara alami di bumi telah lama dicoba oleh para ilmuwan, seperti sintesis dari asam sulfur dan asam nitratoleh alkemis Jābir ibn Hayyān (750-803). Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan mineral-mineral sulfat dan nitrat, seperti tembaga sulfat, alum dan kalium nitrat. Pada abad ke-17, Johann Rudolph Glauber memproduksi asam klorida dan natrium sulfat dengan mereaksikan asam sulfat dengan natrium klorida. Dengan adanya pengembangan lead chamber process pada tahun 1746 dan proses Leblanc, sehingga memungkinkan adanya produksi asam sulfat dan natrium karbonat dalam jumlah besar, maka reaksi kimia dapat diaplikasikan dalam industri. Teknologi asam sulfat yang semakin maju akhirnya menghasilkan proses kontak pada tahun 1880-an, dan proses Haber dikembangkan pada tahun 1909–1910 untuk sintesis amonia (Lesch, 2000). Dengan mengetahui beberapa jenis sifat reaksi, kita dapat menerangkan reaksi- reaksi kimia lebih mudah, dan mungkin reaksi itu menjadi lebih mudah di pahami. Satu skema klasifikasi yang menerangkan semua reaksi kimia. 1. Pembakaran adalah suatu reaksi di mana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana, misalnya : C3H8(g) +5 O2(g) 2. → 3 CO2(g) + 4 H2O(s)…………….(2.1) Penggabungan adalah suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsure maupun senyawa). Misalnya sintesis air dari unsur-unsurnya, yaitu : 2 H2(g) + O2(g) 3. → 2 H2O(l) )………………...………….(2.2) Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat sederhana. Misalnya penguraian perak oksida, yaitu : 2 Ag2O(s) 4. → 4 Ag(s) +O2(g) )…………………………..….(2.3) Penggantian (atau perpindahan tunggal) adalah suatu reaksi di mana sebuah unsur memindahkan unsure lain dalam suatu senyawa. Misalnya Cu memindahkan Ag+ dari suatu larutan berair (dibentuk, misalnya dengan melarutkan AgNO3 dalam air). Cu(s) + 2 Ag+ (s) 5. → Cu 2+ (s) + 2 Ag(s) )………...……….(2.4) Metatesis (atau perpindahan ganda) adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua pereaksi. Dalam reaksi, NO3-dan Cl- ditukar tempatnya sehingga NO3-bergabung dengan Na+, dan Cl- bergabung dengan Ag+ membentuk AgCl yang tidak larut. AgNO3(aq) +NaCl(aq) → AgCl(s) +NaNO3(aq) )……………….(2.5) (Petrucci,1996). 2.2. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Terjadinya suatu reaksi kimia, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Terbentuknya Endapan Reaksi pengendapan adalah suatu reaksi yang menghasilkan endapan. Endapan mungkin bisa berupa kristal atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan cara penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan tergantung pada berbagai zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi, bahan-bahan lain dalam larutan tersebut (Sandya, 1995). Apabila kita mencampurkan dua senyawa zonik yang dapat larut, misalnya kalsium klorida dan natrium posfat. Persamaan reaksinya : 3CaCl2 + 2Na3PO4 → Ca3(PO4)2 + NaCl……………………………..(2.2) Dengan demikian, kita dapat member lambing senyawa kedalam persamaan itu. 3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + NaCl(aq) …………………..(2.3) Reaksi dapat berlangsung karena kalsium posfat tidak larut, melainkan membentuk endapan berwarna putih yang dapat disaring dari larutan natrium klorida yang tetap berada dalam bentuk ion-ionnya (Hiskia, 2001). b. Terjadinya Perubahan Warna Banyak reaksi kimia yang terjadi tidak disertai timbulnya endapan, gas ataupun perubahan suhu, tetapi ditandai oleh timbulnya warna baru. Misalnya pada saat kita memanaskan lempeng tembaga yang berwarna merah dengan serbuk belerang yang berwarna kuning. Setelah dipanaskan maka akan didapatkan padatan berwarna hitam. c. Terjadinya Perubahan Suhu Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu dinaikkan, karena bersifat endoterm. Akan tetapi ada zat yang sebaliknya yaitu eksoterm dalam melarut. Jika kelarutan zat padat bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhu dinaikkan, karena suhu gas menguap dan meninggalkan pelarut Jika sistem berada dalam kesetimbangan kenaikan suhu menyebabkan kesetimbangan bergeser kearah reaksi endoterm dan penurunan suhu menimbulkan pergeseran kearah reaksi eksoterm (Syukri, 1999 : 399). d. Terjadinya Pembentukan Gas Pembentukan gas merupakan salah satu tanda bahwa suatu reaksi sedang berlangsung. Ketika reaksi kimia berlangsung, maka dapat dilihat gelembunggelembung gas yang terbentuk dalam larutan (Nurul, 2006). Fe + 2HCl → FeCl + H2 ………………………………………………(2.4) 2.3. Macam-Macam Reaksi Kimia Reaksi kimia dapat digolongkan dalam beberapa reaksi, yaitu : 1. Reaksi Sintesis Reaksi ini merupakan sebuah pembentukan senyawa dari unsure-unsurnya. Hal ini dapat ditunjukkan dari persamaan berikut : A + B → AB…………………………………………………………..(2.5) 2. Reaksi Analisis Reaksi ini merupakan reaksi yang membentuk senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya : 2H2O → 2H2 + O2…………………………………………………….(2.6) 2.4. Penyetaraan Reaksi Kimia Cara pemyetaraan reaksi kimia adalah sebagai berikut : 1. Harus diketahuui rumus zat pereaksi dan rmus dan produk si reaksi. 2. Jumlah atom relatif setiap unsur dalam pereaksi sama dengan jumlah atom unsur dalam produk reaksi. 3. Koofisien rumus harus di ubah dari bilangan terkecil. 2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah sebagai berikut : 1. Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk) 2. Konsentrasi zat-zat yang bereaksi 3. Pengaruh temperatur 4. Pengaruh zat lain (katalisator) Didalam sebuah reaksi kimia, besar maupun kecil laju reaksi kimia dipengaruhi atas faktor-faktor tersebut semakin besar konsentrasinya maka semakin laju, semakin besar suhu, maka besar juga laju reaksinya dan katalisator adalah zat yang dapat mempengaruhi, mempercepat laju reaksi (Ralph, 1997). Reaksi elementer adalah reaksi pemecahan paling sederhana dan hasil dari reaksi ini tidak memiliki produk sampingan. Kebanyakan reaksi yang berhasil ditemukan saat ini adalah pengembangan dari reaksi elementer yang munculnya secara secara paralel atau berurutan. Sebuah reaksi elementer biasanya hanya terdiri dari beberapa molekul, biasanya hanya satu atau dua, karena kemungkinannya kecil untuk banyak molekul bergabung bersama (Frenking, 2006). Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen) (Anfinsen, 1991). Secara umum kita dapat menyetarakan persamaan kimia melalui beberapa tahap sebagai berikut. a. Identifikasikan semua reaktan dan produk, kemudian tulis rumus molekul yang benar, masing – masing dari sisi kiri dan kanan dari persamaan, kiri untuk reaktan dan kanan untuk produk. b. Setarakan persamaan tersebut dengan mencoba berbagai koefisien yang berbeda jumlah atom dari tiap atom tiap unsur pada kedua sisi persamaan kita agar dapat mengubah koefisien tapi subskripnya tidak boleh diubah. Perubahan subskripnya (angka dalam rumus molekul) akan mengubah identitas dari senyawa misalnya 2NO2 berarti dua molekul nitrogen dioksida, tetapi nilai kita dilipat duakan subskripnya kita memperoleh N2O4 yaitu dinitrogen tetra oksida, senyawa yang jauh berbeda dengan apa yang pada dasarnya, maka jangan ubah subskrip agar identitas tidak berubah. c. Pertama- tama carilah unsur yang muncul hanya satu kali pada tiap sisi. Rumus molekul yang mengandung unsur-unsur pasti mempunyai koefisisen yang sama. Karena itu, tidak perlu mengubah koefisien unsur-unsur tersebut pada saat ini. Karena sudah pasti mempunyai koefesien sama antara satu dengan yang lain. Kemudian carilah unsur-unsur yang muncul ( lebih pada sisi persamaan yang sama ) ( Chang, 1996). Persamaan kimia terdiri dari pereaksi yang ditulis di sebelah kiri, kemudian anak panah yang menunjukkan arah reaksi dan terakhir produk yang ditulis sebelah kanan, dengan catatan banyanya unsur di sebelah kiri dan kanan harus sama. Untuk kebanyakan unsur kimianya biasanya ditulis lambangnya saja. Sebagai cntoh natrium: Na, Li (Besi Fe), Hg dan Ag. Tetapi ada tujuh unsur berupa molekul diatomik yang sudah kita kenal yaitu H2, N2,O2,F2, Cl2, Br2, dan I2. Ketiga unsur tersebut harus ditulis berupa molekul diatomik. Tetapi kadang-kadang usnur tersebut tidak dalam bentuk molekul diatomik sehingga penulisannya sesuai dengan sruktur molekulnya (Budi, 2008). 2.6 Sifat Kimia dan Fisika Bahan Adapun sifat kimia dan fisika pada bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : 2.6.1 Sifat Kimia Adapun sifat kimia pada bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Pb(NO3)2 1. Larut dalam air 2. Tidak mudah terbakar HCl 1. Merupakan oksidator kuat 2. Merupakan monoprotik 3. Dapat melarutkan berbagai logam 4. Dapat menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen NaOH 1. Larut dalam air 2. Bersifat sangat korosif terhadap jaringan organik 3. Mudah menyerap gas CO2 K2Cr2O4 1. Tidak arut dalam alkohol 2. Zat pengoksidasi kuat K2Cr2O7 1. Tidak alrut dalam alkohol 2. Tidak higroskofis 3. Oksidator kuat 4. Dapat mengoksidasi senyawa organik sampai hampir sempurna Lempeng Zn 1. Mampu mengahantarkan listrik 2. Reduktor kuat 3. Cukup relatif 4. Dapat bereaksi dengan asam basa,dan nogam lainnya 2.6.2 Sifat Fisika Adapun sifat fisika pada bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Pb(NO3)2 1. Umumnya dijumpai sebagai kristal tak berwarna atau sebuk putih 2. Titik didih : 83°C 3. Titik lebur : 270°C HCl 1. Tidak berwarna sampai dengan kuning pucat 2. Berbau 3 Titik didih : - 273,32°C 4. Titik lebur : 110°c (383k) NaOH 1. Padatan kristal tidak berwarna yang meleleh pada suhu 318°c 2 Titik didih : 7,388°C 3 Titik lebur : 319°C H2SO4 1. Tidak berwarna 2. Tidak berbau 3. Titik didih : 337°C 4. Titik lebur : 10°C K2Cr2O4 1. Serbuk kuning 2. Tidak berbau 3. Titik didih : 2.730 4. Titik lebur : 1000°C K2Cr2O7 1. Padatan kristalin merah jingga 2. Tak berbau :500°C 3. Titik didih : 398°C 4. Titik lebur Lempeng Zn 1. Logam berwarna putih,berkilau 2. Keras 3. Titik didih : 907°C 4. Titik lebur : 420°C BAB III METODOLOGI PRATIKUM 3.1. Alat dan Bahan Adapun alat-alat dan bahan bahan yang dilakukan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: 3.1.1. Alat - alat Adapun alat yang di gunakan pada percobaan ini adalah : 1. Tabung reaksi 7 buah 2. Rak tabung 1 buah 3. Pipet tetes 1 buah 4. Bola penghisap 1 buah 5. Botol semprot 1 buah 3.1.2 Bahan - bahan Adapun bahan yang di gunakan pada percobaan ini adalah : 1. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M 5ml 2. Larutan H2SO4 pekat 5ml 3. Larutan HCl 0,1 M 5ml 4. Larutan NaOH 0,1 M 5ml 5. Larutan K2Cr2O7 0,1 M 5ml 6. K2Cr2O4 0,1 M 5ml 7. Lempeng Zn Secukupnya 3.2 Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja yang di lakukan sebagai berikut adalah : 3.2.1 Reaksi yang menghasilkan endapan a. 2 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M didalam tabung reaksi. Amati endapan yang terbentuk. b. Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M. 3.2.2 Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu a. 2 ml larutan H2SO4 pekat ditambahkan dengan NaOH 0,1 M sebanyak 2 ml didalam tabung reaksi. Diamati perubahan suhu dengan memegang bagian bawah tabung. b. Cara kerja (a) diulangi dengan menggantikan larutan H2SO4 pekat dengan HCl 0,1 M. 3.2.3 Reaksi yang menghasilkan perubahan warna a. Masukkan 2ml larutan K2Cr2O4 0,1 M kedalam tabung reaksi kemudian 2ml larutan HCl 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung yang sama.Amati perubahan warnanya. b Diulangi cara kerja diatas dengan mengganti larutan HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M c Masukkan 2ml larutan K2Cr2O7 0,1 M kedalam tabung reaksi kemudian 2ml larutan HCl 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung yang sama.Amati perubahan warnanya. d Diulangi cara kerja diatas dengan mengganti larutan HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M 3.2.4 Reaksi menghasilkan gas a Masukkan 2ml larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi dan kedalamnya masukkan secuil logam Zn.Amati timbulnya gas. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Adapun hasil dari percobaan ini dinyatakan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil data pengamatan reaksi-reaksi kimia No. Cara Kerja Hasil Pengamatan Reaksi yang menghasilkan endapan a. Menghasilkan endapan : berwarna orange 1 a. 2 mL Pb(NO3)2 0,1 M + 2 mL K2Cr2O7 0,1 M b. Menghasilkan endapan b. 2 mL Pb(NO3)2 0,1 M + 2 mL berwarna putih NaOH 0,1 M Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu : 2 a. 1 mL H2SO4 pekat + 2 mL NaOH 0,1 M b. 2 mL HCl 0,1 M + 2 mL NaOH 0,1 M a. Menghasilkan perubahan suhu yang panas b. Menghasilkan perubahan suhu yang Dingin Reaksi yang menghasilkan perubahan warna : 3 a. 2 mL K2Cr2O4 0,1 M + 2 mL HCl 0,1 M b. 2 mL K2Cr2O7 0,1 M + 2 mL a. Menghasilkan perubahan warna menjadi orange b. Menghasilkan perubahan warna menjadi kuning NaOH 0,1 M Reaksi yang menghasilkan gas : Menghasilkan gelembung- 2 mL HCl 0,1 M + Secuil logam Zn gelembung gas 4 (Sumber: Praktikum Kimia Dasar, 2022) 4.2 Pembahasan Adapun hasil yang didapat dari percobaan diatas mengenai reaksi-reaksi kimia, suatu reaksi kimia dikatakan terjadi atau berlangsung apabila salah satu dari hal berikut terjadi/tercapai, yaitu : menghasilkan endapan, perubahan suhu, perubahan warna dan menghasilkan gas. 4.2.1. Reaksi yang menghasilkan endapan Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 → PbCr2O7 + 2 KNO7 Pb(NO3)2 + NaOH menghasilkan endapan putih, dikarenakan NaOH merupakan basa kuat, apabila dicampurkan dengan senyawa timbale maka akan menghasilkan endapan. Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 menghasilkan endapan orange dikarenakan PbCrO4 mempunyai sifat padat yang tidak larut dalam air. 4.2.2. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu Larutan H2SO4 pekat ditambahkan dengan NaOH maka akan terjadi perubahan suhu, pada bagian bawah tabung akan terasa panas. Ini disebabkan karena terjadinya reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang terjadi karena perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Sedangkan apabila larutan HCl ditambahkan larutan NaOH akan didapatkan suhu dingin karena terjadi reaksi endoterm. Reaksi endoterm adalah reaksi yang terjadi karena perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. 4.2.3. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna Larutan K2Cr2O4 berwarna kuning terang kemudian ditambahkan larutan HCl yang berwarna bening, akan menghasilkan perubahan warna menjadi orange. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan asam kuat, sehingga K2Cr2O4 akan melepaskan ion. Sedangkan larutan K2Cr2O7 berwarna orange terang dan larutan NaOH berwarna bening. 4.2.4. Reaksi yang menghasilkan gas Larutan HCl ditambahkan dengan secuil logam Zn akan menghasilkan gelembung-gelembung gas dikarenakan HCl merupakan larutan elektrolit, yang dimana apabila diberikan logam akan menghasilkan gelembung dan larutan elektrolit banyak mengandung gelembung apabila direaksikan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Reaksi yang terjadi apabila K2Cr2O4 dicampurkan dengan Pb(NO3)2 maka akan terjadi endapan berwarna kuning. 2. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang terjadi karena perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi ini dikeluarkan panas. H2SO4 + 2NaOH → NaSO4 + 2H2O 3. Reaksi endoterm adalah reaksi yang terjadi karena perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. HCl + NaOH → NaCl + H2O 4. K2Cr2O4 dicampurkan dengan HCl maka akan terjadi perubahan warna menjadi orange. 5. Gas akan terbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. 5.2. Saran Kita bisa menggantikan logam Zn dengan paku atau tembaga. DAFTAR PUSTAKA Antinse,Christian13.1991.Advances In protein chemistry. Academic press, London. Chang, Raymond. 1996. Kimia Dasar : konsep- konsep inti edisi ketiga. Gold Berg, D.E.2007. Kimia untuk pemula edisi ke tiga. Hastuti, Peta Tri. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu VII. Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hiskia, Achmad. 1996. Kimia Larutan. Bandung : PT.Citra Aditya Bakti. Hiskia, Achmad. 2001. Stoikiometri Energika Kimia. Bandung : PT.Citra Aditya Bakti. Kamilati, Nurul. 2006. Mengenal Kimia SMP. Jakarta : Yudistira. Lesch, John E.2000. The German Chemical Industry In The Twentletcentury. Petrucci, Ralph H dan Suminar.1987. Prinsip dan Terapan modern edisi ke empat. Petrucci, H. Ralph. 1997. Kimia Dasar I. Jakarta : Erlangga. Purba, Michael. 2006. Kimia SMA. Jakarta : Erlangga. Sandya, Hadi. 1995. Kimia Dasar I. Jakarta : Erlangga. Weyer, Jost. 1973. Neure Interpretationsmglichkeiten der Aichemie. Chemie In Unserer Zeit 7 (6) :177 LAMPIRAN B TUGAS DAN PERTANYAAN 1. Dalam reaksi di atas yang mana tergolong reaksi sentesa dan mana tergolong reaksi analisa? 2. Mengapa logam Na dengan air menghasilkan letupan ? 3. Pada percobaan di atas, yang mana merupakan reaksi percobaan reversibel dan irreversible Jawab: 1. Reaksi sintesa ialah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul kompleks. Yang tergolong ialah NaOH + HCl NaCl + H2O Reaksi analisa ialah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahanperubahan molekul-molekul besar menjadi molekul sederhana. Yang tergolong ialah 2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O 2. Karena pelepasan sangat cepat dan merupakan reaksi eksoterrmik atau menghasilkan panas. Dimana Na memiliki 1 elektron dengan membaginya sesuai kaidah octet maka menghasilkan 1 elektron terluar. Dengan valensi hanya 1 membuatnya sangat mudah bereaksi, 1 elektron akan mudah tertarik oleh unsur lain. Saat dimasukkan ke dalam air, 1 elektron akan mengkat OH dari air mengantikan H dan membentuk NaOH 3. Reaksi reversibel Pb(NO3)2 (aq) + 2NaOH (aq) Pb(OH)2 (s) + 2NaNO3 (aq) Reaksi irreversibel Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 PbCr2O7 (s) + 2KNO3 (ag) 2NaOH + H2SO4 Na2S O4 + 2H2O LAMPIRAN C GAMBAR ALAT No. 1. Nama Alat dan Gambar Tabung Reaksi Fungsi Alat Sebagai tempat mereaksikan bahan dimana kita kimia dalam larutan dalam laboratorium. 2. Pipet Volume Untuk mengambil jumlah tertentu dengan tepat. 3. Rak Tabung Reaksi Sebagai wadah meletakan tabung reaksi saat praktikum mereaksikan bahan kimia. 4. Bola Penghisap Untuk membantu pipet volume dalam mengambil larutan dengan volume tertentu. ABSTRAK Reaksi kimia merupakan perubahan yang dialami oleh suatu zat yang ditandaidengan terjadinya perubahan fisis seperti perubahan warna , perubahan suhu, pelepasan gas atau terbentuknya endapan. Karena itu dilakukan percobaan ini untuk mengamati keadaan suatu zat ketika reaksi kimia berlangsung dan bagaimana perubahan yang terjadi. Dari percobaan, reaksi kimia yang terjadi antara Pb(NO3)2 dengan K2Cr2O7 menghasilkan larutan orange dengan endapan orange, reaksi antara NaOH dengan H2SO4 pekat menyebabkan perubahan suhu menjadi panas, K2CrO4 yang berwarna kuning dicampur dengan larutan HCl yang bening menghasilkan larutan orange. Begitu juga dengan kepingan paku yang dimasukkan kedalam larutan HCl, ketika bereaksi larutan menghasilkan gelembung-gelembung gas. Jadi, dalam reaksi kimia ada 5 dapat diamati yaitu perubahan susunan, sifat dan energi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm. Kata Kunci : Perubahan Fisis, Perubahan Suhu, Reaksi Eksoterm, Reaksi Endoterm, Reaksi Kimia.