Uploaded by ginasoffa7

03Jenis Aset Keuangan di Indonesia

advertisement
Nama
: Dhinovita Tarsiwi Raharjanti
No. Mahasiswa
: 1914170006
Mata Kuliah
: Teori Portofolio dan Analisis Investasi
JENIS ASET/INSTRUMEN KEUANGAN DI INDONESIA
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas itu
sendiri dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Dalam pengertian luas, aset merupakan kepemilikan atas suatu barang yang memiliki nilai
tukar. Pada awalnya aset hanya berupa aset berwujud (tangible) namun dalam
perkembangannya, aset juga dapat berupa aset tak berwujud (intangible). Aset berwujud
adalah aset yang nilainya tergantung dari bentuk fisik tertentu dari aset tersebut. Contoh:
tanah, bangunan, mobil, pabrik, mesin, dan aset-aset fisik lain. Sedangkan aset tak berwujud
adalah aset yang nilainya tidak tergantung dari bentuk fisik aset tersebut. Salah satu jenis
aset tak berwujud adalah aset keuangan. Aset keuangan memiliki nilai karena klaim-klaim
hukum atas sejumlah manfaat yang berupa arus kas di masa mendatang.
Ada beberapa pihak (minimal 2 pihak) yang merupakan pihak penting dalam aset keuangan.
Pihak yang telah setuju untuk melakukan pembayaran kas di masa datang disebut issuer
(emiten). Sementara pemilik atau pemegang aset keuangan disebut investor. Berikut adalah
contoh-contoh aset keuangan dan peranan dari person dalam aset keuangan tersebut.
Instrumen keuangan didefinisikan dalam paragfraf 11 AASB 132 sebagai berikut:
1. Kas merupakan harta paling liquid yang berguna sebagai media pertukaran atau jual beli.
Contoh dari kas yaitu uang logam, uang kertas, dana yang tersedia di deposito bank dan
lainnya
2. Instrumen ekuitas dari entitas lain
3. Hak kontraktual terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Untuk menerima uang tunai atau aset keuangan lain dari entitas lain
b. Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam
kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan :
a. Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima
sejumlah variabel dari instrumen yang diterbitkan entitas
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah kas atau aset keuangan dengan sejumlah instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas. tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk
penerimaan di masa depan atau pengiriman instrumen ekuitas entitas sendiri atau
instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (Puttable Financial Instrument).
Instrumen opsi jual merupakan instrumen keuangan yang memberikan hak kepada
pemegangnya
untuk
menjual
kembali
instrumen
kepada
penerbit
dan
memperoleh kas atau aset keuangan lainnya atau secara otomatis menjual
kembali kepada penerbit pada saat terjadinya peristiwa yang tidak pasti dimasa
depan.
Instrumen keuangan merupakan aset yang dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun, baik
kas ; bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima atau
memberikan, uang tunai atau instrumen keuangan lainnya.
Kategori instrumen keuangan :
1. Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan tergantung pada bentuknya, yaitu :
a. Instrumen kas, adalah instrumen keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh
pasar. Mereka dapat dibagi menjadi sekuritas, yang mudah dipindahtangankan, dan
instrumen kas lainnya seperti pinjaman dan deposito, di mana kedua peminjam dan
pemberi pinjaman harus menyepakati transfer.
b. Instrumen derivatif, adalah instrumen keuangan yang memperoleh nilai mereka dari
nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset, indeks,
atau tingkat suku bunga. Mereka dapat dibagi menjadi diperdagangkan di bursa
derivatif dan derivatif over-the-counter (OTC).
2. Instrumen keuangan dapat dikategorikan berdasarkan "kelas aset", yaitu : tergantung
pada apakah mereka berbasis ekuitas (yang mencerminkan kepemilikan pada badan yang
menerbitkan) atau berbasis utang (yang mencerminkan pinjaman investor yang diberikan
terhadap entitas yang menerbitkan). Jika utang, dapat lebih dikategorikan ke dalam jangka
pendek (kurang dari satu tahun) atau jangka panjang.
Klasifikasi aset keuangan dibagi menjadi empat yaitu :
1. Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (fair value to profit & loss).
FVTPL adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk tujuan diperdagangkan dalam
waktu dekat.
2. Investasi dipegang hingga jatuh tempo (held to maturities-HTM), yaitu aset keuangan
nonderivatif dgn pembayaran tetatp atau ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
serta entitas mempunyai intensi positif serta kemampuan utk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang (loans or receivable-LR) yaitu aset keuangan
nonderivatif dengan pembayaran yang telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
pasar aktif, kecuali yang termasuk dalam tiga kategori aset keuangan yang lain.
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual (available to sale-AFS) yaitu aset keuangan
nonderivatif yang ditetapkan tersedia untuk dijual. Misalnya aset keuangn untuk tujuan
trading.
Jenis Instrumen Keuangan
Jenis-jenis Instrumen Keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas itu sendiri merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual
atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Contoh jenis
instrumen ekuitas yang paling umum adalah saham biasa perusahaan. Kewajiban
keuangan mencakup :
a. Kewajiban Kontraktual:
-
Untuk memberikan uang tunai atau aset keuangan lain kepada entitas lain.
-
Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam
kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan bagi entitas.
b. Kontrak yang akan atau dapat diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri
dan adalah:
-
Non-derivatif yang entitasnya atau mungkin berkewajiban untuk mengirimkan
sejumlah variabel instrumen ekuitas entitas sendiri
-
Suatu derivatif yang akan atau dapat diselesaikan selain oleh pertukaran sejumlah
uang tunai atau aset keuangan lain dengan jumlah tetap dari instrumen ekuitas
entitas sendiri. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas sendiri entitas tidak termasuk
instrumen yang merupakan kontrak untuk penerimaan di masa depan
atau pengiriman instrumen ekuitas entitas sendiri.
2. Instrumen Keuangan Derivatif
Derivatif merupakan instrumen keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam ruang
lingkup pernyataan dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang ditentukan antara lain :
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar, indeks harga
dan lainnya.
b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi dalam jumlah yang
diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak
serupa akibat perubahan pasar
c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Instrumen keuangan derivatif dikembangkan secara luas sebagai sarana untuk mengelola
risiko keuangan, terutama ketika volatilitas nilai-nilai instrumen keuangan yang
mendasarinya tinggi. Instrumen keuangan derivatif tidak menghasilkan transfer dari
instrumen keuangan utama yang mendasari pada periode ketika instrumen keuangan
derivatif tersebut jatuh tempo.
Berikut ini adalah beberapa jenis aset/instrumen keuangan yang ada di Indonesia :
1. Pasar Uang
Kelas asset pasar uang merupakan kelas asset yang paling likuid. Hal ini berarti apabila
kita memiliki instrumen investasi pada pasar uang, kita dapat dengan mudah
mencairkan/menggunakan nilai investasi kita untuk melakukan kegiatan konsumsi.
Secara umum, instrument investasi pada pasar uang memiliki waktu jatuh tempo kurang
dari 1 tahun.
Beberapa instrument yang umum digunakan sebagai sarana investasi adalah:
Deposito, adalah simpanan berjangka dalam mata uang lokal atau asing yang
memberikan imbal hasil tertentu dalam jangka waktu yang relative pendek (pada
umumnya maksimal 1 tahun). Instumen ini memiliki risiko yang relative kecil
dibandingkan kelas asset yang lain.
2. Pasar Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh
korporasi maupun pemerintah (Negara). Penerbit obligasi biasanya akan memberikan
kupon sebesar persentase tertentu dari nilai obligasi dan dibayarkan setiap periode
tertentu. Obligasi dapat diperjualbelikan/dipindahtangankan baik melalui mekanisme
perdagangan di bursa efek (in the counter) maupun di luar bursa (over the counter).
Secara umum terdapat dua jenis obligasi yang tersedia di market :
c. Obligasi Pemerintah, yaitu surat hutang yang diterbitkan suatu Negara baik dalam
mata uang lokal maupun mata uang asing yang digunakan untuk keperluan belanja
Negara. Surat hutang ini dapat berupa obligasi (konvensional) dan sukuk (syariah).
Surat hutang pemerintah selain ditawarkan kepada nasabah institusi, juga ditawarkan
kepada nasabah perorangan. Pada umumnya, nasabah perorangan dapat membeli
surat hutang pemerintah pada bank BUMN atau bank umum yang ditunjuk sebagai
agen penjual.
d. Obligasi Korporasi, sesuai dengan namanya, surat hutang ini diterbitkan oleh
perusahaan baik milik Negara (BUMN) maupun swasta. Biasanya obligasi korporasi
menawarkan kupon yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah. Tingkat kupon ini pada
umumnya berbanding terbalik dengan rating perusahaan penerbit. Semakin tinggi
rating yang dimiliki suatu perusahaan, kupon yang ditawarkan biasanya relatif lebih
rendah dari kupon obligasi dari perusahaan yang memiliki rating yang kurang bagus.
Namun, pada umumnya kupon yang ditawarkan oleh korporasi lebih besar dari kupon
yang ditawarkan oleh obligasi pemerintah. Selain surat hutang konvensional (obligasi),
tersedia juga surat hutang berbasis syariah (sukuk) yang diterbitkan oleh korporasi.
3. Pasar Ekuitas
Saham
adalah
surat
berharga
yang
menunjukkan
kepemilikan
atas
suatu
perusahaan/entitas bisnis. Pembelian saham dapat dilakukan berbagai cara, namun pada
umumnya investor individu melakukan pembelian saham atas perusahaan yang sudah go
public melalui mekanisme perdaganga di bursa efek. Saham merupakan kelas asset yang
yang memiliki karakter risiko relatif paling tinggi dibandingkan dengan kelas asset lainnya.
Pembelian saham pada pasar primer artinya kita melakukan pembelian saham pada saat
suatu perusahaan melakukan initial public offering(IPO), sedangkan pembelian pada
pasar sekunder artinya kita melakukan pembelian saham melalui bursa efek. Pada
umumnya, apabila dilihat secara historis, instrumen saham memberikan tingkat imbal hasil
yang jauh lebih tinggi dari instrumen lain seperti deposito dan obligasi. Oleh karena itu,
saham merupakan instrumen yang menarik bagi para investor terutama investor individu.
4. Komoditas
Komoditas merupakan kelas asset yang memiliki karakter risiko moderat tinggi karena
karakteristiknya yang bersifat sensitif terhadap jumlah suplai. Emas dan Minyak adalah
contoh dari banyak komoditas yang diperdagangkan di market. Di Indonesia, emas/logam
mulia diminati oleh para investor terutama investor individu karena nilai emas yang
dianggap inflation-hedge atau mengikuti pergerakan inflasi. Pada umumnya, emas
berbentuk batang dan bersertifikasi, digunakan sebagai salah satu instrumen investasi. Di
sisi lain, minyak atau kadang disebut juga emas hitam juga menjadi alternatif investasi.
Namun, minyak sebagai komoditas lebih sering diperdagangkan dalam short-term
daripada long-term. Isu politik yang berubah – ubah serta penerapan clean energy
menjadikan komoditas ini memiliki volatilitas yang tinggi. Kendati demikian, kelas asset
komoditas mampu menunjukkan performa yang cukup baik pada hampir di setiap periode
siklus bisnis.
5. Reksadana
Reksadana adalah jenis investasi yang cara kerjanya mirip seperti saham. Pembelian
beberapa lembar reksadana dapat memberikan keuntungan dari penanaman modal
tersebut yang sebelumnya sudah dikurangi dengan keuntungan yang diambil perusahaan
reksadana dan juga pemotongan jasa.
Namun perlu diketahui perbedaan reksadana dengan saham. Saat memutuskan
berinvestasi di reksadana, maka seseorang harus membayar jumlah minimal investasi
reksadana.
6. Properti
Jika Anda menekuni instrumen investasi yang satu ini, maka outcome yang didapatkan
cukup menguntungkan pada setiap bulan atau tahunnya. Anda dapat menerapkannya
misalnya melalui penyewaan tempat kos atau pengontrakan suatu tempat, tanah, barang
dan lain sebagainya. Besarnya harga suatu property dapat dipengaruhi oleh inflasi,
penawaran dan permintaan serta lokasinya.
7. Tabungan
Investasi ini tergolong dalam investasi yang memberikan hasil cepat dan mudah. Anda
cukup menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan, dan akan memperoleh
keuntungan dalam bentuk bunga tabungan. Anda juga bisa mengambilnya kapanpun
sesuai yang Anda inginkan. Namun kekurangan investasi ini adalah Anda dapat saja
mengambilnya kapanpun melalui ATM dan tentunya akan mengurangi nominal tabungan
tersebut.
Inflasi yang terjadi di setiap tahunnya juga menjadi salah satu faktor kerugian pada jenis
investasi yang satu ini yaitu dapat mengurangi nilai bunga pada tabungan Anda.
Download