PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI TERAPAN (2022) ANALISIS VARIASI PARAMETER PROSES PERMESINAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL SKD 11 DENGAN MENGGUNAKAN MESIN BUBUT GEMINIS Rizki Fachrezi1, Zaldy Kurniawan2,Fajar Aswin3 1 Teknik Mesin dan Manufaktur, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung rizkifachrezi545@gmail.com ABSTRAK Keberhasilan industri manufaktur dunia untuk meningkatkan proses produksi sangat dipengaruhi oleh peralatan mesin produksi yang digunakan. Shaft merupakan salah satu produk yang membutuhkan nilai kekasaran permukaan yang rendah pada saat pengolahan bubut khususnya mesin bubut semi otomatis Tornos Geminis S.L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekasaran permukaan baja karbon. Penelitian ini menggunakan parameter yang mempengaruhi bentuk nilai kekasaran permukaan material SKD11 yaitu tingkat putaran spindel (1000 Rpm, 760 Rpm, 610 Rpm), tingkat kedalaman umpan (0,4 mm, 0,6 mm, 0,8 mm)) dan kecepatan makan (0.8mm) / put, 0.9mm/put, 0.10mm/put). Nilai kekasaran permukaan material Skd 11 terendah diperoleh dengan kecepatan spindel 1000 Rpm, feed rate 0,9 mm/put dan kedalaman potong 0,4 mm, serta nilai kekasaran permukaan 1,636 m. Kata kunci : kekasaran,SKD11,tornos geminis ABSTRACT The success of the world's manufacturing industry to improve production processes is strongly influenced by the production machine tools used. Shaft is a product that requires a low surface roughness value during lathe processing, especially the Tornos Geminis S.L. semi-automatic lathe. The purpose of this study was to determine the surface roughness of carbon steel. This study uses parameters that affect the shape of the surface roughness value of the SKD11 material, namely the spindle rotation rate (1000 Rpm, 760 Rpm, 610 Rpm), feed depth level (0.4 mm, 0.6 mm, 0.8 mm)) and feeding speed. (0.8mm)/put, 0.9mm/put, 0.10mm/put). The lowest value of surface roughness of the Skd 11 material was obtained with a spindle speed of 1000 Rpm, feed rate of 0.9 mm/put and depth of cut 0.4 mm, and a surface roughness value of 1.636 m. Key word :roughness,SKD11,tornos geminis S.L 1. PENDAHULUAN Keberhasilan industri manufaktur dunia dalam meningkatkan proses produksi sangat dipengaruhi oleh peralatan mesin produksi yang digunakan. Hal ini karena di setiap bengkel mesin konstruksi dan bengkel pengolahan logam, salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki bagian tertentu dari produk jadi adalah mesin bubut. Mesin bubut adalah mesin yang digunakan untuk memotong benda yang berputar. Mesin bubut itu sendiri adalah proses mengumpankan benda kerja dengan cara memotong benda kerja yang berputar. Gerak rotasi benda kerja disebut gerak potong relatif, dan gerak translasi pahat disebut gerak umpan (Dewangga, et al., 2017). Proses pembubutan barang sangat penting untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik, produk harus sangat presisi atau memenuhi dimensi dan kekasaran yang dibutuhkan, serta harus dimaksimalkan secara ekonomis. Feed rate pada parameter bubut menentukan jenis level yang digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi, dan feed rate yang dapat diubah pada mesin digunakan untuk menentukan tingkat kekasaran permukaan benda bubut. Akurasi, presisi, dan kualitas lilitan menjadi prioritas utama yang menjadi acuan proses selama pemrosesan. Hasil yang diperoleh pada proses pembubutan, kecepatan potong (Vc) 250 m/menit, pergerakan umpan (f) 0,1 mm/putaran dan kedalaman potong (a) kondisi proses 1,5 mm, basah, kekasaran permukaan tertinggi (m) 2,077 , Kecepatan potong (Vc) 250 m/mnt, umpan (f) 0,1 mm/putaran, kedalaman potong (a) 1,5 mm, kondisi pemesinan kering. Dapat disimpulkan bahwa kekasaran permukaan minimum adalah penggunaan alat pahat carbide untuk memotong baja ASTM A 29 pada (Vc) 250 m/menit saat pemotongan basah. (Salam, dll, 2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas permukaan benda kerja selama proses pemesinan meliputi sudut dan ketajaman mata potong selama proses pembuatan, perubahan kecepatan potong, posisi senter, getaran mesin, dan pembuangan panas yang buruk merawat Pemotongan juga mempengaruhi kekasaran. Deskripsi permukaan benda kerja Parameter yang menentukan kekasaran permukaan adalah kedalaman potong, laju pemakanan dan kecepatan potong. Demikian pula, [3] menunjukkan bahwa keluaran bagian yang berputar, terutama kekasaran permukaan, sangat dipengaruhi oleh sudut potong pahat, kecepatan pemakanan, kecepatan potong, dan kedalaman potong. 2. METODE Pelaksanaan penelitian dilakukan berurutan sesuai dengan diagram alir. Diagram alir tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Berikut ini : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan 2022 428 Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 2.1. Alat dan Bahan Penelitian 1. Mesin yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin bubut Tornos Geminis S.L. bahan yang digunakan adalah material SKD 11 dengan diameter 25 mm dan panjang 95 mm yang dapat dilihat pada Gambar 2. dan Gambar 3. dibawah ini : 2. Gambar 2. Mesin Bubut Tornos Geminis S.L. Gambar 3. Material SKD11 3. Dalam penelitian ini menggunakan pahat carbide dan surface roughness tester mitutoyo SJ-21 adalah alat yang digunakan untuk menguji kekasaran permukaan, seperti pada Gambar 4. dan Gambar 5. Gambar 4. Carbide CNMG 090308N-UX Gambar 5. Surface Roughness Tester Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan 2022 429 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian kekasaran permukaan didapatkan hasil tersebut seperti Tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil Pengujian Kekasaran Permukaan Matriks Orthogonal L9(33) Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A 1 1 1 2 2 2 3 3 3 C B 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 2,459 2,455 2,273 2,228 1,824 1,863 2,370 2,349 1,792 1,826 2,662 2,689 2,531 2,519 1,647 1,607 2,655 2,729 Rata-rata 3 Jumlah Mean 2,339 2,333 1,833 2,390 1,812 2,586 2,437 1,656 2,681 7,253 6,834 5,520 7,109 5,430 7,937 7,487 4,910 8,065 2,417 2,278 1,840 2,369 1,810 2,645 2,495 1,636 2,688 2,242 Analisis : 3.1. Uji Kenormalan Residual Dari data nilai kekasaran yang telah didapat, maka dapat melakukan uji kenormalan residual seperti Gambar 6. Gambar 6. Plot Uji Distribusi Normal Residual Berdasarkan Gambar 6. Hasil statistik Kolmogorov-Smirnov dan p-value uji distribusi normal. Statistik Kolmogorov-Smirnov adalah 0,227, dan nilai p dari uji plot residual normal melebihi 15%. Oleh karena itu, kesimpulan hasil uji normalitas residual yang telah dibuat mengikuti distribusi. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan 2022 430 Gambar 7. Plot Residual Dengan Order Model Berdasarkan Gambar 7. disimpulkan bahwa parameter berpengaruh terhadap kekasaran permukaan berurutan mulai dari gerak makan B (mm/put), tebal pemakanan C(mm), hingga kecepatan spindle A (mm/put atau rpm). Serta level berpengaruh terhadap kekasaran pada setiap faktor yaitu pada faktor gerak makan level 2 (0,9 mm/put), tebal pemakanan level 1 (0,4 mm), dan kecepatan spindle level 3 (1000). Hasil dari analisi varian dan persen kontribusi rasio S/N sesuai pada Tabel berikut. SOURCE Rpm Mm/put Mm Residual Error Total Tabel 2. Analysis of Variance for SN ratios DF SS MS F 2 0,1704 0,08518 0,43 2 1,4888 0,74440 3,80 2 17,7928 8,89642 45,40 2 0,3920 0,19598 8 19,8439 P(%) 6,70 13,3 103,43 -23,45 100 Berdasarkan Tabel hasil analisis varian dan persen kontribusi menunjukkan bahwa parameter pemesinan yang berpergaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan. Parameter berpengaruh terhadap kekasaran berurutan dari gerak makan sebesar 13,3%, tebal pemakanan sebesar 103,43% dan kecepatan spindle sebesar 6,70%, serta nilai eror sebesar -23,691%. 4. KESIMPULAN Dari penelitian dan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa setting parameter menghasilkan kekasaran permukaan terendah yaitu gerak pemakanan pada level 2 (0,9 mm/put), tebal pemakanan pada level 1 (0,4 mm), dan kecepatan spindle 1000 (put/menit). Serta kontribusi parameter yang berpengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan berurutan dari gerak makan sebesar 13,3%, tebal pemakanan sebesar 103,43%, dan kecepan spindle 6,70%. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan 2022 431 DAFTAR PUSTAKA Analisis pengaruh kecepatan putar dan kecepatan pemakanan terhadap kekasaran permukaan material FCD 40 pada mesin bubut CNC [Journal] / auth. A. Zubaidi, I. Syafat, dan Darmanto // momentum. - 2012. - pp. 40-47. Desain Eksperimen dengan Metode Taguchi [Book] / auth. Soejanto I.. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009. Optimasi Kekasaran Permukaan Pada Material Amutit Dengan [Proses CNC Turning Menggunakan Desain Taguchi [Journal] / auth. Kurniawan Zaldy, Yudo Eko and Rosmansyah Ridho // Jurnal Manutech. - Juni 1, 2018. - Vol. Vol. 10. - pp. Hal.46-57. Optimasi Kekasaran Permukaan Proses Pembubutan Baja ST.42 Dengan Menggunakan Metode Taguchi [Journal] / auth. Apreza Said, Kurniawan Zaldy and Subhan Muhammad // Jurnal Manutech. - Sungailiat : [s.n.], Juni 2017. - Vol. 9. - pp. 76-85. PENGARUH JENIS PAHAT DAN CAIRAN PENDINGIN SERTA KEDALAMAN PEMAKANAN [Journal] / auth. Ardiansyah Daniar Anggit and Sakti Arya Mahendra // Universitas Negeri Surabaya. - 2013. - p. 2. PENGARUH KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN [Journal] / auth. Mustaqim Kosjoko, Asmar Finali // Universitas Muhammadiyah Jember. - 2014. - p. 4. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan 2022 432