TUGAS TUTORIAL 1 AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Disusun Oleh : Nama : Muhamad Aldiansyah NIM : 042054211 Tugas 1 : Akuntansi Keuangan Menengah 2 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – BOGOR TUGAS TUTORIAL KE-1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 1. PT. Semangat mempertukarkan mesin bekasnya dengan model baru di PT Berjaya. Pertukaran tersebut memiliki substansi komersial. Mesin bekas memiliki nilai buku $8.000 (biaya perolehan awal $12.000 dikurangi akumulasi penyusutan $4.000) dan nilai wajar $6.000. Aset baru yang diperolah dari pertukaran adalah seharga $16.000. PT. Berjaya memberi PT Semangat nilai tukar sebesar $9.000 untuk mesin bekas. Dari informasi di atas, tentukanlah: a. Harga perolehan mesin baru: Jawab: Harga Mesin (baru) $16.000 Kas yang dibayarkan ($9.000) Harga jual kendaraan lama $7.000 Nilai buku kendaraan lama ($8.000) Rugi pertukaran kendaraan -$1.000 Harga Mesin (baru) $16.000 Rugi pertukaran kendaraan (-$1.000) Harga perolehan kendaraan baru $17.000 b. Ayat jurnal untuk pertukaran yang terjadi, termasuk keuntungan/kerugian yang terjadi dari pertukaran. Jawab: Mesin (baru) = $16.000 Nilai buku = $8.000 Selisih pertukaran aset = $8.000 Penambahan nilai tukar = $9.000 Rugi pertukaran aset = $1.000 Jurnal pertukaran aset: Mesin (Baru) $16.000 Akumulasi Penyusutan $4.000 Rugi Pertukaran ATB $1.000 Mesin (bekas) $12.000 Kas $9.000 2. Berikan penjelasan mengenai hal-hal berikut a. Rasionaliasi kedua pendekatan full cost dan successful effort dalam pengakuan biaya eksplorasi dan perlakuan terhadap biaya eksplorasi yang tidak menghasilkan aset produktif dari pendekatan full cost dan successful effort. Jawab: a. Konsep Full Costing (a full-cost approach). Menurut konsep atau pendekatan ini, semua biaya yang dikeluarkan dalam eksplorasi dan pengembangan aset sumber daya alam menjadi beban semua sumber daya yang ada. Biaya eksplorasi untuk sumber daya yang tidak produktif dipertimbangkan dan dibebankan sebagai bagian dari biaya aset sumber daya alam yang ditemukan lainnya. Konsep ini berpandangan bahwa segala upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh sumber daya alam tersebut tidak dapat menghindari biaya eksplorasi dan pengembangannya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menghindari kenyataan bahwa kegiatan eksplorasi akan menghasilkan sumber daya yang produktif atau nonproduktif. b. Konsep successful effort (successful efforts approach). Menurut konsep ini, hanya biaya eksplorasi yang berhasil yang dapat dikapitalisasi relatif terhadap biaya aset sumber daya alam yang terkait. Biaya eksplorasi yang tidak memberikan hasil dibebankan sebagai biaya periodik. Konsep ini menghubungkan biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang akan diperoleh secara akurat dalam kegiatan eksplorasi sumber daya alam. Penangguhan biaya eksplorasi non-produksi tidak diperbolehkan. Konsep ini lebih konservatif daripada konsep full costing. Risiko akan adanya kemungkinan nilai buku aktiva sumber alam yang melampaui nilai kandungan sumber alam tersebut dapat diperkecil b. Aset tidak berwujud mana saja yang diamortisasi dan tidak diamortisasi. Jelaskan alasan mengapa ada aset tak berwujud yang tidak diamortisasi. Jawab: Aset tidak berwujud yang diamortisasi adalah: 1. Hak paten, paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak-pihak untuk menemukan, membuat, dan menjual produk baru. Hak paten dapat diamortisasi menurut umur hukum atau perkiraan umur ekonomis. 2. Hak cipta, adalah hak yang diberikan atau dijamin oleh pemerintah/undang-undang kepada seorang pencipta atau pelaku (artis) untuk mempublikasikan, menjual atau memantau karya, musik, komposisi panggung, peta dan produk seni lainnya. Amortisasi hak cipta didasarkan pada umur ekonomis hak cipta, yang biasanya lebih pendek dari umur hukumnya. 3. Lisensi, perusahaan (swasta) dapat diberikan atau dijamin izin sementara atau konsesi untuk melakukan bisnis di lokasi tertentu yang tidak tersedia secara bebas atau mudah untuk semua orang. Amortisasi didasarkan pada izin atau masa konsesi yang telah ditentukan, biasanya ditentukan oleh pemerintah. 4. Franchise, adalah kontrak yang sering terjadi antara unit pemerintah dan sektor swasta di mana penjamin (grantor) mengizinkan orang yang dijamin (grantee) untuk menggunakan atau mengoperasikan atau menjual barang tertentu untuk jangka waktu terbatas atau terus menerus dengan hak untuk membatalkan atau tidak mencabutk. Bila franchise terbatas umurnya maka harga perolehannya diamortisasi selama umur hak itu, namun bila tidak terbatas maka biasanya harga perolehannya akan tetap tampak dalam neraca. Amortisasi franchise yang umurnya tidak terbatas dan dilakukan tanpa dasar dasar yang jelas maka beban amortisasi akan dianggap beban luar biasa. Aset tidak berwujud yang tidak diamortisasi: 1. Hak merek dan nama dagang, adalah pengakuan tanda simbol, model dan cap sebagai suatu identifikasi atas produk sehingga mudah dikenal oleh pembeli. Hak untuk menggunakan merek dan nama dagang adalah tidak terbatas, tetapi hak merek ini bila didaftarkan pada kantor paten maka dilindungi undang-undang untuk jangka waktu tertentu. Umur merek dagang tidak terbatas sehingga amortisasi tidak dilakukan. 2. Goodwill, adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha, seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal, pimpinan yang ahli, dan lain-lain. Goodwill dalam arti akuntansi hanya timbul dari pembelian sebagian perusahaan lain atau dari transaksi penggabungan (merger), reorganisasi, perubahan bentuk perusahaan atau perubahan pemilikan dalam firma. Menurut standar US GAAP (United States Generally Accepted Accounting Principles) dan IFRS (International Financial Reporting Standard), nilai daripada goodwill memiliki umur yang tidak terbatas sehingga tidak perlu diamortisasi Mengapa ada aset tak berwujud yang tidak diamortisasi? Karena aset tak berwujud yang tidak dapat diamortisasikan tidak dapat menunjukkan umur manfaatnya atau umur manfaatnya tidak terbatas. c. Apakah dapat dilakukan perubahan terhadap tarif depleasi aset sumber daya alam? Berikan argument Anda. Jawab: Deplesi adalah istilah penyusutan untuk aset sumber daya alam. Penyusutan adalah proses dimana aset tetap mengurangi manfaat ekonominya selama digunakan. Konsumsi juga dapat didefinisikan sebagai proses pengalokasian biaya perolehan aset sumber daya alam ke periode akuntansi di mana manfaat dari aset sumber daya alam tersebut dinikmati. Ada tiga faktor yang menentukan besarnya tarif deplesi, yaitu berikut ini. a. Harga perolehan aktiva sumber alam yang bersangkutan. b. Taksiran nilai residu tanah di mana sumber itu berada, bila sumber alam sudah habis dieksploitasi. c. Taksiran kandungan sumber alam yang secara ekonomis dapat dieksploitasi. Tarif deplesi dapat diterapkan pada total harga perolehan aktiva sumber alam dan dapat pula diterapkan pada masing-masing komponen harga perolehan, yakni biaya perolehan pemilikan, biaya eksplorasi, dan intangible development costs. dari ketiga faktor tersebut, ada dua faktor yang mengandung unsur taksiran. Apa yang dinilai, sehebat apapun penilai, selalu ada resiko kesalahan dalam penilaiannya. Akibatnya, dapat terjadi kesalahan perhitungan dalam menentukan jumlah kandungan sumber daya alam dan nilai sisa aset sumber daya alam. Kesalahan dalam estimasi kandungan akan mengakibatkan kesalahan dalam menentukan laju deplesi. Kesalahan ini dapat menghasilkan tarif yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dengan kata lain, kesalahan yang terjadi berakibat terjadinya perubahan tarif deplesi sehingga perhitungan tarif deplesi dan bahkan deplesi perlu direvisi. Dalam hubungannya dengan perubahan tarif deplesi, ada 2 alternatif perlakuan, yaitu berikut ini. 1. Revisi hanya diperlakukan untuk periode yang akan datang. 2. Revisi diperlakukan sejak permulaan atau berlaku surut. 3. PT. Semangat Terus membeli obligasi 12%, dengan nilai jatuh tempo $300.000. Obligasi memberikan pemegang obligasi dengan hasil 10%. Mereka bertanggal 1 Januari 2016, dan jatuh tempo 1 Januari 2021, dengan piutang bunga 31 Desember setiap tahun. PT. Semangat Terus menggunakan metode bunga efektif untuk mengalokasikan diskonto atau premi yang belum diamortisasi. Obligasi tersebut diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Buatlah: a. ayat jurnal untuk mencatat perolehan investasi dalam obligasi tersebut: Jawab: Kas $322.745 Premi atas hutang obligasi $22.745 Hutang obligasi $300.000 b. Kemudian setelah mencatat penjualan obligasi tersebut, buatkan skedul amortisasi premium dan ayat jurnal pembayaran bunga pada 31 Desember 2016 dan 2017. Jawab: Nilai Nominal = $300.000 Bunga Nominal: 12% pertahun Jangka Waktu: 5 tahun Bunga Efektif: 10% Nilai kas sekarang = nilai nominal x (1 + 𝑖)−𝑛 Nilai bunga sekarang = nilai nominal x i (bunga nominal) x 1 - (1 + 𝑖)−𝑛 (bunga efektif) Nilai kas sekarang = 300.000 x (1 + 0,1)−5 = 300.000 x 0,62092 = 186.276 Nilai bunga sekarang = 300.000 x 0,12 x (1-0,62092) 0,1 = 36.000 x 3,7908 = 136.469 = 322.745 (pembulatan) Skedul Amortisasi Premi Obligasi Metode Bunga Efektif – Pembayaran Bunga secara Tahunan Obligasi 5 Tahun, 12%, Dijual dengan hasil 10% Tanggal 1/1/2016 1/1/2017 1/1/2018 1/1/2019 1/1/2020 1/1/2021 Kas yang dibayarkan $36,000(a) $36,000 $36,000 $36,000 $36,000 $180,000 Beban Bunga $32,275 (b) $31,902 $31,492 $31,041 $30,545 $157,255 Amortisasi Diskon $3,725(c) $4,098 $4,508 $4,959 $5,455 $22,745 Jumlah Obligasi Tercatat $322,745 $319,020(d) $314,922 $310,414 $305,455 $300,000 (a) 36.000 = $300.000 x 0,12 x 12/12 (b) 32.275 = $322.745 x 0,1 x 12/12 (c) 3.725 = $36.000 - $32.275 (d) 319.020 = $322.745 - $3.725 Ayat jurnal pembayaran bunga 31 desember 2016: 31/12/2016 beban bunga obligasi $32.275 Hutang obligasi $3.725 Kas $36.000 Ayat jurnal pembayaran bunga 31 desember 2017: 31/12/2017 beban bunga obligasi $31.902 Hutang obligasi $4.098 Kas $36.000 Sumber: Halim, A. (2022). EKMA4313 - Akuntansi Keuangan Menengah II (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. http://bahanajar.ut.ac.id/eReader/pdf/index.php?file_name=EKMA4313_EDISI 2.pdf&book_name=EKMA431302 - Akuntansi Keuangan Menengah 2&userid=954765&book_id=MjY5#sthash.uV4WeBxB.dpbs