Uploaded by Galih Erlangga

8-MITOS-DIET-FITNES-YANG-MENGGANGGU-FAT-LOSS-JOURNEY-KAMU

advertisement
8 MITOS
DIET & FITNES
YANG MENGGANGGU
FAT LOSS JOURNEY
KAMU
Apakah Anda mengalami hal ini?
Ketika memutuskan untuk mulai berdiet, Anda mendapatkan banyak saran
dari sana sini.
Anda pun mencobanya satu per satu.
Baik saran untuk diet (mengatur makan) maupun saran untuk olahraga.
Satu, dua, tiga saran sudah Anda lakukan, tapi tak membuahkan hasil.
Meski begitu, Anda masih semangat.
Kemudian Anda mencoba saran lainnya.
Dan, tadaaa..
Salah satu saran tersebut ada yang berhasil membuat berat badan Anda
turun.
Wah, senangnya..
Tapi, tak lama kemudian berat badan Anda naik lagi.
Akhirnya, Anda pun frustasi dan muncullah mindset
“Mungkin aku sudah ditakdirkan gemuk”
Jika Anda pernah mengalami kejadian serupa, maka Anda tidak perlu
putus asa.
Anda tidak sendirian.
Banyak teman-teman di luar sana yang juga masih sering terjebak
dengan mitos-mitos diet dan fitnes dalam menjalani sebuah program
diet atau fat loss.
Anda sudah berada di tempat yang tepat.
Lanjutkan membaca untuk mencari tahu apakah ada mitos yang
masih Anda percayai atau bahkan Anda terapkan sampai hari ini.
1. Sit up dan latihan perut bisa mengecilkan perut buncit.
Ini adalah mitos terbesar dalam dunia diet dan fitnes yang masih sering
dipercayai kebanyakan orang. Ketika ingin mengecilkan perut, orang-orang
sering menganggap sit up dan latihan perut lainnya sebagai solusi.
Faktanya, melatih perut akan membantu mengencangkan otot perut,
namun tidak akan mengurangi timbunan lemak yang membuat perut Anda
buncit. Fat loss atau mengurangi kadar lemak tubuh, termasuk lemaklemak yang menumpuk di perut Anda, harus dilakukan dengan membakar
lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi. Lemak dalam tubuh
akan berkurang secara merata di berbagai bagian tubuh. Jadi ingat, tidak
ada yang namanya spot reduction atau pengurangan lemak di satu titik
saja. Meski ingin mengecilkan perut buncit, Anda tetap harus melakukan
latihan kardio dan latihan beban untuk otot-otot tubuh yang lain, mulai
dada, punggung, kaki, dan sebagainya.
2. Makin berat olahraganya, makin bagus.
Setiap sesi olahraga memang bermanfaat bagi setiap orang, namun lebih
banyak tidak selalu lebih baik. Itu tergantung pada goal yang ingin dicapai.
Ada level dan frekuensi dibutuhkan untuk mencapai hasil. Setelah level ini
tercapai, olahraga tambahan justru bisa memiliki efek sebaliknya. Ini
karena dengan menambahkan beban olahraga tambahan, tubuh Anda
tidak diberi kesempatan untuk melakukan pemulihan atau recovery dan
beradaptasi dengan stres yang diberikan oleh sesi olahraga Anda. Dan
tentu saja jika ini terjadi, maka olahraga Anda tidak bisa memberikan hasil
yang maksimal untuk program fat loss Anda.
3. Kalau mau kurus, jangan makan malam.
Ini adalah mitos dan kesalahan diet yang paling sering dilakukan.
Diasumsikan bahwa sebelum tidur kita tidak butuh makan, karena
makanan itu nantinya akan ditimbun jadi lemak saja. Memang dalam tidur
kita tidak membutuhkan kalori dalam jumlah yang banyak, terutama kita
tidak membutuhkan karbohidrat yang tinggi. Tetapi kita membutuhkan
banyak protein sewaktu kita tidur, karena pada saat kita tidur, hormon
pertumbuhan akan keluar, tubuh akan memperbaiki semua sel-sel tubuh
yang rusak dan bahan baku terpentingnya adalah protein. Apa yang terjadi
kalau kita tidak memberikan pasokan nutrisi penting ini? Tentunya prosesproses metabolisme dalam tubuh pun akan terganggu. Yang benar adalah,
Anda tetap butuh makan malam dengan menu berisi protein dan serat
namun rendah karbohidrat dan sebaiknya makan terakhir di malam hari ini
adalah 3 jam sebelum Anda pergi tidur.
4. Kalau berhenti berolahraga, otot akan berubah menjadi lemak.
Sejujurnya, ini adalah sesuai hal yang tidak mungkin terjadi. Kenapa? Otot
dan lemak adalah dua hal yang berbeda. Keduanya adalah jenis jaringan
dalam tubuh yang berbeda dan Anda tidak dapat mengubahnya dari satu
menjadi yang lainnya. Ini seperti halnya Anda mencoba mengubah air
menjadi susu. Jika Anda berhenti berlatih, otot akan menyusut dalam hal
ukuran, bukan hilang dan berubah bentuk. Ketika Anda tidak latihan dan
makan banyak kalori, maka kalori ini akan disimpan jadi lemak dan
akhirnya otot Anda akan tertutup oleh lemak.
5. Jika tidak berkeringat, berarti latihannya kurang berat.
Berkeringat adalah cara alami bagi tubuh untuk mendinginkan diri. Banyak
faktor yang berkontribusi terhadap suhu tubuh, termasuk suhu ruangan,
jenis latihan yang dilakukan, kadar lemak tubuh, pakaian, dan intensitas
olahraga. Intensitas untuk olahraga tidak bisa dinilai dari jumlah keringat
Anda. Orang yang sudah terlatih akan sering mengeluarkan banyak
keringat karena tubuh mereka dapat mengatur panas dengan lebih efisien.
6. Berat badan bertambah itu wajar ketika usia bertambah.
Bertambahnya usia bukanlah alasan untuk menjadi semakin gemuk dan
susah menurunkan berat badan. Saat usia kita bertambah dan gaya hidup
kita menjadi lebih santai dan kurang aktif bergerak, tentu saja kita akan
bertambah gemuk karena lemak akan makin menumpuk. Kurangnya
aktivitas fisik dan olahraga membuat otot-otot kita menyusut. Efisiensi
metabolisme dalam tubuh kita dipengaruhi oleh seberapa banyak otot
yang kita miliki di dalam tubuh kita. Jadi, cara yang efisien untuk menjaga
massa otot tubuh Anda dan menjaga metabolisme Anda agar tidak turun
adalah dengan melakukan olahraga teratur, terutama latihan beban.
Lakukan ini 3-4 kali dalam seminggu.
7. A adalah latihan terbaik.
A yang dimaksudnya di sini adalah jenis latihan tertentu. Misalnya, ada
yang mengatakan bahwa push up adalah latihan terbaik. Nah, klaim seperti
ini biasanya didasarkan pada strategi pemasaran dan bias pribadi. Tidak
ada satu latihan yang terbaik dan bisa mengalahkan latihan lainnya, karena
setiap latihan memiliki target otot yang berbeda-beda dan juga antara satu
orang dengan orang lainnya juga akan memberikan respon yang berbeda
terhadap suatu jenis latihan bergantung pada kondisi orang tersebut. Jadi,
lakukan latihan apapun yang Anda sukai dan sesuai dengan goal Anda.
Lakukan dengan baik dan benar, dan tentu saja, secara konsisten.
8. Produk makanan yang berlabel “bebas lemak” boleh dikonsumsi
sebanyak yang kita mau.
Sayangnya “bebas lemak” atau “fat free” bukan berarti bebas kalori. Kata
“bebas lemak” bisa sedikit menyesatkan karena jika Anda makan
berlebihan, apa pun itu, bahkan makanan bebas lemak sekalipun, maka
Anda bisa menambah tumpukan lemak dalam tubuh Anda, apalagi jika
olahraga yang Anda lakukan untuk membakar kelebihan kalori dari
makanan tersebut juga kurang. Jadi, meskipun itu adalah makanan yang
termasuk
dalam
makanan
“diet”,
jangan
berlebihan
dalam
mengonsumsinya.
Nah, masih adakah di antara mitos-mitos di atas yang Anda percayai
sampai saat ini? Jika ya, ayo segera kita perbaiki agar lemak-lemak di tubuh
segera menyingkir!
Download