pH METER “ Pengertian pH Meter ▸ ▸ ▸ pH meter: alat pengukur pH pH meter: salah satu alat laboratorim yang berfungsi untuk mengukur dan mengetahui pH pH: derajat keasaman dari H+ PRINSIP KERJA pH METER ▸ Didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. ▸ Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial dari hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. 3 KOMPONEN pH METER 1. Elektrode Kaca • • Fungsi: Sebagai salah satu kutub diantara dua elektrode pH meter yang tercelup dalam larutan. Tersusun atas ujung bulb yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+). Pertukaran ion yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan beda potensial diantara dua elektrode, sehingga pembacaan potensiometer akan menghasilkan positif atau negatif. Elektroda kaca tersusun atas ujung bulb bulat dari bahan kaca yang terpasang ke sebuah silinder panjang dari kaca atau bahan isolator lain. Di dalam bulb dan silinder ini berisi cairan HCI yang memiliki nilai pH konstan = 7. HCI merendam sebuah kawat elektrode kecil dengan bahan perak, yang karena terendam di dalam larutan HCI maka Pada permukaannya membentuk senyawa stabil AgCI Skema Sistem Elektrode Kaca Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan elektroda-elektroda adalah cairan dalam elektroda harus selalau dijaga lebih tinggi dari larutan yang diukur. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi larutan elektroda atau penyumbatan penghubung karena reaksi ion-ion analit dengan ion raksa (I) atau ion perak. 2. Elektrode Referensi • Fungsi: sebagai kutub lain selain elektrode kaca sehingga diantara keduanya, yang terendam larutan tertentu, terbentuk rangkaian listrik. • Elektrode ini didesain memiliki nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun. Sehingga arah aliran listrik yang terjadi hanya tergantung dari lebih besar atau lebih kecilnya potensial elektrode kaca terhadap elektrode referensi “ 7 3.Termometer “ Sensor temperatur menjadi satu komponen wajib pH meter, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan. Pada pH larutan 7 (netral), perubahan temperatur tidak berpengaruh terhadap nilai tersebut. Namun jika larutan bersifat asam atau basa, pembentukan ion sangat dipengaruhi oleh temperatur. Dan karena pembacaan pH distandardisasi pada temperatur ruang 25°C, maka keberadaan sensor temperatur sangat krusial untuk mendapatkan pembacaan pH meter yang akurat. 8 Sensor temperatur pH meter Tiga sensor pH meter yang terendam di dalam larutan yakni elektrode kaca, elektrode referensi, dan sensor temperatur, dapat digabungkan menjadi satu komponen probe saja sehingga didapatkan bentuk sensor pH meter yang lebih praktis. Gabungan elektroda pH 9 4.Amplifier Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal dengan amplifier. Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu rendah yakni hanya sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH. Jika pada pH netral (=7) beda potensial antar elektrode kaca dengan referensi sama dengan nol, maka besar voltase yang dihasilkan oleh keduanya pada nilai pH terendah hingga tertinggi (0≤pH≤14) adalah di antara angka -350 mV hingga +350 mV. Agar voltase ini dapat diproses di mikrokontroler, maka harus diperkuat oleh amplifier. 10 5. Mikroprosesor • berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase yang dikirim oleh amplifier menjadi nilai pH. • Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini. Mikroprosesor juga memproses semua opsi input yang ada pada pH meter. Hasil dari pemrosesan mikroprosesor ini ditampilkan pada layar LCD pH meter. Sistem mikroprosesor pH meter 12 Kalibrasi pH meter Tujuan kalibrasi adalah untuk membuat alat menjadi akurat. Sediakan buffer 4, 7 dan 10. untuk netral PH nya berupa 7, larutan penyangga dengan PH lebih tinggi sebessar 10 maka dikalibrasi untuk mengukur basa dan larutan penyangga dengan PH 4 maka dikalibrasi untuk mengukur asam Hidupkan alat PH meter, menstabilkan (tungggu 30 menit) Bilas elektrodanya menggunakan aquades, lap dengan tissu Ujikan pada buffer 7, lakukan pengukuran Setelah menunjukkan angka bilas kembali dengan aquades dan lap dengan tissu Kemudian uji dengan buffer 4 lakukan pengkuran dan bilas kembali dengan aquades dan lap dengaan tissu dan dilanjutkan pada buffer 10 dengan cara yang sama Jika telah selesai, lakukan pengujian sampel Jenis-jenis PH Meter b. 01 “Jenis pH Meter Dilihat dari Pembacaannya.” pH Meter Analog Pada pH meter analog, kadar pH akan ditunjukkan oleh sebuah jarum penunjuk. Setelah elektroda pengukur dimasukkan ke dalam sampel, jarum akan bergerak menuju angka yang mewakili kadar pH. Untuk mendapatkan hasil yang presisi, Anda harus teliti saat menggunakan pH meter analog. Ini karena jarum penunjuk berukuran kecil. pH Meter Digital pH meter digital adalah hasil inovasi pada pH meter analog. Pada pH meter digital, kadar pH ditunjukkan oleh angka yang tertera pada mesin pengukur. Ha ini jelas akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil yang presisi terhadarp sampel. Meski begitu, pada dasarnya fungsi pH meter analog dan digital tetaplah sama. 0 2 “Jenis pH Meter Dilihat dari Penggunaannya.” a. pH Meter Air Fungsi pH meter jenis ini adalah untuk mengukur kadar keasaman air. Anda bisa menemukan perangkat ini dengan mudah pada perusahaan air mineral. Ini karena pH meter akan sangat memengaruhi kesegaran produk. Untuk pH meter air, ukuran kenetralannya adalah 7. Jika air yang diukur kurang dari 7 maka tergolong asam. Sedangkan jika pH berada di atas 7 maka air tersebut masuk dalam kategori basa. b. pH Meter Tanah Fungsi pH meter tanah adalah untuk mengukur kesuburan tanah. Kadar pH dalam tanah akan menunjukkan beberapa unsur-unsur dalam tanah seperti aluminium (Al), besi (Fe), hingga mangan (Mn). Di samping itu, pH meter tanah juga berfungsi untuk mengontrol pengaruh suatu sistem pengolahan pertanian. 03 “Jenis pH Meter yang Sering Digunakan.” a. Ph Meter Stick pH meter stick adalah pH meter yang berbentuk serupa stick (batang). Jenis ini banyak digunakan karena pembacaannya mudah dan praktis. Selain itu, pH meter stick juga mampu melakukan kalibrasi dan pengaturan suhu kompensasi otomatis. b. pH Meter Aquarium Fungsi pH meter aquarium ini adalah untuk mengetahui kadar keasaman aquarium atau kolam ikan, apakah aman untuk ikan atau tidak. Beberapa keunggulan pH meter aquarium ini adalah tahan air dan akurasinya tinggi. 03 “Jenis pH Meter yang Sering Digunakan.” . pH Meter Air, Tanah,Kadar Cahaya dan Suhu Alat Pengukur Ph tanah ini hampir sama seperti instrumen Ph tanah dengan tipe soil PH meter ETP 110. Alat ini dapat mengukur 4 hasil pengukuran sekaligus,mulai dari cahaya matahari,suhu tanah,PH tanah, serta kadar airnya. pH Meter yang sering digunakan di Laboratorium APLIKASI PH METER 1. Depot Air Minum Isi Ulang 2. Industri Air Mineral Botol/gelas 3. Industri Soft Drink 4. Industri Dairy (Produk Susu) 5. Pertanian dan perkebunan 6. Akademik (Sekolahan) 20 APLIKASI PH METER 7. Industri Sabun dan Detergent 8. Kolam Renang 9. Industri Larutan Kimia 10. Industri Water Treatment 11. Industri Borax 12. Industri Asam Batrai 13. Industri Rokok 21