PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT ANNA BEKASI PROPOSAL SKRIPSI NAMA : ANNISA HAMZAH NIM : 19105274 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PROGRAM : SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SULTAN AGUNG PEMATANGSIANTAR 2021 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam metode ini, penelitian dilakukan langsung melalui kepustakaan dengan cara membaca, mencari Informasi melalui alat elektronik (browsing) dan mempelajari buku-buku karangan ilmiah, catatan-catatan kuliah dan referensi lainnya yang ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, disiplin kerja dan kinerja karyawan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan langsung ke lapangan dengan cara mengumpulkan data dan wawancara terhadap karyawan Rumah Sakit Anna Bekasi. 3.2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah karyawan pada Rumah Sakit Anna Bekasi. 3.3. Waktu dan Tempat Penilitian 3.3.1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama kurang lebih 3 bulan, dengan rencana waktu penelitian pada tabel 3.1. berikut: No. Uraian Tabel 3.1 Rencana Waktu Penelitian Bulan Oktober November Desember Studi Pendahuluan, Studi Literatur Pra Penelitian Penyusunan 2 Proposal Penelitian Bimbingan Proposal 3 Penelitian Seminar Proposal 4 Penelitian Pelaksanaan 5 Penelitian Pengelolaan dan 6 Analisis Data Penulisan Laporan 7 Hasil Bimbingan Laporan 8 Hasil Penelitian Seminar Hasil 9 Penelitian Revisi Seminar 10 Hasil Penelitian Sidang 11 Komprehensif Sumber: pengolahan data (2021) 1 3.3.2. Tempat Penelitian Lokus penelitian ini yaitu pada perawat rumah sakit Anna Kota Bekasi Jl. Raya Pekayon No. 36, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan. 3.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup sumber daya manusia. Dalam penelitian ini menguji dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dan disiplin kerja, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif,statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan di RS Anna Kota Bekasi. 3.5. Definisi Operasional Variabel Adapun defenisi operasional variabel untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diuraikan pada tabel berikut: Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Gaya 1.) Gaya kepemimpinan Kepemimpinan transformasiona (X1) l Bass (1997) Indikator 1) Berkharism a 2) Motivasi dan inspirasi 3) Rangsangan intelektual 4) Perhatian individu Skala Pengukur an Likert 2.) Gaya kepemimpinan transaksional Budaya Organisasi (X2) Robbins (2010) 1.) Innovation and risk taking 2.) Attention to detail 3.) Outcome orientation 4.) People orientation 1) Contingent reward 2) Active managemen t by expection 3) Passive managemen t by exception 4) Laissezfaire 1) Kebebasan berinovasi pada pekerjaan 2) Kebebasan bertanggung jawab pada pekerjaan 1) Menyelesai kan tugas dengan cepat 2) Menyelesai kan tugas dengan tepat 3) Menyelesai kan tugas dengan teliti 1) Tuntutan terhadap manajemen untuk lebih memusatka n perhatian pada hasil 1) Keputusan manajemen dalam mempertim Bangkan Likert 5.) Team orientation 6.) Agrresiviness 7.) Stability Disiplin Kerja (X3) Rivai (2004) 1.) Tujuan dan kemampuan 2.) Teladan pimpinan efek-efek hasil terhadap individu 1) Fokus pada kerja sama tim daripada individual 1) Tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berlaku agresif dan bersaing 1) Tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam mempertaha nkan status quo berbanding pertumbuha n 1) Pegawai merasa tertantang dengan tugas yang diberikan 2) Pegawai merasa mampu menyelesaik an tugas yang diberikan 1) Pimpinan adalah sosok panutan yang baik 2) Pimpinan memberikan 3.) Balas jasa 1) 2) 4.) Keadilan 1) 2) 5.) Waskat 1) 2) pengawasan yang baik Pegawai merasa puas dengan balas jasa yang diterima Pegawai merasa senang menjalanka n tugasnya Pegawai mendapat perlakuan yang adil dari pimpinan Hukuman yang diberikan pemimpin sesuai dengan kesalahan Pemimpin memberikan pengarahan yang baik Pimpinan memberi pengawasan yang baik 6.) Sanksi Hukuman 1) Sanksi yang diberikan kepada pegawai bersifat mendidik 2) Sanksi yang diberikan kepada pegawai untuk memotivasi 7.) Ketegasan 1) Pimpinan memberikan tindakan yang tegas bagi indisipliner 2) Pegawai yang melanggar akan dikenakan sanksi 1) Adanya hubungan yang baik atasan dengan bawahan 2) Adanya hubungan yang baik antar pegawai 1) Pengetahua n tentang pekerjaan, 8.) Hubungan kemanusiaan Kinerja (Y) Rivai (2009) 1.) Kemampuan teknis Likert 2) 3) 2.) Kemampuan konseptual 1) 2) 3.) Kemampuan hubungan interpersonal metode dan teknik yang digunakan Mampu menggunak an peralatan untuk menyelesaik an tugas Memiliki pengalaman dan mendapat pelatihan Mampu memahami kompleksita s perusahaan Mampu menyesuaik an diri dengan bidang operasional perusahaan secara menyeluruh 1) Mampu bekerjasama dengan rekan kerja 2) Mampu memotivasi 3) Mampu melakukan negosisasi Sumber: pengolahan data (2021) 3.6. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang bekerja pada RS Anna Kota Bekasi yang berfokuskan kepada perawat yang secara bergantian berjaga dan dengan jumlah populasi sebanyak 181 orang dan seluruhnya dijadikan sampel penelitian. 3.7. Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kulitatif. Merupakan data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar seperti gambaran umum, struktur organisasi dan tanggung jawab setiap karyawan Rumah Sakit Anna Bekasi. 2. Data Kuantitatif. Merupakan penelitian yang berupa angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Scoring). Dalam penelitian ini data kuantitatif didapatkan dari data jumlah konsumen dan data-data yang diperoleh dari kuesioner. 3.8. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data antara lain: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek penelitian, data primer diperoleh langsung dari responden. Data responden diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dan displin kerja terhadap kinerja pegawai RS Anna Kota Bekasi. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Contoh data sekunder adalah data yang diambil dari koran, majalah, jurnal, dan publikasi lainnya. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer sebagai data pendukung untuk melakukan penelitian. 3.9. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan seluruh data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Kuesioner Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala likert gradiasi dari terendah sampai yang tertinggi yang jika dinyatakan dalam bentuk kata-kata dapat berupa : Tabel 3.3. Skala Likert Kategori Pertanyaan / Penyataan Sangat Kuat/ Sangat Baik/ Sangat Tinggi Setuju/Baik/Puas Kurang Setuju/ Cukup Baik/ Cukup Puas Tidak Setuju/Tidak Baik/ Tidak Puas Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak Puas Sumber : Sugiyono (2013:93) 2. Metode Wawancara Skala Likert 5 4 3 2 1 Metode wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek yang diteliti. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi, yaitu dengan memperoleh data dari buku-buku dan literatur yang bersifat teoritis yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 3.10. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan penulis adalah berupa buku catatan, alat tulis, kuesioner dan laptop/komputer. Hasil data yang diperoleh dari lapangan akan dianalisa secara deskriptif yaitu dengan cara pemberian nilai (score) pada setiap pertanyaan. 3.11. Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian terbagi atas dua bagian yaitu uji validitas dan uji reabilitas yang diberikan kepada instansi pembanding dengan jumlah responden pembanding pada Rumah Sakit Anna Kota Bekasi 64 orang yaitu sebagai berikut: 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r table untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel (n). Jika r dihitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozali (2013). Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari perntanyaan – pertanyaan. Menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan – pertanyaan. Apabila nilai signifikan yang didapat dibawah 0,05 maka data yang diperoleh adalah valid. Serta dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang di gunakan, ialah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dianggap valid. 2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) Pernyataan Sig(2tailed) Pearson Correlation Keterangan X1.1 X1.2 0,000 0,000 0,741 0,651 Valid Valid X1.3 0,000 0,645 Valid X1.4 0,000 0,744 Valid X1.5 0,000 0,744 Valid X1.6 0,000 0,722 Valid X1.7 0,000 0,439 Valid X1.8 0,000 0,634 Valid X1.9 0,000 0,696 Valid Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel gaya kepemimpinan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pernyataan yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2461 yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator variabel gaya kepemimpinan adalah valid. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2) Pernyataan X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 Sumber : Data diolah SPSS Sig(2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Pearson Correlation 0,301 0,507 0,586 0,458 0,344 0,681 0,718 0,645 0,704 0,607 0,626 0,530 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel budaya organisasi adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pernyataan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2461yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator budaya organisasi adalah valid. Tabel Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja (X3) Pernyataan X3.1 X3.2 Sig(2tailed) 0,000 0,000 Pearson Correlation 0,606 0,717 Keterangan Valid Valid X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X310 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 Sumber : Data diolah SPSS 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,739 0,690 0,625 0,727 0,385 0,662 0,784 0,425 0,389 0,511 0,443 0,359 0,403 0,396 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel disiplin kerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pernyataan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2461yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator disiplin kerja adalah valid. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) Pernyataan Sig(2tailed) Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Sumber : Data diolah SPSS 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Pearson Correlatio n 0,775 0,807 0,783 0,818 0,836 0,830 0,876 0,863 Keteranga n Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Bersasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel kinerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2461 yang berarti secara keseluruhan indikator kinerja adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pedoman alat ukur dikatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach Alpha sebesar 0,70 atau lebih. Hasil dari pengujian reliabilitas ditampilkan berikut ini : Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) Budaya Organisasi (X2) Disiplin Kerja (X3) Kinerja (Y) Sumber : Data diolah SPSS Nilai Cronbach Alpha 0.846 Standar Cronbach Alpha 0,70 Keteranga n 0,795 0,70 Reliabel 0,852 0,932 0,70 0,70 Reliabel Reliabel Reliabel 3.12. Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data yang ada dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 3.12.1. Uji Asumsi Klasik Uji asusmsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat dijadikan alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang akan digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji statistic T dan uji statistic F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil Ghozali (2013). Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali (2013). 2. Uji Multikolinearitas Bertujuan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 atau dama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali (2013). 3. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisita. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskeastisitas Ghozali (2013). 3.12.2. Analisis Deskriptif Kualitatif Metode deskriptif kualitatif dapat dilakukan dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, data tersebut diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan. 3.12.3. Analisis Deskriptif Kuantitatif Adapun analisis kuantitatif dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Analisis Regresi Linier 1) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X), variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja, sedangkan variabel independennya adalah gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi, dan disiplin kerja. Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+e Dimana : Y = Kinerja Α = Konstanta β1 β2 β3 = Koefisien variabel independen X1 = Gaya Kepemimpinan X2 = Budaya Organisasi X3 = Disiplin Kerja E = Error 2) Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi linear sederhana digunakan peneliti dengan maksud untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial. Adapun persmaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Ŷ = a +bX + e....................................................Suliyanto (2011:39) Keterangan: Ŷ = Variabel Terikat (Kinerja Karyawan) a = Konstanta X = Variabel Bebas (Gaya Kepemimpinan/Budaya Organisasi/Disiplin Kerja) b = Koefisien Arah Regresi e = Error 2. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi Analisis korelasi digunakan dengan cara membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui kekuatan hubungannya. Variabel yang dimaksud adalah variabel bebas (independent variable) yang biasanya disimbolkan dengan X dan variabel terikat (dependent variable) yang biasanya disimbolkan dengan Y. Dalam penelitian ini perhitungan dibantu dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil perhitungan korelasi terhadap hubungan yang kuat dan positif dapat diketahui melalui tabel kriteria tingkat hubungan antar variabel berikut ini: Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Hubungan antar Variabel Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah/ Negligible correlation Rendah/ Low correlation Sedang/ Moderately correlation Tinggi/ Moderatrely high correlation Sangat Tinggi/ High correlation Sumber : Sugiyono (2013:184) Selanjutnya di cari Coefficient of Determination (Analisis Koefisien Determinasi) adalah koefisien penentu besarnya kontribusi dari variabel X terhadap naik turunnya nilai variabel Y. Koefisien ini menunjukkan proporsi variabititas total pada variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R berada pada interval 0 ≤ R ≤ 1. 3. Pengujian Hipotesis 1) Uji Simultan (Uji F) Untuk menguji signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan, maka digunakan Uji F. Perhitungan dibantu dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21.Dengan menggunakan batasan tingkat signifikansi α = 0,05, kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Jika Fhitung > Ftabel atau dengan signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit Anna Bekasi. (2) Jika Fhitung < Ftabel atau dengan signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Anna Bekasi. 2) Uji Parsial (Uji t) Untuk menguji signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial, maka digunakan Uji t. Harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan df = n-2, maka diperoleh nil]ai dari ttabel. Dalam hal ini pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut: (1) Jika thitung > ttabel atau dengan signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Anna Bekasi secara parsial. (2) Jika thitung < ttabel atau dengan signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerjatidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Anna Bekasi. Dalam memudahkan dan proses pengolahan data, penulis menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 21 for windows release.