UTS HUKUM PAJAK NAMA :RAYNALDI NIM :02011281924125 KELAS : D PALMEBANG HARI/TGL : KAMIS,14 OKTOBER 20 1. Hukum administrasi negara menentukan bahwa pemerintah dalam mengambil setiap kebijakan harus memiliki dasar hukum atau landasan yuridis sebagai dasar legitimasi kebijakan yang akan dikeluarkan dan agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memberikan manfaat yang nyata dalam masyarakat. Ketentuan ini tentu saja berlaku sama dalam penerapan hukum perpajakan, setiap pajak yang dipungut oleh pemerintahharus berdasarkan landasan hukum yang jelas dan ditetapkan berdasarkan Undang- undang. a. Jelaskan bagaimanakah kedudukan hukum pajak dalam tata hukum nasional Indonesia? Jawab : kedudukan Hukum Pajak dalam tata hukum Nasional bahwa Hukum Pajak ini dalam tata hukum nasional berada dalam hukum public dimana hukum public ini adalah hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah degan rakyatnya oleh karena itu hukum pajak ini mengatur tentang hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai wajib pajak Namun ada juga yang berpendapat bahwa hukum pajak ini merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri terlepas dari hukum tata usaha negara dengan alasan tujuan hukum pajak Tugas hukum pajak bersifat lain dari hukum administratif pada umurnnya. Hukum pajak dapat secara langsung digunakan sebagai sarana politik perekonomian,dan Hukum pajak memiliki tata tertib dan istilah-istilah yang khas untuk bidang pekerjaannya b. Jelaskan fungsi pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah? Jawab : fungsi pemungutan pajak yang dilakukan pemerintah ada 4 yaitu : • Budgetter ( fungsi anggaran ) Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaranpengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak ini digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. • Regular ( fungsi mengatur) dengan funsi mengatur ini dijadikan sebagai suatu alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri.atau privat saving • Demokrasi ( stabilitas) fungsi ini untuk mewujudkan sistem gotong royong yang dapat membantu masyarakat lainnya atau selalu dikaitkan dengan kemaslahatan manusia atau juga Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien. • Retribusi pendapatan Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. C. Teori dasar dalam pemungutan Pajak ada 5 yaitu: • seseorang Teori Asuransi,teori ini yaitu suatu kepentingan harus dilindungi negara solah-olah masyarakat mempertanggungjawabkan kesehatan dan keselamatan jiwa kepada negara, contohnya penyuntikan Vaksin Covid 19 untuk masyarakat Indonesia agar dapat selamat dari pandemic • negara Teori Kepentingan, yang melindungi teori ini menjelaskan bahwa harta benda dan kejiwaan penduduknya,maka memperhatikan pembagian pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduknya, contohnya WN yang mempunyai pendapatan besar maka dipungut lebih besar pajaknya • Teori Daya Pikul, teori ini didasari oleh azas keadilan dimana setiap orang dikenakan pajak harus sama berat nya artinya pajak yang dikeluarkan harus disesuaikan pendapatannya dan juga biaya pengeluarannya • Teori Gaya Beli , Teori ini mengatakan bahwa pemungutan pajak dapat disamakan dengan pompa yaitu mengambil gaya beli dari rurnah tangga-rumah tangga dalarn masyarakat untuk rumah tangga Negara dan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dengan maksud untuk memelihara hidup masyarakat dan untuk membawanya ke arah tertentu c. Jelaskan teori dasar pemungutan pajak yang berlaku secara umum? Jawab : • Teori Asuransi Berdasarkan teori ini rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan. Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak. • Teori Kepentingan Berdasarkan teori ini pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkanpada kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing orang, semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar. • Teori Daya Pikul Berdasarkan teori ini beban pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya. • Teori Bakti Berdasarkan teori ini dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dapat negaranya. Rakyat yang berbakti sadar pajak adalah kewajiban. • Teori Asas Daya Beli Berdasarkan teori ini dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Artinya memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara, lalu negara akam menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan. d. Jelaskan tarif pemungutan pajak apa sajakah yang berlaku di Indonesia? Jawab : • Tarif Tetap adalah tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar pengenaan pajaknya berbeda/berubah, sehingga jumlah pajak yang terutang selalu tetap. Contoh, bea materai berapapun jumlahnya nominalnya tettap 3.000. • Tarif Proporsional Atau Sebanding Tarif proporsional atau sebanding adalah tarif pajak yang merupakan persentase yang tetap, tetapi jumlah pajak yang terutang akan berubah secara proporsional sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya. Contoh: Tarif PPN 10% • Tarif Progresif Tarif progresif adalah tarif pajak yang persentasenya sernakin besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak yang terutang akan bembah sesuai dengan perubahan tarif dan pembahan dasar pengenaan paj aknya. Tarif progresif ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: - Tarif progresif proporsional Tarif progresif - proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya semakin besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat dan besarnya peningkatan dari tarifhya sarna besar. Jumlah pajak yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan peruballan dasar pengenaan pajaknya. Tarif progresif - proporsional masill dapat dibagi menjadi dua, yaitu tarif progresif - proporsional absolut dan tarif progresif proporsional berlapisan. - Tarif progresif - progresif Tarif propesif - progresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat dan besarnya peningkatan tarihya semakin besar. Jurnlah pajak yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan perubahan dasar pengenaan pajaknya. Tarif progresif-progresif masih dapat dibagi menjadi dua, yaitu tarif prop esif-progresif absolut dan tarif progresifprogresif berlapisan - Tarif progresif – degresif Tarif progresif - degresif adalah tarif pajak yang persentasenya sernakin besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat dan besarnya peningkatan tarifhya sernakin kecil. Jumlah pajak yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan -perubahan dasar pengenaan pajaknya. Tarif progresif - degresif masih dapat dibagi menjadi dua, yaitu tarif progresif - degresif absolut dan tarif progresif degresif berlapisan. • Tarif Degresif Tarif degresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin kecil jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan perubahan dasar pengenaan pajaknya. Tarif degresif ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: - Tarif Degesif – Proporsional - Tarif Degresif - Progresif - Tarif Degresif -degresif e. Jelaskan jenis-jenis sanksi apakah yang dapat dikenakan kepada wajib pajakyang melanggar ketentuan perundang-undangan? Jawab : • Sanksi administratif, merupakan pembayaran kerugian yang ditimbulkan Wajib Pajak kepada negara. Sanksi administratif berupa : a. Sanksi denda, diberikan kepada Wajib Pajak yang melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam pelaporan pajak. contoh : terlambat melaporkan SPT Masa PPh hingga SPT PPN. b. Sanksi bunga, diberikan kepada Wajib Pajak yang melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam pembayaran pajak. contoh : terlambat membayar pajak atau kurang membayar pajak. c. Sanksi kenaikan, diberikan kepada Wajib Pajak yang melakukanpelanggaran atau kesalahan dalam pemberian informasi yang digunakan dalam penghitungan besaran pembayaran pajak. Sanksi kenaikan membuat Wajib Pajak harus membayar pajak dengan jumlah yang berlipat ganda dari aslinya. • Sanksi pidana, merupakan sansi dimana hukum pidana diterapkan karena terindikasi adanya tindak pelanggaran (ketidaksengajaan) ataupun tindak kejahatan (kesengajaan) dalam pembayaran pajak. Sanksi pidana berupa : a. Sanksi Denda Pidana, merupakan sanksi pajak berupa denda pidana diberikan kepada Wajib Pajak, petugas pajak bahkan pihak ketiga yang melakukan tindak pelanggaran menimbulkan kerugian bagi negara. b. Sanksi pidana kurungan, sebagai pengganti jika pelanggar tidak sanggup memenuhi denda pidana yang dikenakan. c. Sanksi pidana penjara, berbeda dengan denda pidana dan pidana kurungan, pidana penjara tidak diancamkan kepada pihak ketig 2. Ada beberapa macam ketetapan pajak, dan jelaskan dalam hal apa STP, SKPKB,SKPKBT dapat ditagih seketika dan sekaligus? Jawab : Macam-macam surat ketetapan pajak : • Surat Tagihan Pajak (STP) • Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) • Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) • Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKLB) • Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) STP,SKPKB,SKPKBT dapat ditagih seketika dan sekaligus dengan syarat: (1) Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selamalamanya atau berniat untuk itu. (2) Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia. (3) Terdapat tanda-tanda membubarkan bahwa badan usaha Penanggung atau Pajak akan menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya. (4) Badan usaha akan dibubarkan oleh negara (5) Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan 3. Salah satu hak yang dipunyai oleh wajib pajak adalah wajib pajak dapat mengajukankeberatan kepada Dirjen Pajak. Jelaskan ! Pertanyaan: 1. Apakah yang menyebabkan wajib pajak perlu mengajukan keberatan? dan terhadap apa sajakah surat keberatan itu dapat dilakukan? Jawab : yang dapat menyebabkan wajib pajak perlu mengajukan keberatan ketika Wajib Pajak hanya dapat mengajukan keberatan terhadap materi atau isi dari surat ketetapan pajak, yang meliputi jumlah rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah besarnya pajak, atau terhadap materi atau isi dari pemotongan atau pemungutan pajak. Sebagian besar Wajib Pajak melakukan proses keberatan karena Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dianggap tidak adil. Dan surat ketetapan pajak itu biasanya diterbitkan sebagai produk dari pemeriksaan pajak. Keberatan umumnya didahului dengan proses pemeriksaan. 2. Bagaimanakah tata cara atau syarat-syarat keberatan? Jawab : Syarat – syarat surat keberatan : • Surat keberatan diajukan tertulis menggunakan Bahasa Indonesia. • Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang jelas. • 1 surat keberatan diajukan hanya untuk 1 surat ketetapan pajak, untuk 1 pemotongan pajak, atau untuk 1 pemungutan pajak. • Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak. • Surat Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejaktanggal surat. • Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak. • Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 Undang-Undang KUP. 4. Didalam pajak penghasilan dikenal istilah subjek pajak dan wajib pajak. Pertanyaan: 1. Jelaskan perbedaan antara subjek pajak dan wajib pajak? Jawab : Dalam Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh), yang menjadi subjek pajak adalah:a. orang pribadi; b. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak ; bentuk usaha tetap (perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan badan). Sedangkan , wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar, pemotong dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Perbedaan subjek pajak dan wajib pajak terutama terletak pada kewajiban perpajakannya. Subjek pajak masih bersifat potensial untuk dikenakan pajak. Sedangkan wajib pajak sudah memiliki kewajiban perpajakan. 2. Jelaskan perbedaan antara subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri serta kegunaan pembedaan kedua jenis subjek pajak tersebut dalam pemunggutan PPh menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan? Jawab : 1. Subjek pajak dalam negeri dikenakan pajak atas seluruh penghasilannya baik penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Indonesia (onshore income) dan dari luar Indonesia (offshore income), sedangkan subjek pajak luar negeri dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia. 2. Subjek pajak dalam negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum, sedangkan subjek luar negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif tunggal; 3. Subjek pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam satu tahun pajak, sedangkan subjek luar negeri tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan karena kewajiban pajaknya telah dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.