Uploaded by Paìjo Su

KETAHANAN NASIONAL (KEL 2) (1)

advertisement
KETAHANAN NASIONAL DALAM TRIGATRA
DAN PANCAGATRA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Nafiul Lubab, M.S.I.
Disusun Oleh :
1. Zulfia Milhatin Syirfah
2. Chirzatun Ni’mah
3. Nova Fitria Amanda
(2210210007)
(2210210027)
(2210210004)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT sang Pencipta
alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena
berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan tema “Ketahanan Nasional dalam Trigatra
dan Pancagatra” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang dari pada
waktunya.
Maksud dan
memenuhi
tujuan dari penulisan
salah satu
makalah
ini tidak lain untuk
dari sekian kewajiban mata kuliah
Pendidikan
Kewarganegaraan serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada
tugas yang diberikan.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan di mana kami pun sadar
bahwasannya kami hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Azza Wajalla
hingga dalam penulisan dan penyusunnya masih jauh dari kata sempurna.
Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh
mahasiswa. Amien ya Rabbal ‘alamin.
Kudus , 21 September 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A. Ketahanan Nasional ................................................................................................... 3
B. Urgensi Ketahanan Nasional di Indonesia ................................................................. 3
C. Aspek Trigatra ........................................................................................................... 4
D. Aspek Pancagatra ...................................................................................................... 7
E. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional........................................................... 9
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina, dan bisa
dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran
geostrategic berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah
yang disebut ketahanan nasional.
Terbentuknya ketahanan nasional Negara Indonesia dilatar belakangi oleh
para pejuang bangsa indonesia. Bangsa Indonesia menjadi banyak incaran oleh
banyak negara atau bangsa lain karena memiliki potensi yang sangat besar dilihat
dari wilayah yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Seperti konflik antara
Indonesia dan Malaysia terus berlanjut mulai dengan pengklaim Malaysia atas
budaya Indonesia, seperti lagu rasa sayange dan reog ponorogo hingga klaim
Malaysia atas kepulauan Indonesia, yang menimbulkan kerugian besar bagi pihak
Indonesia, yaitu lepasnya kepemilikan Indonesia atas pulau Sipadan dan Ligitan. 1
Ancaman datang tidak hanya dari luar tetapi juga dari dalam, seperti
Gerakan Aceh Merdeka (GAM), G 30S/PKI dan lain sebagainya. Sejak negara
indonesia merdeka, indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan rakyat indonesia. Indonesia harus mampu mempertahankan
kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari ancaman-ancaman yang
datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat ketahanan nasional
dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional dapat terbentuk jika
seluruh elemen raktyat Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan. Kerja sama antara
pemerintah dan rakyat dalam memebentuk ketahanan nasional akan memperkuat
ketahanan Negara Indonesia.
Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta
memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka
mempertahankan kesatuannya, menghadapi ancaman, gangguan maupuan
11
Sutiadi Rahmansyah dan Epin Saepudin Siregar, Chairil Nur, “ANCAMAN KEAMANAN NASIONAL
DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA : STUDI KASUS PULAU SEBATIK DAN TAWAU ( INDONESIAMALAYSIA ) Fakultas Seni Rupa Dan Desain , Institut Teknologi Bandung Ancaman Keamanan
Nasional Di Wilayah Perbatasan Indonesia : Studi Kasus Pulau,” Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Sosiologi 4, no. no.1 (2019): 27.
1
mengupayakan sumber daya guna memenuhi kebutuhan hidup. Mengapa bangsa
dan negara Indonesia sangat membutuhkan Ketahanan Nasional? Untuk
menciptakan suatu perceived power, mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia pada saat ini, merupakan masa yang akan datang juga Ketahanan
Nasional merupakan konsep kekuatan yang diharapkan memperkokoh Integrasi
Nasional.
Gagasan pokok dari ajaran Ketahanan Nasional adalah bahwa suatu
bangsa atau negara hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
apabila negara atau bangsa itu memiliki ketahanan nasional. Ketahanan nasional
dapat dipahami dari tiga pandangan yaitu pertama ketahanan nasional sebagai
konsepi/doktrin, ketahanan nasional sebagai kondisi dan ketahanan nasional
sebagai strategi . Untuk memahami ketahanan nasional sebagai suatu konsepsi,
perlu diingat bahwa ketahanan nasional adalah suatu konsepsi khas bangsa
Indonesia yang dapat digunakan untuk menanggulangi segala bentuk dan jenis
ancaman yang ada.
Kehidupan nasional dipengaruhi oleh dua aspek yakni aspek alamiah
yang berjumlah tiga unsur letak geografis, keadaan dan kekayaan alam, keadaan
dan kemampuan penduduk (Trigatra) dan aspek sosial yang berjumlah lima unsur
yaitu Ipoleksosbudhankam (Pancagatra). Trigatra dan Pancagatra digabung
menjadi Astagatra, yang berarti delapan aspek atau unsur. Ketahanan nasional
sebagai kondisi -- pengertian kedua, sebagai ilustrasi, bahwa ketahanan nasional
Indonesia pada masa kini lebih tinggi tingkatannya dibanding tahun lalu. Kondisi
Indonesia tersebut diukur dengan menggunakan konsepsi ketahanan nasional
Indonesia yakni ajaran Astagatra. Ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi
yang dinamis, sebab kondisi itu memang senantiasa berubah dalam arti dapat
meningkat atau menurun. Jadi kondisi itu tidak bersifat statis. Ketahanan nasional
sebagai strategi -- pengertian tiga -- berkaitan dengan pertanyaan tentang apa
survive ancaman dan bahaya. Jawaban sederhana adalah karena bangsa Indonesia
menggunakan strategi ketahanan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
2. Bagaimana urgensi ketahanan nasional di Indonesia?
3. Apa saja aspek trigatra dalam ketahanan nasional?
4. Apa saja aspek pancagatra dalam ketahanan nasional?
5. Bagaimana dinamika dan tantangan ketahanan nasional di Indonesia?
2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ketahanan nasional.
2. Untuk mengetahui urgensi ketahanan nasional di Indonesia.
3. Untuk mengetahui aspek trigatra dalam ketahanan nasional.
4. Untuk mengetahui aspek pancagatra dalam ketahanan nasional.
5. Untuk mengetahui dinamika dan tantangan ketahanan nasional
di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat,
dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang
peri hal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri
hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah
penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah
ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang
mendekati pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung
pengertian dinamis, dibandingkan pengertian resistence dan endurence.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara
langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.2
B. Urgensi Ketahanan Nasional di Indonesia
Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta
memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka
mempertahankan kesatuannya, menghadapi ancaman, gangguan maupuan
mengupayakan sumber daya guna memenuhi kebutuhan hidup. Mengapa bangsa
dan negara Indonesia sangat membutuhkan Ketahanan Nasional? Untuk
menciptakan suatu perceived power, mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan,
2
Sigit Dwi Kusrahmadi, “Ketahanan Nasional,” Journal Academia (2019): 2.
3
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia pada saat ini, Ketahanan Nasional merupakan konsep kekuatan yang
diharapkan memperkokoh Integrasi Nasional.3
Ketahanan nasional berperan penting dalam proses bela Negara, untuk
menjaga integritas bangsa dari berbagai macam ancaman yang datang dari
manapun demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu ketahanan nasional
diharapkan juga menjadi Negara yang kuat dan ulet dalam menjaga keutuhan
masyarakat yang majemuk yang rentan dengan perpecahan.
Hal tersebut sesuai dengan kutipan “Alangkah besar hati kita menerima jikalau
satu bangsa ingin menjadi besar dan kuat,bangsa itu harus memenuhi tiga syarat,
harus mempunyai tiga ketahanan: nomor satu ketahanan militer,nomor dua
ketahanan ekonomi, nomor tiga ketahan jiwa”.4
C. Aspek Trigatra
1) Posisi dan Lokasi Geografi Negara
Secara geografis wujud Negara dapat berupa:
 Negara dikelilingi daratan seperti Laos,Swis,Afganistan.
 Negara daratan dengan sebagian perairan laut, seperti Irak, Brunai
Darussalam.
 Negara pulau, seperti Australia, Malagasi.
 Negara kepulauan (Archipelagic state), misalnya Indonesia.
Bentuk, keadaan dan lokasi geografi suatu Negara sangat mempengaruhi
kehidupan bangsa yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan dan pengaturan
kesejahteraan dan keamanan .Negara kepulauan dalam membina ketahanan
nasionlanya akan lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya.
Posisi letak geografis suatu Negara akan sangat menentukan peran
Negara tersebut dalam peraturan lalu lintas dunia, sehingga akan mengahadapi
bentk-bentuk ancaman berbeda. Dapat ditarik kesimpulan letak geografis suatu
Negara akan berpengaruh terhadap ketahnan nasional suatu bangsa.
Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik,
geostrategic, sehingga dikenal dengan wawasan nasional suatu bangsa yang
tumbuh karena pengaruh tersebut. Pengaruh tersebut dikenal dengan istilah
Wawasan Benua, Samodra, atau kombinasi. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa
wawasan-wawasan tersebut di atas bersifat rawan dan tidak kekal. Namun justru
pemanfaatan tanah, air, dan ruang yang diintegrasikan dengan unsur-unsur social
secara simultan didalam suasana yang serasi,seimbang, dan dinamis dapat
Herman, Patahudin danAnwar Ramli “Jurnal Integrasi” (2015) :249-251
Umi Salamah, Munir dan Suratman “Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi” (Malang:
Madani, 2003), hal.206
3
4
4
menunjang penyelenggaraan dan peningkatan ketahanan nasional. Dengan
demikian setiap Negara dapt mengembangkan wawasan nasionalnya sendirisendirisesuai dengan kondisigeografisnya.
2. Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu Negara adalah segala sumber dan potensi alam
yang didapatakan di bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu Negara,
dan dapat diperinci sebagai berikut :
 Kekayaan alam digolongkan dalam;flora, fauna dan tambang
 Sifat kekayaan alam ; dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui
 Keberadaam kekayaan alam; di atmosfir, dipermukaan bumi, di dalam
bumi
Sifat kekayaan alam di bumi di distribusikan tidak merata, tidak teratur sehingga
ada Negara kaya sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal demikian
menyebabkan ketergantungan antara Negara yang dapat menimbulkan problem
hubungan internasional yang kompleks. Apabila kebutuhan suatu Negara tidak
terpenuhi, maka neara tersebut dengan berbagai cara akan berusaha
memenuhinya, sehingga dapat menimbulkan masalah ekonomi, politik sosisal
budaya dan Hankam. Oleh karena itu kekayaan alam sebagai kekuatan nasional
dapat dikembangkan dan dimanfatkan untuk menunjang pembangunan nasional.
Agar dapat mengatasi kerawanan dan ancaman yang mungkin timbul, maka
diperlukan manageman pengelolaan SDA yang berdasarkan asas maksimal,
lestari, dan berdaya saing.
Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa factor kekayaan alam apabila
dikelola dengan baik dapat meningkatkan ketahanan nasional. Namunjika tidak
dapat mengeolanya akan menganggu ketahanan nasional.
3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia
adalah factor penentu dalam melakukan suatu tindakan, dengan demikian manusia
menentukan paying harus dilakukan untuk meningkatan ketahanan nasional.
Dalam arti bahwa penguasahaan penyelenggaraan Negara untuk kesejahteraan dan
keamanan tergantung pada manusia. Masalah yang terkait dengan kemampuan
penduduk adalah:
 Jumlah penduduk yang berubah karena fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
 Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin.
5

Persebaraan penduduk yang berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja
untuk mengelola kekayaan alam dan berpengaruh terhadap personal yang
mampu mengelola Hankam. Oleh karena itu perlu penyebaraan penduduk
merata agar dapat menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan.
Segi positif dari pertumbuhan penduduk adalah pertambahan angkatan kerja(man
power) jadi juga bertambahnya kesempata kerja( labour force) sebagai potensi
peningkatan kapasitas produksi, tetpai harus disertai dengan bertambahnya
kesempatan kerja. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia tenaga kerjakita
kurang berkualitas, berdasarkan Human Development Index (HDI) pada tahun
2002 beerada pada rangking 110 dan pada tahun 2003berada pada posisi 112
didawah Vietman (109), Filipina (85), Thailand (74), Brunai Darussalam (3),
Korea Selatan (30), Singapura (28),. Menurut Ibrahim beradasarkan hasil
penelitian oleh International Institute for Managemant Developmant (IMD0, yang
berkedudukan di Lausanne Swiss menempatkan Indonesia sebagai negara berdaya
saing terendah dari 49 negara yang diteliti. Mengingat posisi Indonesia tersen\but
kita ditunutut untuk bekerja keras dalam pengembangan SDM agar mampu
bersaing.
Pengembangan SDM merupakan kunci dalam mengahadapi globasasi karena
di satu sisi akan memberi peluang besar jika kita mampu menyiapkan diri dengan
baik, seperti yang diungkapkan oleh Beny Sutrisno Direktur PT. Apac Inti
Corpora “SDM merupakan asset penting dalam upaya meningkatkan daya saing
yang semakin ketat. Kenyataan ini menuntut program pembinaan SDM yang
komperhensif dan holistic. Oleh karena itu pengembangan SDM merupakan
priotas utama dalam menghadapi priotas utama dalam mengahadapi globalisasi.
Dalamera global terutama sector ekonomi akan terjadi perang harga, kualitas, dan
pelayanan tanpa batas Negara, termasuk bidang tenaga kerja. Tenaga kerja inilah
yang menjadi sarana untuk mengahasilakan barang jasa berkualitas, inovatif
dengan ketrampilan (skills), pengetahuan dan memberikan pelayanan prima
dengan sikapnya. Dengan demikian SDM haris diperhatikan dengan serius agar
memiliki daya saing.
Pertumbuhan penduduk yang cepat bila tidak disertai dengan pertumbuhan
lapangn kerja akan menimbulkan pengangguran. Pengangguran yang diakibatkan
oleh krisis moneter dapat menimbulkan dampak social ekonomi dan Hankam.
Pertumbuhan penduduk yng tidak disertai kualitas SDM akan mengakibatkan
ketimpangan social ekonomi, akhirnya akan melemahkan ketahanan nasional.
Oleh karena itu diperlukan campur tangan pemerintah untuk meningkatan
6
keseimbangan pertumbuhan, penyebaran penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang
seimbang dapat meningkatan ketahanan nasional.5
D. Aspek Pancagatra
1. Bidang ideologi
Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah
masyarakat tentang kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk
tujuan yang harus dicapai dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan itu. (Ramlan Surbakti, 1999 dalam winamo, 146; 2006). Ideologi itu
berisikan serangkain nilai (norma) atau sistem dasar yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Nilai yang terkandung di dalam ideology
tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai nilai yang baik, adil, dan benar
sehingga berkeinginan untuk melaksanakan segala tindakan berdasarkan
nilai tersebut. Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena
ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu
 Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan, artinya nilai- nilai yang terkandung dalam ideology
itu menjadi cita-cita yang hendak dituju secara bersama.
 Sebagai sarana pemersatu dari suatu masyarakat yang
bersangkutan, artinya masyarakat yang banyak dan beragam itu
bersedia menajdikandeologi sebagai milik bersama dan
menajdikannya bersatu.
Sejarah dunia telah membuktikan bahwa ideology dapat digunakan
sebagai unsur untuk membangun kekuatan nasional Negara. Bagi Bangsa
Indonesia, Pancasila telah ditetapkan sebagai ideology nasional melalui
kesepakatan. Pancasila adalah kesepakatan bangsa, rujukan bersama,
common denominator yang mampu memperkuat persatuan bangsa.
Kesepakatan atas pancasila menjadikan segenap elemen bangsa bersedia
bersatu di bawah Negara Indonesia.
5
Sigit Dwi Kusrahmadi, “Ketahanan Nasional,” Journal Academia (2019): 2.
7
2. Bidang politik
Politik penyelenggaraan bernegara amat mempengaruhi kekuatan
nasional suatu Negara. Penyelenggaraan bernegara dapat di tinjau dari
beberapa aspek, seperti
 Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non
demokrasi.
 Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensiil atau
parlementer.
 Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republic atau kerajaan.
 Susunan Negara yang dibentuk apakah sebagai Negara kesatuan atau
Negara serikat.
Pemilihan suatu bangsa atas politik penyelenggaraan bernegara tentu
saja tergantung pada nilai-nilai dan aspirasi bangsa yang bersangkutan.
Dalam realitasinya, sebuah bangsa bisa mengalami beberapa kali
perubahan dan pergantian politik penyelenggaraan bernegara. Misalnya
Negara perancis dari bentuk kerajaan menjadi republik. Indonesia pernah
mengalami pergantian dari presidensiil ke parlementer dan pernah berubah
dalam bentuk Negara serikat
3. Bidang Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu Negara merupakan kekuatan
nasional Negara yang bersangkutan terlebih diera global sekarang. Bidang
ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuh
warga Negara. Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan
Negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh,
Jepang dan Cina.
Setiap Negara memiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung
kekuatan ekonomi bangsanya. Sistem ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu
sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis. Suatu Negara dapat
pula mengembangkan sistem ekonomi yang dianggap sebagai cerminan
dari nilai dan ideology bangsa yang bersangkutan. Contoh bangsa
Indonesia menyakatakan sistem ekonomi pancasila yang bercorak
kekeluargaan atau ekonomi kerakyatan.
4. Bidang Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasion(suatu
Negara) suatu Negara. Hal- hal yang dialami sebuah bangsa yang
homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang
8
heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya. Contoh, bangsa
Indonesia yang heterogen berbeda dengan bangsa Israel atau bangsa
jepang yang relatif homogen.
Pengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting
sehingga dapat memperkuat ketahanan nasionalnya. Integrasi bangsa dapat
dilakukan dengan dua strategi kebijakan, yaitu “assimilationist policy” dan
“Bhineka Tunggal Ika Policy”. Strategi pertama dengan cara penghapusan
sifat-sifat kultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi
semacam kebudayaan nasional. Strategi kedua dengan cara penciptaan
kesetiaan nasional tanpa menghapuskan kebudayaan lokal.
5. Bidang Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur dalam
menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena pertahanan
keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan negara juga
merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara. Negara dapat
melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan bentuk dari hak dan
kewajiban warga negara dalam melibatkan rakyat menggunakan cara yang
berbeda-beda dan politik pertahanan yang dianut oleh Negara. Politik
disesuaikan dengan nilai filosofis bangsa, kepentingan nasional zamannya.
Bangsa Indonesia dewasa ini menetapkan politik pertahanan dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan komponen utama
pertahanan disertai dengan adanya komponen-komponen pendukung.
Berdasar pada unsur ketahanan nasional diatas, kita dapat membuat
rumusan kuantitatif tentang kondisi ketahanan suatu wilayah.6
E. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional
Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan
menggugah kemampuan, bisa bersifat negatif atau positif. Pengalaman sejarah
bangsa Indonesia telah membuktikan pada kita, konsep ketahanan nasional kita
terbukti mampu menangkal berbagai bentuk ancaman sehingga tidak berujung
pada kehancuran bangsa atau berakhirnya NKRI. Setidaknya ini terbukti pada saat
bangsa Indonesia menghadapi ancaman komunisme tahun 1965 dan yang lebih
aktual menghadapi krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997 – 1998. Sampai
saat ini kita masih kuat bertahan dalam wujud NKRI. Bandingkan dengan
pengalaman Yugoslivia ketika menghadapi ancaman perpecahan tahun 19906
Luh Suryatni, “BELA NEGARA SEBAGAI PENGEJAWANTAHAN DALAM KETAHANAN NASIONAL
BERDASARKAN UUD NRI 1945” 10, no. 1 (2019): 49–63.
9
an.Namun demikian, seperti halnya individu yang terus berkembang, kehidupan
berbangsa juga mengalami perubahan, perkembangan dan dinamika yang terus
menerus.
Ketahanan Nasional Indonesia Indonesia akan selalu menghadapi aneka
tantangan dan ancaman yang terus berubah. Ketahanan nasional sebagai kondisi –
salah satu wajah Tannas – akan selalu mewujudkan dinamika sejalan dengan
keadaan atau obyektif yang ada dimasyarakat kita. M. Erwin mengemukakan :
masalah pokok pertama dan ketahanan nasional Indonesia jika dilihat dari sudut
geopolitik dapat dilihat dari bagaimana menghadapi paham geopolitik negaranegara lain, terutama negara yang mengandalkan power concept dan bertujuan
menciptakan kondisi “penguasaan” dan “dominasi”. Lalu permasalah pokok lain
ketahanan nasional Indonesia adalah bagaimana menciptakan hubungan bilateral
yang “simetris” dengan negara-negara lain.
Hubungan simetris ini dimaksudkan sebagai hubungan yang didasari
motivasi kerjasama saling menguntungkan dan saling menghormati, dalam arti
“duduk sama rata dan tegak sama tinggi”. Dalam kenyataan, tipe hubungan
simetris ini sulit dilaksanakan terutama dalam interaksi dengan negara-negara
maju. Sebagai contoh hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Eropa
dan Amerika Serikat. Hubungan itu pada umumnya bersifat asymetris. Indonesia
dianggap hanya berpotensi sebagai negara menegah atau kekuatan “regional”
dimana ekonominya belum begitu kuat dalam percaturan internasional. Indonesia
dianggap sebagai negara phery-phery dalam sistem politik internasional yang
dikuasai negara ini dalam hal ini Amerika Serikat. Selain itu permasalahan
ketahanan nasional Indonesia terletak pada masalah sengketa perbatasan, Jurnal
Integrasi PIPS Pascasarjana UNM [255] pengaturan zona ekonomi eksklusif, Sea
Lane of Communication (SLOC), penguasaan sumber kekayaan alam, maupun
pengaturan fasilitas atau sarana perdagangan yang mengandung dimensi
kepentingan internasional.7
7
Ichsan Muhajir, “Urgensi Penyelenggaraan Pusat Studi Demokrasi Dan Ketahanan Nasional Di
Lingkungan Universitas,” Jurnal Ilmiah Dunia Hukum 4, no.1 (2019): 52–66.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan nasonal merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi
keuletan dan ketangguhan yang menagndung kemampuan untuk mengembangan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang akan
mengancam persatuan bangsa.
Ketahanan nasional sangat diperlukan sebagai upaya bela Negara dan juga
untuk menciptakan suatu perceived power, mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang akan
dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Aspek trigatra ketahanan nasional meliputi: a) Posisi dan lokasi geografi
Negara yang menentukan peran Negara dalam peraturan lalu lintas dunia sehingga
akan menghadapi bentuk ancaman yang berbeda. b) Keadaan dan kekayaan alam
yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan
nasional. c) Keadaan dan kemampuan penduduk, pertumbuhan penduduk yang
cepat disertai dengan pertmbuhan lapangan kerja dan kualitas SDM perlu
ditingkatkan lagi
Aspek pancagatra meliputi: a) Bidang ideology yang menyatakan
pancasila sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia. b) Bidang politik
penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari berbagai aspek seperti sistem
politik, sistem pemeritahan, bentuk pemerintahan susunan Negara. c) Bidang
ekonomi, setiap Negara memiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung
kekuatan ekonomi bangsanya. Sistem ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu; sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis. d) Bidang budaya, integrasi nasional
dapat dilakukan dengan strategi “Assimilation policy “dan “Bhineka tunggal ika
policy “. e) Bidang pertahanan keamanan
Ketahanan nasional indonesia selalu menghadapi berbagai tantangan, baik
tantangan yang datang dari dalam maupun luar, contoh saja ancaman dari luar.
Mencoba menciptakan hubungan kerja sama yang simetris dengan Negara lain
tapi hubungan simetris ini sulit dilakukan terutama interaksi dengan Negara maju.
11
B. Saran
Sebagai mahasiswa kita harus mampu memberikan contoh kepada
masyarkat umum dan kepada generasi selanjutnya bagaimana menerapkan sikap
pertaganan nasional yang benar, bukan dengan cara yang anarkis. Selain itu, kita
dituntut untuk mampu melindungi dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini
serta saling mengingatkan ke individu lain tentang pentingnya mempertahan
kedaulatan nasional. Disampingmempertahankan, kita sebagai pelajar secara sadar
berusaha untuk memajukan serta mengharumkan nama bangs aini di mata dunia
agar bangsa kita tidak dipandang remeh oleh bangsa lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kusrahmadi, Sigit Dwi. “Ketahanan Nasional.” Journal Academia, 2019
Muhajir, Ichsan. “Urgensi Penyelenggaraan Pusat Studi Demokrasi Dan
Ketahanan Nasional Di Lingkungan.” Jurnal Ilmiah Dunia Hukum 4, no.1
(2019)
Siregar, Chairil Nur, Sutiadi Rahmansyah dan Epin Saepudin. “ANCAMAN
KEAMANAN NASIONAL DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA :
STUDI KASUS PULAU SEBATIK DAN TAWAU ( INDONESIAMALAYSIA ) Fakultas Seni Rupa Dan Desain , Institut Teknologi Bandung
Ancaman Keamanan Nasional Di Wilayah Perbatasan Indonesia : Studi
Kasus Pulau.” Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi 4, no. no.1 (2019)
Suryatni, Luh. “BELA NEGARA SEBAGAI PENGEJAWANTAHAN DALAM
KETAHANAN NASIONAL BERDASARKAN UUD NRI 1945” 10, no. 1
(2019)
Herman, Patahudin dan Anwar Ramli. Jurnal Integrasi. 2015
Salamah, Umi, Munir dan Suratman. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan
Perguruan Timggi. Malang: Madani
13
Download