Uploaded by darriltiovan

BAB I-IV PT. MULIA TANI JAYA

advertisement
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Mulia Tani Jaya sudah berdiri selama sejak tahun 2016. Perusahaan
ini bergerak pada bidang produksi pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
Crude Palm Oil dan Palm Kernel (CPO & PK). PT. Mulia Tani Jaya merupakan
perusahaan milik swasta yang dipimpin oleh Bapak Husin sebagai presiden
direktur dan juga pendiri perusahaan.
Mesin-mesin yang digunakan PT. Mulia Tani Jaya adalah mesin-mesin
yang cukup canggih dan mutakhir yang dimana membuat lebih efisien dalam hal
teknis dan ekonomis. Kebanyakan pekerja yang bekerja di PT. Mulia Tani Jaya
bekerja untuk memperhatikan dari pergerakan mesin, oleh karena itu mesin tidak
terlalu membutuhkan banyak pekerja.
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
Gambar 1.1. Logo PT. Mulia Tani Jaya
I-1
I-2
1.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Mulia Tani Jaya adalah perusahaan pengolah Tandan Buah Segar
(TBS) menjadi Crude Palm Oil dan Palm Kernel (CPO & PK) yang dimana selain
menghasilkan produk CPO dan PK, PT. Mulia Tani Jaya juga menghasilkan
produk limbah cair dan limbah padat seperti fiber dan shell sebagian digunakan
untuk bahan bakar boiler dan sisanya dijual ke pihak luar utama yaitu CPO dan
PK. Limbah cair yang diolah di IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) untuk
menurunkan COD (Chemical Oxygen Demand) & BOD (Biochemical Oxygen
Demand) sampah sesuai baku mutu dari KLH (Kementrian Lingkungan Hidup)
1.3.
Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Mulia Tani Jaya terletak pada Jl. Tj. Selamat Km.
67, Lingkungan I Bukit Tua, Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, Sumatera Utara
20852. Lokasi Perusahaan PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada gambar 1.2.
berikut.
Sumber: Google Maps
Gambar 1.2. Lokasi PT. Mulia Tani Jaya
I-3
1.4.
Daerah Pemasaran
Pemasaran penjualan dari PT. Mulia Tani Jaya yaitu dengan menjalankan
kerjasama kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pasokan
Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang dimana pada saat ini
menjalani kontrak dengan PT. Permata Hijau Palm Oleo (PHPO) di Belawan.
Distribusi CPO PT. Mulia Tani Jaya dikirimkan dengan truk tangki yang berisikan
Crude Palm Oil (CPO).
1.5.
Dampak Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Dari segi sosial ekonomi. PT. Mulia Tani Jaya membuka lapangan
pekerjaan yang secara tidak langsung turut meningkatkan kesejahteraan penduduk
disekitar lokasi perusahaan yaitu melalui jumlah lapangan pekerjaan yang dimana
akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian daerah. Selain dari
gaji pokok yang diberikan perusahaan memberikan karyawan fasilitas berupa
tunjangan hari raya, uang lembur, cuti dan fasilitas yang menunjang kesehatan
dan keselamatan kerja juga diperhatikan oleh perusahaan agar kesejahteraan
karyawan yang bekerjapun dapat terpenuhi.
Dari segi lingkungan, PT. Mulia Tani Jaya turut berpartisipasi dalam
menjaga kelestarian lingkungan dengan menghasilkan limbah yang telah diolah
meskipun masih terdapat limbah yang belum dapat diolah kembali oleh
perusahaan. Limbah yang dapat diolah kembali oleh perusahaan yaitu berupa
limbah padat dan cair. Sedangkan limbah yang tidak dapat diolah kembali yaitu
limbah gas. Limbah padat yang dihasilkan berupa fiber dan shell yang
I-4
dikumpulkan dan dijual kepada pabrik-pabrik yang membutuhkan. Limbah cair
yang dihasilkan perusahaan berupa cairan hasil pengolahan yang dimana diolah
hingga mencapai kadar pH air 7 hingga 8. Limbah gas yang dihasilkan berupa
asap yang mengganggu kualitas udara sekitar pabrik akibat dari pembakaran
bahan bakar untuk mesin boiler.
BAB II
TEKNOLOGI
2.1.
Proses Produksi
PT. Mulia Tani Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan Palm Kernel (PK).
PT. Mulia Tani Jaya memiliki urutan proses produksi yang dimulai dari
penimbangan tandan buah kelapa sawit pada loading ramp kemudian dibawa ke
penyortiran. Selanjutnya dilakukan proses pengolahan yang meliputi proses
perebusan (pelunakan buah kelapa sawit), penebahan (merontokkan buah kelapa
sawit), pencacahan dan pelumatan daging, kemudian pengepresan (mengeluarkan
minyak dari buah kelapa sawit), pemurnian minyak hingga penyimpanan
(memasukkan minyak kedalam tangki) serta proses pengolahan kernel. Sistem
input-output pada proses pengolahan kelapa sawit PT. Mulia Tani Jaya dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
II-1
II-2
INPUT
1. Bahan
a. Bahan Utama :
1) Buah Kelapa Sawit
b. Bahan Tambahan :
c. Bahan Penolong :
1) Air
2) Uap
3) Tawas
4) Soda Ash
5) Soda Kaustik
6) Kalsium Karbonat
7) Flocculant
2. Mesin
a. Sterilizer
b. Drum Thresher
c. Digester
d. Screw Press
e. Vibro Screen
f. Vacuum Dryer
g. Sludge Sentrifuge
h. Compressor
i. Depericarper
j. Nut Grading Drum
k. Nut Polishing Drum
l. Ripple Mill
m. Light Tenera Dust Separator
n. Clay Bath
o. Vibrating Grade
p. Boiler
3. Peralatan
a. Jembatan Timbangan
b. Loading Ramp
c. Sand Trap Tank
d. Crude Oil Tank
e. Continous Settling Tank
f. Sludge Tank
g. Buffer Tank
h. Recovery Tank
i. Oil Tank
j. Storage Tank
k. Nut Hopper
l. Kernel Silo
m. Bunker Silo
n. Scrapper Conveyor
o. Under Thresher Conveyor
p. Bottom Thresher Conveyor
q. Fruit Elevator
r. Empty Bunch Conveyor
s. Screw Conveyor
t. Cracked Mixture Conveyor
u. Cracker Mixture Elevator
v. Dearator Tank
w. Condensat
x. Sand Cyclone
y. Fiber Cyclone
z. Cake Breaker Conveyor
ab. Reclaimed
ac. Fat Pit
ad. Bak Drain
4. Tenaga Kerja: 66 Orang
5. Modal
6. Energi
7. Informasi
8. Bangunan
9. Sistem Manajerial
PROSES
Proses Penerimaan
 Ditimbang Tandan Buah Segar (TBS)
menggunakan jembatan timbang.
 Disortir TBS yang layak diolah di tempat
penyortiran.
 Dipindahkan TBS yang layak menuju loading
ramp.
OUTPUT
1.
2.
Crude Palm Oil (CPO)
Palm kernel
Proses Sterilisasi
 Disalurkan TBS dari loading ramp menuju
sterilizer untuk perebusan
 Dibuka pintu sterilizer dan menjatuhkan TBS
yang sudah direbus ke scrapper conveyor.
Proses Perontokan
 Disalurkan TBS dari scrapper conveyor menuju
drum thresher untuk perontokan TBS
 Dijatuhan brondolan ke bottom thresher
conveyor dan under thresher conveyor
 Diangkut brondolan dari under thresher
conveyor menuju fruit elevator.
 Disalurkan janjang kosong menuju empty bunch
conveyor menuju truk.
Proses Pelumatan
 Dimasukan brondolan dari fruit elevator
menuju digester.
 Diaduk brondolan dengan pisau digester.
 Ditekan hasil adukan dengan screw press
 Disalurkan hasil pengepresan menuju tangki
Proses Klarifikasi
 Disalurkan minyak menuju mesin-mesin filtrasi.
 Disalurkan hasil filtrasi berupa minyak menuju
vacuum dryer untuk mengurangi kadar air.
 Disalurkan minyak dari vacuum dryer menuju
storage tank untuk disimpan dan dijual
 Disalurkan sludge hasil filtrasi menuju bak
pemisah lumpur dan minyak untuk pengutipan
minyak terakhir.
Proses Produksi Inti Kernel
 Disalurkan fiber dan nut dari proses pengolahan
minyak menuju depericarper untuk pemisahan
fiber dan nut.
 Disalurkan hasil penghisapan berupa fiber
menuju tempat penampungan bahan bakar
boiler.
 Disalurkan nut hasil pemisahan menuju ripper
mill.
 Disalurkan cangkang dan inti menuju Light
Tenera Dust Separator I dan II untuk
pemisahan cangkang dan inti.
 Disalurkan cangkang dan inti menuju clay bath
untuk pemisahan dengan berat jenis.
 Disalurkan cangkang dan inti menuju vibrating
grade untuk pembersihan.
 Disalurkan
cangkang
menuju
tempat
penampungan cangkang
dengan screw
conveyor.
 Disalurkan inti menuju kernel silo dengan fruit
elevator untuk pengeringan.
 Disalutkan inti dari kernel silo menuju bunker
silo untuk disimpan dan dijual.
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
Gambar 2.1. Sistem Input-Output pada PT. Mulia Tani Jaya
II-3
2.1.1.
Standard Mutu Bahan & Produk
Pada PT. Mulia Tani Jaya menerapkan mutu bahan yaitu melakukan
sortasi pada Tandan Buah Segar (TBS). Proses panen TBS yang tepat
mempengaruhi produksi CPO yang dihasilkan dengan tingkat fraksi TBS sebesar
fraksi II – fraksi III (buah matang dengan jumlah brondolan berkisar 25-75 %).
Mutu produk yang ditetapkan terdiri dari tiga aspek yaitu 3-4% kadar
FFA (Free Fatty Acid), 0,20-0,33% kadar air dan maksimum 0,015% kadar
kotoran untuk CPO.
2.1.2.
Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Mulia Tani
Jaya terbagi menjadi tiga yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan baku utama dengan komposisi bahan baku
terbesar dalam proses produksi. Bahan baku PT. Muia Tani Jaya berasal dari
pembelian dengan petani lokal serta agen penjual. Bahan baku yang digunakan
oleh PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Gambar 2.2
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
Gambar 2.2 Buah Kelapa Sawit
II-4
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk menambah nilai
mutu terhadap produk yang dihasilkan. Dalam proses produksi di PT. Mulia
Tani Jaya tidak menggunakan bahan tambahan karena produk yang dihasilkan
masih berupa produk setengah jadi yaitu, crude palm oil (CPO) dan juga inti
sawit (kernel).
3. Bahan penolong
Bahan penolong merupakan bahan yang dibutuhkan untuk membantu proses
produksi . Bahan penolong yang digunakan PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Bahan Penolong yang Digunakan
No.
1.
2.
3.
4.
Nama Bahan Penolong
Gambar Bahan Penolong
Fungsi Bahan Penolong
Air
Digunakan untuk menghasilkan uap
air panas pada boiler untuk
menjalankan turbin dan mesin
produksi.
Uap
Digunakan untuk membantu proses
produksi pada sterilizer, pressing,
clarifying, dan proses kernel.
Tawas
Digunakan pada water treatment
untuk menjernihkan air dan
mengikat kotoran yang mengendap
pada clarifying
Soda Ash
Digunakan di stasiun water
treatment sebagai pengatur pH
untuk menjaga kondisi basa agar
pH netral
II-5
Tabel 2.1. Bahan Penolong yang Digunakan (Lanjutan)
No.
Nama Bahan Penolong
Gambar Bahan Penolong
Fungsi Bahan Penolong
Soda Kaustik
Digunakan untuk menghilangkan
protein, dan mengurangi zat warna
dan pengotor berupa lendir pada
minyak
yang
tidak
dapat
dihilangkan
pada
proses
sebelumnya
6.
Flocculant
Digunakan untuk menggumpalkan
partikel-partikel menjadi flok yang
memungkinkan dapat dipisahkan
oleh sendimentasi dan filtrasi.
7.
Kalsium Karbonat
Digunakan untuk memisahkan shell
dan kernel.
5.
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
2.1.3.
Uraian Proses
2.1.3.1. Proses Produksi CPO
Proses produksi CPO PT. Mulia Tani Jaya meliputi proses penerimaan
yang berupa penimbangan dan sortasi, kemudian proses sterilisasi, proses thresher
/penebahan, proses pelumatan hingga proses klarifikasi. Uraian proses produksi
CPO antara lain sebagai berikut:
1.
Proses Penerimaan
Proses penerimaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
mendapatkan berat dari bahan produksi sebelum diproses sehingga
menghasilkan standar mutu yang diinginkan. Pada proses ini terdapat proses
II-6
penimbangan dan sortasi. Pada proses penimbangan bertujuan untuk
mengetahui berat Tandan Buah Segar (TBS) yang akan masuk kedalam
pabrik. Jenis buah yang diterima berasal dari pihak ketiga (agen).
Penimbangan dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang dengan
sistem bruto, tarra dan netto dari angkutan yang masuk. Pada proses sortasi
dilakukan pemilihan TBS yang layak diolah dan tidak. TBS yang layak diolah
memiliki ciri buah betina dan memiliki tingkat fraksi II-fraksi III (buah
matang) kemudian diangkut menuju loading ramp 7 pintu dengan
menggunakan loader untuk proses pengolahan.
2.
Proses Sterilisasi
TBS yang sudah dimasukkan kedalam loading ramp kemudian dibawa ke
sterilizer dengan menggunakan scraper conveyor. Sterilizer adalah tabung
uap yang memiliki tekanan 3 bar atau 43,5115 psi yang dialirkan melalui pipa
uap dari Back Pressure Vessel (BPV). PT. Mulia Tani Jaya memiliki 6 unit
sterilizer dengan kapasitas perebusan sebanyak 13 ton/perebusan. Hasil
perebusan akan dibawa menuju mesin thresher dengan menggunakan
scrapper conveyer
II-7
(bar)
Grafik Proses Sterilisasi
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0
2
4
6
8
10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44
(menit)
Sumber: Mulia Tani Jaya
Gambar 2.1. Grafik Proses Sterilisasi
3.
Proses Thresher
Setelah TBS dilakukan sterilisasi, proses selanjutnya ialah penebahan TBS /
threshing dengan tujuan agar memisahkan brondolan dengan janjangan sawit.
Proses penebahan dilakukan dua kali untuk menghindari adanya brondolan
masih tersangkut pada janjang dengan menggunakan drum thresher. Thresher
berfungsi untuk memisahkan brondolan dari janjang sawit dengan cara
membanting sembari berputar. Berondolan yang telah rontok akan jatuh
kebawah under thersher conveyor melalui bottom thresher conveyor dan
dipindahkan menuju fruit elevator yang mengarah ke proses pelumatan.
Janjang kosong yang telah bersih akan dikeluarkan menggunakan empty
bunch conveyor.
II-8
4.
Proses Pelumatan
Fruit elevator yang mengangkut brondolan akan masuk ke mesin digester.
Mesin digester adalah mesin yang mencacah buah sawit menggunakan pisau
digester. Penghancuran brondolan sawit dilakukan dengan pengadukan pada
kecepatan 23 rpm, yang memisahkan ampas dari biji dan memudahkan proses
pengepresan pada mesin screw press. Screw press berfungsi untuk
mengeluarkan minyak dari daging buah dengan cara ditekan. Minyak hasil
screw press akan diberikan air sebagai pengencer agar minyak mudah
terpisah di mesin vibro screen dengan suhu air berkisar 90-95 oC. Nut dan
fiber akan dikeluarkan dan ditarik dengan Cake Breaker Conveyor (CBC)
menuju proses selanjutnya.
5.
Proses Klarifikasi
Setelah mengeluarkan minyak dari daging buah, minyak hasil pengepresan
dibawa menuju sand trap tank kemudian dibawa proses pemurnian. Minyak
yang telah sampai pada sand trap tank akan memisahkan cairan minyak yang
berupa pasir yang dihasilkan sebelumnya dari screw press. Kemudian minyak
yang keluar dari sand trap tank dilanjutkan ke vibro screen sedangkan pasir
akan jatuh ke bak pasir. Pada vibro screen, minyak disaring dari serabutserabut yang lolos dari proses sebelumnya. Setelah itu minyak yang sudah
disaring akan ditampung pada crude oil tank (COT). Minyak dari COT
kemudian dibawa ke Continous Settling Tank (CST) untuk memisahkan
minyak dengan lumpur/sludge. Minyak yang sudah terpisah akan masuk ke
oil tank. Selanjutnya, minyak dari oil tank akan dipompa menuju vacuum
II-9
dryer untuk mengurangi kadar air yang ada pada minyak. Setelah kadar air
berkurang maka minyak dibawa ke storage tank dengan suhu lebih kurang
45-55oC. Lumpur hasil penyaringan akan dipompa ke sludge tank kemudian
dibawa ke buffer tank untuk penampungan sementara. Kemudian sludge
dibawa menuju vibro screen untuk dilakukan penyaringan. Sludge yang sudah
disaring kemudian dibawa menuju sand cyclone untuk memisahkan pasir dan
lumpur/sludge dengan prinsip sedimentasi. Kotoran yang disaring akan
langsung dibuang sedangkan sludge akan dibawa ke sludge centrifuge untuk
menghasilkan minyak sisaan yang akan disalurkan ke CST untuk pengolahan
kembali. Sisaan lumpur hasil klarifikasi akan dibawa ke fat pit untuk
dilakukan pengendapan. Sludge dari fat pit akan disalurkan menuju bak drain
untuk penampungan. Pengendapan akan menghasilkan lumpur encer dan
lumpur pekat dimana lumpur encer akan diolah kembali ke CST sedangkan
lumpur pekat akan dibawa ke tempat pembuangan.
2.1.3.2. Proses Produksi Inti Kernel
Proses produksi Inti Kernel PT. Mulia Tani Jaya meliputi proses dimana
Fiber dan nut dari proses sebelumnya akan dibawa menuju depericarper melalui
cake breaker conveyor. Depericarper bertujuan untuk memisahkan fiber dan nut.
Pemisahan terjadi dengan prinsip pneumatik dimana fiber massa yang lebih ringan
dibanding nut sehingga fiber akan terhisap oleh fiber cyclone untuk dibawa
menuju bahan bakar boiler. Nut polishing drum akan memisahkan serabut halus
dari nut dengan cara diputar dalam drum sedangkan nut grading drum akan
II-10
menjalankan tugas untuk membagi jenis biji dura dan tenera. Setelah pembagian
maka akan dibawa menuju ripper mill untuk dipecahkan sesuai dengan jenis biji
yang telah dibagi. Biji yang sudah dipecah dari ripple mill yang berupa shell dan
inti dimasukkan pada Light Tenera Dust Separator (LTDS) I dan II dimana LTDS
I berfungsi untuk memisahkan shell halus dan debu sedangkan LTDS II
digunakan untuk memisahkan inti utuh dan pecah serta shell yang dibawa melalui
cracked mixture conveyor kemudian berlanjut ke cracked mixture elevator.
Pemisahan kernel dan shell berlanjut pada clay bath dan akan dihantarkan di
vibrating grade dimana pemisahan terjadi berdasarkan berat jenisnya di dalam air
sehingga berat jenis kernel yang lebih ringan akan terapung masuk kedalam kernel
silo untuk dikeringkan sedangkan shell yang berat akan berada dibawah dan
disimpan di tempat penumpukan. Kernel yang berada didalam kernel silo akan
dikeringkan kemudian setelah kering maka akan dibawa menuju bulk silo untuk
disimpan.
2.2.
Mesin dan Peralatan
2.2.1.
Mesin Produksi
Secara umum keseluruhan mesin produksi yang digunakan pada PT.
Mulia Tani Jaya mengubah energi untuk melakukan pekerjaan manusia dengan
lebih mudah. Mesin produksi yang digunakan pada produksi crude palm oil PT.
Mulia Tani Jaya dalam membantu proses produksinya dapat dilihat pada Tabel
2.2.
II-11
Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya
No. Nama Mesin
1.
2.
3.
4.
5.
Mesin
Sterilizer
Drum
Thresher
Gambar Mesin
Spesifikasi
1. Kapasitas : 13 ton
2. Suhu : 177,77°C
3. Bentuk : Silinder
Vertikal
4. Waktu Operasi :
Maksimal 85 menit
1. Putaran : 23 rpm
2. Diameter : 2,3 m
3. Kapasitas : 60
ton/jam
4. Panjang : 6 m
Mesin
Digester
1. Kapasitas : 15
ton/jam
2. Jumlah Pisau : 12
3. Putaran : 23 rpm
4. Diameter : 1,4 m
Mesin Screw
Press
1. Tekanan : 43-48 bar
2. Kapasitas : 15
ton/jam
3. Suhu : 90-95°C
4. Putaran : 11-13 rpm
Vibro Screen
1. Suhu : 90-95°C
2. Ukuran mesh : 2030 mesh
3. Kapasitas : 20 ton
4. Kecepatan : 1500
rpm
Jumlah Unit
Fungsi Mesin
6
Digunakan untuk
melunakkan
brondolan untuk
memudahkan
pelepasan daging
buah.
2
Digunakan untuk
memisahkan
brondoldan dari
jangjangan
4
Digunakan untuk
melepaskan buah
dari biji
4
Digunakan untuk
mengekstraksi
minyak dari hasil
perebusan
sebelumnya
4
Digunakan untuk
menyaring
minyak
yang
keluar dari sand
trap tank
II-12
Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No. Nama Mesin
6.
7.
8.
Vacuum
Dryer
Sludge
Sentrifuge
Compressor
Gambar Mesin
Spesifikasi
1. Kapasitas : 8 ton /
jam
2. Tekanan 700 mmHg
3. Suhu : 70 - 80°C
4. Tipe : Silinder
1. Kapasitas : 8 Ton /
Jam
2. Putaran : 1500 Rpm
1. Tekanan : 9 bar
2. Berat : 158 kg
3. Silinder : 2 buah
4. Jumlah Angin : 541
m3/menit
Jumlah Unit Fungsi Mesin
1
Digunakan untuk
memisahkan
kadar
air
didalam minyak
3
Digunakan untuk
mendapatkan
minyak
yang
masih
terkandung pada
sludge
3
Digunakan untuk
menghasilkan
udara bertekanan
1
Digunakan
sebagai pemisah
antara serat dan
biji
dengan
sistem
pneumatik
1
Digunakan untuk
memisahkan nut
jenis dura dan
tenera
1. Kapasitas 35 ton/
Jam
2. Putaran : 860 Rpm
9.
Depericarper
10.
Nut Grading
Drum
1. Lubang : 17 mm
11.
Nut
Polishing
Drum
1. Kapasitas : 18 ton/
Jam
2. Diameter :1 m
3. Panjang : 4,8 m
4. Putaran : 13-18 rpm
1
Digunakan untuk
memisahkan
serat halus pada
nut
II-13
Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No. Nama Mesin
Gambar Mesin
Spesifikasi
Jumlah Unit Fungsi Mesin
1. Kapasitas : 8 ton
2. Putaran : 860 Rpm
12.
13.
14.
15.
16.
Ripple Mill
Light Tenera
Dust
Separator
Clay Bath
Vibrating
Grade
Boiler
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
1. Kapasitas 45 ton/
jam
2. Putaran : 2720 rpm
1. Putaran : 380 rpm
2. Kapasitas : 6,5-7
ton/jam
2
Digunakan untuk
memecahkan biji
2
Digunakan untuk
memisahkan
shell, inti utuh
dan inti pecah
1
Digunakan untuk
memisahkan
kernel dan shell
yang
berat
jenisnya hampir
sama
1
Digunakan untuk
membersihkan
inti dengan nut
dengan
sistem
getaran.
2
Digunakan
sebagai sumber
energi potensial
uap
1. Putaran : 1500 rpm
2. Kapasitas : 10
ton/jam
1. Jenis : water tube
2. Temperatur : 350°C
3. Kapasitas 20 ton uap
/jam
4. Tekanan : 2500
kPa
II-14
2.2.2.
Peralatan (Equipment)
Umumnya seluruh fasilitas produksi PT. Mulia Tani Jaya digunakan
dengan baik dan telah berfungsi sejak tahun 2016. Pemeliharaan alat produksi
dilakukan dengan cara mengecek kondisi alat sebelum digunakan untuk
menunjang kegiatan produksi. Misalnya, pengecekan alat sterilisasi apakah
memiliki kebocoran tekanan. Peralatan yang mendukung proses produksi di PT.
Mulia Tani Jaya ditunjukkan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya
No.
1.
2.
3.
Nama Peralatan
Jembatan
Timbangan
Loading Ramp
Sand Trap Tank
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
2
Digunakan oleh kendaraan
untuk menimbang Tandan
Buah Sawit (TBS)
1
Digunakan sebagai tempat
pengisian Tandan Buah
Segar (TBS)
1
Digunakan
untuk
mengurangi jumlah pasir
dalam minyak yang akan
dialirkan ke saringan
II-15
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
Nama Peralatan
4.
Crude Oil Tank
(COT)
5.
Continous Settling
Tank (CST)
6.
7.
8.
Sludge Tank
Buffer Tank
Recovery Tank
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
1
Digunakan sebagai tempat
penampungan minyak hasil
penyaringan vibro screen
3
Digunakan sebagai tempat
pengendapan sludge yang
masih terkandung pada COT
1
Digunakan sebagai tempat
penampungan
sementara
sludge hasil penyaringan
CST
2
Digunakan
sebagai
penampungan
sementara
sludge dari sludge tank
1
Digunakan
sebagai
penampungan sludge yang
masih mengandung minyak
yang
berasal
dari
condensate
II-16
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
Nama Peralatan
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
9.
Oil Tank
2
Digunakan sebagai tempat
penampungan
sementara
minyak hasil penyaringan
CST
10.
Storage Tank
1
Digunakan sebagai tempat
penyimpanan
sementara
CPO sebelum dikirim
11.
Nut Hopper
2
Digunakan sebagai tempat
penampungan nut yang
keluar dari nut polishing
drum.
12.
Kernel Silo
3
Digunakan sebagai tempat
pengering kernel
II-17
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
Nama Peralatan
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
13.
Bulk Silo
2
Digunakan sebagai tempat
penyimpanan / storage pada
kernel
14.
Scrapper Conveyor
7
Digunakan
untuk
memindahkan bahan baku
selama proses produksi
2
Digunakan
untuk
memindahkan
brondolan
hasil thresher menuju fruit
elevator
15.
Under Thresher
Conveyor
16.
Bottom Thresher
Conveyor
2
Digunakan untuk membawa
brondolan hasil thresher
menuju ke under thresher
conveyor
17.
Fruit Elevator
3
Digunakan untuk membawa
bahan baku dari bawah ke
atas secara horizontal
II-18
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
18.
19.
Nama Peralatan
Empty Bunch
Conveyor
Screw Conveyor
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
1
Digunakan
untuk
mengangkut tandan kosong
dari proses thresher keluar
dari proses produksi
7
Digunakan
untuk
mengantarkan
hasil
pengolahan yang berupa
biji, kernel dan shell menuju
proses produksi selanjutnya
1
Digunakan
untuk
mengantarkan kernel dan
shell yang pecah menuju
Light
Tenera
Dust
Separator (LTDS)
20.
Cracked Mixture
Elevator
21.
Cracked Mixture
Conveyor
1
Digunakan
untuk
mengantarkan kernel dan
shell yang pecah ke cracked
mixtur elevator
22.
Back Pressure
Vessel (BPV)
1
Digunakan
untuk
menghilang kadar oksigen
pada steam
II-19
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
Nama Peralatan
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
23.
Condensate
1
Digunakan
untuk
menampung oil losses dari
pembuangan air sterilizer.
24.
Sand Cyclone
1
Digunakan
untuk
memisahkan pasir yang
terkandung didalam sludge
25.
Fiber Cyclone
1
Digunakan untuk menghisap
ampas dari biji.
26.
LTDS Cyclone
2
Digunakan untuk menghisap
shell yang ringan dari LTDS
27.
Cake Breaker
Conveyor
2
Digunakan untuk memecah
ampas yang masih berupa
gumpalan
1
Digunakan untuk menyaring
minyak dan air yang
disalurkan dari recovery
tank
28.
Reclaimed
II-20
Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan)
No.
Nama Peralatan
Gambar Peralatan
Jumlah Unit
Fungsi Peralatan
29.
Fat Pit
1
Digunakan
untuk
menampung air yang masih
terkandung minyak dari
hasil penyaringan pada
reclaimed
30.
Bak Drain
1
Digunakan
untuk
menampung minyak dari fat
pit.
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
2.2.3.
Utilitas
Utilitas adalah komponen dari sistem perushaan industri yang berfungsi
untuk menunjang seluruh kegiatan di PT. Mulia Tani Jaya. Utilitas dari PT. Mulia
Tani Jaya terdiri atas:
1.
Energi Listrik
PT. Mulia Tani Jaya didukung oleh jaringan listrik PLN dengan beban
sambungan 800 KVA dan didukung oleh generator set dengan output 220
KVA. Energi listrik digunakan untuk menggerakkan semua aktivitas dan
kebutuhan di area pabrik PT. Mulia Tani Jaya.
II-21
2.
Air
Sumber tenaga air PT. Mulia Tani Jaya diperoleh dari sumur dan sungai di
area pabrik. Air digunakan untuk mendukung proses produksi dengan cara
menghasilkan uap untuk memanaskan bahan baku dan digunakan untuk
memelihara peralatan dan karyawan di dalam PT. Mulia Tani Jaya.
3.
Bahan Bakar
PT. Mulia Tani Jaya menggunakan fiber sebagai bahan bakar untuk boiler
dimana boiler digunakan sebagai mesin untuk mengubah air menjadi uap
yang akan digunakan oleh beberapa bagian produksi pada PT. Mulia Tani
Jaya.
4.
Work Shop
Work shop pada PT. Mulia Tani Jaya memiliki peran penting dalam
mendukung kelancaran proses produksi seperti untuk mengatur penjadwalan
perawatan mesin dan peralatan produksi, melakukan pengecekan kondisi dan
perawatan fasilitas produksi, serta perbaikan fasilitas produksi yang rusak.
5.
Laboratorium
Laboratorium pada pada PT. Mulia Tani Jaya memiliki peran penting dalam
pengendalian kualitas bahan baku dan mutu produk yang dihasilkan sehingga
produk memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan
sesuai dengan keinginan dari konsumen.
II-22
2.2.4.
Safety & Fire Protection
Keamanan dan keselamatan pada pabrik merupakan bagian yang penting
karena memiliki hubungan dengan proses produksi. Berikut merupakan peralatan
safety and fire protection yang digunakan oleh pabrik PT. Mulia Tani Jaya yang
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Safety and Fire Protection
No.
Nama
Gambar
Fungsi
Safety helmet
Melindungi bagian kepala dari
dampak
benturan
serta
jatuhnya benda dari atas
Safety shoes
Melindungi kaki dari terpleset,
tertimpa benda berbahaya atau
berbenturan.
Sarung Tangan
Melindungi tangan dan jari
dari suhu panas, goresan
langsung, serta bahan zat
kimia
yang
mudah
berkontaminasi
4.
Masker
Melindungi mulut dan hidung
atau saluran pernapasan dari
bau menyengat pada proses
produksi berlangsung
5.
CCTV
Memantau
aktifitas
yang
terjadi dalam pabrik secara
menyeluruh
1.
2.
3.
II-23
Tabel 2.4. Safety and Fire Protection
No.
Nama
Gambar
Fungsi
6.
Fire Extinguisher
Memadamkan api
terjadi kebakaran
7.
Kacamata
Melindungi mata dari percikan
api ketika sedang mengelas
pada bagian perbengkelan.
apabila
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
2.2.5.
Waste Treatment
Waste treatment merupakan suatu tindakan yang dilakukan terhadap
limbah yang dihasilkan akibat proses produksi. Limbah yang dihasilkan PT. Mulia
Tani Jaya umumnya merupakan limbah dalam berbagai wujud. Berikut ini adalah
kategori limbah yang terdapat pada PT. Mulia Tani Jaya:
1.
Limbah padat
Proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah padat berupa
tandan kosong (tankos), shell, abu boiler dan fiber. Limbah padat pada PT.
Mulia Tani Jaya dapat dijual kembali kepada yang membutuhkan agar dapat
diolah menjadi pupuk.
2.
Limbah cair
Proses Produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah cair berupa
cairan sisa dari perebusan yang dikenal POME (palm oil mill effluent). Cairan
II-24
tersebut kemudian dikumpulkan dan dialirkan pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dan dinetralkan kembali pHnya hingga ke ph 8. Limbah
sludge atau lumpur padat dapat digunakan sebagai kompos karena memiliki
bahan humus dan kandungan hara
3.
Limbah gas
Proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah gas berupa gas
hasil pembakaran bahan bakar mesin boiler.
2.3.
Pembahasan Tentang Proses
Secara keseluruhan, proses produksi PT. Mulia Tani Jaya menggunakan
sistem kontinu artinya segala proses produksi tetap berlanjut secara terus menerus
tanpa henti. Hal ini memberikan dampak positif yang berupa penghematan waktu
henti pada proses produksi. Namun terdapat dampak negatif dengan sistem
produksi secara kontinu yaitu adanya kendala pada pemeliharaan mesin serta
pembersihan mesin sehingga apabila terdapat perbaikan/kesalahan produksi maka
akan berdampak pada kualitas yang dihasilkan.
Kualitas CPO yang dihasilkan dari PT. Mulia Tani Jaya dapat diukur
berdasarkan kadar air, kadar kotoran serta kadar ALB. Pada PT. Mulia Tani Jaya
sering terjadi inkonsistensi pada kadar ALB. Hal tersebut dapat terjadi karena
buah sawit yang diproses terdapat standar yang tidak sesuai seperti buah kurang
segar, terdapat kekeliruan pada proses sortasi, maupun buah yang memiliki luka.
Peralatan yang dipakai di dalam kegiatan proses produksi sangat
memadai karena akan membantu karyawan dalam melaksanakan tugas yang
II-25
diemban dalam pabrik, sedangkan untuk kebersihan dapat dikatakan cukup bersih
walaupun masih terdapat beberapa peletakan peralatan yang dapat diletakkan
lebih baik pada area produksi.
Pada proses produksi, perawatan mesin secara berkala dibutuhkan untuk
menunjang kelancaran proses dari awal hingga akhir produksi. Kerusakan mesin
merupakan hal yang tidak terhindarkan sehingga ada baiknya untuk dilakukan
perawatan berkala oleh teknisi yang memiliki keahlian dalam perawatan mesin.
BAB III
TATA LETAK PABRIK
3.1. Jenis Tata Letak
Jenis tata letak yang digunakan oleh PT. Mulia Tani Jaya menggunakan tata
letak jenis product layout, dimana mesin – mesin produksi diletakkan didasarkan
aliran proses produksi atau alur dalam memproses suatu material satu per satu dari
awal hingga produk selesai diproses sehingga proses produksi menjadi lebih
efisien. Dikarenakan produksi pada PT. Mulia Tani Jaya dilakukan terus –
menerus selama 24 jam, product layout juga dipilih dikarenakan dapat
memudahkan dalam melakukan pengawasan dan mengurangi proses pemindahan
material.
3.2. Pola Aliran Bahan
Pola aliran bahan yang digunakan pada PT. Mulia Tani Jaya adalah pola
aliran tak tentu/tak beraturan (odd angel), dimana mesin – mesin disusun dengan
posisi tidak beraturan yang menjadikan bersudut ganjil. umumnya, pola aliran ini
digunakan pada keterbatasan pada ruang, sehingga mesin – mesin dapat
diletakkan didalam ruangan yang terbatas tersebut. Pola aliran ini digunakan pada
PT. Mulia Tani Jaya dikarenakan pada proses produksi pengolahan TBS menjadi
CPO diperlukan perpindahan material yang efisien dan terpendek yang
memungkinkan untuk diterapkan.
3.3. Rincian Bagian/Departemen
Rincian dari bagian setiap departemen yang ada pada PT. Mulia Tani Jaya
dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut.
Tabel 3.1. Rincian Departemen
Bagian
Production
No.
Departemen
1.
Loading Ramp
2.
Sterilizer
3.
Threshing
4.
Pressing
5.
Klarifikasi
6.
Kernel Plant
7.
Gudang
Workshop
8.
Water Treatment
9.
Boiler
10.
Power House
11.
12.
Workshop
Waste Treatment
13.
Tps Limbah B3
14.
Storage
15.
Ruang panel
16.
Parkiran Truk
Parkiran Sepeda
Motor
Production Service
General Service
17.
Area Bagian
Area penimbunan sementara sekaligus
tempat dilakukan sortasi pada TBS dan
sebagai tempat untuk menjatuhkan TBS ke
scrap conveyor
Area perebusan TBS dengan menggunkan
uap bertekanan
Area perontokan TBS untuk memisahkan
brondolan dari tandan
Area proses press pada brondolan untuk
mengeluarkan minyak
Area pemisahan minyak, air, dan pengotor
Area pengolahan biji untuk memisahkan
cangkang, inti dan fiber
Area penyimpanan perkakas bengkel
Luas
(m2)
1925
141
72
110
161
248
180
Area pengolahan air yang berasal dari
360
waduk
Area penghasil uap yang digunakan untuk
menggerakkan turbin dan mengisi tangki 184
dearator
Area pengolahan uap dari boiler untuk
menghasilkan energi listrik dengan 166
generator turbin
Area bengkel dan peralatan
384
Area pengolahan limbah cair dan padat
43680
Area penyimpanan sementara limbah
36
kategori B3
Area penyimpanan sementara CPO yang
30
sudah di selesai diproses
Area
pengaturan
kelistrikan
dan
menampilkan input output parameter
60
mesin.
Area parkir truk sebelum giliran dibongkar 9880
Area parkir sepeda motor
142
Tabel 3.1. Rincian Departemen (Lanjutan)
Bagian
No.
General Service
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Departemen
Area Bagian
Parkiran Mobil
Pos Satpam
Pos Timbangan
Kantor
Mes
Ruang
Laboratorium
Toilet
Total
Area parkir mobil
Area pos satpam
Area timbangan truk
Area administrasi
Area tempat tinggal karyawan
Area pengujiaan dan pengukuran sampel
CPO dan kernel
Area toilet
Sumber: Pengolahan Data
3.4. Pembahasan Tentang Tata Letak
Jenis tata letak yang digunakan oleh PT. Mulia Tani Jaya menggunakan tata
letak jenis product layout, dimana mesin – mesin produksi diletakkan didasarkan
aliran proses produksi atau alur dalam memproses suatu material satu per satu dari
awal hingga produk selesai diproses sehingga proses produksi menjadi lebih
efisien.
PT. Mulia Tani Jaya berluaskan tanah seluas 70.000 m2 dan luas tanah yang
dipergunakan untuk bangunan departemen lingkungan pabrik adalah 58.953 m2.
Berdasarkan ukuran tanah tersebut, maka PT. Mulia Tani Jaya memiliki lahan
kosong seluas 11.047 m2. Perhitungan allowance pada PT. Mulia Tani Jaya adalah
sebagai berikut.
Allowance =
Allowance =
Luas Total Area - Luas Area Terpakai
Luas Total Area
70.000 - (58.953)
70.000
= 15,78%
x 100%
x 100%
Luas
(m2)
300
6
105
90
560
72
61
58953
Sehingga, Luas lahan efektif yang dapat dipergunakan pada PT. Mulia Tani
Jaya adalah seluas 15,78%. Layout PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada
Lampiran.
BAB IV
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4.1.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan vertikal dan horizontal suatu organisasi dalam
melaksanakan aktivitasnya. Perubahan terhadap struktur organisasi merupakan
jawaban dari berbagai tekanan baik internal maupun eksternal.
Struktur organisasi pada PT. Mulia Tani Jaya adalah struktur organisasi
lini dan fungsional. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan
wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan
dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan,
kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu
kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Struktur organisasi
PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Gambar 4.1.
IV-1
Komisaris
Presiden
Direktur
Wakil Direktur
Manager
Kepala
Pemrosesan
Operator Boiler
Analis
Petugas
Keuangan
Operator Water
Treatment
Asisten
Pemrosesan
Petugas Admin
Kepala
pemeliharaan
Petugas Sortasi
Powerhouse
Welder
Operator Waste
Treatment
Operator Helper
Petugas
Timbangan
Operator Helper
Operator Loader
Operator
Loading Ramp
Operator
Sterilizer
Operator Threser
Operator
Klarifikasi
Operator Palm
Kernel
Operator Press
Operator Helper
Operator Helper
Operator Helper
Operator Helper
Operator Helper
Operator Helper
Operator Helper
IV-2
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Mulia Tani Jaya
IV-3
4.2.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi pada
PT. Mulia Tani Jaya adalah sebagai berikut:
1. Komisaris
a. Mengawasi jalannya manajemen perusahaan.
b. Memberikan wawasan mengenai kebijakan yang ada dalam menjalankan
perusahaan.
c. Memantau efektivitas kebijakan perusahaan, performansi/kinerja serta
proses pengambilan keputusan oleh direktur.
d. Menerapkan strategi untuk memenuhi ekspektasi pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
2. Presiden direktur
a. Memimpin dan mengontrol kegiatan perusahaan.
b. Menunjuk seseorang untuk memimpin divisi tertentu.
c. Melaksanakan kebijakan yang diberikan Komisaris
d. Menjaga kestabilan perusahaan
e. Bertanggung jawab atas kebijakan yang telah diterapkan.
3. Wakil Direktur
a. Wajib mengganti direktur ketika direktur sedang tidak bisa memimpin
perusahaan.
b. Membantu direktur dalam mengendalikan aktifitas perusahaan.
c. Melaporkan informasi atau kejadian yang terjadi dalam perusahaan.
IV-4
4. Manager
a. Memimpin setiap divisi di perusahaan.
b. Mengatasi berbagai masalah yang dihadapi perusahaan.
c. Mengembangkan perusahaan semakin maju.
d. Mengeksplor dan mengembangkan sumber daya perusahaan.
e. Mengawasi pelaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan oleh direktur
serta memberikan saran terkait pelaksanaan tugas.
5. Kepala Pemrosesan
a. Mengelola operasional harian perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran fungsi-fungsi peralatan/utilitas.
c. Membuat program dan melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas
produk.
d. Menciptakan lingkungan yang positif dan menjamin keselamatan pekerja.
6. Petugas Keuangan
a. Memberikan bimbingan dan arahan untuk menghasilkan laporan yang
sesuai.
b. Mempersiapkan laporan keuangan.
c. Membuat anggaran tahunan.
d. Menganalisis laporan keuangan dan laporan lainnya.
7. Kepala Pemeliharaan
a. Merawat dan melaksanakan perawatan peralatan produksi.
b. Melacak pemeliharaan peralatan dan fasilitas/alat pendukung lainnya.
c. Memeriksa apakah ada pengelasan yang longgar setiap hari.
IV-5
8. Asisten Pemrosesan
a. Membantu kepala pemrosesan dalam mengelola operasional harian
perusahaan
b. Membantu kepala pemrosesan dalam mengecek kelancaran fungsi-fungsi
peralatan/utilitas
c. Membantu kepala pemrosesan dalam membuat program dan penelitian
untuk meningkatkan kualitas produk
d. Membantu kepala pemrosesan dalam menciptakan lingkungan yang positif
dan menjamin keselamatan pekerja
9. Operator Boiler
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pengoperasian mesin boiler
b. Mengontrol kualitas air boiler sesuai spesifikasi yang ditentukan.
10. Analis
a. Memeriksa kualitas CPO dan palm kernel yang diproduksi setiap hari
untuk memastikan standar yang ditentukan telah dipenuhi.
b. Menyetujui laporan hasil tes dan inspeksi pada bahan mentah pada awal
produksi hingga menjadi produk akhir.
11. Operator Water Treatment
a. Menjaga pH air dengan menyuntikkan injeksi kimia (pompa dosis kimia)
sesuai dengan kondisi yang ditetapkan oleh perusahaan dan membersihkan
air serta mengganti filter air yang digunakan
12. Operator Loader
a. Memindahkan buah dari loading ramp ke dalam scraper conveyor
IV-6
b. Merapikan buah yang tidak tersusun pada tempat loading ramp
c. Memindahkan janjang kosong ke truk.
d. Memindahkan fiber dan kernel ke truk
13. Operator Loading Ramp
a. Memindahkan dan mengisi buah kelapa sawit ke keranjang buah.
14. Operator Sterilizer
a. Mengukus buah kelapa sawit dan membersihkan sterilizer.
15. Operator Thresher
a. Mengoperasikan scraper conveyor yang berisi buah kelapa sawit dan tuang
ke dalam mesin thresher
b. Membersihkan dan membawa buah yang belum matang ke loading ramp
untuk direbus kembali.
16. Operator Klarifikasi
a. Mengoperasikan crude pump oil, purifier, hot well pump, oil transfer
pump, dsb.
17. Operator palm kernel
a. Mengawasi semua unit mesin pengolahan kernel
18. Operator Press
a. Menjaga panel tetap stabil untuk mencegah sekrup pecah didalam mesin
karena tekanan tinggi.
19. Petugas Admin
IV-7
a. Bertugas dan bertanggung jawab dalam mengkoordinasi dan membuat
pembukuan, keuangan, bertanggung jawab atas administrasi pembukuan
dan keuangan secara cermat dan rapi.
20. Petugas Timbangan
a. Melakukan pengecekan saat menimbang mobil pemuat TBS saat masuk
dan keluar pabrik.
21. Powerhouse
a. Menyalakan genset dan memantau penggunaan listrik pabrik
b. Mendrainase pipa air dengan membuka katup.
22. Tukang las / Welder
a. Ditugaskan untuk mengelas atau menyambungkan objek yang terbuat dari
besi, aluminium, dan tembaga.
23. Petugas Sortasi
a. Ditugaskan untuk mensortir buah yang baru datang ke loading ramp
24. Operator Helper
a. Ditugaskan untuk membantu operator-operator dalam mengoperasikan
mesin-mesin yang berkaitan sesuai dengan operator yang dibantu.
25. Operator Waste Treatment
a. Ditugaskan untuk mengawasi dan mengendalikan limbah yang dihasilkan
dari proses pabrik agar aman untuk dialirkan kembali
b. Mengawasi limbah yang dihasilkan dari pabrik
c. Mengumpulkan limbah organik yang masih dapat dijual kembali menjadi
pupuk.
IV-8
4.3.
Jumlah Tenaga Kerja dan Jam kerja
Tenaga kerja pada PT. Mulia Tani Jaya yaitu sebanyak 66 orang yang
tergolong sebagai karyawan tetap. Tenaga kerja bagian produksi umumnya
memiliki pendidikan minimal SMA sederajat sedangkan untuk bagian manajerial
dan kantor umumnya memiliki tingkat pendidikan S1. Perincian tenaga kerja pada
PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Mulia Tani Jaya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Bagian Pekerjaan
Komisaris
Presiden Direktur
Wakil Direktur
Manager
Kepala Pemrosesan
Petugas Keuangan
Kepala Pemeliharaan
Asisten Pemrosesan
Operator Boiler
Analis
Operator Water Treatment
Operator Helper
Operator Loader
Operator Loading Ramp
Operator Sterilizer
Operator Thresher
Operator Klarifikasi
Operator Palm Kernel
Operator Press
Petugas Admin
Petugas Timbangan
Power House
Welder
Petugas Sortasi
Operator Waste Treatment
Total
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
Jumlah (Orang)
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
16
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
12
2
66
IV-9
Hari kerja di PT. Mulia Tani Jaya yaitu selama 7 hari dengan jam kerja 12
jam per shift per hari. Pembagian jam kerja tenaga kerja pada PT. Mulia Tani Jaya
bagian produksi dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Pembagian Jam Kerja bagian produksi pada PT. Mulia Tani Jaya
Shift
1
2
Waktu
Pukul 08.00 - 12.00 WIB
Pukul 12.00 - 13.00 WIB
Pukul 13.00 - 20.00 WIB
Pukul 20.00 - 08.00 WIB
Keterangan
Bekerja
Istirahat
Bekerja
Bekerja
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
Sedangkan untuk pembagian jam kerja tenaga kerja bagian administrasi
pada PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi pada
PT. Mulia Tani Jaya
Waktu
Pukul 08.00 - 12.00 WIB
Pukul 12.00 - 13.00 WIB
Pukul 13.00 - 16.00 WIB
Keterangan
Bekerja
Istirahat
Bekerja
Sumber: PT. Mulia Tani Jaya
4.4.
Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pekerja pada PT. Mulia Tani Jaya memberikan gaji
dasar berupa UMK pada kabupaten langkat sebesar Rp 2.711.377 dan uang
lembur pada setiap jam mereka bekerja sebesar Rp 15.672, apabila bekerja pada
hari minggu maka upah lembur bekerja akan dikali 2 dan apabila berkenaan
dengan hari besar atau libur nasional maka akan dikali 3 dari upah dasar yang
dimana penggajian akan dibayarkan kepada setiap karyawan setiap bulannya.
IV-10
Lama jam kerja yang merupakan gaji dasar yaitu selama 7 jam dan yang melebihi
7 jam dianggap lembur, Kemudian hari kerja pada PT.Mulia Tani Jaya adalah
selama 25 hari kerja yang terhitung sebagai perhitungan gaji dasar karyawan.
Selain upah dasar PT. Mulia Tani Jaya juga memberikan fasilitas-fasilitas
tambahan kepada karyawannya, yaitu
1. BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan disediakan untuk memberikan fasilitas kesehatan kepada
tenaga kerja apabila tenaga kerja memerlukan perawatan dan kunjungan ke
dokter untuk menkonsultasikan kesehatannya kepada dokter.
2. BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan disediakan untuk memberikan perlindungan atas
resiko-resiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya, hingga perjalanan dinas. Jaminan kesehatan juga termasuk
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan tempat bekerja. Perlindungan yang
diberikan tidak terbatas biayanya, sesuai dengan kebutuhan medis hingga
pekerja sembuh.
3. THR (Tunjangan Hari Raya)
THR diberikan kepada setiap tenaga kerja pada hari-hari besar yang
nominalnya sebesar 1 kali gaji.
4. Mess
Mess yang disediakan digunakan sebagai tempat tinggal karyawan. Mess
biasanya diberikan kepada karyawan diperlukan pabrik standby untuk
IV-11
kepentingan pabrik seperti karyawan bagian pemeliharaan yang bisa saja
dibutuhkan sewaktu-waktu saat sedang ada kerusakan pada pabrik. Mess juga
diberikan kepada karyawan yang didatangkan dari luar kota yang
membutuhkan tempat tinggal
5. Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghindari kejenuhan saat bekerja
dengan jatah per tahun dan cuti melahirkan sesuai Undangan-undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, penetapan masa cuti melahirkan
hanya berdurasi sebatas 3 bulan saja. Hak cuti 3 bulan itu dibagi menjadi dua,
yaitu 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan pasca melahirkan.
4.5.
Sistem Informasi
Sistem informasi perusahaan PT. Mulia Tani Jaya dikembangkan
dengan menggunakan jaringan telepon (yaitu: 085207289997) dan email (yaitu:
ptmuliatanijaya@yahoo.com).
4.6.
Pembahasan Aspek Organisasi
PT. Mulia Tani Jaya menggnakan struktur organisasi lini dan organisasi
fungsional. Dikatakan lini karena dari wewenang pemimpin tertinggi komisaris
memberikan perintah kepada presiden direktur kemudian wakil direktur dan
manager memberikan instruksi serta mengawasi secara langsung kepala divisi di
bawahnya. Sedangkan fungsional karena kegiatan-kegiatan sejenis dikategorikan
pada suatu kelompok departemen yang sama.
IV-12
Pembagian struktur organisasi lini dan fungsional pada PT. Mulia Tani
Jaya sudah baik karena memungkinkan pemanfaatan karyawan secara ekonomis
dan efisiensi yang meningkat. Pembagian lini fungsional membuat penyampaian
informasi kepada karyawan lebih mudah dan terorganisir karena perintah
diberikan kepada setiap kepala disivi dan disampaikan kepada staff dan operator
pada setiap divisi untuk disampaikan kepada helper dan operator setiap divisi
untuk dilaksanakan.
Download