BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT. Mulia Tani Jaya sudah berdiri selama sejak tahun 2016. Perusahaan ini bergerak pada bidang produksi pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil dan Palm Kernel (CPO & PK). PT. Mulia Tani Jaya merupakan perusahaan milik swasta yang dipimpin oleh Bapak Husin sebagai presiden direktur dan juga pendiri perusahaan. Mesin-mesin yang digunakan PT. Mulia Tani Jaya adalah mesin-mesin yang cukup canggih dan mutakhir yang dimana membuat lebih efisien dalam hal teknis dan ekonomis. Kebanyakan pekerja yang bekerja di PT. Mulia Tani Jaya bekerja untuk memperhatikan dari pergerakan mesin, oleh karena itu mesin tidak terlalu membutuhkan banyak pekerja. Sumber: PT. Mulia Tani Jaya Gambar 1.1. Logo PT. Mulia Tani Jaya I-1 I-2 1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Mulia Tani Jaya adalah perusahaan pengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil dan Palm Kernel (CPO & PK) yang dimana selain menghasilkan produk CPO dan PK, PT. Mulia Tani Jaya juga menghasilkan produk limbah cair dan limbah padat seperti fiber dan shell sebagian digunakan untuk bahan bakar boiler dan sisanya dijual ke pihak luar utama yaitu CPO dan PK. Limbah cair yang diolah di IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) untuk menurunkan COD (Chemical Oxygen Demand) & BOD (Biochemical Oxygen Demand) sampah sesuai baku mutu dari KLH (Kementrian Lingkungan Hidup) 1.3. Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan PT. Mulia Tani Jaya terletak pada Jl. Tj. Selamat Km. 67, Lingkungan I Bukit Tua, Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, Sumatera Utara 20852. Lokasi Perusahaan PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada gambar 1.2. berikut. Sumber: Google Maps Gambar 1.2. Lokasi PT. Mulia Tani Jaya I-3 1.4. Daerah Pemasaran Pemasaran penjualan dari PT. Mulia Tani Jaya yaitu dengan menjalankan kerjasama kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pasokan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang dimana pada saat ini menjalani kontrak dengan PT. Permata Hijau Palm Oleo (PHPO) di Belawan. Distribusi CPO PT. Mulia Tani Jaya dikirimkan dengan truk tangki yang berisikan Crude Palm Oil (CPO). 1.5. Dampak Sosial Ekonomi dan Lingkungan Dari segi sosial ekonomi. PT. Mulia Tani Jaya membuka lapangan pekerjaan yang secara tidak langsung turut meningkatkan kesejahteraan penduduk disekitar lokasi perusahaan yaitu melalui jumlah lapangan pekerjaan yang dimana akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian daerah. Selain dari gaji pokok yang diberikan perusahaan memberikan karyawan fasilitas berupa tunjangan hari raya, uang lembur, cuti dan fasilitas yang menunjang kesehatan dan keselamatan kerja juga diperhatikan oleh perusahaan agar kesejahteraan karyawan yang bekerjapun dapat terpenuhi. Dari segi lingkungan, PT. Mulia Tani Jaya turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menghasilkan limbah yang telah diolah meskipun masih terdapat limbah yang belum dapat diolah kembali oleh perusahaan. Limbah yang dapat diolah kembali oleh perusahaan yaitu berupa limbah padat dan cair. Sedangkan limbah yang tidak dapat diolah kembali yaitu limbah gas. Limbah padat yang dihasilkan berupa fiber dan shell yang I-4 dikumpulkan dan dijual kepada pabrik-pabrik yang membutuhkan. Limbah cair yang dihasilkan perusahaan berupa cairan hasil pengolahan yang dimana diolah hingga mencapai kadar pH air 7 hingga 8. Limbah gas yang dihasilkan berupa asap yang mengganggu kualitas udara sekitar pabrik akibat dari pembakaran bahan bakar untuk mesin boiler. BAB II TEKNOLOGI 2.1. Proses Produksi PT. Mulia Tani Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan Palm Kernel (PK). PT. Mulia Tani Jaya memiliki urutan proses produksi yang dimulai dari penimbangan tandan buah kelapa sawit pada loading ramp kemudian dibawa ke penyortiran. Selanjutnya dilakukan proses pengolahan yang meliputi proses perebusan (pelunakan buah kelapa sawit), penebahan (merontokkan buah kelapa sawit), pencacahan dan pelumatan daging, kemudian pengepresan (mengeluarkan minyak dari buah kelapa sawit), pemurnian minyak hingga penyimpanan (memasukkan minyak kedalam tangki) serta proses pengolahan kernel. Sistem input-output pada proses pengolahan kelapa sawit PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Gambar 2.1. II-1 II-2 INPUT 1. Bahan a. Bahan Utama : 1) Buah Kelapa Sawit b. Bahan Tambahan : c. Bahan Penolong : 1) Air 2) Uap 3) Tawas 4) Soda Ash 5) Soda Kaustik 6) Kalsium Karbonat 7) Flocculant 2. Mesin a. Sterilizer b. Drum Thresher c. Digester d. Screw Press e. Vibro Screen f. Vacuum Dryer g. Sludge Sentrifuge h. Compressor i. Depericarper j. Nut Grading Drum k. Nut Polishing Drum l. Ripple Mill m. Light Tenera Dust Separator n. Clay Bath o. Vibrating Grade p. Boiler 3. Peralatan a. Jembatan Timbangan b. Loading Ramp c. Sand Trap Tank d. Crude Oil Tank e. Continous Settling Tank f. Sludge Tank g. Buffer Tank h. Recovery Tank i. Oil Tank j. Storage Tank k. Nut Hopper l. Kernel Silo m. Bunker Silo n. Scrapper Conveyor o. Under Thresher Conveyor p. Bottom Thresher Conveyor q. Fruit Elevator r. Empty Bunch Conveyor s. Screw Conveyor t. Cracked Mixture Conveyor u. Cracker Mixture Elevator v. Dearator Tank w. Condensat x. Sand Cyclone y. Fiber Cyclone z. Cake Breaker Conveyor ab. Reclaimed ac. Fat Pit ad. Bak Drain 4. Tenaga Kerja: 66 Orang 5. Modal 6. Energi 7. Informasi 8. Bangunan 9. Sistem Manajerial PROSES Proses Penerimaan Ditimbang Tandan Buah Segar (TBS) menggunakan jembatan timbang. Disortir TBS yang layak diolah di tempat penyortiran. Dipindahkan TBS yang layak menuju loading ramp. OUTPUT 1. 2. Crude Palm Oil (CPO) Palm kernel Proses Sterilisasi Disalurkan TBS dari loading ramp menuju sterilizer untuk perebusan Dibuka pintu sterilizer dan menjatuhkan TBS yang sudah direbus ke scrapper conveyor. Proses Perontokan Disalurkan TBS dari scrapper conveyor menuju drum thresher untuk perontokan TBS Dijatuhan brondolan ke bottom thresher conveyor dan under thresher conveyor Diangkut brondolan dari under thresher conveyor menuju fruit elevator. Disalurkan janjang kosong menuju empty bunch conveyor menuju truk. Proses Pelumatan Dimasukan brondolan dari fruit elevator menuju digester. Diaduk brondolan dengan pisau digester. Ditekan hasil adukan dengan screw press Disalurkan hasil pengepresan menuju tangki Proses Klarifikasi Disalurkan minyak menuju mesin-mesin filtrasi. Disalurkan hasil filtrasi berupa minyak menuju vacuum dryer untuk mengurangi kadar air. Disalurkan minyak dari vacuum dryer menuju storage tank untuk disimpan dan dijual Disalurkan sludge hasil filtrasi menuju bak pemisah lumpur dan minyak untuk pengutipan minyak terakhir. Proses Produksi Inti Kernel Disalurkan fiber dan nut dari proses pengolahan minyak menuju depericarper untuk pemisahan fiber dan nut. Disalurkan hasil penghisapan berupa fiber menuju tempat penampungan bahan bakar boiler. Disalurkan nut hasil pemisahan menuju ripper mill. Disalurkan cangkang dan inti menuju Light Tenera Dust Separator I dan II untuk pemisahan cangkang dan inti. Disalurkan cangkang dan inti menuju clay bath untuk pemisahan dengan berat jenis. Disalurkan cangkang dan inti menuju vibrating grade untuk pembersihan. Disalurkan cangkang menuju tempat penampungan cangkang dengan screw conveyor. Disalurkan inti menuju kernel silo dengan fruit elevator untuk pengeringan. Disalutkan inti dari kernel silo menuju bunker silo untuk disimpan dan dijual. Sumber: PT. Mulia Tani Jaya Gambar 2.1. Sistem Input-Output pada PT. Mulia Tani Jaya II-3 2.1.1. Standard Mutu Bahan & Produk Pada PT. Mulia Tani Jaya menerapkan mutu bahan yaitu melakukan sortasi pada Tandan Buah Segar (TBS). Proses panen TBS yang tepat mempengaruhi produksi CPO yang dihasilkan dengan tingkat fraksi TBS sebesar fraksi II – fraksi III (buah matang dengan jumlah brondolan berkisar 25-75 %). Mutu produk yang ditetapkan terdiri dari tiga aspek yaitu 3-4% kadar FFA (Free Fatty Acid), 0,20-0,33% kadar air dan maksimum 0,015% kadar kotoran untuk CPO. 2.1.2. Bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya terbagi menjadi tiga yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan baku utama dengan komposisi bahan baku terbesar dalam proses produksi. Bahan baku PT. Muia Tani Jaya berasal dari pembelian dengan petani lokal serta agen penjual. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Gambar 2.2 Sumber: PT. Mulia Tani Jaya Gambar 2.2 Buah Kelapa Sawit II-4 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk menambah nilai mutu terhadap produk yang dihasilkan. Dalam proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya tidak menggunakan bahan tambahan karena produk yang dihasilkan masih berupa produk setengah jadi yaitu, crude palm oil (CPO) dan juga inti sawit (kernel). 3. Bahan penolong Bahan penolong merupakan bahan yang dibutuhkan untuk membantu proses produksi . Bahan penolong yang digunakan PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Bahan Penolong yang Digunakan No. 1. 2. 3. 4. Nama Bahan Penolong Gambar Bahan Penolong Fungsi Bahan Penolong Air Digunakan untuk menghasilkan uap air panas pada boiler untuk menjalankan turbin dan mesin produksi. Uap Digunakan untuk membantu proses produksi pada sterilizer, pressing, clarifying, dan proses kernel. Tawas Digunakan pada water treatment untuk menjernihkan air dan mengikat kotoran yang mengendap pada clarifying Soda Ash Digunakan di stasiun water treatment sebagai pengatur pH untuk menjaga kondisi basa agar pH netral II-5 Tabel 2.1. Bahan Penolong yang Digunakan (Lanjutan) No. Nama Bahan Penolong Gambar Bahan Penolong Fungsi Bahan Penolong Soda Kaustik Digunakan untuk menghilangkan protein, dan mengurangi zat warna dan pengotor berupa lendir pada minyak yang tidak dapat dihilangkan pada proses sebelumnya 6. Flocculant Digunakan untuk menggumpalkan partikel-partikel menjadi flok yang memungkinkan dapat dipisahkan oleh sendimentasi dan filtrasi. 7. Kalsium Karbonat Digunakan untuk memisahkan shell dan kernel. 5. Sumber: PT. Mulia Tani Jaya 2.1.3. Uraian Proses 2.1.3.1. Proses Produksi CPO Proses produksi CPO PT. Mulia Tani Jaya meliputi proses penerimaan yang berupa penimbangan dan sortasi, kemudian proses sterilisasi, proses thresher /penebahan, proses pelumatan hingga proses klarifikasi. Uraian proses produksi CPO antara lain sebagai berikut: 1. Proses Penerimaan Proses penerimaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan berat dari bahan produksi sebelum diproses sehingga menghasilkan standar mutu yang diinginkan. Pada proses ini terdapat proses II-6 penimbangan dan sortasi. Pada proses penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat Tandan Buah Segar (TBS) yang akan masuk kedalam pabrik. Jenis buah yang diterima berasal dari pihak ketiga (agen). Penimbangan dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang dengan sistem bruto, tarra dan netto dari angkutan yang masuk. Pada proses sortasi dilakukan pemilihan TBS yang layak diolah dan tidak. TBS yang layak diolah memiliki ciri buah betina dan memiliki tingkat fraksi II-fraksi III (buah matang) kemudian diangkut menuju loading ramp 7 pintu dengan menggunakan loader untuk proses pengolahan. 2. Proses Sterilisasi TBS yang sudah dimasukkan kedalam loading ramp kemudian dibawa ke sterilizer dengan menggunakan scraper conveyor. Sterilizer adalah tabung uap yang memiliki tekanan 3 bar atau 43,5115 psi yang dialirkan melalui pipa uap dari Back Pressure Vessel (BPV). PT. Mulia Tani Jaya memiliki 6 unit sterilizer dengan kapasitas perebusan sebanyak 13 ton/perebusan. Hasil perebusan akan dibawa menuju mesin thresher dengan menggunakan scrapper conveyer II-7 (bar) Grafik Proses Sterilisasi 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 (menit) Sumber: Mulia Tani Jaya Gambar 2.1. Grafik Proses Sterilisasi 3. Proses Thresher Setelah TBS dilakukan sterilisasi, proses selanjutnya ialah penebahan TBS / threshing dengan tujuan agar memisahkan brondolan dengan janjangan sawit. Proses penebahan dilakukan dua kali untuk menghindari adanya brondolan masih tersangkut pada janjang dengan menggunakan drum thresher. Thresher berfungsi untuk memisahkan brondolan dari janjang sawit dengan cara membanting sembari berputar. Berondolan yang telah rontok akan jatuh kebawah under thersher conveyor melalui bottom thresher conveyor dan dipindahkan menuju fruit elevator yang mengarah ke proses pelumatan. Janjang kosong yang telah bersih akan dikeluarkan menggunakan empty bunch conveyor. II-8 4. Proses Pelumatan Fruit elevator yang mengangkut brondolan akan masuk ke mesin digester. Mesin digester adalah mesin yang mencacah buah sawit menggunakan pisau digester. Penghancuran brondolan sawit dilakukan dengan pengadukan pada kecepatan 23 rpm, yang memisahkan ampas dari biji dan memudahkan proses pengepresan pada mesin screw press. Screw press berfungsi untuk mengeluarkan minyak dari daging buah dengan cara ditekan. Minyak hasil screw press akan diberikan air sebagai pengencer agar minyak mudah terpisah di mesin vibro screen dengan suhu air berkisar 90-95 oC. Nut dan fiber akan dikeluarkan dan ditarik dengan Cake Breaker Conveyor (CBC) menuju proses selanjutnya. 5. Proses Klarifikasi Setelah mengeluarkan minyak dari daging buah, minyak hasil pengepresan dibawa menuju sand trap tank kemudian dibawa proses pemurnian. Minyak yang telah sampai pada sand trap tank akan memisahkan cairan minyak yang berupa pasir yang dihasilkan sebelumnya dari screw press. Kemudian minyak yang keluar dari sand trap tank dilanjutkan ke vibro screen sedangkan pasir akan jatuh ke bak pasir. Pada vibro screen, minyak disaring dari serabutserabut yang lolos dari proses sebelumnya. Setelah itu minyak yang sudah disaring akan ditampung pada crude oil tank (COT). Minyak dari COT kemudian dibawa ke Continous Settling Tank (CST) untuk memisahkan minyak dengan lumpur/sludge. Minyak yang sudah terpisah akan masuk ke oil tank. Selanjutnya, minyak dari oil tank akan dipompa menuju vacuum II-9 dryer untuk mengurangi kadar air yang ada pada minyak. Setelah kadar air berkurang maka minyak dibawa ke storage tank dengan suhu lebih kurang 45-55oC. Lumpur hasil penyaringan akan dipompa ke sludge tank kemudian dibawa ke buffer tank untuk penampungan sementara. Kemudian sludge dibawa menuju vibro screen untuk dilakukan penyaringan. Sludge yang sudah disaring kemudian dibawa menuju sand cyclone untuk memisahkan pasir dan lumpur/sludge dengan prinsip sedimentasi. Kotoran yang disaring akan langsung dibuang sedangkan sludge akan dibawa ke sludge centrifuge untuk menghasilkan minyak sisaan yang akan disalurkan ke CST untuk pengolahan kembali. Sisaan lumpur hasil klarifikasi akan dibawa ke fat pit untuk dilakukan pengendapan. Sludge dari fat pit akan disalurkan menuju bak drain untuk penampungan. Pengendapan akan menghasilkan lumpur encer dan lumpur pekat dimana lumpur encer akan diolah kembali ke CST sedangkan lumpur pekat akan dibawa ke tempat pembuangan. 2.1.3.2. Proses Produksi Inti Kernel Proses produksi Inti Kernel PT. Mulia Tani Jaya meliputi proses dimana Fiber dan nut dari proses sebelumnya akan dibawa menuju depericarper melalui cake breaker conveyor. Depericarper bertujuan untuk memisahkan fiber dan nut. Pemisahan terjadi dengan prinsip pneumatik dimana fiber massa yang lebih ringan dibanding nut sehingga fiber akan terhisap oleh fiber cyclone untuk dibawa menuju bahan bakar boiler. Nut polishing drum akan memisahkan serabut halus dari nut dengan cara diputar dalam drum sedangkan nut grading drum akan II-10 menjalankan tugas untuk membagi jenis biji dura dan tenera. Setelah pembagian maka akan dibawa menuju ripper mill untuk dipecahkan sesuai dengan jenis biji yang telah dibagi. Biji yang sudah dipecah dari ripple mill yang berupa shell dan inti dimasukkan pada Light Tenera Dust Separator (LTDS) I dan II dimana LTDS I berfungsi untuk memisahkan shell halus dan debu sedangkan LTDS II digunakan untuk memisahkan inti utuh dan pecah serta shell yang dibawa melalui cracked mixture conveyor kemudian berlanjut ke cracked mixture elevator. Pemisahan kernel dan shell berlanjut pada clay bath dan akan dihantarkan di vibrating grade dimana pemisahan terjadi berdasarkan berat jenisnya di dalam air sehingga berat jenis kernel yang lebih ringan akan terapung masuk kedalam kernel silo untuk dikeringkan sedangkan shell yang berat akan berada dibawah dan disimpan di tempat penumpukan. Kernel yang berada didalam kernel silo akan dikeringkan kemudian setelah kering maka akan dibawa menuju bulk silo untuk disimpan. 2.2. Mesin dan Peralatan 2.2.1. Mesin Produksi Secara umum keseluruhan mesin produksi yang digunakan pada PT. Mulia Tani Jaya mengubah energi untuk melakukan pekerjaan manusia dengan lebih mudah. Mesin produksi yang digunakan pada produksi crude palm oil PT. Mulia Tani Jaya dalam membantu proses produksinya dapat dilihat pada Tabel 2.2. II-11 Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya No. Nama Mesin 1. 2. 3. 4. 5. Mesin Sterilizer Drum Thresher Gambar Mesin Spesifikasi 1. Kapasitas : 13 ton 2. Suhu : 177,77°C 3. Bentuk : Silinder Vertikal 4. Waktu Operasi : Maksimal 85 menit 1. Putaran : 23 rpm 2. Diameter : 2,3 m 3. Kapasitas : 60 ton/jam 4. Panjang : 6 m Mesin Digester 1. Kapasitas : 15 ton/jam 2. Jumlah Pisau : 12 3. Putaran : 23 rpm 4. Diameter : 1,4 m Mesin Screw Press 1. Tekanan : 43-48 bar 2. Kapasitas : 15 ton/jam 3. Suhu : 90-95°C 4. Putaran : 11-13 rpm Vibro Screen 1. Suhu : 90-95°C 2. Ukuran mesh : 2030 mesh 3. Kapasitas : 20 ton 4. Kecepatan : 1500 rpm Jumlah Unit Fungsi Mesin 6 Digunakan untuk melunakkan brondolan untuk memudahkan pelepasan daging buah. 2 Digunakan untuk memisahkan brondoldan dari jangjangan 4 Digunakan untuk melepaskan buah dari biji 4 Digunakan untuk mengekstraksi minyak dari hasil perebusan sebelumnya 4 Digunakan untuk menyaring minyak yang keluar dari sand trap tank II-12 Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Mesin 6. 7. 8. Vacuum Dryer Sludge Sentrifuge Compressor Gambar Mesin Spesifikasi 1. Kapasitas : 8 ton / jam 2. Tekanan 700 mmHg 3. Suhu : 70 - 80°C 4. Tipe : Silinder 1. Kapasitas : 8 Ton / Jam 2. Putaran : 1500 Rpm 1. Tekanan : 9 bar 2. Berat : 158 kg 3. Silinder : 2 buah 4. Jumlah Angin : 541 m3/menit Jumlah Unit Fungsi Mesin 1 Digunakan untuk memisahkan kadar air didalam minyak 3 Digunakan untuk mendapatkan minyak yang masih terkandung pada sludge 3 Digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan 1 Digunakan sebagai pemisah antara serat dan biji dengan sistem pneumatik 1 Digunakan untuk memisahkan nut jenis dura dan tenera 1. Kapasitas 35 ton/ Jam 2. Putaran : 860 Rpm 9. Depericarper 10. Nut Grading Drum 1. Lubang : 17 mm 11. Nut Polishing Drum 1. Kapasitas : 18 ton/ Jam 2. Diameter :1 m 3. Panjang : 4,8 m 4. Putaran : 13-18 rpm 1 Digunakan untuk memisahkan serat halus pada nut II-13 Tabel 2.2. Mesin Produksi PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Mesin Gambar Mesin Spesifikasi Jumlah Unit Fungsi Mesin 1. Kapasitas : 8 ton 2. Putaran : 860 Rpm 12. 13. 14. 15. 16. Ripple Mill Light Tenera Dust Separator Clay Bath Vibrating Grade Boiler Sumber: PT. Mulia Tani Jaya 1. Kapasitas 45 ton/ jam 2. Putaran : 2720 rpm 1. Putaran : 380 rpm 2. Kapasitas : 6,5-7 ton/jam 2 Digunakan untuk memecahkan biji 2 Digunakan untuk memisahkan shell, inti utuh dan inti pecah 1 Digunakan untuk memisahkan kernel dan shell yang berat jenisnya hampir sama 1 Digunakan untuk membersihkan inti dengan nut dengan sistem getaran. 2 Digunakan sebagai sumber energi potensial uap 1. Putaran : 1500 rpm 2. Kapasitas : 10 ton/jam 1. Jenis : water tube 2. Temperatur : 350°C 3. Kapasitas 20 ton uap /jam 4. Tekanan : 2500 kPa II-14 2.2.2. Peralatan (Equipment) Umumnya seluruh fasilitas produksi PT. Mulia Tani Jaya digunakan dengan baik dan telah berfungsi sejak tahun 2016. Pemeliharaan alat produksi dilakukan dengan cara mengecek kondisi alat sebelum digunakan untuk menunjang kegiatan produksi. Misalnya, pengecekan alat sterilisasi apakah memiliki kebocoran tekanan. Peralatan yang mendukung proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya ditunjukkan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya No. 1. 2. 3. Nama Peralatan Jembatan Timbangan Loading Ramp Sand Trap Tank Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 2 Digunakan oleh kendaraan untuk menimbang Tandan Buah Sawit (TBS) 1 Digunakan sebagai tempat pengisian Tandan Buah Segar (TBS) 1 Digunakan untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan ke saringan II-15 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Peralatan 4. Crude Oil Tank (COT) 5. Continous Settling Tank (CST) 6. 7. 8. Sludge Tank Buffer Tank Recovery Tank Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 1 Digunakan sebagai tempat penampungan minyak hasil penyaringan vibro screen 3 Digunakan sebagai tempat pengendapan sludge yang masih terkandung pada COT 1 Digunakan sebagai tempat penampungan sementara sludge hasil penyaringan CST 2 Digunakan sebagai penampungan sementara sludge dari sludge tank 1 Digunakan sebagai penampungan sludge yang masih mengandung minyak yang berasal dari condensate II-16 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Peralatan Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 9. Oil Tank 2 Digunakan sebagai tempat penampungan sementara minyak hasil penyaringan CST 10. Storage Tank 1 Digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara CPO sebelum dikirim 11. Nut Hopper 2 Digunakan sebagai tempat penampungan nut yang keluar dari nut polishing drum. 12. Kernel Silo 3 Digunakan sebagai tempat pengering kernel II-17 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Peralatan Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 13. Bulk Silo 2 Digunakan sebagai tempat penyimpanan / storage pada kernel 14. Scrapper Conveyor 7 Digunakan untuk memindahkan bahan baku selama proses produksi 2 Digunakan untuk memindahkan brondolan hasil thresher menuju fruit elevator 15. Under Thresher Conveyor 16. Bottom Thresher Conveyor 2 Digunakan untuk membawa brondolan hasil thresher menuju ke under thresher conveyor 17. Fruit Elevator 3 Digunakan untuk membawa bahan baku dari bawah ke atas secara horizontal II-18 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. 18. 19. Nama Peralatan Empty Bunch Conveyor Screw Conveyor Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 1 Digunakan untuk mengangkut tandan kosong dari proses thresher keluar dari proses produksi 7 Digunakan untuk mengantarkan hasil pengolahan yang berupa biji, kernel dan shell menuju proses produksi selanjutnya 1 Digunakan untuk mengantarkan kernel dan shell yang pecah menuju Light Tenera Dust Separator (LTDS) 20. Cracked Mixture Elevator 21. Cracked Mixture Conveyor 1 Digunakan untuk mengantarkan kernel dan shell yang pecah ke cracked mixtur elevator 22. Back Pressure Vessel (BPV) 1 Digunakan untuk menghilang kadar oksigen pada steam II-19 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Peralatan Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 23. Condensate 1 Digunakan untuk menampung oil losses dari pembuangan air sterilizer. 24. Sand Cyclone 1 Digunakan untuk memisahkan pasir yang terkandung didalam sludge 25. Fiber Cyclone 1 Digunakan untuk menghisap ampas dari biji. 26. LTDS Cyclone 2 Digunakan untuk menghisap shell yang ringan dari LTDS 27. Cake Breaker Conveyor 2 Digunakan untuk memecah ampas yang masih berupa gumpalan 1 Digunakan untuk menyaring minyak dan air yang disalurkan dari recovery tank 28. Reclaimed II-20 Tabel 2.3. Peralatan PT. Mulia Tani Jaya (Lanjutan) No. Nama Peralatan Gambar Peralatan Jumlah Unit Fungsi Peralatan 29. Fat Pit 1 Digunakan untuk menampung air yang masih terkandung minyak dari hasil penyaringan pada reclaimed 30. Bak Drain 1 Digunakan untuk menampung minyak dari fat pit. Sumber: PT. Mulia Tani Jaya 2.2.3. Utilitas Utilitas adalah komponen dari sistem perushaan industri yang berfungsi untuk menunjang seluruh kegiatan di PT. Mulia Tani Jaya. Utilitas dari PT. Mulia Tani Jaya terdiri atas: 1. Energi Listrik PT. Mulia Tani Jaya didukung oleh jaringan listrik PLN dengan beban sambungan 800 KVA dan didukung oleh generator set dengan output 220 KVA. Energi listrik digunakan untuk menggerakkan semua aktivitas dan kebutuhan di area pabrik PT. Mulia Tani Jaya. II-21 2. Air Sumber tenaga air PT. Mulia Tani Jaya diperoleh dari sumur dan sungai di area pabrik. Air digunakan untuk mendukung proses produksi dengan cara menghasilkan uap untuk memanaskan bahan baku dan digunakan untuk memelihara peralatan dan karyawan di dalam PT. Mulia Tani Jaya. 3. Bahan Bakar PT. Mulia Tani Jaya menggunakan fiber sebagai bahan bakar untuk boiler dimana boiler digunakan sebagai mesin untuk mengubah air menjadi uap yang akan digunakan oleh beberapa bagian produksi pada PT. Mulia Tani Jaya. 4. Work Shop Work shop pada PT. Mulia Tani Jaya memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran proses produksi seperti untuk mengatur penjadwalan perawatan mesin dan peralatan produksi, melakukan pengecekan kondisi dan perawatan fasilitas produksi, serta perbaikan fasilitas produksi yang rusak. 5. Laboratorium Laboratorium pada pada PT. Mulia Tani Jaya memiliki peran penting dalam pengendalian kualitas bahan baku dan mutu produk yang dihasilkan sehingga produk memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai dengan keinginan dari konsumen. II-22 2.2.4. Safety & Fire Protection Keamanan dan keselamatan pada pabrik merupakan bagian yang penting karena memiliki hubungan dengan proses produksi. Berikut merupakan peralatan safety and fire protection yang digunakan oleh pabrik PT. Mulia Tani Jaya yang dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Safety and Fire Protection No. Nama Gambar Fungsi Safety helmet Melindungi bagian kepala dari dampak benturan serta jatuhnya benda dari atas Safety shoes Melindungi kaki dari terpleset, tertimpa benda berbahaya atau berbenturan. Sarung Tangan Melindungi tangan dan jari dari suhu panas, goresan langsung, serta bahan zat kimia yang mudah berkontaminasi 4. Masker Melindungi mulut dan hidung atau saluran pernapasan dari bau menyengat pada proses produksi berlangsung 5. CCTV Memantau aktifitas yang terjadi dalam pabrik secara menyeluruh 1. 2. 3. II-23 Tabel 2.4. Safety and Fire Protection No. Nama Gambar Fungsi 6. Fire Extinguisher Memadamkan api terjadi kebakaran 7. Kacamata Melindungi mata dari percikan api ketika sedang mengelas pada bagian perbengkelan. apabila Sumber: PT. Mulia Tani Jaya 2.2.5. Waste Treatment Waste treatment merupakan suatu tindakan yang dilakukan terhadap limbah yang dihasilkan akibat proses produksi. Limbah yang dihasilkan PT. Mulia Tani Jaya umumnya merupakan limbah dalam berbagai wujud. Berikut ini adalah kategori limbah yang terdapat pada PT. Mulia Tani Jaya: 1. Limbah padat Proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah padat berupa tandan kosong (tankos), shell, abu boiler dan fiber. Limbah padat pada PT. Mulia Tani Jaya dapat dijual kembali kepada yang membutuhkan agar dapat diolah menjadi pupuk. 2. Limbah cair Proses Produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah cair berupa cairan sisa dari perebusan yang dikenal POME (palm oil mill effluent). Cairan II-24 tersebut kemudian dikumpulkan dan dialirkan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan dinetralkan kembali pHnya hingga ke ph 8. Limbah sludge atau lumpur padat dapat digunakan sebagai kompos karena memiliki bahan humus dan kandungan hara 3. Limbah gas Proses produksi di PT. Mulia Tani Jaya menghasilkan limbah gas berupa gas hasil pembakaran bahan bakar mesin boiler. 2.3. Pembahasan Tentang Proses Secara keseluruhan, proses produksi PT. Mulia Tani Jaya menggunakan sistem kontinu artinya segala proses produksi tetap berlanjut secara terus menerus tanpa henti. Hal ini memberikan dampak positif yang berupa penghematan waktu henti pada proses produksi. Namun terdapat dampak negatif dengan sistem produksi secara kontinu yaitu adanya kendala pada pemeliharaan mesin serta pembersihan mesin sehingga apabila terdapat perbaikan/kesalahan produksi maka akan berdampak pada kualitas yang dihasilkan. Kualitas CPO yang dihasilkan dari PT. Mulia Tani Jaya dapat diukur berdasarkan kadar air, kadar kotoran serta kadar ALB. Pada PT. Mulia Tani Jaya sering terjadi inkonsistensi pada kadar ALB. Hal tersebut dapat terjadi karena buah sawit yang diproses terdapat standar yang tidak sesuai seperti buah kurang segar, terdapat kekeliruan pada proses sortasi, maupun buah yang memiliki luka. Peralatan yang dipakai di dalam kegiatan proses produksi sangat memadai karena akan membantu karyawan dalam melaksanakan tugas yang II-25 diemban dalam pabrik, sedangkan untuk kebersihan dapat dikatakan cukup bersih walaupun masih terdapat beberapa peletakan peralatan yang dapat diletakkan lebih baik pada area produksi. Pada proses produksi, perawatan mesin secara berkala dibutuhkan untuk menunjang kelancaran proses dari awal hingga akhir produksi. Kerusakan mesin merupakan hal yang tidak terhindarkan sehingga ada baiknya untuk dilakukan perawatan berkala oleh teknisi yang memiliki keahlian dalam perawatan mesin. BAB III TATA LETAK PABRIK 3.1. Jenis Tata Letak Jenis tata letak yang digunakan oleh PT. Mulia Tani Jaya menggunakan tata letak jenis product layout, dimana mesin – mesin produksi diletakkan didasarkan aliran proses produksi atau alur dalam memproses suatu material satu per satu dari awal hingga produk selesai diproses sehingga proses produksi menjadi lebih efisien. Dikarenakan produksi pada PT. Mulia Tani Jaya dilakukan terus – menerus selama 24 jam, product layout juga dipilih dikarenakan dapat memudahkan dalam melakukan pengawasan dan mengurangi proses pemindahan material. 3.2. Pola Aliran Bahan Pola aliran bahan yang digunakan pada PT. Mulia Tani Jaya adalah pola aliran tak tentu/tak beraturan (odd angel), dimana mesin – mesin disusun dengan posisi tidak beraturan yang menjadikan bersudut ganjil. umumnya, pola aliran ini digunakan pada keterbatasan pada ruang, sehingga mesin – mesin dapat diletakkan didalam ruangan yang terbatas tersebut. Pola aliran ini digunakan pada PT. Mulia Tani Jaya dikarenakan pada proses produksi pengolahan TBS menjadi CPO diperlukan perpindahan material yang efisien dan terpendek yang memungkinkan untuk diterapkan. 3.3. Rincian Bagian/Departemen Rincian dari bagian setiap departemen yang ada pada PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut. Tabel 3.1. Rincian Departemen Bagian Production No. Departemen 1. Loading Ramp 2. Sterilizer 3. Threshing 4. Pressing 5. Klarifikasi 6. Kernel Plant 7. Gudang Workshop 8. Water Treatment 9. Boiler 10. Power House 11. 12. Workshop Waste Treatment 13. Tps Limbah B3 14. Storage 15. Ruang panel 16. Parkiran Truk Parkiran Sepeda Motor Production Service General Service 17. Area Bagian Area penimbunan sementara sekaligus tempat dilakukan sortasi pada TBS dan sebagai tempat untuk menjatuhkan TBS ke scrap conveyor Area perebusan TBS dengan menggunkan uap bertekanan Area perontokan TBS untuk memisahkan brondolan dari tandan Area proses press pada brondolan untuk mengeluarkan minyak Area pemisahan minyak, air, dan pengotor Area pengolahan biji untuk memisahkan cangkang, inti dan fiber Area penyimpanan perkakas bengkel Luas (m2) 1925 141 72 110 161 248 180 Area pengolahan air yang berasal dari 360 waduk Area penghasil uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan mengisi tangki 184 dearator Area pengolahan uap dari boiler untuk menghasilkan energi listrik dengan 166 generator turbin Area bengkel dan peralatan 384 Area pengolahan limbah cair dan padat 43680 Area penyimpanan sementara limbah 36 kategori B3 Area penyimpanan sementara CPO yang 30 sudah di selesai diproses Area pengaturan kelistrikan dan menampilkan input output parameter 60 mesin. Area parkir truk sebelum giliran dibongkar 9880 Area parkir sepeda motor 142 Tabel 3.1. Rincian Departemen (Lanjutan) Bagian No. General Service 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Departemen Area Bagian Parkiran Mobil Pos Satpam Pos Timbangan Kantor Mes Ruang Laboratorium Toilet Total Area parkir mobil Area pos satpam Area timbangan truk Area administrasi Area tempat tinggal karyawan Area pengujiaan dan pengukuran sampel CPO dan kernel Area toilet Sumber: Pengolahan Data 3.4. Pembahasan Tentang Tata Letak Jenis tata letak yang digunakan oleh PT. Mulia Tani Jaya menggunakan tata letak jenis product layout, dimana mesin – mesin produksi diletakkan didasarkan aliran proses produksi atau alur dalam memproses suatu material satu per satu dari awal hingga produk selesai diproses sehingga proses produksi menjadi lebih efisien. PT. Mulia Tani Jaya berluaskan tanah seluas 70.000 m2 dan luas tanah yang dipergunakan untuk bangunan departemen lingkungan pabrik adalah 58.953 m2. Berdasarkan ukuran tanah tersebut, maka PT. Mulia Tani Jaya memiliki lahan kosong seluas 11.047 m2. Perhitungan allowance pada PT. Mulia Tani Jaya adalah sebagai berikut. Allowance = Allowance = Luas Total Area - Luas Area Terpakai Luas Total Area 70.000 - (58.953) 70.000 = 15,78% x 100% x 100% Luas (m2) 300 6 105 90 560 72 61 58953 Sehingga, Luas lahan efektif yang dapat dipergunakan pada PT. Mulia Tani Jaya adalah seluas 15,78%. Layout PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Lampiran. BAB IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN 4.1. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian wewenang dan tanggung jawab serta hubungan vertikal dan horizontal suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya. Perubahan terhadap struktur organisasi merupakan jawaban dari berbagai tekanan baik internal maupun eksternal. Struktur organisasi pada PT. Mulia Tani Jaya adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Struktur organisasi PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Gambar 4.1. IV-1 Komisaris Presiden Direktur Wakil Direktur Manager Kepala Pemrosesan Operator Boiler Analis Petugas Keuangan Operator Water Treatment Asisten Pemrosesan Petugas Admin Kepala pemeliharaan Petugas Sortasi Powerhouse Welder Operator Waste Treatment Operator Helper Petugas Timbangan Operator Helper Operator Loader Operator Loading Ramp Operator Sterilizer Operator Threser Operator Klarifikasi Operator Palm Kernel Operator Press Operator Helper Operator Helper Operator Helper Operator Helper Operator Helper Operator Helper Operator Helper IV-2 Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Mulia Tani Jaya IV-3 4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi pada PT. Mulia Tani Jaya adalah sebagai berikut: 1. Komisaris a. Mengawasi jalannya manajemen perusahaan. b. Memberikan wawasan mengenai kebijakan yang ada dalam menjalankan perusahaan. c. Memantau efektivitas kebijakan perusahaan, performansi/kinerja serta proses pengambilan keputusan oleh direktur. d. Menerapkan strategi untuk memenuhi ekspektasi pemegang saham dan pemangku kepentingan. 2. Presiden direktur a. Memimpin dan mengontrol kegiatan perusahaan. b. Menunjuk seseorang untuk memimpin divisi tertentu. c. Melaksanakan kebijakan yang diberikan Komisaris d. Menjaga kestabilan perusahaan e. Bertanggung jawab atas kebijakan yang telah diterapkan. 3. Wakil Direktur a. Wajib mengganti direktur ketika direktur sedang tidak bisa memimpin perusahaan. b. Membantu direktur dalam mengendalikan aktifitas perusahaan. c. Melaporkan informasi atau kejadian yang terjadi dalam perusahaan. IV-4 4. Manager a. Memimpin setiap divisi di perusahaan. b. Mengatasi berbagai masalah yang dihadapi perusahaan. c. Mengembangkan perusahaan semakin maju. d. Mengeksplor dan mengembangkan sumber daya perusahaan. e. Mengawasi pelaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan oleh direktur serta memberikan saran terkait pelaksanaan tugas. 5. Kepala Pemrosesan a. Mengelola operasional harian perusahaan. b. Bertanggung jawab atas kelancaran fungsi-fungsi peralatan/utilitas. c. Membuat program dan melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk. d. Menciptakan lingkungan yang positif dan menjamin keselamatan pekerja. 6. Petugas Keuangan a. Memberikan bimbingan dan arahan untuk menghasilkan laporan yang sesuai. b. Mempersiapkan laporan keuangan. c. Membuat anggaran tahunan. d. Menganalisis laporan keuangan dan laporan lainnya. 7. Kepala Pemeliharaan a. Merawat dan melaksanakan perawatan peralatan produksi. b. Melacak pemeliharaan peralatan dan fasilitas/alat pendukung lainnya. c. Memeriksa apakah ada pengelasan yang longgar setiap hari. IV-5 8. Asisten Pemrosesan a. Membantu kepala pemrosesan dalam mengelola operasional harian perusahaan b. Membantu kepala pemrosesan dalam mengecek kelancaran fungsi-fungsi peralatan/utilitas c. Membantu kepala pemrosesan dalam membuat program dan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk d. Membantu kepala pemrosesan dalam menciptakan lingkungan yang positif dan menjamin keselamatan pekerja 9. Operator Boiler a. Bertanggung jawab atas kelancaran pengoperasian mesin boiler b. Mengontrol kualitas air boiler sesuai spesifikasi yang ditentukan. 10. Analis a. Memeriksa kualitas CPO dan palm kernel yang diproduksi setiap hari untuk memastikan standar yang ditentukan telah dipenuhi. b. Menyetujui laporan hasil tes dan inspeksi pada bahan mentah pada awal produksi hingga menjadi produk akhir. 11. Operator Water Treatment a. Menjaga pH air dengan menyuntikkan injeksi kimia (pompa dosis kimia) sesuai dengan kondisi yang ditetapkan oleh perusahaan dan membersihkan air serta mengganti filter air yang digunakan 12. Operator Loader a. Memindahkan buah dari loading ramp ke dalam scraper conveyor IV-6 b. Merapikan buah yang tidak tersusun pada tempat loading ramp c. Memindahkan janjang kosong ke truk. d. Memindahkan fiber dan kernel ke truk 13. Operator Loading Ramp a. Memindahkan dan mengisi buah kelapa sawit ke keranjang buah. 14. Operator Sterilizer a. Mengukus buah kelapa sawit dan membersihkan sterilizer. 15. Operator Thresher a. Mengoperasikan scraper conveyor yang berisi buah kelapa sawit dan tuang ke dalam mesin thresher b. Membersihkan dan membawa buah yang belum matang ke loading ramp untuk direbus kembali. 16. Operator Klarifikasi a. Mengoperasikan crude pump oil, purifier, hot well pump, oil transfer pump, dsb. 17. Operator palm kernel a. Mengawasi semua unit mesin pengolahan kernel 18. Operator Press a. Menjaga panel tetap stabil untuk mencegah sekrup pecah didalam mesin karena tekanan tinggi. 19. Petugas Admin IV-7 a. Bertugas dan bertanggung jawab dalam mengkoordinasi dan membuat pembukuan, keuangan, bertanggung jawab atas administrasi pembukuan dan keuangan secara cermat dan rapi. 20. Petugas Timbangan a. Melakukan pengecekan saat menimbang mobil pemuat TBS saat masuk dan keluar pabrik. 21. Powerhouse a. Menyalakan genset dan memantau penggunaan listrik pabrik b. Mendrainase pipa air dengan membuka katup. 22. Tukang las / Welder a. Ditugaskan untuk mengelas atau menyambungkan objek yang terbuat dari besi, aluminium, dan tembaga. 23. Petugas Sortasi a. Ditugaskan untuk mensortir buah yang baru datang ke loading ramp 24. Operator Helper a. Ditugaskan untuk membantu operator-operator dalam mengoperasikan mesin-mesin yang berkaitan sesuai dengan operator yang dibantu. 25. Operator Waste Treatment a. Ditugaskan untuk mengawasi dan mengendalikan limbah yang dihasilkan dari proses pabrik agar aman untuk dialirkan kembali b. Mengawasi limbah yang dihasilkan dari pabrik c. Mengumpulkan limbah organik yang masih dapat dijual kembali menjadi pupuk. IV-8 4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam kerja Tenaga kerja pada PT. Mulia Tani Jaya yaitu sebanyak 66 orang yang tergolong sebagai karyawan tetap. Tenaga kerja bagian produksi umumnya memiliki pendidikan minimal SMA sederajat sedangkan untuk bagian manajerial dan kantor umumnya memiliki tingkat pendidikan S1. Perincian tenaga kerja pada PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Mulia Tani Jaya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Bagian Pekerjaan Komisaris Presiden Direktur Wakil Direktur Manager Kepala Pemrosesan Petugas Keuangan Kepala Pemeliharaan Asisten Pemrosesan Operator Boiler Analis Operator Water Treatment Operator Helper Operator Loader Operator Loading Ramp Operator Sterilizer Operator Thresher Operator Klarifikasi Operator Palm Kernel Operator Press Petugas Admin Petugas Timbangan Power House Welder Petugas Sortasi Operator Waste Treatment Total Sumber: PT. Mulia Tani Jaya Jumlah (Orang) 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 16 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 12 2 66 IV-9 Hari kerja di PT. Mulia Tani Jaya yaitu selama 7 hari dengan jam kerja 12 jam per shift per hari. Pembagian jam kerja tenaga kerja pada PT. Mulia Tani Jaya bagian produksi dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Pembagian Jam Kerja bagian produksi pada PT. Mulia Tani Jaya Shift 1 2 Waktu Pukul 08.00 - 12.00 WIB Pukul 12.00 - 13.00 WIB Pukul 13.00 - 20.00 WIB Pukul 20.00 - 08.00 WIB Keterangan Bekerja Istirahat Bekerja Bekerja Sumber: PT. Mulia Tani Jaya Sedangkan untuk pembagian jam kerja tenaga kerja bagian administrasi pada PT. Mulia Tani Jaya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi pada PT. Mulia Tani Jaya Waktu Pukul 08.00 - 12.00 WIB Pukul 12.00 - 13.00 WIB Pukul 13.00 - 16.00 WIB Keterangan Bekerja Istirahat Bekerja Sumber: PT. Mulia Tani Jaya 4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan pekerja pada PT. Mulia Tani Jaya memberikan gaji dasar berupa UMK pada kabupaten langkat sebesar Rp 2.711.377 dan uang lembur pada setiap jam mereka bekerja sebesar Rp 15.672, apabila bekerja pada hari minggu maka upah lembur bekerja akan dikali 2 dan apabila berkenaan dengan hari besar atau libur nasional maka akan dikali 3 dari upah dasar yang dimana penggajian akan dibayarkan kepada setiap karyawan setiap bulannya. IV-10 Lama jam kerja yang merupakan gaji dasar yaitu selama 7 jam dan yang melebihi 7 jam dianggap lembur, Kemudian hari kerja pada PT.Mulia Tani Jaya adalah selama 25 hari kerja yang terhitung sebagai perhitungan gaji dasar karyawan. Selain upah dasar PT. Mulia Tani Jaya juga memberikan fasilitas-fasilitas tambahan kepada karyawannya, yaitu 1. BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan disediakan untuk memberikan fasilitas kesehatan kepada tenaga kerja apabila tenaga kerja memerlukan perawatan dan kunjungan ke dokter untuk menkonsultasikan kesehatannya kepada dokter. 2. BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan disediakan untuk memberikan perlindungan atas resiko-resiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, hingga perjalanan dinas. Jaminan kesehatan juga termasuk penyakit yang disebabkan oleh lingkungan tempat bekerja. Perlindungan yang diberikan tidak terbatas biayanya, sesuai dengan kebutuhan medis hingga pekerja sembuh. 3. THR (Tunjangan Hari Raya) THR diberikan kepada setiap tenaga kerja pada hari-hari besar yang nominalnya sebesar 1 kali gaji. 4. Mess Mess yang disediakan digunakan sebagai tempat tinggal karyawan. Mess biasanya diberikan kepada karyawan diperlukan pabrik standby untuk IV-11 kepentingan pabrik seperti karyawan bagian pemeliharaan yang bisa saja dibutuhkan sewaktu-waktu saat sedang ada kerusakan pada pabrik. Mess juga diberikan kepada karyawan yang didatangkan dari luar kota yang membutuhkan tempat tinggal 5. Cuti Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghindari kejenuhan saat bekerja dengan jatah per tahun dan cuti melahirkan sesuai Undangan-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, penetapan masa cuti melahirkan hanya berdurasi sebatas 3 bulan saja. Hak cuti 3 bulan itu dibagi menjadi dua, yaitu 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan pasca melahirkan. 4.5. Sistem Informasi Sistem informasi perusahaan PT. Mulia Tani Jaya dikembangkan dengan menggunakan jaringan telepon (yaitu: 085207289997) dan email (yaitu: ptmuliatanijaya@yahoo.com). 4.6. Pembahasan Aspek Organisasi PT. Mulia Tani Jaya menggnakan struktur organisasi lini dan organisasi fungsional. Dikatakan lini karena dari wewenang pemimpin tertinggi komisaris memberikan perintah kepada presiden direktur kemudian wakil direktur dan manager memberikan instruksi serta mengawasi secara langsung kepala divisi di bawahnya. Sedangkan fungsional karena kegiatan-kegiatan sejenis dikategorikan pada suatu kelompok departemen yang sama. IV-12 Pembagian struktur organisasi lini dan fungsional pada PT. Mulia Tani Jaya sudah baik karena memungkinkan pemanfaatan karyawan secara ekonomis dan efisiensi yang meningkat. Pembagian lini fungsional membuat penyampaian informasi kepada karyawan lebih mudah dan terorganisir karena perintah diberikan kepada setiap kepala disivi dan disampaikan kepada staff dan operator pada setiap divisi untuk disampaikan kepada helper dan operator setiap divisi untuk dilaksanakan.