Uploaded by azharizam12

Kel 16 Sampah Organik

advertisement
TUGAS KIMIA LINGKUNGAN
KARTU IDENTITAS KONTAMINAN
SAMPAH ORGANIK (Kotoran Binatang Ternak)
Oleh:
Choirun Nisa
(073194014)
Sufianatul N.
(073194019)
Anik Chumaidah
(073194021)
Pendidikan Kimia 2007 A
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2009
KARTU IDENTITAS KONTAMINAN/POLUTAN
Nama Kontaminan/Polutan
Spesifikasi
1
: Sampah organik
: Kotoran binatang ternak
Karakter (Sifat-sifat Fisik)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, sisa kayu, kotoran manusia atau binatang ternak dan sebagainya.
Dalam pembahasan ini kami akan lebih fokus membahas tentang kotoran binatang
ternak.
Sifat-sifat fisik dari kotoran binatang ternak, diantaranya:
a. Berbagai bentuk limbah ternak:
Bentuk Padat : feses, sisa pakan, isi rumen dan perut, ternak mati dll.
Bentuk Cair : Urin, air cucian ternak.
Bentuk Gas : NH3, H2S, CH4, dll yang berkaitan dengan bau.
b. Jumlah Limbah: Umumnya setiap kilogram susu yang dihasilkan ternak perah
menghasilkan 2 kg limbah padat (feses).
c. Kandungan Padatan:

Kotoran kambing mengandung N dan K masing-masing dua kali lebih besar
dari pada kotoran sapi.

Kotoran Babi mengandung P dua kali lebih banyak dari kotoran Sapi.

Kandungan K dalam urine adalah lima kali lebih banyak daripada dalam
kotoran padat, sedang kandungan N adalah dua kali lebih banyak.
Daftar Pustaka
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia
untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan.Bogor:http://www.rudyct.com/PPS702ipb/06223/kel4_sem1_023.htm (diakses tanggal 20 oktober
2009)
Sinaga,S.2009.Sifat dan Karakteristik Limbah
Ternak.http://blogs.unpad.ac.id/SaulandSinaga/?p=39 (diakses
tanggal 30 September 2009)
2
Sumber (Asal Kontaminan/Polutan)
Kotoran binatang ini berasal dari berbagai sumber, diantaranya:
1. Peternakan hewan
Misalnya : Sapi, kerbau, kuda, babi, kambing dan domba.
2. Tempat pemotongan hewan
3. Kebun binatang
4. Pasar hewan
5. Pengolahan produk ternak
Daftar Pustaka
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia
untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan. Bogor:
http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/06223/kel4_sem1_023.htm
(diakses tanggal 20 oktober 2009)
3
Reaksi-Reaksi Yang Relevan (Karakter Kimia)
Gambar di bawah ini memperlihatkan alur proses perombakan selulosa dari kotoran
ternak hingga terbentuk gas.
Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu:
(a) Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan
pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan struktur
bentuk polimer menjadi bentuk monomer;
(b) Pengasaman, pada tahap ini gula sederhana yang terbentuk pada tahap hidrolisis
akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari
perombakan gula-gula sederhana ini yaitu asam asetat, propionat, format, laktat,
alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan ammonia.
(c) Metanogenik, pada tahap ini terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri
pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini, yaitu mereduksi sulfat dan
komponen sulfur lainnya menjadi hidrogen sulfida.
Daftar
Pustaka
Haryati, Tuti.2006.Biogas : Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber
Energi Alternatif.Bogor:WARTAZOA Vol.16 No.3
4
Perubahan-perubahan Spesies (Karakter Kimia)
Perubahan limbah kotoran binatang ternak dapat dirubah menjadi gas metana, dengan
proses sebagai berikut:
Limbah ternak (selulosa, lipid, protein)
Bakteri fermentasi
Asetat, H2, CO2
(NH3, S2)
Alcohol, asam organik
Bakteri asetogenik
Bakteri asetogenik
Asetat, H2, CO2
Bakteri asetogenik
H2 + CO2
CH3COOH + H2O
CH4 + H2O
CH4 + CO2
kotoran ternak dapat menghasilkan:
1. Bahan bakar yaitu biogas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran ternak pada
keadaan aerobik
2. Bioarang dalam bentuk arang, yang dilakukan dengan merobah kotoran ternak dalam
bentuk briket dengan menggunakan alat cetak
Selain itu, limbah ternak dapat diekstraksi dengan NaOH dan etanol menghasilkan
asam fumat.
Daftar
Pustaka
Bahar, Y. H. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan sampah.
Jakarta: PT Waca Utama Pramesti
Ridwan.2006.Ternak Sebagai Pupuk dan Sumber Energi. Jabar:
http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/Kotoran%20ternak%
20 sebagai%20pupuk%20dan%20sumber%20energi.pdf (diakses
tanggal 20 oktober 2009)
5
Perpindahan (Jejak di Sistem dan Lingkungan Air, Udara dan Tanah)
Kotoran binatang yang jatuh ke tanah akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi
unsure hara yang dapat menyuburkan tanah. Apabila tanah yang mengandung kotoran
binatang ternak terbawa oleh air maka zat yang dari kotoran binatang yang ada di
tanah akan berpindah ke air, kemudian apabila air mengalami penguapan maka zat
yang dari kotoran binatang ternak ( seperti NH3, H2S ) yang ada di air akan berpindah
ke udara menghasilkan bau yang tidak sedap.
Daftar Pustaka
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia
untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan.Bogor:http://www.rudyct.com/PPS702ipb/06223/kel4_sem1_023.htm (diakses tanggal 20 oktober
2009)
6
Efek Toksikologi
Efek toksik yang ditimbulkan oleh kotoran binatang ternak, diantaranya:
a. Gangguan Kesehatan:
· Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan penyakit, seperti disentri, diare, dll.
· Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus
(penyakit pes).
b.
Menurunnya kualitas lingkungan hidup
Adanya industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan, karena
menumpuknya limbah peternakan. Polutan yang disebabkan oleh dekomposisi
kotoran ternak yaitu BOD dan COD (Biological/Chemical Oxygen Demand),
bakteri patogen, polusi air (terkontaminasinya air bawah tanah, air permukaan),
debu, dan polusi bau.
c.
Menurunnya estetika lingkungan
Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan
tidak indah untuk dipandang mata;
Limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media
untuk berkembang biaknya lalat.
Daftar
Pustaka
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia untuk
Mengurangi Pencemaran
Lingkungan.Bogor:http://www.rudyct.com/PPS702ipb/06223/kel4_sem1_023.htm (diakses tanggal 20 oktober
2009)
7
Identifikasi (Kualitatif)
Cara menguji biogas yang dihasilkan sampah organik yaitu apabila gas yang
dihasilkan mudah terbakar, dan menghasilkan api biru serta tidak mengeluarkan asap,
maka gas tersebut mengandung sampah organik dari kotoran ruminansia.
Daftar
Pustaka
Hermawan,Beni.2007.Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Biogas.
http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/sampah_organik_sebagai_
bahan_baku_biogas/ (diakses tanggal 21 Oktober 2009)
8
Identifikasi
(Kuantitatif, termasuk Prinsip Dasar Reaksi dan Kerja Instrumen/Alat)
Untuk memperkirakan jumlah limbah binatang ternak, umumnya digunakan standar
bahwa setiap kilogram susu yang dihasilkan ternak perah menghasilkan 2 kg limbah
padat (feses), dan setiap kilogram daging sapi menghasilkan 25 kg feses (Sihombing,
2000).
Daftar Pustaka
9
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia
untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan.Bogor:http://www.rudyct.com/PPS702ipb/06223/kel4_sem1_023.htm (diakses tanggal 20 oktober
2009)
Perundang-undangan yang Terkait dan Tuntutan yang Diberlakukan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2006
TENTANG
PEMANFAATAN KOTORAN RUMANSIA UNTUK BIOGAS
Daftar
Pustaka
DPRRI.2008.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006
Tentang Pemanfaatan Kotoran Rumansia untuk Biogas.
Jakarta:
www.menlh.go.id/...sampah/Undang%20Undang%20Nomor%
2018%20 Tahun%202008.pdf (diakses tanggal 29 oktober
2009)
10
Preventif
Ide-ide Penanganan (Preventif dan Kuratif)
-
Pembangunan tempat peternakan hewan ternak jauh dari pemukiman
masyarakat
-
Kebersihan kandang ditingkatkan
-
Diberi disinvektan
-
Diganti gabahnya
-
Diolah dan dijadikan pupuk kompos
-
Diolah menjadi biogas
Kuratif
Daftar Pustaka
Bahar, Y. H. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan sampah.
Jakarta: PT Waca Utama Pramesti
Nurtjahya,Eddy.et al.2003.Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia
untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan.Bogor:http://www.rudyct.com/PPS702ipb/06223/kel4_sem1_023.htm (diakses tanggal 20 oktober
2009)
Download