Uploaded by neshayama

nestle 1

advertisement
Tugas Kelompok
Manajemen Strategis
Case 11 : Nestle in 2008
Dosen pengampu : Drs. Achmad Sobirin, MBA., Ph.D., Ak
Disusun oleh :
Amiruddin Kalbudi
15911078
Nidya Nur Fauziah
15911075
Setyo Dimas Dwicahyo
15911077
Adhi Puspa Nugroho
15911087
Magister Manajemen
46 A
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016
1
Daftar Isi
Manajemen Strategis..............................................................................................................................i
Case 11 : Nestle in 2008.........................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
I.
Ringkasan Kasus - Case 11 : Nestlé in 2008...............................................................................1
1.1. Informasi Umum..................................................................................................................1
1.2. Informasi Detail...................................................................................................................1
1.2.1. Era Maucher (1980 – 1997).....................................................................................1
1.2.2. Era Brabeck (1997- 2008)........................................................................................2
1.2.3. Nestle’s New Vision..................................................................................................3
1.2.4. Riset dan Pengembangan........................................................................................3
1.2.5. Struktur Organisasi.................................................................................................4
1.2.6. Operasi dan Raw material Sourching....................................................................5
1.3. Informasi Keuangan............................................................................................................6
1.4. Suksesi kepada Buckle pada tahun 2008............................................................................6
1.4.1. Platform Pertumbuhan...........................................................................................7
II.
RUMUSAN PERMASALAHAN............................................................................................7
III.
PEMBAHASAN.......................................................................................................................9
2
I.
Ringkasan Kasus - Case 11 : Nestlé in 2008
I.1. Informasi Umum
Pendiri Nestlé, seorang ahli farmasi dari Jerman bernama Henri Nestlé,
menciptakan produk 'farine lactée' (yang artinya tepung dan susu) di Vevey, Swiss
pada tahun 1987. Produk ini merupakan kombinasi susu sapi, tepung gandum dan
gula, dan Nestlé menciptakannya bagi bayi-bayi yang tidak dapat menerima Air Susu
Ibu, untuk mengatasi tingginya angka kematian bayi saat itu. Sejak saat itu pula,
Henri Nestlé mulai menggunakan logo 'sarang burung' bermakna sarang kecil (little
nest) yang menjadi ikon hingga saat ini.
Perusahaan mulai berkembang dibenua eropa dan pada tahun 1905 melakukan
merger dengan Anglo-Swiss Condensed Milk Company membuat perusahaan semakin
berkembang baik secara geografis dan perkembangan produk dengan membuat
produk baru termasuk cokelat. Pada awal tahun 1900-an Nestle mengoperasikan
pabrik untuk mengolah produk bayi dan susu di Amerika Serikat, Inggris, Jerman,
Spanyol, Australia (tahun 1907). Selanjutnya mendirikan warehouse di singapura,
hongkong dan bombay untuk memenuhi permintaan yang mulai berkembang pesat di
pasar Asia. Tahun 1920 Nestle membuka pabrik di Brasil yang merupakan rangkaian
dari fasilitas pengolahan di amerika latin.
Melalui berbagai akuisisi, Nestlé mulai memasuki area-area baru yang sedang
bertumbuh pesat seperti makanan beku, dan memperluas bisnis tradisionalnya dari
area susu, kopi dan makanan dalam kemasan kaleng. Pada tahun 1937 Nestle
mengeluarkan produk Nescafe yang pada awalnya diciptakan untuk membantu
kelebihan pasokan kopi pada industri kopi di Brasil. Pada 1970an, perusahaan
melebarkan bisnisnya ke area kefarmasian dan kosmetik. Pada tahun 1969 Nestle
memasuki bisnis air mineral dengan membeli saham VITTEL, produk air minum dari
Perancis. Pada tahun 1974 Nestlé melebarkan bisnisnya di luar area makanan dan
minuman dengan menjadi pemegang saham kecil di perusahaan kosmetik global
L’Oréal. Pada tahun 1977 Di bawah nama baru Nestlé S.A., perusahaan melanjutkan
strategi diversifikasinya dengan membeli Alcon Laboratories, perusahaan yang
menghasilkan produk-produk kefarmasian dan kesehatan mata dari Amerika Serikat.
I.2. Informasi Detail
I.2.1. Era Maucher (1980 – 1997)
1
Era ini adalah masa Helmut Maucher menjadi CEO dimana pada tahun 1978 -1981
terjadi penurunan tingkat keuntungan. Maucher mengambil langkah radikal dengan
memangkas beberapa unit produk yang tidak memiliki performa baik, memangkas
ketidakeffisienan, mengetatkan aliran kas, mereorganisasi manajemen tingkat atas, dan
kembali memfokuskan energi untuk mempertahankan perusahaan yang memproduksi
makanan kelas dunia.
Dengan memperluas produk selain produk inti (kopi susu dan produk cokelat)
dengan yang memiliki dua tujuan utama yaitu untuk meningkatkan market share di
Amerika dan membuat Nestle sebagai world leader dalam hal peningkatan
pertumbuhan segmen-segmen tertentu (air mineral dan produk cokelat). Pada tahun
1985 Nestle mengakuisisi carnation sebuah perusahaan amerika bergerak di bidang
industri makanan terbesar dalam sejarah saat itu.
I.2.2. Era Brabeck (1997- 2008)
Brabeck merupakan pengganti dari maucher, tujuan brabeck adalah untuk mencapai
keberlanjutan persaingan secara global melalui empat pilar strategis (four strategic pillar) :
1.
2.
3.
4.
Low Cost, mengifisienkan biaya operasi
Renovation dan Innovation dalam lini produk Nestle
Ketersediaan universal (Universal Availibility)
Meningkatkan komunikasi dengan konsumen dengan produk yang lebih baik.
Dengan empat pilar tersebut akan memungkinkan tercaainya Nestle Model
yakni istilah yang digunakan untuk menggambarkan tujuan jangka panjang dari
pertumbuhan organik yang berkisar antara 5% - 6% per setiap tahun, dilanjutkan
dengan peningkatan EBIT dan peningkatan capital management.
Riset dan Pengembangan (RnD) direksturisasi untuk lebih renspnsif kepada
konsumen da lebih baik dalam menghantarkan renovasi dan inovasi.
Program sistem rating 60/40 juga diinisasi dengan cara mengetahui tingkat
preferensi dari konsumen untuk memilih produk Nestle dibandingkan dengan produk
kompetitor dimana apabila nilai preferensi dibawah 60% maka produk tersebut akan
diformulasi ulang, dihentikan, atau dijual.
Pada tahun 2000 brabeck juga menginisiasi GLOBE yakni sebuah sistem
informasi real time yang komprehensif yang mampu menyatukan dan mengikat
2
keseluruhan bisnis Nestle bersama-sama dalam satu infrastruktur teknologi. Tujuan
dari GLOBE adalah untuk menggabungkan data (dengan standardisasi dan definisi
yang sama antar unit bisnis). mengelola informasi, dan membuat sebuah pembelajaran
yag dapat saling dibagi antar anak perusahaan yang berbeda secara geografis.
Selama ini perusahaan selalu mengolah dari bahan dasar agrikultural dan
sekarang bergeser dengan menjual beberapa pabrik pengolahan coklat dan dairy
product kemudian membeli bahan-bahan komposisi dari suplayer luar. Dengan
demikian perusahaan menjual unit produk yang tidak memiliki nilai tambah (value
added).
Beberapa akuisisi besar juga dilakukan untuk mempertahankan tingkat
soliditas Nestle dalam beberapa kategoru antara lain : produk air mineral, kopi, es
krim, dan formula susu bayi.
I.2.3. Nestle’s New Vision
Seiring dengan perubahan operasional maka Nestle berubah dan bergeser dari
perusahaan makanan dan minuman berteknologi berubah menjadi visi yang lebih luas dari
nutrisi, kesehatan dan kebaikan (nutrition, Health, and wellness).
Nestle memahami bahwa konsumen sudah paham keterkaitan antara makan
keselahatan dan kebutuhan kesehatan pribadi.
Target lain dari nutrisi, health dan wellness
1. Functional Benefit, BABs (branded active benefits) yakni nilai tambah dari sebuah
produk yang memungkinkan dittambahkan sehingga produk tersebut memiliki
nilai tambah bagi konsumen
2. Specialty nutrition Products, membuat produk yang dibutuhkan konsumen dengan
kebutuhan khusus seperti bayi, anak-anak, atlit dan orang dengan kondisi
kesehatan shusus.
3. Services, adanya layanan lain dari produk yang membuat konsumen dapat
berkonsultasi tentang kebutuhan gizi, konsultasi diet yang disesuaikan dengan
adanya situasi dan kondisi tertentu dari konsumen.
I.2.4. Riset dan Pengembangan
3
Visi dari nutrisi, kesehatan dan wellness dapat dilakukan dengan adanya riset
dan study yang menghubungkan antara diet, faktor genetik, untuk menghasilkan ide
produk yang revolusioner.
Pusat riset dikembangkan di Nestle Research Center (NRC) di Swiss yang
merupakan fasilitas fundamental terbesar dalam bidang pangan, nutrisi dan lain
sebagainya. Nestle menganut model “open inovation” dengan mempekerjakan lebih
dari 300 peneliti dari luar dan berkolaborasi secara global dengan 5.000 peneliti dari
perguruan tinggi top dunia. Tahun 2007 Nestle berkomitmen untuk menginvestasikan
lebih dari CHF 1,5 Miliar untuk lebih dari 10 tahun untuk para start up dan
perusahaan yang sedang berkembang dalam area produk pangan, nutrisi, kesehatan
dan wellness.
Produk produk baru Nestle lahir dari adanya aplikasi riset dan pengembangan
secara global namun dalam memasukkan produk baru tersebut kesebuah region
tertentu akan sangat tergantung dari keputusan manajer lokal terlebih dahulu apakah
akan dimasukkan dalam portofolio produk mereka atau tidak.
I.2.5. Struktur Organisasi
4
Nestle memiliki struktur organisasi yang flat dan bersifat desentralisasi meskipun memiliki
275.000 karyawan dan sudah mampu menjual produk ke 130 negara.
Selain dari struktur organisasi tersebut terdapat Country manager disebut juga
sebagai market head yang diberikan tingkat kemandirian yang bersifat autonom yang
berhubungan langsung denga konsumen di wilayah kerjanya. Nestle merasa bahwa
manajemen lokal akan lebih memahami kultur masyarakat, citarasa, motivasi
konsumen, dan akan mampu menterjemahkan apa yang diinginkan oleh konsumen
lokal sehingga produk yang dihadirkan dapat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Kepemimpinan puncak di Nestle yang berpusat di swiss tidak melakukan
kegiatan yang keseharian (day-to-day) secara lebih detil dari mulai negosiasi sampai
dengan kontrak bisnis. tugas dari manajemen puncak tersebut adalah untuk
memberikan arah dan panduan kemana arah perusahaan sehingga orang-orang dalam
5
perusahaan harus berjalan dalam arah yang sama dan menggunakan strategi dan alat
bantu yang tepat.
Hal ini dapat terjadi karena rata-rata pekerja Nestle kebanyakan adalah
seorang yag sudah bekerja kurang lebih 25 tahun di perusahaan sehingga mereka
mengetahui secara baik dengan kultur budaya perusahaan.
I.2.6. Operasi dan Raw material Sourching
Tahun 2007 Nestle mengoperasikan 480 pabrik di 86 negara. setengah dari pabrik
tersebut berada di negara berkembang dan produk yang dihasilkan diserap oleh pasar lokal.
Nestle tidak membangun pabrik di tempat yang murah dan menjual produk di tempat yang
mahal. Tujuan produksi pangan dari Nestle selalu untuk pasar lokal, sehingga terjangkau dan
lebih segar dimana hal tersebut menjadi sesuatu yang baik bagi dunia.
Untuk mendukung operasional secara global Nestle menghabiskan sekita CHF 13
Billion per tahun pada material agrikultur (dairy 51%, cofee 15%, sugar 9%, cocoa 8%).
Pembelian bahan baku tersebut hampir 60% dilakukan di negara dengan tingkat ekonomi
berkembang.
Pada negara berkembang, Nestle mebeli komoditas agrikultur dari pasa loka dan
terkadang lansung dsari petani hal ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan kerjasama
dan menjadi pilihan dari petani lokal. Nestle bahkan seringkali memberikan beberapa anjuran
dan saran agar petani mampu lebih mampu memasarkan produksinya. Hal ini dipandang
perlu mengingat Nestle membutuhkan mereka untuk menjaga sustainibiltas bisnis jangka
panjang.
Terdapat kemungkinan juga bahwa dengan adanya globalisasi makan kebutuhan
pasokan untuk negara dengan jumlah penduduk yang banyak akan kekurangan pasokan
produk apabila terdapat peningkatan kemampuan ekonomis yang memungkinkan peningkatan
konsumsi produk Nestle.
I.3. Informasi Keuangan
1.
Laporan konsolidasi keuangan tahun 2007
Uraian
EBIT
EBIT Earnings BIT
2007
14.434
14%
2006
12.786
13,5%
6
2.
Consolidated Balanced sheet 2007
Uraian
Total Assets
Total Liabilities
Total Equity
3.
2007
13.439
2006
11.676
(11.232)
(6.469)
Financial information (2003- 2007)
Uraian
Market
Capitalization
5.
2006
101.805
48.957
52.848
Consolidated Cashflow 2007
Uraian
Operating CF
Investment activities (sale of
Property, plant and equipment)
4.
2007
114.659
60.425
54.234
2007
2006
2005
2004
2003
195.661
166.152
152.576
115.237
119.876
Total Sales Result by geographic area
Year
Europe
Americas
2007
25.599
28.956
Asia,
Oceania
14.296
Nestle
Water
8.787
Nestle
Nutrition
5.270
I.4. Suksesi kepada Buckle pada tahun 2008
Predensor philosophies of leadership dan pentingnya budaya Nestle dalam
menjaga kinerja jangka panjang. Model Nestle merupakan salah satu dari peningkatan
keuntungan dan pertumbuhan sehingga menurut buckle Nestle tidak perlu melakukan
restruksturisasi besar. Yang akan dilakukan adalah mengantisipasi dan proaktif. Tidak
perlu ada fokus jangka pendek yang terkesan semu sehingga malah akan
membahayakan fokus jangka panjang.
7
I.4.1. Platform Pertumbuhan
Terdapat empat komplementer yang telah diidentifikasi akan mampu
menggandakan penjualan untuk 10 tahun mendatang yakni
1. Health, nutrition dan wellness merupakan strategi yang akan terus diterapkan pada
semua kategori produk dan wilayah.
2. Emerging market berdasarkan perkiraan bahwa tahun 2010 hampir 90% populasi
dunia hidup di negara berkembang. Sehingga PPP (popularity position product)
didesain dengan harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan harian.
3. Out-of-home consumption, dengan meningkatnya tingkat perekonomian warga dunia
maka akan terdapat kemungkinan adanya konsumsi diluar rumah.
4. Premiumization of existing product, Nestle menyadari bahwa terdapatnya
pertumbuhan untuk segmen atas dengna tingkat pendaptan yang tinggi sehingga akan
terdapat permintaan terhadap produk pangan premium.
II.
RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari ringkasan kasus sebagaimana diatas maka terdapat beberapa hal yang dapat
diuraikan dan menjadi rumusan permasalahan yang dihadapi oleh suksesor Buckle
dalam kepemimpinan Nestle berikutnya:
1. Bagaimana Nestle mengidentifikasi lini produk atau unit bisnis yang memiliki
tingkat kompetisi rendah namun tidak menghasilkan kontribusi bagi perusahaan dan
tetap menjaga market share perusahaan?
2. Bagaimana inovasi dan reinovasi terhadap produk pangan nutrisi dilakukan oleh
Nestle dalam mempertahankan posisi sebagai market leader di segmen ini?
3. Dengan adanya potensi peningkatan pendapatan perkapita penduduk baik di negara
maju atau berkembang akan memiliki imbas dalam oprasional Nestle. Apa berbagai
hal yang harus dipersiapkan dan dihadapi Nestle?
8
III. PEMBAHASAN
III.1. Pembahasan 1
Nestle merupakan market leader dalam segmen industri makanan dan minuman
di dunia. Merek mereka merupakan terbentuk sebagai merek premium yang diminati
dan dikonsumsi oleh konsumen seluruh dunia. Sebagai perusahaan market leader,
Nestle tidak serta merta akan berdiri nyaman di puncak. Pesaing mereka akan tetap
mengintai untuk langsung diambil posisinya dari pemimpin pasar. Nestle terus
berupaya untuk mempertahankan posisi mereka dengan berbagai langkah yang
mereka terapkan.
Analisis lingkungan industri
Nestle sebagai perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman
merupakan penguasa pasar dengan pendapatan sebesar $89,8 miliyar (data tahun
2007) mengalahkan pesaing mereka dengan segmentasi industri yang sama. Melihat
situasi seperti ini, analisa lingkungan industri Nestle bisa dilakukan dengan
mengadopsi teori Porter tentang five force competitiveness model yakni melihat
kekuatan dari masing-masing elemen seperti kekuatan pembeli, pemasok, produk
pengganti, hambatan pemain baru masuk ke industri dan kekuatan persaingan industri
tersebut.
1. Ancaman pemain masuk
Industri pengolahan makanan dan minuman merupakan industri dengan standar
kompetisi yang ketat. Tercatat ada 5 (lima) pemain utama yang menguasai sektor ini
dan merupakan perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan multi nasional. Kekuatan
persaingan seperti ini akan menyulitkan pemain baru untuk memasuki industri ini.
Nestle sendiri sebagai penguasa pasar memiliki turnover asset sebesar $0,99 miliyar
mengalahkan para persaingnya (Kraft, General Mills, Unilever dan Grup Danone).
Portofolio merek kelima perusahaan ini sangat kuat sekali sehingga setiap pemain
baru yang masuk ke dalam jika tidak memiliki kemampuan kompetisi akan
mengalami kekalahan.
2. Kekuatan daya tawar dari pemasok
Nestle merupakan perusahaan penghasil produk olahan makanan dan minuman
terbesar di dunia namun tidak memiliki lahan pertanian komersil untuk menghasilkan
bahan baku produksi mereka. Sebagai langkah untuk mengatasi hal tersebut, Nestle
melakukan pendekatan dengan menciptakan dan membina hubungan jangka panjang
dengan pemasok bahan baku di seluruh dunia. Pada kondisi seperti ini, Negara
penghasil produk pertanian merupakan asset yang harus terus dipelihara karena pada
9
saat terjadi hubungan yang tidak baik Negara pemasok akan mengalihkan pasokan
mereka ke perusahaan lain tentu saja kondisi ini akan merugikan Nestle sendiri.
3. Daya Tawar dari Pembeli
Pembeli merupakan elemen penting dalam setiap kegiatan industri . Daya tawar
pembeli akan mempengarui keberlangsungan perusahaan. Setiap perusahaan yang
tidak memiliki keunikan dalam produknya akan menyebabkan pembeli berkeinginan
untuk berpindah ke produk yang lain. Pesaing-pesaing Nestle sendiri memiliki produk
yang sangat cepat mempengaruhi konsumen dalam berpindah merek. Berdasarkan
situasi ini, Nestle memahami daya tawar konsumen, maka Nestle berupaya
meningkatkan kebaikan atau keunggulan produk mereka dengan menghasilkan
produk-produk yang lebih memperhatikan kesehatan dan kebaikan lebih kepada
konsumen.
4. Ancaman Produk Pengganti
Produk yang ditawarkan Nestle merupakan produk premium yang menjadi pilihan
utama dalam setiap keputusan pembelian konsumen. Nestle mengambil langkah
dengan melakukan afiliasi ke perusahan yang dianggap sebagai produk pengganti
apabila konsumen tidak menginginkan produk Nestle dibeli. Diperkuat dengan produk
pesaing yang memiliki tingkat kesamaan yang sama dengan Nestle akan memberikan
kompetisi secara langsung. Hal ini merupakan suatu kondisi yang sangat vital bagi
Nestle untuk terus berupaya menemukan produk-produk yang berbeda dan tidak bisa
ditiru oleh pesaing.
5. Kekuatan Persaingan Industri
Kekuatan persaingan industri makanan dan minuman olahan tidak bisa dipungkiri
lagi. Nestle secara nyata menghadapi pesaingnya seperti Kraft, General Mills,
Unilever dan Grup Danone. Nestle menguasai kekuatan kompetisi pada level nasional
dan regional. Setiap regional yang mereka kuasai tidak selalu membuat mereka
nyaman. Pada saat Nestle lengah maka pesaing mereka akan mengambil tindakan
cepat untuk menggoyang posisi Nestle di posisi penguasa pasar.
Strategi Portofolio Produk Nestle
Nestle sebagai perusahaan multi nasional memposisikan diri sebagai
perusahaan di bidang pengolahan pangan yang bernutrisi dan menyehatkan memiliki
komitmen untuk terus menghasilkan produk-produk olahan pangan yang berkualitas
dan menyehatkan. Mereka percaya dengan menguasai pangsa pasar maka akan
10
mempermudah semua pimpinan di Nestle menjalankan strategi bisnis level korporat
seperti memperluas lini produk, memperluas pangsa pasar, memberhentikan lini
produk yang tidak memberikan kontribusi besar ke perusahaan serta melakukan
akuisisi terhadap perusahaan yang memiliki kompetisi untuk menjalankan kegiatan
bisnis.
Karakteristik pasar yang dijadikan target pasar oleh Nestle adalah konsumen
yang peduli dengan kesehatan mereka, kebersihan makanan dan perhatian terhadap
nutrisi yang besar. Maka, Nestle melakukan portofolio produk yang disesuaikan
dengan karakteristik pasar mereka tersebut. Bagi Nestle, pada saat menghadapi pasar
seperti ini peran divisi penelitian dan pengembangan mereka memiliki andil besar
dalam menentukan produk yang akan dihasilkan. Pada perspektif organisasi, upaya
portofolio produk merupakan suatu strategi yang diterapkan oleh perusahaan sebagai
usaha untuk merespon kebutuhan konsumen terkait produk dengan segmentasi dan
permintaan yang berbeda-beda (De Wit dan Meyer, 2010). Strategi portofolio produk
akan memberikan keunggulan bagi Nestle karena apapun produk yang dibeli oleh
konsumen akan tetap memberikan pendapatan bagi Nestle sendiri. Nestle
menciptakan divisi Nutrition sebagai divisi yang memiliki otonomi khusus untuk
menghasilkan produk-produk nutrisi bagi konsumen. Bagi Nestle, keberadaan divisi
ini memberikan keuntungan yang besar karena bisa menekan biaya untuk melakukan
riset masing-masing produk. Divisi Nutrition ini bekerja sama dengan divisi
Penelitian dan Pengembangan Nestle dalam menghasilkan berbagai produk.
Produk-produk portofolio Nestle mengalami pertumbuhan penjualan selama 3
tahun yakni dari tahun 2005-2007. Zona Amerika mencatatkan sebagai penjualan
tertinggi. Zona ini pada tahun 2007 mencatatkan penjualan sebesar $32,917 juta.
Produk portofolio Nestle tersebar dari makanan bayi sampai pada berbagai jenis kopi
11
dan es krim serta makanan hewan. Penjualan Nestle mencatat sekitar 70% berasal dari
merek yang mereka kelola (De Wit dan Meyer, 2010). Sebanyak 40% produk Nestle
menutup semua produk dunia yang dimiliki oleh masing-masing company group.
1. Minuman Serbuk dan Cair
Portofolio produk minuman Nestle, termasuk didalamnya minuman bentuk bahan
baku yang dipanggang, kopi instan, the, air mineral, susu hingga ke produk seperti
cokelat dan Malt. Nestle mencatat, produk Nescafe menjadi penyumbang terbesar
penjualan minuman Nestle dengan mencatatkan 23% konsumsi dunia. Minuman
serbuk ini merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan yang dilakukan
Nestle untuk mengurangi dampak dari cairan yang tumpah pada saat dilakukan
pengemasan.
2. Produk Susu dan Es Krim
Pada segmen ini, seluruh perusahana susu berhadapan langsung dengan Nestle
termasuk di dalamnya yang memproduksi dalam bentuk susu kental maupun
bubuk. Sebagai bentuk penguatan brand Nestle, di wilayah Amerika Utara mereka
melakukan co-branding dengan General Mills untuk menghasilkan produk sereal
yang digunakan sebagai sarapan. Produk Nestle seprti Milo, Bear Brands dan
sebagainya merupakan pemimpin utama dari pangsa pasar susu.
3. Makanan Siap Saji dan Bumbu Masak
Divisi ini merupakan bagian yang memproduksi produk-produk cepat saji seperti
makanan beku (Lean Cuisine, Stouffer dan Hot Pockets), bermacam-macam
bumbu masak (Maggi, Cross & Blackwell) dan berbagai macam-macam pasta
(Buitoni)
4. Panganan Ringan
Nestle merupakan penguasa pasar di segmen makanan ringan dan cokelat dengan
merek-merek yang merupakan top of mind di benak konsumen. Merek seperti
KitKat, Nestle Crunch yang dilengkapi oleh merek lokal di berbagai regional yang
mereka tempati
5. Kesehatan Hewan
12
Setelah melakukan akuisisi Ralston Purina pada tahun 2001, Nestle memposisikan
diri sebagai perusahaan makanan hewan peliharaan nomor dua di dunia dengan
pangsa pasar sebesar 24,8% pada tahun 2007 yang dimiliki oleh merek makanan
hewan perliharaan seperti Purina, Dog Chow dan Friskies. Produk mereka
menerapkan metode 60/40 dalam menggunakan bahan baku pembuatan makanan
hewan yang dirancang oleh para ilmuwan di divisi penelitian dan pengembangan.
6. Produk Farmasi
Divisi non makanan Nestle tertarik untuk mengembangkan lini produk kesehatan.
Langkah yang mereka lakukan adalah dengan mengakuisisi sebagian besar saham
Alcon dan sebagian kecil dari L’Oreal. Divisi ini fokus kepada nutrisi dan
suplemen kecantikan.
7. Air Minum Nestle
Divisi air minum Nestle diproduksi di 100 pabrik di 38 negara. Merek Pure Life
menjadi merek penyumbang terbesar dengan catatan 50% terjual di Amerika
Utara, 44% di wilayah Eropa dan 7% terjual di wilayah lainnya.
8. Nestle Nutrition
Divisi ini lebih memperhatikan kepada produk-produk makanan yang sehat
dengan merek-merek yang ditujukan kepada nutrisi bayi, nutrisi untuk perawatan
dan kesehatan serta produk-produk untuk nutrisi penurun berat badan. Nestle
mencatatkan diri sebagai produk nutrisi bayi peringkat pertama dunia dengan
penjualan sebesar 70%.
13
Menguatkan Divisi Penelitian dan Pengembangan
Pada saat berinvestasi menjadi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
makanan dan minuman, pada tahun 1998 Nestle mulai berinvestasi di bidang
penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk premium yang akan
dikonsumsi oleh konsumen mereka. Nestle Research and Center merupakan divisi
yang dibentuk untuk menghasilkan seluruh produk yang layak dijadikan produk
unggulan. Divisi ini juga digunakan sebagai untuk melihat perkembangan portofolio
merek mereka apakah masih layak atau tidak untuk dipertahankan. Penelitian dan
pengembangan Nestle membentuk model tersendiri dalam menentukan dasar produk
atau branchmarking terhadap merek (De Wit dan Meyer, 2010). Langkah ini mereka
lakukan untuk melihat pergerakan pesaing apakah produk yang dihasilkan bisa
dikalahkan atau mereka tetap sebagai pemimpin pasar.
III.2. Pembahasan 2
Seiring dengan adanya strategi korporasi Nestle tentunya inovasi dan reinovasi
produk Nestle patut untuk terus menjadi perhatian dalam pengembangan strategi
bisnis korporat secara menyeluruh. Produk produk Nestle yang selama ini menjadi
PPP (popularity position product) dihasilkan dari riset yang mendalam yang
dilakukan oleh peneliti di Nestle Research Center yang memiliki budaya open
inovation.
Dengan tanpa adanya lahan agrikultur yang yang dioperasikan oleh Nestle maka
dengan adanya riset harus memiliki strategi sebagai contoh mampu menghasilkan
produk yang lebih sehat namun tetap mampu memiliki harga yang bersaing.
Nestle merupakan perusahaan global yang berkembang dengan berbagai produk
dan SBU di berbagai negara dmana kebijakan korporasi secara global ditentukan oleh
kantor pusat yang berada di swiss. Melalui sistem informasi korporat GLOBE akan
mempermudah bagi manajemen puncak dalam memberikan arah strategi perusahaan
14
kedepan meskipun secara langsung pimpinan puncak tidak terlibat dalam day-to-day
bisnis Nestle.
Dari data penjualan per 2007 berdasarkan letak geografis maka dapat diketahui
bahwa penjualan terbesar dihasilkan untuk penjualan di wilayah Amerika kemudian di
eropa dan kemudian di asia.
Total Sales Result by geographic area
Year
2007
Europe
28,464
Americas
32.917
Asia, Oceania
16,556
Nestle Water
10,404
Nestle Nutrition
8,434
Namun demikian kebijakan dan arah inovasi yang dapat menjadikan arah riset
yakni adalah dengan riset yang merupakan core competencies dari Nestle. Seiring
dengan visi dan misi Nestle Good Food Good Life (Nestle, 2016) yakni dalam bidang
pangan.
Fokus riset produk pada negara berkembang dan negara maju tentunya akan
berbeda yang didasarkan pada:
1. Tingkat pendapatan masyarakat, dimana dengan tingginya tingkat pendapatan
masayarakat maka pilihan untuk beralih kepada produk yang lebih premium menjadi
lebih besar. Tentunya dengan pilihan produk premium yang disediakan oleh Nestle akan
mampu memenuhi hal tersebut.
2. Kultur sosial budaya, hal ini berpengaruh dalam hal masyarakat menentukan makanan
apa yang akan mereka makan. Untuk daerah asia mungkin akan lebih menyukai dengan
produk makanan yang dekat dengan nasi sedangkan untuk masyarakat eropa lebih dekat
dengan makanan pokok berupa roti. Local Taste juga perlu menjadi perhatian dalam
pengembangan riset karena citarasa antara budaya tentunya berbeda antara satu budaya
dengn budaya lainnya.
3. Tingkat edukasi, dengan semakin teredukasinya konsumen melalui akses informasi
yang mudah didapatkan tentunya konsumen akan semakin lebih mengetahui mana
produk yang memiliki manfaat dan lebih sehat bagi konsumsi keseharian mereka. Hal
ini harus mampu mendorong riset dan inovasi menciptakan produk yang semakin sehat
ataupun untuk masa sekarang dengan konsep green environment. Dimana produk yang
dihasilkan tersebut adalah produk yang ramah lingkungan baik dalam proses bahan
mentah maupun proses pengolahan sampai dengna proses pengemasan harus menjadi
perhatian dari perusahaan.
15
3.2.1. Organic basis product
Perusahaan berbasis produk pangan tentunya juga harus memperhatikan terkait
dengan riset dalam sektor agrikultur dan bahan pangan organic yang merupakan tren
masa depan (Niggli. Et all, 2008). Meskipun bidang agrikultur ini akan memiliki
konsekuensi dengan tingginya harga pangan yang tinggi. Tantangan dengan
menghadirkan produk organic dengan tingkat harga yang terjangkau menjadi hal yang
patut diperhatikan.
Berdasarkan hasil riset Agromilagro research pada tahun 2006 bahwa pangsa
pasar makanan organic di eropa memiliki permintaan yang tinggi yang tentunya ini
menjadi potensi bagi Nestle untuk mampu memenuhi produk-produk berbasis
organik.
III.3. Pembahasan 3
Memasuki babak baru perekonomian dunia, Negara semakin memiliki
hubungan saling erat dan tergantung satu dengan yang lainnya. Semua kegiatan
perekonomian dengan arus informasi yang bergerak secepat cahaya melalui internet
dan telepon seluler. Babak baru ini memberikan sebuah trobosan yang luar biasa
dalam bentuk penghematan biaya dan percepatan produksi serta penyerahan barang
16
dan jasa. Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah adanya kekurangan yang
dimunculkan pada model ini, yakni adanya ketidakpastian yang menghadang antara
produsen dan konsumen. Kejadian atau perubahan keadaan di suatu Negara tertentu
dapat menular cepat ke Negara lain dan menciptakan turbulensi besar, yang membawa
seluruh sistem ke akibat-akibat yang sama sekali tidak teramalkan (Kotler dan
Caslione, 2010).
Nestle, perusahaan besar yang berbasis di Swiss harus perlu memperhatikan
situasi turbulensi perekonomian seperti ini jika ingin tetap bertahan untuk di masa
yang akan datang. Hal yang harus di persiapkan adalah Nestle harus memperhatikan
kekuatan perusahaan dan menstabilkannya dengan tujuan Nestle dapat menjadi
perusahaan yang stabil dalam potensi peningkatan pendapatan perkapita penduduk di
negara maju ataupun negara berkembang.
Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah kemampuan perusahaan, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Distribusi
Nestle menggunakan sistem membuat warehouse di setiap regional yang tersebar di 150
negara, hal ini akan memberikan dampak ditekannya biaya pengiriman dan tentu saja
memberikan efisiensi dengan mengurangi jarak tempuh pengiriman barang.
Sumber Daya manusia
Nestle menganggarkan lebih banyak dana untuk melakukan pelatihan dan pengembangan
untuk karyawan mereka sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya yang mereka miliki (De Wit dan Meyer, 2010) . Nestle melakukan ini untuk
mempertegas mereka sebagai perusahaan yang memperhatikan kekuatan atau kompetensi
internal mereka.
Sistem informasi manajemen
Nestle merupakan brand terkemuka dengan memiliki lebih 330.000 karyawan yang
tersebar di 150 negara, maka Nestle harus mempunyai sistem informasi yang mumpuni
yang bisa mengintegrasikan antara regional satu dengan regional lainnya sehingga tidak
terjadi perbedaan informasi yang menyebabkan kerugian bagi Nestle itu sendiri. Maka
dari itu Nestle harus memiliki sistem informasi manajemen yang bisa diakses oleh semua
regional yang tersebar di 150 negara tersebut.
Pemasaran
Nestle harus memperhatikan segmen pasar yang disasar, karena Nestle merupakan salah
satu brand terkenal yang mendunia maka Nestle harus lebih memperhatikan segmentasi
pasar mereka.
Kegiatan produksi
17
Nestle yang awalnya menggunakan sistem sentralisasi pada proses produksi, kemudian
berinovasi dengan melakukan produksi di masing-masing regional yang bertujuan untuk
mengurangi biaya pengiriman pasca produksi.
18
6.
7.
Penelitian pengembangan produk
Nestle meningkatkan kemampuan penelitian dan pengembangan di Swiss dengan
mendirikan pusat penelitian produk. Pendirian ini bertujuan untuk menghasilkan produkproduk yang berkualitas tinggi dan inovatif.
Menguatkan strategi hubungan jangka panjang
Nestle, merupakan perusahaan penghasil olahan pangan terbesar di dunia namun tidak
memiliki lahan komersil yang mereka kelola di Negara basis perusahan mereka. Strategi
yang mereka lakukan adalah dengan menjalin hubungan kerja sama jangka panjang
dengan Negara penghasil bahan baku kemudian diproduksi di masing-masing regional
dengan pengawasan ketat berdasarkan kriteria Nestle.
Pada saat terjadinya ketidakpastian dalam perekonomian dunia, setidaknya ada
tujuh faktor yang menyebabkan munculnya fenomena tersebut (Kotler dan Caslione,
2010).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kemajuan teknologi dan informasi
Teknologi dan inovasi pengganggu
Kebangkitan para musuh yang tidak dianggap ada
Kompetisi yang sangat sengit
Bantuan dana yang berlebihan dari pemerintah
Lingkungan
Pemberdayaan konsumen
19
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang kasus ini, dapat disimpulkan bahwa Nestle
sebagai perusahaan besar dengan kapasitas perusahaan multi nasional merupakan
perusahaan dengan pengalaman panjang dalam mengelola produk makanan olahan.
Kunci sukses Nestle tidak diperoleh dalam waktu yang singkat melainkan melalui
perjuangan yang tidak pernah surut. Nestle mencatatkan diri sebagai pemimpin pasar
di industri olahan makanan dan minuman. Sebagai perusahaan besar, Nestle sejatinya
tidak memiliki lahan pertanian komersil yang menunjang kebutuan bahan baku.
Melainkan mereka mengimpor dari Negara yang memiliki bahan baku sesuai dengan
produk yang mereka hasilkan.
Ada beberapa kunci keberhasilan yang diterapkan oleh Nestle dalam
perjalanan bisnis mereka:
1. Akusisi
Nestle tidak serta merta melakukan akuisi dengan perusahaan yang dianggap
mengalami kebangkrutan. Mereka mengakuisisi perusahaan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dan menunjang keberlanjutan perjalanan bisnis mereka.
2. Co-branding
Di wilayah tertentu, Nestle tidak bisa masuk untuk memasarkan produk mereka.
Cara lain merek lakukan adalah dengan melakukan co-branding dengan
perusahaan besar di wilayah tersebut sehingga mereka bisa masuk dan menjual
produk yang mereka hasilkan.
3. Positioning produk
Keberhasilan Nestle menjadi perusahan olahan makanan adalah keefektifan dalam
memposisikan produk yang mereka sebagai produk makanan sehat dan produk
premium. Setiap konsumen akan merasa lebih sehat apabila mengkonsumsi
produk yang dikeluarkan oleh Nestle
4. Manajemen relationship
20
Menjadi sebuah perusahaan besar yang berusia lebih dari puluhan tahun tentu saja
akan memiliki lahan untuk menghasilkan bahan baku. Namun, hal ini tidak
berlaku bagi Nestle. Swiss sebagai Negara basis mereka tidak bisa ditanami oleh
hasil pertanian tertentu padahal produk tersebut produk premium dari Nestle.
Maka, menjalin kerja sama jangka panjang dan dibina merupakan langkah
strategis dari Nestle sehingga ketersediaan bahan baku mereka akan tetap
terpenuhi.
5.
21
Daftar Pustaka
Niggli, Urs & Kasterine, Alexander. 2008. Technical Paper: Organic Farming and Climate
Change. Geneva: Research Institute of Organic Agriculture (FiBL)
Kotler, Philip & Caslione, A. John. 2010. Chaotics. Jakarta: PT. Gramedia
De Wit, Bob & Meyer, Ron. 2010. Strategy: Process, Content, Context An International
Perspective. Hampshire: Cengage Learning EMEA
www.nestle.com
22
Download