Uploaded by Irene Febbe

2. Biosafety

advertisement
Level keselamatan biologi/
Biosafety level (BSL)
BSL
• Level keselamatan biologi atau (biosafety level)
adalah level atau tingkatan keselamatan yang
diperlukan untuk penanganan agen biologi.
• Centers for Disease Control and Prevention atau
"Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit" yang
berpusat di Amerika Serikat menspesifikasikan empat
level penanganan keselamatan biologi:
• BSL 1 diperuntukkan bagi agen-agen yang diketahui tidak menyebabkan
penyakit pada manusia dewasa yang sehat dan bahaya potensial yang
minimal bagi pekerja laboratorium dan lingkungan. Laboratorium tidak
memerlukan lokasi terpisah dari lokasi umum dalam suatu bangunan.
Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi 1 antara
lain: bacillus subtilis, hepatitis, E. Coli dan virus cacar air.
• BSL 2, hampir sama dengan level keselamatan biologi 1. Perbedaannya
terletak pada beberapa hal berikut:
– pekerja laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan
agen-agen patogenik dan berada dibawah arahan ilmuwan yang
berkompeten.
– akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan.
– penanganan khusus bagi barang-barang tajam.
– prosedur khusus bagi pekerjaan dengan gas atau tumpahan
mengandung agen berinfeksi dilakukan di dalam wadah khusus.
• Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi 2 antara
lain: Hepatitis B, Hepatitis C, Flu, virus West Nyle dan Salmonella.
• BSL 3 ditujukan bagi fasilitas klinis, diagnostik, riset atau produksi
yang berhubungan dengan agen-agen eksotik yang dapat
mengakibatkan potensi terkena penyakit berbahaya. Pekerja
laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan agenagen patogenik berbahaya dan diawasi oleh ilmuwan-ilmuwan
berkompetensi yang berpengalaman dalam bekerja dengan agenagen tersebut. Contoh agen biologi kategori level keselamatan
biologi 3 antara lain: Anthrax, HIV, SARS, Tubercolosis, virus
cacar, thypus dan avian influenza.
• Semua prosedur menyangkut penanganan material berbahaya
dilakukan dalam wadah tertutup oleh pekerja yang memakai
peralatan dan baju pelindung khusus. Laboratorium memiliki
fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut antara lain pintu
akses ganda.director.
•
•
BSL 4 dibutuhkan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan agen-agen
eksotik yang ekstrem berbahaya, dimana memiliki risiko tinggi penyebaran
melalui udara. Staf laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam menangani
agen-agen berbahaya tersebut. Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempattempat umum. Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat
tertutup khusus. Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap
dengan tabung oksigen yang tersendiri. Contoh agen biologi kategori level
keselamatan biologi 4 antara lain: Ebola, virus Hanta dan virus Lassa, virus
Corona
Beberapa laboratorium yang berkategori level keselamatan biologi 4 antara
lain:
– Australia: The Australian Animal Health Laboratory di Geelong
– Kanada: National Microbiology Laboratory di Winnipeg
– Prancis: memiliki satu BSL4
– Jerman: memiliki dua BSL4
– Swedia: memiliki satu BSL4
– USA: memiliki empat BSL4
Peralatan Umum
• Biosafety cabinet = BSC
Biosafety cabinet (BSC)
• Disebut juga biological safety
cabinet atau microbiological safety
cabinet — adalah tempat tertutup
yang digunakan untuk bekerja
dengan material yang dapat
terkontaminasi atau
mengkontaminasi (patogen)
• Ada 3 kelas berdasarkan tingkat
keamanan yang diperlukan.
BSC Kelas 1
• Class I cabinet: proteksi personel dan lingkungan tapi
tidak memproteksi sampel.
• Cara kerjanya, udara akan mengalir dari personel
dengan kecepatan minimum 75 ft/min (0,38 m/s).
Sementara, jendela depan ruangan tetap dibiarkan
terbuka agar udara dapat masuk dan disaring dengan
HEPA Filter. Pada kelas ini, memang akan ada risiko
kontaminasi pada sampel.
• Biasanya, biosafety ini digunakan untuk peralatan
khusus seperti centrifuge atau prosedur yang
berpotensi menghasilkan aerosol (misalnya aerating
cultures).
BSC kelas 2
• Class II cabinet: memproteksi sample dan
lingkungan, menggunakan HEPA-filter.
• Cara kerjanya, udara dari luar + chamber
ditarik oleh kipas hisap yang dipasang di
atas lemari, kemudian disaring dengan
HEPA Filter, baru digunakan untuk sirkulasi
atau balik keluar kembali. Dengan sistem
seperti ini, personel tetap aman karena
udara diarahkan pada sistem saringan.
• Ada empat tipe: Type A1 (formerly A), Type
A2 (formerly A/B3), Type B1, and Type B2.
• Masing-masing tipe ditentukan oleh NSF
International Standard 49
• 95% dari biosafety cabinet yang di install
adalah Type A2.
BSC kelas 3
• Class III cabinet, hanya di install pada
laboratorium dengan keamanan
maksimum, terutama didisain untuk
bekerja dengan BSL-4 pathogenic agent
• Perlindungan yang diberikan sangat
maksimal, meliputi personel, produk
sampel, dan lingkungan.
• Ruangan didesain sedemikian rupa
sehingga sirkulasi udara di dalam
chambar tertutup rapat. Semua material
yang keluar masuk harus menggunakan
pass box.
• Personel juga harus menggunakan
sarung tangan agar tidak langsung
kontak dengan produk sampel saat
bekerja.
Perbedaan biosafety cabinet dengan
laminar airflow
Jika dilihat secara fungsinya, biosafety memang nyaris sama dengan laminar air
flow. Perbedaannya hanya terletak pada sistem aliran udaranya. Berikut ini sistem
pada biosafety yang membuatnya berbeda dengan laminar air flow:
1. Adanya sistem HEPA Filter yang mampu melakukan filtrasi hingga 99,99% dan
efisiensi serta akurasi mencapai 0,3 mikron. Sebab, sistem ini terbuat dari
serat kaca borosilikat lipid.
2. Adanya layar LED yang akan mengontrol keselamatan semua komponen di
dalam area. Uniknya lagi, pada panel kontrol LED, terdapat bar strip yang akan
memberi peringatan kepada personel jika HEPA Filter sudah harus diganti.
3. Dengan adanya UV timer yang digunakan untuk memaksimalkan umur lampu
agar lebih awet sekaligus mengontrol siklus dekontaminasi.
4. Adanya sistem pengendalian mikroposesor sehingga tekanan aliran udara
yang digunakan di dalam ruangan selalu akurat dan tersebar merata.
5. Adanya sistem filter kompensasi yang akan membuat aliran udara vertikal
tetap konsisten tanpa gangguan. Jika terjadi filter blok, motor dalam sistem
akan meningkatkan kecepatannya sehingga aliran vertikal tetap konstan.
Peralatan umum
Mikropipet dan mikrotip
Vortex mixers
Microcentrifuge/
Refrigerred microcentrifuge
Sterilisasi
• Any process that eliminates (removes) or kills (deactivates) all
forms of life and other biological agents (including
transmissible agents (such as fungi, bacteria, viruses, prions,
spore forms, unicellular eukaryotic organisms such
as Plasmodium, etc.) present in a specified region, such as a
surface, a volume of fluid, medication, or in a compound such
as biological culture media.
• Jenis sterilisasi:
– Sterilisasi basah
– Sterilisasi kering
– Sterilisasi filter
Autoclave (steam sterilizer)
• A general cycle is 20 minutes at
121 °C at 100 kPa, which is sufficient
to provide a sterility assurance level
of 10−4
• Following sterilization, liquids in a
pressurized autoclave must be cooled
slowly to avoid boiling over when the
pressure is released.
• Proper autoclave treatment will
inactivate all resistant
bacterial spores in addition to fungi,
bacteria, and viruses.
Sterilisasi kering
• Dry heat was the first method of
sterilization, and is a longer process
than moist heat sterilization.
• The standard setting for a hot air
oven is at least two hours at 160 °C.
A rapid method heats air to 190 °C
for 6 minutes for unwrapped objects
and 12 minutes for wrapped
objects.
• Dry heat has the advantage that it
can be used on powders and other
heat-stable items that are adversely
affected by steam (e.g. it does not
cause rusting of steel objects).
Flaming
• Flaming is done to loops
and straight-wires in
microbiology labs.
• Leaving the loop in the
flame of a Bunsen burner
or alcohol lamp until it
glows red ensures that
any infectious agent gets
inactivated.
• This is commonly used for
small metal or glass
objects
Sterilisasi filter
• Untuk sterilisasi larutan yang tidak tahan
panas (rusak karena pemanasan)
• Pori filter: 0,45 um dan 0,2 um.
Shaker incubator
Download