BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021 Website: http://simkeu.kemdikbud.go.id Email: bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id SALINAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5, Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Tahun 2021; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Indonesia Nomor 4286); Lembaran Negara Republik -2- 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33); 4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan 168/PMK.05/2015 Anggaran Menteri tentang Bantuan Keuangan Mekanisme Pemerintah pada Nomor Pelaksanaan Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1145); 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri -3- Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021. Pasal 1 Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Pemerintah yang selanjutnya disebut Bantuan adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang perseorangan, diberikan oleh pemerintah kelompok masyarakat atau kepada lembaga pemerintah/nonpemerintah. 2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada kantor/satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 5. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas -4- Surat Permintaan Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar. 6. Perjanjian Kerja Sama adalah kesepakatan yang ditandatangani antara PPK dan penerima Bantuan, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta konsekuensi hukum bagi kedua belah pihak. 7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan PA dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara. 8. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi dari Bendahara Umum Negara. 9. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada kegiatan bendahara operasional pengeluaran untuk sehari-hari satuan membiayai kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung. 10. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat TUP adalah uang muka yang diberikan kepada bendahara pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan. 11. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara. 12. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA. -5- 13. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa pelaksanaan Bendahara pengeluaran Umum atas Negara beban untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan SPM. 14. Surat Perintah Penyaluran yang selanjutnya disebut SPPn adalah surat perintah yang diterbitkan oleh PPK kepada bank/pos penyalur untuk mentransfer dana Bantuan kepada penerima Bantuan. Pasal 2 Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara merupakan pedoman teknis dalam melakukan penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara. Pasal 3 Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 4 Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2021 plt.SEKRETARIS JENDERAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. AINUN NA’IM TTD. Dian Wahyuni NIP 196210221988032001 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021 PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Selanjutnya dalam Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Bangsa Indonesia merupakan Negara yang kaya atas keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, kearifan lokal, seni, dan tradisi. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya bangsa bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika perkembangan dunia. Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Dalam Pasal 24 ayat (1) Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, disebutkan bahwa Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah wajib melakukan pemeliharaan Objek Pemajuan Kebudayaan. -2- Dalam rangka meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan dan kebudayaan, maka pemerintah memandang perlu memberikan Bantuan kepada perseorangan/kelompok masyarakat, satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat, komunitas budaya, dan lembaga/organisasi pemerintah/masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Sehubungan hal tersebut, Biro Keuangan dan BMN ikut berperan dalam meringankan beban masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan. B. Tujuan 1. Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan BMN ini disusun dengan tujuan: a. sebagai pedoman bagi: 1) Biro Keuangan dan BMN dalam menentukan, menetapkan, dan menyalurkan Bantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan; 2) perseorangan/kelompok masyarakat, komunitas budaya, satuan pendidikan/lembaga yang diselenggarakan pemerintah/ masyarakat, dan oleh lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, dalam mengajukan proposal Bantuan; dan 3) aparat pengawas yang berwenang melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan; dan b. agar Bantuan yang disalurkan oleh Biro Keuangan dan BMN dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. 2. Tujuan pemberian Bantuan sebagai berikut: a. Bantuan operasional diberikan dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Bantuan sarana/prasarana diberikan dalam rangka memenuhi penyediaan untuk sarana/prasarana meningkatkan mutu pendidikan dan akses dan kebudayaan pendidikan dan kebudayaan; c. Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan diberikan dalam rangka perbaikan, pemeliharaan, rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan lembaga/organisasi -3- masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, serta satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/ masyarakat; dan d. Bantuan lainnya yang ditetapkan oleh PA diberikan dalam rangka membantu pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang tidak termasuk tujuan Bantuan pada huruf a, b, dan c. -4- BAB II PEMBERI, PENERIMA DAN PERSYARATAN, JENIS, DAN BESARAN, A. Pemberi Bantuan Bantuan diberikan oleh Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dibebankan pada DIPA Biro Keuangan dan BMN Tahun Anggaran 2021. B. Penerima Bantuan 1. Penerima Bantuan operasional, meliputi: a. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/ masyarakat meliputi perguruan tinggi, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus; b. kelompok masyarakat; c. komunitas budaya; dan/atau d. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang diselenggarakan oleh pendidikan dan kebudayaan. 2. Penerima Bantuan sarana/prasarana, meliputi: a. satuan pendidikan pemerintah/masyarakat yang meliputi perguruan tinggi, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus; b. kelompok masyarakat; c. komunitas budaya; dan/atau d. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. 3. Penerima Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, meliputi: a. satuan pendidikan pemerintah/masyarakat yang meliputi diselenggarakan perguruan tinggi, oleh sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah -5- pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus; dan/atau b. lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan yang ditetapkan oleh PA. 4. Penerima Bantuan lainnya, meliputi: a. perseorangan/kelompok masyarakat; b. satuan pendidikan pemerintah/masyarakat yang meliputi diselenggarakan perguruan tinggi, oleh sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus; c. komunitas budaya; dan/atau d. lembaga/organisasi masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan dan kebudayaan. C. Persyaratan Penerima Bantuan 1. Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat meliputi perguruan tinggi, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. surat permohonan disertai proposal yang diketahui oleh komite sekolah/pimpinan perguruan tinggi/instansi terkait dengan tembusan ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau instansi terkait untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana dalam lampiran II; b. surat permohonan disertai proposal yang diketahui oleh ketua yayasan dengan tembusan ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau instansi terkait untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan sebagaimana dalam lampiran II; oleh masyarakat -6- c. terdaftar pada aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti); dan d. Surat Pernyataan kebenaran dan Tanggung Jawab keabsahan Mutlak dokumen (SPTJM) administrasi atas yang disampaikan, ditandatangani di atas materai, sebagaimana dalam lampiran II. 2. Lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak dalam pendidikan keterampilan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. surat permohonan yang disertai proposal yang diketahui oleh pejabat berwenang sebagaimana dalam lampiran II; b. Surat keterangan terkait aktivitas dan keberadaan lembaga/organisasi masyarakat paling rendah dari lurah/kepala desa atau terdaftar pada aplikasi Dapodik; c. Surat Pernyataan kebenaran dan Tanggung Jawab keabsahan Mutlak dokumen (SPTJM) administrasi atas yang disampaikan, ditandatangani diatas materai, sebagaimana dalam lampiran II. 3. Komunitas budaya dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. surat permohonan yang disertai proposal yang diketahui pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya/organisasi pembina sebagaimana dalam lampiran II; b. surat keterangan terkait aktivitas dan keberadaan lembaga/ organisasi masyarakat paling rendah dari lurah/kepala desa; dan c. SPTJM atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani di atas materai, sebagaimana dalam lampiran II. 4. Kelompok Masyarakat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. surat permohonan disertai proposal yang diketahui Pejabat Berwenang setingkat lurah atau diatasnya /organisasi pembina sebagaimana dalam lampiran II; b. surat keterangan terkait aktivitas dan keberadaan kelompok masyarakat paling rendah dari diatasnya/organisasi pembina; dan lurah/kepala desa atau -7- c. SPTJM atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai, sebagaimana dalam lampiran II. 5. Perseorangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. surat permohonan sebagaimana dalam lampiran II; b. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah; dan c. SPTJM atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai, sebagaimana dalam lampiran II. D. Jenis Bantuan Jenis Bantuan terdiri atas: 1. 2. Bantuan operasional, antara lain: a. transport; b. ATK; dan/atau c. langganan daya/jasa; Bantuan sarana/prasarana pembelajaran sektor pendidikan dan kebudayaan, antara lain: 3. a. alat/media pembelajaran b. alat kesenian; c. alat praktik; dan/atau d. alat olahraga; Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, terdiri atas rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan pada: a. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/ masyarakat, antara lain meliputi perbaikan/pembangunan: b. 1) pagar; 2) prasarana olah raga; 3) mandi, cuci, kakus; 4) rumah penjaga sekolah; dan/ata; dan 5) fasilitas pendidikan karakter/tempat ibadah. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan; 4. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan pemerintah, meliputi: a. penyelenggaraan seminar, pelatihan, penataran, sosialisasi, diseminasi, dan lokakarya bidang pendidikan dan kebudayaan; -8- b. penyelenggaraan kegiatan keolahragaan, kepemudaan, kepramukaan, seni dan budaya, perfilman, kepemimpinan siswa dan kemahasiswaan; c. Bantuan untuk penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan; d. Bantuan untuk organisasi profesi pendidik dan tenaga kependidikan; dan/atau e. Bantuan yang diberikan kepada perseorangan dalam rangka mengikuti kegiatan seminar atau pelatihan bidang pendidikan dan kebudayaan di dalam atau di luar negeri, serta untuk penyebarluasan informasi bidang pendidikan dan kebudayaan yang diberikan dengan sangat selektif. E. Bentuk dan Rincian Bantuan 1. Bantuan yang diberikan berbentuk barang atau uang. 2. Bentuk Bantuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberikan dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau ditetapkan lain oleh PA/KPA. 3. Rincian Bantuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 berdasarkan proposal yang telah disetujui tertuang dalam Surat Keputusan sesuai dengan jenis Bantuan. -9- BAB III MEKANISME PENETAPAN PENERIMA, PENYALURAN, DAN PENCAIRAN BANTUAN A. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan 1. Pengajuan Proposal a. Proposal Bantuan ditujukan kepada Menteri, Sekretaris Jenderal, atau Kepala Biro Keuangan dan MBN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung C Lantai 9, Jl. Jenderal Sudirman-Senayan Jakarta 10270 dikirim melalui POS Indonesia dengan alamat PO BOX 89000 JKP 10000. b. Proposal sebagaimana dimaksud pada huruf a, sebagaimana dalam lampiran II. 2. Seleksi Proposal a. b. Seleksi proposal dilakukan melalui tahapan: 1) kelengkapan administrasi proposal; dan 2) verifikasi kesesuaian proposal. Seleksi proposal sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan oleh tim verifikator. c. Tim verifikator sebagaimana dimaksud pada huruf b memeriksa kelengkapan persyaratan sesuai dengan petunjuk teknis Bantuan dan apabila: 1) perposal dinyatakan lengkap, layak, dan memenuhi persyaratan sebagai penerima Bantuan sesuai dengan petunjuk teknis Bantuan, maka disampaikan kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima Bantuan; atau 2) proposal dinyatakan tidak lengkap, tidak layak, atau memenuhi persyaratan sebagai penerima Bantuan, maka dinyatakan tidak layak mendapatkan Bantuan dan diberitahukan melalui surat tertulis kepada Lembaga atau perorangan bersangkutan. 3. Penetapan Penerima a. Penerima Bantuan ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA. b. Penetapan penerima Bantuan sebagaimana dimaksud pada huruf a berdasarkan hasil seleksi proposal. c. Penerima penerima Bantuan dan besaran ditetapkan dalam dalam surat keputusan. nilai Bantuan - 10 - B. Penyaluran Bantuan 1. Penyaluran Bantuan dilakukan berdasarkan surat keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA. 2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dengan penerima Bantuan sebagaimana dalam Lampiran II. 3. Bantuan yang diberikan kepada penerima Bantuan sesuai dengan nilai dan jenis Bantuan yang tertera dalam perjanjian kerja sama. 4. Penyaluran Bantuan yang berbentuk barang dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: a. pemberi Bantuan melakukan pengadaan barang Bantuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah; dan b. penyaluran Bantuan dilakukan secara langsung oleh Pemberi Bantuan atau penyedia barang yang ditunjuk kepada penerima Bantuan yang disertai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) barang. 5. Penyaluran Bantuan yang berbentuk uang dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: a. disalurkan melalui pembayaran langsung (LS) ke rekening bank penerima atau melalui UP; b. mekanisme UP dengan ketentuan: 1) diperuntukan penerima Bantuan operasional. 2) menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang dan Perjanjian Kerja Sama; dan 3) pemberian Bantuan langsung dapat diberikan setinggitingginya Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah); dan c. mekanisme LS dengan ketentuan: 1) menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang dan Perjanjian Kerja Sama; dan 2) dilakukan secara pemindahbukuan Bantuan. sekaligus antar bank atau ke bertahap rekening melalui penerima - 11 - 6. Mekanisme penyaluran Bantuan sebagai berikut. Mekanisme Penyaluran Bantuan Mulai Arsip Proposal Loket ULT Proposal Lembaga Loket POS Lembaga Penetapan SK LAYAK SK PPK KPA Administrasi Proposal TIDAK PPK Verifikasi Proposal Pengesahan SK PPK Penerima Perjanjian Bantuan C. Mekanisme Pencairan Dana Bantuan 1. Mekanisme Pencairan Dana a. Pemberian Bantuan operasional dilakukan secara sekaligus melalui pemindahbukuan antar bank ke rekening penerima Bantuan atau diberikan secara tunai dengan nilai setinggitingginya Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). b. Pemberian Bantuan sarana/prasarana dilakukan secara sekaligus atau bertahap melalui pemindahbukuan antar bank ke rekening penerima Bantuan, dengan ketentuan: 1) sekaligus, untuk Bantuan di bawah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); atau 2) bertahap, untuk Bantuan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sesuai ketetapan PA dilakukan dalam 2 (dua) tahap, tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dan tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen). c. Pemberian Bantuan rehabilitasi gedung/bangunan dilakukan secara sekaligus atau bertahap melalui pemindahbukuan antar bank ke rekening penerima Bantuan, dengan ketentuan: 1) sekaligus, untuk Bantuan di bawah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); atau 2) bertahap, untuk Bantuan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dilakukan dalam 2 (dua) tahap, tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dan tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen). - 12 - d. Pemberian Bantuan lainnya dilakukan secara sekaligus melalui pemindahbukuan antar bank ke rekening penerima Bantuan. 2. Persyaratan Pencairan Dana a. Syarat-syarat pencairan dana Bantuan operasional dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA terdiri atas: 1) surat keputusan penerima Bantuan; 2) Perjanjian Kerja Sama, sebagaimana dalam lampiran II; dan 3) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan dan PPK. b. Persyaratan pencairan dana Bantuan sarana/prasarana dan Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan untuk nilai Bantuan di bawah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) terdiri atas: 1) surat keputusan penerima Bantuan; 2) Perjanjian Kerja Sama, sebagaimana dalam lampiran II; dan 3) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan dan PPK. c. Persyaratan pencairan dana Bantuan sarana/prasarana dan Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan untuk nilai Bantuan diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana Bantuan setelah Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh penerima Bantuan dan PPK, dengan syarat-syarat sebagai berikut: a) surat keputusan penerima Bantuan; b) Perjanjian Kerja Sama, sebagaimana dalam lampiran II; dan c) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima Bantuan dan PPK; dan 2) tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana Bantuan apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan tahapan penyelesaian fisik. Penerima Bantuan wajib memberikan: a) kuitansi bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima Bantuan dan PPK; telah - 13 - b) laporan kemajuan ditandatangani penyelesaian oleh pekerjaan ketua/pimpinan yang penerima Bantuan, sebagaimana dalam lampiran II; dan c) foto hasil pelaksanaan pekerjaan tahap pertama. d) Pemberian Bantuan dalam bentuk barang: i. surat keputusan penerima Bantuan; ii. surat Perjanjian Kerja Sama, sebagaimana dalam lampiran II; iii. kontrak pengadaaan barang dan/atau jasa dengan penyedia barang dan/atau jasa dengan melampirkan kuitansi, surat setoran pajak, berita acara serah terima atau berita acara penyelesaian pekerjaan. 3. Prosedur Pencairan Dana a. PPK menerbitkan SPP dengan ketentuan sebagai berikut: 1) SPP-LS untuk pemberian Bantuan operasional, Bantuan sarana/prasarana, Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/ bangunan, dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA; 2) b. SPP-UP/TUP untuk pemberian Bantuan operasional. Penyaluran dan pencairan dana Bantuan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut. 1) PPK menerbitkan SPP-LS atas dasar: a) surat keputusan penerima Bantuan; b) Perjanjian Kerja Sama; c) kuitansi bukti penerimaan uang; dan d) laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan (khusus untuk pembayaran tahap II Bantuan rehabilitasi gedung/bangunan yang dilakukan secara bertahap). 2) 3) PPK menerbitkan SPP-UP/TUP atas dasar: a) surat keputusan penerima Bantuan; b) Perjanjian Kerja Sama; dan c) kuitansi bukti penerimaan uang. PPK menyampaikan SPP-LS dan/atau SPP-UP/TUP kepada PP-SPM untuk diterbitkan SPM-LS dan/atau SPM-UP/TUP atas dasar: a) surat keputusan penerima Bantuan; - 14 - 4) b) Perjanjian Kerja Sama; dan c) kuitansi bukti penerimaan uang. SPM-LS atau SPM-UP/TUP yang diajukan ke KPPN Jakarta III digunakan sebagai dasar penerbitan SP2D; 5) Berdasarkan SP2D, selanjutnya PPK menerbitkan SPPn kepada bank penyalur untuk mentransfer dana ke rekening penerima Bantuan. c. Prosedur Penyaluran Bantuan Barang Bantuan dalam bentuk barang atau jasa dilaksanakan melalui mekanisme pengadaan barang dan/atau jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan cara: 1) PPK melakukan perjanjiaan / kontrak penyediaan barang dengan pihak ketiga/penyedia barang; 2) PPK melakukan serah terima barang kepada penerima Bantuan; 3) PPK dan penerima Bantuan menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang; 4) Dokumentasi atau foto serah terima barang. - 15 - BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN, PENGEMBALIAN SISA, PERPAJAKAN, RETUR, DAN SANKSI A. Pertanggungjawaban dan Pelaporan 1. Penerima Bantuan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui alamat Jalan Jenderal Sudirman-Senayan Jakarta 10270 dengan alamat PO BOX 89000 JKP 10000 dengan melampirkan sesuai keteuan sebagai berikut. a. Bantuan Operasional 1) Laporan pertanggungjawaban Bantuan operasional sebagaimana tercantum dalam format lampiran II yang memuat: a) jumlah penerimaan, penggunaan, dan sisa dana; b) pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan c) pernyataan bahwa bukti pengeluaran disimpan di lembaga untuk dokumen pemeriksaan. 2) Bukti surat setoran sisa dana ke rekening bank penyalur (apabila ada). b. Bantuan Sarana/Prasarana, Bantuan Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/Bangunan, dan Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah 1) Berita acara serah terima yang memuat: a) jumlah penerimaan, penggunaan, dan sisa dana; b) pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan c) pernyataan bahwa bukti pengeluaran disimpan di lembaga untuk dokumen pemeriksaan. (Format laporan ini dapat dilihat pada lampiran II) 2) Bukti surat setoran sisa dana ke rekening bank penyalur (apabila ada). 3) Dokumentasi/foto. - 16 - 2. Sebelum fisik laporan pertanggungjawaban dikirimkan melalui pos, LPJ discan terlebih dahulu kemudian dikirimkan melalui email Biro Keuangan dan BMN dengan alamat bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id, dengan mencantumkan nama lembaga beserta nomor perjanjian kerja sama pada kolom subjek/judul email nya. 3. Dana Bantuan harus digunakan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama. 4. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana Bantuan disampaikan kepada Biro Keuangan dan BMN sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran. 5. Penerima Bantuan bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan dana Bantuan dari Biro Keuangan dan BMN. 6. Kegiatan pengelolaan dana Bantuan mencakup pencatatan dan pertanggungjawaban penggunaan dana, yang antara lain meliputi: a. setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah; b. bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai; dan c. dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti. 7. Dalam hal Bantuan menghasilkan aset, maka pengelolaan asset dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dalam hal penerima Bantuan merupakan satuan pendidikan/lembaga pemerintah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, maka satuan pendidikan penerima Bantuan melaporkan kepada Pemerintah Daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan untuk dicatat sebagai Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan. b. Dalam hal penerima Bantuan adalah satuan pendidikan/lembaga yang diselenggarakan oleh masyarakat, maka satuan Pendidikan/lembaga penerima Bantuan mencatat sebagai Barang Milik satuan Pendidikan/Lembaga bersangkutan. c. Satuan Pendidikan/Lembaga/Organisasi penerima Bantuan wajib memberikan kode barang berupa nama pemberi dan tahun Bantuan, dengan bentuk tulisan: - 17 - Bantuan dari Biro Keuangan dan BMN Kemendikbud Tahun … Kode Barang : … 8. Pemerintah daerah berdasarkan berita acara serah terima aset selanjutnya mencatat aset Bantuan dimaksud dalam laporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. B. Pengembalian sisa dana Dalam terdapat sisa dana, penerima Bantuan wajib mengembalikan sisa dana tersebut ke kas negara sesuai dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Penerima Bantuan menghubungi Biro Keuangan dan BMN via telepon/email untuk meminta kode billing pengembalian sisa dana, dengan memberikan informasi meliputi nama lembaga, jenis Bantuan, nomor Perjanjian Kerja Sama, dan besaran sisa dana yang akan dikembalikan ke kas negara. 2. Setelah mendapatkan kode billing dari Bendaraha Pengeluaran Biro Keuangan dan BMN melalui aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online), penerima Bantuan mendatangi bank setempat untuk menyetorkan sisa dana. 3. Penerima Bantuan wajib memberikan konfirmasi atas penyetoran sisa dana tersebut dengan menghubungi kembali Biro Keuangan dan BMN dan mengirimkan scan bukti setoran ke alamat email Biro Keuangan dan BMN. 4. Adapun mekanisme pengembalian sisa dana yaitu dengan menggunakan: a. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) apabila disetorkan dalam tahun anggaran berjalan dengan kode MAP (disesuaikan dengan kode akun pengeluaran); dan b. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) apabila disetorkan pada tahun anggaran berikutnya dengan kode MAP 423958. C. Ketentuan Perpajakan 1. Biro Keuangan dan MBN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak memungut pajak pemberian Bantuan kepada penerima Bantuan. - 18 - 2. Pemungutan pajak merupakan tanggung jawab penerima Bantuan. 3. Penerima Bantuan memungut pajak terhadap setiap transaksi/pembayaran yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. D. Ketentuan Retur Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bank penyalur, dana Bantuan yang diretur akan disalurkan kembali setelah: 1. penerima Bantuan menyampaikan surat keterangan pengaktifan kembali dari bank (untuk retur karena rekening pasif); atau 2. penerima Bantuan menyampaikan surat pernyataan perubahan rekening dengan melampirkan fotokopi rekening yang baru, apabila penerima Bantuan mengajukan perubahan rekening. E. Sanksi 1. Dalam hal penerima Bantuan tidak menggunakan Bantuan sesuai dengan peruntukan yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama, maka penerima Bantuan mengembalikan seluruh Bantuan yang diterima dan tidak akan diberikan Bantuan pada tahun-tahun berikutnya. 2. Dalam hal dalam penggunaan Bantuan digunakan untuk kepentingan pribadi, secara melawan hukum, dan/atau merugikan keuangan negara, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima Bantuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mengembalikan seluruh dana Bantuan yang diterima tersebut ke Kas Negara. 3. Dalam hal tidak menyampaikan LPJ, lembaga yang bersangkutan tidak dipertimbangkan lagi untuk mendapatkan Bantuan pada tahun berikutnya. - 19 - BAB V PENGENDALIAN MUTU A. Sosialisasi 1. Dalam rangka penyebaran informasi mengenai penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sosialisasi penyelenggaraan Bantuan. 2. Sosialisasi sebagaimana dimaksud huruf a dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengundang calon penerima Bantuan mengikuti kegiatan sosialisasi penyelenggaraan Bantuan dengan metode luring dan daring. B. Monitoring dan Evaluasi 1. Monitoring Monitoring dilakukan secara sampel oleh Biro Keuangan dan BMN guna memperoleh data dan informasi tentang: a. ketepatan sasaran penerima Bantuan; b. ketepatan nilai besaran Bantuan; c. ketepatan penggunaan Bantuan; dan d. permasalahan lainnya dalam penerimaan dan penggunaan Bantuan. 2. Evaluasi Berdasarkan hasil monitoring, Biro Keuangan dan BMN melakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program pemberian Bantuan dan perbaikan tata kelola. C. Pengawasan Pengawasan penyaluran dan penggunaan dana Bantuan dilakukan oleh aparat pengawas fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. D. Ketentuan Lain-Lain 1. Keabsahan dan kebenaran dokumen administrasi yang disampaikan kepada Biro Keuangan dan BMN sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima Bantuan. - 20 - 2. Khusus untuk Bantuan yang menghasilkan aset, penerima Bantuan wajib memberikan kode barang disertai nama pemberi dan tahun Bantuan, dengan tulisan: Bantuan dari Biro Keuangan dan BMN Kemendikbud Tahun … Kode Barang: … 3. Proposal Bantuan yang tidak memenuhi kelengkapan persyaratan dan dinyatakan tidak layak, akan diarsipkan/dimusnahkan pada Biro Keuangan dan BMN; 4. Penyimpangan atau pelanggaran terhadap prosedur atau ketentuan penyaluran dana Bantuan ini dapat dilaporkan kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kemendikbud melalui email bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id. - 21 - BAB VI PENUTUP 1. Bantuan yang disalurkan merupakan bentuk apresiasi dan perhatian pemerintah dalam bidang pendidikan dengan harapan bantuan yang diterima menjadi stimulus dalam upaya Kemendikbud untuk meningkatkan akses dan kualitas Pendidikan dan kebudayaan. 2. Pelaksanaan belanja bantuan peerintah hendaknya memerhatikan usulan dan rincian belanja yang diajukan dan dijalankan secara efisien, efektif dan akuntabel. 3. Laporan pertanggungjawaban Bantuan agar segera disampaikan ke Biro Keuangan dan BMN setelah pelaksanaan pekerjaan/belanja dilaksanakan. plt.SEKRETARIS JENDERAL, TTD. AINUN NA’IM Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Dian Wahyuni NIP 196210221988032001 SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA TAHUN 2021 FORMAT PROPOSAL BANTUAN, SURAT KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN, PERJANJIAN KERJA SAMA, LAPORAN KEMAJUAN, SURAT PERNYATAAN, LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN, DAN BERITA ACARA SERAH TERIMA A. Format Proposal Bantuan 1. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah/Masyarakat meliputi sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah luar biasa untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus dengan format sebagai berikut. a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : Tanggal……… : : (Permohonan Bantuan) Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor : … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. fotokopi NPSPN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional); 2. profil satuan pendidikan;** -2- 3. 4. 5. 6. 7. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan; nomor rekening bank atas nama satuan pendidikan;*** foto gedung/bangunan yang akan direhabilitasi (khusus bantuan rehabilitasi gedung/bangunan); nomor telepon/handphone yang aktif dan alamat email; Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Komite Sekolah/Instansi Terkait/ Ketua Yayasan)****) (Kepala Satuan Pendidikan) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (nama lengkap) (Nama Lengkap Tembusan: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi atau Instansi Terkait*****) Keterangan: *) pilih salah satu; **) sesuai cetak profil satuan pendidikan dari aplikasi Dapodik; ***) fotokopi nomor rekening bank atas nama satuan pendidikan; ****) komite sekolah/instansi terkait untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau ketua yayasan untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. *****) tembusan kepada kepala dinas pendidikan yang menaungi atau instansi terkait. b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Kepala Satuan Pendidikan) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) -3- c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) 2. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah/Masyarakat setingkat Perguruan Tinggi dengan format sebagai berikut: a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : : : (Permohonan Bantuan) Tanggal……… Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor : … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. fotokopi NPSPN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional); 2. profil satuan pendidikan;** 3. fotocopy akreditasi: -4- 4. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan; 5. nomor rekening bank atas nama satuan pendidikan;*** 6. foto gedung/bangunan yang akan direhabilitasi (khusus bantuan rehabilitasi gedung/bangunan); 7. nomor telepon/handphone yang aktif dan alamat email; 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. Pimpinan Perguruan Tinggi/ K.Yayasan)****) (Kepala Satuan Pendidikan) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (Nama Lengkap) (Nama Lengkap) Tembusan: Instansi Terkait *****) Keterangan: *) pilih salah satu; **) sesuai cetak profil satuan pendidikan dari aplikasi PDDikti; ***) fotokopi nomor rekening bank atas nama satuan pendidikan; ****) pimpinan perguruan tinggi untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau ketua yayasan untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. *****) tembusan kepada instansi terkait yang menaungi. b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Kepala Satuan Pendidikan) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) -5- c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) 3. Lembaga / Organisasi Masyarakat Lainnya yang bergerak dalam pendidikan keterampilan dengan format sebagai berikut: a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : : : (Permohonan Bantuan) Tanggal……… Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor: … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh ketua lembaga; 2. fotokopi kartu tanda penduduk ketua Lembaga (fotocopy); 3. fotokopi izin operasional yang masih berlaku, dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; -6- 4. 5. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah setempat; fotokopi NPSPN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional) (fotocopy); nomor rekening bank atas nama lembaga/organisasi (fotocopy); nomor pokok wajib pajak (fotocopy); nomor telepon dan/atau handphone yang aktif dan alamat email; Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. 6. 7. 8. 9. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Pejabat berwenang) (Ketua Lembaga) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (nama lengkap) (Nama Lengkap) Keterangan: *) pilih salah satu b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Ketua Lembaga) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) c. SPTJM atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan Nama Jabatan Alamat Lembaga dibawah ini : :… :… :… Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan -7- 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) 4. Lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan format sebagai berikut.: a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : : : (Permohonan Bantuan) Tanggal……… Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor: … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh ketua lembaga/organisasi; 2. kartu tanda penduduk ketua organisasi (fotokopi); 3. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah atau bukti terdaftar pada One Single Submission (OSS); 4. akte pendirian dan/atau surat keterangan lainnya yang setara (fotokopi); 5. nomor rekening bank atas nama organisasi atau nomor rekening bank atas nama pribadi (fotokopi) yang disertai surat pernyataan bahwa dana bantuan akan digunakan untuk membiayai kegiatan yang diusulkan (khusus untuk kegiatan kepanitiaan); 6. nomor telepon dan/atau handphone yang aktif dan alamat email. 7. surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. -8- Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. Mengetahui. (Pejabat berwenang)** (Ketua Lembaga/Organisasi /Organisasi pembina) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (nama lengkap) (Nama Lengkap) Keterangan: *) pilih salah satu. **) Pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya. b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Ketua Lembaga) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan -9- Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) 5. Komunitas budaya dengan format sebagai berikut: a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : : : (Permohonan Bantuan) Tanggal……… Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor: … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh ketua komunitas; 2. kartu tanda penduduk ketua organisasi (fotokopi); 3. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah atau bukti terdaftar pada One Single Submission (OSS); 4. akte pendirian dan/atau surat keterangan lainnya yang setara (fotokopi); 5. nomor rekening bank atas nama organisasi atau nomor rekening bank atas nama pribadi (fotokopi) yang disertai surat pernyataan bahwa dana bantuan akan digunakan untuk membiayai kegiatan yang diusulkan (khusus untuk kegiatan kepanitiaan); 6. nomor telepon dan/atau handphone yang aktif dan alamat email. 7. surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. - 10 - Mengetahui. (Pejabat berwenang)** (Ketua Komunitas) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (nama lengkap) (Nama Lengkap) Keterangan: *) pilih salah satu. **) pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya. b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Ketua Lembaga) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) - 11 - 6. Kelompok masyarakat dengan format sebagai berikut: a. Surat Permohonan KOP SURAT Nomor Lamp Hal : Tanggal……… : : (Permohonan Bantuan) Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor: … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh ketua kelompok masyarakat; 2. kartu tanda penduduk ketua pengurus/panitia dan bendahara (fotokopi); 3. surat keputusan kepanitiaan/kepengurusan yang ditandatangani oleh ketua panitia dan pejabat yang berwenang; 4. nomor rekening bank penerima bantuan (fotokopi); 5. nomor telepon dan/atau handphone yang aktif; dan 6. alamat email; dan 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. Mengetahui. (Pejabat berwenang)** (Ketua Kelompok Masyarakat) (ttd dan stempel) (ttd dan stempel) (nama lengkap) (Nama Lengkap) Keterangan: *) pilih salah satu. **) pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya. - 12 - b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Ketua) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 1. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 2. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) - 13 - 7. Perseorangan dengan format sebagai berikut: a. surat permohonan; KOP SURAT Nomor Lamp Hal : Tanggal……… : : (Permohonan Bantuan) Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan dan BMN Setjen Kemendikbud Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270 Merujuk kepada Peraturan Setjen Kemendikbud Nomor: … Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan BMN Tahun 2021 dengan ini kami sampaikan permohonan dana bantuan pemerintah untuk keperluan (Operasional, Sarana dan Prasarana, Rehab/Pembangunan, Bantuan Lainnya)* Bersama ini kami sampaikan kelengkapan proposal sebagaimana terlampir: 1. rencana anggaran biaya ditandatangani oleh pemohon; 2. kartu tanda penduduk (fotokopi); 3. surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah; 4. nomor rekening bank penerima bantuan (fotokopi); 5. nomor telepon dan/atau handphone yang aktif dan alamat email; dan 6. SPTJM atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang disampaikan, ditandatangani diatas materai. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya dapat menyetujui permohonan kami dengan rencana anggaran biaya sebagaimana terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (ttd) (Nama Lengkap) Keterangan: *) pilih salah satu. - 14 - b. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya No Uraian ... ... ... Jumlah Total Terbilang: … Volume Satuan ... ... ... ... ... ... Harga Satuan (Rp) ... ... ... Jumlah Harga (Rp) ... ... ... ... (Ketua) (ttd dan stempe) (Nama Lengkap) c. SPTJM atas Kebenaran dan Keabsahan Dokumen Administrasi SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :… Jabatan :… Alamat Lembaga : … Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: 3. Saya bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi yang diajukan; dan 4. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum atas proposal yang saya ajukan, saya bersedia dituntut sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya , ……………………… 202.. Yang Bertanda Tangan (Materai, Cap Basah) (Nama Lengkap) - 15 - B. Format surat keputusan pemberian bantuan pemerintah sebagai berikut KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) No. 5711144 (Hunting) Laman www.kemdikbud.go.id KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENDIKBUD NOMOR: /A2.1/KU/202.. TENTANG PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BMN SETJEN KEMENDIKBUD Membaca : surat permohonan bantuan dana dari satuan pendidikan, komunitas budaya, dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan beserta lampirannya; Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta dan tanggungjawab masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan dan kebudayaan, maka dipandang perlu memberikan bantuan pemerintah kepada satuan pendidikan, komunitas budaya, dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 168/PMK.05/2015 Tahun 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : DIPA-. MEMUTUSKAN MENETAPKAN: PERTAMA : Memberikan bantuan pemerintah : Kepada : Alamat : Jenis Bantuan : Jumlah Bantuan Sebesar : Nama Bank : Nama Rekening : Nomor Rekening : Jenis Pembayaran : - 16 - KEDUA : Dana bantuan yang diberikan Keuangan Nomor : DIPA- . KETIGA : KEEMPAT pada DIPA Biro Pemberian bantuan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bantuan diberikan sesuai Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan Tahun 202…; 2. Besaran dana bantuan ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang disampaikan oleh lembaga/organisasi; 3. Jenis bantuan yang diberikan dapat berupa Bantuan Operasional, Bantuan Sarana/Prasarana, Bantuan Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/Bangunan, atau Bantuan Lainnya; 4. Ketentuan tentang penggunaan dana bantuan dan sanksi-sanksi diatur dalam Perjanjian Kerja Sama antara PPK Biro Keuangan dengan penerima bantuan; 5. Setelah dana bantuan disalurkan dan diterima, maka tanggung jawab penggunaan dana sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan. : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya. Disahkan Kuasa Pengguna Anggaran NIP. dibebankan Ditetapkan di : Pada tanggal : Pejabat Pembuat Komitmen NIP. Salinan keputusan ini disampaikan Kepada Yth: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Keuangan dan BMN. - 17 - C. Format Perjanjian Kerja Sama 1. Format perjanjian kerja sama pemberian bantuan operasional, bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/ bangunan dengan nilai di bawah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dan bantuan lainnya yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang sebagai berikut: PERJANJIAN KERJA SAMA PEMBERIAN BANTUAN ....................................................... TAHUN ANGGARAN 202.. ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN …………………………………………………………………….. NOMOR : TANGGAL : Pada hari ini ………………….. tanggal ………… bulan ………………….. tahun ………………………. telah diadakan Perjanjian Kerja Sama Pemberian Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara : 1. Nama : NIP : Jabatan : Alamat : Bertindak untuk dan atas nama Barang Milik Negara Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 2. Nama : Pimpinan/Ketua : Alamat : Bertindak untuk dan atas nama penerima bantuan, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pasal 1 Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama PIHAK KESATU mengadakan perjanjian dengan PIHAK KEDUA berupa pemberian bantuan pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 2 Tanggung Jawab (1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penggunaan dana bantuan yang diterima dari PIHAK KESATU. - 18 - (2) (3) Apabila terjadi penyalahgunaan terhadap pelaksanaan penggunaan dana bantuan pemerintah yang diterima dari PIHAK KESATU maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap konsekuensi hukum yang berlaku. Pihak Kedua bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan keabsahan dokumen kelengkapan dalam proposal yang diajukan kepada pihak Kesatu. Pasal 3 Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU (1) (2) PIHAK KESATU berhak: a. menetapkan penerima bantuan; b. menetapkan jumlah dana bantuan; dan c. menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan pemerintah dari PIHAK KEDUA sesuai ketentuan. PIHAK KESATU berkewajiban: a. melakukan pengecekan kelengkapan data yang dipersyaratkan dalam pengajuan proposal permohonan; b. menyalurkan dana bantuan kepada PIHAK KEDUA melalui Bank penyalur sesuai dengan ketentuan; c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketersediaan sumberdaya; dan d. meminta laporan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA; dan e. memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila dalam pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana bantuan tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama. Pasal 4 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA (1) (2) PIHAK KEDUA berhak: b. menerima dana bantuan dari PIHAK KESATU sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan c. menggunakan dana bantuan sesuai dengan petunjuk teknis tata kelola penyaluran bantuan pemerintah dan RAB yang disepakati. PIHAK KEDUA berkewajiban: a. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA; b. mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan yang telah diterima sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada siapapun yang terkait dengan penerimaan dana bantuan; c. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan pelaksanaan pekerjaan bantuan kepada PIHAK KESATU; d. bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala bentuk penyimpangan, penyalahgunaan, dan pelanggaran penggunaan dana sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; dan - 19 - e. f. bertanggung jawab menyampaikan pencatatan aset kepada Dinas terkait/yayasan apabila bantuan menghasilkan aset. menaati teguran/peringatan/sanksi yang disampaikan oleh PIHAK KESATU, baik secara lisan maupun tertulis. Pasal 5 Jenis Pekerjaan PIHAK KEDUA menerima dana bantuan pemerintah dari PIHAK KESATU untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proposal yang diajukan berupa .................................................................... Pasal 6 Nilai dan Rincian Dana Bantuan (1) (2) Nilai dana bantuan yang diberikan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp…............…......,- terbilang (……………………….......). Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk: a. ...................................................; b. ...................................................; c. ...................................................; d. .................................................... Pasal 7 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan (1) (2) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama….... (..........................) hari kalender terhitung sejak dana diterima. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang atas persetujuan PIHAK KESATU, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari PIHAK KEDUA dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 8 Penyaluran Dana Bantuan (1) (2) Penyaluran dana bantuan akan dilakukan setelah semua persyaratan dipenuhi dan surat Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA; Penyaluran dana bantuan pada ayat (1), dilakukan melalui: a. Bendahara Pengeluaran; atau b. Proses pemindahbukuan secara langsung melalui Bank …………… ke rekening PIHAK KEDUA: Nama Bank : Cabang/Unit : Nomor Rekening : Atas Nama : - 20 - Pasal 9 Ketentuan Sanksi (1) (2) (3) Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK KESATU atau temuan aparat pengawas, ternyata PIHAK KEDUA terbukti melakukan kekeliruan/kesalahan dalam melaksanakan kegiatan/program yang telah disepakati, maka PIHAK KESATU akan menyampaikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada PIHAK KEDUA. Teguran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA berisi permintaan untuk memperbaiki/ menyelesaikan segala bentuk kesalahan/ kekeliruan yang telah dilakukan. Apabila PIHAK KEDUA terbukti menggunakan dana tidak sesuai sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan/atau digunakan untuk kepentingan pribadi, maka penerima bantuan wajib mengembalikan dana bantuan yang telah diterima ke Kas Negara. Pasal 10 Pengembalian dana bantuan (1) (2) (3) Dana bantuan dikembalikan ke Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena: a. dana bantuan dipergunakan tidak sesuai dengan yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama; b. dana bantuan tidak dipergunakan seluruhnya/terdapat sisa dana; dan/atau c. alasan lainnya. Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)) dilakukan PIHAK KEDUA melalui Bank …………..cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan kode billing dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online). Pihak KEDUA mengembalikannya ke kas negara melalui mekanisme: a. SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja) apabila dalam tahun anggaran berjalan dengan kode MAP (disesuaikan dengan kode akun pengeluaran); dan b. SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) apabila tahun anggaran berikutnya dengan kode MAP 423958. Pasal 11 Pelaporan dan Pertanggungjawaban (1) (2) PIHAK KEDUA wajib menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban sesuai yang disebutkan pada ayat (1) tersebut harus dilampiri: a. laporan pertanggungjawaban bantuan operasional (khusus untuk bantuan operasional); - 21 - (3) b. berita acara serah terima (khusus untuk bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan lainnya yang ditetapkan oleh PA); c. bukti surat setoran sisa dana (apabila terdapat sisa dana); dan d. dokumentasi/foto kegiatan atau barang yang dihasilkan/dibeli. Bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, pembelian material, dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya disimpan oleh PIHAK KEDUA sebagai dokumen pemeriksaan. Pasal 12 Penanggungan Resiko PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membebaskan dan menanggung tanpa batas PIHAK KESATU beserta instansinya terhadap akibat yang timbul atas semua konsekuensi hukum dan biaya sehubungan dengan ditandatanganinya perjanjian ini. Pasal 13 Keadaan Memaksa (Force Majeure) (1) Yang dimaksud keadaan memaksa (force majeure) adalah peristiwa seperti: bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan. (2) Apabila terjadi keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan. Pasal 14 Perubahan/Adendum (1) (2) (1) (2) (3) (4) Dalam hal penerima bantuan mengajukan perubahan peruntukan, maka usulan perubahan secara tertulis disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Apabila Pejabat Pembuat Komitmen menyetujui permohonan perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka dilakukan perubahan surat Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pasal 15 Ketentuan Lain-Lain Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Biaya materai dalam surat Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA. Perubahan atas Surat Perjanjian Kerja Sama ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua masing-masing dibubuhi materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah). - 22 - (5) Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama. Jakarta, … …………… 202.. PIHAK KESATU PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua Bagian Perbendaharaan dan Pembiayaan materai Rp6.000,dan stempel ........................................ NIP. ……………………….... ……………………………………. NIP……………………………….. *) Dibuat rangkap 2 (dua), 1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK KESATU (bermaterai), 1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA (bermaterai) 2. Format perjanjian kerja sama pemberian bantuan sarana/prasarana dan bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dengan nilai diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dalam bentuk uang sebagai berikut: PERJANJIAN KERJA SAMA PEMBERIAN BANTUAN ………………………………….. TAHUN ANGGARAN 202.. ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN …………………………………………………………………….. NOMOR : TANGGAL : Pada hari ini ………………….. tanggal ………… bulan ………………….. tahun ………………………. telah diadakan Perjanjian Kerja Sama Pemberian Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara : 1. Nama : NIP : Jabatan : Alamat : Bertindak untuk dan atas nama Barang Milik Negara Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. - 23 - 2. Nama : Pimpinan/Ketua : Alamat : Bertindak untuk dan atas nama penerima bantuan, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pasal 1 Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama PIHAK KESATU mengadakan perjanjian dengan PIHAK KEDUA berupa pemberian bantuan pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 2 Tanggung Jawab (1) (2) (3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penggunaan dana bantuan yang diterima dari PIHAK KESATU. Apabila terjadi penyalahgunaan terhadap penggunaan dana bantuan yang diterima dari PIHAK KESATU maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap konsekuensi hukum yang berlaku. Pihak Kedua bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan keabsahan dokumen kelengkapan dalam proposal yang diajukan kepada pihak Kesatu. Pasal 3 Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU (1) PIHAK KESATU berhak: a. menetapkan lembaga/organisasi penerima bantuan; b. menetapkan jumlah dana bantuan untuk setiap penerima bantuan; dan a. menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan pelaksanaan bantuan dari PIHAK KEDUA sesuai ketentuan. (2) PIHAK KESATU berkewajiban: a. melakukan pengecekan kelengkapan data yang dipersyaratkan dalam pengajuan proposal permohonan; b. menyalurkan dana bantuan kepada PIHAK KEDUA melalui Bank penyalur sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. bila diperlukan, ikut mengawasi/monitoring dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA; d. meminta laporan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA; dan e. memberikan teguran dan atau sanksi kepada PIHAK KEDUA, baik secara lisan maupun tertulis, apabila dalam pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana bantuan tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama. Pasal 4 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA (1) (2) PIHAK KEDUA berhak: a. menerima dana bantuan dan PIHAK KESATU sesuai dengan surat Perjanjian Kerja Sama; dan b. mengelola dana bantuan sesuai dengan petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah dan RAB yang diajukan. PIHAK KEDUA berkewajiban: - 24 - a. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA; c. mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan yang telah diterima sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada siapapun, dalam pemberian dana bantuan; d. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan pelaksanaan pekerjaan bantuan kepada PIHAK KESATU; e. bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala bentuk penyimpangan, penyalahgunaan, dan pelanggaran penggunaan dana sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; dan f. menaati teguran/peringatan/sanksi yang disampaikan oleh PIHAK KESATU, baik secara lisan maupun tertulis. Pasal 5 Jenis Pekerjaan PIHAK KEDUA menerima dana bantuan pemerintah dari PIHAK KESATU untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proposal yang diajukan berupa ......................................... Pasal 6 Nilai dan Rincian Dana Bantuan (1) Nilai dana bantuan yang diberikan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp…............…......,- terbilang (……………………….......). (2) Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk: a. ................................................... b. ................................................... c. ................................................... d. ................................................... Pasal 7 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan (1) (2) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama….... (..........................) hari kalender terhitung sejak dana diterima. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang atas persetujuan PIHAK KESATU, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari PIHAK KEDUA dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 8 Penyaluran Dana Bantuan (1) (2) Penyaluran dana bantuan akan dilakukan setelah semua persyaratan dipenuhi dan surat Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Penyaluran dana bantuan dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu: a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan setelah Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh kedua belah pihak; - 25 - (3) b. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan setelah prestasi pekerjaan telah mencapai 50% dari keseluruhan tahapan penyelesaian fisik. Penyaluran dana bantuan pada ayat (2), dilakukan melalui proses pemindahbukuan secara langsung dari rekening PIHAK KESATU pada Bank ………………….. ke rekening PIHAK KEDUA: Nama Bank : Cabang/Unit : Nomor Rekening : Atas Nama : Pasal 9 Sanksi (1) (2) (3) (4) Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK KESATU atau temuan aparat pengawas, ternyata PIHAK KEDUA terbukti melakukan kekeliruan/kesalahan baik dalam melaksanakan kegiatan/program yang telah disepakati, maka PIHAK KESATU akan menyampaikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada PIHAK KEDUA. Teguran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA berisi permintaan untuk memperbaiki/menyelesaikan segala bentuk kesalahan/kekeliruan yang telah dilakukan. Apabila PIHAK KEDUA terbukti menggunakan dana tidak sesuai sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan/atau digunakan untuk kepentingan pribadi, maka penerima bantuan wajib mengembalikan dana bantuan yang telah diterima ke Kas Negara. Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan PIHAK KEDUA melalui Bank …………..….. cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan kode billing dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online). Pasal 10 Pengembalian dana bantuan (1) (2) (3) Dana bantuan dikembalikan ke Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena: a. Dana bantuan dipergunakan tidak sesuai dengan yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama; b. Dana bantuan tidak dipergunakan seluruhnya/terdapat sisa dana; c. Alasan lainnya. Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan PIHAK KEDUA melalui Bank …………….. cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan kode billing dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online). Pihak KEDUA mengembalikannya ke kas negara melalui mekanisme: a. SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja) apabila dalam tahun anggaran berjalan dengan kode MAP (disesuaikan dengan kode akun pengeluaran); - 26 - b. SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) apabila tahun anggaran berikutnya dengan kode MAP 423958. Pasal 11 Pelaporan dan Pertanggungjawaban (1) (2) (3) PIHAK KEDUA wajib menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban sesuai yang disebutkan pada ayat (1) tersebut harus dilampiri: a. laporan pertanggungjawaban bantuan operasional (khusus untuk bantuan operasional); b. berita acara serah terima (khusus untuk bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan lainnya yang ditetapkan oleh PA); c. bukti surat setoran sisa dana (apabila terdapat sisa dana); dan d. dokumentasi/foto kegiatan atau barang yang dihasilkan/dibeli Bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, pembelian material, dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya disimpan oleh PIHAK KEDUA sebagai dokumen pemeriksaan. Pasal 12 Penanggungan Resiko PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membebaskan dan menanggung tanpa batas PIHAK KESATU beserta instansinya terhadap akibat yang timbul atas semua konsekuensi hukum dan biaya sehubungan dengan ditandatanganinya perjanjian ini. Pasal 13 Keadaan Memaksa (Force Majeure) (1) (2) Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti: Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan. Apabila terjadi keadaan Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan. Pasal 14 Perubahan/Adendum (1) (2) Dalam hal penerima bantuan mengajukan perubahan peruntukan, maka usulan perubahan secara tertulis disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Apabila Pejabat Pembuat Komitmen menyetujui permohonan perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka dilakukan perubahan surat Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. - 27 - Pasal 15 Ketentuan Lain-Lain (1) (2) (3) (4) (5) Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak; Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA; Perubahan atas Surat Perjanjian Kerja Sama ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak; Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua masingmasing dibubuhi materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah); Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat Perjanjian Kerja Sama. Jakarta, …………………202.. PIHAK KESATU PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua Bagian Perbendaharaan dan materai Pembiayaan Rp6.000,dan stempel ........................................ NIP. ……………………….... D. ……………………………………. NIP……………………………….. Format Laporan Kemajuan 1. Format laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan pemberian bantuan sarana/prasarana dan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dengan nilai diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sebagai berikut: <KOP SURAT> LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN NOMOR …(1) Pada hari ini……............(2) tanggal…………...........(3) bulan……………….(4) tahun…………......... (5) yang bertandatangan di bawah ini: Nama : …………………………………………………………. (6) Pimpinan/Ketua : …………………………………………………….…… (7) Alamat : …………………………………………………………. (8) dengan ini menyatakan sebagai berikut: berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama nomor:……………/A2.1/KU/202.. tanggal ………………………….(9) mendapatkan bantuan……………………(10) berupa ……………….......(11) dengan nilai bantuan sebesar Rp………………… (…………………………….. rupiah) (12). - 28 - 1. 2. Sampai dengan tanggal ……………………………(13), kemajuan penyelesaian pekerjaan ………………….…………………….(14) sebesar …………%(15). Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian Negara, maka saya akan bertanggung jawab penuh dan bersedia untuk dituntut penggantian kerugian Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ........……........,……………. (16) Pimpinan/Ketua Lembaga ……………………………..... (17) Materai Rp6.000,dan stempel ..……………………………... (18) 2. Keterangan atau petunjuk pengisian format laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud angka 1 sebagai berikut: (1) : Diisi dengan nomor Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (2) : Diisi dengan hari pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (3) : Diisi dengan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (4) : Diisi dengan bulan pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (5) : Diisi dengan tahun pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (6) : Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan. (7) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan. (8) : Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan. (9) : Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama. (10) : Diisi dengan Jenis bantuan yang diterima (sarana/prasarana, atau rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan). (11) : Diisi dengan bentuk bantuan yang diterima (sarana/prasarana, arau rehabilitasi/pembangunan pagar, prasarana olah raga, mandi cuci kakus, rumah penjaga sekolah, fasilitas pendidikan karakter). (12) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf nilai bantuan yang diterima sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama. - 29 - (13) : Diisi dengan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. (14) : Diisi dengan bentuk bantuan yang diterima (sarana/prasarana, atau rehabilitasi/pembangunan pagar, prasarana olah raga, mandi cuci kakus, rumah penjaga sekolah, fasilitas pendidikan karakter). (15) : Diisi dengan persentase kemajuan penyelesaian pekerjaan. (16) : Diisi dengan kota dan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. E. (17) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan. (18) : Diisi dengan nama pimpinan penerima bantuan. Format Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Operasional 1. Format laporan pertanggungjawaban berikut: bantuan operasional sebagai <KOP SURAT> LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL Yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama Lembag : …………………… (1) 2. Nama Pimpinan Lembaga : …………………… (2) 3. Alamat Lembaga : …………………… (3) 4. Nama Bantuan : Bantuan Operasional Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor: ………………/A2.1/KU/202.. (4), telah menerima Bantuan Operasional dengan nilai nominal sebesar Rp………………………… (………………………………………......... rupiah) (5) Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut: 1. Laporan Penggunaan Dana a. Jumlah dana yang diterima :………….....,- (….…... rupiah) (6) b. Jumlah dana yang Dipergunakan :………….....,- (…….... rupiah) (7) Untuk kegiatan/pekerjaan: 1) ……………………………………….... (8) 2) ………………………………………….... 3) ……………………………………………. c. sisa dana (a-b) :…......,- (………….…... rupiah) (9) 2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan Operasional berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut di atas. Berdasarkan hal tersebut di atas, Saya dengan ini menyatakan dengan sebenarbenarnya bahwa: 1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan Operasional sebesar Rp…………..,-(…………………………rupiah) (10) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksanan aparat pengawas fungsional. - 30 - 2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara melalui Bank……. (11) dengan nomer rekening.………………. (12) sebesar Rp………….… (……………………………rupiah) (13) sebagaimana bukti setoran terlampir.*) 3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Operasional satuan pendidikan/lembaga/organisasi mengakibatkan kerugian Negara yang berakibat dengan masalah hukum, maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara dan menanggung semua akibat yang berusan dengan aparat penegak hukum dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab. ……………………… (14) ……................…… (15) materai Rp6.000,dan stempel .............................. (16) 2. Petunjuk pengisian format laporan pertanggungjawaban bantuan operasional sebagaimana dimaksud pada angka 1 sebagai berikut: (1) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional. (2) : Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional. (3) : Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan operasional. (4) : Diisi dengan nomor Kerja Sama. (5) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah diterima. (6) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah diterima. (7) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah dipergunakan. (8) : Diisi dengan rincian bantuan operasional yang telah dipergunakan. (9) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang belum di pergunakan. (10) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah di pergunakan. (11) : Diisi dengan nama bank penerima sisa dana bantuan. (12) : Diisi dengan nomor rekening bank penerima bantuan. - 31 - (13) : Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah disetor ke kas negara (jumlah sama seperti angka 9). (14) : Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional ditandatangani. (15) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan operasional. (16) : Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan operasional. F. Format Berita Acara Serah Terima Bantuan Sarana/Prasarana, Bantuan Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/Bangunan, dan Bantuan Lainnya 1. Format berita acara serah terima bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan lainnya sebagai berikut; <KOP SURAT> BERITA ACARA SERAH TERIMA…………………………………………. NOMOR …………………………… (1) Pada hari ini……….............. (2) tanggal………….........(3) bulan…………..... (4) tahun………….......(5), yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : .......................... (6) Pimpinan/Ketua :........................... (7) Alamat : .......................... (8) Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU 2. Nama : .................................. (9) NIP :................................. (10) Jabatan : PPK Bantuan Pemerintah Biro Keuangan Alamat : Jl. Jend. Sudirman – Senayan Jakarta Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sebagai berikut: 1. PIHAK KESATU melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa………………………… (11) sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja Sama nomor: …………./A2.1/KU/202.. tanggal ………………………………. (12) 2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut: a. Jumlah dana yang telah diterima :...,-(...……….rupiah) (13) b. Jumlah dana yang dipergunakan :…,-(………….rupiah) (14) Untuk kegiatan/pekerjaan: 1) ………………………………………..……. (15) 2) ………………………………………..……. 3) ………………………………………..……. c. Sisa dana (a-b) :…………...,-(………..rupiah) (16) 3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan…………………… (17) sebesar Rp………….…(………….…rupiah) (18) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional. - 32 - 4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa laporan pertanggungjawaban penerimaan dana beserta lampirannya dengan nilai Rp.………………......(19) 5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara melalui Bank………… (20) dengan nomer rekening …………(21) sebesar Rp………..……....… (...……………….rupiah) (22) sebagaimana bukti setoran terlampir.*) Demikian Berita Acara Serah terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KESATU .................................(23) PIHAK KEDUA PPK Biro Keuangan Setjen Kemendikbud, tanda tangan dan Stempel ……………………...(24) ...............................................(25) NIP. ........................................(26) Catatan: Mohon melampirkan foto dan rincian jenis barang yang diadakan. 2. Keterangan pengisian format berita acara serah terima pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sebagai berikut. (1) : Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST). (2) : Diisi dengan hari pembuatan BAST. (3) : Diisi dengan tanggal pembuatan BAST. (4) : Diisi dengan bulan pembuatan BAST. (5) : Diisi dengan tahun pembuatan BAST. (6) : Diisi dengan nama pimpinan/ketua/kepala lembaga penerima bantuan. (7) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan. (8) : Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan. (9) : Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). (10) : Diisi dengan NIP PPK. (11) : Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan. (12) : Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian bantuan. (13) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima. (14) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan. - 33 - (15) : Diisi dengan rincian pekerjaan/pembelian yang telah dipergunakan. (16) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan. (17) : Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan. (18) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan. (19) : Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan. (20) : Diisi dengan nama bank penerima sisa dana bantuan. (21) : Diisi dengan nomor rekening bank penerima bantuan. (22) : Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan operasional yang telah disetor ke kas negara (jumlah sama seperti angka 16). (23) : Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan. (24) : Diisi dengan nama pimpinan/ketua/kepala lembaga penerima bantuan. (25) : Diisi dengan nama PPK pemberi bantuan. (26) : Diisi dengan NIP PPK pemberi bantuan. plt.SEKRETARIS JENDERAL, TTD. AINUN NA’IM Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Dian Wahyuni NIP 196210221988032001