Uploaded by Gabriel Kukuh

Serikat Pekerja

advertisement
univ.mekari.com
Additional Readling:
Serikat Pekerja
Additional Reading: Serikat Pekerja
Ketika membangun suatu badan usaha, beberapa pihak manajemen berupaya untuk melakukan
pengelolaan modal dengan efisien untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan
menekan biaya tetapi tetap mendapatkan kualitas produksi yang maksimal. Oleh karena itu,
tidak jarang ditemukan fenomena perusahaan berusaha untuk mengeksploitasi Pekerja dan
tidak memenuhi hak Pekerja dengan bijak, seperti memberikan upah yang rendah atau hak
kesejahteraan karyawan. Tetapi secara individual, pekerja sering kali merasa tidak mampu
apabila melawan pihak perusahaan atau pihak manajemen yang bersikap sewenang-wenang
karena pihak tersebut yang memiliki kekuasaan.
Oleh karena itu, Pekerja membutuhkan suatu lembaga yang dapat memberikan perlindungan
ketika Pekerja mengusahakan hak-haknya untuk mencapai kesejahteraan dan guna menjaga
hubungan industrial dalam perusahaan tetap berlangsung harmonis. Oleh karena itu,
pembentukan Serikat Pekerja ditujukan untuk dapat menunjang hak pekerja.
Berikut adalah beberapa contoh Serikat Pekerja yang terdapat di Indonesia, antara lain:
● ILO (International Labour Organization)
● PPMI (Persatuan Pekerja Muslim Indonesia)
● FSPS (Federasi SerikatPekerja Singaperbangsa)
● SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
● KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia)
● KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)
Asas Serikat Pekerja
Ketika menyelenggarakan sebuah organisasi Serikat Pekerja, anggota pengurus Serikat Pekerja
perlu mengetahui prinsip-prinsip kerja dalam Serikat Pekerja. Tujuannya agar segala kegiatan
operasional Serikat Pekerja dapat berlangsung tertib dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2000, tercantum asas Serikat Pekerja antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Bebas
Bebas berarti bahwa sebagai organisasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya,
serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh
tidak di bawah pengaruh atau tekanan dari pihak lain;
2. Terbuka
Asas keterbukaan berarti serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat
pekerja/serikat buruh dalam menerima anggota dan/atau memperjuangkan kepentingan
pekerja/buruh tidak membedakan aliran politik, agama, suku bangsa, dan jenis kelamin.
©2021 Mekari University ALL RIGHTS RESERVED
3. Kemandirian
Prinsip kemandirian berarti Serikat Pekerja terbebas dari pengaruh atau kontrol
pemerintah, perusahaan, partai politik, atau pihak lain. Hal ini dikarenakan organisasi
Serikat Pekerja merupakan organisasi yang dikelola oleh anggota yang merupakan
Pekerja dan dibiayai oleh Pekerja sendiri.
4. Demokratis
Serikat Pekerja bersifat demokratis, artinya setiap kegiatan operasional yang dilakukan
seperti pembentukan organisasi, pemilihan pengurus, memperjuangkan dan
melaksanakan hak dan kewajibannya organisasi dilakukan sesuai dengan prinsip
demokrasi.
5. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti dalam mencapai tujuan dan melaksanakan hak dan
kewajibannya, Serikat Pekerja bertanggung jawab kepada anggota, masyarakat, dan
negara.
Fungsi Serikat Pekerja
Beberapa fungsi Serikat Pekerja antara lain adalah sebagai berikut:
● Melindungi dan membela hak dan kepentingan pekerja
Serikat pekerja berupaya untuk menyuarakan pendapat dan membela hak-hak anggota
(pekerja) dengan membangun jalur komunikasi dengan perusahaan berkaitan dengan
kesejahteraan Pekerja, seperti membentuk kesepakatan antara Perusahaan dan Pekerja
mengenai kondisi dan syarat bekerja, perlindungan dari diskriminasi, penerimaan dan
kenaikan upah Pekerja, dan sebagainya.
● Memperbaiki kondisi dan syarat kerja melalui Perjanjian Kerja Bersama
Melalui Perjanjian Kerja Bersama, Perusahaan dan Serikat Pekerja melakukan tawar
menawar guna mencapai kesepakatan yang jelas dan harmonis bagi kedua belah pihak.
Perjanjian Kerja Bersama berisi kesepakatan hak dan kewajiban pihak-pihak yang
terlibat dalam hubungan kerja industrial agar berlangsung dengan tertib. Perusahaan
berupaya untuk menjunjung martabat Pekerja dan memenuhi hak-haknya. Sebaliknya,
Pekerja perlu menghormati dan menjalankan perannya dalam roda operasional
Perusahaan.
● Mengupayakan agar Perusahaan mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau
pendapat Pekerja sebelum membuat keputusan
Ketika mengambil keputusan, Perusahaan perlu untuk mempertimbangkan dampak
keputusan terhadap Pekerja dan seluruh elemen dalam Perusahaan. Oleh karena itu,
Serikat Pekerja perlu mengetahui rancangan keputusan dan memberikan pendapat agar
tidak memberikan dampak buruk bagi Pekerja.
● Menyelesaikan perselisihan Serikat Pekerja
Serikat Pekerja dapat menjadi sarana komunikasi Pekerja dalam menyampaikan keluh
kesah dan mendampingi Pekerja menyelesaikan perselisihan yang dimiliki. Oleh karena
©2021 Mekari University ALL RIGHTS RESERVED
itu, anggota Serikat Pekerja perlu memiliki pengetahuan dan kemampuan bernegosiasi
serta kemampuan menyelesaikan perselisihan.
Tantangan Serikat Pekerja:
Tidak jarang aksi yang diadakan oleh Serikat Pekerja sebagai bentuk propaganda kepada
perusahaan yang menyebabkan kerugian dan dinilai dengan stigma negatif oleh masyarakat.
Tetapi apabila dilihat dari kacamata Hukum dan Hubungan Industrial, aksi atau program kerja
yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja merupakan tindakan yang sah dan merupakan
implementasi penggunaan hak berserikat dan berpendapat apabila dilakukan dengan tertib
serta mengikuti prosedur yang tepat. Aksi demonstrasi merupakan bentuk perjuangan Pekerja
dan Serikat Pekerja untuk membela hak mereka yang belum terpenuhi. Oleh karena itu, stigma
negatif menjadi salah satu tantangan Serikat Pekerja yang belum ditangani secata optimal.
Tantangan yang dihadapi oleh Serikat Pekerja dapat terbagi menjadi 2 (dua), antara lain:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal yang sering dihadapi Serikat Pekerja berasal dari kondisi internal
Serikat Pekerja itu sendiri, antara lain:
- Kurangnya anggota dalam Serikat Pekerja sehingga negosiasi yang dilakukan
menjadi kurang efektif.
- Kurang efektifnya perencanaan program yang dilakukan karena pemahaman dan
keterampilan anggota yang kurang mengenai pentingnya Serikat Pekerja dan
peran yang dilakukan.
- Iuran yang diperoleh oleh Serikat Pekerja sangat kecil, bersifat mandiri, dan
sering terhambat. Beberapa Serikat Pekerja masih bergantung akan bantuan dari
pihak Perusahaan untuk membantu dana operasional Serikat Pekerja.
2. Tantangan Eksternal
Seperti contoh di atas, faktor eksternal yang masih menjadi tantangan Serikat Pekerja
saat ini adalah perspektif dan penilaian negatif yang diberikan sebagai aksi propaganda
yang merugikan. Selain itu, terdapat beberapa tantangan eksternal lainnya, antaralain:
- Rendahnya kerjasama dan komunikasi dengan Perusahaan dan pihak eksternal
lainnya
- Konsep yang keliru sehingga memunculkan stigma negatif dari masyarakat.
Tuntutan Serikat Pekerja dipandang sebagai penyebab meningkatnya inflasi
dalam negara
©2021 Mekari University ALL RIGHTS RESERVED
univ.mekari.com
Download