Membaca satu candlestick Bisa meraih profit adalah impian semua trader.Oleh karena itu semua trader berlomba-lomba untuk mencari cara terbaik untuk memprediksi arah market selanjutnya. Sebagian ada yang berusaha memprediksi grafik selanjutnya sebagian hanya memprediksi satu candle berikutnya .Namun sebenarnya antara memprediksi grafik dengan memprediksi satu candle itu adalah sebuah pekerjaan yang sama.Karena satu candle ini jika diuraikan dalam time frame yang lebih kecil maka anan membentuk sebuah grafik. Begitu pula dengan sebuah grafik, jika digabungkan maka akan membentuk satu buah candle pada time frame yang lebih besar. Oleh karena itu untuk membaca satu candle kita perlu juga membaca grafik penysun candle tersebut pada time frame yang lebih kecil .Dengan demikian akan terbentuk sebuah aturan : 1.Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish continuation , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bullish 2. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish continuation , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish 3. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish 4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk bullish Selain dengan cara diatas , membaca satu candle juga bisa dilakukan dengan melihat kronologi terjadinya candle tesebut. Misalnya : 1. Candle ekor panjang Contoh candle dengan ekor panjang adalah shooting star. Normalnya candle ini muncul di ujung trend turun serta terjadi pada kondisi jenuh jual . Kronologinya : Pada awalnya market bergerak turun mengikuti tenaga dari trend turun yang terjadi,sehingga membentuk candle dengan body panjang. Namun karena ternyata market telah menyentuh / melewati area support atau telah memasuki arena jenuh jual, maka grafik menjadi balik arah naik . Pada akhir periode ditutup lebih dengan dengan harga open. Sehingga membentuk ekor bawah yang panjang. Jadi ekor bawah panjang ini adalah awal gerakan naik atau juga sebuah percobaan untuk balik arah. Jika grafik pada percobaaan balik arah itu belum membentuk pola koreksi, maka candle selanjutnya akan memiliki ekor bawah . Namun jika telah membentuk pola koreksi, candle selanjutnya akan langsung membentuk body tanpa harus membentuk ekor terlebih dulu. 2. Candlebody panjang ekor panjang. Contoh candle jenis ini adalah green roket. Disebut roket karena bentuknya seperti roket dan sangat kuat arahnya keatas seperti roket. Disini kita bisa melihat bahwa pada awalnya market menurun lalu kemudian dibalik arahkan keatas, Berhubung tenaga pembalikannya begitu besar maka pada akhir periode candle ditutup jauh lebih tinggi diatas Open , dan membentuk body yang panjang. Disini kita bisa melihat antusiasme yang besar untuk mengarahkan market lebih tinggi lagi. Sehingga candle berikutnya bisa dipastikan akan Naik. 3. Candle badan panjang. Misalnya bullish marubozu.Badan yang panjang dengan ekor yang pendek ini menunjukan sebuah dominasi dari awal sampai akhir tanpa ada perlawanan yang berarti . Pada kondisi normal , setelah candle marubozu ini akan terbentuk candle bullish dengan body lebih pendek , sebagai wujud penerusan tekanan beli namun juga seiring waktu terjadi pelemahan. Namun jika di puncak marubozu ini ada resistance, maka candle berikutnya menjadi turun (bearis) sebagai wujud sebuah koreksi atau persiapan untuk naik lebih tinggi. Cara dan Teknik membaca satu candle Satu candle cukup untuk meraih profit .Itulah philosofi para trader jangka panjang.Mereka hanya mengharapkan profit dari satu buah candle saja namun dengan banyak point yang didapat. Time frame yang biasanya digunakan itu minimal 1 hari . Namun bagi kita para intraday trader pun bisa melakukan seperti mereka , kita bisa meraih banyak point dengan membidik candle 4 jam-an. Ada 3 teknik atau cara untuk membaca satu candle berikutnya yaitu : 1. Teknik membaca tenaga candle Kita bisa membaca arah candle selanjutnya dengan merasakan tenaga candle sebelumnya . Karena asumsinya adalah bahwa jika tenaga candle sebelumnya besar maka arah candle selanjutnya adalah sama sebagai wujud dari tenaga yang tersisa yang dihabiskan. Tenaga sebuah candle ini sebenarnya diukur dari volumenya. Artinya jika sebuah candle memiliki volume besar maka normalnya panjang badan candle pun besar sebagai bentuk pemanfaatan tenaga itu. Mungkin kita bisa membayangkan sebuah kendaraan yang memiliki bahan bakar banyak , kendaraan ini akan mampu menempuh jarak yang jauh. Berbeda sekali jika bahan bakarnya hanya sedikit , mungkin hanya bisa menempuh jarak yang pendek saja . Oleh karena itu kita bisa mengambil kesimpulan : Jika candle sebelumnya memiliki tenaga besar namun badannya pendek maka ini berarti tenaganya belum digunakan atau terjadi penyumbatan tenaga . Sehingga candle selanjutnya akan meledak membentuk candle body panjang. Jika candle sebelumnya memiliki tenaga besar dan badan andle besar, maka ini berarti tenaganya telah digunakan . Sehingga candle selanjutnya masih tetap searah dengan tenaga candle sebelumnya namun panjang body candle selanjutnya akan lebih pendek . 2.Teknik membaca posisi candle pada market volatile Selain dengan ukuran volumenya , arah candle berikutnya juga bisa dilihat dari posisi candle itu sendiri . Candle pada market yang volatile tenaganya lebih besar dari candle yang berada pada market yang sepi. Sehingga pada market yang volatile badan candle biasanya lebih panjang. Aturan pemanfaatan tenaga yang membentuk panjang badan juga berlaku pada posisi candle di market yang volatile . Anda bisa membayangkan apa mungkin ditengah kondisi volatile candle yang pendek adalah sebuah bentuk pelemahan trend? Apa mungkin pada saat maret sedang bergairah mudah untuk dibalik arahkan ? Jawabannya tidak mungkin. Oleh karena itu jika anda melihat candle pendek ( spining top atau doji) setelah candle panjang pada volatilitas tinggi , itulah peluang terjadinya candle panjang. 3. Teknik membaca candle pada ujung trend Ujung sebuah trend adalah area yang sangat potensial terjadinya pembalikan arah.Oleh karena itu biasanya sebuah ujung trend terjadi pada area yang jenuh. Tanda-tanda market akan balik arah adalah munculnya perlawanan dan percobaan balik arah dalam bentuk ekor candle. So, jika anda melihat sebuah candle dengan panjang ekor sama dengan atau lebih besar dari panjang body dan terjadi di area jenuh, maka itu menunjukan bahwa pada candle tersebut telah terdapat perlawanan . Oleh karena itu arah candle selanjutnya akan berlawanan dengan arah trend yang sedang terjadi. Itulah beberapa teknik membaca satu candle berikutnya. Semoga bermanfaat .