LAPORAN TUGAS ASISTENSI SIA – 314 BANGUNAN AIR Tugas ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah SIA – 314 Bangunan Air Dosen: Theo Senjaya S.T., M.T., M.Eng Asisten: Siti Rania Usemahu S.T. Disusun Oleh: Muhammad Nur Fauzan 22-2019-235 KELAS - DF JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2022 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 1 LENGKUNG DEBIT 1.1 Data Sungai Bentuk penampang = Lebar Material dasar sungai = kerikil Elevasi dasar sungai di udik = + 210 Elevasi dasar sungai terdalam + 300 m hilir = + 115 Lebar dasar sungai rata-rata = 15 m Kemiringan dasar sungai = 0,0015 Kemiringan tebing sungai (1 : m) =5 Koefisien kekasaran (Strikler) = 34 m1/3/dt Debit banjir rencana 100 tahunan (Q100 th) = 150 m3/dt 1.2 Tabel Perhitungan Coba-coba Table 1 Perhitungan Debit Banjir Rencana 100 tahunan (π100 π‘βπ) h (m) 0.00000 0.25000 0.50000 0.75000 1.00000 1.25000 1.50000 1.75000 2.00000 2.25000 2.50000 2.75000 3.00000 3.25000 3.32057 A (m²) 0.00 3.76 7.55 11.36 15.20 19.06 22.95 26.86 30.80 34.76 38.75 42.76 46.80 50.86 52.01 P (m) 15.00 15.51 16.02 16.53 17.04 17.55 18.06 18.57 19.08 19.59 20.10 20.61 21.12 21.63 21.77 R (m) 0.000 0.243 0.471 0.687 0.892 1.086 1.271 1.447 1.614 1.775 1.928 2.075 2.216 2.352 2.389 V (m/s) 0.00 0.63 0.98 1.26 1.50 1.71 1.89 2.06 2.22 2.37 2.50 2.63 2.74 2.85 2.88 Q (m³/s) 0.000 2.362 7.379 14.282 22.730 32.506 43.451 55.447 68.398 82.226 96.866 112.263 128.370 145.148 150.000 Keterangan TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK TIDAK OK OK BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Keterangan H = Tinggi muka air B = Lebar dasar sungai rata-rata A = Luas Penampang Basah Sungai P = Keliling Basah Penampang Sungai R = Jari-jari Hidraulik Penampang V = Kecepatan aliran Q = Debit Banjir 1.3 Contoh Perhitungan A=bxh = 15 x 3,3205 = 52.01 m² P = b + 2y = 15 + 2(3,3205) = 21.77 m R =h = 3,3205 m V = K × R 2/3 × I 1/2 = 45 × (3,3205) 2/3 × (0,0015) 1/2 = 2.88 m/s Q=V×A = 2,963 × 50,626 = 150 m³/s BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Gambar 1 Grafik Lengkung Debit 1.4 Kesimpulan Dengan debit banjir rencana 100 tahunan (π100 π‘βπ) sebesar 150 m³/s pada penampang lebar dengan material kerikil serta lebar sungai 15 m, diperoleh tinggi muka air banjir sebesar 3,3205 m . BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 2 HIDRAULIK BENDUNG 2.1 Diketahui Jaringan Irigasi : Elevasi Dasar Sungai di Udik Bendung = +210 m Intake = kiri Debit Kebutuhan Intake = 20 m³/s Elevasi Muka Air pada Bangunan Bagi I (A) = +200 m Jarak Bangunan Bagi I ke Lokasi Bendung (B) = 500 m Kemiringan Dasar Saluran Primer I (C) = 0,025 Kehilangan Energi pada Alat Ukur Debit (D) = 0,2 Kehilangan Energi Akibat Bangunan Bilas (E) = 0,2 Kehilangan Energi pada Bangunan Pengambil (F) = 0,2 Waktu Bilas Lumpur (G) = 10 Hari 2.2 Ditanyakan : Tentukan tinggi dan elevasi mercu bendung! 2.3 Jawab Kehilangan energi primer akibat gesekan (H) = (B) x (C) = 500 x 0,025 = 12,5 m Faktor keamanan (FK) = 0,1 Elevasi mercu bendung = (A) + (D) + (E) + (F) + (H) + FK = 200 + 0,2 + 0,2 + 0,2 + 12,5 + 0,1 = + 213,2 m Tinggi penampang mercu bendung (p) = El mercu bendung – El dasar sungai = 213,2 – 210 = 3,2 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Diketahui Jaringan Irigasi : Lebar dasar sungai rata-rata (b) : 15 m Debit banjir rencana 100 tahunan (Q100 th) : 150 m3/s kemiringan tebing sungai (1:m) : 0,2 Tinggi Banjir (Hb) : 3,32 m Elevasi mercu bendung : 213,2 m Tinggi penampang mercu bendung (P) : 3,2 m Intake : kiri Mercu : 2 radius Ditanyakan : Tentukan Lebar Bruto dan lebar Ekektif Bendung Jawab : 2.4 Perhitungan Lebar Normal (Bn) Hn = 0,5 x h = 0,5 x 3,32 = 1,660 m Bn = b + (2 x m x Hn) = 15 + (2 x 5 x 1,660) = 15,665 m 2.5 Perhitungan Lebar Bruto (Bb) Syarat, Bn ≤ Bb ≤ 1,2 Bn 15,665 ≤ Bb ≤ 1,2 (15,665) 34,836 ≤ Bb ≤ 18,797 Bb = 17 m 2.6 Perhitungan Lebar Pintu Pembilas (Bpp) 1 1 Bb ≤ π΅ππ ≤ Bb 10 6 1,7 ≤, Bpp ≤ 2,8 Bpp = 2,5 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 2.7 Perhitungan Lebar Pilar Syarat : 0,8 – 1,2 m Diambil lebar pilar 1 m 2.8 Perhitungan Lebar Pintu Syarat < 2,5 m Diambil lebar pintu 0,75 m 2.9 Perhitungan Jumlah Pintu Pembilas dan Pilar Bpp = (npilar x Lpilar) + (npintu x Lpintu) 2,5 = (1 x 1) + (2 x 0,75) 2,5 = 2,5 (OK) Gunakan : npilar = 1 buah npintu = 2 buah PINTU PEMBILAS 0.75 m PILAR L= 1 m 0.750 INTAKE 1.000 0.750 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Pilar Berujung segi empat dengan ujung yang dibulatkan dengan r = 0,1 t Berujung Bulat Berujung runcing Pangkal Tembok Segi empat bersudut 90α΅ ke arah aliran Bulat Bersudut 90α΅ kearah aliran dengan 0,5Hi > r 0,15 Hi Bulat Bersudut 90α΅ kearah aliran dengan 0,5 Hi > 2.10 Perhitungan Lebar Netto Bnet = Bb – (npilar x lebar pilar) = 17 – (1 x 1) = 16 m 2.11 Perhitungan Lebar Efktif (Beff) Beff = Bnet – 2 (npilar × kp + ka) × Hi = 16 – 2 (2 × 0,01 + 0,1) × Hi = 16 – 0,22 Hi Kp 0.02 0.01 0 Ka 0.2 0.1 0 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 LENGKUNG DEBIT SETELAH ADA BENDUNG Diketahui Jaringan Irigasi : Jenis Mercu = 2 Radius Cd Awal (Asumsi) = 2 (2-2,2 untuk tipe 2 radius) Debit Banjir Rencana 100 tahunan (π100 π‘βπ) = 150 m³/dt Tinggi Penampang Mercu Bendung (p) = 3,20 m Tinggi muka air banjir (H) = 3,321 m Ditanyakan : Hitung tinggi muka air akibat pembendungan dan buat lengkung debit setelah ada bendung. Jawab : Tinggi Energi π= 3 2 2 × πΆπ × √ × π × π΅πππ × π» 2 3 3 Keterangan : Q = debit banjir 100 tahun (m³/s) Cd = Koefisien Debit g = percepatan gravitasi (m/s²) b = panjang mercu (m) Hi = Tinggi energi diatas mercu (m) 4.1 Menghitung Nilai Cd 5. Contoh Perhitungan : 3 6. π100 = 150 π ⁄π 7. Cd (asumsi awal) = 2 8. π = 2 3 150 = 9. 3 2 × πΆπ × √3 × π × π΅πππ × π»π 2 2 2 × 1,2 × √3 × 9,81 × (16 − 0,22 π»π) × π»π 3 3⁄ 2 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 10. Diperoleh Hi = 2,083 m 11. R = 0,5 Hi (Bahan pasangan beton 0,2 Hi < R < 0,5 Hi) 12. R = 0,5 × 2,083 = 1.041 m 13. πΆπ → π»π π = 2,083 1.041 = 2 → ππππ ππππππ πΆπ = 1,28 14. 15. πΆ1 → π π»π = 3.200 2.083 = 1.536 → ππππ ππππππ πΆ1 = 0.99 16. 17. C2 = 1, karena hulu bendung tegak BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Cd awal Hi P/Hi C0 C1 C2 Cd akhir 1.2 2.083 1.536 1.28 0.99 1 1.267 Cd awal Hi P/Hi C0 C1 C2 Cd akhir 1.267 2.729 1.173 1.23 0.98 1 1.205 Cd awal Hi P/Hi 1.205 2.824 1.133 C0 1.2 C1 C2 Cd akhir 0.97 1 1.164 Cd awal Hi P/Hi 1.164 2.893 1.106 C0 1 C1 C2 Cd akhir 0.94 1 0.940 Cd awal Hi P/Hi 0.940 2.893 1.106 C0 1 C1 C2 Cd akhir 0.94 1 0.940 18. Cd pakai = 0.940 19. Hi pakai = 2.893 m 20. Beff m = 15.364 Cd 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 0.940 b (m) 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 15.364 h (m) 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.500 1.700 1.900 1.922 2.922 3.336 3.536 Q (m3/s) 0 2 6 11 18 25 45 55 64 66 123 150 164 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 21. Kesimpulan : 22. Dengan debit banjir rencana 100 tahunan (π100 π‘βπ) sebesar 150 m³/a diperoleh tinggi muka air banjir setelah ada bendung sebesar 3,336 m ELEVASI TEMBOK PANGKAL UDIK DAN HILIR BENDUNG 2.12 Menghitung Nilai Hd (tinggi energi rencana diatas mercu) Hi = 2,893 m π»π = π»π + π100 2 ((π»π + π) × π΅πππ)2 × 2 × π 2,893 = π»π + 1152 ((π»π + 1,825) × 21,154)2 × 2 × 9,81 Hd = 1,951 m 2.13 Elevasi Muka Air di Udik Bendung Elevasi Muka Air di Udik Bendung = Elevasi Mercu + Hd = 213.200 + 1,951 = 215,151 m 2.14 Elevasi Garis Energi di Udik Bendung Elevasi garis energi = Elevasi Mercu + Hi = 213.200 + 2,893 = 216,093 m 2.15 Pengaruh Tinggi Penampang di Udik Bendung L= 2βh S BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Dimana : L = Panjang pengaruh penampang ke arah udik dari satu bendung S = Kemiringan Sungai Dasar βh = Tinggi kenaikan muka air akibat penampang βh = P + Hbanjir – Hi = 3,200 + 3,321– 2893 = 3,628 m L= 2βh 2 × 3,628 = = 4837,2 π S 0,0015 2.16 Perhitungan Pengurangan Elevasi Dasar Sungai Hilir Akibat Degradasi Degradasi 1-2 m, diambil = 1 m Elevasi Dasar Sungai Hilir – Degradasi = 115 - 1 = 114 m 2.17 Perhitungan Elevasi Muka Air di Hilir Bendung Elvasi Dasar Sungai Hilir + Hbanjir = 114 + 3,321 = 117,321 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 3 MERCU BENDUNG MERCU BENDUNG TIPE 2 RADIUS 3.1 Perencanaan Mercu Tipe 2 Radius Diketahui : Hd = 1,950 m Hi = 2,892 m P = 3,200 m Jenis Mercu = 2 Radius Bahan = Pasangan batu (0,3-0.7)Hmax Menghitung R1 R1 = 0,3 x Hd = 0,3 x 1,950 = 0,585 m Menghitung R2 R2 = 0,5 x Hd = 0,5 x 1,950 = 0,975 m Gambar 6. 1 Desain Mercu 2 Radius BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 4 PEREDAM ENERGI PEREDAM ENERGI Q 100 = 150 m3/s B effektif = 15.364 m Elevasi Mercu = 213.2 m Elevasi Dasar sungai hulu = 210 m Elevasi Dasar sungai hilir = 205 m Degradasi (1m-2m) =1 m H banjir = 3.321 m Tinggi Mercu = 3.2 m Hi = 2.893 m Hd = 1.951 m Peredam Energi tipe MDL Elevasi Muka Air di Udik Elevasi Muka Air di Hilir = elevasi mercu + Hd = 215.151 = Elevasi sungai di hilir + Hb = 208.321 m m Perbedaan Muka Air di Hulu dengan Muka Air di Hilir (Z) = Elevasi muka air di Hulu - elevasi muka air di hilir = 6.830 m = Q/Beff = 9.763 m3/s/m Debit per meter lebar (q) Dimensi hidraulik peredam energi MDL: Parameter tak berdimensi, E BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 = • 0.1746 Kedalaman lantai (Dr) -> Dr/D2 = maka, Dr 2.91 = 2.91 x D2 = 9.663 • Panjang lantai (Lr) -> Lr/Dr = maka, Lr 0.9 = 0.9 x Dr = 8.697 • m m Jari-jari kelengkungan cekungan (Rc) -> Rc/D2 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 = maka, Rc 1.9 = 1.9 x D2 = 6.309 m RESUME Kedalaman lantai (Dr) = 9.663 m Panjang lantai (Lr) = 8.697 m Jari-jari kelengkungan cekungan (Rc) = 6.309 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Gambar 2 Perencanaan Peredam Energi Tipe MDL BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 5 PINTU PENGAMBIL, PINTU PEMBILAS, DAN KANTONG LUMPUR 5.1 Pintu Pengambil • Dimensi Lubang Intake Kapasitas pengambil adalah 1,2 dari debit kebutuhan intake (pengambil), maka : Qi = 20 m3/s Qs= 1,2×20 = 24 m3/s Untuk mengetahui lebar dan tinggi bukaan, bisa menggunakan rumus debit pengambilan melalui aliran bawah : π = π. π. π. √2ππ§ 24 = 0,85 × π. π × √2 × 9,81 × 0,3 d : 0,15 – 0,25 m Diambil d = 0,2 m p : 0,5 – 1,5 m Diambil p = 0,7 m z : 0,15 – 0,3 m Diambil z = 0,3 m μ : 0,8 – 0,9 m Diambil μ = 0,85 m t : 0,1 m Diambil t = 0,1 m Menggunakan tipe a kondisi hidraulik aliran bebas Elevasi MAN = Elevasi Mercu – Faktor Keamaan = 213.200 – 0,1 = 213.100 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Sehingga mendapatkan tinggi bukaan tipe aliran bebas (tidak tenggelam) : π = (ππ΄π − π§ − π‘) − ππππ£ππ π ππππππ = (213,100 − 0,3 − 0,1) − (210 + 0,7) = 2,000 m 24 = 0,85 × π. 2,000 × √2 × 9,81 × 0,3 maka b = 5,819 m Jumlah bukaan = 5 buah Lebar tiap bukaan = 5,819/5 = 1,164 m • Pengecekan sedimen yang terangkut ke dalam Intake Pintu Pengambil Debit Normal (Qn) = Qi = 24.000 Berat Jenis Partikel (Bj) = 0.65 g/cm3 (kerikil) Luas Penampang Basah(A)= b * a = 5,819 x 2,000 = 11,640 m2 Kecepatan Aliran (V) = Qn/A = 24,000/11,640 = 2,062 m/s Diameter Patikel (d) π = 0,396 × √(π΅π − 1) × π 2,062 = 0,396 × √(0,65 − 1) × π Diameter yang terangkut ke Intake (d) = 77,457 mm 5.2 Pintu Pembilas Perencanaan ini akan menggunakan pintu tipe pembilas under slice • Pintu Pembilas Bawah (Under Slice) Direncanakan pintu pilar = 2 buah Syarat lebar max 2,5 m (diambil lebar = 0,75 meter) Jumlah pilar(n) = 1 Syarat Lebar pilar 0,8 – 1,2 m (diambil lebar = 1 meter) BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 • Kontrol kecepatan pembilas Kecepatan untuk mengangkat sedimen Dimana : d = diameter sedimen = 20 mm c = koefisien sedimen kerikil = 4 vc = 1,5Cb√π = (1,5)(4)(√0,002) = 0,2683 m/s • Jika pintu dibuka setinggi pembilas bawah (under slice) Lebar Pintu Bilas Total (B) = 2 x 0,75 = 1,5 m Tinggi bukaan (y) = 0,3 ~ 1,5 = diambil 0,5 µ = 0,8 (jika dibuka penuh) P = tinggi pengempangan = 3,200 m π¦ Q = µ.b. (π¦). √2. g (P − ( 2) 0,5 = (0,8)(1,5)(0,5)√(2)(9,81) (3,200 − ( 2 )) = 4.565 m3/s Direncanakan 2 pintu A = b x y =(0,75) x (0,5) = 0,375 m2 x 2 = 0.75 m2 π v=π΄= 4.565 0,75 = 6,086 m/s v > vc → 6,086 > 0,2683 (ok, endapan/sedimen dapat dibilas) BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 • Jika pintu dibuka setengah pembilas bawah (under slice) y=1 µ = 0,65 (jika dibuka setengah) p = 3,200 m π¦ Q = µ.b. (π¦). √2. g (P − ( 2) 1 = (0,65)(1,5)(1) √(2)(9,81) (3,200 − (2)) = 7,096 m3/s Direncanakan 2 pintu A = b x y = (1,5) x (1) = 1,5 m2 π 7,096 π΄ 1,5 v= = = 4.731 m/s v > vc → 4,731 > 0,2683 (ok, endapan/sedimen dapat dibilas) 5.3 Kantong Lumpur • Waktu pembilasan T = 10 hari = 10 x 24 x 3600 = 864000 detik • Volume kantong lumpur Qn = Qi = 24 m3/s V = 0,0005 x Qi x T = (0,0002)(24)(864000) = 10368 m3 Luas rata-rata kantong lumpur LxB= ππ π€ w didapat dari grafik (hal. 111) d0 = 0,06 ~ 0,07 = (diambil 0,07) t = 300 (suhu air normal di Indonesia) diperoleh w = 0,008 m/s BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 LxB= ππ π€ 24 L x B = 0,008 L x B = 3000 m2 Karena L/B > 8, maka dapat dihitung: πΏ π΅ > 8 → L ≥ 8B B2 = 3000 8 = 375 m B < 19,36 m Maka, B ambil = 19,36 m L ≥ 8B L ≥ (8)(19,36) → L ≥ 154,9 m Maka, L ambil = 154,9 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 • Penentuan In (eksploitasi normal, kantong lumpur hampir penuh) vn = 0,4 m2/s ( untuk mencegah vegetasi dan partikel-partikel yang lebih besar tidak langsung menghadap hilir intake) Ks = koefisein kekasaran = 0,05 π 24 An = π£π = 0,4 = 60 m2 π π΄π hn = 60 = 19,36 = 3,10 m π΅ Pn = B + 2Hn = (19,36) + (2)2,10 = 25,56 m Rn = In = • π΄π = ππ 60 25,56 π£π 2 2 (π π 3 = 2,35 m = π₯ πΎπ )2 0,42 2 (2,353 = 0,3 x 10-4 π₯ 45)2 Penentuan Is (pembilasan, kantong lumpur kosong) Vs = 1 m/dt Ks = koefisein kekasaran = 45 m1/3 /s Qs = 1,2 Qn = (1,2)(24) = 28,8 m3/s As = hs= ππ π£π π΄π π΅ = = 28,8 1 = 28,8 m2 28,8 19,36 = 1,49 m Ps = B + 2Hs = (19,36) + (2) 1,49 = 22,34 m Rs = Is = • π΄π ππ = 28,8 22,34 π£π 2 2 (π π 3 π₯ πΎπ = 1,29 m = )2 2,02 2 (1,293 π₯ = 0,00035 45)2 Panjang Kantong Lumpur V = (0,5BL) + 0,5(Is - In)L2 B 10368 = (0,5 x 19,36 x L) + 0,5 (0,00035 – 0,3 x 10-4) (L2)(19,36) L = 840,2 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Kesimpulan : 1. Dilihat dari syarat L ≥ 8B diperoleh nilai B = 19,36 m dan L=154,9 m. 2. Berdasarkan syarat In dan Is diperoleh nilai B= 19,36 m dan L = 840,2 m. 3. Jadi diemensi kantong lumpur yang akan dibangun adalah, B=20 m dan L=841 m. BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 6 PONDASI DAN LANTAI MUKA Diketahui : Elevasi Mercu Bendung : +213,2 m Elevasi Ambang Hilir : +204 m Elevasi Muka Air di Udik Bendung : +215.151 m Elevasi Muka Air di Hilir Bendung : +207.321 m Faktor Keamanan : 0,1 Koefisien Bligh (Cb) : 6 Koefisien Lane (Cc) : 4 Bb : 17 m Ditanyakan : Rencanakan Lantai Muka dan Pondasi Bendung Jawab : Muka Air Normal (ΔHn) = Elevasi Mercu Bendung – Elevasi Ambang Hilir = 213,2 – 204 = 9.2 m Muka Air Banjir (ΔHb) = Elevasi Muka Air Udik – Elevasi Muka Air Hilir = 215.151 – 207. 321 = 7.83 m ΔHn > ΔHb, maka dipilih ΔHb = 7.83 m BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Segmen A-B B-C C-D D-E E-F F-G Lv 4.7 0 1.6 0 1 0 Lh 0 2.5 0 7.7 0 1.5 1/3Lh 0 0.8333 0 2.5667 0 0.5 Lv+Lh 4.7 2.5 1.6 7.7 1 1.5 Lv+1/3Lh 4.7 0.83333 1.6 2.56667 1 0.5 G-H H-I I-J 1.2 0 0.5 0 1 0 0 0.3333 0 1.2 1 0.5 1.2 0.33333 0.5 J-K 0 1 0.3333 1 0.33333 K-L L-M M-N N-O O-P P-Q Q-R R-S S-T S 0.5 0 0.6 0 0.7 0 1.6 0 4.2 16.6 0 0.7 0 0.7 0 0.7 0 1.4 0 17.2 0 0.2333 0 0.2333 0 0.2333 0 0.4667 0 5.7333 0.5 0.5 0.7 0.23333 0.6 0.6 0.7 0.23333 0.7 0.7 0.7 0.23333 1.6 1.6 1.4 0.46667 4.2 4.2 33.8 22.3333 Metode Bligh πΊLv + πΊLh ≥ Cb × βH × 1,5 πΊLv + πΊLh ≥ 4 × 7.83 × 1,5 πΊLv + πΊLh ≥ 46.98 r2 r1 1.0 0.6 16.6 + 17.2 ≥ 46,98 P 33,8 < 46,98 m → πΏπππ‘ππ πππ < πΏπππ‘ππ πππππ’, ππππ πππππππ’πππ ππππ‘ππ ππ’ππ π ππππ ππ 46,98 – 33,8 = 13,8 m 3.2 Metode Lane πΏβ ≥ πΆπ × βπ» 3 πΏβ π΄πΏπ£ + ≥ 4 × 7.83 3 πΏβ π΄πΏπ£ + ≥ 5,2 π 3 M π΄πΏπ£ + N O 0.5 L 0.5 H I 0.5 0.5 1.4 1.0 16,6 + 5,73 ≥ 31,32 22,33 < 31,32 → πΏπππ‘ππ πππ < ππππ‘ππ πππππ’, ππππ πππππππ’πππ ππππ‘ππ ππ’ππ sebesar 31,32 – 22,33 =8.986 m J K 1.0 1.0 G BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Lantai muka yang dibutuhkan adalah sepanjang 13,8 m. Segmen A-B B-C C-D D-E E-F F-G Lv 4.7 0 1.6 0 1 0 Lh 0 2.5 0 7.7 0 1.5 1/3Lh 0 0.8333 0 2.5667 0 0.5 Lv+Lh 4.7 2.5 1.6 7.7 1 1.5 Lv+1/3Lh 4.7 0.83333 1.6 2.56667 1 0.5 G-H H-I I-J J-K 1.2 0 0.5 0 0 1 0 1 0 0.3333 0 0.3333 1.2 1 0.5 1 1.2 0.33333 0.5 0.33333 0 0.2333 0 0.2333 0 0.2333 0 0.4667 0 0.3333 0 0.3333 0 0.3333 0 0.3333 0 0.3333 0 0.3333 0 0.3333 0 0.2333 0 2.1667 10.467 0.5 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 1.6 1.4 4.2 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1 0.5 0.7 0.8 6.5 52.3 0.5 0.23333 0.6 0.23333 0.7 0.23333 1.6 0.46667 4.2 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.33333 0.5 0.23333 0.8 2.16667 31.3667 K-L L-M M-N N-O O-P P-Q Q-R R-S S-T T-U U-V V-W W-X X-Y Y-Z Z-AA AA-AB AB-AC AC-AD AD-AE AE-AF AF-AG AG-AH AH-AI AI-AJ AJ-AK S 0.5 0 0.6 0 0.7 0 1.6 0 4.2 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.8 0 20.9 0 0.7 0 0.7 0 0.7 0 1.4 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0.7 0 6.5 31.4 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Pengecekan Setelah ada Lantai Muka Metode Bligh πΊLv + πΊLh ≥ Cb × βH × 1,5 πΊLv + πΊLh ≥ 4 × 7.83 × 1,5 πΊLv + πΊLh ≥ 46.98 20,9 + 31,4 ≥ 46,98 52,3 > 46,98 m → πΏπππ‘ππ πππ > πΏπππ‘ππ πππππ’… OK Metode Lane πΏβ ≥ πΆπ × βπ» 3 πΏβ π΄πΏπ£ + ≥ 4 × 7.83 3 πΏβ π΄πΏπ£ + ≥ 5,2 π 3 π΄πΏπ£ + 20,3 + 10,46 ≥ 31,32 31,367 ≥ 31,32 → πΏπππ‘ππ πππ > πΏπππ‘ππ πππππ’… OK BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Sebelum ada lantai muka r2 r1 T Rc Dr 9,663 m 1.0 0.6 m 09 6,3 0.7 4.2 Q P 0.7 1.6 M L 0.5 4.7 J K R S A N 0.6 O H I 0.5 E D 1.2 1.0 1.4 1.5 0.7 0.7 1.0 1.0 G F 1.5 7.7 C B 2.5 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Setelah ada lantai muka 0.5 0.5 AG AF AE 0.5 1.0 1.0 1.0 U 1.0 V 1.0 4.5 m 09 6,3 AH X Y AC AB AA 0.5 0.5 AD Z W 0.5 0.5 Rc AI 0.7 r2 AK r 0.6 T 1 0.5 0.5 Dr 9,663 m AJ 0.7 Q P 0.7 1.6 M L 0.5 4.7 J K R S A N 0.6 O H I 0.5 E D 1.2 1.0 1.4 1.5 0.7 0.7 1.0 1.0 G F 1.5 7.7 C B 2.5 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 TAHAP 7 STABILITAS Diketahui : Berat Jenis Pasangan Beton : 2,4 t/m3 Koefisien Gempa : 1,15 C : 1,7 Φ : 28° γ : 1,7 t/m3 γw : 1 t/m3 Akibat Beban Sendiri Menghitung gaya akibat berat sendiri dari konstruksi bendung, gaya yang diperhitungkan adalah luas bidang dikalikan dengan berat jenis pasangan beton (2,4 t/m3). Stabilitas bendung akibat beban sendiri Luas Section A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 2 [m ] [1] 6.431 3.524 1.639 20.125 1.967 5.064 2.288 2.607 2.045 1.905 2.008 0.952 4.870 2.275 S Lengan Momen [m] [2] 0.7 2 1.9 5.9 9.9 11 12.3 13.3 14.1 14.8 9 16.6 16.7 16.8 BJ Beton Bertulang 3 [t/m ] [3] 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 Gaya Momen [t] [1] x [3] 15.433 8.457 3.934 48.301 4.722 12.155 5.492 6.258 4.908 4.571 4.819 2.285 11.688 5.461 138.483 [tm] [1] x [3] x [2] 10.803 16.914 7.474 284.977 46.746 133.701 67.554 83.226 69.203 67.649 43.367 37.938 195.188 91.737 1156.477 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 16.9 16.8 16.7 15.6 14.8 14.1 13.3 12.3 11.0 9.9 5.9 2.0 1.9 0.7 A12 T A13 A11 A10 Q A14 P A9 N O M S R A A8 A7 L A5 A6 J K I A4 H A2 A1 E D G F A3 C B BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Akibat Beban Gempa Gaya Gempa yang diperhitungkan terjadi terhadap konstruksi bendung adalah gaya horisontal, dengan menggunakan rumus : K = E x Ng Dimana : K = Gaya Gempa (Ton) E = Koefisien Gempa Ng = Berat Sendiri Stabilitas bendung akibat beban gempa Section Luas A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 [m ] [1] 6.431 3.524 1.639 20.125 1.967 5.064 2.288 2.607 2.045 1.905 2.008 0.952 4.870 2.275 2 Lengan Momen [m] [2] 2.5 2.9 0.7 2.9 2.6 2.6 2.9 3.1 3.9 4.7 5.3 7.3 5.4 3.2 S Gaya [t] [3] 15.433 8.457 3.934 48.301 4.722 12.155 5.492 6.258 4.908 4.571 4.819 2.285 11.688 5.461 Ex Gaya x Ex Momen 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 [4] 16.977 9.303 4.327 53.131 5.194 13.370 6.041 6.883 5.399 5.028 5.300 2.514 12.857 6.007 125.654 [tm] [4] x [2] 42.441 26.978 3.029 154.081 13.504 34.762 17.520 21.338 21.055 23.631 28.092 18.352 69.426 19.221 358.341 7.3 5.4 5.3 4.7 3.9 3.23.1 2.9 2.92.62 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 A12 T A13 A11 A10 Q 7.3 A14 5.4 5.3 4.7 3.9 3.23.1 2.9 2.92.62.5 2.5 0.7 P A9 N O M S R A A8 A7 L A5 A6 J K I A4 H A2 A1 E D G F A3 C B BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Akibat Lumpur (Sedimen) Setinggi Mercu Endapan lumpur dianggap setinggi mercu bendung dengan sudut geser dalam diambil (ο¦) = 30o dan berat jenis lumpur (ο§lumpur) = 1,65 t/m3 dan. Perhitungan menggunakan rumus berikut ini. Ka Ps ο¦οΆ ο¦ = tg 2 ο§ 45 o − ο· 2οΈ ο¨ = 1 ο§ s .h 2 .K a 2 ∅ πΎπ = π‘π2 (45° − 2) = π‘π2 (45° − Perhitungan : - 1 ππ = 2 πΎπ . β2 . πΎπ = 1 2 1.109 2 ) = 0,333 . 0,7. 1,82522 . 0,391 = 1.109 π‘ Lengan Momen [m] Gaya [t] 30 7.1 Momen [tm] 7.876 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Ph r1 r2 9.8 5.9 Q P M S R A N O L J K I H E D G F C B 7.1 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Akibat Tekanan Tanah Perhitungan : Φ - πΎπ = π‘π2 (45 − 2 ) = π‘π2 (45 − - πΎπ = π‘π2 (45 + 2 ) = π‘π2 (45 + - β πππ‘ππ - β πππ ππ 1 = 1.6 π - β πππ ππ 2 = 0.8 π - ππ = 2 πΎ. β2 . πΎπ = - ππ1 = 2 πΎ. β2 . πΎπ = - ππ2 = 2 πΎ. β2 . πΎπ = Φ 26 ) = 0,333 2 26 2 )=3 = 2.3 π 1 1 1 1 2 . 0,7. 1,2752 . 0,391 = 0,573 π‘ 1 2 1 2 . 0,7. 0,6672 . 2,561 = 2.496 π‘ . 0,7. 0,3332 . 2,561 = 0.624 π‘ Indeks Lengan Momen [m] Gaya [t] Momen [tm] Pa Pp1 Pp2 2.300 1.6 0.8 0.573 2.496 0.624 3.693 1.318 3.994 0.499 5.811 S BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 r1 r2 9.8 5.9 Q P M Ph S R A N O L J K I H Pp2 E D Pp2 G F 1.6 0.8 C B BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Akibat Gaya Hidrostatis Perhitungan akibat gaya hidrostatis ditinjau terhadap waktu air normal dan air banjir, dengan menggunakan rumus berikut : = PH 1 ο§ w .h 2 2 a) Muka Air Normal Perhitungan : 1 1 πβ = 2 × πΎπ × β2 = 2 × 1 × 1,82522 = 5.12 π‘ Ph r1 r2 9.8 5.9 Q P M S A N O R 7.1 L J K I H E D G F C B Indeks Lengan Momen [m] Gaya [t] Momen [tm] Ph 7.100 5.120 36.352 b) Muka Air Banjir Indeks H1 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 Lengan Momen [m] x [m] y [m] 7.400 0.700 4.900 10.400 12.800 15.000 15.900 17.000 S Gaya [t] Horizontal Vertikal 1.017 2.402 16.211 1.552 2.825 2.394 1.117 0.857 1.017 26.500 Momen [tm] Horizontal Vertikal 7.529 1.681 79.436 16.143 36.157 35.908 17.756 14.571 7.529 187.081 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 17.0 15.9 15.0 12.8 10.4 4.9 0.7 V7 H1 r1 V6 r2 9 .8 V5 5 .9 V4 V1 V3 Q P 7.4 M R A N O S V2 L J K I H E D G F C B BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Akibat Uplift Pressure Perhitungan akibat gaya hidrostatis ditinjau terhadap waktu air normal dan air banjir, dengan menggunakan rumus berikut : Uplift Pressure Muka Air Normal Ltotal = 30,781 m βHnormal = Elevasi mercu – Elevasi dasar sungai hilir =213.2 – 204 = 9.2 m Gaya angkat pada muka air normal Titik 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Hx Lx Dh L [m] 1 5.2 5.2 3.6 3.6 4.3 4.3 4.9 4.9 5.3 5.3 5.8 5.8 7 7 6 6 7.6 7.6 2.8 [m] 0 4.2 5.6 7.1 7.8 8.5 9.2 9.8 10.5 11 12 12.5 13.5 14.7 16.2 17.2 24.9 26.4 28.7 33.4 [m] 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 9.200 [m] 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 33.4 S ο§w P 3 [t/m ] 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 [m] 1.000 4.043 3.657 1.644 1.451 1.959 1.766 2.201 2.008 2.270 1.995 2.357 2.081 2.951 2.538 1.262 0.000 0.328 0.000 0.000 35.183 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Uplift vertikal pada muka air normal Titik 1-2 2-3 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 13-14 15-16 16-17 17-18 Lengan Momen [m] 16.8 16 15.6 14.9 14.1 13.3 12.3 11.1 6.4 2.4 1.2 S 70% Uplift Gaya [t] 4.353 0.617 1.829 1.033 0.841 0.763 3.783 1.953 8.490 0.291 4.064 28.018 19.613 Momen [tm] 73.126 9.877 28.536 15.397 11.859 10.151 46.537 21.680 54.335 0.697 4.877 277.072 193.950 Uplift horizontal pada muka air normal Titik 0-1 2-3 6-7 8-9 10-11 12-13 14-15 18-19 Lengan Momen [m] 3.7 3.2 3 2.4 1.9 1.2 1.3 1.6 S 70% Uplift Gaya [t] 8.864 2.663 0.790 0.790 0.790 2.397 2.620 6.993 25.907 18.135 Momen [tm] 32.799 8.521 2.370 1.896 1.501 2.876 3.406 11.189 64.557 45.190 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 r2 r1 9.8 0 5.9 2.8 4.3 4.9 4.2 5.8 6.0 19 4.2 7.0 3 7.6 4 0.7 1.5 5 6 0.6 7 1 2 8 0.5 9 4.7 10 0.5 11 12 15 1.2 13 16 1.0 1.5 14 18 17 1.4 0.7 0.7 0.7 1.0 1.0 1.5 Gaya angkat pada muka air normal 7.7 2.3 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 r1 r2 9.8 0 5.9 19 3 4 0.7 1.5 5 6 0.6 7 3.7 1 3.23.0 8 0.5 9 2 10 0.5 11 2.4 1.9 12 1.2 1.2 13 15 16 1.0 14 1.6 1.5 1.3 O 18 17 2.3 2.5 11.1 12.3 13.3 14.1 14.9 15.6 16.0 16.8 1.2 6.4 Stabilitas bendung akibat Uplift muka air normal arah vertical dan horizontal BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Uplift Pressure Muka Air Banjir βHnormal = Elevasi muka air banjir – Elevasi dasar sungai hilir = 217.101 – 204 = 13.101 m Gaya angkat pada muka air banjir Titik 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Hx [m] 3.507 6.182 6.182 5.582 5.582 6.082 6.082 6.582 6.582 7.082 7.082 6.832 6.832 7.332 7.332 5.332 Dh Lx [m] 0 2.675 4.175 4.877 5.877 6.377 7.377 7.877 8.877 9.377 11.067 11.317 13.705 14.23 14.93 16.93 S [m] 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 13.101 L [m] 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 16.93 ο§w P 3 [t/m ] 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Uplift vertikal pada muka air banjir Titik 1-2 2-3 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 12-13 13-14 Lengan Momen [m] 9.07 8.126 7.45 6.452 5.453 4.146 2.347 0.77 0.421 S 70% Uplift Gaya [t] 6.788 1.343 2.978 2.756 2.530 3.613 1.864 0.052 0.196 22.119 15.483 Momen [tm] 61.569 10.916 22.186 17.778 13.796 14.979 4.374 0.040 0.082 145.721 102.005 [m] 3.507 4.112 2.951 1.808 1.034 1.147 0.373 0.487 -0.287 -0.174 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 14.958 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Uplift horizontal pada muka air banjir Titik 0-1 4-5 6-7 8-9 10-11 14-15 Lengan Momen [m] 2.414 1.496 0.996 0.496 0.37 0.667 S 70% Uplift Gaya [t] 11.228 1.434 1.322 1.209 0.386 0.110 15.688 10.982 Momen [tm] 27.105 2.145 1.316 0.599 0.143 0.073 31.382 21.968 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 MUKA AIR BANJIR 0 0 3 3,4 5,6 1 1,2 2 15 4 5 6 7 8 11 7,8 9 11,12 9 , 10 13,14 12 10 13 Gaya angkat pada muka air banjir 14 BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Stabilitas bendung akibat Uplift muka air banjir arah vertikal BANGUNAN AIR FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PH.H. Mustofa No.23 Bandung 40124 Tlp.: +62 22 7272215 Resume Gaya Yang Bekerja Resume gaya-gaya yang bekerja terhadap Muka Air Normal (MAN) dan Muka Air Banjir (MAB) sebagai berikut: a) Terhadap MAN Indeks Berat Sendiri Gaya Gempa Tahanan Lumpur Tekanan Tanah Hidrostatis MAN Uplift Vertikal MAN Uplift Horizontal MAN S F Guling 125.654 1.109 3.120 5.120 F Tahan 138.483 0.573 M Guling 358.341 7.876 4.493 36.352 19.613 18.135 153.138 158.669 M Tahan 1156.477 1.318 193.950 45.190 452.252 1351.745 Safety factor Geser MAN = πΉππβππ πΉπΊππ ππ = 2.99 > 1,3 (ππΎ) Safety factor Guling MAN = πππβππ ππΊππ ππ = 1.036 < 1,3 (ππΌπ·π΄πΎ ππΎ) b) Terhadap MAB Indeks Berat Sendiri Gaya Gempa Tahanan Lumpur Tekanan Tanah Hidrostatis MAB Uplift Vertikal MAB Uplift Horizontal MAB S F Guling 125.654 1.109 3.120 1.017 10.982 141.882 F Tahan 138.483 0.573 27.358 15.483 181.897 M Guling 358.341 7.876 4.493 7.529 21.968 400.207 M Tahan 1156.477 1.318 201.652 102.005 1461.452 Safety factor Geser MAB = πΉππβππ πΉπΊππ ππ = 3.65 > 1,1 (ππΎ) Safety factor Guling MAB = πππβππ ππΊππ ππ = 1,282 > 1,1 (ππΎ) Kesimpulan Bendung stabil terhadap geser saat muka air normal namun tidak stabil terhadap guling muka air normal. Untuk stabilitas terhadap muka air banjir, bending stabil terhadap geser maupun guling.