Uploaded by Mandiri JMC

MANUAL SMK3

advertisement
2015
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
MANUAL SMK3
PT.BEUTY BAKERY
M
i | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
LEMBAR PENGESAHAN
Disiapkan
Oleh
Diperiksa
Oleh
Disahkan
Oleh
ii | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
DAFTAR ISI
iii | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti saat ini, laju pertumbuhan industri kian tak terbendung.
Melonjaknya jumlah industri yang sangat signifikan, mempengaruhi tingginya daya
saing antar industri yang juga disertai dengan kenaikan frekuensi kecelakaan kerja.
Untuk mengikat sektor pasar, para pelaku usaha berlomba-lomba meningkatkan
produktivitas mereka namun tetap mengutamakan aspek keselamatan dari pekerja dan
SMK3 adalah salah satu cara yang diterapkan oleh banyak industri untuk memperoleh
tujuan tersebut.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disingkat SMK3
merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengandalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja. Peranan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja disini adalah
sebagai media analisa kemungkinan timbulnya resiko-resiko di suatu lingkungan kerja,
sehingga optimalisasi pengimplementasian budaya K3 di industri mampu berjalan
dengan lancar. Selain itu, penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
di suatu perusahaan merupakan salah satu persyaratan yang disebutkan dalam UU no 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 87 bahwasanya setiap perusahaan wajib
menerapkan SMK3 yang terintregasi dengan sistem manajemen perusahaan. Persyaratan
tersebut termasuk investasi perusahaan karena merupakan kewajiban yang diatur dalam
Undang-Undang Pemerintahan Republik Indonesia. Berdasarkan pertimbanganpertimbangan pokok ini lah, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu
diterapkan pada suatu perusahaan
1.2 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi struktur organisasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegitan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif.
1.3 REFERENSI
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Kepmenaker No. 5 tahun 1996 tentang SMK3
1 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
4. OSHAS 18001:2009:OHS Management System
1.4 ISTILAH DAN DEFINISI
1. Kecelakaan: Kejadian yang tidak diinginkan dapat menimbulkan cidera, sakit,
kerusakan atau kehilangan.
2. Audit: Pengujian sistematis untuk menentukan apakah kegiatan dan hasil yang
bersangkutan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan dan apakah
pengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai dengan pencapaian kebijakan dan
sasaran organisasi.
3. Bahaya: Keadaan atau situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian seperti sakit,
luka, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja dan gabungan dari keadaankeadaan tersebut.
4. Identifikasi bahaya: Proses mengenali bahaya-bahaya yang ada dan menetapkan
sifat-sifatnya
5. Kejadian/insiden: Peristiwa yang menyebabkan kecelakaan atau yang dapat
mengarah pada kecelakaan.
6. Pihak yang berkepentingan: Kelompok atau perseorangan yang memperhatikan atau
menerima dampak dari kinerja K3 perusahaan
7. Peningkatan berkelanjutan: Proses untuk peningkatan sistem manajemen K3 untuk
menvapai perbaikan kinerja secara keseluruhan dari kesehatan dan keselamatan kerja,
searah dengan kebijakan K3 organisasi.
8. Ketidaksesuaian: Segala penyimpangan dari standar kerja, tuntunan, prosedur,
peraturan, kinerja sistem manajemen dll, yang dapat secara langsung atau tidak
langsung menyebabkan luka atau sakit, kerusakan harta/benda, kerusakan lingkungan
kerja atau gabungan dari semuanya.
9. Sasaran: Target di bidang kinerja K3 yang ditetapkan oleh perusahaan untuk dicapai.
10. Kesehatan dan keselamatan K3: Proses untuk meningkatkan sistem manajemen K3,
untuk memperoleh peningkatan keseluruhan dari pekerja K3, searah dengan kebijakan
K3 perusahaan.
11. Sistem manajemen K3: Bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang
memudahkan pengelolaan dari risiko-risiko K3 yang terkait dengan kegiatan
perusahaan. Hal ini mencakup struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab,
turunan , prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan,
pencapaian dan peninjauan.
12. Risiko: Gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya yang telah
ditentukan bila terjadi.
13. Penilaian risiko: Proses mengukur besaran risiko secara menyeluruh dan
memutuskan apakah risiko dapat diterima atau tidak.
2 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
1.5 ELMEN SMK3
1.5.1 PERSYARATAN UMUM
Konsep dalam PDCA (Plan-Do-Check-Act) melihat bahwa proses yang
terjadi dalam suatu aktivitas yang bermutu merupakan suatu lingkaran yang terdiri
dari empat buah langkah, yaitu Planning atau merencanakan, Doing atau
melaksanakan, Checking atau
melakukan
pemeriksanaan
dan Acting atau
melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan. Apabila keempat teknik tersebut
dilaksanakan secara tepat akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Training
ini akan memberikan pengetahuan mengenai penerapan metode PDCA (Plan-DoCheck-Act) dalam suatu proses kegiatan di dalam perusahaan sehingga kegiatankegiatan perusahaan dapat berjalan efektif. Untuk mempermudah pemahaman
mengenai metode PDCA, training ini akan disertai dengan studi kasus dan role
play.
Implementasi keselamatan kerja dengan menggunakan model PDCA atau
Plan-Do-Check-Action merupakan implementasi secara sistematis dengan prinsip
dasar perbaikan terus menerus (continuous improvement). Model ini sebenarnya
banyak digunakan di berbagai aplikasi dan tidak hanya pada program safety saja.
3 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
Model
PDCA
dapat
digunakan
untuk
memulai
project
baru,
melakukan perubahan apakah pada system atau proses, ketika melakukan
pengembangan atau perbaikan system dan apabila melakukan perubahan apapun.
1. Perencanaan (Plan); melakukan perencanaan atau membuat program sesuai
dengan tujuan dan permasalahan yang ada atau berdasarkan OH&S Policy.
Contoh: apa major accident yang mungkin terjadi, apa penyebab atau
sumber bahaya yang dapat menyebabkan major accident tersebut dapat
terjadi.
2. Pelaksanaan (Do); melaksanakan program-program atau rencana yang
sudah di tetapkan pada tahap perencanaan. Tahap ini merupakan tahapan
paling penting karena akan melibatkan semua departemen atau divisi
3. terkait. Tahapan pelaksanaan ini biasanya mengacu pada system
manajemen atau prosedur yang ada. Contoh: pelakasanaan tolok ukur untuk
mengontrol bahaya (pelaksanaan work permit), pelaksanaan manjemen K3.
4. Pengecekan (Check); memastikan bahwa semua program yang sudah
ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana dan waktu yang sudah
disepakati. Pengecekan dapat dilakukan dalam bentuk audit atau
manejemen review. Contoh: Memastikan bahwa work permit digunakan
secara benar.
5. Tindakan (Action); melakukan perbaikan terhadap temuan atau kekurangan
pelaksanaan program yang sudah ditetapkan
4 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
1.5.2 KEBIJAKAN K3
VISI DAN MISI PERUSAHAAN :
VISI : “Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan
dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia”.
MISI : “Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal, dan aman bagi pelanggan”.
Kami berkomitmen untuk :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang
lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
2. Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional
Perusahaan.
3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta
Lingkungan.
4. Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di
tempat kerja dan Lingkungan yang Sehat di wilayah Perusahaan.
Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :
1. Mengidentifikasi dan mencegah semua potensi bahaya serta aspekaspek
dampak
lingkungan
yang
terkandung
dalam
aktivitas
khusus
untuk
operasional Perusahaan.
2. Membentuk
struktur/susunan/organisasi/unit
melaksanakan Penerapan K3 Perusahaan secara sistematis, efektif dan
berkelanjutan.
3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
4. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.
5 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan
persyaratan lain yang berkaitan dengan K3.
1.5.3 PERENCANAAN
1. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
Identifikasi bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan
K3 di lingkungan Perusahaan. Identifikasi bahaya ditujukan pada segala
sumber,
situasi maupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera
ataupun penyakit akibat kerja.Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh
aktivitas operasional Perusahaan di tempat kerja meliputi :
1. Aktivitas kerja rutin dan non-rutin.
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk
kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu.
3.
Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.
4. Bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang dapat mengganggu
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat
kerja
5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan/material di tempat kerja baik
yang disediakan Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan
dengan Perusahaan.
6. Perubahan ataupun usulan perubahan dalam Perusahaan baik
perubahan aktivitas maupun bahan/material/mesin yang digunakan.
7. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan sementara dan
dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
8.
Penerapan perundang-undangan, persyaratan dan peraturan yang
berlaku.
9.
Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur
operasional, struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap
kemampuan manusia.
6 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan penerapan K3 di lingkungan
Perusahaan.
2. Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lain
Perusahaan menjamin kesesuaian dengan peraturan perundangundangan dan persyaratan lain dalam penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara menyeluruh. Peraturan perundangundangan dapat berupa undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah,
keputusan menteri
ataupun pejabat terkait mengenai peraturan K3 di
perusahaan, perizinan yang diwajibkan maupun peraturan-peraturan lainnya
yang dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah. Sedangkan persyaratan lain
dapat berupa persyaratan kontrak & kerjasama, maupun perjanjian-perjanjian
lainnya dengan pihak ke tiga. AK3U/SMK3/M-001 Rev 0 01 Januari 2014
Halaman 6 dari 27 Perusahaan menjamin peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain dapat dengan mudah diidentifikasi, dievaluasi kesesuaiannya,
diakses dan
merupakan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang
terbaru dan absah berlaku. Perusahaan menjamin peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya sesuai dengan sektor bisnis yang
dijalankan, aktivitas operasional
perusahaan, produk, proses, fasilitas,
peralatan/mesin, bahan/material, tenaga
kerja dan lokasi perusahaan.
Perusahaan menginformasikan dan mengomunikasikan kepada seluruh pihak
yang berhubungan dengan penerapan K3 di Perusahaan (termasuk tenaga kerja,
kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) mengenai peraturan perundanganundangan dan persyaratan lain yang digunakan oleh Perusahaan dalam
menerapkan K3 di lingkungan Perusahaan.
3. Tujuan dan Sasaran K3
Perusahaan menetapkan target dan program-program K3 berdasarkan
kebijakan K3 yang ditetapkan, hasil identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko serta identifikasi peraturan perundang-undangan dan
7 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
persyaratan lain yang diperlukan guna penerapan K3 di lingkungan
Perusahaan. Tujuan dan Sasran K3 Perusahaan memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Teknologi yang digunakan.
2. Finansial/Keuangan.
3. Persyaratan Bisnis/Usaha dan Operasional.
4. Tinjauan Pihak Lain yang berhubungan dengan Perusahaan.
1.5.4 OPERASI DAN PENERAPAN
1. Struktur dan Organisasi
PT Beauty Bakery
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) guna menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja beserta penerapan-penerapan teknisnya di lingkungan Perusahaan.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan definisi dari
badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara
pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian &
partisipasi efektif dalam penerapan K3 di lingkungan Perusahaan.
2. Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi
Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan serta mensyaratkan bahwa
semua pekerja telah memperoleh pelatihan yang memadai. Program pelatihan
ini di masukkan dalam program tahunan, dan dipastikan bahwa semua pekerja
yang kegiatannya menimbulkan dampak penting K3 telah memperoleh
pelatihan yang memadai. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk
memastikan bahwa pekerja pada tiap bagian serta tingkatan yang relevan
menyadari :
1. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan, prosedur K3 dan persyaratan
Sistem Manajemen K3.
2. Dampak penting terhadap K3 yang terjadi atau berpotensi untuk terjadi
akibat kegiatan kerjanya serta manfaat K3 dari peningkatan kinerja setiap
orang .Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan
8 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
kebijakan, prosedur K3, dan persyaratan Sistem Manajemen K3 termasuk
persyaratan kesiagaan dan tanggap darurat.
3. Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi
yang ditentukan.
Pekerja yang melaksanakan tugas yang dapat mengakibatkan dampak penting
K3 harus berkemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan, dan atau
pengalaman yang sesuai.
3. Konsultasi dan Komunikasi
Dalam hal ini, PT. Beauty Bakery menjamin pemenuhan kebutuhan untuk :
1.
Mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen, pertemuan audit, dan
tinjauan ulang manajemen pada semua pihak dalam perusahaan yang
bertanggung jawab dan memiliki andil dalam kinerja perusahaan.
2.
Komunikasi internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dalam
perusahaan.
3.
Menjamin bahwa informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orangorang di luar perusahaan yang membutuhkan.
4.
Menerima, mendokumentasi dan mengidentifikasi komunikasi yang
relevan dari pihak-pihak luar yang berkepentingan.
Beberapa bentuk komunikasi:
1. Melalui papan komunikasi.
2. Pamasangan rambu peringatan.
3. Komunikasi tertulis kepada pekerja dan pihak terkait.
4. Majalah perusahaan
4. Sistem Dokumentasi SMK3
Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi
kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3
untuk semua tingkatan dalam perusahaan. Secara rincinya :
9 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
Manual
SMK3
Prosedur K3
Instruksi K3
Form, Rekaman, Catatan dan
Laporan
Kebijakan K3, Pengumuman, Program K3
dll
Media dokumentasi dapat berupa media kertas (cetak), digital (foto dan file
program komputer), dokumentasi online maupun media-media lain yang relevan
dengan teknologi yang digunakan manajemen Perusahaan. Semua sistem
dokumentasi dikendalikan (diatur dan didistribusikan/diidentifikasi) oleh
Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Pengendalian Dokumen.
Seluruh dokumentasi dan informasi yang digunakan dalam penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu diidentifikasi dan
dikendalikan. Pengendalian dokumentasi termasuk di dalamnya ialah mengenai
tata cara persetujuan, pengeluaran, dan pengendalian dokumen; perubahan dan
modifikasi dokumen; serta penyimpanan dan pemusnahan dokumen.
Seluruh dokumen dan dokumentasi akan tersedia saat diperlukan dalam
kondisi operasional rutin maupun non-rutin termasuk saat keadaan darurat.
Seluruh dokumentasi akan dimuat dalam sebuah daftar dokumen resmi yang
dikelola oleh Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
termasuk informasi-informasi mengenai wewenang persetujuan dokumen,
penerbitan, penyebaran, revisi, lokasi, penyimpanan dan pemusnahan dokumen.
Dalam hal ini, dokumen K3 harus memiliki identifikasi status, wewenang,
tanggal pengeluaran, dan tanggal modifikasi. Apabila terjadi perubahan terhadap
dokumen K3 maka perlu dicantumkan alasan mengapa ia perlu dirubah pada
dokumen atau lampirannya dan diinformasikan pada pihak terkait.
6. Pengendalian Operasi.
Setelah seluruh bahaya K3 di tempat kerja telah diidentifikasi dan
dipahami, Perusahaan menerapkan pengendalian operasi yang diperlukan untuk
10 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
mengelola resiko-resiko terkait bahaya-bahaya K3 di tempat kerja serta untuk
memenuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya terkait dengan
penerapan K3 di tempat kerja. Keseluruhan pengendalian operasi bertujuan untuk
mengelola resiko-resiko K3 untuk memenuhi Kebijakan K3 Perusahaan. Prioritas
pengendalian operasi ditujukan pada pilihan pengendalian yang memilikitingkat
kehandalan tinggi selaras dengan hierarki pengendalian resiko/bahaya K3 di
tempat kerja.
Pengendalian operasi yang perlu diterapkan meliputi prosedur
keselamatan kerja, desain, tinjauan kontrak, pembelian, costumer supplied
product, perijinan kerja, penyediaan APD (Alat Pelindung Diri), pengawasan,
perijinan masuk, fasilitas kerja, rambu-rambu K3, pemeliharaan, sarana produksi,
LOTO (Lock Out-Take Out), pelayanan, penanganan manual dan mekanis,
pengendalian material, dan penanganan terhadap B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun).
7. Persiapan dan Tanggap Darurat.
Yang dimaksud keadaan (situasi/kondisi) darurat ialah situasi sulit yang
tidak diinginkan yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah terjadinya
kefatalan. Sehingga, dalam hal ini perusahaan menyediakan sarana-prasarana dan
fasilitas-fasilitas keadaan darurat di tempat kerja seperti jalur evakuasi, sarana
pemadam api, tempat aman berkumpul keadaan darurat serta sarana-sarana
keselamatan lain yang diperlukan untuk menanggulangi keadaan darurat. Seluruh
peralatan dan sistem tanda bahaya keadaan tersebut harus diperiksa, diuji, dan
dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundangan, standar, dan
pedoman teknis yang relevan. Perusahaan juga membentuk unit kerja khusus
dalam manajemen perusahaan yang memiliki tugas khusus untuk menanggulangi
keadaan darurat perusahaan yang telah memenuhi persyaratan dan sertifikasi
tertentu.
Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau i luar tempat erja telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan serta
diinformasikan kepada semua orang yang terdapat di area kerja. Selanjutnya,
semua hal berkaitan dengan upaya tanggap darurat diuji dan ditinjau secara rutin
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. Selain petugas tersebut, tenaga
kerja juga mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat
sesuai dengan tingkat risikonya. Perusahaan juga membentuk regu P3K apabila
terjadi kecelakaan kerja yang memerlukan pertolongan pertama beserta kotak
P3K. Tugas dari Regu P3K antara lain :
1. Melaksanakan tindakan P3K.
11 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K
di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun
Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap
Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis
lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan.
1.5.5 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
1. Unjuk Kerja, Pemantauan, dan Pengukuran
Membuat dan merawat prosedur untuk pemantauan dan pengukuran kinerja
K3, prosedur tersebut mencakup :
a. Mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
b. Memantau kesesuaiannya dengan tujuan atau sasaran yang yang telah
ditetapkan.
c. Mengatur masalah sertifikasi dan perijinan.
d. Melakukan inspeksi dan melaporkan hasil inspeksi sekaligus rekomendasi
kepada P2K3
e. Melakukan pemantauan dan pengukuran lingkungan kerja yang teridiri dari
faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi
f. Mengukur dan memantau kecelakaan, sakit, insiden, serta kesehatan dari
pekerja itu sendiri.
g. Mencatat semua hasilnya untuk tujuan tindakan perbaikan atau pencegahan,
alat-alat ukur harus dikalibrasi dan dirawat, serta rekaman medis harus
dipelihara.
h. Mendokumentasikan seluruh data, mengumpulkannya, dan menganalisanya.
Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja.
2. Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, serta Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk :
1. Melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja oleh pengawas yang kemudian
menyerahkan laoran dan saran-saran terhadap pengusaha atau pengurus.
2. Penanganan kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian, serta tindakan
perbaikan dan pencegahannya.
3. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan untuk
menghilangkan akar penyebab terjadinya kecelakaan, insiden, dan
ketidaksesuaian termasuk batas waktunya.
4. Konfirmasi efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan.
12 | MANUAL SMK3
SISTEM MANAJEMEN K3
(SMK3)
PT. BEUTY BAKERY
MANUAL SMK3
No.Dok. :
Revisi
:
Tgl. Efektif :
Halaman :
5.
Melaporkan setiap potensi bahaya yang berhubungan dengan K3 dimana
prosedur terkait diketahui oleh tenaga kerja.
6. Menjamin bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran atau peledakan, serta kejadian berbahaya di tempat kerja
lainnya telah dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundangan.
3. Pengendalian Rekaman
Perusahaan menetapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan SMK3 perusahaan dan
terhadap standar OHSAS 18001, dan untuk menunjukkan hasil-hasil yang
dicapai. Selain itu, perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk mengidentifikasi, menyimpan, melindungi, mengakses dan
membuang rekaman. Rekaman yang ada dijaga agar tetap dapat terbaca, dapat
diidentifikasi dan ditelusuri.
4. Audit Internal SMK3
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kergiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan.
Audit ini dilaksanakan oleh petugas yang independen, berkompeten, dan
berwenang. Selanjutnya, laporan hasil audit didistribusikan kepada pengusaha
atau pengurus dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk
menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.
5. Tinjauan Manajemen
Manajemen yang diwakili oleh Direktur Utama secara berkala setiap 6
bulan akan meninjau SMK3 untuk memastikan pelaksanaan, kecukupan, dan
keefektifannya. Tinajuan terhadap penerapan SMK3 mwliputi kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi yang telah dilakukan yang
kemudian dicatat dan didokumentasikan. Hasil dari tinjauan ini dimasukkan ke
dalam perencanaan tindakan manajemen dan harus dilaksanakan secara berkala.
13 | MANUAL SMK3
Download