ISU PENTING YANG TERKAIT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Nurfatul Jannah Nurfatuljannah704@gmail.com ABSTRAK Departemen Kesehatan Republik Indonesia menetapkan lima isu penting terkait keselamatan di rumah sakit, yaitu patient safety, keselamatan pekerja, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap patient safety dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup Rumah sakit. Manajemen patient safety memegang peranan sangat penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Patient safety merupakan upaya-upaya pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi tentang isu penting yang terkait dengan keselamatan pasien di rumah sakit. Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan jurnal atau artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta berfokus pada isu penting yang terkait dengan keselamatan pasien di rumah sakit. Adapun jurnal atau artikel dan e-book yang digunakan pada literature review adalah jurnal atau artikel dan e-book yang didapatkan dengan menggunakan Google Scholar, dan Jurnal Keperawatan Indonesia. Kata kunci : Isu, Keselamatan, & Pasien Patient safety atau keselamatan LATAR BELAKANG pasien merupakan sistem yang dibentuk Isu keselamatan pasien atau patient rumah sakit untuk mencegah dan safety merupakan salah satu isu yang mengurangi kesalahan dalam perawatan dibahas terhadap pasien akibat dari kelalaian atau dalam Menurut pelayanan World Health kesehatan. Organization kesalahan asuhan yang diberikan (WHO) pada tahun 2004 mengumpulkan (Sumarianto, 2013). Menurut Kusnanto angka-angka penelitian dari setiap negara (2007) program patient safety adalah seperti Amerika, Denmark, Inggris, dan program Australia di temukan bahwa angka KTD kesalahan dalam memberikan pelayanan (Kejadian kesehatan. Tidak Diharapkan) dengan untuk mencegah terjadinya rentang 3,2 - 16,6%. Data di Indonesia Patient safety merupakan suatu tentang KTD masih langka, namun dilain variabel untuk mengukur dan menilai pihak peningkatan kualitas pelayanan suatu asuhan yang tuduhan “Mal Praktek”, yang belum tentu berdampak terhadap pelayanan kesehatan. sesuai dengan pembuktiannya (DepKes, Kejadian Tidak Diharapkan atau KTD 2006). sering banyak terjadinya Keselamatan pasien (patient safety) terjadi pada pasien saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, merupakan isu global dan nasional bagi sehingga rumah sakit, komponen penting dari mutu merugikan bagi pasien tersebut juga bagi layanan kesehatan, prinsip dasar dari rumah sakit sendiri. KTD bisa terjadi pelayanan pasien dan komponen kritis dari karena berbagai faktor diantaranya beban manajemen mutu. Dalam lingkup nasional, kerja perawat yang berat, komunikasi yang sejak Menteri kurang tepat, penggunaan alat dan sarana mencanangkan yang kurang tepat bisa memicu terjadinya bulan Kesehatan Agustus RI telah 2005, Gerakan Nasional Keselamatan Pasien kejadian tersebut sangat patient safety (Nursalam, 2011). (GNKP) Rumah Sakit, selanjutnya Komite Rumah sakit tujuh RI Standar keselamatan pasien, seperti membangun Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KP RS) kesadaran akan nilai keselamatan pasien, yang dimasukkan ke dalam instrumen memberi arahan dan dukungan pada akreditasi RS di Indonesia (KKP-RS, tenaga 2006). aktivitas resiko, mengembangkan sistem pula menyusun khusus kesehatan, untuk melakukan Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Depkes telah upaya dapat menjaga mengintegrasikan pelaporan, selalu melibatkan dan dan keselamatan pasien tanpa menaikan berkomunikasi dengan pasien, belajar dan biaya berbagi pengalaman tenaga kesehatan keselamatan pasien yang ditetapkan JCI pasien, melalui dalam penilaian akreditasi adalah hak implementasi sistem keselamatan pasien. pasien dan keluarga, akses keperawatan Mutu pelayanan di rumah sakit juga dan kesinambungan pelayanan, penilaian dipengaruhi pasien, mencegah cedera oleh mutu pelayanan perawatan. Tujuh perawatan pasien, standar perawatan keperawatan karena pelayanan keperwatan anestesi dan bedah, management dan merupakan bagian integral dari pelayanan penyuluhan kesehatan (DepKes, 2006). pendidikan kepada pasien dan keluarga Jaminan mutu suatu pelayanan kesehatan salah meningkatkan penggunaan obat (JCI, 2011). Hanafi (2008) mengemukakan satunya dengan bahwa salah satu indikator pelayanan yang keselamatan pasien, bermutu di rumah sakit adalah adanya mengurangi kejadian infeksi nosokomial, sertifikat resiko jatuh, dan resiko cidera karena Operational kelalaian dimiliki oleh rumah sakit tersebut. dari petugas kesehatan itu sendiri. Aspek yang termasuk kedalam mutu serta pelayanan kesehatan Internasional (ISO) 9001: Standard 2000 yang Tenaga kesehatan secara umum adalah merupakan satu kesatuan yang saling keselamatan pasien atau patient safety. terikat terdiri dari tenaga medis, tenaga Mengingat pentingnya patient safety dan perawat, tenaga paramedis non perawatan menjadi suatu tuntutan masyarakat dalam dan tenaga non medis. Dari semua kategori melaksanakan program keselamatan pasien tenaga kesehatan tersebut, tenaga perawat di rumah sakit, maka diperlukan sebuah merupakan tenaga kesehatan yang kontak acuan yang jelas untuk melaksanakan langsung patient safety tersebut (DepKes, 2006). dengan pasien, sehingga mereka memiliki Join commite international (JCI) atau buruknya sakit internasional. JCI bertujuan untuk (Sitorus, menawarkan kepada masyarakat tentang mempengaruhi pelayanan adalah yang berbasis internasional dan untuk mengevaluasi pelayanan nasional. kesehatan Program JCI yang adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan suatu pelayanan 2004). kinerja insiden dari kesehatan Faktor yang patient safety individu tenaga kesehatan itu sendiri (Nursalam, 2011). berbasis untuk langsung peranan penting dalam menentukan baik merupakan sistem fokus akreditasi rumah masyarat berinteraksi METODE metode yang digunakan dalam kajian ini penilaian atau penetapan sesuatu. Sasaran adalah metode pengumpulan data Adapun adalah sesuatu yang menjadi tujuan. data yang digunakan pada kajian ini adalah Dalam penilaian kinerja rumah sakit yang bersumber dari data yang didapatkan digunakan dengan menggunakan literature review adalah sesuatu yang dapat memberikan dengan pendekatan jurnal atau artikel, pentunjuk (KBBI, 2016). Jadi secara buku dan e book yang relevan dan akurat singkat dapat disimpulkan bahwa dalam serta berfokus pada isu penting yang memberikan pela-yanan yang mengacu terkait dengan keselamatan pasien di kepada keselamatan pasien, rumah sakit rumah sakit. Adapun jurnal atau artikel mengacu pada standar yang detailnya dan e-book yang digunakan pada literature dapat dilihat pada kriteria, dan standar ini review adalah jurnal atau artikel dan e- memiliki sasaran yang harus dituju. Pada book tabel dibawah ini coba dipadankan antara yang didapatkan dengan adalah menggunakan Google Scholar, dan Jurnal standar, kriteria Keperawatan Indonesia. keselamatan pasien. HASIL PEMBAHASAN indikator, dan indikator sasaran dalam Data yang dirilis oleh Health and Standar pelayanan ketentuan tentang minimal jenis dan adalah mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum Kepada Masyarakat. Dalam Permenkes tentang Keselamatan Pasien disebutkan mengenai standar, kriteria dan sasaran kamus besar Bahasa Indonesia, standar diartikan se-bagai ukuran tertentu yang adalah patokan, ukuran sementara yang menjadi Service (HHS) menunjukkan bahwa sepanjang 2010-2014 di Amerika telah terjadi penurunan kejadian terkait patient safety di RS sebesar 17%. Hal ini telah memberi kontribusi utama terhadap menurunnya kematian pasien (akibat kejadian tidak diinginkan) sebanyak 87 ribu kasus. Ini merupakan langkah yang baik menuju zero patient harm bagi pelayanan kesehatan di Amerika. dalam keselamatan pasien. Jika mengacu kepa-da dijadikan Human kriteria dasar 1. Medical errors, merupakan satu dari berbagai error yang paling banyak terjadi, dimana setiap tahun setidaknya ada 5% pasien rawat inap yang mengalami kejadian tak diinginkan terkait dengan pemberian obat. Ini tidak hanya terjadi pasien. Studi pada awal tahun 2000-an pada pasien rawat inap, tapi juga pada menemukan bahwa hampir 20% pasien pasien yang sedang menjalani dioperasi. mengalami adverse event tiga minggu Sebuah studi oleh Massachusetts General setelah dipulangkan dari RS, dan banyak Hospital yang diterbitkan pada bulan diantaranya yang sebenarnya bisa dicegah. Oktober lalu menyebutkan bahwa separuh Pada operasi “comprehensive mengalami medication errors. berbagai jenis Kesalahan dalam April lalu replacement” sebuah model for joint care memungkinkan adanya pelabelan, dosis tidak tepat, mengabaikan perhatian yang lebih tinggi terhadap jenis tindakan yang harus dilakukan berdasarkan error Model ini membuat RS bertanggung tanda vital pasien dan documentation jawab terhadap mutu pelayanan dan biaya errors adalah yang tersering terjadi. bagi pasien dengan kasus penggantian sendi selama 90 hari setelah pasien 2. Diagnostic errors terungkap dengan dipulangkan dari RS yang bersangkutan. adanya laporan penelitian “Improving Diagnosis in Health Care” yang dibuat 4. Keselamatan di tempat kerja. Tanggung oleh Institute of Medicine. Laporan ini jawab RS adalah memastikan keselamatan menyebutkan bahwa 6 dari 17 persen pasien, sementara itu para ahli lain kejadian tak diinginkan di RS merupakan berargumentasi bahwa pasien tidak bisa diagnostic error dan merupakan penyebab selamat dari 10% kematian pasien. Tingginya merasa aman pada dirinya sendiri. Dengan angka yang kata lain, jika RS aman, maka pasien juga menyebabkan akan lebih aman. Hal ini berdasarkan diagnostic error menjadi salah satu isu kejadian dimana petugas terkena tusukan yang mendapat perhatian khusus. Solusi jarum, yang pasien, atau merasa takut diserang oleh error dan diakibatkannya telah kematian ini terpikirkan antara lain kemitraan dengan pasien dan keluarganya jika petugas kesehatan tidak atau cedera saat mengangkat pasien. serta meningkatkan kerjasama tim antartenaga kesehatan dan antar-pemberi layanan kesehatan. 5. Keselamatan di fasilitas RS yang seringkali menempatkan keselamatan pasien pada risiko tinggi. Beberapa kali di 3. Merumahkan pasien (home-care) pasca tahun akut, dikompromikan, dimana memulangkan pasien merupaan momen kritis dalam perawatan 2015 keselamatan atau di RS hampir dikompromikan, karena masalah bangunan atau pemeliharaan. Badan Administrasi 7. Sepsis terjadi lebih dari 1 juta kasus per Kesehatan Florida melaporkan bahwa tahun menurut CDC, dan setengah dari sebuah RS gagal menangani kebocoran jumlah limbah termasuk gagal memastikan bahwa menyebabkan sepsis menjadi penyebab kotoran dibersihkan dengan benar serta kematian nomer 9. Meskipun sepsis bukan gagal risiko isu baru dalam keselamatan pasien, namun pengendalian infeksi. Investogator juga di tahun 2016 ini menjadi pusat perhatian menemukan adanya tikus-tikus yang hidup baru di langit-langit rumah sakit yang dapat Sepsis mencemari menyiapkan Management Bundle ke dalam aturan final makanan melalui lubang ventilasi AC. sistem pembayaran prospektif rawat inap Wabah di tahun anggaran 2016. melakukan penilaian meja tempat Legionnaires juga merupakan tersebut dengan and meninggal yang ditambahkannya Septic Severe Shock Early masalah yang umumnya terkait dengan struktur bangunan perpipaan/saluran air dan yang sistem 8. Bakteri super didefinisikan oleh Brian kompleks K. Coombes, PhD sebagai bakteri yang seperti di RS. tidak dapat ditanggulangi dengan menggunakan dua atau lebih antibiotik, 6. Pemrosesan ulang. ECRI Institute berlanjut menyerang pasien dan tampak memasukkan menjadi lebih kuat. Laporan CDC yang “pembersihan endoskop fleksibel yang tidak adekuat sebelum dipublikasikan diberi mengungkapkan desinfektan” dalam daftar 10 pada Desember adanya lalu strain Bahaya Teknologi Kesehatan terbanyak. Enterobacteriaceae Para pentingnya Beberapa tepat dan “phantom menace”. Bukan hanya para ahli mencegah penyakit dan pemberi pelayanan kesehatan infeksi. Beberapa RS bahkan sudah mulai yang mengamati superbugs ini, namun melakukan para ahli menekankan menggunakan mengikuti alat protokol kultur yang untuk untuk mengamati ahli peneliti yang resisten. menyebutnya di Cina sebagai juga telah perkembangan bakteri. Sementara itu, menemukan bakteri ini ada di babi, ayam beberapa anggota panel penasihan FDA broiler dan manusia yang mengandug gen merekomendasikan bahwa duodenoscope yang harus berbagai disterilisasi penyebaran infeksi. untuk mencegah membuatnya jenis resisten antibiotik, terhadap termasuk antibiotik terbaru dan terkuat. Gen yang bertanggung jawab terhadap resistensi bakteri itu disebut mcr-1, dan juga telah teridentifikasi di Denmark. Gen tersebut informasi RS dan mengekspliotasi serta ditemukan juga di E.coli dan bakteri menyalahgunakan data sensitif yang ada di Klebsiella pneumonia, menurut hasil studi dalamnya. di Cina tersebut. Langkah kecil seperti meningkatkan pengaturan penggunaan 10. Transparansi data medis. Banyak RS antibiotik perlu dilakukan tahun ini untuk yang menanyakan ke pasien tentang membantu memerangi organisme ini. pengalaman dan kepuasan mereka terhadap dokter selama dirawat. Namun 9. Ketidakamanan maya perangkat medis. sangat sedikit yang menaruh informasi ini Pada Bulan Juli lalu Administrasi Obat dan secara online agar bisa diakses oleh semua Makanan AS mengeluarkan peringatan orang, sekalipun hal ini dipercaya dapat agar RS meninjau penggunaan Hospira meningkatkan Sybiq Infusion System, yaitu sebuah Seorang peneliti patient safety di Harvard pompa terkomputerisasi yang digunakan University’s School of Public Health secara luas pada terapi infus umum, mengatakan bahwa jika semua orang setelah didapati bahwa ternyata hacker (dokter, pasien, institusi bahkan pers) tidak dapat secara jarak jauh mengakses alat merahasiakan data kinerja, maka dokter tersebut dan mengubah dosis. Para ahli akan mengembangkan rasa akuntabilitas telah mengeluarkan yang lebih besar untuk menghasilkan beberapa kali. peringatan serupa Tahun pelayanan yang konsultan analis dan peneliti pada sebuah Peringkat agregat perusahaan analitis dan keamanan data instrument pembelajaran untuk mereview mencengangkan audiens konferensi saat kinerja individu, dan mereka juga diberi 13 dia meretas pompa insulinnya sendiri. insetif Cyber-security pekerjaan bergeser dari untuk lebih pasien. seorang telah 2011 keselamatan berkualitas. dapat melakukan mereka membantu cek dan ulang lebih kecemasan seorang ahli IT ke isu yang memperhatikan areaarea dimana sering mengancam keselamatan pasien secara terjadi kesalahan yang berdampak pada serius dan perlu menjadi perhatian setiap peringkat mereka, dan tentu saja pasien- orang. Banyak sekali peralatan RS yag pasien yang menjadi tanggung jawab terkoneksi dengan dan beroperasi dalam mereka. Di beberapa institusi, hasil rating jaringan internet RS yang sesungguhnya dipampang rentar Meskipun digunakan untuk membandingkan secara sasarannya bukan pasien, namun peretas berdampingan yang akan memunculkan dapat masuk ke dalam jaringan sistem praktek terhadap peretasan. secara terbaik (best internal, practice) dapat dan mendorong pada rasa persaingan sehat. Di Sumarni. (2017). Analisis Implementasi masa depan, keterbukaan ini bisa menjadi Patient Safety Terkait Peningkatan Mutu kebutuhan bagi RS dan sistem kesehatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. yang ingin berkompetisi dalam situasi Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. pasar yang fokus pada transparansi. (pea) 5(2), 91-99. Yusuf, M. (2017). Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin. Jurnal PENUTUP Ilmu Keperawatan. 5(1), 84-89. Dapat disimpulkan bahwa Patient Safety atau keselamatan pasien merupakan isu Kamil, H. ( 2010). Patient Safety. Idea global yang mempengaruhi negara-negara Nursing Journal. 1(1), 1-8. di semua tingkat pembangunan. Meskipun perkiraan ukuran permasalahan masih Basabih, M. (2017). Perlukah Keselamatan belum negara Pasien Menjadi Indikator Kinerja RS berkembang dan negara transisi/konflik, BLU?. Jurnal Administrasi Rumah Sakit ada kemungkinan bahwa jutaan pasien Indonesia. 3(2). 150-157. pasti, khususnya di seluruh dunia menderita cacat, cedera atau meninggal setiap tahun karena pelayanan Juniarti, N., H. & Mudayana, A., A. kesehatan yang tidak aman. Faktor yang (2018). Penerapan Standar Keselamatan paling berkontribusi terhadap pelayanan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah kesehatan yang tidak aman antara lain: Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal sistem, kondisi, manusia, teknologi, dan Kesehatan Poltekkes Ternate. 11(2), 93- faktor lain yang berkonstribusi misalnya; 108. tindakan yang tidak tepat dan atau kesalahan obat. Perbaikan keselamatan Isnaini, M., N., & Roffi, M. (2014). pasien budaya Pengalaman Perawat Pelaksana Dalam keselamatan diseluruh bagian organisasi, Menerapkan Keselamatan Paien. Jurnal membangun komitmen Managemen Keperawatan. 2(1), 30-37. menciptakan solusi berarti menciptakan kesuksesan. DAFTAR PUSTAKA dan yang terukur, membagikan Ismainar, H. (2019). Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Yogyakarta. CV Budi Utama. Medan. Indian Journal of Public Health Hadi, I. (2017). Buku Ajar Manajemen Research & Development, 10(10), 759- Keselamatan 763. Pasien. Yogyakarta. Deepublish. Koh, Y., Kutty, F.B. and Li, S.C., 2005. Setyawan, F., E., B. & Supriyanto, S. Drug-related problems in hospitalized (2019). patients on polypharmacy: the influence of Manajemen Rumah Sakit. Sidoarjo. Zifatama age and gender. Ther Clin Risk Manag, Jawara. 1(1), 39-48. Simamora, R. H., & Nurmaini, C. T. S. Departemen (2019). Knowledge of Nurses about Panduan Nasional Keselamatan Pasien Prevention of Patient Fall Risk in Inpatient Rumah Sakit (Patient Safety). Jakarta: Room Depkes RI. of Private Hospital in Kesehatan R.I, 2006.