Uploaded by 34. Tegar Andika Saleh Hartono

naskah puputan final (1)

advertisement
Puputan Margarana Bali
Babak 1
Disebuah desa di tanah Bali, terdapat seorang perempuan bernama Desak Putu kari, seorang
wanita lemah lembut namun memiliki jiwa yang kuat. Sosok pemberani yang gemar menari. Ketika
Desak Putu Kari sedang menari Arja, Hal itu dilihat oleh pemuda bernama I Gusti Ngurah Rai. Mereka
berdua memadu kasih hingga Pemuda itu menggalakkan seribu cara demi mempersuting Desak
karena ia sudah lama jatuh hati kepadanya, dan mereka akhirnya menikah
-
Adegan I Gusti melamar Desak
I Gusti : Desak, sebenarnya aku sudah mencintaimu sedari awal kita bertemu. Dengan segala
kekuranganku sebagai manusia, maukah kamu menerimaku menjadi pendamping hidupmu?
Desak Putu : Saya, I Desak Putu Kari dengan seluruh ketulusan hati saya menerimamu sebagai
pendamping hidupku, kang mas
Kehidupan Desak tak luput dari kepergian suami untuk berperang. Desak juga ikut andil
dalam peperangan di Bali, ia yakin dapat mengalahkan pasukan Belanda selagi di tinggal I Gusti
berperang. I Gusti dan Desak Putu kembali pada kesibukan berperang masing-masing
Desak ayu kawruhana (Pa)
Anggoningsun tinimbalan negari (Pa)
Tinudhing kinen anglurug (Pa)
Tandhing mungsuh walanda (Pa)
Muga kangmas tansah antuk pepayung (Pi)
Dadya satriya utama (Pi)
Kalilakna minta pamit (Pa)
-
Adegan dimana I Gusti dan Desak Putu bertemu kembali dan berbincang –
I Gusti : Desak, Tanah Bali wis ora aman. Idina aku merjuangake Bali kanthi samesthine, rakyat
mbutuhake aku. Aku pamit nimas,
Desak Putu: kangmas pripun menawi kula nderek panjenengan dhateng medan perang?
I gusti: Aja dek
Desak Putu : punapa kulo boten kepareng ndherek panjenengan wonten perang mangke? kulo
taksih gadhah kathah tenaga. Saben dinten dalem dipunmanggen kangmas tindak, risau sumelang
penggalih kula kang mas. Wonten mriki ugi boten aman, punapa kang mas tega?
I Gusti : Aja dek, sliramu ing omah wae. Amarga ing paparangan aman, jagaen putra kita wae
Desak Putu : Nanging Kangmas .....
I Gusti : Wis dek, manuta aku, percaya yen ora bakal ana apa-apa
Babak 2
Belanda: Melihat daerah bekas kekuasaan Jepang di Indonesia , bukankah kita memiliki peluang
untuk menambah kekuasaan?
Pasukan Belanda: Benar kapiten, kami juga setuju.
Belanda: saya akan membuat sebuah strategi. Kita harus menguasai daerah Indonesia
bagaimanapun caranya. Sebentar (membuka peta Indonesia)
Belanda: Ah, Bali. Bagaimana menurut kalian?
Pasukan Belanda: sepertinya daerah ini memiliki peluang besar kapiten. Daerah ini pasti akan
kecewa karena tidak masuk ke Negara Republik Indonesia.
Belanda: Erg Goed. Saya akan menemui pemimpin mereka.
Pasukan Belanda: bagaimana jika mereka menolak kapiten?
Belanda: saya sudah bilang kita harus menguasai daerah mereka bagaimanapun caranya. Bukankah
dia memiliki seorang istri?
Pasukan: (terdiam) saya mengerti kapiten.
Belanda: Laten we gaan
(BELANDA MENCULIK I DESAK)
Pasukan: Itu dia istrinya, kapiten
Pasukan: Bagaimana kalau kita culik istrinya, mungkin mereka akan menyerang dengan pasukan
yang tak banyak lagi.
Belanda: In orde. Culik dia
(I Gusti menemui Belanda)
I Gusti : Mengapa kalian menyandra istriku?!!
Belanda : apa kau menginginkan istrimu selamat? Itu tidak akan gratis. Setujui perjanjian yang akan
kubuat. Negara Republik Indonesia hanya meliputi wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan
Madura.
I Gusti : apa maksudmu? Jangan bercanda, bagaimana dengan Bali?
Belanda : Hahaha, daarom, mari kita mendirikan sebuah daerah, bernama Negara Indonesia Bagian
Timur dengan Bali sebagai salah satu daerahnya
I Gusti : Saya tidak akan pernah menyetujuinya !! karena Bali tetaplah menjadi wilayah Republik
Indonesia. Jika kalian bergerak sedikit saja untuk mewujudkannya, Saya tidak segan segan
menghabisi kalian semua
Belanda : Hah, usahamu mempertahankan akan sia sia I Gusti. Volg ons plan dan kalian semua akan
makmur termasuk istrimu akan selamat. Kami sudah menyiapkan hadiah yang akan kamu dapatkan
Jika menjadi Petinggi Negara Indonesia Bagian Timur.
I Gusti : Omong kosong, lepaskan istriku
Belanda: Nee!!
(Pemimpin Belanda mengkode anak buahnya untuk kebelakang) (suara teriakan desak terdengar)
I Gusti: Sialan! Apa yang kau lakukan pada istriku?
(Belanda tertawa)
Belanda: kau mendengarnya? Itu akibat karena kau terus menolak. Setujui perjanjian yang kubuat
atau kalian akan binasa
I Gusti: kau tidak akan pernah bisa menginjakkan kaki kotormu di Tanah ku. Akan kupastikan itu.
(I Gusti meninggalkan tempat perkumpulan Belanda)
Perebutan senjata pasukan Belanda oleh pasukan Bali membuat markas pertahanan atau militer
Belanda di Tabanan diserang secara habis-habisan. Belanda murka dan mengerahkan seluruh
kekuatannya untuk mengepung Bali
Pasukan Bali : Kenapa kau masih berani datang ke wilayah kami?!!! Negara kami sudah merdeka dan
kalian telah diusir dari daerah kami. Jatuhkan seluruh senjatamu atau kami tidak segan merenggut
nyawa kalian
Belanda : HAHAHA kalian kira kita semudah itu untuk pergi?! Kita tidak bermain main untuk
menguasai daerah kalian. Kami tidak akan menyerahkan senjata kami. Selain itu, yakinkah kalian bisa
melawan dengan sedikit pasukan?
Pasukan Bali : Banyak sekali omong Kosongmu, Kata-katamu tidak membuat kami ketakutan.
Majulah jika kalian berani melawan kami
Belanda mengirim pasukan untuk melakukan penyerangan. Pasukan yang dikirim Belanda
tersebut mulai melakukan serangan dengan menembaki area pasukan warga Bali.
Warga Bali : I Gusti pasukan Walanda nglurug tlatah Bali. Wadyabalanipun kathah. Menapa ingkang
kabeh kita tidakaken?
I Gusti : Kirim pasukan kanggo nyerang pasukan Walanda
Warga Bali : inggih I Gusti, sendika dhawuh. Panjenengan ingkang kedah mandhegani pasukan kita I
Gusti
Belanda dan pasukannya mundur, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya untuk meloloskan diri
dari kepungan musuh. Namun Belanda tetap menyerang tiba tiba
Belanda : Mau kemana kalian? Kalian pikir bisa pergi bergitu saja? Serang!
Babak 3
I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya bertempur melawan Belanda dengan tegar hingga
Beliau dan rakyat sudah dalam kondisi puncak. (Terjadi peperangan)
Sementara itu, desak yang melihat tempat pertahanan militer yang kosong berusaha
meloloskan diri. Ia sangat khawatir dengan warga Bali dan suaminya. Begitu keluar dan menuju
rumah, ia melihat lingkungan Bali yang kacau. Ia melihat tubuh tubuh yang tergeletak itu dengan air
mata yang berlinang. Tanahnya, warganya. Dan juga- suaminya.
Desak: Kangmass (menangis) tolong bertahan. Jangan tinggalkan aku.
Download