PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA DOSEN MAHASISWA PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH TOMAT, PH, DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP PRODUK NATA DE TOMATO DENGAN STARTER Acetobacter xylinum TIM PENGUSUL Ir. Mustain Zamhari, M.Si NIDN 0018066113 Ir. Siti Chodijah, M.T NIDN 0028126206 Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.T. NIDN 0019026903 Juandito Yudhatama Balqis Alyssa Pramesti Regina Mesa Maisela NIM 061830400297 NIM 061830400903 NIM 061930400567 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2021 1 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN KERJA SAMA DOSEN - MAHASISWA Judul Penelitian Kode/Nama Rumpun Ilmu Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP f. Alamat Surel (email) Anggota dosen peneliti 1 a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jurusan/Prodi Anggota dosen peneliti 2 a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jurusan/Prodi Anggota Mahasiswa Peneliti Nama Mahasiswa 1/NPM Nama Mahasiswa 2/NPM Nama Mahasiswa 3/NPM Biaya Penelitian Jangka Waktu : Pengaruh konsentrasi ekstrak buah tomat, pH, dan waktu fermentasi terhadap produk nata de tomato dengan starter Acetobacter xylinum : 433/Teknik Kimia : Ir. Mustain Zamhari, M.Si. : 0018066113 : Lektor Kepala : DIII Teknik Kimia : 081271119735 : mz.oetara1961@gmail.com : Ir. Siti Chodijah, M.T : 00281296206 : Teknik Kimia/DIII Teknik Kimia : Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.T. : 0019026903 : Teknik Kimia/DIII Teknik Kimia : Juandito Yudhatama : Balqis Alyssa Pramesti Regina : Mesa Maisela :- Diusulkan ke Polsri - Sumber dana lain : 6 bulan NPM 061830400297 NPM 061830400903 NPM 061930400567 Rp. 3.281.220 Rp. 0,- Palembang, 21 Maret 2021 Mengetahui, a.n. Ketua Jurusan teknik Kimia Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Ketua Peneliti Ahmad Zikri, S.T., M.T NIP 198608072012121003 Ir. Mustain Zamhari, M.Si. NIP 196106191989031004 Mengetahui, Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Menyetujui, Plt. Kepala PPPM Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, M.T NIP 196812041997031001 Dr. Rita Martini, S.E., M.Si., Ak. NIP 196503121990032001 2 ABSTRAK Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Buah Tomat, pH, dan Waktu Fermentasi Terhadap Produk Nata de tomato dengan Menggunakan Starter Acetobacter xylinum Nata adalah bahan menyerupai gel yang terapung pada medium yang mengandung gula dan asam hasil bentukan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Secara mikroskopik berupa massa fibril tidak beraturan yang menyerupai benang. Supaya hasil Nata berkualitas, media disesuaikan dengan syarat tumbuh (sifat fisik-kimia media) bakterinya A.xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum tumbuh pada media yang mengandung gula dan dapat mengubah gula menjadi selulosa. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) mengandung antioksidan berupa likopen yang dapat membantu memerangi efek radikal bebas penyebab kanker. Tomat juga memiliki kandungan antioksidan lain yakni polifenol, naringenin, dan chlorogenic acid. Di samping itu ternyata buah tomat juga rendah akan kalori dan lemak, tetapi kaya akan karotenoid, lutein, gula vitamin A, vitamin C, folat, dan kalium. Dengan demikian tomat memiliki nutrien yang dibutuhkan Acetobacter xylinum. Dalam rangka peningkatan pemanfaatan buah tomat di Indonesia, maka dilakukan penelitian penggunakaan sari buah tomat sebagai bahan baku dalam pembuatan Nata de tomato. Penelitian ini bertujuan menentukan variabel yang paling berpengaruh pada pembuatan Nata de tomato dan menentukan kondisi optimum dari variabel yang paling berpengaruh tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis buah tomat dan mendorong penganekaragaman makanan dari olahan buah tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi perlakuan terbaik untuk menghasilkan nata de tomato yang disukai oleh banyak orang. Berdasarkan analisa yang dilakukan didapatkan sampel yang banyak disukai orang adalah sampel dengan kode A1 dan B1. Kata kunci : Nata, Buah Tomat, Acetobacter xylinum 3 ABSTRACT Effect of Tomato Fruit Extract Concentration, pH, and Fermentation Time on Nata de tomato Products Using Acetobacter xylinum Starter Nata is a gel-like material that floats on a medium containing sugar and acid formed by the microorganism Acetobacter xylinum. Microscopically it is a mass of irregular fibrils that resemble threads. In order to produce quality Nata, the media was adjusted to the growing conditions (physical-chemical properties of the media) the bacteria A. xylinum. Acetobacter xylinum bacteria grow on media containing sugar and can convert sugar into cellulose. Tomatoes (Lycopersicum esculentum Mill) contain antioxidants in the form of lycopene which can help combat the effects of cancer-causing free radicals. Tomatoes also contain other antioxidants, namely polyphenols, naringenin, and chlorogenic acid. In addition, tomatoes are also low in calories and fat, but rich in carotenoids, lutein, sugar, vitamin A, vitamin C, folate, and potassium. Thus, tomatoes have the nutrients needed by Acetobacter xylinum. In order to increase the utilization of tomatoes in Indonesia, a research was conducted on the use of tomato juice as a raw material in the manufacture of Nata de tomato. This study aims to determine the most influential variables on the manufacture of Nata de tomato and determine the optimum conditions of the most influential variables. The results of this study are expected to increase the economic value of tomatoes and encourage food diversification from processed tomatoes. This study aims to determine the variation of the best treatment to produce nata de tomato which is liked by many people. Based on the analysis carried out, it was found that the sample that many people liked was the sample with codes A1 and B1. Keywords: Nata, Tomato Fruit, Acetobacter xylinum 4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. ................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3 1.5 Relevansi ............................................................................................ 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4 2.1 Buah Tomat ..................................................................................... 4 2.2 Kandungan Buah tomat .................................................................... 5 2.3 Nata ................................................................................................ 6 2.4 Bakteri Acetobacter Xylinum............................................................ 6 2.5 Fermentasi ....................................................................................... 7 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 8 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian… ...................................................... 8 3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 8 3.3 Perlakuan dan Rancangan Percobaan ............................................... 9 3.4 Data Pengamatan ............................................................................ 10 3.5 Prosedur Analisa Produk ................................................................ 11 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................... 17 4.1 Rincian Biaya Penelitian ................................................................ 17 4.2 Jadwal Penelitian ............................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 19 5 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa yang memiliki iklim tropis, sehingga Indonesia terkenal sebagai salah satu negara dengan segala rempah-rempag dan tumbuhan yang sangat bermanfaat. Sebagaimana kita ketahui Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil buah tomat terbanyak. Bahkan hamper di seluruh daerah Indonesia. Produksi tanaman tomat ini sendiri di ketahui sudah banyak yang memproduksinya dari cara hidroponik. Prospek agrobisnis buah tomat sangat cerah cenderung semakin meningkat baik untuk kebutuhan buah segar maupun sebagai bahan olahan. Bagian utama buah nanas yang bernilai ekonomi adalah buahnya, yang banyak mengandung manfaat serta menjadi salah satu bahan pendukung untuk memasak makanan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) mengandung antioksida berupa likopen yang dapat membantu memerangi efek radikal bebas penyebab kanker. Tomat juga memiliki kandungan antioksidan lain yakni polifenol, naringenin, dan chlorogenic acid. Di samping itu ternyata buah tomat juga rendah akan kalori dan lemak, tetapi kaya akan karotenoid, lutein, gula vitamin A, vitamin C, folat, dan kalium. Dengan demikian tomat memiliki nutrien yang dibutuhkan Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum tumbuh pada media yang mengandung gula dan dapat mengubah gula menjadi selulosa (Rizal dkk., 2013). Selulosa yang dikeluarkan ke dalam media itu berupa benang-benang membentuk jalinan yang terus menebal menjadi lapisan nata. Sukrosa merupakan gula sederhana yang sangat berpengaruh terhadap proses pembuatan nata. (Nisa et al. 2001) mengemukakan bahwa penambahan sukrosa dapat berpengaruh terhadap mutu nata. Selain sukrosa, semua mikroorganisme memerlukan nutrisi dasar sebagai sumber karbon, nitrogen, energi dan faktor esensial pertumbuhan (vitamin dan mineral) untuk merangsang pertumbuhan (Rizal dkk.,2013). Banyaknya kandungan pada tomat menjadikan banyak inovasi olahan yang bisa dilakukan dari uah tomat. Salah satunya sebagai nata de tomato. Nata adalah 1 selulosa bakteri yang merupakan hasil sintesis dari gula oleh bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum adalah bakteri yang dapat digolongkan dari famili bakteri asam asetat yang dapat mengubah karbohidrat menjadi asam asetat. Beberapa galur Acetobacter menghasilkan membran bergelatin yang dinamakan pellicle pada permukaan suatu kultur cair. Substansi gelatin ini secara kimiawi identik dengan selulosa. Kandungan utama nata adalah selulosa bakterial yang memiliki kekhasan sifat struktural dan fisikokimiawi dihasilkan dalam keadaan murni, seperti bebas lignin, hemiselulosa, dan produk – produk biogenik lainnya (Yoshinage et al, 1997). Dalam rangka peningkatan pemanfaatan buah tomat di Indonesia, maka dilakukan penelitian penggunakaan sari buah tomat sebagai bahan baku dalam pembuatan Nata De Tomato. Penelitian ini bertujuan menentukan variabel yang paling berpengaruh pada pembuatan Nata De Tomato dan menentukan kondisi optimum dari variabel yang paling berpengaruh tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis buah tomat dan mendorong penganekaragaman makanan dari olahan buah tomat. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh perrbandingan air dan ekstrak buah tomat terhadap kualitas produk nata de tomato ? 2. Bagaimana pengaruh waktu inkubasi terhadap kualitas produk nata de tomato ? 3. Bagaimana pengaruh kandungan pH terharap kualitas produk nata de tomato? 1.3 Tujuan 1. Mendapatkan pengaruh variasi konsentrasi sukrosa terhadap mutu produk nata de tomato 2. Mendapatkan pengaruh variasi konsentrasi penambahan ammonium sulfat terhadap mutu produk nata de tomato 3. Mengetahui pengaruh kandungan pH terhadap kualitas dari produk nata de tomato 2 1.4 Manfaat 1. Meningkatkan nilai ekonomis dengan memanfaatkan buah tomat menjadiproduk nata de tomato 2. Sebagai acuan penelitian lebih lanjut di bidang pangan dalam pemanfaatanbuah tomat 3. Memberikan informasi ke masyarakat luas tentang memanfaatkan buah tomat 1.5 Relevansi Proses pembuatan nata de tomato menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Dimana penggunaan bakteri Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de tomato adalah proses fermentasi nata agar nata dapat terbentuk. Proses fermentasi nata tomato dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum berkaitan dengan mata kuliah Rekayasa Bioproses dan Teknik Pengolahan Pangan. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Tomat Tomat termasuk ke genus Lycopersicon, tepatnya L. esculentum. Genus Lycopersicon dari keluarga Solanaceae dipercaya berasal dari teluk Amerika Selatan. Spesies ini berasal dari Amerika Selatan, terutama Peru dan kepulauan Galapagos (Mariska, 2009). Tanaman tomat (Lycopersium esculentum Mill adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae). Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa stippelae (daun penumpu). Jumlah daunnya ganjil, antara 5-7 helai. Di sela-sela pasangan daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta. Bentuk batangnya segi empat sampai bulat. Warnanya hijau dan mempunyai banyak cabang. Akarnya tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis dua dengan 5 buah kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 buah daun mahkota berwarna kuning. Hampir semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada yang tajam, kecuali pada akar dan mahkotanya. Sebenarnya tanaman tomat bersifat racun karena mengandung lycopersicin. Akan tetapi, kadar racunnya rendah dan akan hilang dengan sendirinya apabila buah telah tua atau matang (Tugiyono, H., 2006). Selain rasanya yang enak, tomat memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan zat yang jarang ditemukan pada tanaman lain yang berfungsi untuk kesehatan, yaitu likopen (Sunarmani, 2008). Tomat tentunya bukan hal yang asing lagi dan manfaat tomat bagi kehidupan sehari-hari tidak dapat diragukan lagi, sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan tomat sebagai penambah bumbu masakan, minuman, bahan industri, bahkan biasa digunakan untuk kecantikan wajah (Lumuhu, dkk., 2016). Selain rasanya yang enak, tomat memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan zat yang jarang ditemukan pada tanaman lain yang berfungsi untuk kesehatan, yaitu likopen (Sunarmani, 2008). Sebagian masyarakat menggunakan buah tomat untuk terapi pengobatan karena mengandung karotin yang berfungsi scbagai pembentuk provitamin A dan 4 lycopen yang mampu mencegah kanker. Scbagai salah satu bahan untuk terapi pengobatan alami, buah tomat berkhasiat untuk mencegah dan mengobati radang usus buntu, membantu penyembuhan penyakit rabun senja, mengobati penyakit gang discbabkan oleh kekurangan vitamin C, membantu mengobati penyakit gigi dan gusi, mempercepat penycmbuhan luka, mengobati jerawat, mencegah pembentukan batu empedu pada saluran kencing, membantu penyembuhan penyakit skorbut, menjaga stamina, scrta membantu penyembuhan penyakit lever, encok, TBC, dan asma (Wiryanta, 2008). 2.2. Kandungan buah Tomat Nilai gizi yang terkandung di dalam 100 gram tomat adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kandungan dalam tomat dalam 100gr NO Kandungan Jumlah 1 Karoten (vitamin A) 1500 S.I. 2 Thiamin (vitamin B) 60 µg 3 Riboflavin (vitamin B2) 4 Asam askorbat (vitamin C) 5 Protein 6 Karbohidrat 4,2 gram 7 Lemak 0,3 gram 8 Kalsium (Ca) 5 miligram 9 Fosfor (P) 27 miligram 10 Zat besi (Fe) 0,5 miligram 11 Bagian yang dapat dimakan (Bdd) 40 miligram 1 gram 5 95% Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI, 1972 2.3. Nata Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu “nadar” yang berarti terapungapung. Nata sendiri sebenarnya merupakan pelikel atau polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan dari bakteri Acetobacter xylinum, terakumulasi pada bagian permukaan cairan dan terapung-apung. Terapungnya biomassa yang sebagian besar terdiri atas selulosa disebabkan oleh adanya gas-gas CO2 yang dihasilkan selama proses metabolisme dan menempel pada fibril-fibril pelikel sehingga menyebabkan terapung (Gunzales, 1972). Pembentukan nata terjadi karena proses pengambilan glukosa dari larutan gula atau dalam penelitian ini adalah gula dalam buah tomat oleh sel- sel Acektobacter xylinum. Kemudian glukosa tersebut digabungkan dengan asam lemak membentuk bahan lemak membentuk bahan pendahulu nata pada membran sel yang kemudian membentuk glukosa menjadi selulosa diluar sel. Selulosa ini akan membentuk jaringan mikrofibril yang panjang dalam cairan fermentasi. Gelembung - gelembung CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi mempunyai kecenderungan melekat pada jaringan ini, sehingga menyebabkan jaringan tersebut cenderung terangkat ke permukaan cairan. Karena buah tomat tidak tahan lama (mudah busuk) maka diperlukan alternatif lain dalam pemanfaatannya. Alternatif tersebut diantaranya adalah mengolah buah tomat menjadi produk fermentasi yang disebut nata de tomato, sehingga buah tomat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Buah Tomat memiliki kandungan karbohidrat, sukrosa yang cocok sebagai substrat untuk membuat nata. 6 Tabel 2.2. Syarat Mutu Nata dalam Kemasan (SNI 01 - 4317, 1996) No 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 2. 3. 4. Jenis Uji Satuan % % Keadaan Bau Rasa Warna Tekstur Bahan Asing Bobot tuntas Jumlah gula (dihitung sebagai sakarosa 5. Serat makanan 6. Bahan tambahan makanan 6.1. Pemanis buatan : -Sakarin -Siklamat 6.2 Pewarna tambahan 6.3 Persyaratan Normal Normal Normal Normal Tidak boleh ada Min. 50 Min. 15 Maks. 4,5 Tidak boleh ada Tidak boleh ada Sesuai SNI 01 – 0222 – 1995 Sesuai SNI 01 – 0222 – 1995 Pengawet (Na Benzoat) 7. Cemaran Logam 7.1. Timbal (Pb) 7.2. Tembaga (Cu) 7.3. Seng (Zn) 7.4. Timah (Sn) 8. Cemaran Arsen (As) 9. Cemaran Mikroba 9.1. Angka lempeng total 9.2. Coliform 9.3. Kapang 9.4. Khamir *) Dikemas dalam kaleng mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg Koloni/g APM/g Koloni/g Koloni/g Maks. 0,2 Maks. 2 Maks. 5,0 Maks. 40,0/250,0*) Maks. 0,1 Maks. 2,0 x 102 <3 Maks. 50 Maks. 50 2.4. Bakteri Axetobacter Xylinum Bakteri Acetobacter xylinum adalah bakteri yang dapat digolongkan dari famili bakteri asam asetat yang dapat mengubah karbohidrat menjadi asam asetat. Bakteri pembentuk polisakarida berupa selulosa nata yaitu A. xylinum. Secara sistematika, bakteri Acetobacter xylinum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phyllum : Protophyta Classis : Schizomycetes Ordo : Psedomonales Familia : Pseudomonas 7 Genus : Acetobacter Spesies : Acetobacter xylinum Acetobacter xylinum sendiri merupakan bakteri unik yang berbeda dengan bakteri asam asetat yang lain karena dapat mensintesis dan menghasilkan fibril selulosa yang keluar dari pori membran selnya. Di dalam kultur selama fermentasi berlangsung sub unit selulosa akan berikatan dengan sub unit selulosa lain untuk membentuk lapisan atau pellicle. Lapisan ini akan terapung di permukaan medium agar oksigen dapat berdifusi ke dalam medium. Pembentukan pellicle di permukaan yang dilakukan bakteri ini bertujuan supaya bakteri dapat memperoleh banyak suplai oksigen. Oksigen ini diperlukan Acetobacter xylinum untuk pertumbuhan, perkembangbiakan dan pembentukan pellicle selulosa lagi. Pembentukan lapisan microfibril selulosa ini bertujuan untuk mensuplai pasokan oksigen dari hasil difusi, tetapi juga melindungi bakteri dari sinar ultraviolet dan atau melindungi 8 bakteri dari predator atau competitor (Alwani et al, 2017). Acetobacter xylinum juga merupakan bakteri asam asetat yang bersifat aerob, berbentuk batang, nonmotil, suhu optimum untuk pertumbuhannya yaitu 25 – 30ºC, dan mampu mengoksidasi etanol menjadi asam asetat pada pH 4,5 (Madigan et al,1997). 2.5. Fermentasi Fermentasi adalah sebagai upaya yang dilakukan untuk suatu proses penguraian senyawa agar menjadi produk olalah baru. Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Suprihatin, 2010). Proses fermentasi dibutuhkan starter sebagai mikroba yang akan ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi (Prabowo, 2011). Fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu spontan dan tidak spontan. Fermentasi spontan adalah yang tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi dalam proses pembuatannya, sedangkan fermentasi tidak spontan adalah yang ditambahkan starter atau ragi dalam proses pembuatannya. (Sulistiyanto, B., 2015). 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan Penelitian dilakukan selama 3 bulan dimulai dari bulan April sampai Juni 2021 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pangan Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Alat yang digunakan 1. Blender 2. Panci 3. Kompor 4. Saringan 5. Wadah Plastic 6. Pisau 7. Sendok 8. Thermometer 9. pH meter 10. Gelas Kimia 11. Gelas Ukur 12. Pipet Ukur 13. Neraca Analitik 14. Spatula 15. Bola Karet 16. Pipet Tetes 17. Kertas Koran 18. Karet 19. Jangka sorong 20. Penggaris 21. Pipet volume 9 22. Labu ukur 23. Buret 24. Peralatan AAS (Atomic Absorbtion Spechtophotometer) 25. Furnace 26. Cruisible lid 27. Kertas Saring b. Bahan yang digunakan 1. Tomat merah 2. Gula 3. Amonium Sulfat ((NH4)2SO4 ) 4. Air 5. Alkohol 6. Asan Asetat Glacial 7. Asam Asetat (CH3COOH) 8. Asam Sulfat (H2SO4) 9. Natrium Hidroksida (NaOH) 10. Kalium Sulfat (K2SO4) 11. Akuades 12. Bakteri Acetobacter Xylinum (Starter Nata) 13. Larutan Luff 14. Asam Klorida (HCl) 15. Natrium Tio Sulfat (Na2S2O3) 16. Kalium Iodida (KI) 17. Indikator Kanji 18. Asam Nitrat (HNO3) 19. Air Suling 3.3. Perlakuan dan Rancang Percobaan Percobaan dilakukan dengan variabel-variabel percobaan sebagai berikut: 1. pH fermentasi diatur dengan variasi pH 3, 4, dan 5 2. perbandingan sari buah dan air: : 1:1: 1:2: dan 2:1 3. variasi penambahan sukrosa : 6%, 8%, dan 10% 10 3.3.1. Perlakuan percobaan a. Pengambilan Bahan Baku Bahan baku utama yaitu buah tomat didapat dari pasar Plaju, dan starter berupa acetobacter Xylinum didapat dari Lipi Cibinong Bogor. b. Pengambilan larutan kimia didapat dari Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 3.3.2. Prosedur Percobaan Nata de Tomato a. Pembersihan Tomat Proses ini dilakukan dengan cara mencuci buah tomat merah dengan menggunakan air bersih, ini dilakukan agar bahan baku tersebut terbebas dari debu ataupun kotoran yang ikut bersama buah b. Pemotongan Tomat Pemotongan ini dilakukan untuk mempermudah penghalusan menggunakan blender. c. Penyaringan Sari Buah Penyaringan dilakukan dengan saringan bertujuan untuk memisahkan buah dengan sari buah d. Perebusan air sari buah Air sari buah dicampur dengan air bersih dengan perbandingan 1:1 ;1:2 ;dan 2:1 kemudian direbus dengan tujuan untuk mensterilkan air sari buah. Dalam perebusan ini juga ditambahkan gula pasir sebanyak 6%, 8%, dan 10%. e. Pendinginan Air sari buah yang telah direbus kemudian didinginkan dan dituangkan dalam wadah plastik f. Mengatur pH pH diatur dengan variasi pH 3,4,dan 5 menggunakan asam cuka g. Inokulasi Pemberian bibit acetobacter xylinum dengan variasi 5%, 10%, dan 15% 11 kedalam air sari tomat dalam wadah plastik h. Fermentasi Fermentasi dilakukan selama 10 s.d 14 hari setelah pemberian starter i. Pemanenan Produk berupa nata de tomato dapat dipanen setelah 10 sampei 14 hari 3.4. Data Pengamatan Pengamatan Komposisi Nata de Tomato NO Tabel 3.1 Data analisa komposisi nata de tomato Kadar Cemaran Sampel Kadar Logam Ketebalan Sukrosa Perbandingan pH (cm) (%) Pb Cu Zn Sn Air : Ekstrak 3 1 1:1 4 5 3 2 1:2 4 5 3 3 2:1 4 5 12 Pengamatan Organoleptik Tabel 3.2 data pengamatan organoleptik Perlakuan Warna Karakteristik Nata De Tomato Aroma Rasa Tekstur A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 Keterangan : pengamatan organoleptik dilakukan pada sampel dengan variasi konsentrasi starter dan variasi pH 3.5. Prosedur Analisa Produk 3.5.1. Pengujian pH Sampel kemudian diukur derajat keasamannya pada suhu kamar dengan pH meter atau kertas pH 3.5.2. Ketebalan Ketebalan sampel nata diukur menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,000 mm. Nilai ketebalan yang didapat merupakan rata-rata dari pengukuran di empat tempat berbeda. 3.5.3. Uji Cemaran Logam 1. 2 – 8 gr sampel ditimbang di dalam cawan crusible lid 2. Dipanaskan pada hot plate hingga tidak terbentuk asap 3. Dipanaskan dalam furnace pada 200 ºC, suhu dinaikkan secara bertahap sampai 500 ºC selama 2 jam dan diabukan sepanjang malam pada suhu 500 ºC 4. Cawan diangkat dari furnace dan dibiarkan dingin 5. 2 – 5 ml larutan HNO3 1 : 10 ditambahkan melalui dinding cawan 6. Disaring dengan kertas saring Whatman dan dipindahkan ke dalam labu 13 uku 100 ml, lalu dihimpitkan dengan air suling 3.5.4 7. Dilakukan penetapan blanko dengan pereaksi yang sama 8. Diukur dengan AAS dan dibandingkan dengan larutan standar Uji Organoleptik 1. Panelis Jenis Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih, yang terdiri laki- laki dan perempuan dewasa. Jumlah panelis yang disediakan untuk menguji organoleptik nata de tomato adalah 25 orang 2. Persiapan Contoh Persiapan contoh untuk uji organoleptik disajikan pada suhu yang seragam, bentuk yang seragam. Kode contoh yang digunakan adalah A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, dan C3. 3. Tahap Penilaian Tahap penilaian dilakukan dengan memberi selembar kertas kuisioner uji organoleptik pada masing-masing panelis. Panelis memberikan penilaian berupa pernyataan kesukaan terhadap karakteristik warna, aroma, rasa, dan teksur nata de tomato. Skor yang diberikan oleh panelis adalah 0-5. 4. Tahap Pengolahan Data Kemudian data diolah menjadi 4 grafik Anova Uji Organoleptik ialah warna, aroma , rasa, dan tekstur pada produk nata de tomato 14 Skema Pembuatan Nata De Tomato : 15 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 1.1. Rincian Biaya Penelitian A. Pembuatan Proposal : Rp 50.000 B. Biaya Alat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Alat Nampan Plastik Saringan Kelapa AAS Kadar Pb AAS Kadar Cu AAS Kadar Zn AAS Kadar Sn Kuantitas 9 buah 1 buah 9 sampel 9 sampel 9 sampel 9 sampel Total B Harga/Satuan Rp 50.000/kg Rp 35.000/kg Rp 35.000/sampel Rp 35.000/sampel Rp 35.000/sampel Rp 35.000/sampel Harga Rp 450.000 Rp 35.000 Rp 315.000 Rp 315.000 Rp 315.000 Rp 315.000 Rp 1.745.000 Kuantitas 8 gram 8 gram 1 kg 2 liter 2 liter 5kg buah 3 kg 1 kg Harga/Satuan Rp 90.000/kg Rp 25.000/kg Rp 30.000/kg Rp 20.000/liter Rp 75.000/liter Rp 15.000/kg Rp 15.000/kg Rp 10.000/kg Harga Rp 720 Rp 200 Rp 30.000 Rp 40.000 Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 45.000 Rp 10.000 1 liter Rp 300.000/liter Rp 300.000 C. Biaya Bahan No. 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Bahan H2SO4 NaOH K2SO4 Aquadest Alkohol Buah TOMAT Gula ((NH4)2SO4) CH3COOH Bakteri Acetobacter Xylinum HCl Na2S2O3 Indikator Kanji KI Air Suling Kertas pH Alumunium Foil Tali Rapia Plastik Teknisi Sewa Laboratorium 30 ml 25 gram 15 gram 50 gram 1 liter 1 buah 3 roll 1 roll Total C 16 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 750.000/liter 690.000/kg 120.000/kg 1.795.000/kg 15.000/liter 84.000/buah 25.000/roll 30.000/roll - Rp 22.500 Rp 17.250 Rp 1.800 Rp 89.750 Rp 15.000 Rp 84.000 Rp 75.000 Rp 30.000 Rp 350.000 Rp 300.000 Rp 1.536.220 1.2. No 1 2 3 4 5 Jadwal Penelitian Kegiatan Waktu Pelaksanaan Februari Maret April Pembuatan Proposal Persiapan Alat dan Bahan Penelitian Pengumpulan data dan Analisa Pembuatan Laporan 17 Mei Juni DAFTAR PUSTAKA Babio, N., Balanza, R., Basulto, J., Bullo, M dan Salas-Salvado., J. 2010. Doetary fibre: influence on body weight glycemic control and plasma cholestrol profile. Nutr Hosp. 2010;25(3):327-340 Collado, L. S. (1986, November, 13 - 15 ). Processing and problem of the industry in the Philipines. Paper presented at the Traditional Food and Their Processing in Asia, Tokyo. Iguchi, M., Yamanaka, S., & Budhiono, A. (2000). Bacterial cellulose a masterpiece of nature's arts. Journal of Material Science 35 261 - 270. Madigan MT, Martinko JM, Parker J, 1997. Brock Biology of Microorganism. Edisi ke‐8, New Jersey: Prentince Hall. Nisa, F.C., R.H. Hani, T. Wastono., B. Baskoro dan Moestijanto. 2001. Produksi nata dari limbah cair tahu (whey): kajian penambahan sukrosa dan ekstrak kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian 2:74 – 78. Nurgraheni, M. 2007. Nata dan Kesehatan. Fakultas Teknik UNY: Yogyakarta Priyanto, Z. B. (2011). Analisis usaha Nata de coco. Yogjakarta: STIMIK AMIKOM Yogjakarta. [SNI] Standar Nasional Indonesia 01 – 2881 – 1996. Nata dalam Kemasan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional-BSN. Sulistyo., D.R. Arief dan A. Nur. 2007. Pembuatan nata dari limbah cair tahu dengan menggunakan molases sebagai sumber karbon Acetobacter xylinum. Ekuilibrium 6(1): 1-5. Sutarminingsih, C.H. 2004. Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisius.Yogyakarta 18