Fungsi Pembelahan Sel Pembelahan sel memiliki fungsi bagi suatu organisme dalam membentuk tubuhnya, yaitu: 1. Melakukan pembelahan sel agar dapat berkembang biak pada organisme uniseluler. 2. Pada beberapa organisme sel tubuh dapat membelah dengan tujuan untuk memperbanyak sel, sehingga sel dapat melakukan pertumbuhan dan berkembang dengan baik. 3. Regenerasi sel yang mati 4. Proses pertumbuhan Macam-Macam Pembelahan Sel Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan langsung (amitosis), pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis). 1. Pembelahan Amitosis Photo by Rachmawati F, N Urifa, & A Wijayati on www.studiobelajar.com Proses pembelahan secara langsung disebut juga dengan pembelahan amitosis atau pembelahan biner. Satu sel akan membelah menjadi dua sel sama besar dan memiliki materi genetik yang sama. Proses amitosis diawali dengan menempelnya kromosom pada dinding sel, kemudian ukuran sel akan membesar bersamaan dengan replikasi DNA. Setelah DNA baru terbentuk, sel akan mencapai ukuran maksimum dan akan membelah menjadi dua bagian yang memiliki ukuran dan materi genetik yang sama. Pada umumnya pembelahan ini terjadi pada organisme yang tidak memiliki inti sel (prokariotik). Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. Namun pada beberapa keadaan pembelahan sel juga dapat terjadi pada organisme eukariotik contohnya pada Protozoa. Pembelahan sel yang terjadi pada organisme protozoa salah satunya dinamakan Euglena. Umumnya euglena berkembang biak dengan cara aseksual yaitu dengan cara pembelahan biner membujur. Pembelahan biner (amitosis) ini banyak terjadi pada organisme uniseluler, seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga. 2. Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada tumbuhan, pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem. Contohnya pada ujung tunas batang atau ujung akar. Pembelahan mitosis terjadi dengan mempertahankan pasangan kromosom yang sama dengan melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk sama jumlah kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Photo by Mader, S. S. on www.studiobelajar.com Tahap pembelahan sel secara mitosis selalu diawali dengan fase interfase. Setelah sel melewati fase interfase, selanjutnya sel akan masuk kedalam fase mitotik atau fase pembelahan. Fase pembelahan sel secara mitosis dapat dibagi menjadi 4, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Profase, rusaknya membran inti menjadi fragment (serpihan-serpihan) kemudian membentuk benang kromatin lalu kromatin memadat sehingga membentuk kromosom yang akan menuju ke titik tengah sel. Metafase, benang gelondong mulai nampak jelas. Kromosom akan berjalan sejajar di ruang ekoator sel, lalu benang – benang pada akan muncul hingga ke kutub, akan tetapi tidak akan melekat pada sentromer. Lalu sentromer melakukan pembelahan sehingga membentuk suatu kromatid yang kemudian membentuk kromosom tunggal. Anafase, pemisahan kromosom menjadi 2 bagian yang sama dengan arah yang berbeda. Telofase, tahap akhir dimana kromosom sudah terletak pada kutub maka nukleus (inti sel) akan muncul kembali. Lalu kromatid akan meghilang pada saat sitoplasma tebal. Setelah itu membran yang ada pada sel akan memisah dari dua sel yang ada sebelumnya.