Tim Kolaborasi Ahli Rancang Kota KIPP IKN Executive Summary Kedudukan IKN dalam NKRI IKN Pusat Ekonomi 2045 sebagai Penggerak Ekonomi Baru Indonesia PDB Senilai USD 180 Miliar 3 Juta Lapangan Pekerjaan Baru 7+ Juta Penduduk IKN, Balikpapan, dan Samarinda Meningkatkan Kehadiran dalam Perdagangan Global & Rantai Nilai Asia Globa l Industri Manufaktur Berkelanjutan 3,3 Miliar USD Pasar Global 2025 Kota Pintar & Pusat Teknologi Digital Ekowisata & Kesehatan 6% 5,7% 16Jt 13% Pertumbuhan Perdagangan Global ICT Pertumbuhan Aktivitas di APAC (tertinggi) Wisatawan Asing di 2019 Pertumbuhan di APAC untuk wisata Kesehatan hingga 2022 Inovasi Pertanian & Pangan 7th 56% Nilai Total Perdagangan Global Perdagangan Intraregional Farmasi Petrokimia 3011% 60% 4% 60% Produksi Farmasi Global Dibuat di Regional Karena COVID-19 Pertumbutan Pendapatan di Asia Tenggara Hingga 2025 Perdagangan Intraregional Pertumbuhan Pasar Regional Tahunan Hingga 2045 4 Konsep Struktur Ruang Konstelasi Pulau Kalimantan PKN Tarakan PKN Pontianak PKN Palangkaraya PKW Ketapang PKN Banjarmasin KALIMANTAN TIMUR PKN BalikpapanTenggar ong Samarinda – Bontang IKN 5 Keterhubungan Super Hub – Tri Kota SAMARINDA Pusat Penambangan Pusat Manufaktur IKN diarahkan sebagai katalis Kalimantan Timur dengan mendorong pengembangan ekonomi melalui kolaborasi segitiga perkotaan inti • Samarinda sebagai Jantung: Pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang diremajakan Pusat Inovasi IBU KOTA NEGARA Pusat Kesehatan • IKN sebagai Pusat Saraf: Inti Pemerintah dan Pusat Inovasi Hijau untuk Kalimantan Timur • Balikpapan sebagai Otot: Simpul Hilir Migas dan Logistik untuk Kalimantan Timur K-IKN Pusat Edukasi Pusat Hiburan KP-IKN Pusat Ekonomi KIPP Pusat Logistik Pusat Petrokimia BALIKPAPAN 6 Keterhubungan Regional Kalimantan Timur Usulan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berdasarkan RTR KSN Kementerian ATR meliputi: 1. Perubahan PKN Kalimantan Timur: Kawasan Perkotaan Balikpapan - Ibu Kota Negara – Tenggarong - Samarinda – Bontang (Kementerian ATR, Nov 2020). BWP 6 BWP 5 BWP 2 2. Keterkaitan Ekonomi PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan – PKN Perkotaan Ibu Kota Negara (K-IKN) - PKN Perkotaan Samarinda (Kementerian ATR, Maret 2021). 3. Usulan PKN Ibu Kota Negara terdiri dari 6 (enam) Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) dalam lingkup K-IKN sebagai Pusat Pemerintahan Negara dan Pusat Jasa Berskala Internasional, meliputi bidang Kesehatan, Pendidikan, Ristek, Wisata, Jasa Komersial, Industri Digital aplikasi Smart City, e-Government, dll (Kementerian ATR, Maret 2021). BWP 1 BWP 10 BWP 4 BWP 8 BWP 3 BWP 7 7 Visi bersama untuk Ibu Kota Negara: Ibu Kota Negara Sebagai Representasi Kemajuan Bangsa 2 Menjamin KEBERLANJUTAN Sosial, Ekonomi, Lingkungan 1 VISI IBU KOTA SEBAGAI Mencerminkan IDENTITAS BANGSA Katalis Peningkatan Peradaban Manusia Indonesia 3 IKN Sebagai REPRESENTASI KEMAJUAN BANGSA Yang Unggul Mewujudkan kota yang CERDAS, MODERN, & BERSTANDAR INTERNASIONAL (Smart Metropolis) “Ibu kota negara yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya.” Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2019 8 Tiga Skala Perencanaan IKN KP-IKN K-IKN Kawasan IKN Area: 56.181 ha Kawasan PerluasanIKN Area: 256.142,72 ha Zona KIPP Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Area: 6.856 ha Area (Ha) K-IPP 6.856 K-IKN 56.181 KP-IKN 256.142 Target Populasi 2045 (jiwa) + 280.000 – 300.000 1.700.000 – 1.900.000 9 Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) KP-IKN 1. BWP KIPP (BWP 1 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) 2. BWP IKN Barat (BWP 2 Pusat Ekonomi) 3. BWP IKN Selatan (BWP 3 Layanan Kesehatan) 4. BWP IKN Timur (BWP 4 Pariwisata dan Hiburan) 5. BWP IKN Utara (BWP 5 Layanan Pendidikan) 6. BWP IKN Timur II (BWP 6 Inovasi dan Riset) 7. BWP Simpang Samboja (BWP 7 Pusat Industri Pertanian dan Logistik) 8. BWP Kuala Samboja (BWP 8 Pusat Sentra Pertanian) 9. BWP Muara Jawa (BWP 9 Pusat Pengembangan High Tech Industry) Rencana Umum Tata Bangunan dan Lingkungan (Urban Design Development) KIPP telah selesai disusun pada Agustus 2021. 10 Sumber : ATR, 28 Oktober 2021 Rencana Konektivitas Transportasi IKN Tol Bandara Sepinggan-KIPP Panjang ruas. Waktu tempuh Kec rata2 : 47,63 Km : 30 menit : 80-100 km/jam Sp. PT. IHM TERMINAL KHUSUS PT. IHM TUKS PT. ITCI KARTIKA UTAMA Sp. Samboja KM. 38 (KM 33 TOL) Sp. TEMPADUNG KM. 33 (KM 27,7 TOL) PELABUHAN KUALA KAMBOJA Keterangan JEMBATAN PULAU BALANG Sp. RIKO KM. 13 (KM 11 TOL) RENCANA BANDARA VVIP KALTIM KARINGAU TERMINAL EXIT TOL MULAWARMAN PELABUHAN SEMAYANG Sp. PETUNG BANDARA SEPINGGAN 11 Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga, Oktober 2021 Alternatif Rencana Jalur Logistik Mendukung Pelaksanaan Konstruksi Opsi Alternatif Dermaga Logistik Konstruksi: 1. Dermaga PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) → Tersus 2. Dermaga PT ITCI Kartika Utama (IKU) → TUKS 3. Dermaga Jembatan Pulau Balang 4. Dermaga Lango 5. Pelabuhan Buluminung Sp. PT. IHM TERMINAL KHUSUS PT. IHM TUKS PT. ITCI KARTIKA UTAMA Sp. Samboja KM. 38 (KM 33 TOL) Sp. TEMPADUNG KM. 33 (KM 27,7 TOL) PELABUHAN KUALA KAMBOJA Keterangan Sp. RIKO DERMAGA PULAU BALANG KM. 13 (KM 11 TOL) RENCANA BANDARA VVIP DERMAGA LANGO KALTIM KARINGAU TERMINAL PELABUHAN BULU MINUNG Jalan Nasional Balikpapan - Samarinda Jalan Tol Balikpapan - Samarinda EXIT TOL MULAWARMAN Jalan Provinsi Jalan Akses Dermaga Logistik Konstruksi Jalan Lingkar KIPP PELABUHAN SEMAYANG BANDARA SEPINGGAN 12 Sp. PETUNG Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga, Oktober 2021 Rencana Infrastruktur Air Baku Kawasan Pengembangan IKN Bendungan Selamayu Q Pengambilan : 3.950 L/dt Reduksi Banjir : 75,3 % Konstruksi Selesai : 2035 Bendungan Sepaku Semoi Q Pengambilan : 2.000 L/dt Potensi Sampai 2.500 L/dt Konstruksi Selesai : 2023 Bendungan Batu Lepek Q Pengambilan : 4.300 L/dt Potensi Sampai 5.000 L/dt Konstruksi Selesai : 2035 Intake Sungai Mahakam Q Pengambilan : 5.000 L/dt Cadangan K-IKN 12.000 L/dt Sumber air baku didapat dari pengembangan beberapa bendungan dalam konteks KP-IKN sebagai berikut: 2022 Kebutuhan (L/detik) 0,0 Total Pasokan (L/detik) 1.000 2023 0,0 2.000 2025 2030 2035 2045 1.426 2.818 5.568 7.626 2.000 5.000 9.300 9.300 Bendungan/Waduk Tambahan Intake Sungai Sepaku Bendungan Sepaku Semoi Bendungan Batu Lepek - 2.500 Bendungan Safiak 3.000 Bendungan Beruas 3.950 Bendungan Selamayu 12.000 Intake Sungai Mahakam Tahun Potensi Kebutuhan Air Baku (LPS) KIPP 2025 2035 2045 120 643 833 Bendungan Safiak Q Pengambilan : 2.500 L/dt Luas Genangan : 434 Ha Bendungan Beruas Intake Sungai Sepaku Q Pengambilan : 3.000 L/dt Potensi Sampai 4.710 L/dt Konstruksi Selesai : 2022 Q Pengambilan : 3.000 L/dt Luas Genangan : 842 Ha 13 Model Kota Masa Depan Berbasis Hutan dan Kepulauan Sebagai Simbol Transformasi dan Kemajuan Peradaban Indonesia Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Smart Forest City Cermin Identitas Bangsa Keberlanjutan Ekonomi, Sosial, Lingkungan Kota Cerdas, Modern Internasional Disclaimer : Gambar hanya merupakan ilustrasi perancangan 14 Visi Perancangan Urban Desain KIPP Keseluruhan Pusat Ibukota dirancang dengan membentuk lingkungan binaan dengan sistem kota cerdas, terintegrasi serta hidup bersinergi dan harmoni dengan alam asli Kalimantan. VISI Cermin Identitas Bangsa 9 BIG MOVES 2 Keberlanjutan Ekonomi, Sosial, Lingkungan Kota Cerdas, Modern Internasional 1 4 7 Representasi Nilai Luhur Manusia Alam Pembangunan Berkelanjutan Kota Cerdas Nilai Luhur Kebangsaan 3 Simbol Pemerintahan Negara Kesatuan 5 6 8 9 Forest City Mobilitas Berkelanjutan Mobilitas Cerdas Infrastruktur Cerdas TRANSFORMASI Transformasi Bekerja Berbangsa dan Berbudaya Ber mobilisasi Bermukim Melestarikan Alam Key Performance Indicator (KPI) 15 Performance Based Urban Design KIPP Dimensi KPI Subdimensi KPI 16 Target Umum Pencapaian Key Performance Indicator (KPI) KIPP Pembuangan 17 Rencana Umum Zonasi Pentahapan Pembangunan KIPP (2021 – 2045) SUB BWP 1 Pemerintahan-Inti 2,904 Ha • Sub-BWP I: Pemerintahan Inti Istana, Kementerian/Lembaga, Hunian ASN/TNI/Polri, Diplomatik 1A 2024 • Sub-BWP II: Pemerintahan Pendidikan Universitas Berstandar Internasional, Hunian, Pusat Olahraga, • Sub-BWP III: Pemerintahan Kesehatan Rumah Sakit Internasional, Hunian, SUB BWP 2 PemerintahanPendidikan 2,025 Ha 1B SUB BWP 3 PemerintahanKesehatan 1,928 Ha 2A 3A Keterangan Tahap 1A 2024 (2021 – 2024) Tahap 1A (2025 – 2028) Tahap 1B (2029 – 2032) masih perlu pembebasan lahan Tahap 2A (2033 – 2036) Tahap 2B (2037 – 2040) Tahap 3A (2041 – 2043) Tahap 3B (2044 – 2045) 1A 3B 2B Tata Guna Lahan KIPP SUB BWP 1 Pemerintahan-Inti 2,904 Ha 280.000-300.000 jiwa Estimasi Populasi penduduk 82.000-100.000 unit Estimasi Hunian dengan rasio 3,4 jiwa/ unit SUB BWP 2 PemerintahanPendidikan 2,025 Ha 68% Area Hijau ± 4,645 Ha 5% Area Pemerintahan ± 340.2 Ha 11% Area Hunian ± 762.8 Ha 2% Sarana dan Prasarana 8% Sirkulasi SUB BWP 3 PemerintahanKesehatan 1,928 Ha Lokasi Lembaga Lembaga Negara & Pemerintah Non Kementerian: 1. Istana Presiden 2. Istana Wakil Presiden 3. MPR/ DPR/ DPD 4. MA/ MK/ KY 5. LAN 6. LKPP 7. LPSK 8. Otorita Negara 9. Bapeten 10.Basarnas 11.Batan 12.ANRI 13.Bakamla 14.Bank Indonesia 15.BIG 16.BKN 17.BMKG 18.BNPB 19.BNPP 20.BNPT 21.BP2MI 22.BPK 23.BPKP 24.BPPT 25.BPS 22 3 28 26.BSSN 27.KASN 28.KPK 29.Lemhamnas 30.Wantannas 31.BATAN 32.Bawaslu 33.BIN 34.BKKBN 35.BNN 36.BPOM 37.BSN 38.Komnasham 39.KPPU 40.KPU 41.LAPAN 42.LIPI 43.ORI 44.PPATK 45.Puskodal BIN 6 23 36 15 18 37 39 10 17 25 1 34 8 44 40 16 14 42 29 20 45 9 24 21 30 35 33 26 19 32 41 31 38 13 13 5 7 4 27 Keterangan 43 2 Lokasi Kementerian Kementerian: 1. KEMENKO Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia 2. Kementerian Dalam Negeri 3. Kementerian Luar Negeri 4. Kementerian Pertahanan 5. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 6. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 25 19 26 7. KEMENKO Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan 8. Kementerian Agama 9. Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 10. Kementerian Kementerian Kesehatan 11. Kementerian Sosial 12. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 13. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. Kementerian Pemuda dan Olahraga 16 28 17 22 32 24 18 29 21 15 2 20 1 3 5 7 6 9 20. KEMENKO Bidang Perkonomian 21. Kementerian Keuangan 22. Kementerian Ketenagakerjaan 23. Kementerian Perindustrian 24. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 25. Kementerian Pertanian 26. Kementerian Lindkungan Hidup dan Kehutanan 27. Kementerian Agraria & Tata Ruang 28. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 29. Kementerian Badan Usaha Milik Negara 30. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 31. Kementerian Perdagangan 32. Kementerian Sekretariat Negara RI 23 27 4 15. KEMENKO Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia 16. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 17. Kementerian Perhubungan 18. Kementerian Kelautan dan Perikanan 19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 31 30 13 18 14 10 11 12 8 Keterangan Jadwal Pembangunan Infrastruktur PUPR KIPP 2021-2024 2021 KEGIATAN I. JALAN DAN JEMBATAN (Bina Marga) 1. Jalan KIPP a. Rehab jalan akses dermaga IHM b. Jalan kerja Lingkar KIPP c. Jalan akses Menuju Istana Presiden d. Tol akses IKN II. 1 Perencanaan Teknis Konstruksi Konstruksi Konstruksi Desain - Konstruksi SUMBER DAYA AIR 1. Bendungan/Bendung a. Sepaku Semoi dan Intake Sepaku i. Bendungan Sepaku Semoi ii. Intake Sepaku c. Bendungan Batu Lepek d. Bendungan Selamayu 2. Pengendali Banjir dan Drainase Utama KIPP a. DAS Sanggai (Tahap 1A dan 1B) b. Pengendalian Banjir Kec. Sepaku c. Jaringan Hidrologi DAS Sanggai d. Early Warning System DAS Sanggai Perencanaan Teknis Konstruksi Konstruksi SK & Perencanaan SK & Perencanaan MP & Perencanaan Konstruksi MP & Perencanaan Konstruksi Perencanaan Teknis Konstruksi Perencanaan Teknis Konstruksi III. KAWASAN PERMUKIMAN ( Cipta Karya) 1. 2. 3. 4. Perencanaan Basic Design/Master Plan Perencanaan Teknis Istana Kepresidenan Konstruksi Gedung Kementerian/Lembaga Konstruksi Infrastruktur Dasar Permukiman: AM, Sanitasi, Drainase Lingk, Proteksi Kebakaran Konstruksi 5. Ruang Terbuka Kawasan/Plaza a. Plaza Kebangsaan & Tripraja Konstruksi IV. PERUMAHAN 1. Perumahan ASN - APBN (Rumah Susun dan Rumah Pejabat Negara) 2. Perumahan ASN - KPBU Basic Design Tipe 1 Konstruksi DB Tahap 1 Basic Design Thp 2-6 Konstruksi DB Tahap 2 Penyiapan KPBU Konstruksi KPBU 2 2022 1 2 2023 1 2 2024 1 2 Rencana Pembangunan KIPP 2021-2024 SUMBU TRIPRAJA (2022-2023) ISTANA KEPRESIDENAN (2022-2024) KEMENTERIAN/ LEMBAGA (2022-2024) SUMBU KEBANGSAAN (2022-2023) BENDUNGAN SEPAKU (2021-2023) JARINGAN PIPA SUNGAI SEPAKU (2021-2023) DRAINASE UTAMA DAS SANGGAI (2022-2023) INFRASTRUKTUR PERSAMPAHAN (2022-2023) PEMADAM KEBAKARAN (2022) SPAM (2022-2023) IPALD – SPALD-T (2022-2023) DRAINASE (2022) Lahan sudah siap untuk dibangun Masih perlu pembebasan lahan TAHAP 1A TAHAP 1B PERUMAHAN (2022-2024) INFRASTRUKTUR JALAN (2021-2024) MASJID (2022-2024) 24 Target Area Terbangun 3 Sub BWP 1A PRIORITAS 2024 1. Kompleks Istana Negara, dan Istana Wakil Presiden 3 3 Luas Lahan Istana Presiden : 55,7 Ha Luas Lahan Istana Wakil Presiden : 14,85 Ha 4 2. Klaster Perkantoran K/L dan Kemsetneg, serta Hankam Luas Lahan : 38,09 2 2 1 Ha 3. Perumahan ASN dan Personil Hankam beserta Fasos Fasum 2 4 11.268 Unit Hunian 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4. Kawasan Sumbu Kebangsaan dan Tripraja (sebagian) Plaza Seremoni, Plaza Sipil, Plaza Bhinneka Tunggal Ika Luas Lahan : 32,72 Ha 5. Jalan perkotaan, IDP dan SDA serta RTH Kawasan. 2 2 2 4 3 3 1 Rencana Pengembangan Kawasan Pada Tahun 2021 Disusun Rencana Pengembangan Kawasan Terbagi 3 area : A Kawasan Pemerintahan (Government Area) 454,56 Ha Mencakup 3 distrik utama: • Distrik Istana Kepresidenan • Distrik Pemerintahan Barat • Distrik Pemerintahan Timur A C Kawasan Perumahan Barat (West Residence) 90,5 Ha B B Kawasan Pusat Pelayanan Kota ( North Civic Center) C Mencakup 2 distrik utama: • Distrik Perumahan Barat Laut • Distrik Perumahan Barat Daya 199,5 Ha Mencakup 2 distrik utama: • Distrik Pusat Kota • Distrik Bukit Kota Lingkup • • • • Pendalaman UDD KIPP – IKN Penyusunan Program Bangunan dan Lingkungan Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Analisis Penyelenggaraan Pembangunan Multi Sektor/Bidang K/L/Multi stakeholder & Peran Serta Masyarakat dalam RPK • • • • • • Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik Penyusunan Rencana Land Development Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana dan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan 6 Big Moves Transformasi Bekerja New Way Of Working 4 SEAMLESS 1 HYBRID WORKPLACE WORKPLACE • • • Terhubung langsung antar kementerian • Multifungsi publik-privat • Kolaboratif hub antar divisi Informal dan fleksibel • Open layout Collaborative, inovatif 5 INTEGRATED 2 BLENDED ZONES WITH NATURE • Terintegrasi • Konektivitas visual • Inklusif • Terintegrasi dengan koridor hijau • Sehat, sirkulasi udara & cahaya cukup • Material berkelanjutan & ramah lingkungan 6 FUTURE-READY 3 MULTI-LAYERED WORKPLACE PROGRAMS • E-Government in Public Service • Data base & System ICT • Smart Tech Ready • Campuran work, play & leisure • Campuran pubik & privat Area Kerja yang terintegrasi Google HQ London, Garden Roof, Jogging trek + Amphitheater Google Campus – area kerja informal Global Chemical Company HQ – Visual area kerja terbuka Facebook Office - Outdoor workspace Command Center Command Center Strategi Pencapaian KPI Mencapai Transformasi Bekerja Di Distrik Kementerian A Bangunan Kementrian Adaptif Kontur & Multi Akses D Distrik Pemerintahan Berorientasi Lingkungan B E Distrik Pemerintahan Berperforma Tinggi C Budaya Bekerja Baru, Yang Vibran dan Multi Layer F Mobilisasi Bekerja Cepat dan Terintegrasi Sistem Kontrol Kota yang Cerdas dan Terpadu 28 Istana Kepresidenan Calon IKN Siteplan Luas Lahan : 55.7 Ha Koefisien Dasar Bangunan Maksimal 60% Luas tapaknya 334.200 m2 keyplan Siteplan Finalisasi Basic Design Istana Presiden [1-2] Dalam Proses Penyusunan keyplan Bird Eye View Kawasan Istana Presiden Finalisasi Basic Design Istana Presiden [2-2] Dalam Proses Penyusunan keyplan Bird Eye View Kawasan Istana Presiden Prioritas #1 Prioritas Pembangunan K/L Kemenko 1 Area: 2.44 ha GFA: 48,800 m2 ASN: 3,253 orang Tahun 2021 - 2024 1 Kemenko 2 Area: 2.75 ha GFA: 55,000 m2 ASN: 3,667 orang Prioritas #1 6 Area: 19.25 ha 2 Kemenko 3 Area: 3.29 ha GFA: 52,460 m2 ASN: 3,509 orang Kapasitas GFA: 353,410 m2* Kapasitas ASN: 23,573 orang* 3 Prioritas #2 Area: 4.35 ha Kapasitas GFA: 87,000 m2* Kapasitas ASN: 5,801 orang* Kemenko 4 2 Prioritas #2 Keterangan 1 3 5 4 Kementrian Kelompok III Area: 2.05 ha GFA: 41,000 m2 ASN: 2,734 org Area: 1.67 ha GFA: 33,400 m2 ASN: 2,227 orang 7 Kementrian Kelompok III 8 4 Lembaga Tipe A 7 Area: 2.3 ha GFA: 46,000 m2 ASN: 3,067 orang Area: 3.65 ha GFA: 54,750 m2 ASN: 3,650 orang 5 Kementrian Kelompok III 8 Area: 5.45 ha GFA: 109,000 m2 ASN: 7,267 orang 6 Kompleks Kementerian Koordinator Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanaan Istana Presiden 3 4 Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 1 2 Koordinator Bidang Perekonomian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kompleks Kementerian Koordinator Area Deck Hijau Ruang (Kerja) Terbuka Informal Glass Window Pada Green Building Public Arcade Blok Ruang Kerja ASN Low-e Glass Dengan Tritisan Fasilitas Umum Komersil Level Pelayanan Umum Arcade & Pedestian Umum Active Edges & Walkway Kompleks Kementerian Koordinator Solar Panel & Green Roof Pedestrian Bridge Solar Panel Level Inner Court Yard Hijau Fasilitas Perkantoran Ruang Meeting Umum dll 2nd Level Walkway Entry Point Bangunan Deck Hijau- Ruang Kerja Outdoor Kompleks Kementerian Koordinator Inner Courtyard Area Kerja ASN Green Wall, Park Royal Singapore Green Garden, Coyoacan COrporate Level Deck Hijau 2nd Walkway Connection E-scooter Lane Ruang Terbuka Hijau E-scooter Kompleks Kementerian Koordinator Prinsip Desain Roof Deck Photovoltaic Panel Area Kerja ASN Konsep Open Layout Ruang Pertemuan Podium Deck Ruang terbuka Hijau dan Fasilitas ASN Podium Ruang Kerja Pelayanan ASN Taman Area Pelayanan Umum Arcade Pejalan Kaki Komposisi Blok Arcade Corridor Open layout Inner Garden Green Facade Kompleks Kementerian Koordinator Konektivitas antar Bangunan Podium Deck Green layer Area Kerja ASN Konsep Open Layout 2nd Walkway Connection Permainan Level Green Corner Green Walkway Connection 2nd Walkway Kompleks Kementerian Koordinator Elemen dan Fasilitas Bangunan Green Amenitie E-Scooter lane 2nd Walkway Corridor Corner Arcade Commercial Penetrating Green Sky Deck Green F&B Outdoor Green Workplace arcade Slow road Green Amenities Kompleks Kementerian Koordinator 6 BIG MOVES TRANSFORMASI BUDAYA BERMUKIM New Ways of Living & Settlement 1 Sharing Living Facilities 2 One-level Connectivity 3 Collaborative Society On Ground Level Public 4 Future Village 5 Green & Smart Living 6 Compact Living Moduls 41 6+1 Strategi Desain Pengembangan Kawasan Perumahan KIPP Dengan pendekatan KPI 1 Responsif Terhadap Kontur Dan Iklim 3 Compact Living 5 4 Hunian Inklusif & Kolaboratif Berbasis Komunitas +1 2 Pelestarian Karakter Nusantara Live-work-play In Healty Environment 10 Minutes City 6 Smart Living Environment Konsep Transformasi Bermukim Responsif Terhadap Kontur 100% Green Building untuk Responsive to Terrain bangunan Publik 70-75% Area Hijau 100% Jalur hijau tidak terputus 80% bangunan dan koridor jalan tidak menghalangi pergerakan angin Green Roof Rooftop Garden Vertical Garden Jembatan Antar Bangunan Car Free Zone KOTA Bio Mimicry HUTAN Jalur Koneksi Pedestrian yang Aman & Teduh Konsep Pilotis Tunnel Utilitas Terpadu Konsep Transformasi Bermukim Live-Work-Play-Learn dalam Lingkungan yang Sehat 50-80 % penggunaan Renewable Energy 80% bangunan tidak Kid Playground menghadap barat dan timur 50-80% Penggunaan Energi Alternatif Adult Hang-out Elderly Fasilities Konsep Transformasi Bermukim 10 Menit Pencapaian 10 Menit Pencapaian ke Fasum Fasos dan Titik Transit 80% Public Transport Modal Share by 2045 80% Transit Service Coverage by 2045 <300m Jarak Berjalan Kaki ke Simpul Transit 2x Maksimum Perpindahan Moda 100% jalur pejalan kaki tidak terputus 100% jalur sepeda terhadap total panjang jalan Sky Village Walkway Zona KIPP & Pentahapan Perencanaan Bidang Perumahan Hunian ASN, TNI, dan Polri Komersial Hunian Campuran Land use Lainnya Lokasi Pengembangan Perumahan Tahun 2024 Tahap 1A Luas 96,99 Ha Jumlah 11,268 Unit Hunian ASN: Luas 61.99 ha Jumlah Unit 8,495 1 Hunian POLRI Luas 3.3 ha Jumlah Unit 382 2 Hunian TNI Luas 12.5 ha Jumlah Unit 1,444 3 Hunian BIN Luas 1.2 ha Jumlah Unit 139 4 Hunian Paspamres Luas 7 ha Jumlah Unit 808 5 Hunian Menteri Luas 11 ha Jumlah Unit 38 6 Simulasi Pengembangan West Residential Tahun 2024 Perhitungan berdasarkan simulasi studi massa bangunan hunian Hunian Landed: Hunian Vertikal : 38 unit 49 tower 4.305 unit* * Asumsi jumlah unit pada Tower. Tipologi Tower Rusun: Hunian ASN Hunian Menteri ▪ Single Loaded ▪ Double Loaded pada persil khusus Istana Wapres Hunian Menteri Rekomendasi Ketinggian Tower Hunian Vertikal ▪ 10-14 lantai Basic Design Hunian Vertikal ASN di Kawasan West Residential Housing Modeling System - Konsep Berhuni A SISTEM MODULAR B KEBERAGAMAN BERHUNI Jembatan Pedestrian menghubungkan antar persil dan ke moda transportasi • E Hunian inklusif berbagai tipe unit dalam 1 tower 50, 70, 120 & 250. ADAPTIVE BUILDING & COLLABORATIVE SPACE • Natural lighting • Passive cooling • Collaborative space C D COMMUNAL & MULTI FUNGSI SPACE KONEKTIVITAS, COMPACT LIVING & CREATIVE VIBRANT SPACE 49 Basic Design Hunian Vertikal ASN di Kawasan West Residential ONGROUND CONNECTION OUTER ROAD DROP OFF FRONT STAGE 50 JEMBATAN PENGHUBUNG Basic Design Hunian Vertikal ASN di Kawasan West Residential Solar Panel Core Bangunan View Hutan Fasilitas Umum Parkir Level LEGENDA UNIT TIPE 50 UNIT TIPE 70 UNIT TIPE 120 UNIT TIPE 250 51 Basic Design Hunian Vertikal ASN di Kawasan West Residential Optimalisasi Penghawaan Facade Berongga (Porous) 52 Hunian Tapak untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri 53 Hunian Tapak untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri 54 Hunian Tapak untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri 55 Hunian Tapak untuk Menteri/Pejabat Setingkat Menteri 56 Sumbu Kebangsaan Dan Tripraja Sumbu Tripraja Formal, Monumental, & Eksklusif Sumbu Kebangsaan Publik, Dinamis, & Inklusif Legenda Landmark Green Nodes Filosofi Sumbu Kebangsaan Representasi Nilai Luhur – Manusia – Alam Konsep filosofis hubungan Nilai Luhur-Manusia-Alam diterjemahkan dalam satu sumbu simbolik Aksis Kebangsaan yang membawa pesan kehidupan harmoni manusia di dalamnya dalam bernegara dan berbangsa. Bukit sebagai representasi Nilai Luhur, Kota sebagai representasi Manusia, dan Hutan sebagai representasi Alam. Konsep ini pun mengandung nilai pembangunan manusia seutuhnya yang menjunjung nilai nilai luhur, cinta kepada lingkungan, dan hidup damai bersama sesamanya. Filosofi Sumbu Tripraja Representasi Nilai Luhur – Manusia – Alam Eksekutif Yudikatif Legislatif Filosofi dari Sumbu Tripraja adalah simbol dari kedaulatan Republik Indonesia dalam bentuk sebuah tatanan kenegaraan. Hal ini direpresentasikan dari desain sumbu yang menghubungkan antara area legislatif (DPR & MPR), area eksekutif (Istana Presiden), dan yudikatif (MA, MK, dan YK). Sumbu Tripraja ditempatkan di antara segmen manusia dan nilai luhur sebagai representasi interaksi antara manusia sebagai rakyat dan pemerintahan, serta juga simbol sistem kenegaraan yang harus selalu tunduk kepada nilai-nilai yang luhur Konsep Hierarki Tengaran pada Sumbu Kebangsaan 1. Istana 6. Ceremony Pavilion 2. Tugu Bendera 6. Viewing Deck 3. Totem B 4. Tugu 0 5. Totem A Plaza Bhinneka – Tugu 0 Plaza Bhinneka Plaza Sipil Plaza Seremoni Istana 60 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja 61 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Seremoni 62 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Seremoni 63 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Seremoni 64 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Seremoni 65 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Seremoni 66 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Sipil 67 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Sipil 68 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Bhinneka A 69 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Bhinneka B 70 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Bhinneka C 71 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Plaza Bhinneka C 72 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Streetscape Sumbu 73 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Streetscape Sumbu 74 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Sumbu Yudikatif 75 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Sumbu Yudikatif 76 Basic Design Sumbu Kebangsaan dan Sumbu Tripraja Sumbu Legislatif 77 Konsep Perancangan Totem Aktualisasi Totem 78 Konsep Perancangan Totem Pendekatan Filosofis PerancanganTotem 79 Konsep Perancangan Totem Ragam Hias Pada Totem 80 Totem Plaza Bhinneka Skyline Bangunan di Perimeter Sumbu Bhinneka KEYPLAN Aksis Sumbu ke Istana Negara Zona Ketinggian Bangunan Sedang (sama dengan atau lebih tinggi dari Totem) Zona Ketinggian Aksis Sumbu Bangunan Sedang (sama dengan atau lebih tinggi dari Totem) 81 Masjid Negara IKN • Masjid Negara berlokasi di dekat area Mangrove Ecopark yang termasuk dalam area Tahap 1B • Luas Lahan Masjid adalah 3,21Ha. Koefisien Dasar Hijau 50%, sehingga luas tapaknya adalah 16.050m2 • Luas Bangunan 36.980 m2 dengan kapasitas menampung 61.000 Jama’ah Istana Presiden • Jarak lokasi masjid ke Istana Presiden adalah 3,4 Km, sedangkan Jarak dengan Istana Wapres adalah 1,6 Km Istana Presiden dan Istana Wapres Fasilitas Peribadatan Tahap 1A : Lahan sudah siap untuk dibangun Tahap 1B : Masih perlu dilakukan pembebasan lahan Istana Wapres Lokasi Masjid IKN Lokasi Pura, Katredal,Vihara, Kelenteng, Gereja Induk Masjid Negara IKN Lokasi Masjid Nasional dan Kompleks Rumah Peribadatan Nasional Lainnya Masjid Nasional Pura Besar Nasional Katedral Nasional Vihara Besar Nasional Gereja Induk Kelenteng Besar Nasional 83 Penyusunan Basic Design Masjid Negara Masjid Negara berlokasi di dekat area Mangrove Ecopark yang termasuk dalam area Tahap 1B sehingga dimungkinkan masih perlu dilakukan pembebasan lahan Hasil survey lokasi BPPW Kaltim, lokasi Masjid berada pada zona produksi PT. Agro Indomas yang masih terdapat permasalahan HGU dan konflik masyarakat sehingga masih perlu dilakukan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Kementerian ATR dan Bappenas. • Luas Lahan berdasarkan UDD KIPP – IKN adalah 3,21Ha. Asumsi KDH 50%, sehingga luas tapaknya 16.050m2 • Luas Bangunan 36.980 m2 dengan kapasitas menampung 61.000 Jama’ah Masjid Negara IKN Rencana Induk Terintegrasi Infrastruktur Dasar Permukiman Rencana Induk •Rencana Pembangunan:Tahun 2024 – 2035 • Lokasi : 1A-1B, 2, dan 3 • Luas : ± 6.856 Ha • Penduduk : ± 275.580 ribu jiwa SUB BWP 1 Pemerintahan-Inti 2,904 Ha Tahap 1 Luas Lahan: ± 2.904 Ha Rencana Induk Luas Lahan: ± 6.856 Ha 1A • Rencana Pembangunan: Tahun 2024 • Lokasi : 1A dan 1B • Luas : ±2.904 Ha • Penduduk : ± 37.250 ribu jiwa ± 115.000 ribu jiwa (final) Lingkup • • • • • Sistem Penyediaan Air Minum Sistem Pengelolaan Sanitasi (Limbah dan Persampahan) Sistem Drainase Sistem Pematangan Lahan Sistem Proteksi Kebakaran 2024 SUB BWP 2 PemerintahanPendidikan 2,025 Ha Basic Engineering Design 1A 1B SUB BWP 3 PemerintahanKesehatan 1,928 Ha 2A 3A 2B Keterangan Tahap 1A 2024 (2021 – 2024) 3B Tahap 1A (2025 – 2028) Tahap 1B (2029 – 2032) masih perlu pembebasan lahan Tahap 2A (2033 – 2036) Tahap 2B (2037 – 2040) Tahap 3A (2041 – 2043) Tahap 3B (2044 – 2045) 86 Peta Rencana Infrastruktur Dasar Permukiman KIPP 35 titik Cekdam 57 titik Hydrant 6 IPAL 2 Pos Pemadam Kebakaran 3 TPST 1 Reservoir Utama LEGENDA Jaringan Jalan Terowongan Elevasi Simpang Jalan SIMPANG TAK SEBIDANG SIMPANG SEBIDANG TANPA SPLITLANE SIMPANG SEBIDANG DENGAN SPLITLANE SIMPANG DENGAN BUNDARAN Kemiringan Lereng Galian Dan Timbunan • Kemiringan lereng baik galian dan timbunan dibuat perbandingan 1.5 : 1 (H:V) • Tinggi maksimum untuk 1 trap galian dan timbunan 4m • Setiap trap diberi bench mendatar selebar 2m https://www.kompas.com/ Multi Utility Tunnel Tahap 1 KIPP Tapping Box Utility - Parcel Above Road Bellow Road Sistem Drainase Jalan Sistem drainase perkotaan di KIPP menggunakan saluran tertutup dengan ukuran 1000 x 1000 mm untuk ROW 54 dan 44 dan ukuran 800 x 800 mm untuk ROW 36, 24, 16 dan 12. Pipa drainase tidak begitu panjang karena limpasan lalu akan dialirkan ke saluran alami yang berada dalam wilayah KIPP untuk menuju ke kolam retensi atau check dam, sebelum dibuang ke badan air. Sistem drainase perkotaan mengatur air hujan yang jatuh di wilayah KIPP dengan mencegah aliran limpasan berlebih di daerah hilir dengan cara ditahan di green roof dan tangki penampung air hujan (skala bangunan) juga ditahan di kolam retensi dan check dam (skala wilayah). 99 Perkuatan Lereng dan Slope Drain Integrated Utility Box & Tunnel Typologi MUT vs Box Utility TYPE TUNNEL TUNNEL UTILITY BOX UTILITY Mahal (Rp 30 jt/m’) lebih murah pemasangan mudah – modular tunnel perletakkan pipa/kabel –secara HDD/micro tunnel masing2 provider Kelengkapan safety - Ventilasi - CCTV - Penerangan Kelengkapan safety standar manhole Perawatan sepanjang tunnel Perawatan manhole TYPE BOX Penyebrangan Jembatan (Box Girder) Grading Jalan & MUT Biaya Indikatif SUB-BWP TAHAP TAHUN I II 1A 1B 2A 2B 3A 3B 2021-2025 2026-2030 2031-2035 2036-2040 2041-2045 2046-2050 Rp.(Milyar) 114 205 375 292 meter Rp.(Milyar) meter Rp.(Milyar) ROW 54 ROW 44 ROW 36 ROW 24 meter 2346 6174 12276 15120 1006 6893 6408 34 206 124 3989 4757 16564 ROW 16 21683 227 8758 91 ROW 12 4377 42 2956 TOTAL JALAN Jembatan Terowongan Box Culvert 61976 3140 235 9108 1255 1363 376 443 122.565 4447 51.131 Galian 65.116 132 27.240 Timbunan 65.116 495 27.240 Kotak SUT III Total/BWP Total KUMULATIF Rp. (Milyar) Rp.(Milyar) 205 63 319 69 meter Rp.(Milyar) 133 144 320 meter 4210 1891 10534 3560 4080 5740 8298 11124 116 10962 114 28 739 7 26020 1220 482 577 37174 1880 720 816 31158 1580 3994 205 5460 266 74.348 1.855 46 202 Rp.(Milyar) 11.878 136 174 160 meter 3180 1360 4201 3319 Rp.(Milyar) 155 45 127 64 9599 100 4373 46 770 686 27717 1400 570 608 16433 830 437 360 4580 223 4070 198 2410 117 2.697 62.316 2261 55.433 2.011 32865,0245 1192 37.174 75 31.158 63 27.717 56 16432,51225 33 37.174 282 31.158 237 27.717 211 16432,51225 125 Rp.(Milyar) 9.096 Rp.(Milyar) 5.919 26.893 103 Konstruksi Jalan Dengan Plastik 2 varian: • Plastic Road: penggunaan plastic daur ulang/sampah plastik sebagai campuran aspal. Dikembangkan di India • PlasticRoad: modul jalan pre-fab berbahan plastik dengan retensi dan ruang utilitas. Dikembangkan di Belanda Kelebihan umum: • • • • • Lebih tahan aus Tidak menyerap air Lebih lentur, tidak gampang retak Kebutuhan perawatan lebih rendah Dapat menggunakan daur ulang Plastic Road vs PlasticRoad Plastic Road PlasticRoad + Dapat menggunakan daur ulang beragam jenis plastik + + - + Dapat diduplikasi dengan mudah untuk implementasi - Spesifikasi dapat berbeda berdasarkan campuran plastik - Potensi leeching mikroplastik dan polutan lain dari plastik daur ulang - Prefabrikasi Spesifikasi yang konsisten Membutuhkan campuran plastik yang spesifik Masih perlu impor bila belum terdapat fabrikasi lokal Horizontal Direct Drilling (HDD) - Micro Tunnel Teknologi Pemasangan Jalur Pipa APLIKASI HDD & MICRO TUNNEL ▪ Tidak ada galian terbuka, pipa dipasang tanpa publik mengetahuinya ▪ Kota-kota dan bentang alam tidak terpengaruh oleh pekerjaan konstruksi ▪ Penurunan level airyang mempengaruhi vegetasi dapat dicegah ▪ Jumlah tanah yang digali dan dibuang lebihsedikit. ▪ Tidak dibutuhkan gudang penyimpanan khusus untuk material dan alatberat ▪ Lalu lintas jalan tidak terganggu ▪ Pipa dapat dipasang pada keadaan cuaca apapun ▪ Pemukiman dan alam terlindungdari polusi suara, debu/kotoran, dan getaran ▪ Secara substantialhanya sedikit kerusakan yang terjadi dibandingkan dengan metode konvensional (open-cut) ▪ Emisi karbon sangat rendah selama konstruksi dan kemacetan lalu lintas dapat dicegah 2. Crossing jalan raya 1. Crossing sungai 3. Crossing bangunan gedung Konsep Pemasangan Pipa HDD Drilling the Pilot Hole: •Rig HDD dipasang sisi masuk lubang bor. •Pengeboran dilakukan di sepanjang jalur lubang target (pilot hole) . •Pelacakan jalur dimonitor koordinatnya hingga mencapai titik lubang keluar bor. Reaming of the Pilot Hole •Diameter pilot hole bisa diperbesar dengan reamer bila diameter mata bor (drilling bit) belum mencukupi. •Reamer dipasang pada sisi keluar lubang bor setelah mata bor menembus permukaan tanah. •Reamerterpasang ditarik mundur di sepanjang jalur pilot hole yang telah terbentuk ke arah sisi masuk lubang bor. Pipe String Pullback Dengan menggunakan roller, menarik kembali rangkaian pipa pre-fabricated– reamer yang tersambung dengan swivelkearahsisi masuk lubang bor. Aplikasi Microtunneling Microtunneling adalah metode konstruksi tanpa galian (trenchless) menggunakan mesin bor (MicrotunnelBorMechine, MTBM) dan dikombinasikan dengan teknik pipejacking. Pipe jacking adalah suatu teknik dalam pemasangan pipa dengan mendorong pipa pra cetak ke dalam tanah dari sebuah lubang vertikal/pit. Microtunneling membutuhkan poros pendongrak/pendorong (Jacking Shaft) dan poros penerima (Reception Shaft) pada ujung-ujung setiap drive. Proses microtunneling adalah proses operasi pengeboran menggunakan perputaran mata bor menembus formasi batuan bumi (cyclic pipe jacking). Mesinbor (Microtunelling Mechine Boring, MTMB) didorong menembus formasi batuan secara horizontal dengan hydraulic jack yang terpasang pada poros pendorong (jacking shaft). Hydraulic jack kemudian ditarik untuk melepas SlurryLines dan Control Cable. Satu persatu pipa pabrik diturunkanmelalui crane ke Jacking Pit (Lubang Jacking) yang disisipkan di antara Frame Jacking dan MesinBor (MTMB). Proses ini diulang sampai MTBM mencapai Reception Shaft. Jadwal Pembangunan Infrastruktur PUPR KIPP 2021-2024 2021 KEGIATAN I. JALAN DAN JEMBATAN (Bina Marga) 1. Jalan KIPP a. Rehab jalan akses dermaga IHM b. Jalan kerja Lingkar KIPP c. Jalan akses Menuju Istana Presiden d. Tol akses IKN II. 1 Perencanaan Teknis Konstruksi Konstruksi Konstruksi Desain - Konstruksi SUMBER DAYA AIR 1. Bendungan/Bendung a. Sepaku Semoi dan Intake Sepaku i. Bendungan Sepaku Semoi ii. Intake Sepaku c. Bendungan Batu Lepek d. Bendungan Selamayu 2. Pengendali Banjir dan Drainase Utama KIPP a. DAS Sanggai (Tahap 1A dan 1B) b. Pengendalian Banjir Kec. Sepaku c. Jaringan Hidrologi DAS Sanggai d. Early Warning System DAS Sanggai Perencanaan Teknis Konstruksi Konstruksi SK & Perencanaan SK & Perencanaan MP & Perencanaan Konstruksi MP & Perencanaan Konstruksi Perencanaan Teknis Konstruksi Perencanaan Teknis Konstruksi III. KAWASAN PERMUKIMAN ( Cipta Karya) 1. 2. 3. 4. Perencanaan Basic Design/Master Plan Perencanaan Teknis Istana Kepresidenan Konstruksi Gedung Kementerian/Lembaga Konstruksi Infrastruktur Dasar Permukiman: AM, Sanitasi, Drainase Lingk, Proteksi Kebakaran Konstruksi 5. Ruang Terbuka Kawasan/Plaza a. Plaza Kebangsaan & Tripraja Konstruksi IV. PERUMAHAN 1. Perumahan ASN - APBN (Rumah Susun dan Rumah Pejabat Negara) 2. Perumahan ASN - KPBU Basic Design Tipe 1 Konstruksi DB Tahap 1 Basic Design Thp 2-6 Konstruksi DB Tahap 2 Penyiapan KPBU Konstruksi KPBU 2 2022 1 2 2023 1 2 2024 1 2 Rencana Sayembara Desain Komplek Perkantoran Legislatif (MPR/DPR/DPD) Dan Yudikatif (MA/MK/KY) Lokasi Kawasan Perkantoran Legislatif (MPR, DPR, DPD) Lokasi Kawasan Perkantoran Yudikatif (MA, MK, KY) Penyelenggaraan Sayembara bertujuan untuk percepatan proses penyusunan Basic Design untuk mendapatkan desain terbaik, sekaligus mewadahi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan IKN M2 Luas Lahan Komplek Perkantoran Yudikatif (MA, MK, KY) adalah 15,22 Ha. KDB Maksimal 60%, sehingga luas tapaknya 91.320 m2 Luas Lahan Komplek Perkantoran Legislatif (MPR, DPR, DPD) adalah 41,94 Ha terbagi dalam 2 Kavling 33,58 Ha dan 8,36 Ha. KDB Maksimal 60%, sehingga luas tapaknya 251.640 m2 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Smart Forest City Model Kota Masa Depan Berbasis Hutan dan Kepulauan Sebagai Simbol Transformasi Kemajuan Peradaban Indonesia 111