Uploaded by adl12games

PERBAIKAN SKRIPSI BUDI

advertisement
PENGEMBANGAN ALAT BANTU MANEKIN UNTUK
LATIHAN AKURASI TENDANGAN BEBAS
SEPAK BOLA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi sebagian
Syarat-syarat memperoleh gelar
Sarjana pendidikan
Oleh :
BUDI HARDIANSYAH
NIM. 6173121013
FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
i
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah
Olahraga adalah aktifitas yang mengharapkan untuk mencapai prestasi
yang paling penting dengan perlakuan terbaik yang dapat dibayangkan baik
aktivitas individu maupun tim. Kemajuan ilmu pengetahuan dan informasi saat ini
berkembang pesat dan mencengangkan. Dikonfirmasi oleh banyak kemajuan yang
dibuat dan dibawa ke dunia di berbagai distrik. Olahraga merupakan salah satu
ilmu yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dimana dampak
yang diberikan sangat kuat untuk menyelenggarakan olahraga yang berpotensi
dalam bidang pengajaran, olahraga dalam bidang kesehatan, dan olahraga prestasi.
Prestasi dimanfaatkan oleh mentor dan kompetitor untuk membantu siklus
persiapan hingga yang paling ekstrim.
Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat terkenal di
Indonesia. Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok
dengan tujuan utama memasukkan bola ke gawang dan mencetak gol sebanyak
yang diharapkan. Dengan demikian pemain lawan harus pandai mengamati
kekurangan dan memanfaatkan strategi dan kemampuan yang ada. Sepak bola
adalah permainan yang dimainkan dengan metode yang berbeda seperti
menendang, menyundul, mengontrol bola, tendangan bebas dan strategi yang
berbeda. Dimainkan oleh 11 pemain yang dipisahkan menjadi 2 grup dimana
setiap grup terdiri dari 11 pemain.
1
2
Kemajuan suatu kelompok tidak sepenuhnya ditentukan oleh kemampuan
seorang pemain termasuk ketepatan. Akurasi adalah premis yang harus dimiliki
seorang pemain, ketepatan dalam mengatur bola ke gawang adalah modal dasar.
Menurut Suharno (2003:35) bahwa keadaan bola adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan suatu gerak gerik atau gerak maju dalam melakukan gerak gerak
atau gerak maju secepat yang diharapkan. Dengan demikian ketepatan adalah
kualitas kontingen yang memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan dan
merespons dengan benar pintu terbuka yang berharga.
Akurasi adalah metode yang terlibat antara pengembangan peluang dalam
permainan. Seperti yang ditunjukkan oleh Sukadiyanto (2002: 109) ketepatan
respon sangat erat kaitannya dengan refleks, waktu pengembangan dan waktu
reaksi bahwa kapasitas harus digerakkan oleh seorang pemain untuk membuat
tujuan dengan menempatkan bola di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh
penjaga gawang.
Mengingat konsekuensi dari persepsi yang dibuat pada 2, 4, 6 Januari
2021, analis menyebutkan fakta yang dapat diamati kepada SSB Kwarta, SSB
Disporasu dan SSB Gumarang di mana para ahli menemukan dan melihat masalah
khususnya tidak adanya ketepatan yang baik dalam pengaturan tendangan bebas.
serta tidak adanya perangkat. membantu latihan dengan mempersiapkan
tendangan bebas agar lebih tepat sasaran sehingga lebih baik dan lebih bermanfaat
dalam menyampaikan sasaran.
3
Di sini peneliti juga telah melihat dari berbagai sumber perangkat apa yang
cocok untuk melatih ketepatan tendangan bebas sehingga latihan lebih berhasil
sehubungan dengan perangkat yang sesuai khususnya model seukuran yang
tampak seperti seseorang tetapi tidak dapat bergerak secara tidak aktif.
Saat ini kami menyadari bahwa model ukuran sebenarnya mahal sehingga
sulit untuk dibeli sehingga dapat diterapkan selama pelatihan karena persyaratan
subsidi dan peralatannya sangat lambat dan hanya klub besar yang telah bermain
secara global yang memiliki peralatan ini. Maka dari itu analis perlu membuat
perangkat sederhana juga dari bahan yang lebih efektif agar nantinya semua klub
dapat memilikinya dan mengaplikasikannya saat latihan. Mungkin juga alat yang
perlu dibuat oleh ahlinya dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan juga dengan
alat yang tidak sulit untuk dibeli.
Pemeriksaan yang telah dilakukan pada 3 klub tersebut adalah SSB
Kwarta, SSB Disporasu dan SSB Gumarang, sehingga 100 persen kompetitor
menyatakan bahwa mereka adalah pemain yang membutuhkan life sized model
dengan harapan persiapan tendangan bebas, 0% kompetitor belum pernah bekerja
menggunakan alat bantu. tendangan bebas 100 persen pesaing perlu mendominasi
tendangan bebas, 0% pesaing tidak pernah memoles tendangan bebas individu,
0% pesaing tidak memiliki ketepatan tendangan yang bagus, 100 persen pesaing
perlu menggunakan instrumen persiapan akurasi tendangan bebas.
Mengingat setiap masalah yang akan dihadapi sangat mungkin kewalahan
dengan menciptakan menilai dan meningkatkan dari setiap area pendukung dan
melanjutkan untuk mencari strategi dan prosedur yang lebih layak dan mahir
4
untuk memberikan pesaing dengan eksekusi
yang lebih baik dengan
menumbuhkan ketepatan tendangan bebas mempersiapkan bantuan yang
diandalkan untuk menjadi instrumen bantuan yang kuat. Analis perlu
mengembangkan bantuan persiapan yang umumnya digunakan sebagai latihan
akurasi tendangan sehingga mereka dapat membantu masalah yang ada saat
mendapatkan hadiah tendangan bebas dalam pertandingan.
Dalam memimpin eksplorasi pada peningkatan instrumen persiapan
tendangan akurasi prosedur kesiapan yang teratur harus dilakukan untuk bekerja
dengan sarana yang akan diambil. Selain itu apa yang dilakukan pencipta dalam
review ini langkah awalnya adalah memimpin penelitian penulisan di buku harian
yang membahas tentang ketepatan tendangan dan penelitian yang telah dilakukan
terkait dengan ketepatan tendangan. Informasi yang diperoleh dari studi penulisan
ini akan dilibatkan oleh para ilmuwan sebagai sumber perspektif untuk
menumbuhkan inovasi yang menghasilkan kemajuan baru sebagai persiapan
olahraga.
Hasil data dan hasil analisis kebutuhan yang di kemukakan dapat
memperkuat peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa perlu dikembangkan
alat latihan akurasi tendangan bebas yang baru untuk melatih kemmapuan pemain
dan mengadakan sebuah penelitian yang berjudul: “PENGEMBANGAN ALAT
BANTU MANEKIN UNTUK LATIHAN AKURASI TENDANGAN BEBAS
SEPAK BOLA.
5
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas maasalah perlu di
identifikasi lebih dalam lagi dan di kemukakan dengan beberapa pertanyaan:
1. Apakah pengembangan latihan akurasi tendangan bebas sepak bola di
butuhkan?
2. Bagaimana perkembangan alat latihan akurasi tendangan bebas sepak bola?
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interperensi yang berbeda
maka di perglukan pembatasan masalah. Adapun yang mejadi pembatasan
masalah adalah:
“Pengembangan alat Bantu Manekin Untuk Latihan Akurasi Tendangan Bebas
Sepak Bola”
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah identifikasi yang telah dituliskan
diatas maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah
mengembangkan alat latihan akurasi tendangan bebas sepak bola?
1.5. Tujuan Penelitian
Mengembangkan alat latihan akurasi tendangan bebas sepak bola dalam
meningkatkan akurasi dan ketepan tendangan seorang pemain.
1.6. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat akurasi ketepatan
tendangan bebas. Produk yang direncanakan ini diharapkan memiliki opsi untuk
6
menumbuhkan peralatan akurasi tendangan bebas yang lebih bertenaga dan
produktif sehingga diandalkan untuk lebih memudahkan para atlet dan pelatih
dalam mempersiapkan ketepatan tendangan bebas. Materi yang disampaikan
berupa alat persiapan akurasi tendangan bebas berbasis manual yang dapat
membantu mentor dan kompetitor dalam persiapan dengan handling. Dengan
perangkat ini diyakini ketepatan tendangan pemain bisa ditingkatkan sehingga
mendapatkan hasil maksimal saat melakukan perlawanan.
Sehubungan dengan contoh barang-barang yang sudah ada dan digunakan
dalam latihan sepak bola tetapi karena biaya yang besar untuk membeli modelmodel hampir tidak ada kelompok yang memiliki alat ini. Berikut contoh manekin
yang sudah ada dan di pakai di dalam latihan sepak bola:
Gambar 1.1 Contoh Gambar Alat Bantu Manekin Untuk Latihan
7
1.7. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Memeberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Keolahragaan terutama bagi jurusan PKO.

Agar dapat di gunakan sebagai bahan informasi serta kajian penelitian
selanjutnya khususnya bagi para pemerhati peningkatan prestasi sepak
bola maupun se-profesi dalam membahas peningkatan kemampuan sepak
bola.

Bahan referensi dalam memberikan materi latihan pemain sepak bola.
2. Manfaat Praktis
A. Bagi Pihak Pelatih
1.
Agar dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan materi latihan
dalam peningkatan kemampuan akurasi tendangan bebas pemain sepak
bola.
2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program bentuk latihan
dalam pembinaan prestasi pada cabang olahraga sepak bola.
B. Bagi Atlet
1. Pembenahan terhadap kemampuam akurasi tendangan bebas yang salah
sehingga kemampuan dan keakuratan akurasi tendangan pada pemain
meningkat.
2. Diharapakan dapat meningkatkan prestasi atlet pada olahraga sepak bola.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pengembangan
Peneletian dapat diartikan sebagai langkah untuk memperoleh informasi
yang sah secara utuh dengan maksud untuk ditemukan, diciptakan, dan
didemonstrasikan. Suatu informasi tertentu sehingga pada saatnya cenderung
digunakan untuk memahami, menyelesaikan, dan mengharapkan suatu masalah.
Setiap eksplorasi memiliki alasan dan kegunaan. Sebagai aturan ada tiga macam
tujuan peneltian; menjadi ilmu baru, pemeriksaan dan perbaikan. Dari tujuan
eksplorasi yang diungkapkan, para analis menggunakan penelitian lanjutan
sebagai semacam bahan perspektif untuk pengujian ini.
Sesuai pendapat Gay (1990) "penelitian pengembangan adalah upaya
untuk mendorong item yang berhasil untuk digunakan di sekolah, dan bukan
untuk menguji hipotesis". Sementara itu Borg dan Nerve (1983: 7720)
"mencirikan penelitian kemajuan sebagai berikut: penelitian pengembangan
adalah siklus yang digunakan untuk membuat dan membuat item instruktif".
Sarana interaksi ini yang terdiri dari berkonsentrasi pada penemuan pemeriksaan
yang terkait dengan item yang akan dibuat
mengembangkan item yang
didasarkan pada penemuan ini wilayah pengujian dalam pengaturan di mana ia
akan digunakan pada akhirnya dan perubahannya untuk mengatasi kekurangan
yang ditemukan dalam tahap penyajian tes. Dalam proyek yang lebih kaku, siklus
diulang sampai bidang informasi tes menunjukkan bahwa item tersebut memenuhi
tujuan perilaku yang dicirikan.
9
Van
cave
Akker
dan
Plom
(1993)
menggambarkan
penelitian
pengembangan berdasarkan dua target, yaitu:
1. Model Item Pergantian acara
2. Definisi ide sistemik untuk rencana dan penilaian model item.
Seperti yang ditunjukkan oleh Sugiypono (2016; 297) “penelitian
peengambangan
adalah
strategi
pemeriksaan
yang
digunakan
untuk
menyampaikan item tertentu dan menguji kecukupan item tersebut”. Sesuai
Sukmadinata (2002; 7) “karya inovatif adalah interaksi atau langkah-langkah
untuk menumbuhkan item lain atau bekerja pada item saat ini yang dapat
direpresentasikan”. Penelitian lanjutan sebagaimana dikemukakan oleh Dwiyono
(2004; 3) “adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat atau membina item
misalnya membuat model sekolah olahraga, membuat rencana pendidikan
instruksional yang sebenarnya, membuat metodologi pembelajaran olahraga,
membuat media pembelajaran olahraga, membuat bacaan kursus pembelajaran
olahraga” . Proses kemajuan eksplorasi bersifat bundaran atau bengkok mulai dari
gerakan mendobrak, merencanakan, menilai dan memodifikasi sampai pada
tujuan yang ideal.
1.2.
Acuan Teori
1.2.1. Hakikat Dasar Sepak Bola
Sepak bola adalah permainan yang memanfaatkan bola yang terbuat dari
kulit sapi dan dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 11
pemain tengah dan beberapa pemain bertahan. Sepak bola dimainkan di lapangan
persegi panjang, di rumput atau rumput palsu. Pada umumnya hanya penjaga
10
gawang yang dapat menyentuh bola yang melibatkan tangannya di daerah
hukumannya sendiri sedangkan 10 pemain diperbolehkan menggunakan seluruh
tubuh selain tangan, sebagian besar dengan kaki untuk menendang bola, dada
untuk mengontrol bola ketika bola diberikan oleh rekan kerja. “Sepak bola adalah
orang yang kooperatif setiap kelompok terdiri dari sebelas pemain salah satunya
adalah penjaga gawang semua pemain menggunakan kaki mereka selain penjaga
gawang mungkin melibatkan tangan mereka di wilayah hukuman” (Sucipto,
2007).
Sepak bola hari ini mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat
terkenal. Dalam beberapa pertandingan pemain ini menimbulkan banyak
kebiadaban selama pertandingan sehingga akhirnya Lord Edward III melarang
permainan ini dimainkan pada tahun 1365. Di Indonesia pada 19 April 1930
Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pertama kali dipimpin oleh Ir. Soeratin
Sosrosoegondo Untuk melihat nilai dalam pemerintahan Ir. Soeratin dengan
tujuan akhir untuk memupuk dan menjaga pondasi PSSI, mulai tahun 1966
diselenggarakan gelaran sepak bola tingkat remaja dengan nama Piala Soeratin.
Remy Muchtar (1989:4) mengatakan bahwa "prosedur sepak bola
menggabungkan pendekatan yang berbeda untuk memainkannya yang hanya
merupakan komponen utama dari permainan. Mendominasi prosedur ini adalah
kemampuan datar bagi pemain untuk mendapatkan pertandingan sepak bola yang
layak. Prosedur penting terdiri dari: Menendang bola (kicking), menahan (Ball
Control), menyundul bola (Heading), menumpahkan, mendapatkan bola
(attaching), melempar bola ke dalam (tossing in), dan prosedur menjaga objektif.
11
(1991:172) bahwa untuk memahami dan menguasai metode dalam
memperoleh gerakan-gerakan terkoordinasi dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu: (1) tahap mental, (2) tahap afiliasi, dan (3) tahap mandiri. (Anderson T.B
et.al 2009) Kemampuan menendang pemain sepak bola yang tidak diragukan lagi
signifikan pada saat tendangan bebas, tendangan sudut atau tembakan tambahan.
Ada 2 batasan yang dapat dianggap penting dalam tendangan sepak bola yaitu
pencapaian kecepatan bola yang tinggi dan ketepatan akurasi.
1.2.2. Hakikat Latihan
Harsono (1998: 100) mengatakan bahwa “alasan utama dan tujuan dari
persiapan latihan adalah untuk membantu para pesaing dengan bekerja pada
kemampuan dan prestasi mereka sejauh yang dapat diharapkan secara wajar untuk
mencapai semua itu ada empat kegiatan yang harus dipikirkan dan dilakukan.
dipersiapkan dengan hati-hati untuk pesaing, (a) aktivitas aktual (persiapan fisik),
(b) persiapan khusus, (c) persiapan strategis, (d) persiapan mental (persiapan
mental). Motivasi di balik aktivitas aktual adalah dengan tujuan agar pesaing tidak
terkuras secara efektif saat bertanding. Motivasi di balik persiapan khusus adalah
agar pesaing dapat mendominasi prosedur yang diberikan oleh mentor. Alasan
latihan adalah untuk mendorong kemajuan daya interpretif atau interpretatif pada
pesaing. Alasan persiapan mental adalah untuk membuat pesaing yakin saat
bersaing.
Bompa (1983:6) menyatakan "motivasi di balik persiapan adalah untuk
mencapai dan memperluas pada umumnya pergantian peristiwa sehingga pesaing
tidak terkuras secara efektif saat bersaing". Seperti yang dikemukakan oleh Tom
12
Bit (2007:18) “olahraga harus dilakukan secara bertahap dari yang mudah sampai
yang rumit meliputi pemanasan, latihan persiapan dasar, permainan kumpul kecil,
dan pertandingan”. Sementara itu, menurut Nossek (1982:12) "latihan adalah
suatu kursus mengidealkan olahraga yang diarahkan oleh standar-standar
logis,khususnya standar-standar akademik.
Dalam menyelesaikan suatu kegiatan diperlukan suatu strategi yang dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu teknik
preparasi merupakan cara yang efisien dan tersusun yang mengisi sebagai
instrumen untuk memperkenalkan program kegiatan untuk menggarap karya
fisiologis, fisiologis dan kemampuan sehingga pameran menjadi lebih menarik.
1.2.3. Hakikat Akurasi
Akurasi merupakan bagian dari prosedur fundamental pendukung yang
harus dilakukan oleh setiap pemain mengingat penerapannya dalam sepak bola.
Seperti yang ditunjukkan oleh Palmizal (2011:14) untuk mengkoordinir artikel
dengan tujuan yang ideal membutuhkan ketelitian yaitu kemampuan untuk
bergerak ke kanan. Misalnya sepak bola atau futsal dalam menyelesaikan metode
seperti passing, shoting, heading, ketepatan diperlukan agar bola yang diarahkan
tepat sasaran.
Menurut Suharno (2003:35) ketepatan adalah keahlian untuk merakit suatu
barang sehingga sempurna dan sehingga tujuannya tercapai dengan tepat.
Misalnya, dalam pertandingan sepak bola seorang pemain yang memiliki akurasi
tinggi sebenarnya ingin mengkoordinir bola di lintasan. Pada akhirnya ketepatan
adalah komponen yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai tujuan yang ideal.
13
semakin baik kapasitas ketepatan seseorang semakin berbakat seorang pemain
untuk memberikan panduan untuk fokus dengan tujuan dan sasaran tertentu.
Dari sebagian anggapan di atas disimpulkan bahwa ketepatan adalah
keahlian untuk melakukan pengembangan termasuk beberapa variabel pendukung
dan sangat terencana dengan sungguh-sungguh dan produktif untuk mencapai
tujuan dan sasaran dengan tepat.
1.2.4. Akurasi Tendangan
Salah satu prosedur penting utama dalam bermain sepak bola adalah
menendang. Tendangan dalam sepak bola adalah yang paling berlaku untuk
mencetak gol. Untuk membuat tujuan yang layak dan berkualitas penting untuk
melakukan tendangan yang layak dan terkoordinasi. Ketepatan tendangan
diisolasi menjadi:
1. Ketepatan passing
2. Keseimbangan
3. Keahlian/kelincahan
Ketepatan passing bola adalah kemampuan mengoper bola yang dapat
membuat heading atau kecepatan bola lebih terkoordinasi ke tujuan atau lebih
sulit dijangkau atau ditangkap lawan. Seperti dalam sepak bola strategi passing
yang bagus dalam sepak bola adalah komponen penting. Passing dengan ketelitian
tinggi diharapkan mampu merangkai peluang yang layak dan menghasilkan
sebuah tujuan. Semakin baik strategi pemain semakin baik penyelesaian
kelompok akan meningkat (Aukriyadi 2014).
14
(Finnoff, J.T et al., 2002). Ketepatan tendangan adalah bagian penting dari
pencapaian tembakan ekstra (Scurr et al, 2009). Yang dimaksud dengan ketepatan
tendangan adalah ketepatan tendangan pada tujuan pertandingan sepak bola yang
merupakan kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengarahkan
tendangan bola dengan kaki atau bagian kaki yang layak terhadap gawang lawan
sebagai tujuan atau fokus pada itu harus dipukul dengan tepat untuk mencapai
tujuan.
Secara langsung dapat dipahami bahwa keseimbangan adalah kapasitas
tubuh untuk merespon setiap kemajuan dalam posisi tubuh dengan tubuh dalam
keadaan stabil dan terkendali (Mutohir et al. 2011:200, sesuai Ismayani (2006:57)
kecepatan adalah kemampuan untuk bergerak dengan kecepatan tercepat.
Kecepatan merupakan perpaduan dari tiga komponen, khususnya waktu tanggap,
perulangan perkembangan per satuan waktu, kecepatan menempuh jarak.Sesuai
Ismayani (2008:41) sigap mengasumsikan bagian yang luar biasa dalam
portabilitas yang sebenarnya. Kegesitan jelas bukan bagian yang sebenarnya
soliter. Namun terbuat dari bagian koordinasi, kekuatan, kemampuan beradaptasi,
waktu respon dan kekuatan. sesuai Sporis et al (2010) aqility merupakan penentu
yang signifikan dari eksekusi sepak bola.
Hal ini dapat menemukan keberhasilan dengan asumsi persiapan
tergantung pada bantalan perubahan yang dibuat dengan cepat dan tanpa masalah.
Dengan menangani keseimbangan dan mengembangkan ketangkasan lebih lanjut
pemain sepak bola sebenarnya ingin bergerak lebih cepat dan mengambil rute
alternatif lebih cepat sambil mengikuti arah bola.
15
Dari sebagian perasaan tersebut dapat dimaklumi bahwa ketepatan
tendangan bola merupakan salah satu faktor keberhasilan tim sepak bola untuk
membuka pintu guna menciptakan gol dengan mengoper pemain untuk membobol
gawang lawan.
1.2.5. Hakikat Alat
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia alat/perangkat yaitu:
1. Benda-benda yang digunakan untuk menindaklanjuti dengan sesuatu alat
atau furnitur.
2. Yang digunakan untuk menyampaikan makna.
3. Perangkat Keras.
4. Objek yang digunakan untuk mengatasi masalah.
Alat/perangkat menurut Yusuf (2001: 50) adalah alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan materi dengan adanya bantuan menunjukkan
materi atau materi akan lebih efektif dirasakan oleh siswa atau pesaing.
Seperti yang ditunjukkan oleh Amir Hamzah (2002:50) aksentuasi
pembelajaran membantu pada visual dan suara. Panduan visual terdiri dari
panduan visual dua lapis yang menggunakan hanya dua perkiraan panjang dan
lebar (seperti gambar, diagram dan bagan) sementara panduan visual tiga lapis
menggunakan tiga ukuran khususnya, panjang, lebar, tinggi (seperti artikel asli
instrumen peniruan dasar dan panduan visual).
Perangkat adalah benda-benda yang digunakan untuk melakukan sesuatu
yang kemampuannya untuk membuat pekerjaan lebih sederhana. Perangkat juga
disebut instrumen atau furnitur. Perangkat adalah alat yang dilibatkan oleh
16
pendidik dalam menyampaikan materi dengan adanya menunjukkan bantuan
menunjukkan materi atau materi yang lebih sederhana untuk dipahami siswa
(Yususf 2001:50). Belajar membantu visual dan suara (Amir Hamzah 2002:110).
Panduan visual terdiri dari panduan visual dua lapis yang hanya menggunakan
dua perkiraan panjang dan lebar sedangkan panduan visual tiga lapis
menggunakan tiga aspek khususnya panjang, lebar, dan tinggi.
Hal ini cenderung disimpulkan bahwa perangkat adalah sebuah artikel
yang dapat digunakan untuk membantu atau bekerja dengan pekerjaan sehari-hari.
Dengan perangkat terutama bantuan persiapan dapat lebih mudah bagi mentor
untuk benar-benar mempersiapkan pesaing.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa alat adalah
suatu barang yang dapat digunakan untuk membantu dan bekerja dengan
pekerjaan maka dengan adanya alat, khususnya alat bantu dapat membantu
persiapan dengan penanganan lebih lanjut.
1.2.6. Kerangka Berfikir
Kerjasama antar pemain untuk mencetak gol memang sangat penting
namun penguasaan dan keahlian pemain sangat diharapkan untuk membuatnya
lebih mudah untuk mencetak gol dengan pintu terbuka yang dapat diakses.
Tendangan bebas dalam sepak bola adalah salah satu strategi yang berarti untuk
mencetak gol, tendangan bebas diperlukan ketika Anda mendapatkan penghargaan
untuk pemain pelanggaran kami sendiri yang dilakukan oleh lawan yang biasanya
terjadi agak baru-baru ini dari permainan, kemudian pada saat itu pemain harus
memiliki opsi untuk memanfaatkan pintu terbuka ini menjadi tujuan.
17
Dalam olahraga permainan misalnya, sepak bola membutuhkan banyak
peralatan yang membantu pemain saat berolahraga terutama dengan harapan
latihan tendangan bebas pemain dapat membuatnya lebih mudah dan dapat
melatih ketepatan mereka dalam tendangan bebas terutama ketika mereka
mendapatkan tendangan bebas. Pada kenyataannya sangat sedikit orang yang
menggunakan
perangkat
modern
yang
dapat
mendukung
dan
lebih
mengembangkan akurasi pemain. Kemajuan alat persiapan ketepatan tendangan
bebas ini diharapkan dapat mempermudah pelatih dan pemain dalam
mempersiapkan ketepatan, ketepatan dan rasa untuk menempatkan bola pada
tujuan yang direncanakan atau tujuan skor dan membuatnya lebih mudah selama
latihan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Model Pengembangan
Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah sebuah
eksplorasi yang bertujuan untuk membuat suatu item sebagai alat persiapan presisi
tendangan
bebas
sepak
bola
lainnya.
Sugiyono
(2008:407)
penelitian
pengembangan adalah strategi penelitian yang digunakan untuk membuat item
tertentu, dan menguji kelayakan item tersebut dengan tujuan agar mereka bekerja
di area lokal yang lebih luas. Menurut Sukamdinata (2012:164), Reseach and
Development
(R&D)
merupakan
suatu
proses
langkah-langkah
untuk
megembangkan sutu produk baru atau menempurnakan produk yang telah ada,
ang dapat dipertanggungjawabkan.
Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah peningkatan akurasi
tendangan bebas dalam olahraga yang dilengkapi dengan detail item, sehingga
dapat digunakan dalam obat-obatan yang mahir dan menarik.
Teknik penelitian menurut Subagyo (1997: 2) adalah “suatu cara atau
metode untuk mendapatkan kembali jawaban atas setiap masalah yang disajikan.
Dalam eksplorasi penting untuk memiliki beberapa spekulasi untuk membantu
memilih satu teknik yang relevan dengan masalah yang disajikan mengingat
hanya satu dari setiap masalah aneh yang diperiksa jelas terkait dengan kapasitas
analis, biaya dan area.
Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan alat bantu
Manaken untuk latihn akurasi tendangan bebas sepak bola yaitu berbasis guided
inquiry dengan model 4-D. Model tersebut diadaptasi oleh Trianto (2010:93)
18
menjadi model 4-D yaitu define (pendefenisian), design (perancangan), develop
(pengembangan) dan disseminate (penyebaran).
3.2 Tempat Dan waktu Penelitian
1. Tempat penelitian untuk kelompok kecil di rencanakan di SSB
Gumarang pada bulan Januari 2022.
2. Tempat penelitian kelompok besar di rencanakan di SSB Gumarang, dan
SSB Disporasu pada bulan Januari 2022.
3.3. Sampel Uji Coba
Penyusunan sampel uji coba pada penelitian ini dengan tahap uji tahap I
(kelompok kecil) dan uji tahap II (kelompok besar) di tunjukkan pada atlet:
1. Pada uji coba tahap I (kelompok kecil) peneliti melibatkan sebanyak 15
atelet dari SSB Disporasu danSSB Gumarang.
2. Pada uji coba tahap II (kelompok besar) peneliti melibatkan sebanyak 30
atlet dari club yaitu SSB Gumarang, dan SSB Disporasu.
3.4. Karakteristik Sasaran Penelitian
Target eksplorasi atau klien yang ditunjuk dalam penelitian tentang
kemajuan latihan akurasi/ketepatan tendangan bebas sepak bola adalah para atlet
sepak bola yang berlatih di klub. Untuk pelatih bisa membantu dalam mereview
persiapan atlet. Apalagi bagi para atlet untuk lebih mengembangkan hasil
persiapannya agar jauh lebih baik dari sebelumnya
3.5. Prosedur Penelitian Dan Pengembangan
1. Langkah-Langkah penelitian
Gambar 3.1. Langkah-langkah penggunaan metode Research and
development (R&D).Sumber: SUGIYONO.Metode penelitian, kuantitatif,
kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012; 409)
3.6 Penjelasan tentang langkah-langkah research and development (R&D).
NO
1
2
Langkah-Langkah
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan data
3
Desain produk
4
Validasi desain
5
Revisi desain
6
Uji coba produk
7
Revisi produk
8
Uji coba
pemakaian
Keterangan
Pertama yang akan ditentukan adalah potensi dan
masalah yang akan di kembangkan.
Mengumpulkan informasi sebagai landasan
pemikiran untuk membuat konsep.
Menentukan desain produk (rancangan produk)
bentuk rancangan tersebut adalah alat bantu
latihan akurasi tendangan bebas dalam
permainan sepak bola.
Validasi desain, revisi yang di lakukan oleh ahli
yang bersangkutan.
Perbaikan desain, setelah revisi oleh ahli maka
peneliti memperbaiki desain produk yang akan
dihasilkan.
Uji coba produk, uji coba tahap awal ini
dilakukan untuk dapat mengumpulkan data
sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan
produk.
Revisi produk, dilakukan guna memperoleh hasil
yang sempurna.
Uji coba pemakaian, pemakaian produk yang
lebih luas lagi dan penyempurnaan produk.
Kemajuan alat persiapan ketepatan tendangan bebas sepak bola ini dibantu
melalui beberapa tahapan teknik peningkatan item dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Potensi dan maasalah
Sugiyono (2008:40) menyatakan bahwa potensi adalah segala sesuatu
yang bila dimanfaatkan akan memiliki nilai tambah. Masalahnya adalah
penyimpangan antara apa yang umumnya diantisipasi dan apa yang terjadi. Dari
artikulasi di atas peneliti ingin melakukan penelitian tentang kemajuan perangkat
persiapan ketepatan/akurasi tendangan bebas yang dapat menjadi masukan bagi
para pelatih dan pemain sepak bola.
2. Pengumpulan Informasi
Beradasarkan anlisis kebutuhan yang dikumpulkan dari hasil tinjauan
umum dan efek samping dari pertemuan dengan pesaing dari SSB Gumarang,
SSB Disporasu dan SSB Kwarta, diperoleh pemikiran dan ide. Penyelidikan
persyaratan yang dilakukan cenderung beralasan bahwa pemikiran dari penelitian
lanjutan ini adalah bahwa sangat penting untuk mengembangkan perangkat
persiapan tendangan bebas untuk pemain sepak bola sehingga mereka dapat
membantu mentor dalam membuat program persiapan yang tujuannya adalah
untuk membuat pesaing mendominasi. Dalam sarjana dan non-skolastik dan
jangan bercanda. Latihan ketepatan tendangan bebas yang sungguh-sungguh pada
pemain sepak bola dengan tujuan agar mereka dapat lebih mengembangkan
kemampuan dalam bermain sepak bola khususnya meningkatkan ketepatan
tendangan bebas,
3. Desain Produk
Setelah mendapatkan ide dari pemikiran tersebut, langkah selanjutnya
adalah membuat hasil dasar dari pengembangan perangkat latihan ketepatan
tendangan bebas untuk pemain sehingga mereka akan benar-benar ingin
membantu mentor dalam merencanakan proyek persiapan untuk membuat pesaing
lebih jujur dan lebih layak dan menghargai persiapan dalam sepak bola. Item yang
mendasari dibuat sebagai presisi tendangan bebas untuk mempersiapkan pemain
baru yang dibuat dan diatur secara efisien, sehingga item ini memenuhi syarat
untuk didistribusikan. Dalam membuat produk buatan ini, para ahli harus
menyempurnakan produk tersebut kepada pakar/mentor sepak bola, pakar
olahraga, pakar media untuk menghasilkan produk yang luar biasa.
Adapun contoh detail desain produk yang dikembang si peneliti yaitu:
3.2 Gambar Desain Alat Yang Akan Di Buat
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Rincian harga dan bahan yang digunakan untuk memuat produk manekin :
1.
Jaring plastic 2x3 cm
2.
Pipa pvc air panas ¾ cm
3.
Soket perbuah
Ukuran L
Ukuran T
4.
Lem pipa 1 buah 400 gram
5.
Locis 1 bungkus
6.
Besi penancap panjang 12 ml 20 cm
7.
Baut Sekrup
8.
Piva besi sambungan
Perbedaan dan manfaat ini akan membuat instrumen buatan peneliti lebih
produktif untuk dibeli, dan digunakan di klub atau ssb yang membutuhkan. Oleh
karena itu analis merencanakan dan membuat instrumen yang paling ideal agar
dapat dikonsumsi oleh publik secara tepat dan terpenuhi saat digunakan.
4. Validasi Produk
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk mengevaluasi apakah
konfigurasi item untuk situasi ini, kerangka kerja baru akan lebih menarik
daripada yang sebelumnya atau tidak. Peningkatan perangkat persiapan ketepatan
tendangan bebas sebagai model manekin untuk lebih spesifiknya:
NO
Table 3.3 Nama Validasi Produk Tim Ahli
NAMA
AHLI
1
Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd
Ahli Olahraga
2
Julio Roberto
Ahli Sepak Bola
3
Bisrul Hapis Tambunan, ST., M.T
Ahli Alat
5. Revisi Desain
Untuk mengevaluasi produk awal perangkat persiapan ketepatan tendangan
bebas pemain, itu diberikan kepada ahli olahraga, pelatih sepak bola untuk
dimodifikasi.
6. Uji Coba Produk
Item pendahuluan diselesaikan untuk mengumpulkan informasi yang
digunakan sebagai alasan untuk memutuskan ketercapaian item yang akan dibuat
oleh analis. Tahapan dalam pengujian item ini adalah:
1. Menentukan rencana desain uji coba.
2. Menentukan subjek percobaan.
7. Revisi produk
Untuk mengatasi kekurangan dalam pengembangan peralatan persiapan presisi
tendangan bebas untuk pemain yang baru dibuat, instrumen persiapan diberikan
kepada 1 ahli permainan, 1 ahli media, dan 1 ahli alat untuk peningkatan
pembaruan.
8. Uji Coba Pemakaian
Pada tahap uji coba produk ini diselesaikan dengan uji coba kecil dengan
subjek sebanyak 15 pemain dan penyisihan besar dilakukan oleh 30 pemain
Sebagai subjek percobaan. Peningkatan perangkat persiapan akurasi tendangan
bebas sebagai model manekin dibantu melalui beberapa fase sistem peningkatan
produk.
3.6 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam pengembangan akurasi tendangan
bebas dalam sepak bola adalah informasi kuantitatif karena informasi yang
didapat dikomunikasikan dalam bentuk kalimat bukan angka. Sedangkan
informasi kuantitatif diperoleh dengan mengubah informasi subjektif menjadi
kuantitatif dengan memberikan skor pada informasi subjektif. Jadi spesialis
mendapatkan informasi subjektif dan informasi kuantitatif.
3.7 Instrumen Pengempulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan
menggunakan survei atau uji kebutuhan polling dari penilaian para pakar/mentor
sepak bola dan pakar olahraga serta dari dampak sampingan dari perspektif
kompetitor. Instrumen pembuktian persyaratan yang dapat dikenali dalam
penelitian ini disusun untuk mengumpulkan informasi tentang penilaian pelatih
tentang jenis kegiatan yang telah mereka manfaatkan dan yang sedang mereka
gunakan dalam persiapan.
Dari hasil investigasi kebutuhan yang terakumulasi dari hasil studi dan
pertemuan dengan kompetitor, mentor yang tiada henti, diperoleh pemikiran.
Pemeriksaan persyaratan selesai hal tersebut cenderung beralasan bahwa
pemikiran dari penelitian perbaikan ini adalah penting untuk mengembangkan
perangkat penyiapan sensor pengecualian dalam lompatan jauh sehingga dapat
membantu mentor dalam melihat blunder pesaing. Tujuannya adalah untuk
melatih persiapan kompetitor dalam melakukan lompatannya.
Instrumen ini juga didasarkan pada gagasan untuk menilai jenis kegiatan.
Instrumen uji lapangan yang mendasari dan utama diatur melalui gagasan
penilaian pesaing. Sebelum penilaian dari spesialis, responden menyelesaikan
jajak pendapat untuk berbagai informasi dan memahami sebelumnya sebagian dari
metodologi untuk menyelesaikan survei, sebagai berikut::
Petunjuk Penilaian Instrumen
Responden diberi kesempatan menilai produk berdasarkan pernyataan
yang tersedia pada angket dengan cara memberi tanda pada (√) satu pilihan dalam
kolom skor 1,2,3,4,5 (Sugiono, 2016:3)
5: Sangat Baik
4: Baik
3: Cukup
2: Tidak baik
1: Sangat Tidak baik
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Instrumen Ahli Olahraga
No
Indikator
Pernyataan Pengamatan
Skor
5 4 3 2 1
1
Keamanan Alat
2
Kesesuain Alat
3
Kenyamanan Alat
1.Tingkat keamanan alat
2.Tingkat keamanan bahan yang di
gunakan
3.Tingkat kestabilan alat akurasi
tendangan bebas saat menerima
benturan
4. kerangka alat bantu latihan
tendangan bebas sesuai dengan
kebutuhan
5.ketinggian alat latihan akurasi
tendangan bebas sudah sesuai
dengan kebutuhan
6. Mudah dalam penggunaan alat
latihan akurasi tendangan bebas
7.Alat yang di rancang tidak
mengganggu aktivitas gerak atlet
8.Alat yang di buat mudah untuk di
angkat dan di pindah kan sesuai
kebutuhan
1.
Catatan
d Perbaikan
s
v
f
d
Medan, Januari 2022
(………………..………….)
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Instrumen Ahli Sepak Bola
No
Indikator
Pernyataan Pengamatan
Skor
5 4 3 2 1
1
Keamanan Alat
2
Kesesuain Alat
3
Kenyamanan Alat
4
Keefektifan Alat
1.Keamanan kerangka media alat
bantu latihan akurasi
tendangan
bebas
2.Posisi kaki penancap sudah
memenuhi standart
3.Tingkat kestabilan alat akurasi
tendangan bebas ketika menerima
benturan
4. kerangka alat bantu latihan
tendangan bebas sesuai dengan
kebutuhan
5.ketinggian alat latihan akurasi
tendangan bebas sudah sesuai
dengan kebutuhan
6. Mudah dalam penggunaan alat
latihan akurasi tendangan bebas
7.Alat yang di rancang tidak
mengganggu aktivitas gerak atlet
8.Alat yang di buat mudah untuk di
angkat dan di pindah kan sesuai
kebutuhan
9.Alat dapat digunakan untuk
meningkatkan kemapuan akurasi
tendangan bebas
10.Alat dapat di gunakan untuk
mempermudah
latihan
akurasi
tendangan bebas
1.
Catatan
d Perbaikan
s
v
f
d
Medan, Januari 2022
(……………….…..)
Tabel 3.6 Kisi – Kisi Instrumen Ahli Alat
No
Indikator
Pernyataan Pengamatan
Skor
5 4 3 2 1
1
Keamanan Alat
2
Kesesuain Alat
3
Kenyamanan Alat
4
Tampilan Alat
1.Keamanan kerangka media alat
bantu latihan akurasi
sudah
memenuhi standart
2.Keaman dan kualitas bahan pada
alat
3.Tingkat kekuatan kaki pondasi
4. kerangka alat bantu latihan
tendangan bebas sesuai dengan
kebutuhan
5.kekuatan alat terhadap benturan
6. Tingkat kemudahan dalam
penggunaan alat
7.Tingkan kemudahan alat saat di
bawa dan di pindahkan
8.mudah untuk di bongkar dan di
pasang kembali
9.Pada
bentuk
alat
menarik
menyerupai bentuk manusia
1.
Catatan
d Perbaikan
s
v
f
d
Medan, Januari 2022
(……………………..)
Identitas Responden
Nama
:
Umur
:
Jabatan
:
Club
:
Tabel 3.7 Kisi – Kisi Instrumen Responden/Atlet
No
Pernyataan Responden
5
4
Skor
3
2
1
1.
Pada saat latihan apakah alat latihan akurasi
dibutuhkan
2.
Dengan adanya alat latihan akurasi tendangan
bebas dapat membantu meningkatkan teknik
akuarsi tendangan bebas
3.
Tingkat keamanan alat saat di gunakan pada
saat latihan
4.
ukuran alat yang di buat sudah sesuai
kebutuhan
5.
Alat mudah di pindahkan dan di bawa kemanamana
6.
Alat yang di buat sangat menarik
7.
Tingkat kemudahan alat di bongkar pasang
8.
Kekuatan alat yang di buat sudah sesuai
kebutuhan
9.
Alat dapat di gunakan dengan mudah
10.. Tingkat kemudahan atlet menggunakan alat
untuk latihan sendiri
Medan, Januari 2022
(……………………..)
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Produk Uji Coba
Persentase
Kategori Kelayakan
Keterangan
0 – 20%
Sangat kurang
Dibuang
20,1 – 40%
Kurang
Diperbaiki
40,1 – 70%
Cukup
Digunakan/Bersyarat
70,1 – 90%
Baik
Digunakan
90,1 –
Sangan Baik
Digunakan
100%
Sumber: Suharsimi Arikunto (1993:210)
Adapun rumus perhitungan kelayakan menurut sugiono (2013:559), adalah
sebagai berikut:
SH
Rumus:𝑆𝐾x 100%
Keterangan:
SH= Skor Hitunga
SK= Skor idela atau skor sempurna
3.9 Analisa Data
Dalam penelitian lanjutan ini analisis data yang digunakan dengan metode
penelitian kuantitatif yang menarik dengan tarif. Prosedur ini digunakan untuk
memperoleh pemeriksaan informasi kuantitatif yang didapat dari peredaran jajak
pendapat. Penyelidikan informasi dalam penelitian perbaikan ini prosedur
pemeriksaan informasi yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang
menarik.
Informasi yang didapat dari peneliti akan dibuat dan dikerjakan sesuai dengan
rekomendasi dari spesialis dengan penanganan informasi atau evaluasi yang
diberikan oleh master pada penilaian dalam lampiran angket.
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Produk Uji Coba
Persentase
Kategori Kelayakan
Keterangan
0 – 20%
Sangat kurang
Dibuang
20,1 – 40%
Kurang
Diperbaiki
40,1 – 70%
Cukup
Digunakan/Bersyarat
70,1 – 90%
Baik
Digunakan
90,1 – 100%
Sangan Baik
Digunakan
Sumber: Suharsimi Arikunto (1993:210)
Adapun rumus perhitungan kelayakan menurut sugiono (2013:559), adalah
sebagai berikut:
SH
Rumus:𝑆𝐾x 100%
Keterangan:
SH= Skor Hitunga
SK= Skor idela atau skor sempurna
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Dari apa yang dilakukan para pengamat dengan melihat, memperhatikan,
dan bertemu, kemudian para ahli mengarahkan penyelidikan kebutuhan terhadap
45 atlet sepak bola di kota Medan dari SSB Gumarang, dan SSB Disporasu. Hasil
yang didapat, 100 persen peserta membutuhkan peralatan persiapan tendangan
bebas yang presisi dengan harapan tendangan bebas berhasil.. Dari hasil
pemeriksaan persyaratan yang telah dilakukan cenderung beralasan bahwa peserta
dan pembimbing membutuhkan perangkat persiapan ketepatan tendangan bebas
untuk bekerja mengembangkan ketepatan tendangan bebas menjadi lebih baik
sesuai dengan harapan dan keinginan peserta dan pembimbing. Dengan perangkat
persiapan ketepatan tendangan bebas ini dapat mempermudah para mentor untuk
mempersiapkan para pesaing untuk mendapatkan hasil persiapan yang paling
ekstrim, sehingga para pesaing dapat mencapai prestasi yang gemilang..
4.2 Desain Prooduk
4.2.1 Model Rancangan Alat
Gambar 4.1 Alat Secara Keseluruhan
4.2.2
Bahan-Bahan Yang Digunakan
1. Jaring plastic 2x3 cm
2. Pipa pvc air panas ¾ cm
3. Soket perbuah
Ukuran L
Ukuran T
4. Lem pipa 1 buah 400 gram
5. Locis 1 bungkus
6. Besi penancap panjang 12 ml 20 cm
7. Baut Sekrup
8. Piva besi sambungan
4.2.3 Bagian-Bagian Alat
1. Jaring plastic 2x3 cm
Gambar 4.2 Jaring Plastik
2. Pipa pvc air panas ¾ cm
Gambar 4.3 Ppa pvc air panas
3. Soket perbuah
Ukuran L Dan T
Gambar 4.4 Soket L Dan T
4. Lem pipa 1 buah 400 gram
Gambar 4.5 Lem Pipa
5. Locis 1 bungkus
Gambar 4.6 Locis
6. Besi penancap panjang 12 ml 20 cm
Gambar 4.7 Besi Penancap
7. Baut Sekrup
Gambar 4.8 Baut sekrup
8. Piva besi sambungan
Gambar 4.9 Besi Sambungan
4.3 Validasi Desain
Valdisai desain dilakukan setelah rencana item atau konfigurasi produk
yang mendasari dibuat oleh spesialis, kemudian pada saat itu ditunjukkan kepada
tiga spesialis untuk diperhatikan, direvisi dan dinyatakan layak untuk dicoba oleh
pesaing. spesialis olahraga dan spesialis peralatan untuk mengirimkan barangbarang yang bagus dan layak digunakan. Efek lanjutan dari persetujuan rencana
item nilai tarif normal yang telah disurvei oleh tiga spesialis adalah 94%.
Penilaian juga dilakukan untuk menyempurnakan dan menyempurnakan
hasil ketepatan instrumen persiapan tendangan bebas yang telah dibuat. Kemudian
hasil dari penilaian model rencana yang telah dibuat oleh spesialis adalah
instrumen yang dapat dilibatkan secara tepat oleh atlet sepak bola dengan
peningkatan pada kaki dan jangkar yang telah dinilai oleh spesialis, tabelnya
adalah sebagai berikut:
AHLI PELATIH
No
NAMA AHLI
HAL YANG DIREVISI
PERNYATAAN/ SARAN
AHLI
1
Julio Roberto
Pada bagian perekat jarring
Sebaik nya lebih ditambahkan
sebuah pengikat atau lebih
kuat dalam pengikatan jarring
tersebut agar tidak lepas saat
kena bola.
2
Prof. Dr. Agung
Pada bagian sambungan kaki Alangkah
Sunarno, M.Pd
yang lepas
baik
di
setiap
semua sambungan lebih di
perkuat lebih deberi lem yang
banyak terutama di bagian
kaki agar pondasi kuat ketika
menerima benturan.
3
Bisrul Hapis
Pada bagian sambungan soket
Pada bagian sambungan soket
Tambunan,
harus di lem dari dalam dan
ST., M.T
luar agar tidak lepas saat
terkena benturan.
4.4 Hasil Penguji tahap I ( Kelompok kecil )
Setelah produk alat bantu ketepatan tendangan bebas disetujui oleh ahli
dan kemudian dirombak oleh peneliti dan dianggap mungkin dan memenuhi
langkah-langkah, tahap selanjutnya adalah melaksanakan uji coba kelompok kecil
di 2 klub, khususnya klub SSB Disporasu dan SSB Gumarang dengan jumlah
peserta 15 orang. Dapat disimpulkan bahwa:
1. 80% atlet mengatakan bahwa mereka membutuhkan latihan akurasi
2. 73% pelatih mengatakan bahwa kehadiran instrumen persiapan ketepatan
tendangan bebas dapat lebih mengembangkan ketepatan tendangan bebas.
3. 77% atlet mengatakan bahwa peralatan terlindungi saat digunakan selama
persiapan.
4. 73% atlet mengatakan bahwa ukuran alat yang dibuat tergantung pada situasi.
5. 73% atlet mengatakan bahwa perangkat tidak sulit untuk dipindahkan ke mana
pun sesuai keinginan.
6. 81% atlet mengatakan bahwa perangkat yang dibuat sangat menarik.
7. 80% atlet mengatakan bahwa pembongkarannya tidak sulit.
8. 72% atlet mengatakan bahwa kekuatan perangkat keras didasarkan pada kasus
per kasus.
9. 84% atlet mengatakan alat ini tidak sulit untuk digunakan.
10. 85% atlet mengatakan bahwa alat ini tidak sulit digunakan untuk laihan
pribadi
Dari hasil uji coba kelompok kecil dari 15 atlet sepak bola, diketahui
bahwa persiapan tendangan bebas yang tepat membantu memenuhi klasifikasi
yang akan dilakukan tahap uji coba kelompok bear karena tingkat pertanyaan
angket adalah 73% - 88%.
4.5 Hasil Pengujian tahap II ( Kelompok Besar )
Setelah uji coba kelompok kecil dilaksanakan maka dilakukan uji coba
kelompok besar. Pada uji coba tahap II, dilakukan di 2 klub berbeda, yaitu SSB
Disporasu dan SSB Gumarang dengan jumlah total 30 peserta. Dapat diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. 100% atlet mengatakan mereka membutuhkan latihan ketepatan.
2. 97% pelatih mengatakan bahwa dengan adanya peralatan akurasi tendangan
bebas dapat lebih mengembangkan ketepatan tendangan bebas.
3. 95% atlet mengatakan bahwa perangkat dilindungi ketika digunakan selama
persiapan.
4. 95% atlet mengatakan bahwa ukuran instrumen yang dibuat tergantung pada
situasi.
5. 100% atlet mengatakan bahwa alatnya tidak sulit untuk dipindahkan ke manamana sesuai keinginan.
6. 90% atlet mengatakan bahwa gadget ini sangat menarik.
7. 96% pelatih mengatakan bahwa gadget itu tidak sulit untuk dibongkar.
8. 97% atlet mengatakan bahwa kekuatan aparat didasarkan pada kasus per kasus.
9. 94% atlet mengatakan perangkat ini tidak sulit untuk digunakan.
10.
96% atlet mengatakan bahwa perangkat ini tidak sulit digunakan untuk
latihan pribadi
Dari hasil pendahuluan pertemuan besar pada peserta setelah melakukan
latihan ketepatan tendangan bebas menggunakan bantuan persiapan ketepatan
tendangan bebas, kemudian peserta diberikan survei untuk diisi sesuai dengan
pengaturan mereka sendiri. Dari hasil penyisihan pertemuan besar dari 30 pesaing
sepak bola dapat dikatakan bahwa persiapan tendangan bebas yang presisi
menggunakan bantuan persiapan tendangan bebas yang tepat telah memenuhi
klasifikasi untuk dilanjutkan dalam penyisihan kelayakan dengan tingkat untuk
pendahuluan pertemuan besar antara 90% - 100 persen.
Sangat mungkin beralasan bahwa latihan ketepatan tendangan bebas dengan
menggunakan alat persiapan ketepatan tendangan bebas ini dapat dilibatkan dan
dapat digunakan untuk melatih kemampuan dan ketepatan individu dalam latihan
ketepatan tendangan bebas sepak bola.
4.6 Penyempurnaan produk
4.6.1 Model Rancangan alat
Gambar 4.10. Model Rancangan alat
4.7 Pembahasan Produk
Pengembangan produk ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
ketepatan atlet saat melakukan tendangan bebas dalam bermain sepak bola.
“Pengembangan Alat Bantu Manekin Untuk Latihan Akurasi tendangan Bebas
Sepak Bola” ini termasuk kategori “Sangat Baik/Digunakan”.
Pernyataan
tersebut dapat diselesaikan dari hasil pemeriksaan evaluasi dari tiga ahli yang
memperoleh persentase sebesar 94%, validasi ahli sepak bola 92%, validasi ahli
olahraga 96%, validasi ahli peralatan 95%, dalam uji coba kecil dengan subjek 15
pesaing dengan 10 pertanyaan mendapatkan tingkat 73% - 88%, dan dalam uji
coba besar dari 30 pesaing dengan 10 pertanyaan, tingkatnya antara 90% - 100
persen.
Alat ini sangat berguna bagi pelatih dalam mempersiapkan atlet untuk
melatih ketepatan tendangan bebas sepak bola. Mengingat percakapan tentang
kemajuan sepak bola mempersiapkan ketepatan tendangandan memiliki
kelebihan, yakni:
1. Atlet lebih enerjik dalam melakukan latihan ketepatan tendangan bebas
dengan memanfaatkan bantuan produk tersebut.
2. Pelaih mendapatkan pengalaman baru dengan latihan tendangan bebas
dengan memanfaatkan bantuan produk ini.
3. Memudahkan pelatih dalam mempersiapkan atlet latihan ketepatan tendangan
bebas sepak bola dengan produk ini.
Dilihat dari kelebihannya tersebut, alat ini juga memiliki beberapa
kekurangan, misalnya tidak menyambungkan secara fisik dengan menginjak kaki
beberapa kali hingga benar-benar masuk.
4.7.1 Kelebihan Alat
1.
Harga terjangkau dan mudah didapat
2.
Tahan Panas Matahari
3.
Tahan terhadap cuaca dingin karena hujan
4.
Mudah dibawa dan dibongkar pasang
4.7.2
Kekurangan Alat
1.
Bahan pipa yang digunakan terbuat dari bahan pvc bukan besi
2.
Bahan pipa yang digunakan sedikit lentur.
3.
Tidak dapat berpindah otomatis
4.
Pemasangan alat masih manual
Download