Uploaded by Kelpin Dwi Amanda

Kisi-kisi Soal Manajemen Pajak

advertisement
Narasi 1:
PT Permata Indah Armada (PKP) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa
Konstruksi, dimana di tahun 2020 PT Permata Indah Armada mendapatkan tender untuk membangun
gudang (Warehouse) milik Perusahaan Swasta PT Soetama Perkasa (Owner). Nilai kontrak pekerjaan
pembangunan Warehouse adalah Rp. 100.000.000.000,00.
Adapun metode pembayaran termin adalah Progressif, dimana pihak PT Permata Indah Armada dapat
mengakui pekerjaannya dengan detail:
No
1
2
3
4
5
Keterangan
Uang Muka
Termin 1
Termin 2
Termin 3
Retensi
Pengakuan
Setelah kontrak dibuat
Progress Pekerjaan 30%
Progress Pekerjaan 50%
Progress Pekerjaan 100%
Setelah bangunan
beropreasi selama 6 bulan
Note : Retensi merupakan uang jaminan
Presentase Pengakuan
10% dari nilai kontrak
30% dari nilai kontrak
50% dari nilai kontrak
100% dari nilai kontrak
5% dari nilai kontrak
Nilai
10.000.000.000
30.000.000.000
20.000.000.000
50.000.000.000
5.000.000.000
Detail diatas merupakan detail penerimaan PT Permata Indah Armada.
Kemudian dalam pembiayaan pembangunan
Rp.100.000.000.000,00 terdiri dari :
No
1
2
3
di
PT
Permata
Jenis Biaya
Nilai
Biaya Pembangunan : Jasa Konstruksi
50.000.000.000
Biaya Pembangunan : Material
30.000.000.000
Biaya Lain (seperti Gaji, Sewa Alat , 20.000.000.000
Operasional, dll)
Indah
Armada
adalah
Keterangan
Biaya Jasa Pembangunan
Biaya Pembelian Material
Biaya Lain-lain
Studi Kasus Manajemen Perpajakan :
I.
II.
(Fokus kepada jenis biaya 1 & 2) terdapat 4 alternatif pembiayaan dalam hal proses
pembangunan Warehouse tersebut, diantaranya :
a. Jika PT Permata Indah Armada tidak ingin repot, maka Pembiayaan 1 & 2 diserahkan
kepada “sub-kontraktor” berupa Badan , atas kedua pembiayaan tersebut maka dikenakan
PPh Pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi (Kualifikasi Menengah);
b. Jika PT Permata Indah Armada Jika PT Permata Indah Armada tidak ingin repot, maka
Pembiayaan 1 & 2 diserahkan kepada “Tenaga Ahli Mandor & Borongan” berupa Orang
Pribadi, atas kedua pembiayaan tersebut maka dikenakan PPh Pasal 21 atas tenaga ahli
orang pribadi;
c. Jika PT Permata Indah Armada membeli materialnya sendiri kemudian Pembiayaan 1
diserahkan kepada “sub-kontraktor” berupa Badan dan dikenakan PPh Pasal 4 ayat 2 atas
jasa konstruksi (Kualifikasi Menengah);
d. Jika PT Permata Indah Armada membeli materialnya sendiri kemudian Pembiayaan 1
diserahkan kepada “Tenaga Ahli Mandor & Borongan” berupa Orang Pribadi dan
dikenakan PPh Pasal 21 atas tenaga ahli orang pribadi;
(Fokus kepada jenis biaya 3) terdiri dari biaya-biaya, diantaranya :
a. Biaya Gaji Rp. 3.454.000.000;
b. Biaya Sewa Alat Berat Rp. 5.500.000.000;
c. Biaya Transportasi Material Rp. 2.000.000.000;
d.
e.
Biaya Sewa Tempat karyawan proyek Rp. 500.000.000
Biaya lain yang bukan objek pajak Rp.8.546.000.000
Soal :
1. Jelaskan secara detail apa itu retensi menurut anda!
2. Bagaimana pencatatan pada transaksi di tiap termin pembayarannya jika ada Uang Muka dan
retensi!
3. Pada studi kasus I (pembiayaan 1 &2), Hitunglah masing-masing dari ke-empat alternatif
tersebut diatas!;
4. Pada studi kasus I (pembiayaan 1 &2), alternatif manakah yang lebih kecil potensi biaya pajak
sehingga memenuhi konsep Tax Saving?;
5. Pada studi kasus II (Pembiayaan 3), biaya mana saja yang menjadi subjek pajak PPh 21, PPh 23
dan PPh Pasal 4 ayat 2 selain jasa konstruksi?
6. Pada studi kasus II (Pembiayaan 3), hitunglah berapa pajak terutang untuk PPh Pasal 23 dan 4
ayat 2 selain jasa konstruksi!.
Narasi 2:
PT Adiyaksa Prima merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang Pengadaan dan Jasa Mesin Trafo,
Selama tahun 2020 PT Adiyaksa Prima mendapatkan 5 tender dimana pemilik tendernya adalah BUMN
(PKP Wajib Pungut), adapun administrasi Pajak Pertambahan Nilai selama tahun 2020 adalah sebagai
berikut :
No
Masa
PPN Penjualan /
PPN Pembelian
Keluaran
/ Masukan
1
Januari
534.000.000
395.000.000
2
Februari
672.000.000
352.000.000
3
Maret
432.000.000
256.000.000
4
April
125.500.000
80.000.000
5
Mei
753.500.000
655.000.000
6
Juni
236.000.000
145.000.000
7
Juli
123.000.000
95.000.000
8
Agustus
673.000.000
489.000.000
9
September
532.000.000
342.000.000
10
Oktober
337.000.000
123.000.000
11
November
572.000.000
354.000.000
12
Desember
899.500.000
650.000.000
Note : Semua PPN Pembelian / Masukan dapat dikreditkan
Keterangan Lebih Bayar
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Kompensasi ke masa berikutnya
Restitusi
Soal :
7. Berapakah Nilai PPN lebih bayar yang direstitusi pada masa Desember 2020?;
8. Apabila terjadi pemeriksaan Restitusi Masa Desember 2020 dan Kompensasi Masa Januari s/d
November 2020, apa konsekuensi yang diterima PT Adiyaksa Prima jika :
a. Terdapat Faktur Pajak Masukan yang cacat sebesar Rp. 100.000.000 di masa
Desember 2020; dan
b. Terdapat Faktur Pajak Masukan yang cacat sebesar 450.000.000 di masa Januari s/d
November 2020.
9. Berapa lama masa pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa atas Restitusi Masa Desember
2020 dan Kompensasi Masa Januari s/d November 2020?
Download