4/8/2022 Berbagai Laju Reaksi Suatu Materi Kinetika Kimia Laju Reaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Pokok Bahasan Air 1. Konsep laju reaksi dan faktor yang mempengaruhi laju reaksi 2. Hubungan konsentrasi dengan laju reaksi 3. Perubahan konsentrasi terhadap waktu 4. Temperatur dan laju reaksi 5. Mekanisme reaksi 6. Katalisis 4 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 1 4/8/2022 1. Konsep Laju reaksi Konsep Laju Reaksi... Laju reaksi adalah : “Besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per satuan waktu”. Laju reaksi = Perubahan konsentrasi • Laju suatu reaksi diukur berdasarkan perubahan konsentrasi terhadap waktu • Contoh untuk reaksi : A B Laju rata rata Δ(molA ) Δ(molB) Δt Δt • Terdapat dua penentuan laju reaksi, Instantaneous Rate = Laju Reaksi Sesaat (instan) yaitu kece- Periode waktu reaksi patan reaksi yang di ukur pada suatu waktu tertentu Laju reaksi dinyatakan sebagai Molaritas/detik atau mol/L detik Average Rate = Laju Reaksi Rata-Rata yaitu kecepatan reaksi rata-rata yang diukur sejak dari awal reaksi sampai reaksi dihentikan atau berakhir 6 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsep Laju Reaksi… Konsep Laju Reaksi… • Reaksi : A B • Ke dua Laju reaksi ini Instantaneous Rate = Laju Reaksi Sesaat (Instan) dan Average Rate = Laju Reaksi Rata-Rata dapat dihitung melalui, Reaksi : A B [A] awal = 1 mol A • Berkurangnya [A] Laju berkurangnya A [ A]t2 [ A]t1 t 2 t1 [ A] t Dibedakan dengan tanda minus untuk mendapatkan nilai positiv • Bertambahnya [B] Laju pembentukan B [ B ]t 2 [ B ]t 1 t 2 t1 [ B ] 7 t RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI • Pada saat awal atau t1 = 0, terdapat 1 mol A (bulatan merah dan tidak terdapat B bulatan biru) • Pada t2 = 20 detik, terdapat 0,54 mol A dan 0,46 mol B • Pada t3 = 40 detik, terdapat 0,30 mol A dan 0,70 mol B8 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 2 4/8/2022 Konsep Laju Reaksi… Konsep Laju Reaksi… Laju = rate= Ʋ = Δ[B]/Δt =−Δ[A]/Δt Kecepatan laju setelah 20 detik (t2) dapat dihitung dengan 2 cara, 1. Laju pembentukan produk (perubahan mol B per satuan waktu), atau 2. Laju berkurangnya reaktan (perubahan mol A per satuan waktu) Laju rata rata berkurangnya A B A Δ[B] Laju r ν Δt Laju r ν Δ[A] Δt t 2 t1 Δ[A] Δt 0,54 M 1,00 M 2,3x10 2 M/detik 20 detik 0 Laju rata rata pembentukan B 9 [A]t 2 [A]t1 [ B ]t2 [ B ]t1 t 2 t1 [ B ] t 0,46 M 0,00 M 2,3 x10 2 M/detik 20detik 0 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsep Laju Reaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsep Laju Reaksi Misal :Hidrolisa Butil khlorida dalam air Satuan laju adalah Molaritas per satuan waktu (M/L) Laju Reaksi rata-rata atau kecepatan Reaksi Rata-Rata, dihitung dari awal reaksi sampai reaksi berakhir atau reaksi dihentikan atau sesuai pertanyaan soal C4H9Cl(aq) + H2O(l) → C4H9OH(aq) + HCl(aq) Tabel Data Laju Reaksi C4H9Cl dengan Air Laju rata-rata berkurangnya A = 0,30 Μ 1,00 Μ 1,75 x 10 2 Μ/ detik 40detik 0 Laju rata-rata bertambahnya B = ???? 11 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 12 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 3 4/8/2022 Konsep Laju Reaksi Konsep Laju Reaksi C4H9Cl(aq) + H2O(l) → C4H9OH(aq) + HCl(aq) • Plot [C4H9Cl] terhadap waktu • Laju Reaksi pada setiap saat adalah kemiringan kurva dan tidak sama dengan laju rata-rata Laju Reaksi pada t = 0 (laju awal) • Yang dimaksud dengan laju adalah laju pada setiap saat, bukan laju rata-rata • Laju Reaksi sesaat • Jalannya reaksi dapat diikuti dengan bermacam cara, misal (instan/spontan) bertambah kecil seiring bertambahnya waktu pada reaksi dekomposisi N2O5 dalam pelarut CCl4 Laju Reaksi pada t = 600 det • Reaksi diatas, rasio C4H9Cl terhadap C4H9OH adalah 1:1 2 N2O5(pelarut) → 4 NO2(pelarut) + O2(gas) • Reaksi dapat diikuti dengan memonitor kenaikan tekanan gas O2, dimana banyaknya mol gas dihitung menggunakan persamaan gas ideal, pV = nRT dan sesuai stokiometri, reaksi pembentukan 1 mol O2 ekivalen dengan hilangnya 2 mol N2O5 • Jadi, laju menghilangnya C4H9Cl sama dengan laju terbentuknya C4H9OH. Waktu (detik) 13 14 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsep Laju Reaksi Laju reaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju dan Stokiometri Reaksi [ N 2O5 ] t • Laju berkurangnya tiap reaktan dan laju bertambahnya tiap produk reaksi harus mengikuti stokiometri reaksi : 2 HI(g) H2(g) + I2(g) • dimana 2 mol HI terurai menjadi1 mol H2 dan 1 mol I2, [N2O5] mol/L sehingga laju berkurangnya HI adalah dua kali laju pembentukan H2 dan I2 sehingga untuk menyamakan laju, maka laju berkurangnya HI harus dibagi dua, atau : Laju 1 [HI ] [H 2 ] [I 2 ] 2 t t t • Untuk reaksi umum : aA + bB Kimia Dasar II, Dept. Kimia, Time FMIPA-UI, 2009 15 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju cC + dD 1 [ A ] 1 [B] 1 [C] 1 [D] a t b t c t d t berlaku : 16 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 4 4/8/2022 Contoh Laju dan Stokiometri Reaksi Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi per satuan waktu. Contoh, aA+bB Hubungan laju reaksi di atas adalah: rate a1 d[A] d[B] 1 d[C] 1 d[D] b1 c d dt dt dt dt Persamaan reaksi setara dari pembentukkan amonia adalah: N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g) Jika diketahui pada suatu t, laju pertambahan NH3 adalah 0,05 mol/Ldet, maka tentukan: a. Perbandingan laju reaksi ketiga zat b. Laju pengurangan pereaksi N2 c. Laju pengurangan pereaksi H2 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Jawab RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju = () a. Laju perubahan konsentrasi zat-zat adalah: - Δ[N2] = - 1 Δ[H2] = + 1 Δ[NH 3] Δt 3 Δt 2 Δt N2 = 1/3 H2 = ½ NH3 C o n c e n t r a t i o n b. Laju pengurangan pereaksi N2 adalah N2 = ½ NH3 = ½ x 0,05 M/det = 0,025 M/det c. Laju pengurangan pereaksi H2 adalah 1/3 H2 = ½ NH3 H2 = 3/2 NH3 = 3/2 x 0,05 M/det = 0,075 M/det As the reaction progresses the concentration H2 goes down [H2] Time RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 5 4/8/2022 As the reaction progresses the concentration N2 goes down 1/3 as fast C o n c e n t r a t i o n C o n c e n t r a t i o n [N2] [H2] As the reaction progresses the concentration NH3 goes up. [N2] [H2] [NH3] Time Time RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Bagaimana nilai laju reaksi diukur? Waktu (det) 0 50 100 150 200 250 300 350 [HI] (mol/L) 0,100 0,072 0,056 0,046 0,039 0,034 0,030 0,027 Nilai laju reaksi diperoleh dari eksperimen. Reaksinya: 2 HI (g) → H2 (g) + I2 (g) Sebanyak 0,10 mol HI terurai membentuk H2 dan I2. Setiap selang waktu 50 detik, konsentrasi HI diukur. - Δ[HI] HI = Δt RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju penguraian HI pada tiga selang waktu pertama waktu Laju penguraian HI -4 0-50 detik -Δ[HI] = -(0,072 - 0,10)M = 5,60 x 10 M/det Δt (50 – 0) det 50-100det -Δ[HI]= -(0,056 - 0,072)M = 3,20 x 10-4 M/det Δt (100 - 50) det 100-150dt -Δ[HI]= -(0,046 - 0,056)M = 2,00 x 10-4 M/det Δt (150 – 100) det Makin lama waktu reaksi makin menurun laju reaksinya (lambat) reaksinya RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 6 4/8/2022 2. Konsentrasi dan Laju Reaksi Konsentrasi dan Laju Reaksi... • Hukum laju dan tetapan laju Pada umumnya laju bertambah dengan meningkatnya konsentrasi, seperti laju pada awal reaksi bergantung pada konsentrasi awal reaktan : NH4+(aq) + NO2-(aq) → N2(g) + 2 H2O(l) No percobaan Konsentrasi awal NH4 + (M) Konsentrasi awal NO2 - (M) Laju awal teramati (M/detik) 1 0,0100 0,200 2 0,0200 0,200 10,8 x 10 3 0,0400 0,200 21,5 x 10 4 0,0600 0,200 32,3 x 10 5 0,200 0,0202 10,8 x 10 6 0,200 0,0404 21,6 x 10 7 0,200 0,0606 32,4 x 10 8 0,200 0,0808 43,3 x 10 5,4 x 10 -7 25 Berdasarkan table Reaksi NH4+(aq) + NO2-(aq) → N2(g) + 2 H2O(l) Pada urutan tabel 1-4 terlihat bahwa pada [NO2-] tetap dan berbagai [NH4+] awal kecepatan reaksi berbeda Reaksi ke dua mempunyai kecepatan 2x dari reaksi pertama. Reaksi ke tiga 4x lebih cepat dari reaksi pertama, dst. Sebaliknya [NH4+] awal tetap dan [NO2-] beragam, reaksi ke enam kecepatan reaksinya 2x reaksi ke 5 dan reaksi ke tujuh 3x kecepatan reaksi ke 5. Jadi kecepatan reaksi sangat tergantung dari konsentrasi (jumlah) zat pereaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsentrasi dan Laju Reaksi... Konsentrasi dan Laju Reaksi... Data menujukkan bahwa dengan merubah konsentrasi [NH4+] atau [NO2-] laju reaksi juga berubah, dimana laju berbanding langsung dengan konsentrasi reaktan : Laju = k [NH4+][NO2-] Untuk reaksi umum : a A + b B → c C + d D RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI berlaku : Berdasarkan tabel Reaksi NH4+(aq) + NO2-(aq) → N2(g) + 2 H2O(l) Kita dapat menghitung nilai konstanta kecepatan reaksi, (k) dari reaksi no. 1. ; 5.4*10-7 M/s = k (0.0100 M)(0.200 M) Laju = k [A]m [B]n k= Hukum Kecepatan Reaksi selalu ditentukan oleh konsentrasi pereaksi dimana : k = disebut tetapan laju, nilainya berubah sesuai dengan temperature Nilai eksponen m dan n umumnya kecil dan merupakan bilangan bulat 27 (0, 1 atau 2) dan tidak harus sama dengan koefisien reaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 5.4*10-7 M/s = 2.7 * 10-4 M-1s-1 (0.0100 M)(0.200 M) Perhitungan nilai k seharusnya sama jika dihitung pada reaksi di nomor lainnya Jika Hukum kecepatan reaksi dan nilai k sudah didapat, maka kita RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 7 4/8/2022 Konsentrasi dan Laju Reaksi... Konsentrasi dan Laju Reaksi... Jika Hukum kecepatan reaksi dan nilai k sudah didapat, maka kita kita dapat menghitung kecepatan reaksi pada berbagai konsentrasi [NH4+] dan [NO2-] Berdasarkan table Reaksi • Orde reaksi Bentuk umum hukum laju atau persamaan laju reaksi : Laju = k [Reaktan 1]m [Reaktan 2]n Eksponen pada hukum laju menunjukkan bagaimana laju dipengaruhi oleh konsentrasi masing-masing reaktan NH4+(aq) + NO2-(aq) → N2(g) + 2 H2O(l) Reaksi orde ke nol, adalah bila perubahan konsentrasi tidak ber- Contoh; [NH4+] = 0.100 M dan [NO2-] = 0.100 M m = 1 dan n =1 ; k = 2.7*10-4 M-1s-1 pengaruh pada laju reaksi Orde reaksi tidak harus merupakan bilangan bulat dan tidak harus sesuai dengan stokiometri reaksi, Laju = k [NH4+][NO2-] = (2.7*10-4 M-1s-1)(0.100 M)(0.100 M) Contoh : = 2.7*10-6 M/s 2 N2O5(g) → 4 NO2(g) + O2(g) laju = k [N2O5] CHCl3(g) + Cl2(g) → CCl4(g) + HCl(g) laju = k [CHCl3][Cl2]301/2 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Konsentrasi dan Laju Reaksi... Konsentrasi dan Laju Reaksi... • Menentukan hukum laju menggunakan laju awal Hukum laju tidak dapat diprediksikan dari persamaan reaksi, tetapi ditentukan dari percobaan Hukum laju sering kali ditentukan menggunakan metode laju awal, yaitu dengan mengamati pengaruh variasi konsentrasi awal reaktan terhadap laju awal Misal laju awal reaksi A + B → C konsentrasi A dan B yang berbeda : diukur pada beberapa No Percobaan [A] (M) [B] (M) Laju awal (M/detik) 1 0,100 0,100 4,0 x 10-5 2 0,100 0,200 4,0 x 10-5 3 0,200 0,100 16,0 x 10-5 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Tentukan : (a) hukum laju reaksi, (b) nilai tetapan laju dan (c) laju reaksi bila [A] = 0,050M dan [B] = 0,100M Laju2 4,0 x10 5 M / det ik k[0,100 M ]m [0,200 M ]n 2n Laju1 4,0 x10 5 M / det ik k[0,100 M ]m [0,100 M ]n atau n = 0 Laju3 16,0 x10 5 M / det ik k[0,200 M ]m [0,100 M ]n 4 2m Laju1 4,0 x10 5 M / det ik k[0,100 M ]m [0,100 M ]n atau m = 2 Jadi laju = k [A]2 4,0 x 10-5 = k (0.1)2 k = 4,0 x 10-5 / (0.1)2 k = 4,0 x 10-3 M-1 detik-1 31 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju = (4,0x10-3 M-1 detik-1)(0,050M)2 = 1,0x10-5 M/detik 32 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 8 4/8/2022 Perubahan Laju dengan Waktu… 3. Perubahan Laju dengan Waktu • Reaksi orde satu : A Produk ln[ A]t ln[ A]0 kt atau [ A]t [ A]0 atau t d [ A] kdt [ A] 0 ln ln[CH 3 NC ]t kt ln[CH 3 NC ]0 [ A]t kt [ A]0 [ A]t [ A]0 exp( kt ) Bentuk hukum laju ini disebut hukum laju terintegrasi Untuk membuktikan apakah suatu reaksi merupakan reaksi orde satu : 33 Grafik ln [A]t terhadap waktu akan memberikan garis lurus Pada tekanan, CH3NC [ A] k[ A] t Tekanan, CH3NC (torr) Laju Contoh : konversi metil isonitril (CH3NC) menjadi asetonitril (CH3CN) dengan persamaan laju : Waktu (detik) Waktu (detik) RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Perubahan Laju dengan Waktu… Perubahan Laju dengan Waktu… t Contoh : reaksi dekomposisi nitrogen dioksida dalam fase gas pada 300oC : NO2(g) → NO(g) + ½ O2(g) 0 Tentukan orde reaksi menggunakan hukum laju terintegrasi dari data berikut : • Reaksi orde dua : A Produk atau A + B Produk Laju [ A ] k[ A ]2 t 1 1 kt [ A]t [ A]0 [ A ]t d[ A] [ A ]0 [ A]2 atau 34 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI kdt 1 1 kt [ A]t [ A]0 Bila reaksi merupakan reaksi orde dua, maka plot 1/[A]t terhadap t akan menghasilkan garis lurus dengan kemiringan yang sama dengan nilai k dan potongan sumbu y merupakan nilai 1/[A]0 35 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Waktu (detik) [NO2](M) 0.0 0.01000 50.0 0.00787 100.0 0.00649 200.0 0.00481 300.0 0.00380 Karena reaksi dapat merupakan reaksi orde satu atau orde 36 dua, maka dibuat grafik ln [NO2] dan 1/[NO2] terhadap waktu RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 9 4/8/2022 Waktu Paruh Perubahan Laju dengan Waktu… [NO2] (M) ln [NO2] 1/[NO2] 0.0 0.01000 -4.610 100 50.0 0.00787 -4.845 127 100.0 0.00649 -5.038 154 200.0 0.00481 -5.337 208 300.0 0.00380 -5.573 263 • Waktu paruh, t1/2 adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaksi sampai dicapai konsentrasi [A]t = ½ [A]0 Reaksi orde satu : t1 2 0.693 ln 1 2 k k Reaksi orde dua : t1 2 1 k A 0 Tekanan, CH3NC (torr) Waktu (det) Waktu (detik) (detik) Waktu 37 38 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 4. Temperatur dan Laju Reaksi RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Temperatur dan Laju Reaksi … • Model tumbukan : • Model tumbukan - Reaksi akan berlangsung jika molekul-molekul pereaksi Umumnya jika temperatur dinaikkan, reaksi berlangsung lebih cepat, karena tetapan laju reaksi juga meningkat dengan naiknya temperatur bertumbukan secara efektiv - Makin banyak jumlah tumbukan per detiknya, maka makin cepat laju reaksi - Makin besar konsentrasi reaktan, maka makin besar probabilitas tumbukan yang menyebabkan naiknya laju reaksi Contoh : - Makin tinggi temperatur, makin cepat molekul bergerak transformasi metil isonitril sehingga lebih sering bertumbukan dengan energi yang lebih besar yang menyebabkan laju reaksi meningkat - tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan produk reaksi Suhu (°C) 39 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 40 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 10 4/8/2022 Temperatur dan Laju Reaksi … Temperatur dan Laju Reaksi … • Faktor orientasi supaya terjadi reaksi, molekul reaktan harus bertumbukan dengan orientasi yang benar dan dengan energi yang mencukupi untuk membentuk produk Contoh : Cl + NOCl Energi aktivasi Arrhenius menyatakan : molekul harus memiliki sejumlah energi minimum untuk bereaksi, karena : • untuk membentuk produk, ikatan-ikatan dalam molekul reaktan harus diputuskan NO + Cl2 • pemutusan ikatan membutuhkan energi Tumbukan Sebelum tumbukan Tumbukan efektif Sesudah tumbukan Energi aktivasi, Ea adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk menginisiasi reaksi kimia Contoh : penataan ulang metil isonitril H3C N C Sebelum tumbukan Tumbukan Tumbukan tidak efektif H3C Sesudah tumbukan 41 N C H3C C N 42 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Profil Energi Isomerisasi Metil Isonitril Temperatur dan Laju Reaksi … Pada H3C–N≡C, ikatan C–N≡C tertekuk sampai ikatan C-N putus dan bagian N≡C tegak lurus terhadap H3C Struktur ini disebut kompleks teraktivasi atau keadaan transisi Setelah ikatan C–N putus, bagian N≡C dapat berputar lebih lanjut membentuk ikatan C–C≡N Perubahan energi untuk reaksi berbeda antara CH3NC dan CH3CN juga energi aktivasi berbeda antara reaktan, CH3NC dan keadaan transisi Laju tergantung pada Ea Energi → Energi yang dibutuhkan untuk memutar/memilin dan memutuskan ikatan, disebut energi aktivasi, Ea Jalur Reaksi Reaksi CH3NC CH 3CN adalah eksoterm dan reaksi kebalikannya adalah endoterm 43 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 44 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 11 4/8/2022 Temperatur dan Laju Reaksi … Temperatur dan Laju Reaksi … Fraksi molekul dengan energi yang sama atau lebih besar dari Ea : f e • Persamaan Arrhenius : Ea / RT k Ae Ea RT dimana : Fraksi molekul k adalah tetapan laju, Ea adalah energi aktivasi, R adalah tetapan gas (8,314 J/K-mol) dan T adalah temperatur Kelvin A disebut faktor frekuensi, merupakan ukuran probabilitas untuk tumbukan yang menghasilkan produk A dan Ea adalah spesifik untuk reaksi tertentu 45 46 Energi Kinetik RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Temperatur dan Laju Reaksi … RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Temperatur dan Laju Reaksi … • Penentuan energi aktivasi Ea dan A dapat ditentukan secara grafik dari persamaan Arrhenius E ln k a ln A RT • Penentuan energi aktivasi Bila tidak tersedia data yang cukup banyak, energi aktivasi dapat ditentukan berdasarkan persamaan : ln k 1 Plot ln k terhadap 1/T akan menghasilkan garis lurus dengan kemiringan – Ea/R dan intersep ln A Ea ln A RT 1 and ln k 2 Ea ln A RT 2 E E ln k 1 ln k 2 a ln A a ln A RT RT 1 2 ln 47 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI k1 E a 1 1 k 2 R T 2 T1 48 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 12 4/8/2022 5. Mekanisme Reaksi Mekanisme Reaksi… • Hukum laju tahapan elementer : • Mekanisme reaksi: Proses yang menggambarkan terjadinya reaksi kimia disebut, yang secara terperinci menjelaskan bagaimana suatu ikatan terputus dan terbentuk dengan perubahan relatif posisi atom-atom selama reaksi • Reaksi elementer atau tahapan elementer adalah setiap tahapan reaksi tunggal • Molekularitas adalah jumlah molekul yang berpartisipasi sebagai reaktan dalam setiap tahapan elementer : unimolekular ; bimolekular ; termolekular 49 - unimolekular proses adalah reaksi orde satu - bimolekular proses adalah reaksi orde dua - termolekular proses adalah reaksi orde tiga Tahapan Elementer dan Persamaan Laju Reaksinya Molekul Tahap Elementer Laju Reaksi Unimolekuler A → Produk Laju = k[A] Bimolekuler A + A → Produk Laju = k[A]2 Bimolekuler A + B → Produk Laju = K[A][B] Termolekuler A+A+A→ Produk Laju = k[A]3 Termolekuler A+A+B→ Produk Laju = k[A]2[B] Termolekuler A+B+C→ Produk Laju = k[A][B][C] 50 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Mekanisme Reaksi… Mekanisme Reaksi… Mekanisme tahapan reaksi; 1. Mekanisme reaksi multi tahapan Beberapa reaksi berlangsung dengan lebih dari satu tahapan reaksi, seperti : NO2(g) + NO2(g) NO3(g) + NO(g) NO3(g) + CO(g) NO2(g) + CO2(g) NO2(g) + CO(g) NO(g) + CO2(g) Step 1: NO(g) + Br2(g) Step 2: NOBr2(g) + NO(g) k1 k-1 k2 NOBr2(g) (fast) 2NOBr(g) (slow) Berdasarkan Tahap Reaksi 2 : Hukum laju mekanisme multi tahapan ditentukan oleh tahapan elementer yang paling lambat (reaksi penentu laju) 2. Mekanisme dengan tahapan reaksi awal yang cepat Contoh : 2 NO(g) + Br2(g) 2 NOBr(g) Laju k[ NO ]2 [ Br2 ] RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Laju = k2 [NOBr2(g)][NO(g)] Hukum laju tidak boleh tergantung pada konsentrasi intermediet karena tidak stabil). Sehingga jika NOBr2 tidak stabil, maka pada keseimbangan tahapan reaksi 1 diperoleh : [NOBr2(g)] = k1/k-1 [NO(g)][Br2(g)] 51 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 13 4/8/2022 6. Katalis Mekanisme Reaksi… Katalis berperan meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif Dari definisi keseimbangan : Katalis meningkatkan nilai k dengan meningkatkan nilai A atau menurunkan nilai Ea k1 [NO(g)][Br2(g)] = k-1 [NOBr2(g)] Reaksi tanpa katalis k Ae [NOBr2(g)] = k1/k-1 [NO(g)][Br2(g)] Ea Reaksi dengan katalis RT Energi → Laju = k2 [NOBr2(g)][NO(g)] sehingga hukum laju keseluruhan reaksi adalah : Jalur reaksi k k Laju k 2 1 [ NO][ Br2 ][ NO] k 2 1 [ NO]2 [ Br2 ] k 1 k 1 53 Berdasarkan fasa katalis dan senyawa yang bereaksi, katalis dibagi 2 : 1. Katalis homogen 54 2. Katalis heterogen RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Katalis … Katalis … 2.Katalisis heterogen 1. Katalis homogen Fase katalis sama dengan fase reaktan Fase katalis berbeda dari fase reaktan, seperti katalis berbentuk padatan dan reaktannya gas atau cairan Katalis mempercepat laju reaksi kimia dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi Tahap awal adalah adorpsi (ikatan molekul reaktan pada permukaan katalis) Contoh : hidrogen peroksida terurai sangat lambat, Molekul teradsorpsi pada sisi aktif katalis 2 H2O2(aq) → 2 H 2O(l) + O2(g) tetapi dengan adanya ion sangat cepat : Br- Spesies teradorpsi (atom atau ion) adalah sangat reaktif reaksi dekomposisi berjalan 2 Br-(aq) + H2O2(aq) + 2 H+(aq) → Br2(aq) + 2 H2O(l) Br2(aq) + H2O2(aq) → 2 Br-(aq) + 2 H+(aq) + O2(g) 55 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 56 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 14 4/8/2022 Katalis … Katalis… Contoh : reaksi katalisis hidrogenasi etilen : C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) H 136kJ / mol • Enzim Enzim adalah katalis biologis dan kebanyakan merupakan molekul protein dengan massa yang sangat besar Enzim memiliki bentuk yang sangat spesifik dan mengkatalisis reaksi secara sangat spesifik Substrat bereaksi pada sisi aktif enzim dengan cara terkunci pada enzim dan terjadi reaksi yang sangat cepat. Hanya substrat yang sesuai dengan enzim dapat masuk dan ikut serta pada reaksi. 57 58 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Rangkuman Katalis … enzim Produk Substrat Enzim Kompleks enzim-substrat RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Enzim 59 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 1. Laju suatu reaksi diukur berdasarkan perubahan konsentrasi dengan waktu 2. Pada umumnya laju bertambah dengan meningkatnya konsentrasi. Reaksi orde ke nol: bila konsentrasi tidak berpengaruh pada laju 3. Perubahan konsentrasi terhadap waktu ditunjukkan oleh orde reaksi 4. Kebanyakan reaksi berlangsung lebih cepat bila temperatur dinaikkan 5. Mekanisme reaksi menggambarkan terjadinya reaksi kimia, yang secara terperinci menjelaskan bagaimana suatu ikatan terputus dan terbentuk dengan perubahan relatif posisi atom-atom selama reaksi 6. Katalis dapat mempercepat terjadinya reaksi dengan cara menu60 runkan energi aktivasi dari reaksi tersebut RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 15 4/8/2022 Konsentrasi Larutan Daftar Pustaka Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat ter Brown, LeMay, Bursten, Murphy, “ Chemistry The Central Science”, 11th eds, Pearson Educational International, 2009, 572 – 625 larut dengan pelarut. Konsentrasi : Molalitas (m) : jumlah mol zat (ion or molekul) per kilogram pelarut. Molaritas (M) : jumlah mol zat (ion or molekul) per liter larutan. Persen Berat (% m) : berat zat terlarut per berat total larutan x 100 % Fraksi mol 61 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI ( A) : mol zat terlarut per total jumlah mol larutan RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Hitunglah masa O2 yang dihasilkan dari pemanasan 100 g kalium klorat KClO3? 2 KClO3 3 O2 + 2 KCl 100 g Mol KClO3 = Mol O2 = 100 g (122,6 g/mol KClO3) = 0,8156 mol (0,8156 mol KClO3) (3 mol O2) (2 mol KClO3) = 1,223mol Massa O2 = 1,2235 mol O2 x 32 g/mol O2 = 39,1517 g O2 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 16 4/8/2022 21.4.2. 65 RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI Atas Perhatiannya & Mohon Ma’af Apabila Ada Kesalahan RB≈Dept. Kimia FMIPA-UI 17