Uploaded by 17_Lia Albarokah

ANALISIS JURNAL MASALAH DAN PEMECAHANNYA DALAM PENDIDIKAN KIMIA

advertisement
MASALAH DAN PEMECAHANNYA DALAM PENDIDIKAN KIMIA
“Artikel Permasalahan Penilaian Kompetensi Siswa”
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Endang Widjajanti L. fx, M.S
Dr. Antuni Wiyarsi, M. Sc
Oleh :
Lia Albarokah
NIM. 21328251069
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERISITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
A. Pendahuluan
Tantangan terberat dunia saat ini adalah memberantas Covid-19. Akibat
penyebarluasan virus yang tidak terhindarkan ke seluruh penjuru negara, maka World
Health Organization (WHO) mendeklarasikan bahwa Covid-19 sebagai pandemi
global (Kusumaningrum, 2020). Oleh karena itu setiap Negara yang terdampak
pandemi covid-19 memberlakukan berbagai kebijakan dalam segala aspek untuk
memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini. Aspek yang cukup
memberikan pengaruh secara signifikan selama pandemi covid-19 adalah pendidikan.
Adanya pembatasan sosial terhadap segala kegiatan, membuat proses pembelajaran
yang biasanya dilakukan didalam kelas atau secara tatap muka bersama guru/dosen
harus dialihkan ke pembelajaran daring atau pembelajaran secara online.
Pembelajaran daring ini merupakan salah satu cara alternatif selama pandemi covid19. Pembelajaran daring merupakan suatu proses kegiatan pemanfaatan jaringan
internet dalam proses pembelajaran, yang mana peserta didik memiliki keleluasaan
dalam waktu belajar sehingga peserta didik dapat belajar dimanapun dan kapanpun
guna mendukung program social distancing selama pandemi covid-19. Peserta didik
dapat berinteraksi dengan guru melalui beberapa aplikasi diantaranya Google
Classroom, Video Converence (google meet dan zoom meeting) atau melalui
Whatsapp Group (Dewi, 2020).
Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah penilaian. Penilaian
memiliki kedudukan yang tinggi dalam “Taksonomi Bloom” pada ranah
pengetahuan. Menilai merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh
pendidik. Penilaian kompetensi siswa dilakukan untuk mengetahui penguasaan
terhadap materi pembelajaran dan mengetahui keefektifan proses pembelajaran yang
telah berlangsung. Penilaian kompetensi siswa oleh guru/dosen mencakup ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif untuk mengukur pengetahuan
siswa, ranah afektif untuk mengukur sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran dan
ranah
psikomotorik
untuk
mengukur
keterampilan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Namun, selama pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak jangka
pendek pada keberlangsungan pembelajaran terutama pada aktivitas penilaian
(assessment). Penilaian (assessment) siswa ini menjadi tantangan bagi institusi
pendidikan tinggi maupun sekolah menengah atas selama pembelajaran daring.
Penilaian kompetensi siswa tentunya harus mengikuti sistem pembelajaran, dimana
pembelajaran dilakukan secara online penilaian tentunya juga dilakukan secara
online atau yang disebut juga online assessment. Selama proses penilaian yang
dilakukan secara online ini tentunya memiliki kekurangan dibandingkan penilaian
yang dilakukan didalam kelas dengan pengamatan secara langsung oleh guru/dosen.
Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut dengan menganalisis tiga jurnal
internasional bereputasi terkait masalah penilaian kompetensi siswa untuk
menemukan solusi dari masalah yang telah dipaparkan.
B. Analisis Jurnal Masalah Penilaian Kompetensi Siswa Dan Pemecahannya
Ketiga jurnal ini membahas masalah dengan fokus kajian tentang
permasalahan online assessment selama masa pandemic covid-19. Berikut adalah
analisis dari ketiga jurnal:
1. JURNAL 1
a. Identitas Jurnal
The Use Of Quizizz As An Online Assessment
Judul
Application For Science Learning In The Pandemic
Era
Tahun terbit
2020
Penulis
M. S. Darmawan, F. Daeni, P. Listiaji
Nama jurnal
Jurnal Pendidikan IPA
Indeks
b. Permasalahan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan, dkk (2020)
masa pandemi berdampak pada sistem pendidikan dimana kegiatan
pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan secara
online. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah penilaian. Untuk
mendukung proses penilaian secara online (Online assessment), diperlukan
aplikasi berbasis teknologi informasi (IT) yang tepat dan cepat. Penggunaan
teknologi informasi dalam pembelajaran online dapat meningkatkan
partisipasi dan motivasi siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif
(Mac Namara dan Murphy, 2017). Online assessment juga mampu
memberikan umpan balik yang akurat mengenai hasil pekerjaan siswa dalam
ujian. Untuk mendukung penilaian secara online, diperlukan pemanfaatan
teknologi informasi berupa aplikasi digital yang dapat mendorong dosen atau
guru untuk peka terhadap teknologi. Karena penguasaan teknologi sangat
dibutuhkan di era revolusi industri 4.0 saat ini terutama pada kondisi pandemi
seperti sekarang.
c. Solusi
Adapun solusi yang diberikan terhadap permasalahan Online
assessment pada masa pandemic covid-19 adalah dengan penggunaan aplikasi
penilaian online seperti quizizz. Quizizz adalah aplikasi berbasis pendidikan
yang menerapkan konsep gamification dimana siswa dapat melakukan
pembelajaran sekaligus guru dapat melakukan penilaian secara online selama
pembelajaran daring (Mac Namara dan Murphy, 2017). Aplikasi Quizizz
dapat menampilkan data siswa berupa skor menjadi 3 bagian yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Siswa dapat mencapai nilai tinggi ketika mereka
mendapatkan nilai di atas nilai rata-rata kelas. Siswa mencapai nilai sedang
ketika mereka mendapatkan nilai rata-rata kelas dengan tepat. Siswa dapat
mencapai nilai rendah ketika mereka mendapatkan nilai di bawah nilai ratarata kelas. Dosen dan guru juga dapat mendownload data laporan skor siswa
dalam bentuk file excel, sehingga pelaksanaan Online assessment lebih
efisien.
Penggunaan aplikasi
Quizizz dalam
Online
assessment
pada
pembelajaran IPA di era pandemi ini sangat bermanfaat bagi guru atau dosen
karena dapat memberikan laporan hasil ujian dengan cepat beserta
analisisnya. Selain itu, siswa merespon positif menggunakan aplikasi Quizizz
karena dapat menjawab benar atau salah secara langsung. Pemeringkatan hasil
ujian siswa juga meningkatkan motivasi dan minat siswa. Kelebihan lain dari
aplikasi Quizizz ini adalah soal-soal dapat disusun secara acak sehingga setiap
siswa tidak akan mendapatkan soal yang sama dalam waktu yang bersamaan.
Selain itu, setiap sesi kuis yang diberikan oleh guru atau dosen memiliki kode
akses yang unik sehingga kerahasiaannya lebih terjamin (Rahmad.dkk, 2019).
Quizizz adalah aplikasi alternatif untuk sistem penilaian formatif
(Saleh dan Sulaiman, 2019). Data yang didapatkan dalam penelitian ini
berupa hasil nilai ujian siswa yang bisa didapatkan secara langsung dari
aplikasi Quizziz sehingga mudahkan guru/dosen dalam melakukan proses
penilaian.
Salah satu faktor yang menyebabkan siswa mendapatkan nilai rendah
adalah masalah teknis dimana siswa kesulitan mengoperasikan Quizizz karena
baru pertama kali. Namun, siswa tertarik dengan Quizizz karena dapat
langsung melihat skornya. Selain itu, dari hasil angket respon peserta didik
didapatkan respon positif tertinggi pada pernyataan “aplikasi Quizizz sangat
cocok diterapkan sebagai penilaian online di era pandemi dimana mahasiswa
dapat mengakses ujian online dari rumah tanpa harus datang ke kampus”.
2. JURNAL 2
a. Identitas jurnal
Judul
Tahun terbit
Penulis
Nama jurnal
Indeks
Minimize Online Cheating for Online Assessments
During COVID-19 Pandemic
2020
Joseph G. Nguyen, Kristopher J. Keuseman, dan
Jonathan J. Humston
Journal of Chemical Education
b. Permasalahan
Selama pandemi covid-19, perguruan tinggi diseluruh dunia bertransisi
kepada penilaian secara online (online assessment). Namun, ada banyak
tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menerapkan penilaian
secara online ini. Kegiatan mencontek saat ujian menjadi perhatian utama
diseluruh kampus selama musim semi tahun 2020 ketika perguruan tinggi
menutup kampus mereka untuk membantu membatasi penyebaran covid-19.
Kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan
secara
online
memberikan
kemudahan kepada siswa untuk melakukan tindakan kecurangan seperti
mencari jawaban dari situs-situs internet terhadap tugas atau ujian yang
diberikan. Lebih dari 70% mahasiswa mengaku mencontek saat ujian selama
pembelajaran daring. Keterbatasan finansial perguruan tinggi membuat
mereka tidak bisa berinvestasi dalam teknologi anticheating karena harga
yang ditawarkan sangat mahal. Bentuk teknologi anticheating ini adalah
aplikasi atau browser pengawasam ujian secara online seperti aplikasi CBT
(computer base test). Oleh karena itu, penting untuk institusi menemukan
langkah-langkah efektif yang meminimalkan biaya dalam mengatasi
kecurangan dalam pelaksanaan penilaian kompetensi siswa secara online.
c. Solusi
Solusi yang diberikan dari permasalahan penilaian kompetensi dalam
penelitian ini ialah dengan menggunakan format soal ujian pilihan ganda
berpikir tingkat tinggi dan jawaban singkat berpikir tingkat tinggi. Namun,
kedua jenis pertanyaan tersebut memiliki tantangannya masing-masing.
Umumnya lebih mudah untuk menulis pertanyaan jawaban singkat tingkat
tinggi tetapi untuk proses penilaiannya cukup memakan waktu. Soal pilihan
ganda dapat menjadi efisien, objektif, mudah dinilai secara otomatis, dan
dapat berhasil digunakan untuk menilai berbagai hasil belajar. Karena
pertanyaan pilihan ganda merupakan penilaian yang paling sering digunakan
untuk mengukur hasil belajar. Salah satu strategi untuk membuat pertanyaan
pilihan ganda berpikir tingkat tinggi adalah dengan membuat wacana terkait
dalam kehidupan sehari-hari seperti contoh berikut:
Pencarian untuk pertanyaan yang menggabungkan informasi terkait materi
kimia dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk wacana menghasilkan
pencarian kosong pada internet dan menyulitkan siswa untuk mencari
jawabannya. Sehingga strategi ini dapat meminimalkan kemampuan untuk
menyontek secara online.
Sedangkan untuk format jawaban singkat berpikir tingkat tinggi dapat
memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka
dalam situasi yang bermakna dan otentik, serta membantu merangsang
pemikiran kritis. Seperti membuat diagram mekanisme reaksi dalam
kimiaorganik, jenis pertanyaan ini membantu mempersempit fokus siswa.
Kemudian, siswa diminta untuk mengirimkan hasil pekerjaan mereka
menggunakan kotak drop di platform pembelajaran. Siswa didorong untuk
menggunakan "aplikasi pemindai" di ponsel. Siswa diinstruksikan untuk
mengunggah gambar atau pindaian jawaban mereka menggunakan
smartphone ataupun PC.
3. JURNAL 3
a. Identitas jurnal
Challenges Of Remote Assessment In Higher
Judul
Education In The Context Of COVID-19: A Case
Study Of Middle East College
Tahun terbit
2020
Fiseha M. Guangul & Adeel H. Suhail &
Penulis
Muhammad I. Khalit & Basim A. Khidhir
Nama jurnal
Educational
Assessment,
Evaluation
and
Accountability
Indeks
b. Permasalahan
Akibat pandemi Covid-19, hampir semua kegiatan sektoral di seluruh
dunia terkena dampaknya. Akibatnya, sebagian besar perguruan tinggi telah
beralih kedalam pembelajaran jarak jauh. Namun hal ini menjadi tantangan
dalam proses penilaian karena harus dilaksanakan dari jarak jauh. Tantangan
tersebut
disebabkan
kurangnya
persiapan
institusi,
guru/dosen,
dan
mahasiswa. Pendidik dipaksa untuk menyusun strategi untuk metode
penilaian jarak jauh yang tepat. Maka dari itu diperlukan solusi khususnya,
untuk mengatasi ketidakjujuran akademik dalam penilaian jarak jauh (online
assessment). Pengaruh ketidakjujuran akademik tidak hanya terbatas pada
pemberian nilai yang tidak adil kepada siswa tetapi juga berdampak buruk
pada proses pembelajaran. Siswa yang berusaha keras untuk memperoleh
pengetahuan dan mengharapkan imbalan yang sesuai dengan usahanya akan
kehilangan motivasi dan kualitas pembelajaran akan turun. Maka dari itu
perlu dilakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan
jenis penilaian yang sesuai.
c. Solusi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guangul, dkk (2020)
terhadap Middle East College. MEC adalah perguruan tinggi terakreditasi oleh
Otoritas Akreditasi Akademik Oman (OAAA) di Kesultanan Oman, Muscat..
Selama pelaksanaan perkuliahan secara daring, untuk menyelidiki jenis
penilaian jarak jauh dan menyelidiki tantangan penilaian jarak jauh yang
dihadapi oleh fakultas, kuesioner disiapkan dan didistribusikan ke semua
fakultas melalui Google Formulir dan 50 tanggapan dikumpulkan. Kuesioner
memiliki tiga bagian: bagian 1, informasi umum; bagian 2, metode penilaian
(tugas, proyek); dan bagian 3, tantangan penilaian jarak jauh.yang dihadapi
oleh fakultas dari program yang berbeda.
Responden diminta untuk memilih jenis asesmen apa yang sesuai
ketika strategi asesmen diubah dari metode asesmen normal menjadi metode
asesmen jarak jauh. Pilihan yang diberikan ada dua jenis. Yang pertama adalah
penilaian berbasis pertanyaan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu
singkat (maksimal 3 jam). Jenis kedua adalah penilaian berbasis tugas atau
proyek yang dapat diselesaikan dan diajukan dalam rentang waktu yang lama
(dari 1 hingga 4 minggu). Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 68%
responden lebih menyukai tugas/penilaian berbasis proyek dan 32% sisanya
lebih menyukai penilaian berbasis pertanyaan. Karena tingkat tantangan untuk
penilaian berbasis pertanyaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan
penilaian berbasis tugas/proyek, penilaian diharapkan akan selesai dalam
waktu singkat.
Satu pertanyaan lagi diberikan kepada responden untuk mengetahui
preferensi mereka apakah diperlukan pengawasan dari jarak jauh. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 63% responden memilih untuk tidak mengawasi
siswa saat mereka menulis penilaian dan sisanya 37% lebih memilih untuk
diawasi.
.
Selain itu, tantangan dalam melakukan penilaian jarak jauh (online
assessment) adalah pelanggaran integritas akademik. Sebanyak 8 jenis
pertanyaan diberikan kepada responden untuk mensurvei jenis penilaian apa
yang cocok untuk mencegah pelanggaran integritas akademik. Jenis penilaian
yang disampaikan kepada responden adalah sebagai berikut:
a. Kertas soal yang diberikan secara acak
b. Presentasi dan diskusi online
c. Tugas tanpa diawasi
d. Evaluasi laporan
e. Presentasi professional
f. Bibliografi beranotasi
g. Lembar fakta
h. E-porotofolio
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar, mempersiapkan pertanyaan yang
secara acak untuk setiap siswa menjadi pilihan pertama dan kedua untuk 16
dan 7 responden untuk meminimalkan pelanggaran integritas akademik.
Presentasi online juga tampaknya menjadi pilihan yang baik oleh banyak
responden untuk mengendalikan pelanggaran integritas akademik. 18
responden menempatkan presentasi dan diskusi online sebagai pilihan kedua
dan 11 responden sebagai pilihan pertama. Presentasi profesional juga
diidentifikasi sebagai salah satu metode penilaian yang memungkinkan untuk
mengontrol pelanggaran integritas akademik. 13 dan 8 responden telah
menempatkan presentasi profesional sebagai pilihan ke-3 dan ke-2. Eportofolio pilihan ke-7 untuk 12 dan 10 responden, untuk mencegah
ketidakjujuran akademik. Jadi, dari hasil responden jenis penilaian untuk
mencegah ketidakjujuran akademik adalah presentasi online. Sebanyak 18
responden lebih memilih presentasi online sebagai pilihan kedua dan 11
responden sebagai pilihan pertama.
Download