Nama : Kanzani Makhfiyyani Kelas : 2EC01 Npm : 60220800 AKUNTANSI ISHTISNA Contoh H. Abu bakar memiliki Yayasan Pendidikan Islam ”ABU BAKAR”dari TK hingga SMU. Sehubungan dengan meningkatnya peminat sekolah tersebut, YPI Abu bakar mengajukan permohonan untuk melakukan penambahan beberapa kelas dan disepakati oleh Bank Syariah, dengan data sbb: Nama barang : Lokal kelas Jumlah : 10 kelas Spesifikasi : 6 x 9 m, diding bata merah, atap asbes, kerangka kayumranti super Pembayaran : dilakukan setelah serah terima kelas dan diangsur selama jangka waktu 2 tahun Atas kesepakatan dengan YPI Abu bakar tersebut bank syariah menunjuk PT Wijaya untuk melakukan pembangunan dengan spesifikasi sebagaimana tersebut di atas, dengan harga Rp500.000.000,00. Pembayaran dilakukansecara bertahap yaitu : Tahap Jumlah Persentase penyelesaian A pertama Rp150.000.000,00 10% B kedua Rp200.000.000,00 50% c. ketiga Rp100.000.000,00 75% D keempat Rp 50.000.000,00 100% Sesuai keputusan ALCO, Bank Syariah Amanah Ummat mengharapkan keuntungan setara dengan 20%/pa. Diminta : 1.Tentukan prinsip syariah yang dipergunakan dalam transaksi tersebut 2.Perhitungan dan jurnal sehubungan dengan transaksi tersebut JAWABAN 1. Memakai prinsip istishna pararel 2. Perhitungan dan jurnal : LKS sebagaipembeli 1. Bank syariah menerima tagihan dari PT.Wijaya untuk pembangunan kelas Yayasan Pendidikan Islam ”ABUBAKAR” tahap pertama sebesar 10% x Rp. 500.000.000 = Rp. 50.000.000 Asset istishna dalam penyelesaian Hutang istishna Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 2. bank syariah melakukan pembayaran tagihan PT.Wijaya sebesar Rp. 50.000.000 Hutang istishna Kas Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 LKS sebagai penjual 1. Penerima tagihan Piutang istishna Termin istishna Keuntungan istishna tangguhan Rp. 60.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 10.000.000 Jurnal tersebut dilakukan berdasarkan perhitungan berikut : (20% x 500.000.000) = 100.000.000 + 500.000.000 = Rp. 600.000.000 Penyelesaian 10% x 600.000.000 = Rp. 60.000.000 Harga jual Harga pokok (10% x Rp. 500.000.000) Rp. 60.000.000 Rp. 50.000.000 Keuntungan istishna tangguhan Rp.10.000.000 a. Sesuai informasi sebelumnya diatas, pada tahap pertama PT. Wijaya mengeluarkan biaya sebesar Rp150.000.000, pada kedua Rp250.000.000, pada tahun ketiga Rp100.000.000 dan Rp50.000.000 pada tahun keempat. Berdasarkan informasi tersebut maka perhitungannya pendapatan berdasarkan metode penyelesaian adalah sebagai berikut: Tahap pertama Tahap kedua Tahap ketiga Tahap keempat Persentase penyelesaian 150/500 x 10% = 250/500 x 50% 100/500 x 50/500 x 3% = 25% 750% = 15% 100%= 10% 375juta x 3%= 375juta x 25% 375juta x 15% 375juta x 10% 11.250.000 = 93.750.000 = 56.250.000 = 37.500.000 100juta x 3% = 100juta x 25% 100juta x 15% 100juta x 10% 3.000.000 = 25.000.000 = 15.000.000 = 10.000.000 Percatatan penerimaan harga ke pembeli Pendapatan Istishna` yang diakuai (Margin/ keuntungan istishna`) b. Jurnal pendapatan yang diakui Bank Syariah Tahap pertama : Biaya perolehan istishna Aktiva istishna dalam penyelesaian Pendapatanistishna Rp. 150.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 153.000.000 Tahap kedua : Biaya perolehan istishna Aktiva istishna dalam penyelesaian Pendapatan istishna Rp. 250.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 275.000.000 Tahap ketiga: Biaya perolehan istishna Aktiva istishna dalam penyelesaian Rp. 100.000.000 Rp. 15.000.000 Pendapatan istishna Tahap keempat : Biaya perolehan istishna Aktiva istishna dalam penyelesaian Pendapatan istishna Rp. 115.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 60.000.000 c. Pada saat Bank Syariah memberikan tagihan kepada pembeli Tahap pertama : Piutang istishna Rp. 153.000.000 Termin istishna Rp. 153.000.000 Tahap kedua : Piutang istishna Termin istishna Rp. 275.000.000 Rp. 275.000.000 Tahap ketiga : Piutang istishna Termin istishna Rp.115.000.000 Rp. 115.000.000 Tahap keempat : Piutang istishna Termin istishna Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000 d. Termin istishna sebagai contra account dari asset istishna’ dalam penyelesaian. Tahap pertama : Termin istishna Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 153.000.000 Rp.153.000.000 Tahap kedua : Termin istishna Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 275.000.000 Rp. 275.000.000 Tahap ketiga : Termin istishna Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 115.000.000 Rp. 115.000.00 Tahap keempat : Termin istishna Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000 e. Pada saat bank syariah mencatat keuntungan karena pembayaran angsuran yang dilakukan pembeli akhir. Tahap pertama : Piutang istishna Pendapatan istishna Rp. 3.000.000 Rp.3.000.000 Tahap kedua : Piutang istishna Pendapatan istishna Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Tahap ketiga : Piutang istishna Pendapatan istishna Rp. 15.000.000 Rp. 10.000.000 Tahap keempat : Piutang istishna Pendapatan istishna Rp. 10.000.000 Rp.10.000.000 f. Pada saat Bank Muamalat membayar tagihan dari PT. Wijaya. Persediaan Kas Rp. 500.000.000 Rp.500.000.000 g. Pada saat Bank Muamalat menerima aktiva istishna’ dari PT. Wijaya Persediaan Kas Rp. 500.000.000 Rp.500.000.000 h. Saat bank syariah menerima pembayaran dari pembeli akhir. Tahap pertama : Kas Piutang istishna Rp. 153.000.000 Rp. 153.000.000 Tahap kedua : Kas Piutang istishna Rp. 275.000.000 Rp. 275.000.000 Tahap ketiga : Kas Piutang istishna Rp. 115.000.000 Rp.115.000.000 Tahap keempat : Kas Piutang istishna Rp. 60.000.000 Rp.60.000.000