Uploaded by Nabilah Zhafira

RESUME Materi Video ASP Week 7

advertisement
RESUME Materi Video ASP Week 7
RAKERNAS AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2020
Tema “Tantangan Akuntabilitas Keuangan Negara dalam Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional”
PEMBUKAAN ACARA OLEH Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati
Pemerintah pusat kembali meraih opini wajar tanpa pangecualian untuk LKPP, LKBUn 2019.
Pencapaian ini didukung dengan semakin meningkatnya kualitas dari laporan keuangan kementrian
dan lembaga audited 2019 yang dtandai dengan meningkatnya jumlah WPP dari LKKL yang
sebelumnya dari 2018, 81, sekarang 84 untuk anggaran 2019.
Pencapaian yang meningkat juga terlihat pada lap. Keuangan daerah pada tahun 2019 sebanyak
LKPD opini WPP adalah 486 dari 542 atau 89,7% . terdiri dari 34 provinsi, 87 pemkot, 365 pemkab.
Bagi yang belum mendapat opini WTP, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berharap dapat melaukan
langkah yang efektif dan bisa terukur dalam menyelesaikan temuan-temuan dan menindak lanjuti
rekomendasi BPK secara bersungguh-sungguh dan komprehensif. Sehingga pengelolaan keuangan
negara di masing-masing lembaga pemerintahan dapat memperoleh opini WTP pada tahun 2020.
Peranan barang milik negara sangat penting terhadap pereknomian kita dan harus terus ditingkatkan.
Penilaian kembali BMN pada tahun 2019 menyebabkan peningkatan nilai aset tetap dalam neraca
LKPP. Peran nyata BMN dan BMD sangat penting dan bisa digunakan saat covid ini sebagai wisma
atlit untuk menangani covid dan menggunakan BMN. Hal tersebut agar BMN bisa bermanfaat bagi
masyarakat dan ekonomi.
Kementrian keuangan telah membuat Government Financial Statisctic (GFS) yang diamanatkan
dalam UU keuangan negara. Tujuannya agar laporan keuangan indonesia bisa dibandingkan secara
internasional. GFS tersebut mencakup informasi keuangan pemerintah secara komprehensif dimana
sebagai laporan manajerial sangat bermanfaat dan memiliki nilai strategis sebagai dasar pengambilan
keputusan. GFS juga menggambarkan kinerja dan posisi keuangan pemerintah secara komprehensif.
Kualitas LKPP dan LKPD yang baik yang menggambarkan sinergi antara pusat dan daerah akan
menjadi bagian yang tidak terpisah dan menjadi bagian pertanggungjawaban bersama.
Langkah pemerintah menghadapi tantangan covid yaitu perubahan APBN 2020 dengan refocusing
dan realokasi, dalam rangka untuk memberikan pelayanan kesehatan, dan pelayanan sosial
kemasyarakatan, dan memperbaiki ekonomi (UMKM). Dalam upaya percepatan dan penanganan
covid-19 dan pemulihan ekonomi, seluruh kementrian lembaga dalam penyesuaian belanja tidak
mengabikan prinsip-prinsip akuntabel dan transparan. Dalam keadaan saat ini, alokasi khusus untuk
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonmi mencapai hampir 700 Triliun, harus memastikan bahwa
seluruh resources ini bisa benar-benar melindungi masyarakat dari covid dan penurunan kegiatan
sosial akibat covid. Mitigasi atas risiko yang mungkin akan timbul dalam pertanggungjawaban
penanganan covid menjadi perhartian seluruh pimpinan unit para menteri, lembaga, daerah.
Kementrian keuangan terus melakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan
pertanggungjawaban APBN dan APBD 2020 secara profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel.
Kementrian keuangan juga melakukan mitigasi resiko dengan melakukan :
1. Meningkatkan dan memperkuat peran aparat pengawas intern pemerintah (APIP)
2. Melakukan Inventarisasi dan akseleresasi penyelesaian berbagai peraturan yang menjadi
payung hukum
3. Menyusun petunjuk teknis yang komprehensif namun bisa menjawab persoalan fleksibilitas
di lapangan
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berharap pemerintahan selalu memperbaiki sistem informasi
(data) yang menajdi basis dalam melaksanakan program-program dalam penyelesaian kesehatan dan
ekonomi.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berharap dengan adanya acara ini dapat mengingatkan kembali
bahwa dengan sistem kerja yang terbatas (WFH) tidak membuat penurunan akuntabilitas dan
transparansi. Keberhasilan bagi kita semua dalam menggunakan keuangan negara untuk menjaga
Republik Indonesia dariancaman covid dan ancaman pemulihan ekonomi yang menurun, merupakan
keberhasilan bagi lembaga, pemerintahan, dan kementrian keuangan negara.
PEMBERIAN PENGHARGAAN
Penghargaan di Bidang Barang Milik Negara 2020





Kategori Utilisasi
Diberikan kepada lembaga yang memiliki tingkat utilisasi terbaik dari seluruh kementrian
lembaga baik dari aspek penggunaan, optimalisasi BMN untuk mendapatkan PMDP,
optimalisasi sesuai standar kerbutuhan.
Kategori Kualitas Pelaporan
Diberikan kepada kementrian lembaga yang memilki kualitas pelaporan BMN terbaik dari
seluruh kementrian lembaga, termasuk aspek pengawasan, pengendalian, serta efektivitas
perencanaan kebutuhan.
Kategori Sertifikasi
Diberikan kepada kementrian lembaga yang telah melakukan upaya dalam rangka
pengamanan dan penertiban dokumen kepemilikan BMN berupa tanah yang berada dalam
penguasaannya.
Kategori Continuous Improvement
Apresiasi terhadap kementrian lembaga yang telah melakukan upaya secara optimasl
sehingga dapat tercapai peningkatan kinerja yang progresif dan signifikan dalam pengelolaan
BMN menggunakan teknologi informasi.
Penghargaan Peer Colaboration
Apresiasi terhadap kementrian lembaga yang menjadi mitra kerjasama di JKN selaku
pengelola barang dan telah melaukan upaya optimal dalam pelaksanaan kerjasama dibidang
pengelolaan BMN. Diantaranya pengamanan BMN melalui program sertifikasi dan
optimalisasi BMN dalam rangka menanggulani pandemic covid 19 serta perbaikan tata
kelola di bidang pengelolaan BMN.
TALKSHOW
Pembukaan dari Moderator, Ibu Sumiyati, Inspektur Jenderal Kementrian Keuangan RI
Total biaya penanganan covid-19 terdiri dari biaya untuk penanganan kesehatan sebesar 87,55 T.
Perlindungan sosial 203,9 T. Insentif Usaha sebesar 120,61 T. Bantuan UMKM 123,46 T.
Pembiayaan Korporasi sebesar 537,57 T. Sektoral kementrian lembaga dan pemda sebesar 116 T.
Bapak presiden meminta agar belanja pemerintah dipercepat an melaukan penyederhanaan prosedur
belanja. Namun, tetap memperhatikan tata kelola pemerintahan yang baik agar tepat sasaran dan
akuntabel. Percepatan belanja pemerintah diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonimi sebagai
pengungkit di kuartal tiga dan empat tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal dua
mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Angka tersebut memburuk dari kuartal satu 2020 yang masih
postif sebesar 2,97%. Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk mempercepat anggaran
serta memberikan relaksasi ats beberapa persyaratan. Dalam proses perceatan tersebut, juga dituntut
prinsip kehati-hatian, transparansi, akuntabilitas, dan tetap taat pada hukum.
Narasumber: Bapak febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian
Keuangan RI
Bagaimana pemerintah merespon kebijakan fiskal untuk penanganan pandemi covid 19 dan program
PEN. Tantangan apa saja yang dihadapi dan bagaimana outlook kebijakan fiskal tahun 2020-2021?
Pemerintah selalu menjaga disiplin fiskal dari tahun ke tahun dan defisit selalu diantara -3%. Namun,
sekarang sudah mencapai -6,3%
Program-program diatas sebagian besar adalah program baru yang mana sangat menantang dalam
proses nya. Mulai dari kebijakan, implementasi, hingga tantangan tata kelola bagaimana supaya baik
tetapi tetap responsif.
Upaya percepatan :




Perpanjangan berbagai program sampai dengan Desember 2020
Mempercepat proses usulanbaru berbagai kluster serta realisasinya
Redesign program agar lebih efektif
Mempercepat proses birokrasi program
Respon kebijakan fiskal
Tahun 2020 :
1. Immediate Response : Kebijakan Extraordinary
- Penanganan kesehatan
- Perlindungan sosial untuk masyarakat
- Dukungan dunia usaha untuk survival mode
2. Pemberian Stimulus : Mendukung Reopening
- Pemberian stimulus/insentif untuk dunia usaha dalam rangka jump start dan memulai
recovery mode dalam kondisi uncertainty yang tinggi
Tahun 2021 :
3. Akselerasi Recovery & Reformasi
- mengakselerasi recovery melalui keberlanjutan kebijakan pemulihan ekonomi
- mendorong transformasi melalui reformasi
Kinerja ekonomi di tahun 2021 diharapkan mengalami rebound dengan pertumbuhan dalam rentang
4,5-5,5%
 Permintaan domestik (konsumsi dan investasi) diperkirakan kembali menjadi motor
pertumbuhan ekonomi.
 Investasi (PMTB) diperkirakan naik tajam sejalan dengan keberlanjutan pembangunan
infrastruktur, serta upaya reformasi struktural mendorong kemudahan berusaha dan daya tarik
investasi.
 Konsumsi pemerintah didorong untuk mendukung momentum pertumbuhan
 Ekspor diperkirakan lebih baik, seiring pemulihan kinerja ekonomi global. Ekspor didorong
melalui perluasan negara tujuan potensial ekspor serta pengembangan pariwisata. Sementara
impor diarahkan pada pemenuhan kebutuhan domestik sesuai dengan prioritas nasional
terutama untuk bahan baku dan barang modal.
Kebijakan fiskal yang ditempuh pada 2021 : “Ekspansif-Konsolidatif” dalam rangka Percepatan
Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi. Kebijakan fiskal 2021 akan tetap diarahkan untuk
melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional untuk mendorong daya beli masyarakat serta
mendukung UMKM agar mampu kembali menjalankan usahanya.
Narasumber: Andin Hadiyanto, Dirjen Perbendaharaan Kementrian Keuangan RI
Refocusing kegiatan dan realokasi anggaran
Koordinasi berbagai peran unit pada kementrian/lembaga
 Perencanaan anggaran untuk mewujudkan perencanaan anggaran yang baik
 Pelaksanaan anggaran untuk mewujudkan pencairan dana yang cepat, tepat, dan transparan
 Pengawasan mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban anggaran
Pelayanan. KPPN tetap memberikan pelayanan kepada stakeholderm walaupun pandemi covid-19.
Ada tantangan, protokol kesehatan tidak semua bisa masuk kantor namun pelayanantetap berjalan.
Sekarang pencairan anggaran bisa dilakukan secara elektronik, jadi tidak perlu ke kantor.
6 klaster penanganan covid-19 :
1. Kesehatan
2. UMKM
3.
4.
5.
6.
Perlindungan sosial
Pembiayaan korporasi
Sektoral & PEMDA
Insentif Usaha
Tantangan Akuntabilitas Keuangan Negara :
1. Pelaksanaan anggaran tepat sasaran dan sesuai ketentuan penyelesaian aturan yang menjadi
payung hukum dan petunjuk teknis
2. Komitmen pelaksanaan penangan covid-19 dan program PEN, dan tetap menjaga
akuntabilitas penggunaan sumber daya  peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)
dalam pelaksanaan dan akuntabilitas penanganan covid-19 dan program PEN. APIP udah
berkerja dari awal.
3. Menjaga kualtas laoran keuangan pada masa pandemi  penyempurnaan sistem informasi
untuk monitoring progre penanganan covid-19 dan PEN, serta melihat data nya untuk
memastikan bahwa anggaran tepat sasaran.
Strategi Pertanggungjawaban Anggaran
1)
2)
3)
4)
Perencanaan & Penganggaran
Koordinasi Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi Kerja
Pelaporan Keuangan
Narasumber: Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat
Harmonisasi kebijakan pemerintah daerah.
Sebagai pemerintah harus memahami persoalan penting menegnai pandemi ini. Melakukan
pengendalian, di Sumatera barat sangat mengapresiasi keputusan dari pemerintah pusat, dari Perpu
no.1 menjadu Perpu no. 2 sebagai payung hukum. Kepres no. 12, Impres no.4, Dll. Semua peraturan
dan kebijakan menjadi perubahan terkait pandemi. Di Sumbar diselaraskan dengan pusat
diharmoniskan dengan peraturan gubernur menjadi realokasi dan refokusing. Semua diarahkan kepada
penanganan covid (kesehatan), bantuan sosial (BLT), pemulihan ekonomi, dan penguatan
produktivitas dengan IT (sekolah-sekolah). Kesehatan  testing (2,2%), tracking, isolasi (cukup dan
banyak yang kosong), dan treatment.
Kondisi di Sumatera Barat. Membiasakan masyarakat untuk menggunakan masker yang dimasukkan
ke PERDA dengan sanksi pidana (uang dan kurungan penjara). Sehingga dapat selamat dari covid dan
bisa tetap produktif. Test SWAB gratis untuk semua yang di Sumatera Barat, termasuk di bandara. Di
perbatasan, melakukan pembatasan baik darat dan laut. Bidang UMKM diberikan subsidi, Pariwisata
buka PSBB sejak 1 Juli occupience untuk hotel naik, Pangan (pertanian) juga diberikan bantuan.
Narasumber: Salamat Simanullang, Deputi Kepala BPKP Bidang Perekonomian
Dinamika yang sedemikian cepat terdapat resiko bila tidak dijalankan sesuai ketentuan.
Permasalahan-permasalahan yang ada merupakan tugas bagi semua lembaga untuk saling mengawasi.
Dalam melaksanakan program tidak boleh melupakan tata kelola. Jangan sampai tuntutan percepatan
program, mengabaikan tata kelola dan mengabaikan tujuan dari program itu sendiri. Presiden Jokowi
berpesan “Program pemulihan ekonomi harus dilakukan secara hati-hati, transparan, akuntabilitas
serta mampu mencegah terjadinya resiko moral hazard.“
Management sebagai pengawal dari seluruh program yang dijalankan pemerintah. Peran APIP sangat
penting dan perlu ada perubahan karena tidak lagi sebagai auditor internal, APIP memberikan bantuan
kepada management untuk mengawal program.
Dalam mengawal akuntabilitas diperlukan sinergi dari aparat. Skema layering peran APIP-BPK-APH
tidak dapat dijalankan seperti dalam kondisi normal, diperlukan adaptasi relevan. Kolaborasi peran
ketiganya diperlukan sejak awal, sehingga kapasitas untuk mengidentifikasi dan menyeesaikan
masalah menjadi semakin kuat dan dapat dilakukan sedini mungkin. Diperlukan keterbukaan dari
seluruh lembaga pemerintahaan untuk mencapai orientasi tujuan.
Manfaat sinergi dan kolaborasi pengendalian koperasi :
1)
2)
3)
4)
Percepatan pengendalian FRAUD
Peningkatan kualitas pengendalian FRAUD
Efektivitas dan efisiensi sumber daya
Perluasan cakupan pengendalian FRAUD
Bentuk Sinergi Dan Kolaborasi APIP-BPK-APH :
1. Peningakatan kompetensi
2. Kerjasama penugasan
3. Pengawalan kualitas penugasan
Narasumber : Feri Wibisono, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan
Agung RI
Para pejabat dalam melaksanakan program tidak bisa dipidanakan asal dengan itikad baik. Itikad baik
menurut hukum adalah itikad baik bahwa seluruh proses nya tidak ada kepalsuan (fakta atau
dokumen). Itikad baik juga berkaitan dengan FRAUD (penipuan). Seluruh tindakan dan biaya yang
berkaitan dengan kegiatan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan itikad baik tidak
akan mendapat resiko hukum.
Program PEN tidak bisa menjadi topik gugatan karena merupakan kegiatan yang extraordinary.
3 aspek yang hilang sifat hukumnya, yaitu
1) Bertujuan Keperluan publik
2) Tidak mengambil untung
3) Tidak menimbulkan kerugian
Didalam hukum yang sering salah adalah setiap keputusan adalah bagian dari diskresi. Diskresi
memiliki batasan, antara lain Dilaksanakan sesuai peraturan. Bila ada peraturan yang mengatur maka
harus dilaksanakan sesuai peraturan tersebut.
Kategori penyalahgunaan kewenangan :
1) Melampaui kewenangan
2) Tidak berwenang
3) Menggunakan wewenang untuk tujuan yang lain.
Download