1. PENGANTAR SINGKAT (Executive Summary) “BISLUT ICIEP” (Biskuit Belut Inovasi,Creativ,Industrial,Engineering,Pahlawan) merupakan makanan makronutrien dari olahan ikan (belut) yang dikemas sedemikian rupa dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, ide pembuatan bisnis ini berasal dari masalah kekurangan gizi dan protein pada masyarakat terutama anak-anak atau dikenal dengan istilah stunting dan lanjut usia di daerah Kampar. Maka dari itu tim kami menciptakan inovasi berupa High Protein Biscuits untuk masyarakat Indonesia pada khususnya di Provinsi Riau. Bislut iciep ini bermanfaat untuk mengatasi kurangnya gizi perkembangan dan pertumbuhan otak saraf yang terganggu pada anak-anak indonesia, selain itu dapat dikonsumsi oleh lansia karena kandungan protein di biskuit ini dapat membantu menjaga massa otot dari penyusutan serta mempercepat penyembuhan penyakit karena kandungan zat gizi mikro dan makro yang sangat tinggi. Setelah itu, Biskuit Iciep dapat di nikmati kelezatannya oleh semua kalangan karna harganya yang terjangkau yaitu sebesar Rp. 15.000/pcs. Strategi pemasaran Bislut Iciep ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama dilakukan dengan cara konsinyasi yaitu memberikan suatu barang untuk dijual kepada konsumen adapun pihak yang menjual bislut iciep ini adalah mitra strategis seperti: klinik tumbuh kembang anak, apotek, kantin-kantin yang ada dirumah sakit, kemudian yang kedua dengan cara membuat konten iklan di berbagai platform marketplace seperti facebook ads, Instagram ads, shopee, Lazada, amazon.com, tokopedia. 2. DESKRIPSI PRODUK 2.1. Identifikasi Masalah (Customer Pain) Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Hampir sebagian besar dari 34 provinsi menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2019 dan hanya 5 provinsi yang menunjukkan kenaikan (republika.co.id/penurunan-prevalensi-stunting-dan-generasi-emas-indonesia). Saat ini, di beberapa daerah, capaian prevalensi sudah di bawah 20 persen. Namun, masih belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024 sebesar 14 persen. Meskipun demikian Pemerintah juga masih terus berusaha untuk menurunkan prevalensi hingga kategori rendah yaitu 2,5%. Provinsi Riau sendiri berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia tahun 2019 adalah 23,7% (www.riau.go.id), Menurut WHO angka prevalensi ini masih menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat karena angkanya masih di atas 20%. Berdasarkan data diatas, dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia dan Provinsi Riau Khususnya tidak hanya menjadi program pemerintah namun juga menjadi peran pentahelix lainnya (academic, community, business, and media). Bislut Iciep mengambil peran dalam segi bisnis untuk dapat berkontribusi aktif dalam segi bisnis untuk mendukung penurunan stunting di Provinsi Riau, seperti yang sudah dijelaskan pada executive summary diatas, Bislut Iciep dengan Hight Protein diharapkan menjadi salah satu solusi tepat dalam mengatasi masalah stunting pada anak-anak yang dikemas dalam bentuk makanan ringan yang lezat serta menjadi solusi tepat dalam hal pemenuhan gizi dan protein untuk lansia. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, “status gizi Indonesia sebagai penentu bagaimana menumbuhkan manusia unggul di masa depan, maju atau mundurnya sebuah bangsa ditentukan status gizi di negara tersebut”. Hal itu menjadi dorongan bagi Bislut Iciep untuk dapat terus berkembang dan menjadi pilihan konsumen Indonesia umumnya dan Provinsi Riau Khsuusnya. 2.2. Busniess Idea Belut adalah sekelompok ikan yang termasuk dalam suku Synbranchidae. yang di budidayakan di Indonesia dalam rangka pemenuhan peningkatan gizi masyarakat karena Dalam 100 gram belut terkandung 18,4 gram protein di dalamnya dan harganya yang terjangkau Salah satu olahan dari ikan belut ini adalah tepung ikan belut, yang dapat diolah menjadi berbagai makanan, seperti biskuit. Biskuit ikan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai alternatif pangan untuk meningkatkan gizi kurang di Indonesia, biskuit ini kami beri brand “BISLUT ICIEP” yaitu (Biskuit Belut Inovasi, Creative, Industrial Engineering, Pahlawan) alasan tim kami menimbulkan ide bisnis ini karena pertama kalinya ide inovasi ini muncul oleh mahasiswa program studi Teknik ndustri di Kampar, dan kami juga melihat banyak orang merasa tidak nyaman mengosumsi belut sehingga kami membuat suatu produk yang disukai masyarakat sebagai upaya diversifikasi dan pengembangan produk yang nantinya akan menjadi makanan khas daerah Kampar, Provinsi Riau. Bislut Iciep ini merupakan makanan ringan yang renyah dan dapat dikonsumsi oleh anakanak, orang dewasa, sampai lansia. Penambahan Isolate protein ikan (IPI) dapat meningkatkan nilai protein biskuit seperti memakan biskuit ini yang mengandung 100 % isolate protein ikan belut yang sangat bermanfaat untuk mencegah stunting pada anak-anak yang ada di indonesia sekaligus meningkatkan asupan gizi bagi penderitanya. Selain itu bermanfaat untuk ibu hamil/menyusui karena bisa menyediakan nutrisi untuk janin atau bayi yang sedang disusui (MPASI) ini erat kaitannya dengan manfaatnya untuk mencegah stunting seperti diuraikan di atas. Orang lanjut usia juga bisa mengonsumsi biskuit ini secara langsung untuk mengasup nutrisi ekstra yang mereka butuhkan. Biskuit banyak disukai karena rasa dan bentuknya dapat dibuat beraneka ragam, cukup mengenyangkan dengan kandungan gizi yang lengkap serta sifat biskuit mudah dibawa karena volume dan beratnya yang kecil dan umur simpannya yang relatif lama. Pembuatan biskuit ikan belut dilakukan dengan beberapa langkah yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Persiapan bahan-bahan dan peralatan pembuatan biskuit ikan belut. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan biskuit ikan belut yaitu: Te 175 gram tepung terigu, 75 gram tepung isolate ikan belut, 60 ml air hangat, 60 ml gula pasir, 60 ml mentega,75 ml susu evaporasi, 1 butir telur, kocok pelan, 3/4 sdt garam, 250 ml tepung terigu gandum utuh. Tambahkan gula pasir, mentega, susu, telur, garam, terigu gandum utuh dan tepung isolate ikan belut kedalam wadah yang telah disiapkan. Campurkan bahan-bahan ini dan aduk secara merata (homogen). 2. Kemudian tambahkan tepung terigu serba guna sedikit demi sedikit ke dalam campuran, berhentilah ketika adonan lembut telah terbentuk. Gambar 1. Pencampuran Adonan Biskuit Ikan Belut 3. Pindahkan adonan ke dalam mangkuk berminyak dan biarkan hingga mengembang, tutupi, hingga volumenya bertambah dua kali lipat. Gambar 2. Adonan Biskuit Ikan Belut 4. Adonan yang sudah homogen dan kalis, kemudian dibentuk lembaran tipis rata dengan ketebalan sekitar Sekitar 1,25 cm, kemudian gosokkan sedikit terigu pada penggiling adonan agar tidak lengket dan gunakan pemotong biskuit bulat (diameter 6,35 cm) untuk memotong biskuit sebanyak mungkin. Pindahkan potongan-potongan adonan tersebut ke loyang panggang yang sudah disiapkan. Gambar 3. Pencetakan Biskuit 5. Hasil cetakan biskuit ikan belut, dimasukkan dalam oven pemanggang menggunakan kompor gas, proses pemanggangan dilakukan sekitar 10-12 menit dengan suhu 190 derajat Celsius. Panggang biskuit hingga warnanya menjadi coklat keemasan. Gambar 4. Biskuit Sedang di Oven 6. Biskuit yang sudah matang maka siap untuk dikemas untuk proses penyimpanan dan siap untuk didistribusikan Gambar 5. Biskuit Telah Matang Berikut merupakan gambar dan informasi bisnis yang kami buat : Gambar 6. Bentuk Design Kemasan produk 2.3. Value Proposition Gambar 7. Metode canvas (Value Proposition) a. Customer Jobs: Mengkonsumsi biskuit dengan rasa enak dan bergizi yang memiliki protein yang tinggi dan sesuai selera, kostumer membeli biskuit di toko/outlet atau secara online. b. Pains: Panggangan kurang merata pada biskuit. c. Gains: Dapat menentukan biskuit yang akan dibeli sesuai keinginan harga yang terjangkau, kemudahan memperoleh biskuit melalui website, dan kepuasan dalam memberikan aneka buah tangan kepada orang lain sebagai oleh-oleh makanan khas daerah. Dan mendapatkan 1 gratis produk apabila berhasil mengumpulkan 5 vocher setiap membeli produk Bislut Iciep. d. Pain Reliefer: Memiliki tim R&D yang mengembangkan dan menjaga kualitas produk sehingga rasa dan kualitas produk terjangkau, bekerjasama dengan Go-Jek sebagai partner yang mendukung proses bisnis dalam hal delivery produk sehingga kostumer dapat memperoleh biskuit tanpa harus mendatangi toko. e. Gain Creator: Membuat website glace.com sebagai media untuk pemesanan produk Memberikan fitur untuk kustomisasi dari segi rasa biskuit. f. Product/Services: Membuat produk biskuit yang lezat dan tinggi protein, Memberikan inovasi tambahan pada varian bentuk dan rasa serta Layanan customer service yang responsive. Dari penjabaran VPC mapping didapatkan: Performance pada Bislut Iciep selalu menjaga kualitas produk biskuitnya dengan menggunakan bahan baku berkualitas serta tanpa menggunakan bahan pengawet, tetapi tetap menjaga kualitas kelezatan produknya. Pada faktor Price, price yang dipatok oleh Bislut Iciep sangatlah tergolong murah bila dilihat dari sisi rasa yang dibandingkan dengan pesaingnya serta harga produk yang diberikan oleh pesaingnya, harga Bislut Iciep hanya 15.000 sedangkan para pesaingnya biasa menjual produk biskuit yang sama dengan harga Rp. 25.000 – Rp. 100.000 kombinasi bisnis dilakukan dengan aplikasi atau website yang memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan kustomisasi pada produk biskuit sehingga konsumen mendapatkan produk sesuai dengan selera. Platform digital seperti website atau aplikasi juga mendukung fitur sebagai makanan oleh-oleh untuk orang lain. 3. IMPACT TO SOCIETY Bislut Iciep mengupayakan untuk penemuan dan kebijakan suatu material kemasan baru yang ramah lingkungan sesuai dengan konsep 3R dan point ke-15 SDGs (menjaga ekosistem darat). Berikut merupakn konsep 3R: 1) Mengurangi Bahan Timbunan Sampah (Reduce) Mengurangi bahan timbunan sampah, dapat berarti membiasakan hidup dengan penuh ketelitian, dan cermat sehingga sampah yang di- hasilkan di tekan seminimal mugkin. 2) Memakai kembali (reuse) Menggunakan kembali mengandung arti me- makai item yang sama lebih dari skali, lebih disarankan. konsep memakai kembali (reuse) ini dapat menghemat energi dan sumber daya yang boleh jadi digunakan untuk membuat produk baru. 3) Daur ulang (recycle) Mendaur ulang dapat berarti mengembalikan sampah ke pabrik sehingga dapat digunakan kembali sebagai bahan baku untuk membuat produk yang sama atau lainnya. Maka dari itu kami berinovasi membuat kemasan produk biskuit sendiri dari paper kraft standing pouch, kertas karft ini memiliki warna coklat dan ada juga berwarna putih, yang bersifat aesthetic, kuat, keras, dan memiliki daya serap yang rendah. Oleh karena itu kertas ini biasa dipakai di bagian luar (corrugated paper) yang berfungsi memberi kekuatan jebol (burst strength) dan menahan kelembapan/basah (moisture resistance, wet strength) untuk desain standing pouch kraft nya kami memilih memakai pegangan seperti gambar supaya meminimalisir penggunaan kantong plastik karena plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai. Sedangkan untuk bagian dalam produk kami berinisiatif menggunakan edible film yang bisa dikonsumsi bersama biskuit nya secara langsung. Gambar 8. Bentuk Inovasi Packging Bislut Iciep 4. KELAYAKAN RENCANA BISNIS (Business Plan Feasibility) 4.1. Profil Konsumen Geografis: Customer segment yang menjadi segmen dari Bislut Iciep adalah para konsumen yang bertempat tinggal di daerah Kampar, hingga ke kota besar seperti Pekanbaru. Demografis: rata – rata pelanggan Bislut Iciep berusia 2 tahun ke atas, dan biasanya merupakan Anak-anak dan lansia. Diagram rasa biskuit yang disukai Sumber: Hasil Survei Penilitian Menggunakan Kuesioner Bislut iciep memiliki produk yang beragam mulai dari rasa, bentuk, serta komposisi dan kandungan gizi. Survey dilakukan terhadap 50 responden yang berada di wilayah kota daerah riau. Sebesar 93% responden menyatakan lebih menyukai biskuit dengan rasa manis sedangkan 7% menyatakan lebih menyukai biskuit dengan rasa asin. Grafik Keinginan Untuk Membeli Sumber: Hasil Surveu Penelitian Menggunakan Kuesioner Rasa dari produk biskuit merupakan faktor terpenting bagi konsumen dalam memilih produk biskuit. Hal tersebut di dukung hasil survey 78% menyatakan rasa adalah faktor terpenting. Selanjutnya kemudahan mendapatkan produk biskuit sebesar 56,7%. Keunikan produk juga merupakan faktor penting lainnya yang ditunjukkan pada hasil survey yang menyatakan sebesar 56%. Harga produk dan produk rendah kalori sebesar 27,3 % dan 26,7%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan mayoritas responden sangat mementingkan rasa pada produk biskuit. Produk biskuit harus memiliki rasa yang enak dan sesuai dengan selera. Biskuit dengan rasa manis merupakan selera mayoritas responden. Produk biskuit memiliki ketahanan yang cukup lama sehingga cocok untuk disimpan dan dikonsumsi di waktu tertentu. Biskuit dapat dikonsumsi kapanpun terutama saat sedang berkumpul dengan teman ataupun keluarga, biskuit juga cocok untuk menemani kegiatan pada saat sedang bekerja. 4.2. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk (Imam, 2012). Bislut Iciep yang memiliki nilai gizi tinggi sangat potensial untuk dijual di daerah Riau karena sebagian besar masyarakat Kampar dan kota besar pekanbaru suka mengkonsumsi biskuit untuk dinikmati sebagai camilan saat bersantai, berkumpul bersama keluarga, bepergian dan menjamu tamu. Selain itu, harga Bislut Iciep lebih murah dari biskuit yang ada di pasaran dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas sehingga mempermudah segmentasi pasar. Konsumen untuk produk ini adalah masyarakat pada umumnya, banyaknya masyarakat yang suka mengkonsumsi cemilan, akan membuat produk ini banyak diminati sehingga penjualan biskuit ini akan semakin meningkat. a. Segmentasi Geografis Perkotaan dann pedesaan b. Segmentasi Demografis Jenis Kelamain: Perempuan dan Laki-laki Usia: 2-10 tahun (anak-anak), umur 60 tahun ke atas(lansia) Target pasar Bislut Iciep adalah perempuan dan laki-laki baik dari kalangan ekonomi bawah maupun atas dengan rentan usia untuk anak-anak sekitar 2-10 tahun dan untuk lansia sekitar 60 tahun keatas. Dengan harapan dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari terutama protein, fosfor, vitamin A, Omega, Vitamin B, dan lain-lain yang berasal dari ikan belut. 4.3. Pemetaan Kompetitor Bisnis biskuit ini termasuk bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar namun berbanding lurus dengan jumpah pemain yang besar. Karena sudah banyak competitor di Riau yang sudah lebih dulu masuk dalam bisnis ini, seperti Melayu mondek dan Chizy yummy, namun masih ada peluang untuk masuk ke bisnis ini dengan menawarkan nilai tambah serta keunikan yang lebih menarik dari kompetitor yang sudah ada di pasar. Tabel 1. Hasil survey berdasarkan observasi Sumber: Penelitian Penulis 4.4. Mitra Strategis Mitra strategi yang dilakukan oleh biskuit Bislut Iciep adalah pertama,menjalin kerjasama dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) & Bank untuk meminjam dana usaha, kedua menjalin kerjasama dengan bagian pemerintahan kota ( Dinas perizinan BPOM, standarisasi industri, dan dinas perikanan) sebagai penyuluhan. Ketiga, kerjasama dengan petambak Ikan Belut Kampar sebagai penyedia bahan baku berupa belut yang fresh, selanjutnya menjalin kerjasama dengan komunitas pendukung acara ivent sebagai sponsor agar lebih dikenal konsumen dan khalayak ramai tentang produk kami, logistik partner sebagai jasa dlivery seperti (Gojek, Go-food,JNE,J&T,dll), dan yang terakhir kami juga bekerjasama dengan puskesmas, klinik tumbuh kembang anak, kantin-kantin kesehatan yang berada Rumah Sakit. 4.5. Bisnis Model Berikut merupakan diskripsi model bisnis produk Bislut Iciep menggunakan business model canvas: Sumber pendapatan dari Bislut Iciep melalui beberapa bagian: pertama, melalui pembayaran produk yang dilakukan oleh konsumen dengan menggunakan system delivery dan konsinyasi, kedua didapat dari iklan di social media, ketiga melalui ivent-ivent yang diselenggarakan oleh organisasi atau insitusi, yang terakhir pendapatan dari aktivitas mentoring dan dana investor. 4.6. Strategi Marketing dan Penjualan Strategi pemasaran Bislut Iciep ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama dilakukan dengan cara konsinyasi yaitu menyalurkan produk ke toko atau instansi untuk dijual kepada konsumen adapun pihak yang menjual bislut iciep ini adalah mitra strategis seperti: klinik tumbuh kembang anak, apotek, swalayan, kantin-kantin yang ada dirumah sakit, kemudian yang kedua dengan cara membuat konten iklan di berbagai platform marketplace seperti facebook ads, Instagram ads, shopee, Lazada, amazon.com, tokopedia. 5. STRUKTUR TIM PENASEHAT MITRA PEMILIK PEMASARAN PRODUKSI KEUANGAN Struktur tim yang berperan penting dalam bisnis usaha biskuit Bislut Iciep meliputi: pertama ada pemilik usaha yaitu orang yang mendirikan usaha, kedua, penasehat seperti Ketua Program Studi dan dosen pemimbing yang bertugas memberikan arah kebijakan, masukan, nasehat dan sebagai penampung aspirasi dalam pengembangan usaha. Ketiga adalah mitra yaitu jalinan bekerjasama dengan bisnis ini seperti (BUMDES, supplier bahan baku, bagian pemerintahan, dll), dan yang terakhir yaitu berkerjasama dengan bagian inti pengembangan usaha seperti (karyawan pemasaran, produksi hingga keyawan financial) 6. RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS (Implemetation Plan) 6.1. Rencana Aksi Pencapaian (Milestone) 6.2. Proses Bisnis saat ini Bisnis ini masih dalam Startup belum melakukan transaksi penjualan produk karena diharapkan dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar secara cepat dan selanjutnya menjadi perusahaan yang besar Tabel 2. sumber pendapatan Sumber Pendapatan Modal (mandiri) Bulan Tahun dan Jumlah (dalam rupiah) awal September 2021 Pinjaman modal Desember 2021 dana Rp.4.000.000 Rp.7.000.000 6.3. Budget Kebutuhan Investasi Awal Tabel 3. Proyeksi inventasi awal No Jenis Barang Jumlah Harga Tahun Bulan Penyusutan 1 2 3 4 5 6 Mixer Oven Toples Baskom Olesan Loyang TOTAL 1 1 2 1 1 6 469900 569900 20000 6000 3000 75000 1143800 3 4 2 2 2 4 36 48 24 24 24 48 13052,778 11872,917 833,3333 250 125 1562.5 Penyusutan/tahun 156633,34 142475 10000 3000 1500 18750 27696.528 Nama Barang Tissu Gula Halus Telur Baking Powder Sunlight Margarin Vanili Tepung Terigu Tepung Isolate Ikan Belut Transportasi Plastik Pak Plastik Kemasan Listrik Kemasan Butter Total Jumlah 1 2 8 0,5 1 3 10 3 1 kg Harga Satuan 7000 15000 18000 4000 5000 15000 200 7500 50000 1 2 1 1 30 1,5 10000 5000 17000 35000 12000 3000 332358,34 Total Harga 7000 30000 144000 2000 5000 45000 2000 22500 50000 10000 10000 17000 35000 36000 4500 420000 6.4. Return of Investment (ROI) dan Break Even Point (BEP) 1. Investasi Awal = 1143800 2. Biaya Operasional/bulan = 420.000 3. Biaya Operasional 4 bulan = 420.000x4 = 1.680.000 4. Produksi 1 bulan = 1150 bks 5. Produksi 4 bulan = 4600 bks 5. Hasil 4 bulan = 4600x15000 = 69.000.000 6. Keuntungan = 69.000.000-1.680.000 = 67.320.000 Analisis BEP a. BEP Volume = Biaya Operasional 4 bulan 1.680.000 = Harga Jual b. BEP harga 15.000 = Biaya Operasional 4 bulan 1.680.000 Volume 112 = 112 = 15.000 7. ROI = Keuntungan x 100% = 40,07 Biaya Operasional 4 bulan 6.5. Analisis Resiko Tidak menutup kemungkinan adanya permintaan pasar yang melonjak sehingga kebutuhan modal semakin besar yang menyebabkan proses produksi tidak maksimal karena modal yang terbatas. Kebutuhan modal dapat dipenuhi dengan cara meminjam modal dari koperasi simpan pinjam yang bertujuan meningkatkan usaha menengah kecil masyarakat itupun dalam jumlah yang kecil dan terbatas 8. LAMPIRAN MITRA BAHAN BAKU & PERIKANAN (PENYULUHAN) YANG MENDUKUNG KEGIATAN BISNIS BISLUT ICIEP YANG DISELENGGARAKAN OLEH BERIKANPRENEUR & BERIKANPROTEIN 2021 Dokumentasi Penilaian Biskuit BISLUT ICIEP di Lingkungan Sekolah & Masyarakat