STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology (JAKT) Vol. 1, No.1, Juni 2017, pp. 1~10 ISSN: 2087-5806 1 Auxiliary Power Unit (APU) Ardian Infantono1, Aldo Novando 2 1 Dosen Prodi Pengantar Teknik Penerbangan, STTKD Yogyakarta, Indonesia 2 Taruna Prodi S-1 Teknik Dirgantara , STTKD Yogyakarta, Indonesia e-mail : ardian_infantono@aau.ac.id, aldonovando2@gmail.com Abstrak— Teknologi pesawat terbang sudah sangat maju. Salah satu sarana yang dibutuhkan oleh setiap instansi yang terdapat pada dunia penerbangan. Pesawat terbang mempunyai banyak komponen utama, salah satu komponen utama adalah Auxiliary Power Unit (APU). APU berfungsi sebagai supporting engine dalam pesawat terbang dan untuk menggerakan/starter mesin utama. APU terdiri dari sistem kelistrikan, sistem udara, sistem pelumasan, sistem bahan bakar yang mempunyai masing-masing fungsi khusus. Sistem bahan bakar pada APU GTCP85129 telah dianalisis dengan menjabarkan komponen-komponenya untuk menunjang fungsi sistem bahan bakar pada APU.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui. 1. Mengetahui proses kerja yang berlangsung pada APU GTCP85-129H/J/K pada pesawat boeing 737. 2. Mengetahui jenis-jenis APU yang digunakan pada pesawat terbang. 3. Mengetahui perbaikan dan perawatan pada APU yang terjadi. Kata Kunci— APU, Proses kerja, Pemakaian bahan bakar I. PENDAHULUAN Auxiliary Power Unit (APU) merupakan engine turbin gas cadangan yang terletak pada bagian ekor (tail section) pesawat. APU berfungsi sebagai penghasil cadangan daya listrik dan udara bertekanan (bleed air) pada sistem pesawat, dimana APU dapat dioperasikan ketika di darat atau udara. Pengoperasian APU di darat atau udara digunakan untuk menyuplai Air Conditioning (AC), listrik dan membantu engine starting. Namun pengoperasian APU di udara hanya untuk kondisi darurat seperti satu engine mati, membantu engine starting ketika terbang, penurunan performa dari sistem listrik dan AC pesawat. Kondisi APU tercatat dan terpantau dalam Aircraft Maintenance Log (AML). Di dalam AML, teknisi mencatat dan melaporkan kondisi APU pada saat kondisi normal, kegagalan potensial dan fungsional. Namun pencatatan kegagalan APU tidak diikuti parameter jam APU (APU hours) yang sebenarnya, karena APU telah dimodifikasi dengan melepas APU meter. Penghitungan APU hours dilakukan dengan pengalian nilai APU ratio factor terhadap lama terbang pesawat. Ratio factor merupakan perbandingan antara rata-rata lama pemakaian APU setiap hari (daily APU Hours) dan rata-rata lama penerbangan pesawat setiap hari (daily flying hours). Saat ini nilai ratio factor tidak sesuai lagi untuk perhitungan APU hours dengan mengacu kepada APU hours sesungguhnya. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan jadwal perawatan yang menggunakan parameter APU hours tidak sesuai lagi dengan jadwal perawatan sebenarnya, misalnya overhaul APU. Overhaul APU dilaksanakan setiap 3500 jam pengoperasian APU. Data perawatan APU menunjukkan ketika APU dilepaskan dan dilakukan overhaul, tidak ditemukan suatu komponen yang melebihi batas toleransi. Received May 30th, 2017; Revised June 2nd, 2017; Accepted June 8th, 2017 2 ISSN: 2087-5806 Setelah APU dipasang dan dioperasikan kembali, APU terjadi kerusakan sebelum 7000 jam dan harus dilakukan overhaul lebih awal (premature) . II. LANDASAN TEORI Auxiliary Power Unit (APU) adalah perangkat pada kendaraan yang menyediakan energi untuk fungsi lain selain propulsi. APU biasanya dipasang pada pesawat besar, serta beberapa kendaraan darat besar. Pesawat APU umumnya menghasilkan 115V pada 400 Hz (bukan 50/60 Hz pasokan listrik), untuk menjalankan sistem listrik pesawat, selain itu dapat menghasilkan 28V DC. APU juga dipasang pada kapal-kapal angkatan laut. APU dapat memberikan listrik melalui sistem tunggal atau 3-fase. Tujuan utama dari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distart oleh sebuah motor listrik, sedangkan engineyang lebih besarbiasanya dimulai oleh motor turbin udara.Sebelumengine bergerak, APU start, umumnya oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat. APU pada Pesawat Komersil Fungsi Tujuan utamadari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distarting oleh sebuah motor listrik, sedangkan engine yang lebih besar biasanya distarting oleh motor turbin udara. Sebelum engine bergerak, APU pada umumnya distarting oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat. APU juga digunakan untuk menjalankan aksesori pesawat lainnya pada saat engine mati. Hal ini memungkinkan kabin menjadi nyaman saat penumpang naik pesawat sebelum engine dinyalakan. Listrik digunakan untuk menjalankan sistem saat preflight check. Beberapa APU juga dikoneksikan ke pompa hidrolik, memungkinkan kru mengoperasikan peralatan hidrolik (seperti Flight control atau flaps) sebelum engine dinyalakan. Fungsi ini dapat juga digunakan, pada beberapa pesawat, sebagai cadangan pada saat terbang atau sistem hidrolik rusak. APIC APS3200 APU for Airbus A318, A319, A320, and A321 Pesawat dengan APU juga dapat menggunakan power listrik dan pneumatic dari peralatan darat ketika APU rusak atau tidak dapat digunakan. STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology Vol. 1, No. 1, June 2017 : 1–16 STTKD JAKT ISSN: 2086-5805 3 APU dipasang pada pesawat extended-range twin-engine operations (ETOPS) yang merupakan alat pengaman saat kondisi kritis, karena APU menyediakan listrik cadangan dan tekanan udara pada engine yang mati atau generator utama rusak. Sementara beberapaAPU mungkin tidak startable dalam penerbangan, APUETOPS-compliant harus flight-startable pada ketinggian sampai keservice ceiling. Aplikasiterbaru telah ditentukan mulai sampai denganketinggian43.000kaki (13.000 m) dari kondisi cold-soaklengkapseperti Hamilton Sundstrand APS5000 untuk Boeing 787 Dreamliner.JikaAPU atau generator listrik tidak tersedia, pesawat tidak diperbolehkanuntuk penerbanganETOPS dan diharuskanuntuk mengambilrute non-ETOPS. APU menghasilkan listrik 400 Hz lebih kecil dan lebih terang daripada 50/60 Hz counterpart, akan tetapi harganya lebih mahal; kelamahannya adalah sistem, frekuensi tinggi menyebabkan tegangan menurun. Sejarah Model Conceptual Design Pada Hull Main Body UAV Combat Drone Quadrotor Sebagai Surveillance dan Repeater Radio VHF/UHF (Ardian Infantono) 4 ISSN: 2087-5806 Engine 2-tak Riedel digunakan sebagai contoh pioneer APU, untuk menyalakan shaft tengah jet engine pesawat Junker Jumo 004 pada Perang Dunia II. Intake diverter pada engine Jumo 004 yang berada di APU Riedel, lengkap dengan Dshaped pull handle pada center diverter. Semasa PD I, British Coastal class blimp, salah satudari beberapa jenis pesawat yang dioperasikan oleh Royal Navy, membawa auxiliary engine 1.75 HP (1.30 kW) ABC. Engine ini didukung oleh generator untuk radio transmitter dan pada kondisi darurat dapat digunakan tenaga air blower tambahan (terus menyuplai tekanan udara yang dibutuhkan untuk menjaga airships’ Ballonet tetap mengembung, dan menjaga struktur gasbag). Pada penerbangan normal, hal ini diperoleh dari slipstream propeller melalui air scoop. Salah satu Negara yang pertama kali menggunakan APU pada pesawat militer adalah Inggris, pada PD 1, yaitu Supermarine Nighthawk, anti-Zeppelin fighter. Menggunakan engine ABC kecil, yang dihasilkan dari generator untuk sorot on-board. Pesawat militer Amerika pertama kali menggunakan APU adalah USAF Douglas Globemaster II. Boeing 727 pada tahun 1963 merupakan pesawat jet komersil yang pertama kali memiliki fitur APU gas turbin, yang memungkinkan untuk beroperasi pada STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology Vol. 1, No. 1, June 2017 : 1–16 STTKD JAKT ISSN: 2086-5805 5 bandara kecil. Independen dari fasilitas darat. APU dapat dilihat pada banyak modem airline melalui pipa exhaust di ekor pesawat. Jenis-jenis APU : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Boeing 707 : GTCP85 (-98CK(B) Boeing 727 : GTCP85 (-98-98D-98CK) Boeing 737 : GTCP85 (-129) British Aircraft BAC 1-11 : GTCP85 (-115-115C-115CK) Caravelle SE210 : GTCP85 (-99) Dassault Mercure : GTCP85 (-163 CK) Douglas DC-9 : GTCP85 (-98D-98W-98DCK) Hawker Siddely Trident : GTCP85 (3 B-115H-139H) Kode jenis APU mempunyai arti sesuai spesifikasinya : GT : Gas Turbine C : Compressor (bleed air output) P : Power (shaft power output) 85 : Size class 129 : boeing 737 classic Prinsip kerja APU : Bagian inti dari APU adalah sebuah Turbine Engine yang operasionalnya sama seperti Jet Engine , tetapi tidak menghasilkan gaya dorong (thrust). Kompressor dan turbine pada APU dipasang pada poros yang sama. Poros ini diputar pertama kali oleh starter menggunakan tenaga listrik (motor listrik), kemudian compressor menaikkan tekanan udara tersebut. Udara bertekanan disalurkan menuju ruang bakar (combuster) dimana bahan bakar disemprotkan. Pembakaran pada ruang bakar menaikan level energi dari udara dan mengubah udara dan bahan bakar menjadi gas panas. Gas panas kemudian mengalir melewati turbine dimana diserap energi sebanyak mungkin menjadi energi putar untuk menggerakkan compressor. Siklus kerja pada engine APU merupakan gas turbine engine sama seperti mesin piston 4 langkah. Akan tetapi pada gas turbine engine pembakaran terjadi pada tekanan yang konstan berbeda dengan engine piston dimana pembakaran terjadi volume yang konstan. Proses tersebut meliputi proses hisap, langkah tekanan, langkah kerja, dan langkah buang. Proses pada mesin piston terjadi secara bertahap (intermittent combustion) didalam ruang mesin dimana pada mesin turbine, terjadi secara terus menerus (continous combustion). Jumlah bahan bakar yang dibakar dan dipanas yang keluar pada pembuangan (exhaust) adalah indikator dari keseatan engine APU. Ketika komponen – komponen APU mengalami keausan ataupun kerusakan, kenaikan Exhaust Gas Temperature (EGT) dan peningkatan konsumsi bahan bakar dapat terjadi. Model Conceptual Design Pada Hull Main Body UAV Combat Drone Quadrotor Sebagai Surveillance dan Repeater Radio VHF/UHF (Ardian Infantono) 6 ISSN: 2087-5806 Komponen utama engine APU : 1. Compressor 2. Ruang bakar (combustion chamber) 3. Turbine Kompressor Kompressor pada APU merupakan jenis kompressor sentrifugal satu tingkat dengan satu muka impeller yang mempunyai kelebihan yaitu dapat dengan cepat menaikkan tekanan udara sebelum memasuki ruang bakar. Kelebihan lain dari compressor sentrifugal yaitu pada ukuran dimensinya yang lebih kecil daripada compressor aksial. Ruang bakar (combustion chamber) Ruang bakar mempnyai fungsi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang dicampurkan dalam jumlah yang sesuai untuk menghasilkan gas panas yang akan diserap energinya oleh turbin. Ruang bakar mempunyai kerja yang cukup berat karena arus mehanan panas agar tidak meleleh dan menaan tekanan akibat pembakaran. Ruang bakar dilapisi keramik (ceramic coating) untuk menahan panas pada suhu 1800-2000 ºC STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology Vol. 1, No. 1, June 2017 : 1–16 STTKD JAKT ISSN: 2086-5805 7 Turbine Turbine berfungsi untuk menyerap energy panas yang dihasilkan oleh pembakaran pada ruang bakar dan mengubahnya menjadi energy gerak untuk memutarkan compressor dan aksesoris gearbox. Jenis turbine yang dipakai pada APU adalah jenis turbine aksial dengan susunan dua tingkat (two axial flow turbine) Model Conceptual Design Pada Hull Main Body UAV Combat Drone Quadrotor Sebagai Surveillance dan Repeater Radio VHF/UHF (Ardian Infantono) 8 ISSN: 2087-5806 Bagian-bagian APU : Power Section STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology Vol. 1, No. 1, June 2017 : 1–16 STTKD JAKT ISSN: 2086-5805 9 Power section merupakan bagian generator gas engine dan menghasilkan semua power shaft APU. Load Compressor Section Load compressor pada umumnya berupa shaft-mounted compressor yang menghasilkan tenaga pneumatic pesawat, sedangkan beberapa beberapa extract bleed air APU dihasilkan melalui compressor power section. Ada dua alat penggerak, yaitu Inlet guide vanes yang mengatur aliran udara yang mengalir ke load compressor dan surge control valve yang menstabilkan operasi mesin turbo. Gearbox section Gearbox mentransfer tenaga dari shaft utama engine ke generator oil-cooled untuk tenaga listrik. Melalui Gearbox, power juga ditransfer ke aksesoris engine seperti fuel control unit, modul pelumasan, dan fan pendingin. Selain itu, ada juga starter motor yang terhubung melalui gear train untuk melakukan fungsi awal dari APU.Beberapa desain APU menggunakan kombinasi starter/generator untuk menyalakan APU dan pembangkit tenaga listrik untuk mengurangi kompleksitas. Pada pesawat Boeing 787 yang membutuhkan suplai listrik yang besar, APU hanya berfungsi memberikan listrik ke pesawat. Tidak adanya sistem pneumatik menyederhanakan desain, namun besarnya kebutuhan listrik memerlukan generator yang besar. Manufaktur Ada dua perusahaan besar bersaing di pasar APU pesawat yaitu United Technologies Corporation (melalui anak perusahaannya Pratt & Whitney Canada, Hamilton Sundstrand dan Goodrich Corporation), dan yang kedua adalah Honeywell International Inc. Pesawat Militer Pesawat militer bertipe kecil, seperti tipe fighter dan tipe attack, memiliki fitur sistem auxiliary power yang berbeda dengan yang digunakan oleh pesawat komersil. Fungsi engine starting dan penyediaan listrik serta tenaga hidrolik dibagi menjadi dua unit yaitu, jet fuel starter dan emergency power unit. Jet Fuel Starter Jet Fuel Starter (JFS) merupakan engine turboshaft kecil yang dirancang mendorong jet engine dan mempercepat RPM. Menyuplai bleed air ke starter APU. Output shaft JFS terhubung secara mekanik ke engine. Setelah itu JFS bergerak, engine bergerak; tidak seperti APU, starter tidak dirancang menghasilkan listirk ketika engine mati. untuk motor mulai untuk JFS menggunakan free power turbin, metode penghubungnya ke engine tergantung pada rancangan pesawat. Pada pesawat single-engine seperti A-7Corsair II dan F-16 Fighting Falcon, JFS power section selalu terhubung ke engine utama melalui aksesori gearbox engine. Berbeda dengan pesawat twin-engine F-15 Eagle yang terdiri dari JFS tunggal, Model Conceptual Design Pada Hull Main Body UAV Combat Drone Quadrotor Sebagai Surveillance dan Repeater Radio VHF/UHF (Ardian Infantono) 10 ISSN: 2087-5806 dan JFS power section terhubung melalui central gearbox yang dapat digabungkan ke satu engine. Emergency Power Unit Emergency Hydraulic dan Electric power dihasilkan oleh tipe gas turbine engine yang berbeda. Tidak seperti gas turbin pada umumnya, emergency power unit tidak memiliki gas compressor atau ignitor, dan menggunakan kombinasi hydrazine dan air, daripada jet fuel. Saat hydrazine dan air bercampur dilepaskan dan melewati seluruh katalis iridium, secara spontan menyatu, menghasilkan gas panas yang mendorong turbin. Power dihasilkan diteruskan melalui gearbox dan selanjutnya menggerakkan generator listrik dan pompa hidrolik. Hydrazine mengandung seal, nitrogen charged accumulator. Pada saat sistem telah siap, hydrazine dilepaskan kapanpun engine-driven generator offline, atau apabila seluruh engine-driven pompa hidrolik rusak. DAFTAR PUSTAKA 1. Http://www.amtonline.com 2. Http://www.b737.0rg.uk/apu.htm.c 3. Manual Book Auxiliary Power Unit (APU) Boeing 737, Penerbit:PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Jakarta, 1988. 4. http://www.bsn.go.id/files/laboratorium/l p-144-IDN.pdf 5. GTCP85 Two Bearing Series Gas Turbine Engine, Training Study Guide, Penerbit: PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Jakarta, 1980. 6. Muhammad Margono, Metode penetran cair, Puspitek serpong, 2002. STTKD Journal of Aviation Knowledge and Technology Vol. 1, No. 1, June 2017 : 1–16