Uploaded by abdul AZIS

minggu ke 16, penggunaan penerangan

advertisement
Penggunaan Penerangan Vertikal dan Horisontal
Penerangan terpusat
Penerangan vertikal
Penerangan merata
Penerangan horisontal
Gambar 6. Tipe penerangan
Tahapan Menghitung Daya Penerangan Ruang
A
1. Identifikasi ruang
5. Tentukan koefisien penggunaan
ruang (CU)
2. Tentukan standar
penerangan (E)
6. Hitung lumen lampu total (LLt)
3. Tentukan tipe lampu dan
luminaire
7. Hitung jumlah lampu total (N)
4. Hitung CCR,RCR, FCR
8. Hitung daya total (Pt )
A
Gambar 7. Tahapan menghitung daya listrik untuk penerangan
Step 1, 2, dan 3
• Karena algoritma perhitungan dan penggunaan tipe
lampu ditentukan oleh tujuan penerangan, maka perlu
diidentifikasi yg mana hal berikut yg sesuai :
➢ Penerangan luar ruang atau dalam ruang
- Bila penerangan dalam ruang , apakah tujuannya ?:
- apakah untuk sortasi, grading, penyimpanan atau
untuk pengolahan. Bila untuk pengolahan , apakah
kondisinya basah, lembab atau kondisi kering,
• Kemudian pilih tipe penerangan, apakah vertikal atau
horisontal. Sesuaikan dengan tujuan.
Step 1, 2, dan 3
• Karena algoritma perhitungan dan penggunaan tipe
lampu ditentukan oleh tujuan penerangan, maka perlu
diidentifikasi yg mana hal berikut yg sesuai :
➢ Penerangan luar ruang atau dalam ruang
- Bila penerangan dalam ruang , apakah tujuannya ?:
- apakah untuk sortasi, grading, penyimpanan atau
untuk pengolahan. Bila untuk pengolahan , apakah
kondisinya basah, lembab atau kondisi kering,
• Kemudian pilih tipe penerangan, apakah vertikal atau
horisontal. Sesuaikan dengan tujuan.
Lanjutan….
• Bila ruang sudah diidentifikasi, gunakan Tabel 1a, 1b, atau 1c
untuk memilih tipe lampu dan luminaire dan Tabel 4 untuk
mengetahui berapa lux atau footcandle standar penerangan.
1 fc = 10.76 lux
•
•
Kemudian dari Tipe lampu dan luminaire yg dipilih dapat diketahui
:
• - Lumen Lampu mula-mula (LLA)
• - Lumen Lampu Depreciation (LLD)
• - Daya per Lampu ( PL )
• Catat hasil pada kertas kerja seperti gambar berikut
Step 4 : Hitung CCR,RCR, FCR
Dua step menghitung
CCR, RCR, dan FCR
yaitu sbb.:
Contoh soal 1
Hitunglah ratio ruang ( CCR, RCR, FCR ) untuk penerangan
horisontal bila diketahui ukuran (PxLxT): 60x15x4m, tinggi
meja kerja= 0,7m, lampu digantung=0,5m (lihat gambar )
Jawab :
0,5m
Luminaire dan
Lampu
2,8m
Meja
0,7m
Ganti x dengan C, R, F
Step 5 : Menentukan CU ruang
Cu ruang selain ditentukan oleh CCR, RCR, dan FCR juga ditentukan
oleh tipe Luminaire dan Lampu, warna dinding (w), warna langitlangit (c), dan warna lantai (f) dalam hal ini dinyatakan dalam ρw,
ρc, dan ρf. Prosedur menentukan Cu seperti gambar berikut.
Contoh soal 2
Tentukan Cu ruang contoh soal 1, bila diketahui :
• Warna langit-2 dan dinding = putih telur, warna lantai = abu-abu
• Tipe lampu = lampu neon (TL) F48T12CW/Ho
• Tipe luminaire = seperti gambar
Lampu neon
Luminaire
Step 5 : Menentukan CU ruang
Hit. RCR
Hit. CCR
CCR >0
Tabel 3
Hit. FCR
CCR =0
FCR > 0
FCR = 0
Ambil
Tabel 4. dapat :
CU1
Tabel 5. dapat :
Faktor koreksi
Gambar 8. Prosedur menentukan Cu
Ambil
Jawab soal 2
Menentukan pemantulan efektif floor dan ceiling (ρFc dan
ρcc) → gunakan Tabel 5
Dari Tabel 4 diperoleh : ρw=ρc= 80%, dan ρF =30% → berdasarkan warna ruang
Dari perhitungan sebelumnya: CCR= 0,2 ; RCR=1; FCR=0,3
Sehingga dari Tabel 5 diperoleh pemantulan efektif langit-2 (ρcc )= 78%
Tabel 5. Pemantulan efektif Floor Cavity dan Ceiling (%)
ρc =
ρw =
CCR=
Jawab soal 2
Dan dari Tabel 5 diperoleh pemantulan efektif lantai ( ρFc )= 31% ≈ 30%
Tabel 5. Pemantulan efektif Floor Cavity dan Ceiling (%)
ρ=
F
ρ=
F
FCR=
Cara interpolasi
Jawab soal 2
Menentukan Cu → gunakan Tabel 6, kemudian lakukan Koreksi → Tabel 7
Telah dik. RCR=1, ρcc=78%, ρFc=30%, ρw=80%, karena Tabel 6 tidak ada ρw=80%,
maka harus dilkukan interpolasi kedepan, hasilnya Cu1= 83,5% = 0,835.
Tabel 6. Nilai Cu pada pemantulan efektif Floor, ρFc = 20 %
Jawab soal 2
Karena ρFc=30%, sedangkan Tabel 6 untuk ρFc=20%, maka nilai Cu harus
dikoreksi → gunakan Tabel 7. Cari faktor pengali pada RCR=1, ρcc=78%,
ρw=80%, karena Tabel 6 tidah ada ρcc=78%, ρw=80%, maka harus dilakukan
interpolasi kedepan, hasilnya Fk= 1,081
Jadi Cu ruang sortasi tembakau, Cu2 = Cu1 *Fk = 0,835 * 1,081 = 0,903
Tabel 7. Faktor pengali untuk pemantulan efektif Floor, ρFc ≠ 20 %
Step 6,7, dan 8 : Hitung lumen, jumlah
lampu dan daya lampu total
Lumen lampu total (LLt ) dan Jumlah lampu (N), dan daya
lampu total (Pt) dihitung dengan rumus berikut :
P t = PL * N
LLF = LLD * LDD
Ket. : E = standar penerangan suatu kegiatan (lux, fc)
A = luas ruangan (m2 , ft2)
CU = koefficient utilitation (koefisien penggunaan).
PL = Daya / lampu (watt/lampu) , daya/luminaire (watt/luminaire)
LLί = initial lamp lumen (lumen lampu mula-mula)
LLF = light loss factor
LLD = lamp lumen depriciation (penurunan lumen lampu setelah pemakaian)
LDD =Luminaire dirt depriciation(penurunan lumen lampu karna debu).
Penurunan lumen lampu karna debu
Besar penurunan lumen lampu karna debu tergantung
pada :
• Tipe luminaire
• tingkat pemeliharaan
• kondisi debu (faktor lingkungan)
• Lama penggunaan lampu
Dipasaran terdapat banyak tipe luminaire sehingga
dapat dikatagorikan menjadi 6 kategori pemeliharaan.
Kategori setiap luminaire dapat dilihat pada Tabel 6 dan
besarnya nilai LDD dapat dilihat pada Gmbar berikut
Penurunan lumen lampu karna debu
Gambar 9. Nilai LDD pada kategori I dan II dan 5 derajat kebersihan
Penurunan lumen lampu karna debu
Gambar 10. Nilai LDD pada kategori III dan IV dan 5 derajat kebersihan
LDD
LDD
Penurunan lumen lampu karna debu
Gambar 11. Nilai LDD pada kategori V dan VI dan 5 derajat kebersihan
Contoh 3
Sehubungan dengan soal no 1-2, hitunglah besarnya daya listrik yg
dibutuhkan bila ruangan soal 1-2 digunakan untuk sortasi
tembakau.
Jawab
Dari soal 1-2-3 dapat diketahui :
• E = 100 fc = 1076 lux ( dari Tabel . Untuk sortasi tembakau)
• A = 60*15 = 900 m2
• LLD= 0,82 (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho)
• LDD=0,82 (dari tipe luminaire termasuk kategori II, dan Gambar 9)
• LLί = 4300 lumen/lampu (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho)
• LLί = 8600 lumen/luminaire (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho)
• PL = 63 watt/lampu (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho)
Contoh 3
Sehingga :
Pt = PL *N = 63 (w/lampu) *362 (lampu) = 22.811 watt
Penerapan
Agar diperoleh penerangan yg cahayanya seragam
maka 181 luminaire harus disebar Secara merata
dalam ruang seperti Gambar disamping
1,9 m
Jarak atara luminaire dihitung dengan rumus
berikut :
2,8 m
SC (spacing criteria) = S/MH
2,8 m
Ket. S = spacing
MH = mounting height (tinggi dari bidang
kerja ke luminaire)
2,8 m
Dari Tabel 6. diketahui bahwa tipe luminaire yg
dipilih SC = 1.0, artinya S = MH = 2,8 m
1,9 m
SS
Tabel 4. Refleksi cahaya pada dinding
No
Warna
dinding
Refleksi
(%)
No
Warna
dinding
Refleksi
(%)
1
white gloss
84
11 Medium gray
58
2
Flat white
82
12 Light blue
54
3
white,
eggshell
81
13 Medium
green
52
4
Ivory white
79
14 Medium blue
35
5
Silver gray
75
15 Dark gray
30
6
Yellow
75
16 Dark red
13
7
Cream
74
17 Dark brown
10
8
Pink
72
18 Dark blue
8
9
Medium
yellow
65
19 Dark green
7
10 Light green
65
20 black
5
Tabel 5
Tabel 1b. Karakteristik
Lampu Neon
F= Fluorescent, 30 = daya 30wtt, CW=cool white, CWX=cool white deluxe,
WW= warm white , HO = high output, VHO= veri high output, RS= Rapid start
Tabel 1a. Karakteristik Lampu pijar
Tabel 1c. Karakteristik Lampu HID
H = Lampu merkuri, M= Lampu Metal Halide, S= Lampu Sodium (HPS)
Download