Penggunaan Penerangan Vertikal dan Horisontal Penerangan terpusat Penerangan vertikal Penerangan merata Penerangan horisontal Gambar 6. Tipe penerangan Tahapan Menghitung Daya Penerangan Ruang A 1. Identifikasi ruang 5. Tentukan koefisien penggunaan ruang (CU) 2. Tentukan standar penerangan (E) 6. Hitung lumen lampu total (LLt) 3. Tentukan tipe lampu dan luminaire 7. Hitung jumlah lampu total (N) 4. Hitung CCR,RCR, FCR 8. Hitung daya total (Pt ) A Gambar 7. Tahapan menghitung daya listrik untuk penerangan Step 1, 2, dan 3 • Karena algoritma perhitungan dan penggunaan tipe lampu ditentukan oleh tujuan penerangan, maka perlu diidentifikasi yg mana hal berikut yg sesuai : ➢ Penerangan luar ruang atau dalam ruang - Bila penerangan dalam ruang , apakah tujuannya ?: - apakah untuk sortasi, grading, penyimpanan atau untuk pengolahan. Bila untuk pengolahan , apakah kondisinya basah, lembab atau kondisi kering, • Kemudian pilih tipe penerangan, apakah vertikal atau horisontal. Sesuaikan dengan tujuan. Step 1, 2, dan 3 • Karena algoritma perhitungan dan penggunaan tipe lampu ditentukan oleh tujuan penerangan, maka perlu diidentifikasi yg mana hal berikut yg sesuai : ➢ Penerangan luar ruang atau dalam ruang - Bila penerangan dalam ruang , apakah tujuannya ?: - apakah untuk sortasi, grading, penyimpanan atau untuk pengolahan. Bila untuk pengolahan , apakah kondisinya basah, lembab atau kondisi kering, • Kemudian pilih tipe penerangan, apakah vertikal atau horisontal. Sesuaikan dengan tujuan. Lanjutan…. • Bila ruang sudah diidentifikasi, gunakan Tabel 1a, 1b, atau 1c untuk memilih tipe lampu dan luminaire dan Tabel 4 untuk mengetahui berapa lux atau footcandle standar penerangan. 1 fc = 10.76 lux • • Kemudian dari Tipe lampu dan luminaire yg dipilih dapat diketahui : • - Lumen Lampu mula-mula (LLA) • - Lumen Lampu Depreciation (LLD) • - Daya per Lampu ( PL ) • Catat hasil pada kertas kerja seperti gambar berikut Step 4 : Hitung CCR,RCR, FCR Dua step menghitung CCR, RCR, dan FCR yaitu sbb.: Contoh soal 1 Hitunglah ratio ruang ( CCR, RCR, FCR ) untuk penerangan horisontal bila diketahui ukuran (PxLxT): 60x15x4m, tinggi meja kerja= 0,7m, lampu digantung=0,5m (lihat gambar ) Jawab : 0,5m Luminaire dan Lampu 2,8m Meja 0,7m Ganti x dengan C, R, F Step 5 : Menentukan CU ruang Cu ruang selain ditentukan oleh CCR, RCR, dan FCR juga ditentukan oleh tipe Luminaire dan Lampu, warna dinding (w), warna langitlangit (c), dan warna lantai (f) dalam hal ini dinyatakan dalam ρw, ρc, dan ρf. Prosedur menentukan Cu seperti gambar berikut. Contoh soal 2 Tentukan Cu ruang contoh soal 1, bila diketahui : • Warna langit-2 dan dinding = putih telur, warna lantai = abu-abu • Tipe lampu = lampu neon (TL) F48T12CW/Ho • Tipe luminaire = seperti gambar Lampu neon Luminaire Step 5 : Menentukan CU ruang Hit. RCR Hit. CCR CCR >0 Tabel 3 Hit. FCR CCR =0 FCR > 0 FCR = 0 Ambil Tabel 4. dapat : CU1 Tabel 5. dapat : Faktor koreksi Gambar 8. Prosedur menentukan Cu Ambil Jawab soal 2 Menentukan pemantulan efektif floor dan ceiling (ρFc dan ρcc) → gunakan Tabel 5 Dari Tabel 4 diperoleh : ρw=ρc= 80%, dan ρF =30% → berdasarkan warna ruang Dari perhitungan sebelumnya: CCR= 0,2 ; RCR=1; FCR=0,3 Sehingga dari Tabel 5 diperoleh pemantulan efektif langit-2 (ρcc )= 78% Tabel 5. Pemantulan efektif Floor Cavity dan Ceiling (%) ρc = ρw = CCR= Jawab soal 2 Dan dari Tabel 5 diperoleh pemantulan efektif lantai ( ρFc )= 31% ≈ 30% Tabel 5. Pemantulan efektif Floor Cavity dan Ceiling (%) ρ= F ρ= F FCR= Cara interpolasi Jawab soal 2 Menentukan Cu → gunakan Tabel 6, kemudian lakukan Koreksi → Tabel 7 Telah dik. RCR=1, ρcc=78%, ρFc=30%, ρw=80%, karena Tabel 6 tidak ada ρw=80%, maka harus dilkukan interpolasi kedepan, hasilnya Cu1= 83,5% = 0,835. Tabel 6. Nilai Cu pada pemantulan efektif Floor, ρFc = 20 % Jawab soal 2 Karena ρFc=30%, sedangkan Tabel 6 untuk ρFc=20%, maka nilai Cu harus dikoreksi → gunakan Tabel 7. Cari faktor pengali pada RCR=1, ρcc=78%, ρw=80%, karena Tabel 6 tidah ada ρcc=78%, ρw=80%, maka harus dilakukan interpolasi kedepan, hasilnya Fk= 1,081 Jadi Cu ruang sortasi tembakau, Cu2 = Cu1 *Fk = 0,835 * 1,081 = 0,903 Tabel 7. Faktor pengali untuk pemantulan efektif Floor, ρFc ≠ 20 % Step 6,7, dan 8 : Hitung lumen, jumlah lampu dan daya lampu total Lumen lampu total (LLt ) dan Jumlah lampu (N), dan daya lampu total (Pt) dihitung dengan rumus berikut : P t = PL * N LLF = LLD * LDD Ket. : E = standar penerangan suatu kegiatan (lux, fc) A = luas ruangan (m2 , ft2) CU = koefficient utilitation (koefisien penggunaan). PL = Daya / lampu (watt/lampu) , daya/luminaire (watt/luminaire) LLί = initial lamp lumen (lumen lampu mula-mula) LLF = light loss factor LLD = lamp lumen depriciation (penurunan lumen lampu setelah pemakaian) LDD =Luminaire dirt depriciation(penurunan lumen lampu karna debu). Penurunan lumen lampu karna debu Besar penurunan lumen lampu karna debu tergantung pada : • Tipe luminaire • tingkat pemeliharaan • kondisi debu (faktor lingkungan) • Lama penggunaan lampu Dipasaran terdapat banyak tipe luminaire sehingga dapat dikatagorikan menjadi 6 kategori pemeliharaan. Kategori setiap luminaire dapat dilihat pada Tabel 6 dan besarnya nilai LDD dapat dilihat pada Gmbar berikut Penurunan lumen lampu karna debu Gambar 9. Nilai LDD pada kategori I dan II dan 5 derajat kebersihan Penurunan lumen lampu karna debu Gambar 10. Nilai LDD pada kategori III dan IV dan 5 derajat kebersihan LDD LDD Penurunan lumen lampu karna debu Gambar 11. Nilai LDD pada kategori V dan VI dan 5 derajat kebersihan Contoh 3 Sehubungan dengan soal no 1-2, hitunglah besarnya daya listrik yg dibutuhkan bila ruangan soal 1-2 digunakan untuk sortasi tembakau. Jawab Dari soal 1-2-3 dapat diketahui : • E = 100 fc = 1076 lux ( dari Tabel . Untuk sortasi tembakau) • A = 60*15 = 900 m2 • LLD= 0,82 (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho) • LDD=0,82 (dari tipe luminaire termasuk kategori II, dan Gambar 9) • LLί = 4300 lumen/lampu (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho) • LLί = 8600 lumen/luminaire (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho) • PL = 63 watt/lampu (dari Tabel 1b, untuk F48T12CW/Ho) Contoh 3 Sehingga : Pt = PL *N = 63 (w/lampu) *362 (lampu) = 22.811 watt Penerapan Agar diperoleh penerangan yg cahayanya seragam maka 181 luminaire harus disebar Secara merata dalam ruang seperti Gambar disamping 1,9 m Jarak atara luminaire dihitung dengan rumus berikut : 2,8 m SC (spacing criteria) = S/MH 2,8 m Ket. S = spacing MH = mounting height (tinggi dari bidang kerja ke luminaire) 2,8 m Dari Tabel 6. diketahui bahwa tipe luminaire yg dipilih SC = 1.0, artinya S = MH = 2,8 m 1,9 m SS Tabel 4. Refleksi cahaya pada dinding No Warna dinding Refleksi (%) No Warna dinding Refleksi (%) 1 white gloss 84 11 Medium gray 58 2 Flat white 82 12 Light blue 54 3 white, eggshell 81 13 Medium green 52 4 Ivory white 79 14 Medium blue 35 5 Silver gray 75 15 Dark gray 30 6 Yellow 75 16 Dark red 13 7 Cream 74 17 Dark brown 10 8 Pink 72 18 Dark blue 8 9 Medium yellow 65 19 Dark green 7 10 Light green 65 20 black 5 Tabel 5 Tabel 1b. Karakteristik Lampu Neon F= Fluorescent, 30 = daya 30wtt, CW=cool white, CWX=cool white deluxe, WW= warm white , HO = high output, VHO= veri high output, RS= Rapid start Tabel 1a. Karakteristik Lampu pijar Tabel 1c. Karakteristik Lampu HID H = Lampu merkuri, M= Lampu Metal Halide, S= Lampu Sodium (HPS)