Mata Kuliah : Struktur Aljabar IDEAL DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 HAYANA MARDIYAH HARAHAP (8216172012) HERMANTO MANIHURUK (8216172003) PENDIDIKAN MATEMATIKA/B-2 2021 JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah materi IDEAL pada mata kuliah Struktur Aljabar ini tepat pada waktunya. Dalam penulisan tugas ini penulis menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Ibu Dr. Hamidah Nasution, M.Si. yang telah memberikan limpahan ilmu dan arahan pengerjaan tugas dengan baik. Penulis menyadari Makalah ini belum sempurna, tetapi dalam pengerjaan tugas ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kedepannya lebih baik dalam pengerjaan tugas selanjutnya. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya. Medan, April 2022 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1 1.3 Batasan Masalah ......................................................................................................... 2 1.4 Tujuan ......................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5 2.1 Ideal ......................................................................................................................... 5 BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 16 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 17 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika abstrak, yang umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan cabang ilmu lain yang lebih konkret. Dalam pembahasan ini, akan mempelajari konsep subgrup dan grup siklik serta bagaimana cara untuk membuktikan berbagai masalah yang berkaitan dengan subgrup dan grup siklik yang dilakukan dengan pembuktian secara deduktif. Karena materi ini merupakan mata kuliah yang abstrak, tanpa hitung menghitung untuk itu pahami dengan baik contoh-contohnya, baik contoh pembuktian secara langsung, tidak langsung (kontradiksi) maupun contoh penyangkal Aljabar merupakan pelajaran dasar dalam matematika yang banyak dipakai baikdalam sekolah dasar maupun dalam sekolah menengah pertama dan sekolahmenengah atas. Dimana berisikan tentang pengoprasian aljabar, relasi, pemetaan, pemetaan komposisi, pemetaan identitas, pemetaan invers dan masih banyaklagi materi pembelajaran yang termasuk kedalam materi aljabar. Sebagai seorang pendidik adalah sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat menguasai berbagai macam bentuk operasi aljabar khususnya untuk saat ini, sebagai mahasiswa kita harus dapat menguasai dan memahami materi yang terdapat dalammateri struktur aljabar yang memuat materi grup, subgrup, operasi biner, ring, idealatau lapangan, daerah integral dan masih banyak lagi materi yang terdapat dalamstruktur aljabar. Selain menguasai cara pengerjaan soal seorang pendidik juga harus mampu untuk memahami bagaimana cara pembuktian suatu teorema sehingga tidakhanya mengetahui penggunaan teorema yang ada tetapi juga dapat membuktikankebenaran dari teorema yang berkaitan dengan permasalahan aljabar. Mengingat pentingnya mengetahui pembuktian serta penyangkalan suatu teorema, maka pentinguntuk dipahami mengenai materi dalam struktur aljabar tersebut. Lebih lanjut, memahami apa itu konsep ideal atau lapangan beserta contohnya. Berdasarkan latar belakang diatas, makalah ini penulis buat agar dapat membantu memahami materi tersebut diatas dan apa saja teorema serta definisi yang terdapat dalam materi ideal dalam struktur aljabar. 1.2 3 Pada dasarnya, dalam mengerjakan makalah ini penulis menggunakan lebih dari lima buku sebagai referensi belajar. Tujuannya ialah agar lebih memahami sumber bacaan mana yang akan dipakai guna menunjang penguatan materi subgrup pada mata kuliah struktur aljabar. Perbedaan yang ada pada buku adalah wajar, karena pemikiran ataupun tujuan penulis buku juga berbeda dalam mendeskripsikan isi buku atau materi-materi yang dipaparkan pada bukunya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusanmasalah dalam makalah ini antara lain : 1. Apa Pengertian Ideal? 2. Bagaimana contoh dari Ideal? 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan makalah ini hanya membahas masalah tentang ideal dan contohnya 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian ideal dan memahami contoh suatu ring adalah ideal. 4 BAB II PEMBAHASAN IDEAL Pada materi grup kita ketahui ada subgrup normal yang merupakan Subgrup yang memiliki sifat khusus. Di dalam ring juga ada subring khusus yang memiliki sifat-sifat istimewa yaitu tertutup terhadap perkalian unsur di luar Subring. Subring semacam ini dinamakan suatu ideal. Pada ideal dikenal dengan ideal kiri yaitu bila tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kiri dan ideal kanan yaitu bila tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kanan. Untuk lebih jelasnya akan kita lihat dalam definisi berikut : Definisi H-1 Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut ideal kiri dari R jika I. II. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ra ∈ I (Adi Setiawan, 2014) Definisi H-2 Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut ideal kanan dari R jika I. II. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ar ∈ I (Adi Setiawan, 2014) 5 Definisi H-3 Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut Ideal Dua Sisi (Ideal Kiri Sekaligus Ideal Kanan) dari R jika I. II. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ra ∈ I dan ar ∈ I (Adi Setiawan, 2014) Contoh 1. Diketahui Z ring dari bilangan bulat dan πΌ = {πΎ π₯ | π₯ ∈ π} dengan K bilangan bulat. Selidiki apakah I ideal dari Z. Penyelesaian Akan dibuktikan I ideal dari Ring Z Ambil dua elemen dari I Misal : Kx1 ∈ I dan Kx2 ∈ I dengan x1 x2 ∈ Z Maka : i. (∀ Kx1 ; Kx2 ∈ I ⇒ ππ±π + (− ππ±π ) = π (π±π − π±π) ∈ π K(x1 − x2) ∈ I sebab x1 ; x2 ∈ Z βΉ (x1 − x2) ∈ Z ii. (∀ K x ∈ I ) (∀ r ∈ Z) βΉ π«(ππ±) = (π«π)π± ∈ π dan (ππ±)π« = π(π± π«) = (ππ«) π± ∈ π Karena (i) dan (ii) dipenuhi I , maka I adalah ideal 2. Diketahui Ring matriks ordo 2 R= {( π π π ) |π, π, π, π ∈ π πππ} dan π π₯ π¦ I = {( ) |π₯, π¦ ∈ π πππ} dengan I ⊂ R. Selidiki apakah I merupakan : 0 0 a. Ideal kiri dari ring R b. Ideal kanan dari ring R c. Ideal dari ring R 6 Penyelesaian π₯ 0 π¦ ) |π₯, π¦ ∈ π πππ} suatu ideal kanan dan ideal kiri 0 Akan dibuktikan I = {( dari ring R. a. Adb ideal kiri dari ring R i. π₯1 0 Ambil sebarang A = ( π¦1 π₯ ) ∈ I dan B = ( 2 0 0 π¦2 ) ∈ I dengan 0 π₯1 , π¦1 , π₯2 , π¦2 , ∈ π π₯1 0 π΄ + (−π΅) = ( π₯1 − π₯2 0 ( ii. Ambil sebarang A = ( π₯ 0 π¦ π ) ∈ I dan B = ( 0 π π΅π΄ = ( π π ax π΄π΅ = ( cx π π₯ )( π 0 π¦1 π₯ ) + (− ( 2 0 0 π¦2 )) 0 π¦1 − π¦2 ),∈ πΌ 0 π ) ∈ R dengan x, y, a, b, c, d ∈ R, maka π π¦ ) 0 ay dy) ∉ I Karena (ii) tidak dipenuhi I, maka I bukan ideal kiri b. Adb ideal kanan dari ring R i. Ambil sebarang A = ( π₯1 0 π¦1 π₯ ) ∈ I dan B = ( 2 0 0 π¦2 ) ∈ I dengan 0 π₯1 , π¦1 , π₯2 , π¦2 , ∈ π π₯1 π¦1 π₯ ) + (− ( 2 0 0 0 π₯ − π₯2 π¦1 − π¦2 ( 1 ),∈ πΌ 0 0 π΄ + (−π΅) = ( 7 π¦2 )) 0 ii. π₯ Ambil sebarang A = ( 0 π¦ π ) ∈ I dan B = ( 0 π π ) ∈ R dengan x, y, a, b, c, d ∈ R, π maka π΄π΅ = ( π₯ π¦ π )( 0 0 π π₯1 + π₯2 0 ( π ) π π¦1 + π¦2 ),∈ πΌ 0 Karena (i) dan (ii) dipenuhi I merupakan ideal kanan. c. Adb ideal dari ring R Karena I bukan merupakan ideal kiri dan I merupakan ideal kanan, syarat ideal harus ideal kanan dan ideal kiri, maka I bukan merupakan ideal. ο Ideal I disebut ideal trivial jika I = {0} dan ο Ideal I disebut ideal sejati jika πΌ ≠ π . ο Ideal I dinamakan ideal tak sejati jika I = R. ο Ring yang tidak mempunyai ideal sejati disebut ring sederhana (simple ring). ο Apabila R ring komutatif, maka ideal kanan juga merupakan ideal kiri. Catatan : 1. Ideal pasti merupakan subring dan tidak sebaliknya. 2. Syarat ke-2, (∀r ∈ R)(∀a ∈ I) berlaku ra, ar ∈ I berarti bahwa ra ≠ ar. Teorema H-1 Andaikan R suatu ring. Suatu himpunann bagian tak kosong N dari R dikatakan ideal dari R jika N memenuhi 1. untuk setiap a, b ∈ N berlaku a – b ∈ N 2. untuk setiap n ∈ N dan setiap r ∈ R berlaku rn dan nr ∈ I (Saragih, 2015:52) 8 Bukti Andaikan N adalah himpunan bagian tak kosong dari ring R yang memenuhi aksioma (1) dan (2). Kita perlihatkan N adalah suatu ideal dari R. menurut definisi H-1, H-2 dan H-3, kita cukup memperlihatkan bahwa N adalah subring dari R. Karena N tak kosong, sedikitnya terdapat satu x ∈ N. Dengan menggunakan aksioma (1) diperoleh fakta bahwa x – x = 0 ∈ N. Selanjutnya dari aksioma (2) kita ketahui bahwa untuk setiap x,y ∈ π, ππππππππβ π₯π¦ ∈ π. Akibatnya N adalah suatu himpunan bagian dari R yang memenuhi aksioma : 1) 0 ∈ π 2) Untuk setiap π₯, π¦ ∈ π, π₯ − π¦ ∈ π 3) Untuk setiap π₯, π¦ ∈ π, π₯π¦ ∈ π Sehingga menurut Teorema H-1, N adalah subring dari R. dam sekarang kita dapat menyatakan bahwa N adalah suatu ideal dari R. Contoh: π»ππππ’πππ π = {[ π = {[ π₯ π’ π π π ] |π, π, π, π ∈ β€} πππππβ πππππ ππππ ππππ π π¦ ] |π₯, π¦, π’, π£ ∈ β€} π£ Dengan operasi penjumlahan dan perkalian matriks. Penyelesaian : Perhatikan bahwa untuk sebarang dua unsur π1 π΄1 = [π 1 π1 π2 ] πππ π΄ = [ 2 π1 π2 π1 π΄1 − π΄2 = [π 1 π1 π2 π1 ] − [π2 π2 π2 ] ππ π, ππππ π2 π1 − π2 π2 ] = [ π1 − π2 π1 − π2 π1 − π2 ] ππππππ (π1 − π2 ), (π1 − π2 ), (π1 − π2 ), (π1 − π2 ) ∈ β€ ππππ π΄1 − π΄2 ∈ π , ππππ [ π π π π₯ ][ π π’ ππ₯ + ππ’ π¦ ]= [ ππ₯ + ππ’ π£ ππ¦ + ππ£ ] ππ¦ + ππ£ 9 πΎπππππ (ππ₯ + ππ’), (ππ¦ + ππ£), (ππ₯ + ππ’), (ππ¦ + ππ£) ∈ β€, ππππ π [ π π π₯ ][ π π’ π¦ ] ∈ π, π£ Hal ini berarti bahwa N adalah ideal kanan dari R. dengan cara yang serupa dapat diperlihatkan bahwa π₯ [ π’ π¦ π ][ π£ π π ] ∈ π, π yaitu N adalah ideal kiri dari R. sehingga kita dapat menyatakan bahwa N adalah suatu ideal dari R. Teorema H-2 Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I, J masing-masing merupakan ideal pada R, maka kedua sifat berikut berlaku: 1. I ∩ J merupakan ideal pada R. 2. I + J merupakan ideal pada R. (Rasiman. dkk,2018:66) Jika M dan N masing-masing adalah ideal dari ring R maka 1. M ∩ π πππππβ πππππ ππππ π 2. M + N = {π + π|π ∈ π, π ∈ π} adalah ideal dari R (Saragih, 2015:56) Bukti 1. Karena I dan J masing-masing merupakan ideal, maka 0 ∈ I, J dan akibatnya 0 ∈ I ∩ J . Dengan demikian I ∩ J ≠ ∅. Diambil sebarang a, b ∈ I ∩ J , maka a, b ∈ I dan a, b ∈ J. Karena I dan J merupakan ideal, maka a − b ∈ I dan a − b ∈ J. Dengan demikiana a − b ∈ I ∩ J. Diambil sebarang a ∈ I ∩ π½, maka a ∈ I dan a ∈ J. Karena I dan J ideal, maka untuk sebarang r ∈ R , berlaku ar = ra ∈ I dan ar = ra ∈ J. Dengan demikian ar = ra ∈ I ∩ J . Jadi, terbukti bahwa I ∩ J merupakan ideal pada R. 2. Diperhatikan bahwa I + J = {x + y|x ∈ I, y ∈ J}. Karena I dan J masing10 masing merupakan ideal, maka 0 ∈ I, J dan akibatnya 0 = 0 + 0 ∈ I, J . Dengan demikian I + J ≠ ∅. Diambil sebarang a, b ∈ I + J, maka a = x1 + y1 dan b = x2 + y2 untuk suatu x1, x2 ∈ I y1, y2 ∈ J. Karena I dan J merupakan ideal, maka x1 − x2 ∈ I dan y1 − y2 ∈ J. Dengan demikian, a − b = (x1 + y1) − (x2 + y2) = (x1 − x2) + (y1 − y2) ∈ I + J. Diambil sebarang a, b ∈ I + J, maka a = x1 + y1 untuk suatu x1 ∈ I dan y1 ∈ J. Karena I dan J ideal. Maka untuk sebarang r ∈ R, berlaku x1r = rx1 ∈ I dan y1r = ry1 ∈ J. Dengan demikian ar = (x1 + y1)r = x1r + y1r = rx1 + ry1 = r(x1 + y1) = ra ∈ I + J Jadi, terbukti bahwa I + J merupakan ideal pada R. Teorema H-3 : Andaikan a adalah satu unsur di dalam ring komutatif R. Himpunan N = {ra : r ∈ π } adalah suatu ideal dari R. Selanjutnya, bila M adalah suatu ideal yang memuat unsur a maka π ⊆ π. (Saragih, 2015:57) Bukti : Karena 0a = 0, maka 0 ∈ N sehingga N ≠ ∅. Untuk sebarang dua unsur π1 π, π2 π ∈ π, diperoleh π1 π, π2 π = (π1 − π2 )π. Karena π1 , π2 ∈ π maka π1 − π2 ∈ π . Hal ini berakibat π1 π − π2 π = (π1 − π2 )π ∈ π. Selanjutnya, pandang sebarang unsur π₯ ∈ π dan sebarang unsur ππ ∈ π. Karena π₯ ∈ π πππ π ∈ π , ππππ π₯π ∈ π . Sehingga π₯(ππ) = (π₯π)π ∈ π. Jadi N adalah suatu ideal kiri dari R. Karena R adalah suatu ring komutatif, maka N juga merupakan ideal kanan dari R. Jadi, N adalah suatu ideal dari R. Selanjutnya, kita perlihatkan bahwa N adalah ideal terkecil yang mengandung unsur a. andaikan M adalah sebarang ideal dari R dengan a ∈ M. kita perlihatkan bahwa π ⊆ π. Untuk itu ambil sebarang ππ ∈ π. Karena π ∈ π πππ π ∈ π dan M adalah suatu ideal dari R, maka ππ ∈ π. Sehingga π ⊆ π. 11 Definisi H-4 i. Misalkan R ring komutatif dan π ∈ π , ideal πΌ = {ππ|π ∈ π } dinamakan ideal utama (principal ideal) yang dibangun oleh a dan disimbolkan dengan 〈π〉. Suatu ideal dinamakan ideal utama apabila ideal tersebut dapat dibangun oleh satu elemen. ii. Suatu ring komutatif dengan unsur kesatuan, di mana setiap idealnya adalah ideal utama, disebut ring ideal utama. iii. Suatu daerah integral R dinamakan daerah ideal utama apabila setiap ideal di R merupakan ideal utama. (Rasiman. dkk,2018:68) Contoh Setiap ideal di Z berbentuk nZ = 〈π〉 yang merupakan ideal utama yang dibangun oleh n. Karena Z merupakan daerah integral maka berdasarkan Definisi H-4, Z merupakan daerah integral utama. Teorema H-4 Misalkan R ring dengan elemen kesatuan dan I ideal dari R. Jika I memuat elemen unit maka I = R. (Antonius C. Prihandoko,2009:61) Andaikan R adalah suatu ring dengan unsur kesatuan 1. Jika N adalah suatu ideal dari R yang mengandung unit, maka N = R. (Saragih, 2015:60) Bukti Misalkan u elemen unit di I, ∃v ∈ R ∋ uv = 1. Karena u ∈ I, v ∈ R dan I merupakan ideal di R, maka uv = 1 ∈ I Ditunjukkan I = R i. Jelas bahwa I ⊂ R karena I ideal dari R 12 ii. Ambil sebarang r ∈ R Karena 1 ∈ I ⇒ r = r. 1 ∈ I Jadi R ⊂ I Berdasarkan i dan ii diperoleh I = R Teorema H-5: Suatu field tidak mempunyai ideal sejati. (Fraleigh,2014:246) Jika F adalah suatu lapangan, maka F tidak mempunyai ideal sejati. (Saragih, 2015:61) Bukti Misalkan F suatu field dan S ≠ {0} adalah suatu ideal dari F, maka S⊂F . Ambil sembarang a∈S , a ≠ z dan a−1 ∈ F. Karena S suatu ideal dari F maka aa−1 = u ∈ S .Sehingga untuk sembarang x∈F maka xu = x ∈ S. Jadi, diperoleh bahwa F⊂S dan karena S⊂F maka F = S. Sehingga ideal dari F yang bukan {0} adalah F.Oleh karena itu, ideal-ideal dari F hanyalah F dan {0} saja. Jadi, field F tidak mempunyai ideal sejati. JENIS-JENIS IDEAL 1. Ideal Utama Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I disebut ideal utama (principal ideal) jika dan hanya jika I dibangun oleh tepat satu elemen pada R, yaitu I = a untuk suatu a ∈ R . “Ideal N yang di definisikan pada Teorema 5.2 disebut sebagai ideal principal, yang dibangun oleh unsur a. suatu ring demikian sehingga semua idealnya adala ideal principal disebut sebagai ring ideal principal” (Saragih, 2015:58) 13 Contoh : Ideal dari ring himpunan kuasa dari himpunan A = {1,2}, P(A) = {∅, {1}, {2}, π΄} adalah Penyelesaian : π0 = {∅}, π1 = {∅, {1}}, π2 = {∅, {2}} πππ π(π΄). ππππππ π1 = {π ∩ {1} βΆ π ∈ π(π΄)} π2 = {π ∩ {2} βΆ π ∈ π(π΄)} P(A) = {π ∩ π΄: π ∈ π(π΄)} dan N0, N1, N2, dan P(A) adala ideal principal dari P(A). sehingga P(A) adalah ring ideal principal. 2. Ideal Prima Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I disebut ideal prima (prime ideal) jika dan hanya jika I ideal sejati dan untuk setiap a, b ∈ R dengan ab ∈ I dan a ∉ I berakibat b ∈ I. “Suatu ideal sejati N dari ring R dikatakan ideal prima jika untuk semua x,y ∈ R dengan x,y ∈ N, maka x ∈ N atau y ∈ N.” (Saragih, 2015:59) Contoh : 〈β€, +, . 〉 Merupakan suatu ring. Dapat ditunjukkan bahwa πβ€ adalah suatu ideal. Perhatikan semua π₯, π¦ ∈ π dengan π₯π¦ ∈ πβ€. Hal ini berakibat xy = kp. Tetapi ini berarti p membagi x atau membagi y. dengan perkataan lain, π₯ ∈ πβ€ atau π¦ ∈ πβ€. Akibatnya πβ€ merupakan suatu ideal prima. 3. Ideal Maksimal Pandang suatu ring R. K adalah suatu ideal maksimal pada R jika K ≠ π , dan jika tidak ada ideal J yang terletak diantara K dan R; yakni jika K ⊂ π½ ⊂ π , maka K = J atau J = R 14 “Suatu ideal sejati N dari R dikatakan ideal maksimal dari ring R, bila untuk setiap ideal M di R berlaku hubungan π ⊆ π ⊂ π . " (Saragih, 2015:59) Contoh : Perhatikan ring bilangan bulat modulo 12, 〈β€12 , +, . 〉. semua ideal sejati dari β€12 adalah {0,2,4,6,8,10}, {0,3,6,9}, {0,4,8}, πππ {0,6}. Sehingga {0,2,4,6,8,10} dan {0,3,6,9} masing-masing adalah ideal maksimal dari β€12 . Ideal N = {0,2,4,6,8,10} adalah suatu ideal prima. Karena, untuk setiap π₯, π¦ ∈ β€12 dengan π₯π¦ ∈ π, maka π₯ ∈ π ππ‘ππ’ π¦ ∈ π. Demikian juga ideal π1 = {0,3,6,9} adalah ideal prima. Tetapi ideal π3 = {0,4,8} dan ideal π4 = {0,6} bukan suatu ideal prima, karena 2.2 = 4 ∈ π3 tetapi 2 ∉ π3 , πππ 2.3 = 6 ∈ π4 π‘ππ‘πππ 2 ∉ π4 πππ 3 ∉ π4 . 15 BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Pengertian ideal dapat di definisikan sebagai berikut: Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut ideal kiri dari R jika i. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ii. ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ra ∈ I Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut ideal kanan dari R jika i. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ii. ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ar ∈ I Misalkan (R,+,.) adalah suatu Ring dan I ⊂ R dengan I ≠ ∅, I disebut Ideal Dua Sisi (Ideal Kiri Sekaligus Ideal Kanan) dari R jika i. ∀a, b ∈ I berlaku (a + (−b)) ∈ I ii. ∀a ∈ I dan r ∈ R ⇒ ra ∈ I dan ar ∈ I 1. Misalkan R ring komutatif dan π ∈ π , ideal πΌ = {ππ|π ∈ π } dinamakan ideal utama (principal ideal) yang dibangun oleh a dan disimbolkan dengan 〈π〉. Suatu ideal dinamakan ideal utama apabila ideal tersebut dapat dibangun oleh satu elemen. 2. Suatu ring komutatif dengan unsur kesatuan, di mana setiap idealnya adalah ideal utama, disebut ring ideal utama. 3. Suatu daerah integral R dinamakan daerah ideal utama apabila setiap ideal di R merupakan ideal utama. 3.2 SARAN Saran dalam penulisan makalah ini yaitu diharapkan ada penulisan lebih lanjut sehingga menambah refrensi-refrensi pembaca maupun peneliti dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. 16 DAFTAR PUSTAKA Jhon B. Fraleigh. A First Course in Abstract Algebra. 2014 Prihandoko, Antonius C. 2009. Pengantar Teori RING dan Implementasinya. Jember : DIABermutu 2009 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FAkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Rasiman. -. STRUKTUR ALJABAR Fakultas Pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam. Semarang: IKIP PGRI SEMARANG. Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd. Dkk. 2015. Struktur Aljabar 2. Unimed Press. Setiawan, Adi. 2014. Dasar-Dasar Aljabar Modern: Teori Grup dan Teori Ring. Salatiga: Tisara Grafika. 17