Uploaded by Muhammad Harits

Kelompok 7 081 Muhammad Harits Fadhila

advertisement
I’M POSSIBLE: INNOVATION OF MICROWAVE
POWEREDBY SPIN TO PRODUCE ELECTRICITY
PORTABLE
Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Medan Elektromagnetik
Yang diampu oleh bapak Dian Budhi Santoso
Disusun Oleh:
-Satrio Mauludin Harkasih
(2010631160087)
-Dhoni Hidayatullah
(2010631160052)
-M.Harits Fadhila
(2010631160081)
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
I’M POSSIBLE: INNOVATION OF MICROWAVE POWERED
BY SPIN TO PRODUCE ELECTRICITY PORTABLE
Inovasi Microwave Portabel Untuk Pemudik dan Traveller.
Satrio MH1, Dhoni Hidayatullah2, M.Harits Fadhila3
1
Prodi Teknik Eletro, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa
Karawang, 2Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang, 3Prodi Teknik Eletro, Fakultas Teknik,
Universitas Singaperbangsa Karawang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan yaitu membuat inovasi dengan menjadikan microwave
berukuran kecil dan praktis sehingga efektif untuk memasak dan memanaskan
makanan dalam perjalanan dengan energi listrik yang berasal dari induksi
elektromagnetik. Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu pada
setiap tahunnya kegiatan mudik disetiap Negara khususnya di Indonesia terjadi
peningkatan, Sehingga pemudik yang terjebak dalam kemacetan mengalami
berbagai masalah, salah satunya merasa lapar saat berkendara. Banyak pemudik
yang membawa makanan berat yang mudah basi. Solusi dari masalah itu adalah
memanaskan makanan tersebut. Tetapi, kemacetan dan jauhnya jarak perjalanan
membuat hal kecil seperti memanaskan makanan sangat sulit untuk dilakukan.
Selain pemudik, vacationist atau Traveller yang melakukan perjalanan juga
lebih sering mencari rumah makan daripada membuat atau memanaskan
makanan dari rumah karena dirasa tidak efisien. Selain tidak efisien, membawa
makanan dari rumah juga tidak efektif karena makanan yang mengandung air
jika diletakkan di tempat yang tertutup seperti kotak makan lebih cepat basi.
Masalah lain yaitu ketika ingin memasak atau memanaskan makanan di
perjalanan, sulit dilakukan karena microwave umumnya besar, berat, dan
memerlukan energi listrik.
Metode pelaksanaan pada penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, antara lain
study literature, identifikasi masalah, pembuatan model, pelaksanaan, dan
tindakan ke depan. Hasil atau luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
produk I’M POSSIBLE“Innovation of Microwave Powered by Spin to produce
Electricity Portable” Sehingga dapat membantu vacationist, pemudik, ataupun
yang lainnya saat ingin memasak makanan instan dan memanaskan makanannya
bahkan didalam keadaan perjalanan sekalipun.
Kata kunci : Traveller, pemudik, pemanas makanan, induksi elektromagnetik
Dalam pengertiannya, orang yang melakukan
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
traveling disebut sebagai vacationist. Menurut
menjadi
Kamus Besar Bahasa Indonesia, vacationist atau
kebutuhan semua orang, terutama
pelancong berarti orang yang melakukan kegiatan
bagi mereka yang tinggal di kota-
bepergian. Pemudik adalah salah satu dari
kota besar. Masa liburan sangat
vacationist, yakni orang yang melakukan kegiatan
dinantikan
migrasi dari kota atau tempat mereka bekerja
Liburan
sudah
untuk
beristirahat,
bersama
untuk kembali ke kampung halamannya mudik
keluarga, ataupun menikmati hasil
Lebaran di Indonesia sudah menjadi tradisi dari
kerja keras. Salah satu kegiatan
tahun ke tahun. Setiap tahun menjelang Lebaran,
yang dilakukan ketika liburan
jutaan orang bermigrasi dari tempat mereka
adalah travelling ke tempattempat
mencari nafkah ke kampung halaman. Salah satu
yang menyenangkan. Traveling
yang menjadi sorotan saat mudik lebaran adalah
dalam
Bahasa
kemacetan panjang di ruas-ruas jalan yang dilalui
aktivitas
para pemudik. Pada tahun 2015, diketahui bahwa
melancong; berpindah dalam satu
kemacetan yang terjadi di pintu Tol Palimanan
tempat ketempat lainnya dengan
mencapai 10 km. Hal ini terjadi karena jalan Tol
berbagai alasan, seperti bisnis,
dipenuhi oleh kendaraan kendaraan pribadi dari
liburan,dan
sebagainya.
Ibukota menuju daerah asal pemudik di Jawa.
Departemen
Pada tahun 2016, di ruas Tol yang baru
menghabiskan
waktu
Kamus
Indonesia
Besar
adalah
(Indonesia.
2008).
diresmikan, yaitu Tol Pejagan–Brebes Timur yang
Aktivitas traveling untuk banyak
diharapkan mampu mengatasi angka kemacetan
orang sudah dianggap
saat mudik.
Pendidikan
Nasional,
hobi dan gaya hidup.
sebagai
Masalah lain ketika ingin memasak atau
Tetapi malah terjadi kemacetan
hingga 3 hari di pintu Tol keluar
memanaskan
Brebes
dilakukan karena microwave umumnya besar,
yang
menyebabkan 12
makanan
di
perjalanan,
sulit
orang pemudik meninggal dunia
berat,
(Adisthi et al., 2017). Lalu pada
permasalahan tersebut, peneliti melakukan inovasi
tahun 2017 kemacetan mengalami
dengan menjadikan microwave berukuran kecil
peningkatan hingga 13,92 persen.
dan praktis sehingga efektif untuk memasak dan
Dikarenakan peningkatan tersebut,
memanaskan
pemudik
dengan energi listrik yang berasal dari induksi
yang
kemacetan
terjebak
mengalami
dalam
berbagai
masalah, salah satunya merasa lapar
saat berkendara.Banyak pemudik
dan memerlukan energi listrik. Dari
makanan dalam perjalanan
elektromagnetik.
Jumlah Pemudik 20
Jumlah
yang membawa makanan berat yang
mudah basi. Solusi dari masalah itu
adalah
memanaskan
makanan
tersebut.Tetapi,kemacetan
dan
jauhnya jarak perjalanan membuat
hal
kecil
makanan
seperti
sangat
susah
untuk
pemudik,
vacationist
perjalanan juga lebih sering mencari
rumah makan daripada membuat
memanaskan makanan
dari
rumah karena dirasa tidak efisien.
Selain
tidak
efisien, membawa
makanan dari rumah juga tidak
efektif
1.1
Rumusan Masalah
Makanan yang dibawa oleh pemudik dan
atau pelancong yang melakukan
atau
2013 2014 2015 2016
2017
Gambar 1.1 Grafik Peningkatan dan Penurunan
Jumlah Pemudik
memanaskan
dilakukan.
Selain
2012
karena
makanan
yang
mengandung air jika diletakkan di
tempat yang tertutup seperti kotak
makan lebih cepat basi.
vacationist lebih cepat dingin dan basi, selain
itu vacationist terkadang susah menemukan
rumah makan di perjalanan. Dari permasalahan
tersebut, diperlukan microwave yang dapat
memasak makanan instan atau memanaskan
makanan dengan cara efisien, praktis, dan
efektif.
1.2
Tujuan Kegiatan
Membuat alat inovasi baru untuk para pemudik
dan vacationist yang membutuhkan alat untuk
memasak makanan instan dan memanaskan
makanan saat dalam perjalanan.
1.3
Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari
penelitian ini yaitu agar produk
I’M POSSIBLE dapat membantu
para pemudik dan vacationist
yang
ingin
memasak
Gambar 2.1
dan
memanaskan makanan. Produk
Magnet dan Sifat elektromagnetik yang
ini diharapkan dapat membantu
mana ketika ada suatu rangkaian tertutup
masyarakat dan dapat diterima
yang di dalamnya mengalir arus AC
oleh masyarakat.
menghasilkan medan elektromagnetik yang
1.4
berubah-ubah pula (Zhulkarnaen, 2013).
Manfaat Kegiatan
Manfaat dari penelitan ini yaitu
Induksi
dapat digunakan menjadi salah
dengan gaya gerak listrik (GGL). GGL
satu media untuk memberikan
merupakan terhasilnya gaya listrik didalam
solusi kepada vacationist dalam
kumparan, mencakup sejumlah fluks garis
membuat
memanaskan
gaya medan magnet. Timbulnya GGL
makanan dengan inovasi dari
(gaya gerak lsitrik) didalam kumparan
sebuah masalah, khususnya dalam
adalah apabila kumparan tersebut berada
pemenuhan
dalam
didalam medan magnetik yang kuat dan
perjalanan jauh atau kemacetan.
berubah – ubah setiap waktunya. Michael
dan
makanan
I’M
Produk
POSSIBLE.
elektromagnetik berkaitan erat
Faraday dari Inggris dan Joseph Henry di
diharapkan dapat menjadi solusi
Amerika
dari permasalahan tersebut dan
kesimpulannya adalah bahwa arus listrik
menjadi inovasi baru di bidang
dapat dimunculkan dari sebuah magnet
industri.
dengan cara menggerakan sebuah kawat
pada
melakukan
medan
magnet.
penelitian
Atau
yang
dengan
2.
TINJAUAN PUSTAKA
memasukan dan mengeluarkan magnet ke
2.1
Prinsip
dalam suatu kumparan kawat (Sears &
Kerja
Pemanas
Zemansky, 1962)
Induksi
Prinsip pemanasan Induksi dapat
dijelaskan dengan prinsip kerja
transformator.
Transformator
bekerja karena adanya
fenomena
induksi
Gambar 2.2 Induksi Elektromagnetik
Aluminium (Logam Konduktor)
Pengertian magnet adalah kemampuan suatu
Aluminium adalah logam putih yang
benda untuk menarik benda-benda lain yang berada
liat dan dapat ditempa, melebur pada
disekitarnya. Magnet dapat dibuat dari bahan besi,
659ºC. Bila terkena udara, obejk-
baja, dan campuran logam lainnya. Kemagnetan
objek aluminium teroksidasi pada
adalah
permukaannya, tetapi lapisan oksida
memperlihatkan suatu pengaruh gaya tarik atau gaya
ini melindungi objek dari oksida lebih
tolak menolak terhadap material lain (Nazib, 2015).
lanjut. Asam klorida encer dengan
Gayabekerja pada jarak tertentu dan dapat di analisis
mudah melarutkan logam ini, pelarutan
dalam bentuk medan magnet. Seluruh material yang
lebih lambat dalam asam sulfat encer
mempunyai sifat magnet mempunyai kutub utara
atau asam nitrat encer (Svehla, 1990).
(N, north) dan kutub selatan (S, south). Kutub yang
Aluminium memiliki beberapa sifat
sejenis akan tolak menolak dan kutub yang tidak
yang membuatnya sebagai bahan yang
sejenis akan tarik menarik.
2.2
suatu
fenomena
material
yang
banyak sekali gunanya. Daya tahannya
Fluks magnetik adalah ukuran total medan
yang baik terhadap korosi serta berat
magnetik yang menembus bidang. secara matematis
jenisnya
membuatnya
fluks maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar
cocok untuk pemakaian di industri
antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang
listrik. Penggunaan aluminium antara
yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.
lain untuk pembungkus serta kawat
Konsep fluks magnetik menunjukan banyaknya
untuk kabel hantaran listrik (Daryanto,
jumlah garis gaya magnetik yang menembus
1987)
permukaan tertentu secara tegak lurus.
yang
kecil
2.4 Konversi energi listrik menjadi energi
panas
Hukum kekekalan energi mengatakan bahwa
energi tidak dapat dibuat dan energi tidak dapat
Gambar 2.3 Aluminium sebagai Logam
Konduktor
2.3
Magnet dan Fluks Magnet
Kata magnet berasal dari Magnesia,
nama suatu kota di kawasan Asia. Di
kota inilah orang- orang Yunani sekitar
tahun 600 SM menemukan sifat
magnetik dari mineral magnetik.
dihancurkan,energi hanya dapat diubah dari suatu
bentuk ke bentuk lain (Soleh et al., 2016). Konversi
energi dalam proses perubahan energi. Faktor
konversi antara energi listrik yang diukur dalam
joule dan energi panas dalam kalori disebut
ekuivalen listrik- panas. Faktor konversi antara
energi listrik yang diukur dalam joule dan energi
panas yang diukur dalam kalori disebut ekuivalen
listrik-panas (pascoscientific, 1987)
Panas
yang
dihasilkan
oleh elemen pemanas
c)
listrik ini
Peneliti melakukan pengamatan mengenai
fenomena
yang
terjadi
selama
kegiatan
bersumber dari kawat ataupun pita
berlangsung agar dapat memanfaatkan segala
bertahanan listrik tinggi (Resistance
hal secara efisien dan sistematik.
Wire) biasanya bahan yang digunakan
3.2
Identifikasi dan rumusan Masalah
adalah niklin yang dialiri arus listrik
Pada tahap ini, dilakukan indentifikasi masalah
pada kedua ujungnya dan dilapisi oleh
terhadap pemudik dan vacationist yang lapar pada
isolator
mampu
saat melakukan perjalanan dan biasanya memilih
meneruskan panas dengan baik hingga
untuk memakan bekal dingin atau membeli
aman jika digunakan.
makanan di warung. Masalah lainnya adalah jika
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
tidak terdapat warung di perjalanan, I’M Possible
3.1 Studi Pustaka
sebagai microwave Portable menjawab masalah
listrik
yang
yaitu
tersebut. Microwave ini dapat digunakan untuk
mengumpulkan data-data dari sumber-
menghangatkan makanan dan memasak masakan
sumber dengan data yang relevan dan
yang instan, seperti mie instan.
Metode
pertama
akurat. Data-data tersebut di dapat dari
3.2
Perencanaan dan Pembuatan Model
berbagai sumber yaitu, jurnal, buku,
Dalam mencapai tujuan kegiatan, beberapa
link/web, dan skripsi. Studi literatur
tahap perancangan dan pembuatan model yang
juga. berguna untuk merumuskan teknis
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
perancangan yang efektif sebagai suatu
3.2.1
Penyediaan Alat dan Bahan
melakukan
Dalam tahap ini, penentuan alat, bahan serta
evaluasi dan penilaian terhadap produk
komponen lainnya yang diperlukan akan dilakukan
I’M Possible.
dalam satu hingga dua bulan.
a)
3.2.2
panduan
teoritis
untuk
Studi Instalasi kelistrikan mengenai
ilmu induksi eletromagnetik agar
mendapatkan
sesuai
energi listrik yang
dengan
perhitungan
Dalam tahap ini,data yang sudah didapatkan
akan dianalisis sehingga peneliti dapat merancang
produk terhadap dampak yang akan terjadi pada
pengguna.Hal ini akan dijadikan sebagai acuan
matematis.
b) Pengumpulan
Perancangan Desain Awal
data
yang
berhubungan dengan prinsip
induksi elektromagnetik agar
dapat memanfaatkan
dengan
baik fluks magnetik yang keluar
dari gesekan arah magnet.
desain awal.
a) Desain Awal
Peneliti menggunakan
Autodesk
Inventor
Professional 2015 dalam menyimulasikan desain
awal. Desain awal ini di buat dengan menggunakan
data yang didapatkan dari analisis sebelumnya.
3.4.2
Evaluasi
Mengidentifikasi
menyeluruh
ulang
alat
secara
yang kemudian melakukan
pembenahan dan perbaikan
alat dengan
menggunakan sumber data pengguna sebagai
bentuk acuan.
b) Riset Alat dan Bahan
Prioritas peneliti dalam riset bahan
baku untuk membuat I’M POSSIBLE
yaitu ramah lingkungan, tidak berbahaya,
tahan lama, serta kuat dan ringan.
c)
Simulasi Alat
Peneliti
prototype
akan
I’M
menggunakan
menyimulasikan
POSSIBLE
perangkat
dengan
Gambar 3. 3 Mekanisme Kerja
I’M POSSIBLE
lunak
Solidworks 2015.
3.4
Pelaksanaan
3.4.1
Produksi I’M POSSIBLE
Dalam tahap ini peneliti melakukan
pembuatan alat yang telah dirancang dan
didesain.
Dalam
pembuatan
I’M
POSSIBLE melakukannya secara manual,
dengan menggunakan alat penunjang dan
bahan yang telah disiapkan.
Gambar 3. 4 Cara Penggunaan
I’M POSSIBLE
4.
3.6 Evaluasi inovasi yang dibuat
Nazib, A. (2015). MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF FISIKA POKOK BAHASAN
Tindakan yang akan peneliti lakukan
KEMAGNETAN
BERBASIS
ANDROID
yaitu berupa penelitian lanjutan guna
UNTUK
penyempurnaan alat untuk mengurangi
HARAPANBUNDA SEMARANG.
error and failure pada produk tersebut,
5.
sehingga
and experiment guide for the pasco scientific
produk
tersebut
dapat
dioperasikan sesuai fungsi dan fiturnya.
Adisthi,
M.,
Teknik,
F
Teknik, F., & Indonesia, U. (2017).
LEBARAN
MELALUI JALUR DARAT DI
INDONESIA TAHUN 2015 DAN
2016, 17(1), 39– 48.
2.
Daryanto, D. (1987). Pengetahuan
Teknik Listrik. Jakarta: Bina Aksara.
3.
Indonesia. Departemen Pendidikan
Nasional, P. B. (Indonesia). (2008).
Kamus besar bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Kamus besar bahasa
Indonesia.
SMP
Pascoscientific. (1987). instruction manual
012-02833D (p. 5/94).
., Indonesia, U., Nanlohy, V. M.,
SELAMA MUDIK
IX
model TD- 8552 : electrical equivalent of heat
DAFTAR PUSTAKA
1.
KELAS
6.
Sears, F. W., & Zemansky, M. W. (1962).
Fisika untuk Universitas 2 Listrik, Magnet. (I.
N. Chatib, Trans.) Jakarta: Yayasan Dana Buku
Indonesia.
7.
Soleh, M., Lyjamil, V. N. H., Akbar, H.,
Ismawati, S. S., Nofitri, Verlna, H., …
Irzaman. (2016). Konversi Energi Listrik
(Joule)
menjadi
energi Panas
(Kalori)
Menggunakan Alat Electrical Equivalent of
Heat (EEH).
8.
Svehla.
(1990).
Buku
Teks
Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semi MIkro
Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
9.
Zhulkarnaen,Y. (2013). Perancangan dan
Pembuatan Pemanas Induksi dengan Metode
Pancake CoilBerbasis Mikrokontroller Atmega
8535. 1-8
IT
Download