L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 DA FTA R I S I vision, mission & value financial highlights 02 04 chronological shares listing at idx & share price information performance graphs icbp at a glance brief history of the company shareholding structure management structure business structure diversified portfolio accolades & certifications message from the president commissioner report of the president director management’s analysis & discussion noodles dairy snack foods food seasonings nutrition & special foods packaging corporate governance audit committee report corporate human resources corporate social responsibility board of commissioners board of directors subsidiaries & associate companies production facilities professional advisors & banks acknowledgement independent auditors’ report Visi, Misi & Nilai-Nilai Ikhtisar Keuangan Kronologis Pencatatan Saham di BEI 05 06 08 10 12 13 14 16 18 20 24 28 40 46 52 58 64 70 74 92 96 100 113 121 130 132 134 135 136 & Informasi Harga Saham Grafik Kinerja Keuangan Sekilas ICBP Riwayat Singkat Perseroan Struktur Pemegang Saham Struktur Manajemen Struktur Bisnis Aneka Ragam Portofolio Penghargaan & Sertifikasi Sambutan Komisaris Utama Laporan Direktur Utama Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen Mi Instan Dairy Makanan Ringan Penyedap Makanan Nutrisi & Makanan Khusus Kemasan Tata Kelola Perusahaan Laporan Komite Audit Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dewan Komisaris Direksi Entitas Anak & Entitas Asosiasi Fasilitas Produksi Lembaga Profesional & Bank Pernyataan Laporan Auditor Independen 1 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 The Leading Consumer Goods Company Produsen Barang-barang Konsumsi yang Terkemuka To continuously Innovate, focusing on Consumers’ needs, delivering great Brands with unparalleled Performance To deliver quality products which are loved by consumers To continuously improve our people, processes and technologies To contribute to the welfare of the society and environment in a sustainable manner To continuously improve stakeholders’ value 2 Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek- merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 “With discipline as the basis of our way of life; We conduct our business with integrity; We treat our stakeholders with respect; and together we unite to strive for excellence and continuous innovation.” “Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.” 3 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 IKHTISAR KEUANGAN In billion of Rupiah unless otherwise stated Net Sales 2012 2011 2010 Dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain Penjualan Neto 21.574,8 19.367,2 17.960,1 Gross Profit 5.778,6 5.031,3 4.983,5 Laba Bruto Income from Operations (EBIT) 2.842,1 2.608,7 2.542,3 Laba Usaha (EBIT) EBITDA 3.259,1 2.998,5 2.994,6 EBITDA Income for the Year 2.282,4 2.066,4 1.827,9 Laba Tahun Berjalan Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity 2.179,6 1.975,3 1.704,0 Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Comprehensive Income for the Year 2.287,2 2.064,0 1.836,9 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity 2.183,2 1.973,7 1.710,2 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Shares Outstanding (million) 5.831,0 5.831,0 5.831,0 Jumlah Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (juta) 374 339 344 Laba Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Basic Earnings Per Share Attributable to Equity Holders of the Parent Entity (Rp) 1 (Rp) 1 Current Assets 9.888,4 8.580,3 7.017,8 Aset Lancar Current Liabilities 3.579,5 2.988,5 2.701,2 Liabilitas Jangka Pendek Net Working Capital 6.309,0 5.591,8 4.316,6 Modal Kerja Bersih 17.753,5 15.222,9 13.361,3 Total Aset 1.602,3 515,7 361,2 Pengeluaran Barang Modal 11.986,8 10.709,8 9.362,2 Total Ekuitas 2 572,2 492,9 442,6 Kepentingan Nonpengendali Total Liabilities 5.766,7 4.513,1 3.999,1 Total Liabilitas Funded Debt 1.263,0 780,4 526,3 Pinjaman Yang Dikenakan Bunga Gross Profit Margin 26,8% 26,0% 27,7% Marjin Laba Bruto EBIT Margin 13,2% 13,5% 14,2% Marjin Laba Usaha (EBIT) Net Income Margin Attributable to Equity Holders of The Parent Entity 10,1% 10,2% 9,5% Marjin Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Return on Assets (%) - Net Income 3 13,8 14,5 15,5 Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 3 Return on Assets (%) - EBIT 17,2 18,3 21,6 Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha 3 20,1 20,6 33,3 Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 3 Current Ratio (x) 2,76 2,87 2,60 Rasio Lancar (x) Liabilities to Assets Ratio (x) 0,32 0,30 0,30 Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x) Liabilities to Equity Ratio (x) 2 0,48 0,42 0,43 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (x) 2 Gearing Ratio - Gross (x) 2 0,11 0,07 0,06 Gearing Ratio - Gross (x) 2 (0,35) (0,34) (0,31) Gearing Ratio - Net (x) 2 Total Assets Capital Expenditures Total Equity 2 Non-Controlling Interests Return on Equity (%) 3 3 Gearing Ratio - Net (x) 2 1. 2. 3. Calculated based on weighted average number of shares Taking into account Non-Controlling Interests Return represents total return including Non-Controlling Interests The figures are stated in Indonesian language 4 1. 2. 3. Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk Kepentingan Nonpengendali Angka disajikan dalam Bahasa Indonesia L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 K R O N O LO G I S P E N C ATATA N S A H A M D I B E I PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” or the “Company”) conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 1,166,191,000 shares with a total number of 5,830,954,000 shares issued and fully paid each with par value of Rp100 per share on October 7, 2010. As of December 31, 2012 there was no change in number of outstanding shares. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebesar 1.166.191.000 saham dengan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar 5.830.954.000 dengan nilai nominal Rp100 per saham pada tanggal 7 Oktober 2010. Per tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat perubahan jumlah saham yang beredar. INFORMASI HARGA SAHAM Share Price Rupiah, Harga Saham Rupiah 9.000 JSX - CI, IHSG 7.800 8.000 7.000 6.000 4.317 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 2012 1st Quarter 2011 2nd Quarter 2011 3rd Quarter 2011 4th Quarter 2011 1st Quarter 2012 2nd Quarter 2012 3rd Quarter 2012 4th Quarter 2012 year OUTSTANDING SHARE 4 MARKET CAPITALIZATION 5 6 highest lowest closing TRADING volume Tahun Saham Beredar 4 Kapitalisasi Pasar 5 6 Tertinggi Terendah Penutupan Volume Perdangangan I 5.831 31.778.699 5.700 4.975 5.450 173.033.000 5.831 33.527.986 5.900 5.000 5.750 167.557.500 5.831 37.026.558 6.850 5.700 6.350 223.049.000 IV 5.831 45.481.441 8.300 6.300 7.800 223.695.500 during the year Selama Tahun Laporan 5.831 45.481.441 8.300 4.975 7.800 787.335.000 I 5.831 30.904.056 5.300 4.325 5.300 467.523.500 2011 II III II 5.831 31.487.152 5.450 4.925 5.400 270.926.500 III 5.831 28.717.448 6.000 3.800 4.925 362.043.000 IV 5.831 30.320.961 5.750 4.650 5.200 112.174.000 during the year Selama Tahun Laporan 5.831 30.320.961 6.000 3.800 5.200 1.212.667.000 4. In Million | Dalam Juta 5. Rp Million | Juta Rupiah 6. At the end of the period | Per akhir periode As of December 31, 2012, ICBP’s 5,830,954,000 shares with a par value of Rp100 per share, were listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”), with total registered shareholders exceeding 1,400. Share volume traded on the regular market during 2012 totaled 787,335,000 share at prices ranging from Rp4,975 per share to Rp8,300 per share and closing at Rp7,800. Per 31 Desember 2012, sejumlah 5.830.954.000 saham ICBP dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”), dengan jumlah pemegang saham melebihi 1.400. Volume saham yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun 2012 berjumlah 787.335.000 dengan harga berkisar antara Rp4.975 per saham hingga Rp8.300 per saham dan ditutup pada harga Rp7.800. 5 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 GRAFIK KINER JA KEUANGAN NET SALES (Trillion Rupiah) penjualan neto (triliun rupiah) 17,96 19,37 21,57 income from operations/ebit (Trillion Rupiah) laba usaha (triliun rupiah) 2,54 2,61 2,84 INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (Trillion Rupiah) laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (triliun rupiah) 6 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 TOTAL ASSETS (Trillion Rupiah) total aset (triliun rupiah) total equity 1 (Trillion Rupiah) total ekuitas 1 (triliun rupiah) 9,36 10,71 1. 1. 11,99 Taking into account Non-Controlling Interests Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali 7 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ICBP is an established market-leading producer of packaged food products with a diverse range of products providing everyday food solutions for consumers of all ages. Many of its products brands are among the strongest brands with significant Top-of-Mind status in Indonesia and have gained the trust and loyalty of millions of consumers in Indonesia for decades. ICBP was established as a separate entity in September 2009 and listed on the IDX on 7 October 2010. It was established by means of internal restructuring of the Consumer Branded Products (“CBP”) Group of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), the parent company, listed on the IDX since 1994. Through the internal restructuring, the entire business operations of Indofood’s CBP Group, comprising noodles, dairy, snack foods, food seasonings, nutrition and special foods, as well as biscuits (previously under Bogasari Group), were transferred to ICBP. Following the listing, Indofood remains the majority shareholder of ICBP with around 80% ownership. Hence, ICBP continues to enjoy synergies with other Indofood Group companies to maintain its competitive advantages. ICBP merupakan produsen makanan dalam kemasan yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun. ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September 2009 serta tercatat di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang sahamnya tercatat di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP. Setelah pencatatan saham ICBP, Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan-perusahaan Grup Indofood lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Saat ini kegiatan usaha ICBP terdiri atas: Mi Instan Memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi instan antara lain bag noodles, cup noodles, mi telur dan bihun instan. Dairy Currently ICBP’s business units are as follows: Noodles Produces and markets a range of instant bag and cup noodles, egg noodles and instant vermicelli. Dairy Produces and markets a variety of dairy products including sweetened condensed milk, liquid milk (ultra-high temperature, sterilized bottled and pasteurized liquid milk), powdered milk, ice cream and butter. Snack Foods Produces and markets a range of Western and modernized traditional snacks, as well as biscuits. Food Seasonings Produces a range of culinary products including soy sauce, chili sauce, tomato sauce, bouillon and instant seasonings, and also produces and markets cordial syrup. Nutrition & Special Foods Produces and markets various cereals and biscuits for infants and children, as well as milk products for expectant and lactating mothers. The Company’s operations are also supported by the Packaging Division. Memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk dairy, yaitu susu kental manis, susu cair (susu ultra-high temperature, susu steril dalam botol dan susu pasteurisasi), susu bubuk, es krim dan mentega. Makanan Ringan Memproduksi dan memasarkan berbagai makanan ringan moderen dan makanan ringan tradisional yang dikemas secara moderen, serta produk biskuit. Penyedap Makanan Memproduksi beragam produk kuliner seperti kecap, saus sambal, saus tomat, kaldu dan bumbu instan, serta juga memproduksi dan memasarkan sirup. Nutrisi & Makanan Khusus Memproduksi dan memasarkan berbagai macam bubur sereal dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta produk susu untuk ibu hamil dan menyusui. Kegiatan usaha Perseroan juga didukung oleh Divisi Kemasan. A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 R I WAYAT S I N G K AT P E R S E R O A N ICBP was established as a separate entity in September 2009 and listed on the IDX on 7 October 2010. It was established by means of internal restructuring of the CBP Group of Indofood, the parent company, listed on the IDX since 1994. Most of the ICBP’s business operations and product brands have been well-established for many years, with many of them enjoying leading positions on their respective market segments. The histories of its various business operations are as follows: 1982 The noodles business commenced with the launch of Sarimi brand. Other brands such as Indomie, Supermi and Pop Mie were added in 1984, 1986 and 1988 respectively. Kegiatan usaha mi instan mulai beroperasi dengan diluncurkannya merek Sarimi. Berbagai merek mi instan lainnya seperti Indomie, Supermi dan Pop Mie melengkapi portofolio produk ICBP, masing–masing pada tahun 1984, 1986 dan 1988. 1985 The nutrition and special foods business commenced with Promina as the first brand. The SUN brand was launched in 1989 to cater to a different market segment. Kegiatan usaha nutrisi dan makanan khusus mulai beroperasi dengan Promina sebagai merek pertama yang diluncurkan. Merek SUN diluncurkan di tahun 1989 untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda. 1990 The snack foods business was established through a 51:49 joint venture subsidiary with Seven–Up Nederland B.V., an affiliated company of PepsiCo Inc., with the launch of three brands, Chitato, Chiki and JetZ. In 1992 and 2005 PepsiCo’s brands Cheetos and Lays were introduced. In 2007 Qtela brand was launched to penetrate the traditional snack market. Kegiatan usaha makanan ringan dijalankan oleh perusahaan patungan 51:49 dengan Seven–Up Nederland B.V., afiliasi dari PepsiCo Inc. dengan menggunakan tiga merek, yaitu Chitato, Chiki dan JetZ. Cheetos dan Lays, yang masing– masing diluncurkan pada tahun 1992 dan 2005, merupakan merek dengan lisensi dari PepsiCo. Pada tahun 2007, merek Qtela diluncurkan untuk menjangkau pasar makanan ringan tradisional. ICBP berdiri sebagai entitas terpisah pada bulan September 2009 dan tercatat sebagai perusahaan publik di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui proses restrukturisasi internal Grup CBP dari Indofood, perusahaan induk yang tercatat sebagai perusahaan publik di BEI sejak tahun 1994. Berbagai kegiatan usaha dan merek yang digunakan untuk produk ICBP telah dikenal sejak lama, dimana beberapa diantaranya merupakan pemimpin pasar. Sejarah dari berbagai kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut: 2005 1991 The food seasonings business commenced with soy sauce, marketed under two brands, Piring Lombok and Niki Echo. In 1992, the Indofood brand was launched for soy sauce and other products including chili sauce and instant seasonings. In 2005 PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (“NICI”) was established as a 50%–owned joint venture company with Nestlé SA, with responsibility for marketing of only culinary products. Kegiatan usaha penyedap makanan mulai beroperasi dengan produk kecap yang dipasarkan dengan menggunakan dua merek, yaitu Piring Lombok dan Niki Echo. Pada tahun 1992, merek Indofood diluncurkan untuk produk kecap dan produk–produk lainnya, yaitu saus sambal dan bumbu instan. PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (“NICI”) yang didirikan pada tahun 2005, merupakan perusahaan patungan dengan Nestlé SA dengan kepemilikan saham masing–masing sebesar 50%, bertanggung jawab untuk memasarkan produk–produk kuliner. The biscuit business commenced with two brands: Trenz, catering to the young adult and Wonderland, catering to families. Kegiatan usaha biskuit mulai beroperasi dengan dua merek: Trenz untuk segmen anak muda dan dewasa, dan Wonderland yang menjangkau segmen keluarga. 2008 The dairy business was added through the acquisition of Drayton Pte. Ltd., the 68.57% owner of PT Indolakto (“Indolakto”), one of the largest players in the market. Its flagship brand, Indomilk, has been present in Indonesia for more than four decades. Kegiatan usaha dairy melengkapi portofolio usaha ICBP dengan diakuisisinya Drayton Pte. Ltd., yang memiliki kepemilikan saham sebesar 68,57% di PT Indolakto (“Indolakto”), salah satu pemain terbesar di industri dairy Indonesia. Indomilk, yang merupakan merek utama Indolakto, telah hadir di Indonesia selama lebih dari empat dekade. A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 50,07%* Public 80,53% 19,47% *) Through CAB Holdings Limited *) Melalui CAB Holdings Limited Name of Shareholder Nama Pemegang Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk Total Share Issued and Fully Paid Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Percentage of Ownership Persentase Kepemilikan 4.695.839.000 80,53% - - Public (with ownership interest below 5%) Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%) 1.135.115.000 19,47% Total Jumlah 5.830.954.000 100,00% COMMISSIONERS & DIRECTORS Komisaris & Direksi L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 BOARD OF COMMISSIONERS Benny S. Santoso Franciscus Welirang Moleonoto (Paulus Moleonoto) Commissioner Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Commissioner Alamsyah Independent Commissioner F.G. Winarno Independent Commissioner Adi Pranoto Leman Independent Commissioner Agus Rajani Panjaitan President Commissioner Commissioner Commissioner Audit Committee Chairman Adi Pranoto Leman Independent Commissioner Members Agus Rajani Panjaitan Independent Commissioner Monang Silalahi External Independent Professional Timotius External Independent Professional Nomination AND Remuneration Committee BOARD OF DIRECTORS President Director Director Director Director Director Director Director Director Director Anthoni Salim Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Taufik Wiraatmadja Axton Salim Werianty Setiawan Hendra Widjaja Suaimi Suriady Sulianto Pratama Yungky Setiawan Corporate Functions Corporate Treasury Corporate Marketing Corporate Controller Corporate R&D Corporate Legal Corporate Internal Audit Corporate IT Rusmin Kasim Anastasia Sutadji Hendra Widjaja Suaimi Suriady Ayda Wijaya Lily Candra Hantoro & Iwan Sentosa Investor Relations & Corporate Secretary Business Development Corporate Procurement Werianty Setiawan Corporate Technical Alexander A. Aditio Agro Budi Dharmadi Corporate Human Resources Joseph Bataona Corporate Communication Enterprise Risk Management Stefanus Indrayana Yungky Setiawan Jonathan A. Rahardjo & Alexander A. Aditio Adrian Jogi Chairman Benny S. Santoso President Commissioner Members Anthoni Salim President Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director divisions Noodles Dairy Snack Foods Food Seasonings Nutrition & Special Foods Packaging Taufik Wiraatmadja Axton Salim Suaimi Suriady Sulianto Pratama Robert Arifin Aswan Tukiaty & Eddy Hariyanto A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises, among others, the manufacture of noodles and food ingredients, culinary food products, biscuits, snacks, nutrition and special foods, packaging, trading, transportation, warehousing and cold storage, management service and research and development. 14 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. 15 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 16 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 17 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 PENGHARGAAN & SERTIFIKASI CORPORATE * Halal Award 2012 for National Holding Company with Halal Assurance of Sistem Jaminan Halal, from the Indonesian Council of Ulamas OPERATION UNITS * 18 Innovative Nutritional Food Products Appreciation Award 2012 for Indomie Goreng as a pioneer in the nutritional fortification of instant noodles in Indonesia and for introduction of Indonesian authentic flavors globally to 80 countries, from Food and Nutrition Society of Indonesia (“Pergizi Pangan”) and Indonesian Food and Beverage Association (“GAPMMI”) * Indonesia Best Brand Award 2012 for Indomie, Best Brand Platinum in Instant Noodles Category, from SWA Magazine and MARS * Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012 for Indomie, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Instant Noodles Category, from SWA Magazine * Indonesia Best Brand Award 2012 for PopMie, Best Brand Gold in Cup Noodles Category, from SWA Magazine and MARS * Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012 for PopMie, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Cup Noodles Category, from SWA Magazine L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 CERTIFICATIONS * * * Innovative Nutritional Food Products Appreciation Award 2012 for Qtela Tempe, Tempe Chips with Citrus Leaf Flavor, elevating the image of nutritious Indonesian tempe with standardized packaging as well as developing partnerships with SMEs, from Pergizi Pangan and GAPMMI Innovative Nutritional Food Products Appreciation Award 2012 for SUN Ibu, affordable dairy products for expectant mothers, promoting healthy pregnancy in efforts to improve nutrition of expectant mothers, from Pergizi Pangan and GAPMMI Indonesia Original Brands 2012 for Promina, Indonesian Original Brand in Baby Food Category, from SWA Magazine * SMK3 (Occupational Health and Safety Management) * HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical Control Points) * OHSAS 18001:2007 * ISO 17025:2008 * SNI (Indonesian National Standard) * Halal * GMP (Good Manufacturing Practices) * ISO 9001:2008 * PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management) * AIB International Consolidated Standards for Food Safety * ISO 14001:2004 19 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 SAM BUTA N KOM I SA R I S U TAMA Dear Shareholders, Indonesia continued to enjoy sound economic growth through 2012, with gross domestic product (“GDP”) growing by 6.2%, only slightly down from the 2011 growth figure of 6.5%. The result was achieved despite a downturn in the value of exports due to the continuing contraction of global trade and the weakening of major commodity markets. Indonesia’s growth continued to be driven by domestic private consumption, and increasing investments. Inflation remained benign through most of the year, with a full-year figure of 4.3%. Income per capita continues to rise, approaching US$4,000 and the middle class currently makes up over 50% of the population. Indonesia has a young population with more than 50% of the total population below the age of 25 and the country is quickly urbanizing. Para Pemegang Saham yang Terhormat, an santoso benny setiaw ONER MISsI President COM 20 Indonesia terus meraih pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun 2012, dengan mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (“PDB”) sebesar 6,2%, sedikit menurun dari tahun 2011 sebesar 6,5%. Pencapaian ini diraih di tengah penurunan nilai ekspor akibat terus menurunnya tingkat perdagangan dunia serta melemahnya pasar komoditas utama. Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus didorong oleh belanja konsumsi domestik serta meningkatnya investasi. Inflasi untuk satu tahun penuh di tahun 2012, tetap terjaga di level yang cukup rendah yaitu 4,3%. Pendapatan per kapita terus meningkat mencapai hampir US$4.000 dimana segmen menengah pada saat ini telah mencapai lebih dari 50% dari total populasi. Indonesia memiliki populasi yang relatif muda dengan jumlah populasi berusia di bawah 25 tahun mencapai lebih dari 50% dari total populasi. Di samping itu Indonesia juga mengalami proses urbanisasi secara cepat. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 These positive factors will underpin the food and beverage sectors, providing immense opportunities, as well as increasing challenges as competition from existing players and new entrants will intensify. The growth in wealth and rapid urbanization will change consumer behavior. Personal wellbeing will become more important and they will seek experience instead of just satisfying their needs. They will opt for convenience, premium and healthier products and prefer to shop in modern retail outlets. These changes mark a new wave of consumerism which cannot be ignored. As a leading food company, ICBP has dynamically adapted its strategies and directions to address these changes in order to maintain its leadership in the market and sustain its growth. We are proud that we turned around our performance in 2012 and have successfully grown our business, while initiating expansion of our business portfolio in order to enhance our growth in the coming years. To support our growth potential, we have also strengthened our organization across the board. We remain committed to accelerate our growth and are excited with the future potential. We will continue to focus on increasing our organic growth and persist in looking for new opportunities in our efforts to continuously improve shareholders’ value. Faktor-faktor positif ini akan menjadi pendorong sektor makanan dan minuman, yang menawarkan banyak peluang sekaligus tantangan yang terus meningkat seiring makin ketatnya tingkat persaingan dari para pemain yang sudah ada dan pemain-pemain baru. Naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat dan cepatnya proses urbanisasi, akan mengubah perilaku para konsumen. Hal-hal yang memberikan kenyamanan diri akan menjadi semakin penting, dan konsumen akan lebih mencari pengalaman dibandingkan pemenuhan kebutuhan semata. Konsumen akan memilih produk yang mudah dan cepat saji, lebih premium dan sehat, selain konsumen juga lebih memilih untuk berbelanja di outlet ritel moderen. Perubahan-perubahan ini menandai gelombang konsumerisme baru yang tidak dapat diabaikan. Sebagai perusahaan makanan terkemuka, ICBP secara dinamis senantiasa menyesuaikan strategi dan arahannya untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut agar dapat mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan pertumbuhannya secara berkesinambungan. Kami gembira bahwa Perseroan berhasil mencapai kinerja yang lebih baik di tahun 2012 dan meraih pertumbuhan usaha, di samping melakukan ekspansi portofolio usaha guna meningkatkan pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun mendatang. Untuk mendukung potensi pertumbuhan Perseroan, kami juga telah memperkuat organisasi secara menyeluruh. Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan dan antusias atas potensi pertumbuhan ke depannya. Kami akan terus fokus pada peningkatan pertumbuhan organik dan terus mencari peluang baru dalam upaya kami untuk dapat senantiasa meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. 21 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 rned around our We are proud that we tu d have successfully performance in 2012 an ile initiating expansion grown our business, wh io in order to enhance of our business portfol g years. our growth in the comin Two committees support the Board of Commissioners (“BOC”) as part of our commitment to apply the highest possible standards of good corporate governance. The Nomination and Remuneration Committee provides recommendations on the nomination and remuneration of members of the BOC and the Board of Directors (“BOD”). The Audit Committee assists the BOC in fulfilling its oversight responsibility. It reviews financial reporting, internal control systems, the audit process, systems for monitoring compliance with laws and regulations, the code of conduct and risk management initiatives. The Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) in 2012 approved the resignation of all members of the BOC due to the expiration of their term of office as of the closing of the AGM, with the meeting expressing its appreciation and gratitude for their valuable contribution and services to the Company. It was further agreed to approve the re-appointment of the existing BOC of the Company for the period commencing from the closure of the AGM until the closing of the Company’s AGM in 2015. On behalf of the BOC, I express my greatest appreciation to management for their success in leading ICBP to another successful year in the face of stiff competition. Thanks are also due to our shareholders, the BOD, our employees, suppliers, and above all to our customers for their continuing trust in ICBP and its products. With our commitment to continue to innovate and improve, ICBP confidently faces the challenges and opportunities of the years ahead. 22 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelaksanaan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, terdapat dua komite yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi menyiapkan dan menyampaikan rekomendasi untuk nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya. Komite Audit melakukan kajian atas laporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit, proses pengawasan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, kode etik dan manajemen risiko. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) tahun 2012 menyetujui pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan. Selanjutnya RUPST memberikan persetujuan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2015. Mewakili seluruh Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada jajaran manajemen atas keberhasilannya dalam memimpin ICBP untuk kembali memberikan kinerja yang baik di tengah tingkat persaingan yang ketat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, Direksi, seluruh karyawan, para pemasok dan terutama para pelanggan atas kepercayaannya kepada ICBP dan berbagai produknya. Dengan komitmen kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan, kami yakin akan dapat mengatasi berbagai tantangan dan meraih berbagai peluang di tahun-tahun mendatang. Yours sincerely, BENNY SETIAWAN SANTOSO President Commissioner April 2013 23 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 L A P O R A N D I R E K TU R UTAMA Dear Shareholders, ICBP enjoyed a good year in 2012 after a challenging year in 2011. Despite difficult times, we have never faltered in singlemindedly driving our operational excellence to enhance our competitive edge in order to ensure our leadership position in the market and to deliver healthy organic growth. At the same time we also initiated expansion of our business categories to accelerate future growth. Anthoni Salim President CEo Director and Para Pemegang Saham yang Terhormat, ICBP berhasil melalui tahun 2012 dengan baik setelah menghadapi situasi yang penuh tantangan di tahun 2011. Meskipun tidak mudah, namun dengan penuh keyakinan kami terus memacu kegiatan operasional kami untuk menjadi lebih baik lagi guna meningkatkan daya saing agar dapat mempertahankan kepemimpinan kami di pasar dan meraih pertumbuhan organik yang sehat. Selain itu, kami juga memperluas kategori usaha untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan ke depannya. 24 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 I am pleased to report to you that ICBP performed very well during 2012, delivering revenue growth of 11.4% to Rp21.57 trillion from Rp19.37 trillion in 2011, driven by volume growth in almost all divisions. Noodles sales volume bounced back strongly, registering nearly double-digit volume growth, demonstrating our agility in responding to market changes. Income for the year attributable to the equity holders of the parent entity rose 10.3% to Rp2.18 trillion. During the year we expedited new product innovations to boost organic growth across the divisions, while continuously improving our product and service qualities. We also continued to build efforts to bond with consumers and to enhance loyalty. Simultaneously we improved distribution penetration and enhanced in-store displays in both modern and traditional retail outlets to increase brand presence. Many of our major brands continued to command market leadership in their respective market segments, reflecting the strength of our product’s brands equity. Last year I wrote that we are intensifying our efforts to capture new business opportunities to further boost the company’s growth. I would like to report that during the year we commenced these initiatives by establishing joint venture companies with Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. to enter the fast-growing non-alcoholic beverage market. We expect to commence the operation in the first semester of 2014. We also signed a Memorandum of Understanding with Tsukishima Foods Industry, Co., Ltd. to engage in the production of value-added oil and fats for the food service industry. To prepare for further future growth and to increase our ability to compete aggressively in facing the new challenges and seizing the new opportunities we have expanded our capacities across the divisions, strengthened our organizational structure and enhanced our marketing capabilities by adding new talents to our marketing team. We continued our efforts to strengthen our supply chain to secure sustainability of key supplies, increased traceability and improved our cost structure by intensifying our cooperation with local farmers. In addition we commisioned a feasibility study on setting up our own dairy farms to further support our capacity expansion in liquid milk. Dengan gembira saya laporkan bahwa ICBP menghasilkan kinerja yang sangat baik di sepanjang tahun 2012, dengan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,4% menjadi Rp21,57 triliun dari Rp19,37 triliun di tahun 2011 terutama didorong oleh pertumbuhan volume di hampir seluruh divisi. Volume penjualan mi instan meningkat dengan pesat setelah mengalami penurunan di tahun sebelumnya dan mencatatkan pertumbuhan volume hampir sebesar dua-digit. Hal ini menunjukan kemampuan kami untuk menanggapi perubahan yang terjadi di pasar secara cepat dan tanggap. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 10,3% menjadi Rp2,18 triliun. Sepanjang tahun 2012, kami mempercepat inovasi produkproduk baru untuk mendorong pertumbuhan organik di seluruh divisi, di samping terus menyempurnakan kualitas produk dan layanan. Kami juga terus berupaya memperkuat bonding dan meningkatkan loyalitas konsumen, serta meningkatkan penetrasi distribusi melalui penyempurnaan penataan produk di outlet ritel moderen dan tradisional guna meningkatkan brand presence. Sebagian besar merek-merek utama produk kami terus menjadi pemimpin di masing-masing segmen pasarnya, yang mencerminkan kekuatan brand equity produk-produk kami. Tahun lalu saya menyampaikan bahwa Perseroan akan meningkatkan upayanya untuk meraih peluang usaha baru guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Dengan ini saya laporkan bahwa di tahun 2012 kami telah mulai melaksanakan inisiatif tersebut dengan mendirikan perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. untuk memasuki pasar minuman non-alkohol yang berkembang pesat. Kami memperkirakan kegiatan operasional secara komersial akan dimulai pada semester pertama tahun 2014. Di samping itu, kami juga telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Tsukishima Foods Industry, Co., Ltd. untuk memproduksi minyak dan lemak nabati bernilai tambah yang ditujukan bagi pelanggan horeka. Guna meraih pertumbuhan di masa mendatang dan meningkatkan kemampuan untuk bersaing secara agresif dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang-peluang baru, kami telah meningkatkan kapasitas produksi di seluruh divisi, memperkuat struktur organisasi dan tim pemasaran dengan menambah anggota baru. Kami terus melanjutkan upaya untuk memperkuat mata rantai pasokan guna menjaga ketersediaan bahan baku utama secara berkesinambungan, meningkatkan traceability (penelusuran) dan memperbaiki struktur biaya melalui intensifikasi kemitraan kami dengan para petani lokal. Selain itu, kami juga sedang melakukan studi kelayakan untuk masuk ke dalam industri peternakan sapi perah guna mendukung penambahan kapasitas untuk susu cair. 25 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 , ing 2012 r u d ll e 1.57 ery w % to Rp2 formed v r .4 e 1 1 p f P o B h IC by growt 1, driven revenue 1 0 g 2 n i r n i e v deli illion p19.37 tr R ns. m o r f ll divisio a t trillion s o lm na growth i volume Moving ahead, we are optimistic about the prospect of the economy and the food and beverage sectors. At the same time we are also cautious about increasing competition from existing players and new entrants. The increasing middle-income group, growing affluence and urbanization will change consumer consumption and shopping patterns. Demand will be skewed toward affordable premium and healthier products and modern trade will be the preferred retail outlets. We persist with our commitment to accelerate the Company’s growth and have charted a clear strategic direction and outlined the strategic imperatives to capture the opportunities. 1. Optimize our portfolio by focusing on product premiumisation and product development in the health and wellness category. 2. Drive innovation culture across the organization to quickly adapt to new market trends and consumer needs. 3. Implement sales execution excellence by increasing products availability and enhancing product visibility in the modern and traditional retail outlets. 26 Ke depannya, kami tetap optimis terhadap prospek perekonomian dan industri makanan dan minuman di Indonesia. Namun kami waspada terhadap makin meningkatnya persaingan, baik dari pemain-pemain yang sudah ada maupun para pemain baru. Dengan bertumbuhnya segmen berpenghasilan menengah serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan urbanisasi, akan mengubah pola konsumsi dan belanja konsumen. Konsumen akan condong untuk memilih produk-produk yang lebih premium dengan harga yang terjangkau dan produk-produk yang lebih sehat, serta mereka akan lebih suka untuk berbelanja di outlet ritel moderen. Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan Perseroan dan telah menetapkan arahan strategi yang jelas serta menjabarkan strategi-strategi penting untuk menangkap berbagai peluang yang ada. 1. Optimalisasi portofolio kami dengan fokus pada pengembangan produk-produk yang lebih premium serta memperluas portofolio produk dalam kategori nutrisi dan kesehatan. 2. Mendorong budaya inovasi di seluruh organisasi agar dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan tren pasar dan kebutuhan konsumen. 3. Mengeksekusikan kegiatan penjualan terbaik dengan meningkatkan ketersediaan serta visibility produk, baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. 4. Enhance our operational pillars by strengthening our manufacturing capabilities, increasing productivity, improving procurement processes and diversifying sourcing of raw materials. 4. Memperkokoh pilar operasional dengan meningkatkan kapabilitas di bidang produksi, meningkatkan produktivitas dan menyempurnakan proses pembelian, serta melakukan diversifikasi sumber pasokan bahan baku. 5. Build organizational excellence by continuously improving our people capabilities through various trainings. 5. Membangun organisasi yang unggul dengan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 The Company will continue to strive for the highest standards of corporate governance in line with its commitment to act as a good corporate citizen. The Company at all times conforms to all regulatory standards and is committed to providing consumers with products of quality. As a company operating in the food sector, we aspire to provide products of sound nutritional value that also offer market appeal and value for money. We consider education about the value of nutrition to be a part of our responsibility to the community. ICBP is a past winner of the Millennium Development Goals Award for its SUN Mobile Nutrition Service, which takes nutritional education and child and maternal health aids into isolated communities. Our corporate social responsibility programs continue to be focused on strengthening economic resilience, including by means of programs supporting the development of small and medium enterprises such as through partnership programs with suppliers of raw materials. We aim to protect the environment in all of our operations. We stand ready to assist our fellow Indonesians struck by natural disasters, when many ICBP products provide convenient, easy-to-prepare foods ideal for immediate post-disaster responses. At the AGM, the resignation of all members of the BOD was accepted in line with the formal completion of their terms of office, with the expression of appreciation and gratitude for their valuable contribution and services to the Company. The AGM then re-appointed the outgoing the BOD of the Company for the period from the closing of the AGM until the closing of the Company’s AGM in 2015, with the exception of Mr. Yungky Setiawan, whose appointment became effective as of July 1, 2012. In closing, I extend my earnest appreciation to all of our stakeholders for their continuing support and trust. My sincere thanks go to the BOC, to my fellow directors, management and to our employees, whose efforts were critical in producing a strongly positive result in 2012 despite the highly competitive market. We continue to have confidence that, as Indonesia’s leading packaged food company, we will continue to strive as a business with the capacity to overcome new challenges and to seize new opportunities. Yours sincerely, Sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi warga korporasi yang baik, Perseroan akan terus berupaya mencapai standar tata kelola perusahaan yang tinggi. Perseroan senantiasa mematuhi semua standar peraturan dan berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas bagi para konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, kami memiliki aspirasi untuk menyediakan produk-produk bernutrisi yang menarik dan dengan harga terjangkau. Kami memandang aspek pendidikan mengenai nilai gizi juga merupakan tanggung jawab perusahaan. ICBP meraih penghargaan Millenium Development Goals Award untuk program Mobil Layanan Gizi SUN, yang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gizi dan kesehatan serta menyediakan bantuan kesehatan bagi anak-anak dan para ibu hamil di berbagai daerah terpencil. Program tanggung jawab sosial perusahaan tetap kami fokuskan pada upaya meningkatkan ketangguhan ekonomi, melalui berbagai program pengembangan usaha kecil dan menengah antara lain program kemitraan dengan para pemasok bahan baku. Kami juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dimana kami beroperasi. Kami siap membantu masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana alam, mengingat banyak produk ICBP merupakan produk yang tepat untuk diberikan sebagai bantuan pasca bencana. RUPST telah menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasajasa mereka terhadap Perseroan. Selanjutnya RUPST menyetujui penunjukkan dan pengangkatan kembali Direksi Perseroan tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2015, kecuali untuk Bapak Yungky Setiawan yang baru akan menjabat terhitung sejak tanggal 1 Juli 2012. Sebagai penutup, saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya yang terus menerus. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dewan Komisaris, para rekan Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan, atas seluruh usahanya sehingga Perseroan dapat kembali memberikan kinerja yang positif di tahun 2012 di tengah kondisi pasar yang sangat kompetitif. Kami yakin bahwa sebagai perusahaan makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia, kami akan tetap menjadi perusahaan yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang baru ke depannya. anthoni salim President Director and CEO April 2013 27 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ANALISA & PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN noodles dairy snack foods The Company closed 2012 with a healthy performance, achieving its main targets. Consolidated net sales and income for the year attributable to equity holders of the parent entity amounted to Rp21.57 trillion and Rp2.18 trillion respectively, an increase of 11.4% and 10.3% from 2011, attributable to sales volume growth of both existing products and new product launches, favorable input cost environment (particularly in the first semester of 2012), enhanced marketing strategies, improved distribution penetration and cost-efficiency programs implemented during the year. PROFIT AND LOSS STATEMENT Net Sales The Company booked consolidated net sales of Rp21.57 trillion in 2012, an increase of 11.4% from Rp19.37 trillion in 2011, mainly driven by volume growth across the divisions (except for Nutrition & Special Foods) as well as increases in average selling price. During 2012 ICBP Group recorded net export sales of around US$218 million or around 9% of consolidated net sales. 28 food seasonings nutrition & special foods Perseroan berhasil menutup tahun 2012 dengan kinerja yang baik, dimana Perseroan berhasil mencapai target-target utamanya. Hal ini tercermin dalam kinerja keuangan Perseroan dengan membukukan penjualan neto konsolidasi dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp21,57 triliun dan Rp2,18 triliun, meningkat 11,4% dan 10,3% dari tahun 2011. Kinerja Perseroan yang baik tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan volume penjualan baik atas produk-produk yang sudah ada maupun inovasi produk baru yang diluncurkan, harga bahan baku yang lebih rendah (terutama di semester pertama tahun 2012), strategi pemasaran yang terintegrasi, penetrasi distribusi yang semakin baik dan program efisiensi biaya. LAPORAN LABA RUGI Penjualan Neto Perseroan membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp21,57 triliun di tahun 2012, meningkat 11,4% dari Rp19,37 triliun di tahun 2011, terutama didorong oleh pertumbuhan volume penjualan di seluruh divisi (kecuali Divisi Nutrisi & Makanan Khusus) dan kenaikan harga jual rata-rata. Sepanjang tahun 2012 Grup ICBP mencatatkan penjualan ekspor sebesar US$218 juta atau sekitar 9% dari penjualan neto konsolidasi. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 ebit Contribution (after elimination and before unallocated expenses / setelah eliminasi dan sebelum beban operasi lain yang tidak dialokasikan) The five divisions of the Company – Noodles, Dairy, Snack Foods, Food Seasonings and Nutrition & Special Foods – contributed 69.0%, 18.0%, 6.9%, 3.9% and 2.3% respectively to consolidated net sales. Noodles Division posted 11.8% growth in total sales value of Rp15.20 trillion in 2012 as compared to Rp13.59 trillion in 2011 due to volume and price increases, as well as mix changes. Dairy Division posted total sales value of Rp3.89 trillion, an increase of 5.3% from Rp3.69 trillion in 2011, mainly due to the increase in volume and higher average selling price. In 2012 Snack Foods Division registered a new record of total sales value driven by strong volume growth of existing products and newly introduced product as well as increases in average selling price. Total sales value increased 27.9% to Rp1.50 trillion from Rp1.17 trillion in 2011. Kelima divisi Perseroan - Divisi Mi Instan, Dairy, Makanan Ringan, Penyedap Makanan dan Nutrisi & Makanan Khusus, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 69,0%, 18,0%, 6,9%, 3,9% dan 2,3% terhadap penjualan neto konsolidasi. Divisi Mi Instan mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 11,8% menjadi Rp15,20 triliun di tahun 2012 dibandingkan dengan Rp13,59 triliun di tahun 2011, karena kenaikan volume, harga dan perubahan komposisi penjualan. Divisi Dairy mencatatkan total nilai penjualan sebesar Rp3,89 triliun, meningkat 5,3% dari Rp3,69 triliun di tahun 2011 terutama disebabkan oleh kenaikan volume dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Di tahun 2012 Divisi Makanan Ringan kembali membukukan rekor tertinggi total nilai penjualan, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan yang kuat, baik dari produk-produk yang sudah ada maupun produk yang baru diluncurkan, serta kenaikan harga jual rata-rata. Total nilai penjualan naik 27,9% menjadi Rp1,50 triliun dari Rp1,17 triliun di tahun 2011. 29 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 30 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 31 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 32 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 33 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 34 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 35 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS The Company has reasonably strong liquidity, with cash and cash equivalent of Rp5.48 trillion as of December 31, 2012, up from Rp4.42 trillion in the previous year. The Company’s current ratio in 2012 was 2.76 times compared to 2.87 times in 2011. Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat, seperti terlihat pada saldo kas dan setara kas yang mencapai Rp5,48 triliun pada tanggal 31 Desember 2012, naik dari Rp4,42 triliun di tahun sebelumnya. Rasio lancar Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar 2,76 kali dibandingkan dengan 2,87 kali di tahun 2011. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD a. In January 2013, based on the result of land measurement by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by the Company to AIBM was adjusted from 59,990m2 to 59,455m2. Accordingly, total transaction price was reduced from Rp42.0 billion to Rp41.6 billion. In January 2013, the Company and AIBM signed the deed of sale and transfer of land and the Company received full payment from AIBM. b. Based on notarial deed No. 116 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, the Company and Rengo Company Limited (“Rengo”) agreed to increase the authorized capital of SRC from Rp83.4 billion, which consists of 4,000,000 shares to Rp283.6 billion which consists of 13,600,000 shares with par value per share amounting Rp20,850. The issued and paid capital of SRC increased from 2,000,000 shares to 6,800,000 shares wherein 60% of which was subscribed by the Company while the remaining was subscribed by Rengo. USE OF IPO PROCEEDS In relation to the IPO of 20% of ICBP shares, the Company generated net proceeds of approximately Rp6.09 trillion, of which Rp4.07 trillion was used to pay the shareholders’ loan from Indofood and Rp0.03 trillion was used to finance capital expenditure. The remaining balance of Rp1.98 trillion, which represents the unused portion as of December 31, 2012, will be used to finance capital expenditure, mainly for capacity expansion. 36 PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual Perseroan kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi disesuaikan dari 59.990m2 menjadi 59.455m2. Total nilai transaksi turun dari Rp42,0 miliar menjadi Rp41,6 miliar. Pada bulan Januari 2013, Perseroan dan AIBM menandatangani akta jual beli tanah dan Perseroan telah menerima pembayaran penuh dari AIBM. b. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. No. 116, tanggal 28 Februari 2013, Perseroan dan Rengo Company Limited (“Rengo”) menyetujui peningkatan modal dasar SRC yang semula sebesar Rp83,4 miliar, yang terbagi atas 4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283,6 miliar yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp20.850. Jumlah modal saham ditempatkan dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil bagian oleh Perseroan dan sisanya diambil bagian oleh Rengo. PENGGUNAAN DANA IPO Sehubungan dengan penjualan 20% saham ICBP kepada masyarakat, Perseroan berhasil mengumpulkan dana IPO sekitar Rp6,09 triliun, yang mana sekitar Rp4,07 triliun telah digunakan untuk membayar utang kepada pemegang saham yaitu Indofood dan sekitar Rp0,03 triliun digunakan untuk membiayai belanja modal. Sedangkan sisanya sebesar Rp1,98 triliun merupakan dana IPO yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2012, dan akan digunakan untuk membiayai belanja modal, terutama dalam rangka penambahan kapasitas. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 DIVIDEND AND MARKET CAPITALIZATION Under Indonesian law and the Company’s Articles of Association, a portion of our net profit can be distributed to the shareholders after allocating a reserve fund as required by the law. The payment of final dividend in each year is required to be approved by the shareholders at the annual general meeting of shareholders upon the recommendation of the Board of Directors. The decision on payment of final dividend should consider several factors, among others: a. cash position of the Company and subsidiaries for the particular book year, b. operating and financial results of the Company, c. the Company’s profit and/or dividend payment from subsidiaries received by the Company, d. future investment plans of the Company and/or its subsidiaries, e. future business prospect of the Company, and f. any other factors considered relevant by the Company’s Board of Directors. According to the decision of the shareholders at the ICBP AGM in May 11, 2012, a total dividend of Rp985.4 billion or Rp169 per share, which represents a 50% dividend payout, was paid to shareholders in July 2012. The dividend payment for the 2011 book year was higher than for the previous year, in which the Company distributed and paid a total dividend of Rp676.4 billion or Rp116 per share, representing a 40% dividend payout which was paid to shareholders in July 2011. As of December 31, 2012, ICBP market capitalization was valued at Rp45.48 trillion. DIVIDEN DAN KAPITALISASI PASAR Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen setelah dilakukannya penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan oleh undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan tergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: a. kemampuan kas Perseroan dan entitas anak pada tahun buku yang bersangkutan, b. hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan, c. keuntungan Perseroan dan/atau pembagian dividen yang diterima Perseroan dari entitas anak, d. rencana investasi Perseroan dan/atau entitas anak di masa mendatang, e. prospek usaha Perseroan di masa mendatang, dan f. hal-hal lain yang dipandang relevan oleh Direksi Perseroan. Berdasarkan keputusan dalam RUPST Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2012, total dividen sebesar Rp985,4 miliar atau Rp169 per saham yang mewakili sekitar 50% dividend payout, telah didistribusikan dan dibayarkan kepada para pemegang saham pada bulan Juli 2012. Pembayaran dividen untuk tahun buku 2011 tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun buku sebelumnya dimana Perseroan mendistribusikan dan membayarkan total dividen sebesar Rp676,4 miliar atau Rp116 per saham yang mewakili sekitar 40% dividend payout, dan dibayarkan kepada para pemegang saham pada bulan Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012, kapitalisasi pasar ICBP berjumlah Rp45,48 triliun. 37 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ACCOUNTING POLICY AND ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and regulations as well as the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) for publicly-listed companies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis, using the historical cost concept of accounting except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements herein. The consolidated statements of cash flows, which was prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Rupiah, which is the functional currency of the Company and all subsidiaries in Indonesia. Each entity in the Group determines its own functional currency and measures its transactions in its respective functional currency. UPDATE OF ACCOUNTING STANDARDS AND OTHER REGULATIONS Several amended and published accounting standards which are adopted effective on January 1, 2012, are as follows: 1. PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights” 2. PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease” 3. PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” 4. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” 5. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” 6. PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” 7. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation,” PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” 8. PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share.” KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) untuk perusahaan publik. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan seluruh entitas anak di Indonesia. Tiap entitas dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut. PEMUTAKHIRAN STANDAR AKUNTANSI DAN KETENTUAN LAINNYA Penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut: 1. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” 2. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Lease” 3. PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman” 4. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” 5. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” 6. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” 7. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian,” PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” 8. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham.” 38 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 There is no significant impact or no impact to the Company’s financial statements or disclosures resulting from the adoption of these new accounting standards, except for ISAK No. 25, PSAK No. 46 (Revised 2010), PSAK No. 50 (Revised 2010) and PSAK No. 60 which give impact on the Company’s related disclosures. Detailed information regarding the adoption of the above new accounting standards and their impact is provided in the Company’s Audited Financial Statements Notes no. 2 in the later part of this Annual Report. BUSINESS PROSPECT The longer-term prospects for the Indonesian economy are extremely strong. In a report released in mid-2012, McKinsey predicted that Indonesia would move from its current position as the world’s 16th largest economy to the 7th largest in 2030, partly propelled by domestic consumption as income per capita continues to rise, together with rapid urbanization. The size of the consuming class is expected to more than triple over the period, from 45 million today to 135 million in 2030. These positive factors will underpin the food and beverage sectors, providing immense opportunities. The increasing middle-income group, growing affluence and urbanization will change consumer consumption and shopping patterns. Demand will be skewed toward affordable premium and healthier products and modern trade will be the preferred retail outlets. Spending on dining out is expected to increase significantly. ICBP has dynamically adapted its strategies and directions to address these changes to capture the opportunities in order to accelerate growth and continuously improve shareholders’ value. We will drive innovations across the organization to quickly adapt to market developments. We will focus on developing more premium products from our current portfolio and on expanding our nutrition and wellness product offerings, while continuing to enhance our category management capabilities in the modern retail outlet. We will strengthen our food service division, offering tailor-made products and one-stop shopping for the food service channel. Marketing activities and communication will be intensified and sharpened to solidify our position in the market, while distribution penetration in fastgrowing cities will be expanded and deepened. To support the expected growth we will also enhance our manpower capabilities across the organization. With implementation of those strategies, we are targeting net sales to grow low double digit to mid-teen, driven by volume growth and increases in average selling prices across the divisions. Operating profit is expected to grow high single digit to low double digit on higher advertising and promotion spending. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti atau tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perseroan, kecuali untuk ISAK No. 25, PSAK No. 46 (Revisi 2010), PSAK No. 50 (Revisi 2010) dan PSAK No. 60 yang memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dari Perseroan. Informasi secara detil mengenai penerapan PSAK yang direvisi tersebut di atas dan pengaruhnya, telah disajikan dalam Laporan Keuangan Audit Perseroan catatan No. 2 di bagian akhir dari Laporan Tahunan ini. PROSPEK USAHA Dalam jangka panjang, ekonomi Indonesia memiliki prospek yang sangat positif. Dalam laporannya yang diterbitkan di pertengahan tahun 2012, McKinsey memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi Negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia di tahun 2030, naik dari posisinya saat ini di peringkat ke-16 terutama didorong oleh naiknya konsumsi dalam negeri seiring dengan terus meningkatnya pendapatan per kapita, serta pesatnya urbanisasi. Jumlah pelaku konsumsi diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat, dari sebesar 45 juta menjadi 135 juta di tahun 2030. Faktor-faktor positif di atas akan mendorong sektor makanan dan minuman serta menawarkan banyak peluang. Tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah, naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat dan urbanisasi, akan mengubah pola konsumsi dan belanja konsumen. Permintaan konsumen akan beralih ke produk-produk yang lebih premium dengan harga terjangkau dan produkproduk yang lebih sehat, dan konsumen akan lebih suka berbelanja di outlet ritel moderen. Di samping itu, diperkirakan pengeluaran mereka untuk makan di luar rumah juga akan meningkat secara signifikan. ICBP terus menyesuaikan arahan strateginya secara dinamis untuk menanggapi perubahan-perubahan tersebut serta memanfaatkan peluang guna mempercepat pertumbuhan serta terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Kami akan memacu seluruh divisi untuk melakukan berbagai inovasi agar dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan di pasar. Kami akan fokus pada pengembangan produk-produk yang lebih premium dan memperluas portofolio produk dalam kategori nutrisi dan kesehatan, serta terus meningkatkan kemampuan kami dalam mengelola kategori (category management) di outlet ritel moderen. Kami juga akan memperkuat divisi food service kami, dengan menawarkan produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, dan memberikan layanan one-stop shopping kepada pelanggan horeka. Kegiatan dan komunikasi pemasaran akan makin diintensifkan dan dipertajam guna memperkuat posisi kami di pasar. Penetrasi distribusi di kota-kota yang pesat pertumbuhannya, akan diperluas dan diperdalam. Guna mendukung pertumbuhan tersebut, Perseroan juga akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Dengan implementasi strategi tersebut di atas, kami memproyeksikan pertumbuhan penjualan bersih sebesar low double-digit sampai mid-teen, didorong oleh pertumbuhan volume serta kenaikan harga jual rata-rata di seluruh divisi. Laba usaha diperkirakan akan tumbuh antara high single-digit sampai low double-digit, karena naiknya pengeluaran iklan dan promosi. 39 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW With capacity of over 15 billion packs annually, ICBP is one of the world’s largest manufacturers of instant noodles. It offers a variety of noodle products such as instant bag and cup noodles, egg noodles and instant vermicelli. A diverse brand portfolio caters to consumers’ needs across all market segments. Leading brands include Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun and Mi Telur Cap 3 Ayam, all renowned for their quality, excellence of taste and high level of acceptance in the marketplace. Indomie’s newly launched Spicy Beef Flavor Fried Noodle (Indomie Goreng Rendang) won rapid market acceptance. Meanwhile flagship brand Indomie continues to maintain Top-of-Mind brand positioning and to receive widespread recognition for its popularity, while Pop Mie is a leading brand in the cup noodle segment. GAMBARAN UMUM Dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 15 miliar bungkus per tahun, ICBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia. ICBP menawarkan berbagai pilihan produk mi seperti bag noodles dan cup noodles, mi telur dan bihun instan. Melalui portofolio mereknya yang beragam, Perseroan mampu menjangkau konsumen di seluruh segmen pasar. Merek-mereknya yang terkemuka seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, seluruhnya telah dikenal sebagai produk berkualitas dengan cita rasa tinggi dan diterima dengan baik oleh pasar. Produk Indomie yang baru, Indomie Goreng Rendang, dengan cepat berhasil meraih respon positif dari pasar. Sehingga merek unggulan kami, Indomie, terus mempertahankan posisinya sebagai merek Top-of-Mind dan meraih berbagai penghargaan atas popularitasnya, sedangkan Pop Mie merupakan merek unggulan di segmen cup noodle. 41 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 Following an extremely challenging year in 2011, Noodles Division performance in 2012 rebounded strongly, registering 9.7% volume growth, the highest in the past five years. Total sales volume during 2012 rose to 12.13 billion packs compared to 11.05 billion packs a year earlier, and total sales value was Rp15.20 trillion, an 11.8% increase from Rp13.59 trillion in 2011 mainly on higher volume. This strong growth in noodles volume was partly driven by well-received new product launches. Our launch of Indomie Spicy Beef Flavor Fried Noodles, the first nationwide launch of beef-based instant noodles, towards the end of 2011 excited the market and drove our total Indomie sales with minimum losses to our other brands and flavors. Meanwhile Sarimi Isi 2 (each pack consisting of two noodle blocks with one pack of seasoning), positioned as a value-for-money product, successfully boosted overall Sarimi performance. As a result, ICBP regained its market share and strengthened its position as the market leader in the instant noodles industry. Setelah mengalami tahun yang penuh tantangan di tahun 2011, Divisi Mi Instan berhasil memulihkan kinerjanya di tahun 2012, dengan meraih pertumbuhan volume penjualan sebesar 9,7%, yang merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Total volume penjualan tahun 2012 meningkat mencapai 12,13 miliar bungkus dari 11,05 miliar bungkus di tahun sebelumnya, sedangkan total nilai penjualan mencapai Rp15,20 triliun, meningkat 11,8% dari Rp13,59 triliun di tahun 2011 terutama didorong oleh peningkatan volume. Pertumbuhan volume penjualan mi instan yang kuat ini sebagian didorong oleh peluncuran produkproduk baru yang meraih tanggapan positif dari pasar. Peluncuran produk Indomie Goreng Rendang, yang merupakan produk mi instan dengan cita rasa daging sapi pertama yang diluncurkan secara nasional di akhir 2011, berhasil meraih respon pasar yang positif dan mendorong total penjualan Indomie serta memberikan dampak secara minimal terhadap merek maupun rasa mi kami yang lain. Sementara itu Sarimi Isi 2 (dalam setiap bungkus berisi dua keping mi instan dan satu kemasan bumbu), yang diposisikan sebagai produk yang ekonomis, berhasil mendorong keseluruhan kinerja Sarimi. Sebagai hasilnya, ICBP berhasil meraih kembali pangsa pasarnya yang hilang di tahun sebelumnya, serta memperkokoh posisinya sebagai pemimpin pasar di industri mi instan. performance Noodles Division d strongly, in 2012 rebounde lume growth, registering 9.7% vo past five years. the highest in the 42 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Following the success of Indomie Spicy Beef Flavor Fried Noodles, the Division launched Indomie Green Chili Flavor Fried Noodles towards the end of 2012. This new line supports Indomie’s iconic brand stature, always inspiring consumers by creative usage of uniquely Indonesian ingredients. To further enrich the enlivening taste of green chili, this product leverages on other rich-tasting Indonesian spices. Market acceptance of this product has been overwhelming and the impact will be reflected in 2013. Although some costs increased in the second half, the Noodles Division maintained healthy profitability. EBIT margin fell to 15.3% from 16.2% in 2011, mainly due to higher selling and general & administrative expenses. During the year, the Division invested heavily in targeted marketing activities for its three main brands to further strengthen brand equities and to solidify its position in the market, as well as to create market awareness for its new product launches. Mengikuti keberhasilan produk Indomie Goreng Rendang, Divisi Mi Instan telah meluncurkan Indomie Goreng Cabe Ijo menjelang akhir tahun 2012. Varian produk baru ini mendukung posisi merek Indomie, yang selalu memberikan inspirasi bagi konsumennya dengan memanfaatkan bumbu-bumbu asli Indonesia secara kreatif. Untuk terus memperkaya cita rasa cabai hijau yang menggugah selera, produk ini juga memanfaatkan kekayaan cita rasa bumbu-bumbu Indonesia. Produk ini mendapatkan tanggapan pasar yang luar biasa, dimana hasilnya akan tercermin pada kinerja tahun 2013. Walaupun beberapa biaya mengalami peningkatan di semester kedua, Divisi Mi Instan berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas yang sehat. Marjin laba usaha menurun menjadi 15,3% dari 16,2% di tahun 2011, terutama karena naiknya beban penjualan dan umum & administrasi. Sepanjang tahun 2012, Divisi ini mengeluarkan biaya yang cukup signifikan untuk kegiatan pemasaran yang tepat sasaran bagi ketiga merek utamanya guna terus memperkuat brand equity dan memperkokoh posisinya di pasar, serta menciptakan market awareness untuk produk-produk baru yang diluncurkannya. 43 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 The integrated Indomie 40th anniversary campaign “Berbeda–beda Satu Selera” (One Taste in Diversity) focused on the lengthy heritage of Indomie. Citing Indomie’s status as an iconic brand with a universal taste that is loved by all Indonesians of all different age and ethnic groups, the campaign was launched to improve brand affinity. Our Supermi brand was supported with various tactical promotions and consumer engagement programs to enhance bonding and loyalty. Sarimi’s 30th anniversary was celebrated with an integrated campaign endorsed by a popular celebrity and engaging consumer activities and promotions in rural areas with tastings to increase bonding. A thematic campaign with high teen appeal capitalized on Pop Mie’s market popularity, further cementing Pop Mie’s status as the teen instant noodle brand, managing to drive sales among the target audience. In conjunction with the increase in marketing activities, the Division also expanded distribution penetration, particularly in rural areas, improved service standards in key accounts and enhanced product visibility in both modern and traditional outlets. Program kampanye pemasaran terintegrasi dalam rangka hari jadi Indomie yang ke-40, “Berbeda-beda Satu Selera,” memfokuskan pada warisan tradisi Indomie untuk jangka waktu yang panjang. Dengan mengedepankan posisi Indomie sebagai merek dengan cita rasa universal yang digemari segenap rakyat Indonesia dari segala usia dan suku, kampanye pemasaran ini diluncurkan untuk meningkatkan brand affinity. Berbagai program promosi dan consumer engagement dilakukan untuk meningkatkan loyalitas dan bonding. Hari jadi Sarimi yang ke-30 dirayakan dengan kampanye pemasaran terintegrasi yang didukung oleh para selebriti ternama serta berbagai kegiatan yang melibatkan konsumen dan promosi di daerah pedesaan guna meningkatkan bonding. Kampanye pemasaran tematik bagi para remaja yang memanfaatkan popularitas Pop Mie mampu memperkuat statusnya sebagai merek mi instan pilihan segmen remaja, dan berhasil mendorong pembelian oleh target pasar. Sejalan dengan peningkatan aktivitas pemasarannya, Divisi Mi Instan juga memperluas penetrasi distribusi terutama di daerah pedesaan, menyempurnakan standar layanan bagi ritel-ritel utama (key account), serta meningkatkan product visibility baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. 44 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 Demand for instant noodles is expected to improve further over the next few years driven by a rising middle income group and increasing urbanization. While instant noodles are consumed across income segment groups, urban area consumption per capita is much higher than in rural areas. As the leader in the market, ICBP is well positioned to capture this opportunity. The Division will continue to focus on stimulating the industry by introducing innovative products which are relevant to consumer needs and to strengthen its leadership position in the market. Our research and development together with the corporate marketing division will drive new product innovations to meet changing and emerging market demands. Marketing strategy will be sharpened and investment in marketing activities will be further increased to enhance competitive edge and leadership position in the market. The Division will build more robust portfolio management supported with sharp and targeted marketing activities for respective brands, while continuing to improve sales execution in modern and traditional outlets as well as deepening distribution penetration. The plan to consolidate the two noodle factories in the Jakarta area, which was carried over from 2012, is expected to be executed in 2013. The Division plans to increase its production capacity in certain areas to support expected increases in demand and the results are expected to begin to be realized in early 2013. Permintaan akan produk mi instan diharapkan akan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang, didorong meningkatnya segmen berpenghasilan menengah dan urbanisasi. Walaupun produk mi instan dikonsumsi oleh seluruh segmen, konsumsi per kapita di daerah perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi per kapita di daerah pedesaan. Sebagai pemimpin pasar, ICBP berada pada posisi yang baik untuk menangkap peluang tersebut. Divisi ini akan terus fokus pada upaya untuk menggairahkan industri mi instan melalui peluncuran berbagai produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta memperkuat posisi kepemimpinannya di pasar. Unit riset dan pengembangan bersama-sama dengan divisi pemasaran, akan mendorong inovasi produkproduk baru agar dapat melayani perubahan dan perkembangan permintaan pasar. Strategi pemasaran akan dipertajam dan investasi di bidang pemasaran akan terus ditingkatkan, guna memperkokoh keunggulan kompetitif dan kepemimpinan di pasar. Divisi ini juga akan membangun manajemen portofolio yang lebih tangguh didukung oleh kegiatan pemasaran yang tajam dan terarah untuk masing-masing merek, dan terus menyempurnakan eksekusi penjualan di outlet ritel moderen dan tradisional serta meningkatkan penetrasi distribusi. Rencana konsolidasi dua pabrik mi instan di daerah Jakarta, yang telah dicanangkan di tahun 2012, diharapkan dapat dilaksanakan di tahun 2013. Divisi Mi Instan berencana meningkatkan kapasitas produksinya di area-area tertentu untuk memenuhi permintaan yang diharapkan akan terus meningkat, dan kapasitas baru tersebut diharapkan mulai berkontribusi di awal 2013. 45 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ICBP at a glance SEKILAS ICBP 46 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW ICBP’s dairy business is conducted by its 68.57% indirect subsidiary, Indolakto, one of the leading dairy producers in Indonesia. The Dairy Division offers a wide range of dairy products such as sweetened condensed milk (“SCM”), ultra-high temperature (“UHT”) milk, sterilized bottled milk, pasteurized liquid milk, powdered milk, butter and ice cream. Indomilk is one of the leading brands in Indonesia and has been a presence in the market for more than 40 years. Other brands include Cap Enaak, Kremer and Tiga Sapi for milk products, Orchid Butter for butter and Indoeskrim for ice cream. GAMBARAN UMUM Kegiatan usaha dairy dijalankan oleh anak perusahaan yang 68,57% sahamnya dimiliki oleh ICBP secara tidak langsung, Indolakto, yang merupakan salah satu produsen produk dairy terkemuka di Indonesia. Divisi Dairy menawarkan beragam produk dairy, antara lain susu kental manis (“SKM”), susu ultra-high temperature (“UHT”), susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Indomilk adalah salah satu merek terkemuka di Indonesia yang telah hadir di pasar selama lebih dari 40 tahun. Merek-merek lain yang kami miliki termasuk Cap Enaak, Kremer dan Tiga Sapi untuk produk-produk susu, Orchid Butter untuk mentega dan Indoeskrim untuk es krim. 47 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 The dairy industry continued to expand, fueled by improvement in the domestic economy resulting in increased per capita income and an expanded number of middle-income Indonesians. Increased spending power combined with improved awareness of the health benefits of drinking milk continued to underpin the growth prospects for the industry. In 2012, liquid milk continued to be the fastest growing category, demonstrating double-digit growth, indicating consumer preference for healthier and more convenient milk products. Bullish industry growth at the same time continues to attract intensified competition. During the year, marketing activities continued to focus on strengthening the brand equity of our flagship brand, Indomilk, rolled out through a series of TV campaigns: Indomilk SCM with “Tuangkan Ide Segarnya” (Share the Fresh Idea), and Indomilk liquid milk with “Awal Semangatmu” (The Start of Your Spirit). Radio campaigns were also conducted throughout Java and Sumatra. Supported by below-the-line activities like sponsorships, consumer promotions, product samplings and activations, emphasizing the health benefits of drinking milk and the superiority of Indomilk products. 48 Industry dairy terus berkembang, didukung oleh naiknya pendapatan per kapita seiring pertumbuhan ekonomi domestik, serta meningkatnya jumlah segmen berpenghasilan menengah di Indonesia. Meningkatnya daya beli dan kesadaran atas manfaat kesehatan dari produk susu, terus menjadi pendorong prospek pertumbuhan industri ini ke depannya. Di tahun 2012, produk susu cair tetap menjadi kategori dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dengan meraih pertumbuhan dua digit, mencerminkan preferensi konsumen ke arah produk susu yang lebih sehat dan praktis untuk dikonsumsi. Namun demikian pertumbuhan industri yang pesat juga mendorong naiknya tingkat persaingan. Di tahun 2012, aktivitas pemasaran terus difokuskan untuk memperkuat brand equity merek unggulan kami, Indomilk, melalui serangkaian iklan di TV: Indomilk SKM dengan “Tuangkan Ide Segarnya,” dan Indomilk susu cair dengan “Awal Semangatmu.” Iklan melalui radio juga dilakukan di seluruh pulau Jawa dan Sumatra. Kami juga menjalankan aktivitas below-the-line seperti kegiatan sponsor, promosi kepada konsumen dan product sampling, terutama untuk menyampaikan pesan mengenai pentingnya manfaat minum susu bagi kesehatan serta keunggulan produk-produk Indomilk. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Total sales volume grew to 290.40 thousand tons in 2012 from 281.80 thousand tons in 2011, led by liquid milk and SCM. Total sales value also rose, to Rp3.89 trillion from Rp3.69 trillion a year earlier, benefiting from both the increase in volume and the rise in average selling price. EBIT margin increased to 8.0% in 2012 from 7.4% a year earlier. The additional capacity expansion for liquid milk at our existing facility and the construction of the first stage of our new SCM facility in East Java were completed in the last quarter of 2012. These capacity expansions are expected to start contributing to performance in 2013. Total volume penjualan tumbuh mencapai 290,40 ribu ton di tahun 2012 dari sebesar 281,80 ribu ton di tahun 2011, terutama didorong oleh produk susu cair dan SKM. Total nilai penjualan juga meningkat, mencapai Rp3,89 triliun dari Rp3,69 triliun setahun sebelumnya, didorong pertumbuhan volume dan peningkatan harga jual rata-rata. Marjin laba usaha meningkat mencapai 8,0% di tahun 2012, dari sebesar 7,4% di tahun sebelumnya. Peningkatan kapasitas untuk produk susu cair pada fasilitas produksi yang dimiliki saat ini, serta pelaksanaan tahap pertama pembangunan fasilitas baru untuk produk SKM di Jawa Timur, telah diselesaikan pada kuartal terakhir tahun 2012. Penambahan kapasitas ini diperkirakan akan mulai memberikan kontribusi pada kinerja tahun 2013. n xpansio e y t i c a ap itional c ting The add our exis t a k l i he dm tion of t c for liqui u r t s n co lity and the CM faci facility S w e n r the e of ou eted in l p first stag m o c e ava wer in East J . r of 2012 e t r a u q last 49 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 With per capita consumption for dairy products still low in Indonesia compared to other Southeast Asian countries at 11-12 liters per year, rising incomes and better health education are expected to drive strong growth, particularly in liquid milk. The new additional capacity coming on stream early in 2013 will put us in a better position to meet this growing domestic demand. In anticipation of growing demand, construction of a new liquid milk production line in East Java is currently in the planning stage and the new capacity is expected to come on stream in 2014. 50 Dengan masih rendahnya konsumsi per kapita produk dairy di Indonesia yaitu sebesar 11-12 liter per tahun, dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, maka meningkatnya pendapatan serta pendidikan mengenai kesehatan yang lebih baik, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan terutama untuk produk susu cair. Kapasitas baru yang siap beroperasi di awal tahun 2013 akan menempatkan kami pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi tingkat permintaan dalam negeri yang terus bertumbuh. Untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan di masa mendatang, kami merencanakan pembangunan lini produksi susu cair yang baru di Jawa Timur dimana kapasitas baru diperkirakan akan siap di tahun 2014. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 The attractive marketplace will see increasing competition, with all players keen to increase their presence, particularly in liquid milk categories, calling for more aggressive marketing activities. These activities will further build key brands’ equity, paired with continuous improvement in formulation and quality to ensure product superiority. Accelerated distribution penetration and visibility improvement initiatives are also required, particularly in major market areas. To further improve our competitiveness, efforts will be taken to improve operational efficiency and productivity as well as reduce increase in costs. Recognizing that the availability of fresh raw milk will continue to be a challenge with the demand for liquid milk outpacing the supply, we will continue to work closely with smallholders, while reviewing the possibility of establishing dairy farming operations, with the aim of better securing supply. Daya tarik pasar yang tinggi diperkirakan akan mendorong naiknya tingkat persaingan, dimana para pemain akan berupaya meningkatkan kehadirannya terutama di kategori produk susu cair sehingga menuntut aktivitas pemasaran yang lebih agresif. Kegiatan untuk terus memperkuat brand equity, dan penyempurnaan formulasi dan kualitas produk akan terus dilakukan untuk menjamin keunggulan produk. Inisiatif untuk mempercepat penetrasi distribusi dan penyempurnaan visibility di berbagai area utama, juga perlu dilakukan. Guna terus meningkatkan daya saing, berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas serta menekan kenaikan biaya, akan terus dilakukan. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan permintaan akan susu cair yang lebih cepat dari kenaikan pasokan bahan baku susu segar, kami akan terus membina kerja sama dengan para peternak kecil, sambil mengkaji kemungkinan membangun peternakan sapi perah untuk mengamankan ketersediaan bahan baku. 51 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ICBP at a glance SEKILAS ICBP 52 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW The Snack Foods Division is in a strong position to continue to achieve sound revenues in one of the fastest-growing market segments in Indonesia. The Division is composed of two business units: snack foods and biscuits. The biscuits unit is operated solely by ICBP, while the snack foods unit is a joint venture between ICBP, which holds 51% of shares, and partner Seven-Up BV, an affiliate of PepsiCo, which controls the remainder. Snack foods products include both Western-style and traditional snacks utilizing potato, cassava and soybean chips as well as various extruded snacks. Brands such as Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki and JetZ command leading market positions in the fast-growing modern snack foods segment. The biscuits unit produces a range of biscuits targeted at two distinct market segments: Trenz for the young adult market segment and Wonderland for families. GAMBARAN UMUM Divisi Makanan Ringan berada dalam posisi yang baik untuk terus meraih kinerja penjualan yang kuat mengingat industri makanan ringan merupakan salah satu kategori dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia. Divisi ini terdiri dari dua unit usaha: makanan ringan dan biskuit. Unit usaha biskuit dijalankan sepenuhnya oleh ICBP, sedangkan unit usaha makanan ringan dijalankan oleh perusahaan patungan yang mana 51% sahamnya dimiliki oleh ICBP dan sisanya dimiliki oleh Seven-Up BV, afiliasi dari PepsiCo. Produk makanan ringan meliputi makan ringan moderen dan makanan ringan tradisional termasuk keripik kentang, ketela dan tempe serta beragam extruded snack. Merek-merek seperti Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki dan JetZ merupakan pemimpin pasar di kategori makanan ringan moderen yang bertumbuh secara pesat. Unit usaha biskuit memproduksi berbagai jenis biskuit yang ditujukan untuk dua segmen pasar yang berbeda: merek Trenz untuk segmen pasar anak muda dan dewasa, serta Wonderland untuk segmen keluarga. 53 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 A number of factors continue to favor the modern snack food industry. Urbanization is continuing and a strong national economy has produced more disposable income for most people. This has driven lifestyle changes that favor modern trade channels including convenience stores. As a result of these trends, most segments of the snack food market saw double-digit growth during 2012, with the exception of lower-end products priced at Rp1,000 or below, as the benefits of economic growth benefited mainly middle-income people and above. In the face of stiff competition which involved heavy marketing and introduction of new products by all players, the Division increased its market presence by focusing on volume of sales and strengthened brand position through an integrated marketing and communication strategy. A greater emphasis on research and development facilitated accelerated product innovation. Capacity expansion represented an investment in future performance. While performance has been strengthening for some years, 2012 represented a high point for the Division, with very strong volume growth driven by both existing products and new product launches. The snack foods unit reinforced its position as the market leader in the chips category by increasing its presence in modern trade outlets. Accelerated product innovation concentrated on identified market demands, with the launch of a number of new products. Pertumbuhan industri makanan ringan moderen terus didorong oleh beberapa faktor, antara lain, proses urbanisasi yang terus berlanjut dan naiknya disposable income (pendapatan yang tersedia untuk dibelanjakan) dari sebagian besar masyarakat seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini telah mendorong terjadinya perubahan gaya hidup seperti lebih suka berbelanja di outlet ritel moderen, termasuk convenience store. Oleh karenanya, sebagian besar segmen pasar makanan ringan meraih pertumbuhan dua-digit di sepanjang tahun 2012, kecuali untuk segmen produk dengan harga Rp1.000 ke bawah, mengingat pertumbuhan ekonomi terutama dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Di tengah meningkatnya persaingan terutama di bidang pemasaran dan peluncuran produkproduk baru oleh seluruh pemain, Divisi Makanan Ringan berhasil meningkatkan kehadirannya di pasar melalui peningkatan volume penjualan, dan memperkuat posisi mereknya melalui strategi pemasaran dan komunikasi yang terintegrasi. Divisi ini fokus pada kegiatan riset dan pengembangan untuk mempercepat inovasi produk. Sedangkan peningkatan kapasitas dilakukan untuk mendukung kinerja di masa mendatang. Meskipun kinerja berhasil terus ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir ini, tahun 2012 merupakan tahun terbaik bagi Divisi ini dengan mencatatkan pertumbuhan volume yang kuat didorong oleh pertumbuhan atas produk-produk yang sudah ada maupun produk-produk baru. Unit usaha makanan ringan memperkokoh posisinya sebagai pemimpin pasar di kategori produk keripik, dengan meningkatkan kehadirannya di outlet ritel moderen. Percepatan inovasi produk terutama difokuskan pada peluncuran produk-produk baru untuk memenuhi permintaan pasar. 54 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Produk Qtela Kerupuk Keriting dan Qtela Kerupuk Udang, yang diluncurkan pada kuartal ketiga, menggabungkan berbagai bahan baku alami termasuk udang segar yang diproses secara higienis dan moderen, untuk dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan atau makanan pendamping yang dinikmati bersama teman dan keluarga. Qtela Curly Crackers and Qtela Prawn Crackers were launched in the third quarter, combining natural ingredients including fresh prawns in a hygienically and modern processed food to consume as a snack or as a side dish when dining with friends and family. In line with our strategy to create premium brands for our product portfolio, three new flavors of Chitato Asian Cuisine were launched in the fourth quarter, expanding a range that is inspired by popular cuisines. The additions to the range are Japanese Okonomiyaki, Korean Spicy Bulgogi and Thailand’s Kung Satay (shrimp satay). The three new flavors offer unique taste sensations combined with the crunchiness of real potatoes, standing out in the marketplace and having strong appeal to growing international tastes. Packaging reflected the premium market niche. In the fourth quarter the biscuits unit launched two new flavors of JetZ extruded snack, Cappuccino and Groovy Cheese, while in the middle of the year new packaging designs were introduced for Trenz biscuits. Further efforts were made to strengthen the distribution network by increasing outlet coverage both in the modern and traditional market through Go-To-Market teams to ensure product availability. In-store displays were enhanced. Maximum advertising support was given to both existing brands and new products, with a number of new TV commercials, radio talk shows and print ads. Social media activity continued to connect with consumers. Sejalan dengan strategi premiumisasi portofolio produk, di kuartal keempat kami meluncurkan Chitato Asian Cuisine dengan tiga rasa baru, yang diinspirasi dari berbagai masakan populer seperti Okonomiyaki dari Jepang, Spicy Bulgogi dari Korea dan Kung Satay (sate udang) dari Thailand. Ketiga rasa baru ini menawarkan sensasi rasa yang unik, digabungkan dengan kenikmatan rasa kentang asli, dan berhasil menarik perhatian pasar yang makin menyukai masakan berselera internasional. Selain itu, produk Chitato Asian Cuisine juga tampil dalam kemasan produk yang premium. Pada kuartal keempat, unit usaha biskuit meluncurkan dua rasa baru untuk produk makanan ringan JetZ, yakni rasa Cappuccino dan Groovy Cheese, sedangkan pada pertengahan tahun diluncurkan desain kemasan baru untuk biskuit Trenz. Upaya untuk memperkuat jaringan distribusi terus berlanjut dengan meningkatkan jangkauan distribusi baik di outlet ritel moderen maupun tradisional melalui tim Go-To-Market guna menjamin ketersediaan produk. Penataan produk di toko-toko juga terus disempurnakan. Dukungan iklan yang maksimal diberikan bagi merek-merek yang sudah ada maupun produk-produk baru, melalui iklan TV baru, talk show di radio dan iklan cetak. Aktivitas di media jejaring sosial untuk menjalin hubungan dengan konsumen, juga terus dilakukan. 2012 represented a high point for the Snack Foods Division, with ver y strong volume growth driven by bot h existing products and new product launches. 55 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 56 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 We will continue to increase our presence in the snack food industry and maintain our position as market leader in the modern snack category, amid conditions of intensifying competition in one of the fastest growth areas in the foods market. Product innovation and the development of premium lines will continue to be important, focusing on consumer preference, particularly in the rising middle-income class. Steps to further improve brand awareness and brand image will be taken through the continuing implementation of 360-degree marketing campaigns, involving a creative and focused approach in both advertising and promotions. Distribution coverage will be further widened, while increased product availability will be enhanced by new in-store displays in both modern and traditional markets. Our new factory will be completed during the second quarter of 2013 and new production lines will be added at our existing factory to provide heightened capacity amid the continuing growth in demand. Another important focus will be continued efforts to secure raw material supplies while at the same time ensuring supply quality through partnership programs with farmers, together with improved agronomy practices aimed at increasing productivity. Divisi Makanan Ringan berencana untuk terus meningkatkan kehadirannya serta mempertahankan kepemimpinannya di kategori makanan ringan moderen, yang merupakan salah satu kategori dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, di tengah kondisi persaingan yang semakin tajam. Kami akan tetap fokus pada inovasi produk dan pengembangan produk-produk premium, dengan memperhatikan selera konsumen terutama segmen berpenghasilan menengah yang terus bertumbuh. Berbagai langkah untuk meningkatkan brand awaraness dan brand image akan diambil dengan pendekatan pemasaran komprehensif (360-degree approach), meliputi kegiatan iklan dan promosi yang kreatif dan terfokus. Jangkauan distribusi akan terus diperluas, dan ketersediaan produk akan ditingkatkan dengan menyempurnakan penataan produk di toko-toko, baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. Pembangunan pabrik kami yang baru, diperkirakan akan selesai pada kuartal kedua tahun 2013, dan lini produksi baru akan ditambahkan pada pabrik yang sudah ada guna meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar yang terus bertumbuh. Aspek penting lainnya adalah upaya untuk mengamankan ketersediaan pasokan bahan baku yang berkualitas secara berkelanjutan, melalui program kemitraan dengan para petani, yang didukung dengan penyempurnaan praktik agronomi guna meningkatkan produktivitas. ICBP at a glance SEKILAS ICBP L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW Culinary products are produced by ICBP’s Food Seasonings Division for the Indofood Group and for associate company, NICI, a joint venture company with Nestlé SA that undertakes all marketing of the culinary products, including soy sauce, chili sauce, tomato sauce, instant seasonings and bouillon under the brand names Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik and Maggi. The Division independently manufactures and markets syrups under the Indofood Freiss brand. GAMBARAN UMUM Divisi Penyedap Makanan ICBP memproduksi berbagai produk kuliner untuk Grup Indofood dan perusahaan asosiasi kami, NICI. NICI merupakan sebuah perusahaan patungan dengan Nestlé SA yang menjalankan kegiatan pemasaran produk-produk kuliner, seperti kecap, saus sambal, saus tomat, bumbu instan dan kaldu dengan merek Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Sedangkan kegiatan produksi dan pemasaran produk sirup dengan merek Indofood Freiss, dijalankan sendiri oleh Divisi Penyedap Makanan. A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 The market segment for food seasonings and sauces continues to grow, driven by increasing disposable incomes and the demand of urban dwellers for quick-to-prepare meals that still appeal to the taste buds. A number of international and domestic players, including many whose brands are well known to the Indonesian public, are competing strongly for market share. Companies are spending heavily on advertising and promotion and introducing new products in line with market demand for innovation, competing for space on shelves in both traditional and modern retail outlets. 60 Segmen pasar untuk produk penyedap makanan dan saus, terus bertumbuh didorong oleh naiknya disposable income dan tingkat permintaan dari penduduk perkotaan akan makanan yang cepat penyajiannya namun menggugah selera. Sejumlah pemain internasional dan domestik dengan merek-mereknya yang sudah dikenal di Indonesia, bersaing secara kuat untuk meraih pangsa pasar. Para produsen mengeluarkan biaya iklan dan promosi yang besar, dan meluncurkan berbagai produk baru seiring dengan tuntutan pasar serta bersaing memperebutkan tempat di rak-rak para pedagang baik di outlet ritel tradisional maupun moderen. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 nd s volume a le a s , 2 1 0 In 2 % and e grew 11.4 lu a v s le a total s ns ousand to th 0 .7 6 8 22.7% to ctively. lion respe il tr 8 .1 1 p and R The Division achieved low double-digit volume growth to 86.70 thousand tons in 2012 from the previous year’s figure of 77.85 thousand tons, mainly due to increases in sales of instant seasonings, chili sauce and soy sauce. Total sales value was Rp1.18 trillion, an increase from the 2011 sales figure of Rp961.9 billion. Strong demand for instant seasonings was driven by growing urbanization and associated lifestyle changes, with consumers seeking convenient solutions for daily meals. Our Indofood Racik instant seasonings are now available in 10 different variants, helping consumers prepare tasty menus quickly. Two new variants were added to the range during the year: Indofood Racik Nasi Goreng Sensasi Anglo (Indofood Racik Anglo Sensation Fried Rice) was introduced in the third quarter of 2012, while the second variant, Indofood Racik Tahu Goreng (Indofood Racik Fried Tofu), was introduced in the fourth quarter. Divisi Penyedap Makanan meraih pertumbuhan volume penjualan dua-digit menjadi 86,70 ribu ton di tahun 2012, naik dari 77,85 ribu ton di tahun sebelumnya terutama didorong oleh naiknya penjualan bumbu instan, saus sambal dan kecap. Total nilai penjualan mencapai Rp1,18 triliun, naik dibandingkan penjualan di tahun 2011 sebesar Rp961,9 miliar. Tingkat permintaan yang kuat untuk bumbu instan, didorong oleh tumbuhnya urbanisasi serta perubahan gaya hidup dimana konsumen mencari solusi praktis dalam mempersiapkan makanan sehari-hari. Produk bumbu instan kami, Indofood Racik, kini hadir dengan 10 varian berbeda untuk membantu konsumen agar dapat menghidangkan menu yang lezat secara cepat. Dua varian baru diluncurkan di tahun 2012 yaitu Indofood Racik Nasi Goreng Sensasi Anglo dan Indofood Racik Tahu Goreng, yang masing-masing diluncurkan di kuartal ketiga dan keempat. Di tengah tingginya tingkat persaingan, NICI terus memperkuat posisinya di pasar saus sambal. Aktivitas iklan dan promosi terus dilanjutkan untuk meningkatkan brand awareness, dimana banyak produk kami merupakan produk-produk yang telah melekat di hati konsumen. Kami berhasil meraih status Top-of-Mind untuk kategori bumbu instan, melalui iklan TV bertemakan “7 Hari dengan Racik” yang memperkenalkan berbagai varian untuk menyajikan menu mingguan yang beragam. Selain itu, iklan TV bertemakan “Kenapa Sambal Indofood” berhasil meningkatkan status merek produk-produk saus sambal kami. Berbagai iklan TV baru juga telah diluncurkan untuk produk Saus Bumbu Instan, Magic Lezat, serta Indofood Freiss yang menawarkan sirup dengan kandungan madu yang menggugah selera. NICI continued to strengthen its position in the chili sauce market despite the fierce competition in this segment. Advertising and promotional activities continued to strengthen brand awareness, with many of our products enjoying Top-of-Mind status with consumers. The “7 Days with Racik” TV commercials featuring the many varieties for a varied weekly menu helped this product achieve highest Top-of-Mind status in its category. A ”Kenapa Sambal Indofood” (Why Indofood Chili Sauce) TV commercial improved brand status of chili sauces. New TV commercials were also aired for Instant Seasonings Paste, Magic Lezat and Indofood Freiss, with the latter tempting consumers with honey-enriched syrup. 61 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 62 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 Further growth is expected as the industry continues to expand as people increasingly look for convenience as a result of growing urbanization and lifestyle changes. The Division will continue to implement comprehensive strategies to strengthen its position in the market, including continuous product innovation to meet the changing demands of consumers. Advertising and promotions will continue to strengthen brand equity and product availability will be further increased by means of widening of distribution penetration. In-store displays will be enhanced to increase product visibility. Efforts to secure raw material supply will be further intensified through partnerships with local farmers, while we continue to explore the possibility of collaboration with our parent company to supply our key raw materials. The new chili sauce factory in Central Java is expected to be completed in the first semester of 2013, while construction in Jakarta of new NICI production facilities for dry-mix products is expected to be completed at the end of 2013. Industri ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan tumbuhnya urbanisasi dan perubahan gaya hidup dimana orang mencari kenyamanan/kemudahan. Divisi ini akan terus menerapkan strategi yang komprehensif untuk memperkuat posisinya di pasar, melalui inovasi produk berkelanjutan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berubah. Kegiatan iklan dan promosi akan terus dilakukan untuk memperkuat brand equity, sedangkan penetrasi distribusi akan diperluas untuk meningkatkan ketersediaan produk. Penataan produk di toko-toko juga akan disempurnakan untuk meningkatkan product visibility. Upaya mengamankan pasokan bahan baku akan ditingkatkan melalui kemitraan dengan para petani lokal, di samping kami terus mengkaji kemungkinan kerjasama dengan induk perusahaan untuk memasok kebutuhan bahan baku utama kami. Pembangunan pabrik saus sambal yang baru di Jawa Tengah diperkirakan akan selesai pada semester pertama tahun 2013, sedangkan pembangunan fasilitas produksi NICI yang baru di Jakarta untuk produk-produk dry-mix diperkirakan akan selesai di akhir tahun 2013. 63 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 ICBP at a glance SEKILAS ICBP 64 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW The Nutrition & Special Foods Division produces a range of specialty foods especially designed to meet the nutrition needs of expectant and lactating mothers, infants and toddlers. Products include a variety of cereals and biscuits for infants and children, together with milk products for expectant and lactating mothers. The Division’s products adhere to the highest international standards and provide balanced nutrition for all target markets at prices affordable to two distinct market segments. The Promina brand is aimed at the higher-income segment while the SUN brand provides good nutritional value for the mass market. GAMBARAN UMUM Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi beragam produk makanan khusus yang diperuntukkan bagi ibu hamil dan menyusui serta bayi dan balita. Produk-produk tersebut meliputi berbagai bubur dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta produk susu untuk ibu hamil dan menyusui. Produkproduk yang dihasilkan Divisi ini telah memenuhi standar internasional, dan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dengan harga terjangkau, dan ditujukan untuk dua segmen pasar yang berbeda. Merek Promina ditujukan untuk segmen menengah ke atas, sementara merek SUN menawarkan produk bernutrisi untuk seluruh segmen. 65 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 The market for nutrition and special foods has been stagnant for the past few years. In 2012, competition tightened, with a number of global players marketing their products aggressively, leveraging on their wider product portfolios such as infant milk formula and their strong foothold in medical marketing. Despite the albeit harsher market landscape, both SUN and Promina brands continued to dominate their respective market segments. Marketing communication and consumer promotion programs, paired with distribution coverage improvements, continued to provide the necessary support for both brands. In mid 2012, convenient 35-gram packaging priced at Rp3,000 was introduced for SUN IBU, a complete nutrition drink for pregnant and lactating mothers that comes in chocolate and vanilla flavors. 66 Pasar produk nutrisi dan makanan khusus relatif kurang berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Di tahun 2012, tingkat persaingan meningkat dimana sejumlah pemain berkelas dunia memasarkan produk-produk mereka secara agresif dengan memanfaatkan portofolio produknya yang lebih luas dimana mereka juga hadir di kategori produk susu formula untuk bayi, serta posisi mereka yang kuat di medical marketing. Walaupun menghadapi peta persaingan yang makin ketat, merek SUN dan Promina terus menjadi pemimpin pasar di masing-masing segmen pasarnya. Program komunikasi pemasaran dan promosi serta perluasan jangkauan distribusi, terus dilakukan untuk mendukung kedua merek tersebut. Pada pertengahan tahun 2012, Divisi Nutrisi & Makanan Khusus meluncurkan produk SUN IBU, yang merupakan minuman bernutrisi lengkap bagi para ibu hamil dan menyusui, dalam kemasan 35-gram dengan harga Rp3.000 dan tersedia dalam dua pilihan rasa, coklat dan vanila. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Advertising and promotion investment played a prominent role in helping both brands to navigate through the intensified competition and maintain their market shares. Promina launched a new TV commercial highlighting its superiority from the use of ‘Natural Ingredients.’ Radio talk shows, advertorials, print ads and digital support reinforced the campaign, leveraged by ”Smart Feeding” brand activation programs that helped mothers to learn the importance of providing their baby with solid foods and encouraged them to share their stories. Sampling and consumer promotion initiatives were also conducted to close the loop leading to purchase. Meanwhile, SUN continued to air its TV commercial with the theme “Bayi Riang Tumbuh Cemerlang” (Happy Baby Grows Beautifully). Complementing the consumer-oriented marketing initiatives, professional/medical marketing continued to support both brands through steady partnerships with doctors and clinics, active participation in health seminars/workshops and a consistent drive in consumer education programs. Kegiatan iklan dan promosi memegang peranan penting untuk mendukung merek Promina dan SUN dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat, serta mempertahankan pangsa pasarnya. Promina meluncurkan iklan TV baru yang menekankan pada keunggulan produknya yang memanfaatkan berbagai bahan baku alami. Talk show di radio, advertorial, iklan cetak dan digital dilakukan guna mendukung kampanye “Smart Feeding” yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran para ibu akan pentingnya pemberian asupan makanan padat kepada bayinya, serta mendorong mereka untuk saling berbagi cerita/pengalaman. Berbagai inisiatif seperti sampling dan promosi juga dilaksanakan, untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu merek SUN terus menayangkan iklan TV bertemakan “Bayi Riang Tumbuh Cemerlang.” Untuk melengkapi inisiatif pemasaran berorientasi ke konsumen dari kedua merek kami, kegiatan medical marketing terus dilaksanakan dengan menjalin hubungan kerja sama dengan para dokter dan klinik, serta berpartisipasi aktif dalam seminar/workshop tentang kesehatan dan program pendidikan bagi para konsumen. 67 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 her it hars e b l a e e th Despit cape, t lands a e k r a m Promin d n a UN to both S tinued n o c tive s brand respec r i e h t ate . domin ments g e s t e mark 68 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 Competition is expected to continue to intensify, with all players planning to boost their presence in Indonesia. Comprehensive strategies, including expansion of our product range to cover the life journey of the consumer, are planned to further strengthen our nutritional platform and sustain our leadership position in the market. Product proposition and marketing communication will be sharpened and focused on the main competitive appeal of our products and brands, supported by stronger medical marketing operations aimed at increasing endorsement from medical professionals. Market penetration in both traditional and modern trade channels will also continue to be enhanced. At the same time, efforts will be taken to encourage production efficiency through improvement of production processes. Persaingan diperkirakan akan terus meningkat, dimana semua pemain akan berupaya meningkatkan kehadirannya di Indonesia. Divisi ini telah mencanangkan strategi yang komprehensif, meliputi perluasan portofolio produk untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh konsumen dari bayi sampai dengan orang tua, guna memperkokoh landasan bisnis produk bernutrisi serta mempertahankan kepemimpinan kami di pasar. Product proposition dan komunikasi pemasaran akan dipertajam dan fokus pada daya tarik utama dari masing-masing produk dan merek kami, dengan didukung aktivitas medical marketing yang kuat untuk meningkatkan jumlah dukungan dari para profesional di bidang medis. Penetrasi pasar baik di outlet ritel tradisional maupun moderen, akan terus ditingkatkan. Selain itu, efisiensi produksi akan ditingkatkan melalui upaya penyempurnaan proses produksi. 69 O PERAT I O NAL REV I EW u lasa n k i n er ja o p er as iona l OVERVIEW The Packaging Division plays a supporting but critical role within ICBP as part of Indofood’s Total Food Solutions concept. The Division is pivotal to the entire chain of operations, representing the key to product quality and consistent on-time supply from factory to market. It manufactures a wide range of packaging materials to meet the requirements of other divisions within the Company and Indofood Group as well as third-party customers in both domestic and export markets. Corrugated packaging is produced by ICBP’s subsidiary, SRC, while flexible packaging is operated by ICBP itself. All of the Division’s plants except the new corrugated packaging plant have ISO 9001 certification and two out of the four corrugated plants are ISO 14001 certified. GAMBARAN UMUM Divisi Kemasan memiliki peran sebagai pendukung bagi ICBP, tetapi tetap merupakan bagian penting dari konsep Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Divisi ini memegang peranan penting dalam seluruh mata rantai kegiatan operasional perusahaan, yaitu menjamin kualitas produk dan pengiriman yang tepat waktu dari lokasi pabrik ke pasar. Divisi Kemasan memproduksi berbagai jenis kemasan untuk memenuhi kebutuhan seluruh divisi Perseroan dan Grup Indofood, serta pelanggan pihak ketiga di pasar dalam negeri maupun ekspor. Kemasan karton diproduksi oleh anak perusahaan ICBP, SRC, sedangkan kemasan fleksibel diproduksi sendiri oleh Perseroan. Seluruh pabrik Divisi Kemasan kecuali pabrik kemasan karton yang baru, telah memperoleh sertifikasi ISO 9001, sedangkan dua dari empat pabrik kemasan karton telah memperoleh sertifikasi ISO 14001. A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012 With rising income per capita and a growing middleincome class, Indonesia today represents a consumer story. In the past few years the consumer sector in Indonesia has continued to grow, with all parties confident that growth will continue in the medium and longer term. In order to grow along with the increase in the consumer products market, major players including ICBP increased capacity or services by investing in new plant and modern machinery. Our subsidiary SRC completed construction of its fourth corrugated packaging plant in Karawang, West Java towards the end of 2012 and the new capacity is expected to start contributing to performance in 2013. Despite some price fluctuation in 2012 in relation to possible supply disruption from several Middle Eastern countries and concern over global economic slowdown, average prices for crude oil were largely close to 2011 averages, resulting in a more favorable cost environment for the packaging industry. The Division nevertheless continued efforts to increase efficiency through the reduction of production waste, upgrading of machinery and improvements in production processes. These steps enabled the Packaging Division to successfully increase its competitive edge and maintain its position as a key player in the industry, including as a preferred packaging supplier for multinational third-party customers, local and overseas. 72 Seiring dengan naiknya pendapatan per kapita dan tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah, tingkat konsumsi/belanja produk konsumer di Indonesia meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor konsumer di Indonesia terus bertumbuh, dan diyakini bahwa sektor tersebut masih akan terus tumbuh dalam jangka menengah dan jangka panjang. Agar dapat bertumbuh seiring dengan meningkatnya sektor konsumer, para pemain utama termasuk ICBP, telah membangun pabrik baru dan membeli mesin moderen untuk meningkatkan kapasitas atau layanannya. Anak perusahaan kami, SRC, telah menyelesaikan pembangunan pabrik kemasan karton yang keempat di Karawang, Jawa Barat menjelang akhir tahun 2012, dan kapasitas baru ini diharapkan akan mulai memberikan kontribusi terhadap kinerja tahun 2013. Di sepanjang tahun 2012 harga minyak mentah terus berfluktuasi sehubungan dengan kekhawatiran adanya gangguan pasokan dari beberapa Negara di Timur Tengah, dan perlambatan perekonomian dunia. Meskipun demikian, rata-rata harga minyak mentah di tahun 2012 hampir sama dengan di tahun 2011 sehingga hal ini memberikan dampak positif terhadap industri kemasan. Namun demikian, Divisi Kemasan terus berupaya meningkatkan efisiensi dengan mengurangi waste, peremajaan mesin-mesin serta penyempurnaan proses produksi. Langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan daya saing Divisi ini, dan mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri kemasan, termasuk sebagai pemasok kemasan pilihan bagi para pelanggan multinasional pihak ketiga baik di dalam maupun luar negeri. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 2013 OUTLOOK / pandangan 2013 Increasing demand for consumer products from both Indofood Group including ICBP and third-party customers will necessitate continued expansion. The Division will continue its efforts to increase service levels to customers by continuously delivering quality packaging products in timely manner. The Division will continue to apply stringent international standards in all of its production processes as a critical element in achieving continued performance. Performance will be bench-marked against both local and global competitors, while attention will also be paid to reducing the impact of operations on the environment by the use of more energy-efficient processes and reduction of industrial waste and its effective disposal. Naiknya tingkat permintaan akan produk-produk konsumer Grup Indofood termasuk ICBP maupun pihak ketiga, menuntut ekspansi usaha yang berkelanjutan. Divisi Kemasan akan terus berupaya untuk meningkatkan layanannya kepada para pelanggan dengan senantiasa menyediakan produk kemasan yang berkualitas secara tepat waktu. Divisi ini juga akan terus mempertahankan standar berkelas dunia di seluruh proses produksinya, yang merupakan aspek penting guna meraih kinerja yang berkelanjutan. Benchmark kinerja Divisi ini terhadap para pesaing baik dari dalam maupun luar negeri, juga akan terus dilakukan. Selain itu, Divisi ini juga akan berupaya untuk menjadi unit usaha yang lebih ramah lingkungan dengan melakukan berbagai program hemat energi, serta mengurangi dan mengelola limbah industri secara efektif. 73 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 TATA K E LO L A P E R U S A H A A N 74 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 75 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 76 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 President Commissioner Benny Setiawan Santoso Commissioner Franciscus Welirang Commissioner Moleonoto (Paulus Moleonoto) Commissioner Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Commissioner Alamsyah Independent Commissioner F.G. Winarno Independent Commissioner Adi Pranoto Leman Independent Commissioner Agus Rajani Panjaitan President Director Anthoni Salim Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director Taufik Wiraatmadja Director Axton Salim Director Werianty Setiawan Director Hendra Widjaja Director Suaimi Suriady Director Sulianto Pratama Director Yungky Setiawan Komisaris Utama Benny Setiawan Santoso Komisaris Franciscus Welirang Komisaris Moleonoto (Paulus Moleonoto) Komisaris Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Komisaris Alamsyah Komisaris Independen F.G. Winarno Komisaris Independen Adi Pranoto Leman Komisaris Independen Agus Rajani Panjaitan Direktur Utama Anthoni Salim Direktur Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Direktur Taufik Wiraatmadja Direktur Axton Salim Direktur Werianty Setiawan Direktur Hendra Widjaja Direktur Suaimi Suriady Direktur Sulianto Pratama Direktur Yungky Setiawan 77 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 78 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 79 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Board of Directors Direksi The BOD is responsible for the management of the Company in accordance with the Articles of Association and other prevailing regulations. The Company is led by the President Director who is assisted by 8 (eight) other directors. The President Director is responsible for charting the strategic direction of the Company and ensuring that all goals and objectives are met. To be able to perform their functions effectively, all Directors have specific duties and responsibilities as described in the organization structure available on page 13 of this Annual Report. Direksi bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya yang berlaku. Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh 8 (delapan) orang anggota Direksi lainnya. Direktur Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif, para anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab khusus sebagaimana dapat dilihat dalam struktur organisasi yang tercantum di halaman 13 dalam Laporan Tahunan ini. Members of the BOD are nominated by the Nomination and Remuneration Committee and appointed by the GMS. The terms of office of members of the BOD are determined by the Company’s Articles of Association; according to the prevailing regulations, the term of office is 3 (three) years starting from the closing of the AGM that appoints the respective persons until the closing of the third AGM after the appointment, without prejudice of the GMS’ right to dismiss the person at any time. Based on the decision of the Company’s AGM on May 11, 2012, the composition of the BOD of the Company is as follows: Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan anggota Direksi adalah sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan; ketentuan tentang masa jabatan Direksi yang saat ini berlaku adalah selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal keputusan RUPST yang mengangkat mereka hingga penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Susunan Direksi Perseroan berdasarkan Keputusan RUPST tanggal 11 Mei 2012 adalah sebagai berikut: 80 board of Directors Direksi Name Nama President DIRECTOR / Direktur Utama Anthoni salim Director / Direktur Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director / Direktur Taufik Wiraatmadja Director / Direktur Axton salim Director / Direktur Werianty setiawan Director / Direktur Hendra Widjaja Director / Direktur suaimi suriady Director / Direktur sulianto Pratama Director / Direktur YUNGKY SETIAWAN L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Meetings of the BOD are held at any time deemed necessary by one or more members of the BOD and, in line with the Company’s GCG Guideline, BOD meetings are to be held a minimum 4 (four) times a year. During 2012, the BOD held 12 (twelve) meetings including a joint meeting with the BOC, with an attendance record of 77%, to discuss various matters, including evaluation of the Company’s operational and financial performance, strategies and other important matters. In addition, several informal meetings were conducted during the year to address specific issues that required immediate attention. Each year begins with the establishment of a schedule of formal board meetings in order to provide sufficient notice to Directors to attend to items to be brought before them. Directors are further empowered through the provision of agendas and all relevant information required to address the subjects of discussion at each meeting before the commencement of the meeting. During 2012, the Company’s BOD implemented all resolutions of the AGM held on May 11, 2012. To enhance their competence in performing their duties, the Directors attended several training and seminar programs. During 2012, the Company’s Directors attended a training program on ‘Strategic Planning’ and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN.’ Profiles of members of the BOD are available on page 121-129 of this Annual Report. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh salah seorang atau lebih anggota Direksi dan sejalan dengan Kebijakan GCG Perseroan, rapat Direksi dilakukan minimal 4 (empat) kali per tahun. Sepanjang tahun 2012, Direksi telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dengan tingkat kehadiran sebesar 77% untuk membahas berbagai permasalahan termasuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan, strategi dan berbagai hal penting lainnya. Di samping itu, beberapa pertemuan informal dilaksanakan di tahun 2012 untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera. Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Direksi dan jadwal tersebut diberitahukan kepada semua Direksi agar mereka dapat menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut. Agenda dan semua informasi yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk setiap rapat, akan disampaikan kepada setiap anggota Direksi sebelum penyelenggaraan rapat yang bersangkutan. Selama tahun buku 2012, Direksi Perseroan telah merealisasikan seluruh keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2012. Untuk meningkatkan kompetensi Direksi dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan secara rutin mengikuti berbagai pelatihan dan seminar. Pada tahun 2012, Direksi Perseroan mengikuti pelatihan antara lain mengenai ‘Strategic Planning’ dan ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN.’ Profil para anggota Direksi dapat dibaca di halaman 121-129 dalam Laporan Tahunan ini. 81 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Remuneration of the Company’s BOC and BOD Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi The Company’s BOC and BOD receive remuneration and allowances, the amount of which is determined by the GMS. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dapat diberi gaji dan tunjangan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. Based on the Company’s GCG Guideline, the procedure to determine the remuneration of members of BOD and BOC is as follow: Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, prosedur penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. The Nomination and Remuneration Committee prepares the remuneration recommendation for members of the BOD and BOC a. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris b. The Nomination and Remuneration Committee submits its remuneration proposal for members of the BOD and BOC to the GMS as a whole b. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada RUPS, remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara keseluruhan c. The AGM determines the remuneration for members of the BOD and BOC as a whole. c. RUPST menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara keseluruhan. The amount of remuneration is determined among other factors by taking into consideration current and future duties, responsibilities, performance of members of the BOD and BOC, as well as executive remuneration standards in the industry. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan antara lain beban, tugas dan tanggung jawab, kinerja masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang telah dilakukan dan akan dilakukan di tahun buku yang akan datang serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. For the year ending December 31, 2012, total gross compensation of the BOC and BOD of the Company was Rp33.7 billion. Committees Under the BOC Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah beban kompensasi bruto bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp33,7 miliar. In performing its oversight duties, the BOC is assisted by the following two Committees: Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris 1. Audit Committee 2. Nomination and Remuneration Committee. Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh dua Komite sebagai berikut: 1. Komite Audit 2. Komite Nominasi dan Remunerasi 82 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Audit Committee The Audit Committee was established to assist the BOC in conducting its oversight duties. The Audit Committee is tasked with reviewing the financial reporting, the system of internal control, the audit process of financial reporting conducted by the external auditor, the internal audit process conducted by the Internal Audit Division, compliance with prevailing laws and regulations, and the Company’s risk management initiatives. The Audit Committee consists of 4 (four) members, including the Chairman of the Committee, who is an Independent Commissioner. All members were re-appointed in 2012, for the second term of office, based on the decision of all members of the BOC dated May 28, 2012. Following is the composition of the Company’s Audit Committee: Chairman: ADI PRANOTO LEMAN Independent Commissioner Komite Audit Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam menjalankan peran pengawasan. Komite Audit bertugas untuk mengkaji laporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor eksternal, proses audit internal yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit, kepatuhan pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan manajemen risiko Perseroan. Komite Audit terdiri dari 4 (empat) orang anggota, termasuk seorang Ketua Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen Perseroan. Seluruh anggota diangkat kembali pada tahun 2012, memasuki periode jabatan kedua berdasarkan keputusan seluruh anggota Dewan Komisaris tertanggal 28 Mei 2012. Members: 1. AGUS RAJANI PANJAITAN Independent Commissioner Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: 2. MONANG SILALAHI External Independent Professional Ketua: ADI PRANOTO LEMAN Komisaris Independen 3. TIMOTIUS External Independent Professional Profiles of members of the Audit Committee and brief information on the Committee’s activities during the year book are available on the Audit Committee Report Section page 92-95 of this Annual Report. Anggota: 1. AGUS RAJANI PANJAITAN Komisaris Independen 2. MONANG SILALAHI Eksternal Profesional Independen 3. TIMOTIUS Eksternal Profesional Independen Profil para anggota dan uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku 2012 dapat dibaca pada bagian Laporan Komite Audit di halaman 92-95 dalam Laporan Tahunan ini. 83 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Nomination and Remuneration Committee To enhance the quality of GCG implementation, the Company has established its Nomination and Remuneration Committee. The role of the Committee is to provide recommendations on the nomination and remuneration of members of BOC and BOD. The Nomination and Remuneration Committee is appointed by the BOC for a period of duty no longer than the term of office of the BOC, as regulated by the Company’s Articles of Association, and is entitled to reappointment. All members of the Nomination and Remuneration Committee were reappointed in 2012, based on the decision of all members of the BOC dated May 28, 2012. Based on the Company’s GCG Guideline, the Nomination and Remuneration Committee should hold at least 1 (one) meeting each year. During 2012, the Committee held 1 (one) meeting with 100% attendance record. Following is the composition of ICBP’s Nomination and Remuneration Committee: Chairman: Benny Setiawan Santoso President Commissioner Members : Anthoni Salim President Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director Refer to page 113, 121 and 122 in this Annual Report for profiles of members of the Nomination & Remuneration Committee. Corporate Secretary According to regulations of Bapepam-LK and PT Bursa Efek Indonesia, the Company appoints the Corporate Secretary who acts as the liaison officer between the Company and the capital market institution and the public. Based on the Company’s GCG Guideline, the term of the Corporate Secretary is not based on any specific period but is reviewed from time to time in accordance with the relevant regulations of the Company regarding employment. Komite Nominasi dan Remunerasi Guna meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite ini menjalankan peran untuk memberikan rekomendasi mengenai nominasi dan remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat oleh Dewan Komisaris dengan masa tugas yang tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, dan dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat kembali pada tahun 2012, berdasarkan keputusan seluruh anggota Dewan Komisaris tertanggal 28 Mei 2012. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, maka Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2012, Komite ini telah mengadakan 1 (satu) kali rapat dengan tingkat kehadiran 100%. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi ICBP adalah sebagai berikut: Ketua: Benny Setiawan Santoso Komisaris Utama Anggota: Anthoni Salim Direktur Utama Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Direktur Profil para anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dibaca di halaman 113, 121 dan 122 dalam Laporan Tahunan ini. Sekretaris Perusahaan Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia, Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar modal dan masyarakat. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, periode jabatan Sekretaris Perusahaan tidak ditentukan berdasarkan batas waktu tertentu tetapi akan ditinjau secara berkala dengan mengacu pada peraturan Perseroan terkait ketenagakerjaan yang berlaku. 84 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 For the 2012 financial year, the Corporate Secretary conducted the following activities according to her responsibilities: • ensuring compliance with various prevailing regulations and timely reporting to the capital market authority in the form of information accessible through IDX-Net, • maintaining regular communication with the capital market authorities, including the Financial Services Authority (“OJK”) and IDX, related to the Company’s corporate governance and corporate actions, • administering meetings of the BOD and BOC and preparing the minutes of meetings, and • staying abreast with development of prevailing regulations in the capital market and providing inputs to the BOD regarding these changes and their implications. Elly Putranti has served as the Company’s Corporate Secretary since her appointment by the Company’s BOD based on Decision Letter of the BOD dated July 1, 2011. She obtained a Bachelor in Food Technology from Gadjah Mada University, Yogyakarta and a Master in Management in Communication from the University of Indonesia, Jakarta. Before being appointed Corporate Secretary, Elly Putranti served for several years as the Company’s Corporate Communication manager. External Auditor The AGM of May 11, 2012 appointed KAP Purwantono, Suherman & Surja to conduct the audit of the Company’s financial statements for the year ending December 31, 2012. The Independent Auditor has provided audit services to the Company since the 2010 financial reporting period. The BOD determined the honorarium of the public accountant as Rp4.8 billion for professional services rendered since January 1, 2012 and ending on March 11, 2013. Pada tahun buku 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan fungsi sesuai dengan tanggung jawabnya yaitu antara lain: • memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang berlaku dan pelaporan tepat waktu kepada otoritas pasar modal dalam bentuk keterbukaan informasi yang bisa diakses oleh masyarakat melalui IDX-Net, • memelihara komunikasi secara berkala dengan otoritas pasar modal, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan BEI, yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan dan aksi korporasi, • mengatur pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta mencatat risalah rapat, dan • mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi tentang perubahan peraturan dan implikasinya. Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Elly Putranti yang diangkat oleh Direksi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 1 Juli 2011. Beliau meraih gelar Sarjana Teknologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta serta Magister Manajemen Komunikasi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Elly Putranti menjabat sebagai manajer Corporate Communication Perseroan selama beberapa tahun. Auditor Eksternal RUPST tanggal 11 Mei 2012 menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Auditor Independen yang ditunjuk kembali tersebut telah memberikan jasa audit sejak tahun buku 2010. Direksi telah menetapkan jumlah honorarium akuntan publik yaitu sebesar Rp4,8 miliar untuk periode penugasan profesional sejak tanggal 1 Januari 2012 dan berakhir pada tanggal 11 Maret 2013. 85 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Internal Audit The vision of Internal Audit Division is to deliver value added to the Company by providing an innovative, responsive, effective and excellent Internal Audit function. Based on OJK’s Regulations and the Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of the Internal Audit are to support the Company in attaining its objectives through a systematic approach in evaluating the effectiveness of risk management, internal control and corporate governance. Internal Audit Division provides adequate assurance to the BOD that all functions audited have operated consistently in accordance with policies and procedures, as well as prevailing regulations. During 2012, the Internal Audit Division routinely submitted its audit results to the Company’s President Director, related Directors and the Audit Committee. These reports also detailed recommendations for improvement and reviews on the implementation of those recommendations. The Internal Audit organization is led by the Internal Audit Head, who is responsible to the President Director. In performing her duties and responsibilities, the Internal Audit Head is assisted by a number of internal auditors. Lily Candra has served as the Internal Audit Head since March 2012, as appointed by the President Director after approval from the BOC. Previously, she served as Internal Audit manager at Indofood for the period 2004-2011. She was the Senior Financial Analyst for the Salim Group between 1997-2004. Lily Candra received her degree in Accountancy from the University of Tarumanegara. Internal Control System As part of the implementaion of GCG, the Company’s BOD and management are responsible for ensuring the implementation of the Company’s internal control system. The internal control system is implemented to provide adequate assurance of effective operations, accurate and reliable financial reporting, as well as adherence to prevailing regulations. The Company implements a riskbased internal monitoring and control system to ensure the implementation of standard operating procedures prepared based on the financial accounting standard, the Company’s regulations, the prevailing laws and applicable best practices. The Internal Audit Division performs reviews and evaluation of the effectiveness of the internal control system. 86 Audit Internal Divisi Audit Internal memiliki visi untuk memberikan nilai tambah kepada Perseroan dengan menyediakan fungsi audit internal yang inovatif, responsif, efektif dan unggul. Mengacu kepada Peraturan OJK dan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah membantu Perseroan mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis untuk mengevaluasi efektivitas dari manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola perusahaan. Divisi Audit Internal memberikan keyakinan yang memadai kepada Direksi, bahwa seluruh fungsi yang telah ditelaah berjalan secara konsisten sesuai dengan kebijakan dan prosedur, serta peraturan yang berlaku. Selama tahun 2012, secara rutin Divisi Audit Internal melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama, Direksi terkait dan Komite Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi perbaikan dan pemantauan implementasi perbaikan tersebut. Organisasi Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit Internal dibantu oleh sejumlah auditor internal. Lily Candra menjabat Kepala Audit Internal sejak Maret 2012, diangkat oleh Direktur Utama dan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sebelumnya Lily Candra merupakan manajer Audit Internal pada Indofood pada tahun 2004-2011. Beliau bekerja sebagai Senior Financial Analyst untuk Grup Salim di tahun 1997-2004. Lily Candra meraih gelar sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Tarumanegara. Sistem Pengendalian Internal Sebagai wujud penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik maka Direksi dan manajemen bertanggung jawab untuk memastikan terlaksananya sistem pengendalian internal Perseroan. Sistem pengendalian internal dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap tercapainya pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan yang efektif, laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko untuk memastikan penerapan prosedur standar operasi yang disusun dengan mengacu kepada standar akuntansi keuangan, peraturan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku dan praktik usaha terbaik (best practice). Untuk pengawasannya, Divisi Audit Internal melakukan pengkajian dan evaluasi atas efektivitas dari sistem pengendalian internal. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Sistem Manajemen Risiko Risk Management System The Company’s rapid growth along with the increasing complexity of business competition demands the support of effective risk management to ensure the achievement of the Company’s objectives. The Company manages its risks through Enterprise Risk Management (“ERM”), adopting a framework based on the Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision, and ISO 31000:2009. The risk management system is an ongoing risk management process covering various control activities that may reduce the potential occurrence of risks and reduce any negative impact that may result in increased uncertainties in achievement of the Company’s objectives. Risk assessments are conducted on a regular basis and reported to the BOD and the Audit Committee. To ensure the effectiveness of the Company’s risk management system, the Internal Audit has performed reviews on the implementation of the control activities. The Company identifies major risks that may potentially result in significant negative impact on the sustainability of the Company’s operation as follows: 1. Reputation Risk related to food safety issues As a producer of packaged food, the Company is subject to risks related to food contamination, issues of food safety such as non-halal products, the use of food preservatives, expired products and others that may create a negative impact on the Company’s reputation, in particular related to customer and investor confidence. To reduce this type of risk, in its food production ICBP consistently implements Good Manufacturing Practices to ensure that products are manufactured in processes that are hygienic, along with the implementation of a food safety management system as evidenced by HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) ISO 22000:2005 certification. All food products manufactured by the Company have also received halal certification from LP POM Majelis Ulama Indonesia. ICBP also conducts socialization programs related to the safety of its products through factory visits and seminars. Pertumbuhan Perseroan yang cepat dan kompetisi bisnis yang semakin kompleks menuntut pengelolaan risiko yang efektif guna mencapai tujuan Perseroan. Perseroan mengelola risiko yang efektif melalui Enterprise Risk Management (“ERM”) dengan mengadopsi kerangka berdasarkan Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission dan ISO 31000:2009. Sistem manajemen risiko merupakan proses yang berkelanjutan dalam mengendalikan risiko melalui berbagai aktivitas pengawasan yang dapat menurunkan potensi terjadinya risiko dan mengurangi dampak negatif yang dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam pencapaian tujuan Perseroan. Asesmen risiko dilakukan secara rutin dan dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit. Untuk memastikan efektivitas sistem manajemen risiko, Audit Internal melakukan pengkajian atas implementasi aktivitas pengawasan. Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan operasional Perseroan, antara lain: 1. Risiko Reputasi Terkait Isu Keamanan Pangan Perseroan sebagai penghasil produk makanan olahan dalam kemasan, menghadapi risiko dari kemungkinan terjadinya produk tercemar dan timbulnya isu terkait keamanan pangan seperti produk tidak halal, penggunaan bahan pengawet, produk kadaluarsa dan lain-lain yang dapat memberikan dampak negatif terhadap reputasi Perseroan terutama menyangkut kepercayaan konsumen dan investor. Untuk mengurangi risiko itu, dalam proses produksinya ICBP senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk memastikan produk dibuat melalui proses yang higienis di samping penerapan sistem manajemen keamanan pangan, yang dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi HACCP (Hazard Analytical Critical Control Points) ISO 22000:2005. Seluruh produk makanan olahan yang dihasilkan oleh ICBP juga telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia. ICBP juga melakukan berbagai program sosialisasi mengenai keamanan pangan produk-produknya melalui kegiatan antara lain kunjungan pabrik dan seminar. 87 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 2. Raw Material Price Fluctuation Risk The Company’s business operation is dependent on adequate and stable supply of raw materials. Raw material components used consist primarily of flour, cooking oil, sugar, milk, potatoes and packaging materials, which are subject to price fluctuation risks impacted among other factors by currency fluctuation, supply availability and weather conditions. These conditions may impact negatively on the Company’s performance. To mitigate and manage such risks, the Company adopts a partnership strategy with its suppliers to ensure effective supply continuity, and monitors raw material prices as well as conducts simulations on raw material prices and selling price to ensure quick and accurate actions to anticipate price increases. 3. Risks Arising from More Intense Competition in its Business Segment Although most of our products are leaders in the market, the Company recognizes that in an age of free global competition, our products have to face strong competition from domestic and international players, both existing as well as new competitors. Intensifying competition may impact the Company’s ability to maintain or increase its earnings. To mitigate this risk, the Company always monitors any market development in its industry, enhances the quality of its products, and continuously innovates to meet trends in consumer needs and preferences as well as conducting various well-targeted marketing activities to maintain its position in the market. The Company always operates its business fairly and competes in accordance with the prevailing rules and regulations. Legal Compliance As per 31 December 2012, the Company and members of the BOC and BOD were not facing any civil, criminal, bankruptcy, state administrative court or arbitration cases in the Indonesian National Board of Arbitration, labor cases in the Industrial Relations Court or tax cases that might signficantly impact the Company’s performance. Administrative Sanctions During the 2012 financial year, the Company and members of the BOC and BOD were not subject to any administrative sanction imposed by the capital market or other authorities. 2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada ketersediaan bahan baku yang cukup dan stabil. Komponen bahan baku yang digunakan terutama tepung terigu, minyak goreng, gula, susu, kentang dan bahan kemasan, menghadapi risiko fluktuasi harga yang antara lain dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang, ketersediaan pasokan dan kondisi cuaca. Kondisi ini kemungkinan dapat berdampak negatif pada kinerja Perseroan. Dalam mengurangi dan menangani risiko tersebut, Perseroan memiliki strategi pola hubungan kerja sama dengan pemasok untuk dapat memastikan agar kelangsungan pasokan berjalan efektif, dan memantau harga bahan baku serta melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga jual, sehingga dapat mengambil langkah secara cepat dan tepat guna mengantisipasi kenaikan harga. 3. Risiko Peningkatan Kompetisi Pada Segmen Usahanya Meskipun hampir seluruh produk Perseroan merupakan pemimpin pasar, akan tetapi Perseroan menyadari bahwa di era perdagangan bebas dunia, produk Perseroan menghadapi kompetisi yang semakin kuat, baik dari pesaing lokal maupun internasional, dari para pesaing yang sudah ada ataupun pesaingpesaing baru. Peningkatan kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau menaikkan pendapatannya. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan pasar di industrinya, meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan terus berinovasi dengan mengikuti tren kebutuhan dan preferensi konsumen serta melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran untuk mempertahankan posisinya di pasar. Perseroan senantiasa menjalankan usahanya dan bersaing secara sehat dan wajar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Kepatuhan Hukum Per 31 Desember 2012, Perseroan beserta anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak sedang terkait dalam suatu perkara baik perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara, maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia, perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial dan perpajakan, yang dapat mempengaruhi secara signifikan kegiatan usaha Perseroan. Sanksi Administratif Pada tahun buku 2012, Perseroan beserta anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak sedang dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya. 88 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Code of Ethics and Company Culture The Company’s Code of Ethics serves as a general guideline for the Commissioners, Directors and employees of the Company and subsidiaries (“Member”) in conducting their activities ethically. The Code of Ethics is to provide guidance on actions that must be taken by ICBP and its subsidiaries, as well as the conduct of all companies in creating a corporate culture in line with the Company’s values. The Code of Ethics must be understood and implemented by the Member. Any violation of the Code of Ethics is considered a violation of employment requirements and conditions that may result in sanctions up to disciplinary action toward the respective member. In consideration of this, the Company has socialized its Code of Ethics to all members of the Company and its subsidiaries through various communication media. Kode Etik dan Budaya Perusahaan Kode Etik ICBP merupakan panduan umum bagi Komisaris, Direksi dan karyawan ICBP dan entitas anak (“Anggota”) dalam menjalankan etika berbisnis dan pekerjaannya masing-masing. Kode Etik tersebut bertujuan untuk memberikan pengarahan atas tindakan yang harus dilakukan oleh Anggotanya untuk membentuk budaya perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar perusahaan. Kode Etik harus dipahami serta wajib dilaksanakan oleh setiap Anggota. Pelanggaran Kode Etik merupakan bentuk pelanggaran terhadap persyaratan dan kondisi ketenagakerjaan, serta dapat mengakibatkan pemberian sanksi sampai dengan tindakan disipliner bagi Anggota yang melakukan pelanggaran tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, Kode Etik disosialisasikan kepada seluruh Anggota melalui berbagai media komunikasi. The basic policies of the Company’s Code of Ethics consist of: Kebijakan dasar Kode Etik ICBP terdiri atas: 1. Business Ethics, and 1. Etika Bisnis, dan 2. Work Ethics. 2. Etika Kerja. Business Ethics regulate the following: Etika Bisnis ICBP mengatur antara lain: a. The Company’s adherence to laws and regulations, b. Management of relationships with shareholders, c. Customer relationship management, d. Management of relationships with business partners, e. Confidentiality of information related to business transactions with business partners, f. Corporate social responsibilities, g. Environmental conservation, h. Occupational safety and health, and i. Fair treatment. Work Ethics, among others, regulate: a. Employee compliance with laws and regulations, b. Bans on any abuse of power or use of force, c. Employee responsibility to preserve and maintain the Company’s tangible and intangible assets, d. Bans on any activity not related to the job that may have a negative impact on the Company, e. Transactions with related parties that may have a negative impact on the Company, f. Bans on gratification, g. Bans on the use of illegal substances and alcoholic drinks, h. Bans on any gambling activity, i. Bans on the use of weapons, j. Relationships with political organizations, and k. Bans on insider trading practices. ICBP’s code of ethics is in line with the Company’s culture, which has been developed based on the following core values: discipline, integrity, respect, unity, leadership and innovation. a. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan, b. Pengelolaan hubungan dengan pemegang saham, c. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan, d. Pengelolaan hubungan dengan mitra usaha, e. Kerahasiaan informasi dari transaksi bisnis dengan mitra usaha, f. Tanggung jawab sosial, g. Pemeliharaan lingkungan, h. Keselamatan dan kesehatan kerja, dan i. Perlakuan yang wajar. Etika Kerja mengatur antara lain: a. Ketaatan Anggota terhadap hukum dan peraturan, b. Pelarangan melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan melakukan tindak kekerasan, c. Kewajiban Anggota untuk menjaga dan memelihara penggunaan aset berwujud dan tidak berwujud milik perusahaan, d. Pelarangan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan yang dapat merugikan perusahaan, e. Transaksi dengan pihak terkait yang merugikan perusahaan, f. Pelarangan penerimaan gratifikasi, g. Pelarangan penggunaan obat-obatan dan minuman keras, h. Pelarangan mengikuti aktifitas perjudian, i. Pelarangan membawa senjata, j. Hubungan dengan organisasi politik, dan k. Pelarangan praktik insider trading. Kode etik ICBP sejalan dengan budaya perusahaan yang dibangun melalui nilai-nilai dasar yang dianut (core values) yaitu: disiplin, integritas, menghargai, kesatuan, keunggulan dan inovasi. 89 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Employee Stock Ownership Program Up until December 31, 2012, the Company had not introduced any Employee and/or Management Stock Ownership Program. Investor Relations The Company fully appreciates the importance of maintaining sound and open communications with shareholders and this role is entrusted to the Investor Relations division. Its primary responsibility is proactive communication of both the Company’s financial performance and other information in a consistent and transparent manner to analysts and investors. During 2012, over 600 meetings were conducted with analysts and investors in the form of regular meetings, conferences and road shows. Access to Company Information The general public and investors can access information about the Company at any time through its website, www.indofoodcbp.com. ICBP publishes unaudited financial results each quarter and its audited full-year financial reports are published in leading daily newspapers with nationwide circulation. Press releases are issued on the quarterly and annual financial performance of the Company and other relevant corporate actions. Financial analysis related to operations is also available at the Company’s website, which is updated on a regular basis. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan Sampai dengan 31 Desember 2012 Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ atau manajemen. Investor Relations Perseroan menyadari pentingnya memelihara komunikasi yang baik secara terbuka dengan para pemegang saham. Divisi Investor Relations menjalankan fungsi tersebut, dengan tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analis maupun investor. Sepanjang tahun 2012, lebih dari 600 pertemuan dengan para analis dan investor telah dilaksanakan melalui pertemuan rutin, konferensi dan road show. Akses Informasi Perusahaan Masyarakat umum dan investor mempunyai akses untuk memperoleh informasi mengenai Perseroan setiap saat melalui website www.indofoodcbp.com. ICBP mempublikasikan laporan keuangan triwulan yang tidak diaudit dan laporan keuangan tahunan yang diaudit melalui surat kabar harian berperedaran nasional. Siaran pers mengenai kinerja keuangan triwulan dan tahunan Perseroan serta aksi korporasi perusahaan, juga disebarluaskan kepada media. Analisa keuangan mengenai kegiatan operasional Perseroan juga tersedia di website Perseroan yang diperbaharui informasinya secara berkala. 90 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 91 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 LAPORAN KOMITE AUDIT 92 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 In performing its activities, the Audit Committee is guided by the Audit Committee Charter that complies with Bapepam-LK Regulation No. KEP-29/PM/2004 dated September 24, 2004 on the Establishment and Working Guideline of Audit Committee, the Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 and the Good Corporate Governance Guideline issued by the National Committee for Corporate Governance Policy in 2006. Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit yang disusun dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004; serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tahun 2006. With the enactment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 on the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, Regulation Bapepam-​​LK No. Kep-29/PM/2004 is revoked and declared void. Therefore, the Audit Committee Charter will be adjusted based on the provisions set out in the Decision of the Chairman of Bapepam-​​LK No. Kep-643/BL/2012 - Rule Number IX.I.5: Formation and Guidelines of the Audit Committee Responsibilities. Dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Oleh karenanya, Piagam Komite Audit akan disesuaikan dengan mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/ BL/2012 – Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. The composition of the Audit Committee is as follows: Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Chairman: ADI PRANOTO LEMAN Independent Commissioner A profile of Mr. Adi Pranoto Leman is available on page 119 of this Annual Report Members: AGUS RAJANI PANJAITAN Independent Commissioner A profile of Mr. Agus Rajani Panjaitan is available on page 120 of this Annual Report. Ketua: ADI PRANOTO LEMAN Komisaris Independen Profil Bapak Adi Pranoto Leman dapat dibaca di halaman 119 dalam Laporan Tahunan ini. Anggota: AGUS RAJANI PANJAITAN Komisaris Independen Profil Bapak Agus Rajani Panjaitan dapat dibaca di halaman 120 dalam Laporan Tahunan ini. 93 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 MONANG SILALAHI External Independent Professional Mr. Monang Silalahi has been the Director of PT Danpac Sekuritas since 2003. Previously, he served as Director and Senior Management at PT Victoria Kapitalindo International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific, and PT Putra Swareka Perdana. Mr. Silalahi received his Bachelor degree in Agriculture from the University of North Sumatera, Medan. TIMOTIUS External Independent Professional Mr. Timotius is a Senior Lecturer in Accounting in the Faculty of Economics at the University of Indonesia, Jakarta; he has extensive experience in accounting and finance. Mr. Timotius obtained his Master in Management from the Faculty of Economics, University of Indonesia and his Doctorate degree in Agricultural Economics from Bogor Institute of Agriculture. All members of the Audit Committee have fulfilled the independency criteria stated in Bapapem-LK Regulation No.Kep-29/PM/2004, as follows: • • do not constitute individuals having the authority and responsibility for planning, leading or controlling the activities of the Company within the 6 (six) months before being appointed by Commissioners, except the Independent Commissioner; Bapak Monang Silalahi saat ini menjabat sebagai Direktur PT Danpac Sekuritas sejak tahun 2003. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai posisi Direktur dan Manajemen Senior di PT Victoria Kapitalindo International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific, dan PT Putra Swareka Perdana. Bapak Monang Silalahi meraih gelar sarjana di bidang Pertanian dari Universitas Sumatera Utara, Medan. TIMOTIUS Eksternal Profesional Independen Bapak Timotius adalah Dosen Senior jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta di mana beliau memiliki banyak pengalaman di bidang Akuntansi dan Keuangan. Bapak Timotius meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta dan Doktor di bidang Ekonomi Pertanian dari Institute Pertanian Bogor. Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi kriteria independensi yang disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004, yaitu: • bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; • do not directly or indirectly own shares in the Company; • in the case that any member of the Audit Committee gains shares of the Company due to a legal event, then within a period of 6 (six) months after obtaining such shares, the respective member of the Audit Committee shall transfer the shares to another party; • bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; • do not have any family relationship by marriage or descent both horizontally and vertically with the Commissioners, the Directors or major shareholders of the Company; and or • tidak mempunyai saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; • dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut anggota Komite Audit wajib mengalihkan kepada pihak lain; • tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan atau • tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. • 94 do not work for any Public Accounting Firm, Law Firm, or other organization that has provided audit, non-audit and/or other consulting services to the Company in the past 6 (six) months; MONANG SILALAHI Eksternal Profesional Independen do not possess any direct or indirect business relationship related to the Company’s business activities. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 During 2012, the Audit Committee conducted its function to assist the BOC in performing its oversight duties, by reviewing the information and financial statements issued to the public and the authorities, reviewing the audit process conducted by the Independent Auditor and the findings, reviewing the implementation of the audits performed by the Internal Auditor and overseeing the implementation of follow-ups by the BOD on the findings of the Internal Auditor, assessing the effectiveness of internal control systems and reviewing the implementation of Enterprise Risk Management conducted by the BOD as well as compliance with laws and regulations of the capital market and other laws relating to the activities of the Company. Through these reviews, the Audit Committee has established that there were no constraints on the External Auditor’s scope of work and that all major risks have been taken into account during the audit process. The Audit Committee is duly satisfied with the statement submitted by the External Auditor that the financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. The Audit Committee has also reviewed the implementation of the internal control and risk management and established that it is performed effectively. The Audit Committee held 7 (seven) Audit Committee meetings, with 89% attendance record, comprising 3 (three) meetings with the Independent Auditors and 4 (four) meetings with the Company’s BOD and management. Selama tahun buku 2012 Komite Audit telah menjalankan fungsinya untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, dengan melakukan penelaahan atas informasi dan laporan keuangan Perseroan yang dikeluarkan kepada publik dan pihak otoritas, penelaahan atas proses audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal serta temuan-temuannya, penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan-temuan Auditor Internal tersebut, pengkajian efektivitas sistem pengendalian internal dan penelaahan atas pelaksanaan Manajemen Risiko (Enterprise Risk Management) yang dilakukan oleh Direksi, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Perseroan. Komite Audit telah menelaah bahwa tidak ada kendala atas lingkup kerja Auditor Eksternal dan bahwa semua risiko utama telah diperhitungkan dalam proses audit. Komite Audit cukup puas dengan pernyataan yang disampaikan oleh Auditor Eksternal bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Komite Audit juga telah menelaah bahwa pengendalian internal dan pelaksanaan manajemen risiko dilakukan dengan efektif. Komite Audit Perseroan telah menyelenggarakan rapat Komite Audit sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan tingkat kehadiran 89%, yang terdiri dari rapat dengan Auditor Independen sebanyak 3 (tiga) kali dan rapat dengan Direksi dan Manajemen Perseroan sebanyak 4 (empat) kali. Pada bulan Oktober 2012, Komite Audit melakukan kunjungan ke beberapa pabrik ICBP yang berada di area Semarang untuk melihat secara langsung proses produksi pembuatan produk-produk ICBP serta berdiskusi langsung dengan Manajemen dan karyawan pabrik setempat yang dikunjungi. During October 2012, the Audit Committee visited several of ICBP’s manufacturing facilities in the Semarang area to allow direct reviews of the manufacturing process of ICBP’s products and face-to-face discussions with management and workers of the respective manufacturing facilities. 95 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 S UM B E R DAYA MA N US I A 96 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 97 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 98 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 karyawan ICBP berdasarkan kategori CATEGORY | kategori MANAGEMENT manajemen MANAGER AND ABOVE SUPERVISOR ‘12 605 ‘12 1.289 ‘11 507 ‘11 1.065 ‘10 529 ‘10 1.004 STAFF EDUCATION pendidikan OPERATIVE ‘12 2.077 ‘12 20.200 ‘11 1.766 ‘11 18.191 ‘10 1.635 ‘10 18.037 DIPLOMA BACHELOR AND ABOVE ‘12 1.201 ‘12 2.604 ‘11 913 ‘11 2.086 ‘10 895 ‘10 1.993 JUNIOR HIGH SCHOOL SENIOR HIGH SCHOOL ‘12 1.665 ‘12 18.183 ‘11 1.574 ‘11 16.225 ‘10 1.660 ‘10 15.891 ELEMENTARY SCHOOL AGE usia ‘12 518 ‘11 731 ‘10 766 BELOW 25 YEARS OLD 25-35 YEARS OLD ‘12 4.893 ‘12 7.042 ‘11 2.965 ‘11 6.707 ‘10 2.680 ‘10 7.081 36-45 YEARS OLD 46-55 YEARS OLD ABOVE 55 YEARS OLD ‘12 9.176 ‘12 2.997 ‘12 63 ‘11 9.143 ‘11 2.677 ‘11 37 ‘10 9.301 ‘10 2.112 ‘10 31 99 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 TA N G G U N G JAWA B S OS I A L P E R USA H A A N 100 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 101 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABOR, OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH PRACTICES Recognizing that HR is an important element in conducting the operation of the Company and in maintaining our position in a competitive market, we are committed to continue to manage human resources and to focus on improving the quality of human resources as one of the keys to successful and sustainable performance. ICBP provides equal opportunity to every Indonesian citizen to work and does not take into consideration gender, religion, race and class and social status. A range of training programs is available to all levels of employees, presented both as in-house and external training sessions, aimed at increasing competence and competitiveness. Designed to develop knowledgeable and capable human resources to meet day-to-day working challenges, training programs represent an effective tool to sharpen and develop soft skills, problem-solving and decision-making. Specific skill training includes communication and presentation, as well as effective leadership. 102 Menyadari bahwa SDM merupakan bagian penting dari perusahaan dalam menjalankan usaha dan mempertahankan posisinya di pasar yang kompetitif, kami memiliki komitmen untuk terus mengelola SDM dan berfokus pada peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu kunci keberhasilan dan kesinambungan kinerja perusahaan. ICBP memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada setiap warga negara Indonesia untuk bekerja serta tidak mempertimbangkan latar belakang gender, agama, ras dan golongan, serta status sosial. Guna meningkatkan kemampuan dan keunggulan kompetitif karyawan, Perseroan menyelenggarakan beragam program pelatihan untuk seluruh tingkatan/level karyawan, baik pelatihan yang dilakukan secara in-house maupun eksternal. Selain untuk membentuk karyawan yang berpengetahuan, terampil dan handal dalam menjalankan tuntutan pekerjaannya sehari-hari, pelatihan juga diberikan untuk mengasah dan mengembangkan soft skill seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, komunikasi dan presentasi, kepemimpinan yang efektif dan lain-lain. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 The Company is responsible for ensuring the wellbeing of its employees by creating a positive working environment that ensures employees’ occupational safety and health. This commitment is addressed through the implementation of SMK3 as stated in the Ministry of Manpower and Transmigration Regulation No.PER.05/MEN/1996. In addition, ICBP also adopts internationally accepted Occupational Safety and Health standards through OHSAS 18001:2007 certification on SMK3. Through a well planned SMK3, the company strives to minimize the occurrence of accidents at the workplace. The implementation covers identification of accident sources, risk assessments and management, working plans to eliminate the occurrence of accidents, workplace assessments, regular health examination and working program evaluation. Success in industrial relations is a key requirement for the Company’s operations. Therefore, the Group always strives to comply with all relevant provisions to ensure fulfillment of employees’ welfare, resulting in a relatively low employee turnover rate during 2012. The Group’s attention to employee welfare has made it a preferred employer for many job seekers. Perusahaan berkewajiban memenuhi kesejahteraan karyawan dengan menciptakan kondisi kerja kondusif yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan. Hal tersebut diwujudkan melalui penerapan SMK3 seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.05/MEN/1996. Selain itu, ICBP juga melaksanakan praktik-praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai standar internasional melalui perolehan sertifikasi OHSAS 18001:2007 tentang SMK3. Melalui SMK3 yang terencana dan terukur, perusahaan berupaya untuk meminimalkan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Penerapan ini meliputi identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko, program kerja pencegahan potensial bahaya dari hasil identifikasi, melakukan pemeriksaan lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan evaluasi program kerja. Keberhasilan di bidang hubungan industrial merupakan syarat utama bagi operasional perusahaan. Oleh karenanya, Grup ICBP selalu berupaya mematuhi setiap ketentuan terkait pemenuhan kesejahteraan para pekerja dengan tujuan untuk menjadikan tingkat atrisi karyawan (turn over) selama tahun 2012 relatif rendah. Tak hanya itu, terpenuhinya kesejahteraan karyawan menjadikan Grup ICBP sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang banyak diminati para pencari kerja. 103 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT In accordance with the directions of the holding company to honor our commitment to CSR programs, we continue to maintain a range of activities in this area. These include consistent best efforts to improve the quality of life of surrounding communities in the areas where we operate. Ongoing activities of our social and community programs refer to the basic policy of CSR implementation, which is based on the five pillars of CSR approaches: 1. Building human capital, 2. Outreaching to the community 3. Strengthening economic value 4. Protecting the environment 5. Solidarity for humanity. Building Human Capital The quality of Human Resources is the main foundation for progress for a nation. We continue to develop programs that support improvement of human resources quality through formal and informal education provision and access, as well as through improvement of nutrition for all members of the community. The Company’s efforts in contributing to the quality of Indonesian human resources are as follows: • Building Human Resources through Education: * Indofood Scholarships These scholarships are awarded to children of ICBP employees who have demonstrated outstanding achievement. A total of 3,291 students from elementary school to university received scholarships during 2012. The scholarships are expected to allow students to concentrate on their education in order to reach even higher levels of achievement. * Indofood Research Nugraha (“IRN”) ICBP, together with the Indofood Group, conducts IRN, a program which provides financial assistance for strata 1 research students from a variety of universities in Indonesia in the area of food research, especially in the area of food quality improvement, as part of the Group’s support for measures to improve food security and crop diversity. During 2012 the Company provided assistance for 44 research programs. The evaluation process used in providing assistance is conducted by a board of experts composed of 8 (eight) specialists in the areas of food technology and the food industry. 104 Sejalan dengan komitmen perusahaan induk, Indofood, untuk menjalankan kegiatan CSR, ICBP terus melanjutkan komitmen tersebut dengan senantiasa melakukan upaya terbaik dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat di lingkungan sekitar tempat kami beroperasi. Kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang kami jalankan mengacu kepada kebijakan dasar penyelenggaraan CSR yang berbasis pada lima pilar yaitu: 1. Pembangunan sumber daya manusia 2. Partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas 3. Peningkatan nilai ekonomi 4. Menjaga kelestarian lingkungan 5. Solidaritas kemanusiaan. Pembangunan Sumber Daya Manusia Kualitas Sumber Daya Manusia adalah fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Kami terus berupaya mengembangkan program-program yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian bantuan dan akses terhadap pendidikan baik formal maupun informal serta melalui upaya peningkatan gizi masyarakat secara menyeluruh. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk ikut serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia adalah sebagai berikut: • Membangun Sumber Daya Manusia melalui Bidang Pendidikan: * Beasiswa Indofood Beasiswa ini diberikan kepada anak karyawan ICBP yang berprestasi. Sepanjang tahun 2012, sebanyak 3.291 siswa Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi telah menerima beasiswa ini. Dengan adanya beasiswa, para siswa diharapkan dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pendidikan sehingga dapat meningkatkan prestasinya. * Indofood Riset Nugraha (“IRN”) ICBP bersama dengan Grup Indofood menyelenggarakan IRN, yang merupakan program pemberian bantuan dana kegiatan penelitian di bidang pangan yang ditujukan untuk mahasiswa strata 1 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pangan, serta penganekaragaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Selama tahun 2012, Perseroan telah memberikan dana bantuan untuk 44 program riset. Proses evaluasi dilakukan oleh dewan pakar yang terdiri dari 8 (delapan) orang ahli terkemuka di bidang teknologi dan industri pangan. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 • Building Human Resources through Improvement in Nutrition: ICBP is committed to contributing to the acceleration of efforts as part of the Millennium Development Goals (MDGs) in Indonesia, especially points 4 and 5: Reducing Child Mortality and Improving Maternal Health, with an emphasis on the first 1,000 days of life. ICBP understands that this period, starting when the fetus is in the womb, then being breastfed until the baby is 24 months old, represents the ‘golden age’ in human development. In this period, with the supply of proper nutrients the brain can grow and develop optimally, with nutrition a major determinant in determining a child’s growth and level of intelligence. With this awareness, ICBP produces high-quality food for infants and products for expectant and breastfeeding mothers and has initiated cooperation with various parties with similar concerns. Cooperation with the Indonesian government is through the Center for Health Promotion at the Ministry of Health. In the international arena, ICBP is registered as a member of the Global Alliance for Improved Nutrition, and also cooperates with DSM, a global company engaged in health, nutrition and science, whose head office is in the Netherlands. ICBP also partners with the World Food Program (“WFP”), the UN Body concerned with food aid and food security. • Membangun Sumber Daya Manusia melalui Peningkatan Gizi: ICBP berkomitmen untuk ikut berkontribusi pada upaya percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia, terutama pada sasaran ke 4 dan 5 yaitu Menurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu dengan fokus kegiatan pada 1.000 hari pertama kehidupan. ICBP memahami bahwa masa 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari saat janin dalam kandungan, masa menyusui hingga bayi berusia 24 bulan merupakan periode emas (golden age) bagi kehidupan seorang manusia. Pada periode inilah, dengan pemberian asupan gizi yang tepat, otak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan akan sangat menentukan pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak selanjutnya. Dengan kesadaran ini, ICBP yang memproduksi makanan berkualitas bagi balita dan ibu hamil serta menyusui, berinisiatif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama. Dengan pemerintah, kerjasama dibangun melalui Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dengan lembaga internasional, ICBP mencatatkan diri sebagai anggota dari Global Aliance for Improved Nutrition, serta menjalin kerjasama dengan DSM (sebuah perusahaan internasional yang bergerak di bidang kesehatan, gizi dan ilmu pengetahuan, berkedudukan di Belanda) dan World Food Programme (“WFP”), lembaga PBB yang bergerak di bidang bantuan pangan dan mengkampanyekan ketahanan pangan. 105 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 • Programs that have been conducted which aim to accelerate the achievement of MDGs targets include the following: * Laser Beam Project (“LBP”) ICBP supports a nutrition intervention program for malnourished children organized by WFP. This project is part of WFP’s global project called LBP. The pilot Laser Beam Project initiated by WFP has been carried out since 2009 in two countries, Indonesia and Bangladesh. In Indonesia, WFP partners with ICBP in a Public-Private Partnership scheme in implementing a weaning program for 10,000 infants between the ages of one and two years. SUN MP-ASI, a weaning food product produced by ICBP, is distributed to 304 integrated health posts (Posyandu) across 14 districts in Soe Regency, South Central Timor, East Nusa Tenggara. * SUN Mobile Nutrition Service To raise public awareness of the importance of balanced nutrition from an early age, ICBP continues to develop the SUN nutrition for mothers and infants mobile service program, which is dedicated to the provision of nutrition services, consulting and knowledge outreach on balanced nutrition for the community, together with examination services for expectant mothers. SUN mobile units are equipped with facilities and equipment to examine pregnancy that can be used to help monitor the growth of the fetus in the womb. Currently, the SUN nutrition for mothers and infants mobile service serve the operational areas of Greater Jakarta, West Java, Central Java and East Java. During 2012, more than 85,900 infants, 5,250 expectant mothers and 44,300 breastfeeding mothers were assisted by the SUN Mobile Nutrition service at 915 Posyandu. * Integrated Health Post (“Posyandu”) Program In addition to the SUN nutrition for mothers and infants mobile service based on the existing neighborhood health center network, ICBP is also involved in the Posyandu Revitalization Program. Operated by the Nutrition & Special Foods Division, the program assists Posyandu that are built in factory areas. The revitalization program is conducted in the form of provision of supplies including weaning food products as well as training to enhance the capacity of health workers. Under the program, 25 Posyandu have been assisted, providing help for more than 1,800 infants, 160 expectant mothers and 580 breastfeeding mothers. 106 • Program percepatan pencapaian target MDGs yang dilakukan antara lain: * Project Laser Beam (“PLB”) ICBP mendukung program intervensi gizi bagi balita yang mengalami kekurangan gizi yang dilakukan oleh lembaga pangan dunia yaitu WFP. Proyek ini merupakan bagian dari proyek global WFP yang diberi nama PLB. Proyek percontohan ini digagas oleh WFP sejak tahun 2009, dilakukan di dua negara yaitu Indonesia dan Bangladesh. Di Indonesia, WFP dan ICBP bermitra dengan model Public Private Partnership melaksanakan program pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi 10.000 balita usia satu dan dua tahun. SUN MP-ASI yang merupakan produk pendamping ASI produksi ICBP ini diberikan melalui 304 posyandu yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. * SUN Mobil Layanan Gizi Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberi perhatian pada pola gizi seimbang sejak dini, ICBP terus melanjutkan dan mengembangkan program SUN mobil layanan gizi ibu dan balita, yang didedikasikan bagi penyediaan layanan gizi, konsultasi dan penyebaran pengetahuan akan gizi seimbang bagi masyarakat serta layanan pemeriksaan ibu hamil. SUN mobil unit dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan pemeriksaan ibu hamil yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat memantau pertumbuhan janin dalam kandungan. Saat ini, SUN mobil unit layanan gizi ibu dan balita mampu melayani lima wilayah operasional yang mencakup: DKI Jakarta, Bodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sepanjang tahun 2012, lebih dari 85.900 balita, 5.250 ibu hamil, dan 44.300 ribu ibu menyusui yang berada di 915 posyandu telah dilayani oleh SUN Mobil Layanan Gizi ini. * Program Posyandu Binaan ICBP secara khusus melalui Divisi Nutrisi & Makanan Khusus juga melakukan kegiatan revitalisasi posyandu, terutama posyandu binaan yang berada di sekitar lingkungan pabrik. Revitalisasi yang dilakukan berupa penyediaan perlengkapan posyandu, pemberian produk makanan tambahan pendamping ASI serta pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para kader. Total posyandu yang menjadi binaan saat ini berjumlah 25 Posyandu dan telah melayani lebih dari 1.800 balita, 160 ibu hamil, dan 580 ibu menyusui. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 * Symposium and Workshops Symposium and Workshops on Infant Feeding Practice is the topic of symposiums and workshops organized by the Nutrition & Special Foods Division. This topic is considered important because, according to WHO data in 2002, the leading cause of death in infants is malnutrition. Meanwhile malnutrition is closely linked to improper infant feeding practices. These symposiums and workshops were held in past years in South Kalimantan, West Sumatra and Jakarta. In 2012, the program continued to reach out to medical practitioners and nutritionists in East Kalimantan, Banten, Bandung, East Nusa Tenggara and Jakarta. The activity is organized as a forum for discussion and training for pediatricians, midwives, nutritionists and medical practitioners and other persons involved in nutrition, to enhance their insights and knowledge about good breastfeeding methods and practical introduction to proper use of solid foods for infants. With this insight and knowledge, the participants, especially the doctors who are recognized as Key Opinion Leaders, are expected to help disseminate this knowledge and influence the general public, patients, medical professionals and practitioners to assist in the development of infants. The symposiums and workshops conducted in the five regions during 2012 involved 1,026 participants, consisting of pediatricians, specialists, general practitioners, midwives, nutritionists, paramedics and medical students. * Simposium dan Workshop Simposium dan Workshop Infant Feeding Practice diselenggarakan oleh Divisi Nutrisi & Makanan Khusus. Topik ini dirasa penting karena berdasarkan data WHO 2002, penyebab kematian utama pada balita diakibatkan oleh masalah kekurangan gizi. Sedangkan kekurangan gizi ini terkait erat dengan praktik pemberian makanan pada balita yang kurang tepat. Jika pada tahun sebelumnya simposium dan workshop ini diselenggarakan di Kalimantan Selatan, Sumatra Barat serta DKI Jakarta. Pada tahun 2012, program dilanjutkan untuk menjangkau para praktisi kesehatan dan ahli gizi yang berada di Kalimantan Timur, Banten, Bandung, Nusa Tenggara Timur serta DKI Jakarta. Kegiatan ini diadakan sebagai forum diskusi dan pelatihan bagi para dokter anak, bidan, ahli gizi serta praktisi kesehatan dan gizi lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka khususnya tentang tata cara menyusui yang baik serta praktik pengenalan dan pemberian makanan padat yang baik dan benar bagi balita. Dengan bekal wawasan dan pengetahuan ini diharapkan para peserta, khususnya para dokter yang merupakan Key Opinion Leader dapat membantu menyebarluaskan dan mempengaruhi masyarakat umum, para pasien serta profesional dan praktisi kesehatan untuk melakukan praktik serupa kepada para balita. Dari total simposium dan workshop yang dilakukan di lima wilayah, telah berhasil melibatkan 1.026 peserta yang terdiri dari dokter anak, dokter spesialis, dokter umum, bidan, ahli gizi, paramedis serta mahasiswa kedokteran. 107 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Outreaching to the Community Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas Through a variety of programs that represent the pillars of active participation in community life, ICBP strives to improve communication and maintain the positive synergy that has been forged over the years, especially with the community and residents living around the Company’s operational units. Some programs that are continuously conducted and developed include the following: Melalui berbagai program yang berada pada pilar partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, ICBP berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan sinergi yang positif yang telah dijalin selama ini, khususnya dengan komunitas dan masyarakat yang berada di sekitar unit operasional Perseroan. Beberapa program yang secara terus menerus dilakukan dan dikembangkan antara lain: • Mass Circumcision This program is primarily intended for children from under-privileged families living around the Company’s factories. • Sunatan Masal Program ditujukan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar lingkungan pabrik. • • Sacrificial animal assistance programs This program is organized to support Muslims who live around the Company’s factories while commemorating and celebrating Eid-ul-Adha. On Eid ul-Adha in 2012, ICBP provided 24 cows and 145 goats as sacrificial animals nationwide. Program bantuan hewan Qurban Program ini diselenggarakan untuk memperingati dan merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada Idul Adha tahun 2012, secara nasional, ICBP memberikan bantuan hewan qurban sebanyak 24 sapi dan 145 kambing. • Safari Ramadhan Program ini dikemas dalam bentuk perayaan bersama antara ICBP dengan masyarakat melalui majelis taklim, yayasan sosial, panti asuhan bahkan panti rehabilitasi masyarakat dengan tujuan berbagi kebahagiaan di saat berbuka bagi umat muslim di bulan Ramadhan. • ICBP juga memberikan dukungan bagi sejumlah kegiatan renovasi, antara lain berupa pembangunan sekolah dan tempat ibadah serta pengerasan jalan yang digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat. • • Safari Ramadhan These programs are packaged as joint celebrations between ICBP and the community through Islamic study groups, charity foundations, orphanages and community rehabilitation centers to share the joy at the time of fast-breaking for Muslims during Ramadhan. In addition to joint activities with the communities that are associated with special occasions, ICBP also provides support for renovation and the construction of schools and places of worship as well as paving of vital roads used by the public. Strengthening Economic Value The sustainability aspect of partnerships implemented by ICBP focuses on the Company’s value chain and supply chain, especially the role of smallholders, supplier groups and small traders who are ICBP business partners. CSR programs are designed to provide new opportunities to improve their economic well-being, including empowerment of farmers’ spouses as a means of supporting family welfare. Some programs implemented during 2012 included the following: • 108 Pojok Selera ICBP has developed entrepreneurship training programs centered on non-rice-based food production for farmers’ spouses and families consisting of cassava farmers in Tasikmalaya, shallot producers in Cirebon, West Java; and potato farmers in Brebes, Central Java. During 2012, a total of 96 participants consisting of farmers’ spouses and families attended these training programs. The outcome of this training is expected to encourage participants to implement and utilize the knowledge they have gained to further develop a home industry as a source of income for the family. This can also serve as a social safety net, especially when farmers experience crop failure or while waiting for harvests. Peningkatan Nilai Ekonomi ICBP terus membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para pemangku kepentingan, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri dari petani kecil, kelompok tani pemasok, peternak, dan pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”), untuk memberi manfaat ekonomi secara berkelanjutan. Beberapa program CSR yang dirancang dapat memberi peluang baru bagi upaya peningkatan ekonomi keluarga termasuk pemberdayaan para istri petani sebagai pendukung perekonomian keluarga dari para mitra usaha. Beberapa program yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 adalah: • Pojok Selera ICBP mengembangkan program pelatihan kewirausahaan dan pembuatan makanan berbasis non beras bagi para istri dan keluarga petani mitra binaan yaitu petani singkong di Tasikmalaya, pengrajin bawang merah di Cirebon, Jawa Barat serta petani kentang di Brebes, Jawa Tengah. Sepanjang tahun 2012, total 96 orang peserta yang terdiri dari istri dan keluarga petani telah mengikuti program pelatihan ini. Diharapkan, dari hasil pelatihan ini para peserta dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya untuk kemudian dikembangkan sebagai usaha rumah tangga yang akan dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi keluarga. Hal ini dapat bermanfaat sebagai jaring pengaman sosial (social safety net), khususnya pada saat para petani mengalami gagal panen ataupun menunggu waktu panen yang cukup panjang. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 • Training and Mentoring of Good Agricultural Practice, continuously organized by the Agro Team of ICBP, is provided for potato, chili, cassava farmers and raw material suppliers. A total of 7,026 farmers have been trained to conduct sustainable farming techniques that are effective and environmentally friendly. • ICBP Partnership with PIS Agro (Partnership for Indonesian Sustainable Agriculture) is a Company endeavor to contribute to the development of sustainable farming in Indonesia. • In partnership with vendors and small and medium enterprises, ICBP provides mentoring for traders of Indomie Rebus (noodle soup). In the Greater Jakarta area, Indomie Rebus vendors, referred to as Warmindo, have been equipped with the knowledge to be able to manage their businesses professionally. They are trained to maintain and pay attention to hygiene, to sell a varied menu and meet balanced nutritional needs while giving their customers’ convenience and a choice of menu. ICBP also provides cookware assistance to a number of Indomie Rebus vendors who wish to start out in business. • Pelatihan dan Pendampingan Good Agricultural Practice (GAP), yang dilakukan oleh Tim Agro. ICBP secara terus menerus dan konsisten memberikan pelatihan kepada para petani kentang, cabai, singkong dan pemasok bahan baku penting lainnya. Sebanyak 7.026 petani mitra binaan telah dilatih untuk dapat melakukan tehnik pertanian yang berkelanjutan yaitu tepat guna namun ramah terhadap lingkungan. • Kemitraan ICBP dengan Asosiasi PIS Agro (Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture) merupakan salah satu usaha dari Perseroan untuk berkontribusi pada sistem dan pola pertanian berkelanjutan di Indonesia. • Dalam hal kemitraan dengan UKM, ICBP secara khusus melakukan pembinaan kepada para pedagang Indomie Rebus. Untuk wilayah Jabodetabek, para pedagang Indomie Rebus yang disebut dengan nama Warmindo telah dibekali pengetahuan agar mampu mengelola usahanya secara profesional. Mereka dilatih untuk selalu menjaga dan memperhatikan kebersihan, diajari untuk menyajikan menu-menu yang variatif dan memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehingga mampu memberi kenyamanan dan pilihan kepada para pelanggan. ICBP juga memberikan bantuan peralatan masak kepada sejumlah pedagang Indomie Rebus yang akan memulai usahanya. 109 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Protecting the Environment Menjaga Kelestarian Lingkungan The fourth pilar of ICBP corporate social responsibility addresses the preserving environment program. Discussion on ICBP’s environment management activities has been disclosed in the first section of this CSR report. Pilar keempat CSR ICBP berkaitan dengan program pelestarian lingkungan. Uraian tentang program pengelolaan lingkungan oleh Perseroan telah disampaikan pada bagian pertama dari laporan CSR. Solidarity for Humanity Solidaritas Kemanusiaan In humanitarian efforts, the Company attends to activities based on a sense of solidarity and humanity. In the event of a natural disaster, ICBP ensures that an emergency response team will be able to reach the disaster area immediately. This is made possible due to ICBP’s operational units across 15 provinces in Indonesia. Some of the programs conducted during 2012 were as follows: • Public kitchens were set up as part of Indofood Care Disaster Support for people affected by disasters, with the main activity of serving cooked noodles, biscuits and baby food. Public kitchens were established when floods occurred in Tabunio village and fires broke out in Pandaan village, Surabaya; Liang Anggang, Banjarmasin and Bendungan Hilir, Jakarta. • ICBP also provided assistance for rehabilitation of bridges damaged by floods that affected potato farmers in Sembalun, Lombok. 110 Dalam hal kemanusiaan, Perseroan juga memberikan cukup perhatian bagi pelaksanaan kegiatan yang berbasis pada rasa solidaritas dan kemanusiaan. Pada saat terjadi bencana alam, ICBP memastikan bahwa tim tanggap darurat akan dapat menjangkau lokasi bencana dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat dilakukan karena ICBP memiliki unit operasional yang tersebar di 15 propinsi di Indonesia. Beberapa program yang dilakukan sepanjang tahun 2012: • Pendirian posko dapur umum di bawah bendera Posko Indofood Peduli (Indofood Care Disaster Support) bagi masyarakat yang menjadi korban bencana, dengan aktivitas utama menyediakan mi matang, biskuit serta makanan bayi. Posko ini didirikan pada saat terjadinya bencana banjir di desa Tabunio dan musibah kebakaran di desa Pandaan dan Liang Anggang, Banjarmasin serta di Bendungan Hilir–Jakarta. • ICBP juga memberikan bantuan bagi proses rehabilitasi jembatan yang rusak akibat musibah banjir yang berdampak bagi para petani kentang mitra binaan di Sembalun–Lombok. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 111 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 All ICBP products at all times comply with the food safety standards specified by local institutions such as the Food and Drug Monitoring Agency, as well as international institutions at all stages from the selection of raw materials through to production processes and distribution to the market. ICBP products also meet halal requirements set by the Research Institute for Food, Drugs and Cosmetics of the Indonesian Ulemas Council (“LPPOM MUI”). ICBP’s consistency and priority for halal products has been recognized by the Halal Assurance System (“HAS”) Award from LPPOM MUI. The Company has received the award for three consecutive terms, recognizing our high standards in applying the HAS from the selection of raw materials through the production process and packaging to distribution to the consumer. These awards are important because the LPPOM MUI’s HAS program serves as a reference for global halal standards applied by 24 halal certification agencies in 14 countries. During 2012, no ICBP products needed to be withdrawn from circulation either for ethical or health reasons. The consumer is an important element of the Company’s success and any input is always welcomed. ICBP maintains a high level of commitment to handling consumer input and/or complaints expressed through various media. During 2012, ICBP received some input, especially related to products, from consumers and these cases were handled properly. ICBP has been preparing an integrated customer service center to handling consumer input and/ or complaints. 112 Seluruh produk yang dihasilkan ICBP telah memenuhi standar keamanan pangan yang diatur oleh regulator yang mengatur tentang keamanan pangan baik lokal seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan internasional, mulai dari penggunaan bahan baku sampai produk yang beredar di pasar termasuk juga kelengkapan informasi yang tercantum pada kemasan. Produk ICBP juga telah memenuhi persyaratan halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (“LPPOM MUI”). Konsistensi dan komitmen ICBP terhadap aspek kehalalan produk mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan Sistem Jaminan Halal (“SJH”) dari LPPOM MUI. Penghargaan ini diberikan karena Perseroan telah tiga kali berturut-turut mendapatkan nilai A dalam menerapkan SJH mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi kemasan hingga penyaluran ke konsumen. Penghargaan ini menjadi istimewa karena SJH yang diberlakukan LPPOM MUI juga menjadi acuan standar halal dunia dan diterapkan oleh 24 lembaga sertifikasi halal di 14 negara. Selama tahun 2012, tidak ada produk ICBP yang harus ditinjau ulang peredarannya baik karena alasan etika maupun kesehatan. Konsumen adalah elemen penting bagi perusahaan, karena itu perusahaan berupaya untuk selalu terbuka terhadap masukan dari konsumen. Untuk itu, ICBP memiliki komitmen tinggi dalam menangani masukan dan/atau keluhan konsumen yang disampaikan melalui berbagai macam media. Selama tahun 2012, ICBP mendapatkan beberapa masukan dari konsumen khususnya terkait produk dan seluruhnya telah ditangani dengan baik. ICBP saat ini juga sedang mempersiapkan pusat pelayanan pelanggan terintegrasi untuk menangani masukan dan/atau keluhan konsumen. L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 BENNY SETIAWAN SANTOSO President Commissioner Chairman of Nomination and Remuneration Committee Mr. Santoso was appointed as President Commissioner based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolution of the AGM held in 2012. He chairs the ICBP Nomination and Remuneration Committee. He has been a Commissioner of Indofood since 2004 and has served as a Director of PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (“Indocement”); a Commissioner of FFI; Non-Executive Director of First Pacific; Member of the Advisory Board of Philippine Long Distance Telephone Company, the Philippines. Mr. Santoso completed his education at Ngee Ann College in Singapore. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars including ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Benny Santoso has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with the Company’s shareholders. Bapak Benny Setiawan Santoso diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau menduduki posisi Ketua Dewan Nominasi dan Remunerasi ICBP. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Indofood sejak tahun 2004, Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (“Indocement”), Komisaris FFI, Non-Executive Director of First Pacific dan anggota Dewan Penasihat Philippine Long Distance Telephone Company di Filipina. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Ngee Ann College, Singapura. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Benny Santoso tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 113 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Welirang was first appointed as a Commissioner based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolution of the AGM held in 2012. He has been a Director of Indofood since 1995. He has also been Vice President Director of Indocement since May 2011, Vice President Commissioner of Lonsum, Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk, Chairman of the Indonesian Flour Mills Association, Head of the Permanent Committee on Food Security at the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, and a member of the Advisory Board of the Indonesian Association of Food Technologists. He was President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007 and Vice Chairman of the National Consumer Protection Agency until October 2012. Mr. Welirang was awarded a Higher National Diploma in Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in London, United Kingdom. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ’Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 as well as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. franCiscus welirang Commissioner Mr. Franciscus Welirang is related to Mr. Anthoni Salim, President Director, and Mr. Axton Salim, a Director of the Company, and has affiliations with the Company’s shareholders. Bapak Franciscus Welirang pertama kali menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun 1995. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indocement sejak Mei 2011, Wakil Komisaris Utama Lonsum, Komisaris PT Indosiar Karya Media Tbk, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007 dan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional hingga Oktober 2012. Beliau meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical Engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, ’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 serta ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012 di Jakarta. Bapak Franciscus Welirang memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Anthoni Salim yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Bapak Axton Salim, Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 114 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Mr. Moleonoto was first appointed as a Commissioner based on the resolutions of the AGM in 2009 and re-elected as a member of the Board of Commissioners of the Company based on the resolutions of the AGM in 2012. Mr. Moleonoto is concurrently a Director of Indofood, Executive Director of IndoAgri, Vice President Director of SIMP and a Director of Lonsum. He started his career in 1984 with Drs. Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta. Before joining the Plantation Division of the Indofood Group as CFO in 2001, he had held various management positions in the Salim Plantations Group since 1990. He was awarded a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanegara, a Bachelor’s Degree in Management from the University of Indonesia and a Master of Science degree in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. Mr. Moleonoto is a registered accountant in Indonesia. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012 and the ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Moleonoto has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with the Company’s shareholders. MOLEONOTO PAULUS MOLEONOTO Commissioner Bapak Moleonoto diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Indofood, Executive Director IndoAgri, Wakil Direktur Utama SIMP dan Direktur Lonsum. Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta. Sebelum bergabung dengan Divisi Perkebunan dari Grup Indofood sebagai CFO pada tahun 2001, beliau menjabat berbagai posisi manajemen di Salim Plantations Group sejak tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Paulus Moleonoto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 115 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Sarsito was first appointed as a Commissioner based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the Board of Commissioners of the Company based on the resolution of the AGM held in 2012. Mr. Sarsito has been a Director of Indofood since 2004. Prior to joining Indofood, he held management positions in several financial and management services companies. Mr. Sarsito was awarded a Bachelor of Science degree from the University of California, Berkeley, California, and a Master of Business Administration degree from San Francisco State University in California, USA. DARMAWAN SARSITO KEVIN SIETHO Commissioner During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012 and the ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Sarsito has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with the Company’s shareholders. Bapak Darmawan Sarsito diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun 2004. Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau menjabat posisi manajerial di beberapa perusahaan jasa keuangan dan manajemen. Bapak Darmawan Sarsito meraih gelar Bachelor of Science dari University of California, Berkeley, California, dan gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, California, AS. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Darmawan Sarsito tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 116 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 ALAMSYAH Commissioner Mr. Alamsyah was first appointed as a Commissioner based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the Board of Commissioners of the Company based on the resolution of the AGM held in 2012. He concurrently serves as a Commissioner of PT Cyberindo Aditama. He has also served as a Director of LPI since 2005. Prior to joining our company, he was Senior Corporate Finance Manager of PT Net Sekuritas, Corporate Finance Manager of Indocement and Senior Auditor of PT Inti Salim Corpora. Mr. Alamsyah was awarded a Bachelor of Arts degree in Accounting from Parahyangan Catholic University in Bandung. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Alamsyah has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company. Bapak Alamsyah diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Saat ini beliau menjabat sebagai PT Cyberindo Aditama. Beliau juga menjabat sebagai Direktur LPI sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Senior Corporate Finance Manager PT Net Sekuritas, Corporate Finance Manager Indocement dan Senior Auditor PT Inti Salim Corpora. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas Katholik Parahyangan. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Alamsyah tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 117 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Winarno was first appointed as an Independent Commissioner based on the resolution of the AGM in 2010 and was re-elected based on the resolution of the AGM in 2012. He was the Rector of Atma Jaya Catholic University in Jakarta prior to his retirement in 2011. Earlier, he served as Secretary General of the Federation of Asian Nutrition Society; Vice President of the Federation Institute of Food Science and Technology Association for ASEAN; Chairman of the Codex Alimentarius Commission (FAO and WHO of the United Nations) in Rome; Member of the Governing Council of the International Union of Food Science and Technology; President of the Indonesian Flavor & Fragrance Association; and President of the International Dairy Federation in Indonesia. In 2011 he was awarded a Bakrie Award in the field of Technology, BNSP Competency Awards from National Professional Certification Body (BNSP) and inaugurated as Father of Indonesian Food Technology by Gramedia-Kompas. Mr. Winarno was awarded a Doctor in Veterinary Medicine degree from the University of Indonesia, a Master of Science degree and a PhD in Food Science from the University of Massachusetts, USA and a Professorship in Food Science from the Bogor Institute of Agriculture. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Winarno has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and the Company’s shareholders. Bapak Winarno diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2010 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta sebelum purna bakti pada tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Federation of Asian Nutrition Society, Vice President Federation Institute of Food Science and Technology Association for ASEAN, Chairman of The Codex Alimentarius Commission di bawah naungan badan Perserikatan Bangsa Bangsa FAO dan WHO di Roma, anggota Governing Council International Union of Food Science and Technology, President Indonesian Flavor & Fragrance Association, dan President International Dairy Federation Indonesia. Pada tahun 2011, beliau memperoleh Bakrie Awards di bidang Teknologi dan BNSP Competency Awards dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Beliau dinobatkan sebagai Bapak Teknologi Pangan Indonesia oleh Gramedia-Kompas. Beliau meraih gelar Dokter Hewan dari Universitas Indonesia, Master dan Doktor di bidang Food Science dari University of Massachusetts, AS dan dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Pangan oleh Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Winarno tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan. 118 F.G. WINARNO Independent Commissioner L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Mr. Leman was first appointed as an Independent Commissioner based on the resolution of the AGM in 2010 and was re-elected based on the resolution of the AGM in 2012. He holds the position of Chairman of the Audit Committee of ICBP. He has served as Chairman of PT Infinity Capital since 2007. Prior to that he served as a Partner in the Purwantono, Sarwoko & Sandjaja firm of Public Accountants from 2002 until 2007; Chairman of the Public Accountant Professional Standards Committee; and Chairman in Education and Training of IAI-KAP. Mr. Leman was awarded a Bachelor’s degree in Accounting from Airlangga University in Surabaya. adi pranoto leman Independent Commissioner Chairman of Audit Committee During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Leman has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and the Company’s shareholders. Bapak Adi Pranoto Leman diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2010 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau duduk sebagai Ketua Komite Audit ICBP. Saat ini, beliau menjabat sebagai Chairman PT Infinity Capital sejak tahun 2007. Beliau pernah menjabat sebagai Partner di Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dari tahun 2002 hingga 2007, Ketua Komite Standar Profesional Akuntan Publik dan Ketua Bidang Pendidikan dan Training IAI-KAP. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Airlangga, Surabaya. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Adi Leman tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 119 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Panjaitan was first appointed as an Independent Commissioner based on the resolution of the AGM in 2010 and re-elected based on the resolution of the AGM held in 2012. He serves as a Member of Audit Committee of ICBP. He currently serves as Senior Advisor to PT Anugra Capital since 2003 and Independent Commissioner of PT Harum Energy Tbk since March 2010. He has held a number of prior positions including Risk Management Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia; various posts in PT Bahana Securities; and as Audit Supervisor of Arthur Young International. Mr. Panjaitan was awarded a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Panjaitan has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and the Company’s shareholders. Bapak Agus Rajani Panjaitan diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2010 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior Advisor di PT Anugra Capital sejak tahun 2003 dan Komisaris Independen PT Harum Energy Tbk sejak bulan Maret 2010. Beliau pernah menjabat beberapa posisi eksekutif, termasuk sebagai Direktur Manajemen Risiko di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, beberapa jabatan eksekutif di PT Bahana Securities dan sebagai Audit Supervisor di Arthur Young International. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Agus Rajani Panjaitan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 120 agus rajani panjaitan Independent Commissioner Member of Audit Committee L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 ANTHONI SALIM President Director Member of Nomination and Remuneration Committee Mr. Salim became President Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM held in 2012. He serves as a Member of the ICBP Nomination and Remuneration Committee. He has concurrently been the President Director and Chief Executive Officer of Indofood, the Chairman of First Pacific Company Limited and the President and Chief Executive Officer of the Salim Group. He was awarded a Bachelor of Arts degree in Business from Ewell County Technical College in London, United Kingdom. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Anthoni Salim is related to Mr. Franciscus Welirang, a Commissioner, and Mr. Axton Salim, a Director of the Company, and is affiliated to the Company’s shareholders. Bapak Anthoni Salim diangkat pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST pada tahun 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Chairman dari First Pacific Company Limited serta President dan Chief Executive Officer Grup Salim. Bapak Anthoni Salim memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang bisnis dari Ewell County Technical College di London, Inggris. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Anthoni Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Franciscus Welirang, Komisaris Perseroan dan Bapak Axton Salim yang menjabat sebagai Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 121 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Tjhie became a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM held in 2012. He serves as a Member of the ICBP Nomination and Remuneration Committee. Mr. Tjhie has also been a Director of Indofood; President Director of PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”); and Vice President Director of AIBM; Non-Executive Director of IndoAgri; President Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”); Vice President Commissioner of Indolakto; President Commissioner of SIMP; and Director of Lonsum. He previously served as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a Bachelor’s Degree in Accounting from the Perbanas Banking Institute in Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars including ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Tjhie has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with the Company’s shareholders. TJHIE TJE FIE ThomaS TJHIE Director Bapak Thomas Tjhie diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan RUPST tahun 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; Presiden Direktur PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”); dan Wakil Presiden Direktur AIBM; Non-Executive Director IndoAgri; Presiden Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur (”IFL”); Wakil Komisaris Utama Indolakto; Komisaris Utama SIMP; dan Direktur Lonsum. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas di Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, ’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Thomas Tjhie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 122 Member of Nomination and Remuneration Committee L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Mr. Wiraatmadja became a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM in 2012. He heads the Noodles Division. Mr. Wiraatmadja has also been a Director of Indofood; Director of IFI; President Commissioner of SRC; and President Director of Indolakto. He holds a Bachelor of Engineering degree in Agricultural Technology from the Bogor Institute of Agriculture and a Master of Business Administration degree from the GS Fame Institute of Business in Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars including ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Wiraatmadja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with the Company’s shareholders. TAUFIK WIRAATMAdJA Director Bapak Taufik Wiraatmadja diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai Divisi Mi Instan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; Direktur IFI; Komisaris Utama SRC; dan Direktur Utama Indolakto. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari GS Fame Institute of Business di Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Taufik Wiraatmadja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 123 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Axton Salim was appointed as a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM in 2012. He heads the Dairy Division. He has also been a Director of Indofood; Non-Executive Director of IndoAgri; Director of Pacsari Pte. Ltd.; Commissioner of SIMP; Commissioner of Lonsum; Director of Indolakto and IASB and as a Commissioner of NICI. He was awarded a Bachelor of Science in Business Administration from the University of Colorado, USA. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. AXTON SALIM Director Mr. Axton Salim is related to Mr. Anthoni Salim, who serves as President Director, and Mr. Franciscus Welirang, a Commissioner of the Company, and is affiliated with the Company’s shareholders. Bapak Axton Salim diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai Divisi Dairy. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; NonExecutive Director IndoAgri; Direktur Pacsari Pte. Ltd.; Komisaris SIMP; Komisaris Lonsum; Direktur Indolakto dan AISB; dan sebagai Komisaris NICI. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Colorado, AS. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada 7-8 September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Axton Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Anthoni Salim yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Bapak Franciscus Welirang, Komisaris Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 124 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Ms. Werianty Setiawan became a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM in 2012. She heads the Investor Relations & Corporate Secretary Division. She has also been a Director of Indofood; Commissioner of IFL; Commissioner of SRC; Commissioner of NICI; Commissioner of Indolakto; and a Commissioner of Lonsum. Prior to joining Indofood, she served as VP Treasury Marketing of Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta; Finance Director of SCTV and Managing Director in various securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas, PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas, as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ms. Setiawan was awarded a Bachelor of Science degree in Accounting from San Francisco State University, California, USA. During 2012, she participated in training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012, as well as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. WERIANTY SETIAWAN Director Ms. Setiawan has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but has an affiliation with the Company’s shareholders. Ibu Werianty Setiawan diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai Divisi Investor Relations & Corporate Secretary. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; Komisaris IFL; Komisaris SRC; Komisaris NICI; Komisaris Indolakto; dan Komisaris Lonsum. Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau pernah menjabat sebagai VP Treasury Marketing Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Finance Director SCTV, serta Managing Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas, PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas dan Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ibu Werianty meraih gelar Bachelor of Science di bidang Akuntansi dari San Francisco State University, California, AS. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada 7-8 September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Ibu Werianty Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. 125 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Hendra Widjaja was appointed a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM in 2012. He concurrently serves as Director and Chief Financial Officer of Indolakto and as a Commissioner of Lonsum. He previously served as a Director and Chief Financial Officer of IAP. Mr. Widjaja was awarded a Bachelor’s degree in Management and Finance from the Catholic University of Atma Jaya in Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012, as well as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Widjaja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company. HENDRA WIDJAJA Director Bapak Hendra Widjaja diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan RUPST tahun 2012. Beliau sekaligus menjabat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer Indolakto dan Komisaris Lonsum. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer di IAP. Bapak Hendra Widjaja meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dan Keuangan dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Hendra Widjaja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 126 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Mr. Suaimi Suriady was appointed as a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the Board of Directors of the Company based on the resolutions of the AGM in 2012. He heads the Snack Foods Division. He concurrently serves as President Director of IFL; Director of SIMP; Executive Director of IndoAgri; and Commissioner of NICI. He began his career with automotive battery distributor PT Menara Alam Teknik at the Astra Group and moved on to join consumer goods manufacturer Konica Film and Paper in 1991. Mr. Suriady was awarded a Master of Business Administration from De Montfort University in the United Kingdom. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. SUAIMI SURIADY Director Mr. Suriady has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company. Bapak Suaimi Suriady diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST pada tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai Divisi Makanan Ringan. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur IFL; Direktur SIMP; Executive Director IndoAgri; dan menjadi Komisaris NICI. Beliau memulai karirnya di PT Menara Alam Teknik (Grup Astra) dan selanjutnya bergabung dengan perusahaan consumer goods, Konica Film and Paper pada tahun 1991. Bapak Suaimi Suriady meraih gelar Master of Business Administration dari De Montfort University, Inggris. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Suaimi Suriady tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 127 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 Mr. Pratama was appointed as a Director based on the resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the Board of Directors of the Company based on the resolutions of the AGM in 2012. He heads the Food Seasonings Division; food ingredients and biscuits operations. Prior to that, he served as President Director of PT Indosentra Pelangi; and of PT Indobiskuit Mandiri Makmur, until the two companies merged at the end of 2009. Mr. Pratama studied Accounting at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia in Jakarta. SULIANTO PRATAMA Director During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Pratama has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company. Bapak Sulianto Pratama diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST pada tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai Divisi Penyedap Makanan dan membawahi kegiatan usaha bumbu serta biskuit. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Indosentra Pelangi dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur, hingga kedua perusahaan tersebut digabungkan (merger) pada akhir tahun 2009. Beliau menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia di bidang Akuntansi di Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Sulianto Pratama tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 128 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 Mr. Yungky Setiawan was appointed as a Director based on the resolutions of the AGM in 2012. He is in charge of Company Business Development. He has also been a President Commissioner of AIBM and Vice President Commissioner of IASB. His early career was associated with multinationals like Kimberly-Clark, Procter & Gamble and Borroughs Wellcome. He was Vice President & General Manager of PT Bank Danamon Indonesia, President Director of PT Danamon Kreasi Pariwara and Marketing Director of PT Danamon Asuransi before joining Bank Mega as Retail Banking Director and promoted to President Director of PT Bank Mega Tbk. His last position with the bank was Vice President Commissioner. He was also CEO of PT Mega Corpora and Managing Director of Rajawali Group responsible for the property, infrastructure and media businesses. Mr. Setiawan earned a Bachelor of Science Business Administration degree from City University in Canada. He has also attended Executive Programs at Harvard Business School, University of Michigan - Business School and Singapore Institute of Management. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012. Mr. Setiawan has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company. YUNGKY SETIAWAN Director Bapak Yungky Setiawan diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012. Beliau bertanggung jawab atas fungsi Business Development Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama AIBM dan Wakil Komisaris Utama IASB. Beliau memulai karirnya di perusahaan-perusahaan multinasional seperti Kimberly-Clark, Procter & Gamble dan Borroughs Wellcome. Beliau pernah menjabat sebagai Vice President & General Manager PT Bank Danamon Indonesia, Direktur Utama PT Danamon Kreasi Pariwara dan Direktur Pemasaran PT Danamon Asuransi sebelum bergabung dengan Bank Mega sebagai Direktur Ritel Banking dan dipromosikan menjadi Direktur Utama PT Bank Mega Tbk dengan jabatan terakhirnya sebagai Wakil Komisaris Utama. Beliau juga pernah menjabat sebagai CEO PT Mega Corpora dan Managing Director Grup Rajawali yang menangani properti, infrastruktur dan bisnis media. Bapak Yungky Setiawan memperoleh gelar Bachelor of Business Administration Science dari City University di Kanada. Beliau juga turut serta dalam Program Eksekutif di Harvard Business School, University of Michigan - Business School dan Singapore Institute of Management. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8 September 2012, ’A Look into the Future Indonesia’ Seminar pada 2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012. Bapak Yungky Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan. 129 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Corporate Address Sudirman Plaza Indofood Tower, 23rd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Phone : (021) 5793 7500 Fax : (021) 5793 7557 130 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 E N T I TAS A N A K DA N E N T I TAS AS OS I AS I ASSOCIATE COMPANIES SUBSIDIARIES Indofood (M) FOOD INDUSTRIES SDN. BHD. Noodles, 100% owned by ICBP PT Indofood ASAHI SUKSES BEVERAGE Beverage, 51% owned by ICBP Lot 26, Jalan Tasek Tasek Industrial Estate 31400 Ipoh Perak, Malaysia Phone : (605) 545 1706, 548 3868, 548 2968 Fax : (605) 548 0060 The City Tower, 15th Floor Jl. MH Thamrin No. 81 Menteng, Jakarta 10310 Phone : (021) 5795 8822 PT INDOLAKTO Dairy, 68.57% owned indirectly by ICBP PT SURYA RENGO CONTAINERS Corrugated Packaging, 60% owned by ICBP Jl. Raya Siliwangi Cicurug, Sukabumi 43359 Phone : (0266) 732 870 Fax : (0266) 732 868 Jl. KH. Agus Salim No. 4 Tangerang 15141 Phone : (021) 552 3542 Fax : (021) 552 2509 PT NESTLÉ Indofood CITARASA INDONESIA Marketing of Culinary Product, 50% owned by ICBP Graha Inti Fauzi, 3rd Floor Jl. Buncit Raya No. 22 Pejaten, Jakarta 12510 Phone : (021) 7919 9988 Fax : (021) 7918 2433-34 PT ASAHI INDOFOOD BEVERAGE MAKMUR Beverage, 49% owned by ICBP The City Tower, 15th Floor Jl. MH Thamrin No. 81 Menteng, Jakarta 10310 Phone : (021) 5795 8822 PT Indofood FRITOLAY MAKMUR Snack Foods, 51% owned by ICBP Sudirman Plaza Indofood Tower, 23rd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Phone : (021) 5795 8822 Fax : (021) 5793 7494 131 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 FA S I L I TA S P R O D U K S I NORTH SUMATRA noodles SOUTH SUMATRA noodles RIAU noodles LAMPUNG noodles JABODETABEK noodles dairy dairy snack foods nutrition & special foods food seasonings JAMBI noodles 132 MALAYSIA noodles WEST JAVA* noodles packaging packaging L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 CENTRAL JAVA* noodles EAST JAVA* noodles snack foods dairy food seasonings packaging WEST KALIMANTAN noodles SOUTH SULAWESI noodles SOUTH KALIMANTAN noodles NORTH SULAWESI noodles packaging * We have three food ingredients facilities located in West Java, Central Java and East Java and also one Biscuit facilities located in West Java * Perseroan memiliki tiga pabrik bumbu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dan pabrik biskuit di Jawa Barat 133 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 LEMBAGA PROFESIONAL & BANK PubLIC ACCOuNTANTS Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 SHARE REGISTRAR Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Plaza Sentral, 2nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 47–48 Jakarta 12930 bANKS Bank Bank Central Asia, Tbk Bank Mandiri (Persero), Tbk Standard Chartered Bank Bank CIMB Niaga, Tbk Bank Mega, Tbk Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank UOB Buana The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Branch Citibank, N.A. Bank Pan Indonesia, Tbk Bank ICBC Indonesia Bank Danamon Indonesia, Tbk Bank International Indonesia, Tbk Bank Commonwealth Bank ANZ Indonesia 134 L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2 P E R N YATA A N Board of Commissioners and Directors’ Statements on the responsibility for PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Annual Report Year 2012 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2012 Annual Report of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. This statement is made truthfully. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, April 2013 BOARD OF COMMISSIONERS / Dewan Komisaris 1. benny setiawan santoso BOARD OF DIRECTORS / Direksi 1. 2. FRANCISCUS WELIRANG 2. MOLEONOTO (PAULUS MOLEONOTO) 3. darmawan sarsito (kevin sietho) 4. alamsyah 5. f.g. winarno 6. ADI PRANOTO LEMAN 7. AGUS RAJANI PANJAITAN SUAIMI SURIADY Director Independent Commissioner 8. HENDRA WIDJAJA Director Independent Commissioner 7. WERIANTY SETIAWAN Director Commissioner 6. AXTON SALIM Director Commissioner 5. TAUFIK WIRAATMADJA Director Commissioner 4. TJHIE TJE FIE (Thomas tjhie) Director Commissioner 3. anthoni salim President Director President Commissioner 8. SULIANTO PRATAMA Director Independent Commissioner 9. YUNGKY SETIAWAN Director 135 A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT Indofood CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Entitas Anak Consolidated financial statements with independent auditors’ report December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen 31 Desember 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut 136 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Directors’ Statement Letter Surat Pernyataan Direksi Independent Auditors’ Report Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian……………. 1-3 Consolidated Statements of ……………………………………Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian………………………………………… 4-5 Consolidated Statements of ..…...………………………Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ………… 6 Consolidated Statements of Changes ...…………………………………………….in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian…………………….. 7-8 Consolidated Statements of ...…..…………………………………….Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………… 9 - 112 Notes to the Consolidated ……..…………………………Financial Statements ************************** The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan - neto Uang muka dan jaminan Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka dan aset lancar lainnya 5.484.318 21.280 4.420.644 17.280 31 642.371 1.586.052 638.191 1.622.138 15 31 2,3,7 8 2,15 75.163 55.748 1.812.887 163.246 15.098 64.845 53.228 1.629.883 114.452 210 32.277 19.440 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Accounts receivable Trade Third parties - net of allowance for impairment losses Related parties Non-trade Third parties Related parties Inventories - net Advances and deposits Prepaid taxes Prepaid expenses and other current assets 9.888.440 8.580.311 Total Current Assets 162.100 151.495 119.168 83.201 3.839.756 42.264 1.424.030 2.065.195 2.590.036 57.960 1.424.030 2.198.433 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Long-term investments Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp2,648,555 (2011: Rp2,403,882) Deferred charges - net Goodwill Intangible asset - net 180.200 169.718 Other non-current assets 7.865.040 6.642.546 Total Non-current Assets 17.753.480 15.222.857 TOTAL ASSETS 2,4,32,33,35 2,3,5,32,33 2,3,32,33,35 6 2 Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Penyertaan jangka panjang Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.648.555 (2011: Rp2.403.882) Beban ditangguhkan - neto Goodwill Aset tidak berwujud - neto Aset tidak lancar lainnya 2,15 1,2,30 2,3,9,16 2 2,3,10 2,3,10 2,3,9,15,32, 33 Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET 30 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts Utang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap LIABILITIES 2,11,32,33 2,12, 32,33,35 2,32,33,35 13 400.396 417.851 182.229 210.744 1.193.345 391.835 966.691 307.376 31 2,14,32,33 269.630 73.560 846.929 97.056 58.265 621.928 2,14 2,3,15 96.052 85.766 76.119 226.251 2,16,32,33 9,16,32,33, 35 31.411 - 8.334 6.259 Trust receipts payable Accounts payable Trade Third parties Related parties Non-trade Third parties Related parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank loans Liability for purchases of fixed assets 3.579.487 2.988.540 Total Current Liabilities 31 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan NON-CURRENT LIABILITIES 2,16,32,33 9,16,32,33, 35 2,15 2,3,17 Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans and overdraft 30 602.833 111.932 37.780 530.291 1.016.291 33.575 563.433 815.604 Long-term debts net of current maturities Bank loans Liability for purchases of fixed assets Deferred tax liabilities - net Liabilities for employee benefits 2.187.195 1.524.544 Total Non-current Liabilities 5.766.682 4.513.084 TOTAL LIABILITIES The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) LIABILITIES AND EQUITY (continued) EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham Modal dasar 7.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.830.954.000 saham Tambahan modal disetor Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Saldo laba EQUITY Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Capital stock Rp100 (full amount) par value per share Authorized 7,500,000,000 shares 19 2,20 583.095 5.985.469 7.446 2 Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya 655 10.000 Issued and fully paid 5,830,954,000 shares Additional paid-in capital Difference from changes in equity of a subsidiary 4.704 Foreign exchange differences from financial statements translation (216) Retained earnings Appropriated for general reserve 5.000 583.095 5.985.469 Unappropriated 4.827.947 3.638.786 11.414.612 10.216.838 Sub-total 572.186 492.935 Non-controlling Interests TOTAL EKUITAS 11.986.798 10.709.773 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 17.753.480 15.222.857 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Sub-total Kepentingan Nonpengendali 2,18 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 PENJUALAN NETO 2,23,30,31 21.574.792 19.367.155 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2,24,31,34 15.796.183 14.335.896 COST OF GOODS SOLD 5.778.609 5.031.259 GROSS PROFIT (2.073.497) (1.798.508) (867.432) 179.521 (175.141) (592.140) 126.762 (158.625) LABA BRUTO Beban penjualan dan distribusi 2,25,31 Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain 2,25,31,34 26,31 2,27 LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi LABA SEBELUM PAJAK 30 2,28,30 2,29,30 2.842.060 234.211 (53.675) 1,2,30 4.594 15,30 3.027.190 Beban Pajak Penghasilan Neto 2,3,15,30 LABA TAHUN BERJALAN 30 (744.819) 2.282.371 2.608.748 183.453 (46.544) (747) 2.744.910 (678.545) 2.066.365 Selling and distribution expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance expenses Share in net income (loss) of associates INCOME BEFORE TAX Income Tax Expense - Net INCOME FOR THE YEAR Pendapatan komprehensif lain Laba (rugi) yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual 2 4.000 (2.080) Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2 871 (236) Unrealized gains (losses) on available-for-sale financial assets Foreign exchange differences from financial statements translation 4.871 (2.316) Other comprehensive income Other comprehensive income Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2.287.242 2.064.049 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 22 Total 2.179.592 102.779 1.975.345 91.020 Income for the year attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interests 2.282.371 2.066.365 Total 2.183.205 104.037 1.973.683 90.366 Total comprehensive income for the year attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interests 2.287.242 2.064.049 Total 339 BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (full amount) Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Total LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh) 374 2,22 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 2 18 21 21 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Pembagian dividen oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembagian dividen kas Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 2 18 21 1 21 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Pembagian dividen oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembagian dividen kas Kontribusi modal dari kepentingan nonpengendali Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 583.095 - - - - - - - 583.095 - - - - - - 583.095 5.985.469 - - - - - - - 5.985.469 - - - - - - 5.985.469 Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital 7.446 - - - - - - 2.742 4.704 - - - - - (1.426 ) 6.130 655 - - - - - 871 (216 ) - - - - (236 ) - 20 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Saldo 31 Desember 2012 Laba tahun berjalan 2 Laba yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo 31 Desember 2011 Laba tahun berjalan 2 Rugi yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo 1 Januari 2011 Catatan/ Notes Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Issued and Fully Paid Capital Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference from Changes in Equity of a Subsidiary Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/ Foreign Exchange Differences from Financial Statements Translation 6 10.000 - 5.000 - - - - - 5.000 - 5.000 - - - - - Cadangan Umum/ Appropriated for General Reserve 11.414.612 2.179.592 - - (985.431 ) - 871 2.742 10.216.838 1.975.345 - (676.391 ) - (236 ) (1.426 ) 8.919.546 Sub-total 572.186 102.779 - 7.350 - (32.136 ) - 1.258 492.935 91.020 - - (40.066 ) - (654 ) 442.635 11.986.798 2.282.371 - 7.350 (985.431 ) (32.136 ) 871 4.000 10.709.773 2.066.365 - (676.391 ) (40.066 ) (236 ) (2.080 ) 9.362.181 Total Ekuitas/ Total Equity Balance, December 31, 2012 Income for the year Appropriation for general reserve Capital contribution from non-controlling interest Distribution of cash dividends Dividends paid by Subsidiaries to non-controlling interests Foreign exchange differences from financial statement translation Unrealized gains on available-for-sale financial assets Balance, December 31, 2011 Income for the year Appropriation for general reserve Distribution of cash dividends Dividends paid by Subsidiaries to non-controlling interests Foreign exchange differences from financial statement translation Unrealized losses on available-for-sale financial assets Balance, January 1, 2011 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 4.827.947 2.179.592 (5.000 ) - (985.431 ) - - - 3.638.786 1.975.345 (5.000 ) (676.391 ) - - - 2.344.832 Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Saldo Laba/Retained Earnings Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Entity PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban produksi dan usaha Pembayaran kepada karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran pajak - neto Pembayaran beban bunga Penerimaan (pembayaran) lainnya - neto Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Uang muka untuk pembelian aset tetap Penambahan investasi pada entitas asosiasi 9 2012 2011 21.680.531 (12.995.336) 19.060.925 (11.996.292) (3.361.251) (1.573.084) (2.895.559) (1.301.679) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Payments for production and operating expenses Payments to employees 3.750.860 231.842 (1.006.668) (50.504) 116.086 2.867.395 183.453 (819.597) (42.038) (14.786) Cash generated from operations Receipts of interest income Payments of taxes - net Payments of interest expenses Other receipts (payments) - net 3.041.616 2.174.427 1 Net Cash Provided by Operating Activities (63.700) (75.000) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Additions to fixed assets Advances for purchases of fixed assets Additional investment in an associate (1.492.041) (547.827) Net Cash Used in Investing Activities 3.599 (1.355.347) (76.593) Kas Neto yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank jangka panjang Penerimaan dari utang bank jangka pendek Kontribusi modal dari kepentingan nonpengendali Pembayaran dividen kas Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran dividen kas oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembayaran utang pembelian aset tetap PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3.980 (476.807) - 524.000 111.320 145.000 85.000 1 21 7.350 (985.431) (245.000) - (676.391) (5.000) (13.458) 18 (32.136) (40.066) (6.385) (9.789) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from long-term bank loans Proceeds from short-term bank loans Capital contribution from non-controlling interests Payment of cash dividends Payment of short-term bank loans Payment of long-term bank loans Payment of cash dividends by Subsidiaries to non-controlling interests Payment of liability for purchases of fixed assets (592.602) (548.384) Net Cash Used in Financing Activities Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 24.156 2.252 NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 981.129 1.080.468 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 4.377.793 3.297.325 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 5.358.922 4.377.793 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 7 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes Kas dan setara kas terdiri dari: Kas dan setara kas Cerukan 4 11 Neto Transaksi non-kas Pembelian aset tetap melalui liabilitas PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2012 2011 Cash and cash equivalents consist of: Cash and cash equivalents Overdraft 5.484.318 (125.396) 4.420.644 (42.851) 5.358.922 4.377.793 Net 38.871 Non-cash transaction: Purchases of fixed assets through incurrence of liability 170.398 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 8 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM a. 1. Pendirian Perusahaan GENERAL a. Establishment of the Company PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 25. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 30 September 2009 dalam Surat Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 Tahun 2009 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15189 tanggal 27 Agustus 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 28 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., tanggal 10 Juni 2010 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-32181.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 24 Juni 2010, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 Tambahan No. 19998 tanggal 19 Juli 2011. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia on September 2, 2009 based on the Notarial Deed No. 25 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU46861.AH.01.01 Year 2009 dated September 30, 2009 and was published in Supplement No. 15189 of State Gazette No. 69 dated August 27, 2010. The latest amendment of the Company’s Articles of Association is stipulated in the Notarial Deed No. 28 dated June 10, 2010, passed before Benny Kristianto, S.H., which has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its decision letter No. AHU-32181.AH.01.02. Year 2010 dated June 24, 2010, and was published in Supplement No. 19998 of State Gazette No. 57 dated July 19, 2011. Perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), pemegang saham pengendali Perusahaan, dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Oktober 2009. The Company was the result of the spin-off of Noodle Division and Food Ingredients Division of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), the controlling shareholder of the Company, and started to carry out the related business operations on October 1, 2009. Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha antara Perusahaan, PT Ciptakemas Abadi (CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP) dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) yang diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dalam Akta Notaris No. 172 tanggal 23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk melakukan penggabungan usaha. Untuk menjalankan transaksi penggabungan usaha tersebut, dan sesuai dengan metode konversi saham yang disepakati, Perusahaan menerbitkan saham baru sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 466.476.178 saham. Pursuant to the Merger Agreement among the Company, PT Ciptakemas Abadi (CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP) and PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) as covered by Notarial Deed No. 172 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated December 23, 2009, the said entities entered into a merger transaction. In effecting the merger transaction, and pursuant to the agreed method of share conversion, the Company issued new shares such that its total issued shares became 466,476,178 shares. 9 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) a. 1. Pendirian Perusahaan (lanjutan) GENERAL (continued) a. Establishment of the Company (continued) Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 10 Juni 2010 yang di buat oleh Notaris Benny Kristianto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui keputusan-keputusan antara lain, (i) pengeluaran saham tambahan kepada ISM sebanyak 122 saham dengan nilai Rp1.000 (angka penuh) per saham, sehingga jumlah saham ditempatkan Perusahaan pada saat itu menjadi 466.476.300 saham; dan (ii) perubahan nilai nominal per saham dari Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh). Dengan demikian, modal dasar Perusahaan berubah dari semula terdiri dari dari 750.000.000 saham menjadi 7.500.000.000 saham, sedangkan jumlah saham ditempatkan juga meningkat dari 466.476.300 saham menjadi 4.664.763.000 saham. Based on the Deed No. 28 dated June 10, 2010, made by Notary Benny Kristianto, S.H., the Company’s shareholders approved the following resolutions, among others, (i) issuance of additional 122 shares to ISM at Rp1,000 (full amount) per share, as a result, the Company’s total issued shares became 466,476,300 shares; and (ii) changed the par value per share from Rp1,000 (full amount) to Rp100 (full amount). Accordingly, the Company’s total authorized capital increased from 750,000,000 shares to 7,500,000,000 shares while its total issued shares also increased from 466,476,300 shares to 4,664,763,000 shares. Seperti yang tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises, among others, the manufacture of noodles and food ingredients, culinary food products, biscuits, snacks, nutrition and special foods, packaging, trading, transportation, warehousing and cold storage, management services and research and development. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. The Company’s head office is located at rd Sudirman Plaza, Indofood Tower, 23 Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78 Jakarta, Indonesia, while the Company and its Subsidiaries’ factories are located in various locations in Java, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Islands and Malaysia. ISM, Indonesia, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. ISM, Indonesia, and First Pacific Company Limited, Hong Kong, are the parent entity and the ultimate parent entity, respectively, of the Company. 10 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Penawaran Umum Efek Perusahaan GENERAL (continued) b. On September 28 - 30, 2010, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) by issuing to the public 1,166,191,000 new shares or 20% of the issued and fully paid capital after the IPO, at the offer price of Rp5,395 (full amount) per share (or for a total value of Rp6,291,600). On October 7, 2010, the Company listed all of its issued shares on the Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 28 - 30 September 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 saham baru atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran sebesar Rp5.395 (angka penuh) per saham (atau nilai keseluruhan sebesar Rp6.291.600). Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia. c. Penyelesaian Konsolidasian Laporan Keuangan c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Perusahaan mempunyai secara langsung maupun Entitas Anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha”): Entitas Anak Langsung/ Direct Subsidiaries 4 Singapura/ Singapore 2008 Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (IFI) PT Surya Rengo Containers (SRC) Malaysia 2007 Jakarta 1993 PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) Jakarta 1990 Drayton Pte., Ltd. (Drayton) Jakarta - Subsidiaries and Associates The Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”): kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut “Kelompok Domisili/ Domicile Perusahaan/Company d. Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations Completion of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Board of Directors on March 11, 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 11 Maret 2013. d. Public Offering of the Company’s Shares Jenis Usaha/ Nature of Business Investasi dan agen perdagangan ekspor/ Investment and trade export agency Produksi mi/ Manufacture of noodles Produksi bahan kemasan/ Manufacture of packaging materials Produksi makanan ringan/ Manufacture of snack Pemasaran dan penjualan minuman non-alkohol/ Marketing of non-alcoholic beverages 11 Total Aset Sebelum Eliminasi (dalam miliar Rupiah)/ Total Assets Before Elimination (in billions of Rupiah) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2012 2011 2012 2011 100,0 100,0 3.690 3.560 100,0 100,0 46 39 60,0 60,0 639 411 51,0 51,0 743 526 51,0 - 13 - The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) d. 1. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Perusahaan mempunyai secara langsung maupun Entitas Anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha”) (lanjutan): Perusahaan/Company Domisili/ Domicile Entitas Anak Tidak Langsung/ Indirect Subsidiaries PT Pinnacle Permata Makmur Jakarta 2008 Jakarta - Jawa Barat/ West Java 1997 1 2 PT Sukses Artha Jaya (SAJ) PT Indolakto (IDLK) “1” “2” “3” “4” 3 d. Subsidiaries and Associates (continued) The Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”) (continued): kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut “Kelompok Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations (PPM) GENERAL (continued) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership Jenis Usaha/ Nature of Business 2012 Jasa konsultasi manajemen/ Management consulting services Jasa konsultasi manajemen/ Management consulting services Produksi dan distribusi produk yang berhubungan dengan susu dan kawasan industry/ Production and distribution of dairy products and industrial estate 95,0% dimiliki oleh Drayton. 91,8% dimiliki oleh Drayton dan 8,2% dimiliki oleh PPM. 68,9% dimiliki oleh SAJ. Pada tanggal 31 Desember 2012 diaudit oleh auditor independen lain. “1” “2” “3” “4” 2011 Total Aset Sebelum Eliminasi (dalam miliar Rupiah)/ Total Assets Before Elimination (in billions of Rupiah) 2012 2011 95,0 95,0 11 11 99,6 99,6 889 747 68,6 68,6 2.513 1.791 95.0% owned by Drayton. 91.8% owned by Drayton and 8.2% owned by PPM. 68.9% owned by SAJ. As of December 31, 2012 audited by other independent auditor. Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., Singapura (AGSA) mendirikan 2 (dua) perusahaan yaitu: On August 8, 2012, the Company and Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., Singapore (AGSA) established 2 (two) companies, namely: a. a. PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB), yang bergerak di bidang pemasaran dan penjualan minuman nonalkohol di Indonesia, dengan jumlah modal ditempatkan sebesar Rp15.000 yang 51%-nya diambil-bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan sebesar Rp7.650 sedangkan sisanya diambil-bagian dan disetor penuh oleh AGSA; dan 12 PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB), which engages in the marketing of non-alcoholic beverages in Indonesia, with total issued share capital of Rp15,000, 51% of which was subscribed and paid in full by the Company in the amount of Rp7,650 while the balance was subscribed and paid in full by AGSA; and The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) d. 1. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) b. GENERAL (continued) d. Subsidiaries and Associates (continued) b. PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM), yang bergerak di bidang produksi minuman non-alkohol di Indonesia, dengan jumlah modal ditempatkan sebesar Rp130.000, yang 49%-nya diambil-bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan sebanyak Rp63.700 sedangkan sisanya diambil bagian dan disetor penuh oleh AGSA. PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM), which engages in production of non-alcoholic beverages in Indonesia, with total issued share capital of Rp130,000, 49% of which was subscribed and paid in full by the Company in the amount of Rp63,700 while the balance was subscribed and paid in full by AGSA. Pada bulan November 2011, Perusahaan telah menambah penyertaan saham pada PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) sebesar Rp75.000 dan mempertahankan persentase kepemilikannya sebesar 50%. In November 2011, the Company made additional capital contribution to PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) amounting to Rp75,000 and maintain its percentage of ownership at 50%. Rincian penyertaan investasi jangka panjang pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut: The details of long-term investment in the associates are as follows: Perusahaan/Company PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) Domisili/ Domicile Jakarta Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations 2005 Jakarta - Jenis Usaha/ Nature of Business Pemasaran produk kuliner dan distribusi/ Marketing of culinary products and distribution Produksi minuman nonalkohol/ Production of non-alcoholic beverages Nilai Perolehan/ Cost 2012 2011 50,0 50,0 49,0 - The following describes detail ownership of the associates: Berikut ini adalah rincian penyertaan jangka panjang: 31 Desember 2012 Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership Akumulasi Bagian Laba (Rugi) Neto/Accumulated Equity Share in Net Income (Loss) Nilai Tercatat/ Carrying Value of share December 31, 2012 NICI AIBM 100.000 63.700 (12.939) 734 87.061 64.434 NICI AIBM Total penyertaan jangka panjang 163.700 (12.205) 151.495 Total long-term investments 31 Desember 2011 NICI Total penyertaan jangka panjang December 31, 2011 100.000 (16.799) 100.000 (16.799) 13 83.201 NICI 83.201 Total long-term investments The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) d. 1. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) d. Subsidiaries and Associates (continued) Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi The summary of financial information of associates 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 Total aset Total liabilitas 474.589 168.966 336.254 169.852 Total assets Total liabilities Nilai aset neto 305.623 166.402 Net assets Bagian Kelompok Usaha atas nilai aset neto entitas asosiasi 151.495 83.201 The Group’s share of net assets of associates 2012 Penjualan neto Laba (rugi) neto 2011 903.963 9.221 719.282 (1.494 ) Net sales Net income (loss) 4.594 (747 ) The Group’s share in net income (loss) of associates Bagian Kelompok Usaha atas laba (rugi) atas entitas asosiasi e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan e. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Benny Setiawan Santoso Franciscus Welirang Moleonoto Darmawan Sarsito Alamsyah Florentinus Gregorius Winarno Adi Pranoto Leman Agus Rajani Panjaitan Benny Setiawan Santoso Franciscus Welirang Moleonoto Darmawan Sarsito Alamsyah Florentinus Gregorius Winarno Adi Pranoto Leman Agus Rajani Panjaitan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Anthoni Salim Tjhie Tje Fie Taufik Wiraatmadja Axton Salim Werianty Setiawan Hendra Widjaja Suaimi Suriady Sulianto Pratama Yungky Setiawan Anthoni Salim Tjhie Tje Fie Taufik Wiraatmadja Axton Salim Werianty Setiawan Hendra Widjaja Suaimi Suriady Sulianto Pratama - Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota Adi Pranoto Leman Agus Rajani Panjaitan Monang Silalahi Timotius Adi Pranoto Leman Agus Rajani Panjaitan Monang Silalahi Timotius Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen 14 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Member Member Member The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) e. 1. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Karyawan (lanjutan) e. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki 24.171 karyawan (2011: 21.529 karyawan) (tidak diaudit). As of December 31, 2012, the Group has 24,171 employees (2011: 21,529 employees) (unaudited). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: For the years ended December 31, 2012 and 2011, the amount of gross compensation for the key management (including Boards of Commissioners and Directors) of the Group is as follows: 2012 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan terminasi dan imbalan jangka panjang lainnya Total 2. GENERAL (continued) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN Dasar Penyajian Konsolidasian AKUNTANSI Laporan 2011 96.468 13.242 69.902 10.346 1.431 4.528 Short-term employee benefits Post-employment benefits Termination benefits and other long-term benefits 111.141 84.776 Total YANG 2. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Keuangan Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Seperti yang diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and regulations as well as the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for publicly listed companies. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards are adopted effective on January 1, 2012. Sehubungan dengan hal di atas, Kelompok Usaha tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal tahun komparatif berkaitan dengan reklasifikasi pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dalam rangka penerapan awal Peraturan BAPEPAM-LK No.VIII.G.7 tanggal 25 Juni 2012 karena pengaruhnya dianggap tidak material berdasarkan peraturan tersebut. Relative to the above, the Group does not present the opening comparative statement of financial position in relation to the reclassifications of certain accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011 in the initial adoption of BAPEPAM-LK Rule No.VIII.G.7 dated June 25, 2012 as the impact was considered immaterial based on the said rule. 15 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Keuangan Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti diungkapkan pada Catatan ini. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2011, except for the effects of the adoption of several amended SAKs effective on January 1, 2012, as disclosed in this Note. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis, using the historical cost concept of accounting except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements herein. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows, which was prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh Entitas Anak di Indonesia. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masingmasing dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Rupiah, which is the functional currency of the Company and all Subsidiaries in Indonesia. Each entity in the Group determines its own functional currency and measures its transactions in its respective functional currency. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah terdekat, kecuali dinyatakan lain. All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Prinsip-prinsip Konsolidasian Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1 yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1, in which the Company maintains (direct or indirect) equity ownership of more than 50%. Laporan keuangan (konsolidasian) Entitas Anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. The (consolidated) financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. 16 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) Principles of Consolidation (continued) Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity. Seluruh laba rugi komprehensif Entitas Anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Total comprehensive income of a Subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Kelompok Usaha: • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a Subsidiary, it: KNP mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent entity, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent. • • • • • • • 17 derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss in the consolidated statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Kombinasi Bisnis Business Combinations Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi. Business combinations, if any, are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the Group elects whether it measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. If the business combination is achieved in stages, if any, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and gain or loss is recognized in profit or loss. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen menilai kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang diasumsikan. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash Generating Units (CGU) that are expected to give benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGU. 18 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Kombinasi Bisnis (lanjutan) Business Combinations (continued) Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan bagian dari UPK yang tersisa. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed and the portion of the CGU retained. Entitas Anak Asing Foreign Subsidiary Akun-akun dari satu entitas anak asing dijabarkan dari mata uang pelaporannya menjadi Rupiah dengan dasar sebagai berikut: The accounts of a foreign subsidiary are translated from its respective reporting currency into Rupiah on the following bases: a) Aset dan kewajiban, baik moneter maupun non-moneter, dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup; a) Assets and liabilities, both monetary and nonmonetary, are translated using the closing rate of exchange; b) Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau, bila memenuhi syarat, kurs rata-rata periode tersebut; dan b) Revenues and expenses are translated using transactions date exchange rate or, if applicable, the average rate for the period; and c) Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas sampai pelepasan investasi neto tersebut. c) The resulting exchange difference is presented in other comprehensive income as “Foreign Exchange Differences from Financial Statement Translation” in the equity section until disposal of the net investment. Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi, jika ada, termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai. The Group’s investment in associates is accounted for using the equity method. Associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and dividends received from the associate since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate, if any, is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment. 19 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investment in Associate (continued) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan porsi kepemilikan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. The consolidated statement of comprehensive income reflects the Group’s share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah bagian Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya. If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for and a liability is recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group. Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai, jika ada, berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi. After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment, if any, as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit or loss. 20 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Kas terdiri atas kas dan bank. Setara kas terutama merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. Dalam penyajian laporan arus kas konsolidasian, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas. Cash comprises cash on hand and in banks. Cash equivalents mostly represent short-term deposits with an original maturity period of three months or less at the time of placements, not restricted for use and readily convertible to cash, are subject to insignificant risk of changes in value, and not used as collateral for credit facility. When presenting consolidated statement of cash flows, overdrafts are included as a component of cash and cash equivalents and form an integral part of an entity’s cash management. Persediaan Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (movingaverage) untuk Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yaitu IDLK dan IFL, serta metode rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Entitas Anak lainnya. Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is calculated using the moving-average method for the Company and its certain Subsidiaries, which are IDLK and IFL, and the weighted-average method for its other Subsidiaries. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Net realizable value of inventories is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau kerugian penurunan nilai pasar persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan realisasi neto persediaan. The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical condition and net realizable value of the inventories. Beban Dibayar dimuka Prepaid Expenses Beban dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The longterm portion of prepaid expenses are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position. 21 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Aset Tetap Fixed Assets Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan sebagai properti investasi di masa depan tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”. Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”. The revised PSAK No. 16 prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but has not yet fulfilled the criteria set forth in PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment Property”. Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Adoption of the revised PSAK No. 16 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP awal diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 sebesar Rp7.699 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (Hak Guna Usaha or HGU), Building Usage Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) and Usage Rights (Hak Pakai or HP) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP are recognized as part of “Deferred Charges Net” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. In accordance with the transitional provision of ISAK No. 25, the unamortized balance of the initial legal costs in the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of “Deferred Charges Net” account in the consolidated statements of financial position prior to January 1, 2012 amounting to Rp7,699 were reclassified to “Fixed Assets” account and ceased to be amortized on January 1, 2012. Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi. Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to their working condition and to the location where they are intended to be used. Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation, amortization, and impairment losses, if the recognition criteria are met. 22 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued) Penyusutan atau amortisasi aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomi aset-aset tersebut sebagai berikut: Depreciation or amortization of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa 5 - 20 Land improvements 3 - 30 3 - 25 3-7 2 - 15 3 - 20 Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements Penilaian atas nilai tercatat aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment and possible impairment on its fair value when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable. Nilai tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in profit or loss when the item is derecognized. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan atau amortisasi dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. The asset residual values, useful lives and depreciation or amortization method are reviewed at each year end and adjusted prospectively, if necessary. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo, kecuali hak atas tanah tertentu disusutkan selama 62 tahun. Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the title of the land rights can be renewed/extended upon expiration, except for certain land rights depreciated over the period of 62 years. 23 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued) Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup, jika ada, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk dipergunakan. Constructions in-progress are stated at cost, including, if any, capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and the assets are ready for their intended use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait, jika ada. Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group and is depreciated over the remaining useful life of the related asset, if any. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diharuskan, Kelompok Usaha membuat estimasi dan jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss. 24 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued) Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dapat didukung oleh penilaian multiple atau indikator nilai wajar yang tersedia. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations could be corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset. Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. For assets excluding goodwill, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. 25 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued) Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal pelaporan. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets at the reporting dates. Aset Tidak Berwujud Intangible Asset Aset tidak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku. Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. Intangible asset with finite life is amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. Aset tidak berwujud Kelompok Usaha mewakili merek-merek untuk berbagai produk terkait dengan susu. Merek-merek tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaat yaitu 20 tahun. The Group’s intangible asset represents the brands for its various milk-related products. The brands are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years. Sewa Leases Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Revisi terhadap PSAK No. 30 ini menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”. The revised PSAK No. 30 prescribes separate classification of each element as finance lease or operating lease if lease comprises land and buildings. 26 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Sewa (lanjutan) Leases (continued) Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Adoption of the revised PSAK No. 30 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group. Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya pada tanggal pengakuan awal. The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee and the substance of the transaction rather than the form of the contract at inception date. Sewa Pembiayaan - Sebagai Lessee Finance Lease - as Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then, the leased assets are depreciated over their useful life. If not, then the capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term. Gain or loss on a sale and finance leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term. Sewa Operasi - Sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban di tahun berjalan pada operasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense in the current year operations using the straight-line method over the lease term. 27 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Beban Ditangguhkan Deferred Charges Biaya-biaya tertentu terutama terdiri atas biaya dan beban-beban lain sehubungan dengan biaya perpanjangan hak atas tanah yang ditangguhkan, yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Certain expenditures consisting primarily of costs and expenses relating to deferred land rights renewal cost, which benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method. These expenditures are presented in “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statement of financial position. Biaya Pinjaman Borrowing Costs Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. Revisi PSAK No. 26 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”. The revised PSAK No. 26 has no impact on the consolidated financial statements. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, jika ada, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana. Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, if any, are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use. Pendapatan dan Beban Revenue and Expenses Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai (PPN). Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value-added taxes (VAT). 28 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Pendapatan dan Beban (lanjutan) Kriteria spesifik berikut juga sebelum pendapatan diakui: harus SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Revenue and Expenses (continued) The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: dipenuhi Penjualan Barang dan Jasa Sale of Goods and Services Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan. Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products are recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Service income is recognized when the service is provided. Pendapatan/Beban Bunga Interest Income/Expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (EIR), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis). Perpajakan Taxation Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46 tersebut menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The revised PSAK No. 46 prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian, dengan disajikannya penyesuaian atas pajak penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya (tidak termasuk bunga dan penalti yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain) sebagai bagian dari beban pajak penghasilan. The initial adoption of the revised PSAK has an impact on the related disclosures in the consolidated financial statements, by presenting adjustments in respect of current and deferred income tax of the previous years (exclusive of interests and penalties, which are presented as part of other operating income or expenses) as part of the income tax expense. 29 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued) Pajak Kini Current Tax Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates. Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Taxable profit differs from profit as reported in the consolidated statement of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are non taxable or deductible. Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari: i. pengakuan awal goodwill; atau ii. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang; (1) bukan transaksi kombinasi bisnis; dan (2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from: i. the initial recognition of goodwill; or ii. an asset or liability in a transaction that is: (1) not a business combination; and (2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. 30 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued) Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan dan rugi pajak yang belum dikompensasi dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang: i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii. tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward benefits of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences and the carry forward benefits of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is: i. not a business combination; and ii. at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. Deferred tax liabilities are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. 31 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued) Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. PPN VAT Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: (i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan (ii) Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. (i) where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and (ii) receivables and payables that are stated with the amount of VAT included. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian. The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position. Provisi Provisions Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. 32 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Imbalan Kerja Karyawan Employee Benefits Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. PSAK No. 24 yang direvisi memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh diluar “koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh atas laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha kecuali untuk pengungkapan terkait. The revised PSAK No. 24 permits entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Group opted not to apply this method but to continuously use the previous actuarial gain/loss recognition method which falls outside the “corridor” as further disclosed below, the initial adoption of the revised PSAK No. 24 has no impact on the Group’s consolidated financial statements except for the related disclosures. Sesuai dengan PSAK No. 24, Kelompok Usaha membukukan penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. In accordance with PSAK No. 24, the Group recognizes provision for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Under the Labor Law, companies are required to pay separation, appreciation and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met. Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana disebutkan di atas, diestimasi berdasarkan penilaian aktuaria yang menggunakan metode Projected Unit Credit. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. The amounts of the above-mentioned required provisions are estimated based on the actuarial calculations using the Projected Unit Credit method. Provisions made pertaining to past service costs were deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straightline method over the expected average remaining service years of the qualified employees. 33 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Transactions with Related Parties Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi diuraikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010) sebagai berikut: The Company and Subsidiaries have transactions with related parties, as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010) as follows: (i) (i) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha jika orang tersebut: (i.1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (i.2) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (i.3) Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. A person or a close member of that person’s family is related to the Group if that person: (i.1) Has control or joint control over the Company; (i.2) Has significant influence over the Company; or (i.3) Is a member of the key management personnel of the Company or of a parent of the Company. (ii) An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (ii.1) The entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) Suatu entitas berelasi dengan Kelompok Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut: (ii.1) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (ii.3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (ii.5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan; (ii.6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (i); atau (ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin (i.1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). (ii.2) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (ii.3) Both entities are joint ventures of the same third party; (ii.4) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (ii.5) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company; (ii.6) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i); or (ii.7) A person identified in (i.1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). 34 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Transaksi (lanjutan) dengan AKUNTANSI Pihak-pihak PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Transactions with Related Parties (continued) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga. Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the Notes to the consolidated financial statements are third parties. Transaksi Restrukturisasi Sepengendali Restructuring Transactions Under Common Control antara Entitas among Entities Transaksi Restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Restructuring transactions among entities under common control are accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok Usaha atau entitas individual yang berada dalam Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode penyajian. Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai pengalihan dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Under PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the same Group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values as business combination using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred must be presented in such a manner as if the restructuring has occurred since the beginning of the period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized as a part of “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statement of financial position. 35 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Foreign Currency Transactions and Balances Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal tersebut, Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha. On January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which is different with the functional currency. At that date, the Group determined that its functional currency is the Rupiah, and therefore the initial adoption of the revised PSAK No. 10 has no impact on the Group’s financial reporting. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year. Pada tanggal 31 Desember 2012 nilai tukar yang digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (US$) sebesar Rp9.670 (angka penuh) (2011: Rp9.068 (angka penuh)). As of December 31, 2012, the rate of exchange used for United States Dollar (US$) was Rp9,670 (full amount) (2011: Rp9,068 (full amount)). Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS dianggap tidak signifikan. Transactions in foreign currencies other than US Dollar are not significant. Instrumen Keuangan Financial Instruments Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. PSAK No. 50 was revised to only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60. 36 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The revised PSAK No. 55 has no impact on the consolidated financial statements upon initial adoption, while the adoption of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 impacts the disclosures made in the consolidated financial statements. i. i. Aset Keuangan Financial Assets Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value. In the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs. Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang bukan usaha dan aset tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang. The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, accounts receivable - trade, accounts receivable - non-trade and other non-current assets - long-term receivables. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement • • Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the EIR method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired as well as through the amortization process. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. 37 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued) • • Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) The Group’s financial assets classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable trade, accounts receivable - non-trade and other non-current assets - long-term receivables. Aset keuangan Kelompok Usaha dalam klasifikasi pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang bukan usaha dan aset tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang. • Loans and receivables (continued) • Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale (AFS) financial assets Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam “Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual” sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif diakui sebagai pendapatan operasi lainnya. Pada saat ditentukan terjadi penurunan nilai, rugi kumulatif direklasifikasi dari “Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual” ke laba rugi sebagai “Beban Keuangan”. AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the “Unrealized Gains (Losses) on AFS Financial Assets” account until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income or expenses, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss as “Finance Expenses” and removed from the “Unrealized Gains (Losses) on AFS Financial Assets”. Kelompok Usaha mempunyai investasi jangka pendek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yaitu investasi dalam bentuk saham yang tercatat pada bursa efek. The Group has short-term investments in marketable securities classified as AFS financial assets which consist of investments in shares listed in the stock exchanges. 38 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets (continued) Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak memindahkan dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. A financial asset or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay. 39 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets (continued) Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in profit or loss. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 40 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) • • Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been realized or have been transferred to the Group. 41 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) • • ACCOUNTING • Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) Financial assets carried at amortized cost (continued) Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss. • Aset keuangan yang tersedia untuk dijual AFS financial assets Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost. Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba rugi, sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in other comprehensive income - is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss, increases in their fair value after impairment are recognized in equity. 42 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) • • Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan) AFS financial assets (continued) In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Finance Income” account in the consolidated statement of comprehensive income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi. ii. ACCOUNTING Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, and loans and borrowings. As at the consolidated statements of financial position dates, the Group’s financial liabilities were all classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. 43 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) ii. ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Liabilities (continued) Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts, utang usaha dan bukan usaha, beban akrual dan utang jangka panjang. The Group’s financial liabilities include shortterm bank loans and overdraft, trust receipts payable, accounts payable trade and nontrade, accrued expenses and long-term debts. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Laba atau rugi harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Penghentian pengakuan Derecognition Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. 44 and measurement The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts. Laba per Saham Dasar Basic Earnings per Share Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The revised PSAK establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Earnings per share are computed by dividing income for the year attributable to equity holders of the parent entity by the weighted average number of issued and fully paid shares during the year. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011. 45 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Informasi Segmen Segment Information Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sember daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masingmasing segmen terdapat dalam Catatan 30, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. For management purposes, the Group is organized into five operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 30, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information. Standar Akuntansi Revisi yang Telah Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku Amended Accounting Standards that Have Been Published but Not Yet Effective Standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha adalah PSAK No. 38 (Revisi 2012), ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. The amended and published accounting standard that is considered relevant to the financial reporting of the Group and effective as at January 1, 2013 is PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combination under Common Control”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. The revised PSAK prescribes accounting treatment for business combination among entities under common control. Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of the amended accounting standard on the consolidated financial statements. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the asset and liabilities affected in future periods. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. 46 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia adalah Rupiah. The functional currency of each of the entities under the Group is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered as well as source of financing. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Company and all its Subsidiaries in Indonesia is the Rupiah. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2. The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual Allowance for Impairment Losses Receivables - Individual Assessments Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.228.600 (2011: Rp2.261.196). Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 6. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 was Rp2,228,600 (2011: Rp2,261,196). Further details are disclosed in Note 6. 47 on Trade The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak Claims for Tax Refund and Tax Assessments Under Appeal Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp28.965 (2011: Rp51.790). Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 15. Based on tax regulations currently enacted, the management judges if the amounts recorded under claims for tax refund account are recoverable from and refundable by the Tax Office. The carrying amount of the Group’s claims for tax refund and tax assessments under appeal as of December 31, 2012 was Rp28,965 (2011: Rp51,790). Further explanations regarding this account are provided in Note 15. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Allowance for Impairment Losses Receivables - Collective Assessments Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. 48 on Trade The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif (lanjutan) Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables - Collective Assessments (continued) Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.228.600 (2011: Rp2.261.196). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. The Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 was Rp2,228,600 (2011: Rp2,261,196). Further details are disclosed in Note 6. Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. The determination of the Group’s cost for pension and employee benefits liabilities depends on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto tahunan, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan, umur pensiun, dan referensi tingkat kecacatan dan kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Those assumptions include, among others, annual discount rate, future annual salary increase rate, resignation rate, retirement age, and disability and mortality rate reference. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in profit or loss when they occur. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.016.291 (2011: Rp815.604). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2012 was Rp1,016,291 (2011: Rp815,604). Further details are disclosed in Note 17. Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunan atau kenaikan pada imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar Rp11.212 dan Rp12.168 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: masing-masing Rp6.884 dan Rp8.015). An increase/decrease of one percent in the annual discount rate will decrease/increase the net employee benefit expense or net employee benefit liability by Rp11,212 and Rp12,168, respectively, for the year ended December 31, 2012 (2011: Rp6,884 and Rp8,015, respectively). 49 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap antara 2 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.839.756 (2011: Rp2.590.036). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 30 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2012 was Rp3,839,756 (2011: Rp2,590,036). Further details are disclosed in Note 9. Instrumen Keuangan Financial Instruments Kelompok Usaha mencatat aset keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi Kelompok Usaha. The Group carries certain financial assets at fair values, which require the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets would directly affect the Group’s profit or loss. Nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp21.280 (2011: Rp17.280). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32. The carrying amounts of AFS financial assets carried at fair values in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2012 was Rp21,280 (2011: Rp17,280). Further details are disclosed in Note 32. Pajak Penghasilan Income Tax Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant estimate is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the final tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp62.050 (2011: Rp180.994). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2012 was Rp62,050 (2011: Rp180,994). Further details are disclosed in Note 15. 50 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan dan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.812.887 (2011: Rp1.629.883). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. The carrying amount of the Group’s inventories after allowance for decline in market values and obsolescence of inventories as of December 31, 2012 was Rp1,812,887 (2011: Rp1,629,883). Further details are disclosed in Note 7. Amortisasi Aset tidak Berwujud Amortization of Intangible Asset Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat merek-merek yang berhubungan dengan berbagai produk terkait dengan susu. Estimasi umur manfaat merek-merek tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun, terdapat kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan estimasi pada faktor-faktor yang disebutkan diatas. Jumlah dan waktu pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomi merek-merek Kelompok Usaha akan meningkatkan pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai aset tidak berwujud. The Group estimates the useful life of the brands for its various milk-related products. The estimated useful life of the brands are reviewed annually and are updated if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in those estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful life of the Group’s brands would increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible asset. Nilai tercatat aset tidak berwujud Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.065.195 (2011: Rp2.198.433). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. The net carrying amount of the Group’s intangible asset as of December 31, 2012 was Rp2,065,195 (2011: Rp2,198,433). Further details are disclosed in Note 10. 51 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 10. The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes, which are the key assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU, are further explained in Note 10. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap, goodwill dan aset tidak berwujud yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai tercatat neto aset tetap, goodwill dan aset tidak berwujud Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp7.328.981 (2011: Rp6.212.499). Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets, goodwill and intangible asset presented in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011. The net carrying amount of the Group’s fixed assets, goodwill and intangible asset as of December 31, 2012 was Rp7,328,981 (2011: Rp6,212,499). 52 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KAS DAN SETARA KAS 4. Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas terdiri dari: 2012 Kas Kas di bank Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Mega Tbk (Mega) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) PT Bank UOB Indonesia (UOB) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Dalam mata uang asing (Catatan 35) BCA Citibank, N.A., cabang Jakarta (Citibank) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Total kas di bank Setara kas - deposito berjangka Dalam Rupiah Mega Panin CIMB Niaga PT Bank Danamon Indonesia Tbk UOB ICBC PT Bank International Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Dalam mata uang asing (Catatan 35) ICBC CIMB Niaga UOB Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) CASH AND CASH EQUIVALENTS 2011 3.230 2.435 296.370 254.613 167.104 692.145 29.949 22.551 4.219 8.351 21.420 3.856 3.518 10 35.865 262.963 13.190 17.071 151.077 272.542 27.586 79.111 12.129 11.493 832.413 1.554.720 Cash Cash in banks In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Mega Tbk (Mega) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) PT Bank UOB Indonesia (UOB) Others (each below Rp20,000) In foreign currencies (Note 35) BCA Citibank, N.A., Jakarta branch (Citibank) Others (each below Rp20,000) Total cash in banks Cash equivalents - time deposits In Rupiah Mega Panin CIMB Niaga PT Bank Danamon Indonesia Tbk UOB ICBC PT Bank International IndonesiaTbk 2.100.000 621.500 325.000 1.500.000 100.000 500.000 305.000 290.000 275.000 300.000 250.000 165.000 200.000 11.150 12.777 367.460 145.050 43.515 - - 712 Total deposito berjangka 4.648.675 2.863.489 Total time deposits Total 5.484.318 4.420.644 Total 53 Others (each below Rp20,000) In foreign currencies (Note 35) ICBC CIMB Niaga UOB Others (each below Rp20,000) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offered rate from each bank. The range of annual interest rates of the time deposits is as follows: Rekening di bank memiliki tingkat suku bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank. Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Mata uang asing 2011 3,25% - 7,50% 0,50% - 4,50% As of December 31, 2012 and 2011, there are no balances of cash and cash equivalents with related parties. INVESTASI JANGKA PENDEK 5. PIUTANG USAHA 6. 2012 Dalam mata uang asing (Catatan 35) Procter & Gamble Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000 ) ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE Accounts receivable - trade consist of: Piutang usaha terdiri dari: Pihak Ketiga Dalam Rupiah PT Alamjaya Wirasentosa PT Unilever Indonesia Tbk PT Intiboga Mandiri PT Mahameru Mitra Makmur PT Kembar Putra Makmur Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000 ) SHORT-TERM INVESTMENTS Short-term investments pertain to investments in shares listed in the stock exchange, mainly shares of PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, which are classified as AFS financial assets. Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam bentuk saham yang tercatat pada bursa efek terutama saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, yang dikelompokkan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. 6. Rupiah Foreign currencies 5,00% - 8,50% 0,20% - 4,50% Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo kas dan setara kas dengan pihak berelasi. 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011 60.500 45.750 40.230 31.333 22.362 48.634 33.663 39.567 30.287 18.833 283.922 276.120 65.421 105.020 Third Parties In Rupiah PT Alamjaya Wirasentosa PT Unilever Indonesia Tbk PT Intiboga Mandiri PT Mahameru Mitra Makmur PT Kembar Putra Makmur Others (each below Rp20,000) In foreign currencies (Note 35) Procter & Gamble 93.030 86.934 Others (each below Rp20,000) Total - Pihak Ketiga Penyisihan atas kerugian penurunan nilai secara individual 642.548 639.058 Total - Third Parties Allowance for individual impairment losses Pihak Ketiga - Neto 642.371 638.191 Third Parties - Net Pihak Berelasi (Catatan 31) Dalam Rupiah Dalam mata uang asing (Catatan 35) 1.400.759 185.293 1.411.659 210.479 Related Parties (Note 31) In Rupiah In foreign currencies (Note 35) Total - Pihak Berelasi 1.586.052 1.622.138 Total - Related Parties Total 2.228.423 2.260.329 Total (177) 54 (867) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued) Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan pada Catatan 31. The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Note 31. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of accounts receivable - trade is as follows: 2012 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Telah jatuh tempo dan/atau mengalami penurunan nilai secara individual Total 2011 1.998.052 1.997.825 Neither past due nor impaired 153.773 10.468 43.755 22.375 161.352 32.068 37.850 31.234 Past due but not impaired: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days 177 867 Past due and/or individual impaired 2.228.600 2.261.196 Total An analysis of the movements in the balance of allowance for impairment losses on trade receivables is as follows: Analisis mutasi saldo penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011 Saldo awal Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan dan penghapusan selama tahun berjalan 867 3.721 - 222 (690) Saldo akhir 177 (3.076) 867 Beginning balance Addition (deduction): Provisions during the year Reversal and write-offs during the year Ending balance Lihat Catatan 33 mengenai risiko kredit piutang usaha. See Note 33 for the credit risk on trade receivables. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang. Management is of the opinion that the above allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover possible losses from the non-collection of accounts. Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan pada tanggal pelaporan. Accounts receivable - trade are not pledged as collateral as at the reporting dates. 55 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Inventories consist of: Persediaan terdiri dari: 2012 2011 566.297 91.202 420.556 70.158 Finished goods Work in-process 827.630 905.087 156.313 189.375 129.120 121.924 Raw and packaging materials Fuel, general supplies, spare parts and others Inventories in transit Sub-total Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan 1.830.817 1.646.845 Neto 1.812.887 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan kemasan Bahan bakar, perlengkapan umum suku cadang dan lainnya Persediaan dalam perjalanan (17.930 ) 2012 Saldo akhir Net An analysis of the movements in the balance of allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is as follows: Analisis perubahan saldo penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan (16.962 ) 1.629.883 Sub-total Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories 2011 16.962 14.004 34.891 37.724 (33.923 ) (34.766 ) 17.930 16.962 Beginning balance Addition (deduction): Provisions during the year Reversal during the year Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan. Based on a review of the market prices and physical conditions of the inventories as at the reporting dates, management believes that the above allowance is adequate to cover any possible losses from obsolescence and decline in market values inventories. Pemulihan penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan tersebut di atas telah diakui karena terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga. The above reversal of allowance for decline in market values of inventories was recognized in view of the sale of the related finished goods to third parties. Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp1.962.305 (2011: Rp1.676.490), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 31). As of December 31, 2012, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under a policy package with insurance coverage totaling Rp1,962,305 (2011: Rp1,676,490), which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks (Note 31). Tidak ada persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan atas liabilitas pada tanggal pelaporan. There is no inventory pledged as security for liability as at the reporting dates. 56 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UANG MUKA DAN JAMINAN 8. ADVANCES AND DEPOSITS Advances and deposits mainly represent advances to suppliers and deposits for purchases of imported raw materials. Uang muka dan jaminan terutama merupakan uang muka pemasok dan jaminan atas pembelian bahan baku impor. 9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS Fixed assets consist of: Aset tetap terdiri dari: 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa Aset dalam penyelesaian Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance 365.642 5.479 - 46.603 417.724 947.746 130.892 4.321 352.045 1.426.362 3.074.962 303.046 15.830 360.630 3.722.808 120.336 20.015 5.225 558 135.684 259.398 44.892 13.597 8.887 299.580 3.192 32 78 - 3.146 222.642 1.021.389 - 4.993.918 1.525.745 39.051 (761.024 ) 7.699 Carrying Value Land rights and land improvements 483.007 Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements Constructions inprogress 6.488.311 Total Carrying Value Accumulated Depreciation and Amortization Land rights and land improvements 12.351 1.704 - - 14.055 405.168 53.923 479 - 458.612 1.695.969 182.377 13.204 - 1.865.142 95.335 10.316 5.702 - 99.949 192.510 28.577 12.980 - 208.107 2.549 219 78 - 2.690 Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements 2.648.555 Total Accumulated Depreciation and Amortization 3.839.756 Net Book Value Total Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 2.403.882 Nilai Buku Neto 2.590.036 277.116 32.443 57 - The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa Aset dalam penyelesaian Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance 314.950 26.434 - 24.258 365.642 909.159 12.882 418 26.123 947.746 2.837.599 140.756 11.133 107.740 3.074.962 118.912 7.342 6.448 530 120.336 227.196 35.131 8.386 5.457 259.398 3.056 - 43 179 3.192 70.656 293.133 - 4.481.528 515.678 26.428 (141.147 ) 23.140 Carrying Value Land rights and land improvements 222.642 Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements Constructions inprogress 4.993.918 Total Carrying Value Accumulated Depreciation and Amortization Land rights and land improvements 10.823 1.528 - - 12.351 356.860 48.588 280 - 405.168 1.536.522 170.155 10.708 - 1.695.969 92.374 9.231 6.270 - 95.335 177.988 22.858 8.336 - 192.510 2.373 214 38 - 2.549 Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements 2.403.882 Total Accumulated Depreciation and Amortization 2.590.036 Net Book Value Total Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 2.176.940 Nilai Buku Neto 2.304.588 252.574 25.632 - The analysis of the gain on sale of fixed assets is as follows: Analisis laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 2011 Penerimaan dari penjualan Nilai buku neto dari aset tetap yang dijual 3.599 Laba atas penjualan aset tetap 3.099 (500 ) 58 3.980 (572 ) 3.408 Proceeds from sales Net book value of fixed assets sold Gain on sale of fixed assets The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Constructions in-progress consist of: Aset dalam penyelesaian terdiri dari: 2012 Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion Sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Jumlah Tercatat/ Carrying Amount Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 84% - 99% 17.928 2013 8% - 95% 11% - 99% 155.755 308.325 2013 2013 4% - 99% 999 2013 Total 483.007 Land improvements Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Total 2011 Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion Sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Jumlah Tercatat/ Carrying Amount Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 24% - 99% 9.204 2012 12% - 95% 1% - 95% 113.572 98.885 2012 2012 25% - 95% 981 2012 Total 222.642 Land improvements Buildings, structures and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Total Aset tetap termasuk mesin-mesin tertentu yang diperoleh oleh IDLK yang pembayarannya melalui angsuran atas utang jangka panjang (Catatan 16). Nilai tercatat mesin-mesin tersebut adalah sejumlah Rp67.428 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp58.727). Fixed assets include certain machineries acquired by IDLK under long-term installment payables (Note 16). The carrying amount of such machineries amounted to Rp67,428 as of December 31, 2012 (2011: Rp58,727). Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi oleh Entitas Anak tertentu ke aset tetap sebesar Rp16.958 (2011: Rp1.942) dengan tingkat kapitalisasi berkisar antara 1,65% sampai dengan 7,87% (2011: 0,51% sampai dengan 5,80%). During the year ended December 31, 2012, the total borrowing costs capitalized by certain Subsidiaries to fixed assets amounted to Rp16,958 (2011: Rp1,942) using capitalization rates ranging from 1.65% to 7.87% (2011: 0.51% to 5.80%). 59 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET TETAP (lanjutan) 9. Penyusutan dan amortisasi dibebankan operasi sebagai bagian dari: FIXED ASSETS (continued) Depreciation and amortization expenses were charged to operations as part of: pada 2012 2011 246.313 225.265 Beban penjualan dan distribusi 9.336 9.329 Beban umum dan administrasi 21.467 17.980 Cost of goods sold Selling and distribution expenses General and administrative expenses 277.116 252.574 Total Beban pokok penjualan Total Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan terutama terdiri dari (i) bangunan, struktur dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan peralatan; dan (iii) alat-alat transportasi dengan nilai perolehan sebesar Rp847.880. As at December 31, 2012, the Group’s fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized mainly consist of (i) building, structures and improvements; (ii) machinery and equipment; and (iii) transportation equipment with acquisition cost amounting to Rp847,880. Jenis kepemilikan hak atas tanah Kelompok Usaha seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2069. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. The Group’s titles of ownership on its land rights are all in the form of HGB. These land rights have remaining terms expiring at various dates from 2013 to 2069. Management is of the opinion that the terms of these land rights can be renewed/extended upon their expiration. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp7.995.290 (2011: Rp6.641.666), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 31). As of December 31, 2012, the fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks under a policy package with insurance coverage totaling Rp7,995,290 (2011: Rp6,641,666), which, in management’s opinion, is adequate to cover possible losses that may arise from the said insured risks (Note 31). Aset yang tidak digunakan dalam operasi dengan nilai tercatat sebesar Rp42.007 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp40.537) disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Assets not used in operations with carrying amount of Rp42,007 as of December 31, 2012 (2011: Rp40,537) are presented as part of “Other Noncurrent Assets” account in the consolidated statement of financial position. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap. Management is of the opinion that the carrying value of all fixed assets are fully recoverable, and, hence, no write down for impairment in fixed assets value is necessary. Tidak ada aset tetap yang dijaminkan pada tanggal pelaporan. There are no fixed assets used as collateral as at the reporting dates. 60 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD 10. GOODWILL AND INTANGIBLE ASSET Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp1.424.030. The balance of goodwill as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp1,424,030, respectively. Seperti diungkapkan pada Catatan 2, Kelompok Usaha melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian. As disclosed in Note 2, the Group performed impairment test on its goodwill reported in the consolidated statement of financial position. Goodwill tersebut dialokasikan ke IDLK sebagai UPK untuk pengujian penurunan nilai yang dilakukan setiap tahun bila ada indikasi penurunan nilai goodwill pada tanggal-tanggal pelaporan. Such goodwill was allocated to IDLK as CGU for impairment testing, which is performed annually as well as if there is indication of goodwill impairment as at reporting dates. Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal-tanggal pelaporan, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya. Ringkasan dari pengujian penurunan nilai goodwill di atas diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut. There was no impairment loss recognized as at reporting dates as the recoverable amounts of the goodwill stated above exceed its respective carrying values. The summary of impairment testing on the above-mentioned goodwill is disclosed in the succeeding paragraphs. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan ditentukan berdasarkan “nilai pakai” (value in use) dengan menggunakan metode arus kas yang didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan: For impairment testing purposes, the recoverable amounts of the goodwill allocated was determined based on “value in use” using discounted cash flow method. The following is a summary of key assumptions used: 2012 Tingkat diskonto Tingkat pertumbuhan 2011 10,24% 4,00% 10,89% 4,00% Discount rate Terminal growth rate Arus kas setelah periode yang dicakup dalam proyeksi diekstrapolasi menggunakan estimasi tingkat pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat diskonto yang diterapkan pada proyeksi arus kas dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal dari masing-masing UPK. Tingkat pertumbuhan yang digunakan tidak melebihi tingkat rata-rata pertumbuhan jangka panjang pada industri di negara tempat entitas beroperasi. The cash flows beyond the projected periods are extrapolated using the estimated terminal growth rate indicated above. The discount rate applied to the cash flow projections is derived from the weighted average cost of capital of the respective CGU. The terminal growth rate used does not exceed the long-term average growth rate of the industry in the country where the entities operate. Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat alasan yang memungkinkan asumsi utama di atas untuk berubah sehingga menyebabkan nilai tercatat goodwill menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material. Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there is no reason for possible change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of goodwill to materially exceed its respective recoverable value. 61 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan) 10. GOODWILL (continued) AND INTANGIBLE ASSET An analysis of intangible asset movements is as follows: Analisis mutasi saldo aset tidak berwujud adalah sebagai berikut: 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Akumulasi Amortisasi 2.664.767 466.334 Nilai Buku Neto 2.198.433 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions 133.238 - Saldo Akhir/ Ending Balance 2.664.767 599.572 Carrying Value Accumulated Amortization 2.065.195 Net Book Value 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Akumulasi Amortisasi 2.664.767 333.096 Nilai Buku Neto 2.331.671 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions 133.238 - JANGKA PENDEK DAN 2.198.433 Net Book Value Short-term bank loans and overdraft consist of: Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/Maximum Credit Facility Limit Dalam Rupiah Perusahaan BCA Pinjaman Berjangka Pinjaman Berjangka Money Market Cerukan Mandiri Modal Kerja Carrying Value Accumulated Amortization 11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT Utang bank jangka pendek dan cerukan terdiri dari: 2012 2.664.767 466.334 The intangible asset, which arose in connection with the acquisition of Drayton, consists of the brand names of the products produced by IDLK. The brand names are, among others, Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima, Kremer and Indoeskrim. Aset tidak berwujud, yang timbul sehubungan dengan transaksi akuisisi Drayton terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh IDLK. Merek-merek tersebut di antaranya adalah Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima, Kremer dan Indoeskrim. 11. UTANG BANK CERUKAN Saldo Akhir/ Ending Balance Jumlah/Amount 2011 2012 2011 In Rupiah Company BCA 225.000 700.000 - 225.000 475.000 22.000 - - - 140.000 140.000 70.000 70.000 62 Time Loan Money Market Time Loan Overdraft Mandiri Working Capital The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) DAN 11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT (continued) Utang bank jangka pendek dan cerukan terdiri dari (lanjutan): Short-term bank loans and overdraft consist of (continued): Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/Maximum Credit Facility Limit 2012 Dalam Rupiah (lanjutan) Entitas Anak BCA Pinjaman Berjangka Cerukan Dalam Mata Uang Asing Perusahaan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (BTMU) (1), *) Modal Kerja Citibank (2) *) Modal Kerja Entitas Anak BTMU (1), *) Modal Kerja Jumlah/Amount 2011 2012 2011 In Rupiah (continued) Subsidiaries BCA 215.000 182.500 185.000 182.500 205.000 125.396 80.000 42.851 Time Loan Overdraft US$30.000.000 US$30.000.000 - - US$30.000.000 - In foreign currency Company The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch (BTMU) (1), *) Working Capital Citibank (2) *) Working Capital - - Subsidiaries BTMU (1), *) Working Capital 400.396 417.851 Total US$30.000.000 - Total Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas pinjaman ini diperoleh Perusahaan dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$30.000.000 (2011: US$30.000.000) dan IDLK dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$30.000.000 (2011: nihil). Fasilitas pinjaman tersebut dapat ditarik dalam bentuk utang trust receipts dan/atau pinjaman modal kerja. (2) Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas ini merupakan fasilitas gabungan dengan Kelompok Usaha ISM. ) * Fasilitas pinjaman ini merupakan fasilitas pinjaman dalam mata uang Dolar AS namun dapat ditarik dalam mata uang Rupiah. (1) As of December 31, 2012, these credit facilities are available to the Company with maximum credit limit of US$30,000,000 (2011: US$30,000,000) and to IDLK with maximum credit limit of US$30,000,000 (2011: nil). The said credit facilities can be withdrawn as trust receipts payable and/or working capital loan. (2) As of December 31, 2011, this facility represents joint facility with ISM Group. Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka pendek dan cerukan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The details of the maturities and collateral related to short-term bank loans and overdraft facilities as of December 31, 2012 are as follows: (1) ) * This credit facility is denominated in US Dollar currency but can be drawn down in Rupiah. 63 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) DAN 11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT (continued) Jatuh tempo/Maturity Dalam Rupiah Perusahaan BCA Pinjaman Berjangka Pinjaman Berjangka Money Market Cerukan Mandiri Modal Kerja Jaminan/Collateral Juli 2013/July 2013 Tanpa jaminan/Unsecured Juli 2013/July 2013 Juli 2013/July 2013 Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured Juni 2013/June 2013 Tanpa jaminan/Unsecured Entitas Anak BCA Pinjaman Berjangka Cerukan Dalam Mata Uang Asing Perusahaan BTMU Modal Kerja Entitas Anak BTMU Modal Kerja Subsidiaries BCA April - Juli 2013/ April - July 2013 Juli 2013/July 2013 Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured Juni 2013/June 2013 Juni 2013/June 2013 Rupiah Time Loan Overdraft Tanpa jaminan/Unsecured In foreign currency Company BTMU Working Capital Tanpa jaminan/Unsecured Subsidiaries BTMU Working Capital The range at annual interest rates of the short-term bank loans and overdraft is as follows: Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut: Mata Uang In Rupiah Company BCA Time Loan Money Market Time Loan Overdraft Mandiri Working Capital 2012 2011 8,00% - 8,50% 8,50% - 9,71% Currency Denomination Rupiah Metode pembayaran utang bank jangka pendek adalah pelunasan pada saat jatuh tempo tetapi dapat diperpanjang dengan persetujuan bank. The payment method of the short-term loans is payment at maturity date but can be rolled over subject to the approval of the banks. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank kreditur sehubungan dengan transaksitransaksi yang mencakup jumlah yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap bank kreditur, seperti, antara lain, penggabungan usaha atau akuisisi, investasi dalam saham, penjualan, penjaminan atau pengalihan aset, pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak sama jika dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan kepemilikan mayoritas. Under the terms of the loan agreements, the Company and Subsidiaries as debtor are required to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the creditor banks with respect to transactions involving amounts that exceed certain thresholds agreed with each creditor bank, such as, among others, mergers or acquisitions, equity investments, sale, pledge or transfer of its assets, granting of loans to third parties, engaging in non-arm’s length transactions and change in majority ownership. Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman. As of December 31, 2012 and 2011, the Group has complied with all existing loan covenants. 64 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 12. UTANG TRUST RECEIPTS 12. TRUST RECEIPTS PAYABLE Utang trust receipts terdiri dari: Trust receipts payable consist of: 2012 Dalam mata uang asing (Catatan 35) BTMU US$9.815.272 (2011: US$5.054.925) PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) US$8.763.496 (2011: US$18.185.462) Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) US$265.965 Total 2011 94.914 45.838 84.743 164.906 2.572 - In foreign currency (Note 35) BTMU US$9,815,272 (2011: US$5,054,925) PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) US$8,763,496 (2011: US$18,185,462) Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) US$265,965 182.229 210.744 Total Utang trust receipts kepada bank-bank di atas berkaitan dengan impor bahan baku yang diterbitkan dan diberikan kepada Divisi Kemasan Perusahaan dan IDLK oleh bank-bank di atas. Utang trust receipts tersebut merupakan penarikan dalam Rupiah dan Dolar AS atas fasilitas pinjaman yang diperoleh sebagaimana dijelaskan di bawah. The trust receipts payable to the above banks relate to the importations of raw materials, which were released and delivered to the Company’s Packaging Division and IDLK in trust by the above banks. The above trust receipts payable represent outstanding drawdowns denominated in Rupiah and US Dollar from the related credit facilities obtained as discussed below. Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang trust receipts adalah sebagai berikut: The range of annual interest rates of the trust receipts payable is as follows: Mata Uang Dolar AS 2012 2011 1,70% - 2,75% 1,60% - 2,75% Currency Denomination US Dollar Utang trust receipts pada tanggal 31 Desember 2012 akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di bulan Januari sampai dengan April 2013. The trust receipts payable as of December 31, 2012 are maturing on various dates during the months of January up to April 2013. Seluruh utang trust receipts adalah tanpa jaminan. All the trust receipts payable are unsecured. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, seluruh utang trust receipts yang telah jatuh tempo seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya telah diselesaikan. As of the date of the completion of the consolidated financial statements, all trust receipts payable that have matured as mentioned in the preceding paragraph have been settled. 65 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 12. UTANG TRUST RECEIPTS (lanjutan) 12. TRUST RECEIPTS PAYABLE (continued) Relative to the above, the details of the existing trust receipts facilities obtained by the Company and its Subsidiaries and their respective maximum trust receipts facility amounts (all in US Dollar) are as follows: Sebagaimana dijelaskan di atas, rincian fasilitas utang trust receipts yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlah maksimum fasilitas utang trust receipts (seluruhnya dalam Dolar AS) adalah sebagai berikut: 2012 BTMU *) ANZ SCBI Mandiri Total 2011 60.000.000 40.000.000 20.000.000 11.000.000 30.000.000 40.000.000 20.000.000 - BTMU *) ANZ SCBI Mandiri 131.000.000 90.000.000 Total *) lihat Catatan 11 mengenai fasilitas pinjaman gabungan/refer to Note 11 related to joint credit facility Fasilitas-fasilitas trust receipts di atas dapat diambil dalam mata uang Rupiah dan/atau Dolar AS. All of the above trust receipts facilities are available for drawdown either in Rupiah and/or US Dollar denominations. 13. UTANG USAHA 13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE Accounts payable - trade consist of: Utang usaha terdiri dari: 2012 Pihak Ketiga Dalam Rupiah PT Fajar Surya Wisesa Tbk PT Wira Pamungkas Pariwara Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000 ) Dalam mata uang asing (Catatan 35) Amberston Pte., Ltd. PT Permata Dunia Sukses Utama PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT Tetra Pak Indonesia PT Sugar Labinta Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000 ) Total - Pihak Ketiga Pihak Berelasi (Catatan 31) Dalam Rupiah Total 2011 95.693 20.242 100.407 9.656 Third Parties In Rupiah PT Fajar Surya Wisesa Tbk PT Wira Pamungkas Pariwara 499.010 418.358 Others (each below Rp20,000) 181.539 34.681 158.634 25.441 28.132 23.500 21.581 15.388 14.440 21.390 In foreign currencies (Note 35) Amberston Pte., Ltd. PT Permata Dunia Sukses Utama PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT Tetra Pak Indonesia PT Sugar Labinta 288.967 202.977 Others (each below Rp20,000) 1.193.345 966.691 Total - Third Parties 391.835 307.376 Related Parties (Note 31) In Rupiah 1.585.180 1.274.067 Total 66 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE (continued) The aging analysis of accounts payable - trade is as follows: Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011 Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 1.306.399 1.154.782 241.295 22.157 2.103 13.226 114.674 1.036 45 3.530 Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Utang Usaha 1.585.180 1.274.067 Accounts Payable - Trade Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 31. The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Note 31. Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya mempunyai syarat pembayaran antara 7 hari sampai dengan 60 hari. Trade payables are unsecured, non-interest bearing and generally on 7 days to 60 days terms of payment. 14. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK 14. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Beban akrual Accrued Expenses Beban akrual terdiri dari: Accrued expenses consist of: 2012 2011 Iklan dan promosi Beban penjualan Utilitas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000 ) 494.183 234.123 35.604 367.060 181.372 28.472 Advertising and promotions Marketing overhead Utilities 83.019 45.024 Others (each below Rp20,000) Total 846.929 621.928 Total Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability Akun ini terutama terdiri dari beban gaji, tunjangan dan bonus karyawan. This account mainly consists salaries, benefits and bonuses. 67 of employees’ The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN a. 15. TAXATION Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes consist of: Pajak dibayar dimuka terdiri dari: 2012 b. 2011 PPN - neto Pajak lain-lain 15.098 - 177 33 VAT - net Other taxes Total 15.098 210 Total Utang pajak b. Taxes payable Taxes payable consist of: Utang pajak terdiri dari: 2012 c. Prepaid taxes 2011 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25/29 PPN - neto Pajak lain-lain 6.546 10.578 62.050 6.591 1 5.545 9.879 180.994 29.832 1 Income taxes Article 21 Article 23/26 Article 25/29 VAT - net Other taxes Total 85.766 226.251 Total Rekonsiliasi fiskal c. The reconciliation between income before tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows: Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi laba sebelum pajak Entitas Anak Eliminasi Laba sebelum pajak Perusahaan Fiscal reconciliation 2011 3.027.190 (227.798 ) 64.286 2.863.678 68 2.744.910 (188.338 ) 97.085 2.653.657 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Less income before tax of Subsidiaries Elimination Income before tax attributable to the Company The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 15. TAXATION (continued) Rekonsiliasi fiskal (lanjutan) c. The reconciliation between income before tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows (continued): Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut (lanjutan): 2012 Laba sebelum pajak Perusahaan (lanjutan) Ditambah (dikurangi): Beda temporer (terutama terdiri dari perbedaan penyusutan antara perpajakan dan komersial serta penyisihan untuk liabilitas imbalan kerja karyawan) Beda tetap (terutama terdiri dari beban kesejahteraan karyawan, representasi dan sumbangan) Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Estimasi Laba Kena Pajak – Perusahaan 2011 2.863.678 2.653.657 166.253 109.810 61.406 53.717 (227.191 ) (228.214 ) 2.588.970 2.864.146 Income before tax attributable to the Company (continued) Add (deduct): Temporary differences (mainly consisting of the excess of tax over book depreciation and provision for liabilities for employee benefits) Permanent differences (mainly consisting of employee benefits, representations and donations) Income already subjected to final tax Estimated Taxable Income – Company The amounts of the Company’s taxable income and current income tax expense for 2012, as stated in the foregoing, and the related income tax payable will be reported by the Company in its 2012 annual income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office. Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2012 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2012 ke Kantor Pajak. d. Fiscal reconciliation (continued) Manfaat (beban) pajak penghasilan d. Income tax benefit (expense) The current income tax benefit (expense) is as follows: Manfaat (beban) pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Beban pajak penghasilan - kini Perusahaan Entitas Anak 716.037 98.305 647.243 89.044 Income tax expense - current Company Subsidiaries Total 814.342 736.287 Total Deduct : Dikurangi : Pajak penghasilan dibayar dimuka Perusahaan Entitas Anak 670.833 110.371 520.005 140.571 Prepayments of income tax Company Subsidiaries Total 781.204 660.576 Total 69 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Manfaat (lanjutan) (beban) 15. TAXATION (continued) pajak penghasilan d. Income tax benefit (expense) (continued) The current income tax benefit (expense) is as follows (continued): Manfaat (beban) pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut (lanjutan): 2012 2011 Estimasi utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas Anak 45.204 12.154 127.238 263 Estimated corporate income tax payable Company Subsidiaries Total 57.358 127.501 Total Estimasi restitusi pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak 24.220 51.790 Estimated claims for income tax refund - current Company Subsidiaries Total 24.220 51.790 Total Permohonan restitusi pajak penghasilan, terutama dari pajak penghasilan badan, pada tanggal 31 Desember 2012, sejumlah Rp28.965 (2011: Rp51.790) disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, permohonan restitusi pajak penghasilan IDLK untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp47.030, masih dalam proses pemeriksaan oleh kantor pajak dan disajikan sebagai bagian “Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Request for claims for tax refund, mainly for corporate income tax, as of December 31, 2012, totaling Rp28,965 (2011: Rp51,790) are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position. Up to the date of the independent auditors’ report, request for claims for tax refund of IDLK for fiscal year 2011 amounting to Rp47,030 are still under the assessment process by the Tax Office and presented as part of “Accounts Receivable Non-trade - Third Parties” in the consolidated statement of financial position. Rincian beban (manfaat) pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Details of income tax expense (benefit) reported in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2012 Pajak penghasilan badan: Kini Tangguhan Tahun berjalan Penyesuaian atas tahun lalu Beban Pajak Penghasilan - Neto per Laporan Laba Rugi Komperehensif Konsolidasian 2011 814.342 736.287 (78.579) (57.742) 9.056 - Corporate income tax: Current Deferred Current year Adjustment in respect of the previous year 678.545 Income Tax Expense - Net per Consolidated Statements of Comprehensive Income 744.819 70 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 15. TAXATION (continued) Hasil pemeriksaan pajak e. Tax assessment result Pada tahun 2011, Kelompok Usaha menerima berbagai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) terkait penambahan liabilitas pajak dan beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) terkait dengan restitusi pajak. In 2011, the Group received various tax underpayment assessment letters (SKPKB) regarding additional tax liabilities as well as several tax assessment letters (SKPLB) regarding its tax overpayment claims. Pada bulan September 2009, IMM (sekarang merupakan salah satu divisi dari Perusahaan) menerima surat ketetapan pajak dari kantor pajak sehubungan dengan kurang bayar PPN untuk periode pajak Oktober sampai Desember 2005 termasuk denda dan bunga sebesar Rp16.192. Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut tetapi tidak setuju dengan hasil pemeriksaan tersebut dan mengajukan keberatan atas surat keputusan tersebut ke kantor pajak. Pada bulan Oktober 2010, Kantor Pajak menolak sebagian besar keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dan menyetujui untuk mengurangi kekurangan pembayaran pajak tersebut menjadi Rp15.413. Setelah itu, Perusahaan mengajukan banding ke pengadilan pajak, dan pada bulan Desember 2011, Pengadilan Pajak memutuskan bahwa sebesar Rp15.391 harus dikembalikan kepada Perusahaan. Melalui suratnya tertanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Pajak memberitahukan kepada Perusahaan mengenai permohonan peninjauan kembali dan penyampaian memori peninjauan kembali oleh Direktur Jenderal Pajak melalui suratnya tanggal 25 April 2012 kepada Mahkamah Agung. Kemudian pada bulan Juni 2012, Perusahaan menyampaikan kontra memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali tersebut. In September 2009, IMM (currently one of the Company’s division) received tax assessment letter from the Tax Office pertaining to VAT underpayment for fiscal period October to December 2005 including the related penalty and interests totaling to Rp16,192. The Company paid the said underpayment but did not agree with the assessment and contested the said tax assessment to the Tax Office. In October 2010, the Tax Office rejected most of the amount contested by the Company but agreed to reduce the underpayment to Rp15,413. Subsequently, the Company filed an appeal to the Tax Court. In December 2011, the Tax Court ruled that Rp15,391 had to be refunded to the Company. Through its letter dated May 31, 2012, the Tax Court informed the Company of the application for review and the submission of memorandum for review by the Directorate General of Taxes through its letter dated April 25, 2012 to the Supreme Court. Then, in June 2012, the Company filed a counter memorandum for review to the Supreme Court. Up to March 11, 2013, the Company has not received a decision from the Supreme Court on the above-mentioned tax case. Pada tahun 2012, SRC menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) terkait dengan restitusi pajak atas pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2010. Kantor Pajak menyetujui untuk merestitusi sebesar Rp6.282 dari seluruh permohonan restitusi sebesar Rp6.321. Selisih jumlah yang diajukan dengan jumlah pembayaran yang diterima dibebankan pada operasi tahun berjalan. In 2012, SRC received tax assessment letter (SKPLB) related to its claim for corporate income tax refund for fiscal year 2010. The Tax Office agreed to refund amounting to Rp6,282 from the total tax claim amounting to Rp6,321. The differences between the said claim and the payment received was charged to current year’s operations. 71 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) f. 15. TAXATION (continued) Rekonsiliasi tarif pajak efektif f. Reconciliation of effective tax rate The reconciliation between income tax expense as calculated by applying the applicable tax rate to the income before tax and the income tax expense shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan, yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2011 3.027.190 2.744.910 756.798 686.227 36.583 31.518 (57.618 ) 9.056 (44.690 ) 5.490 Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak penghasilan atas: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Lain-lain Beban Pajak Penghasilan - Neto per Laporan Laba Rugi Komperehensif Konsolidasian 744.819 678.545 Income tax expense based on the applicable tax rate Income tax effect of: Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Others Income Tax Expense - Net per Consolidated Statements of Comprehensive Income The income tax rate applicable to the Group is as follows: Tarif pajak penghasilan yang berlaku untuk Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 2012 Indonesia Malaysia Singapura g. Income before tax per consolidated statements of comprehensive income 2011 25% 25% 17% Pajak tangguhan 25% 25% 17% g. Indonesia Malaysia Singapore Deferred taxes The deferred tax effects of temporary differences between the Group’s commercial and tax reporting are as follows: Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011 Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Cadangan bonus Aset tetap Lain-lain 226.250 17.447 (88.008 ) 6.411 179.543 13.137 (76.501 ) 2.989 Neto 162.100 119.168 72 Deferred tax assets Liabilities for employee benefits Accrual of bonus Fixed assets Others Net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) g. 15. TAXATION (continued) Pajak tangguhan (lanjutan) g. Deferred taxes (continued) The deferred tax effects of temporary differences between the Group’s commercial and tax reporting are as follows (continued): Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal Kelompok Usaha adalah sebagai berikut (lanjutan): 2012 2011 Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Cadangan bonus Aset tetap Aset tidak berwujud Lain-lain 27.823 5.065 (49.122 ) (516.299 ) 2.242 24.358 4.644 (45.146 ) (549.608 ) 2.319 Deferred tax liabilities Liabilities for employee benefits Accrual of bonus Fixed assets Intangible asset Others Neto (530.291 ) (563.433 ) Net Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan (aset atau liabilitas) neto untuk setiap perusahaan. For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (assets or liabilities) per entity basis. Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen oleh Entitas Anak yang berdomisili di dalam negeri kepada Perusahaan. There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the Subsidiaries domiciled in Indonesia to the Company. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. The Group’s management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income. Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self-assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013. The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the General Taxation and Procedural Law which became effective on January 1, 2008, the Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013. 73 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 16. UTANG JANGKA PANJANG a. 16. LONG-TERM DEBTS Utang bank a. Utang bank jangka panjang terdiri pinjaman dalam Rupiah, sebagai berikut: Long-term bank loans consist of loans in Rupiah as follows: dari Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/ Maximum Credit Facility Limit 2012 Entitas Anak BCA Pinjaman Investasi Mandiri Pinjaman Transaksi Khusus Dikurangi biaya transaksi tangguhan atas utang bank Bank loans Jumlah/Amount 2011 2012 2011 720.000 470.000 579.000 115.000 250.000 - 60.000 - (4.756 ) Neto Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 634.244 (3.068 ) Subsidiaries BCA Investment Loan Mandiri Special Transaction Loan Less deferred transaction cost on bank loans 111.932 Net - Less current maturity 111.932 Long-term Portion (31.411 ) Bagian Jangka Panjang 602.833 Selama tahun 2012, tidak ada pembayaran atas utang bank jangka panjang karena masih berada dalam masa tenggang. During 2012, no payment was made for the long-term bank loans since still in grace period. Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The details of maturities and collateral related with long-term bank loans as of December 31, 2012 are as follows: Jatuh tempo/Maturity BCA Mandiri Oktober 2016 - Juli 2018/ October 2016 - July 2018 September 2017/ September 2017 Rupiah BCA Tanpa jaminan/Unsecured Mandiri Tanpa jaminan/Unsecured The range of annual interest rates of long-term loans is as follows: Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut: Mata Uang Jaminan/Collateral 2012 2011 8,25% - 8,75% 74 8,50% - 9,50% Currency Denomination Rupiah The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 16. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. b. 16. LONG-TERM DEBTS (continued) Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh kreditur seperti, antara lain, penggabungan usaha atau akuisisi, penjualan atau pengalihan aset tetap utama, investasi dalam saham dan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga. Under the terms of the covering loan agreement, the Subsidiaries as debtors are required to obtain prior written approval from the creditor with respect to transactions involving amounts that exceed certain thresholds agreed with the creditor, such as, among others, mergers or acquisitions, sale or transfer of major fixed assets, equity investments and granting of loans to third parties. Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu seperti current ratio dan interest coverage ratio. The Subsidiaries as debtors are also required to maintain certain agreed financial ratios such as current ratio and interest coverage ratio. Kepatuhan atas Syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Entitas Anak tersebut telah memenuhi semua persyaratan pinjaman di atas. As of December 31, 2012 and 2011, the said Subsidiaries have complied with all the above loan covenants. Utang pembelian aset tetap b. Liability for purchases of fixed assets This liability pertains to the US Dollar denominated installment payables of IDLK for its purchases of machineries from PT Tetra Pak Indonesia (TPI). The details are as follows: Utang ini merupakan utang angsuran dalam Dolar AS IDLK atas pembelian mesin dari PT Tetra Pak Indonesia (TPI). Rincian adalah sebagai berikut: 2012 2011 TPI US$4.768.740 (2011: US$4.392.841) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun US$861.800 (2011: US$690.255) 46.114 39.834 (8.334) (6.259 ) Bagian Jangka Panjang 37.780 33.575 Nilai Kontrak/ Contract Value 15 November 2006 21 Januari 2009 US$400.000 US$937.003 7 September 2009 12 Oktober 2010 12 Oktober 2010 12 Oktober 2010 15 November 2011 US$937.003 US$1.617.374 US$1.617.374 US$1.617.374 US$1.389.768 Less current maturities US$861,800 (2011: US$690,255) Long-term portion The details of the contract value, annual installment amount and last payment date of the installment payables as of December 31, 2012 are as follows: Rincian nilai kontrak, jumlah angsuran tahunan dan tanggal pembayaran terakhir pada utang angsuran pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tanggal Kontrak TPI US$4,768,740 (2011: US$4,392,841) Angsuran Tahunan/ Annual Installment US$52.143 US$71.834 tahun 1/year 1 US$112.881 berikutnya/thereafter US$123.143 US$216.768 US$216.768 US$216.768 US$184.253 75 Tanggal Pembayaran Terakhir/ Last Payment Date April 2014/April 2014 Desember 2016/December 2016 Desember 2016/December 2016 Desember 2017/December 2017 Desember 2017/December 2017 Desember 2017/December 2017 Desember 2019/December 2019 Contract Date November 15, 2006 January 21, 2009 September 7, 2009 October 12, 2010 October 12, 2010 October 12, 2010 November 15, 2011 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 16. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) b. 16. LONG-TERM DEBTS (continued) Utang pembelian aset tetap (lanjutan) b. Liability for purchases of fixed assets (continued) Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 5,00% sampai 12,41% per tahun. The effective interest rate ranges from 5.00% to 12.41% per year. Berdasarkan perjanjian antara IDLK dan TPI, kedua belah pihak setuju bahwa hak atas mesin tersebut masih dimiliki oleh TPI sampai dengan seluruh utang dilunasi untuk mencegah IDLK melakukan pengalihan atau penjualan mesin tersebut kepada pihak lain. Based on the agreements between IDLK and TPI, both parties agreed that the titles of the machineries shall remain with TPI until the payables are fully paid in order to prevent IDLK from transferring or selling such machinery to other parties. 17. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 17. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2, Kelompok Usaha mempunyai program pensiun manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Liabilitas imbalan kerja karyawan tersebutditentukan sesuai dengan persyaratan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) dan berdasarkan kebijakan dan praktik internal yang berlaku dan relevan, dimana kebijakan dan praktik internal tersebut sesuai dengan PSAK No. 24. As mentioned in Note 2, the Group has an unfunded defined benefit retirement plan covering all of its eligible permanent employees. The liabilities for employee benefits was determined in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”) and on existing relevant internal policies and practices, which is in accordance with PSAK No. 24. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2012 and 2011, the details of the estimated liabilities for employee benefits are as follows: 2012 2011 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui neto Biaya jasa lalu yang belum diakui 1.543.904 Total 1.016.291 (425.976 ) (101.637 ) 2012 Pemindahan karyawan dari pihak berelasi Beban yang diakui di laba rugi: Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa masa lalu Amortisasi rugi aktuarial - neto Total beban yang diakui di laba rugi Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir (229.946 ) (26.860 ) 815.604 Present value of obligation Unrecognized actuarial losses - net Unrecognized past service costs Total An analysis of the movements in the balance of liabilities for employee benefits, including expense recognized in profit or loss is as follows: Analisis mutasi saldo liabilitas imbalan kerja karyawan termasuk beban yang diakui di laba rugi adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan (pengurangan): 1.072.410 2011 815.604 684.335 36.335 - 98.436 75.102 19.854 11.759 64.568 87.701 3.637 9.621 205.151 (40.799 ))) 165.527 (34.258 ))) 1.016.291 76 815.604 Beginning balance Additions (deductions): Transfer of employees from related party Expense recognized in profit or loss: Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Amortization of actuarial loss - net Total expense recognized in profit or loss Payments during the year Ending balance The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 17. LIABILITIES (continued) EMPLOYEE BENEFITS Amounts of present value of obligation for the year 2012 and previous three years are as follows: Jumlah nilai kini liabilitas untuk tahun 2012 dan tiga tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas Laba (rugi) penyesuaian yang timbul pada liabilitas program FOR 2012 2011 1.543.904 1.072.410 2010 974.457 2009 783.560 (73.149) 27.092 36.638 19.627 Present value of obligation Experience adjustment gain (loss) on plan liabilities Penyisihan imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 didasarkan pada penilaian aktuaria yang ditentukan oleh perusahaan aktuaria independen PT Sentra Jasa Aktuaria, yang mengunakan metode projected unit of credit, sebagaimana disebutkan dalam laporannya tertanggal 1 Februari 2013 dan 1 Februari 2012. The provision for employee benefits as of December 31, 2012 and 2011 was determined by an independent firm of actuary, PT Sentra Jasa Aktuaria, using the projected unit credit method, as set out in its report dated February 1, 2013 and February 1, 2012. Asumsi dasar yang digunakan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: The key assumptions for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat cacat tahunan Referensi tingkat mortalitas Umur pensiun Tingkat pengunduran diri karyawan 2012 2011 6% 7% 10% dari tingkat mortalita/from mortality rate Tabel Mortalita Indonesia 2011/ Indonesia Mortality Table 2011 55 tahun/years 6% untuk karyawan di bawah 30 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 52 tahun/6% for employees before the age of 30 and will linearly decrease until 0% at the age of 52 7% 7% 10% dari tingkat mortalita/from mortality rate Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesia Mortality Table 1999 55 tahun/years 6% untuk karyawan di bawah 30 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 52 tahun/6% for employees before the age of 30 and will linearly decrease until 0% at the age of 52 18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Annual discount rate Future annual salary increase rate Annual disability rate Mortality rate reference Retirement age Resignation rate 18. NON-CONTROLLING INTERESTS KNP merupakan bagian atas aset neto Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan (Catatan 1d). NCI represents the portion of the net assets of the Subsidiaries that are not attributable, directly or indirectly, to the Company (Note 1d). Selama tahun 2012, jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada KNP oleh Entitas Anak yang sahamnya tidak seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan sebesar Rp32.136 (2011: Rp40.066). During 2012, the total cash dividends paid to NCI by the non-wholly owned Subsidiaries amounted to Rp32,136 (2011: Rp40,066). KNP berasal dari SRC, IFL, Drayton dan Entitas Anaknya serta IASB. NCI pertains to SRC, IFL, Drayton and its Subsidiaries and IASB. 77 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 18. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued) The details of NCI are as follows: Rincian KNP adalah sebagai berikut: 2012 2011 Drayton dan Entitas Anak IFL SRC IASB 302.007 184.257 79.970 5.952 267.849 141.593 83.493 - Drayton and Subsidiaries IFL SRC IASB Total 572.186 492.935 Total 19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK The Company’s shareholders and their respective share ownerships as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Nama Pemegang Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk Komisaris dan Direksi Masyarakat (dengan pemilikan masing-masing dibawah 5%) Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Total Shares Issued and Fully Paid (full amount) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 4.695.839.000 - Jumlah/ Amount 80,53% - 469.584 - 1.135.115.000 19,47% 113.511 5.830.954.000 100,00% 583.095 Name of Shareholders PT Indofood Sukses Makmur Tbk Commissioners and Directors Public (with ownership interest each below 5%) 2011 Nama Pemegang Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk Komisaris dan Direksi Masyarakat (dengan pemilikan masing-masing dibawah 5%) Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Total Shares Issued and Fully Paid (full amount) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 4.698.339.000 - Jumlah/ Amount 80,58% - 469.834 - 1.132.615.000 19,42% 113.261 5.830.954.000 100,00% 583.095 Name of Shareholders PT Indofood Sukses Makmur Tbk Commissioners and Directors Public (with ownership interest each below 5%) In December 2010, February 2011 and September 2011, ISM acquired 33,576,000 shares of the Company from the public, increasing its ownership in the Company from 80.00% to 80.58%. Pada bulan Desember 2010, Februari 2011 dan September 2011, ISM membeli sebagian saham Perusahaan sebanyak 33.576.000 saham dari publik, sehingga kepemilikan ISM terhadap Perusahaan meningkat dari 80,00% menjadi 80,58%. 78 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. CAPITAL STOCK (continued) Pada bulan Januari 2012, ISM menjual kepemilikan saham di Perusahaan sebanyak 2.500.000 saham. Dengan demikian kepemilikan ISM terhadap Perusahaan menurun dari 80,58% menjadi 80,53%. In January 2012, ISM sold 2,500,000 shares of the Company. As a result, ISM’s ownership in the Company decreased from 80.58% to 80.53%. Pengelolaan Modal Capital Management Perusahaan menjadikan total ekuitas sebagai modal Perusahaan. Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. The Company considers total equity as its capital. The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Selain itu, Kelompok Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya. The Company and certain Subsidiaries are required by the respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant entities as of December 31, 2012 and 2011. In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Group in the next Annual General Shareholders’ Meeting (AGSM). Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2012 and 2011. Kelompok Usaha mengawasi permodalannya dengan menggunakan rasio pengungkit neto (net gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Kebijakan Kelompok Usaha adalah menjaga rasio pengungkit neto dalam kisaran rasio pengungkit neto dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses pendanaan pada biaya yang rasional. The Group monitors its capital using net gearing ratios, by dividing net debt with the total equity. The Group’s policy is to maintain the net gearing ratio within the range of net gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. Utang neto Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts, utang pembelian aset tetap dan utang jangka panjang dikurangi kas dan setara kas. The Group’s net debt includes, short-term bank loans and overdraft, trust receipts payable, liability for purchases of fixed assets and long-term debts less cash and cash equivalents. 79 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Unsur-unsur tambahan sebagai berikut: modal 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL disetor The components of additional paid-in capital are as follows: adalah 2012 Agio Saham 5.969.721 5.969.721 15.748 15.748 Share Premium Differences in values of restructuring transactions among entities under common control 5.985.469 5.985.469 Total Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Total 2011 Agio saham ini merupakan selisih antara nilai nominal saham yang diterbitkan dalam rangka IPO pada September 2010 dengan hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp205.260. Share premium represents the difference between the total par value of new shares issued in connection with the IPO conducted in September 2010 and the related proceeds, after netting off the share issuance costs amounting to Rp205,260. Rincian dari selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali adalah sebagai berikut: The details of differences in values of restructuring transactions among entities under common control are as follows: Deskripsi/Description Tanggal Efektif Transaksi/ Effective Date of Transaction Total Imbalan Tunai/Total Cash Consideration Bagian atas Nilai Tercatat Aset Neto Entitas yang Diakuisisi/Share in Carrying Amount of the Acquired Entities’ Net Assets Selisih nilai transaksi/ Difference in Value of Transactions Aset pajak tangguhan untuk seluruh perbedaan temporer atas aset dan liabilitas yang dialihkan, yang timbul dari transaksi pengalihan kegiatan usaha mi instan dan bumbu penyedap ISM ke dalam Perusahaan/Deferred tax assets on temporary differences of the transferred assets and liabilities arising from the transfer of business of ISM’s Noodle and Food Ingredients division into the Company. 30 September 2009/ September 30, 2009 - - 31.840 Selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali dari salah satu entitas yang bergabung (IMM, dahulu entitas anak ISM sebelum penggabungan usaha) yang dialihkan kepada Perusahaan atas transaksi penggabungan usaha dengan CKA, GPN, ISP dan IMM ke dalam Perusahaan (Catatan 1)/Difference in value of restructuring transaction under common control of the merged entity (IMM, prior to the merger was a subsidiary of ISM), which was transferred as a result of the merger of CKA, GPN, ISP and IMM into the Company (Note 1) 31 Desember 2009/ December 31, 2009 - - (4.260) 80 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) Deskripsi/Description 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued) Tanggal Efektif Transaksi/ Effective Date of Transaction Total Imbalan Tunai/Total Cash Consideration Bagian atas Nilai Tercatat Aset Neto Entitas yang Diakuisisi/Share in Carrying Amount of the Acquired Entities’ Net Assets Selisih nilai transaksi/ Difference in Value of Transactions Pengalihan saham entitas anak dan entitas asosiasi yang sebelumnya dimiliki oleh ISM ke dalam Perusahaan, adalah sebagai berikut:/Transfer of equity ownership in the subsidiaries and an associate from ISM into the Company is as follows: IFI 6 Januari 2010/ January 6, 2010 Rp9.800 dan US$2.500.000 masingmasing untuk 100% kepemilikan saham dan utang sebesar US$2.500.000/ Rp9,800 and US$2,500,000 for 100% equity ownership and payables of US$2,500,000, respectively Rp10.449 dan utang sebesar US$2.500.000/ Rp10,449 and payables of US$2,500,000 SRC 6 Januari 2010/ January 6, 2010 Rp133.550 untuk 60% kepemilikan saham/ Rp133,550 for 60% equity ownership Rp139.874 NICI 6 Januari 2010/ January 6, 2010 Rp25.000 untuk 50% kepemilikan saham/ Rp25,000 for 50% equity ownership Rp19.462 Drayton 17 Maret 2010/ March 17, 2010 Rp2.734.000 dan Rp1.091.330 masingmasing untuk 100% kepemilikan saham dan obligasi konversi (OK) sebesar Rp1.091.330/ Rp2,734,000 and Rp1,091,330 for 100% equity ownership and convertible bonds (CB) of Rp1,091,330, respectively Rp2.716.052 dan OK sebesar Rp1.091.330/ Rp2,716,052 and CB of Rp1,091,330 IFL 17 Maret 2010/ March 17, 2010 Rp106.390 untuk 51% kepemilikan saham/ Rp106,390 for 51% equity ownership Rp111.071 Total 649 6.324 (5.538) (17.948) 4.681 15.748 81 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 21. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM 21. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVES Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 11 Mei 2012 dan 27 Mei 2011, yang masing-masing telah diaktakan dengan Akta Notaris No.31 tertanggal 11 Mei 2012 dari Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. dan Akta Notaris No.56 tertanggal 27 Mei 2011 dari Benny Kristianto, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain: At the AGSM held on May 11, 2012 and May 27, 2011, which were covered by Notarial Deed No. 31 dated May 11, 2012 of Kumala Tjahjani Widodo, S.H. and Notarial Deed No. 56 dated May 27, 2011 of Benny Kristianto, S.H., respectively, the shareholders approved the following, among others: i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp5.000 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011; dan i. Additional appropriation of retained earnings for general reserve each amounting to Rp5,000 in 2012 and 2011; and ii. Pembagian dividen kas sejumlah Rp169 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp985.431 pada tahun 2012 dan Rp116 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp676.391 pada tahun 2011, yang masingmasing diambil dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2011 dan 2010. ii. The distribution of cash dividends amounting to Rp169 (full amount) per share or totaling Rp985,431 in 2012 and Rp116 (full amount) per share or totaling Rp676,391 in 2011, which were taken from income for 2011 and 2010 attributable to equity holders of the parent entity, respectively. Sehubungan dengan pembagian dividen kas tersebut, bagian dividen Entitas Induk Perusahaan adalah sebesar Rp793.597 (2011: Rp544.891). Related to the distribution of the said cash dividends, portion of dividend for the Parent Entity of the Company was Rp793,597 (2011: Rp544,891). Dividen kas yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2012 dan 2011 telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2012 dan Juli 2011. The cash dividends declared and approved in 2012 and 2011 were fully paid by the Company in August 2012 and July 2011, respectively. 22. LABA PER SAHAM DASAR 22. BASIC EARNINGS PER SHARE The details of basic earnings computation are as follows: Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: per share Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham (angka penuh)/ Weighted Average Number of Shares (full amount) Laba per Saham Dasar (angka penuh)/ Basic Earnings per share (full amount) 2012 2.179.592 5.830.954.000 374 2012 2011 1.975.345 5.830.954.000 339 2011 82 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 23. PENJUALAN NETO 23. NET SALES The details of net sales are as follows: Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: 2012 2011 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 31) 5.559.612 16.015.180 4.902.785 14.464.370 Third parties Related parties (Note 31) Total 21.574.792 19.367.155 Total Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang penjualan kumulatifnya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali penjualan kepada PT Indomarco Adi Prima (IAP) sebesar 61,17% dan 62,22% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. There were no sales transactions made to any single customer with a cumulative sales amount exceeding 10% of the consolidated net sales, except for sales to PT Indomarco Adi Prima (IAP), which represents 61.17% and 62.22% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively. Rincian penjualan dari kelompok produk utama disajikan dalam informasi segmen (Catatan 30). The details of sales per main product groups are presented in the segment information (Note 30). Transaksi penjualan antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan menggunakan harga yang disepakati yang secara umum sama dengan harga penjualan kepada pihak ketiga. Sales transactions of the Group with related parties are made at agreed prices that are generally similar to sales prices to third parties. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan pada Catatan 31. The nature of relationship and transactions of the Group with related parties are explained in Note 31. 24. BEBAN POKOK PENJUALAN 24. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows: Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Bahan baku yang digunakan Beban produksi 13.246.922 2.716.046 12.072.528 2.288.625 Raw materials used Production expenses Total Beban Produksi 15.962.968 14.361.153 Total Manufacturing Cost Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan 70.158 (91.202) 15.941.924 420.556 (566.297) 15.796.183 83 58.859 (70.158) 14.349.854 406.598 (420.556) 14.335.896 Work in-process Inventory At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods Inventory At beginning of year At end of year Cost of Goods Sold The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 24. COST OF GOODS SOLD (continued) Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok yang pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali pembelian dari ISM sebesar 15,62% dan 15,53% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. There was no purchase transaction from one single supplier with a cumulative amount exceeding 10% of the consolidated net sales, except for purchases from ISM which represents 15.62% and 15.53% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively. Transaksi pembelian antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 31. The purchase transactions of the Group with related parties are disclosed in Note 31. 25. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI DAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. SELLING AND DISTRIBUTION AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: The details of selling and distribution expenses and general and administrative expenses are as follows: 2012 Beban Penjualan dan Distribusi Iklan dan promosi Pengangkutan dan penanganan Distribusi Beban royalti (Catatan 31) Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Barang rusak Sewa dan penyusutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Beban Penjualan dan Distribusi Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Sewa dan penyusutan Jasa manajemen (Catatan 31 dan 34) Tanggung jawab sosial perusahaan dan sumbangan Utilitas, perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Beban Umum dan Administrasi 2011 722.395 532.079 230.354 205.246 556.486 488.809 243.582 185.972 196.151 53.083 31.199 156.168 49.946 28.218 Selling and Distribution Expenses Advertising and promotions Freight and handling Distribution Royalty fees (Note 31) Salaries, wages and employee benefits Bad goods Rental and depreciation 102.990 89.327 Others (each below Rp30,000) 2.073.497 1.798.508 Total Selling and Distribution Expenses 456.555 85.313 59.836 321.034 33.918 54.969 53.892 46.716 25.795 32.687 General and Administrative Expenses Salaries, wages and employee benefits Rental and depreciation Management fees (Notes 31 and 34) Corporate social responsibility and donations Utilities, repairs and maintenance 165.120 123.737 Others (each below Rp30,000) 867.432 592.140 Total General and Administrative Expenses 84 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 26. PENDAPATAN OPERASI LAIN 26. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows: Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: 2012 Laba penjualan barang bekas Jasa teknik (Catatan 31) Laba selisih kurs neto Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Total Pendapatan Operasi Lain 2011 73.832 42.090 33.899 59.652 35.721 6.512 29.700 24.877 Gain on sales of scrap materials Technical income (Note 31) Net gain on foreign exchange Others (each below Rp20,000) 179.521 126.762 Total Other Operating Income 27. BEBAN OPERASI LAIN 27. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows: Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 2012 2011 Amortisasi aset tidak berwujud Rugi neto selisih kurs Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 133.238 31.188 133.238 13.568 10.715 11.819 Amortization of intangible asset Net loss on foreign exchange Others (each below Rp20,000) Total Beban Operasi Lain 175.141 158.625 Total Other Operating Expenses 28. PENDAPATAN KEUANGAN 28. FINANCE INCOME The details of finance income are as follows: Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Penghasilan bunga Laba neto selisih kurs atas aktivitas pendanaan 230.352 183.453 3.859 - Interest income Net gain on foreign exchange from financing activities Total Pendapatan Keuangan 234.211 183.453 Total Finance Income 29. BEBAN KEUANGAN 29. FINANCE EXPENSES Finance expenses mainly represent bank charges and interest expenses. Beban keuangan terutama merupakan beban bank dan beban bunga. 85 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. The following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in determining the allocation of resources. Segmen Operasi Operating Segments Kelompok Usaha mengklasifikasikan usahanya menjadi lima (5) divisi, yaitu: The Group primarily classifies its business activities into five (5) divisions, namely: kegiatan • Divisi Mi Instan • Noodles Division • Divisi Dairy (produk susu) • Dairy Division (dairy products) • Divisi Penyedap Makanan • Food Seasonings Division • Divisi Makanan Ringan • Snack Foods Division • Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus • Nutrition and Special Foods Division Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan Kelompok Usaha (termasuk beban keuangan dan pendapatan keuangan) dan pajak penghasilan dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi. Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, the Group financing (including finance expenses and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments. Harga transfer antar entitas hukum dan antar segmen diatur dengan cara yang serupa seperti transaksi dengan pihak ketiga. Transfer prices between legal entities and segments are set on a manner similar to transactions with third parties. Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha: The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Group’s operating segments: 86 a. 15.196.961 2.325.169 Total Penjualan Neto Laba Usaha Segmen “*” Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat “**” Termasuk Divisi Biskuit 87 “*” “**” 9.439 - Including Packaging Division and Head Office Including Biscuit Division 16.468 416.994 1.602.338 20.577 157.608 212.902 514.787 4.594 234.211 (53.675 ) 2.842.060 4.380 2.837.680 21.574.792 21.574.792 - Penyusutan dan amortisasi - (1.311 ) (689.060 ) (689.060 ) Total 2.282.371 8.408 29.251 496.207 496.207 - Eliminasi/ Elimination Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal dan uang muka untuk pembelian aset tetap 53.865 62.559 1.180.641 831.336 349.305 Nutrisi dan Makanan Khusus/ Nutrition and Special Foods LABA TAHUN BERJALAN 191.487 109.401 1.502.500 1.479.234 23.266 Penyedap Makanan/ Food Seasonings Segment income 3.027.190 (744.819 ) 833.791 312.611 3.887.543 3.887.543 - Dairy Makanan Ringan**/ Snack Foods** 2012 a. 30. SEGMENT INFORMATION (continued) NET SALES Depreciation and amortization Capital expenditures and advance for purchases of fixed assets Other Segment Information INCOME FOR THE YEAR Income before tax Income tax expense - net Finance income Finance expenses Share in net income of associates INCOME FROM OPERATIONS Unallocated other operating expenses Segment Income from Operation Total Net Sales Sales to external customers Inter-segment sales PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan - Neto Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas laba neto entitas asosiasi LABA USAHA Beban operasi lain yang tidak dialokasikan 14.880.472 316.489 Mi Instan*/ Noodles* PENJUALAN NETO Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen Laba segmen 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. a. 88 - (747 ) 183.453 (46.544 ) 2.608.748 (31.863 ) 2.640.611 19.367.155 151.324 “*” Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat “**” Termasuk Divisi Biskuit Penyusutan dan amortisasi 196.591 19.135 “*” “**” 8.930 - Including Packaging Division and Head Office Including Biscuit Division 13.773 389.753 515.678 - 5 (566.617 ) 19.367.155 Total 2.066.365 11.539 52.095 (566.617 ) Eliminasi/ Elimination Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 8.554 45.837 511.379 - 511.379 Nutrisi dan Makanan Khusus/ Nutrition and Special Foods LABA TAHUN BERJALAN 59.145 64.907 961.868 284.716 677.152 Penyedap Makanan/ Food Seasonings Segment income (continued) 2.744.910 (678.545 ) 271.727 273.063 1.174.843 22.115 1.152.728 Makanan Ringan**/ Snack Foods** 2011 a. 30. SEGMENT INFORMATION (continued) NET SALES Depreciation and amortization Other Segment Information Capital expenditures INCOME FOR THE YEAR Income before tax Income tax expense - net Finance income Finance expenses Share in net loss of associates INCOME FROM OPERATIONS Unallocated other operating expenses Segment Income from Operation Total Net Sales Inter-segment sales Sales to external customers PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan - Neto Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi LABA USAHA 164.713 2.204.704 Beban operasi lain yang tidak dialokasikan Laba Usaha Segmen 485 3.693.452 259.301 13.592.230 3.692.967 Dairy 13.332.929 Mi Instan*/ Noodles* Total Penjualan Neto PENJUALAN NETO Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen Laba segmen (lanjutan) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. b. 2.554.544 Liabilitas Segmen Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat Termasuk Divisi Biskuit 8.503.312 Total Aset “*” “**” 8.420.111 83.201 Mi Instan*/ Noodles* 3.071.214 10.118.167 9.966.672 151.495 Mi Instan*/ Noodles* Aset segmen Penyertaan jangka panjang ASET DAN LIABILITAS Liabilitas Segmen Total Aset Aset segmen Penyertaan jangka panjang ASET DAN LIABILITAS Aset dan liabilitas segmen 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2.469.251 4.716.382 4.716.382 - Dairy 2.993.556 5.304.165 5.304.165 - Dairy PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 251.109 623.814 623.814 - Makanan Ringan**/ Snack Foods** 391.300 869.524 869.524 - Makanan Ringan**/ Snack Foods** 89 “*” “**” 146.403 358.009 358.009 - Penyedap Makanan/ Food Seasonings 2011 222.957 471.778 471.778 - Penyedap Makanan/ Food Seasonings 2012 b. (1.045.615 ) 644.722 644.722 - Eliminasi/ Elimination (1.047.676 ) 620.775 620.775 - Eliminasi/ Elimination Including Packaging Division and Head Office Including Biscuit Division 137.392 376.618 376.618 - Nutrisi dan Makanan Khusus/ Nutrition and Special Foods 135.331 369.071 369.071 - Nutrisi dan Makanan Khusus/ Nutrition and Special Foods Segment assets and liabilities 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 4.513.084 15.222.857 15.139.656 83.201 Total 5.766.682 17.753.480 17.601.985 151.495 Total PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Segment Liabilities Total Assets ASSETS AND LIABILITIES Segment assets Long-term investment Segment Liabilities Total Assets ASSETS AND LIABILITIES Segment assets Long-term investments The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) c. 30. SEGMENT INFORMATION (continued) c. Segmen geografis Geographic segment Information concerning revenue by location of customers is as follows: Informasi mengenai penjualan berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Negara Indonesia Arab Saudi Nigeria Vietnam Australia Thailand Papua Nugini Filipina Timor Leste Hongkong Brunei Darusalam Lain-lain (dibawah Rp50.000) 19.530.193 618.299 237.103 176.491 151.312 145.897 131.912 94.230 74.612 58.713 53.136 302.894 17.578.796 585.834 167.339 89.812 121.814 149.717 118.974 104.621 56.461 41.975 42.562 309.250 Countries Indonesia Saudi Arabia Nigeria Vietnam Australia Thailand Papua New Guinea Philippines Timor Leste Hongkong Brunei Darusalam Others (below Rp50,000) Total 21.574.792 19.367.155 Total Information concerning non-current assets except for financial instruments and deferred tax assets by geographic area is as follows: Informasi mengenai aset tidak lancar selain instrumen keuangan dan aset pajak tangguhan berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut: 2012 2011 Indonesia Negara-negara asing 7.667.174 23.074 6.487.425 21.872 Indonesia Foreign countries Total 7.690.248 6.509.297 Total 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI 31. BALANCES AND RELATED PARTIES Persentase terhadap Total Aset/ Percentage to Total Assets Total Piutang Usaha Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali IAP PT Putri Daya Usahatama (PDU) PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Entitas Asosiasi NICI WITH In the normal course of business, the Group engages in trade and financial transactions with certain related parties. The significant account balances with related parties are as follows: Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Saldo akun-akun yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 TRANSACTIONS 2011 2012 2011 11.850 9.123 0,07% 0,06% 1.229.682 1.256.173 6,93% 8,25% 97.699 88.981 0,55% 0,58% 5.206 8.128 0,03% 0,05% 51.447 42.354 0,29% 0,28% 90 Accounts Receivable Trade Parent Entity ISM Under Common Control Entities IAP PT Putri Daya Usahatama (PDU) PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Associate NICI The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap Total Aset/ Percentage to Total Assets Total 2012 2011 2012 2011 121.673 144.789 0,69% 0,95% 52.432 58.032 0,30% 0,38% 6.773 3.127 0,04% 0,02% 4.012 6.550 0,02% 0,05% 2.646 2.894 0,01% 0,02% 1.613 1.464 0,01% 0,01% Accounts Receivable Trade (continued) Other Related Parties Pinehill Arabia Food Ltd. (Pinehill), Saudi Arabia De United Foods Industries Ltd. (DUFIL), Nigeria Salim Wazaran Abu Elata Co. (SAWATA), Egypt PT Pepsi-Cola Indobeverages (PCI) Salim Wazaran Bashary Food Co., Ltd. (SAWABASH),Sudan Salim Wazaran Brinjikji Co., Ltd. (SAWAB), Syria 1.019 523 0,00% 0,00% Others (each below Rp1,000) 1.586.052 1.622.138 8,94% 10,65% Piutang Usaha (lanjutan) Pihak Berelasi Lainnya Pinehill Arabia Food Ltd. (Pinehill), Arab Saudi De United Foods Industries Ltd. (DUFIL), Nigeria Salim Wazaran Abu Elata Co. (SAWATA), Mesir PT Pepsi-Cola Indobeverages (PCI) Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd. (SAWABASH),Sudan Salim Wazaran Brinjikji Co., Ltd. (SAWAB), Suriah Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Total Piutang Bukan Usaha Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali SIMP IAP Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya Pinehill Karyawan & pegawai SAWABASH Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Total WITH 83 789 0,00% 0,01% 7.636 26.019 1.080 8.375 0,04% 0,15% 0,01% 0,06% - 15.500 0,00% 0,10% 11.414 7.429 1.292 19.744 6.274 - 0,06% 0,04% 0,01% 0,13% 0,04% - 1.875 1.466 0,01% 0,01% 55.748 53.228 0,31% 0,36% 91 Total Accounts Receivable Non-trade Parent Entity ISM Under Common Control Entities SIMP IAP Associate NICI Other Related Parties Pinehill Officers & employees SAWABASH Others (each below Rp1,000) Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap Total Liabilitas/ Percentage to Total Liabilities Total 2012 Utang Usaha Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali SIMP IAP Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Total Utang Bukan Usaha Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali IAP Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Entitas Asosiasi AIBM NICI Pihak Berelasi Lainnya Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Total WITH 2011 2012 2011 Accounts Payable - Trade Parent Entity ISM Under Common Control Entities SIMP IAP Associate NICI Other Related Parties 242.050 183.784 4,20% 4,07% 146.924 259 123.083 114 2,55% 0,00% 2,73% 0,00% 2.385 395 0,04% 0,01% 217 - 0,00% - 391.835 307.376 6.79% 6,81% Total Accounts Payable Non-trade Parent Entity ISM Under Common Control Entities IAP 61.008 54.081 1,06% 1,20% 7.975 4.180 0,14% 0,09% 54 - 0.00% - 4.199 116 - 0,07% 0,00% - 208 4 0,01% 0,00% 73.560 58.265 1,28% 1,29% 92 Others (each below Rp1,000) Others (each below Rp1,000) Associates AIBM NICI Other Related Parties Others (each below Rp1,000) Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap Total Penjualan Neto/ Percentage to Total Net Sales Total 2012 Penjualan Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali IAP PDU SIMP Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya Pinehill DUFIL PCI SAWATA SAWAB Salim Wazaran Hilabi Co.,Ltd (SAWAHI), Yaman PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI) SAWABASH Lain-lain (masingmasing di bawah Rp1.000) Total 2011 2012 50.859 0,31% 0,26% 13.197.007 1.184.609 26.134 12.051.084 1.022.131 34.008 61,17% 5,49% 0,12% 62,22% 5,28% 0,18% 639.359 513.130 2,96% 2,65% 607.532 237.103 18.322 18.224 6.418 569.058 167.339 27.137 11.814 11.921 2,82% 1,10% 0,08% 0,08% 0,03% 2,94% 0,86% 0,14% 0,06% 0,06% 5.329 712 0,02% 0,00% 4.444 4.025 1.484 3.270 0,02% 0,02% 0,01% 0,02% 545 423 0,01% 0,00% 16.015.180 14.464.370 74,23% 74,68% 2012 SIMP Entitas Asosiasi NICI Total 2011 66.129 Sales Parent Entity ISM Under Common Control Entities IAP PDU SIMP Associate NICI Other Related Parties Pinehill DUFIL PCI SAWATA SAWAB Salim Wazaran Hilabi Co.,Ltd (SAWAHI), Yemen PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI) SAWABASH Others (each below Rp1,000) Total Persentase terhadap Total Beban Pokok Penjualan/ Percentage to Total Cost of Goods Sold Total Pembelian Entitas Induk ISM Entitas Sepengendali WITH 2011 2012 2011 3.369.699 3.007.039 21,33% 20,97% 1.781.041 1.644.260 11,28% 11,47% 6.761 2.211 0,04% 0,02% Purchases Parent Entity ISM Under Common Control Entity SIMP Associate NICI 5.157.501 4.653.510 32,65% 32,46% Total 93 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap Total Beban Operasi/ Percentage to Total Operating Expense Total 2012 Beban royalti Entitas Induk ISM Beban jasa manajemen Entitas Induk ISM Beban asuransi Pihak Berelasi Lainnya ACA, CAR, IBU Beban V-SAT Pihak Berelasi Lainnya PT Primacom Interbuana (Primacom) 205.246 WITH 2011 2012 185.972 54.938 16.147 5.624 50.071 12.122 4.826 6,99% 1,87% 0,55% 0,19% 2011 7,67% Royalty fees Parent Entity ISM 2,07% Management fees Parent Entity ISM 0,50% Insurance expense Other Related Parties ACA, CAR, IBU 0,20% V-SAT expense Other Related Party PT Primacom Interbuana (Primacom) Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: The nature of the significant transactions with related parties is as follows: a. Kelompok Usaha menjual barang jadi dalam perjanjian distribusi/supply terkait kepada pihak-pihak berelasi tertentu terutama kepada IAP dengan harga yang disepakati tergantung dari produk. Saldo piutang usaha terkait disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. a. The Group sells finished goods under the related distributorship/supply agreements to certain related parties, mainly to IAP at the agreed prices depending on the products. The related outstanding trade receivables are presented as “Accounts Receivable - Trade Related Parties” in the consolidated statement of financial position. b. Dalam perjanjian supply terkait, Kelompok Usaha membeli bahan baku seperti tepung terigu dari Divisi ISM Bogasari dengan harga jual yang disepakati dengan ketentuan bahwa harga jual produk tidak boleh lebih tinggi dari harga jual ISM kepada pihak ketiga lain yang bergerak di bidang industri sejenis, dan minyak goreng dan lemak nabati dari SIMP dengan harga jual yang disepakati berdasarkan pasar. Saldo utang usaha terkait disajikan sebagai “Utang Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. b. Under the related supply agreements, the Group purchases raw materials such as wheat flour from ISM’s Bogasari Flour Division at the agreed prices which should not be higher than the selling price of ISM to other parties engaged in similar industries, and cooking oil and fats from SIMP at the agreed prices based on market. The related outstanding trade payables are presented as “Accounts Payable - Trade - Related Parties” in the consolidated statement of financial position. 94 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH c. Perusahaan memiliki Perjanjian Lisensi Merek dengan ISM untuk penggunaan merek dagang ISM. Sebagai kompensasi, Perusahaan dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari nilai penjualan neto mi instan. Lisensi tersebut diberikan kepada Perusahaan secara nonexclusive di Indonesia dan wilayah ekspor, dan tidak dapat dialihkan serta berlaku selama ISM memiliki mayoritas saham dalam Perusahaan. Apabila ISM tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali Perusahaan, maka ISM mempunyai hak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. c. The Company has a Trademark License Agreement with ISM for the use of ISM’s trademarks. As compensation, the Company is charged with royalty fee of 1.5% of the net sales of instant noodles. The non-exclusive, non-transferrable license in Indonesia and export territory granted to the Company is valid as long as ISM maintains its majority share ownership in the Company. Should ISM cease to be the Company’s majority and controlling shareholder, ISM will have the right to terminate the said agreement. Pada tanggal 4 Januari 2010, Perjanjian Lisensi Merek di atas diubah dalam Perubahan Pertama Perjanjian Lisensi Merek sehubungan dengan telah dilakukannya transaksi penggabungan usaha. Oleh karena itu, terhitung sejak tanggal tersebut, Perusahaan dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari nilai penjualan neto produk makanan bermerek termasuk tetapi tidak terbatas pada mi instan, produk nutrisi dan makanan khusus, biskuit dan sirup yang menggunakan merek dagang milik ISM. On January 4, 2010, the above Trademark License Agreement was amended in the First Amendment of Trademark License Agreement in relation to the merger transaction. Consequently, since that date, the Company is charged with royalty fee of 1.5% of the net sales of the branded food products, including but not limited to instant noodles, nutrition and special foods, biscuit and syrup which use ISM’s trademarks. Pada tanggal 20 Mei 2010, perjanjian tersebut diubah sehingga apabila ISM tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali Perusahaan dan memilih untuk mengakhiri perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki hak menerima penawaran terlebih dahulu untuk membeli merek-merek tersebut dari ISM dan pihak penilai independen akan ditunjuk untuk menilai harga merek. Apabila Perusahaan tidak dapat membeli merek tersebut dengan alasan apapun setelah enam bulan dari perubahan kendali atau tidak berkeinginan membeli merek, Perusahaan diharuskan untuk menghentikan penggunaan merek yang dimiliki oleh ISM. On May 20, 2010, the said agreement was further amended such that should ISM cease to be the majority and controlling shareholder of the Company and opt to terminate the said agreement, the Company will have a preemptive right to purchase the trademarks from ISM, and an independent valuer will be appointed to appraise the fair value of the trademarks. Should the Company, for whatever reason, be unable to purchase the trademarks after six months from the change of control or decline to purchase the trademarks, the Company would be required to discontinue the use of the trademarks owned by ISM. Pada tanggal 10 Juni 2010, perjanjian di atas diubah dalam Perubahan Kedua Perjanjian Lisensi Merek, dimana lisensi yang sebelumnya diberikan kepada Perusahaan secara non-exclusive menjadi exclusive. On June 10, 2010, the above agreement was amended in the Second Amendment of Trademark License Agreement whereby the license that was granted to the Company was changed from a non-exclusive to an exclusive license. 95 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perjanjian Lisensi Merek Perusahaan dengan ISM diubah dalam Perubahan Ketiga Perjanjian Lisensi Merek sebagai berikut: On August 5, 2010, the Trademark License Agreement of the Company with ISM was amended in the Third Amendment of Trademark License Agreement as follows: i. Lisensi diberikan kepada Perusahaan secara exclusive di Indonesia dan nonexclusive di wilayah ekspor; dan i. The Company was granted an exclusive license in Indonesia and a non-exclusive license in the export territory; and ii. Apabila ISM tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali Perusahaan, dan mengakhiri perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki hak untuk membeli merek-merek tersebut dari ISM. ii. Should ISM cease to be the majority and controlling shareholder of the Company and opt to terminate the said agreement, the Company will have the right to purchase the trademarks from ISM. IFI juga memiliki perjanjian lisensi merek dengan ISM untuk penggunaan merek dagang yang dimiliki ISM. Sebagai kompensasi, IFI dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari nilai penjualan neto produk dengan merek tersebut. IFI also has a Trademark License Agreement with ISM for the use of ISM’s trademarks. As compensation, IFI is charged with royalty fee of 1.5% of the net sales of the products with the said trademarks. Beban royalti disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan dan Distribusi” (Catatan 25) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Royalty fees are presented as part of “Selling and Distribution Expenses” (Note 25) in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding payables are presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated statement of financial position. d. Perusahaan memiliki perjanjian dengan ISM untuk penggunaan jasa manajemen. Sebagai kompensasi, Perusahaan dikenakan beban manajemen sebesar 0,25% dari nilai penjualan neto Perusahaan. d. The Company has an agreement with ISM for management services. As compensation, the Company is charged with management fee of 0.25% of the net sales of the Company. SRC juga memiliki perjanjian dengan ISM untuk jasa konsultasi dan bantuan manajemen. Sebagai kompensasi, SRC dikenakan beban jasa manajemen sebesar Rp203 per bulan pada tahun 2012 dan Rp197 per bulan pada tahun 2011. SRC also has an agreement with ISM for consultation and management services. As compensation, SRC paid a management fee of Rp203 per month in 2012 and Rp197 per month in 2011. IDLK juga memiliki perjanjian dengan ISM untuk bantuan teknis dan manajemen. Sebagai kompensasi, pada tahun 2012 dan 2011, IDLK dikenakan beban jasa masing-masing sebesar Rp1.023 dan Rp965 per bulan setelah dipotong pajak. IDLK also has an agreement with ISM for technical and management assistance. As compensation, in 2012 and 2011, IDLK is charged with service fee amounting to Rp1,023 and Rp965 per month after tax, respectively. 96 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH The related fees are presented as part of “General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding payables are presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated statement of financial position. Beban terkait disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. e. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan ISM atas kantor yang berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, dengan periode sewa yang belum ditentukan. Biaya sewa disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. e. The Company has a rental agreement with ISM for office spaces located in Sudirman Plaza, Indofood Tower, for an indefinite rental period. The rental expense is presented as part of “General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding payable is presented as part of the account “Accounts Payable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement of financial position. f. Perusahaan menyewa gudang dari IAP dan ISM dan juga menyewakan gudang di Medan kepada IAP. Beban sewa disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi”, sementara pendapatan sewa disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak terdapat saldo utang kepada IAP atau saldo piutang dari IAP pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. f. The Company leases a warehouse from IAP and ISM and also rents its warehouse in Medan to IAP. The rental expense is presented as part of “General and Administrative Expenses”, while the rental income is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statement of comprehensive income. There was no related outstanding payable to IAP or receivables from IAP as of December 31, 2012 and 2011. g. Kelompok Usaha mengasuransikan persediaan dan aset tetap dengan PT Asuransi Central Asia (ACA), asuransi jiwa karyawan dengan PT A.J. Central Asia Raya (CAR) dan diberikan bantuan dalam pembelian polis asuransi oleh PT Indosurance Broker Utama (IBU). Beban asuransi disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Distribusi dan Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. g. The Group insured its inventories and fixed assets with PT Asuransi Central Asia (ACA), its employee life insurance with PT A.J. Central Asia Raya (CAR) and was provided assistance in purchasing insurance policy by PT Indosurance Broker Utama (IBU). The insurance expense is presented as part of “Cost of Goods Sold, Selling and Distribution Expenses and General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding payable is presented as part of “Accounts Payable - Non-trade - Related Parties” in the consolidated statement of financial position. 97 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH h. Divisi tertentu menyewa fasilitas V-SAT dari Primacom untuk tujuan komunikasi antara kantor pusat Perusahaan dan cabang/pabrik. Beban sewa disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak terdapat saldo utang kepada Primacom pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011. h. Certain divisions lease V-SAT facilities from Primacom for communication purposes between the Company’s head office and branches/factories. The rental expense is presented as part of “General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income. There was no outstanding payable to Primacom as of December 31, 2012 and 2011. i. Kelompok Usaha membeli kendaraan bermotor dan suku cadang dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan Entitas Anak (ISI). i. The Group purchased vehicles and spareparts from PT Indomobil Sukses Internasional Tbk and Subsidiaries (ISI). j. Pinehill memiliki perjanjian jasa teknik dengan Perusahaan yang berlaku hingga 31 December 2013. Sebagai kompensasi, Pinehill dikenakan jasa teknik dengan persentase tertentu yang disepakati. Jasa tersebut, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp40.798 (2011: Rp35.721), disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang terkait disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. j. Pinehill has a technical services agreement with the Company which is valid up to December 31, 2013. As compensation, Pinehill is charged with technical fee at a certain agreed rate. The said fee for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp40,798 (2011: Rp35,721) is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding receivable is presented as part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement of financial position. k. SAWABASH memiliki perjanjian jasa teknik dengan Perusahaan yang berlaku hingga 31 December 2013. Sebagai kompensasi, Sawabash dikenakan jasa teknik dengan persentase tertentu yang disepakati. Jasa tersebut, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.292 (2011: Nihil), disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang terkait disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. k. SAWABASH has a technical services agreement with the Company which is valid up to December 31, 2013. As compensation, Sawabash is charged with technical fee at a certain agreed rate. The said fee, for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp1,292 (2011: Nil) is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding receivable is presented as part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement of financial position. l. NICI memiliki perjanjian produksi dan pengadaan barang dengan Perusahaan dimana Divisi Penyedap Makanan memproduksi, mengemas dan memasok produk NICI dengan harga yang disepakati bersama. l. NICI has a manufacturing and supply agreement with the Company whereby the Company’s Food Seasoning Division manufactures, packs and supplies NICI’s products at the agreed prices. 98 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH m. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan ISM dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek milik ISM untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama ISM, baik langsung maupun tidak langsung, tetap sebagai pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentasi tertentu yang disepakati dari penjualan netonya. m. NICI has a license trademark agreement with ISM whereby NICI was granted a nonexclusive license to use ISM trademarks for culinary products produced directly or indirectly by NICI in Indonesia for an indefinite term as long as ISM is a direct or indirect shareholder of NICI. As compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain agreed percentage of its net sales. n. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP untuk distribusi produk kuliner NICI di Indonesia. Sebagai kompensasi, NICI memberikan marjin distribusi sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP. n. NICI has a distribution agreement with IAP for the distribution of NICI’s culinary products in Indonesia. As compensation, NICI gives a distribution margin at a certain percentage of the invoiced sales to IAP. o. Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal 7 Mei dan 31 Agustus 2010, Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman modal kerja kepada NICI masing-masing sejumlah Rp10.500 dan Rp 5.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terutang dari pinjaman ini adalah sebesar Rp15.500 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo terutang pinjaman ini telah dilunasi sepenuhnya pada tanggal 8 Maret 2012. o. Based on the loan agreement dated May 7 and August 31, 2010, the Company granted NICI working capital loan facilities totaling Rp10,500 and Rp5,000, respectively. The loans bore interest at 10.59% per year. As of December 31, 2011, the total outstanding loans amounting to Rp15,500 were presented as part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement of financial position. These loans were fully settled on March 8, 2012. p. Pada tanggal 15 Juni 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian supply dengan FFI dimana Perusahaan menyediakan, memasok dan menyerahkan kepada FFI produk biskuit dan sirup dengan harga yang disepakati. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. p. On June 15, 2010, the Company entered into a supply agreement with FFI whereby the Company supplies, sells and delivers biscuit and syrup products to FFI at the agreed prices. The said agreement will expire on December 31, 2013 and is extendable by mutual agreement of both parties. q. Kelompok Usaha memberikan pinjaman kepada karyawan dan pegawai dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman tersebut dilunasi dengan cara pemotongan gaji. q. The Group provides loans to its officers and employees subject to certain criteria and terms depending on their employment levels. These loans are collected through salary deductions. 99 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) r. 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) r. Pada bulan Desember 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual-Beli dengan AIBM untuk menjual sebagian tanah 2 di kawasan Cicurug, seluas 59.990m Sukabumi (yang merupakan bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) dengan harga 2 jual Rp700.000/m (angka penuh) atau jumlah keseluruhan sebesar Rp41.993. Jumlah ini dapat berubah mengikuti hasil dari pengukuran ulang atas luas tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (“BPN”), dengan harga jual tetap per 2 m (Catatan 36). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, AIBM telah membayar uang muka sebesar Rp4.199 kepada Perusahaan dan sisanya akan dibayarkan penuh dalam waktu satu bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2012 yang timbul dari transaksi penjualan ini disajikan sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pihak Berelasi/Related Parties IAP, PDU, SIMP NICI, AIBM Pinehill, DUFIL, SAWAB, SAWABASH, SAWATA, SAWAHI, PCI, ACA, ISI, IBU, CAR, Primacom, FFI In December 2012, the Company entered into Conditional Sale and Purchase Agreement with AIBM to sell a parcel of land covering an 2 area of 59,990m in Cicurug, Sukabumi (which is part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial 2 position) at Rp700,000/m (full amount) for a total amount of Rp41,993. The total amount is subject to the result of land area remeasurement by Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) with fixed price per square meter of land (Note 36). Up to December 31, 2012, AIBM had paid cash advance to the Company amounting to Rp4,199 and the remaining balance shall be paid within one month after the signing of the agreement. The outstanding balance of the advance arising from this sale transaction as of December 31, 2012 is presented as part of “Accounts Payable Non-trade - Related Parties” in the consolidated statement of financial position. The nature of relationships with the related parties is as follows: Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: ISM WITH Sifat Hubungan/Nature of Relationships Pemegang saham Perusahaan/Shareholder of the Company Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/Entities under control of the major shareholder Entitas asosiasi/Associates Entitas afiliasi/Affiliates 100 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments as of December 31, 2012 and 2011. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 2012 Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang bukan usaha Aset tidak lancar lainnya piutang jangka panjang Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek Total Liabilitas Keuangan Liabilitas yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts Utang usaha Utang bukan usaha Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total 2011 Nilai Wajar/ Fair Values Nilai Tercatat/ Carrying Values Nilai Wajar/ Fair Values Financial Assets 5.484.318 5.484.318 4.420.644 4.420.644 2.228.423 2.228.423 2.260.329 2.260.329 130.911 130.911 118.073 118.073 12.692 12.692 14.081 14.081 Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable trade Accounts receivable non-trade Other non-current assets long-term receivables 21.280 21.280 17.280 17.280 AFS financial assets Short-term investments 7.877.624 7.877.624 6.830.407 6.830.407 Total Financial Liabilities Liabilities at amortized cost Short-term bank loans and overdraft Trust receipts payable Accounts payable - trade Accounts payable non-trade Accrued expenses 400.396 182.229 1.585.180 400.396 182.229 1.585.180 417.851 210.744 1.274.067 417.851 210.744 1.274.067 343.190 846.929 343.190 846.929 155.321 621.928 155.321 621.928 39.745 39.745 6.259 6.259 Current maturities of longterm debts 640.613 640.613 145.507 145.507 Long-term debts - net of current maturities 4.038.282 4.038.282 2.831.677 2.831.677 101 Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto. Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices and discounted cash flow models. Kelompok usaha menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. • Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat. • Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang tidak dapat diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat. The Group uses the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. • Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. • Level 3: Fair values measured based on valuation techniques for which any inputs which have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data (unobservable inputs). Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi, jika tidak, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value or amortized cost, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments: a. a. Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang bukan usaha, utang usaha dan utang bukan usaha, utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts, dan beban akrual mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari utang jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. 102 The carrying value of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade and non-trade, accounts payable - trade and nontrade, short-term bank loans and overdraft, trust receipts payable and accrued expenses approximate their fair values due to their shortterm nature. The carrying values of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) b. b. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Piutang jangka panjang kepada karyawan dan utang pembelian aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode SBE dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman pasar pada saat pengakuan awal untuk jenis pinjaman yang sama. Aset diukur pada nilai wajar Tingkat 1/ Level 1 Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam saham tercatat 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN Tingkat 2/ Level 2 21.280 Short-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. Long-term receivables from employees and liability for purchases of fixed assets are carried at amortized cost using the EIR method and the discount rates used are the market incremental lending rate at the initial recognition for similar types of lending. Tingkat 3/ Level 3 - Total - 21.280 Asset measured at fair value AFS financial asset Investment in listed stocks MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan para direktur melakukan reviu dan menyetujui kebijakan pengelolaan masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: The main risks arising from the Group's financial instruments are interest rate risk, market risk (including foreign currency risk and commodity price risk), credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: a. a. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. The Group's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika tingkat suku bunga pinjaman (tidak termasuk utang trust receipts) meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp209 lebih rendah/tinggi, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. As at December 31, 2012, had the interest rates of the loans and borrowings (excluding trust receipts payable) been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, income before income tax benefit (expense) for the year ended December 31, 2012 would have been Rp209 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest charge on the loans and borrowings with floating interest rates. 103 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. c. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan beberapa pembelian utamanya dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan harga dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak berimbang dalam hal jumlah dan/atau waktu, Kelompok Usaha dihadapkan pada risiko mata uang asing. The Group’s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the revenue and purchases of the Group are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju nilai tukar mata uang asing. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat/melemah sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp33.137, terutama sebagai akibat kerugian/ keuntungan translasi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang bukan usaha, utang trust receipts, utang usaha, utang bukan usaha dan utang untuk pembelian aset tetap dalam Dolar AS. As at December 31, 2012, had the exchange rate of Rupiah against US Dollar appreciated/depreciated by 10% with all other variables held constant, income before income tax benefit (expense) for the year ended December 31, 2012 would have been Rp33,137 lower/higher mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - non-trade, trust receipts payable, accounts payable - trade, accounts payable non-trade and liability for purchases of fixed assets denominated in US Dollar. Risiko kredit c. Credit risk The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, the Group implements policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, Kelompok Usaha menerapkan kebijakan yang memastikan penjualan produk hanya diberikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. 104 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) Kelompok Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 45 hari sejak faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan sub-distributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Group requires that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. For domestic sales, the Group may grant its customers credit terms up to 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts. Ketika pelanggan tidak melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada evaluasi Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan pembayaran dan/atau gagal bayar. When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Group's assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. At the consolidated statements of financial position date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position. Kecuali pelanggan yang merupakan pihak berelasi, Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan. Except for the related party customers, the Group has no concentration of credit risk as its trade receivables relate to a large number of ultimate customers. 105 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) c. The tables below represent the aging analysis of financial assets of the Groups as of December 31, 2012 and 2011. Tabel dibawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Total/Total Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Credit risk (continued) Telah Jatuh Tempo dan/atau Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and/or individually Impaired Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Past Due but Not Impaired 1 - 30 Hari/ 1 - 30 Days 31 - 60 Hari/ 61 - 90 Hari/ 31 - 60 Days 61 - 90 Days Lebih Dari 90 Hari/ More than 90 Days 31 Desember 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang December 31, 2012 5.484.318 5.484.318 - - - - - 642.548 412.000 153.773 10.468 43.755 22.375 177 Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga 1.586.052 1.586.052 - - - - - 75.163 75.163 - - - - - Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek 55.748 55.748 - - - - - 12.692 12.692 - - - - - Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Third parties Related parties Non-trade Third parties Related parties Other non-current assets - long-term receivables Kas dan setara kas Piutang usaha Usaha Pihak ketiga Total 21.280 21.280 - - - - - AFS financial assets Short-term investments 7.877.801 7.647.253 153.773 10.468 43.755 22.375 177 Total 106 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) c. The tables below represent the aging analysis of financial assets of the Groups as of December 31, 2012 and 2011(continued). Tabel dibawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(lanjutan). Total Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Credit risk (continued) Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Past Due but Not Impaired 1 - 30 Hari/ 1 - 30 Days 31 - 60 Hari/ 61 - 90 Hari/ 31 - 60 Days 61 - 90 Days Lebih Dari 90 hari/ More than 90 Days Telah Jatuh Tempo dan/atau Mengalami Penurunan Nilai secara individual/ Past Due and/or individually Impaired 31 Desember 2011 Pinjaman yang diberikan dan piutang 4.420.644 4.420.644 - - - - - 639.058 375.687 161.352 32.068 37.850 31.234 867 Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga 1.622.138 1.622.138 - - - - - 64.845 64.845 - - - - - Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek 53.228 53.228 - - - - - 14.081 14.081 - - - - - Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Third parties Related parties Non-trade Third parties Related parties Other non-current assets - long-term receivables Kas dan setara kas Piutang usaha Usaha Pihak ketiga Total d. December 31, 2011 17.280 17.280 - - - - - AFS financial assets Short-term investments 6.831.274 6.567.903 161.352 32.068 37.850 31.234 867 Total Risiko likuiditas d. Liquidity risk Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas karena mungkin akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya. The Group faces liquidity risk because it may encounter difficulty in meeting its contractual obligations and commitments. Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai. The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. 107 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued) Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penggalangan dana. Inisiatif ini mencakup utang dan pinjaman bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal. The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and equity market issues. Tabel berikut menyajikan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha: The table below presents the maturity profile, of the Group’s financial liabilities: Total Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 1 - 5 years Dalam 1 tahun/ Within 1 year Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years 31 Desember 2012 Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipt Utang usaha Utang bukan usaha Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 400.396 182.229 1.585.180 343.190 846.929 400.396 182.229 1.585.180 343.190 846.929 - - 39.745 39.745 - - December 31, 2012 Short-term bank loans and overdraft Trust receipt payable Account payables - trade Account payables - non-trade Accrued expenses Current maturities of long-term debts 640.613 - 573.840 66.773 Long-term debts - net of current maturities 31 Desember 2011 Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipt Utang usaha Utang bukan usaha Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun e. 417.851 210.744 1.274.067 155.321 621.928 417.851 210.744 1.274.067 155.321 621.928 - - 6.259 6.259 - - December 31, 2011 Short-term bank loans and overdraft Trust receipt payable Account payables - trade Account payables - non-trade Accrued expenses Current maturities of long-term debts 145.507 - 117.045 28.462 Long-term debts - net of current maturities Risiko harga komoditas e. Commodity price risk The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials such as wheat flour and cooking oil. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market. Kelompok Usaha menghadapi risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama seperti tepung terigu dan minyak goreng. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan persediaan di pasar. 108 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko harga komoditas (lanjutan) e. Commodity price risk (continued) Kebijakan Kelompok Usaha untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan mengawasi tingkat optimal persediaan tepung terigu dan minyak goreng untuk produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Kelompok Usaha juga berusaha mengurangi risiko tersebut dengan cara menyesuaikan harga jual produk secara berkala. The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of wheat flour and cooking oil for a continuous production. In addition, the Group may seek to mitigate its risks by periodically adjusting the prices of its products. Telah menjadi kebijakan Kelompok Usaha untuk tidak melakukan perdagangan dalam instrumen keuangan. It has been the Group's policy not to undertake in the trade of financial instruments. 34. PERJANJIAN DAN KOMITMEN SIGNIFIKAN 34. SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS Perjanjian Signifikan Significant Agreements SRC SRC a. a. SRC memiliki perjanjian dengan Rengo Company Limited, Jepang (Rengo) dimana Rengo menyediakan bantuan teknik kepada SRC dalam operasi produksinya. Sebagai kompensasinya, SRC membayar Rengo biaya bulanan yang dihitung berdasarkan perjanjian. AND SRC has an agreement with Rengo Company Limited, Japan (Rengo), whereby Rengo provides technical assistance to SRC in its production operations. As compensation, SRC pays Rengo a monthly fee, computed in accordance with the terms of the agreement. The related technical assistance fee charged to operations for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp891 (2011: Rp865) is presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statement of comprehensive income. Biaya bantuan teknik yang dibebankan ke operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp891 (2011: Rp865) disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. NICI NICI b. b. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan Nestle S.A. dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek “Maggi” untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung, oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama Nestle S.A. tetap merupakan pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentase tertentu yang disepakati dari penjualan netonya. 109 NICI has a license trademark agreement with Nestle S.A. whereby NICI was granted with a non-exclusive license for the “Maggi” trademark for culinary products produced directly or indirectly by NICI in Indonesia for an indefinite term as long as Nestle S.A. is a shareholder of NICI. As compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain agreed percentage of its net sales. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN (lanjutan) DAN KOMITMEN PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SIGNIFIKAN 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) AND Perjanjian Signifikan (lanjutan) Significant Agreements (continued) IDLK IDLK c. IDLK memiliki perjanjian manajemen dengan PT Marison Nauli Ventura (MNV), dimana MNV memberikan kepada IDLK nasehat, pendapat, petunjuk, konsultasi dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan usaha, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan manajemen. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali apabila salah satu pihak menyatakan secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Kompensasi yang dibayarkan kepada MNV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp4.898 (2011: Rp4.898) disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. c. IDLK has a management agreement with PT Marison Nauli Ventura (MNV), whereby MNV provides to IDLK business advice, suggestion, guidance, consultation and information relevant to operational activities, especially those related with human resources and management. This agreement is valid for a one-year period and shall be automatically renewed for the same period, unless terminated by either party in writing. Compensation paid to MNV for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp4,898 (2011: Rp4,898) is presented as part of “General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income. d. IDLK memiliki perjanjian supply dengan Amberston Pte. Ltd. (Amberston) dimana Amberston menyediakan bahan baku antara lain berupa skimmed milk powder, butter milk powder dan gula kepada IDLK dengan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. d. IDLK has a supply agreement with Amberston Pte. Ltd. (Amberston) whereby Amberston agreed to provide raw materials to IDLK such as skimmed milk powder, butter milk and sugar, among others, at the prices agreed by both parties. The said agreement has been renewed and will expire on December 31, 2013. Komitmen Signifikan Significant Commitments Kelompok Usaha memiliki total nilai kontrak untuk memperoleh aset tetap setara dengan Rp1.315.486. Dari jumlah tersebut, kontrak-kontrak signifikan terutama dilakukan dengan PT Tatamulia Nusantara Indah sehubungan dengan pembangunan pabrik baru IDLK di Pandaan dan dengan PT Indoswiss Satama sehubungan dengan pembangunan pabrik premix Perusahaan di Cikampek. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, total realisasi kontrak-kontrak tersebut adalah Rp605.100. The Group has contracts to acquire fixed assets with total contract value equivalent to Rp1,315,486. From those contracts, the significant ones are with PT Tatamulia Nusantara Indah in connection with the establishment of new plant of IDLK in Pandaan and with PT Indoswiss Satama in connection with the establishment of premix plant of the Company in Cikampek. Up to December 31, 2012, total realization value from such contracts was Rp605,100. 110 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 35. ASSETS AND CURRENCIES Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Dolar Australia Dalam Euro Dalam Dolar Singapura Piutang usaha Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Euro Piutang bukan usaha Dalam Dolar AS Dalam Pound Sterling Inggris Dalam Franc Swiss Dalam Dolar Canada Utang bukan usaha Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Dolar Singapura Dalam Euro Dalam Yen Jepang Dalam Franc Swiss Utang untuk pembelian aset tetap Dalam Dolar AS FOREIGN Setara dengan Jutaan Rupiah/ Equivalent Amount in Millions Rupiah 11 Maret 2013 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/ March 11, 2013 31 Desember 2012 (Consolidated (Tanggal Pelaporan)/ Financial Statements December 31, 2012 Completion Date) (Reporting Date) US$ MYR AUD EUR SIN$ 76.897.147 879.216 4.850 20.261 17.113 743.595 2.778 49 260 135 744.980 2.737 48 255 133 US$ MYR EUR 34.492.122 3.223.498 1.598 333.539 10.185 20 334.160 10.034 20 US$ 2.059.093 19.911 19.948 Assets Cash and cash equivalents In US Dollar In Malaysian Ringgit In Australian Dollar In Euro In Singapore Dollar Accounts receivable - trade In US Dollar In Malaysian Ringgit In Euro Accounts receivable non-trade In US Dollar 1.110.472 1.112.315 Total Assets in Foreign Currencies Total Aset dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang trust receipts Dalam Dolar AS Utang usaha Dalam Dolar AS Dalam Euro Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Singapura Dalam Ringgit Malaysia IN As of December 31, 2012, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currency-denominated assets and liabilities presented using exchange rates as of December 31, 2012 and March 11, 2013 are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 11 Maret 2013 adalah: Mata Uang Asing (angka penuh)/ Foreign Currencies (full amount) LIABILITIES US$ 18.844.733 182.229 182.568 US$ EUR JPY SIN$ MYR 55.166.484 2.048.897 16.302.453 1.047.507 524.808 533.460 26.246 1.825 8.283 1.658 534.453 25.798 1.642 8.118 1.634 GBP CHF CAD 9.277 5.517 691.740 145 58 6.725 134 56 6.519 US$ MYR SIN$ EUR JPY CHF 422.296 104.849 20.304 66 7.346 13 4.083 331 161 1 1 0 4.091 326 157 1 1 0 US$ 4.768.740 46.114 46.200 811.320 811.698 299.152 300.617 Total Liabilitas dalam Mata Uang Asing Aset neto dalam Mata Uang Asing 111 Liabilities Trust receipts payable In US Dollar Accounts payable - trade In US Dollar In Euro In Japanese Yen In Singapore Dollar In Malaysian Ringgit In Great Britain Pound Sterling In Swiss Franc In Canadian Dollar Accounts payable - non-trade In US Dollar In Malaysian Ringgit In Singapore Dollar In Euro In Japanese Yen In Swiss Franc Liability for purchases of fixed assets In US Dollar Total Liabilities in Foreign Currencies Net Assets in Foreign Currencies The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 35. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued) IN FOREIGN As shown above, had the foreign exchange rates prevailing at March 11, 2013 been used to restate the Group’s foreign currency-denominated assets and liabilities, the net assets in foreign currencies would have increased by about Rp1,465. Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal 11 Maret 2013 digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam mata uang asing Kelompok Usaha, aset neto dalam mata uang asing akan naik sebesar Rp1.465. 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 36. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a. Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual Perusahaan kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi (Catatan 31) disesuaikan 2 2 dari 59.990m menjadi 59.455m . Total nilai transaksi turun dari Rp41.993 menjadi Rp41.619. Pada bulan Januari 2013, Perusahaan dan AIBM menandatangani akta jual beli tanah dan Perusahan telah menerima pembayaran penuh dari AIBM. a. In January 2013, based on the result of land measurement by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by the Company to 2 AIBM (Note 31) was adjusted from 59,990m 2 to 59,455m . Accordingly, total transaction price was reduced from Rp41,993 to Rp41,619. In January 2013, the Company and AIBM signed the deed of sale and transfer of land and the Company received full payment from AIBM. b. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. no. 116, tanggal 28 Februari 2013, Perusahaan dan Rengo menyetujui peningkatan modal dasar SRC yang semula sebesar Rp83.400, yang terbagi atas 4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283.560 yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp20.850 (angka penuh). Jumlah modal saham ditempatkan dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil bagian oleh Perusahaan dan sisanya diambil bagian oleh Rengo. b. Based on notarial deed no. 116 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, the Company and Rengo agreed to increase the authorized capital of SRC from Rp83,400, which consists of 4,000,000 shares to Rp283,560 which consists of 13,600,000 shares with par value per share amounting to Rp20,850 (full amount). The issued and paid capital of SRC increased from 2,000,000 shares to 6,800,000 shares wherein 60% of which was subscribed by the Company while the remaining was subscribed by Rengo. 112