Uploaded by auliawirshaaa

ar-2012

advertisement
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
DA FTA R I S I
vision, mission & value
financial highlights
02
04
chronological shares listing at idx
& share price information
performance graphs
icbp at a glance
brief history of the company
shareholding structure
management structure
business structure
diversified portfolio
accolades & certifications
message from the president commissioner
report of the president director
management’s analysis & discussion
noodles
dairy
snack foods
food seasonings
nutrition & special foods
packaging
corporate governance
audit committee report
corporate human resources
corporate social responsibility
board of commissioners
board of directors
subsidiaries & associate companies
production facilities
professional advisors & banks
acknowledgement
independent auditors’ report
Visi, Misi & Nilai-Nilai
Ikhtisar Keuangan
Kronologis Pencatatan Saham di BEI
05
06
08
10
12
13
14
16
18
20
24
28
40
46
52
58
64
70
74
92
96
100
113
121
130
132
134
135
136
& Informasi Harga Saham
Grafik Kinerja Keuangan
Sekilas ICBP
Riwayat Singkat Perseroan
Struktur Pemegang Saham
Struktur Manajemen
Struktur Bisnis
Aneka Ragam Portofolio
Penghargaan & Sertifikasi
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Direktur Utama
Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen
Mi Instan
Dairy
Makanan Ringan
Penyedap Makanan
Nutrisi & Makanan Khusus
Kemasan
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Audit
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
Entitas Anak & Entitas Asosiasi
Fasilitas Produksi
Lembaga Profesional & Bank
Pernyataan
Laporan Auditor Independen
1
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
The Leading Consumer Goods Company
Produsen Barang-barang Konsumsi yang Terkemuka
To continuously Innovate, focusing on
Consumers’ needs, delivering great Brands with
unparalleled Performance
To deliver quality products which are
loved by consumers
To continuously improve our people, processes
and technologies
To contribute to the welfare of the society
and environment in a sustainable manner
To continuously improve stakeholders’ value
2
Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada
kebutuhan pelanggan, menawarkan merek- merek
unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi
Menyediakan produk berkualitas yang merupakan
pilihan pelanggan
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,
proses produksi dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
Meningkatkan stakeholders’ value
secara berkesinambungan
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
“With discipline as the basis of
our way of life; We conduct our business with
integrity; We treat our stakeholders with respect;
and together we unite to strive for excellence and
continuous innovation.”
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup;
Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung
tinggi integritas; Kami menghargai seluruh
pemangku kepentingan dan secara bersama-sama
membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan
dan inovasi yang berkelanjutan.”
3
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
IKHTISAR KEUANGAN
In billion of Rupiah
unless otherwise stated
Net Sales
2012
2011
2010
Dalam miliar Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
Penjualan Neto
21.574,8
19.367,2
17.960,1
Gross Profit
5.778,6
5.031,3
4.983,5
Laba Bruto
Income from Operations (EBIT)
2.842,1
2.608,7
2.542,3
Laba Usaha (EBIT)
EBITDA
3.259,1
2.998,5
2.994,6
EBITDA
Income for the Year
2.282,4
2.066,4
1.827,9
Laba Tahun Berjalan
Income for the Year Attributable to
Equity Holders of the Parent Entity
2.179,6
1.975,3
1.704,0
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Comprehensive Income for the Year
2.287,2
2.064,0
1.836,9
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Comprehensive Income for the Year
Attributable to Equity Holders of the
Parent Entity
2.183,2
1.973,7
1.710,2
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang
Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Shares Outstanding (million)
5.831,0
5.831,0
5.831,0
Jumlah Saham Yang Ditempatkan
dan Disetor Penuh (juta)
374
339
344
Laba Per Saham Dasar Yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Basic Earnings Per Share Attributable
to Equity Holders of the Parent Entity
(Rp) 1
(Rp) 1
Current Assets
9.888,4
8.580,3
7.017,8
Aset Lancar
Current Liabilities
3.579,5
2.988,5
2.701,2
Liabilitas Jangka Pendek
Net Working Capital
6.309,0
5.591,8
4.316,6
Modal Kerja Bersih
17.753,5
15.222,9
13.361,3
Total Aset
1.602,3
515,7
361,2
Pengeluaran Barang Modal
11.986,8
10.709,8
9.362,2
Total Ekuitas 2
572,2
492,9
442,6
Kepentingan Nonpengendali
Total Liabilities
5.766,7
4.513,1
3.999,1
Total Liabilitas
Funded Debt
1.263,0
780,4
526,3
Pinjaman Yang Dikenakan Bunga
Gross Profit Margin
26,8%
26,0%
27,7%
Marjin Laba Bruto
EBIT Margin
13,2%
13,5%
14,2%
Marjin Laba Usaha (EBIT)
Net Income Margin Attributable to
Equity Holders of The Parent Entity
10,1%
10,2%
9,5%
Marjin Laba Bersih Yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Return on Assets (%) - Net Income 3
13,8
14,5
15,5
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 3
Return on Assets (%) - EBIT
17,2
18,3
21,6
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha 3
20,1
20,6
33,3
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 3
Current Ratio (x)
2,76
2,87
2,60
Rasio Lancar (x)
Liabilities to Assets Ratio (x)
0,32
0,30
0,30
Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x)
Liabilities to Equity Ratio (x) 2
0,48
0,42
0,43
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (x) 2
Gearing Ratio - Gross (x) 2
0,11
0,07
0,06
Gearing Ratio - Gross (x) 2
(0,35)
(0,34)
(0,31)
Gearing Ratio - Net (x) 2
Total Assets
Capital Expenditures
Total Equity 2
Non-Controlling Interests
Return on Equity (%)
3
3
Gearing Ratio - Net (x) 2
1.
2.
3.
Calculated based on weighted average number of shares
Taking into account Non-Controlling Interests
Return represents total return including Non-Controlling Interests
The figures are stated in Indonesian language
4
1.
2.
3.
Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham
Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali
Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk
Kepentingan Nonpengendali
Angka disajikan dalam Bahasa Indonesia
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
K R O N O LO G I S P E N C ATATA N S A H A M D I B E I
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” or the
“Company”) conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of
1,166,191,000 shares with a total number of 5,830,954,000
shares issued and fully paid each with par value of Rp100
per share on October 7, 2010. As of December 31, 2012
there was no change in number of outstanding shares.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau
“Perseroan”) melakukan Penawaran Umum Perdana
(“IPO”) sebesar 1.166.191.000 saham dengan jumlah saham
ditempatkan dan disetor penuh sebesar 5.830.954.000
dengan nilai nominal Rp100 per saham pada tanggal 7
Oktober 2010. Per tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat
perubahan jumlah saham yang beredar.
INFORMASI HARGA SAHAM
Share Price Rupiah,
Harga Saham Rupiah
9.000
JSX - CI, IHSG
7.800
8.000
7.000
6.000
4.317
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
2012
1st Quarter
2011
2nd Quarter
2011
3rd Quarter
2011
4th Quarter
2011
1st Quarter
2012
2nd Quarter
2012
3rd Quarter
2012
4th Quarter
2012
year
OUTSTANDING
SHARE 4
MARKET
CAPITALIZATION 5 6 highest
lowest
closing
TRADING volume
Tahun
Saham Beredar 4
Kapitalisasi Pasar 5 6
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume Perdangangan
I
5.831
31.778.699
5.700
4.975
5.450
173.033.000
5.831
33.527.986
5.900
5.000
5.750
167.557.500
5.831
37.026.558
6.850
5.700
6.350
223.049.000
IV
5.831
45.481.441
8.300
6.300
7.800
223.695.500
during the year
Selama Tahun Laporan
5.831
45.481.441
8.300
4.975
7.800
787.335.000
I
5.831
30.904.056
5.300
4.325
5.300
467.523.500
2011
II
III
II
5.831
31.487.152
5.450
4.925
5.400
270.926.500
III
5.831
28.717.448
6.000
3.800
4.925
362.043.000
IV
5.831
30.320.961
5.750
4.650
5.200
112.174.000
during the year
Selama Tahun Laporan
5.831
30.320.961
6.000
3.800
5.200
1.212.667.000
4. In Million | Dalam Juta 5. Rp Million | Juta Rupiah 6. At the end of the period | Per akhir periode
As of December 31, 2012, ICBP’s 5,830,954,000 shares
with a par value of Rp100 per share, were listed on the
Indonesia Stock Exchange (“IDX”), with total registered
shareholders exceeding 1,400. Share volume traded on
the regular market during 2012 totaled 787,335,000 share
at prices ranging from Rp4,975 per share to Rp8,300 per
share and closing at Rp7,800.
Per 31 Desember 2012, sejumlah 5.830.954.000 saham
ICBP dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), dengan jumlah pemegang
saham melebihi 1.400. Volume saham yang diperdagangkan
di pasar reguler selama tahun 2012 berjumlah 787.335.000
dengan harga berkisar antara Rp4.975 per saham hingga
Rp8.300 per saham dan ditutup pada harga Rp7.800.
5
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
GRAFIK KINER JA KEUANGAN
NET SALES (Trillion Rupiah)
penjualan neto (triliun rupiah)
17,96
19,37
21,57
income from operations/ebit (Trillion Rupiah)
laba usaha (triliun rupiah)
2,54
2,61
2,84
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE
TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (Trillion Rupiah)
laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(triliun rupiah)
6
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
TOTAL ASSETS (Trillion Rupiah)
total aset (triliun rupiah)
total equity 1 (Trillion Rupiah)
total ekuitas 1 (triliun rupiah)
9,36
10,71
1.
1.
11,99
Taking into account Non-Controlling Interests
Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali
7
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ICBP is an established market-leading producer of
packaged food products with a diverse range of products
providing everyday food solutions for consumers of
all ages. Many of its products brands are among the
strongest brands with significant Top-of-Mind status in
Indonesia and have gained the trust and loyalty of millions
of consumers in Indonesia for decades.
ICBP was established as a separate entity in September
2009 and listed on the IDX on 7 October 2010. It was
established by means of internal restructuring of the
Consumer Branded Products (“CBP”) Group of PT Indofood
Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), the parent company,
listed on the IDX since 1994.
Through the internal restructuring, the entire business
operations of Indofood’s CBP Group, comprising noodles,
dairy, snack foods, food seasonings, nutrition and
special foods, as well as biscuits (previously under
Bogasari Group), were transferred to ICBP.
Following the listing, Indofood remains the majority
shareholder of ICBP with around 80% ownership.
Hence, ICBP continues to enjoy synergies with other
Indofood Group companies to maintain its
competitive advantages.
ICBP merupakan produsen makanan dalam kemasan
yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan
produk makanan sehari-hari bagi konsumen di segala
usia. Banyak di antara merek produknya merupakan
merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat
Indonesia, serta memperoleh kepercayaan
dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama
bertahun-tahun.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September
2009 serta tercatat di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010.
ICBP didirikan melalui restrukturisasi internal dari Grup
Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang
sahamnya tercatat di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses
restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup CBP
dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan
ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus,
serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam
Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP.
Setelah pencatatan saham ICBP, Indofood tetap menjadi
pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan
saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki
sinergi dengan perusahaan-perusahaan Grup Indofood
lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Saat ini kegiatan usaha ICBP terdiri atas:
Mi Instan
Memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi instan
antara lain bag noodles, cup noodles, mi telur dan
bihun instan.
Dairy
Currently ICBP’s business units are as follows:
Noodles
Produces and markets a range of instant bag and
cup noodles, egg noodles and instant vermicelli.
Dairy
Produces and markets a variety of
dairy products including sweetened condensed milk, liquid
milk (ultra-high temperature, sterilized bottled
and pasteurized liquid milk), powdered milk,
ice cream and butter.
Snack Foods
Produces and markets a range of Western and modernized
traditional snacks, as well as biscuits.
Food Seasonings
Produces a range of culinary products including soy sauce,
chili sauce, tomato sauce, bouillon and instant seasonings,
and also produces and markets cordial syrup.
Nutrition & Special Foods
Produces and markets various cereals and biscuits
for infants and children, as well as milk products for
expectant and lactating mothers.
The Company’s operations are also supported by the
Packaging Division.
Memproduksi dan memasarkan berbagai macam
produk dairy, yaitu susu kental manis, susu cair
(susu ultra-high temperature, susu steril dalam
botol dan susu pasteurisasi), susu bubuk, es krim
dan mentega.
Makanan Ringan
Memproduksi dan memasarkan berbagai makanan ringan
moderen dan makanan ringan tradisional yang dikemas
secara moderen, serta produk biskuit.
Penyedap Makanan
Memproduksi beragam produk kuliner seperti kecap, saus
sambal, saus tomat, kaldu dan bumbu instan, serta juga
memproduksi dan memasarkan sirup.
Nutrisi & Makanan Khusus
Memproduksi dan memasarkan berbagai macam bubur
sereal dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta produk
susu untuk ibu hamil dan menyusui.
Kegiatan usaha Perseroan juga didukung oleh
Divisi Kemasan.
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
R I WAYAT S I N G K AT P E R S E R O A N
ICBP was established as a separate entity in September 2009 and listed on the IDX
on 7 October 2010. It was established by means of internal restructuring of the CBP Group
of Indofood, the parent company, listed on the IDX since 1994.
Most of the ICBP’s business operations and product brands have been well-established for many
years, with many of them enjoying leading positions on their respective market segments. The
histories of its various business operations are as follows:
1982
The noodles business commenced with the launch of Sarimi
brand. Other brands such as Indomie, Supermi and Pop Mie
were added in 1984, 1986 and 1988 respectively.
Kegiatan usaha mi instan mulai beroperasi dengan
diluncurkannya merek Sarimi. Berbagai merek mi instan
lainnya seperti Indomie, Supermi dan Pop Mie melengkapi
portofolio produk ICBP, masing–masing pada tahun 1984,
1986 dan 1988.
1985
The nutrition and special foods business commenced with
Promina as the first brand. The SUN brand was launched in
1989 to cater to a different market segment.
Kegiatan usaha nutrisi dan makanan khusus mulai
beroperasi dengan Promina sebagai merek pertama yang
diluncurkan. Merek SUN diluncurkan di tahun 1989 untuk
menjangkau segmen pasar yang berbeda.
1990
The snack foods business was established through a 51:49
joint venture subsidiary with Seven–Up Nederland B.V., an
affiliated company of PepsiCo Inc., with the launch of three
brands, Chitato, Chiki and JetZ. In 1992 and 2005 PepsiCo’s
brands Cheetos and Lays were introduced. In 2007 Qtela
brand was launched to penetrate the traditional
snack market.
Kegiatan usaha makanan ringan dijalankan oleh perusahaan
patungan 51:49 dengan Seven–Up Nederland B.V., afiliasi
dari PepsiCo Inc. dengan menggunakan tiga merek, yaitu
Chitato, Chiki dan JetZ. Cheetos dan Lays, yang masing–
masing diluncurkan pada tahun 1992 dan 2005, merupakan
merek dengan lisensi dari PepsiCo. Pada tahun 2007,
merek Qtela diluncurkan untuk menjangkau pasar makanan
ringan tradisional.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah pada bulan September 2009 dan tercatat sebagai perusahaan
publik di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui proses restrukturisasi internal
Grup CBP dari Indofood, perusahaan induk yang tercatat sebagai perusahaan publik di BEI
sejak tahun 1994.
Berbagai kegiatan usaha dan merek yang digunakan untuk produk ICBP telah dikenal sejak lama,
dimana beberapa diantaranya merupakan pemimpin pasar. Sejarah dari berbagai kegiatan usaha
Perseroan adalah sebagai berikut:
2005
1991
The food seasonings business commenced with soy sauce,
marketed under two brands, Piring Lombok and Niki Echo.
In 1992, the Indofood brand was launched for soy sauce and
other products including chili sauce and instant seasonings.
In 2005 PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (“NICI”) was
established as a 50%–owned joint venture company with
Nestlé SA, with responsibility for marketing of only
culinary products.
Kegiatan usaha penyedap makanan mulai beroperasi
dengan produk kecap yang dipasarkan dengan
menggunakan dua merek, yaitu Piring Lombok dan
Niki Echo. Pada tahun 1992, merek Indofood diluncurkan
untuk produk kecap dan produk–produk lainnya,
yaitu saus sambal dan bumbu instan. PT Nestlé Indofood
Citarasa Indonesia (“NICI”) yang didirikan pada
tahun 2005, merupakan perusahaan patungan dengan
Nestlé SA dengan kepemilikan saham masing–masing
sebesar 50%, bertanggung jawab untuk memasarkan
produk–produk kuliner.
The biscuit business commenced with two brands: Trenz,
catering to the young adult and Wonderland, catering
to families.
Kegiatan usaha biskuit mulai beroperasi dengan dua
merek: Trenz untuk segmen anak muda dan dewasa, dan
Wonderland yang menjangkau segmen keluarga.
2008
The dairy business was added through the acquisition
of Drayton Pte. Ltd., the 68.57% owner of PT Indolakto
(“Indolakto”), one of the largest players in the market.
Its flagship brand, Indomilk, has been present in Indonesia
for more than four decades.
Kegiatan usaha dairy melengkapi portofolio usaha ICBP
dengan diakuisisinya Drayton Pte. Ltd., yang memiliki
kepemilikan saham sebesar 68,57% di PT Indolakto
(“Indolakto”), salah satu pemain terbesar di industri
dairy Indonesia. Indomilk, yang merupakan merek utama
Indolakto, telah hadir di Indonesia selama lebih dari
empat dekade.
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
50,07%*
Public
80,53%
19,47%
*) Through CAB Holdings Limited
*) Melalui CAB Holdings Limited
Name of Shareholder
Nama Pemegang Saham
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Total Share Issued
and Fully Paid
Jumlah Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Percentage of Ownership
Persentase Kepemilikan
4.695.839.000
80,53%
-
-
Public (with ownership interest below 5%)
Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%)
1.135.115.000
19,47%
Total
Jumlah
5.830.954.000
100,00%
COMMISSIONERS & DIRECTORS
Komisaris & Direksi
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
BOARD OF COMMISSIONERS
Benny S. Santoso
Franciscus Welirang
Moleonoto
(Paulus Moleonoto)
Commissioner
Darmawan Sarsito
(Kevin Sietho)
Commissioner
Alamsyah
Independent Commissioner F.G. Winarno
Independent Commissioner Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner Agus Rajani Panjaitan
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Audit Committee
Chairman
Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner
Members
Agus Rajani Panjaitan
Independent Commissioner
Monang Silalahi
External Independent Professional
Timotius
External Independent Professional
Nomination AND
Remuneration Committee
BOARD OF DIRECTORS
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Yungky Setiawan
Corporate Functions
Corporate Treasury
Corporate Marketing
Corporate Controller
Corporate R&D
Corporate Legal
Corporate Internal Audit
Corporate IT
Rusmin Kasim
Anastasia Sutadji
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Ayda Wijaya
Lily Candra
Hantoro &
Iwan Sentosa
Investor Relations &
Corporate Secretary
Business Development
Corporate Procurement
Werianty Setiawan
Corporate Technical
Alexander A. Aditio
Agro
Budi Dharmadi
Corporate Human Resources
Joseph Bataona
Corporate Communication
Enterprise Risk Management
Stefanus Indrayana
Yungky Setiawan
Jonathan A. Rahardjo &
Alexander A. Aditio
Adrian Jogi
Chairman
Benny S. Santoso
President Commissioner
Members
Anthoni Salim
President Director
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Director
divisions
Noodles
Dairy
Snack Foods
Food Seasonings
Nutrition & Special Foods
Packaging
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Robert Arifin
Aswan Tukiaty &
Eddy Hariyanto
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises,
among others, the manufacture of noodles and food ingredients, culinary food products, biscuits,
snacks, nutrition and special foods, packaging, trading, transportation, warehousing and
cold storage, management service and research and development.
14
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha
Perseroan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner,
biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi,
pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan.
15
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
16
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
17
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI
CORPORATE
*
Halal Award 2012 for National Holding Company with
Halal Assurance of Sistem Jaminan Halal,
from the Indonesian Council of Ulamas
OPERATION UNITS
*
18
Innovative Nutritional Food Products Appreciation
Award 2012 for Indomie Goreng as a pioneer in the
nutritional fortification of instant noodles in Indonesia
and for introduction of Indonesian authentic flavors
globally to 80 countries, from Food and Nutrition
Society of Indonesia (“Pergizi Pangan”) and Indonesian
Food and Beverage Association (“GAPMMI”)
*
Indonesia Best Brand Award 2012
for Indomie, Best Brand Platinum in Instant Noodles
Category, from SWA Magazine and MARS
*
Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012
for Indomie, The Best in Achieving Total Customer
Satisfaction in Instant Noodles Category,
from SWA Magazine
*
Indonesia Best Brand Award 2012
for PopMie, Best Brand Gold in Cup Noodles Category,
from SWA Magazine and MARS
*
Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012
for PopMie, The Best in Achieving Total Customer
Satisfaction in Cup Noodles Category,
from SWA Magazine
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
CERTIFICATIONS
*
*
*
Innovative Nutritional Food Products
Appreciation Award 2012 for Qtela Tempe, Tempe
Chips with Citrus Leaf Flavor, elevating the image
of nutritious Indonesian tempe with standardized
packaging as well as developing partnerships with
SMEs, from Pergizi Pangan and GAPMMI
Innovative Nutritional Food Products
Appreciation Award 2012 for SUN Ibu, affordable dairy
products for expectant mothers, promoting healthy
pregnancy in efforts to improve nutrition of expectant
mothers, from Pergizi Pangan and GAPMMI
Indonesia Original Brands 2012
for Promina, Indonesian Original Brand in Baby Food
Category, from SWA Magazine
*
SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
*
HACCP ISO 22000:2005
(Hazard Analytical Critical Control Points)
*
OHSAS 18001:2007
*
ISO 17025:2008
*
SNI (Indonesian National Standard)
*
Halal
*
GMP (Good Manufacturing Practices)
*
ISO 9001:2008
*
PROPER (Performance Rating in Relation to
Environmental Management)
*
AIB International Consolidated Standards
for Food Safety
*
ISO 14001:2004
19
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
SAM BUTA N KOM I SA R I S U TAMA
Dear Shareholders,
Indonesia continued to enjoy sound economic
growth through 2012, with gross domestic
product (“GDP”) growing by 6.2%, only
slightly down from the 2011 growth figure
of 6.5%. The result was achieved despite a
downturn in the value of exports due to the
continuing contraction of global trade and
the weakening of major commodity markets.
Indonesia’s growth continued to be driven by
domestic private consumption, and increasing
investments. Inflation remained benign
through most of the year, with a full-year
figure of 4.3%. Income per capita continues
to rise, approaching US$4,000 and the middle
class currently makes up over 50% of the
population. Indonesia has a young population
with more than 50% of the total population
below the age of 25 and the country is
quickly urbanizing.
Para Pemegang Saham
yang Terhormat,
an santoso
benny setiaw
ONER
MISsI
President COM
20
Indonesia terus meraih pertumbuhan ekonomi
yang positif di sepanjang tahun 2012, dengan
mencatatkan pertumbuhan produk domestik
bruto (“PDB”) sebesar 6,2%, sedikit menurun
dari tahun 2011 sebesar 6,5%. Pencapaian ini
diraih di tengah penurunan nilai ekspor akibat
terus menurunnya tingkat perdagangan dunia
serta melemahnya pasar komoditas utama.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus
didorong oleh belanja konsumsi domestik
serta meningkatnya investasi. Inflasi untuk
satu tahun penuh di tahun 2012, tetap terjaga
di level yang cukup rendah yaitu 4,3%.
Pendapatan per kapita terus meningkat
mencapai hampir US$4.000 dimana segmen
menengah pada saat ini telah mencapai
lebih dari 50% dari total populasi. Indonesia
memiliki populasi yang relatif muda dengan
jumlah populasi berusia di bawah 25 tahun
mencapai lebih dari 50% dari total populasi.
Di samping itu Indonesia juga mengalami
proses urbanisasi secara cepat.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
These positive factors will underpin the food and beverage
sectors, providing immense opportunities, as well as
increasing challenges as competition from existing players
and new entrants will intensify. The growth in wealth
and rapid urbanization will change consumer behavior.
Personal wellbeing will become more important and they
will seek experience instead of just satisfying their needs.
They will opt for convenience, premium and healthier
products and prefer to shop in modern retail outlets.
These changes mark a new wave of consumerism which
cannot be ignored. As a leading food company, ICBP
has dynamically adapted its strategies and directions to
address these changes in order to maintain its leadership
in the market and sustain its growth. We are proud that
we turned around our performance in 2012 and have
successfully grown our business, while initiating expansion
of our business portfolio in order to enhance our growth in
the coming years. To support our growth potential, we have
also strengthened our organization across the board.
We remain committed to accelerate our growth and are
excited with the future potential. We will continue to focus
on increasing our organic growth and persist in looking for
new opportunities in our efforts to continuously improve
shareholders’ value.
Faktor-faktor positif ini akan menjadi pendorong sektor
makanan dan minuman, yang menawarkan banyak peluang
sekaligus tantangan yang terus meningkat seiring makin
ketatnya tingkat persaingan dari para pemain yang
sudah ada dan pemain-pemain baru. Naiknya tingkat
kesejahteraan masyarakat dan cepatnya proses urbanisasi,
akan mengubah perilaku para konsumen. Hal-hal yang
memberikan kenyamanan diri akan menjadi semakin
penting, dan konsumen akan lebih mencari pengalaman
dibandingkan pemenuhan kebutuhan semata. Konsumen
akan memilih produk yang mudah dan cepat saji, lebih
premium dan sehat, selain konsumen juga lebih memilih
untuk berbelanja di outlet ritel moderen.
Perubahan-perubahan ini menandai gelombang
konsumerisme baru yang tidak dapat diabaikan. Sebagai
perusahaan makanan terkemuka, ICBP secara dinamis
senantiasa menyesuaikan strategi dan arahannya
untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut agar
dapat mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan
pertumbuhannya secara berkesinambungan. Kami gembira
bahwa Perseroan berhasil mencapai kinerja yang lebih baik
di tahun 2012 dan meraih pertumbuhan usaha, di samping
melakukan ekspansi portofolio usaha guna meningkatkan
pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun mendatang.
Untuk mendukung potensi pertumbuhan Perseroan, kami
juga telah memperkuat organisasi secara menyeluruh.
Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat
pertumbuhan dan antusias atas potensi pertumbuhan
ke depannya. Kami akan terus fokus pada peningkatan
pertumbuhan organik dan terus mencari peluang baru
dalam upaya kami untuk dapat senantiasa meningkatkan
nilai bagi para pemegang saham.
21
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
rned around our
We are proud that we tu
d have successfully
performance in 2012 an
ile initiating expansion
grown our business, wh
io in order to enhance
of our business portfol
g years.
our growth in the comin
Two committees support the Board of Commissioners
(“BOC”) as part of our commitment to apply the highest
possible standards of good corporate governance.
The Nomination and Remuneration Committee provides
recommendations on the nomination and remuneration of
members of the BOC and the Board of Directors (“BOD”).
The Audit Committee assists the BOC in fulfilling its
oversight responsibility. It reviews financial reporting,
internal control systems, the audit process, systems for
monitoring compliance with laws and regulations, the code
of conduct and risk management initiatives.
The Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) in
2012 approved the resignation of all members of the BOC
due to the expiration of their term of office as of the closing
of the AGM, with the meeting expressing its appreciation
and gratitude for their valuable contribution and services
to the Company. It was further agreed to approve the
re-appointment of the existing BOC of the Company for the
period commencing from the closure of the AGM until the
closing of the Company’s AGM in 2015.
On behalf of the BOC, I express my greatest appreciation
to management for their success in leading ICBP to
another successful year in the face of stiff competition.
Thanks are also due to our shareholders, the BOD, our
employees, suppliers, and above all to our customers for
their continuing trust in ICBP and its products. With our
commitment to continue to innovate and improve,
ICBP confidently faces the challenges and opportunities
of the years ahead.
22
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelaksanaan
standar tata kelola perusahaan yang tinggi, terdapat dua
komite yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi
menyiapkan dan menyampaikan rekomendasi untuk
nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Komite Audit membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya.
Komite Audit melakukan kajian atas laporan keuangan,
sistem pengendalian internal, proses audit, proses
pengawasan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan,
kode etik dan manajemen risiko.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”)
tahun 2012 menyetujui pengunduran diri seluruh anggota
Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan telah
berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya
RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan
jasa-jasa mereka terhadap Perseroan. Selanjutnya RUPST
memberikan persetujuan pengangkatan kembali anggota
Dewan Komisaris tersebut untuk masa jabatan terhitung
sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST
Perseroan pada tahun 2015.
Mewakili seluruh Dewan Komisaris, saya menyampaikan
apresiasi yang sebesar-besarnya kepada jajaran
manajemen atas keberhasilannya dalam memimpin ICBP
untuk kembali memberikan kinerja yang baik di tengah
tingkat persaingan yang ketat. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada para pemegang saham, Direksi,
seluruh karyawan, para pemasok dan terutama para
pelanggan atas kepercayaannya kepada ICBP dan berbagai
produknya. Dengan komitmen kami untuk terus berinovasi
dan meningkatkan kemampuan, kami yakin akan dapat
mengatasi berbagai tantangan dan meraih berbagai
peluang di tahun-tahun mendatang.
Yours sincerely,
BENNY SETIAWAN SANTOSO
President Commissioner
April 2013
23
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
L A P O R A N D I R E K TU R UTAMA
Dear Shareholders,
ICBP enjoyed a good year in 2012 after a
challenging year in 2011. Despite difficult
times, we have never faltered in singlemindedly driving our operational excellence
to enhance our competitive edge in order to
ensure our leadership position in the market
and to deliver healthy organic growth.
At the same time we also initiated expansion
of our business categories to accelerate
future growth.
Anthoni Salim
President
CEo
Director and
Para Pemegang Saham
yang Terhormat,
ICBP berhasil melalui tahun 2012 dengan
baik setelah menghadapi situasi yang penuh
tantangan di tahun 2011. Meskipun tidak
mudah, namun dengan penuh keyakinan
kami terus memacu kegiatan operasional
kami untuk menjadi lebih baik lagi guna
meningkatkan daya saing agar dapat
mempertahankan kepemimpinan kami di pasar
dan meraih pertumbuhan organik yang sehat.
Selain itu, kami juga memperluas kategori
usaha untuk mempercepat pertumbuhan
perusahaan ke depannya.
24
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
I am pleased to report to you that ICBP performed very well
during 2012, delivering revenue growth of 11.4% to Rp21.57
trillion from Rp19.37 trillion in 2011, driven by volume
growth in almost all divisions. Noodles sales volume
bounced back strongly, registering nearly double-digit
volume growth, demonstrating our agility in responding to
market changes. Income for the year attributable to
the equity holders of the parent entity rose 10.3% to
Rp2.18 trillion.
During the year we expedited new product innovations
to boost organic growth across the divisions, while
continuously improving our product and service qualities.
We also continued to build efforts to bond with consumers
and to enhance loyalty. Simultaneously we improved
distribution penetration and enhanced in-store displays in
both modern and traditional retail outlets to increase brand
presence. Many of our major brands continued to command
market leadership in their respective market segments,
reflecting the strength of our product’s brands equity.
Last year I wrote that we are intensifying our efforts to
capture new business opportunities to further boost the
company’s growth. I would like to report that during the
year we commenced these initiatives by establishing joint
venture companies with Asahi Group Holdings Southeast
Asia Pte. Ltd. to enter the fast-growing non-alcoholic
beverage market. We expect to commence the operation in
the first semester of 2014. We also signed a Memorandum
of Understanding with Tsukishima Foods Industry, Co., Ltd.
to engage in the production of value-added oil and fats for
the food service industry.
To prepare for further future growth and to increase
our ability to compete aggressively in facing the new
challenges and seizing the new opportunities we have
expanded our capacities across the divisions, strengthened
our organizational structure and enhanced our marketing
capabilities by adding new talents to our marketing team.
We continued our efforts to strengthen our supply
chain to secure sustainability of key supplies, increased
traceability and improved our cost structure by intensifying
our cooperation with local farmers. In addition we
commisioned a feasibility study on setting up our own dairy
farms to further support our capacity expansion in
liquid milk.
Dengan gembira saya laporkan bahwa ICBP menghasilkan
kinerja yang sangat baik di sepanjang tahun 2012, dengan
membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,4%
menjadi Rp21,57 triliun dari Rp19,37 triliun di tahun 2011
terutama didorong oleh pertumbuhan volume di hampir
seluruh divisi. Volume penjualan mi instan meningkat
dengan pesat setelah mengalami penurunan di tahun
sebelumnya dan mencatatkan pertumbuhan volume
hampir sebesar dua-digit. Hal ini menunjukan kemampuan
kami untuk menanggapi perubahan yang terjadi di pasar
secara cepat dan tanggap. Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat
10,3% menjadi Rp2,18 triliun.
Sepanjang tahun 2012, kami mempercepat inovasi produkproduk baru untuk mendorong pertumbuhan organik
di seluruh divisi, di samping terus menyempurnakan
kualitas produk dan layanan. Kami juga terus berupaya
memperkuat bonding dan meningkatkan loyalitas
konsumen, serta meningkatkan penetrasi distribusi
melalui penyempurnaan penataan produk di outlet
ritel moderen dan tradisional guna meningkatkan
brand presence. Sebagian besar merek-merek utama
produk kami terus menjadi pemimpin di masing-masing
segmen pasarnya, yang mencerminkan kekuatan
brand equity produk-produk kami.
Tahun lalu saya menyampaikan bahwa Perseroan akan
meningkatkan upayanya untuk meraih peluang usaha
baru guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Dengan ini saya laporkan bahwa di tahun 2012 kami telah
mulai melaksanakan inisiatif tersebut dengan mendirikan
perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings
Southeast Asia Pte. Ltd. untuk memasuki pasar minuman
non-alkohol yang berkembang pesat. Kami memperkirakan
kegiatan operasional secara komersial akan dimulai
pada semester pertama tahun 2014. Di samping itu, kami
juga telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama
dengan Tsukishima Foods Industry, Co., Ltd. untuk
memproduksi minyak dan lemak nabati bernilai tambah
yang ditujukan bagi pelanggan horeka.
Guna meraih pertumbuhan di masa mendatang dan
meningkatkan kemampuan untuk bersaing secara
agresif dalam menghadapi berbagai tantangan dan
peluang-peluang baru, kami telah meningkatkan kapasitas
produksi di seluruh divisi, memperkuat struktur organisasi
dan tim pemasaran dengan menambah anggota baru.
Kami terus melanjutkan upaya untuk memperkuat
mata rantai pasokan guna menjaga ketersediaan bahan
baku utama secara berkesinambungan, meningkatkan
traceability (penelusuran) dan memperbaiki struktur
biaya melalui intensifikasi kemitraan kami dengan para
petani lokal. Selain itu, kami juga sedang melakukan studi
kelayakan untuk masuk ke dalam industri peternakan sapi
perah guna mendukung penambahan kapasitas untuk
susu cair.
25
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
,
ing 2012
r
u
d
ll
e
1.57
ery w
% to Rp2
formed v
r
.4
e
1
1
p
f
P
o
B
h
IC
by
growt
1, driven
revenue
1
0
g
2
n
i
r
n
i
e
v
deli
illion
p19.37 tr
R
ns.
m
o
r
f
ll divisio
a
t
trillion
s
o
lm
na
growth i
volume
Moving ahead, we are optimistic about the prospect of the
economy and the food and beverage sectors. At the same
time we are also cautious about increasing competition
from existing players and new entrants. The increasing
middle-income group, growing affluence and urbanization
will change consumer consumption and shopping patterns.
Demand will be skewed toward affordable premium and
healthier products and modern trade will be the preferred
retail outlets.
We persist with our commitment to accelerate the
Company’s growth and have charted a clear strategic
direction and outlined the strategic imperatives to capture
the opportunities.
1. Optimize our portfolio by focusing on product
premiumisation and product development in the health
and wellness category.
2. Drive innovation culture across the organization
to quickly adapt to new market trends and
consumer needs.
3. Implement sales execution excellence by increasing
products availability and enhancing product visibility in
the modern and traditional retail outlets.
26
Ke depannya, kami tetap optimis terhadap prospek
perekonomian dan industri makanan dan minuman
di Indonesia. Namun kami waspada terhadap makin
meningkatnya persaingan, baik dari pemain-pemain
yang sudah ada maupun para pemain baru. Dengan
bertumbuhnya segmen berpenghasilan menengah serta
meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan urbanisasi,
akan mengubah pola konsumsi dan belanja konsumen.
Konsumen akan condong untuk memilih produk-produk
yang lebih premium dengan harga yang terjangkau dan
produk-produk yang lebih sehat, serta mereka akan lebih
suka untuk berbelanja di outlet ritel moderen.
Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan
Perseroan dan telah menetapkan arahan strategi yang
jelas serta menjabarkan strategi-strategi penting untuk
menangkap berbagai peluang yang ada.
1. Optimalisasi portofolio kami dengan fokus pada
pengembangan produk-produk yang lebih premium
serta memperluas portofolio produk dalam kategori
nutrisi dan kesehatan.
2. Mendorong budaya inovasi di seluruh organisasi agar
dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan tren
pasar dan kebutuhan konsumen.
3. Mengeksekusikan kegiatan penjualan terbaik
dengan meningkatkan ketersediaan serta
visibility produk, baik di outlet ritel moderen
maupun tradisional.
4. Enhance our operational pillars by strengthening our
manufacturing capabilities, increasing productivity,
improving procurement processes and diversifying
sourcing of raw materials.
4. Memperkokoh pilar operasional dengan meningkatkan
kapabilitas di bidang produksi, meningkatkan
produktivitas dan menyempurnakan proses pembelian,
serta melakukan diversifikasi sumber pasokan
bahan baku.
5. Build organizational excellence by continuously
improving our people capabilities through
various trainings.
5. Membangun organisasi yang unggul dengan terus
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
melalui berbagai program pelatihan.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
The Company will continue to strive for the highest
standards of corporate governance in line with its
commitment to act as a good corporate citizen. The
Company at all times conforms to all regulatory standards
and is committed to providing consumers with products
of quality. As a company operating in the food sector,
we aspire to provide products of sound nutritional value
that also offer market appeal and value for money. We
consider education about the value of nutrition to be a
part of our responsibility to the community. ICBP is a past
winner of the Millennium Development Goals Award for
its SUN Mobile Nutrition Service, which takes nutritional
education and child and maternal health aids into isolated
communities.
Our corporate social responsibility programs continue to be
focused on strengthening economic resilience, including by
means of programs supporting the development of small
and medium enterprises such as through partnership
programs with suppliers of raw materials. We aim to
protect the environment in all of our operations.
We stand ready to assist our fellow Indonesians struck
by natural disasters, when many ICBP products provide
convenient, easy-to-prepare foods ideal for immediate
post-disaster responses.
At the AGM, the resignation of all members of the BOD
was accepted in line with the formal completion of their
terms of office, with the expression of appreciation and
gratitude for their valuable contribution and services to
the Company. The AGM then re-appointed the outgoing the
BOD of the Company for the period from the closing of the
AGM until the closing of the Company’s AGM in 2015, with
the exception of Mr. Yungky Setiawan, whose appointment
became effective as of July 1, 2012.
In closing, I extend my earnest appreciation to all of our
stakeholders for their continuing support and trust. My
sincere thanks go to the BOC, to my fellow directors,
management and to our employees, whose efforts were
critical in producing a strongly positive result in 2012
despite the highly competitive market. We continue to have
confidence that, as Indonesia’s leading packaged food
company, we will continue to strive as a business with the
capacity to overcome new challenges and to seize
new opportunities.
Yours sincerely,
Sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi warga
korporasi yang baik, Perseroan akan terus berupaya
mencapai standar tata kelola perusahaan yang tinggi.
Perseroan senantiasa mematuhi semua standar peraturan
dan berkomitmen untuk menyediakan produk yang
berkualitas bagi para konsumen. Sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang industri makanan, kami memiliki
aspirasi untuk menyediakan produk-produk bernutrisi yang
menarik dan dengan harga terjangkau. Kami memandang
aspek pendidikan mengenai nilai gizi juga merupakan
tanggung jawab perusahaan. ICBP meraih penghargaan
Millenium Development Goals Award untuk program
Mobil Layanan Gizi SUN, yang memberikan edukasi
kepada masyarakat mengenai gizi dan kesehatan serta
menyediakan bantuan kesehatan bagi anak-anak dan para
ibu hamil di berbagai daerah terpencil.
Program tanggung jawab sosial perusahaan tetap kami
fokuskan pada upaya meningkatkan ketangguhan ekonomi,
melalui berbagai program pengembangan usaha kecil
dan menengah antara lain program kemitraan dengan
para pemasok bahan baku. Kami juga berupaya menjaga
kelestarian lingkungan hidup dimana kami beroperasi.
Kami siap membantu masyarakat Indonesia yang menjadi
korban bencana alam, mengingat banyak produk ICBP
merupakan produk yang tepat untuk diberikan sebagai
bantuan pasca bencana.
RUPST telah menerima baik pengunduran diri seluruh
anggota Direksi Perseroan sehubungan dengan telah
berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST
dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasajasa mereka terhadap Perseroan. Selanjutnya RUPST
menyetujui penunjukkan dan pengangkatan kembali
Direksi Perseroan tersebut untuk masa jabatan terhitung
sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST
Perseroan pada tahun 2015, kecuali untuk Bapak Yungky
Setiawan yang baru akan menjabat terhitung sejak tanggal
1 Juli 2012.
Sebagai penutup, saya menyampaikan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku
kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya yang
terus menerus. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan
kepada Dewan Komisaris, para rekan Direksi, jajaran
manajemen dan seluruh karyawan, atas seluruh usahanya
sehingga Perseroan dapat kembali memberikan kinerja
yang positif di tahun 2012 di tengah kondisi pasar yang
sangat kompetitif. Kami yakin bahwa sebagai perusahaan
makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia, kami
akan tetap menjadi perusahaan yang mampu menghadapi
berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang
baru ke depannya.
anthoni salim
President Director and CEO
April 2013
27
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ANALISA & PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
noodles
dairy
snack foods
The Company closed 2012 with a healthy performance,
achieving its main targets. Consolidated net sales
and income for the year attributable to equity holders of the
parent entity amounted to Rp21.57 trillion and Rp2.18 trillion
respectively, an increase of 11.4% and 10.3% from 2011,
attributable to sales volume growth of both existing
products and new product launches, favorable input cost
environment (particularly in the first semester of 2012),
enhanced marketing strategies, improved distribution
penetration and cost-efficiency programs implemented
during the year.
PROFIT AND LOSS STATEMENT
Net Sales
The Company booked consolidated net sales of Rp21.57
trillion in 2012, an increase of 11.4% from Rp19.37 trillion
in 2011, mainly driven by volume growth across the divisions
(except for Nutrition & Special Foods) as well as increases
in average selling price. During 2012 ICBP Group recorded
net export sales of around US$218 million or around 9% of
consolidated net sales.
28
food
seasonings
nutrition &
special foods
Perseroan berhasil menutup tahun 2012 dengan
kinerja yang baik, dimana Perseroan berhasil mencapai
target-target utamanya. Hal ini tercermin dalam kinerja
keuangan Perseroan dengan membukukan penjualan neto
konsolidasi dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar
Rp21,57 triliun dan Rp2,18 triliun, meningkat 11,4% dan
10,3% dari tahun 2011. Kinerja Perseroan yang baik tersebut
terutama didukung oleh pertumbuhan volume penjualan
baik atas produk-produk yang sudah ada maupun inovasi
produk baru yang diluncurkan, harga bahan baku yang lebih
rendah (terutama di semester pertama tahun 2012), strategi
pemasaran yang terintegrasi, penetrasi distribusi yang
semakin baik dan program efisiensi biaya.
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan Neto
Perseroan membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar
Rp21,57 triliun di tahun 2012, meningkat 11,4% dari Rp19,37
triliun di tahun 2011, terutama didorong oleh pertumbuhan
volume penjualan di seluruh divisi (kecuali Divisi Nutrisi
& Makanan Khusus) dan kenaikan harga jual rata-rata.
Sepanjang tahun 2012 Grup ICBP mencatatkan penjualan
ekspor sebesar US$218 juta atau sekitar 9% dari penjualan
neto konsolidasi.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
ebit Contribution (after elimination and before unallocated expenses /
setelah eliminasi dan sebelum beban operasi lain yang tidak dialokasikan)
The five divisions of the Company – Noodles, Dairy, Snack
Foods, Food Seasonings and Nutrition & Special Foods –
contributed 69.0%, 18.0%, 6.9%, 3.9% and 2.3% respectively
to consolidated net sales.
Noodles Division posted 11.8% growth in total sales
value of Rp15.20 trillion in 2012 as compared to Rp13.59
trillion in 2011 due to volume and price increases, as well as
mix changes.
Dairy Division posted total sales value of Rp3.89 trillion,
an increase of 5.3% from Rp3.69 trillion in 2011, mainly due
to the increase in volume and higher average selling price.
In 2012 Snack Foods Division registered a new record of
total sales value driven by strong volume growth of existing
products and newly introduced product as well as increases in
average selling price. Total sales value increased 27.9%
to Rp1.50 trillion from Rp1.17 trillion in 2011.
Kelima divisi Perseroan - Divisi Mi Instan, Dairy, Makanan
Ringan, Penyedap Makanan dan Nutrisi & Makanan Khusus,
masing-masing memberikan kontribusi sebesar 69,0%,
18,0%, 6,9%, 3,9% dan 2,3% terhadap penjualan neto
konsolidasi.
Divisi Mi Instan mencatatkan pertumbuhan total nilai
penjualan sebesar 11,8% menjadi Rp15,20 triliun di
tahun 2012 dibandingkan dengan Rp13,59 triliun di tahun
2011, karena kenaikan volume, harga dan perubahan
komposisi penjualan.
Divisi Dairy mencatatkan total nilai penjualan sebesar
Rp3,89 triliun, meningkat 5,3% dari Rp3,69 triliun di tahun
2011 terutama disebabkan oleh kenaikan volume dan harga
jual rata-rata yang lebih tinggi.
Di tahun 2012 Divisi Makanan Ringan kembali membukukan
rekor tertinggi total nilai penjualan, didorong oleh
pertumbuhan volume penjualan yang kuat, baik dari
produk-produk yang sudah ada maupun produk yang baru
diluncurkan, serta kenaikan harga jual rata-rata. Total nilai
penjualan naik 27,9% menjadi Rp1,50 triliun dari
Rp1,17 triliun di tahun 2011.
29
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
30
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
31
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
32
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
33
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
34
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
35
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY
STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS
The Company has reasonably strong liquidity, with cash
and cash equivalent of Rp5.48 trillion as of December 31,
2012, up from Rp4.42 trillion in the previous year. The
Company’s current ratio in 2012 was 2.76 times compared
to 2.87 times in 2011.
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat, seperti
terlihat pada saldo kas dan setara kas yang mencapai
Rp5,48 triliun pada tanggal 31 Desember 2012, naik dari
Rp4,42 triliun di tahun sebelumnya. Rasio lancar Perseroan
untuk tahun 2012 adalah sebesar 2,76 kali dibandingkan
dengan 2,87 kali di tahun 2011.
EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
a. In January 2013, based on the result of land
measurement by BPN, the land area in Cicurug,
Sukabumi sold by the Company to AIBM was adjusted
from 59,990m2 to 59,455m2. Accordingly, total
transaction price was reduced from Rp42.0 billion to
Rp41.6 billion. In January 2013, the Company and AIBM
signed the deed of sale and transfer of land and the
Company received full payment from AIBM.
b. Based on notarial deed No. 116 of Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, the
Company and Rengo Company Limited (“Rengo”)
agreed to increase the authorized capital of SRC from
Rp83.4 billion, which consists of 4,000,000 shares to
Rp283.6 billion which consists of 13,600,000 shares
with par value per share amounting Rp20,850. The
issued and paid capital of SRC increased from 2,000,000
shares to 6,800,000 shares wherein 60% of which was
subscribed by the Company while the remaining was
subscribed by Rengo.
USE OF IPO PROCEEDS
In relation to the IPO of 20% of ICBP shares, the Company
generated net proceeds of approximately Rp6.09 trillion,
of which Rp4.07 trillion was used to pay the shareholders’
loan from Indofood and Rp0.03 trillion was used to
finance capital expenditure. The remaining balance of
Rp1.98 trillion, which represents the unused portion as
of December 31, 2012, will be used to finance capital
expenditure, mainly for capacity expansion.
36
PERISTIWA SETELAH PERIODE
PELAPORAN
a. Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil
pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang
dijual Perseroan kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi
disesuaikan dari 59.990m2 menjadi 59.455m2. Total
nilai transaksi turun dari Rp42,0 miliar menjadi Rp41,6
miliar. Pada bulan Januari 2013, Perseroan dan AIBM
menandatangani akta jual beli tanah dan Perseroan
telah menerima pembayaran penuh dari AIBM.
b. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah,
S.H. No. 116, tanggal 28 Februari 2013, Perseroan
dan Rengo Company Limited (“Rengo”) menyetujui
peningkatan modal dasar SRC yang semula sebesar
Rp83,4 miliar, yang terbagi atas 4.000.000 saham
menjadi sebesar Rp283,6 miliar yang terbagi atas
13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham
Rp20.850. Jumlah modal saham ditempatkan dan
disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000
saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil
bagian oleh Perseroan dan sisanya diambil bagian
oleh Rengo.
PENGGUNAAN DANA IPO
Sehubungan dengan penjualan 20% saham ICBP
kepada masyarakat, Perseroan berhasil mengumpulkan
dana IPO sekitar Rp6,09 triliun, yang mana sekitar
Rp4,07 triliun telah digunakan untuk membayar utang
kepada pemegang saham yaitu Indofood dan sekitar
Rp0,03 triliun digunakan untuk membiayai belanja modal.
Sedangkan sisanya sebesar Rp1,98 triliun merupakan dana
IPO yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember
2012, dan akan digunakan untuk membiayai belanja modal,
terutama dalam rangka penambahan kapasitas.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
DIVIDEND AND
MARKET CAPITALIZATION
Under Indonesian law and the Company’s Articles of
Association, a portion of our net profit can be distributed
to the shareholders after allocating a reserve fund as
required by the law. The payment of final dividend in each
year is required to be approved by the shareholders at
the annual general meeting of shareholders upon the
recommendation of the Board of Directors.
The decision on payment of final dividend should consider
several factors, among others:
a. cash position of the Company and subsidiaries for the
particular book year,
b. operating and financial results of the Company,
c. the Company’s profit and/or dividend payment from
subsidiaries received by the Company,
d. future investment plans of the Company and/or its
subsidiaries,
e. future business prospect of the Company, and
f.
any other factors considered relevant by the Company’s
Board of Directors.
According to the decision of the shareholders at the ICBP
AGM in May 11, 2012, a total dividend of Rp985.4 billion
or Rp169 per share, which represents a 50% dividend
payout, was paid to shareholders in July 2012. The dividend
payment for the 2011 book year was higher than for the
previous year, in which the Company distributed and paid
a total dividend of Rp676.4 billion or Rp116 per share,
representing a 40% dividend payout which was paid to
shareholders in July 2011. As of December 31, 2012, ICBP
market capitalization was valued at Rp45.48 trillion.
DIVIDEN DAN KAPITALISASI PASAR
Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan
Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
setelah dilakukannya penyisihan dana cadangan wajib yang
dipersyaratkan oleh undang-undang. Pembagian dividen
harus disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum
pemegang saham tahunan berdasarkan rekomendasi
Direksi Perseroan.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan
tergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan
dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:
a. kemampuan kas Perseroan dan entitas anak pada
tahun buku yang bersangkutan,
b. hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan,
c. keuntungan Perseroan dan/atau pembagian dividen
yang diterima Perseroan dari entitas anak,
d. rencana investasi Perseroan dan/atau entitas anak di
masa mendatang,
e. prospek usaha Perseroan di masa mendatang, dan
f.
hal-hal lain yang dipandang relevan oleh Direksi
Perseroan.
Berdasarkan keputusan dalam RUPST Perseroan yang
diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2012, total dividen
sebesar Rp985,4 miliar atau Rp169 per saham yang
mewakili sekitar 50% dividend payout, telah didistribusikan
dan dibayarkan kepada para pemegang saham pada bulan
Juli 2012. Pembayaran dividen untuk tahun buku 2011
tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun
buku sebelumnya dimana Perseroan mendistribusikan
dan membayarkan total dividen sebesar Rp676,4 miliar
atau Rp116 per saham yang mewakili sekitar 40% dividend
payout, dan dibayarkan kepada para pemegang saham
pada bulan Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012,
kapitalisasi pasar ICBP berjumlah Rp45,48 triliun.
37
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ACCOUNTING POLICY AND
ADDITIONAL FINANCIAL
INFORMATION
The consolidated financial statements have been prepared
in accordance with the Indonesian Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements and
Interpretations issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of Accountants,
and regulations as well as the Guidelines on Financial
Statement Presentation and Disclosures issued by the
Capital Market and Financial Institutions Supervisory
Agency (“Bapepam-LK”) for publicly-listed companies.
The consolidated financial statements, except for the
consolidated statements of cash flows, have been prepared
on the accrual basis, using the historical cost concept of
accounting except as disclosed in the relevant notes to the
consolidated financial statements herein.
The consolidated statements of cash flows, which was
prepared using the direct method, presents receipts and
disbursements of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.
The presentation currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is the Rupiah, which is
the functional currency of the Company and all subsidiaries
in Indonesia. Each entity in the Group determines its own
functional currency and measures its transactions in its
respective functional currency.
UPDATE OF ACCOUNTING STANDARDS
AND OTHER REGULATIONS
Several amended and published accounting standards
which are adopted effective on January 1, 2012,
are as follows:
1. PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and
ISAK No. 25, “Land Rights”
2. PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”
3. PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”
4. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”
5. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”
6. PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates”
7. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments:
Presentation,” PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement” and
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”
8. PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share.”
KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan
serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) untuk
perusahaan publik.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas
konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti
yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perseroan dan seluruh
entitas anak di Indonesia. Tiap entitas dalam Grup
menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing
dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional
tersebut.
PEMUTAKHIRAN STANDAR AKUNTANSI
DAN KETENTUAN LAINNYA
Penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak
tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
1. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan
ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”
2. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Lease”
3. PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”
4. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”
5. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
6. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing”
7. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:
Penyajian,” PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
8. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham.”
38
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
There is no significant impact or no impact to the
Company’s financial statements or disclosures resulting
from the adoption of these new accounting standards,
except for ISAK No. 25, PSAK No. 46 (Revised 2010), PSAK
No. 50 (Revised 2010) and PSAK No. 60 which give impact
on the Company’s related disclosures. Detailed information
regarding the adoption of the above new accounting
standards and their impact is provided in the Company’s
Audited Financial Statements Notes no. 2 in the later part
of this Annual Report.
BUSINESS PROSPECT
The longer-term prospects for the Indonesian economy
are extremely strong. In a report released in mid-2012,
McKinsey predicted that Indonesia would move from
its current position as the world’s 16th largest economy
to the 7th largest in 2030, partly propelled by domestic
consumption as income per capita continues to rise,
together with rapid urbanization. The size of the consuming
class is expected to more than triple over the period, from
45 million today to 135 million in 2030. These positive
factors will underpin the food and beverage sectors,
providing immense opportunities.
The increasing middle-income group, growing affluence
and urbanization will change consumer consumption
and shopping patterns. Demand will be skewed toward
affordable premium and healthier products and modern
trade will be the preferred retail outlets. Spending on
dining out is expected to increase significantly.
ICBP has dynamically adapted its strategies and directions
to address these changes to capture the opportunities
in order to accelerate growth and continuously improve
shareholders’ value. We will drive innovations across the
organization to quickly adapt to market developments.
We will focus on developing more premium products from
our current portfolio and on expanding our nutrition and
wellness product offerings, while continuing to enhance
our category management capabilities in the modern retail
outlet. We will strengthen our food service division, offering
tailor-made products and one-stop shopping for the food
service channel. Marketing activities and communication
will be intensified and sharpened to solidify our position
in the market, while distribution penetration in fastgrowing cities will be expanded and deepened. To support
the expected growth we will also enhance our manpower
capabilities across the organization.
With implementation of those strategies, we are targeting
net sales to grow low double digit to mid-teen, driven by
volume growth and increases in average selling prices
across the divisions. Operating profit is expected to grow
high single digit to low double digit on higher advertising
and promotion spending.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti atau tidak memberikan pengaruh
terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari
Perseroan, kecuali untuk ISAK No. 25, PSAK No. 46 (Revisi
2010), PSAK No. 50 (Revisi 2010) dan PSAK No. 60 yang
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dari
Perseroan. Informasi secara detil mengenai penerapan
PSAK yang direvisi tersebut di atas dan pengaruhnya,
telah disajikan dalam Laporan Keuangan Audit Perseroan
catatan No. 2 di bagian akhir dari Laporan Tahunan ini.
PROSPEK USAHA
Dalam jangka panjang, ekonomi Indonesia memiliki
prospek yang sangat positif. Dalam laporannya yang
diterbitkan di pertengahan tahun 2012, McKinsey
memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi Negara
dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia di tahun
2030, naik dari posisinya saat ini di peringkat ke-16
terutama didorong oleh naiknya konsumsi dalam negeri
seiring dengan terus meningkatnya pendapatan per kapita,
serta pesatnya urbanisasi. Jumlah pelaku konsumsi
diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat, dari sebesar
45 juta menjadi 135 juta di tahun 2030. Faktor-faktor positif
di atas akan mendorong sektor makanan dan minuman
serta menawarkan banyak peluang.
Tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah, naiknya
tingkat kesejahteraan masyarakat dan urbanisasi,
akan mengubah pola konsumsi dan belanja konsumen.
Permintaan konsumen akan beralih ke produk-produk
yang lebih premium dengan harga terjangkau dan produkproduk yang lebih sehat, dan konsumen akan lebih
suka berbelanja di outlet ritel moderen. Di samping itu,
diperkirakan pengeluaran mereka untuk makan di luar
rumah juga akan meningkat secara signifikan.
ICBP terus menyesuaikan arahan strateginya secara
dinamis untuk menanggapi perubahan-perubahan
tersebut serta memanfaatkan peluang guna mempercepat
pertumbuhan serta terus meningkatkan nilai bagi para
pemegang saham. Kami akan memacu seluruh divisi
untuk melakukan berbagai inovasi agar dapat beradaptasi
secara cepat dengan perubahan di pasar. Kami akan fokus
pada pengembangan produk-produk yang lebih premium
dan memperluas portofolio produk dalam kategori nutrisi
dan kesehatan, serta terus meningkatkan kemampuan
kami dalam mengelola kategori (category management)
di outlet ritel moderen. Kami juga akan memperkuat divisi
food service kami, dengan menawarkan produk-produk
yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, dan
memberikan layanan one-stop shopping kepada pelanggan
horeka. Kegiatan dan komunikasi pemasaran akan makin
diintensifkan dan dipertajam guna memperkuat posisi
kami di pasar. Penetrasi distribusi di kota-kota yang pesat
pertumbuhannya, akan diperluas dan diperdalam. Guna
mendukung pertumbuhan tersebut, Perseroan juga akan
meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya.
Dengan implementasi strategi tersebut di atas, kami
memproyeksikan pertumbuhan penjualan bersih
sebesar low double-digit sampai mid-teen, didorong oleh
pertumbuhan volume serta kenaikan harga jual rata-rata
di seluruh divisi. Laba usaha diperkirakan akan tumbuh
antara high single-digit sampai low double-digit, karena
naiknya pengeluaran iklan dan promosi.
39
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
With capacity of over 15 billion packs annually, ICBP is one of
the world’s largest manufacturers of instant noodles. It offers
a variety of noodle products such as instant bag and cup
noodles, egg noodles and instant vermicelli. A diverse brand
portfolio caters to consumers’ needs across all market
segments. Leading brands include Indomie, Supermi, Sarimi,
Sakura, Pop Mie, Pop Bihun and Mi Telur Cap 3 Ayam, all
renowned for their quality, excellence of taste and high level
of acceptance in the marketplace. Indomie’s newly launched
Spicy Beef Flavor Fried Noodle (Indomie Goreng Rendang) won
rapid market acceptance. Meanwhile flagship brand Indomie
continues to maintain Top-of-Mind brand positioning and to
receive widespread recognition for its popularity, while
Pop Mie is a leading brand in the cup noodle segment.
GAMBARAN UMUM
Dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 15 miliar
bungkus per tahun, ICBP merupakan salah satu produsen mi
instan terbesar di dunia. ICBP menawarkan berbagai pilihan
produk mi seperti bag noodles dan cup noodles, mi telur dan
bihun instan. Melalui portofolio mereknya yang beragam,
Perseroan mampu menjangkau konsumen di seluruh segmen
pasar. Merek-mereknya yang terkemuka seperti Indomie,
Supermi, Sarimi, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur
Cap 3 Ayam, seluruhnya telah dikenal sebagai produk
berkualitas dengan cita rasa tinggi dan diterima dengan
baik oleh pasar. Produk Indomie yang baru, Indomie Goreng
Rendang, dengan cepat berhasil meraih respon positif
dari pasar. Sehingga merek unggulan kami, Indomie, terus
mempertahankan posisinya sebagai merek Top-of-Mind dan
meraih berbagai penghargaan atas popularitasnya, sedangkan
Pop Mie merupakan merek unggulan di segmen cup noodle.
41
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
Following an extremely challenging year
in 2011, Noodles Division performance
in 2012 rebounded strongly, registering
9.7% volume growth, the highest
in the past five years. Total sales volume during
2012 rose to 12.13 billion packs compared to 11.05
billion packs a year earlier, and total sales value was
Rp15.20 trillion, an 11.8% increase from Rp13.59
trillion in 2011 mainly on higher volume. This strong
growth in noodles volume was partly driven by
well-received new product launches. Our launch of
Indomie Spicy Beef Flavor Fried Noodles, the first
nationwide launch of beef-based instant noodles,
towards the end of 2011 excited the market and drove
our total Indomie sales with minimum losses to our
other brands and flavors. Meanwhile Sarimi Isi 2
(each pack consisting of two noodle blocks with one
pack of seasoning), positioned as a
value-for-money product, successfully boosted
overall Sarimi performance. As a result, ICBP
regained its market share and strengthened its
position as the market leader in
the instant noodles industry.
Setelah mengalami tahun yang penuh tantangan di
tahun 2011, Divisi Mi Instan berhasil memulihkan
kinerjanya di tahun 2012, dengan meraih
pertumbuhan volume penjualan sebesar 9,7%, yang
merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi dalam
lima tahun terakhir. Total volume penjualan tahun
2012 meningkat mencapai 12,13 miliar bungkus
dari 11,05 miliar bungkus di tahun sebelumnya,
sedangkan total nilai penjualan mencapai Rp15,20
triliun, meningkat 11,8% dari Rp13,59 triliun di tahun
2011 terutama didorong oleh peningkatan volume.
Pertumbuhan volume penjualan mi instan yang
kuat ini sebagian didorong oleh peluncuran produkproduk baru yang meraih tanggapan positif dari
pasar. Peluncuran produk Indomie Goreng Rendang,
yang merupakan produk mi instan dengan cita
rasa daging sapi pertama yang diluncurkan secara
nasional di akhir 2011, berhasil meraih respon pasar
yang positif dan mendorong total penjualan Indomie
serta memberikan dampak secara minimal terhadap
merek maupun rasa mi kami yang lain. Sementara
itu Sarimi Isi 2 (dalam setiap bungkus berisi dua
keping mi instan dan satu kemasan bumbu), yang
diposisikan sebagai produk yang ekonomis, berhasil
mendorong keseluruhan kinerja Sarimi. Sebagai
hasilnya, ICBP berhasil meraih kembali pangsa
pasarnya yang hilang di tahun sebelumnya, serta
memperkokoh posisinya sebagai pemimpin pasar di
industri mi instan.
performance
Noodles Division
d strongly,
in 2012 rebounde
lume growth,
registering 9.7% vo
past five years.
the highest in the
42
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Following the success of Indomie Spicy Beef
Flavor Fried Noodles, the Division launched
Indomie Green Chili Flavor Fried Noodles towards
the end of 2012. This new line supports Indomie’s
iconic brand stature, always inspiring consumers by
creative usage of uniquely Indonesian ingredients. To
further enrich the enlivening taste of green chili, this
product leverages on other rich-tasting Indonesian
spices. Market acceptance of this product has been
overwhelming and the impact will be
reflected in 2013.
Although some costs increased in
the second half, the Noodles Division maintained
healthy profitability. EBIT margin fell to 15.3%
from 16.2% in 2011, mainly due to higher
selling and general & administrative expenses.
During the year, the Division invested heavily in
targeted marketing activities for its three main
brands to further strengthen brand equities and to
solidify its position in the market, as well as to create
market awareness for its
new product launches.
Mengikuti keberhasilan produk Indomie Goreng
Rendang, Divisi Mi Instan telah meluncurkan Indomie
Goreng Cabe Ijo menjelang akhir tahun 2012. Varian
produk baru ini mendukung posisi merek Indomie,
yang selalu memberikan inspirasi bagi konsumennya
dengan memanfaatkan bumbu-bumbu asli Indonesia
secara kreatif. Untuk terus memperkaya cita rasa
cabai hijau yang menggugah selera, produk ini juga
memanfaatkan kekayaan cita rasa bumbu-bumbu
Indonesia. Produk ini mendapatkan tanggapan pasar
yang luar biasa, dimana hasilnya akan tercermin
pada kinerja tahun 2013.
Walaupun beberapa biaya mengalami peningkatan
di semester kedua, Divisi Mi Instan berhasil
mempertahankan tingkat profitabilitas yang sehat.
Marjin laba usaha menurun menjadi 15,3% dari
16,2% di tahun 2011, terutama karena naiknya beban
penjualan dan umum & administrasi. Sepanjang
tahun 2012, Divisi ini mengeluarkan biaya yang
cukup signifikan untuk kegiatan pemasaran yang
tepat sasaran bagi ketiga merek utamanya guna
terus memperkuat brand equity dan memperkokoh
posisinya di pasar, serta menciptakan market
awareness untuk produk-produk baru
yang diluncurkannya.
43
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
The integrated Indomie 40th anniversary campaign
“Berbeda–beda Satu Selera” (One Taste in Diversity)
focused on the lengthy heritage of Indomie. Citing
Indomie’s status as an iconic brand with a universal
taste that is loved by all Indonesians of all different
age and ethnic groups, the campaign was launched
to improve brand affinity. Our Supermi brand was
supported with various tactical promotions and
consumer engagement programs to enhance bonding
and loyalty. Sarimi’s 30th anniversary was celebrated
with an integrated campaign endorsed by a popular
celebrity and engaging consumer activities and
promotions in rural areas with tastings to increase
bonding. A thematic campaign with high teen appeal
capitalized on Pop Mie’s market popularity, further
cementing Pop Mie’s status as the teen instant
noodle brand, managing to drive sales among the
target audience.
In conjunction with the increase in marketing
activities, the Division also expanded distribution
penetration, particularly in rural areas, improved
service standards in key accounts and enhanced
product visibility in both modern
and traditional outlets.
Program kampanye pemasaran terintegrasi
dalam rangka hari jadi Indomie yang ke-40,
“Berbeda-beda Satu Selera,” memfokuskan pada
warisan tradisi Indomie untuk jangka waktu yang
panjang. Dengan mengedepankan posisi Indomie
sebagai merek dengan cita rasa universal yang
digemari segenap rakyat Indonesia dari segala usia
dan suku, kampanye pemasaran ini diluncurkan
untuk meningkatkan brand affinity. Berbagai
program promosi dan consumer engagement
dilakukan untuk meningkatkan loyalitas dan
bonding. Hari jadi Sarimi yang ke-30 dirayakan
dengan kampanye pemasaran terintegrasi yang
didukung oleh para selebriti ternama serta berbagai
kegiatan yang melibatkan konsumen dan promosi
di daerah pedesaan guna meningkatkan bonding.
Kampanye pemasaran tematik bagi para remaja
yang memanfaatkan popularitas Pop Mie mampu
memperkuat statusnya sebagai merek mi instan
pilihan segmen remaja, dan berhasil mendorong
pembelian oleh target pasar.
Sejalan dengan peningkatan aktivitas pemasarannya,
Divisi Mi Instan juga memperluas penetrasi distribusi
terutama di daerah pedesaan, menyempurnakan
standar layanan bagi ritel-ritel utama (key account),
serta meningkatkan product visibility baik di
outlet ritel moderen maupun tradisional.
44
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
Demand for instant noodles is expected to improve
further over the next few years driven by a rising
middle income group and increasing urbanization.
While instant noodles are consumed across income
segment groups, urban area consumption
per capita is much higher than in rural areas.
As the leader in the market, ICBP is well positioned
to capture this opportunity.
The Division will continue to focus on stimulating the
industry by introducing innovative products which are
relevant to consumer needs and
to strengthen its leadership position in the market.
Our research and development together with
the corporate marketing division will drive
new product innovations to meet changing and
emerging market demands.
Marketing strategy will be sharpened and investment
in marketing activities will be further increased to
enhance competitive edge and leadership position
in the market. The Division will build more robust
portfolio management supported with sharp and
targeted marketing activities for respective brands,
while continuing to improve sales execution in
modern and traditional outlets as well as deepening
distribution penetration.
The plan to consolidate the two noodle factories in
the Jakarta area, which was carried over from 2012,
is expected to be executed in 2013. The Division plans
to increase its production capacity in certain areas
to support expected increases in demand and the
results are expected to begin to be
realized in early 2013.
Permintaan akan produk mi instan diharapkan
akan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang,
didorong meningkatnya segmen berpenghasilan
menengah dan urbanisasi. Walaupun produk mi
instan dikonsumsi oleh seluruh segmen, konsumsi
per kapita di daerah perkotaan jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan konsumsi per kapita di daerah
pedesaan. Sebagai pemimpin pasar, ICBP berada
pada posisi yang baik untuk menangkap peluang
tersebut.
Divisi ini akan terus fokus pada upaya untuk
menggairahkan industri mi instan melalui
peluncuran berbagai produk inovatif yang dapat
memenuhi kebutuhan konsumen serta memperkuat
posisi kepemimpinannya di pasar. Unit riset dan
pengembangan bersama-sama dengan divisi
pemasaran, akan mendorong inovasi produkproduk baru agar dapat melayani perubahan dan
perkembangan permintaan pasar.
Strategi pemasaran akan dipertajam dan investasi
di bidang pemasaran akan terus ditingkatkan,
guna memperkokoh keunggulan kompetitif dan
kepemimpinan di pasar. Divisi ini juga akan
membangun manajemen portofolio yang lebih
tangguh didukung oleh kegiatan pemasaran yang
tajam dan terarah untuk masing-masing merek, dan
terus menyempurnakan eksekusi penjualan di outlet
ritel moderen dan tradisional serta meningkatkan
penetrasi distribusi.
Rencana konsolidasi dua pabrik mi instan di daerah
Jakarta, yang telah dicanangkan di tahun 2012,
diharapkan dapat dilaksanakan di tahun 2013.
Divisi Mi Instan berencana meningkatkan kapasitas
produksinya di area-area tertentu untuk memenuhi
permintaan yang diharapkan akan terus meningkat,
dan kapasitas baru tersebut diharapkan mulai
berkontribusi di awal 2013.
45
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ICBP at a glance
SEKILAS ICBP
46
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
ICBP’s dairy business is conducted by its 68.57% indirect
subsidiary, Indolakto, one of the leading dairy producers in
Indonesia. The Dairy Division offers a wide range of dairy
products such as sweetened condensed milk (“SCM”),
ultra-high temperature (“UHT”) milk, sterilized bottled milk,
pasteurized liquid milk, powdered milk, butter and ice cream.
Indomilk is one of the leading brands in Indonesia and has been
a presence in the market for more than 40 years. Other brands
include Cap Enaak, Kremer and Tiga Sapi for milk products,
Orchid Butter for butter and Indoeskrim for ice cream.
GAMBARAN UMUM
Kegiatan usaha dairy dijalankan oleh anak perusahaan yang
68,57% sahamnya dimiliki oleh ICBP secara tidak langsung,
Indolakto, yang merupakan salah satu produsen produk dairy
terkemuka di Indonesia. Divisi Dairy menawarkan beragam
produk dairy, antara lain susu kental manis (“SKM”), susu
ultra-high temperature (“UHT”), susu steril dalam botol, susu
pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Indomilk
adalah salah satu merek terkemuka di Indonesia yang telah
hadir di pasar selama lebih dari 40 tahun. Merek-merek lain
yang kami miliki termasuk Cap Enaak, Kremer dan Tiga Sapi
untuk produk-produk susu, Orchid Butter untuk mentega dan
Indoeskrim untuk es krim.
47
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
The dairy industry continued to expand, fueled by
improvement in the domestic economy resulting
in increased per capita income and an expanded
number of middle-income Indonesians. Increased
spending power combined with improved awareness
of the health benefits of drinking milk continued to
underpin the growth prospects for the industry. In
2012, liquid milk continued to be the fastest growing
category, demonstrating double-digit growth,
indicating consumer preference for healthier and
more convenient milk products. Bullish industry
growth at the same time continues to attract
intensified competition.
During the year, marketing activities continued
to focus on strengthening the brand equity of our
flagship brand, Indomilk, rolled out through a series
of TV campaigns: Indomilk SCM with “Tuangkan
Ide Segarnya” (Share the Fresh Idea), and Indomilk
liquid milk with “Awal Semangatmu” (The Start of
Your Spirit). Radio campaigns were also conducted
throughout Java and Sumatra. Supported by
below-the-line activities like sponsorships, consumer
promotions, product samplings and activations,
emphasizing the health benefits of drinking milk and
the superiority of Indomilk products.
48
Industry dairy terus berkembang, didukung oleh
naiknya pendapatan per kapita seiring pertumbuhan
ekonomi domestik, serta meningkatnya jumlah
segmen berpenghasilan menengah di Indonesia.
Meningkatnya daya beli dan kesadaran atas
manfaat kesehatan dari produk susu, terus menjadi
pendorong prospek pertumbuhan industri ini ke
depannya. Di tahun 2012, produk susu cair tetap
menjadi kategori dengan tingkat pertumbuhan
tertinggi dengan meraih pertumbuhan dua digit,
mencerminkan preferensi konsumen ke arah produk
susu yang lebih sehat dan praktis untuk dikonsumsi.
Namun demikian pertumbuhan industri yang pesat
juga mendorong naiknya tingkat persaingan.
Di tahun 2012, aktivitas pemasaran terus difokuskan
untuk memperkuat brand equity merek unggulan
kami, Indomilk, melalui serangkaian iklan di TV:
Indomilk SKM dengan “Tuangkan Ide Segarnya,”
dan Indomilk susu cair dengan “Awal Semangatmu.”
Iklan melalui radio juga dilakukan di seluruh pulau
Jawa dan Sumatra. Kami juga menjalankan aktivitas
below-the-line seperti kegiatan sponsor, promosi
kepada konsumen dan product sampling, terutama
untuk menyampaikan pesan mengenai pentingnya
manfaat minum susu bagi kesehatan serta
keunggulan produk-produk Indomilk.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Total sales volume grew to 290.40 thousand tons
in 2012 from 281.80 thousand tons in 2011, led by liquid
milk and SCM. Total sales value also rose, to
Rp3.89 trillion from Rp3.69 trillion a year earlier,
benefiting from both the increase in volume and the
rise in average selling price. EBIT margin increased
to 8.0% in 2012 from 7.4% a year earlier.
The additional capacity expansion for liquid milk at our
existing facility and the construction of the first stage
of our new SCM facility in East Java were completed in
the last quarter of 2012. These capacity expansions are
expected to start contributing to performance in 2013.
Total volume penjualan tumbuh mencapai 290,40 ribu
ton di tahun 2012 dari sebesar 281,80 ribu ton di tahun
2011, terutama didorong oleh produk susu cair
dan SKM. Total nilai penjualan juga meningkat,
mencapai Rp3,89 triliun dari Rp3,69 triliun setahun
sebelumnya, didorong pertumbuhan volume dan
peningkatan harga jual rata-rata. Marjin laba usaha
meningkat mencapai 8,0% di tahun 2012, dari sebesar
7,4% di tahun sebelumnya.
Peningkatan kapasitas untuk produk susu cair
pada fasilitas produksi yang dimiliki saat ini, serta
pelaksanaan tahap pertama pembangunan fasilitas
baru untuk produk SKM di Jawa Timur, telah
diselesaikan pada kuartal terakhir tahun 2012.
Penambahan kapasitas ini diperkirakan akan mulai
memberikan kontribusi pada kinerja tahun 2013.
n
xpansio
e
y
t
i
c
a
ap
itional c
ting
The add
our exis
t
a
k
l
i
he
dm
tion of t
c
for liqui
u
r
t
s
n
co
lity
and the
CM faci
facility
S
w
e
n
r
the
e of ou
eted in
l
p
first stag
m
o
c
e
ava wer
in East J
.
r of 2012
e
t
r
a
u
q
last
49
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
With per capita consumption for dairy products still
low in Indonesia compared to other Southeast Asian
countries at 11-12 liters per year, rising incomes and
better health education are expected to drive strong
growth, particularly in liquid milk. The new additional
capacity coming on stream early in 2013 will put us in a
better position to meet this growing domestic demand.
In anticipation of growing demand, construction of a
new liquid milk production line in East Java is currently
in the planning stage and the new capacity is expected
to come on stream in 2014.
50
Dengan masih rendahnya konsumsi per kapita
produk dairy di Indonesia yaitu sebesar 11-12 liter
per tahun, dibandingkan dengan negara-negara Asia
Tenggara lainnya, maka meningkatnya pendapatan
serta pendidikan mengenai kesehatan yang lebih
baik, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan
terutama untuk produk susu cair. Kapasitas baru
yang siap beroperasi di awal tahun 2013 akan
menempatkan kami pada posisi yang lebih baik untuk
memenuhi tingkat permintaan dalam negeri yang
terus bertumbuh. Untuk mengantisipasi pertumbuhan
permintaan di masa mendatang, kami merencanakan
pembangunan lini produksi susu cair yang baru di
Jawa Timur dimana kapasitas baru diperkirakan akan
siap di tahun 2014.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
The attractive marketplace will see increasing
competition, with all players keen to increase
their presence, particularly in liquid milk categories,
calling for more aggressive marketing activities.
These activities will further build key brands’ equity,
paired with continuous improvement in formulation
and quality to ensure product superiority. Accelerated
distribution penetration and visibility improvement
initiatives are also required, particularly in
major market areas.
To further improve our competitiveness, efforts
will be taken to improve operational efficiency and
productivity as well as reduce increase in costs.
Recognizing that the availability of fresh raw milk will
continue to be a challenge with the demand for liquid
milk outpacing the supply, we will continue to work
closely with smallholders,
while reviewing the possibility of establishing dairy
farming operations, with the aim of
better securing supply.
Daya tarik pasar yang tinggi diperkirakan akan
mendorong naiknya tingkat persaingan, dimana para
pemain akan berupaya meningkatkan kehadirannya
terutama di kategori produk susu cair sehingga
menuntut aktivitas pemasaran yang lebih agresif.
Kegiatan untuk terus memperkuat brand equity, dan
penyempurnaan formulasi dan kualitas produk akan
terus dilakukan untuk menjamin keunggulan produk.
Inisiatif untuk mempercepat penetrasi distribusi dan
penyempurnaan visibility di berbagai area utama,
juga perlu dilakukan.
Guna terus meningkatkan daya saing, berbagai
upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional
dan produktivitas serta menekan kenaikan biaya,
akan terus dilakukan. Dengan mempertimbangkan
pertumbuhan permintaan akan susu cair yang
lebih cepat dari kenaikan pasokan bahan baku susu
segar, kami akan terus membina kerja sama dengan
para peternak kecil, sambil mengkaji kemungkinan
membangun peternakan sapi perah untuk
mengamankan ketersediaan bahan baku.
51
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ICBP at a glance
SEKILAS ICBP
52
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
The Snack Foods Division is in a strong position to continue to achieve
sound revenues in one of the fastest-growing market segments in
Indonesia. The Division is composed of two business units: snack foods
and biscuits. The biscuits unit is operated solely by ICBP, while the snack
foods unit is a joint venture between ICBP, which holds 51% of shares,
and partner Seven-Up BV, an affiliate of PepsiCo, which controls
the remainder.
Snack foods products include both Western-style and traditional snacks
utilizing potato, cassava and soybean chips as well as various extruded
snacks. Brands such as Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki and JetZ
command leading market positions in the fast-growing modern snack
foods segment. The biscuits unit produces a range of biscuits targeted at
two distinct market segments: Trenz for the young adult market segment
and Wonderland for families.
GAMBARAN UMUM
Divisi Makanan Ringan berada dalam posisi yang baik untuk terus
meraih kinerja penjualan yang kuat mengingat industri makanan ringan
merupakan salah satu kategori dengan tingkat pertumbuhan tertinggi
di Indonesia. Divisi ini terdiri dari dua unit usaha: makanan ringan dan
biskuit. Unit usaha biskuit dijalankan sepenuhnya oleh ICBP, sedangkan
unit usaha makanan ringan dijalankan oleh perusahaan patungan yang
mana 51% sahamnya dimiliki oleh ICBP dan sisanya dimiliki oleh
Seven-Up BV, afiliasi dari PepsiCo.
Produk makanan ringan meliputi makan ringan moderen dan makanan
ringan tradisional termasuk keripik kentang, ketela dan tempe serta
beragam extruded snack. Merek-merek seperti Chitato, Lays, Qtela,
Cheetos, Chiki dan JetZ merupakan pemimpin pasar di kategori makanan
ringan moderen yang bertumbuh secara pesat. Unit usaha biskuit
memproduksi berbagai jenis biskuit yang ditujukan untuk dua segmen
pasar yang berbeda: merek Trenz untuk segmen pasar anak muda dan
dewasa, serta Wonderland untuk segmen keluarga.
53
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
A number of factors continue to favor the modern snack
food industry. Urbanization is continuing and a strong
national economy has produced more disposable income
for most people. This has driven lifestyle changes that
favor modern trade channels including convenience
stores. As a result of these trends, most segments of
the snack food market saw double-digit growth during
2012, with the exception of lower-end products priced
at Rp1,000 or below, as the benefits of economic growth
benefited mainly middle-income people and above.
In the face of stiff competition which involved heavy
marketing and introduction of new products by all
players, the Division increased its market presence
by focusing on volume of sales and strengthened
brand position through an integrated marketing and
communication strategy. A greater emphasis on
research and development facilitated accelerated
product innovation. Capacity expansion represented an
investment in future performance.
While performance has been strengthening for some
years, 2012 represented a high point for the Division,
with very strong volume growth driven by both existing
products and new product launches. The snack foods unit
reinforced its position as the market leader in the chips
category by increasing its presence in modern trade
outlets. Accelerated product innovation concentrated
on identified market demands, with the launch of a
number of new products.
Pertumbuhan industri makanan ringan moderen
terus didorong oleh beberapa faktor, antara lain,
proses urbanisasi yang terus berlanjut dan naiknya
disposable income (pendapatan yang tersedia untuk
dibelanjakan) dari sebagian besar masyarakat seiring
dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini
telah mendorong terjadinya perubahan gaya hidup
seperti lebih suka berbelanja di outlet ritel moderen,
termasuk convenience store. Oleh karenanya,
sebagian besar segmen pasar makanan ringan
meraih pertumbuhan dua-digit di sepanjang tahun
2012, kecuali untuk segmen produk dengan harga
Rp1.000 ke bawah, mengingat pertumbuhan ekonomi
terutama dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan
menengah ke atas.
Di tengah meningkatnya persaingan terutama
di bidang pemasaran dan peluncuran produkproduk baru oleh seluruh pemain, Divisi Makanan
Ringan berhasil meningkatkan kehadirannya di
pasar melalui peningkatan volume penjualan, dan
memperkuat posisi mereknya melalui strategi
pemasaran dan komunikasi yang terintegrasi. Divisi
ini fokus pada kegiatan riset dan pengembangan
untuk mempercepat inovasi produk. Sedangkan
peningkatan kapasitas dilakukan untuk mendukung
kinerja di masa mendatang.
Meskipun kinerja berhasil terus ditingkatkan dalam
beberapa tahun terakhir ini, tahun 2012 merupakan
tahun terbaik bagi Divisi ini dengan mencatatkan
pertumbuhan volume yang kuat didorong oleh
pertumbuhan atas produk-produk yang sudah
ada maupun produk-produk baru. Unit usaha
makanan ringan memperkokoh posisinya sebagai
pemimpin pasar di kategori produk keripik, dengan
meningkatkan kehadirannya di outlet ritel moderen.
Percepatan inovasi produk terutama difokuskan pada
peluncuran produk-produk baru untuk memenuhi
permintaan pasar.
54
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Produk Qtela Kerupuk Keriting dan Qtela Kerupuk
Udang, yang diluncurkan pada kuartal ketiga,
menggabungkan berbagai bahan baku alami
termasuk udang segar yang diproses secara higienis
dan moderen, untuk dapat dikonsumsi sebagai
makanan ringan atau makanan pendamping yang
dinikmati bersama teman dan keluarga.
Qtela Curly Crackers and Qtela Prawn Crackers were
launched in the third quarter, combining natural
ingredients including fresh prawns in a hygienically
and modern processed food to consume as a snack or
as a side dish when dining with friends and family.
In line with our strategy to create premium brands
for our product portfolio, three new flavors of
Chitato Asian Cuisine were launched in the fourth
quarter, expanding a range that is inspired by
popular cuisines. The additions to the range are
Japanese Okonomiyaki, Korean Spicy Bulgogi and
Thailand’s Kung Satay (shrimp satay). The three
new flavors offer unique taste sensations combined
with the crunchiness of real potatoes, standing out
in the marketplace and having strong appeal to
growing international tastes. Packaging reflected
the premium market niche. In the fourth quarter
the biscuits unit launched two new flavors of JetZ
extruded snack, Cappuccino and Groovy Cheese,
while in the middle of the year new packaging
designs were introduced for Trenz biscuits.
Further efforts were made to strengthen the
distribution network by increasing outlet coverage
both in the modern and traditional market through
Go-To-Market teams to ensure product availability.
In-store displays were enhanced. Maximum
advertising support was given to both existing
brands and new products, with a number of new TV
commercials, radio talk shows and print ads. Social
media activity continued to connect with consumers.
Sejalan dengan strategi premiumisasi portofolio
produk, di kuartal keempat kami meluncurkan
Chitato Asian Cuisine dengan tiga rasa baru, yang
diinspirasi dari berbagai masakan populer seperti
Okonomiyaki dari Jepang, Spicy Bulgogi dari Korea
dan Kung Satay (sate udang) dari Thailand. Ketiga
rasa baru ini menawarkan sensasi rasa yang unik,
digabungkan dengan kenikmatan rasa kentang
asli, dan berhasil menarik perhatian pasar yang
makin menyukai masakan berselera internasional.
Selain itu, produk Chitato Asian Cuisine juga tampil
dalam kemasan produk yang premium. Pada kuartal
keempat, unit usaha biskuit meluncurkan dua rasa
baru untuk produk makanan ringan JetZ, yakni rasa
Cappuccino dan Groovy Cheese, sedangkan pada
pertengahan tahun diluncurkan desain kemasan baru
untuk biskuit Trenz.
Upaya untuk memperkuat jaringan distribusi
terus berlanjut dengan meningkatkan jangkauan
distribusi baik di outlet ritel moderen maupun
tradisional melalui tim Go-To-Market guna menjamin
ketersediaan produk. Penataan produk di toko-toko
juga terus disempurnakan. Dukungan iklan yang
maksimal diberikan bagi merek-merek yang sudah
ada maupun produk-produk baru, melalui iklan TV
baru, talk show di radio dan iklan cetak. Aktivitas
di media jejaring sosial untuk menjalin hubungan
dengan konsumen, juga terus dilakukan.
2012 represented a high point for
the Snack Foods Division, with ver
y
strong volume growth driven by bot
h
existing products and new
product launches.
55
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
56
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
We will continue to increase our presence in the snack
food industry and maintain our position as market
leader in the modern snack category, amid conditions
of intensifying competition in one of the fastest growth
areas in the foods market. Product innovation and
the development of premium lines will continue to
be important, focusing on consumer preference,
particularly in the rising middle-income class. Steps
to further improve brand awareness and brand image
will be taken through the continuing implementation
of 360-degree marketing campaigns, involving a
creative and focused approach in both advertising
and promotions. Distribution coverage will be further
widened, while increased product availability will be
enhanced by new in-store displays in both modern and
traditional markets.
Our new factory will be completed during the second
quarter of 2013 and new production lines will be added
at our existing factory to provide heightened capacity
amid the continuing growth in demand. Another
important focus will be continued efforts to secure
raw material supplies while at the same time ensuring
supply quality through partnership programs with
farmers, together with improved agronomy practices
aimed at increasing productivity.
Divisi Makanan Ringan berencana untuk terus
meningkatkan kehadirannya serta mempertahankan
kepemimpinannya di kategori makanan ringan
moderen, yang merupakan salah satu kategori
dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, di tengah
kondisi persaingan yang semakin tajam. Kami akan
tetap fokus pada inovasi produk dan pengembangan
produk-produk premium, dengan memperhatikan
selera konsumen terutama segmen berpenghasilan
menengah yang terus bertumbuh. Berbagai langkah
untuk meningkatkan brand awaraness dan brand
image akan diambil dengan pendekatan pemasaran
komprehensif (360-degree approach), meliputi
kegiatan iklan dan promosi yang kreatif dan terfokus.
Jangkauan distribusi akan terus diperluas, dan
ketersediaan produk akan ditingkatkan dengan
menyempurnakan penataan produk di toko-toko,
baik di outlet ritel moderen maupun tradisional.
Pembangunan pabrik kami yang baru, diperkirakan
akan selesai pada kuartal kedua tahun 2013, dan
lini produksi baru akan ditambahkan pada pabrik
yang sudah ada guna meningkatkan kapasitas
untuk memenuhi permintaan pasar yang terus
bertumbuh. Aspek penting lainnya adalah upaya untuk
mengamankan ketersediaan pasokan bahan baku yang
berkualitas secara berkelanjutan, melalui program
kemitraan dengan para petani, yang didukung dengan
penyempurnaan praktik agronomi guna meningkatkan
produktivitas.
ICBP at a glance
SEKILAS ICBP
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
Culinary products are produced by ICBP’s Food Seasonings
Division for the Indofood Group and for associate company,
NICI, a joint venture company with Nestlé SA that undertakes
all marketing of the culinary products, including soy sauce,
chili sauce, tomato sauce, instant seasonings and bouillon
under the brand names Indofood, Piring Lombok, Indofood
Racik and Maggi. The Division independently manufactures and
markets syrups under the Indofood Freiss brand.
GAMBARAN UMUM
Divisi Penyedap Makanan ICBP memproduksi berbagai produk
kuliner untuk Grup Indofood dan perusahaan asosiasi kami,
NICI. NICI merupakan sebuah perusahaan patungan dengan
Nestlé SA yang menjalankan kegiatan pemasaran
produk-produk kuliner, seperti kecap, saus sambal, saus
tomat, bumbu instan dan kaldu dengan merek Indofood, Piring
Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Sedangkan kegiatan
produksi dan pemasaran produk sirup dengan merek Indofood
Freiss, dijalankan sendiri oleh Divisi Penyedap Makanan.
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
The market segment for food seasonings and sauces
continues to grow, driven by increasing disposable
incomes and the demand of urban dwellers for
quick-to-prepare meals that still appeal to the
taste buds. A number of international and domestic
players, including many whose brands are well
known to the Indonesian public, are competing
strongly for market share. Companies are spending
heavily on advertising and promotion and introducing
new products in line with market demand for
innovation, competing for space on shelves in both
traditional and modern retail outlets.
60
Segmen pasar untuk produk penyedap makanan
dan saus, terus bertumbuh didorong oleh naiknya
disposable income dan tingkat permintaan dari
penduduk perkotaan akan makanan yang cepat
penyajiannya namun menggugah selera. Sejumlah
pemain internasional dan domestik dengan
merek-mereknya yang sudah dikenal di Indonesia,
bersaing secara kuat untuk meraih pangsa pasar.
Para produsen mengeluarkan biaya iklan dan promosi
yang besar, dan meluncurkan berbagai produk
baru seiring dengan tuntutan pasar serta bersaing
memperebutkan tempat di rak-rak para pedagang baik
di outlet ritel tradisional maupun moderen.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
nd
s volume a
le
a
s
,
2
1
0
In 2
% and
e grew 11.4
lu
a
v
s
le
a
total s
ns
ousand to
th
0
.7
6
8
22.7% to
ctively.
lion respe
il
tr
8
.1
1
p
and R
The Division achieved low double-digit volume growth
to 86.70 thousand tons in 2012 from the previous
year’s figure of 77.85 thousand tons, mainly due to
increases in sales of instant seasonings, chili sauce
and soy sauce. Total sales value was Rp1.18 trillion,
an increase from the 2011 sales figure of Rp961.9
billion. Strong demand for instant seasonings was
driven by growing urbanization and associated
lifestyle changes, with consumers seeking convenient
solutions for daily meals. Our Indofood Racik instant
seasonings are now available in 10 different variants,
helping consumers prepare tasty menus quickly.
Two new variants were added to the range during
the year: Indofood Racik Nasi Goreng Sensasi Anglo
(Indofood Racik Anglo Sensation Fried Rice) was
introduced in the third quarter of 2012, while the
second variant, Indofood Racik Tahu Goreng
(Indofood Racik Fried Tofu), was introduced in the
fourth quarter.
Divisi Penyedap Makanan meraih pertumbuhan
volume penjualan dua-digit menjadi 86,70 ribu
ton di tahun 2012, naik dari 77,85 ribu ton di tahun
sebelumnya terutama didorong oleh naiknya
penjualan bumbu instan, saus sambal dan kecap.
Total nilai penjualan mencapai Rp1,18 triliun, naik
dibandingkan penjualan di tahun 2011 sebesar
Rp961,9 miliar. Tingkat permintaan yang kuat untuk
bumbu instan, didorong oleh tumbuhnya urbanisasi
serta perubahan gaya hidup dimana konsumen
mencari solusi praktis dalam mempersiapkan
makanan sehari-hari. Produk bumbu instan
kami, Indofood Racik, kini hadir dengan 10 varian
berbeda untuk membantu konsumen agar dapat
menghidangkan menu yang lezat secara cepat. Dua
varian baru diluncurkan di tahun 2012 yaitu Indofood
Racik Nasi Goreng Sensasi Anglo dan Indofood Racik
Tahu Goreng, yang masing-masing diluncurkan di
kuartal ketiga dan keempat.
Di tengah tingginya tingkat persaingan, NICI terus
memperkuat posisinya di pasar saus sambal.
Aktivitas iklan dan promosi terus dilanjutkan untuk
meningkatkan brand awareness, dimana banyak
produk kami merupakan produk-produk yang telah
melekat di hati konsumen. Kami berhasil meraih
status Top-of-Mind untuk kategori bumbu instan,
melalui iklan TV bertemakan “7 Hari dengan Racik”
yang memperkenalkan berbagai varian untuk
menyajikan menu mingguan yang beragam. Selain
itu, iklan TV bertemakan “Kenapa Sambal Indofood”
berhasil meningkatkan status merek produk-produk
saus sambal kami. Berbagai iklan TV baru juga telah
diluncurkan untuk produk Saus Bumbu Instan,
Magic Lezat, serta Indofood Freiss yang
menawarkan sirup dengan kandungan madu yang
menggugah selera.
NICI continued to strengthen its position in the chili
sauce market despite the fierce competition in this
segment. Advertising and promotional activities
continued to strengthen brand awareness, with many
of our products enjoying Top-of-Mind status with
consumers. The “7 Days with Racik” TV commercials
featuring the many varieties for a varied weekly menu
helped this product achieve highest Top-of-Mind
status in its category. A ”Kenapa Sambal Indofood”
(Why Indofood Chili Sauce) TV commercial improved
brand status of chili sauces. New TV commercials
were also aired for Instant Seasonings Paste, Magic
Lezat and Indofood Freiss, with the latter tempting
consumers with honey-enriched syrup.
61
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
62
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
Further growth is expected as the industry
continues to expand as people increasingly look for
convenience as a result of growing urbanization
and lifestyle changes. The Division will continue to
implement comprehensive strategies to strengthen
its position in the market, including continuous
product innovation to meet the changing demands of
consumers. Advertising and promotions will continue
to strengthen brand equity and product availability
will be further increased by means of widening of
distribution penetration. In-store displays will be
enhanced to increase product visibility.
Efforts to secure raw material supply will be further
intensified through partnerships with local farmers,
while we continue to explore the possibility of
collaboration with our parent company to supply our
key raw materials.
The new chili sauce factory in Central Java is
expected to be completed in the first semester of
2013, while construction in Jakarta of new NICI
production facilities for dry-mix products is expected
to be completed at the end of 2013.
Industri ini diperkirakan akan terus bertumbuh
seiring dengan tumbuhnya urbanisasi dan
perubahan gaya hidup dimana orang mencari
kenyamanan/kemudahan. Divisi ini akan terus
menerapkan strategi yang komprehensif untuk
memperkuat posisinya di pasar, melalui inovasi
produk berkelanjutan untuk memenuhi permintaan
konsumen yang terus berubah. Kegiatan iklan dan
promosi akan terus dilakukan untuk memperkuat
brand equity, sedangkan penetrasi distribusi
akan diperluas untuk meningkatkan ketersediaan
produk. Penataan produk di toko-toko juga akan
disempurnakan untuk meningkatkan product
visibility.
Upaya mengamankan pasokan bahan baku akan
ditingkatkan melalui kemitraan dengan para petani
lokal, di samping kami terus mengkaji kemungkinan
kerjasama dengan induk perusahaan untuk memasok
kebutuhan bahan baku utama kami.
Pembangunan pabrik saus sambal yang baru di Jawa
Tengah diperkirakan akan selesai pada semester
pertama tahun 2013, sedangkan pembangunan
fasilitas produksi NICI yang baru di Jakarta untuk
produk-produk dry-mix diperkirakan akan selesai di
akhir tahun 2013.
63
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
ICBP at a glance
SEKILAS ICBP
64
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
The Nutrition & Special Foods Division produces a range of
specialty foods especially designed to meet the nutrition needs
of expectant and lactating mothers, infants and toddlers.
Products include a variety of cereals and biscuits for infants
and children, together with milk products for expectant and
lactating mothers. The Division’s products adhere to the highest
international standards and provide balanced nutrition for
all target markets at prices affordable to two distinct market
segments. The Promina brand is aimed at the higher-income
segment while the SUN brand provides good nutritional value
for the mass market.
GAMBARAN UMUM
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi beragam
produk makanan khusus yang diperuntukkan bagi ibu hamil
dan menyusui serta bayi dan balita. Produk-produk tersebut
meliputi berbagai bubur dan biskuit untuk bayi dan anak-anak,
serta produk susu untuk ibu hamil dan menyusui. Produkproduk yang dihasilkan Divisi ini telah memenuhi standar
internasional, dan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang
dengan harga terjangkau, dan ditujukan untuk dua segmen
pasar yang berbeda. Merek Promina ditujukan untuk segmen
menengah ke atas, sementara merek SUN menawarkan
produk bernutrisi untuk seluruh segmen.
65
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
The market for nutrition and special foods has been
stagnant for the past few years. In 2012, competition
tightened, with a number of global players marketing
their products aggressively, leveraging on their
wider product portfolios such as infant milk formula
and their strong foothold in medical marketing.
Despite the albeit harsher market landscape,
both SUN and Promina brands continued to dominate
their respective market segments. Marketing
communication and consumer promotion programs,
paired with distribution coverage improvements,
continued to provide the necessary support for both
brands. In mid 2012, convenient 35-gram packaging
priced at Rp3,000 was introduced for SUN IBU,
a complete nutrition drink for pregnant and lactating
mothers that comes in chocolate and vanilla flavors.
66
Pasar produk nutrisi dan makanan khusus relatif
kurang berkembang dalam beberapa tahun
terakhir ini. Di tahun 2012, tingkat persaingan
meningkat dimana sejumlah pemain berkelas dunia
memasarkan produk-produk mereka secara agresif
dengan memanfaatkan portofolio produknya yang
lebih luas dimana mereka juga hadir di kategori
produk susu formula untuk bayi, serta posisi mereka
yang kuat di medical marketing.
Walaupun menghadapi peta persaingan yang makin
ketat, merek SUN dan Promina terus menjadi
pemimpin pasar di masing-masing segmen pasarnya.
Program komunikasi pemasaran dan promosi serta
perluasan jangkauan distribusi, terus dilakukan
untuk mendukung kedua merek tersebut. Pada
pertengahan tahun 2012, Divisi Nutrisi & Makanan
Khusus meluncurkan produk SUN IBU, yang
merupakan minuman bernutrisi lengkap bagi para
ibu hamil dan menyusui, dalam kemasan 35-gram
dengan harga Rp3.000 dan tersedia dalam
dua pilihan rasa, coklat dan vanila.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Advertising and promotion investment played a
prominent role in helping both brands to navigate
through the intensified competition and maintain
their market shares. Promina launched a new TV
commercial highlighting its superiority from the use of
‘Natural Ingredients.’ Radio talk shows, advertorials,
print ads and digital support reinforced the campaign,
leveraged by ”Smart Feeding” brand activation
programs that helped mothers to learn the importance
of providing their baby with solid foods and encouraged
them to share their stories. Sampling and consumer
promotion initiatives were also conducted to close the
loop leading to purchase. Meanwhile, SUN continued
to air its TV commercial with the theme “Bayi Riang
Tumbuh Cemerlang” (Happy Baby Grows Beautifully).
Complementing the consumer-oriented marketing
initiatives, professional/medical marketing continued
to support both brands through steady partnerships
with doctors and clinics, active participation in
health seminars/workshops and a consistent drive in
consumer education programs.
Kegiatan iklan dan promosi memegang peranan
penting untuk mendukung merek Promina dan
SUN dalam menghadapi tingkat persaingan yang
semakin ketat, serta mempertahankan pangsa
pasarnya. Promina meluncurkan iklan TV baru yang
menekankan pada keunggulan produknya yang
memanfaatkan berbagai bahan baku alami. Talk show
di radio, advertorial, iklan cetak dan digital dilakukan
guna mendukung kampanye “Smart Feeding” yang
bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran
para ibu akan pentingnya pemberian asupan makanan
padat kepada bayinya, serta mendorong mereka untuk
saling berbagi cerita/pengalaman. Berbagai inisiatif
seperti sampling dan promosi juga dilaksanakan,
untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu merek
SUN terus menayangkan iklan TV bertemakan
“Bayi Riang Tumbuh Cemerlang.” Untuk melengkapi
inisiatif pemasaran berorientasi ke konsumen dari
kedua merek kami, kegiatan medical marketing terus
dilaksanakan dengan menjalin hubungan kerja sama
dengan para dokter dan klinik, serta berpartisipasi
aktif dalam seminar/workshop tentang kesehatan dan
program pendidikan bagi para konsumen.
67
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
her
it hars
e
b
l
a
e
e th
Despit
cape,
t lands
a
e
k
r
a
m
Promin
d
n
a
UN
to
both S
tinued
n
o
c
tive
s
brand
respec
r
i
e
h
t
ate
.
domin
ments
g
e
s
t
e
mark
68
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
Competition is expected to continue to intensify,
with all players planning to boost their presence
in Indonesia. Comprehensive strategies, including
expansion of our product range to cover the life
journey of the consumer, are planned to further
strengthen our nutritional platform and sustain
our leadership position in the market. Product
proposition and marketing communication will be
sharpened and focused on the main competitive
appeal of our products and brands, supported by
stronger medical marketing operations aimed at
increasing endorsement from medical professionals.
Market penetration in both traditional and modern
trade channels will also continue to be enhanced.
At the same time, efforts will be taken to encourage
production efficiency through improvement of
production processes.
Persaingan diperkirakan akan terus meningkat,
dimana semua pemain akan berupaya meningkatkan
kehadirannya di Indonesia. Divisi ini telah
mencanangkan strategi yang komprehensif, meliputi
perluasan portofolio produk untuk dapat memenuhi
kebutuhan seluruh konsumen dari bayi sampai
dengan orang tua, guna memperkokoh landasan
bisnis produk bernutrisi serta mempertahankan
kepemimpinan kami di pasar. Product proposition
dan komunikasi pemasaran akan dipertajam dan
fokus pada daya tarik utama dari masing-masing
produk dan merek kami, dengan didukung aktivitas
medical marketing yang kuat untuk meningkatkan
jumlah dukungan dari para profesional di bidang
medis. Penetrasi pasar baik di outlet ritel tradisional
maupun moderen, akan terus ditingkatkan. Selain
itu, efisiensi produksi akan ditingkatkan melalui
upaya penyempurnaan proses produksi.
69
O PERAT I O NAL REV I EW
u lasa n k i n er ja o p er as iona l
OVERVIEW
The Packaging Division plays a supporting but critical role
within ICBP as part of Indofood’s Total Food Solutions concept.
The Division is pivotal to the entire chain of operations,
representing the key to product quality and consistent on-time
supply from factory to market. It manufactures a wide range of
packaging materials to meet the requirements of other divisions
within the Company and Indofood Group as well as third-party
customers in both domestic and export markets. Corrugated
packaging is produced by ICBP’s subsidiary, SRC, while flexible
packaging is operated by ICBP itself. All of the Division’s plants
except the new corrugated packaging plant have ISO 9001
certification and two out of the four corrugated plants are
ISO 14001 certified.
GAMBARAN UMUM
Divisi Kemasan memiliki peran sebagai pendukung bagi
ICBP, tetapi tetap merupakan bagian penting dari konsep
Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Divisi
ini memegang peranan penting dalam seluruh mata rantai
kegiatan operasional perusahaan, yaitu menjamin kualitas
produk dan pengiriman yang tepat waktu dari lokasi pabrik ke
pasar. Divisi Kemasan memproduksi berbagai jenis kemasan
untuk memenuhi kebutuhan seluruh divisi Perseroan dan
Grup Indofood, serta pelanggan pihak ketiga di pasar dalam
negeri maupun ekspor. Kemasan karton diproduksi oleh
anak perusahaan ICBP, SRC, sedangkan kemasan fleksibel
diproduksi sendiri oleh Perseroan. Seluruh pabrik Divisi
Kemasan kecuali pabrik kemasan karton yang baru, telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001, sedangkan dua dari empat
pabrik kemasan karton telah memperoleh sertifikasi ISO 14001.
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2012 REVIEW / ulasan kinerja 2012
With rising income per capita and a growing middleincome class, Indonesia today represents a consumer
story. In the past few years the consumer sector in
Indonesia has continued to grow, with all parties
confident that growth will continue in the medium
and longer term. In order to grow along with the
increase in the consumer products market, major
players including ICBP increased capacity or services
by investing in new plant and modern machinery. Our
subsidiary SRC completed construction of its fourth
corrugated packaging plant in Karawang,
West Java towards the end of 2012 and the new
capacity is expected to start contributing to
performance in 2013.
Despite some price fluctuation in 2012 in relation
to possible supply disruption from several Middle
Eastern countries and concern over global economic
slowdown, average prices for crude oil were largely
close to 2011 averages, resulting in a more favorable
cost environment for the packaging industry. The
Division nevertheless continued efforts to increase
efficiency through the reduction of production
waste, upgrading of machinery and improvements
in production processes. These steps enabled the
Packaging Division to successfully increase its
competitive edge and maintain its position as a
key player in the industry, including as a preferred
packaging supplier for multinational third-party
customers, local and overseas.
72
Seiring dengan naiknya pendapatan per kapita dan
tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah,
tingkat konsumsi/belanja produk konsumer di
Indonesia meningkat. Dalam beberapa tahun
terakhir, sektor konsumer di Indonesia terus
bertumbuh, dan diyakini bahwa sektor tersebut
masih akan terus tumbuh dalam jangka menengah
dan jangka panjang. Agar dapat bertumbuh seiring
dengan meningkatnya sektor konsumer, para pemain
utama termasuk ICBP, telah membangun pabrik baru
dan membeli mesin moderen untuk meningkatkan
kapasitas atau layanannya. Anak perusahaan kami,
SRC, telah menyelesaikan pembangunan pabrik
kemasan karton yang keempat di Karawang, Jawa
Barat menjelang akhir tahun 2012, dan kapasitas
baru ini diharapkan akan mulai memberikan
kontribusi terhadap kinerja tahun 2013.
Di sepanjang tahun 2012 harga minyak mentah terus
berfluktuasi sehubungan dengan kekhawatiran
adanya gangguan pasokan dari beberapa Negara
di Timur Tengah, dan perlambatan perekonomian
dunia. Meskipun demikian, rata-rata harga minyak
mentah di tahun 2012 hampir sama dengan di tahun
2011 sehingga hal ini memberikan dampak positif
terhadap industri kemasan. Namun demikian, Divisi
Kemasan terus berupaya meningkatkan efisiensi
dengan mengurangi waste, peremajaan mesin-mesin
serta penyempurnaan proses produksi.
Langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan
daya saing Divisi ini, dan mempertahankan posisinya
sebagai pemain utama di industri kemasan, termasuk
sebagai pemasok kemasan pilihan bagi para
pelanggan multinasional pihak ketiga baik
di dalam maupun luar negeri.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
2013 OUTLOOK / pandangan 2013
Increasing demand for consumer products from
both Indofood Group including ICBP and third-party
customers will necessitate continued expansion. The
Division will continue its efforts to increase service
levels to customers by continuously delivering
quality packaging products in timely manner. The
Division will continue to apply stringent international
standards in all of its production processes as a
critical element in achieving continued performance.
Performance will be bench-marked against both
local and global competitors, while attention will
also be paid to reducing the impact of operations on
the environment by the use of more energy-efficient
processes and reduction of industrial waste and its
effective disposal.
Naiknya tingkat permintaan akan produk-produk
konsumer Grup Indofood termasuk ICBP maupun
pihak ketiga, menuntut ekspansi usaha yang
berkelanjutan. Divisi Kemasan akan terus berupaya
untuk meningkatkan layanannya kepada para
pelanggan dengan senantiasa menyediakan produk
kemasan yang berkualitas secara tepat waktu.
Divisi ini juga akan terus mempertahankan standar
berkelas dunia di seluruh proses produksinya, yang
merupakan aspek penting guna meraih kinerja yang
berkelanjutan. Benchmark kinerja Divisi ini terhadap
para pesaing baik dari dalam maupun luar negeri,
juga akan terus dilakukan. Selain itu, Divisi ini juga
akan berupaya untuk menjadi unit usaha yang lebih
ramah lingkungan dengan melakukan berbagai
program hemat energi, serta mengurangi dan
mengelola limbah industri secara efektif.
73
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
TATA K E LO L A P E R U S A H A A N
74
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
75
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
76
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
President Commissioner
Benny Setiawan Santoso
Commissioner
Franciscus Welirang
Commissioner
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Commissioner
Darmawan Sarsito (Kevin Sietho)
Commissioner
Alamsyah
Independent Commissioner
F.G. Winarno
Independent Commissioner
Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner
Agus Rajani Panjaitan
President Director
Anthoni Salim
Director
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director
Taufik Wiraatmadja
Director
Axton Salim
Director
Werianty Setiawan
Director
Hendra Widjaja
Director
Suaimi Suriady
Director
Sulianto Pratama
Director
Yungky Setiawan
Komisaris Utama
Benny Setiawan Santoso
Komisaris
Franciscus Welirang
Komisaris
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Komisaris
Darmawan Sarsito (Kevin Sietho)
Komisaris
Alamsyah
Komisaris Independen
F.G. Winarno
Komisaris Independen
Adi Pranoto Leman
Komisaris Independen
Agus Rajani Panjaitan
Direktur Utama
Anthoni Salim
Direktur
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur
Taufik Wiraatmadja
Direktur
Axton Salim
Direktur
Werianty Setiawan
Direktur
Hendra Widjaja
Direktur
Suaimi Suriady
Direktur
Sulianto Pratama
Direktur
Yungky Setiawan
77
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
78
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
79
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Board of Directors
Direksi
The BOD is responsible for the management of the
Company in accordance with the Articles of Association
and other prevailing regulations. The Company is led
by the President Director who is assisted by 8 (eight)
other directors. The President Director is responsible
for charting the strategic direction of the Company and
ensuring that all goals and objectives are met. To be able
to perform their functions effectively, all Directors have
specific duties and responsibilities as described in the
organization structure available on page 13 of this
Annual Report.
Direksi bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan
usaha Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan
terkait lainnya yang berlaku. Perseroan dipimpin oleh
Direktur Utama yang dibantu oleh 8 (delapan) orang
anggota Direksi lainnya. Direktur Utama bertanggung
jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan
dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat
tercapai. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan
efektif, para anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung
jawab khusus sebagaimana dapat dilihat dalam struktur
organisasi yang tercantum di halaman 13 dalam Laporan
Tahunan ini.
Members of the BOD are nominated by the Nomination and
Remuneration Committee and appointed by the GMS. The
terms of office of members of the BOD are determined by
the Company’s Articles of Association; according to the
prevailing regulations, the term of office is 3 (three) years
starting from the closing of the AGM that appoints the
respective persons until the closing of the third AGM after
the appointment, without prejudice of the GMS’ right to
dismiss the person at any time.
Based on the decision of the Company’s AGM on May 11,
2012, the composition of the BOD of the Company is as
follows:
Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi
dan Remunerasi dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan
anggota Direksi adalah sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar Perseroan; ketentuan tentang masa
jabatan Direksi yang saat ini berlaku adalah selama 3
(tiga) tahun terhitung sejak tanggal keputusan RUPST
yang mengangkat mereka hingga penutupan RUPST
ketiga setelah tanggal pengangkatan anggota Direksi
yang bersangkutan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu.
Susunan Direksi Perseroan berdasarkan Keputusan RUPST
tanggal 11 Mei 2012 adalah sebagai berikut:
80
board of Directors
Direksi
Name
Nama
President DIRECTOR / Direktur Utama
Anthoni salim
Director / Direktur
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director / Direktur
Taufik Wiraatmadja
Director / Direktur
Axton salim
Director / Direktur
Werianty setiawan
Director / Direktur
Hendra Widjaja
Director / Direktur
suaimi suriady
Director / Direktur
sulianto Pratama
Director / Direktur
YUNGKY SETIAWAN
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Meetings of the BOD are held at any time deemed
necessary by one or more members of the BOD and, in line
with the Company’s GCG Guideline, BOD meetings are to be
held a minimum 4 (four) times a year. During 2012, the BOD
held 12 (twelve) meetings including a joint meeting with the
BOC, with an attendance record of 77%, to discuss various
matters, including evaluation of the Company’s operational
and financial performance, strategies and other important
matters. In addition, several informal meetings were
conducted during the year to address specific issues that
required immediate attention. Each year begins with the
establishment of a schedule of formal board meetings in
order to provide sufficient notice to Directors to attend
to items to be brought before them. Directors are further
empowered through the provision of agendas and all
relevant information required to address the subjects of
discussion at each meeting before the commencement
of the meeting.
During 2012, the Company’s BOD implemented all
resolutions of the AGM held on May 11, 2012.
To enhance their competence in performing their duties,
the Directors attended several training and seminar
programs. During 2012, the Company’s Directors attended
a training program on ‘Strategic Planning’ and ‘Recent
Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN.’
Profiles of members of the BOD are available on page
121-129 of this Annual Report.
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila
dipandang perlu oleh salah seorang atau lebih anggota
Direksi dan sejalan dengan Kebijakan GCG Perseroan,
rapat Direksi dilakukan minimal 4 (empat) kali per tahun.
Sepanjang tahun 2012, Direksi telah mengadakan 12
(dua belas) kali rapat, termasuk rapat gabungan dengan
Dewan Komisaris, dengan tingkat kehadiran sebesar
77% untuk membahas berbagai permasalahan termasuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan, strategi
dan berbagai hal penting lainnya. Di samping itu, beberapa
pertemuan informal dilaksanakan di tahun 2012 untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan
perhatian dengan segera. Setiap awal tahun ditetapkan
jadwal rapat Direksi dan jadwal tersebut diberitahukan
kepada semua Direksi agar mereka dapat menjadwalkan
waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut. Agenda
dan semua informasi yang berhubungan dengan topik
pembahasan untuk setiap rapat, akan disampaikan kepada
setiap anggota Direksi sebelum penyelenggaraan rapat
yang bersangkutan.
Selama tahun buku 2012, Direksi Perseroan telah
merealisasikan seluruh keputusan RUPST yang
diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2012.
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi dalam
menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan secara rutin
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar. Pada tahun
2012, Direksi Perseroan mengikuti pelatihan antara lain
mengenai ‘Strategic Planning’ dan ‘Recent Developments
in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN.’
Profil para anggota Direksi dapat dibaca di halaman
121-129 dalam Laporan Tahunan ini.
81
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Remuneration of the Company’s BOC and BOD
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
The Company’s BOC and BOD receive remuneration and
allowances, the amount of which is determined by the GMS.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dapat diberi gaji
dan tunjangan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS.
Based on the Company’s GCG Guideline, the procedure to
determine the remuneration of members of BOD and BOC
is as follow:
Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, prosedur
penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
a. The Nomination and Remuneration Committee
prepares the remuneration recommendation for
members of the BOD and BOC
a. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun
rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris
b. The Nomination and Remuneration Committee submits
its remuneration proposal for members of the BOD and
BOC to the GMS as a whole
b. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan
kepada RUPS, remunerasi bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris secara keseluruhan
c. The AGM determines the remuneration for members of
the BOD and BOC as a whole.
c. RUPST menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi
dan Dewan Komisaris secara keseluruhan.
The amount of remuneration is determined among other
factors by taking into consideration current and future
duties, responsibilities, performance of members of the
BOD and BOC, as well as executive remuneration standards
in the industry.
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan
antara lain beban, tugas dan tanggung jawab, kinerja
masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang telah dilakukan dan akan dilakukan di
tahun buku yang akan datang serta disesuaikan dengan
tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis.
For the year ending December 31, 2012, total gross
compensation of the BOC and BOD of the Company was
Rp33.7 billion.
Committees Under the BOC
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012, jumlah beban kompensasi bruto bagi Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp33,7
miliar.
In performing its oversight duties, the BOC is assisted by
the following two Committees:
Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
1. Audit Committee
2. Nomination and Remuneration Committee.
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh dua Komite sebagai berikut:
1. Komite Audit
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
82
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Audit Committee
The Audit Committee was established to assist the BOC
in conducting its oversight duties. The Audit Committee
is tasked with reviewing the financial reporting, the
system of internal control, the audit process of financial
reporting conducted by the external auditor, the internal
audit process conducted by the Internal Audit Division,
compliance with prevailing laws and regulations, and the
Company’s risk management initiatives.
The Audit Committee consists of 4 (four) members,
including the Chairman of the Committee, who is an
Independent Commissioner. All members were
re-appointed in 2012, for the second term of office,
based on the decision of all members of the BOC dated
May 28, 2012.
Following is the composition of the Company’s Audit
Committee:
Chairman:
ADI PRANOTO LEMAN
Independent Commissioner
Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris
Perseroan dalam menjalankan peran pengawasan. Komite
Audit bertugas untuk mengkaji laporan keuangan, sistem
pengendalian internal, proses audit laporan keuangan yang
dilakukan oleh auditor eksternal, proses audit internal
yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit, kepatuhan
pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan
manajemen risiko Perseroan.
Komite Audit terdiri dari 4 (empat) orang anggota,
termasuk seorang Ketua Komite Audit yang merupakan
Komisaris Independen Perseroan. Seluruh anggota
diangkat kembali pada tahun 2012, memasuki periode
jabatan kedua berdasarkan keputusan seluruh anggota
Dewan Komisaris tertanggal 28 Mei 2012.
Members:
1. AGUS RAJANI PANJAITAN
Independent Commissioner
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
2. MONANG SILALAHI
External Independent Professional
Ketua:
ADI PRANOTO LEMAN
Komisaris Independen
3. TIMOTIUS
External Independent Professional
Profiles of members of the Audit Committee and brief
information on the Committee’s activities during the year
book are available on the Audit Committee Report Section
page 92-95 of this Annual Report.
Anggota:
1. AGUS RAJANI PANJAITAN
Komisaris Independen
2. MONANG SILALAHI
Eksternal Profesional Independen
3. TIMOTIUS
Eksternal Profesional Independen
Profil para anggota dan uraian singkat pelaksanaan
kegiatan Komite Audit pada tahun buku 2012 dapat dibaca
pada bagian Laporan Komite Audit di halaman 92-95 dalam
Laporan Tahunan ini.
83
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Nomination and Remuneration Committee
To enhance the quality of GCG implementation,
the Company has established its Nomination and
Remuneration Committee. The role of the Committee
is to provide recommendations on the nomination and
remuneration of members of BOC and BOD.
The Nomination and Remuneration Committee is appointed
by the BOC for a period of duty no longer than the term of
office of the BOC, as regulated by the Company’s Articles of
Association, and is entitled to reappointment. All members
of the Nomination and Remuneration Committee were reappointed in 2012, based on the decision of all members of
the BOC dated May 28, 2012.
Based on the Company’s GCG Guideline, the Nomination
and Remuneration Committee should hold at least 1 (one)
meeting each year. During 2012, the Committee held 1
(one) meeting with 100% attendance record.
Following is the composition of ICBP’s Nomination and
Remuneration Committee:
Chairman:
Benny Setiawan Santoso
President Commissioner
Members :
Anthoni Salim
President Director
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director
Refer to page 113, 121 and 122 in this Annual Report for
profiles of members of the Nomination & Remuneration
Committee.
Corporate Secretary
According to regulations of Bapepam-LK and PT Bursa
Efek Indonesia, the Company appoints the Corporate
Secretary who acts as the liaison officer between the
Company and the capital market institution and the public.
Based on the Company’s GCG Guideline, the term
of the Corporate Secretary is not based on any
specific period but is reviewed from time to time in
accordance with the relevant regulations of the Company
regarding employment.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Guna meningkatkan kualitas penerapan tata kelola
perusahaan yang baik, Perseroan memiliki Komite
Nominasi dan Remunerasi. Komite ini menjalankan peran
untuk memberikan rekomendasi mengenai nominasi dan
remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat oleh Dewan
Komisaris dengan masa tugas yang tidak boleh lebih
lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, dan dapat
diangkat kembali. Seluruh anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi diangkat kembali pada tahun 2012,
berdasarkan keputusan seluruh anggota Dewan Komisaris
tertanggal 28 Mei 2012.
Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, maka Rapat
Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan minimal
1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2012, Komite
ini telah mengadakan 1 (satu) kali rapat dengan tingkat
kehadiran 100%.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi ICBP adalah
sebagai berikut:
Ketua:
Benny Setiawan Santoso
Komisaris Utama
Anggota:
Anthoni Salim
Direktur Utama
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur
Profil para anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
dapat dibaca di halaman 113, 121 dan 122 dalam Laporan
Tahunan ini.
Sekretaris Perusahaan
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK dan Peraturan
PT Bursa Efek Indonesia, Perseroan mengangkat
Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai
penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar
modal dan masyarakat.
Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, periode jabatan
Sekretaris Perusahaan tidak ditentukan berdasarkan
batas waktu tertentu tetapi akan ditinjau secara berkala
dengan mengacu pada peraturan Perseroan terkait
ketenagakerjaan yang berlaku.
84
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
For the 2012 financial year, the Corporate Secretary
conducted the following activities according to her
responsibilities:
•
ensuring compliance with various prevailing regulations
and timely reporting to the capital market authority in
the form of information accessible through IDX-Net,
•
maintaining regular communication with the capital
market authorities, including the Financial Services
Authority (“OJK”) and IDX, related to the Company’s
corporate governance and corporate actions,
•
administering meetings of the BOD and BOC and
preparing the minutes of meetings, and
•
staying abreast with development of prevailing
regulations in the capital market and providing
inputs to the BOD regarding these changes and their
implications.
Elly Putranti has served as the Company’s Corporate
Secretary since her appointment by the Company’s BOD
based on Decision Letter of the BOD dated July 1, 2011.
She obtained a Bachelor in Food Technology from Gadjah
Mada University, Yogyakarta and a Master in Management
in Communication from the University of Indonesia,
Jakarta. Before being appointed Corporate Secretary,
Elly Putranti served for several years as the Company’s
Corporate Communication manager.
External Auditor
The AGM of May 11, 2012 appointed KAP Purwantono,
Suherman & Surja to conduct the audit of the Company’s
financial statements for the year ending December
31, 2012. The Independent Auditor has provided audit
services to the Company since the 2010 financial reporting
period. The BOD determined the honorarium of the public
accountant as Rp4.8 billion for professional services
rendered since January 1, 2012 and ending on
March 11, 2013.
Pada tahun buku 2012, Sekretaris Perusahaan telah
melaksanakan fungsi sesuai dengan tanggung jawabnya
yaitu antara lain:
•
memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan
yang berlaku dan pelaporan tepat waktu kepada
otoritas pasar modal dalam bentuk keterbukaan
informasi yang bisa diakses oleh masyarakat
melalui IDX-Net,
•
memelihara komunikasi secara berkala dengan otoritas
pasar modal, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
dan BEI, yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan
dan aksi korporasi,
•
mengatur pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan
Komisaris serta mencatat risalah rapat, dan
•
mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang
berlaku di bidang pasar modal dan memberikan
masukan kepada Direksi tentang perubahan peraturan
dan implikasinya.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Elly Putranti yang
diangkat oleh Direksi Perseroan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi tanggal 1 Juli 2011. Beliau meraih gelar
Sarjana Teknologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta serta Magister Manajemen Komunikasi dari
Universitas Indonesia, Jakarta. Sebelum menjabat sebagai
Sekretaris Perusahaan, Elly Putranti menjabat sebagai
manajer Corporate Communication Perseroan selama
beberapa tahun.
Auditor Eksternal
RUPST tanggal 11 Mei 2012 menunjuk KAP Purwantono,
Suherman & Surja untuk melakukan audit atas laporan
keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012. Auditor Independen yang
ditunjuk kembali tersebut telah memberikan jasa audit
sejak tahun buku 2010. Direksi telah menetapkan jumlah
honorarium akuntan publik yaitu sebesar Rp4,8 miliar
untuk periode penugasan profesional sejak tanggal
1 Januari 2012 dan berakhir pada tanggal 11 Maret 2013.
85
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Internal Audit
The vision of Internal Audit Division is to deliver value
added to the Company by providing an innovative,
responsive, effective and excellent Internal Audit function.
Based on OJK’s Regulations and the Internal Audit Charter,
the duties and responsibilities of the Internal Audit are to
support the Company in attaining its objectives through a
systematic approach in evaluating the effectiveness of risk
management, internal control and corporate governance.
Internal Audit Division provides adequate assurance
to the BOD that all functions audited have operated
consistently in accordance with policies and procedures,
as well as prevailing regulations. During 2012, the Internal
Audit Division routinely submitted its audit results to
the Company’s President Director, related Directors
and the Audit Committee. These reports also detailed
recommendations for improvement and reviews on the
implementation of those recommendations.
The Internal Audit organization is led by the Internal Audit
Head, who is responsible to the President Director. In
performing her duties and responsibilities, the Internal
Audit Head is assisted by a number of internal auditors.
Lily Candra has served as the Internal Audit Head since
March 2012, as appointed by the President Director after
approval from the BOC. Previously, she served as Internal
Audit manager at Indofood for the period 2004-2011. She
was the Senior Financial Analyst for the Salim Group
between 1997-2004. Lily Candra received her degree in
Accountancy from the University
of Tarumanegara.
Internal Control System
As part of the implementaion of GCG, the Company’s
BOD and management are responsible for ensuring the
implementation of the Company’s internal control system.
The internal control system is implemented to provide
adequate assurance of effective operations, accurate
and reliable financial reporting, as well as adherence to
prevailing regulations. The Company implements a riskbased internal monitoring and control system to ensure the
implementation of standard operating procedures prepared
based on the financial accounting standard, the Company’s
regulations, the prevailing laws and applicable best
practices. The Internal Audit Division performs reviews
and evaluation of the effectiveness of the internal control
system.
86
Audit Internal
Divisi Audit Internal memiliki visi untuk memberikan nilai
tambah kepada Perseroan dengan menyediakan fungsi
audit internal yang inovatif, responsif, efektif dan unggul.
Mengacu kepada Peraturan OJK dan Piagam Audit Internal,
tugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah membantu
Perseroan mencapai tujuan melalui pendekatan yang
sistematis untuk mengevaluasi efektivitas dari manajemen
risiko, pengendalian internal dan tata kelola perusahaan.
Divisi Audit Internal memberikan keyakinan yang memadai
kepada Direksi, bahwa seluruh fungsi yang telah ditelaah
berjalan secara konsisten sesuai dengan kebijakan dan
prosedur, serta peraturan yang berlaku. Selama tahun
2012, secara rutin Divisi Audit Internal melaporkan hasil
audit kepada Direktur Utama, Direksi terkait dan Komite
Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi perbaikan
dan pemantauan implementasi perbaikan tersebut.
Organisasi Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang
Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab kepada
Direktur Utama. Dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya, Kepala Audit Internal dibantu oleh sejumlah
auditor internal.
Lily Candra menjabat Kepala Audit Internal sejak
Maret 2012, diangkat oleh Direktur Utama dan dengan
persetujuan Dewan Komisaris. Sebelumnya Lily Candra
merupakan manajer Audit Internal pada Indofood pada
tahun 2004-2011. Beliau bekerja sebagai Senior Financial
Analyst untuk Grup Salim di tahun 1997-2004. Lily Candra
meraih gelar sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari
Universitas Tarumanegara.
Sistem Pengendalian Internal
Sebagai wujud penting dalam pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik maka Direksi dan manajemen
bertanggung jawab untuk memastikan terlaksananya
sistem pengendalian internal Perseroan. Sistem
pengendalian internal dilakukan untuk memberikan
keyakinan yang memadai terhadap tercapainya
pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan yang efektif,
laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan
serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Perseroan menerapkan sistem
pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko
untuk memastikan penerapan prosedur standar operasi
yang disusun dengan mengacu kepada standar akuntansi
keuangan, peraturan perusahaan, peraturan perundangan
yang berlaku dan praktik usaha terbaik (best practice).
Untuk pengawasannya, Divisi Audit Internal melakukan
pengkajian dan evaluasi atas efektivitas dari sistem
pengendalian internal.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
The Company’s rapid growth along with the increasing
complexity of business competition demands the support
of effective risk management to ensure the achievement of
the Company’s objectives. The Company manages its risks
through Enterprise Risk Management (“ERM”), adopting
a framework based on the Committee of Sponsoring
Organization of Treadway Commision, and
ISO 31000:2009.
The risk management system is an ongoing risk
management process covering various control activities
that may reduce the potential occurrence of risks and
reduce any negative impact that may result in increased
uncertainties in achievement of the Company’s objectives.
Risk assessments are conducted on a regular basis and
reported to the BOD and the Audit Committee. To ensure
the effectiveness of the Company’s risk management
system, the Internal Audit has performed reviews on the
implementation of the control activities.
The Company identifies major risks that may potentially
result in significant negative impact on the sustainability of
the Company’s operation as follows:
1. Reputation Risk related to food safety issues
As a producer of packaged food, the Company is
subject to risks related to food contamination, issues
of food safety such as non-halal products, the use
of food preservatives, expired products and others
that may create a negative impact on the Company’s
reputation, in particular related to customer and
investor confidence. To reduce this type of risk, in its
food production ICBP consistently implements Good
Manufacturing Practices to ensure that products are
manufactured in processes that are hygienic, along
with the implementation of a food safety management
system as evidenced by HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Points) ISO 22000:2005 certification. All
food products manufactured by the Company have also
received halal certification from LP POM Majelis Ulama
Indonesia. ICBP also conducts socialization programs
related to the safety of its products through factory
visits and seminars.
Pertumbuhan Perseroan yang cepat dan kompetisi bisnis
yang semakin kompleks menuntut pengelolaan risiko
yang efektif guna mencapai tujuan Perseroan. Perseroan
mengelola risiko yang efektif melalui Enterprise Risk
Management (“ERM”) dengan mengadopsi kerangka
berdasarkan Committee of Sponsoring Organization of
Treadway Commission dan ISO 31000:2009.
Sistem manajemen risiko merupakan proses yang
berkelanjutan dalam mengendalikan risiko melalui
berbagai aktivitas pengawasan yang dapat menurunkan
potensi terjadinya risiko dan mengurangi dampak
negatif yang dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam
pencapaian tujuan Perseroan. Asesmen risiko dilakukan
secara rutin dan dilaporkan kepada Direksi dan Komite
Audit. Untuk memastikan efektivitas sistem manajemen
risiko, Audit Internal melakukan pengkajian atas
implementasi aktivitas pengawasan.
Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang dapat
berpotensi memberikan dampak yang signifikan terhadap
kelangsungan operasional Perseroan, antara lain:
1. Risiko Reputasi Terkait Isu Keamanan Pangan
Perseroan sebagai penghasil produk makanan
olahan dalam kemasan, menghadapi risiko dari
kemungkinan terjadinya produk tercemar dan
timbulnya isu terkait keamanan pangan seperti produk
tidak halal, penggunaan bahan pengawet, produk
kadaluarsa dan lain-lain yang dapat memberikan
dampak negatif terhadap reputasi Perseroan terutama
menyangkut kepercayaan konsumen dan investor.
Untuk mengurangi risiko itu, dalam proses produksinya
ICBP senantiasa menerapkan Good Manufacturing
Practices untuk memastikan produk dibuat melalui
proses yang higienis di samping penerapan sistem
manajemen keamanan pangan, yang dibuktikan dengan
diperolehnya sertifikasi HACCP (Hazard Analytical
Critical Control Points) ISO 22000:2005. Seluruh
produk makanan olahan yang dihasilkan oleh ICBP
juga telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM
Majelis Ulama Indonesia. ICBP juga melakukan
berbagai program sosialisasi mengenai keamanan
pangan produk-produknya melalui kegiatan antara lain
kunjungan pabrik dan seminar.
87
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
2. Raw Material Price Fluctuation Risk
The Company’s business operation is dependent on
adequate and stable supply of raw materials. Raw
material components used consist primarily of flour,
cooking oil, sugar, milk, potatoes and packaging
materials, which are subject to price fluctuation risks
impacted among other factors by currency fluctuation,
supply availability and weather conditions. These
conditions may impact negatively on the Company’s
performance. To mitigate and manage such risks,
the Company adopts a partnership strategy with its
suppliers to ensure effective supply continuity, and
monitors raw material prices as well as conducts
simulations on raw material prices and selling price to
ensure quick and accurate actions to anticipate price
increases.
3. Risks Arising from More Intense Competition in its
Business Segment
Although most of our products are leaders in the
market, the Company recognizes that in an age of free
global competition, our products have to face strong
competition from domestic and international players,
both existing as well as new competitors. Intensifying
competition may impact the Company’s ability to
maintain or increase its earnings. To mitigate this risk,
the Company always monitors any market development
in its industry, enhances the quality of its products,
and continuously innovates to meet trends in consumer
needs and preferences as well as conducting various
well-targeted marketing activities to maintain its
position in the market. The Company always operates
its business fairly and competes in accordance with the
prevailing rules and regulations.
Legal Compliance
As per 31 December 2012, the Company and members
of the BOC and BOD were not facing any civil, criminal,
bankruptcy, state administrative court or arbitration cases
in the Indonesian National Board of Arbitration, labor cases
in the Industrial Relations Court or tax cases that might
signficantly impact the Company’s performance.
Administrative Sanctions
During the 2012 financial year, the Company and
members of the BOC and BOD were not subject to any
administrative sanction imposed by the capital market
or other authorities.
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada
ketersediaan bahan baku yang cukup dan stabil.
Komponen bahan baku yang digunakan terutama
tepung terigu, minyak goreng, gula, susu, kentang dan
bahan kemasan, menghadapi risiko fluktuasi harga
yang antara lain dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang,
ketersediaan pasokan dan kondisi cuaca. Kondisi ini
kemungkinan dapat berdampak negatif pada kinerja
Perseroan. Dalam mengurangi dan menangani risiko
tersebut, Perseroan memiliki strategi pola hubungan
kerja sama dengan pemasok untuk dapat memastikan
agar kelangsungan pasokan berjalan efektif, dan
memantau harga bahan baku serta melakukan simulasi
harga bahan baku terhadap harga jual, sehingga dapat
mengambil langkah secara cepat dan tepat guna
mengantisipasi kenaikan harga.
3. Risiko Peningkatan Kompetisi Pada Segmen Usahanya
Meskipun hampir seluruh produk Perseroan
merupakan pemimpin pasar, akan tetapi Perseroan
menyadari bahwa di era perdagangan bebas dunia,
produk Perseroan menghadapi kompetisi yang semakin
kuat, baik dari pesaing lokal maupun internasional,
dari para pesaing yang sudah ada ataupun pesaingpesaing baru. Peningkatan kompetisi tersebut
dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk
mempertahankan atau menaikkan pendapatannya.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan
senantiasa mengikuti perkembangan pasar di
industrinya, meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan dan terus berinovasi dengan mengikuti
tren kebutuhan dan preferensi konsumen serta
melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran
untuk mempertahankan posisinya di pasar. Perseroan
senantiasa menjalankan usahanya dan bersaing
secara sehat dan wajar sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Kepatuhan Hukum
Per 31 Desember 2012, Perseroan beserta anggota
Dewan Komisaris dan Direksi tidak sedang terkait
dalam suatu perkara baik perdata, pidana, kepailitan,
tata usaha negara, maupun perkara arbitrase di Badan
Arbitrase Nasional Indonesia, perkara perburuhan di
Pengadilan Hubungan Industrial dan perpajakan, yang
dapat mempengaruhi secara signifikan kegiatan usaha
Perseroan.
Sanksi Administratif
Pada tahun buku 2012, Perseroan beserta anggota
Dewan Komisaris dan Direksi tidak sedang dikenakan
sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan
otoritas lainnya.
88
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Code of Ethics and Company Culture
The Company’s Code of Ethics serves as a general
guideline for the Commissioners, Directors and employees
of the Company and subsidiaries (“Member”) in conducting
their activities ethically. The Code of Ethics is to provide
guidance on actions that must be taken by ICBP and its
subsidiaries, as well as the conduct of all companies in
creating a corporate culture in line with the Company’s
values.
The Code of Ethics must be understood and implemented
by the Member. Any violation of the Code of Ethics is
considered a violation of employment requirements and
conditions that may result in sanctions up to disciplinary
action toward the respective member. In consideration of
this, the Company has socialized its Code of Ethics to all
members of the Company and its subsidiaries through
various communication media.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Kode Etik ICBP merupakan panduan umum bagi
Komisaris, Direksi dan karyawan ICBP dan entitas
anak (“Anggota”) dalam menjalankan etika berbisnis
dan pekerjaannya masing-masing. Kode Etik tersebut
bertujuan untuk memberikan pengarahan atas tindakan
yang harus dilakukan oleh Anggotanya untuk membentuk
budaya perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar
perusahaan.
Kode Etik harus dipahami serta wajib dilaksanakan
oleh setiap Anggota. Pelanggaran Kode Etik merupakan
bentuk pelanggaran terhadap persyaratan dan kondisi
ketenagakerjaan, serta dapat mengakibatkan pemberian
sanksi sampai dengan tindakan disipliner bagi Anggota
yang melakukan pelanggaran tersebut. Sejalan dengan
hal tersebut, Kode Etik disosialisasikan kepada seluruh
Anggota melalui berbagai media komunikasi.
The basic policies of the Company’s Code of Ethics
consist of:
Kebijakan dasar Kode Etik ICBP terdiri atas:
1. Business Ethics, and
1. Etika Bisnis, dan
2. Work Ethics.
2. Etika Kerja.
Business Ethics regulate the following:
Etika Bisnis ICBP mengatur antara lain:
a. The Company’s adherence to laws and regulations,
b. Management of relationships with shareholders,
c. Customer relationship management,
d. Management of relationships with business partners,
e. Confidentiality of information related to business
transactions with business partners,
f.
Corporate social responsibilities,
g. Environmental conservation,
h. Occupational safety and health, and
i.
Fair treatment.
Work Ethics, among others, regulate:
a. Employee compliance with laws and regulations,
b. Bans on any abuse of power or use of force,
c. Employee responsibility to preserve and maintain the
Company’s tangible and intangible assets,
d. Bans on any activity not related to the job that may have
a negative impact on the Company,
e. Transactions with related parties that may have a
negative impact on the Company,
f.
Bans on gratification,
g. Bans on the use of illegal substances and
alcoholic drinks,
h. Bans on any gambling activity,
i.
Bans on the use of weapons,
j.
Relationships with political organizations, and
k. Bans on insider trading practices.
ICBP’s code of ethics is in line with the Company’s culture,
which has been developed based on the following core
values: discipline, integrity, respect, unity, leadership
and innovation.
a. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan,
b. Pengelolaan hubungan dengan pemegang saham,
c. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan,
d. Pengelolaan hubungan dengan mitra usaha,
e. Kerahasiaan informasi dari transaksi bisnis dengan
mitra usaha,
f.
Tanggung jawab sosial,
g. Pemeliharaan lingkungan,
h. Keselamatan dan kesehatan kerja, dan
i.
Perlakuan yang wajar.
Etika Kerja mengatur antara lain:
a. Ketaatan Anggota terhadap hukum dan peraturan,
b. Pelarangan melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan
melakukan tindak kekerasan,
c. Kewajiban Anggota untuk menjaga dan memelihara
penggunaan aset berwujud dan tidak berwujud
milik perusahaan,
d. Pelarangan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan
yang dapat merugikan perusahaan,
e. Transaksi dengan pihak terkait yang merugikan
perusahaan,
f.
Pelarangan penerimaan gratifikasi,
g. Pelarangan penggunaan obat-obatan dan
minuman keras,
h. Pelarangan mengikuti aktifitas perjudian,
i.
Pelarangan membawa senjata,
j.
Hubungan dengan organisasi politik, dan
k. Pelarangan praktik insider trading.
Kode etik ICBP sejalan dengan budaya perusahaan yang
dibangun melalui nilai-nilai dasar yang dianut (core
values) yaitu: disiplin, integritas, menghargai, kesatuan,
keunggulan dan inovasi.
89
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Employee Stock Ownership Program
Up until December 31, 2012, the Company had not
introduced any Employee and/or Management Stock
Ownership Program.
Investor Relations
The Company fully appreciates the importance of
maintaining sound and open communications with
shareholders and this role is entrusted to the Investor
Relations division. Its primary responsibility is proactive
communication of both the Company’s financial
performance and other information in a consistent and
transparent manner to analysts and investors. During
2012, over 600 meetings were conducted with analysts and
investors in the form of regular meetings, conferences and
road shows.
Access to Company Information
The general public and investors can access information
about the Company at any time through its website,
www.indofoodcbp.com. ICBP publishes unaudited financial
results each quarter and its audited full-year financial
reports are published in leading daily newspapers with
nationwide circulation. Press releases are issued on
the quarterly and annual financial performance of the
Company and other relevant corporate actions. Financial
analysis related to operations is also available at the
Company’s website, which is updated on a regular basis.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Sampai dengan 31 Desember 2012 Perseroan tidak
memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/
atau manajemen.
Investor Relations
Perseroan menyadari pentingnya memelihara komunikasi
yang baik secara terbuka dengan para pemegang saham.
Divisi Investor Relations menjalankan fungsi tersebut,
dengan tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan
secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun
informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analis maupun investor. Sepanjang tahun 2012, lebih dari
600 pertemuan dengan para analis dan investor telah
dilaksanakan melalui pertemuan rutin, konferensi dan
road show.
Akses Informasi Perusahaan
Masyarakat umum dan investor mempunyai akses untuk
memperoleh informasi mengenai Perseroan setiap
saat melalui website www.indofoodcbp.com. ICBP
mempublikasikan laporan keuangan triwulan yang tidak
diaudit dan laporan keuangan tahunan yang diaudit
melalui surat kabar harian berperedaran nasional.
Siaran pers mengenai kinerja keuangan triwulan dan
tahunan Perseroan serta aksi korporasi perusahaan, juga
disebarluaskan kepada media. Analisa keuangan mengenai
kegiatan operasional Perseroan juga tersedia di website
Perseroan yang diperbaharui informasinya secara berkala.
90
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
91
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
LAPORAN KOMITE AUDIT
92
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
In performing its activities, the Audit Committee is
guided by the Audit Committee Charter that complies
with Bapepam-LK Regulation No. KEP-29/PM/2004
dated September 24, 2004 on the Establishment
and Working Guideline of Audit Committee, the
Decision of the Board of Directors of the Jakarta
Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 and the
Good Corporate Governance Guideline issued by the
National Committee for Corporate Governance
Policy in 2006.
Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit
mengacu pada Piagam Komite Audit yang disusun
dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan
Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24
September 2004 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta
No. Kep-305/BEJ/07-2004; serta Pedoman Tata
Kelola Perusahaan yang diterbitkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance tahun 2006.
With the enactment of the Decision of the Chairman
of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated
December 7, 2012 on the Establishment and
Implementation Guidelines for the Audit Committee,
Regulation Bapepam-​​LK No. Kep-29/PM/2004 is
revoked and declared void. Therefore, the Audit
Committee Charter will be adjusted based on the
provisions set out in the Decision of the Chairman
of Bapepam-​​LK No. Kep-643/BL/2012 - Rule
Number IX.I.5: Formation and Guidelines of the Audit
Committee Responsibilities.
Dengan ditetapkannya Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal
7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka
Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Oleh
karenanya, Piagam Komite Audit akan disesuaikan
dengan mengacu kepada ketentuan yang diatur
dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/
BL/2012 – Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
The composition of the Audit Committee is as follows:
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai
berikut:
Chairman:
ADI PRANOTO LEMAN
Independent Commissioner
A profile of Mr. Adi Pranoto Leman is available on
page 119 of this Annual Report
Members:
AGUS RAJANI PANJAITAN
Independent Commissioner
A profile of Mr. Agus Rajani Panjaitan is available on
page 120 of this Annual Report.
Ketua:
ADI PRANOTO LEMAN
Komisaris Independen
Profil Bapak Adi Pranoto Leman dapat dibaca di
halaman 119 dalam Laporan Tahunan ini.
Anggota:
AGUS RAJANI PANJAITAN
Komisaris Independen
Profil Bapak Agus Rajani Panjaitan dapat dibaca di
halaman 120 dalam Laporan Tahunan ini.
93
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
MONANG SILALAHI
External Independent Professional
Mr. Monang Silalahi has been the Director of PT Danpac
Sekuritas since 2003. Previously, he served as Director
and Senior Management at PT Victoria Kapitalindo
International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific,
and PT Putra Swareka Perdana. Mr. Silalahi received his
Bachelor degree in Agriculture from the University of North
Sumatera, Medan.
TIMOTIUS
External Independent Professional
Mr. Timotius is a Senior Lecturer in Accounting in the
Faculty of Economics at the University of Indonesia,
Jakarta; he has extensive experience in accounting and
finance. Mr. Timotius obtained his Master in Management
from the Faculty of Economics, University of Indonesia and
his Doctorate degree in Agricultural Economics from Bogor
Institute of Agriculture.
All members of the Audit Committee have fulfilled the
independency criteria stated in Bapapem-LK Regulation
No.Kep-29/PM/2004, as follows:
•
•
do not constitute individuals having the authority and
responsibility for planning, leading or controlling the
activities of the Company within the 6 (six) months
before being appointed by Commissioners, except the
Independent Commissioner;
Bapak Monang Silalahi saat ini menjabat sebagai Direktur
PT Danpac Sekuritas sejak tahun 2003. Sebelumnya, beliau
menjabat berbagai posisi Direktur dan Manajemen Senior
di PT Victoria Kapitalindo International, PT Danasupra
Erapacific, PT Natura Pacific, dan PT Putra Swareka
Perdana. Bapak Monang Silalahi meraih gelar sarjana di
bidang Pertanian dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
TIMOTIUS
Eksternal Profesional Independen
Bapak Timotius adalah Dosen Senior jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta di
mana beliau memiliki banyak pengalaman di bidang
Akuntansi dan Keuangan. Bapak Timotius meraih gelar
Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta dan Doktor di bidang Ekonomi Pertanian
dari Institute Pertanian Bogor.
Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi
kriteria independensi yang disyaratkan dalam Peraturan
Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004, yaitu:
•
bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan
Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain
yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau
jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6
(enam) bulan terakhir;
•
do not directly or indirectly own shares in the Company;
•
in the case that any member of the Audit Committee
gains shares of the Company due to a legal event, then
within a period of 6 (six) months after obtaining such
shares, the respective member of the Audit Committee
shall transfer the shares to another party;
•
bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin
atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam
waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh
Komisaris, kecuali Komisaris Independen;
•
do not have any family relationship by marriage or
descent both horizontally and vertically with the
Commissioners, the Directors or major shareholders of
the Company; and or
•
tidak mempunyai saham Perseroan baik langsung
maupun tidak langsung;
•
dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham
Perseroan akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya
saham tersebut anggota Komite Audit wajib
mengalihkan kepada pihak lain;
•
tidak mempunyai hubungan keluarga karena
perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris,
Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan;
dan atau
•
tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Perseroan.
•
94
do not work for any Public Accounting Firm, Law Firm,
or other organization that has provided audit, non-audit
and/or other consulting services to the Company in the
past 6 (six) months;
MONANG SILALAHI
Eksternal Profesional Independen
do not possess any direct or indirect business
relationship related to the Company’s business
activities.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
During 2012, the Audit Committee conducted its function
to assist the BOC in performing its oversight duties,
by reviewing the information and financial statements
issued to the public and the authorities, reviewing the
audit process conducted by the Independent Auditor and
the findings, reviewing the implementation of the audits
performed by the Internal Auditor and overseeing the
implementation of follow-ups by the BOD on the findings
of the Internal Auditor, assessing the effectiveness of
internal control systems and reviewing the implementation
of Enterprise Risk Management conducted by the BOD as
well as compliance with laws and regulations of the capital
market and other laws relating to the activities of the
Company. Through these reviews, the Audit Committee has
established that there were no constraints on the External
Auditor’s scope of work and that all major risks have been
taken into account during the audit process. The Audit
Committee is duly satisfied with the statement submitted
by the External Auditor that the financial statements
have been prepared and presented in accordance with the
Indonesian Financial Accounting Standards. The Audit
Committee has also reviewed the implementation of the
internal control and risk management and established that
it is performed effectively.
The Audit Committee held 7 (seven) Audit Committee
meetings, with 89% attendance record, comprising
3 (three) meetings with the Independent Auditors
and 4 (four) meetings with the Company’s BOD
and management.
Selama tahun buku 2012 Komite Audit telah menjalankan
fungsinya untuk membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugasnya, dengan melakukan penelaahan
atas informasi dan laporan keuangan Perseroan
yang dikeluarkan kepada publik dan pihak otoritas,
penelaahan atas proses audit yang dilakukan oleh Auditor
Eksternal serta temuan-temuannya, penelaahan atas
pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
temuan-temuan Auditor Internal tersebut, pengkajian
efektivitas sistem pengendalian internal dan penelaahan
atas pelaksanaan Manajemen Risiko (Enterprise Risk
Management) yang dilakukan oleh Direksi, serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal dan
peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan
aktivitas Perseroan. Komite Audit telah menelaah bahwa
tidak ada kendala atas lingkup kerja Auditor Eksternal dan
bahwa semua risiko utama telah diperhitungkan dalam
proses audit. Komite Audit cukup puas dengan pernyataan
yang disampaikan oleh Auditor Eksternal bahwa laporan
keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Komite Audit
juga telah menelaah bahwa pengendalian internal dan
pelaksanaan manajemen risiko dilakukan dengan efektif.
Komite Audit Perseroan telah menyelenggarakan rapat
Komite Audit sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan tingkat
kehadiran 89%, yang terdiri dari rapat dengan Auditor
Independen sebanyak 3 (tiga) kali dan rapat dengan Direksi
dan Manajemen Perseroan sebanyak 4 (empat) kali.
Pada bulan Oktober 2012, Komite Audit melakukan
kunjungan ke beberapa pabrik ICBP yang berada di area
Semarang untuk melihat secara langsung proses produksi
pembuatan produk-produk ICBP serta berdiskusi langsung
dengan Manajemen dan karyawan pabrik setempat yang
dikunjungi.
During October 2012, the Audit Committee visited several
of ICBP’s manufacturing facilities in the Semarang area to
allow direct reviews of the manufacturing process of ICBP’s
products and face-to-face discussions with management
and workers of the respective manufacturing facilities.
95
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
S UM B E R DAYA MA N US I A
96
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
97
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
98
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
karyawan ICBP berdasarkan kategori
CATEGORY | kategori
MANAGEMENT
manajemen
MANAGER AND ABOVE
SUPERVISOR
‘12
605
‘12
1.289
‘11
507
‘11
1.065
‘10
529
‘10
1.004
STAFF
EDUCATION
pendidikan
OPERATIVE
‘12
2.077
‘12
20.200
‘11
1.766
‘11
18.191
‘10
1.635
‘10
18.037
DIPLOMA
BACHELOR AND ABOVE
‘12
1.201
‘12
2.604
‘11
913
‘11
2.086
‘10
895
‘10
1.993
JUNIOR HIGH SCHOOL
SENIOR HIGH SCHOOL
‘12
1.665
‘12
18.183
‘11
1.574
‘11
16.225
‘10
1.660
‘10
15.891
ELEMENTARY SCHOOL
AGE
usia
‘12
518
‘11
731
‘10
766
BELOW 25 YEARS OLD
25-35 YEARS OLD
‘12
4.893
‘12
7.042
‘11
2.965
‘11
6.707
‘10
2.680
‘10
7.081
36-45 YEARS OLD
46-55 YEARS OLD
ABOVE 55 YEARS OLD
‘12
9.176
‘12
2.997
‘12
63
‘11
9.143
‘11
2.677
‘11
37
‘10
9.301
‘10
2.112
‘10
31
99
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
TA N G G U N G JAWA B S OS I A L P E R USA H A A N
100
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
101
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN,
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
LABOR, OCCUPATIONAL SAFETY
AND HEALTH PRACTICES
Recognizing that HR is an important element in conducting
the operation of the Company and in maintaining our
position in a competitive market, we are committed to
continue to manage human resources and to focus on
improving the quality of human resources as one of the
keys to successful and sustainable performance.
ICBP provides equal opportunity to every Indonesian citizen
to work and does not take into consideration gender,
religion, race and class and social status.
A range of training programs is available to all levels
of employees, presented both as in-house and external
training sessions, aimed at increasing competence and
competitiveness. Designed to develop knowledgeable and
capable human resources to meet day-to-day working
challenges, training programs represent an effective
tool to sharpen and develop soft skills, problem-solving
and decision-making. Specific skill training includes
communication and presentation, as well as
effective leadership.
102
Menyadari bahwa SDM merupakan bagian penting
dari perusahaan dalam menjalankan usaha dan
mempertahankan posisinya di pasar yang kompetitif,
kami memiliki komitmen untuk terus mengelola SDM dan
berfokus pada peningkatan kualitas SDM sebagai salah
satu kunci keberhasilan dan kesinambungan kinerja
perusahaan.
ICBP memberikan kesempatan yang sama dan setara
kepada setiap warga negara Indonesia untuk bekerja serta
tidak mempertimbangkan latar belakang gender, agama,
ras dan golongan, serta status sosial.
Guna meningkatkan kemampuan dan keunggulan
kompetitif karyawan, Perseroan menyelenggarakan
beragam program pelatihan untuk seluruh tingkatan/level
karyawan, baik pelatihan yang dilakukan secara in-house
maupun eksternal. Selain untuk membentuk karyawan
yang berpengetahuan, terampil dan handal dalam
menjalankan tuntutan pekerjaannya sehari-hari, pelatihan
juga diberikan untuk mengasah dan mengembangkan soft
skill seperti pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan, komunikasi dan presentasi, kepemimpinan
yang efektif dan lain-lain.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
The Company is responsible for ensuring the wellbeing of
its employees by creating a positive working environment
that ensures employees’ occupational safety and health.
This commitment is addressed through the implementation
of SMK3 as stated in the Ministry of Manpower and
Transmigration Regulation No.PER.05/MEN/1996. In
addition, ICBP also adopts internationally accepted
Occupational Safety and Health standards through OHSAS
18001:2007 certification on SMK3.
Through a well planned SMK3, the company strives to
minimize the occurrence of accidents at the workplace.
The implementation covers identification of accident
sources, risk assessments and management, working
plans to eliminate the occurrence of accidents, workplace
assessments, regular health examination and working
program evaluation.
Success in industrial relations is a key requirement for the
Company’s operations. Therefore, the Group always strives
to comply with all relevant provisions to ensure fulfillment
of employees’ welfare, resulting in a relatively low
employee turnover rate during 2012. The Group’s attention
to employee welfare has made it a preferred employer for
many job seekers.
Perusahaan berkewajiban memenuhi kesejahteraan
karyawan dengan menciptakan kondisi kerja kondusif
yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para
karyawan. Hal tersebut diwujudkan melalui penerapan
SMK3 seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No.PER.05/MEN/1996. Selain itu,
ICBP juga melaksanakan praktik-praktik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai standar internasional melalui
perolehan sertifikasi OHSAS 18001:2007 tentang SMK3.
Melalui SMK3 yang terencana dan terukur, perusahaan
berupaya untuk meminimalkan peluang terjadinya
kecelakaan kerja. Penerapan ini meliputi identifikasi
sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko,
program kerja pencegahan potensial bahaya dari hasil
identifikasi, melakukan pemeriksaan lingkungan kerja,
pemeriksaan kesehatan secara berkala dan evaluasi
program kerja.
Keberhasilan di bidang hubungan industrial merupakan
syarat utama bagi operasional perusahaan. Oleh
karenanya, Grup ICBP selalu berupaya mematuhi setiap
ketentuan terkait pemenuhan kesejahteraan para pekerja
dengan tujuan untuk menjadikan tingkat atrisi karyawan
(turn over) selama tahun 2012 relatif rendah. Tak hanya itu,
terpenuhinya kesejahteraan karyawan menjadikan Grup
ICBP sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang
banyak diminati para pencari kerja.
103
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN
KEMASYARAKATAN
SOCIAL AND COMMUNITY
DEVELOPMENT
In accordance with the directions of the holding company
to honor our commitment to CSR programs, we continue
to maintain a range of activities in this area. These include
consistent best efforts to improve the quality of life of
surrounding communities in the areas where we operate.
Ongoing activities of our social and community programs
refer to the basic policy of CSR implementation, which is
based on the five pillars of CSR approaches:
1. Building human capital,
2. Outreaching to the community
3. Strengthening economic value
4. Protecting the environment
5. Solidarity for humanity.
Building Human Capital
The quality of Human Resources is the main foundation for
progress for a nation. We continue to develop programs
that support improvement of human resources quality
through formal and informal education provision and
access, as well as through improvement of nutrition for all
members of the community.
The Company’s efforts in contributing to the quality of
Indonesian human resources are as follows:
•
Building Human Resources through Education:
* Indofood Scholarships
These scholarships are awarded to children
of ICBP employees who have demonstrated
outstanding achievement. A total of 3,291
students from elementary school to university
received scholarships during 2012. The
scholarships are expected to allow students to
concentrate on their education in order to reach
even higher levels of achievement.
* Indofood Research Nugraha (“IRN”)
ICBP, together with the Indofood Group, conducts
IRN, a program which provides financial
assistance for strata 1 research students from
a variety of universities in Indonesia in the area
of food research, especially in the area of food
quality improvement, as part of the Group’s
support for measures to improve food security
and crop diversity. During 2012 the Company
provided assistance for 44 research programs.
The evaluation process used in providing
assistance is conducted by a board of experts
composed of 8 (eight) specialists in the areas of
food technology and the food industry.
104
Sejalan dengan komitmen perusahaan induk, Indofood,
untuk menjalankan kegiatan CSR, ICBP terus melanjutkan
komitmen tersebut dengan senantiasa melakukan upaya
terbaik dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat
di lingkungan sekitar tempat kami beroperasi. Kegiatan
sosial dan kemasyarakatan yang kami jalankan mengacu
kepada kebijakan dasar penyelenggaraan CSR yang
berbasis pada lima pilar yaitu:
1. Pembangunan sumber daya manusia
2. Partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas
3. Peningkatan nilai ekonomi
4. Menjaga kelestarian lingkungan
5. Solidaritas kemanusiaan.
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Kualitas Sumber Daya Manusia adalah fondasi utama
bagi kemajuan suatu bangsa. Kami terus berupaya
mengembangkan program-program yang mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pemberian bantuan dan akses terhadap pendidikan baik
formal maupun informal serta melalui upaya peningkatan
gizi masyarakat secara menyeluruh.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk
ikut serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia adalah
sebagai berikut:
•
Membangun Sumber Daya Manusia melalui Bidang
Pendidikan:
* Beasiswa Indofood
Beasiswa ini diberikan kepada anak karyawan
ICBP yang berprestasi. Sepanjang tahun 2012,
sebanyak 3.291 siswa Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi telah menerima beasiswa ini.
Dengan adanya beasiswa, para siswa diharapkan
dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti
pendidikan sehingga dapat meningkatkan
prestasinya.
* Indofood Riset Nugraha (“IRN”)
ICBP bersama dengan Grup Indofood
menyelenggarakan IRN, yang merupakan
program pemberian bantuan dana kegiatan
penelitian di bidang pangan yang ditujukan untuk
mahasiswa strata 1 dari berbagai perguruan
tinggi di Indonesia, terutama berkaitan
dengan peningkatan kualitas pangan, serta
penganekaragaman pangan dalam rangka
mendukung ketahanan pangan nasional. Selama
tahun 2012, Perseroan telah memberikan dana
bantuan untuk 44 program riset. Proses evaluasi
dilakukan oleh dewan pakar yang terdiri dari
8 (delapan) orang ahli terkemuka di bidang
teknologi dan industri pangan.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
•
Building Human Resources through Improvement
in Nutrition:
ICBP is committed to contributing to the acceleration
of efforts as part of the Millennium Development
Goals (MDGs) in Indonesia, especially points 4 and
5: Reducing Child Mortality and Improving Maternal
Health, with an emphasis on the first 1,000 days of life.
ICBP understands that this period, starting when the
fetus is in the womb, then being breastfed until the
baby is 24 months old, represents the ‘golden age’ in
human development. In this period, with the supply
of proper nutrients the brain can grow and develop
optimally, with nutrition a major determinant in
determining a child’s growth and level of intelligence.
With this awareness, ICBP produces high-quality
food for infants and products for expectant and
breastfeeding mothers and has initiated cooperation
with various parties with similar concerns. Cooperation
with the Indonesian government is through the Center
for Health Promotion at the Ministry of Health. In the
international arena, ICBP is registered as a member
of the Global Alliance for Improved Nutrition, and also
cooperates with DSM, a global company engaged in
health, nutrition and science, whose head office is in
the Netherlands. ICBP also partners with the World
Food Program (“WFP”), the UN Body concerned with
food aid and food security.
•
Membangun Sumber Daya Manusia melalui
Peningkatan Gizi:
ICBP berkomitmen untuk ikut berkontribusi pada
upaya percepatan pencapaian target Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia, terutama
pada sasaran ke 4 dan 5 yaitu Menurunkan Angka
Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu
dengan fokus kegiatan pada 1.000 hari pertama
kehidupan. ICBP memahami bahwa masa 1.000 hari
pertama kehidupan yang dimulai dari saat janin dalam
kandungan, masa menyusui hingga bayi berusia 24
bulan merupakan periode emas (golden age) bagi
kehidupan seorang manusia. Pada periode inilah,
dengan pemberian asupan gizi yang tepat, otak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan
akan sangat menentukan pertumbuhan dan tingkat
kecerdasan anak selanjutnya. Dengan kesadaran
ini, ICBP yang memproduksi makanan berkualitas
bagi balita dan ibu hamil serta menyusui, berinisiatif
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
memiliki kepedulian yang sama. Dengan pemerintah,
kerjasama dibangun melalui Pusat Promosi Kesehatan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dengan
lembaga internasional, ICBP mencatatkan diri sebagai
anggota dari Global Aliance for Improved Nutrition,
serta menjalin kerjasama dengan DSM (sebuah
perusahaan internasional yang bergerak di bidang
kesehatan, gizi dan ilmu pengetahuan, berkedudukan di
Belanda) dan World Food Programme (“WFP”), lembaga
PBB yang bergerak di bidang bantuan pangan dan
mengkampanyekan ketahanan pangan.
105
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
•
Programs that have been conducted which aim to
accelerate the achievement of MDGs targets include
the following:
* Laser Beam Project (“LBP”)
ICBP supports a nutrition intervention program
for malnourished children organized by WFP. This
project is part of WFP’s global project called LBP.
The pilot Laser Beam Project initiated by WFP
has been carried out since 2009 in two countries,
Indonesia and Bangladesh. In Indonesia,
WFP partners with ICBP in a Public-Private
Partnership scheme in implementing a weaning
program for 10,000 infants between the ages of
one and two years. SUN MP-ASI, a weaning food
product produced by ICBP, is distributed to 304
integrated health posts (Posyandu) across 14
districts in Soe Regency, South Central Timor,
East Nusa Tenggara.
* SUN Mobile Nutrition Service
To raise public awareness of the importance
of balanced nutrition from an early age, ICBP
continues to develop the SUN nutrition for
mothers and infants mobile service program,
which is dedicated to the provision of nutrition
services, consulting and knowledge outreach on
balanced nutrition for the community, together
with examination services for expectant mothers.
SUN mobile units are equipped with facilities and
equipment to examine pregnancy that can be used
to help monitor the growth of the fetus in the
womb. Currently, the SUN nutrition for mothers
and infants mobile service serve the operational
areas of Greater Jakarta, West Java, Central Java
and East Java. During 2012, more than 85,900
infants, 5,250 expectant mothers and 44,300
breastfeeding mothers were assisted by the SUN
Mobile Nutrition service at 915 Posyandu.
* Integrated Health Post (“Posyandu”) Program
In addition to the SUN nutrition for mothers and
infants mobile service based on the existing
neighborhood health center network, ICBP is
also involved in the Posyandu Revitalization
Program. Operated by the Nutrition & Special
Foods Division, the program assists Posyandu
that are built in factory areas. The revitalization
program is conducted in the form of provision
of supplies including weaning food products as
well as training to enhance the capacity of health
workers. Under the program, 25 Posyandu have
been assisted, providing help for more than
1,800 infants, 160 expectant mothers and 580
breastfeeding mothers.
106
•
Program percepatan pencapaian target MDGs yang
dilakukan antara lain:
* Project Laser Beam (“PLB”)
ICBP mendukung program intervensi gizi bagi
balita yang mengalami kekurangan gizi yang
dilakukan oleh lembaga pangan dunia yaitu WFP.
Proyek ini merupakan bagian dari proyek global
WFP yang diberi nama PLB. Proyek percontohan
ini digagas oleh WFP sejak tahun 2009, dilakukan
di dua negara yaitu Indonesia dan Bangladesh.
Di Indonesia, WFP dan ICBP bermitra dengan
model Public Private Partnership melaksanakan
program pemberian makanan tambahan
pendamping ASI bagi 10.000 balita usia satu
dan dua tahun. SUN MP-ASI yang merupakan
produk pendamping ASI produksi ICBP ini
diberikan melalui 304 posyandu yang tersebar di
14 kecamatan di Kabupaten Soe, Timor Tengah
Selatan, Nusa Tenggara Timur.
* SUN Mobil Layanan Gizi
Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya memberi perhatian pada pola
gizi seimbang sejak dini, ICBP terus melanjutkan
dan mengembangkan program SUN mobil
layanan gizi ibu dan balita, yang didedikasikan
bagi penyediaan layanan gizi, konsultasi dan
penyebaran pengetahuan akan gizi seimbang
bagi masyarakat serta layanan pemeriksaan ibu
hamil. SUN mobil unit dilengkapi dengan fasilitas
dan peralatan pemeriksaan ibu hamil yang
dapat digunakan untuk membantu masyarakat
memantau pertumbuhan janin dalam kandungan.
Saat ini, SUN mobil unit layanan gizi ibu dan
balita mampu melayani lima wilayah operasional
yang mencakup: DKI Jakarta, Bodetabek, Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sepanjang
tahun 2012, lebih dari 85.900 balita, 5.250 ibu
hamil, dan 44.300 ribu ibu menyusui yang berada
di 915 posyandu telah dilayani oleh SUN Mobil
Layanan Gizi ini.
* Program Posyandu Binaan
ICBP secara khusus melalui Divisi Nutrisi &
Makanan Khusus juga melakukan kegiatan
revitalisasi posyandu, terutama posyandu binaan
yang berada di sekitar lingkungan pabrik.
Revitalisasi yang dilakukan berupa penyediaan
perlengkapan posyandu, pemberian produk
makanan tambahan pendamping ASI serta
pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para
kader. Total posyandu yang menjadi binaan saat
ini berjumlah 25 Posyandu dan telah melayani
lebih dari 1.800 balita, 160 ibu hamil, dan 580 ibu
menyusui.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
* Symposium and Workshops
Symposium and Workshops on Infant Feeding
Practice is the topic of symposiums and
workshops organized by the Nutrition &
Special Foods Division. This topic is considered
important because, according to WHO data in
2002, the leading cause of death in infants is
malnutrition. Meanwhile malnutrition is closely
linked to improper infant feeding practices. These
symposiums and workshops were held in past
years in South Kalimantan, West Sumatra and
Jakarta. In 2012, the program continued to reach
out to medical practitioners and nutritionists
in East Kalimantan, Banten, Bandung, East
Nusa Tenggara and Jakarta. The activity is
organized as a forum for discussion and training
for pediatricians, midwives, nutritionists and
medical practitioners and other persons involved
in nutrition, to enhance their insights and
knowledge about good breastfeeding methods
and practical introduction to proper use of solid
foods for infants. With this insight and knowledge,
the participants, especially the doctors who
are recognized as Key Opinion Leaders, are
expected to help disseminate this knowledge and
influence the general public, patients, medical
professionals and practitioners to assist in the
development of infants. The symposiums and
workshops conducted in the five regions during
2012 involved 1,026 participants, consisting of
pediatricians, specialists, general practitioners,
midwives, nutritionists, paramedics and medical
students.
* Simposium dan Workshop
Simposium dan Workshop Infant Feeding
Practice diselenggarakan oleh Divisi Nutrisi
& Makanan Khusus. Topik ini dirasa penting
karena berdasarkan data WHO 2002, penyebab
kematian utama pada balita diakibatkan oleh
masalah kekurangan gizi. Sedangkan kekurangan
gizi ini terkait erat dengan praktik pemberian
makanan pada balita yang kurang tepat.
Jika pada tahun sebelumnya simposium dan
workshop ini diselenggarakan di Kalimantan
Selatan, Sumatra Barat serta DKI Jakarta.
Pada tahun 2012, program dilanjutkan untuk
menjangkau para praktisi kesehatan dan ahli
gizi yang berada di Kalimantan Timur, Banten,
Bandung, Nusa Tenggara Timur serta DKI
Jakarta. Kegiatan ini diadakan sebagai forum
diskusi dan pelatihan bagi para dokter anak,
bidan, ahli gizi serta praktisi kesehatan dan
gizi lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan
wawasan dan pengetahuan mereka khususnya
tentang tata cara menyusui yang baik serta
praktik pengenalan dan pemberian makanan
padat yang baik dan benar bagi balita. Dengan
bekal wawasan dan pengetahuan ini diharapkan
para peserta, khususnya para dokter yang
merupakan Key Opinion Leader dapat membantu
menyebarluaskan dan mempengaruhi masyarakat
umum, para pasien serta profesional dan praktisi
kesehatan untuk melakukan praktik serupa
kepada para balita. Dari total simposium dan
workshop yang dilakukan di lima wilayah, telah
berhasil melibatkan 1.026 peserta yang terdiri
dari dokter anak, dokter spesialis, dokter umum,
bidan, ahli gizi, paramedis serta mahasiswa
kedokteran.
107
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Outreaching to the Community
Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
Through a variety of programs that represent the pillars
of active participation in community life, ICBP strives to
improve communication and maintain the positive synergy
that has been forged over the years, especially with the
community and residents living around the Company’s
operational units. Some programs that are continuously
conducted and developed include the following:
Melalui berbagai program yang berada pada pilar
partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, ICBP berusaha
untuk meningkatkan komunikasi dan sinergi yang positif
yang telah dijalin selama ini, khususnya dengan komunitas
dan masyarakat yang berada di sekitar unit operasional
Perseroan. Beberapa program yang secara terus menerus
dilakukan dan dikembangkan antara lain:
•
Mass Circumcision
This program is primarily intended for children from
under-privileged families living around the Company’s
factories.
•
Sunatan Masal
Program ditujukan bagi anak-anak yang berasal dari
keluarga kurang mampu di sekitar lingkungan pabrik.
•
•
Sacrificial animal assistance programs
This program is organized to support Muslims who live
around the Company’s factories while commemorating
and celebrating Eid-ul-Adha. On Eid ul-Adha in 2012,
ICBP provided 24 cows and 145 goats as sacrificial
animals nationwide.
Program bantuan hewan Qurban
Program ini diselenggarakan untuk memperingati dan
merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada Idul Adha tahun
2012, secara nasional, ICBP memberikan bantuan
hewan qurban sebanyak 24 sapi dan 145 kambing.
•
Safari Ramadhan
Program ini dikemas dalam bentuk perayaan bersama
antara ICBP dengan masyarakat melalui majelis taklim,
yayasan sosial, panti asuhan bahkan panti rehabilitasi
masyarakat dengan tujuan berbagi kebahagiaan di saat
berbuka bagi umat muslim di bulan Ramadhan.
•
ICBP juga memberikan dukungan bagi sejumlah
kegiatan renovasi, antara lain berupa pembangunan
sekolah dan tempat ibadah serta pengerasan jalan yang
digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat.
•
•
Safari Ramadhan
These programs are packaged as joint celebrations
between ICBP and the community through Islamic
study groups, charity foundations, orphanages and
community rehabilitation centers to share the joy at the
time of fast-breaking for Muslims during Ramadhan.
In addition to joint activities with the communities
that are associated with special occasions, ICBP also
provides support for renovation and the construction of
schools and places of worship as well as paving of vital
roads used by the public.
Strengthening Economic Value
The sustainability aspect of partnerships implemented by
ICBP focuses on the Company’s value chain and supply
chain, especially the role of smallholders, supplier groups
and small traders who are ICBP business partners.
CSR programs are designed to provide new opportunities
to improve their economic well-being, including
empowerment of farmers’ spouses as a means of
supporting family welfare. Some programs implemented
during 2012 included the following:
•
108
Pojok Selera
ICBP has developed entrepreneurship training
programs centered on non-rice-based food production
for farmers’ spouses and families consisting of cassava
farmers in Tasikmalaya, shallot producers in Cirebon,
West Java; and potato farmers in Brebes, Central Java.
During 2012, a total of 96 participants consisting of
farmers’ spouses and families attended these training
programs. The outcome of this training is expected to
encourage participants to implement and utilize the
knowledge they have gained to further develop a home
industry as a source of income for the family.
This can also serve as a social safety net, especially
when farmers experience crop failure or while waiting
for harvests.
Peningkatan Nilai Ekonomi
ICBP terus membangun hubungan jangka panjang
yang saling menguntungkan dengan para pemangku
kepentingan, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri
dari petani kecil, kelompok tani pemasok, peternak, dan
pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”), untuk
memberi manfaat ekonomi secara berkelanjutan.
Beberapa program CSR yang dirancang dapat memberi
peluang baru bagi upaya peningkatan ekonomi keluarga
termasuk pemberdayaan para istri petani sebagai
pendukung perekonomian keluarga dari para mitra usaha.
Beberapa program yang telah dilaksanakan selama
tahun 2012 adalah:
•
Pojok Selera
ICBP mengembangkan program pelatihan
kewirausahaan dan pembuatan makanan berbasis
non beras bagi para istri dan keluarga petani mitra
binaan yaitu petani singkong di Tasikmalaya, pengrajin
bawang merah di Cirebon, Jawa Barat serta petani
kentang di Brebes, Jawa Tengah. Sepanjang tahun
2012, total 96 orang peserta yang terdiri dari istri dan
keluarga petani telah mengikuti program pelatihan ini.
Diharapkan, dari hasil pelatihan ini para peserta dapat
mengimplementasikan dan memanfaatkan ilmu yang
telah diperolehnya untuk kemudian dikembangkan
sebagai usaha rumah tangga yang akan dapat menjadi
sumber penghasilan baru bagi keluarga. Hal ini
dapat bermanfaat sebagai jaring pengaman sosial
(social safety net), khususnya pada saat para petani
mengalami gagal panen ataupun menunggu waktu
panen yang cukup panjang.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
•
Training and Mentoring of Good Agricultural Practice,
continuously organized by the Agro Team of ICBP, is
provided for potato, chili, cassava farmers and raw
material suppliers. A total of 7,026 farmers have been
trained to conduct sustainable farming techniques that
are effective and environmentally friendly.
•
ICBP Partnership with PIS Agro (Partnership for
Indonesian Sustainable Agriculture) is a Company
endeavor to contribute to the development of
sustainable farming in Indonesia.
•
In partnership with vendors and small and medium
enterprises, ICBP provides mentoring for traders of
Indomie Rebus (noodle soup). In the Greater Jakarta
area, Indomie Rebus vendors, referred to as Warmindo,
have been equipped with the knowledge to be able
to manage their businesses professionally. They are
trained to maintain and pay attention to hygiene, to sell
a varied menu and meet balanced nutritional needs
while giving their customers’ convenience and a choice
of menu. ICBP also provides cookware assistance to a
number of Indomie Rebus vendors who wish to start out
in business.
•
Pelatihan dan Pendampingan Good Agricultural
Practice (GAP), yang dilakukan oleh Tim Agro. ICBP
secara terus menerus dan konsisten memberikan
pelatihan kepada para petani kentang, cabai, singkong
dan pemasok bahan baku penting lainnya. Sebanyak
7.026 petani mitra binaan telah dilatih untuk dapat
melakukan tehnik pertanian yang berkelanjutan yaitu
tepat guna namun ramah terhadap lingkungan.
•
Kemitraan ICBP dengan Asosiasi PIS Agro (Partnership
for Indonesia Sustainable Agriculture) merupakan salah
satu usaha dari Perseroan untuk berkontribusi pada
sistem dan pola pertanian berkelanjutan di Indonesia.
•
Dalam hal kemitraan dengan UKM, ICBP secara khusus
melakukan pembinaan kepada para pedagang Indomie
Rebus. Untuk wilayah Jabodetabek, para pedagang
Indomie Rebus yang disebut dengan nama Warmindo
telah dibekali pengetahuan agar mampu mengelola
usahanya secara profesional. Mereka dilatih untuk
selalu menjaga dan memperhatikan kebersihan,
diajari untuk menyajikan menu-menu yang variatif
dan memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehingga
mampu memberi kenyamanan dan pilihan kepada para
pelanggan. ICBP juga memberikan bantuan peralatan
masak kepada sejumlah pedagang Indomie Rebus yang
akan memulai usahanya.
109
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Protecting the Environment
Menjaga Kelestarian Lingkungan
The fourth pilar of ICBP corporate social responsibility
addresses the preserving environment program.
Discussion on ICBP’s environment management activities
has been disclosed in the first section of this CSR report.
Pilar keempat CSR ICBP berkaitan dengan program
pelestarian lingkungan. Uraian tentang program
pengelolaan lingkungan oleh Perseroan telah disampaikan
pada bagian pertama dari laporan CSR.
Solidarity for Humanity
Solidaritas Kemanusiaan
In humanitarian efforts, the Company attends to activities
based on a sense of solidarity and humanity. In the event
of a natural disaster, ICBP ensures that an emergency
response team will be able to reach the disaster area
immediately. This is made possible due to ICBP’s
operational units across 15 provinces in Indonesia.
Some of the programs conducted during 2012
were as follows:
•
Public kitchens were set up as part of Indofood Care
Disaster Support for people affected by disasters, with
the main activity of serving cooked noodles, biscuits
and baby food. Public kitchens were established when
floods occurred in Tabunio village and fires broke
out in Pandaan village, Surabaya; Liang Anggang,
Banjarmasin and Bendungan Hilir, Jakarta.
•
ICBP also provided assistance for rehabilitation of
bridges damaged by floods that affected potato
farmers in Sembalun, Lombok.
110
Dalam hal kemanusiaan, Perseroan juga memberikan
cukup perhatian bagi pelaksanaan kegiatan yang berbasis
pada rasa solidaritas dan kemanusiaan. Pada saat terjadi
bencana alam, ICBP memastikan bahwa tim tanggap
darurat akan dapat menjangkau lokasi bencana dalam
waktu yang singkat. Hal ini dapat dilakukan karena ICBP
memiliki unit operasional yang tersebar di 15 propinsi di
Indonesia.
Beberapa program yang dilakukan sepanjang tahun 2012:
•
Pendirian posko dapur umum di bawah bendera Posko
Indofood Peduli (Indofood Care Disaster Support) bagi
masyarakat yang menjadi korban bencana, dengan
aktivitas utama menyediakan mi matang, biskuit serta
makanan bayi. Posko ini didirikan pada saat terjadinya
bencana banjir di desa Tabunio dan musibah kebakaran
di desa Pandaan dan Liang Anggang, Banjarmasin serta
di Bendungan Hilir–Jakarta.
•
ICBP juga memberikan bantuan bagi proses rehabilitasi
jembatan yang rusak akibat musibah banjir yang
berdampak bagi para petani kentang mitra binaan di
Sembalun–Lombok.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
111
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
All ICBP products at all times comply with the food
safety standards specified by local institutions such
as the Food and Drug Monitoring Agency, as well as
international institutions at all stages from the selection
of raw materials through to production processes and
distribution to the market. ICBP products also meet halal
requirements set by the Research Institute for Food, Drugs
and Cosmetics of the Indonesian Ulemas Council (“LPPOM
MUI”).
ICBP’s consistency and priority for halal products has
been recognized by the Halal Assurance System (“HAS”)
Award from LPPOM MUI. The Company has received the
award for three consecutive terms, recognizing our high
standards in applying the HAS from the selection of raw
materials through the production process and packaging to
distribution to the consumer. These awards are important
because the LPPOM MUI’s HAS program serves as a
reference for global halal standards applied by 24 halal
certification agencies in 14 countries.
During 2012, no ICBP products needed to be withdrawn
from circulation either for ethical or health reasons.
The consumer is an important element of the Company’s
success and any input is always welcomed. ICBP maintains
a high level of commitment to handling consumer input
and/or complaints expressed through various media.
During 2012, ICBP received some input, especially related
to products, from consumers and these cases were
handled properly. ICBP has been preparing an integrated
customer service center to handling consumer input and/
or complaints.
112
Seluruh produk yang dihasilkan ICBP telah memenuhi
standar keamanan pangan yang diatur oleh regulator yang
mengatur tentang keamanan pangan baik lokal seperti
Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan internasional,
mulai dari penggunaan bahan baku sampai produk yang
beredar di pasar termasuk juga kelengkapan informasi
yang tercantum pada kemasan. Produk ICBP juga telah
memenuhi persyaratan halal dari Lembaga Pengkajian
Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama
Indonesia (“LPPOM MUI”).
Konsistensi dan komitmen ICBP terhadap aspek kehalalan
produk mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan
Sistem Jaminan Halal (“SJH”) dari LPPOM MUI.
Penghargaan ini diberikan karena Perseroan telah tiga kali
berturut-turut mendapatkan nilai A dalam menerapkan
SJH mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi
kemasan hingga penyaluran ke konsumen. Penghargaan ini
menjadi istimewa karena SJH yang diberlakukan LPPOM
MUI juga menjadi acuan standar halal dunia dan diterapkan
oleh 24 lembaga sertifikasi halal di 14 negara.
Selama tahun 2012, tidak ada produk ICBP yang harus
ditinjau ulang peredarannya baik karena alasan etika
maupun kesehatan.
Konsumen adalah elemen penting bagi perusahaan,
karena itu perusahaan berupaya untuk selalu terbuka
terhadap masukan dari konsumen. Untuk itu, ICBP
memiliki komitmen tinggi dalam menangani masukan
dan/atau keluhan konsumen yang disampaikan melalui
berbagai macam media. Selama tahun 2012, ICBP
mendapatkan beberapa masukan dari konsumen
khususnya terkait produk dan seluruhnya telah ditangani
dengan baik. ICBP saat ini juga sedang mempersiapkan
pusat pelayanan pelanggan terintegrasi untuk menangani
masukan dan/atau keluhan konsumen.
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
BENNY SETIAWAN SANTOSO
President Commissioner
Chairman of Nomination and
Remuneration Committee
Mr. Santoso was appointed as President Commissioner based
on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected based on the
resolution of the AGM held in 2012. He chairs the ICBP Nomination
and Remuneration Committee. He has been a Commissioner
of Indofood since 2004 and has served as a Director of
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (“Indocement”);
a Commissioner of FFI; Non-Executive Director of First Pacific;
Member of the Advisory Board of Philippine Long Distance Telephone
Company, the Philippines. Mr. Santoso completed his education at
Ngee Ann College in Singapore.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars including ‘Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Benny Santoso has no affiliation with the members of the Board
of Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation
with the Company’s shareholders.
Bapak Benny Setiawan Santoso diangkat menjadi Komisaris Utama
Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009
dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2012. Beliau menduduki posisi Ketua Dewan Nominasi dan Remunerasi
ICBP. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Indofood sejak tahun
2004, Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (“Indocement”),
Komisaris FFI, Non-Executive Director of First Pacific dan anggota
Dewan Penasihat Philippine Long Distance Telephone Company di
Filipina. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Ngee Ann College,
Singapura.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Benny Santoso tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan
afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
113
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Welirang was first appointed as a Commissioner based on
the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected based on
the resolution of the AGM held in 2012. He has been a Director
of Indofood since 1995. He has also been Vice President Director
of Indocement since May 2011, Vice President Commissioner of
Lonsum, Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk, Chairman
of the Indonesian Flour Mills Association, Head of the Permanent
Committee on Food Security at the Indonesian Chamber of Commerce
and Industry, and a member of the Advisory Board of the Indonesian
Association of Food Technologists. He was President Commissioner
of the Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007 and Vice
Chairman of the National Consumer Protection Agency until October
2012. Mr. Welirang was awarded a Higher National Diploma in
Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in London,
United Kingdom.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars, among others the ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1
August 2012, ’Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012,
’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 as
well as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN’ on 3 December 2012.
franCiscus welirang
Commissioner
Mr. Franciscus Welirang is related to Mr. Anthoni Salim, President
Director, and Mr. Axton Salim, a Director of the Company, and has
affiliations with the Company’s shareholders.
Bapak Franciscus Welirang pertama kali menjabat sebagai Komisaris
Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009
dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2012. Beliau menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun 1995.
Beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indocement sejak
Mei 2011, Wakil Komisaris Utama Lonsum, Komisaris PT Indosiar
Karya Media Tbk, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu
Indonesia, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan
anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan
Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama
Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007 dan
Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional hingga Oktober
2012. Beliau meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical Engineering
dari South Bank Polytechnic di London, Inggris.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’
pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8
September 2012, ’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ pada 2
November 2012 serta ‘Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012
di Jakarta.
Bapak Franciscus Welirang memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak
Anthoni Salim yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan
Bapak Axton Salim, Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan
afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
114
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Mr. Moleonoto was first appointed as a Commissioner based on the
resolutions of the AGM in 2009 and re-elected as a member of the
Board of Commissioners of the Company based on the resolutions of
the AGM in 2012. Mr. Moleonoto is concurrently a Director of Indofood,
Executive Director of IndoAgri, Vice President Director of SIMP and
a Director of Lonsum. He started his career in 1984 with Drs. Hans
Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta. Before joining
the Plantation Division of the Indofood Group as CFO in 2001, he had
held various management positions in the Salim Plantations Group
since 1990. He was awarded a Bachelor of Accountancy degree from
the University of Tarumanegara, a Bachelor’s Degree in Management
from the University of Indonesia and a Master of Science degree in
Administration & Business Policy from the University of Indonesia.
Mr. Moleonoto is a registered accountant in Indonesia.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others the ‘Business Strategy
Workshop’ on 7-8 September 2012 and the ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on
3 December 2012.
Mr. Moleonoto has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with
the Company’s shareholders.
MOLEONOTO
PAULUS MOLEONOTO
Commissioner
Bapak Moleonoto diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan
berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan
diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2012. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Indofood, Executive
Director IndoAgri, Wakil Direktur Utama SIMP dan Direktur Lonsum.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan
akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta. Sebelum
bergabung dengan Divisi Perkebunan dari Grup Indofood sebagai CFO
pada tahun 2001, beliau menjabat berbagai posisi manajemen di Salim
Plantations Group sejak tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana
di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar
Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih
gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari
Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan akuntan terdaftar
di Indonesia.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Business Strategy Workshop’ pada
tanggal 7-8 September 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada
3 Desember 2012.
Bapak Paulus Moleonoto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki
hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
115
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Sarsito was first appointed as a Commissioner based on the
resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of
the Board of Commissioners of the Company based on the resolution
of the AGM held in 2012. Mr. Sarsito has been a Director of Indofood
since 2004. Prior to joining Indofood, he held management positions in
several financial and management services companies. Mr. Sarsito was
awarded a Bachelor of Science degree from the University of California,
Berkeley, California, and a Master of Business Administration degree
from San Francisco State University in California, USA.
DARMAWAN SARSITO
KEVIN SIETHO
Commissioner
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others the ‘Business Strategy
Workshop’ on 7-8 September 2012 and the ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Sarsito has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with
the Company’s shareholders.
Bapak Darmawan Sarsito diangkat pertama kali sebagai Komisaris
Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009
dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2012. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun
2004. Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau menjabat posisi
manajerial di beberapa perusahaan jasa keuangan dan manajemen.
Bapak Darmawan Sarsito meraih gelar Bachelor of Science dari
University of California, Berkeley, California, dan gelar Master of
Business Administration dari San Francisco State University,
California, AS.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Business Strategy Workshop’ pada
tanggal 7-8 September 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Darmawan Sarsito tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki
hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
116
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
ALAMSYAH
Commissioner
Mr. Alamsyah was first appointed as a Commissioner based on the
resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of
the Board of Commissioners of the Company based on the resolution
of the AGM held in 2012. He concurrently serves as a Commissioner
of PT Cyberindo Aditama. He has also served as a Director of LPI
since 2005. Prior to joining our company, he was Senior Corporate
Finance Manager of PT Net Sekuritas, Corporate Finance Manager of
Indocement and Senior Auditor of PT Inti Salim Corpora.
Mr. Alamsyah was awarded a Bachelor of Arts degree in Accounting
from Parahyangan Catholic University in Bandung.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Alamsyah has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors and shareholders of
the Company.
Bapak Alamsyah diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan
berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan
diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012.
Saat ini beliau menjabat sebagai PT Cyberindo Aditama. Beliau juga
menjabat sebagai Direktur LPI sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Senior Corporate Finance Manager PT Net
Sekuritas, Corporate Finance Manager Indocement dan Senior Auditor
PT Inti Salim Corpora. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang
Akuntansi dari Universitas Katholik Parahyangan.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Alamsyah tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham
Perseroan.
117
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Winarno was first appointed as an Independent Commissioner
based on the resolution of the AGM in 2010 and was re-elected based
on the resolution of the AGM in 2012. He was the Rector of Atma
Jaya Catholic University in Jakarta prior to his retirement in 2011.
Earlier, he served as Secretary General of the Federation of Asian
Nutrition Society; Vice President of the Federation Institute of Food
Science and Technology Association for ASEAN; Chairman of the Codex
Alimentarius Commission (FAO and WHO of the United Nations) in
Rome; Member of the Governing Council of the International Union
of Food Science and Technology; President of the Indonesian Flavor
& Fragrance Association; and President of the International Dairy
Federation in Indonesia. In 2011 he was awarded a Bakrie Award in
the field of Technology, BNSP Competency Awards from National
Professional Certification Body (BNSP) and inaugurated as Father of
Indonesian Food Technology by Gramedia-Kompas. Mr. Winarno was
awarded a Doctor in Veterinary Medicine degree from the University
of Indonesia, a Master of Science degree and a PhD in Food Science
from the University of Massachusetts, USA and a Professorship in Food
Science from the Bogor Institute of Agriculture.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others the ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Winarno has no affiliation with the members of the
Board of Commissioners or the Board of Directors and the
Company’s shareholders.
Bapak Winarno diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen
Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2010
dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2012. Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Katholik Atma
Jaya Jakarta sebelum purna bakti pada tahun 2011. Beliau pernah
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Federation of Asian Nutrition
Society, Vice President Federation Institute of Food Science and
Technology Association for ASEAN, Chairman of The Codex Alimentarius
Commission di bawah naungan badan Perserikatan Bangsa Bangsa FAO
dan WHO di Roma, anggota Governing Council International Union of
Food Science and Technology, President Indonesian Flavor & Fragrance
Association, dan President International Dairy Federation Indonesia.
Pada tahun 2011, beliau memperoleh Bakrie Awards di bidang Teknologi
dan BNSP Competency Awards dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Beliau dinobatkan sebagai Bapak Teknologi Pangan Indonesia oleh
Gramedia-Kompas. Beliau meraih gelar Dokter Hewan dari Universitas
Indonesia, Master dan Doktor di bidang Food Science dari University
of Massachusetts, AS dan dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang
Pangan oleh Institut Pertanian Bogor.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Winarno tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan
Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
118
F.G. WINARNO
Independent Commissioner
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Mr. Leman was first appointed as an Independent Commissioner based
on the resolution of the AGM in 2010 and was re-elected based on the
resolution of the AGM in 2012. He holds the position of Chairman of the
Audit Committee of ICBP. He has served as Chairman of
PT Infinity Capital since 2007. Prior to that he served as a Partner
in the Purwantono, Sarwoko & Sandjaja firm of Public Accountants
from 2002 until 2007; Chairman of the Public Accountant Professional
Standards Committee; and Chairman in Education and Training of
IAI-KAP. Mr. Leman was awarded a Bachelor’s degree in Accounting
from Airlangga University in Surabaya.
adi pranoto leman
Independent Commissioner
Chairman of Audit Committee
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Leman has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors and the Company’s
shareholders.
Bapak Adi Pranoto Leman diangkat pertama kali sebagai Komisaris
Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada
tahun 2010 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan
pada tahun 2012. Beliau duduk sebagai Ketua Komite Audit ICBP. Saat
ini, beliau menjabat sebagai Chairman PT Infinity Capital sejak tahun
2007. Beliau pernah menjabat sebagai Partner di Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dari tahun 2002 hingga 2007,
Ketua Komite Standar Profesional Akuntan Publik dan Ketua Bidang
Pendidikan dan Training IAI-KAP. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi
bidang Akuntansi dari Universitas Airlangga, Surabaya.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Adi Leman tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang
Saham Perseroan.
119
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Panjaitan was first appointed as an Independent Commissioner
based on the resolution of the AGM in 2010 and re-elected based on
the resolution of the AGM held in 2012. He serves as a Member of
Audit Committee of ICBP. He currently serves as Senior Advisor to
PT Anugra Capital since 2003 and Independent Commissioner of
PT Harum Energy Tbk since March 2010. He has held a number of
prior positions including Risk Management Director of PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia; various posts in PT Bahana Securities;
and as Audit Supervisor of Arthur Young International. Mr. Panjaitan
was awarded a Bachelor’s degree in Accounting from the University of
Indonesia.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘Recent Developments in
Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Panjaitan has no affiliation with the members of the Board
of Commissioners or the Board of Directors and the Company’s
shareholders.
Bapak Agus Rajani Panjaitan diangkat pertama kali sebagai Komisaris
Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada
tahun 2010 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST Perseroan
pada tahun 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Audit
Perseroan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior Advisor di
PT Anugra Capital sejak tahun 2003 dan Komisaris Independen
PT Harum Energy Tbk sejak bulan Maret 2010. Beliau pernah menjabat
beberapa posisi eksekutif, termasuk sebagai Direktur Manajemen
Risiko di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, beberapa jabatan
eksekutif di PT Bahana Securities dan sebagai Audit Supervisor di
Arthur Young International. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di
bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Agus Rajani Panjaitan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang
Saham Perseroan.
120
agus rajani panjaitan
Independent Commissioner
Member of Audit Committee
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
ANTHONI SALIM
President Director
Member of Nomination and
Remuneration Committee
Mr. Salim became President Director based on the resolutions of the
AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM
held in 2012. He serves as a Member of the ICBP Nomination and
Remuneration Committee. He has concurrently been the President
Director and Chief Executive Officer of Indofood, the Chairman of First
Pacific Company Limited and the President and Chief Executive Officer
of the Salim Group. He was awarded a Bachelor of Arts degree in
Business from Ewell County Technical College in London,
United Kingdom.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars, among others the ‘Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Anthoni Salim is related to Mr. Franciscus Welirang, a
Commissioner, and Mr. Axton Salim, a Director of the Company, and is
affiliated to the Company’s shareholders.
Bapak Anthoni Salim diangkat pertama kali sebagai Direktur Utama
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2009 dan diangkat kembali sesuai keputusan RUPST pada tahun 2012.
Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama dan Chief
Executive Officer Indofood, Chairman dari First Pacific Company
Limited serta President dan Chief Executive Officer Grup Salim. Bapak
Anthoni Salim memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang bisnis dari
Ewell County Technical College di London, Inggris.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Anthoni Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak
Franciscus Welirang, Komisaris Perseroan dan Bapak Axton Salim yang
menjabat sebagai Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi
dengan Pemegang Saham Perseroan.
121
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Tjhie became a Director based on the resolutions of the AGM
in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM
held in 2012. He serves as a Member of the ICBP Nomination and
Remuneration Committee. Mr. Tjhie has also been a Director of
Indofood; President Director of PT Indofood Asahi Sukses Beverage
(“IASB”); and Vice President Director of AIBM; Non-Executive
Director of IndoAgri; President Commissioner of PT Indofood Fritolay
Makmur (“IFL”); Vice President Commissioner of Indolakto; President
Commissioner of SIMP; and Director of Lonsum. He previously served
as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of
PT Kitadin Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a Bachelor’s Degree in
Accounting from the Perbanas Banking Institute in Jakarta.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars including ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012,
‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into
the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent
Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3
December 2012.
Mr. Tjhie has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with
the Company’s shareholders.
TJHIE TJE FIE
ThomaS TJHIE
Director
Bapak Thomas Tjhie diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan
berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan
diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai keputusan
RUPST tahun 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur
Indofood; Presiden Direktur PT Indofood Asahi Sukses Beverage
(“IASB”); dan Wakil Presiden Direktur AIBM; Non-Executive Director
IndoAgri; Presiden Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur (”IFL”);
Wakil Komisaris Utama Indolakto; Komisaris Utama SIMP; dan Direktur
Lonsum. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon
Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Beliau meraih
gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas di Jakarta.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’
pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8
September 2012, ’A Look Into the Future Indonesia Seminar’ pada 2
November 2012 dan ‘Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Thomas Tjhie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan
afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
122
Member of Nomination and
Remuneration Committee
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Mr. Wiraatmadja became a Director based on the resolutions of the
AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the AGM
in 2012. He heads the Noodles Division. Mr. Wiraatmadja has also
been a Director of Indofood; Director of IFI; President Commissioner
of SRC; and President Director of Indolakto. He holds a Bachelor of
Engineering degree in Agricultural Technology from the Bogor Institute
of Agriculture and a Master of Business Administration degree from the
GS Fame Institute of Business in Jakarta.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars including ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August 2012,
‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look into
the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent
Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on
3 December 2012.
Mr. Wiraatmadja has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors, but he has an affiliation with
the Company’s shareholders.
TAUFIK WIRAATMAdJA
Director
Bapak Taufik Wiraatmadja diangkat pertama kali sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai
keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai
Divisi Mi Instan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood;
Direktur IFI; Komisaris Utama SRC; dan Direktur Utama Indolakto.
Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknologi Pertanian dari
Institut Pertanian Bogor dan memperoleh gelar Master of Business
Administration dari GS Fame Institute of Business di Jakarta.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop, konferensi dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook
Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada
tanggal 7-8 September 2012, dan ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Taufik Wiraatmadja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki
hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
123
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Axton Salim was appointed as a Director based on the resolutions
of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the
AGM in 2012. He heads the Dairy Division. He has also been a Director
of Indofood; Non-Executive Director of IndoAgri; Director of Pacsari
Pte. Ltd.; Commissioner of SIMP; Commissioner of Lonsum; Director of
Indolakto and IASB and as a Commissioner of NICI. He was awarded a
Bachelor of Science in Business Administration from the University of
Colorado, USA.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August
2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look
into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012 and ‘Recent
Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN’ on 3
December 2012.
AXTON SALIM
Director
Mr. Axton Salim is related to Mr. Anthoni Salim, who serves as
President Director, and Mr. Franciscus Welirang, a Commissioner of
the Company, and is affiliated with the Company’s shareholders.
Bapak Axton Salim diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan
berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009
dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai
keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai
Divisi Dairy. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; NonExecutive Director IndoAgri; Direktur Pacsari Pte. Ltd.; Komisaris
SIMP; Komisaris Lonsum; Direktur Indolakto dan AISB; dan sebagai
Komisaris NICI. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in
Business Administration dari University of Colorado, AS.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada
1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada 7-8 September
2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November
2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia
and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Axton Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Anthoni
Salim yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Bapak
Franciscus Welirang, Komisaris Perseroan, serta memiliki hubungan
afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
124
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Ms. Werianty Setiawan became a Director based on the resolutions of
the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the
AGM in 2012. She heads the Investor Relations & Corporate Secretary
Division. She has also been a Director of Indofood; Commissioner of
IFL; Commissioner of SRC; Commissioner of NICI; Commissioner of
Indolakto; and a Commissioner of Lonsum. Prior to joining Indofood,
she served as VP Treasury Marketing of Chase Manhattan Bank N.A.
Jakarta; Finance Director of SCTV and Managing Director in various
securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas,
PT Danpac Sekuritas, PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas,
as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
Ms. Setiawan was awarded a Bachelor of Science degree in Accounting
from San Francisco State University, California, USA.
During 2012, she participated in training programs, workshops and
seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August
2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look
into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012, as well
as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN’ on 3 December 2012.
WERIANTY SETIAWAN
Director
Ms. Setiawan has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors, but has an affiliation with
the Company’s shareholders.
Ibu Werianty Setiawan diangkat pertama kali sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai
keputusan RUPST tahun 2012. Beliau bertanggung jawab mengepalai
Divisi Investor Relations & Corporate Secretary. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur Indofood; Komisaris IFL; Komisaris SRC; Komisaris
NICI; Komisaris Indolakto; dan Komisaris Lonsum. Sebelum bergabung
dengan Indofood, beliau pernah menjabat sebagai VP Treasury
Marketing Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Finance Director SCTV,
serta Managing Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk
PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas, PT Victoria
Kapitalindo International Sekuritas dan Komisaris PT Jakarta Setiabudi
Internasional Tbk. Ibu Werianty meraih gelar Bachelor of Science di
bidang Akuntansi dari San Francisco State University, California, AS.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’ pada
1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada 7-8 September
2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2 November
2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia
and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Ibu Werianty Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan
afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
125
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Hendra Widjaja was appointed a Director based on the resolutions
of the AGM in 2009 and was re-elected based on the resolutions of the
AGM in 2012. He concurrently serves as Director and Chief Financial
Officer of Indolakto and as a Commissioner of Lonsum. He previously
served as a Director and Chief Financial Officer of IAP. Mr. Widjaja was
awarded a Bachelor’s degree in Management and Finance from the
Catholic University of Atma Jaya in Jakarta.
During 2012, he participated in training programs, workshops and
seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’ on 1 August
2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September 2012, ‘A Look
into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012, as well
as ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Widjaja has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors and shareholders
of the Company.
HENDRA WIDJAJA
Director
Bapak Hendra Widjaja diangkat pertama kali sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun
2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan sesuai
keputusan RUPST tahun 2012. Beliau sekaligus menjabat sebagai
Direktur dan Chief Financial Officer Indolakto dan Komisaris Lonsum.
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur dan Chief
Financial Officer di IAP. Bapak Hendra Widjaja meraih gelar Sarjana di
bidang Manajemen dan Keuangan dari Universitas Katholik Atma Jaya
Jakarta.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop, konferensi dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook
Seminar’ pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada
tanggal 7-8 September 2012, dan ’Recent Developments in Corporate
Governance: Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Hendra Widjaja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham
Perseroan.
126
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Mr. Suaimi Suriady was appointed as a Director based on the
resolutions of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the
Board of Directors of the Company based on the resolutions of the AGM
in 2012. He heads the Snack Foods Division. He concurrently serves
as President Director of IFL; Director of SIMP; Executive Director
of IndoAgri; and Commissioner of NICI. He began his career with
automotive battery distributor PT Menara Alam Teknik at the Astra
Group and moved on to join consumer goods manufacturer Konica
Film and Paper in 1991. Mr. Suriady was awarded a Master of Business
Administration from De Montfort University in the United Kingdom.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’
on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September
2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012
and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN’ on 3 December 2012.
SUAIMI SURIADY
Director
Mr. Suriady has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors and shareholders of
the Company.
Bapak Suaimi Suriady diangkat pertama kali sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada
tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan
berdasarkan keputusan RUPST pada tahun 2012. Beliau bertanggung
jawab mengepalai Divisi Makanan Ringan. Beliau juga menjabat
sebagai Presiden Direktur IFL; Direktur SIMP; Executive Director
IndoAgri; dan menjadi Komisaris NICI. Beliau memulai karirnya di
PT Menara Alam Teknik (Grup Astra) dan selanjutnya bergabung
dengan perusahaan consumer goods, Konica Film and Paper pada
tahun 1991. Bapak Suaimi Suriady meraih gelar Master of Business
Administration dari De Montfort University, Inggris.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’
pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8
September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada 2
November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Suaimi Suriady tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang
Saham Perseroan.
127
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
Mr. Pratama was appointed as a Director based on the resolutions
of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the Board
of Directors of the Company based on the resolutions of the AGM in
2012. He heads the Food Seasonings Division; food ingredients and
biscuits operations. Prior to that, he served as President Director of
PT Indosentra Pelangi; and of PT Indobiskuit Mandiri Makmur, until
the two companies merged at the end of 2009. Mr. Pratama studied
Accounting at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi
Indonesia in Jakarta.
SULIANTO PRATAMA
Director
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook Seminar’
on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8 September
2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2 November 2012
and ‘Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and
ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Pratama has no affiliation with the members of the Board
of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of
the Company.
Bapak Sulianto Pratama diangkat pertama kali sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada
tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan
berdasarkan keputusan RUPST pada tahun 2012. Beliau bertanggung
jawab mengepalai Divisi Penyedap Makanan dan membawahi kegiatan
usaha bumbu serta biskuit. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat
sebagai Direktur Utama PT Indosentra Pelangi dan PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, hingga kedua perusahaan tersebut digabungkan
(merger) pada akhir tahun 2009. Beliau menjalani pendidikan di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia di bidang
Akuntansi di Jakarta.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’
pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8
September 2012, ’A Look into the Future Indonesia Seminar’ pada
2 November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Sulianto Pratama tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang
Saham Perseroan.
128
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
Mr. Yungky Setiawan was appointed as a Director based on the
resolutions of the AGM in 2012. He is in charge of Company Business
Development. He has also been a President Commissioner of AIBM
and Vice President Commissioner of IASB. His early career was
associated with multinationals like Kimberly-Clark, Procter & Gamble
and Borroughs Wellcome. He was Vice President & General Manager
of PT Bank Danamon Indonesia, President Director of PT Danamon
Kreasi Pariwara and Marketing Director of PT Danamon Asuransi
before joining Bank Mega as Retail Banking Director and promoted
to President Director of PT Bank Mega Tbk. His last position with the
bank was Vice President Commissioner. He was also CEO of PT Mega
Corpora and Managing Director of Rajawali Group responsible for the
property, infrastructure and media businesses.
Mr. Setiawan earned a Bachelor of Science Business Administration
degree from City University in Canada. He has also attended
Executive Programs at Harvard Business School, University of
Michigan - Business School and Singapore Institute of Management.
During 2012, he participated in a number of training programs,
workshops and seminars, among others ‘2013 Market Outlook
Seminar’ on 1 August 2012, ‘Business Strategy Workshop’ on 7-8
September 2012, ‘A Look into the Future Indonesia Seminar’ on 2
November 2012 and ‘Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ on 3 December 2012.
Mr. Setiawan has no affiliation with the members of the Board of
Commissioners or the Board of Directors and shareholders of
the Company.
YUNGKY SETIAWAN
Director
Bapak Yungky Setiawan diangkat sebagai Direktur Perseroan
berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2012.
Beliau bertanggung jawab atas fungsi Business Development
Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama
AIBM dan Wakil Komisaris Utama IASB. Beliau memulai karirnya di
perusahaan-perusahaan multinasional seperti Kimberly-Clark, Procter
& Gamble dan Borroughs Wellcome. Beliau pernah menjabat sebagai
Vice President & General Manager PT Bank Danamon Indonesia,
Direktur Utama PT Danamon Kreasi Pariwara dan Direktur Pemasaran
PT Danamon Asuransi sebelum bergabung dengan Bank Mega sebagai
Direktur Ritel Banking dan dipromosikan menjadi Direktur Utama
PT Bank Mega Tbk dengan jabatan terakhirnya sebagai Wakil Komisaris
Utama. Beliau juga pernah menjabat sebagai CEO PT Mega Corpora
dan Managing Director Grup Rajawali yang menangani properti,
infrastruktur dan bisnis media.
Bapak Yungky Setiawan memperoleh gelar Bachelor of Business
Administration Science dari City University di Kanada. Beliau juga turut
serta dalam Program Eksekutif di Harvard Business School, University
of Michigan - Business School dan Singapore Institute of Management.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’2013 Market Outlook Seminar’
pada 1 Agustus 2012, ’Business Strategy Workshop’ pada tanggal 7-8
September 2012, ’A Look into the Future Indonesia’ Seminar pada 2
November 2012 dan ’Recent Developments in Corporate Governance:
Indonesia and ASEAN’ pada 3 Desember 2012.
Bapak Yungky Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang
Saham Perseroan.
129
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR Tbk
Corporate Address
Sudirman Plaza
Indofood Tower, 23rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78
Jakarta 12910
Phone : (021) 5793 7500
Fax
: (021) 5793 7557
130
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
E N T I TAS A N A K DA N E N T I TAS AS OS I AS I
ASSOCIATE COMPANIES
SUBSIDIARIES
Indofood (M) FOOD INDUSTRIES
SDN. BHD.
Noodles, 100% owned by ICBP
PT Indofood ASAHI SUKSES
BEVERAGE
Beverage, 51% owned by ICBP
Lot 26, Jalan Tasek
Tasek Industrial Estate
31400 Ipoh
Perak, Malaysia
Phone : (605) 545 1706,
548 3868, 548 2968
Fax
: (605) 548 0060
The City Tower, 15th Floor
Jl. MH Thamrin No. 81
Menteng, Jakarta 10310
Phone : (021) 5795 8822
PT INDOLAKTO
Dairy, 68.57% owned indirectly
by ICBP
PT SURYA RENGO CONTAINERS
Corrugated Packaging, 60% owned
by ICBP
Jl. Raya Siliwangi
Cicurug, Sukabumi 43359
Phone : (0266) 732 870
Fax
: (0266) 732 868
Jl. KH. Agus Salim No. 4
Tangerang 15141
Phone : (021) 552 3542
Fax
: (021) 552 2509
PT NESTLÉ Indofood CITARASA
INDONESIA
Marketing of Culinary Product,
50% owned by ICBP
Graha Inti Fauzi, 3rd Floor
Jl. Buncit Raya No. 22
Pejaten, Jakarta 12510
Phone : (021) 7919 9988
Fax
: (021) 7918 2433-34
PT ASAHI INDOFOOD BEVERAGE
MAKMUR
Beverage, 49% owned by ICBP
The City Tower, 15th Floor
Jl. MH Thamrin No. 81
Menteng, Jakarta 10310
Phone : (021) 5795 8822
PT Indofood FRITOLAY MAKMUR
Snack Foods, 51% owned by ICBP
Sudirman Plaza
Indofood Tower, 23rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78
Jakarta 12910
Phone : (021) 5795 8822
Fax
: (021) 5793 7494
131
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
FA S I L I TA S P R O D U K S I
NORTH SUMATRA
noodles
SOUTH SUMATRA
noodles
RIAU
noodles
LAMPUNG
noodles
JABODETABEK
noodles
dairy
dairy
snack foods
nutrition &
special foods
food seasonings
JAMBI
noodles
132
MALAYSIA
noodles
WEST JAVA*
noodles
packaging
packaging
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
CENTRAL JAVA*
noodles
EAST JAVA*
noodles
snack foods
dairy
food seasonings
packaging
WEST KALIMANTAN
noodles
SOUTH SULAWESI
noodles
SOUTH KALIMANTAN
noodles
NORTH SULAWESI
noodles
packaging
* We have three food ingredients facilities located in West Java, Central Java
and East Java and also one Biscuit facilities located in West Java
* Perseroan memiliki tiga pabrik bumbu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
dan pabrik biskuit di Jawa Barat
133
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
LEMBAGA PROFESIONAL & BANK
PubLIC ACCOuNTANTS
Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
SHARE REGISTRAR
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral, 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47–48
Jakarta 12930
bANKS
Bank
Bank Central Asia, Tbk
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Standard Chartered Bank
Bank CIMB Niaga, Tbk
Bank Mega, Tbk
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Bank UOB Buana
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Branch
Citibank, N.A.
Bank Pan Indonesia, Tbk
Bank ICBC Indonesia
Bank Danamon Indonesia, Tbk
Bank International Indonesia, Tbk
Bank Commonwealth
Bank ANZ Indonesia
134
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 2
P E R N YATA A N
Board of Commissioners and Directors’ Statements on the responsibility for
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Annual Report Year 2012
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas
Laporan Tahunan 2012 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
We, the undersigned hereby declare that
all the information disclosed in the 2012 Annual
Report of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
is complete and we are fully responsible for the
accuracy of such information.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2012 telah
dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
This statement is made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2013
BOARD OF COMMISSIONERS / Dewan Komisaris
1.
benny setiawan santoso
BOARD OF DIRECTORS / Direksi
1.
2.
FRANCISCUS WELIRANG
2.
MOLEONOTO (PAULUS MOLEONOTO)
3.
darmawan sarsito (kevin sietho)
4.
alamsyah
5.
f.g. winarno
6.
ADI PRANOTO LEMAN
7.
AGUS RAJANI PANJAITAN
SUAIMI SURIADY
Director
Independent Commissioner
8.
HENDRA WIDJAJA
Director
Independent Commissioner
7.
WERIANTY SETIAWAN
Director
Commissioner
6.
AXTON SALIM
Director
Commissioner
5.
TAUFIK WIRAATMADJA
Director
Commissioner
4.
TJHIE TJE FIE (Thomas tjhie)
Director
Commissioner
3.
anthoni salim
President Director
President Commissioner
8.
SULIANTO PRATAMA
Director
Independent Commissioner
9.
YUNGKY SETIAWAN
Director
135
A N N UA L R E P O RT 2 0 1 2
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT Indofood CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Entitas Anak
Consolidated financial statements with independent auditors’ report
December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended
Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen
31 Desember 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut
136
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DECEMBER 31, 2012 AND 2011
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………….
1-3
Consolidated Statements of
……………………………………Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian…………………………………………
4-5
Consolidated Statements of
..…...………………………Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………
6
Consolidated Statements of Changes
...…………………………………………….in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………..
7-8
Consolidated Statements of
...…..…………………………………….Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian…………………………………………
9 - 112
Notes to the Consolidated
……..…………………………Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - neto
Uang muka dan jaminan
Pajak dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka dan
aset lancar lainnya
5.484.318
21.280
4.420.644
17.280
31
642.371
1.586.052
638.191
1.622.138
15
31
2,3,7
8
2,15
75.163
55.748
1.812.887
163.246
15.098
64.845
53.228
1.629.883
114.452
210
32.277
19.440
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Accounts receivable
Trade
Third parties - net of
allowance for
impairment losses
Related parties
Non-trade
Third parties
Related parties
Inventories - net
Advances and deposits
Prepaid taxes
Prepaid expenses and
other current assets
9.888.440
8.580.311
Total Current Assets
162.100
151.495
119.168
83.201
3.839.756
42.264
1.424.030
2.065.195
2.590.036
57.960
1.424.030
2.198.433
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
Long-term investments
Fixed assets net of accumulated
depreciation of
Rp2,648,555
(2011: Rp2,403,882)
Deferred charges - net
Goodwill
Intangible asset - net
180.200
169.718
Other non-current assets
7.865.040
6.642.546
Total Non-current Assets
17.753.480
15.222.857
TOTAL ASSETS
2,4,32,33,35
2,3,5,32,33
2,3,32,33,35
6
2
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - neto
Penyertaan jangka panjang
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp2.648.555
(2011: Rp2.403.882)
Beban ditangguhkan - neto
Goodwill
Aset tidak berwujud - neto
Aset tidak lancar lainnya
2,15
1,2,30
2,3,9,16
2
2,3,10
2,3,10
2,3,9,15,32,
33
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
30
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
dan cerukan
Utang trust receipts
Utang
Usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
Utang pajak
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
LIABILITIES
2,11,32,33
2,12,
32,33,35
2,32,33,35
13
400.396
417.851
182.229
210.744
1.193.345
391.835
966.691
307.376
31
2,14,32,33
269.630
73.560
846.929
97.056
58.265
621.928
2,14
2,3,15
96.052
85.766
76.119
226.251
2,16,32,33
9,16,32,33,
35
31.411
-
8.334
6.259
Trust receipts payable
Accounts payable
Trade
Third parties
Related parties
Non-trade
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Short-term employee benefits
liability
Taxes payable
Current maturities of
long-term debts
Bank loans
Liability for purchases of
fixed assets
3.579.487
2.988.540
Total Current Liabilities
31
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES
2,16,32,33
9,16,32,33,
35
2,15
2,3,17
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
and overdraft
30
602.833
111.932
37.780
530.291
1.016.291
33.575
563.433
815.604
Long-term debts net of current maturities
Bank loans
Liability for purchases
of fixed assets
Deferred tax liabilities - net
Liabilities for employee benefits
2.187.195
1.524.544
Total Non-current Liabilities
5.766.682
4.513.084
TOTAL LIABILITIES
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
(lanjutan)
LIABILITIES AND EQUITY
(continued)
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal saham nilai nominal Rp100 (angka
penuh) per saham
Modal dasar 7.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 5.830.954.000
saham
Tambahan modal disetor
Selisih atas perubahan ekuitas
entitas anak
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
Saldo laba
EQUITY
Equity Attributable to
Equity Holders of the Parent
Entity
Capital stock Rp100 (full amount)
par value per share
Authorized 7,500,000,000 shares
19
2,20
583.095
5.985.469
7.446
2
Cadangan umum
Belum ditentukan
penggunaannya
655
10.000
Issued and fully paid 5,830,954,000 shares
Additional paid-in capital
Difference from changes in equity
of a subsidiary
4.704
Foreign exchange differences
from financial statements
translation
(216)
Retained earnings
Appropriated for
general reserve
5.000
583.095
5.985.469
Unappropriated
4.827.947
3.638.786
11.414.612
10.216.838
Sub-total
572.186
492.935
Non-controlling Interests
TOTAL EKUITAS
11.986.798
10.709.773
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
17.753.480
15.222.857
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Sub-total
Kepentingan Nonpengendali
2,18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
PENJUALAN NETO
2,23,30,31
21.574.792
19.367.155
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,24,31,34
15.796.183
14.335.896
COST OF GOODS SOLD
5.778.609
5.031.259
GROSS PROFIT
(2.073.497)
(1.798.508)
(867.432)
179.521
(175.141)
(592.140)
126.762
(158.625)
LABA BRUTO
Beban penjualan dan distribusi
2,25,31
Beban umum dan administrasi
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
2,25,31,34
26,31
2,27
LABA USAHA
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
Bagian atas laba (rugi) neto
entitas asosiasi
LABA SEBELUM PAJAK
30
2,28,30
2,29,30
2.842.060
234.211
(53.675)
1,2,30
4.594
15,30
3.027.190
Beban Pajak Penghasilan Neto
2,3,15,30
LABA TAHUN BERJALAN
30
(744.819)
2.282.371
2.608.748
183.453
(46.544)
(747)
2.744.910
(678.545)
2.066.365
Selling and distribution expenses
General and administrative
expenses
Other operating income
Other operating expenses
INCOME FROM OPERATIONS
Finance income
Finance expenses
Share in net income (loss) of
associates
INCOME BEFORE TAX
Income Tax Expense - Net
INCOME FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif
lain
Laba (rugi) yang belum
terealisasi dari aset
keuangan tersedia untuk
dijual
2
4.000
(2.080)
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
2
871
(236)
Unrealized gains (losses) on
available-for-sale financial
assets
Foreign exchange differences
from financial statements
translation
4.871
(2.316)
Other comprehensive income
Other comprehensive income
Pendapatan komprehensif
lain
TOTAL LABA
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
2.287.242
2.064.049
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME (continued)
For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
Laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
22
Total
2.179.592
102.779
1.975.345
91.020
Income for the year
attributable to:
Equity holders of the parent
entity
Non-controlling interests
2.282.371
2.066.365
Total
2.183.205
104.037
1.973.683
90.366
Total comprehensive income
for the year attributable to:
Equity holders of the parent
entity
Non-controlling interests
2.287.242
2.064.049
Total
339
BASIC EARNINGS PER SHARE
ATTRIBUTABLE TO EQUITY
HOLDERS OF THE PARENT
ENTITY (full amount)
Total laba komprehensif
tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Total
LABA PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(angka penuh)
374
2,22
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
2
18
21
21
Selisih kurs atas penjabaran laporan
keuangan
Pembagian dividen oleh Entitas Anak
kepada kepentingan nonpengendali
Pembagian dividen kas
Pencadangan saldo laba sebagai
cadangan umum
2
18
21
1
21
Selisih kurs atas penjabaran laporan
keuangan
Pembagian dividen oleh Entitas Anak
kepada kepentingan nonpengendali
Pembagian dividen kas
Kontribusi modal dari kepentingan
nonpengendali
Pencadangan saldo laba sebagai
cadangan umum
583.095
-
-
-
-
-
-
-
583.095
-
-
-
-
-
-
583.095
5.985.469
-
-
-
-
-
-
-
5.985.469
-
-
-
-
-
-
5.985.469
Tambahan Modal
Disetor/
Additional Paid-in
Capital
7.446
-
-
-
-
-
-
2.742
4.704
-
-
-
-
-
(1.426 )
6.130
655
-
-
-
-
-
871
(216 )
-
-
-
-
(236 )
-
20
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2012
Laba tahun berjalan
2
Laba yang belum terealisasi dari aset
keuangan tersedia untuk dijual
Saldo 31 Desember 2011
Laba tahun berjalan
2
Rugi yang belum terealisasi dari aset
keuangan tersedia untuk dijual
Saldo 1 Januari 2011
Catatan/
Notes
Modal
Ditempatkan dan
Disetor
Penuh/Issued and
Fully Paid Capital
Selisih atas
Perubahan
Ekuitas Entitas
Anak/
Difference from
Changes in Equity
of a Subsidiary
Selisih Kurs atas
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Foreign Exchange
Differences from
Financial
Statements
Translation
6
10.000
-
5.000
-
-
-
-
-
5.000
-
5.000
-
-
-
-
-
Cadangan Umum/
Appropriated for
General Reserve
11.414.612
2.179.592
-
-
(985.431 )
-
871
2.742
10.216.838
1.975.345
-
(676.391 )
-
(236 )
(1.426 )
8.919.546
Sub-total
572.186
102.779
-
7.350
-
(32.136 )
-
1.258
492.935
91.020
-
-
(40.066 )
-
(654 )
442.635
11.986.798
2.282.371
-
7.350
(985.431 )
(32.136 )
871
4.000
10.709.773
2.066.365
-
(676.391 )
(40.066 )
(236 )
(2.080 )
9.362.181
Total Ekuitas/
Total Equity
Balance, December 31, 2012
Income for the year
Appropriation for general reserve
Capital contribution from
non-controlling interest
Distribution of cash dividends
Dividends paid by Subsidiaries to
non-controlling interests
Foreign exchange differences
from financial statement translation
Unrealized gains on available-for-sale
financial assets
Balance, December 31, 2011
Income for the year
Appropriation for general reserve
Distribution of cash dividends
Dividends paid by Subsidiaries to
non-controlling interests
Foreign exchange differences
from financial statement translation
Unrealized losses on available-for-sale
financial assets
Balance, January 1, 2011
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4.827.947
2.179.592
(5.000 )
-
(985.431 )
-
-
-
3.638.786
1.975.345
(5.000 )
(676.391 )
-
-
-
2.344.832
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Saldo Laba/Retained Earnings
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interests
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Entity
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban produksi
dan usaha
Pembayaran kepada karyawan
Kas yang diperoleh dari operasi
Penerimaan penghasilan bunga
Pembayaran pajak - neto
Pembayaran beban bunga
Penerimaan (pembayaran) lainnya - neto
Kas Neto yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Penambahan aset tetap
Uang muka untuk pembelian
aset tetap
Penambahan investasi
pada entitas asosiasi
9
2012
2011
21.680.531
(12.995.336)
19.060.925
(11.996.292)
(3.361.251)
(1.573.084)
(2.895.559)
(1.301.679)
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to suppliers
Payments for production and
operating expenses
Payments to employees
3.750.860
231.842
(1.006.668)
(50.504)
116.086
2.867.395
183.453
(819.597)
(42.038)
(14.786)
Cash generated from operations
Receipts of interest income
Payments of taxes - net
Payments of interest expenses
Other receipts (payments) - net
3.041.616
2.174.427
1
Net Cash Provided by
Operating Activities
(63.700)
(75.000)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of fixed assets
Additions to fixed assets
Advances for purchases
of fixed assets
Additional investment
in an associate
(1.492.041)
(547.827)
Net Cash Used in
Investing Activities
3.599
(1.355.347)
(76.593)
Kas Neto yang Digunakan Untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan dari utang bank
jangka panjang
Penerimaan dari utang bank
jangka pendek
Kontribusi modal dari kepentingan
nonpengendali
Pembayaran dividen kas
Pembayaran utang bank jangka pendek
Pembayaran utang bank jangka panjang
Pembayaran dividen kas
oleh Entitas Anak
kepada kepentingan nonpengendali
Pembayaran utang pembelian
aset tetap
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
3.980
(476.807)
-
524.000
111.320
145.000
85.000
1
21
7.350
(985.431)
(245.000)
-
(676.391)
(5.000)
(13.458)
18
(32.136)
(40.066)
(6.385)
(9.789)
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from long-term
bank loans
Proceeds from short-term
bank loans
Capital contribution from
non-controlling interests
Payment of cash dividends
Payment of short-term bank loans
Payment of long-term bank loans
Payment of cash dividends
by Subsidiaries
to non-controlling interests
Payment of liability for purchases
of fixed assets
(592.602)
(548.384)
Net Cash Used in
Financing Activities
Kas Neto yang Digunakan
untuk Aktivitas Pendanaan
DAMPAK NETO PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS
KAS DAN SETARA KAS
24.156
2.252
NET EFFECTS OF CHANGES
IN EXCHANGE RATES ON CASH
AND CASH EQUIVALENTS
981.129
1.080.468
NET INCREASE IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
PADA AWAL TAHUN
4.377.793
3.297.325
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS
PADA AKHIR TAHUN
5.358.922
4.377.793
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
KENAIKAN NETO KAS
DAN SETARA KAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas dan setara kas
Cerukan
4
11
Neto
Transaksi non-kas
Pembelian aset tetap
melalui liabilitas
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
(continued)
For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2012
2011
Cash and cash equivalents
consist of:
Cash and cash equivalents
Overdraft
5.484.318
(125.396)
4.420.644
(42.851)
5.358.922
4.377.793
Net
38.871
Non-cash transaction:
Purchases of fixed assets
through incurrence of liability
170.398
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment of the Company
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia
pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan
Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.,
No. 25. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada
tanggal 30 September 2009 dalam Surat
Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 Tahun
2009 dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 69 Tambahan
No. 15189 tanggal 27 Agustus 2010.
Perubahan
terakhir
Anggaran
Dasar
Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 28
dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto,
S.H., tanggal 10 Juni 2010 dan telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan No. AHU-32181.AH.01.02.Tahun
2010 tanggal 24 Juni 2010, yang telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 57 Tambahan No. 19998
tanggal 19 Juli 2011.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (the
Company) was established in the Republic of
Indonesia on September 2, 2009 based on the
Notarial Deed No. 25 of Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H. The deed of establishment
was approved by the Ministry of Laws and
Human Rights in its Decision Letter No. AHU46861.AH.01.01
Year
2009
dated
September 30, 2009 and was published in
Supplement No. 15189 of State Gazette
No. 69 dated August 27, 2010. The latest
amendment of the Company’s Articles of
Association is stipulated in the Notarial Deed
No. 28 dated June 10, 2010, passed before
Benny Kristianto, S.H., which has been
approved by the Ministry of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia based on
its decision letter No. AHU-32181.AH.01.02.
Year 2010 dated June 24, 2010, and was
published in Supplement No. 19998 of State
Gazette No. 57 dated July 19, 2011.
Perusahaan merupakan hasil pengalihan
kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (ISM), pemegang saham
pengendali Perusahaan, dan mulai melakukan
kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Oktober
2009.
The Company was the result of the spin-off of
Noodle Division and Food Ingredients Division
of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), the
controlling shareholder of the Company, and
started to carry out the related business
operations on October 1, 2009.
Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha
antara Perusahaan, PT Ciptakemas Abadi
(CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN),
PT
Indosentra
Pelangi
(ISP)
dan
PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) yang
diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah,
S.H., dalam Akta Notaris No. 172 tanggal
23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan
tersebut
setuju
untuk
melakukan
penggabungan usaha. Untuk menjalankan
transaksi penggabungan usaha tersebut, dan
sesuai dengan metode konversi saham yang
disepakati, Perusahaan menerbitkan saham
baru
sehingga
jumlah
saham
yang
ditempatkan menjadi 466.476.178 saham.
Pursuant to the Merger Agreement among
the Company, PT Ciptakemas Abadi (CKA),
PT Gizindo
Primanusantara
(GPN),
PT Indosentra
Pelangi
(ISP)
and
PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) as
covered by Notarial Deed No. 172 of
Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated
December 23, 2009, the said entities entered
into a merger transaction. In effecting the
merger transaction, and pursuant to the agreed
method of share conversion, the Company
issued new shares such that its total issued
shares became 466,476,178 shares.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
Establishment of the Company (continued)
Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 10 Juni 2010
yang di buat oleh Notaris Benny Kristianto,
S.H., para pemegang saham Perusahaan
menyetujui keputusan-keputusan antara lain,
(i) pengeluaran saham tambahan kepada ISM
sebanyak 122 saham dengan nilai Rp1.000
(angka penuh) per saham, sehingga jumlah
saham ditempatkan Perusahaan pada saat itu
menjadi 466.476.300 saham; dan (ii)
perubahan nilai nominal per saham dari
Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka
penuh). Dengan demikian, modal dasar
Perusahaan berubah dari semula terdiri dari
dari
750.000.000
saham
menjadi
7.500.000.000 saham, sedangkan jumlah
saham ditempatkan juga meningkat dari
466.476.300 saham menjadi 4.664.763.000
saham.
Based on the Deed No. 28 dated June 10,
2010, made by Notary Benny Kristianto, S.H.,
the Company’s shareholders approved the
following resolutions, among others, (i)
issuance of additional 122 shares to ISM at
Rp1,000 (full amount) per share, as a result,
the Company’s total issued shares became
466,476,300 shares; and (ii) changed the par
value per share from Rp1,000 (full amount) to
Rp100 (full amount). Accordingly, the
Company’s total authorized capital increased
from 750,000,000 shares to 7,500,000,000
shares while its total issued shares also
increased from 466,476,300 shares to
4,664,763,000 shares.
Seperti yang tercantum pada Pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain,
produksi mi dan bumbu penyedap, produk
makanan kuliner, biskuit, makanan ringan,
nutrisi dan makanan khusus, kemasan,
perdagangan, transportasi, pergudangan dan
pendinginan, jasa manajemen serta penelitian
dan pengembangan.
As stated in Article 3 of the Company’s Articles
of Association, the scope of its activities
comprises, among others, the manufacture of
noodles and food ingredients, culinary food
products, biscuits, snacks, nutrition and special
foods, packaging, trading, transportation,
warehousing and cold storage, management
services and research and development.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di
Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23,
Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78,
Jakarta,
Indonesia,
sedangkan
pabrik
Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di
berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.
The Company’s head office is located at
rd
Sudirman Plaza, Indofood Tower, 23 Floor,
Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78 Jakarta,
Indonesia, while the Company and its
Subsidiaries’ factories are located in various
locations in Java, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi Islands and Malaysia.
ISM, Indonesia, dan First Pacific Company
Limited, Hong Kong, masing-masing adalah
entitas induk dan entitas induk terakhir
Perusahaan.
ISM, Indonesia, and First Pacific Company
Limited, Hong Kong, are the parent entity and
the ultimate parent entity, respectively, of the
Company.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
b.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
GENERAL (continued)
b.
On September 28 - 30, 2010, the Company
conducted an Initial Public Offering (IPO) by
issuing
to the public 1,166,191,000 new
shares or 20% of the issued and fully paid
capital after the IPO, at the offer price of
Rp5,395 (full amount) per share (or for a total
value of Rp6,291,600). On October 7, 2010,
the Company listed all of its issued shares on
the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 28 - 30 September 2010,
Perusahaan melakukan penawaran umum
perdana saham (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.166.191.000 saham baru atau
sebesar 20% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh setelah IPO, dengan harga
penawaran sebesar Rp5.395 (angka penuh)
per saham (atau nilai keseluruhan sebesar
Rp6.291.600). Pada tanggal 7 Oktober 2010,
Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang
telah dikeluarkan Perusahaan pada Bursa Efek
Indonesia.
c.
Penyelesaian
Konsolidasian
Laporan
Keuangan
c.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Perusahaan mempunyai
secara langsung maupun
Entitas Anak berikut
Perusahaan selanjutnya
Usaha”):
Entitas Anak Langsung/
Direct Subsidiaries
4
Singapura/
Singapore
2008
Indofood (M) Food Industries
Sdn. Bhd. (IFI)
PT Surya Rengo Containers
(SRC)
Malaysia
2007
Jakarta
1993
PT Indofood Fritolay Makmur
(IFL)
PT Indofood Asahi Sukses
Beverage (IASB)
Jakarta
1990
Drayton Pte., Ltd. (Drayton)
Jakarta
-
Subsidiaries and Associates
The Company has direct and indirect share
ownerships in the following Subsidiaries
(together with the Company hereinafter
referred to as the “Group”):
kepemilikan saham
tidak langsung pada
(bersama dengan
disebut “Kelompok
Domisili/
Domicile
Perusahaan/Company
d.
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
Completion of the Consolidated Financial
Statements
The consolidated financial statements were
completed and authorized for issue by the
Company’s Board of Directors on March 11,
2013.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian yang telah diselesaikan dan
disetujui untuk diterbitkan pada tanggal
11 Maret 2013.
d.
Public Offering of the Company’s Shares
Jenis Usaha/
Nature of Business
Investasi dan agen
perdagangan ekspor/
Investment and trade
export agency
Produksi mi/ Manufacture
of noodles
Produksi bahan kemasan/
Manufacture of
packaging materials
Produksi makanan ringan/
Manufacture of snack
Pemasaran dan
penjualan minuman
non-alkohol/ Marketing
of non-alcoholic
beverages
11
Total Aset
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar Rupiah)/
Total Assets
Before Elimination
(in billions of Rupiah)
Persentase
Kepemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
2012
2011
2012
2011
100,0
100,0
3.690
3.560
100,0
100,0
46
39
60,0
60,0
639
411
51,0
51,0
743
526
51,0
-
13
-
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Perusahaan mempunyai
secara langsung maupun
Entitas Anak berikut
Perusahaan selanjutnya
Usaha”) (lanjutan):
Perusahaan/Company
Domisili/
Domicile
Entitas Anak Tidak Langsung/
Indirect Subsidiaries
PT Pinnacle Permata Makmur
Jakarta
2008
Jakarta
-
Jawa Barat/
West Java
1997
1
2
PT Sukses Artha Jaya (SAJ)
PT Indolakto (IDLK)
“1”
“2”
“3”
“4”
3
d.
Subsidiaries and Associates (continued)
The Company has direct and indirect share
ownerships in the following Subsidiaries
(together with the Company hereinafter
referred to as the “Group”) (continued):
kepemilikan saham
tidak langsung pada
(bersama dengan
disebut “Kelompok
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
(PPM)
GENERAL (continued)
Persentase
Kepemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
Jenis Usaha/
Nature of Business
2012
Jasa konsultasi
manajemen/
Management
consulting services
Jasa konsultasi
manajemen/
Management
consulting services
Produksi dan distribusi
produk yang
berhubungan dengan
susu dan kawasan
industry/ Production
and distribution of
dairy products and
industrial estate
95,0% dimiliki oleh Drayton.
91,8% dimiliki oleh Drayton dan 8,2% dimiliki oleh PPM.
68,9% dimiliki oleh SAJ.
Pada tanggal 31 Desember 2012 diaudit oleh auditor
independen lain.
“1”
“2”
“3”
“4”
2011
Total Aset
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar Rupiah)/
Total Assets
Before Elimination
(in billions of Rupiah)
2012
2011
95,0
95,0
11
11
99,6
99,6
889
747
68,6
68,6
2.513
1.791
95.0% owned by Drayton.
91.8% owned by Drayton and 8.2% owned by PPM.
68.9% owned by SAJ.
As of December 31, 2012 audited by other independent auditor.
Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan
dan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte.
Ltd., Singapura (AGSA) mendirikan 2 (dua)
perusahaan yaitu:
On August 8, 2012, the Company and Asahi
Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd.,
Singapore (AGSA)
established 2 (two)
companies, namely:
a.
a.
PT Indofood Asahi Sukses Beverage
(IASB), yang bergerak di bidang
pemasaran dan penjualan minuman nonalkohol di Indonesia, dengan jumlah
modal ditempatkan sebesar Rp15.000
yang 51%-nya diambil-bagian dan disetor
penuh oleh Perusahaan sebesar Rp7.650
sedangkan sisanya diambil-bagian dan
disetor penuh oleh AGSA; dan
12
PT Indofood Asahi Sukses Beverage
(IASB), which engages in the marketing of
non-alcoholic beverages in Indonesia, with
total issued share capital of Rp15,000,
51% of which was subscribed and paid in
full by the Company in the amount of
Rp7,650
while
the
balance
was
subscribed and paid in full by AGSA; and
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
b.
GENERAL (continued)
d.
Subsidiaries and Associates (continued)
b.
PT Asahi Indofood Beverage Makmur
(AIBM), yang bergerak di bidang produksi
minuman non-alkohol di Indonesia,
dengan jumlah modal ditempatkan
sebesar Rp130.000, yang 49%-nya
diambil-bagian dan disetor penuh oleh
Perusahaan
sebanyak
Rp63.700
sedangkan sisanya diambil bagian dan
disetor penuh oleh AGSA.
PT Asahi Indofood Beverage Makmur
(AIBM), which engages in production of
non-alcoholic beverages in Indonesia, with
total issued share capital of Rp130,000,
49% of which was subscribed and paid in
full by the Company in the amount of
Rp63,700 while the balance was
subscribed and paid in full by AGSA.
Pada bulan November 2011, Perusahaan telah
menambah penyertaan saham pada PT Nestle
Indofood Citarasa Indonesia (NICI) sebesar
Rp75.000 dan mempertahankan persentase
kepemilikannya sebesar 50%.
In November 2011, the Company made
additional capital contribution to PT Nestle
Indofood Citarasa Indonesia (NICI) amounting
to Rp75,000 and maintain its percentage of
ownership at 50%.
Rincian penyertaan investasi jangka panjang
pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The details of long-term investment in the
associates are as follows:
Perusahaan/Company
PT Nestle Indofood Citarasa
Indonesia (NICI)
PT Asahi Indofood Beverage
Makmur (AIBM)
Domisili/
Domicile
Jakarta
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
2005
Jakarta
-
Jenis Usaha/
Nature of Business
Pemasaran produk kuliner dan distribusi/ Marketing of
culinary products and distribution
Produksi minuman nonalkohol/ Production of non-alcoholic
beverages
Nilai Perolehan/
Cost
2012
2011
50,0
50,0
49,0
-
The following describes detail
ownership of the associates:
Berikut ini adalah rincian penyertaan jangka
panjang:
31 Desember 2012
Persentase
Kepemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
Akumulasi Bagian Laba
(Rugi) Neto/Accumulated
Equity Share in Net
Income (Loss)
Nilai Tercatat/
Carrying Value
of
share
December 31, 2012
NICI
AIBM
100.000
63.700
(12.939)
734
87.061
64.434
NICI
AIBM
Total penyertaan
jangka panjang
163.700
(12.205)
151.495
Total long-term
investments
31 Desember 2011
NICI
Total penyertaan
jangka panjang
December 31, 2011
100.000
(16.799)
100.000
(16.799)
13
83.201
NICI
83.201
Total long-term
investments
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued)
d.
Subsidiaries and Associates (continued)
Ringkasan informasi keuangan
entitas asosiasi
The summary of financial
information of associates
31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/
December 31, 2012 December 31, 2011
Total aset
Total liabilitas
474.589
168.966
336.254
169.852
Total assets
Total liabilities
Nilai aset neto
305.623
166.402
Net assets
Bagian Kelompok Usaha atas nilai aset
neto entitas asosiasi
151.495
83.201
The Group’s share of net assets
of associates
2012
Penjualan neto
Laba (rugi) neto
2011
903.963
9.221
719.282
(1.494 )
Net sales
Net income (loss)
4.594
(747 )
The Group’s share in net income
(loss) of associates
Bagian Kelompok Usaha atas laba
(rugi) atas entitas asosiasi
e.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan Karyawan
e.
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees
The members of the Company’s Boards of
Commissioners,
Directors
and
Audit
Committee as of December 31, 2012 and 2011
are as follows:
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012
2011
Benny Setiawan Santoso
Franciscus Welirang
Moleonoto
Darmawan Sarsito
Alamsyah
Florentinus Gregorius Winarno
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
Benny Setiawan Santoso
Franciscus Welirang
Moleonoto
Darmawan Sarsito
Alamsyah
Florentinus Gregorius Winarno
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Yungky Setiawan
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
-
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
Monang Silalahi
Timotius
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
Monang Silalahi
Timotius
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
14
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Member
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
e.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,
serta Karyawan (lanjutan)
e.
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok
Usaha
memiliki
24.171
karyawan
(2011: 21.529 karyawan) (tidak diaudit).
As of December 31, 2012, the Group has
24,171 employees (2011: 21,529 employees)
(unaudited).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban
kompensasi bruto bagi manajemen kunci
(termasuk Dewan Komisaris dan Direksi)
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2012 and
2011, the amount of gross compensation for
the key management (including Boards of
Commissioners and Directors) of the Group is
as follows:
2012
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja
Imbalan terminasi dan imbalan jangka
panjang lainnya
Total
2.
GENERAL (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
Dasar
Penyajian
Konsolidasian
AKUNTANSI
Laporan
2011
96.468
13.242
69.902
10.346
1.431
4.528
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Termination benefits and other
long-term benefits
111.141
84.776
Total
YANG
2.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian
serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga
Keuangan
(BAPEPAM-LK)
untuk
perusahaan publik. Seperti yang diungkapkan
dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa
standar akuntansi yang telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal
1 Januari 2012.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with the Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK), which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants, and regulations as well as the
Guidelines on Financial Statement Presentation
and Disclosures issued by the Capital Market and
Financial
Institutions
Supervisory
Agency
(BAPEPAM-LK) for publicly listed companies. As
disclosed further in the relevant succeeding notes,
several amended and published accounting
standards are adopted effective on January 1,
2012.
Sehubungan dengan hal di atas, Kelompok Usaha
tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal
tahun komparatif berkaitan dengan reklasifikasi
pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011
dalam rangka penerapan awal Peraturan
BAPEPAM-LK No.VIII.G.7 tanggal 25 Juni 2012
karena pengaruhnya dianggap tidak material
berdasarkan peraturan tersebut.
Relative to the above, the Group does not present
the opening comparative statement of financial
position in relation to the reclassifications of certain
accounts in the consolidated statement of financial
position as of December 31, 2011 in the initial
adoption of BAPEPAM-LK Rule No.VIII.G.7 dated
June 25, 2012 as the impact was considered
immaterial based on the said rule.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
Dasar
Penyajian
Laporan
Konsolidasian (lanjutan)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali
pengaruhnya atas penerapan beberapa SAK yang
telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012
seperti diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation
of the consolidated financial statements are
consistent with those adopted in the preparation of
the Group’s consolidated financial statements as of
and for the year ended December 31, 2011, except
for the effects of the adoption of several amended
SAKs effective on January 1, 2012, as disclosed in
this Note.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan
konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya
historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang
relevan.
The consolidated financial statements, except for
the consolidated statements of cash flows, have
been prepared on the accrual basis, using the
historical cost concept of accounting except as
disclosed in the relevant notes to the consolidated
financial statements herein.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan
dengan
menggunakan
metode
langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan
setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which
was prepared using the direct method, presents
receipts and disbursements of cash and cash
equivalents classified into operating, investing and
financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan seluruh Entitas Anak di
Indonesia. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha
menentukan mata uang fungsionalnya masingmasing dan mengukur transaksinya dalam mata
uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation
of the consolidated financial statements is the
Rupiah, which is the functional currency of the
Company and all Subsidiaries in Indonesia. Each
entity in the Group determines its own functional
currency and measures its transactions in its
respective functional currency.
Seluruh
angka
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam jutaan Rupiah terdekat, kecuali dinyatakan
lain.
All figures in the consolidated financial statements
are rounded to and stated in millions of Rupiah,
unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti
yang disebutkan pada Catatan 1 yang dimiliki oleh
Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung)
dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and Subsidiaries
mentioned in Note 1, in which the Company
maintains (direct or indirect) equity ownership of
more than 50%.
Laporan keuangan (konsolidasian) Entitas Anak
dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan
Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi
yang konsisten.
The (consolidated) financial statements of the
Subsidiaries are prepared for the same reporting
period as the Company, using consistent
accounting policies.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan
yang signifikan (termasuk laba atau rugi signifikan
yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and
account balances (including the related significant
unrealized gains or losses) have been eliminated.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak
tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal
Perusahaan
kehilangan
pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah
kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of
acquisition, being the date on which the Company
obtained control, and continue to be consolidated
until the date such control ceases. Control is
presumed to exist if the Company owns, directly or
indirectly through Subsidiaries, more than a half of
the voting power of an entity.
Seluruh laba rugi komprehensif Entitas Anak
diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada
kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal
ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali
mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income of a Subsidiary is
attributed to the owners of the parent and to the
non-controlling interest (NCI) even if that results in
a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi
ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu
Entitas Anak, maka Kelompok Usaha:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba
rugi; dan
• mereklasifikasi bagian entitas induk atas
komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke komponen
laba rugi dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.
A change in the parent’s ownership interest in a
subsidiary, without a loss of control, is accounted
for as an equity transaction. If the Group loses
control over a Subsidiary, it:
KNP mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset
neto dari Entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung pada entitas induk, yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and
net assets of the Subsidiaries not attributable
directly or indirectly to the parent entity, which are
presented respectively in the consolidated
statement of comprehensive income and under the
equity section of the consolidated statement of
financial
position,
separately
from
the
corresponding portion attributable to the owners of
the parent.
•
•
•
•
•
•
•
17
derecognizes the assets (including goodwill)
and liabilities of the Subsidiary;
derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes the cumulative translation
differences recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the consideration
received;
recognizes the fair value of any investment
retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or
loss; and
reclassifies the parent’s share of components
previously recognized in other comprehensive
income to profit or loss in the consolidated
statement of comprehensive income or
retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan
menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan
dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat
imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar
pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada
pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi
bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur
KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai
wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas
aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul
dibebankan langsung dan disertakan dalam beban
administrasi.
Business combinations, if any, are accounted for
using the acquisition method. The cost of an
acquisition is measured as the aggregate of the
consideration transferred, measured at acquisition
date fair value and the amount of any NCI in the
acquiree. For each business combination, the
Group elects whether it measures the NCI in the
acquiree either at fair value or at the proportionate
share of the acquiree’s identifiable net assets.
Acquisition costs incurred are directly expensed
and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,
Kelompok
Usaha
mengklasifikasikan
dan
menentukan aset keuangan yang diperoleh dan
liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan
pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan
kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses
the financial assets acquired and liabilities
assumed for appropriate classification and
designation in accordance with the contractual
terms, economic circumstances and pertinent
conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan
secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha
mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki
sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam
laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, if
any, the Group’s previously held equity interest in
the acquiree is remeasured to fair value at the
acquisition date and gain or loss is recognized in
profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur
pada harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan
jumlah setiap KNP atas jumlah neto teridentifikasi
dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang
diasumsikan. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai
wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih
tersebut diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan
dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya
manajemen menilai kembali identifikasi dan nilai
wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang
diasumsikan.
At acquisition date, goodwill is initially measured at
cost being the excess of the aggregate of the
consideration transferred and the amount
recognized for NCI over the net identifiable assets
acquired and liabilities assumed. If this
consideration is lower than the fair value of the net
assets of the subsidiary acquired, the difference is
recognized in profit or loss as gain on bargain
purchase
after
previously
assessing
the
identification and fair value measurement of the
acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada
jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan
nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi
bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada
setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok
Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat
dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang
diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at
cost less any accumulated impairment losses. For
the purpose of impairment testing, goodwill
acquired in a business combination is, from the
acquisition date, allocated to each of the Group’s
Cash Generating Units (CGU) that are expected to
give benefit from the combination, irrespective of
whether other assets or liabilities of the acquiree
are assigned to those CGU.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK
dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan,
maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi
yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah
tercatat operasi tersebut ketika menentukan
keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill
yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai
relatif operasi yang dihentikan dan bagian dari UPK
yang tersisa.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the
operation within that CGU is disposed, the goodwill
associated with the operation disposed is included
in the carrying amount of the operation when
determining the gain or loss on disposal of the
operation. Goodwill disposed in this circumstance
is measured based on the relative values of the
operation disposed and the portion of the CGU
retained.
Entitas Anak Asing
Foreign Subsidiary
Akun-akun dari satu entitas anak asing dijabarkan
dari mata uang pelaporannya menjadi Rupiah
dengan dasar sebagai berikut:
The accounts of a foreign subsidiary are translated
from its respective reporting currency into Rupiah
on the following bases:
a)
Aset dan kewajiban, baik moneter maupun
non-moneter,
dijabarkan
dengan
menggunakan kurs penutup;
a)
Assets and liabilities, both monetary and nonmonetary, are translated using the closing rate
of exchange;
b)
Pendapatan dan beban dijabarkan dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi atau, bila memenuhi syarat, kurs
rata-rata periode tersebut; dan
b)
Revenues and expenses are translated using
transactions date exchange rate or, if
applicable, the average rate for the period; and
c)
Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam
pendapatan komprehensif lainnya sebagai
“Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan
Keuangan” pada bagian ekuitas sampai
pelepasan investasi neto tersebut.
c)
The resulting exchange difference is presented
in other comprehensive income as “Foreign
Exchange
Differences
from
Financial
Statement Translation” in the equity section
until disposal of the net investment.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associates
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi
diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana
Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan
investasi ditambah atau dikurang dengan bagian
Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto dan
penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak
tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan
entitas asosiasi, jika ada, termasuk dalam jumlah
tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun
diuji secara individual untuk penurunan nilai.
The Group’s investment in associates is accounted
for using the equity method. Associate is an entity
in which the Group has significant influence. Under
the equity method, the cost of investment is
increased or decreased by the Group’s share in net
earnings or losses of and dividends received from
the associate since the date of acquisition.
Goodwill relating to the associate, if any, is
included in the carrying amount of the investment
and is neither amortized nor individually tested for
impairment.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Investment in Associate (continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
mencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasil
operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat
perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari
entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui
bagiannya
atas
perubahan
tersebut
dan
mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi
yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas
asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
porsi kepemilikan Kelompok Usaha dalam entitas
asosiasi.
The consolidated statement of comprehensive
income reflects the Group’s share of the results of
operations of the associate. Where there has been
a change recognized directly in the equity of the
associate, the Group recognizes its share of any
such changes and discloses this, when applicable,
in the consolidated statement of changes in equity.
Unrealized gains and losses resulting from
transactions between the Group and the associate
are eliminated to the extent of the Group’s interest
in the associate.
Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas
asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas
ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas
bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah bagian
Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil,
tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas
diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas
asosiasi hanya bila Kelompok Usaha memiliki
kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan
pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila
entitas asosiasi kemudian melaporkan laba,
Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas
bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba
tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak
diakui sebelumnya.
If the Group’s share of losses of an associate
equals or exceeds its interest in the associate, it
discontinues recognizing its share of further losses.
After the Group’s interest is reduced to nil,
additional losses are provided for and a liability is
recognized only to the extent that the Group has
incurred legal or constructive obligations or made
payments on behalf of the associate. If the
associate subsequently reports profits, the Group
resumes recognizing its share of those profits only
after its share of the profits equals the share of
losses not recognized.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas
periode pelaporan yang sama dengan Kelompok
Usaha.
The financial statements of the associate are
prepared for the same reporting period of the
Group.
Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok
Usaha menentukan apakah diperlukan untuk
mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal
pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif
yang mengindikasikan bahwa investasi dalam
entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam
hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah
penurunan nilai, jika ada, berdasarkan selisih
antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam
entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan
mengakuinya dalam laba rugi.
After application of the equity method, the Group
determines whether it is necessary to recognize an
additional impairment loss on the Group’s
investment in its associate. The Group determines
at each reporting date whether there is any
objective evidence that the investment in the
associate is impaired. If this is the case, the Group
calculates the amount of impairment, if any, as the
difference between the recoverable amount of the
investment in associate and its carrying value, and
recognizes the amount in profit or loss.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri atas kas dan bank. Setara kas terutama
merupakan deposito berjangka dengan jangka
waktu tiga bulan atau kurang sejak saat
penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya
dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi
perubahan nilai yang signifikan dan tidak
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. Dalam
penyajian laporan arus kas konsolidasian, cerukan
termasuk komponen kas dan setara kas karena
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pengelolaan kas.
Cash comprises cash on hand and in banks. Cash
equivalents mostly represent short-term deposits
with an original maturity period of three months or
less at the time of placements, not restricted for
use and readily convertible to cash, are subject to
insignificant risk of changes in value, and not used
as collateral for credit facility. When presenting
consolidated statement of cash flows, overdrafts
are included as a component of cash and cash
equivalents and form an integral part of an entity’s
cash management.
Persediaan
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto. Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode rata-rata bergerak (movingaverage) untuk Perusahaan dan Entitas Anak
tertentu yaitu IDLK dan IFL, serta metode rata-rata
tertimbang (weighted-average) untuk Entitas Anak
lainnya.
Inventories are valued at the lower of cost and net
realizable value. Cost is calculated using the
moving-average method for the Company and its
certain Subsidiaries, which are IDLK and IFL, and
the weighted-average method for its other
Subsidiaries.
Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi
harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Net realizable value of inventories is the estimated
selling price in the ordinary course of business less
estimated costs of completion and the estimated
costs necessary to make the sale.
Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk
keusangan dan/atau kerugian penurunan nilai
pasar persediaan berdasarkan hasil penelaahan
berkala atas kondisi fisik dan realisasi neto
persediaan.
The Group provides allowance for obsolescence
and/or decline in market values of inventories
based on periodic reviews of the physical condition
and net realizable value of the inventories.
Beban Dibayar dimuka
Prepaid Expenses
Beban
dibayar
dimuka
diamortisasi
dan
dibebankan
pada
operasi
selama
masa
manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban
dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari akun
“Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Prepaid expenses are amortized and charged to
operations over the periods benefited. The longterm portion of prepaid expenses are presented as
part of “Other Non-current Assets” account in the
consolidated statement of financial position.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset
Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Revisi
terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang
lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun
atau dikembangkan untuk digunakan sebagai
properti investasi di masa depan tetapi belum
memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”.
Effective on January 1, 2012, the Group applies
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and
ISAK No. 25, “Land Rights”. The revised PSAK No.
16 prescribes that its scope includes property that
is being constructed or developed for future use as
investment property but has not yet fulfilled the
criteria set forth in PSAK No. 13 (Revised 2011),
“Investment Property”.
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dari
Kelompok Usaha.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no
significant impact on the financial reporting and
disclosures of the Group.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan
legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna
Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan
Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah
pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan
atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk
HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun
“Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi
keuangan
konsolidasian
dan
diamortisasi
sepanjang mana yang lebih pendek antara umur
hukum hak dan umur ekonomi tanah. Sesuai
dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut,
biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk
HGU, HGB dan HP awal diakui sebagai bagian dari
akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1
Januari 2012 sebesar Rp7.699 direklasifikasi ke
akun “Aset Tetap” dan amortisasinya dihentikan
pada tanggal 1 Januari 2012.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land
rights in the form of Business Usage Rights (Hak
Guna Usaha or HGU), Building Usage Rights (Hak
Guna Bangunan or HGB) and Usage Rights (Hak
Pakai or HP) when the land was initially acquired
are recognized as part of the cost of the land under
the “Fixed Assets” account and not amortized.
Meanwhile, the extension or the legal renewal
costs of land rights in the form of HGU, HGB and
HP are recognized as part of “Deferred Charges Net” account in the consolidated statement of
financial position and are amortized over the
shorter of the rights' legal life and land's economic
life. In accordance with the transitional provision of
ISAK No. 25, the unamortized balance of the initial
legal costs in the form of HGU, HGB and HP which
were recognized as part of “Deferred Charges Net” account in the consolidated statements of
financial position prior to January 1, 2012
amounting to Rp7,699 were reclassified to “Fixed
Assets” account and ceased to be amortized on
January 1, 2012.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan
sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan
nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria
pengakuan terpenuhi.
Fixed assets are initially recognized at cost, which
comprises their purchase price and any cost
directly attributable in bringing the assets to their
working condition and to the location where they
are intended to be used. Subsequent to initial
recognition, fixed assets are carried at cost less
any
subsequent
accumulated
depreciation,
amortization, and impairment losses, if the
recognition criteria are met.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
Penyusutan atau amortisasi aset dimulai pada saat
aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya
dan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomi aset-aset tersebut
sebagai berikut:
Depreciation or amortization of an asset starts
when it is available for use and is computed using
the straight-line method based on the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung yang disewa
5 - 20
Land improvements
3 - 30
3 - 25
3-7
2 - 15
3 - 20
Buildings, structures and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold improvements
Penilaian atas nilai tercatat aset tetap dilakukan
atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai
wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed
for impairment and possible impairment on its fair
value when events or changes in circumstances
indicate that their carrying values may not be fully
recoverable.
Nilai tercatat komponen dari suatu aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan
atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi
masa depan yang diharapkan dari penggunaan
maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut
(ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil
pelepasan
neto
dan
jumlah
tercatatnya)
dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun
penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from the
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds and
the carrying amount of the asset) is directly
included in profit or loss when the item is
derecognized.
Nilai residu aset, umur manfaat dan metode
penyusutan atau amortisasi dievaluasi setiap akhir
tahun dan disesuaikan secara prospektif jika
diperlukan.
The asset residual values, useful lives and
depreciation or amortization method are reviewed
at each year end and adjusted prospectively, if
necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut
dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo, kecuali hak atas tanah tertentu disusutkan
selama 62 tahun.
Land is stated at cost and not amortized as the
management is of the opinion that it is probable
that the title of the land rights can be
renewed/extended upon expiration, except for
certain land rights depreciated over the period of
62 years.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar
biaya perolehan, yang mencakup, jika ada,
kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya
yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset
tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi
biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset
Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap
tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk
digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak
disusutkan
karena
belum
tersedia
untuk
dipergunakan.
Constructions in-progress are stated at cost,
including, if any, capitalized borrowing costs and
other charges incurred in connection with the
financing of the said asset constructions. The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate “Fixed Assets” account when the
construction is completed and the assets are ready
for their intended use. Assets under construction
are not depreciated as these are not yet available
for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada operasi pada saat terjadinya. Beban
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar
dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait
bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha
manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar
dari standar kinerja awal yang ditetapkan
sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa
manfaat aset tetap terkait, jika ada.
Repairs and maintenance expenses are taken to
profit or loss when these are incurred. The cost of
major renovation and restoration is included in the
carrying amount of the related fixed asset when it is
probable that future economic benefits in excess of
the originally assessed standard of performance of
the existing asset will flow to the Group and is
depreciated over the remaining useful life of the
related asset, if any.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang
belum dapat digunakan, atau goodwill yang
diperoleh
dalam
suatu
kombinasi
bisnis)
diharuskan, Kelompok Usaha membuat estimasi
dan jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset
may be impaired. If such indication exists, or when
annual impairment testing for an asset (i.e., an
intangible asset with an indefinite useful life, an
intangible asset not yet available for use, or
goodwill acquired in a business combination) is
required, the Group makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang
sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih
besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset
tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan
nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai
dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba
rugi.
An asset’s recoverable amount is the higher of an
asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its
value in use and is determined for an individual
asset, unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its recoverable
amount.
Impairment losses
of
continuing
operations are recognized in profit or loss.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam
menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dapat didukung
oleh penilaian multiple atau indikator nilai wajar
yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset. In
determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations could be corroborated by valuation
multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari
aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any,
are recognized in the consolidated statement of
comprehensive income under expense categories
that are consistent with the function of the impaired
asset.
Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan
pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang
telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah
diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini,
jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi
penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah
pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan
di
periode
mendatang
untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang
sistematis selama sisa umur manfaatnya.
For assets excluding goodwill, an assessment is
made at each reporting date as to whether there is
any indication that previously
recognized
impairment losses may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the asset’s or
CGU’s recoverable amount is estimated. A
previously recognized impairment loss for an asset
other than goodwill is reversed only if there has
been a change in the assumptions used to
determine the asset’s recoverable amount since
the last impairment loss was recognized. If that is
the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The reversal
is limited so that the carrying amount of the assets
does not exceed its recoverable amount nor
exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized in
profit or loss. After such a reversal, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in future
periods to allocate the asset’s revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun
dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai
tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan
menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau
kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika
jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah
tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi
penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik
pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and
when circumstances indicate that the carrying
value may be impaired. Impairment is determined
for goodwill by assessing the recoverable amount
of each CGU (or group of CGUs) to which the
goodwill relates. Where the recoverable amount of
the CGU is less than its carrying amount, an
impairment loss is recognized. Impairment losses
relating to goodwill cannot be reversed in future
periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset
non-keuangan pada tanggal pelaporan.
Management believes that there is no indication of
potential impairment in values of non-financial
assets at the reporting dates.
Aset Tidak Berwujud
Intangible Asset
Aset tidak berwujud diukur sebesar nilai perolehan
pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset tidak
berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis
pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada
tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset
tidak berwujud dicatat pada nilai perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai. Umur manfaat aset tidak berwujud
dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset
tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi
selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi
apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai
untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode
amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur
terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun
tutup buku.
Intangible asset is measured on initial recognition
at cost. The cost of intangible asset acquired from
business combinations is initially recognized at fair
value as at the date of acquisition. Following initial
recognition, intangible asset is carried at cost less
any
accumulated
amortization
and
any
accumulated impairment loss. The useful life of
intangible asset is assessed to be either finite or
indefinite. Intangible asset with finite life is
amortized over the useful economic life and
assessed for impairment whenever there is an
indication that the intangible asset may be
impaired. The amortization period and the
amortization method for an intangible asset with a
finite useful life are reviewed at least at each
financial year end.
Aset tidak berwujud Kelompok Usaha mewakili
merek-merek untuk berbagai produk terkait dengan
susu.
Merek-merek
tersebut
diamortisasi
menggunakan metode garis lurus selama estimasi
umur manfaat yaitu 20 tahun.
The Group’s intangible asset represents the brands
for its various milk-related products. The brands
are amortized using the straight-line method over
the estimated useful life of 20 years.
Sewa
Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
Revisi terhadap PSAK No. 30 ini menetapkan
bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa
pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah
bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung
elemen tanah dan bangunan.
Effective on January 1, 2012, the Group applies
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”. The revised
PSAK No. 30 prescribes separate classification of
each element as finance lease or operating lease if
lease comprises land and buildings.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Sewa (lanjutan)
Leases (continued)
Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dari
Kelompok Usaha.
Adoption of the revised PSAK No. 30 has no
significant impact on the financial reporting and
disclosures of the Group.
Kelompok
Usaha
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada
pada lessor atau lessee, dan pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya pada tanggal
pengakuan awal.
The Group classifies leases based on the extent to
which risks and rewards incidental to the ownership
of a leased asset are vested upon the lessor or the
lessee and the substance of the transaction rather
than the form of the contract at inception date.
Sewa Pembiayaan - Sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa
tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
minimum harus dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dibebankan langsung pada laba rugi.
A lease is classified as a finance lease if it transfers
substantially all the risks and rewards incidental to
ownership of the leased assets. Such leases are
capitalized at the inception of the lease at the fair
value of the leased assets or, if lower, at the
present value of the minimum lease payments.
Minimum lease payments are apportioned between
the finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of interest
on the remaining balance of liability. Finance
charges are charged directly to profit or loss.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa
lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama
masa
penggunaan
aset
yang
diestimasi
berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak
terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan
disusutkan selama periode yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan atau masa
sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual
dan sewa kembali ditangguhkan dan diamortisasi
selama sisa masa sewa.
If there is a reasonable certainty that the lessee will
obtain ownership by the end of the lease term,
then, the leased assets are depreciated over their
useful life. If not, then the capitalized leased assets
are depreciated over the shorter of the useful life of
the asset or the lease term. Gain or loss on a sale
and finance leaseback transaction is deferred and
amortized over the lease term.
Sewa Operasi - Sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi
jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa diakui sebagai beban di tahun berjalan pada
operasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does
not transfer substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased assets.
Accordingly, the related lease payments are
recognized as expense in the current year
operations using the straight-line method over the
lease term.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Beban Ditangguhkan
Deferred Charges
Biaya-biaya tertentu terutama terdiri atas biaya dan
beban-beban lain sehubungan dengan biaya
perpanjangan hak atas tanah yang ditangguhkan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa
manfaatnya dengan menggunakan metode garis
lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun
“Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Certain expenditures consisting primarily of costs
and expenses relating to deferred land rights
renewal cost, which benefits extend over a period
of more than one year, are deferred and amortized
over the periods benefited using the straight-line
method. These expenditures are presented in
“Deferred Charges - Net” account in the
consolidated statement of financial position.
Biaya Pinjaman
Borrowing Costs
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya
Pinjaman”. Revisi PSAK No. 26 tersebut tidak
memberikan pengaruh bagi laporan keuangan
konsolidasian.
Effective on January 1, 2012, the Group adopted
PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”.
The revised PSAK No. 26 has no impact on the
consolidated financial statements.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung
dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan
aset kualifikasian, jika ada, dikapitalisasi sebagai
bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat
terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan
biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha
sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the
acquisition, construction or production of a
qualifying asset, if any, are capitalized as part of
the cost of the related asset. Otherwise, borrowing
costs are recognized as expenses when incurred.
Borrowing costs consist of interests and other
financing charges that the Group incurs in
connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat
aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan
maksudnya
dan
pengeluaran
untuk
aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian
agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when
the activities to prepare the qualifying asset for its
intended use are in progress and the expenditures
for the qualifying asset and the borrowing costs
have been incurred. Capitalization of borrowing
costs ceases when all the activities necessary to
prepare the qualifying assets are substantially
completed for their intended use.
Pendapatan dan Beban
Revenue and Expenses
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok
Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran
yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan
pajak pertambahan nilai (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to the
Group and the revenue can be reliably measured.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received, excluding discounts,
rebates and value-added taxes (VAT).
28
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Kriteria spesifik berikut juga
sebelum pendapatan diakui:
harus
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Revenue and Expenses (continued)
The following specific recognition criteria must also
be met before revenue is recognized:
dipenuhi
Penjualan Barang dan Jasa
Sale of Goods and Services
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha
diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah
dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya
dengan
pengiriman
dan
penerimaannya.
Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan.
Revenue from sales arising from physical delivery
of the Group’s products are recognized when the
significant risks and rewards of ownership of the
goods have passed to the buyer, which generally
coincide with their delivery and acceptance.
Service income is recognized when the service is
provided.
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan
atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan
metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa yang
akan datang selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode
yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized
cost, interest income or expense is recorded using
the effective interest rate (EIR), which is the rate
that exactly discounts the estimated future cash
payments or receipts over the expected life of the
financial instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
Expenses are recognized when these are incurred
(accrual basis).
Perpajakan
Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak
Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46 tersebut
menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak
penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak
kini dan masa depan untuk
pemulihan
(penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di
masa depan yang diakui pada laporan posisi
keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi
dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan
yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2012, the Group applies
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The
revised PSAK No. 46 prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the future
recovery (settlement) of the carrying amount of
assets (liabilities) that are recognized in the
consolidated statement of financial position; and
transactions and other events of the current period
that are recognized in the consolidated financial
statements.
Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan
terkait dalam laporan keuangan konsolidasian,
dengan disajikannya penyesuaian atas pajak
penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya
(tidak termasuk bunga dan penalti yang disajikan
sebagai bagian dari pendapatan atau beban
operasi lain) sebagai bagian dari beban pajak
penghasilan.
The initial adoption of the revised PSAK has an
impact on the related disclosures in the
consolidated financial statements, by presenting
adjustments in respect of current and deferred
income tax of the previous years (exclusive of
interests and penalties, which are presented as
part of other operating income or expenses) as part
of the income tax expense.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari
pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan
pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the
corporate income tax currently payable and
deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan
diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas
perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah tersebut
adalah yang telah berlaku atau secara substantif
telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the
current year are measured at the amount expected
to be recovered from or paid to the taxation
authority. The tax rates and tax laws used to
compute the amount are those that have been
enacted or substantively enacted as at the
reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang
dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian karena penghasilan kena pajak tidak
termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang
dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun
yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat
dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the
consolidated statement of comprehensive income
because it excludes items of income or expense
that are taxable or deductible in other years and it
further excludes items that are non taxable or
deductible.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan
metode liabilitas atas perbedaan temporer pada
tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak
dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk
tujuan pelaporan keuangan pada tanggal
pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method
on temporary differences at the reporting date
between the tax bases of assets and liabilities and
their carrying amounts for financial reporting
purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari:
i. pengakuan awal goodwill; atau
ii. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas
dari transaksi yang; (1) bukan transaksi
kombinasi bisnis; dan (2) pada waktu transaksi
tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba
kena pajak/rugi pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable
temporary differences, except for the deferred tax
liability arising from:
i. the initial recognition of goodwill; or
ii. an asset or liability in a transaction that is: (1)
not a business combination; and (2) at the time
of the transaction, affects neither the
accounting profit nor taxable profit or loss.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi,
bila kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer dapat
dikurangkan dan rugi pajak yang belum
dikompensasi dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset
pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset
atau liabilitas dalam transaksi yang:
i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun
laba kena pajak/rugi pajak.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry forward
benefits of unused tax losses, to the extent that it is
probable that taxable profits will be available
against which deductible temporary differences and
the carry forward benefits of unused tax losses can
be utilized, unless the deferred tax asset arises
from the initial recognition of an asset or liability in
a transaction that is:
i. not a business combination; and
ii. at the time of the transaction, affects neither
the accounting profit nor taxable profit or loss.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan
temporer kena pajak terkait dengan investasi pada
entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu
pembalikannya
dapat
dikendalikan
dan
kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut
tidak akan dibalik di masa depan yang dapat
diperkirakan.
Deferred tax liabilities are recognized in respect of
taxable temporary differences associated with
investments in subsidiaries and associates, except
where the timing of the reversal of the temporary
differences can be controlled and it is probable that
the temporary differences will not reverse in the
foreseeable future.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada
setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset
pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba
fiskal
mungkin
tidak
memadai
untuk
mengkompensasi sebagian atau semua manfaat
aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal
pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak
tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan
mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya
tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba
fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia
untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is
reviewed at each reporting date and reduced to the
extent that it is no longer probable that sufficient
taxable profit will be available to allow all or part of
the benefit of that deferred tax asset to be utilized.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed
at each reporting date and are recognized to the
extent that it has become probable that future
taxable profit will allow the deferred tax assets to
be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan
berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau
liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan pajak yang berlaku atau yang telah
secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply to the year
when the asset is realized or the liability is settled,
based on tax rates and tax laws that have been
enacted or substantively enacted as at the
reporting date.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak
secara hukum untuk melakukan saling hapus
antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini,
atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada
entitas yang sama, Kelompok Usaha yang
bermaksud untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah
neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset when a legally enforceable right exists to
offset current tax assets against current tax
liabilities, or the deferred tax assets and the
deferred tax liabilities relate to the same taxable
entity, or the Group intends to settle its current
assets and liabilities on a net basis.
PPN
VAT
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto
atas jumlah PPN kecuali:
Revenue, expenses and assets are recognized net
of the amount of VAT except:
(i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa
yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak,
yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian
dari item beban-beban yang diterapkan; dan
(ii) Piutang dan utang yang disajikan termasuk
dengan jumlah PPN.
(i) where the VAT incurred on a purchase of
assets or services is not recoverable from the
taxation authority, in which case the VAT is
recognized as part of the cost of acquisition of
the asset or as part of the expense item as
applicable; and
(ii) receivables and payables that are stated with
the amount of VAT included.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau
terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai
bagian dari piutang atau utang pada laporan
perubahan posisi keuangan konsolidasian.
The net amount of VAT recoverable from, or
payable to, the taxation authorities is included as
part of receivables or payables in the consolidated
statement of financial position.
Provisi
Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu,
besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut
dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a
present obligation (legal or constructive) where, as
a result of a past event, it is probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation and a
reliable estimate of the amount of the obligation
can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik
yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya
untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan
besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimate. If it is
no longer probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to
settle the obligation, the provision is reversed.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Imbalan Kerja Karyawan
Employee Benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan
Kerja”.
Effective on January 1, 2012, the Group applies
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
PSAK No. 24 yang direvisi memperbolehkan
entitas untuk menerapkan metode yang sistematis
atas
pengakuan
yang
lebih
cepat
dari
kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain
adalah pengakuan langsung dari seluruh
keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Kelompok
Usaha tidak memilih metode ini namun tetap
menggunakan
metode
pengakuan
keuntungan/kerugian yang jatuh diluar “koridor”
seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka
penerapan awal PSAK No. 24 yang direvisi
tersebut tidak memberikan pengaruh atas laporan
keuangan konsolidasian Kelompok Usaha kecuali
untuk pengungkapan terkait.
The revised PSAK No. 24 permits entities to adopt
certain systematic methods of faster recognition,
which
include,
among
others,
immediate
recognition of all actuarial gains and losses. Since
the Group opted not to apply this method but to
continuously use the previous actuarial gain/loss
recognition method which falls outside the
“corridor” as further disclosed below, the initial
adoption of the revised PSAK No. 24 has no impact
on the Group’s consolidated financial statements
except for the related disclosures.
Sesuai dengan PSAK No. 24, Kelompok Usaha
membukukan penyisihan untuk imbalan kerja
karyawan
sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret
2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut,
perusahaan diharuskan untuk membayar uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja dan
uang pengganti hak kepada karyawan apabila
persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut
terpenuhi.
In accordance with PSAK No. 24, the Group
recognizes provision for employee service
entitlement benefits in accordance with Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor
Law”). Under the Labor Law, companies are
required to pay separation, appreciation and
compensation benefits to their employees if the
conditions specified in the Labor Law are met.
Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana
disebutkan di atas, diestimasi berdasarkan
penilaian aktuaria yang menggunakan metode
Projected Unit Credit. Penyisihan sehubungan
biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi
selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan
dari karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu,
penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan
langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan
atau kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi
aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi
batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis
lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang diharapkan.
The amounts of the above-mentioned required
provisions are estimated based on the actuarial
calculations using the Projected Unit Credit
method. Provisions made pertaining to past service
costs were deferred and amortized over the
expected average remaining service years of the
qualified employees. On the other hand, provisions
for current service costs are directly charged to
operations of the current year. Actuarial gains or
losses arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions are recognized
as income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the end
of previous reporting period exceed 10% of the
present value of defined benefit obligations at that
date. The actuarial gains or losses in excess of the
said 10% threshold are recognized on a straightline method over the expected average remaining
service years of the qualified employees.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai
transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi
diuraikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010) sebagai
berikut:
The Company and Subsidiaries have transactions
with related parties, as defined in PSAK No. 7
(Revised 2010) as follows:
(i)
(i)
Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha
jika orang tersebut:
(i.1) Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Perusahaan;
(i.2) Memiliki
pengaruh
signifikan
atas
Perusahaan; atau
(i.3) Personil manajemen kunci Perusahaan
atau entitas induk Perusahaan.
A person or a close member of that person’s
family is related to the Group if that person:
(i.1) Has control or joint control over the
Company;
(i.2) Has significant influence over the
Company; or
(i.3) Is a member of the key management
personnel of the Company or of a parent
of the Company.
(ii) An entity is related to the Group if any of the
following conditions applies:
(ii.1) The entity and the Company are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others);
(ii) Suatu entitas berelasi dengan Kelompok
Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut:
(ii.1) Entitas dan Perusahaan adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas
anak berikutnya terkait dengan entitas
lain);
(ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama
yang
merupakan
anggota
suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya);
(ii.3) Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
(ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(ii.5) Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pascakerja untuk imbalan kerja
dari salah satu Perusahaan atau entitas
yang terkait dengan Perusahaan. Jika
Perusahaan
adalah
entitas
yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Perusahaan;
(ii.6) Entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam poin (i); atau
(ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin (i.1)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
(ii.2) One entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other entity is a member);
(ii.3) Both entities are joint ventures of the
same third party;
(ii.4) One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an associate
of the third entity;
(ii.5) The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either
the Company or an entity related to the
Company. If the Company is itself such a
plan, the sponsoring employers are also
related to the Company;
(ii.6) The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (i); or
(ii.7) A person identified in (i.1) has significant
influence over the entity or is a member
of the key management personnel of the
entity (or of a parent of the entity).
34
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Transaksi
(lanjutan)
dengan
AKUNTANSI
Pihak-pihak
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang
mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed
by the parties, which may not be the same as those
of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan
pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan
yang relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant Notes
herein.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak
berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan
dalam
Catatan
atas
laporan
keuangan
konsolidasian merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the
parties disclosed in the Notes to the consolidated
financial statements are third parties.
Transaksi
Restrukturisasi
Sepengendali
Restructuring Transactions
Under Common Control
antara
Entitas
among
Entities
Transaksi
Restrukturisasi
antara
entitas
sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38
(Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali”.
Restructuring transactions among entities under
common control are accounted in accordance with
PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for
Restructuring of Entities under Common Control”.
Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset,
liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain
antara
entitas
sepengendali
tidak
akan
menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok
Usaha atau entitas individual yang berada dalam
Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena
transaksi
restrukturisasi
antara
entitas
sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi
atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau
instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan,
pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat
berdasarkan nilai buku seperti penggabungan
usaha yang menggunakan metode penyatuan
kepentingan
(pooling-of-interests).
Dalam
pelaksanaan metode penyatuan kepentingan,
komponen-komponen laporan keuangan selama
restrukturisasi
terjadi
disajikan
seolah-olah
restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal
periode penyajian. Selisih yang timbul antara nilai
tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai
pengalihan dicatat sebagai bagian dari akun
“Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Under PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities,
shares and other instruments of ownership among
entities under common control would not result in a
gain or loss to the Group or to the individual entity
within the same Group. Since a restructuring
transaction among entities under common control
does not result in a change of the economic
substance of the ownership of assets, liabilities,
shares or other instruments of ownership which are
exchanged, assets or liabilities transferred must be
recorded at book values as business combination
using the pooling-of-interests method. In applying
the pooling-of-interests method, the components of
the financial statements for the period during which
the restructuring occurred must be presented in
such a manner as if the restructuring has occurred
since the beginning of the period presented. The
difference between the carrying values of the
investments at the effective date and the transfer
price is recognized as a part of “Additional Paid-in
Capital” account in the consolidated statement of
financial position.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Foreign Currency Transactions and Balances
Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),
”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK
No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur
penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun
dalam mata uang asing ke mata uang fungsional
dan penggunaan mata uang penyajian yang
berbeda dengan mata uang fungsional. Pada
tanggal tersebut, Kelompok Usaha menentukan
bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah,
sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang
direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh
terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.
On January 1, 2012, the Group adopted PSAK
No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK
No. 10 principally establishes functional currency
determination, account translation in foreign
currency to functional currency and the use of
presentation currency which is different with the
functional currency. At that date, the Group
determined that its functional currency is the
Rupiah, and therefore the initial adoption of the
revised PSAK No. 10 has no impact on the Group’s
financial reporting.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam
Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas dalam mata uang asing dijabarkan
sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang
bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun
yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded in Rupiah at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are made. At
the reporting date, assets and liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted to
reflect the average of the selling and buying rates
of exchange prevailing at the last banking
transaction date of the year, as published by Bank
Indonesia, and any resulting gains or losses are
credited or charged to operations of the current
year.
Pada tanggal 31 Desember 2012 nilai tukar yang
digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (US$)
sebesar Rp9.670 (angka penuh) (2011: Rp9.068
(angka penuh)).
As of December 31, 2012, the rate of exchange
used for United States Dollar (US$) was Rp9,670
(full amount) (2011: Rp9,068 (full amount)).
Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS
dianggap tidak signifikan.
Transactions in foreign currencies other than
US Dollar are not significant.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”.
Effective on January 1, 2012, the Group adopted
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial
Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised
2011), “Financial Instruments: Recognition and
Measurement” and PSAK No. 60, “Financial
Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur
penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip
pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan
ke PSAK No. 60.
PSAK No. 50 was revised to only cover the
principles for presentation of financial instruments,
while the principles for disclosures of financial
instruments are transferred to PSAK No. 60.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan
pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian
pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan
PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi
tersebut
memberikan
pengaruh
bagi
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
The revised PSAK No. 55 has no impact on the
consolidated financial statements upon initial
adoption, while the adoption of the revised PSAK
No. 50 and PSAK No. 60 impacts the disclosures
made in the consolidated financial statements.
i.
i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset
keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok
Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the PSAK
No. 55 are classified as financial assets at fair
value through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments and
available-for-sale financial assets. The Group
determines the classification of its financial
assets at initial recognition and, where allowed
and appropriate, re-evaluates this designation
at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial assets are recognized initially at fair
value. In the case of investments not at fair
value through profit or loss, plus directly
attributable transaction costs.
Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup
kas dan setara kas, investasi jangka pendek,
piutang usaha, piutang bukan usaha dan aset
tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang.
The Group’s financial assets include cash and
cash equivalents, short-term investments,
accounts receivable - trade, accounts
receivable - non-trade and other non-current
assets - long-term receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
•
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried
at amortized cost using the EIR method.
Gains and losses are recognized in profit
or loss when the loans and receivables
are derecognized or impaired as well as
through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif. Aset keuangan tersebut
dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode tingkat
bunga efektif. Keuntungan atau kerugian
diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
(lanjutan)
The Group’s financial assets classified as
loans and receivables include cash and
cash equivalents, accounts receivable trade, accounts receivable - non-trade and
other non-current assets - long-term
receivables.
Aset keuangan Kelompok Usaha dalam
klasifikasi pinjaman yang diberikan dan
piutang meliputi kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang bukan usaha dan
aset tidak lancar lainnya - piutang jangka
panjang.
•
Loans and receivables (continued)
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual
adalah aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur pada nilai
wajar dengan laba atau rugi yang belum
direalisasi diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain dalam “Laba (Rugi)
yang Belum Terealisasi dari Aset
Keuangan Tersedia untuk Dijual” sampai
investasi
tersebut
dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, laba atau
rugi kumulatif diakui sebagai pendapatan
operasi lainnya. Pada saat ditentukan
terjadi penurunan nilai, rugi kumulatif
direklasifikasi dari “Laba (Rugi) yang
Belum Terealisasi dari Aset Keuangan
Tersedia untuk Dijual” ke laba rugi
sebagai “Beban Keuangan”.
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
available
for
sale.
After
initial
measurement, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized
gains or losses recognized as other
comprehensive income in the “Unrealized
Gains (Losses) on AFS Financial Assets”
account
until
the
investment
is
derecognized, at which time the
cumulative gain or loss is recognized in
other operating income or expenses, or
determined to be impaired, at which time
the cumulative loss is reclassified to profit
or loss as “Finance Expenses” and
removed from the “Unrealized Gains
(Losses) on AFS Financial Assets”.
Kelompok Usaha mempunyai investasi
jangka pendek yang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual yaitu investasi dalam bentuk saham
yang tercatat pada bursa efek.
The Group has short-term investments in
marketable securities classified as AFS
financial assets which consist of
investments in shares listed in the stock
exchanges.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan atau, apabila dapat diterapkan untuk
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan sejenis, terjadi bila:
(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2)
Kelompok Usaha memindahkan hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan
tersebut
atau
menanggung
kewajiban untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan apabila (a)
secara substansial memindahkan seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) secara substansial
tidak
memindahkan
dan
tidak
mempertahankan seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian atas
aset tersebut.
A financial asset or where applicable, a part of
a financial asset or part of a group of similar
financial assets is derecognized when: (1) the
contractual rights to receive cash flows from
the asset have expired; or (2) the Group has
transferred its rights to receive cash flows from
the asset or has assumed an obligation to pay
the received cash flows in full without material
delay to a third party under a “pass-through”
arrangement; and either (a) has transferred
substantially all the risks and rewards of the
asset, or (b) has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards
of the asset, but has transferred control of the
asset.
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak
untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan atau mengadakan kesepakatan
penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi
sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak
mentransfer maupun tidak mempertahankan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan tersebut namun telah
mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut, maka suatu aset keuangan baru
diakui oleh Kelompok Usaha sebesar
keterlibatannya yang berkelanjutan dengan
aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to
receive cash flows from a financial asset or
has entered into a pass-through arrangement,
it evaluates if and to what extent it has
retained the risks and rewards of ownership.
When it has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
financial asset but has transferred control of
the financial asset, a new financial asset is
recognized to the extent of the Group’s
continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah antara nilai
aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin
harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of
a guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum amount
of consideration received that the Group could
be required to repay.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui
liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan
liabilitas terkait diukur atas dasar yang
merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok
Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an
associated liability. The transferred asset and
the associated liability are measured on a
basis that reflects the rights and obligations
that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset
keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari
(i) pembayaran yang diterima, termasuk aset
baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas
baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan
atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas, harus diakui
sebagai laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gain or loss that has been
recognized directly in equity, is recognized in
profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok
Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok
aset
keuangan
mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,
terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal
aset
tersebut
(“peristiwa
yang
merugikan”), dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
The Group assesses at each reporting date
whether there is any objective evidence that a
financial asset or a group of financial assets is
impaired. A financial asset or a group of
financial assets is deemed to be impaired if,
and only if, there is an objective evidence of
impairment as a result of one or more events
that has occurred after the initial recognition of
the asset (an incurred “loss event”) and that
loss event has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or the
group of financial assets that can be reliably
estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan,
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan pada saat data yang
dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest or
principal payments, the probability that they
will enter bankruptcy or other financial
reorganization, and when observable data
indicate that there is a measurable decrease in
the estimated future cash flows, such as
changes in arrears or economic conditions that
correlate with defaults.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih
dahulu menentukan bahwa terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan
secara
individual.
Jika
Kelompok Usaha menentukan tidak
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Group first assesses
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively
for financial assets that are not individually
significant. If the Group determines that no
objective evidence of impairment exists for
an individually assessed financial asset,
whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively assessed for impairment.
Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be, recognized are
not included in a collective assessment of
impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai
tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan pos cadangan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam
laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset
keuangan. Pinjaman yang diberikan dan
piutang beserta dengan penyisihan terkait
dihapuskan
jika
tidak
terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Kelompok Usaha.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The carrying amount of the financial asset
is reduced through the use of an
allowance account and the amount of the
loss is recognized in profit or loss. Interest
income continues to be accrued on the
reduced carrying amount based on the
original effective interest rate of the
financial asset. Loans and receivables,
together with the associated allowance,
are written off when there is no realistic
prospect of future recovery and all
collaterals have been realized or have
been transferred to the Group.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Impairment of financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
•
•
ACCOUNTING
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost
(continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah
atau
berkurang
karena
peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai
yang diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos
cadangan.
If, in a subsequent year, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced by adjusting the
allowance account.
Pemulihan
tersebut
tidak
boleh
mengakibatkan
nilai
tercatat
aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi
yang
seharusnya
jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laba rugi.
The reversal shall not result in a carrying
amount of the financial asset that exceeds
what the amortized cost would have been
had the impairment not been recognized
at the date the impairment is reversed.
The recovery is recognized in profit or
loss.
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
AFS financial assets
Dalam
hal
investasi
ekuitas
diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif
akan termasuk penurunan nilai wajar yang
signifikan dan berkepanjangan di bawah
nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified
as an AFS financial asset, objective
evidence would include a significant or
prolonged decline in the fair value of the
investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai,
kerugian kumulatif - yang diukur sebagai
selisih antara biaya perolehan dan nilai
wajar kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai investasi yang sebelumnya diakui
pada pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam
laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui
laba rugi, sedangkan peningkatan nilai
wajar setelah penurunan nilai diakui dalam
ekuitas.
Where there is evidence of impairment,
the cumulative loss - measured as the
difference between the acquisition cost
and the current fair value, less any
impairment loss on that investment
previously
recognized
in
other
comprehensive income - is reclassified
from equity to profit or loss. Impairment
losses on equity investments are not
reversed through profit or loss, increases
in their fair value after impairment are
recognized in equity.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
(lanjutan)
AFS financial assets (continued)
In the case of a debt instrument classified
as an AFS financial asset, impairment is
assessed based on the same criteria as
financial assets carried at amortized cost.
Future interest income is based on the
reduced carrying amount and is accrued
based on the rate of interest used to
discount future cash flows for the purpose
of measuring impairment loss. Such
accrual is recorded as part of the “Finance
Income” account in the consolidated
statement of comprehensive income. If, in
a subsequent year, the fair value of a debt
instrument increases and the increase can
be objectively related to an event
occurring after the impairment loss was
recognized in profit or loss, the impairment
loss is reversed through profit or loss.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang tersedia
untuk dijual, indikasi penurunan nilai
dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama
dengan aset keuangan yang dicatat
sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Penghasilan bunga di masa mendatang
didasarkan pada nilai tercatat yang
diturunkan
nilainya
dan
diakui
berdasarkan suku bunga yang digunakan
untuk mendiskonto arus kas masa datang
dalam pengukuran kerugian penurunan
nilai. Penghasilan bunga yang masih
harus dibayar tersebut dicatat sebagai
bagian dari akun “Pendapatan Keuangan”
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya,
nilai wajar atas
instrumen utang
meningkat dan peningkatan tersebut
secara obyektif dapat dikaitkan dengan
peristiwa yang timbul setelah pengakuan
kerugian penurunan nilai melalui laba rugi,
kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan melalui laba rugi.
ii.
ACCOUNTING
Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, dan utang dan pinjaman. Pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian, Kelompok Usaha tidak memiliki
liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan
sebagai utang dan pinjaman. Kelompok Usaha
menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK
No. 55 are classified as financial liabilities at
fair value through profit or loss, and loans and
borrowings. As at the consolidated statements
of financial position dates, the Group’s
financial liabilities were all classified as loans
and borrowings. The Group determines the
classification of its financial liabilities at initial
recognition.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
ii.
ii.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan)
Initial
recognition
(continued)
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang
dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at
fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Liabilitas
keuangan
Kelompok
Usaha
mencakup utang bank jangka pendek dan
cerukan, utang trust receipts, utang usaha dan
bukan usaha, beban akrual dan utang jangka
panjang.
The Group’s financial liabilities include shortterm bank loans and overdraft, trust receipts
payable, accounts payable trade and nontrade, accrued expenses and long-term debts.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman
yang dikenakan bunga diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing loans
and borrowings are subsequently measured at
amortized cost using the EIR method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laba rugi
ketika
liabilitas
tersebut
dihentikan
pengakuannya
serta
melalui
proses
amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit or
loss when the liabilities are derecognized as
well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan ketentuan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial atas liabilitas keuangan
yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi
tersebut
dicatat
sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced
by another from the same lender on
substantially different terms or the terms of an
existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as
a derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference
in the respective carrying amounts is
recognized in profit or loss.
44
and
measurement
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position if,
and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts
and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the
liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai netonya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dari aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi
untuk
menyelesaikan
dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv. Fair value of financial instruments
Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK
No. 55 antara lain meliputi penggunaan
transaksi pasar wajar yang terkini; referensi
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama; analisis arus kas
yang didiskonto atau model penilaian lainnya.
For financial instruments not traded in an
active market, the fair value is determined
using
appropriate
valuation
techniques
permitted by PSAK No. 55 such as using
recent arm’s length market transactions;
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same;
discounted cash flow analysis or other
valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat
ditentukan secara handal, aset keuangan
tersebut diakui dan diukur pada nilai
tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments
not traded in an active market cannot be
reliably determined, such financial assets are
recognized and measured at their carrying
amounts.
Laba per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per
Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif
pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Effective on January 1, 2012, the Group applies
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per
Share”. The revised PSAK establishes the dilutive
effects of options, warrants and their equivalents.
The adoption of the said revised PSAK has no
significant impact on the consolidated financial
statements.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang
jumlah saham yang beredar selama tahun yang
bersangkutan.
Earnings per share are computed by dividing
income for the year attributable to equity holders of
the parent entity by the weighted average number
of issued and fully paid shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
The Company has no outstanding potential dilutive
ordinary shares as of December 31, 2012 and
2011.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Informasi Segmen
Segment Information
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi
menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk
dan jasa yang dikelola secara independen oleh
masing-masing
pengelola
segmen
yang
bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing
segmen. Para pengelola segmen melaporkan
secara langsung kepada manajemen Perusahaan
yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai
dasar untuk mengalokasikan sember daya ke
masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada masingmasing segmen terdapat dalam Catatan 30,
termasuk
faktor
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan
dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organized
into five operating segments based on their
products and services which are independently
managed by the respective segment managers
responsible for the performance of the respective
segments under their charge. The segment
managers report directly to the management who
regularly review the segment results in order to
allocate resources to the segments and to assess
the segment performance. Additional disclosures
on each of these segments are shown in Note 30,
including the factors used to identify the reportable
segments and the measurement basis of segment
information.
Standar
Akuntansi
Revisi
yang
Telah
Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku
Amended Accounting Standards that Have
Been Published but Not Yet Effective
Standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan
dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013
yang dipandang relevan terhadap pelaporan
keuangan Kelompok Usaha adalah PSAK No. 38
(Revisi
2012),
”Kombinasi
Bisnis
Entitas
Sepengendali”.
The amended and published accounting standard
that is considered relevant to the financial reporting
of the Group and effective as at January 1, 2013 is
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business
Combination under Common Control”.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi
transaksi
kombinasi
bisnis
antar
entitas
sepengendali.
The revised PSAK prescribes accounting treatment
for business combination among entities under
common control.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak
dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan
belum menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet
determined the effects of the amended accounting
standard on the consolidated financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may
require material adjustments to the carrying
amounts of the asset and liabilities affected in
future periods.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Group’s accounting
policies that have the most significant effects on
the amounts recognized in the consolidated
financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas
dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang
paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari
penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta
sumber pendanaan. Berdasarkan substansi
ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata
uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan
Entitas Anak di Indonesia adalah Rupiah.
The functional currency of each of the entities
under the Group is the currency that mainly
influences the revenue and expenses from sale of
goods and services rendered as well as source of
financing. Based on the economic substance of the
relevant underlying circumstances, the functional
and presentation currency of the Company and all
its Subsidiaries in Indonesia is the Rupiah.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila
definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan
pada Catatan 2.
The Group determines the classification of certain
assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Group’s
accounting policies disclosed in Note 2.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas
Piutang Usaha - Evaluasi Individual
Allowance for Impairment Losses
Receivables - Individual Assessments
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu
jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok
Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang
telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Kelompok Usaha.
The Group evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases,
the Group uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but not
limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status
and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to
reduce its receivable amounts that the Group
expects to collect.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi
jumlah
penyisihan
kerugian
penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat
dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum
penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.228.600
(2011: Rp2.261.196). Penjelasan lebih jauh
diungkapkan dalam Catatan 6.
These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects
the amounts of allowance for impairment losses on
trade receivables. The carrying amount of the
Group’s trade receivables before allowance for
impairment losses as of December 31, 2012 was
Rp2,228,600 (2011: Rp2,261,196). Further details
are disclosed in Note 6.
47
on
Trade
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan
Pajak
Claims for Tax Refund and Tax Assessments
Under Appeal
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah
jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak
penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh
Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan
keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok
Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp28.965 (2011: Rp51.790). Penjelasan
lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada
Catatan 15.
Based on tax regulations currently enacted, the
management judges if the amounts recorded under
claims for tax refund account are recoverable from
and refundable by the Tax Office. The carrying
amount of the Group’s claims for tax refund and tax
assessments under appeal as of December 31,
2012 was Rp28,965 (2011: Rp51,790). Further
explanations regarding this account are provided in
Note 15.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi
mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar
kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
tercermin dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year
are disclosed below. The Group bases its
assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances
and assumptions about future developments may
change due to market changes or circumstances
arising beyond the control of the Group. Such
changes are reflected in the assumptions when
they occur.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas
Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif
Allowance for Impairment Losses
Receivables - Collective Assessments
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak
terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang
nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan
melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai.
Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi
arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha
tersebut karena
merupakan
indikasi
bagi
kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah
terutang.
If the Group determines that no objective evidence
of impairment exists for an individually assessed
trade receivables, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment. The
characteristics chosen are relevant to the
estimation of future cash flows for groups of such
trade receivables by being indicative of the
customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang
usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk
penurunan
nilai
diestimasi
berdasarkan
pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa
dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables
that are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience
for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group.
48
on
Trade
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas
Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif (lanjutan)
Allowance for Impairment Losses on Trade
Receivables - Collective Assessments (continued)
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha
sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp2.228.600 (2011: Rp2.261.196). Penjelasan
lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group’s trade receivables before allowance for
impairment losses as of December 31, 2012 was
Rp2,228,600 (2011: Rp2,261,196). Further details
are disclosed in Note 6.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan
kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen
dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Group’s cost for pension
and employee benefits liabilities depends on its
selection of certain assumptions used by the
independent actuary in calculating such amounts.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto tahunan, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan, umur pensiun,
dan referensi tingkat kecacatan dan kematian.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam
laba rugi pada saat terjadinya.
Those assumptions include, among others, annual
discount rate, future annual salary increase rate,
resignation rate, retirement age, and disability and
mortality rate reference. Actual results that differ
from the Group’s assumptions are recognized
immediately in profit or loss when they occur.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi
secara material liabilitas diestimasi atas pensiun
dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok
Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar
Rp1.016.291
(2011:
Rp815.604).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
17.
While the Group believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences
in the Group’s actual experiences or significant
changes in the Group’s assumptions may
materially affect its estimated liabilities for pension
and employee benefits and net employee benefits
expense. The net carrying amount of the Group’s
employee benefits liability as of December 31,
2012 was Rp1,016,291 (2011: Rp815,604). Further
details are disclosed in Note 17.
Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen
pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan
penurunan atau kenaikan pada imbalan kerja neto
atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing
sebesar Rp11.212 dan Rp12.168 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011:
masing-masing Rp6.884 dan Rp8.015).
An increase/decrease of one percent in the annual
discount rate will decrease/increase the net
employee benefit expense or net employee benefit
liability by Rp11,212 and Rp12,168, respectively,
for the year ended December 31, 2012 (2011:
Rp6,884 and Rp8,015, respectively).
49
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonominya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap
antara 2 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri di
mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya beban
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai
tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada
tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp3.839.756 (2011: Rp2.590.036). Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line method over their estimated useful
lives. Management estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 2 to 30 years. These
are common life expectancies applied in the
industries where the Group conducts its
businesses. Changes in the expected level of
usage and technological development could impact
the economic useful lives and the residual values
of these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. The net carrying amount
of the Group’s fixed assets as of December 31,
2012 was Rp3,839,756 (2011: Rp2,590,036).
Further details are disclosed in Note 9.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset keuangan tertentu
pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan
estimasi
akuntansi.
Sementara
komponen
signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila
Kelompok Usaha menggunakan metodologi
penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset
keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba rugi Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets at fair
values, which require the use of accounting
estimates. While significant components of fair
value measurement were determined using
verifiable objective evidences, the amount of
changes in fair values would differ if the Group
utilized different valuation methodology. Any
changes in fair values of these financial assets
would
directly
affect
the
Group’s
profit or loss.
Nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual
pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp21.280 (2011: Rp17.280).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
32.
The carrying amounts of AFS financial assets
carried at fair values in the consolidated statement
of financial position as of December 31, 2012 was
Rp21,280 (2011: Rp17,280). Further details are
disclosed in Note 32.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan
penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui
liabilitas
atas
pajak
penghasilan
badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Significant estimate is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the
final tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes
liabilities for expected corporate income tax issues
based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due.
Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp62.050 (2011: Rp180.994). Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 15.
The net carrying amount of corporate income tax
payable as of December 31, 2012 was Rp62,050
(2011: Rp180,994). Further details are disclosed in
Note 15.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Pasar
dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and
Obsolescence of Inventories
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar
dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun
tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories is estimated based on
the best available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories’ own
physical conditions, their market selling prices,
estimated costs of completion and estimated costs
to be incurred for their sale. The allowance is
re-evaluated and adjusted as additional information
received affects the amount estimated.
Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah
penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan
keusangan persediaan dan pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.812.887
(2011: Rp1.629.883). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 7.
The carrying amount of the Group’s inventories
after allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories as of December 31,
2012 was Rp1,812,887 (2011: Rp1,629,883).
Further details are disclosed in Note 7.
Amortisasi Aset tidak Berwujud
Amortization of Intangible Asset
Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat
merek-merek yang berhubungan dengan berbagai
produk terkait dengan susu. Estimasi umur manfaat
merek-merek tersebut ditelaah setiap tahun dan
diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari
estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar
atau
batasan
lainnya.
Namun,
terdapat
kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang
terpengaruh secara material oleh perubahan
estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan
estimasi pada faktor-faktor yang disebutkan diatas.
Jumlah dan waktu pencatatan biaya untuk setiap
periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada
faktor-faktor dan keadaan. Penurunan estimasi
masa manfaat ekonomi merek-merek Kelompok
Usaha akan meningkatkan pencatatan beban
amortisasi dan mengurangi nilai aset tidak
berwujud.
The Group estimates the useful life of the brands
for its various milk-related products. The estimated
useful life of the brands are reviewed annually and
are updated if expectations differ from previous
estimates due to changes in market situations or
other limits. It is possible, however, that future
results of operations could be materially affected by
changes in those estimates brought about by
changes in the factors mentioned above. The
amounts and timing of recorded expenses for any
period would be affected by changes in these
factors and circumstances. A reduction in the
estimated useful life of the Group’s brands would
increase its recorded amortization expenses and
decrease its intangible asset.
Nilai tercatat aset tidak berwujud Kelompok Usaha
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp2.065.195 (2011: Rp2.198.433). Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The net carrying amount of the Group’s intangible
asset as of December 31, 2012 was Rp2,065,195
(2011: Rp2,198,433). Further details are disclosed
in Note 10.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau
UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang
lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual didasarkan pada data yang
tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat
yang dibuat dalam transaksi normal atas aset
serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an
asset or CGU exceeds its recoverable amount,
which is the higher of its fair value less costs to sell
and its value in use. The fair value less costs to sell
calculation is based on available data from binding
sales transactions in an arm’s length transaction of
similar assets or observable market prices less
incremental costs for disposing the asset.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
In assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the specific risks to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan
dengan penilaian berganda atau indikator nilai
wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai
didasarkan pada model arus kas yang
didiskontokan.
In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation multiples
or other available fair value indicators. The value in
use calculation is based on a discounted cash flow
model.
Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas
restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau
investasi signifikan di masa depan yang akan
meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah
terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto
yang digunakan untuk model arus kas yang
didiskontokan seperti halnya dengan arus kas
masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat
pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan
ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan
UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam
Catatan 10.
The future cash flow projection does not include
restructuring activities that the Group is not yet
committed to or significant future investments that
will enhance the asset’s performance of the CGU
being tested. The recoverable amount is most
sensitive to the discount rate used for the
discounted cash flow model as well as the
expected future cash inflows and the growth rate
used for extrapolation purposes, which are the key
assumptions used to determine the recoverable
amount for the different CGU, are further explained
in Note 10.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas kemungkinan penurunan nilai
potensial atas aset tetap, goodwill dan aset tidak
berwujud yang disajikan pada laporan posisi
keuangan
konsolidasian
pada
tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Nilai tercatat neto
aset tetap, goodwill dan aset tidak berwujud
Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp7.328.981 (2011: Rp6.212.499).
Management believes that there is no indication of
potential impairment in values of fixed assets,
goodwill and intangible asset presented in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2012 and 2011. The net carrying
amount of the Group’s fixed assets, goodwill and
intangible asset as of December 31, 2012 was
Rp7,328,981 (2011: Rp6,212,499).
52
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
2012
Kas
Kas di bank
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Mega Tbk (Mega)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
(Panin)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Mandiri)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(CIMB Niaga)
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp20.000)
Dalam mata uang asing
(Catatan 35)
BCA
Citibank, N.A., cabang Jakarta
(Citibank)
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp20.000)
Total kas di bank
Setara kas - deposito berjangka
Dalam Rupiah
Mega
Panin
CIMB Niaga
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
UOB
ICBC
PT Bank International
Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp20.000)
Dalam mata uang asing
(Catatan 35)
ICBC
CIMB Niaga
UOB
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp20.000)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011
3.230
2.435
296.370
254.613
167.104
692.145
29.949
22.551
4.219
8.351
21.420
3.856
3.518
10
35.865
262.963
13.190
17.071
151.077
272.542
27.586
79.111
12.129
11.493
832.413
1.554.720
Cash
Cash in banks
In Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Mega Tbk (Mega)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
(Panin)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Mandiri)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(CIMB Niaga)
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Others (each below Rp20,000)
In foreign currencies (Note 35)
BCA
Citibank, N.A., Jakarta branch
(Citibank)
Others (each below Rp20,000)
Total cash in banks
Cash equivalents - time deposits
In Rupiah
Mega
Panin
CIMB Niaga
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
UOB
ICBC
PT Bank International
IndonesiaTbk
2.100.000
621.500
325.000
1.500.000
100.000
500.000
305.000
290.000
275.000
300.000
250.000
165.000
200.000
11.150
12.777
367.460
145.050
43.515
-
-
712
Total deposito berjangka
4.648.675
2.863.489
Total time deposits
Total
5.484.318
4.420.644
Total
53
Others (each below Rp20,000)
In foreign currencies (Note 35)
ICBC
CIMB Niaga
UOB
Others (each below Rp20,000)
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Accounts in banks earn interest at floating rates
based on the offered rate from each bank. The
range of annual interest rates of the time deposits
is as follows:
Rekening di bank memiliki tingkat suku bunga
mengambang sesuai dengan tingkat penawaran
pada masing-masing bank. Kisaran tingkat suku
bunga tahunan dari deposito berjangka adalah
sebagai berikut:
2012
Rupiah
Mata uang asing
2011
3,25% - 7,50%
0,50% - 4,50%
As of December 31, 2012 and 2011, there are no
balances of cash and cash equivalents with related
parties.
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
PIUTANG USAHA
6.
2012
Dalam mata uang asing (Catatan 35)
Procter & Gamble
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp20.000 )
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE
Accounts receivable - trade consist of:
Piutang usaha terdiri dari:
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Alamjaya Wirasentosa
PT Unilever Indonesia Tbk
PT Intiboga Mandiri
PT Mahameru Mitra Makmur
PT Kembar Putra Makmur
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp20.000 )
SHORT-TERM INVESTMENTS
Short-term investments pertain to investments in
shares listed in the stock exchange, mainly shares
of PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, which are
classified as AFS financial assets.
Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam
bentuk saham yang tercatat pada bursa efek
terutama saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk,
yang dikelompokkan sebagai aset keuangan
tersedia untuk dijual.
6.
Rupiah
Foreign currencies
5,00% - 8,50%
0,20% - 4,50%
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak
terdapat saldo kas dan setara kas dengan pihak
berelasi.
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2011
60.500
45.750
40.230
31.333
22.362
48.634
33.663
39.567
30.287
18.833
283.922
276.120
65.421
105.020
Third Parties
In Rupiah
PT Alamjaya Wirasentosa
PT Unilever Indonesia Tbk
PT Intiboga Mandiri
PT Mahameru Mitra Makmur
PT Kembar Putra Makmur
Others (each below Rp20,000)
In foreign currencies (Note 35)
Procter & Gamble
93.030
86.934
Others (each below Rp20,000)
Total - Pihak Ketiga
Penyisihan atas kerugian penurunan
nilai secara individual
642.548
639.058
Total - Third Parties
Allowance for individual impairment
losses
Pihak Ketiga - Neto
642.371
638.191
Third Parties - Net
Pihak Berelasi (Catatan 31)
Dalam Rupiah
Dalam mata uang asing (Catatan 35)
1.400.759
185.293
1.411.659
210.479
Related Parties (Note 31)
In Rupiah
In foreign currencies (Note 35)
Total - Pihak Berelasi
1.586.052
1.622.138
Total - Related Parties
Total
2.228.423
2.260.329
Total
(177)
54
(867)
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued)
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan
pada Catatan 31.
The nature of relationships and transactions of the
Group with related parties are explained in
Note 31.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
The aging analysis of accounts receivable - trade is
as follows:
2012
Lancar dan tidak mengalami
penurunan nilai
Telah jatuh tempo namun tidak
mengalami penurunan nilai:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Telah jatuh tempo dan/atau
mengalami penurunan nilai
secara individual
Total
2011
1.998.052
1.997.825
Neither past due nor impaired
153.773
10.468
43.755
22.375
161.352
32.068
37.850
31.234
Past due but not impaired:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
More than 90 days
177
867
Past due and/or individual
impaired
2.228.600
2.261.196
Total
An analysis of the movements in the balance of
allowance for impairment losses on trade
receivables is as follows:
Analisis mutasi saldo penyisihan atas kerugian
penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Saldo awal
Penambahan (pengurangan):
Penyisihan selama tahun
berjalan
Pemulihan dan penghapusan
selama tahun berjalan
867
3.721
-
222
(690)
Saldo akhir
177
(3.076)
867
Beginning balance
Addition (deduction):
Provisions during the year
Reversal and write-offs
during the year
Ending balance
Lihat Catatan 33 mengenai risiko kredit piutang
usaha.
See Note 33 for the credit risk on trade receivables.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas
kerugian penurunan nilai piutang usaha tersebut di
atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management is of the opinion that the above
allowance for impairment losses on trade
receivables is adequate to cover possible losses
from the non-collection of accounts.
Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan
pada tanggal pelaporan.
Accounts receivable - trade are not pledged as
collateral as at the reporting dates.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
2012
2011
566.297
91.202
420.556
70.158
Finished goods
Work in-process
827.630
905.087
156.313
189.375
129.120
121.924
Raw and packaging materials
Fuel, general supplies,
spare parts and
others
Inventories in transit
Sub-total
Penyisihan atas kerugian
penurunan nilai pasar dan
keusangan persediaan
1.830.817
1.646.845
Neto
1.812.887
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan bahan
kemasan
Bahan bakar, perlengkapan
umum suku cadang dan
lainnya
Persediaan dalam perjalanan
(17.930 )
2012
Saldo akhir
Net
An analysis of the movements in the balance of
allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories is as follows:
Analisis perubahan saldo penyisihan atas kerugian
penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan
adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan (pengurangan):
Penyisihan selama tahun
berjalan
Pemulihan selama tahun
berjalan
(16.962 )
1.629.883
Sub-total
Allowance for decline in market
values and obsolescence of
inventories
2011
16.962
14.004
34.891
37.724
(33.923 )
(34.766 )
17.930
16.962
Beginning balance
Addition (deduction):
Provisions during the year
Reversal during the year
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga
pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada
tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian dari keusangan
dan penurunan nilai pasar persediaan.
Based on a review of the market prices and
physical conditions of the inventories as at the
reporting dates, management believes that the
above allowance is adequate to cover any possible
losses from obsolescence and decline in market
values inventories.
Pemulihan penyisihan atas penurunan nilai pasar
persediaan tersebut di atas telah diakui karena
terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga.
The above reversal of allowance for decline in
market values of inventories was recognized in
view of the sale of the related finished goods to
third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan
dilindungi dengan asuransi terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp1.962.305 (2011: Rp1.676.490), yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang
dipertanggungkan (Catatan 31).
As of December 31, 2012, inventories are covered
by insurance against losses by fire and other risks
under a policy package with insurance coverage
totaling Rp1,962,305 (2011: Rp1,676,490), which,
in management’s opinion, is adequate to cover any
possible losses that may arise from the said
insured risks (Note 31).
Tidak ada persediaan yang diperuntukan sebagai
jaminan atas liabilitas pada tanggal pelaporan.
There is no inventory pledged as security for
liability as at the reporting dates.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UANG MUKA DAN JAMINAN
8.
ADVANCES AND DEPOSITS
Advances and deposits mainly represent advances
to suppliers and deposits for purchases of imported
raw materials.
Uang muka dan jaminan terutama merupakan uang
muka pemasok dan jaminan atas pembelian bahan
baku impor.
9.
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
2012
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan
peralatan kantor
Pengembangan
gedung yang disewa
Aset dalam
penyelesaian
Total Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan
peralatan kantor
Pengembangan
gedung yang disewa
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending Balance
365.642
5.479
-
46.603
417.724
947.746
130.892
4.321
352.045
1.426.362
3.074.962
303.046
15.830
360.630
3.722.808
120.336
20.015
5.225
558
135.684
259.398
44.892
13.597
8.887
299.580
3.192
32
78
-
3.146
222.642
1.021.389
-
4.993.918
1.525.745
39.051
(761.024 )
7.699
Carrying Value
Land rights and land
improvements
483.007
Buildings, structures
and improvements
Machinery and
equipment
Transportation
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Leasehold
improvements
Constructions inprogress
6.488.311
Total Carrying Value
Accumulated
Depreciation and
Amortization
Land rights and land
improvements
12.351
1.704
-
-
14.055
405.168
53.923
479
-
458.612
1.695.969
182.377
13.204
-
1.865.142
95.335
10.316
5.702
-
99.949
192.510
28.577
12.980
-
208.107
2.549
219
78
-
2.690
Buildings, structures
and improvements
Machinery and
equipment
Transportation
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Leasehold
improvements
2.648.555
Total Accumulated
Depreciation and
Amortization
3.839.756
Net Book Value
Total Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi
2.403.882
Nilai Buku Neto
2.590.036
277.116
32.443
57
-
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
2011
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan
peralatan kantor
Pengembangan
gedung yang disewa
Aset dalam
penyelesaian
Total Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan
peralatan kantor
Pengembangan
gedung yang disewa
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending Balance
314.950
26.434
-
24.258
365.642
909.159
12.882
418
26.123
947.746
2.837.599
140.756
11.133
107.740
3.074.962
118.912
7.342
6.448
530
120.336
227.196
35.131
8.386
5.457
259.398
3.056
-
43
179
3.192
70.656
293.133
-
4.481.528
515.678
26.428
(141.147 )
23.140
Carrying Value
Land rights and land
improvements
222.642
Buildings, structures
and improvements
Machinery and
equipment
Transportation
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Leasehold
improvements
Constructions inprogress
4.993.918
Total Carrying Value
Accumulated
Depreciation and
Amortization
Land rights and land
improvements
10.823
1.528
-
-
12.351
356.860
48.588
280
-
405.168
1.536.522
170.155
10.708
-
1.695.969
92.374
9.231
6.270
-
95.335
177.988
22.858
8.336
-
192.510
2.373
214
38
-
2.549
Buildings, structures
and improvements
Machinery and
equipment
Transportation
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Leasehold
improvements
2.403.882
Total Accumulated
Depreciation and
Amortization
2.590.036
Net Book Value
Total Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi
2.176.940
Nilai Buku Neto
2.304.588
252.574
25.632
-
The analysis of the gain on sale of fixed assets is
as follows:
Analisis laba atas penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut:
2012
2011
Penerimaan dari penjualan
Nilai buku neto dari aset tetap yang
dijual
3.599
Laba atas penjualan aset tetap
3.099
(500 )
58
3.980
(572 )
3.408
Proceeds from sales
Net book value of fixed
assets sold
Gain on sale of fixed assets
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Constructions in-progress consist of:
Aset dalam penyelesaian terdiri dari:
2012
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated % of
Completion
Sarana dan prasarana
tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan
kantor
Jumlah Tercatat/
Carrying Amount
Tahun Perkiraan
Penyelesaian/
Estimated Year of
Completion
84% - 99%
17.928
2013
8% - 95%
11% - 99%
155.755
308.325
2013
2013
4% - 99%
999
2013
Total
483.007
Land improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Total
2011
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated % of
Completion
Sarana dan prasarana
tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan
kantor
Jumlah Tercatat/
Carrying Amount
Tahun Perkiraan
Penyelesaian/
Estimated Year of
Completion
24% - 99%
9.204
2012
12% - 95%
1% - 95%
113.572
98.885
2012
2012
25% - 95%
981
2012
Total
222.642
Land improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Total
Aset tetap termasuk mesin-mesin tertentu yang
diperoleh oleh IDLK yang pembayarannya melalui
angsuran atas utang jangka panjang (Catatan 16).
Nilai tercatat mesin-mesin tersebut adalah
sejumlah Rp67.428 pada tanggal 31 Desember
2012 (2011: Rp58.727).
Fixed assets include certain machineries acquired
by IDLK under long-term installment payables
(Note
16).
The
carrying
amount
of
such machineries amounted to Rp67,428 as of
December 31, 2012 (2011: Rp58,727).
Selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, jumlah biaya pinjaman yang
dikapitalisasi oleh Entitas Anak tertentu ke aset
tetap sebesar Rp16.958 (2011: Rp1.942) dengan
tingkat kapitalisasi berkisar antara 1,65% sampai
dengan 7,87% (2011: 0,51% sampai dengan
5,80%).
During the year ended December 31, 2012, the
total borrowing costs capitalized by certain
Subsidiaries to fixed assets amounted to Rp16,958
(2011: Rp1,942) using capitalization rates ranging
from 1.65% to 7.87% (2011: 0.51% to 5.80%).
59
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
Penyusutan dan amortisasi dibebankan
operasi sebagai bagian dari:
FIXED ASSETS (continued)
Depreciation and amortization expenses were
charged to operations as part of:
pada
2012
2011
246.313
225.265
Beban penjualan dan distribusi
9.336
9.329
Beban umum dan administrasi
21.467
17.980
Cost of goods sold
Selling and distribution
expenses
General and administrative
expenses
277.116
252.574
Total
Beban pokok penjualan
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap
Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh
namun masih digunakan terutama terdiri dari (i)
bangunan, struktur dan pengembangan bangunan;
(ii) mesin dan peralatan; dan (iii) alat-alat
transportasi dengan nilai perolehan sebesar
Rp847.880.
As at December 31, 2012, the Group’s fixed assets
that have been fully depreciated but are still being
utilized mainly consist of (i) building, structures and
improvements; (ii) machinery and equipment; and
(iii) transportation equipment with acquisition cost
amounting to Rp847,880.
Jenis kepemilikan hak atas tanah Kelompok Usaha
seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB).
Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada
berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun
2069. Manajemen berpendapat bahwa hak atas
tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang
pada saat jatuh tempo.
The Group’s titles of ownership on its land rights
are all in the form of HGB. These land rights have
remaining terms expiring at various dates from
2013 to 2069. Management is of the opinion that
the terms of these land rights can be
renewed/extended upon their expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap
dilindungi dengan asuransi terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp7.995.290 (2011: Rp6.641.666), yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan
kerugian
dari
risiko
yang
dipertanggungkan (Catatan 31).
As of December 31, 2012, the fixed assets are
covered by insurance against losses from fire and
other risks under a policy package with insurance
coverage
totaling
Rp7,995,290
(2011:
Rp6,641,666), which, in management’s opinion, is
adequate to cover possible losses that may arise
from the said insured risks (Note 31).
Aset yang tidak digunakan dalam operasi
dengan nilai tercatat sebesar Rp42.007 pada
tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp40.537)
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak
Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Assets not used in operations with carrying amount
of Rp42,007 as of December 31, 2012 (2011:
Rp40,537) are presented as part of “Other Noncurrent Assets” account in the consolidated
statement of financial position.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan
oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan
atas kerugian penurunan nilai aset tetap.
Management is of the opinion that the carrying
value of all fixed assets are fully recoverable, and,
hence, no write down for impairment in fixed assets
value is necessary.
Tidak ada aset tetap yang dijaminkan pada tanggal
pelaporan.
There are no fixed assets used as collateral as at
the reporting dates.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
10. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD
10. GOODWILL AND INTANGIBLE ASSET
Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011 masing-masing sebesar Rp1.424.030.
The balance of goodwill as of December 31, 2012
and 2011 amounted to Rp1,424,030, respectively.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, Kelompok
Usaha melakukan pengujian penurunan nilai atas
goodwill yang tercatat pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
As disclosed in Note 2, the Group performed
impairment test on its goodwill reported in the
consolidated statement of financial position.
Goodwill tersebut dialokasikan ke IDLK sebagai
UPK untuk pengujian penurunan nilai yang
dilakukan setiap tahun bila ada indikasi penurunan
nilai goodwill pada tanggal-tanggal pelaporan.
Such goodwill was allocated to IDLK as CGU for
impairment testing, which is performed annually as
well as if there is indication of goodwill impairment
as at reporting dates.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui
pada tanggal-tanggal pelaporan, karena jumlah
terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas
lebih tinggi dari nilai tercatatnya. Ringkasan dari
pengujian penurunan nilai goodwill di atas
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut.
There was no impairment loss recognized as at
reporting dates as the recoverable amounts of the
goodwill stated above exceed its respective
carrying values. The summary of impairment
testing on the above-mentioned goodwill is
disclosed in the succeeding paragraphs.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut,
jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan
ditentukan berdasarkan “nilai pakai” (value in use)
dengan menggunakan metode arus kas yang
didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari
asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable
amounts of the goodwill allocated was determined
based on “value in use” using discounted cash flow
method. The following is a summary of key
assumptions used:
2012
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan
2011
10,24%
4,00%
10,89%
4,00%
Discount rate
Terminal growth rate
Arus kas setelah periode yang dicakup dalam
proyeksi diekstrapolasi menggunakan estimasi
tingkat pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat
diskonto yang diterapkan pada proyeksi arus kas
dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal
dari masing-masing UPK. Tingkat pertumbuhan
yang digunakan tidak melebihi tingkat rata-rata
pertumbuhan jangka panjang pada industri di
negara tempat entitas beroperasi.
The cash flows beyond the projected periods are
extrapolated using the estimated terminal growth
rate indicated above. The discount rate applied to
the cash flow projections is derived from the
weighted average cost of capital of the respective
CGU. The terminal growth rate used does not
exceed the long-term average growth rate of the
industry in the country where the entities operate.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh
manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan,
khususnya
tingkat
diskonto
dan
tingkat
pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada
hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa
tidak terdapat alasan yang memungkinkan asumsi
utama di atas untuk berubah sehingga
menyebabkan nilai tercatat goodwill menjadi lebih
tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
Changes to the assumptions used by the
management to determine the recoverable value,
in particular the discount and terminal growth rates,
can have significant impact on the results of the
assessment. Management is of the opinion that
there is no reason for possible change in any of the
key assumptions stated above that would cause
the carrying amount of goodwill to materially
exceed its respective recoverable value.
61
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
10. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD
(lanjutan)
10. GOODWILL
(continued)
AND
INTANGIBLE
ASSET
An analysis of intangible asset movements is as
follows:
Analisis mutasi saldo aset tidak berwujud adalah
sebagai berikut:
2012
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Akumulasi Amortisasi
2.664.767
466.334
Nilai Buku Neto
2.198.433
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
133.238
-
Saldo Akhir/
Ending
Balance
2.664.767
599.572
Carrying Value
Accumulated Amortization
2.065.195
Net Book Value
2011
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Akumulasi Amortisasi
2.664.767
333.096
Nilai Buku Neto
2.331.671
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
133.238
-
JANGKA
PENDEK
DAN
2.198.433
Net Book Value
Short-term bank loans and overdraft consist of:
Jumlah Maksimum Fasilitas
Pinjaman/Maximum Credit
Facility Limit
Dalam Rupiah
Perusahaan
BCA
Pinjaman
Berjangka
Pinjaman
Berjangka
Money Market
Cerukan
Mandiri
Modal Kerja
Carrying Value
Accumulated Amortization
11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
Utang bank jangka pendek dan cerukan terdiri dari:
2012
2.664.767
466.334
The intangible asset, which arose in connection
with the acquisition of Drayton, consists of the
brand names of the products produced by IDLK.
The brand names are, among others, Indomilk,
Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima, Kremer and
Indoeskrim.
Aset tidak berwujud, yang timbul sehubungan
dengan transaksi akuisisi Drayton terdiri dari
merek-merek dagang atas produk yang diproduksi
oleh IDLK. Merek-merek tersebut di antaranya
adalah Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima,
Kremer dan Indoeskrim.
11. UTANG BANK
CERUKAN
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Jumlah/Amount
2011
2012
2011
In Rupiah
Company
BCA
225.000
700.000
-
225.000
475.000
22.000
-
-
-
140.000
140.000
70.000
70.000
62
Time Loan
Money Market
Time Loan
Overdraft
Mandiri
Working Capital
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
11. UTANG BANK JANGKA
CERUKAN (lanjutan)
PENDEK
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN
11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
(continued)
Utang bank jangka pendek dan cerukan terdiri dari
(lanjutan):
Short-term bank loans and overdraft consist of
(continued):
Jumlah Maksimum Fasilitas
Pinjaman/Maximum Credit
Facility Limit
2012
Dalam Rupiah
(lanjutan)
Entitas Anak
BCA
Pinjaman
Berjangka
Cerukan
Dalam Mata Uang
Asing
Perusahaan
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,
Ltd., cabang
Jakarta
(BTMU) (1), *)
Modal Kerja
Citibank (2) *)
Modal Kerja
Entitas Anak
BTMU (1), *)
Modal Kerja
Jumlah/Amount
2011
2012
2011
In Rupiah
(continued)
Subsidiaries
BCA
215.000
182.500
185.000
182.500
205.000
125.396
80.000
42.851
Time Loan
Overdraft
US$30.000.000
US$30.000.000
-
-
US$30.000.000
-
In foreign currency
Company
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,
Ltd., Jakarta
Branch
(BTMU) (1), *)
Working Capital
Citibank (2) *)
Working Capital
-
-
Subsidiaries
BTMU (1), *)
Working Capital
400.396
417.851
Total
US$30.000.000
-
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas
pinjaman ini diperoleh Perusahaan dengan
fasilitas
pinjaman
maksimum
sebesar
US$30.000.000 (2011: US$30.000.000) dan
IDLK dengan fasilitas pinjaman maksimum
sebesar US$30.000.000 (2011: nihil). Fasilitas
pinjaman tersebut dapat ditarik dalam bentuk
utang trust receipts dan/atau pinjaman modal
kerja.
(2)
Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas ini
merupakan
fasilitas
gabungan
dengan
Kelompok Usaha ISM.
)
* Fasilitas pinjaman ini merupakan fasilitas
pinjaman dalam mata uang Dolar AS namun
dapat ditarik dalam mata uang Rupiah.
(1)
As of December 31, 2012, these credit facilities
are available to the Company with maximum
credit
limit
of
US$30,000,000
(2011: US$30,000,000) and to IDLK with
maximum credit limit of US$30,000,000 (2011:
nil). The said credit facilities can be withdrawn
as trust receipts payable and/or working capital
loan.
(2)
As of December 31, 2011, this facility represents
joint facility with ISM Group.
Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan
sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka
pendek dan cerukan pada tanggal 31 Desember
2012 adalah sebagai berikut:
The details of the maturities and collateral related
to short-term bank loans and overdraft facilities as
of December 31, 2012 are as follows:
(1)
)
* This credit facility is denominated in US Dollar
currency but can be drawn down in Rupiah.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
11. UTANG BANK JANGKA
CERUKAN (lanjutan)
PENDEK
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN
11. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
(continued)
Jatuh tempo/Maturity
Dalam Rupiah
Perusahaan
BCA
Pinjaman Berjangka
Pinjaman Berjangka
Money Market
Cerukan
Mandiri
Modal Kerja
Jaminan/Collateral
Juli 2013/July 2013
Tanpa jaminan/Unsecured
Juli 2013/July 2013
Juli 2013/July 2013
Tanpa jaminan/Unsecured
Tanpa jaminan/Unsecured
Juni 2013/June 2013
Tanpa jaminan/Unsecured
Entitas Anak
BCA
Pinjaman Berjangka
Cerukan
Dalam Mata Uang Asing
Perusahaan
BTMU
Modal Kerja
Entitas Anak
BTMU
Modal Kerja
Subsidiaries
BCA
April - Juli 2013/
April - July 2013
Juli 2013/July 2013
Tanpa jaminan/Unsecured
Tanpa jaminan/Unsecured
Juni 2013/June 2013
Juni 2013/June 2013
Rupiah
Time Loan
Overdraft
Tanpa jaminan/Unsecured
In foreign currency
Company
BTMU
Working Capital
Tanpa jaminan/Unsecured
Subsidiaries
BTMU
Working Capital
The range at annual interest rates of the short-term
bank loans and overdraft is as follows:
Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang
bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai
berikut:
Mata Uang
In Rupiah
Company
BCA
Time Loan
Money Market
Time Loan
Overdraft
Mandiri
Working Capital
2012
2011
8,00% - 8,50%
8,50% - 9,71%
Currency Denomination
Rupiah
Metode pembayaran utang bank jangka pendek
adalah pelunasan pada saat jatuh tempo tetapi
dapat diperpanjang dengan persetujuan bank.
The payment method of the short-term loans is
payment at maturity date but can be rolled over
subject to the approval of the banks.
Berdasarkan
persyaratan-persyaratan
dalam
perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Entitas Anak
yang
menjadi
debitur
diharuskan
untuk
mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu
dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya
dari bank kreditur sehubungan dengan transaksitransaksi yang mencakup jumlah yang melebihi
batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap bank
kreditur, seperti, antara lain, penggabungan usaha
atau akuisisi, investasi dalam saham, penjualan,
penjaminan atau pengalihan aset, pemberian
pinjaman kepada pihak ketiga, melakukan transaksi
dengan syarat dan kondisi yang tidak sama jika
dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan
kepemilikan mayoritas.
Under the terms of the loan agreements, the
Company and Subsidiaries as debtor are required
to maintain certain financial ratios and to obtain
prior written approval from the creditor banks with
respect to transactions involving amounts that
exceed certain thresholds agreed with each
creditor bank, such as, among others, mergers or
acquisitions, equity investments, sale, pledge or
transfer of its assets, granting of loans to third
parties, engaging in non-arm’s length transactions
and change in majority ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011,
Kelompok Usaha telah memenuhi semua
persyaratan pinjaman.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group has
complied with all existing loan covenants.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
12. UTANG TRUST RECEIPTS
12. TRUST RECEIPTS PAYABLE
Utang trust receipts terdiri dari:
Trust receipts payable consist of:
2012
Dalam mata uang asing
(Catatan 35)
BTMU
US$9.815.272
(2011: US$5.054.925)
PT Bank ANZ Indonesia (ANZ)
US$8.763.496
(2011: US$18.185.462)
Standard Chartered Bank
Indonesia (SCBI)
US$265.965
Total
2011
94.914
45.838
84.743
164.906
2.572
-
In foreign currency (Note 35)
BTMU
US$9,815,272
(2011: US$5,054,925)
PT Bank ANZ Indonesia (ANZ)
US$8,763,496
(2011: US$18,185,462)
Standard Chartered Bank
Indonesia (SCBI)
US$265,965
182.229
210.744
Total
Utang trust receipts kepada bank-bank di atas
berkaitan dengan impor bahan baku yang
diterbitkan dan diberikan kepada Divisi Kemasan
Perusahaan dan IDLK oleh bank-bank di atas.
Utang trust receipts tersebut merupakan penarikan
dalam Rupiah dan Dolar AS atas fasilitas pinjaman
yang diperoleh sebagaimana dijelaskan di bawah.
The trust receipts payable to the above banks
relate to the importations of raw materials, which
were released and delivered to the Company’s
Packaging Division and IDLK in trust by the above
banks. The above trust receipts payable represent
outstanding drawdowns denominated in Rupiah
and US Dollar from the related credit facilities
obtained as discussed below.
Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang
trust receipts adalah sebagai berikut:
The range of annual interest rates of the trust
receipts payable is as follows:
Mata Uang
Dolar AS
2012
2011
1,70% - 2,75%
1,60% - 2,75%
Currency Denomination
US Dollar
Utang
trust
receipts
pada
tanggal
31 Desember 2012 akan jatuh tempo pada
berbagai tanggal di bulan Januari sampai dengan
April 2013.
The trust receipts payable as of December 31,
2012 are maturing on various dates during the
months of January up to April 2013.
Seluruh utang trust receipts adalah tanpa jaminan.
All the trust receipts payable are unsecured.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, seluruh utang trust
receipts yang telah jatuh tempo seperti yang
disebutkan di
paragraf sebelumnya
telah
diselesaikan.
As of the date of the completion of the consolidated
financial statements, all trust receipts payable that
have matured as mentioned in the preceding
paragraph have been settled.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
12. UTANG TRUST RECEIPTS (lanjutan)
12. TRUST RECEIPTS PAYABLE (continued)
Relative to the above, the details of the existing
trust receipts facilities obtained by the Company
and its Subsidiaries and their respective maximum
trust receipts facility amounts (all in US Dollar) are
as follows:
Sebagaimana dijelaskan di atas, rincian fasilitas
utang trust receipts yang diperoleh Perusahaan
dan Entitas Anak dan jumlah maksimum fasilitas
utang trust receipts (seluruhnya dalam Dolar AS)
adalah sebagai berikut:
2012
BTMU *)
ANZ
SCBI
Mandiri
Total
2011
60.000.000
40.000.000
20.000.000
11.000.000
30.000.000
40.000.000
20.000.000
-
BTMU *)
ANZ
SCBI
Mandiri
131.000.000
90.000.000
Total
*) lihat Catatan 11 mengenai fasilitas pinjaman gabungan/refer to Note 11 related to joint credit facility
Fasilitas-fasilitas trust receipts di atas dapat diambil
dalam mata uang Rupiah dan/atau Dolar AS.
All of the above trust receipts facilities are available
for drawdown either in Rupiah and/or US Dollar
denominations.
13. UTANG USAHA
13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE
Accounts payable - trade consist of:
Utang usaha terdiri dari:
2012
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
PT Wira Pamungkas Pariwara
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp20.000 )
Dalam mata uang asing (Catatan 35)
Amberston Pte., Ltd.
PT Permata Dunia Sukses Utama
PT Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
PT Tetra Pak Indonesia
PT Sugar Labinta
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp20.000 )
Total - Pihak Ketiga
Pihak Berelasi (Catatan 31)
Dalam Rupiah
Total
2011
95.693
20.242
100.407
9.656
Third Parties
In Rupiah
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
PT Wira Pamungkas Pariwara
499.010
418.358
Others (each below Rp20,000)
181.539
34.681
158.634
25.441
28.132
23.500
21.581
15.388
14.440
21.390
In foreign currencies (Note 35)
Amberston Pte., Ltd.
PT Permata Dunia Sukses Utama
PT Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
PT Tetra Pak Indonesia
PT Sugar Labinta
288.967
202.977
Others (each below Rp20,000)
1.193.345
966.691
Total - Third Parties
391.835
307.376
Related Parties (Note 31)
In Rupiah
1.585.180
1.274.067
Total
66
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. UTANG USAHA (lanjutan)
13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE (continued)
The aging analysis of accounts payable - trade is
as follows:
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut:
2012
2011
Lancar
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
1.306.399
1.154.782
241.295
22.157
2.103
13.226
114.674
1.036
45
3.530
Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
More than 90 days
Utang Usaha
1.585.180
1.274.067
Accounts Payable - Trade
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada
Catatan 31.
The nature of relationships and transactions of the
Group with related parties are explained in
Note 31.
Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga
dan umumnya mempunyai syarat pembayaran
antara 7 hari sampai dengan 60 hari.
Trade payables are unsecured, non-interest
bearing and generally on 7 days to 60 days terms
of payment.
14. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN
KERJA JANGKA PENDEK
14. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Beban akrual
Accrued Expenses
Beban akrual terdiri dari:
Accrued expenses consist of:
2012
2011
Iklan dan promosi
Beban penjualan
Utilitas
Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp20.000 )
494.183
234.123
35.604
367.060
181.372
28.472
Advertising and promotions
Marketing overhead
Utilities
83.019
45.024
Others (each below Rp20,000)
Total
846.929
621.928
Total
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits Liability
Akun ini terutama terdiri dari beban gaji, tunjangan
dan bonus karyawan.
This account mainly consists
salaries, benefits and bonuses.
67
of
employees’
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN
a.
15. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a.
Prepaid taxes consist of:
Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
2012
b.
2011
PPN - neto
Pajak lain-lain
15.098
-
177
33
VAT - net
Other taxes
Total
15.098
210
Total
Utang pajak
b.
Taxes payable
Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari:
2012
c.
Prepaid taxes
2011
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23/26
Pasal 25/29
PPN - neto
Pajak lain-lain
6.546
10.578
62.050
6.591
1
5.545
9.879
180.994
29.832
1
Income taxes
Article 21
Article 23/26
Article 25/29
VAT - net
Other taxes
Total
85.766
226.251
Total
Rekonsiliasi fiskal
c.
The reconciliation between income before tax,
as shown in the consolidated statements of
comprehensive income, and estimated taxable
income of the Company is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak,
sebagaimana tercantum pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi
laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai
berikut:
2012
Laba sebelum pajak berdasarkan
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Dikurangi laba sebelum pajak Entitas
Anak
Eliminasi
Laba sebelum pajak Perusahaan
Fiscal reconciliation
2011
3.027.190
(227.798 )
64.286
2.863.678
68
2.744.910
(188.338 )
97.085
2.653.657
Income before tax
per consolidated statements of
comprehensive income
Less income before tax of
Subsidiaries
Elimination
Income before tax
attributable to the Company
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
15. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi fiskal (lanjutan)
c.
The reconciliation between income before tax,
as shown in the consolidated statements of
comprehensive income, and estimated taxable
income of the Company is as follows
(continued):
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak,
sebagaimana tercantum pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi
laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai
berikut (lanjutan):
2012
Laba sebelum pajak Perusahaan
(lanjutan)
Ditambah (dikurangi):
Beda temporer (terutama terdiri dari
perbedaan penyusutan antara
perpajakan dan komersial serta
penyisihan untuk liabilitas imbalan
kerja karyawan)
Beda tetap (terutama terdiri dari
beban kesejahteraan karyawan,
representasi dan sumbangan)
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat
final
Estimasi Laba Kena Pajak –
Perusahaan
2011
2.863.678
2.653.657
166.253
109.810
61.406
53.717
(227.191 )
(228.214 )
2.588.970
2.864.146
Income before tax
attributable to the Company
(continued)
Add (deduct):
Temporary differences (mainly
consisting of the excess of tax
over book depreciation and
provision for liabilities for
employee benefits)
Permanent differences (mainly
consisting of employee benefits,
representations and donations)
Income already subjected to
final tax
Estimated Taxable Income –
Company
The amounts of the Company’s taxable
income and current income tax expense for
2012, as stated in the foregoing, and the
related income tax payable will be reported by
the Company in its 2012 annual income tax
return (“SPT”) to be submitted to the Tax
Office.
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban
pajak penghasilan kini Perusahaan untuk
tahun 2012 seperti yang disebutkan di atas
dan utang PPh terkait akan dilaporkan oleh
Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2012 ke
Kantor Pajak.
d.
Fiscal reconciliation (continued)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
d.
Income tax benefit (expense)
The current income tax benefit (expense) is as
follows:
Manfaat (beban) pajak penghasilan tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
2012
2011
Beban pajak penghasilan - kini
Perusahaan
Entitas Anak
716.037
98.305
647.243
89.044
Income tax expense - current
Company
Subsidiaries
Total
814.342
736.287
Total
Deduct :
Dikurangi :
Pajak penghasilan dibayar
dimuka
Perusahaan
Entitas Anak
670.833
110.371
520.005
140.571
Prepayments of income tax
Company
Subsidiaries
Total
781.204
660.576
Total
69
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
Manfaat
(lanjutan)
(beban)
15. TAXATION (continued)
pajak
penghasilan
d.
Income tax benefit (expense) (continued)
The current income tax benefit (expense) is as
follows (continued):
Manfaat (beban) pajak penghasilan tahun
berjalan adalah sebagai berikut (lanjutan):
2012
2011
Estimasi utang pajak
penghasilan badan
Perusahaan
Entitas Anak
45.204
12.154
127.238
263
Estimated corporate income
tax payable
Company
Subsidiaries
Total
57.358
127.501
Total
Estimasi restitusi pajak
penghasilan - tahun berjalan
Perusahaan
Entitas Anak
24.220
51.790
Estimated claims for income
tax refund - current
Company
Subsidiaries
Total
24.220
51.790
Total
Permohonan restitusi pajak penghasilan,
terutama dari pajak penghasilan badan, pada
tanggal 31 Desember 2012, sejumlah
Rp28.965 (2011: Rp51.790) disajikan sebagai
bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, permohonan restitusi pajak
penghasilan IDLK untuk tahun fiskal 2011
sebesar Rp47.030, masih dalam proses
pemeriksaan oleh kantor pajak dan disajikan
sebagai bagian “Piutang Bukan Usaha - Pihak
Ketiga” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Request for claims for tax refund, mainly for
corporate income tax, as of December 31,
2012, totaling Rp28,965 (2011: Rp51,790) are
presented as part of “Other Non-current
Assets” account in the consolidated statement
of financial position. Up to the date of the
independent auditors’ report, request for
claims for tax refund of IDLK for fiscal year
2011 amounting to Rp47,030 are still under
the assessment process by the Tax Office and
presented as part of “Accounts Receivable
Non-trade - Third Parties” in the consolidated
statement of financial position.
Rincian beban (manfaat) pajak penghasilan
yang dilaporkan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
Details of income tax expense (benefit)
reported in the consolidated statements of
comprehensive income are as follows:
2012
Pajak penghasilan badan:
Kini
Tangguhan
Tahun berjalan
Penyesuaian atas tahun lalu
Beban Pajak Penghasilan - Neto per
Laporan Laba Rugi
Komperehensif Konsolidasian
2011
814.342
736.287
(78.579)
(57.742)
9.056
-
Corporate income tax:
Current
Deferred
Current year
Adjustment in respect of the
previous year
678.545
Income Tax Expense - Net per
Consolidated Statements of
Comprehensive Income
744.819
70
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
15. TAXATION (continued)
Hasil pemeriksaan pajak
e.
Tax assessment result
Pada tahun 2011, Kelompok Usaha menerima
berbagai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) terkait penambahan liabilitas pajak
dan beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar (SKPLB) terkait dengan restitusi pajak.
In 2011, the Group received various tax
underpayment assessment letters (SKPKB)
regarding additional tax liabilities as well as
several tax assessment letters (SKPLB)
regarding its tax overpayment claims.
Pada bulan September 2009, IMM (sekarang
merupakan salah satu divisi dari Perusahaan)
menerima surat ketetapan pajak dari kantor
pajak sehubungan dengan kurang bayar PPN
untuk periode pajak
Oktober sampai
Desember 2005 termasuk denda dan bunga
sebesar
Rp16.192.
Perusahaan
telah
membayar kekurangan pajak tersebut tetapi
tidak setuju dengan hasil pemeriksaan tersebut
dan mengajukan keberatan atas surat
keputusan tersebut ke kantor pajak. Pada
bulan Oktober 2010, Kantor Pajak menolak
sebagian besar keberatan yang diajukan oleh
Perusahaan dan menyetujui untuk mengurangi
kekurangan pembayaran pajak tersebut
menjadi Rp15.413. Setelah itu, Perusahaan
mengajukan banding ke pengadilan pajak, dan
pada bulan Desember 2011, Pengadilan Pajak
memutuskan bahwa sebesar Rp15.391 harus
dikembalikan kepada Perusahaan. Melalui
suratnya tertanggal 31 Mei 2012, Pengadilan
Pajak memberitahukan kepada Perusahaan
mengenai permohonan peninjauan kembali
dan penyampaian memori peninjauan kembali
oleh Direktur Jenderal Pajak melalui suratnya
tanggal 25 April 2012 kepada Mahkamah
Agung. Kemudian pada bulan Juni 2012,
Perusahaan menyampaikan kontra memori
peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.
Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013,
Perusahaan belum menerima putusan dari
Mahkamah Agung atas peninjauan kembali
tersebut.
In September 2009, IMM (currently one of the
Company’s division) received tax assessment
letter from the Tax Office pertaining to VAT
underpayment for fiscal period October to
December 2005 including the related penalty
and interests totaling to Rp16,192. The
Company paid the said underpayment but did
not agree with the assessment and contested
the said tax assessment to the Tax Office. In
October 2010, the Tax Office rejected most of
the amount contested by the Company but
agreed to reduce the underpayment to
Rp15,413. Subsequently, the Company filed
an appeal to the Tax Court. In December
2011, the Tax Court ruled that Rp15,391 had
to be refunded to the Company. Through its
letter dated May 31, 2012, the Tax Court
informed the Company of the application for
review and the submission of memorandum for
review by the Directorate General of Taxes
through its letter dated April 25, 2012 to the
Supreme Court. Then, in June 2012, the
Company filed a counter memorandum for
review to the Supreme Court. Up to March 11,
2013, the Company has not received a
decision from the Supreme Court on the
above-mentioned tax case.
Pada tahun 2012, SRC menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) terkait
dengan restitusi pajak atas pajak penghasilan
badan untuk tahun pajak 2010. Kantor Pajak
menyetujui untuk merestitusi sebesar Rp6.282
dari seluruh permohonan restitusi sebesar
Rp6.321. Selisih jumlah yang diajukan dengan
jumlah pembayaran yang diterima dibebankan
pada operasi tahun berjalan.
In 2012, SRC received tax assessment letter
(SKPLB) related to its claim for corporate
income tax refund for fiscal year 2010. The
Tax Office agreed to refund amounting to
Rp6,282 from the total tax claim amounting to
Rp6,321. The differences between the said
claim and the payment received was charged
to current year’s operations.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
15. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi tarif pajak efektif
f. Reconciliation of effective tax rate
The reconciliation between income tax
expense as calculated by applying the
applicable tax rate to the income before tax
and the income tax expense shown in the
consolidated statements of comprehensive
income is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan,
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku atas laba sebelum pajak dan
beban pajak penghasilan, seperti yang
tercantum
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2012
Laba sebelum pajak berdasarkan
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
2011
3.027.190
2.744.910
756.798
686.227
36.583
31.518
(57.618 )
9.056
(44.690 )
5.490
Beban pajak penghasilan sesuai
dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak penghasilan atas:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat
final
Lain-lain
Beban Pajak Penghasilan - Neto per
Laporan Laba Rugi
Komperehensif Konsolidasian
744.819
678.545
Income tax expense based on the
applicable tax rate
Income tax effect of:
Non-deductible expenses
Income already subjected to
final tax
Others
Income Tax Expense - Net per
Consolidated Statements of
Comprehensive Income
The income tax rate applicable to the Group is
as follows:
Tarif pajak penghasilan yang berlaku untuk
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012
Indonesia
Malaysia
Singapura
g.
Income before tax
per consolidated statements of
comprehensive income
2011
25%
25%
17%
Pajak tangguhan
25%
25%
17%
g.
Indonesia
Malaysia
Singapore
Deferred taxes
The deferred tax effects of temporary
differences between the Group’s commercial
and tax reporting are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara laporan komersial dan fiskal
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012
2011
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Cadangan bonus
Aset tetap
Lain-lain
226.250
17.447
(88.008 )
6.411
179.543
13.137
(76.501 )
2.989
Neto
162.100
119.168
72
Deferred tax assets
Liabilities for employee benefits
Accrual of bonus
Fixed assets
Others
Net
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
g.
15. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
g.
Deferred taxes (continued)
The deferred tax effects of temporary
differences between the Group’s commercial
and tax reporting are as follows (continued):
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara laporan komersial dan fiskal
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut
(lanjutan):
2012
2011
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Cadangan bonus
Aset tetap
Aset tidak berwujud
Lain-lain
27.823
5.065
(49.122 )
(516.299 )
2.242
24.358
4.644
(45.146 )
(549.608 )
2.319
Deferred tax liabilities
Liabilities for employee benefits
Accrual of bonus
Fixed assets
Intangible asset
Others
Neto
(530.291 )
(563.433 )
Net
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau
liabilitas pajak tangguhan untuk setiap
perbedaan temporer di atas ditentukan
berdasarkan posisi pajak tangguhan (aset atau
liabilitas) neto untuk setiap perusahaan.
For purposes of presentation in the
consolidated statement of financial position,
the asset or liability classification of the
deferred tax effect of each of the above
temporary differences is determined based on
the net deferred tax position (assets or
liabilities) per entity basis.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan
atas pembayaran dividen oleh Entitas Anak
yang berdomisili di dalam negeri kepada
Perusahaan.
There are no income tax consequences
attached to the payment of dividends by the
Subsidiaries domiciled in Indonesia to the
Company.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas
dapat dipulihkan melalui penghasilan kena
pajak di masa yang akan datang.
The Group’s management is of the opinion
that the above deferred tax assets can be fully
recovered through future taxable income.
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas
dasar perhitungan sendiri (“self-assessment”).
Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari
2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau
mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas
waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak,
sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya,
pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir
tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the basis
of self-assessment. In accordance with the latest
amendments of the General Taxation and
Procedural Law which became effective on
January 1, 2008, the Tax Office may assess or
amend taxes within 5 years from the date the tax
becomes payable, while for fiscal year 2007 and
earlier, the tax can be assessed at the latest by the
end of 2013.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. UTANG JANGKA PANJANG
a.
16. LONG-TERM DEBTS
Utang bank
a.
Utang bank jangka panjang terdiri
pinjaman dalam Rupiah, sebagai berikut:
Long-term bank loans consist of loans in
Rupiah as follows:
dari
Jumlah Maksimum Fasilitas
Pinjaman/ Maximum Credit
Facility Limit
2012
Entitas Anak
BCA
Pinjaman Investasi
Mandiri
Pinjaman Transaksi
Khusus
Dikurangi biaya
transaksi
tangguhan atas
utang bank
Bank loans
Jumlah/Amount
2011
2012
2011
720.000
470.000
579.000
115.000
250.000
-
60.000
-
(4.756 )
Neto
Dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
634.244
(3.068 )
Subsidiaries
BCA
Investment Loan
Mandiri
Special
Transaction Loan
Less deferred
transaction
cost on bank loans
111.932
Net
-
Less current maturity
111.932
Long-term Portion
(31.411 )
Bagian Jangka
Panjang
602.833
Selama tahun 2012, tidak ada pembayaran
atas utang bank jangka panjang karena masih
berada dalam masa tenggang.
During 2012, no payment was made for the
long-term bank loans since still in grace
period.
Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan
sehubungan dengan fasilitas utang bank
jangka panjang pada tanggal 31 Desember
2012 adalah sebagai berikut:
The details of maturities and collateral related
with long-term bank loans as of December 31,
2012 are as follows:
Jatuh tempo/Maturity
BCA
Mandiri
Oktober 2016 - Juli 2018/
October 2016 - July 2018
September 2017/
September 2017
Rupiah
BCA
Tanpa jaminan/Unsecured
Mandiri
Tanpa jaminan/Unsecured
The range of annual interest rates of long-term
loans is as follows:
Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada
pinjaman jangka panjang adalah sebagai
berikut:
Mata Uang
Jaminan/Collateral
2012
2011
8,25% - 8,75%
74
8,50% - 9,50%
Currency
Denomination
Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.
b.
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
Utang bank (lanjutan)
a.
Bank loans (continued)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam
perjanjian pinjaman, Entitas Anak yang
menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh
persetujuan tertulis sebelumnya dari kreditur
sehubungan dengan transaksi yang melebihi
batas tertentu yang disetujui oleh kreditur
seperti, antara lain, penggabungan usaha atau
akuisisi, penjualan atau pengalihan aset tetap
utama, investasi dalam saham dan pemberian
pinjaman kepada pihak ketiga.
Under the terms of the covering loan
agreement, the Subsidiaries as debtors are
required to obtain prior written approval from
the creditor with respect to transactions
involving amounts that exceed certain
thresholds agreed with the creditor, such as,
among others, mergers or acquisitions, sale or
transfer of major fixed assets, equity
investments and granting of loans to third
parties.
Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan
untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti current ratio dan interest
coverage ratio.
The Subsidiaries as debtors are also required
to maintain certain agreed financial ratios such
as current ratio and interest coverage ratio.
Kepatuhan atas Syarat Pinjaman
Compliance with Loan Covenants
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
Entitas Anak tersebut telah memenuhi semua
persyaratan pinjaman di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the said
Subsidiaries have complied with all the above
loan covenants.
Utang pembelian aset tetap
b.
Liability for purchases of fixed assets
This liability pertains to the US Dollar
denominated installment payables of IDLK for
its purchases of machineries from PT Tetra
Pak Indonesia (TPI). The details are as
follows:
Utang ini merupakan utang angsuran dalam
Dolar AS IDLK atas pembelian mesin dari
PT Tetra Pak Indonesia (TPI). Rincian adalah
sebagai berikut:
2012
2011
TPI
US$4.768.740
(2011: US$4.392.841)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun US$861.800
(2011: US$690.255)
46.114
39.834
(8.334)
(6.259 )
Bagian Jangka Panjang
37.780
33.575
Nilai Kontrak/
Contract Value
15 November 2006
21 Januari 2009
US$400.000
US$937.003
7 September 2009
12 Oktober 2010
12 Oktober 2010
12 Oktober 2010
15 November 2011
US$937.003
US$1.617.374
US$1.617.374
US$1.617.374
US$1.389.768
Less current maturities
US$861,800 (2011: US$690,255)
Long-term portion
The details of the contract value, annual
installment amount and last payment date of
the installment payables as of December 31,
2012 are as follows:
Rincian nilai kontrak, jumlah angsuran tahunan
dan tanggal pembayaran terakhir pada utang
angsuran pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:
Tanggal Kontrak
TPI
US$4,768,740
(2011: US$4,392,841)
Angsuran Tahunan/ Annual
Installment
US$52.143
US$71.834 tahun 1/year 1
US$112.881 berikutnya/thereafter
US$123.143
US$216.768
US$216.768
US$216.768
US$184.253
75
Tanggal Pembayaran Terakhir/
Last Payment Date
April 2014/April 2014
Desember 2016/December 2016
Desember 2016/December 2016
Desember 2017/December 2017
Desember 2017/December 2017
Desember 2017/December 2017
Desember 2019/December 2019
Contract Date
November 15, 2006
January 21, 2009
September 7, 2009
October 12, 2010
October 12, 2010
October 12, 2010
November 15, 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
b.
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
Utang pembelian aset tetap (lanjutan)
b.
Liability for purchases of fixed assets
(continued)
Tingkat suku bunga efektif berkisar antara
5,00% sampai 12,41% per tahun.
The effective interest rate ranges from 5.00%
to 12.41% per year.
Berdasarkan perjanjian antara IDLK dan TPI,
kedua belah pihak setuju bahwa hak atas
mesin tersebut masih dimiliki oleh TPI sampai
dengan seluruh utang dilunasi untuk
mencegah IDLK melakukan pengalihan atau
penjualan mesin tersebut kepada pihak lain.
Based on the agreements between IDLK and
TPI, both parties agreed that the titles of the
machineries shall remain with TPI until the
payables are fully paid in order to prevent
IDLK from transferring or selling such
machinery to other parties.
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
17. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2,
Kelompok Usaha mempunyai program pensiun
manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh
karyawan tetapnya yang memenuhi syarat.
Liabilitas
imbalan
kerja
karyawan
tersebutditentukan sesuai dengan persyaratan
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
(“UUK”)
dan
berdasarkan
kebijakan dan praktik internal yang berlaku dan
relevan, dimana kebijakan dan praktik internal
tersebut sesuai dengan PSAK No. 24.
As mentioned in Note 2, the Group has an
unfunded defined benefit retirement plan covering
all of its eligible permanent employees. The
liabilities for employee benefits was determined in
accordance with the requirements of Labor Law
No. 13 year 2003 (the “Labor Law”) and on existing
relevant internal policies and practices, which is in
accordance with PSAK No. 24.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian
estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the details of
the estimated liabilities for employee benefits are
as follows:
2012
2011
Nilai kini liabilitas
Kerugian aktuarial yang belum diakui neto
Biaya jasa lalu yang belum diakui
1.543.904
Total
1.016.291
(425.976 )
(101.637 )
2012
Pemindahan karyawan dari pihak berelasi
Beban yang diakui di laba rugi:
Beban jasa kini
Beban bunga
Amortisasi biaya jasa masa lalu
Amortisasi rugi aktuarial - neto
Total beban yang diakui di laba rugi
Pembayaran selama tahun berjalan
Saldo akhir
(229.946 )
(26.860 )
815.604
Present value of obligation
Unrecognized actuarial losses - net
Unrecognized past service costs
Total
An analysis of the movements in the balance of
liabilities for employee benefits, including expense
recognized in profit or loss is as follows:
Analisis mutasi saldo liabilitas imbalan kerja
karyawan termasuk beban yang diakui di laba rugi
adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan (pengurangan):
1.072.410
2011
815.604
684.335
36.335
-
98.436
75.102
19.854
11.759
64.568
87.701
3.637
9.621
205.151
(40.799
)))
165.527
(34.258
)))
1.016.291
76
815.604
Beginning balance
Additions (deductions):
Transfer of employees
from related party
Expense recognized in profit or loss:
Current service cost
Interest cost
Amortization of past service cost
Amortization of actuarial loss - net
Total expense recognized in profit or loss
Payments during the year
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
17. LIABILITAS
(lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KARYAWAN
17. LIABILITIES
(continued)
EMPLOYEE
BENEFITS
Amounts of present value of obligation for the year
2012 and previous three years are as follows:
Jumlah nilai kini liabilitas untuk tahun 2012 dan tiga
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas
Laba (rugi) penyesuaian yang
timbul pada liabilitas program
FOR
2012
2011
1.543.904
1.072.410
2010
974.457
2009
783.560
(73.149)
27.092
36.638
19.627
Present value of obligation
Experience adjustment gain
(loss) on plan liabilities
Penyisihan imbalan kerja karyawan pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 didasarkan pada
penilaian aktuaria yang ditentukan oleh perusahaan
aktuaria independen PT Sentra Jasa Aktuaria, yang
mengunakan metode projected unit of credit,
sebagaimana disebutkan dalam laporannya
tertanggal 1 Februari 2013 dan 1 Februari 2012.
The provision for employee benefits as of
December 31, 2012 and 2011 was determined by
an independent firm of actuary, PT Sentra Jasa
Aktuaria, using the projected unit credit method, as
set out in its report dated February 1, 2013 and
February 1, 2012.
Asumsi dasar yang digunakan pada tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut:
The key assumptions for the years ended
December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat cacat tahunan
Referensi tingkat mortalitas
Umur pensiun
Tingkat pengunduran diri karyawan
2012
2011
6%
7%
10% dari tingkat mortalita/from
mortality rate
Tabel Mortalita Indonesia 2011/
Indonesia Mortality Table 2011
55 tahun/years
6% untuk karyawan di bawah 30
tahun dan menurun secara linear
sampai 0% pada umur 52
tahun/6% for employees before
the age of 30 and will linearly
decrease until 0% at the age of 52
7%
7%
10% dari tingkat mortalita/from
mortality rate
Tabel Mortalita Indonesia 1999/
Indonesia Mortality Table 1999
55 tahun/years
6% untuk karyawan di bawah 30
tahun dan menurun secara linear
sampai 0% pada umur 52
tahun/6% for employees before
the age of 30 and will linearly
decrease until 0% at the age of 52
18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Annual discount rate
Future annual salary increase rate
Annual disability rate
Mortality rate reference
Retirement age
Resignation rate
18. NON-CONTROLLING INTERESTS
KNP merupakan bagian atas aset neto Entitas
Anak yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung kepada
Perusahaan (Catatan 1d).
NCI represents the portion of the net assets of the
Subsidiaries that are not attributable, directly or
indirectly, to the Company (Note 1d).
Selama tahun 2012, jumlah dividen kas yang
dibayarkan kepada KNP oleh Entitas Anak yang
sahamnya
tidak
seluruhnya
dimiliki
oleh
Perusahaan sebesar Rp32.136 (2011: Rp40.066).
During 2012, the total cash dividends paid to NCI
by the non-wholly owned Subsidiaries amounted to
Rp32,136 (2011: Rp40,066).
KNP berasal dari SRC, IFL, Drayton dan Entitas
Anaknya serta IASB.
NCI pertains to SRC, IFL, Drayton and its
Subsidiaries and IASB.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
18. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)
The details of NCI are as follows:
Rincian KNP adalah sebagai berikut:
2012
2011
Drayton dan Entitas Anak
IFL
SRC
IASB
302.007
184.257
79.970
5.952
267.849
141.593
83.493
-
Drayton and Subsidiaries
IFL
SRC
IASB
Total
572.186
492.935
Total
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK
The Company’s shareholders and their respective
share ownerships as of December 31, 2012 and
2011 are as follows:
Pemegang saham Perusahaan dan besarnya
kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012
Nama Pemegang Saham
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
Komisaris dan Direksi
Masyarakat (dengan pemilikan
masing-masing dibawah 5%)
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
(angka penuh)/
Total Shares Issued
and Fully Paid (full
amount)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
4.695.839.000
-
Jumlah/
Amount
80,53%
-
469.584
-
1.135.115.000
19,47%
113.511
5.830.954.000
100,00%
583.095
Name of Shareholders
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
Commissioners and Directors
Public (with ownership interest
each below 5%)
2011
Nama Pemegang Saham
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
Komisaris dan Direksi
Masyarakat (dengan pemilikan
masing-masing dibawah 5%)
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
(angka penuh)/
Total Shares Issued
and Fully Paid (full
amount)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
4.698.339.000
-
Jumlah/
Amount
80,58%
-
469.834
-
1.132.615.000
19,42%
113.261
5.830.954.000
100,00%
583.095
Name of Shareholders
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
Commissioners and Directors
Public (with ownership interest
each below 5%)
In December 2010, February 2011 and September
2011, ISM acquired 33,576,000 shares of the
Company from the public, increasing its ownership
in the Company from 80.00% to 80.58%.
Pada bulan Desember 2010, Februari 2011 dan
September 2011, ISM membeli sebagian saham
Perusahaan sebanyak 33.576.000 saham dari
publik, sehingga kepemilikan ISM terhadap
Perusahaan meningkat dari 80,00% menjadi
80,58%.
78
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. CAPITAL STOCK (continued)
Pada bulan Januari 2012, ISM menjual kepemilikan
saham di Perusahaan sebanyak 2.500.000 saham.
Dengan demikian kepemilikan ISM terhadap
Perusahaan menurun dari 80,58% menjadi
80,53%.
In January 2012, ISM sold 2,500,000 shares of the
Company. As a result, ISM’s ownership in the
Company decreased from 80.58% to 80.53%.
Pengelolaan Modal
Capital Management
Perusahaan menjadikan total ekuitas sebagai
modal Perusahaan. Tujuan utama pengelolaan
modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan
pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi
pemegang saham.
The Company considers total equity as its capital.
The primary objective of the Group’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
Perusahaan
dan
Entitas
Anak
tertentu
dipersyaratkan
untuk
memelihara
tingkat
permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah
dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Selain itu, Kelompok
Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang
Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk
mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan
dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) berikutnya.
The Company and certain Subsidiaries are
required by the respective loan agreements to
maintain the level of existing share capital. This
externally imposed capital requirement has been
complied with by the relevant entities as of
December 31, 2012 and 2011. In addition, the
Group is also required by the Corporate Law
effective August 16, 2007 to allocate and maintain
a non-distributable reserve fund until the said
reserve reaches 20% of the issued and fully paid
share capital. This externally imposed capital
requirements will be considered by the Group in
the next Annual General Shareholders’ Meeting
(AGSM).
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan
dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan,
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan
struktur
permodalan,
Kelompok
Usaha
dapat
menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbalan modal kepada
pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Tidak ada perubahan tujuan, kebijakan maupun
proses untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it, if necessary, in light of
changes in economic conditions. To maintain and
adjust its capital structure, the Group may adjust
the dividend payment to shareholders, return
capital to shareholders or issue new shares. No
changes were made in the objectives, policies or
processes for the years ended December 31, 2012
and 2011.
Kelompok Usaha mengawasi permodalannya
dengan menggunakan rasio pengungkit neto (net
gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan
total ekuitas. Kebijakan Kelompok Usaha adalah
menjaga rasio pengungkit neto dalam kisaran rasio
pengungkit neto dari perusahaan terkemuka dalam
industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan
akses pendanaan pada biaya yang rasional.
The Group monitors its capital using net gearing
ratios, by dividing net debt with the total equity. The
Group’s policy is to maintain the net gearing ratio
within the range of net gearing ratios of the leading
companies with similar industry in Indonesia in
order to secure access to finance at a reasonable
cost.
Utang neto Kelompok Usaha meliputi utang bank
jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts,
utang pembelian aset tetap dan utang jangka
panjang dikurangi kas dan setara kas.
The Group’s net debt includes, short-term bank
loans and overdraft, trust receipts payable, liability
for purchases of fixed assets and long-term debts
less cash and cash equivalents.
79
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Unsur-unsur tambahan
sebagai berikut:
modal
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
disetor
The components of additional paid-in capital are as
follows:
adalah
2012
Agio Saham
5.969.721
5.969.721
15.748
15.748
Share Premium
Differences in values of
restructuring transactions
among entities under common
control
5.985.469
5.985.469
Total
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi antara entitas
sepengendali
Total
2011
Agio saham ini merupakan selisih antara nilai
nominal saham yang diterbitkan dalam rangka IPO
pada September 2010 dengan hasil yang diterima,
setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar
Rp205.260.
Share premium represents the difference between
the total par value of new shares issued in
connection with the IPO conducted in September
2010 and the related proceeds, after netting off the
share issuance costs amounting to Rp205,260.
Rincian dari selisih nilai transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
The details of differences in values of restructuring
transactions among entities under common control
are as follows:
Deskripsi/Description
Tanggal Efektif
Transaksi/
Effective Date of
Transaction
Total Imbalan
Tunai/Total Cash
Consideration
Bagian atas Nilai
Tercatat Aset Neto
Entitas yang
Diakuisisi/Share in
Carrying Amount of
the Acquired
Entities’ Net Assets
Selisih nilai
transaksi/
Difference in
Value of
Transactions
Aset pajak tangguhan untuk seluruh
perbedaan temporer atas aset dan
liabilitas yang dialihkan, yang timbul dari
transaksi pengalihan kegiatan usaha mi
instan dan bumbu penyedap ISM ke
dalam Perusahaan/Deferred tax assets
on temporary differences of the
transferred assets and liabilities arising
from the transfer of business of ISM’s
Noodle and Food Ingredients division into
the Company.
30 September 2009/
September 30, 2009
-
-
31.840
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
dengan entitas sepengendali dari salah
satu entitas yang bergabung (IMM,
dahulu entitas anak ISM sebelum
penggabungan usaha) yang dialihkan
kepada Perusahaan atas transaksi
penggabungan usaha dengan CKA,
GPN, ISP dan IMM ke dalam Perusahaan
(Catatan 1)/Difference in value of
restructuring transaction under common
control of the merged entity (IMM, prior to
the merger was a subsidiary of ISM),
which was transferred as a result of the
merger of CKA, GPN, ISP and IMM into
the Company (Note 1)
31 Desember 2009/
December 31, 2009
-
-
(4.260)
80
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
Deskripsi/Description
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Tanggal Efektif
Transaksi/
Effective Date of
Transaction
Total Imbalan
Tunai/Total Cash
Consideration
Bagian atas Nilai
Tercatat Aset Neto
Entitas yang
Diakuisisi/Share in
Carrying Amount of
the Acquired
Entities’ Net Assets
Selisih nilai
transaksi/
Difference in
Value of
Transactions
Pengalihan saham entitas anak dan
entitas asosiasi yang sebelumnya dimiliki
oleh ISM ke dalam Perusahaan, adalah
sebagai berikut:/Transfer of equity
ownership in the subsidiaries and an
associate from ISM into the Company is
as follows:
IFI
6 Januari 2010/
January 6, 2010
Rp9.800 dan
US$2.500.000 masingmasing untuk 100%
kepemilikan saham dan
utang sebesar
US$2.500.000/ Rp9,800
and US$2,500,000 for
100% equity ownership and
payables of US$2,500,000,
respectively
Rp10.449 dan utang
sebesar US$2.500.000/
Rp10,449 and payables
of US$2,500,000
SRC
6 Januari 2010/
January 6, 2010
Rp133.550 untuk 60%
kepemilikan saham/
Rp133,550 for 60% equity
ownership
Rp139.874
NICI
6 Januari 2010/
January 6, 2010
Rp25.000 untuk 50%
kepemilikan saham/
Rp25,000 for 50% equity
ownership
Rp19.462
Drayton
17 Maret 2010/
March 17, 2010
Rp2.734.000 dan
Rp1.091.330 masingmasing untuk 100%
kepemilikan saham dan
obligasi konversi (OK)
sebesar Rp1.091.330/
Rp2,734,000 and
Rp1,091,330 for 100%
equity ownership and
convertible bonds (CB) of
Rp1,091,330, respectively
Rp2.716.052 dan OK
sebesar Rp1.091.330/
Rp2,716,052 and CB of
Rp1,091,330
IFL
17 Maret 2010/
March 17, 2010
Rp106.390 untuk 51%
kepemilikan saham/
Rp106,390 for 51% equity
ownership
Rp111.071
Total
649
6.324
(5.538)
(17.948)
4.681
15.748
81
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
21. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
21. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVES
Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 11 Mei
2012 dan 27 Mei 2011, yang masing-masing telah
diaktakan dengan Akta Notaris No.31 tertanggal 11
Mei 2012 dari Notaris Kumala Tjahjani Widodo,
S.H. dan Akta Notaris No.56 tertanggal 27 Mei
2011 dari Benny Kristianto, S.H., para pemegang
saham menyetujui, antara lain:
At the AGSM held on May 11, 2012 and May 27,
2011, which were covered by Notarial Deed No. 31
dated May 11, 2012 of Kumala Tjahjani Widodo,
S.H. and Notarial Deed No. 56 dated May 27, 2011
of Benny Kristianto, S.H., respectively, the
shareholders approved the following, among
others:
i.
Penambahan cadangan umum atas saldo laba
yang telah ditentukan penggunaannya sebesar
Rp5.000 masing-masing pada tahun 2012 dan
2011; dan
i.
Additional appropriation of retained earnings
for general reserve each amounting to
Rp5,000 in 2012 and 2011; and
ii.
Pembagian dividen kas sejumlah Rp169
(angka penuh) per saham atau sejumlah
Rp985.431 pada tahun 2012 dan Rp116
(angka penuh) per saham atau sejumlah
Rp676.391 pada tahun 2011, yang masingmasing diambil dari laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk tahun 2011 dan 2010.
ii.
The distribution of cash dividends amounting
to Rp169 (full amount) per share or totaling
Rp985,431 in 2012 and Rp116 (full amount)
per share or totaling Rp676,391 in 2011, which
were taken from income for 2011 and 2010
attributable to equity holders of the parent
entity, respectively.
Sehubungan dengan pembagian dividen kas
tersebut, bagian dividen Entitas Induk Perusahaan
adalah sebesar Rp793.597 (2011: Rp544.891).
Related to the distribution of the said cash
dividends, portion of dividend for the Parent Entity
of the Company was Rp793,597 (2011:
Rp544,891).
Dividen kas yang diumumkan dan disetujui pada
tahun 2012 dan 2011 telah dibayar seluruhnya oleh
Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus
2012 dan Juli 2011.
The cash dividends declared and approved in 2012
and 2011 were fully paid by the Company in
August 2012 and July 2011, respectively.
22. LABA PER SAHAM DASAR
22. BASIC EARNINGS PER SHARE
The details of
basic earnings
computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah
sebagai berikut:
per
share
Laba Tahun
Berjalan yang
Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik
Entitas Induk/
Income for the Year
Attributable to
Equity Holders of
the Parent Entity
Jumlah Rata-rata
Tertimbang Saham
(angka penuh)/
Weighted Average
Number of Shares
(full amount)
Laba per Saham
Dasar (angka
penuh)/
Basic Earnings per
share
(full amount)
2012
2.179.592
5.830.954.000
374
2012
2011
1.975.345
5.830.954.000
339
2011
82
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
23. PENJUALAN NETO
23. NET SALES
The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
2012
2011
Pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 31)
5.559.612
16.015.180
4.902.785
14.464.370
Third parties
Related parties (Note 31)
Total
21.574.792
19.367.155
Total
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu
pelanggan yang penjualan kumulatifnya melebihi
10% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali
penjualan kepada PT Indomarco Adi Prima (IAP)
sebesar 61,17% dan 62,22% dari penjualan neto
konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
There were no sales transactions made to any
single customer with a cumulative sales amount
exceeding 10% of the consolidated net sales,
except for sales to PT Indomarco Adi Prima (IAP),
which represents 61.17% and 62.22% of the
consolidated net sales for the years ended
December 31, 2012 and 2011, respectively.
Rincian penjualan dari kelompok produk utama
disajikan dalam informasi segmen (Catatan 30).
The details of sales per main product groups are
presented in the segment information (Note 30).
Transaksi penjualan antara Kelompok Usaha
dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan
menggunakan harga yang disepakati yang secara
umum sama dengan harga penjualan kepada pihak
ketiga.
Sales transactions of the Group with related parties
are made at agreed prices that are generally
similar to sales prices to third parties.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan
pada Catatan 31.
The nature of relationship and transactions of the
Group with related parties are explained in
Note 31.
24. BEBAN POKOK PENJUALAN
24. COST OF GOODS SOLD
The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Bahan baku yang digunakan
Beban produksi
13.246.922
2.716.046
12.072.528
2.288.625
Raw materials used
Production expenses
Total Beban Produksi
15.962.968
14.361.153
Total Manufacturing Cost
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
70.158
(91.202)
15.941.924
420.556
(566.297)
15.796.183
83
58.859
(70.158)
14.349.854
406.598
(420.556)
14.335.896
Work in-process Inventory
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods Inventory
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Sold
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
24. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
24. COST OF GOODS SOLD (continued)
Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok
yang pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari
penjualan neto konsolidasian, kecuali pembelian
dari ISM sebesar 15,62% dan 15,53% dari
penjualan neto konsolidasian untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2012 dan 2011.
There was no purchase transaction from one single
supplier with a cumulative amount exceeding 10%
of the consolidated net sales, except for purchases
from ISM which represents 15.62% and 15.53% of
the consolidated net sales for the years ended
December 31, 2012 and 2011, respectively.
Transaksi pembelian antara Kelompok Usaha
dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada
Catatan 31.
The purchase transactions of the Group with
related parties are disclosed in Note 31.
25. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI DAN
UMUM DAN ADMINISTRASI
25. SELLING AND DISTRIBUTION AND GENERAL
AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban penjualan dan distribusi serta beban
umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The details of selling and distribution expenses and
general and administrative expenses are as
follows:
2012
Beban Penjualan dan Distribusi
Iklan dan promosi
Pengangkutan dan penanganan
Distribusi
Beban royalti (Catatan 31)
Gaji, upah dan imbalan kerja
karyawan
Barang rusak
Sewa dan penyusutan
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp30.000)
Total Beban Penjualan dan
Distribusi
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan imbalan kerja
karyawan
Sewa dan penyusutan
Jasa manajemen (Catatan 31 dan 34)
Tanggung jawab sosial perusahaan
dan sumbangan
Utilitas, perbaikan dan pemeliharaan
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp30.000)
Total Beban Umum dan
Administrasi
2011
722.395
532.079
230.354
205.246
556.486
488.809
243.582
185.972
196.151
53.083
31.199
156.168
49.946
28.218
Selling and Distribution Expenses
Advertising and promotions
Freight and handling
Distribution
Royalty fees (Note 31)
Salaries, wages and employee
benefits
Bad goods
Rental and depreciation
102.990
89.327
Others (each below Rp30,000)
2.073.497
1.798.508
Total Selling and Distribution
Expenses
456.555
85.313
59.836
321.034
33.918
54.969
53.892
46.716
25.795
32.687
General and Administrative
Expenses
Salaries, wages and employee
benefits
Rental and depreciation
Management fees (Notes 31 and 34)
Corporate social responsibility and
donations
Utilities, repairs and maintenance
165.120
123.737
Others (each below Rp30,000)
867.432
592.140
Total General and Administrative
Expenses
84
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
26. PENDAPATAN OPERASI LAIN
26. OTHER OPERATING INCOME
The details of other operating income are as
follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai
berikut:
2012
Laba penjualan barang bekas
Jasa teknik (Catatan 31)
Laba selisih kurs neto
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp20.000)
Total Pendapatan Operasi Lain
2011
73.832
42.090
33.899
59.652
35.721
6.512
29.700
24.877
Gain on sales of scrap materials
Technical income (Note 31)
Net gain on foreign exchange
Others
(each below Rp20,000)
179.521
126.762
Total Other Operating Income
27. BEBAN OPERASI LAIN
27. OTHER OPERATING EXPENSES
The details of other operating expenses are as
follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:
2012
2011
Amortisasi aset tidak berwujud
Rugi neto selisih kurs
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp20.000)
133.238
31.188
133.238
13.568
10.715
11.819
Amortization of intangible asset
Net loss on foreign exchange
Others
(each below Rp20,000)
Total Beban Operasi Lain
175.141
158.625
Total Other Operating Expenses
28. PENDAPATAN KEUANGAN
28. FINANCE INCOME
The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Penghasilan bunga
Laba neto selisih
kurs atas aktivitas pendanaan
230.352
183.453
3.859
-
Interest income
Net gain on foreign exchange
from financing activities
Total Pendapatan Keuangan
234.211
183.453
Total Finance Income
29. BEBAN KEUANGAN
29. FINANCE EXPENSES
Finance expenses mainly represent bank charges
and interest expenses.
Beban keuangan terutama merupakan beban bank
dan beban bunga.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
30. INFORMASI SEGMEN
30. SEGMENT INFORMATION
Informasi segmen di bawah ini dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap
segmen usaha dan di dalam mengalokasikan
sumber daya.
The following segment information is reported
based on the information used by management in
evaluating the performance of each business
segment and in determining the allocation of
resources.
Segmen Operasi
Operating Segments
Kelompok Usaha mengklasifikasikan
usahanya menjadi lima (5) divisi, yaitu:
The Group primarily classifies its business activities
into five (5) divisions, namely:
kegiatan
•
Divisi Mi Instan
•
Noodles Division
•
Divisi Dairy (produk susu)
•
Dairy Division (dairy products)
•
Divisi Penyedap Makanan
•
Food Seasonings Division
•
Divisi Makanan Ringan
•
Snack Foods Division
•
Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus
•
Nutrition and Special Foods Division
Manajemen memantau hasil operasi dari unit
usahanya secara terpisah guna keperluan
pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen
dievaluasi berdasarkan laba rugi operasi dan diukur
secara konsisten dengan laba rugi operasi pada
laporan
keuangan
konsolidasian.
Namun,
pendanaan Kelompok Usaha (termasuk beban
keuangan dan pendapatan keuangan) dan pajak
penghasilan dikelola secara grup dan tidak
dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its
business units separately for the purpose of
making decisions about resource allocation and
performance assessment. Segment performance is
evaluated based on operating profit or loss and is
measured consistently with operating profit or loss
in the consolidated financial statements. However,
the Group financing (including finance expenses
and finance income) and income taxes are
managed on a group basis and are not allocated to
operating segments.
Harga transfer antar entitas hukum dan antar
segmen diatur dengan cara yang serupa seperti
transaksi dengan pihak ketiga.
Transfer prices between legal entities and
segments are set on a manner similar to
transactions with third parties.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan
dan laba dan aset dan liabilitas tertentu
sehubungan dengan segmen operasi Kelompok
Usaha:
The following table presents revenue and profit,
and certain asset and liability information regarding
the Group’s operating segments:
86
a.
15.196.961
2.325.169
Total Penjualan Neto
Laba Usaha Segmen
“*” Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
“**” Termasuk Divisi Biskuit
87
“*”
“**”
9.439
-
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
16.468
416.994
1.602.338
20.577
157.608
212.902
514.787
4.594
234.211
(53.675 )
2.842.060
4.380
2.837.680
21.574.792
21.574.792
-
Penyusutan dan amortisasi
-
(1.311 )
(689.060 )
(689.060 )
Total
2.282.371
8.408
29.251
496.207
496.207
-
Eliminasi/
Elimination
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal dan uang
muka untuk pembelian aset
tetap
53.865
62.559
1.180.641
831.336
349.305
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
LABA TAHUN BERJALAN
191.487
109.401
1.502.500
1.479.234
23.266
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Segment income
3.027.190
(744.819 )
833.791
312.611
3.887.543
3.887.543
-
Dairy
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
2012
a.
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
NET SALES
Depreciation and amortization
Capital expenditures and advance
for purchases of fixed assets
Other Segment Information
INCOME FOR THE YEAR
Income before tax
Income tax expense - net
Finance income
Finance expenses
Share in net income of
associates
INCOME FROM OPERATIONS
Unallocated other operating
expenses
Segment Income from
Operation
Total Net Sales
Sales to external customers
Inter-segment sales
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Laba sebelum pajak
Beban pajak penghasilan - Neto
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
Bagian atas laba neto entitas
asosiasi
LABA USAHA
Beban operasi lain yang tidak
dialokasikan
14.880.472
316.489
Mi Instan*/
Noodles*
PENJUALAN NETO
Penjualan kepada pelanggan
eksternal
Penjualan antar segmen
Laba segmen
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
a.
88
-
(747 )
183.453
(46.544 )
2.608.748
(31.863 )
2.640.611
19.367.155
151.324
“*” Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
“**” Termasuk Divisi Biskuit
Penyusutan dan amortisasi
196.591
19.135
“*”
“**”
8.930
-
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
13.773
389.753
515.678
-
5
(566.617 )
19.367.155
Total
2.066.365
11.539
52.095
(566.617 )
Eliminasi/
Elimination
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
8.554
45.837
511.379
-
511.379
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
LABA TAHUN BERJALAN
59.145
64.907
961.868
284.716
677.152
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Segment income (continued)
2.744.910
(678.545 )
271.727
273.063
1.174.843
22.115
1.152.728
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
2011
a.
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
NET SALES
Depreciation and amortization
Other Segment Information
Capital expenditures
INCOME FOR THE YEAR
Income before tax
Income tax expense - net
Finance income
Finance expenses
Share in net loss of
associates
INCOME FROM OPERATIONS
Unallocated other operating
expenses
Segment Income from
Operation
Total Net Sales
Inter-segment sales
Sales to external customers
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Laba sebelum pajak
Beban pajak penghasilan - Neto
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
Bagian atas rugi neto entitas
asosiasi
LABA USAHA
164.713
2.204.704
Beban operasi lain yang tidak
dialokasikan
Laba Usaha Segmen
485
3.693.452
259.301
13.592.230
3.692.967
Dairy
13.332.929
Mi Instan*/
Noodles*
Total Penjualan Neto
PENJUALAN NETO
Penjualan kepada pelanggan
eksternal
Penjualan antar segmen
Laba segmen (lanjutan)
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
b.
2.554.544
Liabilitas Segmen
Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
Termasuk Divisi Biskuit
8.503.312
Total Aset
“*”
“**”
8.420.111
83.201
Mi Instan*/
Noodles*
3.071.214
10.118.167
9.966.672
151.495
Mi Instan*/
Noodles*
Aset segmen
Penyertaan jangka panjang
ASET DAN LIABILITAS
Liabilitas Segmen
Total Aset
Aset segmen
Penyertaan jangka panjang
ASET DAN LIABILITAS
Aset dan liabilitas segmen
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
2.469.251
4.716.382
4.716.382
-
Dairy
2.993.556
5.304.165
5.304.165
-
Dairy
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
251.109
623.814
623.814
-
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
391.300
869.524
869.524
-
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
89
“*”
“**”
146.403
358.009
358.009
-
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
2011
222.957
471.778
471.778
-
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
2012
b.
(1.045.615 )
644.722
644.722
-
Eliminasi/
Elimination
(1.047.676 )
620.775
620.775
-
Eliminasi/
Elimination
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
137.392
376.618
376.618
-
Nutrisi dan
Makanan
Khusus/
Nutrition and
Special Foods
135.331
369.071
369.071
-
Nutrisi dan
Makanan
Khusus/
Nutrition and
Special Foods
Segment assets and liabilities
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
4.513.084
15.222.857
15.139.656
83.201
Total
5.766.682
17.753.480
17.601.985
151.495
Total
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Segment Liabilities
Total Assets
ASSETS AND
LIABILITIES
Segment assets
Long-term investment
Segment Liabilities
Total Assets
ASSETS AND
LIABILITIES
Segment assets
Long-term investments
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
c.
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
c.
Segmen geografis
Geographic segment
Information concerning revenue by location of
customers is as follows:
Informasi mengenai penjualan berdasarkan lokasi
pelanggan adalah sebagai berikut:
2012
2011
Negara
Indonesia
Arab Saudi
Nigeria
Vietnam
Australia
Thailand
Papua Nugini
Filipina
Timor Leste
Hongkong
Brunei Darusalam
Lain-lain (dibawah Rp50.000)
19.530.193
618.299
237.103
176.491
151.312
145.897
131.912
94.230
74.612
58.713
53.136
302.894
17.578.796
585.834
167.339
89.812
121.814
149.717
118.974
104.621
56.461
41.975
42.562
309.250
Countries
Indonesia
Saudi Arabia
Nigeria
Vietnam
Australia
Thailand
Papua New Guinea
Philippines
Timor Leste
Hongkong
Brunei Darusalam
Others (below Rp50,000)
Total
21.574.792
19.367.155
Total
Information concerning non-current assets except
for financial instruments and deferred tax assets
by geographic area is as follows:
Informasi mengenai aset tidak lancar selain
instrumen keuangan dan aset pajak tangguhan
berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut:
2012
2011
Indonesia
Negara-negara asing
7.667.174
23.074
6.487.425
21.872
Indonesia
Foreign countries
Total
7.690.248
6.509.297
Total
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
31. BALANCES
AND
RELATED PARTIES
Persentase terhadap Total Aset/
Percentage to Total Assets
Total
Piutang Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
PT Putri Daya
Usahatama (PDU)
PT Salim Ivomas
Pratama Tbk (SIMP)
Entitas Asosiasi
NICI
WITH
In the normal course of business, the Group
engages in trade and financial transactions with
certain related parties. The significant account
balances with related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha
melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan
pihak-pihak berelasi tertentu. Saldo akun-akun
yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
2012
TRANSACTIONS
2011
2012
2011
11.850
9.123
0,07%
0,06%
1.229.682
1.256.173
6,93%
8,25%
97.699
88.981
0,55%
0,58%
5.206
8.128
0,03%
0,05%
51.447
42.354
0,29%
0,28%
90
Accounts Receivable Trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entities
IAP
PT Putri Daya
Usahatama (PDU)
PT Salim Ivomas
Pratama Tbk (SIMP)
Associate
NICI
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap Total Aset/
Percentage to Total Assets
Total
2012
2011
2012
2011
121.673
144.789
0,69%
0,95%
52.432
58.032
0,30%
0,38%
6.773
3.127
0,04%
0,02%
4.012
6.550
0,02%
0,05%
2.646
2.894
0,01%
0,02%
1.613
1.464
0,01%
0,01%
Accounts Receivable Trade (continued)
Other Related Parties
Pinehill Arabia Food Ltd.
(Pinehill), Saudi
Arabia
De United Foods
Industries Ltd.
(DUFIL), Nigeria
Salim Wazaran Abu
Elata Co. (SAWATA),
Egypt
PT Pepsi-Cola
Indobeverages (PCI)
Salim Wazaran Bashary
Food Co., Ltd.
(SAWABASH),Sudan
Salim Wazaran Brinjikji
Co., Ltd. (SAWAB),
Syria
1.019
523
0,00%
0,00%
Others (each below
Rp1,000)
1.586.052
1.622.138
8,94%
10,65%
Piutang Usaha (lanjutan)
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill Arabia Food Ltd.
(Pinehill), Arab Saudi
De United Foods
Industries Ltd.
(DUFIL), Nigeria
Salim Wazaran Abu
Elata Co. (SAWATA),
Mesir
PT Pepsi-Cola
Indobeverages (PCI)
Salim Wazaran Bashary
Food Co. Ltd.
(SAWABASH),Sudan
Salim Wazaran Brinjikji
Co., Ltd. (SAWAB),
Suriah
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Total
Piutang Bukan Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
SIMP
IAP
Entitas Asosiasi
NICI
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill
Karyawan & pegawai
SAWABASH
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Total
WITH
83
789
0,00%
0,01%
7.636
26.019
1.080
8.375
0,04%
0,15%
0,01%
0,06%
-
15.500
0,00%
0,10%
11.414
7.429
1.292
19.744
6.274
-
0,06%
0,04%
0,01%
0,13%
0,04%
-
1.875
1.466
0,01%
0,01%
55.748
53.228
0,31%
0,36%
91
Total
Accounts Receivable Non-trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entities
SIMP
IAP
Associate
NICI
Other Related Parties
Pinehill
Officers & employees
SAWABASH
Others (each below
Rp1,000)
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap
Total Liabilitas/
Percentage to
Total Liabilities
Total
2012
Utang Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
SIMP
IAP
Entitas Asosiasi
NICI
Pihak Berelasi Lainnya
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Total
Utang Bukan Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Entitas Asosiasi
AIBM
NICI
Pihak Berelasi Lainnya
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Total
WITH
2011
2012
2011
Accounts Payable - Trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entities
SIMP
IAP
Associate
NICI
Other Related Parties
242.050
183.784
4,20%
4,07%
146.924
259
123.083
114
2,55%
0,00%
2,73%
0,00%
2.385
395
0,04%
0,01%
217
-
0,00%
-
391.835
307.376
6.79%
6,81%
Total
Accounts Payable Non-trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entities
IAP
61.008
54.081
1,06%
1,20%
7.975
4.180
0,14%
0,09%
54
-
0.00%
-
4.199
116
-
0,07%
0,00%
-
208
4
0,01%
0,00%
73.560
58.265
1,28%
1,29%
92
Others (each below
Rp1,000)
Others (each below
Rp1,000)
Associates
AIBM
NICI
Other Related Parties
Others (each below
Rp1,000)
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap
Total Penjualan Neto/
Percentage to
Total Net Sales
Total
2012
Penjualan
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
PDU
SIMP
Entitas Asosiasi
NICI
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill
DUFIL
PCI
SAWATA
SAWAB
Salim Wazaran Hilabi
Co.,Ltd (SAWAHI),
Yaman
PT Fast Food
Indonesia Tbk (FFI)
SAWABASH
Lain-lain (masingmasing di bawah
Rp1.000)
Total
2011
2012
50.859
0,31%
0,26%
13.197.007
1.184.609
26.134
12.051.084
1.022.131
34.008
61,17%
5,49%
0,12%
62,22%
5,28%
0,18%
639.359
513.130
2,96%
2,65%
607.532
237.103
18.322
18.224
6.418
569.058
167.339
27.137
11.814
11.921
2,82%
1,10%
0,08%
0,08%
0,03%
2,94%
0,86%
0,14%
0,06%
0,06%
5.329
712
0,02%
0,00%
4.444
4.025
1.484
3.270
0,02%
0,02%
0,01%
0,02%
545
423
0,01%
0,00%
16.015.180
14.464.370
74,23%
74,68%
2012
SIMP
Entitas Asosiasi
NICI
Total
2011
66.129
Sales
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entities
IAP
PDU
SIMP
Associate
NICI
Other Related Parties
Pinehill
DUFIL
PCI
SAWATA
SAWAB
Salim Wazaran Hilabi
Co.,Ltd (SAWAHI),
Yemen
PT Fast Food
Indonesia Tbk (FFI)
SAWABASH
Others (each below
Rp1,000)
Total
Persentase terhadap
Total Beban Pokok Penjualan/
Percentage to
Total Cost of Goods Sold
Total
Pembelian
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
WITH
2011
2012
2011
3.369.699
3.007.039
21,33%
20,97%
1.781.041
1.644.260
11,28%
11,47%
6.761
2.211
0,04%
0,02%
Purchases
Parent Entity
ISM
Under Common Control
Entity
SIMP
Associate
NICI
5.157.501
4.653.510
32,65%
32,46%
Total
93
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap
Total Beban Operasi/
Percentage to
Total Operating Expense
Total
2012
Beban royalti
Entitas Induk
ISM
Beban jasa manajemen
Entitas Induk
ISM
Beban asuransi
Pihak Berelasi Lainnya
ACA, CAR, IBU
Beban V-SAT
Pihak Berelasi Lainnya
PT Primacom
Interbuana
(Primacom)
205.246
WITH
2011
2012
185.972
54.938
16.147
5.624
50.071
12.122
4.826
6,99%
1,87%
0,55%
0,19%
2011
7,67%
Royalty fees
Parent Entity
ISM
2,07%
Management fees
Parent Entity
ISM
0,50%
Insurance expense
Other Related Parties
ACA, CAR, IBU
0,20%
V-SAT expense
Other Related Party
PT Primacom
Interbuana
(Primacom)
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the significant transactions with
related parties is as follows:
a. Kelompok Usaha menjual barang jadi dalam
perjanjian distribusi/supply terkait kepada
pihak-pihak berelasi tertentu terutama kepada
IAP dengan harga yang disepakati tergantung
dari produk. Saldo piutang usaha terkait
disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
a. The Group sells finished goods under the
related distributorship/supply agreements to
certain related parties, mainly to IAP at the
agreed prices depending on the products. The
related outstanding trade receivables are
presented as “Accounts Receivable - Trade Related Parties” in the consolidated statement
of financial position.
b. Dalam perjanjian supply terkait, Kelompok
Usaha membeli bahan baku seperti tepung
terigu dari Divisi ISM Bogasari dengan harga
jual yang disepakati dengan ketentuan bahwa
harga jual produk tidak boleh lebih tinggi dari
harga jual ISM kepada pihak ketiga lain yang
bergerak di bidang industri sejenis, dan
minyak goreng dan lemak nabati dari SIMP
dengan
harga
jual
yang
disepakati
berdasarkan pasar. Saldo utang usaha terkait
disajikan sebagai “Utang Usaha - Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
b. Under the related supply agreements, the
Group purchases raw materials such as wheat
flour from ISM’s Bogasari Flour Division at the
agreed prices which should not be higher than
the selling price of ISM to other parties
engaged in similar industries, and cooking oil
and fats from SIMP at the agreed prices based
on market. The related outstanding trade
payables are presented as “Accounts Payable
- Trade - Related Parties” in the consolidated
statement of financial position.
94
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
c. Perusahaan memiliki Perjanjian Lisensi Merek
dengan ISM untuk penggunaan merek dagang
ISM. Sebagai kompensasi, Perusahaan
dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari
nilai penjualan neto mi instan. Lisensi tersebut
diberikan kepada Perusahaan secara nonexclusive di Indonesia dan wilayah ekspor,
dan tidak dapat dialihkan serta berlaku selama
ISM memiliki mayoritas saham dalam
Perusahaan.
Apabila
ISM
tidak
lagi
merupakan pemegang saham mayoritas dan
pengendali
Perusahaan,
maka
ISM
mempunyai hak untuk mengakhiri perjanjian
tersebut.
c. The Company has a Trademark License
Agreement with ISM for the use of ISM’s
trademarks. As compensation, the Company
is charged with royalty fee of 1.5% of the net
sales of instant noodles. The non-exclusive,
non-transferrable license in Indonesia and
export territory granted to the Company is
valid as long as ISM maintains its majority
share ownership in the Company. Should ISM
cease to be the Company’s majority and
controlling shareholder, ISM will have the right
to terminate the said agreement.
Pada tanggal 4 Januari 2010, Perjanjian
Lisensi Merek di atas diubah dalam Perubahan
Pertama Perjanjian Lisensi Merek sehubungan
dengan
telah
dilakukannya
transaksi
penggabungan usaha. Oleh karena itu,
terhitung sejak tanggal tersebut, Perusahaan
dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari
nilai penjualan neto produk makanan bermerek
termasuk tetapi tidak terbatas pada mi instan,
produk nutrisi dan makanan khusus, biskuit
dan sirup yang menggunakan merek dagang
milik ISM.
On January 4, 2010, the above Trademark
License Agreement was amended in the First
Amendment of Trademark License Agreement
in relation to the merger transaction.
Consequently, since that date, the Company is
charged with royalty fee of 1.5% of the net
sales of the branded food products, including
but not limited to instant noodles, nutrition and
special foods, biscuit and syrup which use
ISM’s trademarks.
Pada tanggal 20 Mei 2010, perjanjian tersebut
diubah sehingga apabila ISM tidak lagi
merupakan pemegang saham mayoritas dan
pengendali Perusahaan dan memilih untuk
mengakhiri perjanjian tersebut, Perusahaan
memiliki hak menerima penawaran terlebih
dahulu untuk membeli merek-merek tersebut
dari ISM dan pihak penilai independen akan
ditunjuk untuk menilai harga merek. Apabila
Perusahaan tidak dapat membeli merek
tersebut dengan alasan apapun setelah enam
bulan dari perubahan kendali atau tidak
berkeinginan membeli merek, Perusahaan
diharuskan untuk menghentikan penggunaan
merek yang dimiliki oleh ISM.
On May 20, 2010, the said agreement was
further amended such that should ISM cease
to be the majority and controlling shareholder
of the Company and opt to terminate the said
agreement, the Company will have a preemptive right to purchase the trademarks from
ISM, and an independent valuer will be
appointed to appraise the fair value of the
trademarks. Should the Company, for
whatever reason, be unable to purchase the
trademarks after six months from the change
of control or decline to purchase the
trademarks, the Company would be required
to discontinue the use of the trademarks
owned by ISM.
Pada tanggal 10 Juni 2010, perjanjian di atas
diubah dalam Perubahan Kedua Perjanjian
Lisensi
Merek,
dimana
lisensi
yang
sebelumnya diberikan kepada Perusahaan
secara non-exclusive menjadi exclusive.
On June 10, 2010, the above agreement was
amended in the Second Amendment of
Trademark License Agreement whereby the
license that was granted to the Company was
changed from a non-exclusive to an exclusive
license.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perjanjian
Lisensi Merek Perusahaan dengan ISM
diubah dalam Perubahan Ketiga Perjanjian
Lisensi Merek sebagai berikut:
On August 5, 2010, the Trademark License
Agreement of the Company with ISM was
amended in the Third Amendment of
Trademark License Agreement as follows:
i.
Lisensi diberikan kepada Perusahaan
secara exclusive di Indonesia dan nonexclusive di wilayah ekspor; dan
i. The Company was granted an exclusive
license in Indonesia and a non-exclusive
license in the export territory; and
ii. Apabila ISM tidak lagi merupakan
pemegang
saham
mayoritas
dan
pengendali Perusahaan, dan mengakhiri
perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki
hak untuk membeli merek-merek tersebut
dari ISM.
ii. Should ISM cease to be the majority and
controlling shareholder of the Company and
opt to terminate the said agreement, the
Company will have the right to purchase the
trademarks from ISM.
IFI juga memiliki perjanjian lisensi merek
dengan ISM untuk penggunaan merek dagang
yang dimiliki ISM. Sebagai kompensasi, IFI
dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari
nilai penjualan neto produk dengan merek
tersebut.
IFI also has a Trademark License Agreement
with ISM for the use of ISM’s trademarks. As
compensation, IFI is charged with royalty fee
of 1.5% of the net sales of the products with
the said trademarks.
Beban royalti disajikan sebagai bagian dari
“Beban Penjualan dan Distribusi” (Catatan 25)
pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan
sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Royalty fees are presented as part of “Selling
and Distribution Expenses” (Note 25) in the
consolidated statement of comprehensive
income. The related outstanding payables are
presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated
statement of financial position.
d. Perusahaan memiliki perjanjian dengan ISM
untuk penggunaan jasa manajemen. Sebagai
kompensasi, Perusahaan dikenakan beban
manajemen sebesar 0,25% dari nilai penjualan
neto Perusahaan.
d. The Company has an agreement with ISM for
management services. As compensation, the
Company is charged with management fee of
0.25% of the net sales of the Company.
SRC juga memiliki perjanjian dengan ISM
untuk jasa konsultasi dan bantuan manajemen.
Sebagai kompensasi, SRC dikenakan beban
jasa manajemen sebesar Rp203 per bulan
pada tahun 2012 dan Rp197 per bulan pada
tahun 2011.
SRC also has an agreement with ISM for
consultation and management services. As
compensation, SRC paid a management fee of
Rp203 per month in 2012 and Rp197 per
month in 2011.
IDLK juga memiliki perjanjian dengan ISM
untuk bantuan teknis dan manajemen. Sebagai
kompensasi, pada tahun 2012 dan 2011, IDLK
dikenakan beban jasa masing-masing sebesar
Rp1.023 dan Rp965 per bulan setelah
dipotong pajak.
IDLK also has an agreement with ISM for
technical and management assistance. As
compensation, in 2012 and 2011, IDLK is
charged with service fee amounting to
Rp1,023 and Rp965 per month after tax,
respectively.
96
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
The related fees are presented as part of
“General and Administrative Expenses” in the
consolidated statement of comprehensive
income. The related outstanding payables are
presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated
statement of financial position.
Beban terkait disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
utang terkait disajikan sebagai bagian dari
“Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
Perusahaan
memiliki
perjanjian
sewa
menyewa dengan ISM atas kantor yang
berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower,
dengan periode sewa yang belum ditentukan.
Biaya sewa disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
utang terkait disajikan sebagai bagian dari
akun “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
The Company has a rental agreement with
ISM for office spaces located in Sudirman
Plaza, Indofood Tower, for an indefinite rental
period. The rental expense is presented as
part of “General and Administrative Expenses”
in
the
consolidated
statement
of
comprehensive
income.
The
related
outstanding payable is presented as part of the
account “Accounts Payable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement
of financial position.
f.
Perusahaan menyewa gudang dari IAP dan
ISM dan juga menyewakan gudang di Medan
kepada IAP. Beban sewa disajikan sebagai
bagian dari “Beban Umum dan Administrasi”,
sementara pendapatan sewa disajikan sebagai
bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Tidak terdapat saldo utang kepada IAP atau
saldo piutang dari IAP pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
f.
The Company leases a warehouse from IAP
and ISM and also rents its warehouse in
Medan to IAP. The rental expense is
presented as part of “General and
Administrative Expenses”, while the rental
income is presented as part of “Other
Operating Income” in the consolidated
statement of comprehensive income. There
was no related outstanding payable to IAP or
receivables from IAP as of December 31, 2012
and 2011.
g.
Kelompok
Usaha
mengasuransikan
persediaan dan aset tetap dengan PT Asuransi
Central Asia (ACA), asuransi jiwa karyawan
dengan PT A.J. Central Asia Raya (CAR) dan
diberikan bantuan dalam pembelian polis
asuransi oleh PT Indosurance Broker Utama
(IBU). Beban asuransi disajikan sebagai
bagian dari “Beban Pokok Penjualan, Beban
Penjualan dan Distribusi dan Beban Umum
dan Administrasi” pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Saldo utang
terkait disajikan sebagai bagian dari “Utang
Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
g.
The Group insured its inventories and fixed
assets with PT Asuransi Central Asia (ACA),
its employee life insurance with PT A.J.
Central Asia Raya (CAR) and was provided
assistance in purchasing insurance policy by
PT Indosurance Broker Utama (IBU). The
insurance expense is presented as part of
“Cost of Goods Sold, Selling and Distribution
Expenses and General and Administrative
Expenses” in the consolidated statement of
comprehensive
income.
The
related
outstanding payable is presented as part of
“Accounts Payable - Non-trade - Related
Parties” in the consolidated statement of
financial position.
97
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
h.
Divisi tertentu menyewa fasilitas V-SAT dari
Primacom untuk tujuan komunikasi antara
kantor pusat Perusahaan dan cabang/pabrik.
Beban sewa disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak
terdapat saldo utang kepada Primacom pada
tanggal 31 Desember 2012 and 2011.
h.
Certain divisions lease V-SAT facilities from
Primacom for communication purposes
between the Company’s head office and
branches/factories. The rental expense is
presented as part of “General and
Administrative Expenses” in the consolidated
statement of comprehensive income. There
was no outstanding payable to Primacom as of
December 31, 2012 and 2011.
i.
Kelompok
Usaha
membeli
kendaraan
bermotor dan suku cadang dari PT Indomobil
Sukses Internasional Tbk dan Entitas Anak
(ISI).
i.
The Group purchased vehicles and spareparts
from PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
and Subsidiaries (ISI).
j.
Pinehill memiliki perjanjian jasa teknik dengan
Perusahaan
yang
berlaku
hingga
31 December 2013. Sebagai kompensasi,
Pinehill dikenakan jasa teknik dengan
persentase tertentu yang disepakati. Jasa
tersebut, untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp40.798
(2011: Rp35.721), disajikan sebagai bagian
dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
piutang terkait disajikan sebagai bagian dari
“Piutang Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
j.
Pinehill has a technical services agreement
with the Company which is valid up to
December 31, 2013. As compensation, Pinehill
is charged with technical fee at a certain
agreed rate. The said fee for the year ended
December 31, 2012 amounting to Rp40,798
(2011: Rp35,721) is presented as part of
“Other Operating Income” in the consolidated
statement of comprehensive income. The
related outstanding receivable is presented as
part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement
of financial position.
k.
SAWABASH memiliki perjanjian jasa teknik
dengan Perusahaan yang berlaku hingga
31 December 2013. Sebagai kompensasi,
Sawabash dikenakan jasa teknik dengan
persentase tertentu yang disepakati. Jasa
tersebut, untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.292
(2011: Nihil), disajikan sebagai bagian dari
“Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
piutang terkait disajikan sebagai bagian dari
“Piutang Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
k.
SAWABASH has a technical services
agreement with the Company which is valid up
to December 31, 2013. As compensation,
Sawabash is charged with technical fee at a
certain agreed rate. The said fee, for the year
ended December 31, 2012 amounting to
Rp1,292 (2011: Nil) is presented as part of
“Other Operating Income” in the consolidated
statement of comprehensive income. The
related outstanding receivable is presented as
part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement
of financial position.
l.
NICI memiliki perjanjian produksi dan
pengadaan barang dengan Perusahaan
dimana
Divisi
Penyedap
Makanan
memproduksi, mengemas dan memasok
produk NICI dengan harga yang disepakati
bersama.
l.
NICI has a manufacturing and supply
agreement with the Company whereby the
Company’s
Food
Seasoning
Division
manufactures, packs and supplies NICI’s
products at the agreed prices.
98
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
m. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan
ISM dimana NICI mendapatkan lisensi secara
non-exclusive untuk menggunakan merek milik
ISM untuk produk-produk kuliner yang
diproduksi, baik langsung maupun tidak
langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka
waktu yang tidak terbatas selama ISM, baik
langsung maupun tidak langsung, tetap
sebagai pemegang saham NICI. Sebagai
kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar
persentasi tertentu yang disepakati dari
penjualan netonya.
m. NICI has a license trademark agreement with
ISM whereby NICI was granted a nonexclusive license to use ISM trademarks for
culinary products produced directly or
indirectly by NICI in Indonesia for an indefinite
term as long as ISM is a direct or indirect
shareholder of NICI. As compensation, NICI is
charged with royalty fee at a certain agreed
percentage of its net sales.
n.
NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP
untuk distribusi produk kuliner NICI di
Indonesia.
Sebagai
kompensasi,
NICI
memberikan
marjin
distribusi
sebesar
persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP.
n.
NICI has a distribution agreement with IAP
for the distribution of NICI’s culinary products
in Indonesia. As compensation, NICI gives a
distribution margin at a certain percentage of
the invoiced sales to IAP.
o.
Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal
7 Mei dan 31 Agustus 2010, Perusahaan
memberikan fasilitas pinjaman modal kerja
kepada
NICI
masing-masing
sejumlah
Rp10.500 dan Rp 5.000. Pinjaman tersebut
dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per
tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo
terutang dari pinjaman ini adalah sebesar
Rp15.500 dan disajikan sebagai bagian dari
“Piutang Bukan Usaha - Pihak Berelasi” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo
terutang
pinjaman
ini
telah
dilunasi
sepenuhnya pada tanggal 8 Maret 2012.
o.
Based on the loan agreement dated May 7 and
August 31, 2010, the Company granted NICI
working capital loan facilities totaling Rp10,500
and Rp5,000, respectively. The loans bore
interest at 10.59% per year. As of
December 31, 2011, the total outstanding
loans amounting to Rp15,500 were presented
as part of “Accounts Receivable - Non-trade Related Parties” in the consolidated statement
of financial position. These loans were fully
settled on March 8, 2012.
p.
Pada tanggal 15 Juni 2010, Perusahaan
mengadakan perjanjian supply dengan FFI
dimana Perusahaan menyediakan, memasok
dan menyerahkan kepada FFI produk biskuit
dan sirup dengan harga yang disepakati.
Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang
dengan persetujuan kedua belah pihak.
p.
On June 15, 2010, the Company entered into
a supply agreement with FFI whereby the
Company supplies, sells and delivers biscuit
and syrup products to FFI at the agreed prices.
The said agreement will expire on December
31, 2013 and is extendable by mutual
agreement of both parties.
q.
Kelompok Usaha memberikan pinjaman
kepada karyawan dan pegawai dengan kriteria
dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang
kepegawaian. Pinjaman tersebut dilunasi
dengan cara pemotongan gaji.
q.
The Group provides loans to its officers and
employees subject to certain criteria and terms
depending on their employment levels. These
loans are collected through salary deductions.
99
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
r.
31. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
r.
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan
mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual-Beli
dengan AIBM untuk menjual sebagian tanah
2
di kawasan Cicurug,
seluas 59.990m
Sukabumi (yang merupakan bagian dari akun
“Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian) dengan harga
2
jual Rp700.000/m (angka penuh) atau jumlah
keseluruhan sebesar Rp41.993. Jumlah ini
dapat berubah mengikuti hasil dari pengukuran
ulang atas luas tanah oleh Badan Pertanahan
Nasional (“BPN”), dengan harga jual tetap per
2
m (Catatan 36). Sampai dengan tanggal
31 Desember 2012, AIBM telah membayar
uang muka sebesar Rp4.199 kepada
Perusahaan dan sisanya akan dibayarkan
penuh dalam waktu satu bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Saldo uang muka
pada tanggal 31 Desember 2012 yang timbul
dari transaksi penjualan ini disajikan sebagai
bagian dari “Utang Bukan Usaha - Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Pihak Berelasi/Related Parties
IAP, PDU, SIMP
NICI, AIBM
Pinehill, DUFIL, SAWAB, SAWABASH, SAWATA,
SAWAHI, PCI, ACA, ISI, IBU, CAR, Primacom, FFI
In December 2012, the Company entered into
Conditional Sale and Purchase Agreement
with AIBM to sell a parcel of land covering an
2
area of 59,990m in Cicurug, Sukabumi (which
is part of “Other Non-current Assets” account
in the consolidated statement of financial
2
position) at Rp700,000/m (full amount) for a
total amount of Rp41,993. The total amount is
subject to the result of land area
remeasurement
by
Badan
Pertanahan
Nasional (“BPN”) with fixed price per square
meter of land (Note 36). Up to December 31,
2012, AIBM had paid cash advance to the
Company amounting to Rp4,199 and the
remaining balance shall be paid within one
month after the signing of the agreement. The
outstanding balance of the advance arising
from this sale transaction as of December 31,
2012 is presented as part of “Accounts
Payable Non-trade - Related Parties” in the
consolidated statement of financial position.
The nature of relationships with the related parties
is as follows:
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
ISM
WITH
Sifat Hubungan/Nature of Relationships
Pemegang saham Perusahaan/Shareholder of the
Company
Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham
utama/Entities under control of the major shareholder
Entitas asosiasi/Associates
Entitas afiliasi/Affiliates
100
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
The following table sets out the carrying values and
estimated fair values of the Group’s financial
instruments as of December 31, 2012 and 2011.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
2012
Nilai
Tercatat/
Carrying
Values
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang bukan usaha
Aset tidak lancar lainnya piutang jangka panjang
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
Investasi jangka pendek
Total
Liabilitas Keuangan
Liabilitas yang dicatat
sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi
Utang bank jangka pendek
dan cerukan
Utang trust receipts
Utang usaha
Utang bukan usaha
Beban akrual
Utang jangka panjang
yang jatuh tempo
dalam waktu satu
tahun
Utang jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh
tempo dalam waktu
satu tahun
Total
2011
Nilai Wajar/
Fair Values
Nilai
Tercatat/
Carrying
Values
Nilai Wajar/
Fair Values
Financial Assets
5.484.318
5.484.318
4.420.644
4.420.644
2.228.423
2.228.423
2.260.329
2.260.329
130.911
130.911
118.073
118.073
12.692
12.692
14.081
14.081
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Accounts receivable trade
Accounts receivable non-trade
Other non-current assets long-term receivables
21.280
21.280
17.280
17.280
AFS financial assets
Short-term investments
7.877.624
7.877.624
6.830.407
6.830.407
Total
Financial Liabilities
Liabilities at amortized cost
Short-term bank loans
and overdraft
Trust receipts payable
Accounts payable - trade
Accounts payable non-trade
Accrued expenses
400.396
182.229
1.585.180
400.396
182.229
1.585.180
417.851
210.744
1.274.067
417.851
210.744
1.274.067
343.190
846.929
343.190
846.929
155.321
621.928
155.321
621.928
39.745
39.745
6.259
6.259
Current maturities of longterm debts
640.613
640.613
145.507
145.507
Long-term debts - net of
current maturities
4.038.282
4.038.282
2.831.677
2.831.677
101
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu
transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan
terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar
didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model
arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties
in an arm's length transaction, other than in a
forced or liquidation sale. Fair values are obtained
from quoted market prices and discounted cash
flow models.
Kelompok usaha menggunakan hierarki berikut ini
untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar
instrumen keuangan:
• Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan
pada
harga
kuotasi
(tidak
disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas sejenis.
• Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan
teknik-teknik valuasi, yaitu untuk
seluruh input yang diketahui baik
secara langsung ataupun tidak
langsung
memiliki
dampak
signifikan atas nilai wajar tercatat.
• Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan
teknik-teknik valuasi, yaitu untuk
seluruh input yang tidak dapat
diketahui baik secara langsung
ataupun tidak langsung memiliki
dampak signifikan atas nilai wajar
tercatat.
The Group uses the following hierarchy for
determining and disclosing the fair value of
financial instruments:
•
Level 1: Fair values measured based on
quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or
liabilities.
• Level 2: Fair values measured based on
valuation techniques for which all
inputs which have a significant
effect on the recorded fair values
are observable, either directly or
indirectly.
• Level 3: Fair values measured based on
valuation techniques for which any
inputs which have a significant
effect on the recorded fair value that
are not based on observable market
data (unobservable inputs).
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat
sebesar nilai wajar atau biaya perolehan
diamortisasi, jika tidak, disajikan dalam jumlah
tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai
wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi
di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai
wajar untuk masing-masing kelas instrumen
keuangan:
Financial instruments presented in the consolidated
statements of financial position are carried at fair
value or amortized cost, otherwise, they are
presented at carrying values as either these are
reasonable approximation of fair values or their fair
values cannot be reliably measured. The following
methods and assumptions are used to estimate the
fair value of each class of financial instruments:
a.
a.
Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang
usaha dan piutang bukan usaha, utang usaha
dan utang bukan usaha, utang bank jangka
pendek dan cerukan, utang trust receipts, dan
beban akrual mendekati nilai wajarnya karena
bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari
utang jangka panjang dengan suku bunga
mengambang mendekati nilai wajarnya karena
selalu dinilai ulang secara berkala.
102
The carrying value of cash and cash
equivalents, accounts receivable - trade and
non-trade, accounts payable - trade and nontrade, short-term bank loans and overdraft,
trust receipts payable and accrued expenses
approximate their fair values due to their shortterm nature. The carrying values of long-term
debts with floating interest rates approximate
their fair values as they are re-priced
frequently.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
b.
b.
Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai
wajar mengacu pada harga kuotasi yang
dipublikasikan pada pasar aktif. Piutang jangka
panjang kepada karyawan dan utang
pembelian aset tetap dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode SBE dan tingkat diskonto yang
digunakan adalah suku bunga pinjaman pasar
pada saat pengakuan awal untuk jenis
pinjaman yang sama.
Aset diukur pada
nilai wajar
Tingkat 1/
Level 1
Aset keuangan
tersedia untuk dijual
Investasi dalam saham
tercatat
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
Tingkat 2/
Level 2
21.280
Short-term investments are carried at fair
value using the quoted prices published in the
active market. Long-term receivables from
employees and liability for purchases of fixed
assets are carried at amortized cost using the
EIR method and the discount rates used are
the market incremental lending rate at the
initial recognition for similar types of lending.
Tingkat 3/
Level 3
-
Total
-
21.280
Asset measured at
fair value
AFS financial asset
Investment in listed
stocks
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko
pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko
harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas.
Kebijakan para direktur melakukan reviu dan
menyetujui kebijakan pengelolaan masing-masing
risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group's financial
instruments are interest rate risk, market risk
(including foreign currency risk and commodity
price risk), credit risk and liquidity risk. The
directors review and approve policies for managing
each of these risks, which are described in more
detail as follows:
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha
terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan
modal kerja dan investasi.
The Group's interest rate risk mainly arises
from loans for working capital and investment
purposes.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat
suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal
hedging policy for interest rate exposures.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika tingkat
suku bunga pinjaman (tidak termasuk utang
trust receipts) meningkat/menurun sebesar 50
basis poin dengan semua variabel konstan,
laba sebelum manfaat (beban) pajak
penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sebesar Rp209 lebih
rendah/tinggi,
terutama
sebagai
akibat
kenaikan/penurunan
biaya
bunga
atas
pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As at December 31, 2012, had the interest
rates of the loans and borrowings (excluding
trust receipts payable) been 50 basis points
higher/lower with all other variables held
constant, income before income tax benefit
(expense) for the year ended December 31,
2012 would have been Rp209 lower/higher,
mainly as a result of higher/lower interest
charge on the loans and borrowings with
floating interest rates.
103
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
c.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah
Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko
nilai tukar mata uang asing karena pinjaman,
penjualan ekspor dan beberapa pembelian
utamanya dilakukan dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat atau
harganya secara
signifikan dipengaruhi oleh pergerakan harga
dalam mata uang asing (terutama Dolar AS)
yang dikutip dari pasar internasional. Apabila
pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha
dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah,
dan tidak berimbang dalam hal jumlah
dan/atau waktu, Kelompok Usaha dihadapkan
pada risiko mata uang asing.
The Group’s reporting currency is the Rupiah.
The Group faces foreign exchange risk as its
borrowings, export sales and the costs of
certain key purchases are either denominated
in the United States Dollar or whose price is
significantly influenced by their benchmark
price movements in foreign currencies (mainly
US Dollar) as quoted in the international
markets. To the extent that the revenue and
purchases of the Group are denominated in
currencies other than Rupiah, and are not
evenly matched in terms of quantum and/or
timing, the Group has exposure to foreign
currency risk.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk laju nilai tukar
mata uang asing.
The Group does not have any formal hedging
policy for foreign exchange exposure.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai
tukar Rupiah
terhadap
Dolar
AS
menguat/melemah sebanyak 10% dengan
semua variabel konstan, laba sebelum
manfaat (beban) pajak penghasilan untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi
sebesar Rp33.137, terutama sebagai akibat
kerugian/ keuntungan translasi kas dan setara
kas, piutang usaha, piutang bukan usaha,
utang trust receipts, utang usaha, utang bukan
usaha dan utang untuk pembelian aset tetap
dalam Dolar AS.
As at December 31, 2012, had the exchange
rate
of
Rupiah
against
US
Dollar
appreciated/depreciated by 10% with all other
variables held constant, income before income
tax benefit (expense) for the year ended
December 31, 2012 would have been
Rp33,137 lower/higher mainly as a result of
foreign exchange losses/gains on the
translation of cash and cash equivalents,
accounts
receivable - trade, accounts
receivable - non-trade, trust receipts payable,
accounts payable - trade, accounts payable non-trade and liability for purchases of fixed
assets denominated in US Dollar.
Risiko kredit
c.
Credit risk
The Group is exposed to credit risk arising
from the credit granted to its customers. To
mitigate this risk, the Group implements
policies to ensure that sales of products are
made only to creditworthy customers with
proven track record or good credit history.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok
Usaha berasal dari kredit yang diberikan
kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko
ini, Kelompok Usaha menerapkan kebijakan
yang memastikan penjualan produk hanya
diberikan kepada pelanggan yang dapat
dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit yang baik.
104
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
c.
Credit risk (continued)
Kelompok Usaha mengharuskan semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian
secara kredit harus melalui prosedur verifikasi
kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok
Usaha mengharuskan pembayaran pada saat
penyerahan dokumen kepemilikan.
Untuk
penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha
memberikan jangka waktu kredit sampai
dengan 45 hari sejak faktur yang diterbitkan.
Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas
kredit untuk pelanggan tertentu, seperti
mengharuskan
sub-distributor
untuk
memberikan
jaminan
bank.
Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus
menerus untuk mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih.
The Group requires that all customers who
wish to trade on credit are subject to credit
verification procedures. For export sales, the
Group requires cash against the presentation
of documents of title. For domestic sales, the
Group may grant its customers credit terms up
to 45 days from the issuance of invoice. The
Group has policies that limit the amount of
credit exposure to any particular customer,
such as requiring sub-distributors to provide
bank guarantees. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the Group's exposure to bad debts.
Ketika
pelanggan
tidak
melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan,
Kelompok
Usaha
akan
menghubungi
pelanggan
untuk
menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh
tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang
yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan
menindaklanjuti
melalui
jalur
hukum.
Tergantung pada evaluasi Kelompok Usaha,
penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang
dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan
risiko
kredit,
Kelompok
Usaha
akan
menghentikan penyaluran semua produk
kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan
pembayaran dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within
the credit term granted, the Group will contact
the customer to act on the overdue
receivables. If the customer does not settle the
overdue receivable within a reasonable time,
the Group will proceed to commence legal
proceedings. Depending on the Group's
assessment, specific provisions may be made
if the receivable is deemed uncollectible. To
mitigate credit risk, the Group will cease the
supply of all products to the customer in the
event of late payment and/or default.
Pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok
Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar
nilai tercatat masing-masing kategori dari aset
keuangan yang disajikan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
At the consolidated statements of financial
position date, the Group’s maximum exposure
to credit risk is represented by the carrying
amount of each class of financial assets
presented in the consolidated statements of
financial position.
Kecuali pelanggan yang merupakan pihak
berelasi, Kelompok Usaha tidak memiliki
konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha
berasal dari banyak pelanggan.
Except for the related party customers, the
Group has no concentration of credit risk as its
trade receivables relate to a large number of
ultimate customers.
105
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
c.
The tables below represent the aging analysis
of financial assets of the Groups as of
December 31, 2012 and 2011.
Tabel dibawah ini menunjukkan analisa umur
aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Total/Total
Lancar dan
Tidak
Mengalami
Penurunan
Nilai/
Neither
Past Due
nor
Impaired
Credit risk (continued)
Telah Jatuh
Tempo
dan/atau
Mengalami
Penurunan
Nilai/
Past Due
and/or
individually
Impaired
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami
Penurunan Nilai/Past Due but Not Impaired
1 - 30 Hari/
1 - 30 Days
31 - 60 Hari/ 61 - 90 Hari/
31 - 60 Days 61 - 90 Days
Lebih Dari
90 Hari/
More than
90 Days
31 Desember 2012
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang
December 31, 2012
5.484.318
5.484.318
-
-
-
-
-
642.548
412.000
153.773
10.468
43.755
22.375
177
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
1.586.052
1.586.052
-
-
-
-
-
75.163
75.163
-
-
-
-
-
Pihak berelasi
Aset tidak lancar
lainnya - piutang
jangka panjang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Investasi jangka
pendek
55.748
55.748
-
-
-
-
-
12.692
12.692
-
-
-
-
-
Loans and
receivables
Cash and cash
equivalents
Accounts
receivable
Trade
Third parties
Related
parties
Non-trade
Third parties
Related
parties
Other non-current
assets - long-term
receivables
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Usaha
Pihak ketiga
Total
21.280
21.280
-
-
-
-
-
AFS financial
assets
Short-term
investments
7.877.801
7.647.253
153.773
10.468
43.755
22.375
177
Total
106
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
c.
The tables below represent the aging analysis
of financial assets of the Groups as of
December 31, 2012 and 2011(continued).
Tabel dibawah ini menunjukkan analisa umur
aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011(lanjutan).
Total
Lancar dan
Tidak
Mengalami
Penurunan
Nilai/
Neither
Past Due
nor
Impaired
Credit risk (continued)
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami
Penurunan Nilai/Past Due but Not Impaired
1 - 30 Hari/
1 - 30 Days
31 - 60 Hari/ 61 - 90 Hari/
31 - 60 Days 61 - 90 Days
Lebih Dari
90 hari/
More than
90 Days
Telah Jatuh
Tempo
dan/atau
Mengalami
Penurunan
Nilai secara
individual/
Past Due
and/or
individually
Impaired
31 Desember 2011
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang
4.420.644
4.420.644
-
-
-
-
-
639.058
375.687
161.352
32.068
37.850
31.234
867
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
1.622.138
1.622.138
-
-
-
-
-
64.845
64.845
-
-
-
-
-
Pihak berelasi
Aset tidak lancar
lainnya - piutang
jangka panjang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Investasi jangka
pendek
53.228
53.228
-
-
-
-
-
14.081
14.081
-
-
-
-
-
Loans and
receivables
Cash and cash
equivalents
Accounts
receivable
Trade
Third parties
Related
parties
Non-trade
Third parties
Related
parties
Other non-current
assets - long-term
receivables
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Usaha
Pihak ketiga
Total
d.
December 31, 2011
17.280
17.280
-
-
-
-
-
AFS financial
assets
Short-term
investments
6.831.274
6.567.903
161.352
32.068
37.850
31.234
867
Total
Risiko likuiditas
d.
Liquidity risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas
karena mungkin akan menemui kesulitan
dalam memenuhi kewajiban dan komitmen
kontraktualnya.
The Group faces liquidity risk because it may
encounter difficulty in meeting its contractual
obligations and commitments.
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya
untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga
tingkat kas dan setara kas, dan ketersediaan
pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas
kredit yang memadai.
The Group manages its liquidity profile to be
able to finance its capital expenditures and
service its maturing debts by maintaining
sufficient cash and cash equivalents, and the
availability of funding through an adequate
amount of committed credit facilities.
107
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
d.
Liquidity risk (continued)
Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan
terus menerus memantau kondisi pasar
keuangan untuk inisiatif penggalangan dana.
Inisiatif ini mencakup utang dan pinjaman
bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected
and actual cash flow information and
continuously assesses conditions in the
financial markets for opportunities to pursue
fund-raising initiatives. These initiatives may
include bank loans and borrowings and equity
market issues.
Tabel berikut menyajikan profil jatuh tempo
liabilitas keuangan Kelompok Usaha:
The table below presents the maturity profile,
of the Group’s financial liabilities:
Total
Dalam
waktu 1
sampai
dengan 5
tahun/
Within 1 - 5
years
Dalam
1 tahun/
Within
1 year
Lebih dari
5 tahun/
More than
5 years
31 Desember 2012
Utang bank jangka pendek dan cerukan
Utang trust receipt
Utang usaha
Utang bukan usaha
Beban akrual
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
400.396
182.229
1.585.180
343.190
846.929
400.396
182.229
1.585.180
343.190
846.929
-
-
39.745
39.745
-
-
December 31, 2012
Short-term bank loans and
overdraft
Trust receipt payable
Account payables - trade
Account payables - non-trade
Accrued expenses
Current maturities of long-term
debts
640.613
-
573.840
66.773
Long-term debts - net of
current maturities
31 Desember 2011
Utang bank jangka pendek dan cerukan
Utang trust receipt
Utang usaha
Utang bukan usaha
Beban akrual
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
e.
417.851
210.744
1.274.067
155.321
621.928
417.851
210.744
1.274.067
155.321
621.928
-
-
6.259
6.259
-
-
December 31, 2011
Short-term bank loans and
overdraft
Trust receipt payable
Account payables - trade
Account payables - non-trade
Accrued expenses
Current maturities of long-term
debts
145.507
-
117.045
28.462
Long-term debts - net of
current maturities
Risiko harga komoditas
e.
Commodity price risk
The Group’s exposure to commodity price risk
relates primarily to the purchase of the major
raw materials such as wheat flour and cooking
oil. The prices of these raw materials are
directly
affected
by
commodity
price
fluctuations and the level of demand and
supply in the market.
Kelompok Usaha menghadapi risiko harga
komoditas
terutama
diakibatkan
oleh
pembelian bahan baku utama seperti tepung
terigu dan minyak goreng. Harga bahan baku
tersebut secara langsung dipengaruhi oleh
fluktuasi harga komoditas serta tingkat
permintaan dan persediaan di pasar.
108
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
e.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko harga komoditas (lanjutan)
e.
Commodity price risk (continued)
Kebijakan
Kelompok
Usaha
untuk
meminimalkan risiko yang berasal dari
fluktuasi harga komoditas adalah dengan
mengawasi tingkat optimal persediaan tepung
terigu dan minyak goreng untuk produksi yang
berkelanjutan. Selain itu, Kelompok Usaha
juga berusaha mengurangi risiko tersebut
dengan cara menyesuaikan harga jual produk
secara berkala.
The Group’s policy is to minimize the risks
arising from the fluctuations in the commodity
prices by maintaining the optimum inventory
level of wheat flour and cooking oil for a
continuous production. In addition, the Group
may seek to mitigate its risks by periodically
adjusting the prices of its products.
Telah menjadi kebijakan Kelompok Usaha
untuk tidak melakukan perdagangan dalam
instrumen keuangan.
It has been the Group's policy not to undertake
in the trade of financial instruments.
34. PERJANJIAN DAN KOMITMEN SIGNIFIKAN
34. SIGNIFICANT
COMMITMENTS
AGREEMENTS
Perjanjian Signifikan
Significant Agreements
SRC
SRC
a.
a.
SRC memiliki perjanjian dengan Rengo
Company Limited, Jepang (Rengo) dimana
Rengo menyediakan bantuan teknik kepada
SRC dalam operasi produksinya. Sebagai
kompensasinya, SRC membayar Rengo biaya
bulanan yang dihitung berdasarkan perjanjian.
AND
SRC has an agreement with Rengo Company
Limited, Japan (Rengo), whereby Rengo
provides technical assistance to SRC in its
production operations. As compensation, SRC
pays Rengo a monthly fee, computed in
accordance with the terms of the agreement.
The related technical assistance fee charged
to operations for the year ended December 31,
2012 amounting to Rp891 (2011: Rp865) is
presented as part of “Cost of Goods Sold” in
the consolidated statement of comprehensive
income.
Biaya bantuan teknik yang dibebankan ke
operasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp891
(2011: Rp865) disajikan sebagai bagian dari
“Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
NICI
NICI
b.
b.
NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan
Nestle S.A. dimana NICI mendapatkan lisensi
secara non-exclusive untuk menggunakan
merek “Maggi” untuk produk-produk kuliner
yang diproduksi, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh NICI di Indonesia, untuk jangka
waktu yang tidak terbatas selama Nestle S.A.
tetap merupakan pemegang saham NICI.
Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti
sebesar persentase tertentu yang disepakati
dari penjualan netonya.
109
NICI has a license trademark agreement with
Nestle S.A. whereby NICI was granted with a
non-exclusive license for the “Maggi”
trademark for culinary products produced
directly or indirectly by NICI in Indonesia for an
indefinite term as long as Nestle S.A. is a
shareholder of NICI. As compensation, NICI is
charged with royalty fee at a certain agreed
percentage of its net sales.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PERJANJIAN
(lanjutan)
DAN
KOMITMEN
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
SIGNIFIKAN
34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
AND
Perjanjian Signifikan (lanjutan)
Significant Agreements (continued)
IDLK
IDLK
c.
IDLK memiliki perjanjian manajemen dengan
PT Marison Nauli Ventura (MNV), dimana
MNV memberikan kepada IDLK nasehat,
pendapat, petunjuk, konsultasi dan informasi
yang berkaitan dengan kegiatan usaha,
khususnya yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dan manajemen. Perjanjian ini
berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan
akan diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu yang sama, kecuali apabila salah
satu pihak menyatakan secara tertulis untuk
mengakhiri perjanjian tersebut. Kompensasi
yang dibayarkan kepada MNV untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp4.898 (2011: Rp4.898) disajikan
sebagai bagian dari “Beban Umum dan
Administrasi”
pada
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian.
c.
IDLK has a management agreement with
PT Marison Nauli Ventura (MNV), whereby
MNV provides to IDLK business advice,
suggestion, guidance, consultation and
information relevant to operational activities,
especially those related with human resources
and management. This agreement is valid for
a one-year period and shall be automatically
renewed for the same period, unless
terminated by either party in writing.
Compensation paid to MNV for the year ended
December 31, 2012 amounting to Rp4,898
(2011: Rp4,898) is presented as part of
“General and Administrative Expenses” in the
consolidated statement of comprehensive
income.
d.
IDLK memiliki perjanjian supply dengan
Amberston Pte. Ltd. (Amberston) dimana
Amberston menyediakan bahan baku antara
lain berupa skimmed milk powder, butter milk
powder dan gula kepada IDLK dengan harga
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan
akan berakhir pada tanggal 31 Desember
2013.
d.
IDLK has a supply agreement with Amberston
Pte. Ltd. (Amberston) whereby Amberston
agreed to provide raw materials to IDLK such
as skimmed milk powder, butter milk and
sugar, among others, at the prices agreed by
both parties. The said agreement has been
renewed and will expire on December 31,
2013.
Komitmen Signifikan
Significant Commitments
Kelompok Usaha memiliki total nilai kontrak untuk
memperoleh
aset
tetap
setara
dengan
Rp1.315.486. Dari jumlah tersebut, kontrak-kontrak
signifikan terutama dilakukan dengan PT Tatamulia
Nusantara
Indah
sehubungan
dengan
pembangunan pabrik baru IDLK di Pandaan dan
dengan PT Indoswiss Satama sehubungan dengan
pembangunan pabrik premix Perusahaan di
Cikampek. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2012, total realisasi kontrak-kontrak tersebut
adalah Rp605.100.
The Group has contracts to acquire fixed assets
with total contract value equivalent to Rp1,315,486.
From those contracts, the significant ones are with
PT Tatamulia Nusantara Indah in connection with
the establishment of new plant of IDLK in Pandaan
and with PT Indoswiss Satama in connection with
the establishment of premix plant of the Company
in Cikampek. Up to December 31, 2012, total
realization value from such contracts was
Rp605,100.
110
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG
ASING
35. ASSETS AND
CURRENCIES
Aset
Kas dan setara kas
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Dolar Australia
Dalam Euro
Dalam Dolar Singapura
Piutang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Euro
Piutang bukan usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Pound Sterling Inggris
Dalam Franc Swiss
Dalam Dolar Canada
Utang bukan usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Dolar Singapura
Dalam Euro
Dalam Yen Jepang
Dalam Franc Swiss
Utang untuk pembelian aset
tetap
Dalam Dolar AS
FOREIGN
Setara dengan Jutaan Rupiah/
Equivalent Amount in Millions Rupiah
11 Maret 2013
(Tanggal
Penyelesaian
Laporan Keuangan
Konsolidasian)/
March 11, 2013
31 Desember 2012
(Consolidated
(Tanggal Pelaporan)/
Financial
Statements
December 31, 2012
Completion Date)
(Reporting Date)
US$
MYR
AUD
EUR
SIN$
76.897.147
879.216
4.850
20.261
17.113
743.595
2.778
49
260
135
744.980
2.737
48
255
133
US$
MYR
EUR
34.492.122
3.223.498
1.598
333.539
10.185
20
334.160
10.034
20
US$
2.059.093
19.911
19.948
Assets
Cash and cash equivalents
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
In Australian Dollar
In Euro
In Singapore Dollar
Accounts receivable - trade
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
In Euro
Accounts receivable non-trade
In US Dollar
1.110.472
1.112.315
Total Assets in Foreign
Currencies
Total Aset dalam Mata Uang
Asing
Liabilitas
Utang trust receipts
Dalam Dolar AS
Utang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Dalam Yen Jepang
Dalam Dolar Singapura
Dalam Ringgit Malaysia
IN
As of December 31, 2012, the Group has assets
and liabilities denominated in foreign currencies.
These foreign currency-denominated assets and
liabilities presented using exchange rates as of
December 31, 2012 and March 11, 2013 are as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha
memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing.
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada
tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang
berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan
11 Maret 2013 adalah:
Mata Uang Asing (angka
penuh)/ Foreign
Currencies (full amount)
LIABILITIES
US$
18.844.733
182.229
182.568
US$
EUR
JPY
SIN$
MYR
55.166.484
2.048.897
16.302.453
1.047.507
524.808
533.460
26.246
1.825
8.283
1.658
534.453
25.798
1.642
8.118
1.634
GBP
CHF
CAD
9.277
5.517
691.740
145
58
6.725
134
56
6.519
US$
MYR
SIN$
EUR
JPY
CHF
422.296
104.849
20.304
66
7.346
13
4.083
331
161
1
1
0
4.091
326
157
1
1
0
US$
4.768.740
46.114
46.200
811.320
811.698
299.152
300.617
Total Liabilitas dalam Mata Uang
Asing
Aset neto dalam Mata Uang
Asing
111
Liabilities
Trust receipts payable
In US Dollar
Accounts payable - trade
In US Dollar
In Euro
In Japanese Yen
In Singapore Dollar
In Malaysian Ringgit
In Great Britain Pound
Sterling
In Swiss Franc
In Canadian Dollar
Accounts payable - non-trade
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
In Singapore Dollar
In Euro
In Japanese Yen
In Swiss Franc
Liability for purchases of fixed
assets
In US Dollar
Total Liabilities in Foreign
Currencies
Net Assets in Foreign
Currencies
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
and For the Years Then Ended
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG
ASING (lanjutan)
35. ASSETS AND LIABILITIES
CURRENCIES (continued)
IN
FOREIGN
As shown above, had the foreign exchange rates
prevailing at March 11, 2013 been used to restate
the Group’s foreign currency-denominated assets
and liabilities, the net assets in foreign currencies
would have increased by about Rp1,465.
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata
uang asing pada tanggal 11 Maret 2013 digunakan
untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam
mata uang asing Kelompok Usaha, aset neto
dalam mata uang asing akan naik sebesar
Rp1.465.
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a. Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil
pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah
yang dijual Perusahaan kepada AIBM di
Cicurug, Sukabumi (Catatan 31) disesuaikan
2
2
dari 59.990m menjadi 59.455m . Total nilai
transaksi turun dari Rp41.993 menjadi
Rp41.619. Pada bulan Januari 2013,
Perusahaan dan AIBM menandatangani akta
jual beli tanah dan Perusahan telah menerima
pembayaran penuh dari AIBM.
a.
In January 2013, based on the result of land
measurement by BPN, the land area in
Cicurug, Sukabumi sold by the Company to
2
AIBM (Note 31) was adjusted from 59,990m
2
to 59,455m . Accordingly, total transaction
price was reduced from Rp41,993 to
Rp41,619. In January 2013, the Company and
AIBM signed the deed of sale and transfer of
land and the Company received full payment
from AIBM.
b. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H. no. 116, tanggal 28 Februari
2013, Perusahaan dan Rengo menyetujui
peningkatan modal dasar SRC yang semula
sebesar Rp83.400, yang terbagi atas
4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283.560
yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan
nilai nominal per saham Rp20.850 (angka
penuh). Jumlah modal saham ditempatkan
dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya
2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham
yang
60%-nya
diambil
bagian
oleh
Perusahaan dan sisanya diambil bagian oleh
Rengo.
b.
Based on notarial deed no. 116 of
Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated
February 28, 2013, the Company and Rengo
agreed to increase the authorized capital of
SRC from Rp83,400, which consists of
4,000,000 shares to Rp283,560 which
consists of 13,600,000 shares with par value
per share amounting to Rp20,850 (full
amount). The issued and paid capital of SRC
increased from 2,000,000 shares to 6,800,000
shares wherein 60% of which was subscribed
by the Company while the remaining was
subscribed by Rengo.
112
Download