Uploaded by mhadyah631

Makalah IPS RAS

advertisement
MAKALAH
KONSEP DASAR IPS DI SD
“RAS“
DOSEN PENGAMPU: Dr. AMIR PADA, M,Pd
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURMADIAH
NIM : 2104407501054
KELAS : M21.4
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ras" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Seni di SD.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang ras bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Amir Pada, MPd sebagai dosen
mata kuliah Konsep Dasar IPS di SD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 5 Maret 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN) ................................................................................1
Latar Belakang ........................................................................................1
Rumusan Masalah ...................................................................................1
Tujuan .....................................................................................................2
BAB II (PEMBAHASAN) ..................................................................................3
Pengertian Ras..........................................................................................3
Faktor Pembentuk Ras..............................................................................5
Klasifikasi Ras..........................................................................................6
Macam-Macam Ras di Dunia...................................................................7
Macam-Macam Ras di Indonesia.............................................................9
BAB III (PENUTUP) ..........................................................................................11
Kesimpulan..............................................................................................11
Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ras Manusia merupakan karakteristik luar yang diturunkan secara
genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya. Kata “ras”
berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang artinya pembedaan variasi
penduduk berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna rambut, warna mata,
warna kulit, bentuk mata, dan bentuk tubuh. Umumnya ras dibagi menjadi 3:
mongoloid, kaukasian dan negroid.
Selain itu pengertian ras kadangkala mengacu pada pemilikan perangai,
pemilikan kualitas perangai/sikap kelompok tertentu, menyatakatan kehadiran
penduduk dari geografis tertentu. Bisa juga ras mengacu pada tanda-tanda
aktivitas sebuah kelompok yang mempunyai gagasan, ide dan cara berpikir
tertentu. Ras juga sering dikaitkan dengan masalah keturunan, keluarga,klan
dan hubungan kekeluargaan sebuah kelompok.
Tapi secara umum Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri
biologis, bukan berdasarkan cirri-ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras
berati segolongan penduduk suatu daerah yang mempunyai sifat-sifat
keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.
Oleh karena itu, disusunlah makalah ini dalam hal membahas tentang
berbagai macam ras manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan ras? dan berikan pengenalannya!
2.
Apa saja faktor pembentuk ras?
3. Apa saja klasifikasi ras?
4.
Berapakah jumlah ras di dunia?
5.
Berapakah jumlah ras di Indonesia?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ras dan pengenalan lebih lanjut tentang ras
2. Mengetahui faktor pembentuk ras
3. Mengetahui klasifikasi ras
4. Mengetahui jumlah ras di dunia
5. Mengetahui jumlah ras di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Pengenalan Ras
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turuntemurun memiliki ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi
mahluk hidup, sekelompok manusia merupakan satu spesies, yaitu homo
sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies tersebut secara biologis dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil (genus), inilah
yang disebut ras.
Dibawah ini macam-macam pengertian ras menurut para ahli :
1) Banton (1967)
Ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk
menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek
biologis (ciri fisik, warna kulit, bentuk tubuh, dll) dan aspek social
(menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan).
1) Grosse
Ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena
memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat
di bedakan dari kesatuan yang lain.
2) Kohlbrugge
Ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani
karena diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
3) Dunn dan Dobzhansky
Ras bukanlah pengklasifikasian manusia berdasarkan budaya atau komunitas
tempat berkembangbiak melainkan atas dasar biologis. Ilmu yang
mempelajari ciri-ciri morfologis manusia untuk kepentingan pengklasifikasian
ras di kenal dengan antropometri. Ciri biologis atau morfologis, meliputi ciri
kuantitatif (ukuran badan, bentuk kepala, dan bentuk hidung) dan kualitatif
(warna kulit, jenis rambut, dan warna mata).
3
Berdasarkan Konferensi Umum UNESCO pada tahun 1978 Pernyataan tetang
Ras, disusun di paris , Juli 1950 :
Para ahli ilmu pengetahuan telah mencapai kesepakatan umum dalam
mengakui bahwa umat manusia adalah satu bahwa semua orang berasal dari
spesies yang sama, homo Sapiens. Disetujui secara umum diantara para ahli
ilmu pengetahuan bahwa seluruh manusia mungkin berasal dari benih yang
sama dan perbedaan yang muncul antara kelompok umat manusia yang
berbeda karena berjalannya faktor evolusioner dari diferensiasi seperti isolasi,
arus pandangan acak dari partikel materi mengontrol keturunan (gen),
perubahan dalam strukur partikel–partikel ini, hibridasi, dan seleksi alam.
Dengan cara ini kelompok telah muncul dalam perbedaan stabilitas dan
tingkat yang beragam yang telah di golongkan dengan cara yang berbeda
untuk tujuan yang berbeda.
Dari sudut pandang biologi, spesies homo sapiens dibentuk dari
sejumlah populasi, setiap populasi berbeda dari yang lain dalam frekuensi satu
atau dua gen. Gen tersebut, bertanggungjawab akan perbedaan keturunan
manusia, selalu sedikit ketika dibandingkan dengan seluruh pembentuk
genetik umat manusia terhadap sejumlah besar gen umum bagi seluruh umat
manusia terlepas dari populasi asal mereka. Hal ini berarti persamaan antara
manusia lebih besar daripada perbedaan mereka.
Ras, dari sudut pandang biologi, untuk itu dapat didefinisikan sebagai
satu kelompok populasi yang merupakan spesies Homo Sapiens. Populasi ini
mampu saling memelihara satu sama lain tapi, berkenaan dengan hambatan
isolasi yang pada masa lalu bertahan atau kurang terpisahkan, menunjukan
perbedaan fisik tertentu sebagai hasil dari sedikit perbedaan sejarah biologis.
Hal ini mewakili variasi, seperti, pada pemikiran yang sama.
Kata “ras” merujuk sebuah kelompok atau populasi dengan ciri
beberapa konsentrasi, hubungan keluarga seperti tingkat dan distribusi,
partikel keturunan (gen) atau karakter fisik, yang muncul, fluktiatif, dan sering
menghilang dalam waktu tertentu dengan alasan isolasi geografis dan budaya.
Beragam manifesto ciri dalam populasi berbeda diakui dengan cara yang
berbeda oleh setiap kelompok, sehingga setiap kelompok tersebut secara
semena – mena cenderung salah mengartikan keragaman yang muncul sebagai
perbedaan dasar yang memisahkan kelompok ini dari yang lain.
4
Bukti–bukti ini adalah bukti ilmiah. Walaupun, ketika kebanyakan
orang menggunakan kata “ras” mereka tidak menyatakannya dalam arti yang
didefinisikan diatas. Bagi sebagian besar orang, satu ras adalah setiap
kelompok orang yang mereka pilih untuk digambarkan sebagai ras. Karena itu,
banyak kelompok–kelompok bangsa, agama, geografi, agama, bahasa atau
budaya telah, menggunakan secara longgar, apa yang disebut sebagai ‘ras’
ketika tentunya orang Amerika bukan ras, atau orang Inggris, juga prancis,
tidak juga kelompok bangsa lainnya. Katolik, Protestan, Muslim, Yahudi,
bukanlah ras, ras juga bukan kelompok yang bicara bahasa Inggris atau
bahasa lain yang kemudian di dapat didefinisikan sebagai ras; orang yang
hidup di Islandia atau Inggris atau India bukanlah ras; bukan juga orang
secara budaya Turki atau Cina atau dengan cara apapun dapat digambarkan
sebagai ras.
kelompok bangsa, agama, geografis, bahasa, dan budaya tidak patut
tepat dengan kelompok ras dan ciri budaya dari kelompok tertentu tidak
menunjukan hubungan genetik dengan ciri ras. Karena kesalahan serius
kebiasaan mengangap istilah “ras” digunakan dalam bahasa popular, akan
jauh lebih baik untuk menghentikan istilah “ras’ secara keseluruhan dan
bicara kelompok etnis.
Banyak sub–kelompok atau kelompok suku bangsa masuk dalam
pembagian kelompok yang digambarkan diatas. Tidak ada kesepakatan umum
terhadap jumlah mereka, dan dalam setiap kesempatan sebagain besar
kelompok suku bangsa belum dikaji atau dideskripsikan oleh ahli antropologis
fisik.
B. Faktor Pembentuk Ras
a. Mutasi, yaitu perubahan secara cepat yang terjadi di dalam gen-gen
manusia, misalnya : jika orang tua berambut lurus, maka anak-anaknya
berambut bargelombang.
b.
Seleksi disebut juga Natural Scening atau natural Selection yang artinya
penyaringan. Misalnya di Benua Eropa warna kulit putih yang dominan
sehingga setiap kali terjadi mutasi yaitu lahir anak berkulit agak gelap
(Darkish), ia akan mati/lenyap dan dikatakan karena seleksi alam.
5
c. Adaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan keadaan alam disekelilingnya.
Pengaruh lingkungan ini akan menimbulkan faktor yang penting terhadap
pertumbuhan badan manusia. Unsur-unsur dari lingkungan alam terutama
iklim, tumbuhan, dan hewan.
d. Isolasi merupakan pemencilan. Bila sifat-sifat ras yang diperoleh melalui
mutasi, seleksi, dan adaptasi yang diturunkan dan diwariskan kepada
generasi berikutnya ini disebabkan karena isolasi.
e.
Migrasi adalah perpindahan. Banyak ras yang meninggalkan wilayah
asalnya, kemudian ras tersebut bertemu dengan ras-ras lain/lingkungan
alam baik yang sama maupun berbeda dengan lingkungan asal.
Percampuran dengan ras-ras lain/lingkungan baru tersebut dapat
menimbulkan sifat-sifat atau ciri-ciri jasmani baru, sehingga akhirnya
akan terbentuk ras yang baru.
C. Klasifikasi Ras
1. Bentuk Badan, secara mendasar, bentuk badan bukan faktor dominan
dalam klasifikasi ras. Namun bentuk badan menjadi salah satu indikator
penting dalam klasifikasi ras. Bentuk badan dalam hal ini meliputi tinggi
badan, di mana manusia pada umumnya mempunyai tinggi rata-rata 150178 cm.
2. Bentuk Kepala, untuk bentuk kepala dapat dihitung dengan menghitung
indeks kepala. Ada rumus yaitu dengan mengalikan lebar kepala x panjang
kepala x 100. Sehingga dapat didapat hasil bentuk kepala sebagai salah
satu indikator dalam klasifikasi ras.
3. Bentuk Air Muka dan Tulang Rahang Bawah, dalam pengertian bentuk air
muka dan tulang rahang bawah, ada lima hal yang hari menjadi perhatian,
yakni:
a.
Bentuk tulang pipi terdapat yang kelihatan menonjol keluar, seperti
pada orang Asia Timur, sedikit bangsa Rusia, orang Pasifik Selatan
dan bangsa Indian.
b.
Pronagtisme atau derajat proyeksi ke muka dan air muka
6
c. Lebar muka atau jarak maksimum antar dua pipi. Panjang muka yaitu
jarak maksimal antara batas tulang dahi dan tulang hidung dan juga
bagian paling bawah dari tengah-tengah tulang rahang atas. Indeks
muka bisa didapatkan dengan membagi panjang dan lebar muka dikali
100.
d. Gigi kurang bermanfaat dalam penyelidikan, dikarenakan bentuk gigi
pada manusia tidak banyak perbedaan.
e. Manusia purba dan manusia modern mempunyai perbedaan yang
sangat terlihat. Manusia purba tidak mempunyai tulang dagu, tulang
tersebut berkembang terhadap manusia yang lebih tinggi tingkatan
perkembangan evolusinya.
4. Bentuk Hidung, indeks bentuk hidung bisa diperoleh dengan cara
membagi panjang dan lebar hidung lalu dikali 100.
5. Warna Kulit, Warna Rambut dan Warna Mata, warna kulit manusia dapat
dibedakan menjadi putih dan hitam. Selain itu ada juga warna kulit lain
yaitu putih yang ada pada Ras Nordic, kuning pada ras Tionghoa, Sawo
matang pada orang Dravida, Kuning cokelat pada orang Polynesia, dan
cokelat hitam pada Ras Negro. Warna rambut juga banyak jenisnya, ada
hitam, cokelat, pirang, putih dan kekuningan. Warna mata ada yang hitam,
cokelat, biru, hijau, dan abu-abu.
6. Bentuk Rambut, ada beberapa bentuk rambut manusia antara lain lurus,
keriting, krul, seperti wol dan bergelombang.
D. Macam-Macam Ras di Dunia
A.L Krober, seorang ahli yang mengamati perkembangan masyarakat,
mengelompokkan ras manusia di dunia menjadi 4, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini mempunyai kulit putih dan badan yang tidak tinggi dan tidak
besar. Ras Mongoloid juga mempunyai bentuk mata yang kecil (sipit).
Golongan bangsa yang termasuk ras Mongoloid menyebar di Asia dan
Amerika, yaitu Asiatic Mongoloid (Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Utara),
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, beberapa daerah di Indonesia, Malaysia,
7
dan Filipina), dan American Mongoloid yang meliputi orang Eksimo di
Amerika Utara dan Terra del Fugo di Amerika Selatan.
2. Ras Negroid
Ras ini mempunyai ciri khas berkulit hitam dan rambut keriting.
Sebagian besar berasal dari Afrika. Tapi kemudian ras ini ada di seluruh dunia
walaupun terkadang menjadi kelompok minoritas di negara mereka tinggal.
Bangsa yang termasuk golongan ras ini adalah African Negroid
(mendiami seluruh wilayah benua Afrika), Negrito (meliputi bangsa yang
mendiami wilayah Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, dan Filipina), dan
bangsa Melanesian (bangsa Papua dan Melanesia).
3.
Ras Kaukasoid
Ras ini mempunyai ciri kulit putih, mata biru, dan badan yang besar.
Golongan ini mendiami hampir seluruh Eropa, golongan bangsa yang
termasuk ras kaukasoid, antara lain bangsa Nordic (Eropa Utara), bangsa
Alipine (mendiami wilayah Eropa Tengah dan Eropa Timur), dan bangsa
Mediteran (mencakup negara-negara di sekitar Laut Tengah, Afrika Utara,
Amerika, Armenia, Arab, dan Iran). (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)
4.
Ras Khusus
Yang dimaksud ras khusus adalah golongan atau kelompok manusia
yang tidak termasuk tiga golongan ras di atas dan mempunyai ciri sendiri.
Mereka ini hanya terdapat di wilayah tertentu dalam satu negara.
Ras-ras khusus ini antara lain :
•
Ras Bushman, ras yang mendiami daerah Gurun Kalahari di
Afrika Selatan.
•
Ras Veddoid, kelompok masyarakat yang mendiami daerah
pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan, Indonesia.
•
Ras Australoid, ras yang merupakan penduduk asli negara
Australia atau yang dikenal dengan bangsa Aborigin
8
•
Ras Polynesia, ras yang mendiami daerah Kepulauan
Melanesia dan Mikronesia.
•
Ras Ainu, ras yang mendiami Pulau Kurofoto dan Hokkaido di
Jepang.
E. Macam-Macam Ras di Indonesia
1. Ras Papua Melanesia
Macam ras yang pertama yaitu ras Papua Melanesia. Ras Papua
Melanesia memiliki ciri-ciri kulit hitam, badan kekar, rambut keriting,
bibir tebal dan hidung mancung. Perlu diketahui, ras ini merupakan suku
bangsa asli yang mendiami Indonesia sebelum datangnya nenek moyang
bangsa Indonesia.
Ras Papua Melanesia tersebar di Pulau Papua dan Kepulauan Aru dan
dikenal dengan nama Suku Tapiro. Suku Tapiro sendiri diketahui
memiliki ciri-ciri yang sama dengan suku Semang di Malaysia dan suku
Aeta di Filipina.
2. Ras Weddoid
Macam ras yang kedua yaitu ras Weddoid. Ras ini memiliki ciri-ciri
tersendiri. Ciri-ciri dari ras Weddoid yaitu berkulit sawo matang,
berperawakan kecil dan rambut berombak.
Ras ini diketahui berasal dari negara Sri Lanka. Suku bangsa
Indonesia yang masuk dalam ras Weddoid di antaranya, Suku Tomuna di
Pulau Muna, Suku Toala di Semenanjung Barat Daya Sulawesi, Suku
Gayo di sekitar Danau Toba, Suku Sakai di Siak, Suku Tomuna di
Kepulauan Mentawai dan Suku Kubu di Jambi.
3. Ras Melayu Tua atau Proto Melayu
Macam ras yang ketiga yaitu ras Melayu Tua atau Proto Melayu. Ras
ini disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Ras Proto Melayu
ada di beberapa negara selain Indonesia.Ras ini tersebar di Semenanjung
Melayu, Kepulauan Pasifik sampai Madagaskar dan Filipina. Mereka yang
datang adalah ras Melayu Mongoloid.
9
Ras Melayu Mongoloid memiliki ciri-ciri ayitu kulit sawo matang,
muka bulat, rambut ikal atau lurus, hidung sedang atau lebar, badan tinggi
ramping, membawa kebudayaan zaman batu muda, serta memiliki paham
animisme dan dinamisme. Suku bangsa Indonesia yang termasuk dalam
ras ini yaitu Suku Toraja di Sulawesi Selatan, Suku Batak di Sumatera
Utara, Suku Nias di Kepulauan Nias, Suku Sasak di Lombok, Suku Dayak
di Kalimantan Tengah dan Suku Kubu di Sumatera Utara.
4. Ras Melayu Muda atau Deutro Melayu
Macam ras yang keempat yaitu ras Melayu Muda atau Deutro Melayu.
Deutro Melayu merupakan golongan dari Melayu Mongoloid. Ciri-ciri ras
ini pun sama dengan Melayu Mongoloid.
Meski ciri-cirinya sama, tetapi ada pula ciri lain dari ras Deutro
Melayu, yaitu sudah tak menganut paham animisme dan dinamisme, serta
membawa kebudayaan zaman perunggu. Suku bangsa Indonesia yang
termasuk dalam ras Deutro Melayu yaitu Suku Jawa, Suku Madura, Suku
Abli, Suku Banjar, Suku Minangkabau, Suku Bugis dan Suku Aceh.
5. Ras Lainnya
Selain macam ras di atas, terdapat pula ras-ras lain di wilayah
Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu orang-orang Arab, Jepang, Cina,
Pakistan, India dan Korea.
Orang-orang Jepang, Cina dan Korea termasuk dalam Asiatic
Mongloid atau ras Mongoloid. Sedangkan orang-orang Pakistan, Arab dan
India masuk ke dalam ras Kaukasoid.
Beragam ras di Indonesia menjadikan masyarakat yang memiliki
beraneka ragam suku bangsa, agama dan budaya. Sebagai masyarakat
Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita saling menghormati dan
menghargai perbedaan yang ada di Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Ras Manusia merupakan karakteristik luar yang diturunkan secara
genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya.
2.
Faktor pembentuk ras: mutasi, seleksi, adaptasi , isolasi, migrasi
3.
Klasifikasi ras: bentuk kelapa, bentuk kepala, bentuk air muka, bentuk
hidung, warna kulit, bentuk rambut.
4.
Menurut A.L Krober ras manusia di dunia terbagi menjadi :
a.
Ras Mongoloid
b.
Ras Negroid
c. Ras Kaukasoid
d.
5.
Ras Khusus
Macam-macam ras di Indonesia: ras Papua Melanesia, ras Weddoid,
ras Melayu Tua atau Proto Melayu, Ras Melayu Muda/Deutro
Melayu dan Ras Lainnya.
B. Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi di
dalam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://sejarahlengkap.com/indonesia/macam-macam-ras-di-indonesiadan-ciri-cirinya
https://www.sosiologi79.com/2020/04/pengertian-ras-faktor-klasifikasidan.html?m=1
iii
Download